komunitas bab 3

39
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI KELURAHAN JAJAR RW.IV & V Praktik klinik keperawatan komunitas dilaksanakan mahasiswa Reguler A-5 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sahid Surakarta angkatan 2007. Praktik tersebut dilakukan untuk menerapkan konsep kesehatan komunitas serta keluarga di tataran nyata kepada masyarakat sehingga upaya mencetak tenaga perawat profesional sesuai dengan kompetensinya dapat tercapai. Kegiatan tersebut menggunakan proses keperawatan sebagai model pendekatan yang bersifat ilmiah, yaitu pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Berikut kami uraikan ikhtisar asuhan keperawatan komunitas yang telah kami lakukan. 1. Tahap Pengkajian A. Data Sekunder a. Data Masyarakat 1) Geografi RW 4 dan 5 Kelurahan Jajar 1. RW 4 terdiri dari 6 RT 2. RW 5 terdiri dari 7 RT Keadaan tanah Tanah di Rw 4 dan 5 Kelurahan Jajar terdiri atas tanah kering, tanah basah, tanah perkebunan, tanah fasilitas umum. Luas daerah 16

Upload: ariwiloren

Post on 18-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

askep komunitas

TRANSCRIPT

Page 1: komunitas bab 3

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI KELURAHAN JAJAR RW.IV & V

Praktik klinik keperawatan komunitas dilaksanakan mahasiswa Reguler A-5 Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Sahid Surakarta angkatan 2007.

Praktik tersebut dilakukan untuk menerapkan konsep kesehatan komunitas serta

keluarga di tataran nyata kepada masyarakat sehingga upaya mencetak tenaga perawat

profesional sesuai dengan kompetensinya dapat tercapai.

Kegiatan tersebut menggunakan proses keperawatan sebagai model pendekatan yang

bersifat ilmiah, yaitu pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Berikut kami

uraikan ikhtisar asuhan keperawatan komunitas yang telah kami lakukan.

1. Tahap Pengkajian

A. Data Sekunder

a. Data Masyarakat

1) Geografi

RW 4 dan 5 Kelurahan Jajar

1. RW 4 terdiri dari 6 RT

2. RW 5 terdiri dari 7 RT

Keadaan tanah

Tanah di Rw 4 dan 5 Kelurahan Jajar terdiri atas tanah kering, tanah

basah, tanah perkebunan, tanah fasilitas umum.

Luas daerah

Luas tanah daerah Desa Dukuh dengan jumlah ± ................ Ha.

Batas daerah

1. RW 4

Batas Utara :

Batas Timur :

Batas Selatan :

Batas Barat :

16

Page 2: komunitas bab 3

2. RW 5

Batas Utara :

Batas Timur :

Batas Selatan :

Batas Barat :

Jaringan transportasi

Jaringan transportasi mudah dijangkau oleh masyarakat yang

menghubungkan antara jarak RW satu ke RW lainnya yang saling

berdekatan, dengan kondisi jalan aspal baik.

2) Demografi

Jumlah kepala keluarga : KK

Jumlah penduduk :

Perubahan penduduk : kelahiran baru, meninggal dunia, perpindahan

Rincian golongan umur : balita, masa sekolah, usia produktif, usia lanjut

Kepadatan penduduk

Tingkat pendidikan : SD, SLTP, SLTA, PT dan lembaga pendidikan

keagamaan.

pekerjaan/penghasilan

Agama

Tipe masyarakat : agraris, industri, dan sebagainya

c. Struktur Masyarakat

Desa : Swakarya/ Swasembada

Jumlah RT , RW, lingkungan / dusun

STRUKTUR ORGANISASI

17

Page 3: komunitas bab 3

d. Organisasi Pemerintah

Persatuan Wanita

18

Kepala Desa

Drs. Bandrio WP

BAPEDES

1. Dahono maryanto

2. Drs. Waluyo

3. Drs. Joko Purwanto

4. Suwondo Amd.

5. Sugiman, SPd.

6. Samisih, SPd

7. Pariyo, SPd

Sekretaris Desa

Heri wibowo SH.

