konflik dan kemenangan · 2020. 7. 10. · perjuangan/pergumulan, dan penderitaan, melainkan juga...

41
Pelajaran Sekolah Sabat Untuk Semester Pertama 2020 KONFLIK DAN KEMENANGAN (BUKU KE-2 : bulan Maret dan April 2020) Diterbitkan oleh General Conference International Missionary Society Seventh-day Adventist Church Reform Movement 625 West Avenue / Cedartown, GA 30125 Telepon 770-748-0077 / Fax 770-748-0095 Email: [email protected] / Internet: www.sda1844.org © 2019 International Missionary Society, Seventh-day Adventist Church, Reform Movement, General Conference. All rights reserved. No part of this publication may be edited, altered, modified, adapted, translated, reproduced, or published by any person or entity without prior written authorization from the International Missionary Society. Write to [email protected] for authorization. Penyusun: Antonino Di Franca Review and editing of content by the General Conference Ministerial Department Translation, editing, and design by the General Conference Publishing Department kaver: https://unsplash.com/search/photos/mountaintop DAFTAR ISI KONFLIK DAN KEMENANGAN Pendahuluan 10. Akibat Ketidaktaatan 11. Keadaan yang Mustahil 12. Kelepasan Yerusalem dari Pengepungan 13. Amaran Yesaya untuk Hizkia 14. Perlawanan dari Sebangsanya Sendiri 15. Yeremia Menghadapi Hananya 16. Pengakuan Palsu dan Pengujian Nabi-Nabi 17. Konspirasi dan Pendirian Kaabah Laporan Misionaris dari Ekuador

Upload: others

Post on 07-Feb-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Pelajaran Sekolah Sabat Untuk Semester Pertama 2020

    KONFLIK DAN KEMENANGAN (BUKU KE-2 : bulan Maret dan April 2020)

    Diterbitkan oleh General Conference International Missionary Society Seventh-day Adventist Church Reform Movement

    625 West Avenue / Cedartown, GA 30125 Telepon 770-748-0077 / Fax 770-748-0095 Email: [email protected] / Internet: www.sda1844.org

    © 2019 International Missionary Society, Seventh-day Adventist Church, Reform Movement, General Conference. All rights reserved. No part of this publication may be edited, altered, modified, adapted, translated, reproduced, or published by any person or entity without prior written authorization from the International Missionary Society. Write to [email protected] for authorization.

    Penyusun: Antonino Di Franca

    Review and editing of content by the General Conference Ministerial Department

    Translation, editing, and design by the General Conference Publishing Department

    kaver: https://unsplash.com/search/photos/mountaintop

    DAFTAR ISI

    KONFLIK DAN KEMENANGAN

    Pendahuluan

    10. Akibat Ketidaktaatan 11. Keadaan yang Mustahil 12. Kelepasan Yerusalem dari Pengepungan 13. Amaran Yesaya untuk Hizkia 14. Perlawanan dari Sebangsanya Sendiri 15. Yeremia Menghadapi Hananya 16. Pengakuan Palsu dan Pengujian Nabi-Nabi 17. Konspirasi dan Pendirian Kaabah

    Laporan Misionaris dari Ekuador

    http://www.sda1844.org/

  • PENDAHULUAN

    “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." Kejadian 3:15. Putusan ini telah diumumkan kepada si ular setelah ia menipu perempuan pertama, yang menjadi agennya untuk menjerat suaminya. Manusia itu menyerah pada si jahat, tetapi Tuhan tidak meninggalkannya tetap berada di bawah kendali si musuh. Jawaban ilahi terhadap kejatuhan manusia telah memungkinkan manusia untuk mengalahkan si jahat, melalui “permusuhan” dan konflik yang menjadi bagian dari prosesnya. “Benih” perempuan ini akan berperan dalam berjuang dan menang. Ia akan memenangkan manusia dari kuasa si musuh dan akan menghentikannya dalam pekerjaan penghancuran yang dilakukannya.

    Setelah dosa masuk, umat Tuhan menghadapi bukan hanya permusuhan, perjuangan/pergumulan, dan penderitaan, melainkan juga berkat-berkat, campur tangan ilahi, kemajuan, dan kemenangan. Habel telah kehilangan nyawanya dalam konfliknya melawan dosa, namun ia mempercayai Tuhan dan mencari perhubungan dengan-Nya. Darah-Nya yang tidak bersalah menunjuk pada Penebus itu. Henokh berperang melawan kejahatan dan meraih kemenangan; ia “hidup bergaul dengan Allah... selama tiga ratus tahun,” dan “Allah mengangkatnya.” Kejadian 5:22, 24. Di tengah-tengah dosa dan kejahatan yang merajalela, Nuh adalah “seorang pengabar kebenaran” dan bersama-sama dengan keluarganya ia berhasil melalui air bah yang melanda seluruh dunia.

    Sementara permusuhan dan pergumulan, sakit dan kematian telah ada di sepanjang sejarah dunia ini, terdapat juga kelimpahan pengalaman akan perlindungan yang ajaib, kemajuan, dan kelepasan – kemenangan yang dari Tuhan. Satu contoh besar ialah konflik rohani dengan Firaun Mesir yang diceritakan di dalam kitab Keluaran, yang merupakan suatu lambang kemenangan terbesar – yakni kelepasan dari dosa melalui Yesus Kristus. Konflik terhebat tentu saja adalah yang dilalui oleh Yesus. Ia pun mendorong semangat tiap-tiap orang: “Aku telah menang.” “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." Wahyu 3:21; Yohanes 16:33.

    “Ini adalah suatu nubuat permusuhan antara Setan dan Kristus,” tulis Str. Ellen G. White, “yang menjangkau jauh. Suatu penggambaran tentang konflik yang tak kenal lelah antara Kristus bersama pengikut-pengikut-Nya dengan Setan dan para malaikatnya, dan umat manusia yang telah jatuh ke dalam dosa yang telah bersatu dalam suatu persekutuan yang nekat untuk mencela, menyakiti, melukai, dan memusnahkan pengikut-pengikut Kristus hingga akhir zaman. Pertentangan antara Setan dan Kristus ini telah berlangsung di dunia ini. Setan terus menerus merundung Anak Allah dan menyebabkan prasangka di dalam pikiran manusia. Bukan hanya ajaran Kristus saja yang diselewengkan, disalahartikan, dan dicampuradukkan, dari pengertiannya yang sebenarnya, tetapi juga berbagai kebohongan yang mengikuti-Nya kemana-mana. Penyajian yang salah inilah yang dibawakan oleh para ahli taurat, orang-orang Farisi dan Saduki, yang disampaikan ke telinga orang-orang yang membangkitkan nafsu para pezinah, petenung, dan orang-orang yang tidak jujur, serta menyalakan prasangka, yang hampir-hampir menjadikan mustahil bagi-Nya untuk hidup di atas bumi ini selama tiga setengah tahun sejak mulainya pekerjaan pelayanan-Nya.” –Christ Triumphant, hal. 29.

    Pada abad-abad berikutnya, umat Tuhan menghadapi perlawanan yang meningkat, termasuk penganiayaan yang dilakukan dibawah kekuasaan kekafiran Roma. Tetapi, ketika Kekaisaran Roma ini jatuh, pekerjaan Tuhan dan para pendukungnya pun bersorak kemenangan. Kemudian, berlangsunglah suatu periode yang panjang Abad-Abad Pertengahan, dengan pertempuran terus menerus antara kuasa-kuasa kejahatan dengan kebaikan. Kira-kira

  • sebanyak lima puluh juta jiwa martir yang telah mati syahid di tangan para penganiaya mereka, tetapi, kebenaran menang.

    Pada permulaan abad terakhir ini, sementara Perang Dunia I mendatangkan malapetaka, penderitaan, pertumpahan darah, dan kematian di seluruh dunia, juga kejatuhan raja-raja dan kerajaan, orang-orang percaya mempertahankan kemurnian iman, dengan memberikan kesaksian tentang apa yang dapat menuntun pada kehidupan kekal. Tidak lama setelah itu, Komunisme, Nazisme, dan Perang Dunia II pun terjadilah, dan banyak lagi yang mati syahid yang memberitakan kebenaran dan pengharapan yang tidak dapat dibinasakan oleh pemerintah yang jahat dan masyarakat yang jahat.

    Sekarang, sebagaimana yang telah dinubuatkan, orang-orang percaya sedang menanti-nantikan ujian terakhir yang segera akan datang dalam konflik iman yang besar. “Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang sisa, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.” Wahyu 12:17.

    “Pada segala zaman, gereja Tuhan yang benar telah terlibat dalam pertempuran yang telah ditentukan melawan agen-agen setan itu. Hingga pertempuran berakhir, pergumulan akan terus berlangsung antara malaikat-malaikat jahat dan orang-orang jahat di satu pihak, dengan malaikat-malaikat kudus dan umat percaya yang benar di pihak yang lainnya.” –Christ Triumphant, hal. 28.

    “Sekarang ini, jemaat bersifat militan. Sekarang ini, kita sedang berseteru dengan suatu dunia di tengah-tengah kegelapan tengah malam, dimana hampir semuanya telah menyerah pada penyembahan berhala. Tetapi, fajar hari itu akan tiba, dimana ketika peperangan telah usai, dan kemenangan diraih.” –Christian Experience and Teachings of Ellen G. White, hal. 229.

    Apakah kita siap menghadapi peperangan yang akan datang itu? Apa yang sedang kita lakukan sekarang untuk menghadapi ujian-ujian? Dengan memandang pada apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, maka apakah kita sedang bergerak maju dalam keteguhan dan kesetiaan? Seberapa kuatkah pengabdian kita kepada Tuhan yang kita layani?

    Sementara kita mempelajari pelajaran-pelajaran ini yang menunjukkan tentang betapa setianya umat Tuhan sepanjang zaman Alkitabiah ketika berhadapan dengan pertentangan dan permusuhan, dan bagaimana Ia mengaruniakan kemenangan kepada mereka, kiranya setiap pelajarannya akan memberikan dorongan semangat dan pertolongan rohani yang besar bagi tiap-tiap pelajar pelajaran ini. Janji telah diberikan, “Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.” 1 Yohanes 5:4.

    –Saudara-saudari di Institut Penelitian Kependetaan/Penginjilan GC

    ***

    PERSEMBAHAN SEKOLAH SABAT ISTIMEWA UNTUK

    URUGUAY

    Berilah sebesar yang telah engkau terima dari tangan Tuhan!

    10 Sabat, 7 Maret 2020

    Akibat Ketidaktaatan

  • “Pekabaran yang diberikan kepada manusia untuk diberitakan pada hari-hari terakhir sekarang ini tidak boleh dicampur adukkan dengan pendapat-pendapat duniawi. Pada hari-hari kebinasaan akhir ini, tidak ada hal lain selain ketaatan saja yang dapat menjaga manusia dari kemurtadan. Tuhan telah mencurahkan terang yang besar dan berkat-berkat yang besar ke atas umat manusia. Namun demikian, kecuali jika terang dan berkat-berkat ini diterima, maka umat manusia tidak akan sanggup melawan kemurtadan dan ketidaktaatan. Jika orang-orang yang telah Tuhan tempatkan pada kedudukan kepercayaan yang tinggi malah berbalik dari pada-Nya dan berpaling pada hikmat manusia, maka terang mereka akan menjadi kegelapan, dan betapa pekatnya kegelapan itu! Kemampuan yang telah dipercayakan kepada mereka menjadi suatu jerat bagi mereka....

    “Sampai berakhirnya pertentangan itu, maka akan selalu ada orang-orang yang murtad dari Tuhan. Dosa-dosa telah saling terpaut sedemikian erat. Kecuali jika bertobat, maka satu perbuatan ketidaktaatan akan menuntun pada perbuatan ketidaktaatan yang lain. Ia yang membenarkan dirinya dalam dosa sedang dituntun dalam penipuan, hingga ia akhirnya berbuat dosa dengan rasa kebal, tanpa merasa bersalah lagi.” –The Upward Look, hal. 318.

    MINGGU TANTANGAN-TANTANGAN BAGI HAMBA TUHAN

    1. Bagaimanakah Zedekia, seorang yang mengaku dirinya nabi, menantang nabi Mikha? Apa jawab hamba Tuhan itu?

    1 Raja-Raja 22:24, 25 Sesudah itu tampillah Zedekia bin Kenaana, ditamparnyalah pipi Mikha serta berkata: "Mana boleh Roh TUHAN pindah dari padaku untuk berbicara kepadamu?" 25Tetapi Mikha menjawab: "Sesungguhnya engkau akan melihatnya pada hari engkau lari dari satu kamar ke kamar yang lain untuk menyembunyikan diri."

