konfigurasi geolistrik

7
Konfigurasi Geolistrik Metoda geolistrik terdiri dari beberapa konfigurasi, misalnya yang ke 4 buah elektrodanya terletak dalam satu garis lurus dengan posisi elektroda AB dan MN yang simetris terhadap titik pusat pada kedua sisi yaitu konfigurasi Wenner dan Schlumberger. Setiap konfigurasi mempunyai metoda perhitungan tersendiri untuk mengetahui nilai ketebalan dan tahanan jenis batuan di bawah permukaan. Metoda geolistrik konfigurasi Schlumberger merupakan metoda favorit yang banyak digunakan untuk mengetahui karakteristik lapisan batuan bawah permukaan dengan biaya survei yang relatif murah.Umumnya lapisan batuan tidak mempunyai sifat homogen sempurna, seperti yang dipersyaratkan pada pengukuran geolistrik. Untuk posisi lapisan batuan yang terletak dekat dengan permukaan tanah akan sangat berpengaruh terhadap hasil pengukuran tegangan dan ini akan membuat data geolistrik menjadi menyimpang dari nilai sebenarnya. Yang dapat mempengaruhi homogenitas lapisan batuan adalah fragmen batuan lain yang menyisip pada lapisan, faktor ketidakseragaman dari pelapukan batuan induk, material yang terkandung pada jalan, genangan air setempat, perpipaan dari bahan logam yang bisa menghantar arus listrik, pagar kawat yang terhubung ke tanah dsbnya.‘Spontaneous Potential’ yaitu tegangan listrik alami yang umumnya terdapat pada lapisan batuan disebabkan oleh adanya larutan penghantar yang secara kimiawi menimbulkan perbedaan tegangan pada

Upload: yuri-syahwirawan

Post on 16-Feb-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

yoi

TRANSCRIPT

Page 1: Konfigurasi Geolistrik

Konfigurasi Geolistrik

Metoda geolistrik terdiri dari beberapa konfigurasi, misalnya yang ke 4 buah elektrodanya

terletak dalam satu garis lurus dengan posisi elektroda AB dan MN yang simetris

terhadap titik pusat pada kedua sisi yaitu konfigurasi Wenner dan Schlumberger. Setiap

konfigurasi mempunyai metoda perhitungan tersendiri untuk mengetahui nilai ketebalan

dan tahanan jenis batuan di bawah permukaan. Metoda geolistrik konfigurasi Schlumberger

merupakan metoda favorit yang banyak digunakan untuk mengetahui karakteristik lapisan

batuan bawah permukaan dengan biaya survei yang relatif murah.Umumnya lapisan

batuan tidak mempunyai sifat homogen sempurna, seperti yang dipersyaratkan pada

pengukuran geolistrik. Untuk posisi lapisan batuan yang terletak dekat dengan

permukaan tanah akan sangat berpengaruh terhadap hasil pengukuran tegangan dan

ini akan membuat data geolistrik menjadi menyimpang dari nilai sebenarnya. Yang

dapat mempengaruhi homogenitas lapisan batuan adalah fragmen batuan lain yang menyisip

pada lapisan, faktor ketidakseragaman dari pelapukan batuan induk, material yang terkandung

pada jalan, genangan air setempat, perpipaan dari bahan logam yang bisa menghantar arus

listrik, pagar kawat yang terhubung ke tanah dsbnya.‘Spontaneous Potential’ yaitu tegangan

listrik alami yang umumnya terdapat pada lapisan batuan disebabkan oleh adanya larutan

penghantar yang secara kimiawi menimbulkan perbedaan tegangan pada mineral-mineral

dari lapisan batuan yang berbeda juga akan menyebabkan ketidak-homogenan lapisan

batuan. Perbedaan tegangan listrik ini umumnya relatif kecil, tetapi bila digunakan

konfigurasi Schlumberger dengan jarak elektroda AB yang panjang dan jarak MN yang

relatif pendek, maka ada kemungkinan tegangan listrik alami tersebut ikut menyumbang

pada hasil pengukuran tegangan listrik pada elektroda MN, sehingga data yang terukur

menjadi kurang benar.Untuk mengatasi adanya tegangan listrik alami ini hendaknya

sebelum dilakukan pengaliran arus listrik, multimeter diset pada tegangan listrik alami

tersebut dan kedudukan awal dari multimeter dibuat menjadi nol. Dengan demikian alat

ukur multimeter akan menunjukkan tegangan listrik yang benar-benar diakibatkan oleh

pengiriman arus pada elektroda AB. Multimeter yang mempunyai fasilitas seperti ini hanya

terdapat pada multimeter dengan akurasi tinggi.