Kepala Dusun III

Tirtono TA

Kepala Dusun II

Sunarno HP

Kepala Dusun I

Drs. Sarwoko

KAURPemerintahanDrs. Sarimin

KAUR Pembangunan

Wahana

KAURKeuangan

Ipunk Sukamto

KAUR Umum

Mardani SH

KAURKesra

Widodo SPd.

Page 4: komunitas bab 3

Kontak tani

Kelompok tani desa dukuh terdiri dari ngupoyo subur, ngupoyo makmur,

ngupoyo rejo.

Karang taruna

1) Karang taruna Desa Dukuh : PPM ( Persatuan pemuda mandiri ) yang di

ketuai Subagyo ST

2) Karang taruna Desa Kebak dukuh : EKA MANUNGGAL yang di ketuai

oleh Sriyono

3) Karang taruna Desa Karang tengah : SETIA MANUNGGAL yang di

ketuai oleh Harmoko

4) Karang taruna Desa Dowulong : MARDIKA yang di ketuai oleh Suhir

5) Karang taruna Desa Gebluk : PROGERSIF yang di ketuai oleh Paiman

ST

Perkumpulan keagamaan

e. Sarana/ Fasilitas

Fasilitas kesehatan : Terdiri dari Posyandu, Dokter Umum, dan

Bidan Desa

Tempat ibadah :

Sekolah :

Panti yang ada :

Pasar :

Tempat pertemuan :

Posyandu :

jembatan desa :

f. Higiene sanitasi

Perumahan

Sumber air bersih

a. Sumur pompa unit

b. Sumur gali unit

c. Mata air unit

19

Page 5: komunitas bab 3

Pembuangan air limbah

Jamban

Sarana MCK unit

Pembuangan sampah

Sumber polusi

Sumber vector

g. Pamong Desa

Kepala Desa

Sekretaris Desa

Kepala Dusun

h. Data Sekunder Balita

1) Kebiasaan Ke Posyandu

NO KEBIASAAN KE POSYANDU

FREKUENSI %

1.

2.

Keposyandu

Tidak keposyandu

Total 100

Dari table diatas ( %) keluarga yang mempunyai anak balita tidak

dibawa keposyandu untuk dilakukan penimbangan, hal ini dapat menyulitkan

pada proses pemantauan tumbuh kambang anak.

2) Kepemilikan KMS

NO KEPEMILIKAN KMS FREKUENSI %

1.

2.

Punya KMS

Tidak punya KMS

20

Page 6: komunitas bab 3

Total 100

Berdasarkan table diatas jumlah balita yang mempunyai KMS %

tetapi ada balita yang tidak memanfaatkan KMS

3) Hasil penimbangan balita

NO Hasil penimbangan balita FREKUENSI %

1.

2.

3.

4.

Hijau

Diatas hijau kuning

Dibawah titik-titik

Dibawah merah

Total 100

Berdasarkan table diatas masih ada % anak balita dari hasil

penimbangan mempunyai gizi yang buruk atau dibawah garis merah.

B. Data Primer

Pengambilan jumlah sampel diperoleh dari 10 % dari jumlah populasi

penduduk RW 4 dan 5 Kelurahan Jajar sebanyak KK. Sehingga diperoleh

21

Page 7: komunitas bab 3

jumlah sampel sebanyak KK. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara

random sampling menggunakan lembar observasi dan wawancara.

1. DATA DEMOGRAFI

a. Distribusi Penduduk Berdasarkan umur

NO UMUR

JENIS KELAMIN

LAKI-LAKI

% PREMPUAN

% TOTAL %

1

2

3

4

5

0-5 th

6-12 th

13-18 th

19-56 th

> 56 th

TOTAL

Berdasarkan table di atas di dapatkan umur penduduk terbanyak laki-

laki 19-56 tahun = 305 (66,59 %). Sedangkan umur perempuan terbanyak

umur 19-56 tahun yaitu 219 (61,34 %). Penduduk di des Dukuh terbanyk

adalah usia produktif sehingga memudahkan untuk mencari tenaga atau

sumber daya manusia yng potensial.