    “Banyak orang yang akan berdiri di atas mimbar-mimbar kita dengan membawa obor nubuat palsu di tangan mereka, yang dinyalakan dari obor Setan yang jahat. Jika keragu-raguan dan ketidakpercayaan digemari, maka pendeta-pendeta yang setia akan diusir oleh orang-orang yang mengira bahwa mereka telah tahu banyak. ‘Wahai, betapa baiknya,’ kata Kristus, ‘jika pada hari ini juga engkau mengerti (tahu tentang) apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.’ (Lukas 19:42).” –Testimonies to Ministers and Gospel Workers, hal. 409, 410.

    “Nabi-nabi yang palsu ini akan kita temui. Mereka akan mengadakan suatu upaya untuk menyesatkan banyak orang, dengan memimpin mereka untuk menerima teori-teori palsu. Banyak ayat-ayat Alkitab yang akan disalahgunakan sedemikian rupa, supaya teori-teori sesat itu dapat terlihat seolah-olah berdasarkan pada Firman Tuhan. Kebenaran yang berharga akan disalahgunakan untuk menyokong dan meneguhkan kesalahan. Nabi-nabi palsu ini, yang mengaku dirinya diajar Tuhan, akan mengambil ayat-ayat Alkitab yang indah yang telah dikaruniakan untuk menghiasi keelokan kebenaran, dan akan mempergunakan ayat-ayat ini sebagai jubah kebenaran untuk menutupi kepalsuan dan teori-teori mereka yang berbahaya. Bahkan, beberapa dari antara orang-orang yang sebelumnya Tuhan muliakan, akan berpaling menjauhi kebenaran dan mendukung teori-teori sesat tentang beberapa bagian dari kebenaran, termasuk tentang kaabah.” –Evangelism, hal. 360

    SENIN 2. Apakah pendapat raja Ahab tentang nubuat yang nabi Mikha sampaikan? Perintah

    jahat apakah yang ia berikan?

    1 Raja-Raja 22:26, 27 Berkatalah raja Israel: "Tangkaplah Mikha, bawa dia kembali kepada Amon, penguasa kota, dan kepada Yoas, anak raja, 27dan katakan: Beginilah titah raja: Masukkan

  • orang ini dalam penjara dan beri dia makan roti dan minum air serba sedikit sampai aku pulang dengan selamat."

    “Orang-orang yang setia pada Hukum Tuhan, tidak selalu menemukan jalan yang mudah. Tuhan tidak pernah berjanji bahwa umat-Nya akan terbebas dari ujian-ujian, tetapi, Ia menjanjikan hal yang jauh lebih baik dari itu. Kata-Nya: ‘selama umurmu kiranya kekuatanmu.’ (Ulangan 33:25). ‘Kasih karunia-Ku cukup bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.’ (2 Korintus 12:9).” –Signs of the Times, 3 Maret 1890.

    “Di dalam segala zaman Setan telah menganiaya umat Tuhan. Ia telah menyiksa mereka dan membunuh mereka, tetapi dalam kematian mereka, mereka telah menjadi para pemenang. Dalam iman mereka yang teguh, mereka menyatakan tentang adanya Seorang yang lebih berkuasa dari Setan. Setan dapat saja menyiksa dan membinasakan tubuh, tetapi ia tidak dapat menjamah jiwa yang telah tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah. Ia bisa saja memenjarakan mereka di dalam tembok-tembok jeruji, tetapi ia tidak dapat membelenggu roh dan semangat mereka. Mereka dapat memandang jauh kepada kemuliaan dibalik derita mereka, sambil mengatakan, ‘Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.’ ‘Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.’ Roma 8:18; 2 Korintus 4:17.” –Thoughts from the Mount of Blessing, hal. 30.

    SELASA NUBUAT YANG BENAR DIHINA

    3. Apakah yang Mikha katakan, sebab merasa yakin bahwa nubuat yang ia sampaikan kepada raja adalah berasal dari Tuhan? Apakah yang ditunjukkan dari jawabannya?

    1 Raja-Raja 22:28, bagian pertama Tetapi jawab Mikha: "Jika benar-benar engkau pulang dengan selamat, tentulah TUHAN tidak berfirman dengan perantaraanku!"

    “Segala sesuatu yang telah Tuhan torehkan dalam sejarah nubuatan telah benar-benar digenapi, dan sedang digenapi, dan nubuat yang belum digenapi akan segera digenapi. Daniel, nabi Tuhan, tetap di tempatnya. Yohanes pun tetap pada tempatnya. Di dalam kitab Wahyu, Singa dari suku Yehuda telah dibukakan kepada para pelajar nubuat kitab Daniel, dan demikianlah Daniel berdiri pada tempatnya. Ia membawakan kesaksiannya, yang telah Tuhan nyatakan kepadanya melalui suatu penglihatan tentang peristiwa-peristiwa besar dan khidmat, yang harus kita ketahui sementara kita sedang berdiri di ambang kegenapannya.” –Selected Messages, buku 2, hal. 109.

    RABU 4. Apakah yang ditunjukkan dari kenyataan bahwa Ahab melanjutkan rencananya,

    dengan menyamar, dan masuk ke dalam medan pertempuran?

    1 Raja-Raja 22:29, 30 Sesudah itu majulah raja Israel dengan Yosafat, raja Yehuda, ke Ramot-Gilead. 30Raja Israel berkata kepada Yosafat: "Aku akan menyamar dan masuk pertempuran, tetapi engkau, pakailah pakaian kebesaranmu." Lalu menyamarlah raja Israel, kemudian masuk ke pertempuran.

    “Perkataan nabi itu seharusnya telah cukup menunjukkan kepada raja-raja tersebut bahwa proyek mereka tidak direstui Surga, akan tetapi tak seorangpun dari kedua raja itu yang cenderung memperhatikan amaran itu. Ahab telah menggariskan rencananya dan ia telah menentukan untuk mengikutinya. Yosafat telah mengucapkan kata penghormatannya, ‘Aku akan bersama-sama engkau di dalam perang;’ dan setelah berjanji demikian, segera ia

  • mengambil pasukan-pasukannya.’ 2 Tawarikh 18:3. ‘Sesudah itu majulah raja Israel dengan Yosafat, raja Yehuda, ke Ramot-Gilead.’ 1 Raja-raja 22:29..” –Prophets and Kings, hal. 196.

    KAMIS AKIBAT PEMBERONTAKAN

    5. Resiko dahsyat apakah yang Yosafat ambil ketika ia masuk ke medan pertempuran melawan Aram? Penggenapan janji apakah yang disaksikan oleh raja Yehuda yang setia ini?

    1 Raja-Raja 22:31-33 Adapun raja negeri Aram telah memberi perintah kepada para panglima pasukan keretanya, tiga puluh dua orang banyaknya, demikian: Janganlah kamu berperang melawan sembarang orang, melainkan melawan raja Israel saja. 32Segera sesudah para panglima pasukan kereta itu melihat Yosafat, mereka berkata: Itu pasti raja Israel! Lalu majulah mereka untuk menyerang dia, tetapi Yosafat berteriak. 33Segera sesudah para panglima pasukan kereta itu melihat, bahwa dia bukanlah raja Israel, maka undurlah mereka dari padanya.

    Mazmur 34:20, 21 Penderitaan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu; 21Ia melindungi segala tulangnya, tidak satupun yang patah.

    “Kita harus tetap memusatkan pikiran kita pada kasih, belas kasihan, dan pesona keindahan tabiat Allah kita.... Sama sekali tidak ada tanda bahwa Yesus telah berhenti mengasihi kita karena kita mengalami pengalaman kebingungan dan kekecewaan. Penderitaan acapkali datang kepada kita dalam persediaan baik Tuhan supaya kita dapat melihat Kristus yang adalah Penolong kita, bahwa di dalam-Nya ada kasih dan penghiburan. Kita pun dimungkinkan untuk menerima kasih karunia, yang melaluinya, kita dapat menjadi para pemenang dan dapat mewarisi kehidupan kekal yang setara dengan kehidupan Allah. Kita harus merasakan pengalaman yang demikian, agar ketika penderitaan itu datang, kita tidak akan meninggalkan iman kita.” –That I May Know Him, hal. 278.

    JUM’AT 6. Apakah yang terjadi selama pertempuran itu? Apakah yang terjadi dengan Ahab yang

    menegaskan bukti nubuat yang baru saja telah diberikan kepadanya? Apakah yang tak terhindarkan akan terjadi ketika seseorang sengaja melawan kehendak Allah Yang Maha Tahu?

    1 Raja-Raja 22:31, 34 Adapun raja negeri Aram telah memberi perintah kepada para panglima pasukan keretanya, tiga puluh dua orang banyaknya, demikian: Janganlah kamu berperang melawan sembarang orang, melainkan melawan raja Israel saja.... 34Tetapi seseorang menarik panahnya dan menembak dengan sembarangan saja dan mengenai raja Israel di antara sambungan baju zirahnya. Kemudian ia berkata kepada pengemudi keretanya: Putar! Bawa aku keluar dari pertempuran, sebab aku sudah luka.

    Amsal 6:27, 28 Dapatkah orang membawa api dalam gelumbung baju dengan tidak terbakar pakaiannya? 28Atau dapatkah orang berjalan di atas bara, dengan tidak hangus kakinya?

    Galatia 6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

    “Kini, sudah terlambat untuk bekerja sekedar saja. Sekarang telah tiba waktunya untuk bangkit dan bercahaya, sebab kemuliaan Tuhan telah terbit atasmu. Sudah terlambat untuk bermain-main dalam tangan si musuh. Mata bajak harus menggali dalam; tanah yang gersang harus di garap. Kita perlu merasakan hancurnya hati kita. Kita perlu merasakan betapa jahatnya dosa itu dihadapan Tuhan. Kita perlu menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan; sebab dari dalamnya terpancar kehidupan.” –Review and Herald, 12 Maret 1889.

  • SABAT 7. Apakah yang terjadi dalam peperangan ini, yang dengan demikian mengakhiri

    praktek-praktek jahat Ahab yang mengabaikan nabi-nabi Tuhan dan mempercayai nabi-nabi palsu? Apakah yang akan terjadi dengan siapa saja yang mempercayai kepalsuan?

    1 Raja-Raja 22:35-38 Tetapi pertempuran itu bertambah seru pada hari itu, dan raja tetap ditopang berdiri di dalam kereta berhadapan dengan orang Aram itu, sampai ia mati pada waktu petang. Darahnya mengalir dari lukanya ke dalam palung kereta. 36Kira-kira pada waktu matahari terbenam terdengarlah teriakan di sepanjang barisan tentara itu: "Masing-masing ke kotanya, masing-masing ke negerinya! 37Raja sudah mati!" Maka pulanglah mereka ke Samaria, lalu mereka menguburkan raja di Samaria. 38Ketika kereta itu dicuci di tepi telaga Samaria, maka darah raja dijilat anjing, sedang perempuan-perempuan sundal mandi di tempat itu, sesuai dengan firman TUHAN yang telah diucapkan-Nya.

    “Benhadad, raja Aram, telah mengalahkan tentara Israel dalam peperangan yang mengakibatkan kematian Ahab.” –Prophets and Kings, hal. 244.

    “Sementara peperangan berlangsung, Ahab kena panah, dan tidak lama kemudian ia tewas. ‘Kira-kira pada waktu matahari terbenam terdengarlah teriakan di sepanjang barisan tentara itu: Masing-masing ke kotanya, masing-masing ke negerinya!’ Ayat 36. Dengan demikian genaplah perkataan nabi itu.” –Prophets and Kings , hal 196.

    SABAT TELADAN YESUS 8. Apakah yang Yesus, Anak Allah, lakukan, yang benar-benar dan sepenuhnya

    berbanding terbalik dengan perbuatan Ahab yang suka memberontak dan suka mementingkan diri sendiri? Apakah yang akan menjadi kerinduan dan doa dari para pengikut Tuhan yang setia, yang mengikuti teladan Yesus?

    Mazmur 40:9 Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Hukum-Mu ada dalam dadaku.

    Matius 26:42 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

    Filipi 2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

    Mazmur 143:10 Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Roh-Mu baik; tuntunlah aku memasuki negeri kemuliaan.

