kondensor (umum)
TRANSCRIPT
KONDENSASI
Kondensasi berasal dari bahasa latin yaitu condensare yang berarti membuat tertutup.
Kondensasi merupakan perubahan wujud zat dari gas atau uap menjadi zat cair.
Kondensasi terjadi pada pemampatan atau pendinginan jika tercapai tekanan maksimum
dan suhu di bawah suhu kritis. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan,
tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu tekanan ditingkatkan) menjadi
cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi.
Contoh bentuk kondensasi dilingkungan sekitar adalah uap air diudara yang
terkondensasi secara alami pada permukaan yang dingin dinamakan embun. Uap air hanya
akan terkondensasi pada suatu permukaan ketika permukaan tersebut lebih dingin dari titik
embunnya atau uap air telah mencapai kesetimbangan di udara, seperti kelembapan jenuh.
Titik embun udara adalah temperatur yang harus dicapai agar mulai terjadi kondensasi di
udara.
Molekul air mengambil sebagian panas dari udara. Akibatnya temperatur air akan
sedikit turun. Di atmosfer, kondensasi uap airlah yang menyebabkan terjadinya awan.
Molekul kecil air dalam jumlah banyak akan menjadi butiran air karena pengaruh suhu, dan
tapat turun ke bumi menjadi hujan. Inilah yang disebut siklus air. Pengendapan atau
sublimasi juga merupakan salah satu bentuk kondensasi. Pengendapan adalah
pembentukan langsung es dari uap air, contohnya salju.
Cairan yang telah terkondensasi dari uap disebut kondensat. Sebuah alat yang
digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi cairan disebut kondenser. Kondenser
umumnya adalah sebuah pendingin atau penukar panas yang digunakan untuk berbagai
tujuan, memiliki rancangan yang bervariasi, dan banyak ukurannya dari yang dapat
digenggam sampai yang sangat besar. Kondensasi uap menjadi cairan adalah lawan dari
penguapan (evaporasi) dan merupakan proses eksothermik (melepas panas).
KONDENSOR
Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat exchanger) yang
berfungsi untuk mengkondensasikan fluida kerja. Secara umum, terdapat 2 jenis kondensor
yaitu :
1. Surface condenserPrinsip kerja surface condenser Steam masuk ke dalam shell kondensor melalui
steam inlet connection pada bagian atas kondensor. Steam kemudian bersinggungan
dengan tube kondensor yang bertemperatur rendah sehingga temperatur steam turun
dan terkondensasi, menghasilkan kondensat yang terkumpul pada hotwell.
Temperatur rendah pada tube dijaga dengan cara mensirkulasikan air yang
menyerap kalor dari steam pada proses kondensasi. Kalor yang dimaksud disini
disebut kalor laten penguapan dan terkadang disebut juga kalor kondensasi (heat of
condensation) dalam lingkup bahasan kondensor. Kondensat yang terkumpul di
hotwell kemudian dipindahkan dari kondensor dengan menggunakan pompa
kondensat ke exhaust kondensat.
Ketika meninggalkan kondensor, hampir keseluruhan steam telah terkondensasi
kecuali bagian yang jenuh dari udara yang ada di dalam sistem. Udara yang ada di
dalam sistem secara umum timbul akibat adanya kebocoran pada perpipaan, shaft
seal, katup-katup, dan sebagainya.
Udara ini masuk ke dalam kondensor bersama dengan steam. Udara dijenuhkan
oleh uap air, kemudian melewati air cooling section dimana campuran antara uap dan
udara didinginkan untuk selanjutnya dibuang dari kondensor dengan menggunakan air
ejectors yang berfungsi untuk mempertahankan vacuum di kondensor.
Untuk menghilangkan udara yang terlarut dalm kondensat akibat adanya udara di
kondensor, dilakukan de-aeration. De-aeration dilakukan di kondensor dengan
memanaskan kondensat dengan steam agar udara yang terlalut pada kondensat akan
menguap. Udara kemudian ditarik ke air cooling section dengan memanfaatkan
tekanan rendah yang terjadi pada air cooling section. Air ejector kemudian akan
memindahkan udara dari sistem.
a. Horizontal condenser
Air pendingin masuk konddensor melalui bagian bawah, kemudian masuk
ke dalam pipa-pipa pendingin dan keluar pada bagian atas Sedangkan
arus panas masuk lewat bagian tengah kondenser dan keluar sebagai
kondensat pada bagian bawah kondensor.
b. Vertical condenser
Air pendingin masuk kondensor melalui bagian bawah, kemudian masuk
ke dalam pipa-pipa pendingin dan keluar pada bagian atas Sedangkan
arus panas masuk lewat bagian atas kondenser dan keluar sebagai
kondensat pada bagian bawah kondensor.
