komunitas bab 3
DESCRIPTION
askep komunitasTRANSCRIPT
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI KELURAHAN JAJAR RW.IV & V
Praktik klinik keperawatan komunitas dilaksanakan mahasiswa Reguler A-5 Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Sahid Surakarta angkatan 2007.
Praktik tersebut dilakukan untuk menerapkan konsep kesehatan komunitas serta
keluarga di tataran nyata kepada masyarakat sehingga upaya mencetak tenaga perawat
profesional sesuai dengan kompetensinya dapat tercapai.
Kegiatan tersebut menggunakan proses keperawatan sebagai model pendekatan yang
bersifat ilmiah, yaitu pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Berikut kami
uraikan ikhtisar asuhan keperawatan komunitas yang telah kami lakukan.
1. Tahap Pengkajian
A. Data Sekunder
a. Data Masyarakat
1) Geografi
RW 4 dan 5 Kelurahan Jajar
1. RW 4 terdiri dari 6 RT
2. RW 5 terdiri dari 7 RT
Keadaan tanah
Tanah di Rw 4 dan 5 Kelurahan Jajar terdiri atas tanah kering, tanah
basah, tanah perkebunan, tanah fasilitas umum.
Luas daerah
Luas tanah daerah Desa Dukuh dengan jumlah ± ................ Ha.
Batas daerah
1. RW 4
Batas Utara :
Batas Timur :
Batas Selatan :
Batas Barat :
16
2. RW 5
Batas Utara :
Batas Timur :
Batas Selatan :
Batas Barat :
Jaringan transportasi
Jaringan transportasi mudah dijangkau oleh masyarakat yang
menghubungkan antara jarak RW satu ke RW lainnya yang saling
berdekatan, dengan kondisi jalan aspal baik.
2) Demografi
Jumlah kepala keluarga : KK
Jumlah penduduk :
Perubahan penduduk : kelahiran baru, meninggal dunia, perpindahan
Rincian golongan umur : balita, masa sekolah, usia produktif, usia lanjut
Kepadatan penduduk
Tingkat pendidikan : SD, SLTP, SLTA, PT dan lembaga pendidikan
keagamaan.
pekerjaan/penghasilan
Agama
Tipe masyarakat : agraris, industri, dan sebagainya
c. Struktur Masyarakat
Desa : Swakarya/ Swasembada
Jumlah RT , RW, lingkungan / dusun
STRUKTUR ORGANISASI
17
d. Organisasi Pemerintah
Persatuan Wanita
18
Kepala Desa
Drs. Bandrio WP
BAPEDES
1. Dahono maryanto
2. Drs. Waluyo
3. Drs. Joko Purwanto
4. Suwondo Amd.
5. Sugiman, SPd.
6. Samisih, SPd
7. Pariyo, SPd
Sekretaris Desa
Heri wibowo SH.
Kepala Dusun III
Tirtono TA
Kepala Dusun II
Sunarno HP
Kepala Dusun I
Drs. Sarwoko
KAURPemerintahanDrs. Sarimin
KAUR Pembangunan
Wahana
KAURKeuangan
Ipunk Sukamto
KAUR Umum
Mardani SH
KAURKesra
Widodo SPd.
Kontak tani
Kelompok tani desa dukuh terdiri dari ngupoyo subur, ngupoyo makmur,
ngupoyo rejo.