    “Ia turun dari takhta-Nya, Ia menanggalkan mahkota-Nya dan jubah kerajaan-Nya, dan membalut keilahian-Nya dengan kemanusiaan. Ia telah merendahkan diri-Nya, bahkan sampai mati di salib, agar manusia dapat diangkat ke atas takhta bersama-sama dengan Dia di atas takhta-Nya. Di dalam dia kita memiliki suatu persembahan yang sempurna, pengorbanan yang tiada ternilai mahalnya, seorang Juruselamat, yang sanggup menyelamatkan dengan sempurnanya semua orang yang datang kepada Allah melalui Dia. Di dalam kasih, Ia datang untuk menyatakan Bapa, dan memperdamaikan manusia dengan Allah, dan menjadikannya suatu ciptaan baru yang dibentuk seturut dengan citra Dia yang menciptakannya.” –God’s Amazing Grace, hal. 160.

    “Dengan rela dan penuh sukacita, Kristus telah menyerahkan Diri-Nya dalam mewujudkan kehendak Bapa. Ia taat, bahkan taat sampai mati, bahkan mati di kayu salib. Akankah kita merasa berat untuk menyangkal diri kita? Akankah kita undur dari keikut-sertaan kita dalam penderitaan-Nya? .... Sementara kita memikir-mikirkan tentang apa yang telah Ia perbuat bagi kita, hati kita pun akan dipenuhi dengan kasih.” –Counsels on Stewardship, hal. 302.

  • UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN

    “Dari medan pertempuran yang berbahaya ini Yosafat pulang ke Yerusalem. Ketika ia hampir sampai di kota, nabi Yehu datang memberikan amaran perbaikan kepadanya: ‘Sewajarnyakah engkau menolong orang fasik dan bersahabat dengan mereka yang membenci Tuhan? Karena hal itu Tuhan murka terhadap engkau. Namun masih terdapat hal-hal yang baik padamu, karena engkau menghapuskan tiang-tiang berhala dari negeri ini dan mencari Allah dengan tekun.’ 2 Tawarikh 19:2, 3.” –Prophets and Kings, hal. 196.

    “Tuhan mengetahui segala sesuatu mengenai hamba-hamba-Nya yang setia yang karena nama-Nya sedang meringkuk dalam penjara atau yang dibuang ke pulau-pulau yang sepi. Ia menghibur mereka dengan hadirat-Nya sendiri. Bila demi kebenaran orang percaya harus berdiri di ruang pengadilan yang tidak benar, Kristus pun berdiri di sisinya. Segala celaan yang ditimpakan kepadanya, ditimpakan juga kepada Kristus. Kristuslah yang dipersalahkan, ketika pribadi murid-Nya dipersalahkan. Bila seorang meringkuk dalam penjara, Kristus menyukakan hatinya dengan kasih-Nya. Bila seorang menderita kematian karena nama-Nya, Kristus berfirman, ‘Aku adalah Yang Awal dan yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.’ Wahyu 1:18. Hidup yang dikorbankan karena Aku akan terpelihara sampai tiba saatnya kemuliaan yang kekal.” –The Desire of Ages, hal. 669.

    ***

    11 Sabat, 14 Maret 2020

    Keadaan yang Mustahil

    “Allah memanggil orang-orang yang setia kepada-Nya, yang percaya kepada-Nya, untuk memberikan semangat kepada mereka yang tidak percaya dan yang tidak berpengharapan. Berpalinglah kepada Tuhan, hai para tahanan pengharapan (Zakharia 9:12). Carilah kekuatan dari Allah, yaitu Allah yang hidup. Tunjukkanlah suatu iman yang teguh dan penuh kerendahan hati pada kuasa-Nya dan kerelaan-Nya untuk menyelamatkan. Bilamana dengan iman kita memegang kekuatan-Nya, maka Ia dengan ajaib-Nya, akan mengubahkan pandangan yang paling mengecewakan dan tidak berpengharapan. Ia akan melakukan hal ini demi kemuliaan nama-Nya.” –Prophets and Kings, hal. 260.

    MINGGU SUATU NUBUAT YANG NAMPAKNYA SULIT DIPERCAYAI

    1. Masalah serius apakah yang mengancam para penduduk Samaria ketika pasukan Aram mengepung kota mereka (sekitar tahun 844 SM)? Apakah yang Elisa nubuatkan ketika kelaparan telah melanda semua orang dan sedikit makanan yang tersisa pun telah dijual dengan harga yang sangat tinggi?

    2 Raja-Raja 6:24, 25; 7:1, 2 Sesudah itu Benhadad, raja Aram, menghimpunkan seluruh tentaranya, lalu maju mengepung Samaria. 25Maka terjadilah kelaparan hebat di Samaria selama mereka mengepungnya, sehingga sebuah kepala keledai berharga delapan puluh syikal perak dan seperempat kab tahi merpati berharga lima syikal perak.... 7:1Lalu berkatalah Elisa: "Dengarlah firman TUHAN. Beginilah firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria." 2Tetapi perwira, yang menjadi ajudan raja, menjawab abdi Allah, katanya: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?" Jawab abdi Allah:

  • "Sesungguhnya, engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya."

    “Untuk sementara waktu sesudah peristiwa ini [setelah orang Aram yang dikirim untuk menangkap Elisa menjadi buta], Israel bebas dari serangan-serangan Aram. Tetapi kemudian, dengan pimpinan raja Hazael yang keras dan bersemangat, tentara Aram datang mengepung Samaria. Belum pernah Israel mengalami kesukaran besar yang sama seperti ketika dikepung ini. Sesungguhnya dosa para bapa sedang melanda anak-anak dan anak-anak dari anak-anaknya. Rasa takut terhadap bahaya kelaparan yang berkepanjangan sedang membuat raja Israel putus asa, tatkala keesokan harinya Elisa meramalkan adanya kelepasan.” –Prophets and Kings, hal. 258.

    SENIN 2. Apakah yang empat orang kusta putuskan untuk mereka lakukan? Kejutan apakah

    yang mereka temui di perkemahan orang Aram?

    2 Raja-Raja 7:3-7 Empat orang yang sakit kusta ada di depan pintu gerbang. Berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Mengapakah kita duduk-duduk di sini sampai mati? 4Jika kita berkata: Baiklah kita masuk ke kota, padahal dalam kota ada kelaparan, kita akan mati di sana. Dan jika kita tinggal di sini, kita akan mati juga. Jadi sekarang, marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara Aram. Jika mereka membiarkan kita hidup, kita akan hidup, dan jika mereka mematikan kita, kita akan mati." 5Lalu pada waktu senja bangkitlah mereka masuk ke tempat perkemahan orang Aram. Tetapi ketika mereka sampai ke pinggir tempat perkemahan orang Aram itu, tampaklah tidak ada orang di sana. 6Sebab TUHAN telah membuat tentara Aram itu mendengar bunyi kereta, bunyi kuda, bunyi tentara yang besar, sehingga berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Sesungguhnya raja Israel telah mengupah raja-raja orang Het dan raja-raja orang Misraim melawan kita, supaya mereka menyerang kita." 7Karena itu bangkitlah mereka melarikan diri pada waktu senja dengan meninggalkan kemah dan kuda dan keledai mereka serta tempat perkemahan itu dengan begitu saja; mereka melarikan diri menyelamatkan nyawanya.

    “Keesokan harinya menjelang senja, Tuhan telah ‘membuat tentara Aram itu mendengar bunyi kereta, bunyi kuda, bunyi tentara yang besar;’ dan dengan disengat rasa takut, ‘bangkitlah mereka melarikan diri pada waktu senja,’ sambil ‘meninggalkan kemah dan kuda dan keledai mereka serta tempat perkemahan itu dengan begitu saja;’ dengan persediaan makanan yang berlimpah-limpah. Mereka ‘melarikan diri menyelamatkan nyawanya,’ tidak berhenti sampai menyeberang sungai Yordan.

    “Ketika malam pelarian itu, empat orang yang menderita penyakit kusta berada di depan pintu gerbang kota itu, yang sudah putus asa karena kelaparan, telah mengambil keputusan untuk pergi ke perkemahan orang Aram dan menyerahkan nasib mereka ke atas belas kasihan para pengepung itu, dengan pengharapan di sana mereka akan membangkitkan rasa iba sehingga mereka dapat memperoleh makanan. Betapa herannya mereka ketika memasuki daerah perkemahan itu, ketika didapatinya bahwa ‘tidak ada orang di sana.’ (2 Raja-Raja 7:5).” –Prophets and Kings, hal. 258.

    SELASA KABAR BAIK – NUBUAT DIGENAPI

    3. Apakah yang mereka dapatkan? Apakah yang mereka tahu harus mereka lakukan dengan kabar ajaib itu?

    2 Raja-Raja 7:8-10 Ketika orang-orang yang sakit kusta itu sampai ke pinggir tempat perkemahan, masuklah mereka ke dalam sebuah kemah, lalu makan dan minum. Sesudah itu mereka mengangkut dari sana emas dan perak dan pakaian, kemudian pergilah mereka

  • menyembunyikannya. Lalu datanglah mereka kembali, masuk ke dalam kemah yang lain dan mengangkut juga barang-barang dari sana, kemudian pergilah mereka menyembunyikannya. 9Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Tidak patut yang kita lakukan ini. Hari ini ialah hari kabar baik, tetapi kita ini tinggal diam saja. Apabila kita menanti sampai terang pagi, maka hukuman akan menimpa kita. Jadi sekarang, marilah kita pergi menghadap untuk memberitahukan hal itu ke istana raja." 10Mereka pergi, lalu berseru kepada penunggu pintu gerbang kota dan menceritakan kepada orang-orang itu, katanya: "Kami sudah masuk ke tempat perkemahan orang Aram, dan ternyata tidak ada orang di sana, dan tidak ada suara manusia kedengaran, hanya ada kuda dan keledai tertambat dan kemah-kemah ditinggalkan dengan begitu saja."

    “Oleh karena tidak ada orang yang mengganggu atau melarang, ‘masuklah mereka ke dalam sebuah kemah, lalu makan dan minum, sesudah itu mereka mengangkut dari sana emas dan perak dan pakaian, kemudian pergilah mereka menyembunyikannya. Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain, Tidak patut kita lakukan ini. Hari ini ialah hari kabar baik, tetapi kita ini tinggal diam saja.’ (2 Raja-Raja 7:8, 9). Dengan segera mereka kembali ke kota dengan berita yang menggembirakan itu.” –Prophets and Kings, hal. 258, 259.

    “Perbuatan Tuhan bagi umat-Nya seringkali nampak misterius. Jalan-Nya bukan jalan kita, pikiran-Nya juga bukan pikiran kita. Seringkali, cara dan rancangan-Nya bertentangan dengan rancangan dan harapan kita, sehingga kita pun terkejut dan merasa kaget. Kita tidak memahami sifat alamiah kita yang sebenarnya jahat; dan seringkali, ketika kita sedang memuaskan keinginan kita sendiri, dan mengikuti kehendak hati kita sendiri, kita mengira bahwa kita sedang mengerjakan kehendak Tuhan. Oleh karena itu, kita perlu menyelidiki Kitab Suci, dan banyak berdoa, supaya, sesuai dengan janji-Nya, Allah dapat mengaruniakan hikmat bagi kita.” –Testimonies to Ministers and Gospel Workers, hal. 503.

    RABU 4. Disampaikan kepada siapakah kabar tentang kaburnya orang-orang Aram itu?

    Apakah ia benar-benar telah diyakinkan bahwa orang-orang Aram itu telah benar-benar meninggalkan perkemahan mereka?

    2 Raja-Raja 7:11-13 Para penunggu pintu gerbang menyerukan dan memberitahukan hal itu ke istana raja. 12Sekalipun masih malam, raja bangun juga, lalu berkata kepada para pegawainya: "Baiklah kuterangkan kepadamu apa maksud orang Aram itu terhadap kita. Mereka tahu bahwa kita ini menderita kelaparan, sebab itu mereka keluar dari tempat perkemahan untuk menyembunyikan diri di padang, sambil berpikir: Apabila orang Israel keluar dari dalam kota, kita akan menangkap mereka hidup-hidup, kemudian kita masuk ke dalam kota." 13Lalu salah seorang pegawainya menjawab: "Kumohon, baiklah kita ambil lima ekor dari kuda yang masih tinggal di dalam kota ini; tentulah keadaannya seperti seluruh khalayak ramai Israel yang sudah habis mati itu! Biarlah kita suruh saja orang pergi, supaya kita lihat."