2. Direct-contact condenser
Direct-contact condenser mengkondensasikan steam dengan mencampurnya
langsung dengan air pendingin. Direct-contact atau open condenser digunakan pada
beberapa kasus khusus, seperti :
a. Geothermal powerplant
b. Powerplant yang menggunakan perbedaan temperatur di air laut (OTEC)
Salah satu alat yang digunakan prinsip Direct-contact condenser adalah
Spray Condenser. Pada spray condenser, pencampuran steam dengan air pendingin
dilakukan dengan jalan menyemprotkan air ke steam. Sehingga steam yang keluar
dari exhaust turbin pada bagian bawah bercampur dengan air pendingin pada bagian
tengah menghasilkan kondensat yang mendekati fase saturated.Kemudian
dipompakan kembali ke cooling Tower . Sebagian dari kondensat dikembalikan ke
boiler sebagai feedwater. Sisanya didinginkan, biasanya didalam dry- (closed-) cooling
tower . Air yang didinginkan pada Cooling tower disemprotkan ke exhaust turbin dan
proses berulang.
Kondensor pada PLTU/PLTGU
Kondensor merupakan alat penukar kalor (Heat Exchanger) yang berfungsi
mengkondensasikan uap bekas dari turbin menjadi titik-titik air (air kondensat) dan air yang
terkondensasi menjadi air ditampung pada Hotwell. Selanjutnya air tersebut disirkulasikan
kembali keboiler untuk diproses kembali menjadi uap .
Proses pada kondensor yang terjadi adalah proses perpindahan panas. Panas dari
uap bekas diteruskan ke massa Fluida pendingin melalui media pemisah yaitu permukaan
perpindahan panas yang dibuat dengan pipa-pipa dengan ketebalan yang tipis dalam jumlah
banyak untuk mencapai effektifitas transmisi sesuai persamaan :
Dimana :
Q = Jumlah panas yang harus dibuang ke kondensor (kJ/kg)
U = Koefisien perpindahan panas universal (kkal/jam)
A = Luas permukaan perpindahan panas (m2)
T = Temperatur uap masuk Kondensor (0C)
ti = Temperatur Air pendingin masuk Kondensor (0C)
to = Temperatur air pendingin keluar Kondensor (0C)
Masalah yang umum dan sering terjadi pada kondensor adalah Fouling, Fouling
memperbesar hambatan yang berarti menurunkan transmitasi. Bila transmitasi (U) turun,
maka beda temperatur antara uap dan air pendingin naik untuk sejumlah panas (Q) yang
harus dipindahkan, kenaikan suhu pada permukaan Kondensor akan berefek kenaikan
tekanan dalam Kondensor sebagai konsekwensinya.
Fouling disebabkan oleh lumpur atau binatang laut seperti tritip atau karang hijau
akan mempertinggi resistansi sehingga akan menurunkan kecepatan Transmitasi (U) yang
menghambat perpindahan panas dari Last Stage Steam Turbine ke air pendingin, karena itu
harus dihambat laju fouling terhadap pipa kondensor yang dapat menurunkan performance
kondensor.
Pada PLTU/PLTGU jenis kondensor yang banyak digunakan adalah berupa shell and
tube , dimana air laut mengalir didalam tube untuk mendinginkan uap bekas yang berasal
dari turbin, pada proses kondensasi ini mengakibatkan sisi uap kondensor (termasuk
hotwell) berada dalam kondisi vakum . Bila air pendingin berkurang maka vakum akan turun
dan pada kondisi ekstrim dapat mengakibatkan dearating dan bila vakum terus turun akan
mengakibatkan unit trip , karena itu air pendingin utama merupakan unsur yang vital.