Karang taruna
1) Karang taruna Desa Dukuh : PPM ( Persatuan pemuda mandiri ) yang di
ketuai Subagyo ST
2) Karang taruna Desa Kebak dukuh : EKA MANUNGGAL yang di ketuai
oleh Sriyono
3) Karang taruna Desa Karang tengah : SETIA MANUNGGAL yang di
ketuai oleh Harmoko
4) Karang taruna Desa Dowulong : MARDIKA yang di ketuai oleh Suhir
5) Karang taruna Desa Gebluk : PROGERSIF yang di ketuai oleh Paiman
ST
Perkumpulan keagamaan
e. Sarana/ Fasilitas
Fasilitas kesehatan : Terdiri dari Posyandu, Dokter Umum, dan
Bidan Desa
Tempat ibadah :
Sekolah :
Panti yang ada :
Pasar :
Tempat pertemuan :
Posyandu :
jembatan desa :
f. Higiene sanitasi
Perumahan
Sumber air bersih
a. Sumur pompa unit
b. Sumur gali unit
c. Mata air unit
19
Pembuangan air limbah
Jamban
Sarana MCK unit
Pembuangan sampah
Sumber polusi
Sumber vector
g. Pamong Desa
Kepala Desa
Sekretaris Desa
Kepala Dusun
h. Data Sekunder Balita
1) Kebiasaan Ke Posyandu
NO KEBIASAAN KE POSYANDU
FREKUENSI %
1.
2.
Keposyandu
Tidak keposyandu
Total 100
Dari table diatas ( %) keluarga yang mempunyai anak balita tidak
dibawa keposyandu untuk dilakukan penimbangan, hal ini dapat menyulitkan
pada proses pemantauan tumbuh kambang anak.
2) Kepemilikan KMS
NO KEPEMILIKAN KMS FREKUENSI %
1.
2.
Punya KMS
Tidak punya KMS
20
Total 100
Berdasarkan table diatas jumlah balita yang mempunyai KMS %
tetapi ada balita yang tidak memanfaatkan KMS
3) Hasil penimbangan balita
NO Hasil penimbangan balita FREKUENSI %
1.
2.
3.
4.
Hijau
Diatas hijau kuning
Dibawah titik-titik
Dibawah merah
Total 100
Berdasarkan table diatas masih ada % anak balita dari hasil
penimbangan mempunyai gizi yang buruk atau dibawah garis merah.
B. Data Primer
Pengambilan jumlah sampel diperoleh dari 10 % dari jumlah populasi
penduduk RW 4 dan 5 Kelurahan Jajar sebanyak KK. Sehingga diperoleh
21
jumlah sampel sebanyak KK. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
random sampling menggunakan lembar observasi dan wawancara.
1. DATA DEMOGRAFI
a. Distribusi Penduduk Berdasarkan umur
NO UMUR
JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI
% PREMPUAN
% TOTAL %
1
2
3
4
5
0-5 th
6-12 th
13-18 th
19-56 th
> 56 th
TOTAL
Berdasarkan table di atas di dapatkan umur penduduk terbanyak laki-
laki 19-56 tahun = 305 (66,59 %). Sedangkan umur perempuan terbanyak
umur 19-56 tahun yaitu 219 (61,34 %). Penduduk di des Dukuh terbanyk
adalah usia produktif sehingga memudahkan untuk mencari tenaga atau
sumber daya manusia yng potensial.
b. Distribusi Berdasarkan Pendidikan
NO PENDIDIKAN FREKUENSI %
1
2
3
4
5
Tidak sekolah
TK
SD
SMP
SMA
22
6
7
Diploma
Sarjana
TOTAL 100
Berdasarkan table ditas distribusi penduduk yang paling banyak
mempunyai pendidikan tingkat SD yaitu 205 orang (36,34%). Sedangkan
penduduk yang pendidikan tingkat perguruan tinggi (sarjana) menempati
jumlah yang terkecil yaitu 14 orang (2,48 %).
c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
NO PEKERJAAN FREKUENSI %
1
2
3
4
5
6
7
Tidak bekerja
PNS
TNI POLRI
Wiraswasta
Karyawan
Swasta / buruh
Tani
TOTAL 100
Berdasarkan tabel diatas sebagian besar pendudjuk di desa Dukuh
bekerja di sektor swasta / buruh sebesar 174 orang (39,01 %). Tetapi masih
ada penduduk yang tidak bekerja sebesar 33 orang (7,39 %).