    “Kesusahan yang terus menerus melemahkan daya hidup. Tuhan kita ingin agar kuk perbudakan ini disingkirkan. Ia mengundang mereka supaya menerima kuk-Nya; Ia berkata: ‘Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.’ (Matius 11:30). Ia mengundang mereka supaya pertama-tama mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka janji-Nya ialah bahwa segala keperluan hidup mereka akan ditambahkan kemudian. Kesusahan itu buta, dan tidak dapat melihat ke depan; tetapi Yesus melihat akhir dari sejak permulaannya. Di dalam setiap kesukaran Ia telah menyediakan jalan yang membawa kelegaan. Bapa kita yang di surga mempunyai beribu-ribu jalan yang disediakan untuk kita, yang kita tidak ketahui. Mereka yang mengutamakan prinsip pelayanan dan menghormati Allah, akan mendapati lenyapnya kesukaran itu, dan jalan yang terang pun terbentang di hadapan langkah mereka.” –The Desire of Ages, hal. 330.

  • KAMIS 5. Apakah yang ia (raja) perintahkan untuk diperbuat untuk memastikan bahwa

    perkemahan itu benar-benar telah kosong dan bukan suatu jebakan semata? Dengan kepastian ajaib apakah para suruhan itu kembali?

    2 Raja-Raja 7:14, 15 Sesudah itu mereka mengambil dua kereta kuda, kemudian raja menyuruh mereka menyusul tentara Aram sambil berkata: "Pergilah melihatnya!" 15Lalu pergilah mereka menyusul orang-orang itu sampai ke sungai Yordan, dan tampaklah seluruh jalan itu penuh dengan pakaian dan perkakas yang dilemparkan oleh orang Aram pada waktu mereka lari terburu-buru. Kemudian pulanglah suruhan-suruhan itu dan menceritakan hal itu kepada raja.

    “Allah telah menempatkan umat-Nya di Kanaan sebagai suatu perisai yang kukuh untuk membendung arus kejahatan moral, agar itu jangan menghanyutkan dunia ini. Jikalau setia kepada-Nya, Allah mau agar Israel terus menaklukkan serta mengalahkan. Ia akan menyerahkan ke dalam tangannya bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih berkuasa daripada bangsa Kanaan. Janji itu adalah, ‘Sebab jika kamu sungguh-sungguh berpegang pada perintah yang kusampaikan kepadamu untuk dilakukan . . . maka Tuhan akan menghalau segala bangsa ini dari hadapanmu, sehingga kamu menduduki daerah bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari padamu. Setiap tempat yang diinjak oleh telapak kakimu, kamulah yang akan memilikinya; mulai dari padang gurun sampai gunung Libanon, dan dari sungai itu, yakni sungai Efrat, sampai laut sebelah barat, akan menjadi daerahmu. Tidak ada yang akan dapat bertahan menghadapi kamu: Tuhan, Allahmu, akan membuat seluruh negeri yang kauinjak itu menjadi gemetar dan takut kepadamu, seperti yang dijanjikan Tuhan kepadamu.’ Ulangan 11:22-25.” –Patriarchs and Prophets, hal. 544.

    JUM’AT 6. Dengan demikian apakah yang orang-orang dapatkan dengan berlimpah-limpah?

    Pekabaran Elisa apakah yang akhirnya digenapi?

    2 Raja-Raja 7:16 Maka keluarlah penduduk kota itu menjarah tempat perkemahan orang Aram. Karena itu sesukat tepung yang terbaik berharga sesyikal dan dua sukat jelai berharga sesyikal, sesuai dengan firman TUHAN.

    “Besarlah barang jarahan; begitu limpahnya makanan sehingga pada hari itu ‘sesukat tepung yang terbaik berharga sesyikal dan dua sukat jelai berharga sesyikal,’ sebagaimana yang dinubuatkan Elisa sehari sebelumnya. Sekali lagi nama Allah ditinggikan di hadapan orang kafir ‘sesuai dengan Firman Tuhan’ melalui nabi-Nya di Israel. Lihat 2 Raja-raja 7:5-16.” –Prophets and Kings, hal. 259.

    SABAT AKIBAT KETIDAKPERCAYAAN

    7. Apakah yang terjadi dengan perwira yang meragukan dan mengejek nubuat Elisa? Apakah yang Yesus amarkan dalam menegur keragu-raguan dan sifat suka mencari-cari salah akan janji-janji Tuhan?

    2 Raja-Raja 7:18-20 Dan terjadi juga seperti yang dikatakan abdi Allah itu kepada raja: "Dua sukat jelai akan berharga sesyikal dan sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal, besok kira-kira waktu ini di pintu gerbang Samaria." 19Pada waktu itu si perwira menjawab abdi Allah itu: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?," tetapi Elisa berkata: "Sesungguhnya engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya." 20Demikianlah terjadi kepada orang itu: Rakyat menginjak-injak dia di pintu gerbang, lalu matilah ia.

  • Yohanes 20:29 Kata Yesus kepadanya: "Tomas, Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

    “Demikianlah pesuruh Allah itu [Elisa] bekerja dari tahun ke tahun, mendekatkan diri kepada orang banyak dalam pekerjaan pelayanan yang dilakukan dengan penuh kesetiaan, dan dalam masa krisis berdiri di pihak raja sebagai penasihat yang bijaksana. Tahun-tahun kemurtadan penyembahan berhala yang telah lama berlangsung, yang dilakukan oleh raja-raja dan rakyatnya telah mendatangkan bencana pada pekerjaan mereka; bayangan gelap kemurtadan masih terdapat di mana-mana, namun di sana sini ada orang-orang yang dengan teguh meneruskan pekerjaan pembaharuannya, banyak yang menolak untuk tunduk menyembah Baal. Sementara Elisa terus melanjutkan pekerjaan pembaharuannya, banyak orang yang berbalik dari kekafiran, dan orang-orang ini mempelajari kesukaan dalam beribadat kepada Allah yang benar. Nabi itu merasa gembira atas mukjizat-mukjizat karunia Ilahi ini, dan ia telah diilhami oleh suatu kerinduan besar untuk menjangkau semua orang yang jujur di dalam hatinya. Di mana saja ia berada ia bertindak sebagai seorang guru kebenaran.” –Prophets and Kings, hal. 259.

    UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN

    “Dari sudut pandang manusia, pandangan untuk membangun kembali kerohanian bangsa itu adalah sama saja tidak mempunyai harapan (sia-sia), sebagaimana juga yang terjadi dengan pandangan masa kini terhadap hamba-hamba Allah yang sedang bekerja di tempat-tempat yang gelap di belahan bumi ini. Tetapi gereja Kristus adalah sarana Allah untuk pemberitaan kebenaran; gereja itu telah diberi kuasa oleh-Nya untuk melakukan pekerjaan istimewa; dan kalau gereja itu setia kepada Allah, menurut hukum-hukum-Nya, maka akan terdapatlah kuasa Ilahi yang terbaik di dalamnya. Jikalau gereja itu benar dalam kesetiaannya, maka tidak ada kuasa yang tahan berdiri melawannya. Kekuatan-kekuatan musuh akan tidak sanggup lagi untuk menyelubunginya sebagaimana sekam tidak dapat menolak hembusan angin.

    “Di hadapan gereja terbentang fajar hari mulia yang gilang gemilang, jikalau gereja itu mau mengenakan jubah kebenaran Kristus, dan melepaskan segala persekutuannya dengan dunia ini.” –Prophets and Kings, hal. 259, 260.

    ***

    12 Sabat, 21 Maret 2020

    Kelepasan Yerusalem dari Pengepungan

    “Tidak ada yang lebih cepat mengilhami iman daripada menjalankan iman. Raja Yehuda telah mengadakan persiapan untuk menghadapi badai yang akan datang; dan kini sambil merasa yakin bahwa nubuatan tentang Asyur akan digenapi, maka ia menyerahkan jiwanya kepada Allah. ‘Oleh kata-kata Hizkia, raja Yehuda itu, rakyat mendapat kepercayaan kembali.’ 2 Tawarikh 32:8. Biarpun tentara Asyur masih segar dari menaklukkan bangsa-bangsa terbesar di bumi, dan baru saja meraih kemenangan atas Samaria di Israel, haruskah mereka sekarang mengalihkan angkatan perangnya terhadap Yehuda? Biarpun mereka menyombongkan diri, ‘Seperti tanganku telah menyergap kerajaan-kerajaan para berhala, padahal patung-patung mereka melebihi yang di Yerusalem dan yang di Samaria, masakan tidak akan kulakukan kepada Yerusalem dan patung-patung berhalanya, seperti yang telah kulakukan kepada Samaria dan berhala-berhalanya?’ Yesaya 10:10, 11. Yehuda tidak usah takut, karena mereka berharap pada Yehova.” –Prophets and Kings, hal. 351, 352.

    MINGGU

  • TANTANGAN DARI ORANG ASYUR

    1. Pekabaran mengintimidasi apakah yang kapten tentara Asyur serukan di dekat Yerusalem? Selain kepada raja Hizkia, kepada siapakah lagi kata-kata hinaan yang arogan ini ditujukan?

    2 Raja-Raja 18:28-31 Kemudian berdirilah Rabshakeh dan berserulah ia dengan suara nyaring dalam bahasa Yehuda. Ia berkata: "Dengarlah perkataan raja agung, raja Asyur! 29Beginilah kata raja: Janganlah Hizkia memperdayakan kamu, sebab ia tidak sanggup melepaskan kamu dari tanganku! 30Janganlah Hizkia mengajak kamu berharap kepada TUHAN dengan mengatakan: Tentulah TUHAN akan melepaskan kita; dan kota ini tidak akan diserahkan ke dalam tangan raja Asyur. 31Janganlah dengarkan Hizkia, sebab beginilah kata raja Asyur: Adakanlah perjanjian penyerahan dengan aku dan datanglah ke luar kepadaku, maka setiap orang dari padamu akan makan dari pohon anggurnya dan dari pohon aranya serta minum dari sumurnya,

    “Menjadi berani oleh keberhasilan mereka, maka orang-orang Niniwe telah lama mengesampingkan pekabaran Yunus, dan telah menjadi bersikap menentang rencana-rencana Surga. Beberapa tahun setelah kejatuhan Samaria tentara-tentara yang menang itu muncul kembali di Palestina, kali ini mengarahkan kekuatan mereka terhadap kota-kota benteng Yehuda, dengan pengharapan bahwa mereka akan berhasil; tetapi untuk selama satu musim mereka mengundurkan diri oleh sebab kesulitan-kesulitan yang timbul di bagian-bagian lain kerajaan mereka. Sampai beberapa tahun kemudian, menjelang berakhirnya pemerintahan Hizkia, akan dibuktikan kepada bangsa-bangsa di dunia apakah memang ilah-ilah orang kafir yang akan berhasil pada akhirnya....

    “Mereka yakin akan memperoleh kemenangan, para pimpinan membagi pasukan mereka menjadi dua bagian, bagian yang pertama akan menghadapi tentara Mesir di sebelah Selatan, sedangkan yang satu lagi akan mengepung Yerusalem.” –Prophets and Kings, hal. 339, 352.

    SENIN 2. Apakah yang ia katakan akan menjadi keuntungan orang-orang Yehuda, meskipun ia

    berusaha merundung mereka untuk menerima kekuasaan Asyur sebagai yang tertinggi melebihi Allah?

    2 Raja-Raja 18:32-35 sampai aku datang dan membawa kamu ke suatu negeri seperti negerimu ini, suatu negeri yang bergandum dan berair anggur, suatu negeri yang beroti dan berkebun anggur, suatu negeri yang berpohon zaitun, berminyak dan bermadu; dengan demikian kamu hidup dan tidak mati. Tetapi janganlah dengarkan Hizkia, sebab ia membujuk kamu dengan mengatakan: TUHAN akan melepaskan kita! 33Apakah pernah para allah bangsa-bangsa melepaskan negerinya masing-masing dari tangan raja Asyur? 34Di manakah para allah negeri Hamat dan Arpad? Di manakah para allah negeri Sefarwaim, Hena dan Iwa? Apakah mereka telah melepaskan Samaria dari tanganku? 35Siapakah di antara semua allah negeri-negeri yang telah melepaskan negeri mereka dari tanganku, sehingga TUHAN sanggup melepaskan Yerusalem dari tanganku?"

    “Ancaman yang penuh kesombongan itu disertai dengan berita: ‘Janganlah Allahmu yang kau percayai itu memperdayakan engkau dan menjanjikan: Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan raja Asyur. Sesungguhnya, engkau ini telah mendengar tentang yang dilakukan raja-raja Asyur kepada segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya; masakan engkau ini akan dilepaskan? Sudahkah para ilah dari bangsa-bangsa, yang telah dimusnahkan oleh nenek moyangku, dapat melepaskan mereka, yakni Gozan, Haran, Rezef dan bani Eden yang di Telasar? Di manakah raja negeri Hamat dan Arpad, raja kita Sefarwaim, raja negeri Hena dan Iwa?" (2 Raja-raja 19:10-13).” –Prophets and Kings, hal. 355.

