konflik organisasi
DESCRIPTION
Tugas mata kuliah perilaku konsumenTRANSCRIPT
Perilaku Konsumen
Tugas Softskill
Oleh :
Muhammad Wachid A. L.
16213171
3EA29
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2015
1. Dalam pembahasan perilaku organisasi ada beberapa teori tentang motivasi
salah satu adalah teori kebutuhan Maslow. Dalam konteks organisasi atau
perusahaan dimana memiliki kinerja yang rendah. Pada tingkat kebutuhan
tertentu mereka masih kurang terpuaskan, sehingga mereka memiliki kinerja
yang rendah. Setujukah Saudara atas pernyataan tersebut?
Berikan alasan atau uraian Saudara dan berikan contohnya!
=====================================================
JAWAB!
Saya kurang sependapat dengan pernyataan di atas karena ada beberapa hal
lainnya yang belum terpenuhi menurut teori Maslow.
Teori ini dikemukakan oleh Abraham A. Maslow yang menyatakan
bahwa manusia dimotivasi untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang
melekat pada diri setiap manusia yang cenderung bersifat bawaan.
Kebutuhan ini terdiri dari lima jenis dan terbentuk dalam suatu hierarki
dalam pemenuhan, dalam arti manusia pada dasarnya pertama sekali akan
berusaha memenuhi kebutuhan tingkat pertama, kemudian kebutuhan
tingkat kedua dan seterusnya, dan pemenuhan semua kebutuhan yang sudah
terpenuhi tidak menjadi unsur pemotivasi lagi.
Adapun kebutuhan-kebutuhannya yang dimaksud adalah:
1) Kebutuhan fisik: Sandang, pangan, dan papan.
2) Kebutuhan rasa aman: Keamanan jiwa, harta, pekerjaan, dll.
3) Kebutuhan sosial: Dihormati, diterima, perasaan maju, perasaan ikut.
4) Kebutuhan pengakuan: Disukai, disayang, direspon, dan diakui.
5) Kebutuhan aktualisasi diri: Mempertinggi kapasitas kerja.
2. Dalam pembahasan mata kuliah perilaku organisasi atau tentang konflik di
dalam organisasi. Secara umum dipahami bahwa konflik di dalam
organisasi baik konflik individu maupun konflik kelompok sering kali
menimbulkan persoalan atau masalah. Namun demikian apabila ditelaah
lebih lanju juga dapat membawa atau memberikan manfaat yang baik
(positif bagi organisasi, terutama bagi para manajer dalam langkah
pengambilan keputusan yang tepat.
Jelaskan pendapat Saudara mengenai manfaat apa yang terjadi di
dalam konflik terutama bagi manajer. Berikan solusinya dan
contoh yang konkrit!
====================================================
JAWAB!
Banyak definisi tentang konflik yang diberikan oleh ahli manajemen. Hal
ini tergantung pada sudut tinjauan yang digunakan dan persepsi para ahli
tersebut tentang konflik dalam organisasi. Namun, diantara makna-makna
yang berbeda itu Nampak ada suatu kesepakatan, bahwa konflik
dilatarbelakangi oleh adanya ketidakcocokan atau perbedaan dalam hal
nilai, tujuan, status, dan budaya.
MANFAAT BAGI MANAGER
1) Para manajer akan menentukan cara yang lebih efisien dalam
menggunakan dana.
2) Mereka mungkin bisa menemukan cara untuk menghemat biaya.
3) Mereka meningkatkan prestasi masing-masing devisi secara
keseluruhan sehingga bisa tersedia dana yang lebih besar untuk
mereka semua.
STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
Integrating (Prolem Solving)
Dalam gaya ini pihak-pihak yang berkepentingan secara bersama-sama
mengindentifikasi masalah yang dihadapi, kemudian mencari,
mempertimbangkan dan memilih solusi alternative pemecahan masalah.
Gaya ini cocok untuk memecahkan masalah isu-isu kompleks yang
disebabkan oleh salah paham (misunderstanding), tetapi tidak sesuai untuk
memecahkan masalah yang terjadi karena sistem nilai yang berbeda.
Kelemahan utamanya adalah memerlukan waktu yang lama dalam
penyelesaian masalah.
Obliging (Smoothing)
Sesuai dengan posisinya, seseorang yang bergaya obliging lebih
memusatkan perhatian pada upaya untuk memuaskan pihak lain daripada
diri sendiri. Gaya ini sering pula disebut smoothing (melicinkan), karena
berupaya mengurangi perbedaan-perbedaan dan menekan pada persamaan
atau kebersamaan di antara pihak-pihak yang terlibat.
Dominating (Forcing)
Orientasi pada diri sendiri yang tinggim dan rendahnya kepedulian
terhadap kepentingan orang lain, mendorong seseorang untuk
menggunakan taktik “saya menang, kamu kalah”. Gaya ini sering disebut
memaksa (forcing) karena menggunakan legalitas formal dalam
menyelesaikan masalah.
Avoiding
Taktik menghindar (avoiding) cocok untuk digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang sepele atau remeh, atau jika biaya yang harus
dikeluarkan untuk konfrontasi jauh lebih besar daripada keuntungan yang
diperoleh.
Compromising
Gaya ini menempatkan seseorang pada posisi moderat, yang secara
seimbang memadukan antara kepentingan sendiri dan kepentingan orang
lain ini merupakan pendekatan saling memberi dan menerima (give-and-
take) dari pihak-pihak yang terlibat.