2. DATA LINGKUNGAN FISIK
a. Perumahan
23
1) Tipe Perumahan
NO TIPE RUMAH FREKUENSI %
1
2
3
Permanen
Semi permanent
Non permanent
TOTAL 100
Berdasarka tabel di atas sebagian besar tipe perumahan penduduk
permanent sebanyak 132 rumah (84,61 %)
2) Status Kepemilikan Rumah
NO KEPEMILIKAN RUMAH FREKUENSI %
1
2
3
Petak
Tersendiri
Lain-lain
TOTAL 100
Berdasarkan tabel diatas sebagian besar status kepemilikan rumah
penduduk yaitu tersendiri sebanyak 108 (69,23 %).
3) Ventilasi
NO VENTILASI FREKUENSI %
1
2
3
Kurang
Cukup
Baik
TOTAL 100
Berdasarkan tabel diatas sebagian besar penduduk mempunyai
ventilasi yang cukup sebanyak 115 (73,71 %).
4) Cahaya
NO CAHAYA FREKUENSI %
24
1
2
3
Kurang
Cukup
Baik
TOTAL 100
Berdasarkan dari tabel diatas sebagian besar pencahayaan rumah
penduduk cukup sebanyak 118 (75,64 %).
5) Penerangan
NO PENERANGAN FREKUENSI %
1
2
3
Listrik
Lampu tempel
Petromak
TOTAL 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar sumber penerangan
penduduk adalah sudah menggunakan listrik sebanyak 148 orang (94,87 %).
6) Lantai
NO LANTAI FREKUENSI %
1
2
3
4
Tanah
Papan
Plester
Ubin
TOTAL 100
Berdasarkan tabel iatas sebagian besar lantai rumah penduduk yaitu
lantai plester sebanyak 99 orang (64,46 %).
25
7) Atap Rumah
NO ATAP RUMAH FREKUENSI %
1
2
3
Sirap
Seng
Genteng
TOTAL 100
Berdasrkan tabel di atas sebagian besar atap rumah penduduk
adalah genteng sebanyak 152 rumah (97,44 %).
8) Kepemilikan Kandang
NO KEPEMILIKAN FREKUENSI %
1
2
Tidak
Ya
- Didalam rumah
- Menempel rumah
- < 2 m
- 2-5 m
- > 5 mTOTAL 100 %
Berdasarkan data diatas sebagian besar penduduk tidak mempunyai
kandang sebanyak 82 orang (52,85 %).
9) Pemanfaatan Kotoran
NO PEMANFATAN FREKUENSI %
1
2
3
Pupuk
Dijual
Dibuang
26
TOTAL 100 %
Berdasarkan tabel diatas sebagian besar pemanfaatan kotoran
ternak digunakan oleh warga sebagai pupuk sebanyak 80 orang (52,8 %)
b. Sumber Air Bersih
1) Sumber Air Untuk Minum
NO SUMBER AIR FREKUENSI %
1
2
3
4
Sungai
Sumur gali
PAM
Pompa air
TOTAL 100 %
Berdasarkan tabel diatas sumber air untuk memask dan untuk
minum yang paling banyak mempunyai sumur galiadalah sebesar 136 orang
(87,18 %).
2) Sistem Pengolahan Air Minum
NO PENGELOLAAN FREKUENSI %
1
2
Dimasak
Tidak dimasak
TOTAL 100 %
Berdasarkan tabel diatas distribusi pengolahan air minum dengan
cara di masak sebanyak 156 (100 %).
3) Kondisi Tempat Penampungan Air
NO KONDISI TEMPAT FREKUENSI %
1
2
3
Tertutup
Terbuka
Dikuras
27
4 Tidak dikuras
TOTAL 100 %
Berdasarkan tabel diatas distribusi kondisi tempat penampungan air
yang paling banyak adalah 95 (60,89 %). Sedangkan kondisi tempat
penampungan air yang tidak dikuras adalah 10 (6,41 %). Ada 21 atau (13,46
%) yang tempat penampungan air dalam kondisi terbuka sehingga
memungkinkan untuk jadi perkembang biakan nyamuk aedes aegepty.