    SELASA

  • NASIHAT DAN PERTOLONGAN YANG DICARI DARI TUHAN

    3. Tidak mau merespon dengan roh yang sama dengan orang Asyur yang kasar, kepada siapakah raja Hizkia, sebagai seorang yang telah mengerjakan banyak pembaharuan dalam nama Tuhan ini, memohon dengan segenap hatinya?

    2 Raja-Raja 19:1-4 Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN. 2Disuruhnyalah juga Elyakim, kepala istana, Sebna, panitera negara, dan yang tua-tua di antara para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada nabi Yesaya bin Amos. 3Berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah kata Hizkia: Hari ini hari kesesakan, hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya. 4Mungkin TUHAN, Allahmu, sudah mendengar segala perkataan juru minuman agung yang telah diutus oleh raja Asyur, tuannya, untuk mencela Allah yang hidup, sehingga TUHAN, Allahmu, mau memberi hukuman karena perkataan-perkataan yang telah didengar-Nya. Maka baiklah engkau menaikkan doa untuk sisa yang masih tinggal ini!"

    “Seorang pesuruh dikirim kepada Yesaya untuk memberitahukan hasil perundingan itu. ‘Hari ini hari kesesakan, hari hukuman dan penistaan,’ merupakan berita yang dikirim raja. ‘Mungkin Tuhan, Allahmu, sudah mendengar segala perkataan juru minuman agung yang telah diutus oleh raja Asyur, tuannya, untuk mencela Allah yang hidup, sehingga Tuhan, Allahmu, mau memberi hukuman karena perkataan-perkataan yang telah didengar-Nya. Maka baiklah engkau menaikkan doa untuk sisa yang masih tinggal ini!’ Ayat 3, 4....

    “Sekarang satu-satunya pengharapan Yehuda hanya ada pada Tuhan saja. Segala kemungkinan pertolongan dari Mesir telah diputus, dan tidak ada bangsa-bangsa lain yang cukup dekat untuk mengulurkan tangan persahabatan.” –Prophets and Kings, hal. 354, 352.

    RABU 4. Apakah yang Tuhan firmankan untuk dikatakan sebagai sebuah janji kepada umat-

    Nya yang sedang tertekan di bawah keadaan yang bahkan pemimpin yang terkuat sekalipun dapat menjadi tawar hati?

    2 Raja-Raja 19:5-7 Ketika pegawai-pegawai raja Hizkia sampai kepada Yesaya, 6berkatalah Yesaya kepada mereka: "Beginilah kamu katakan kepada tuanmu: Beginilah firman TUHAN: Janganlah engkau takut terhadap perkataan yang kaudengar yang telah diucapkan oleh budak-budak raja Asyur untuk menghujat Aku. 7Sesungguhnya, Aku akan menyuruh suatu roh masuk di dalamnya, sehingga ia mendengar suatu kabar dan pulang ke negerinya; Aku akan membuat dia mati rebah oleh pedang di negerinya sendiri."

    Yeremia 33:3 Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.

    “Tuhan menjawab doa-doa hamba-hamba-Nya. Kepada Yesaya, diberikan suatu pekabaran untuk Hizkia....” –Prophets and Kings, hal. 354, 352.

    “Barangkali kita akan diuji dan dicoba, jika memang Tuhan melihatnya sebagai sarana terbaik untuk melatih suatu ilmu yang penting bagi kita sebelum kita dilayakkan untuk menerima berkat yang kita dambakan. Jangan sampai kita menjadi kecewa dan memberi kesempatan timbulnya keragu-raguan, dan berpikir bahwa doa-doa kita tidak diperhatikan. Kita harus lebih bergantung pada Kristus, dan menyerahkan jawaban permasalahan kita kepada Tuhan, untuk menjawab doa-doa kita sesuai dengan cara-Nya. Tuhan tidak berjanji untuk mencurahkan berkat-berkat-Nya melalui sarana-sarana atau saluran yang telah kita tandai atau ketahui.

  • Tuhan amatlah bijaksana, sehingga ia tidak akan salah, ia juga sangat peduli akan kebaikan kita, sehingga tidak dikehendaki-Nya kita memilih sendiri bagi diri kita.” –The Upward Look, hal. 109.

    KAMIS 5. Usaha terakhir apakah yang orang Asyur buat untuk mencoba melemahkan

    keberanian Hizkia dan para penasehatnya?

    2 Raja-Raja 19:10-13 "Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, raja Yehuda: Janganlah Allahmu yang kaupercayai itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan: Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan raja Asyur. 11Sesungguhnya, engkau ini telah mendengar tentang yang dilakukan raja-raja Asyur kepada segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya; masakan engkau ini akan dilepaskan? 12Sudahkah para allah dari bangsa-bangsa, yang telah dimusnahkan oleh nenek moyangku, dapat melepaskan mereka, yakni Gozan, Haran, Rezef dan bani Eden yang di Telasar? 13Di manakah raja negeri Hamat dan Arpad, raja kota Sefarwaim, raja negeri Hena dan Iwa?"

    “Para wakil orang Asyur, sesudah meninggalkan kepala pasukan Yehuda, langsung menghubungi raja mereka, yang sedang bersama-sama dengan bagian tentaranya yang sedang menjaga jalan dari Mesir. Ketika mendengar laporan, Sanherib menulis ‘juga surat yang penuh cela dan hujat terhadap Tuhan, Allah Israel, bunyinya: Sebagaimana para allah bangsa-bangsa segala negeri lain tidak dapat melepaskan bangsanya dari tanganku, demikian pula Allah Hizkia takkan dapat melepaskan bangsanya dari tanganku.’ (2 Tawarikh 32:17).” –Prophets and Kings, hal. 354, 355.

    JUM’AT 6. Kepada siapakah Hizkia kembali pergi dengan kesungguhan dan kepercayaan yang

    penuh? Apakah yang umat Tuhan saat ini dapat pelajari dari pengalaman ini?

    2 Raja-Raja 19:14-17, 19 Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN. 15Hizkia berdoa di hadapan TUHAN dengan berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi. 16Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya TUHAN, dan lihatlah; dengarlah perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mengaibkan Allah yang hidup. 17Ya TUHAN, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan bangsa-bangsa dan negeri-negeri mereka... 19Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah kiranya kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah Allah, ya TUHAN."

    “Ketika raja Yehuda menerima surat yang menghina itu, ia membawanya ke dalam rumah Tuhan, dan ‘membentangkan surat itu di hadapan Tuhan,’ (2 Raja-raja 19:14), lalu berdoa dengan iman yang teguh, memohonkan pertolongan dari surga, supaya bangsa-bangsa di bumi dapat mengetahui bahwa Tuhan, Allah orang Ibrani tetap hidup dan memerintah. Kehormatan Tuhan dipertaruhkan; Ia sendiri saja yang dapat mendatangkan kelepasan.” –Prophets and Kings, hal. 355, 356.

    SABAT JANJI TUHAN DAN KEKALAHAN ORANG ASYUR

    7. Melalui nabi Yesaya, janji lebih lanjut apakah yang Tuhan sampaikan kepada umat-Nya yang sedang tertekan itu?

    2 Raja-Raja 19:31-34 Sebab dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal dan dari gunung Sion orang-orang yang terluput; giat cemburu TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini. 32Sebab itu beginilah firman TUHAN mengenai raja Asyur: Ia tidak akan masuk ke kota ini

  • dan tidak akan menembakkan panah ke sana; juga ia tidak akan mendatanginya dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk mengepungnya. 33Melalui jalan, dari mana ia datang, ia akan pulang, tetapi ke kota ini ia tidak akan masuk, demikianlah firman TUHAN. 34Dan Aku akan memagari kota ini untuk menyelamatkannya, oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku.

    “Permohonan Hizkia demi keselamatan Yehuda dan kehormatan Raja Agung mereka, adalah selaras dengan pikiran Allah.... Tuhan akan teristimewa menunjukkan kebaikan hati-Nya ketika kepala pasukan Israel masuk ke dalam rumah doa dan memohonkan kelepasan sewaktu menghadapi peperangan atau penindasan oleh suatu pasukan. (Lihat 1 Raja-raja 8:33, 34).

    “Hizkia tidak ditinggalkan tanpa pengharapan. Yesaya memberitakan kepadanya, dengan berkata, ‘Beginilah firman Tuhan, Allah Israel, Apa yang telah kau doakan kepada-Ku mengenai Sanherib, raja Asyur, telah Kudengar. Inilah firman yang telah diucapkan Tuhan mengenai dia:

    " ‘Anak dara, yaitu putri Sion, telah menghina engkau, telah mengolok-olokkan engkau; dan putri Yerusalem telah geleng-geleng kepala di belakangmu.’ (Yesaya 37:21, 22).” –Prophets and Kings, hal. 359.

    8. Apakah hasil dari ujian yang hebat ini? Cepat atau lambat, apakah yang akan menjadi akhir dari barangsiapa yang mengancam Tuhan dan umat-Nya? Pelajaran apakah yang terkandung di dalam pengalaman para pengikut Tuhan yang setia ini?

    2 Raja-Raja 19:35-37 Maka pada malam itu keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka! 36Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja Asyur, dan pulang, lalu tinggallah ia di Niniwe. 37Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah di dalam kuil Nisrokh, allahnya, maka Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan pedang, dan mereka meloloskan diri ke tanah Ararat. Kemudian Esarhadon, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

    “Pada malam itu juga kelepasan datang. ‘Ke luarlah malaikat Tuhan, lalu dibunuhnyalah seratus delapanpuluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur.’ (2 Raja-raja 19:35). "Semua pahlawan yang gagah perkasa, pemuka dan panglima yang ada diperkemahan Asyur," terbunuh. (2 Tawarikh 32:21).

    “Berita tentang hukum mengerikan terhadap tentara yang telah dikirim untuk menaklukkan Yerusalem, segera sampai kepada Sanherib, yang masih tetap menjaga jalan masuk dari Mesir ke Yehuda. Diserang oleh perasaan takut, raja Asyur itu cepat-cepat berangkat, dan ‘Ia kemalu-maluan kembali ke negerinya’ (2 Tawarikh 32:21). Tetapi tidak lama ia memerintah. Sesuai dengan nubuatan yang telah diucapkan tentang kematiannya yang tiba-tiba, maka ia telah dibunuh oleh orang-orang dalam keluarganya sendiri, ‘kemudian Esarhadon, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.’ (Yesaya 37:38).

    “Tuhan orang Ibrani telah mengalahkan kesombongan orang Asyur. Kehormatan Yehova telah dipertahankan di mata bangsa-bangsa di sekeliling. Di Yerusalem hati orang banyak dipenuhi dengan kesukaan kudus. Permohonan mereka yang sungguh-sungguh disertai dengan pengakuan dosa dan banyak cucuran air mata. Dalam kebutuhan mereka yang besar mereka telah berharap sepenuhnya dalam kuasa Tuhan untuk menyelamatkan, dan Ia tidak akan membiarkan mereka. Kini halaman bait kudus dikumandangkan dengan nyanyian-nyanyian pujian yang khidmat.” –Prophets and Kings, hal. 361, 362.

    UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN

    “Yehuda berulang-ulang harus diserbu oleh bala tentara Asyur, dan Yerusalem harus menderita terkepung yang dapat saja mengakibatkan kejatuhannya sekiranya Allah tidak mengadakan

  • campur tangan secara ajaib. Bahaya kebinasaan sudah mengancam kedamaian kerajaan di selatan itu. Perlindungan Ilahi sedang ditiadakan, dan pasukan Asyur sudah hendak merebut negeri Yehuda.

    “Tetapi bahaya-bahaya yang datang dari luar, yang tampaknya menyelubungi, bagaimanapun juga tidaklah begitu serius bila dibandingkan dengan bahaya-bahaya yang berasal dari dalam. Adalah perbuatan umat-Nya yang suka melawan yang menyebabkan hamba Allah itu sangat kebingungan dan sangat tertekan. Oleh kemurtadan dan pemberontakan mereka maka orang-orang ini yang harus berdiri sebagai para pembawa terang di antara bangsa-bangsa yang sedang mengundang penghukuman Allah. Banyak kejahatan yang mempercepat kebinasaan segera terhadap kerajaan di utara, dan yang baru saja dicela oleh Hosea dan Amos melalui firman yang tidak dapat salah, sedang dengan cepat merongrong kerajaan Yehuda.” –Prophets and Kings, hal. 305, 306.

