kondisi sanitasi kota palembang (2006)
Upload: pusat-informasi-virtual-air-minum-dan-penyehatan-lingkungan-piv-ampl
Post on 30-Jun-2015
813 views
DESCRIPTION
Disampaikan pada Lokakarya Kondisi Sanitasi di Kota Metropolitan dan Kota Besar. Jakarta 29-30 Januari 2007. Data2 yang terhimpun per tahun 2006.TRANSCRIPT
1
Wilayah : Luas wilayah 400,61 Km² Administratif : Terbagi dalam 14 kecamatan dan 103
kelurahan.Kependudukan : Jumlah penduduk ± 1.338.793 Jiwa
306.568 KKJumlah penduduk miskin 94.135 KK atau 30,71 %.Pertumbuhan penduduk per tahun 2 %Urbanisasi penduduk per tahun 0.65 %
- Pertumbuhan ekonomi : 6,7 % (dengan migas); 8,24 % (tanpa migas)
- Pendapatan per kapita : Rp. 14.712.175,- (dengan migas)
- Struktur perekonomian : didominasi oleh sektor industri, perdagangan dan jasa.
- PAD tahun 2005 : Rp. 101.954.102.000,-
GAMBARAN UMUM KOTA PALEMBANG
2
TPA 1
TPA 2
3
4
1. Mengembangkan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berakhlak, bermoral dan berbudaya sebagai pilar pembangunan kota.
2. Meningkatkan penataan ruang serta prasarana dan sarana perkotaan
3. Mendorong meningkatnya investasi, industri, perdagangan, dan jasa serta pengembangan pariwisata dan pelestarian warisan sejarah budaya.
4. Mengoptimalkan pengelolaan keuangan daerah.5. Melaksanakan pelayanan prima.6. Meningkatkan kerjasama antar daerah dan pihak lain, baik
dalam maupun luar negeri.7. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam rangka
partisipasi aktif pembangunan Kota Palembang.
5
PROGRAM STRATEGIS KOTA PALEMBANGTAHUN 2004-2008 (RENSTRA)
1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia.2. Pemberdayaan masyarakat, pengentasan kemiskinan dan
penanganan masalah-masalah sosial.3. Peningkatan kuantitas dan kualitas penataan ruang.4. Peningkatan kualitas lingkungan perkotaan.5. Penataan Kawasan Tepian Sungai.6. Pembangunan sarana dan prasarana transportasi serta manajemen
transportasi.7. Pembangunan sarana dan prasarana drainase serta pengendalian
banjir.8. Pengembangan sektor industri, perdagangan dan jasa, koperasi
dan UKM.9. Pengembangan sektor pariwisata.10. Optimalisasi pengelolaan keuangan daerah.11. Peningkatan keamanan dan ketertiban serta pelayanan prima
kepada masyarakat.12. Peningkatan kerjasama pembangunan dengan daerah/pihak lain
baik dalam maupun luar negeri.
6
Air Limbah
Pelayanan air limbah domestik ditangani dengan sistem off-site
Pelayanan off-site sistem skala kota melayani sekitar 60% wilayah kota dan 60% penduduk kota. Dibangun sejak tahun1994
Pelayanan off-site sistem diprioritaskan pada daerah Perumahan dengan pertimbangan air tanah yang tinggi menyebabkan cepatnya septik tank mampet.
Belum adanya pelayanan off-site sistem skala kawasan.
7
Air Limbah(lanjutan)
IPLT terbuka dngan luas 1,0 ha, dibangun pada tahun 1994, Oleh Pemerintah Kota dibantu Pemerintah Pusat saat ini tidak berfungsi maksimal
Biaya dibebankan kepada pendudukan yang meminta bantuan.
8
PERSAMPAHAN
Daerah pelayanan meliputi 14 Kecamatan dari total 14Kecamatan
Cakupan penduduk dilayani 63 % dari total penduduk administrasi atau 63% dari penduduk daerah pelayanan (perkotaan)
Timbulan Sampah ± 2,5 - 3 l/o/h Total Timbulan Sampah ± 4.553 m3/hari,
Sampah Domestik ± 3.187 m3/hari, Sampah Pasar ± 1.275 m3/hari, sampah daerah komersial dan penyapuan jalan ± 91 m3/hari
9
Timbulan sampah kota ± 4.553 m3/hari, terdiri dari 75% organik dan 25% an-organik
Dilayani oleh Instansi Pengelola ± 2.500 m3/hari, dikelola oleh masyarakat ± 455 m3/hari (dibuat kompos), yang tidak dikelola (dibuang sembarangan) ± 1.600 m3/hari
Tarif rata-rata rumah tangga Rp2.500,-per bulan Lokasi TPA saat ini ada dua yaitu : a.TPA 1 di Sukawinatan (kelurahan Sukajaya) berjarak ± 5,0.km
dari pusat kota dengan luas ± 25,0ha, terletak didaerah rendah sebagian berawa.
b. TPA 2 di Karya Jaya (kelurahan Karja Jaya) ± 10,0 km dari pusat kota, seluas ± 40,0 ha terletak didaerah rendah sebagian berawa.