4) Kondisi Air
NO KONDISI AIR FREKUENSI %
1
2
3
4
5
6
Berwarna
Berbau
Berasa
Tidak berwarna
Tidak berbau
Tidak bersa
TOTAL 100 %
Berdasarkan tabel diatas distribusi kondisi air yang paling banyak
adalah dalam kondisi tidak berbau sebanyak 67 (42,94 %). Sedangkan
distribusi air paling sedikit adalah kondisi air berbau 2 atau (1,28 %).
5) Kepemilikan Septic Tank
No kepemilikan Frekuensi %
1
2
Ya
Tidak
TOTAL 100
Berdasarkan data diatas penduduk sudah banyak memiliki Septic
tank yaitu sebesar 120 atau (76,92 %).
6) Jarak Antara Air dengan Septic tank
28
NO JARAK FREKUENSI %
1
2
3
< 10 m
10 m
> 10 m
TOTAL 100 %
Berdasarkan tabel diatas distribusi jarak antara sumber air dengan
septic tank didapatkan hasil yang sama yaitu jarak yang kurang dari 10
meter 76 atau (63,33 %).
c. DATA PEMBUANGAN TINJA
1) Kepemilikan WC
No Kepemilikan WC Frekuensi %
1
2
Ya
Tidak
TOTAL 100 %
Berdasarkan data diatas penduduk sudah banyak memiliki WC yaitu
sebesar 134 atau (85,89 %).
2) Kepemilikan
NO KEPEMILIKAN FREKUENSI %
1
2
3
Pribadi
Umum
Kelompok
TOTAL 100 %
Berdasarkan tabel diatas sebagian besar warga mempunyai WC pribadi
sebanyak 166 (85,57 %). Sedangkan yang menggunakan WC kelompok
29
sebanyak 1 (0,75 %). Hasil tersebut menunjukan kesadaran penduduk
dalam kepemilikan WC.
3) Lokasi
NO LOKASI FREKUENSI %
1
2
Di dalam rumah
Di luar rumah
TOTAL 100 %
Berdasarkan tabel diatas sebagian besar kepemilikan WC sudah di luar
rumah sebanyak 81 (60,45 %) sedangkan WC yang di dalam rumah 53
(39,55 %).
4) Jarak WC dengan Sumber Air
NO JARAK FREKUENSI %
1
2
3
< 5 m
5-10 m
> 10 m
TOTAL 100 %
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa jarak sumber air
dengan WC kurang dari 5 meter adalah 16 rumah (11,94 %).hal ini tidak
memenuhi syarat kesehatan karena memungkinkan terjadinya proses
perserapan air septic tank ke sumur air bersih.
5) Tempat Pembuangan Tinja
NO PEMBUANGAN TINJA FREKUENSI %
1 Septic tank
30
2
3
4
Cemplung
Sungai
Sembarangan
TOTAL 100 %
Berdasarkan tabel diatas sebagian besar pembuangan tinja pada septic
tank sebesar 120 (76,92 %). Tetapi masih ada yang pembuangan tinja yang
di alirkan ke sungai sebanyak 34 (21,79 % )
d. DATA PEMBUANGAN LIMBAH
1) Cara Pembuangan
NO CARA PEMBUANGAN FREKUENSI %
1
2
3
4
5
Di bakar
Di timbun
Di angkat
Di sungai
Sembrng tempat
TOTAL 100 %
Berdasarkan tabel diatas sebagian besar warga membuang sampah
dengan cara di bakar yaitu 118 orang (75,64 %). Hal ini sebenarnya kurang
memenuhi syarat kesehatan karena akan menimbulkan dampak pada
lingkungan berupa asap yang dapat menyebabkan ISPA
2) Tempat Pembuangan
NO TEMPAT FREKUENSI %
1
2
Terbuka
Tertutup
TOTAL 100 %
Berdasarkan tabelkurang diatas sebagian besar 142 orang (91,02
%) tempat pembuangan sampah warga dalam kondisi terbuka. Hal ini
31
sebenarnya memenuhi syarat kesehatan karena akan dapat menimbulkan
lalat sehingga dapat menimbulkan diare.