    ***

    13 Sabat, 28 Maret 2020

    Amaran Yesaya untuk Hizkia

    “Orang-orang yang berhubungan dengan kita dari hari ke hari, memerlukan pertolongan kita dan tuntunan kita. Mungkin saja mereka sedang dalam suatu keadaan pikiran yang sedemikian, sehingga satu perkataan yang diucapkan dengan tepat akan menjadi bagai sebuah paku pada tempatnya yang pas. Esok hari, beberapa dari jiwa-jiwa ini mungkin sudah berada di tempat yang kita tidak dapat capai lagi. Bagaimanakah pengaruh kita terhadap orang-orang yang seperjalanan dengan kita ini?

    “Kehidupan setiap hari dimuati dengan tanggung jawab yang harus kita pikul. Setiap hari, perkataan dan perbuatan kita akan memberikan kesan bagi orang-orang yang berhubungan dengan kita. Betapa besar kebutuhan itu sehingga kita harus menjaga bibir kita dan menjaga langkah kita dengan hati-hati! Satu gerakan yang lalai, satu langkah yang sembrono, maka gelombang menghempaskan pencobaan yang kuat dapat melanda satu jiwa tenggelam sampai ke dalam dasar di bawah. Kita tidak dapat mengingat pikiran-pikiran yang kita telah tanamkan ke dalam pikiran manusia. Jikalau pemikiran-pemikiran itu jahat, maka mungkin kita telah membuat serentetan keadaan dalam gerakan, suatu air pasang kejahatan, di mana kita tidak berdaya melawannya.” –Prophets and Kings, hal. 348.

    MINGGU 1. Kira-kira tahun 721 SM, siapakah yang menjadi penguasa Yehuda? Apakah yang

    dikatakan Alkitab tentang pemerintahannya?

    2 Raja-Raja 18:1, 3-5, 7 Maka dalam tahun ketiga zaman Hosea bin Ela, raja Israel, Hizkia, anak Ahas raja Yehuda menjadi raja.... 3Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Daud, bapa leluhurnya. 4Dialah yang menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan yang meremukkan tugu-tugu berhala dan yang menebang tiang-tiang berhala dan yang menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa, sebab sampai pada masa itu orang Israel memang masih membakar korban bagi ular itu yang namanya disebut Nehustan. 5Ia percaya kepada TUHAN, Allah Israel, dan di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia.... 7Maka TUHAN menyertai dia; ke manapun juga ia pergi berperang, ia beruntung. Ia memberontak kepada raja Asyur dan tidak lagi takluk kepadanya.

  • “Hizkia tampil di atas takhta kerajaan dengan ketetapan hati hendak menyelamatkan Yehuda dengan segenap kekuatannya dari nasib buruk yang sedang melanda kerajaan di utara ini. Pekabaran-pekabaran para nabi tidak membawakan setengah pun dorongan perbaikan. Hanyalah dengan pembaharuan yang sepenuh hati dan menyeluruh saja sehingga hukuman yang sedang mengancam itu dapat disingkirkan.

    “Dalam kekalutan, Hizkia membuktikan diri sebagai seorang yang mempergunakan kesempatan. Tidak lama setelah ia naik takhta kerajaan ia mulai mengadakan rencana dan melaksanakannya. Mula-mula ia mengarahkan perhatiannya untuk memulihkan pelayanan-pelayanan dalam bait suci, yang sudah begitu lama dilalaikan; dan di dalam pekerjaan ini dengan sungguh-sungguh ia memintakan kerja sama dari sekelompok imam dan orang-orang Lewi yang tetap benar terhadap panggilan kudus mereka. Merasa yakin akan dukungan kesetiaan mereka, ia berbicara apa adanya kepada mereka mengenai keinginannya untuk dengan segera melancarkan dan mengadakan pembaharuan yang jauh jangkauannya. ‘Nenek moyang kita telah berubah setia,’ katanya mengakui, ‘mereka melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, Allah kita, telah meninggalkan-Nya, mereka telah memalingkan muka dari kediaman Tuhan dan membelakanginya.’ ‘Sekarang aku bermaksud mengikat perjanjian dengan Tuhan, Allah Israel, supaya murka-Nya yang menyala-nyala itu undur daripada kita.’ 2 Tawarikh 29:6, 10.” –Prophets and Kings, hal. 331, 332.

    SENIN PENYAKIT RAJA DAN DOANYA YANG SUNGGUH_SUNGGUH

    2. Apakah yang terjadi pada Hizkia di puncak kesibukannya mengurusi Yehuda? Dengan doa yang sungguh-sungguh apakah ia memohon kepada Tuhan?

    Yesaya 38:1-3 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi." 2Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN. 3Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.

    “Di tengah-tengah kejayaan pemerintahan Raja Hizkia tiba-tiba ia diserang suatu penyakit yang membawa maut. ‘Sakit dan hampir mati’ penyakitnya ini adalah di luar kemampuan manusia untuk menyembuhkannya. Pengharapan terakhir yang sisa tampaknya lenyap ketika nabi Yesaya muncul di hadapannya dengan berita, ‘Beginilah Firman Tuhan, Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.’ Yesaya 38:1.

    “Secara manusia tampaknya sudah gelap sama sekali; namun raja itu masih dapat berdoa kepada satu Oknum yang sejak dahulu kala menjadi ‘tempat perlindungan dan kekuatannya, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.’ Mazmur 46:1.” –Prophets and Kings, hal. 340.

    SELASA 3. Bagaimanakah Tuhan menjawab permohonannya, melalui nabi Yesaya?

    Yesaya 38:4, 5 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya: 5"Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi,

    “Ia yang ‘tak habis-habisnya rahmat-Nya,’ mendengar akan doa hamba-Nya. Ratapan 3:22. ‘Tetapi Yesaya belum lagi ke luar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah Firman Tuhan kepadanya, Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia raja umat-Ku, Beginilah Firman Tuhan, Allah

  • Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau, pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah Tuhan. Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku.’ 2 Raja-raja 20:4-6.

    “Dengan gembira nabi itu kembali membawa kata-kata kepastian dan pengharapan. Dengan mengatakan bahwa sebuah kue ara akan diletakkan pada bagian yang sakit, maka Yesaya menyampaikan kepada raja itu berita tentang belas kasihan Allah dan perlindungan-Nya.” –Prophets and Kings, hal. 341, 342.

    RABU KEANGKUHAN MANUSIA

    4. Siapakah yang mengunjungi Hizkia, sebab didengar mereka tentang kesembuhan ajaibnya dan tentang tanda yang Tuhan berikan kepadanya? Apakah yang dia pertunjukkan kepada tamu asing ini?

    Yesaya 39:1, 2 Pada waktu itu Merodakh-Baladan bin Baladan, raja Babel, menyuruh orang membawa surat dan pemberian kepada Hizkia, sebab telah didengarnya bahwa Hizkia sakit tadinya dan sudah kuat kembali. 2Hizkia bersukacita atas kedatangan mereka, lalu diperlihatkannyalah kepada mereka gedung harta bendanya, emas dan perak, rempah-rempah dan minyak yang berharga, segenap gedung persenjataannya dan segala yang terdapat dalam perbendaharaannya. Tidak ada barang yang tidak diperlihatkan Hizkia kepada mereka di istananya dan di seluruh daerah kekuasaannya.

    “Raja mereka yang bernama Merodakhbaladan, ..... mengirimkan duta-duta kepada Hizkia untuk menyampaikan ucapan selamat kepadanya atas kesembuhannya, dan hendak mempelajari sekiranya mungkin lebih banyak tentang Allah yang dapat membuat mukjizat yang begitu besar.

    “Kunjungan utusan-utusan raja dari negeri yang jauh ini memberikan kesempatan kepada Hizkia untuk meninggikan Allah yang hidup itu. Sebenarnya, betapa mudahnya baginya untuk menceritakan tentang Allah kepada mereka, Sang penjaga segala makhluk ciptaan, yang berkenan memperpanjang usia kehidupan dirinya, disaat segala pengharapan yang dimilikinya nampaknya telah sirna! Alangkah tepatnya perubahan yang seharusnya terjadi sekiranya para pencari kebenaran yang datang dari lembah-lembah Khaldea ini telah diperkenalkan kepada Pemerintah yang agung yaitu Allah yang hidup!

    “Tetapi keangkuhan dan sifat ingin dipuji mengendalikan hati Hizkia, dan dalam sikapnya yang meninggikan diri sendiri, Raja Hizkia menunjukkan kepada tamu-tamunya segala perbendaharaan kekayaan dari kerajaannya yang telah dikaruniakan Tuhan bagi umat-Nya.” –Prophets and Kings, hal. 344, 345.

    KAMIS 5. Apakah yang nabi Yesaya katakan kepada raja, setelah para tamu asing ini pulang?

    Apakah yang Alkitab katakan tentang sebab dan akibat dari pengalaman ini?

    Yesaya 39:3, 4 Kemudian datanglah nabi Yesaya kepada raja Hizkia dan bertanya kepadanya: "Apakah yang telah dikatakan orang-orang ini? Dan dari manakah mereka datang?" Jawab Hizkia: "Mereka datang dari negeri yang jauh, dari Babel!" 4Lalu tanyanya lagi: "Apakah yang telah dilihat mereka di istanamu?" Jawab Hizkia: "Semua yang ada di istanaku telah mereka lihat. Tidak ada barang yang tidak kuperlihatkan kepada mereka di perbendaharaanku."

    2 Tawarikh 32:31, 25 Demikianlah juga ketika utusan-utusan raja-raja Babel datang kepadanya untuk menanyakan tentang tanda ajaib yang telah terjadi di negeri, ketika itu Allah

  • meninggalkan dia untuk mencobainya, supaya diketahui segala isi hatinya.... 25Tetapi Hizkia tidak berterima kasih atas kebaikan yang ditunjukkan kepadanya, karena ia menjadi angkuh, sehingga ia dan Yehuda dan Yerusalem ditimpa murka.

    “Kunjungan para duta itu bagi Hizkia sebenarnya adalah suatu ujian terhadap rasa syukur dan pengabdiannya.... Sekiranya saja Hizkia telah memanfaatkan kesempatan yang diberikan kepadanya untuk menyampaikan kesaksian tentang kuasa, kebajikan, dan belas kasihan dari Allah orang Israel, maka laporan para utusan itu akan merupakan sebagai terang yang menembusi kegelapan. Tetapi ia membesarkan dirinya sendiri di atas Tuhan alam semesta. Hizkia ‘tidak berterima kasih atas kebaikan yang ditunjukkan kepadanya, karena ia menjadi angkuh.’ 2 Tawarikh 32:25.” –Prophets and Kings, hal. 346.

    JUM’AT BENIH-BENIH BENCANA DI MASA YANG AKAN DATANG

    6. Apakah yang dinubuatkan akan terjadi di masa yang akan datang sebagai suatu akibat ketamakan yang bangkit dalam hati dan pikiran para tamu kafir itu oleh sebab kegagalan Hizkia untuk memuliakan Tuhan?

    Yesaya 39:5-7 Lalu Yesaya berkata kepada Hizkia: "Dengarkanlah firman TUHAN semesta alam! 6Sesungguhnya, suatu masa akan datang, bahwa segala yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babel. Tidak ada barang yang akan ditinggalkan, demikianlah firman TUHAN. 7Dan dari keturunanmu yang akan kauperoleh, akan diambil orang untuk menjadi sida-sida di istana raja Babel."

    “Betapa berbahayanya akibat yang akan terjadi kemudian! Kepada nabi Yesaya dinyatakan bahwa utusan-utusan yang kembali itu membawa laporan mengenai kekayaan yang mereka telah lihat, sehingga raja Babel dan para penasihatnya hendak merencanakan untuk menambah kekayaan negari mereka dengan kekayaan yang terdapat di Yerusalem. Hizkia sangat berdosa dalam hal ini; ‘sehingga ia dan Yehuda dan Yerusalem ditimpa murka.’ 2 Tawarikh 32:25.” –Prophets and Kings, hal. 346.

    SABAT 7. Bagaimanakah Hizkia menerima pekabaran ini? Meskipun Tuhan menunda

    kegenapan nubuat itu, apakah yang kemudian menimpa Yehuda? Apakah yang umat Tuhan harus pelajari dari ujian hebat yang dialaminya, dan bagaimanakah pengalaman ini dapat diterapkan bagi jemaat Tuhan di masa sekarang?