Page 2: Konfigurasi Geolistrik

Konfigurasi Metode Schlumberger

Prinsip konfigurasi Schlumberger idealnya jarak MN dibuat sekecil-kecilnya, sehingga jarak

MN secara teoritis tidak berubah. Tetapi karena keterbatasan kepekaan alat ukur, maka ketika

jarak AB sudah relative besar maka jarak MN hendaknya dirubah. Perubahan jarak MN

hendaknya tidak lebih besar dari 1/5 jarak AB seperti pada gambar 5. Kelemahan dari

konfigurasi Schlumberger adalah pembacaan tegangan pada elektroda MN adalah lebih kecil

terutama ketika jarak AB yang relatif jauh, sehingga diperlukan alat ukur multimeter yang

mempunyai karakteristik high impedance dengan mengatur tegangan minimal 4 digit atau 2

digit di belakang koma atau dengan cara peralatan arus yang mempunyai tega-ngan listrik DC

yang sangat tinggi. Keunggulan konfigurasi Schlumberger adalah kemampuan untuk

mendeteksi adanya sifat tidak homogen lapisan batuan pada permukaan, yaitu dengan

membanding-kan nilai resistivitas semu ketika terjadi perubahan jarak elektroda

MN/2(Anonim, 2007a).

Gambar 5. Konfigurasi Metode Schlumberger(Anonim, 2007a).

Parameter yang diukur yaitu : jarak antara stasiun dengan elektroda-elektroda (AB/2 dan MN/2),

arus

(I) dan beda potensial ( V). Parameter yang dihitung yaitu : tahanan jenis (R) dan faktor

geometrik (K) (Asisten Geofisika, 2006). Faktor geometrik (K) dapat dicari dengan formula :

Page 3: Konfigurasi Geolistrik

Berdasarkan Sunaryo, dkk, (2003) tahanan jenis semu (ρa) dalam pengukuran resistivitas secara

umum adalah dengan cara menginjeksikan arus ke dalam tanah melalui 2 elektroda arus (C1 dan

C2), dan mengukur hasil beda potensial yang ditim-bulkannya pada 2 elektroda potensial (P1 dan

P2). Dari data harga arus (I) dan beda potensial (V), dapat dihitung nilai resistivitas semu (ρa)

sebagai berikut :

I.1. Konfigurasi Geolistrik Wenner

Keunggulan dari konfigurasi Wenner ini adalah ketelitian pembacaan tegangan pada elektroda

MN lebih baik dengan angka yang relatif besar karena elektroda MN yang relatif dekat

dengan elektroda AB. Disini bisa digunakan alat ukur multimeter dengan impedansi yang

relatif lebih kecil.Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mendeteksi homogenitas

batuan di dekat permukaan yang bisa berpengaruh terhadap hasil perhitungan. Data

yang didapat dari cara konfigurasi Wenner, sangat sulit untuk menghilangkan factor non

homogenitas batuan, sehingga hasil perhitungan menjadi kurang akurat.

ρa = K VI

Page 4: Konfigurasi Geolistrik

Gambar 1. Susunan elektroda konfigurasi wenner-schlumberger.

ρ=K VI

Dimana K adalah faktor geometri yang tergantung oleh penempatan elektroda di permukaan dan

ρ adalah resistivitas (tahanan jenis)

K= 2π1r1

+ 1r2

+ 1r3

+…+ 1rn

maka nilai resistivitas untuk metode Wenner-Schlumberger dapat dihitung dengan faktor

geometrikesis

ρ=Rn (n+1 ) a ∆ VI

Tabel 1. Nilai Resistivitas Material-material Bumi

Material Resistivity (Ohm-Meter)

Air (Udara)

Pyrite (Pirit) 0.01-100

Quartz (Kwarsa) 500-800000

Calcite (Kalsit) 1×1012-1×1013

Rock Salt (Garam Batu) 30-1×1013

Page 5: Konfigurasi Geolistrik

Granite (Granit) 200-10000

Andesite (Andesit) 1.7×102-45×104

Basalt (Basal) 200-100000

Limestoes (Gamping) 500-10000

Sandstone (Batu Pasir) 200-8000

Shales (Batu Tulis) 20-2000

Sand (Pasir) 1-1000

Clay (Lempung) 1-100

Ground Water (Air Tanah) 0.5-300

Sea Water (Air Asin) 0.2

Magnetite (Magnetit) 0.01-1000

Dry Gravel (kerikil kering) 600-10000

Alluvium (Aluvium) 10-800

Gravel (Kerikil) 100-60

Konfigurasi Schlumberger

Konfigurasi ini diambil dari nama Conrad Schlumberger yang merintis metode geolistrik pada

tahun 1920-an. Adapun keunggulan dari konfigurasi Schlumberger ini adalah kemampuan untuk

mendeteksi adanya non-homogenitas lapisan batuan pada permukaan, yaitu dengan

membandingkan nilai resistivitas semu ketika terjadi perubahan jarakelektroda MN/2 .

Sedangkan kelemahannya adalah tidak bias mendeteksi homogenitas batuan di dekat permukaan

yang bisa berpengaruh terhadap hasil perhitungan, selain itu juga dalam pembacaan tegangan

pada elektroda MN adalah lebih kecil terutama ketika jarak AB yang relative jauh, sehingga

diperlukan alat ukur multimeter yang mempunyai karakteristik ‘high impedance’ dengan akurasi

tinggi yaitu yang bias mendisplay tegangan minimal 4 digit atau 2 digit di belakang koma, atau

dengan cara lain, diperlukan peralatan pengirim arus yang mempunyai tegangan listrik DC yang

sangat tinggi.

Page 6: Konfigurasi Geolistrik

Figure 1. Konfigurasi Schlumberger