b. Distribusi Berdasarkan Pendidikan

NO PENDIDIKAN FREKUENSI %

1

2

3

4

5

Tidak sekolah

TK

SD

SMP

SMA

22

Page 8: komunitas bab 3

6

7

Diploma

Sarjana

TOTAL 100

Berdasarkan table ditas distribusi penduduk yang paling banyak

mempunyai pendidikan tingkat SD yaitu 205 orang (36,34%). Sedangkan

penduduk yang pendidikan tingkat perguruan tinggi (sarjana) menempati

jumlah yang terkecil yaitu 14 orang (2,48 %).

c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

NO PEKERJAAN FREKUENSI %

1

2

3

4

5

6

7

Tidak bekerja

PNS

TNI POLRI

Wiraswasta

Karyawan

Swasta / buruh

Tani

TOTAL 100

Berdasarkan tabel diatas sebagian besar pendudjuk di desa Dukuh

bekerja di sektor swasta / buruh sebesar 174 orang (39,01 %). Tetapi masih

ada penduduk yang tidak bekerja sebesar 33 orang (7,39 %).

2. DATA LINGKUNGAN FISIK

a. Perumahan

23

Page 9: komunitas bab 3

1) Tipe Perumahan

NO TIPE RUMAH FREKUENSI %

1

2

3

Permanen

Semi permanent

Non permanent

TOTAL 100

Berdasarka tabel di atas sebagian besar tipe perumahan penduduk

permanent sebanyak 132 rumah (84,61 %)

2) Status Kepemilikan Rumah

NO KEPEMILIKAN RUMAH FREKUENSI %

1

2

3

Petak

Tersendiri

Lain-lain

TOTAL 100

Berdasarkan tabel diatas sebagian besar status kepemilikan rumah

penduduk yaitu tersendiri sebanyak 108 (69,23 %).

3) Ventilasi

NO VENTILASI FREKUENSI %

1

2

3

Kurang

Cukup

Baik

TOTAL 100

Berdasarkan tabel diatas sebagian besar penduduk mempunyai

ventilasi yang cukup sebanyak 115 (73,71 %).

4) Cahaya

NO CAHAYA FREKUENSI %

24

Page 10: komunitas bab 3

1

2

3

Kurang

Cukup

Baik

TOTAL 100

Berdasarkan dari tabel diatas sebagian besar pencahayaan rumah

penduduk cukup sebanyak 118 (75,64 %).

5) Penerangan

NO PENERANGAN FREKUENSI %

1

2

3

Listrik

Lampu tempel

Petromak

TOTAL 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar sumber penerangan

penduduk adalah sudah menggunakan listrik sebanyak 148 orang (94,87 %).

6) Lantai

NO LANTAI FREKUENSI %

1

2

3

4

Tanah

Papan

Plester

Ubin

TOTAL 100

Berdasarkan tabel iatas sebagian besar lantai rumah penduduk yaitu

lantai plester sebanyak 99 orang (64,46 %).

25

Page 11: komunitas bab 3

7) Atap Rumah

NO ATAP RUMAH FREKUENSI %

1

2

3

Sirap

Seng

Genteng

TOTAL 100

Berdasrkan tabel di atas sebagian besar atap rumah penduduk

adalah genteng sebanyak 152 rumah (97,44 %).

8) Kepemilikan Kandang

NO KEPEMILIKAN FREKUENSI %

1

2

Tidak

Ya

- Didalam rumah

- Menempel rumah

- < 2 m

- 2-5 m

- > 5 mTOTAL 100 %

Berdasarkan data diatas sebagian besar penduduk tidak mempunyai

kandang sebanyak 82 orang (52,85 %).

9) Pemanfaatan Kotoran

NO PEMANFATAN FREKUENSI %

1

2

3

Pupuk

Dijual

Dibuang

26

Page 12: komunitas bab 3

TOTAL 100 %

Berdasarkan tabel diatas sebagian besar pemanfaatan kotoran

ternak digunakan oleh warga sebagai pupuk sebanyak 80 orang (52,8 %)

b. Sumber Air Bersih

1) Sumber Air Untuk Minum

NO SUMBER AIR FREKUENSI %

1

2

3

4

Sungai

Sumur gali

PAM

Pompa air

TOTAL 100 %

Berdasarkan tabel diatas sumber air untuk memask dan untuk

minum yang paling banyak mempunyai sumur galiadalah sebesar 136 orang

(87,18 %).