    Yesaya 39:8 Hizkia menjawab kepada Yesaya: "Sungguh baik firman TUHAN yang engkau ucapkan itu!" Lagi katanya: "Sebab ada damai dan kebenaran seumur hidupku!"

    2 Tawarikh 32:26 Tetapi ia sadar akan keangkuhannya itu dan merendahkan diri bersama-sama dengan penduduk Yerusalem, sehingga murka TUHAN tidak menimpa mereka pada zaman Hizkia.

    2 Raja-Raja 24:11, 13; 25:13-15 Juga Nebukadnezar, raja Babel, datang menyerang kota itu, sedang orang-orangnya mengepungnya.... 13Ia mengeluarkan dari sana segala barang perbendaharaan rumah TUHAN dan barang-barang perbendaharaan istana raja; juga dikeratnya emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait TUHAN seperti yang telah difirmankan TUHAN..... 25:13Juga tiang-tiang tembaga yang ada di rumah TUHAN dan kereta penopang dan "laut" tembaga yang ada di rumah TUHAN dipecahkan oleh orang Kasdim dan tembaganya diangkut mereka ke Babel. 14Kuali-kuali, penyodok-penyodok, pisau-pisau dan cawan-cawan dan segala perkakas tembaga yang dipakai untuk menyelenggarakan kebaktian, diambil mereka, 15juga perbaraan-perbaraan dan bokor-bokor

  • penyiraman, baik segala yang dari emas maupun segala yang dari perak, diambil oleh kepala pasukan pengawal itu.

    “Dengan penuh penyesalan, ‘Hizkia merendahkan diri bersama-sama dengan penduduk Yerusalem, sehingga murka Tuhan tidak menimpa mereka pada zaman Hizkia.’ 2 Tawarikh 32:26. Tetapi benih kejahatan telah ditaburkan, dan pada waktunya akan bertumbuh dan memberikan suatu penuaian kehancuran dan malapetaka. Selama tahun-tahunnya yang tersisa, raja Yehuda itu menikmati kemakmuran yang besar oleh sebab keteguhan tujuannya untuk menebus kesalahannya di masa yang silam dan untuk menghormati nama Allah yang disembahnya; namun imannya haruslah diuji dengan keras, dan ia harus belajar bahwa hanyalah dengan berharap sepenuhnya kepada Yehova maka ia dapat berharap untuk memperoleh kemenangan atas kuasa-kuasa kegelapan yang mengincar kebinasaan dirinya dan segenap rakyatnya.” –Prophets and Kings, hal. 347.

    UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN

    “Riwayat kegagalan Hizkia untuk membuktikan dengan sebenarnya tentang siapa yang dipercayainya pada waktu para utusan itu datang berkunjung, adalah mengandung suatu pelajaran yang penting bagi semua orang. Lebih banyak daripada yang kita lakukan dalam perbuatan kita, kita perlu membicarakan tentang pasal-pasal yang indah dalam pengalaman hidup kita, tentang rahmat dan kasih karunia Tuhan, tentang kasih Juruselamat yang tiada taranya itu. Bilamana hati dan pikiran dipenuhi dengan kasih Allah, maka tidak akan sulit untuk menyertakannya dalam kehidupan rohani. Pemikiran-pemikiran yang benar, pandangan-pandangan yang mulia, pengertian-pengertian yang jelas terhadap kebenaran, maksud dan tujuan yang tidak mementingkan diri, kerinduan terhadap kesalehan dan kesucian, akan dinyatakan dalam perkataan yang menunjukkan tabiat sesungguhnya yang terkandung dari dalam hati....

    “Dengan kata lain, jikalau dengan teladan kita, kita menolong orang lain dalam mengembangkan prinsip-prinsip yang baik, maka kita memberi mereka kuasa untuk berbuat baik. Pada gilirannya mereka pun akan memberikan pengarahan bermanfaat yang sama kepada orang yang lainnya lagi. Dengan demikian beratus-ratus bahkan beribu-ribu orang ditolong oleh pengaruh kita yang tidak kita sadari. Pengikut Kristus yang sejati akan menguatkan tujuan-tujuan baik semua orang yang berhubungan dengannya. Di hadapan dunia yang tidak percaya, dan yang mencintai dosa ini, ia menyatakan kuasa kasih karunia Allah dan kesempurnaan tabiat-Nya.” –Prophets and Kings, hal. 347, 348.

    ***

    14 Sabat, 4 April 2020

    Perlawanan dari Sebangsanya Sendiri

    “Selama empat puluh tahun Yeremia harus berdiri di hadapan bangsa itu sebagai saksi untuk kebenaran dan keadilan. Pada zaman kemurtadan yang tiada taranya ia harus menunjukkan dalam kehidupan dan tabiatnya suatu penyembahan kepada satu-satunya Allah yang benar. Selama pengepungan Yerusalem yang mengerikan ia menjadi jurubicara Yehova. Ia harus menubuatkan kejatuhan keluarga Daud dan kebinasaan bait suci yang indah yang dibangun oleh Salomo itu. Dan ketika dipenjarakan oleh sebab ucapan-ucapannya yang tidak mengenal takut, ia masih tetap berbicara dengan tegas terhadap dosa di kalangan atas. Dihina, dibenci, ditolak oleh manusia, dan pada akhirnya ia harus menyaksikan sendiri kegenapan peristiwa dari nubuatan-nubuatan yang disampaikannya mengenai nasib yang akan datang, dan ikut

  • merasakan kesusahan dan penderitaan yang harus mengikuti kebinasaan kota yang malang itu.” –Prophets and Kings, hal. 408.

    MINGGU PERLAWANAN TERHADAP NABI TUHAN DAN PEKABARANNYA

    1. Darimanakah asalnya nabi Yeremia? Ke dalam kelempok istimewa apakah ia telah terlahir?

    Yeremia 1:1, 2 Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin. 2Dalam zaman Yosia bin Amon, raja Yehuda, dalam tahun yang ketiga belas dari pemerintahannya datanglah firman TUHAN kepada Yeremia.

    “Di antara orang-orang yang mengharapkan adanya suatu kebangunan rohani yang permanen sebagai hasil pembaharuan yang dilakukan Yosia adalah Yeremia, yang dipanggil Allah kepada pekerjaan nabi ketika ia masih muda, pada tahun yang ketiga belas dalam pemerintahan Yosia. Sebagai seorang anggota keimamatan orang Lewi, Yeremia telah dididik untuk pekerjaan suci sejak masih kecil. Pada tahun-tahun persiapan yang menyenangkan itu ia sedikit saja menyadari bahwa ia telah diurapi sejak lahir untuk menjadi ‘...nabi bangsa-bangsa;’ dan ketika panggilan Ilahi datang, ia diselubungi dengan perasaan ketidaklayakannya.... ‘Ah, Tuhan Allah!’ serunya, ‘Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.’ Yeremia 1:5, 6.” –Prophets and Kings, hal. 407.

    SENIN 2. Apakah yang Tuhan nyatakan kepadanya? Seberapa hebatkah perlawanan

    terhadapnya yang dilakukan baik oleh orang-orang yang berpengaruh maupun rakyat biasa? Bagaimanakah hamba Tuhan yang setia ini merespon kejahatan-kejahatan yang demikian?

    Yeremia 11:18, 19 TUHAN memberitahukan hal itu kepadaku, maka aku mengetahuinya; pada waktu itu Engkau, TUHAN, memperlihatkan perbuatan mereka kepadaku. 19Tetapi aku dulu seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih, aku tidak tahu bahwa mereka mengadakan persepakatan jahat terhadap aku: "Marilah kita binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang-orang yang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang lagi!"

    “Roh melawan teguran, yang membawa kepada penganiayaan dan pemenjaraan terhadap Yeremia, terdapat juga pada zaman sekarang. Banyak orang yang tidak menghiraukan amaran-amaran yang diulang-ulangi, agaknya lebih suka mendengarkan guru-guru palsu yang memuji-muji kesia-siaan mereka dan memaafkan perbuatan jahat mereka. Pada masa kesukaran orang-orang tersebut tidak akan memiliki tempat perlindungan, tidak akan ada pertolongan dari surga. Hamba-hamba pilihan Tuhan harus menghadapi dengan keberanian dan kesabaran akan pencobaan-pencobaan dan penderitaan yang menimpa mereka melalui ejekan, pengabaian, dan salah penafsiran. Mereka harus terus melaksanakan dengan setia pekerjaan yang diberikan Tuhan untuk mereka lakukan, dengan selalu mengingat bahwa nabi-nabi dahulu kala dan Juruselamat umat manusia serta para rasul-Nya juga telah menderita kesewenang-wenangan dan penganiayaan demi menyampaikan Firman Tuhan.” –Prophets and Kings, hal. 437.

    SELASA 3. Berapa hebatkah hinaan yang Yeremia terima dari orang-orang sebangsanya

    terhadap dirinya dan misinya? Apakah yang mereka mintakan untuk jangan dilakukannya, dengan ancaman kematian?

  • Yeremia 11:21 Sebab itu beginilah firman TUHAN tentang orang-orang Anatot yang ingin mencabut nyawaku dengan mengatakan: "Janganlah bernubuat demi nama TUHAN, supaya jangan engkau mati oleh tangan kami!"

    “Kota-kota dan pedesaan adalah tercakup dalam bagian kebun anggur itu. Semua ini harus digarap. Setan akan berusaha untuk menampatkan dirinya diantara kebun anggur itu, dan mematahkan semangat para pekerja, sehingga dapat menghalangi mereka dalam pemberitaan pekabaran terang dan amaran, baik di jantung kota maupun di tempat-tempat terpencil....

    “Tuhan merancangkan agar Firman-Nya yang indah, beserta dengan pekabaran amaran dan pengharapannya, dapat disampaikan kepada orang-orang yang sedang berada dalam kegelapan dan yang belum mengenal tentang iman kita. Firman ini harus dibagi-bagikan kepada semua orang, menjadi kesaksian bagi mereka, baik mereka mau mendengarnya maupun tidak. Jangan merasa bahwa tanggung jawab untuk meyakinkan dan mentobatkan para pendengar adalah tanggung jawabmu. Hanya kuasa Tuhan saja yang dapat melembutkan hati manusia. Tugasmu adalah membagi-bagikan Firman kehidupan ini, supaya semua orang dapat memiliki kesempatan untuk menerima kebenarannya jika mereka mau. Jika mereka menolak dan berbalik dari kebenaran yang berasal dari sorga ini, maka mereka akan menerima penghukuman.

    “Kita tidak boleh menyembunyikan kebenaran di berbagai sudut manapun di muka bumi ini. Kebenaran ini harus diberitakan; dan biarlah sinar terangnya bercahaya di kota-kota besar kita.” –Testimonies for the Church, jilid 7, hal. 34, 35.

    RABU PEMBERONTAKAN YANG MENGAKAR DAN AKIBAT-AKIBATNYA

    4. Apakah yang akan menimpa manusia oleh sebab kejahatan mereka yang sangat jahat dan akibat kegagalan mereka untuk bertobat dan mencari kebenaran Tuhan? Berapa meluaskah kejahatan yang demikian itu, bahkan di antara kalangan umat Tuhan?

    Yeremia 11:22, 23 Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam: "Sesungguhnya, Aku akan menghukum mereka: pemuda-pemuda mereka akan mati oleh pedang, anak-anak mereka yang laki-laki dan perempuan akan habis mati kelaparan; 23tidak ada yang tinggal hidup di antara mereka, sebab Aku akan mendatangkan malapetaka kepada orang-orang Anatot pada tahun hukuman mereka."

    “Beberapa orang telah lama mengorbankan prinsip-prinsip kebenaran, sehingga mereka tidak dapat lagi melihat perbedaan yang ada di antara hal-hal yang kudus dengan hal-hal yang biasa. Orang-orang yang menolak untuk memperhatikan petunjuk Tuhan akan dengan pasti menapaki jalan menurun yang menuju kepada kebinasaan. Hari pengujian dan pencobaan sedang tepat berada di hadapan kita. Biarlah kiranya setiap orang menunjukkan warna aslinya. Apakah engkau akan memilih kesetiaan ataukah pemberontakan? Tunjukkanlah warnamu yang sebenarnya kepada manusia dan para malaikat. Satu-satunya keselamatan kita hanyalah jika kita berbuat kebenaran. Kemudian, dunia akan tahu dimana kita akan ditemukan ketika tiba hari pengujian dan kesesakan.” –Testimonies for the Church, jilid 8, hal. 96.