3) Pembuangan Limbah
NO PEMBUANGAN FREKUENSI %
1
2
3
4
Got
Sungai
Sembarang tempat
Bak penampung
TOTAL 100 %
Berdasarkan tabel diatas sebagian besar 94 orang (60,25 %) warga
membuang air limbah dengan cara di alirkan melalui got sehingga dapat
menyebabkan banjir dan timbulnya jentik-jentik nyamuk.
e. KONDISI KESEHATAN UMUM
Data Kesehatan Ibu dan Anak serta Lansia
1) KIA
NO KIA FREKUENSI %
1
2
Ibu hamil
Ibu Menyusui
TOTAL 100 %
Berdasarkan tabel di atas dari hasil survey di desa Dukuh di
dapatkan bahwa kkondisi kesehatan umum pada ibu yaitu ibu menyesui
sebanyak 6 ibu (85,71 %)
2) Data ibu KB
No Ibu KB Frekuensi %
1
2
Ya
Tidak
TOTAL 100 %
32
Dari data diatas masih ada ibu yang tidak melakukan KB yaitu
sebeasr 79 orang (50,64 %)
3) KB
NO KB FREKUENSI %
1
2
3
4
5
Pil
Suntik
IUD
Norplan
Kontap
TOTAL 100 %
Berdasarkan tabel di atas dari hasil survey di desa Dukuh sebagian
besar alat kontrasepsi yang digunakan oleh warga adalah jenis KB sunti
sebanyak 92 orang (58.97 %)
4) Penyakit Lansia
NO PENYAKIT LANSIA FREKUENSI %
1
2
3
4
5
Hipertensi
DM
Katarak
Reumatik
Lain-lain
TOTAL 100 %
Berdasarkan tabel di atas dari hasil survey di desa Dukuh di
dapatkan lansia yang mempunyai penyakit hipertensi sebanyak 8 orang (40
%).
33
5) Posyandu Lansia
NO POSYANDU FREKUENSI %
1
2
Ikut
Tidak
TOTAL 110 100 %
Berdasarkan tabel di atas dari hasil survey di desa Dukuh
didapatkan bahwa lansia yang mengikuti posyandu lansia sebanyak 35
orang (100 %)
6) Kondisi Lansia
NO KONDISI LANSIA FREKUENSI %
1
2
Sehat
Sakit
TOTAL
7) Penggunaan Fasilitas Kesehatan
a) Penggunaan Fasilitas Kesehatan
NO Fasilitas Kesehatan FREKUENSI %
1
2
3
4
5
Puskesmas
Dokter
Rumah Sakit
Bidan
Lain-lain
34
TOTAL 100 %
Berdasarkan tabel di atas dari hasil survey di desa Dukuh di
dapatkan data bahwa sebagian besar warga menggunakan fasilitas
kesehatan puskesmas yaitu108 orang (69,23 %)
b) Kondisi 3 Bulan Terakhir
NO PENYAKIT LANSIA FREKUENSI %
1
2
3
4
5
6
7
8
DM
Hipertensi
Katarak
TBC
Diare
Reumatik atritis
ASMA
ISPA
TOTAL 100 %
Berdasarkan tabel di atas dari hasil survey di desa Dukuh di
dapatkan data kondisi 3 bulan terakhir penyakit terbesar adalah
hipertensi sebanyak 12 orang (27,27 %).