2) Sistem Pengolahan Air Minum

NO PENGELOLAAN FREKUENSI %

1

2

Dimasak

Tidak dimasak

TOTAL 100 %

Berdasarkan tabel diatas distribusi pengolahan air minum dengan

cara di masak sebanyak 156 (100 %).

3) Kondisi Tempat Penampungan Air

NO KONDISI TEMPAT FREKUENSI %

1

2

3

Tertutup

Terbuka

Dikuras

27

Page 13: komunitas bab 3

4 Tidak dikuras

TOTAL 100 %

Berdasarkan tabel diatas distribusi kondisi tempat penampungan air

yang paling banyak adalah 95 (60,89 %). Sedangkan kondisi tempat

penampungan air yang tidak dikuras adalah 10 (6,41 %). Ada 21 atau (13,46

%) yang tempat penampungan air dalam kondisi terbuka sehingga

memungkinkan untuk jadi perkembang biakan nyamuk aedes aegepty.

4) Kondisi Air

NO KONDISI AIR FREKUENSI %

1

2

3

4

5

6

Berwarna

Berbau

Berasa

Tidak berwarna

Tidak berbau

Tidak bersa

TOTAL 100 %

Berdasarkan tabel diatas distribusi kondisi air yang paling banyak

adalah dalam kondisi tidak berbau sebanyak 67 (42,94 %). Sedangkan

distribusi air paling sedikit adalah kondisi air berbau 2 atau (1,28 %).

5) Kepemilikan Septic Tank

No kepemilikan Frekuensi %

1

2

Ya

Tidak

TOTAL 100

Berdasarkan data diatas penduduk sudah banyak memiliki Septic

tank yaitu sebesar 120 atau (76,92 %).

6) Jarak Antara Air dengan Septic tank

28

Page 14: komunitas bab 3

NO JARAK FREKUENSI %

1

2

3

< 10 m

10 m

> 10 m

TOTAL 100 %

Berdasarkan tabel diatas distribusi jarak antara sumber air dengan

septic tank didapatkan hasil yang sama yaitu jarak yang kurang dari 10

meter 76 atau (63,33 %).

c. DATA PEMBUANGAN TINJA

1) Kepemilikan WC

No Kepemilikan WC Frekuensi %

1

2

Ya

Tidak

TOTAL 100 %

Berdasarkan data diatas penduduk sudah banyak memiliki WC yaitu

sebesar 134 atau (85,89 %).

2) Kepemilikan

NO KEPEMILIKAN FREKUENSI %

1

2

3

Pribadi

Umum

Kelompok

TOTAL 100 %

Berdasarkan tabel diatas sebagian besar warga mempunyai WC pribadi

sebanyak 166 (85,57 %). Sedangkan yang menggunakan WC kelompok

29

Page 15: komunitas bab 3

sebanyak 1 (0,75 %). Hasil tersebut menunjukan kesadaran penduduk

dalam kepemilikan WC.

3) Lokasi

NO LOKASI FREKUENSI %

1

2

Di dalam rumah

Di luar rumah

TOTAL 100 %

Berdasarkan tabel diatas sebagian besar kepemilikan WC sudah di luar

rumah sebanyak 81 (60,45 %) sedangkan WC yang di dalam rumah 53

(39,55 %).

4) Jarak WC dengan Sumber Air

NO JARAK FREKUENSI %

1

2

3

< 5 m

5-10 m

> 10 m

TOTAL 100 %

Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa jarak sumber air

dengan WC kurang dari 5 meter adalah 16 rumah (11,94 %).hal ini tidak

memenuhi syarat kesehatan karena memungkinkan terjadinya proses

perserapan air septic tank ke sumur air bersih.