    “Jiwa saya terasa amat hancur, ketika saya menyaksikan kenyataan mengerikan dimana banyak orang dari antara umat Tuhan yang mengaku sebagai murid-murid yang lemah lembut dan rendah hati, telah berkompromi dengan dunia ini, dengan tidak adanya perbedaan yang terlihat, kecuali dari nama mereka, dengan orang-orang yang tidak percaya. Saya melihat bahwa Yesus terluka dan dipermalukan. Dengan kesedihan mendalam, malaikat berseru sambil menyaksikan umat-umat yang mengaku umat Tuhan yang mengasihi dunia ini malah ambil bagian dalam roh dunia ini, dan mengikuti gaya dan mode mereka: ‘Lepaskan dirimu! Lepaskan dirimu! Jangan sampai Ia menentukan bagianmu bersama-sama dengan orang-orang munafik,

  • dan orang-orang yang tidak percaya di luar kota. Pengakuanmu hanya akan menjadikanmu lebih menderita, dan penghukumanmu akan lebih besar, sebab engkau telah tahu akan kehendak-Nya, namun engkau tidak melakukannya.’” –Testimonies for the Church, jilid 1, hal. 133.

    5. Oleh karena pikiran mereka yang jahat itu, apakah yang nabi tanyakan kepada Tuhan? Apakah yang pemazmur nasihatkan bagi orang benar tentang hal-hal demikian, dan mengapa?

    Yeremia 12:1, 2 Engkau memang benar, ya TUHAN, bilamana aku berbantah dengan Engkau! Tetapi aku mau berbicara dengan Engkau tentang keadilan: Mengapakah mujur hidup orang-orang fasik, sentosa semua orang yang berlaku tidak setia? 2Engkau membuat mereka tumbuh, dan merekapun juga berakar, mereka tumbuh subur dan menghasilkan buah juga. Memang selalu Engkau di mulut mereka, tetapi jauh dari hati mereka.

    Mazmur 37:7-11 Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya. 8Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan. 9Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri. 10Karena sedikit waktu lagi, maka lenyaplah orang fasik; jika engkau memperhatikan tempatnya, maka ia sudah tidak ada lagi. 11Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.

    “ ‘Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya’ (2 Petrus 3:9). Ia tidak melupakan atau melalaikan anak-anak-Nya; tetapi Ia mengizinkan orang-orang jahat menyatakan tabiat mereka yang sebenarnya, supaya tak perlu seorangpun yang rindu melakukan kehendak-Nya untuk tertipu oleh mereka. Kembali, orang benar itu ditempatkan di dalam dapur penderitaan agar mereka sendiri boleh disucikan; agar teladan mereka boleh meyakinkan orang-orang lain mengenai bukti nyata iman dan kebaikan; dan juga agar oleh perbuatan mereka yang konsisten, mereka boleh menyatakan kesalahan orang yang tak beriman dan tidak percaya.

    “Tuhan mengizinkan orang jahat itu memperoleh kemakmuran, dan menyatakan permusuhan terhadap Dia, supaya bilamana mereka telah mencapai puncak kepenuhan kejahatannya, maka seluruh semesta dapat melihat keadilan dan kemurahan-Nya dalam kebinasaan mereka. Hari pembalasan-Nya tidak lama lagi akan datang, dimana semua mereka yang telah melanggar hukum-Nya dan yang menindas umat-Nya akan memperoleh upah yang adil bagi setiap perbuatan mereka; dimana setiap perbuatan kejahatan atau ketidak-adilan terhadap umat-umat Tuhan yang setia akan dihukum, seolah-olah perbuatan itu dilakukan kepada Kristus sendiri.” –The Great Controversy, hal. 48.

    JUM’AT PENGANIAYAAN YANG LEBIH BURUK DAN TIDAK ADANYA DUKUNGAN DARI SAUDARA-SAUDARANYA

    6. Sementara ada yang mengira bahwa bobot kejahatan tidak mungkin bertambah buruk, apakah yang dinyatakan oleh Firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia dan rasul Paulus? Apakah yang akan dialami oleh orang-orang benar di saat-saat terakhir?

    Yeremia 12:5 Jika engkau telah berlari dengan orang berjalan kaki, dan engkau telah dilelahkan, bagaimanakah engkau hendak berpacu melawan kuda? Dan jika di negeri yang damai engkau tidak merasa tenteram, apakah yang akan engkau perbuat di hutan belukar sungai Yordan?

  • Ibrani 12:3, 4 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa 4Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah..

    “Tuhan sedang melatih dan mendisiplinkan para pekerja-Nya, supaya mereka dapat dipersiapkan untuk menempati tempat-tempat yang ditentukan bagi mereka. Ia rindu untuk melayakkan mereka untuk dapat melaksanakan pelayanan yang lebih berkenan. Ada beberapa orang yang memiliki keinginan akan kekuasaan, yang perlu disucikan dengan roh ketundukkan atau kepatuhan. Tuhan sedang membawakan perubahan di dalam kehidupan mereka. Bisa saja diberikan kepada mereka tanggung jawab-tanggung jawab yang mereka tidak pilih. Jika mereka mau dituntun-Nya, maka Ia akan memberikan kasih karunia dan kekuatan kepada mereka untuk dapat melaksanakan tanggung jawab-tanggung jawab ini dalam roh ketundukan atau kepatuhan dan pengabdian. Dengan demikian, mereka akan memenuhi syarat untuk dapat mengisi tempat-tempat yang sesuai dan dengan kesanggupan-kesanggupan mereka yang telah dilatih dan disiplinkan akan menolong mereka melaksanakan pekerjaan pelayanan yang besar.

    “Beberapa orang dilatih dengan cara membawa mereka pada kekecewaan dan kegagalan yang nyata.... Seringkali, manusia akan berdoa dan meratap karena kebingungan dan rintangan yang menghalangi mereka. Namun, jika mereka menggenggam erat keteguhan iman mereka yang mula-mula sampai akhir, maka Tuhan akan menjadikan jalan mereka terang. Keberhasilan akan datang ketika mereka berjuang melawan kesulitan-kesulitan yang kelihatannya seolah-olah tidak dapat diatasi, dan oleh keberhasilan yang mereka raih akan datanglah sukacita terbesar.” –Gospel Workers, hal. 269.

    SABAT 7. Berapa hebatkah penganiayaan yang ditimpakan kepada nabi itu? Siapakah yang juga

    mengalami pengalaman pahit yang sama di tangan anggota-anggota keluarga-Nya dan rekan sebangsa-Nya? Apakah yang harus dipelajari oleh setiap orang?

    Yeremia 12:6 Sebab saudara-saudaramu dan kaum keluargamu, mereka sendiri juga berbuat khianat terhadap engkau; mereka juga bersama-sama di belakangmu. Janganlah percaya kepada mereka, sekalipun mereka berkata manis kepadamu!

    Lukas 4:24 Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.

    Markus 6:4 Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya."

    Yohanes 7:4, 5 Sebab tidak seorangpun berbuat sesuatu di tempat tersembunyi, jika ia mau diakui di muka umum. Jikalau Engkau berbuat hal-hal yang demikian, tampakkanlah diri-Mu kepada dunia." 5Sebab saudara-saudara-Nya sendiripun tidak percaya kepada-Nya.

    “Bahkan orang-orang awam yang terkagum dengan mujizat-mujizat-Nya yang ajaib dan terpesona dengan kata-kata hikmat-Nya, mengejek asal-usul-Nya. Para tetangga-Nya di kampung halaman-Nya menolak untuk menerima Dia sebagai Mesias, dan menolak untuk mendengarkan Dia sebagai nabi Tuhan. Saudara-saudara-Nya sendiri tidak percaya bahwa Ia adalah Anak Allah. Mereka menjadi tidak sabar melihat kehidupan-Nya yang tanpa pertunjukkan dan kehormatan duniawi. Bahkan murid-murid pilihan-Nya sendiri, tidak tahan berdiri dalam penghormatan mereka kepada-Nya, iman mereka pada kepada keilahian-Nya dan kepercayaan mereka bahwa Ia adalah Mesias yang telah lama dirindukan pun goyah, mencela Dia sebab dia tidak memenuhi harapan mereka, dan tidak hendak mendirikan kerajaan duniawi dan mengangkat mereka kepada kedudukan kehormatan.” –Manuscript Releases, jilid 8, hal. 242.

  • UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN

    “Hanya melalui suatu perubahan di dalam hal kebiasaan hidup sehari-hari saja maka manusia akan dapat mencapai standar kerohanian yang tertinggi. Ketika dalam persediaan baik-Nya Tuhan melihat bahwa perubahan itu penting untuk meraih keberhasilan dalam pembentukan tabiat, maka bisa saja Ia meriakkan aliran air hidup yang tenang. Bila Ia melihat bahwa pekerja itu perlu memiliki perhubungan yang lebih erat dengan-Nya; dan untuk mewujudkan hal ini, Ia dapat saja memisahkannya dari para sahabat dan kerabatnya.” –Gospel Workers, hal. 269, 270.

    “Sebagaimana Yusuf dijual kepada orang kafir oleh saudara-saudaranya sendiri, demikian juga Kristus telah dijual kepada musuh-musuh-Nya yang paling sengit oleh salah seorang dari antara murid-murid-Nya. Yusuf dituduh secara palsu dan dimasukkan ke dalam penjara oleh sebab perbuatan baiknya; demikian pula Kristus telah dinista dan ditolak oleh sebab kehidupan-Nya yang benar dan penuh penyangkalan diri itu merupakan satu templakan kepada dosa; dan walaupun tidak pernah berbuat kesalahan Ia telah dihukum atas dasar kesaksian-kesaksian yang palsu. Dan kelemah-lembutan serta kesabaran Yusuf dalam menghadapi tekanan dan ketidak-adilan, roh suka mengampuni dan sifat kedermawanan yang agung terhadap saudara-saudaranya yang kejam itu, menggambarkan kesabaran Juruselamat pada waktu menghadapi kekejaman serta cemoohan orang-orang jahat, dan roh suka mengampuni ini bukan hanya kepada pembunuh-pembunuh-Nya, tetapi bagi semua orang yang telah datang kepada-Nya sambil mengaku dosa-dosa mereka sambil meminta keampunan.” –Patriarchs and Prophets, hal. 239.

    ***

    15 Sabat, 11 April 2020

    Yeremia Menghadapi Hananya

    “Memandang ke depan pada sepak terjang nabi-nabi palsu ini, Yeremia telah ditunjuk Tuhan untuk menuliskan surat-surat kepada para panglima, imam-imam, nabi-nabi, dan seluruh umat yang telah ditawan ke Babel, mengarahkan mereka agar jangan sampai mereka tertipu sehingga mempercayai bawa kelepasan mereka telah dekat, melainkan untuk tetap menunjukkan penurutan mereka yang tenang, melaksanakan tugas dan pekerjaan mereka dengan sebaik-baiknya, dan memelihara damai sejahtera di dalam rumah mereka di antara para penakluk mereka. Tuhan memerintahkan mereka untuk tidak tertipu dengan orang-orang yang mengaku diri mereka sebagai nabi ataupun utusan sorga, yang hendak menyesatkan mereka dengan harapan-harapan yang palsu. Melalui Yeremia, hamba-Nya, Ia menjaminkan bahwa setelah tujuh puluh tahun penawanan mereka, maka mereka akan dilepaskan, dan akan kembali ke Yerusalem. Tuhan berkenan mendengarkan doa-doa mereka dan akan menunjukkan kebaikan-Nya, sekiranya mereka mau berbalik kepada-Nya dengan sepenuh hati [mengutip Yeremia 29:14].” –(Review and Herald, 14 Maret, 1907) Seventh-day Adventist Bible Commentary, jilid 4, hal. 1158.

    MINGGU SEORANG NABI PALSU DENGAN SEBUAH PEKABARAN PALSU

    1. Sekitar tahun 594 SM, siapakah yang berkata-kata kepada nabi Yeremia di depan mata imam-imam dan seluruh rakyat?

    Yeremia 28:1 Dalam tahun itu juga, pada permulaan pemerintahan Zedekia, raja Yehuda, dalam bulan yang kelima tahun yang keempat, berkatalah nabi Hananya bin Azur yang berasal dari Gibeon itu kepadaku di rumah TUHAN, di depan mata imam-imam dan seluruh rakyat:

  • “Yang menonjol di antara mereka yang memberanikan diri untuk melawan nasihat Tuhan adalah Hananya, salah satu dari antara para nabi palsu yang mana tentang mereka orang banyak itu telah diberi amaran. Dengan mengira akan memperoleh kebaikan raja dan seisi istana kerajaan, ia mengangkat suarany