Jarak dari permukiman TPA 1 ± 1 km dan TPA 2 ± 3 Km Dioperasikan sebagai open dumping oleh Dinas Kebersihan dan
Pemakaman Kapasitas sampah yang diolah ± 2.500 m3/hari
PERSAMPAHAN(lanjutan)
10
Kesehatan Umum dan Hygiene Practices
Penyakit utama yang disebabkan oleh air diarrhea Penyakit yang disebabkan oleh tikus (rodent transmitted) Leptospirosis. Daerah paling rawan terhadap penyakit tersebut Tak ada di Palembang Adakah perhubungan antara penyakit tersebut dengan masalah
persampahan kota Ya ada. Masyarakat mendapat pelayana air minum dari perpipaan PDAM 62%,
sumur RT 8%, sumber lain 30 % Nilai kematian bocah 3/1000 KH (dalam tahun 2006) Kampanye pengetahuan masyarakat untuk sektor sanitasi (sanitation
awareness campaigns) Dilakukan dengan program CINTA KASIH (cinta kali bersih), gotong royong Jum’at Bersih, Minggu Bersih, Tempat Sampah RT, Air Bersih RT, Jamban Saniter serta sosialisasi melaui media elektronik dan media cetak.
Cara pengelolaan air limbah dari rumah sakit memakai IPAL dan INCENERATOR dan sampah dibuang ke TPS yang kemudian diangkut oleh DKP ke TPA.
11
Instansi Pengelola Sampah Kota dilaksanakan oleh : Dinas Kebersihan dan Pemakaman yang disahkan melalui Perda No4 tahun 2005 Pada tanggal 17 Mei 2005
Dinas Kebersihan dan Pemakaman melakukan pengangkutan sampah dari tempat pembuangan sementara ke tempat pengolahan akhir sampah
Kecamatan mengangkut sampah yang dikumpulkan masyarakat diluar TPS yang ada ke TPA ( 1 dump truk setiap kecamatan )
Instansi Pengelola Air Limbah Tinja Kota off site sistem dilaksanakan oleh : Dinas Kebersihan dan Pemakaman yang disahkan melalui Perda No12 thn2006
Keterlibatan/peran swasta membantu menyadarkan masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan bersama
KELEMBAGAAN
12
Program penanganan masalah sampah yang dilakukan kelompok masyarakat adalah Program Pengomposan sampah oleh Masyarakat di Kecamatan Kalidoni dibina oleh PT Pusri
Dilakukannya kerjasama dengan Koran harian Sumatera Express dalam melakukan lomba bersih-bersih kawasan pasar traditional sebagai wujud partisipasi masyarakat sekitar, para pedagang dan pemerintah.
Key stakeholders (pemangku kepentingan)dalam sektor sanitasi PT Pusri yang membina pembuatan pupuk kompos dari sampah.
PERSAMPAHAN
PARTISIPASI MASYARAKAT
13
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
SANITASI KOTA
Teknis Operasional Keterbatasan Armada Belum tersedianya IPAL dan IPALT yang ada tak berfungsi. Kesulitan membersihkan kawasan yang dipengauhi pasang surut Keterbatasan teknologi septik tank didaerah pasang surut dan rumah rakit
Kelembagaan Dana yang tersedia tak mencukupi. Kualifikasi SDM masih terbatas
Sosial/ kebudayaan masyarakat Perlu peningkatan penyuluhan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan Penggalakan gotong royong kebersihan lingkungan perumahan masing-masing
warga
14
Pendanaan
Penyediaan dana dalam APBD thn 2007 :Dialokasikan dana Rp.37.481.163.050Untuk operasional dan pemeliharaan
Rp.9.664.906.044,-Untuk pembangunan sarana dan
prasarana Rp.10.480.386.765,-Restribusi sampah Rp.3.308.605.500,-Restribusi tinja Rp.150.025.500,-
15
Pemerintah Kota telah belum mempunyai master plan SANITASI (persampahan dan air limbah)
Perlunya disusun master plan persampahan dan air limbah
Pemerintah Kota sangat menyadari pentingnya master plan persampahan dan sanitasi sesuai dengan aturan yang tercantum dalam PP 16/2005
Pemerintah Kota telah mempunyai program pengelolaan persampahan dan sanitasi kota dan telah dimasukan dalam Renstra Kota tahun2004-2008
Program sanitasi yang sedang berjalan hanya mengunanakan dana pemerintah Kota serta bantuan stimulan dari pemerintah pusat.
SOLID WASTE & WASTE WATER MANAGEMENT/IMPROVEMENT PROGRAM
16
Pemerintah kota Palembang keinginan kuat untuk peningkatan pelayanan sanitasi dan penurunan incidence penyakit di masyarakat
Pemerintah kota Palembang mempunyai program khusus untuk melayani masyarakat berpendapatan rendah/ miskin.
Pemerintah Kota Palembang meyusun program pengembangan sanitasi dan penurunan incidence penyakit
Pemerintah Kota Palembang sudah mengenal kriteria persiapan proyek yang disusun oleh pemerintah pusat
Sudah ada ada kerja sama dengan investor untuk membangun pabrik kompos di dekat lokasi TPA 1
RENCANA MASA DEPAN
17