5) Tempat Pembuangan Tinja

NO PEMBUANGAN TINJA FREKUENSI %

1 Septic tank

30

Page 16: komunitas bab 3

2

3

4

Cemplung

Sungai

Sembarangan

TOTAL 100 %

Berdasarkan tabel diatas sebagian besar pembuangan tinja pada septic

tank sebesar 120 (76,92 %). Tetapi masih ada yang pembuangan tinja yang

di alirkan ke sungai sebanyak 34 (21,79 % )

d. DATA PEMBUANGAN LIMBAH

1) Cara Pembuangan

NO CARA PEMBUANGAN FREKUENSI %

1

2

3

4

5

Di bakar

Di timbun

Di angkat

Di sungai

Sembrng tempat

TOTAL 100 %

Berdasarkan tabel diatas sebagian besar warga membuang sampah

dengan cara di bakar yaitu 118 orang (75,64 %). Hal ini sebenarnya kurang

memenuhi syarat kesehatan karena akan menimbulkan dampak pada

lingkungan berupa asap yang dapat menyebabkan ISPA

2) Tempat Pembuangan

NO TEMPAT FREKUENSI %

1

2

Terbuka

Tertutup

TOTAL 100 %

Berdasarkan tabelkurang diatas sebagian besar 142 orang (91,02

%) tempat pembuangan sampah warga dalam kondisi terbuka. Hal ini

31

Page 17: komunitas bab 3

sebenarnya memenuhi syarat kesehatan karena akan dapat menimbulkan

lalat sehingga dapat menimbulkan diare.

3) Pembuangan Limbah

NO PEMBUANGAN FREKUENSI %

1

2

3

4

Got

Sungai

Sembarang tempat

Bak penampung

TOTAL 100 %

Berdasarkan tabel diatas sebagian besar 94 orang (60,25 %) warga

membuang air limbah dengan cara di alirkan melalui got sehingga dapat

menyebabkan banjir dan timbulnya jentik-jentik nyamuk.

e. KONDISI KESEHATAN UMUM

Data Kesehatan Ibu dan Anak serta Lansia

1) KIA

NO KIA FREKUENSI %

1

2

Ibu hamil

Ibu Menyusui

TOTAL 100 %

Berdasarkan tabel di atas dari hasil survey di desa Dukuh di

dapatkan bahwa kkondisi kesehatan umum pada ibu yaitu ibu menyesui

sebanyak 6 ibu (85,71 %)

2) Data ibu KB

No Ibu KB Frekuensi %

1

2

Ya

Tidak

TOTAL 100 %

32

Page 18: komunitas bab 3

Dari data diatas masih ada ibu yang tidak melakukan KB yaitu

sebeasr 79 orang (50,64 %)

3) KB

NO KB FREKUENSI %

1

2

3

4

5

Pil

Suntik

IUD

Norplan

Kontap

TOTAL 100 %

Berdasarkan tabel di atas dari hasil survey di desa Dukuh sebagian

besar alat kontrasepsi yang digunakan oleh warga adalah jenis KB sunti

sebanyak 92 orang (58.97 %)

4) Penyakit Lansia

NO PENYAKIT LANSIA FREKUENSI %

1

2

3

4

5

Hipertensi

DM

Katarak

Reumatik

Lain-lain

TOTAL 100 %

Berdasarkan tabel di atas dari hasil survey di desa Dukuh di

dapatkan lansia yang mempunyai penyakit hipertensi sebanyak 8 orang (40

%).

33

Page 19: komunitas bab 3

5) Posyandu Lansia

NO POSYANDU FREKUENSI %

1

2

Ikut

Tidak

TOTAL 110 100 %

Berdasarkan tabel di atas dari hasil survey di desa Dukuh

didapatkan bahwa lansia yang mengikuti posyandu lansia sebanyak 35

orang (100 %)

6) Kondisi Lansia

NO KONDISI LANSIA FREKUENSI %

1

2

Sehat

Sakit

TOTAL

7) Penggunaan Fasilitas Kesehatan

a) Penggunaan Fasilitas Kesehatan

NO Fasilitas Kesehatan FREKUENSI %

1

2

3

4

5

Puskesmas

Dokter

Rumah Sakit

Bidan

Lain-lain

34

Page 20: komunitas bab 3

TOTAL 100 %

Berdasarkan tabel di atas dari hasil survey di desa Dukuh di

dapatkan data bahwa sebagian besar warga menggunakan fasilitas

kesehatan puskesmas yaitu108 orang (69,23 %)

b) Kondisi 3 Bulan Terakhir

NO PENYAKIT LANSIA FREKUENSI %

1

2

3

4

5

6

7

8

DM

Hipertensi

Katarak

TBC

Diare

Reumatik atritis

ASMA

ISPA

TOTAL 100 %

Berdasarkan tabel di atas dari hasil survey di desa Dukuh di

dapatkan data kondisi 3 bulan terakhir penyakit terbesar adalah

hipertensi sebanyak 12 orang (27,27 %).