Material yang biasa dipakai pada tube di kondensor adalah Tembaga atau Titanium.
masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Material tembaga memiliki perpindahan
panas yang bagus dari titanium, tetapi untuk ketahan air laut material tembaga sangat buruk
sehingga harus sering dilakukan pembersihan di kondensor. Material titanium tahan
terhadap korosi yang disebabkan aliran air laut jadi pemeliharaannya lebih mudah.
Fungsi Utama Kondensor
a. Merubah uap bekas dari turbin menjadi air embun.
b. Dengan vakum kondensor yang bagus, maka efisiensi turbin bagus.
c. Menampung dan mengontrol air kondensat.
d. Mengeluarkan udara atau gas yang tidak terkondensasi
Bagian Utama Kondensor
Kondensor secara umum terdiri dari shell, water box, tube plat, tube support,
hotwell dan sebagainya
1. Selongsong (shell)
Pipanya di roll pada pemegang pipa pada ujung-ujungnya. Untuk
memungkinkan pemuaian antara pipa air masuk dan selongsong, maka fleksibel
diafragma dipasang pada sisi masuk dan keluar dari selongsong. Diafragma ini
berfungsi sebagai flange yang menghubungkan selongsong, plat pemegang pipa
dan water box. Expantion join terbuat dari stainless steel yang terletak pada leher
kondensor untuk memungkinkan diferensial expantion.
2. Ruang air (water box)
Ruang-ruang air pada sisi masuk dan keluar terbuat dari baja karbon dan
masing-masing mempunyai lobang lalu orang. Dengan menggunakan air yang
terpisah, maka pencucian setengah kondensor dapat diakukan pada beban rendah.
3. Pipa dan pemegang pipa (tube plats dan tubes)
Pemegang pipa terbuat dari naval brass dan pipa nya dari aluminium
brass.Pipanya di roll ke pemegang pipa dan ditunjang dengan 6 buah penunjang
pipa. Diafragma baja yang fleksibel memungkinkan diferensial expantion (pemuaian
antara pipa aluminium brass dengan selongsong baja carbon). Pemasangan
pemegang pipa pada selongsong dengan baut pengunci. Susunannya sedemikian
rupa sehingga memungkinkan melepaskan water box tanpa mengganggu join dari
selongsong dan pemegang pipa. Perapat dari asbestos yang telah di celupkan
(impregnated) pada compound dari red lead, white lead dan linseed oil digunakan
pada join di atas. Perapat karet digunakan antara pemegang pipa dan ruang
air.Kegunaan diafragma selongsong baja yang fleksibel selain untuk
menghilangkan pemuaian juga digunakan sebagai penunjang (support) pemegang
pipa dan ruang air.
4. Ruang kondensat (hotwell)
Ruang kondensat dilaskan pada sisi selongsong yang menampung semua
kondensat dan dilengkapi dengan gelas penduga dan lubang lalu orang.
Alat Bantu Kondensor
Pada kondensor diperlukan alat-alat pendukung untuk pengoperasiannya , agar kerja
kondensor bisa maksimal dan menaikkan efesiensi siklus PLTU. Adapun alat-alat
pendukung tersebut adalah :
1. Starting Air Ejektor
Alat digunakan untuk menyedot dan membuang udara dari sistem air
pendingin utama agar air pendingin dapat mengisi seluruh permukaan kondensor
sehingga proses pendinginan efektif. Saluran pembungan udara sisi air pendingin
terletak pada bagian atas water box sisi inlet dan sisi outlet condensor.
2. Main Air Ejektor
Alat digunakan setelah Starting Air Ejektor beroperasi . Main Air Ejektor
berfungsi membuat vacum pada sisi uap, sampai vacum kondensor normal sekitar
650 mmHg.
3. Ball Cleaning System (Tapproge Ball System)
Sistem pembersihan berfungsi untuk membersihkan pipa-pipa (tubes)
pendingin kondensor dari kotoran seperti lumpur dan kotoran halus dengan cara
menginjeksikan bola karet (Tapproge Ball) kedalam pipa-pipa pendingin
kondensor secara terus menerus proses ini dilakukan oleh pompa sirkulasi
(Circulation Pump) dengan cara memompakan bola tapproge pada sisi masuk air
pendingin dan mengambil kembali bola pada sisi keluar air pendingin untuk
selanjutnya disirkulasikan kembali pada kondensor.