35
C. Analisa Data
No DS DO MASALAH KEPERAWATAN
1 Lingkungan fisik yang kurang sehat di desa Dukuh
1. Letak kandang didalam rumah sebesar 5,77 %.
2. Sistem pembuangan air limbah yang dibuang disembarang tempat sebesar 20,51 %.
3. Cara pembuangan sampah yang dibuang disembarang tempat sebesar 5,47 %.
4. Penampungan air dalam kondisi terbuka 13,46% dan dikuras 60,89%, tidak dikuras 6,41%
5. Kondisi air berwarna 8,97%.6. Kondisi air berbau 1,28%7. Kondisi ventilasi rumah yang
kurang sebanyak 8,33%8. Rumah yang pencahayaan kurang
sebanyak 8,97%9. Pembuangan tinja disungai
sebanyak 21,79%, sembarangan 0,64%.
Resiko timbulnya penyakit menular (diare, typoid, ISPA, dll) berhubungan dengan kurangnya pemahaman masyarakat dalam memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.
2 Usia lanjut sebagian besar dari jumlah di desa Dukuh mangalami keluhan berbagai macam penyakit
1. Jumlah lanjut usia 110.2. Lansia yang mengalami gangguan
sebesar 18,8%3. Jenis penyakit yang diderita lansia
antara lain Hipertensi 40%, DM 5%, Katarak 10%, Reumatik 30%, lan-lain 15%.
4. Lansia tidak mengikuti kegiatan posyandu lansia 68,18%
Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada lansia di desa Dukuh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara kesehatan lansia
3 Bidan desa mengatakan balita banak yang kurus berada dibawah garis tengah.
1. Hampir seluruhnya balita dibawa keposyandu setiap bulan (95,14%).
2. Hampir seluruh balita mendapatkan imunisasi lengkap
3. Seluruh balita memiliki KMS (100%)
4. Balita yang mempunyai berat badan dibawah titik-titik sebayak 10,25%.
5. Balita yang mempunyai berat badan dibawah garis merah yaitu 6,95%.
Potensi masyarakat Dukuh dalam meningkatkan kesahatan balita berhubungan dengan tingginya kesadaran terhadap kesehatan balita yang ditunjang keaktifan kader kesehatan dan petugas.
36
D. Penapisan Masalah
Diagnosa
Keperawatan
komunitas
KRITERIA PENAPISAN
Ses
uai
den
gan
per
an p
eraw
at k
omu
nit
as
Jum
lah
yan
g be
resi
ko
Bes
arn
ya r
esik
o
Kem
un
gkin
an u
ntu
k pe
ndi
dika
n
Min
at m
asya
raka
t
Kem
un
gkin
an u
ntu
k di
atas
i
Ses
uai
den
ga p
rogr
am p
emer
inta
h
Su
mbe
r da
ya te
mpa
t
Su
mbe
r da
ya w
aktu
Su
mbe
r da
ya d
ana
Su
mbe
r da
ya p
eral
atan
Su
mbe
r da
ya o
ran
g
Jum
lah
sko
ra
Resiko timbulnya penyakit 3 4 3 5 4 4 3 5 3 2 1 4 41
Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada lansia
2 4 5 3 3 2 3 2 2 1 1 3 31
Potensi masyarakat dalam meningkatkan kesehatan balita
3 4 4 3 3 4 2 2 4 4 2 4 39
37
E. Prioritas Masalah
1. Resiko timbulnya penyakit menular (diare, typoid, ISPA, dll) berhubungan dengan kurangnya pemahaman masyarakat dalam memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatanSyarat kesehatan: Letak kandang didalam rumah sebesar 5,77% Sistem pembuangan air limbah yang dibuang disembarang tempat sebesar 20,51
%. Cara pembuangan sampah yang dibuang disembarang tempat sebesar 5,47 %. Penampungan air dalam kondisi terbuka 13,46% dan dikuras 60,89%, tidak
dikuras 6,41% Kondisi air berwarna 8,97%. Kondisi air berbau 1,28% Kondisi ventilasi rumah yang kurang sebanyak 8,33% Rumah yang pencahayaan kurang sebanyak 8,97% Pembuangan tinja disungai sebanyak 21,79%, sembarangan 0,64%.