35

Page 21: komunitas bab 3

C. Analisa Data

No DS DO MASALAH KEPERAWATAN

1 Lingkungan fisik yang kurang sehat di desa Dukuh

1. Letak kandang didalam rumah sebesar 5,77 %.

2. Sistem pembuangan air limbah yang dibuang disembarang tempat sebesar 20,51 %.

3. Cara pembuangan sampah yang dibuang disembarang tempat sebesar 5,47 %.

4. Penampungan air dalam kondisi terbuka 13,46% dan dikuras 60,89%, tidak dikuras 6,41%

5. Kondisi air berwarna 8,97%.6. Kondisi air berbau 1,28%7. Kondisi ventilasi rumah yang

kurang sebanyak 8,33%8. Rumah yang pencahayaan kurang

sebanyak 8,97%9. Pembuangan tinja disungai

sebanyak 21,79%, sembarangan 0,64%.

Resiko timbulnya penyakit menular (diare, typoid, ISPA, dll) berhubungan dengan kurangnya pemahaman masyarakat dalam memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.

2 Usia lanjut sebagian besar dari jumlah di desa Dukuh mangalami keluhan berbagai macam penyakit

1. Jumlah lanjut usia 110.2. Lansia yang mengalami gangguan

sebesar 18,8%3. Jenis penyakit yang diderita lansia

antara lain Hipertensi 40%, DM 5%, Katarak 10%, Reumatik 30%, lan-lain 15%.

4. Lansia tidak mengikuti kegiatan posyandu lansia 68,18%

Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada lansia di desa Dukuh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara kesehatan lansia

3 Bidan desa mengatakan balita banak yang kurus berada dibawah garis tengah.

1. Hampir seluruhnya balita dibawa keposyandu setiap bulan (95,14%).

2. Hampir seluruh balita mendapatkan imunisasi lengkap

3. Seluruh balita memiliki KMS (100%)

4. Balita yang mempunyai berat badan dibawah titik-titik sebayak 10,25%.

5. Balita yang mempunyai berat badan dibawah garis merah yaitu 6,95%.

Potensi masyarakat Dukuh dalam meningkatkan kesahatan balita berhubungan dengan tingginya kesadaran terhadap kesehatan balita yang ditunjang keaktifan kader kesehatan dan petugas.

36

Page 22: komunitas bab 3

D. Penapisan Masalah

Diagnosa

Keperawatan

komunitas

KRITERIA PENAPISAN

Ses

uai

den

gan

per

an p

eraw

at k

omu

nit

as

Jum

lah

yan

g be

resi

ko

Bes

arn

ya r

esik

o

Kem

un

gkin

an u

ntu

k pe

ndi

dika

n

Min

at m

asya

raka

t

Kem

un

gkin

an u

ntu

k di

atas

i

Ses

uai

den

ga p

rogr

am p

emer

inta

h

Su

mbe

r da

ya te

mpa

t

Su

mbe

r da

ya w

aktu

Su

mbe

r da

ya d

ana

Su

mbe

r da

ya p

eral

atan

Su

mbe

r da

ya o

ran

g

Jum

lah

sko

ra

Resiko timbulnya penyakit 3 4 3 5 4 4 3 5 3 2 1 4 41

Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada lansia

2 4 5 3 3 2 3 2 2 1 1 3 31

Potensi masyarakat dalam meningkatkan kesehatan balita

3 4 4 3 3 4 2 2 4 4 2 4 39

37

Page 23: komunitas bab 3

E. Prioritas Masalah

1. Resiko timbulnya penyakit menular (diare, typoid, ISPA, dll) berhubungan dengan kurangnya pemahaman masyarakat dalam memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatanSyarat kesehatan: Letak kandang didalam rumah sebesar 5,77% Sistem pembuangan air limbah yang dibuang disembarang tempat sebesar 20,51

%. Cara pembuangan sampah yang dibuang disembarang tempat sebesar 5,47 %. Penampungan air dalam kondisi terbuka 13,46% dan dikuras 60,89%, tidak

dikuras 6,41% Kondisi air berwarna 8,97%. Kondisi air berbau 1,28% Kondisi ventilasi rumah yang kurang sebanyak 8,33% Rumah yang pencahayaan kurang sebanyak 8,97% Pembuangan tinja disungai sebanyak 21,79%, sembarangan 0,64%.