2. Potensi masyarakat Dukuh dalam meningkatkan kesahatan balita berhubungan dengan tingginya kesadaran terhadap kesehatan balita yang ditunjang keaktifan kader kesehatan dan petugas. Hampir seluruhnya balita dibawa eposyandu setiap bulan (95,14%). Hampir seluruh balita mendapatkan imunisasi lengkap Seluruh balita memiliki KMS (100%) Balita yang mempunyai berat badan dibawah titik-titik sebayak 10,25%. Balita yang mempunyai berat badan dibawah garis merah yaitu 6,95%.
3. Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada lansia di desa Dukuh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara kesehatan lansia Jumlah lanjut usia 110. Lansia yang mengalami gangguan sebesar 18,8% Jenis penyakit yang diderita lansia antara lain Hipertensi 40%, DM 5%, Katarak
10%, Reumatik 30%, lan-lain 15%. Lansia tidak mengikuti kegiatan posyandu lansia 68,18%
38
F. Perencanaan Perawatan Komunitas
NO DX
TUJUAN SASARANSTRATEGI
RENCANA KEGIATAN
HARI/TGL
TEMPATEVALUASI
KRITERIA STANDAR
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1xpertemuan diharapkan masyarakat mampu
1. Mampu mengidentifikasi sampa
2. Mampu memisahkan sampah kering dan basah
3. Membuang sampah sesuai dengan jenis dan tempat
4. Mampu mengerti dampak BAB disungaiMengerti cara menjernihkan air yang berbau dan berwarna.
5. warga memahami pentingnya mengurak bak penampungan air
Masyarakat desa (ibu & bapak)
Penkes 1. Beri penyuluhan pada warga tentang Pengolahan
sampah cara
menjernihkan air yang berbau dan berasa
2. Mendiskusikan dengan warga tentang dampak BAB disungai/ dikali
3. Beri penyuluhan pentingnya menguras bak penampungan air
Jum’ at
23-01-09
Kebayanan 3
VERBAL 1. Pengertian sampah organic dan anorganik
2. Kriteria air sehat: tidak berbau, berasa, berwarna.
3. Warga mengetahui dampak BAB disungai
4. Warga mengetahui pentingnya mengurak bak penampungan air
2 Setelah dilakukan tindakan Ibu-ibu yang Penkes 1. Beri penyuluhan Jum’at Dowulung 1. Pengertian gizi dan
39
keperawatan selama 1xpertemuan diharapkan:
1. Ibu mengerti tentang pentingnya Gizi balita
2. Ibu bisa membuat variasi makanan untuk meningkatkan nafsu makan balita
memiliki balita
pada warga tentang Gizi balita
Nutrisi, status gizi)
pemberian makanan tambahan
2. Demonstrasi membuat contoh menu untuk balita
09-01-09
Kamis 15-01-09
Dukuh
status gizi balita2. Ibu dapat membuat
variasi makanan untuk balita.
3. Ibu dapat mengerti dan memahami tentang gizi balita
3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1xpertemuan diharapkan
1. Warga dan lansia mengerti, mengenali gajala penyakit
Lansia dan masyarakat
Penkes 1.Beri penyuluhan tentang: Pengenalan
penyakit/ cirri-ciri penyakit seperti hipertensi, reumatil, dll
Cara mengatasi gajala penyakit.
Penkes tentang pemanfaatan obat tradisional
Minggu
25-01-09
1.Warga dan lansia dapat mengenali tanda dan gejala dari penyakitnya.
2.Warga dan lansia dapat mengatasi gejala penyakit
3.Warga dan lansia dapat memanfaatkan pemakaian obat tradisional
40
Mendirikan posyandu lansia d kebayanan 1 dan 111
G. Pelaksanaan
Setelah dilakukan pengkajian, perumusan masalah dan prioritas masalah, serta pada tahap perencanaan oleh mahasiswa, maka
mulailah dilaksanakan seluruh kegiatan yang direncanakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan rencana tindakan, yaitu pendekatan komunitas, pendekatan keluarga binaan,
pendekatan kelompok khusus dan pendekatan kepada instansi terkait.
Berikut ini tabel pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas:
No DX TGL TEMPAT IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF1 Resiko timbulnya
penyakit menular (diare, typoid, ISPA, dll) berhubungan dengan kurangnya pemahaman masyarakat dalam memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan
Selasa, 27-01-09 Balai Desa Dukuh
Memberikan penyuluhan
kesehatan tentang rumah
sehat pada ibu-ibu PKK
Ibu-ibu mengetahui
tentang pentingnya rumah
sehat dan syarat-syarat
rumah sehat
Minggu, 25-01-09 Dowulung, Rt/W ¼ Dukuh
Mengadakan kegiatan
kerja bakti bersama warga
Lingkungan Dowulung
RT/W 01/4 menjadi bersih
41
untuk membersihkan
lingkungan
2 Potensi masyarakat Dukuh dalam meningkatkan kesahatan balita berhubungan dengan tingginya kesadaran terhadap kesehatan balita yang ditunjang keaktifan kader kesehatan dan petugas.
Rabu, 07-01-09 Bulak (Posyandu balita)
Memberikan penyuluhan
tentang pentingnya gizi
ibu hamil
Ibu hamil mengetahui bagaimana memenuhi kebutuhan nutrisinya saat hamil
Jum’at, 09-01-09 Dukuh (Mekar sari 1 & 2)
Memberikan penyuluhan
tentang nutrisi balita dan
cek kadar yodium
(demonstrasi) pada ibu-ibu
balita
Para ibu balita mengerti
tentang posyandu balita
serta antusias untuk
mengecek kadar yodium
pada garam
Sabtu, 10-01-09 Gebluk (posyandu balita
Memberikan penyuluhan
tentang ASI eksklusif
pada ibu-ibu hamil dan
menyusui
Ibu mengerti tentang ASI
eksklusif dan mau
menyusu anaknya sampai
usia 6 bulan
42
Kamis, 15-01-09 Dowulung (Posyandu balita)
Memberikan penyuluhan
tentang gizi buruk kepada
ibu-ibu yang memiliki
balita.
Ibu balita mengerti
tentang tanda-tanda gizi
buruk pada balita
Senin, 26-01-09 Balai desa Memberikan penyegaran
pada kader tentang nutrisi
balita
Para kader megerti dan
paham tentang nutrisi
balita
Selasa, 27-01-09 TK I dan TK 2 desa Dukuh
Melakukan penkes tentang
perawatan gigi dan mulut
Murid-murid TK mau
melakukan gosok gigi
bersama
3 Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada lansia di desa Dukuh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara kesehatan lansia
Kamis, 25-12-08 Dowulung Mengikuti kegiatan
posyandu lansia di
Dowulung
Kegiatan posyandu lansia
berjalan dengan tertib dan
banyak lansia yang
mengikuti
Kamis, 22-01-09 Gebluk Memberikan penkes
tentang hipertensi pada
lansia
Para lansia mengerti
tentang hipertensi
Sabtu, 24-01-09 Dowulung Memberikan penkes
tentang hipertensi dan
obat tradisional hipertensi
pada lansia
Lansia mengerti dan
paham tentang hipertensi
serta obat tradisionalnya
43
Senin, 26-01-09 Balai desa Dukuh
Memberikan penyuluhan
tentang proses penuaan
Mengaplikasikan
posyandu lima meja
Memberikan pelatihan
pengukuran tekanan darah
Para kader mengerti
tentang proses penuaan
dan aplikasi lima meja
serta bisa mengukur
tekanan darah
44