2. Potensi masyarakat Dukuh dalam meningkatkan kesahatan balita berhubungan dengan tingginya kesadaran terhadap kesehatan balita yang ditunjang keaktifan kader kesehatan dan petugas. Hampir seluruhnya balita dibawa eposyandu setiap bulan (95,14%). Hampir seluruh balita mendapatkan imunisasi lengkap Seluruh balita memiliki KMS (100%) Balita yang mempunyai berat badan dibawah titik-titik sebayak 10,25%. Balita yang mempunyai berat badan dibawah garis merah yaitu 6,95%.

3. Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada lansia di desa Dukuh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara kesehatan lansia Jumlah lanjut usia 110. Lansia yang mengalami gangguan sebesar 18,8% Jenis penyakit yang diderita lansia antara lain Hipertensi 40%, DM 5%, Katarak

10%, Reumatik 30%, lan-lain 15%. Lansia tidak mengikuti kegiatan posyandu lansia 68,18%

38

Page 24: komunitas bab 3

F. Perencanaan Perawatan Komunitas

NO DX

TUJUAN SASARANSTRATEGI

RENCANA KEGIATAN

HARI/TGL

TEMPATEVALUASI

KRITERIA STANDAR

1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1xpertemuan diharapkan masyarakat mampu

1. Mampu mengidentifikasi sampa

2. Mampu memisahkan sampah kering dan basah

3. Membuang sampah sesuai dengan jenis dan tempat

4. Mampu mengerti dampak BAB disungaiMengerti cara menjernihkan air yang berbau dan berwarna.

5. warga memahami pentingnya mengurak bak penampungan air

Masyarakat desa (ibu & bapak)

Penkes 1. Beri penyuluhan pada warga tentang Pengolahan

sampah cara

menjernihkan air yang berbau dan berasa

2. Mendiskusikan dengan warga tentang dampak BAB disungai/ dikali

3. Beri penyuluhan pentingnya menguras bak penampungan air

Jum’ at

23-01-09

Kebayanan 3

VERBAL 1. Pengertian sampah organic dan anorganik

2. Kriteria air sehat: tidak berbau, berasa, berwarna.

3. Warga mengetahui dampak BAB disungai

4. Warga mengetahui pentingnya mengurak bak penampungan air

2 Setelah dilakukan tindakan Ibu-ibu yang Penkes 1. Beri penyuluhan Jum’at Dowulung 1. Pengertian gizi dan

39

Page 25: komunitas bab 3

keperawatan selama 1xpertemuan diharapkan:

1. Ibu mengerti tentang pentingnya Gizi balita

2. Ibu bisa membuat variasi makanan untuk meningkatkan nafsu makan balita

memiliki balita

pada warga tentang Gizi balita

Nutrisi, status gizi)

pemberian makanan tambahan

2. Demonstrasi membuat contoh menu untuk balita

09-01-09

Kamis 15-01-09

Dukuh

status gizi balita2. Ibu dapat membuat

variasi makanan untuk balita.

3. Ibu dapat mengerti dan memahami tentang gizi balita

3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1xpertemuan diharapkan

1. Warga dan lansia mengerti, mengenali gajala penyakit

Lansia dan masyarakat

Penkes 1.Beri penyuluhan tentang: Pengenalan

penyakit/ cirri-ciri penyakit seperti hipertensi, reumatil, dll

Cara mengatasi gajala penyakit.

Penkes tentang pemanfaatan obat tradisional

Minggu

25-01-09

1.Warga dan lansia dapat mengenali tanda dan gejala dari penyakitnya.

2.Warga dan lansia dapat mengatasi gejala penyakit

3.Warga dan lansia dapat memanfaatkan pemakaian obat tradisional

40

Page 26: komunitas bab 3

Mendirikan posyandu lansia d kebayanan 1 dan 111

G. Pelaksanaan

Setelah dilakukan pengkajian, perumusan masalah dan prioritas masalah, serta pada tahap perencanaan oleh mahasiswa, maka

mulailah dilaksanakan seluruh kegiatan yang direncanakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan rencana tindakan, yaitu pendekatan komunitas, pendekatan keluarga binaan,

pendekatan kelompok khusus dan pendekatan kepada instansi terkait.

Berikut ini tabel pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas:

No DX TGL TEMPAT IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF1 Resiko timbulnya

penyakit menular (diare, typoid, ISPA, dll) berhubungan dengan kurangnya pemahaman masyarakat dalam memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan

Selasa, 27-01-09 Balai Desa Dukuh

Memberikan penyuluhan

kesehatan tentang rumah

sehat pada ibu-ibu PKK

Ibu-ibu mengetahui

tentang pentingnya rumah

sehat dan syarat-syarat

rumah sehat

Minggu, 25-01-09 Dowulung, Rt/W ¼ Dukuh

Mengadakan kegiatan

kerja bakti bersama warga

Lingkungan Dowulung

RT/W 01/4 menjadi bersih

41

Page 27: komunitas bab 3

untuk membersihkan

lingkungan

2 Potensi masyarakat Dukuh dalam meningkatkan kesahatan balita berhubungan dengan tingginya kesadaran terhadap kesehatan balita yang ditunjang keaktifan kader kesehatan dan petugas.

Rabu, 07-01-09 Bulak (Posyandu balita)

Memberikan penyuluhan

tentang pentingnya gizi

ibu hamil

Ibu hamil mengetahui bagaimana memenuhi kebutuhan nutrisinya saat hamil

Jum’at, 09-01-09 Dukuh (Mekar sari 1 & 2)

Memberikan penyuluhan

tentang nutrisi balita dan

cek kadar yodium

(demonstrasi) pada ibu-ibu

balita

Para ibu balita mengerti

tentang posyandu balita

serta antusias untuk

mengecek kadar yodium

pada garam

Sabtu, 10-01-09 Gebluk (posyandu balita

Memberikan penyuluhan

tentang ASI eksklusif

pada ibu-ibu hamil dan

menyusui

Ibu mengerti tentang ASI

eksklusif dan mau

menyusu anaknya sampai

usia 6 bulan

42

Page 28: komunitas bab 3

Kamis, 15-01-09 Dowulung (Posyandu balita)

Memberikan penyuluhan

tentang gizi buruk kepada

ibu-ibu yang memiliki

balita.

Ibu balita mengerti

tentang tanda-tanda gizi

buruk pada balita

Senin, 26-01-09 Balai desa Memberikan penyegaran

pada kader tentang nutrisi

balita

Para kader megerti dan

paham tentang nutrisi

balita

Selasa, 27-01-09 TK I dan TK 2 desa Dukuh

Melakukan penkes tentang

perawatan gigi dan mulut

Murid-murid TK mau

melakukan gosok gigi

bersama

3 Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada lansia di desa Dukuh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara kesehatan lansia

Kamis, 25-12-08 Dowulung Mengikuti kegiatan

posyandu lansia di

Dowulung

Kegiatan posyandu lansia

berjalan dengan tertib dan

banyak lansia yang

mengikuti

Kamis, 22-01-09 Gebluk Memberikan penkes

tentang hipertensi pada

lansia

Para lansia mengerti

tentang hipertensi

Sabtu, 24-01-09 Dowulung Memberikan penkes

tentang hipertensi dan

obat tradisional hipertensi

pada lansia

Lansia mengerti dan

paham tentang hipertensi

serta obat tradisionalnya

43

Page 29: komunitas bab 3

Senin, 26-01-09 Balai desa Dukuh

Memberikan penyuluhan

tentang proses penuaan

Mengaplikasikan

posyandu lima meja

Memberikan pelatihan

pengukuran tekanan darah

Para kader mengerti

tentang proses penuaan

dan aplikasi lima meja

serta bisa mengukur

tekanan darah

44