komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

48
KOMUNIKASI TERAPEUTIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN GANGGUAN PADA PASIEN GANGGUAN JIWA JIWA By By Ady Fraditha S,Kep, Ns Ady Fraditha S,Kep, Ns

Upload: -yusie-aprilia-

Post on 04-Jul-2015

8.052 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

KOMUNIKASI TERAPEUTIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN GANGGUAN PADA PASIEN GANGGUAN

JIWAJIWA

ByByAdy Fraditha S,Kep, NsAdy Fraditha S,Kep, Ns

Page 2: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

PendahuluanPendahuluan

Sebelum berintSebelum berinteeraksi dengan pasienraksi dengan pasien dengan gangguan jiwa,dengan gangguan jiwa, ada ada sesebaiknya baiknya perawatperawat harus mengetahui harus mengetahui prinsip - prinsip dalam prinsip - prinsip dalam berkomunikasi supaya tujuan yang berkomunikasi supaya tujuan yang kita inginkan tercapaikita inginkan tercapai..

Page 3: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Komunikasi yang dapat digunakan Komunikasi yang dapat digunakan dalam merawat pasien dengan dalam merawat pasien dengan gangguan jiwa adalah komunikasi gangguan jiwa adalah komunikasi terapeutik.terapeutik.

Komunikasi terapeutik ini pada Komunikasi terapeutik ini pada dasarnya adalah komunikasi dasarnya adalah komunikasi interpersonal.interpersonal.

Page 4: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

PengertianPengertian

Komunikasi terapeutik adalah Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan komunikasi yang direncanakan secara sadar, secara sadar, mempunyai mempunyai tujuan dan tujuan dan kegiatan dipusatkan untuk kegiatan dipusatkan untuk kesembuhan pasienkesembuhan pasien..

Page 5: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Komunikasi terapeutik termasuk Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan pengertian antar tolak saling memberikan pengertian antar perawat dengan pasien. perawat dengan pasien.

Persoalan mendasar dan komunikasi inPersoalan mendasar dan komunikasi inii adalah adanya saling membutuhan antara adalah adanya saling membutuhan antara perawat dan pasien, sehingga dapat perawat dan pasien, sehingga dapat dikategorikan ke dalam komunikasi pribadi dikategorikan ke dalam komunikasi pribadi di antara perawat dan pasien, perawat di antara perawat dan pasien, perawat membantu dan pasien menerima bantuanmembantu dan pasien menerima bantuan..

Page 6: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Komunikasi terapeutik bukan Komunikasi terapeutik bukan pekerjaan yang bisa pekerjaan yang bisa dikesampingkan, namun harus dikesampingkan, namun harus direncanakan, disengaja, dan direncanakan, disengaja, dan merupakan tindakan profesionalmerupakan tindakan profesional

Page 7: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

ManfaatManfaat

Manfaat komunikasi terapeutik Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara menganjurkan kerja sama antara perawat dan pasien melalui perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien.hubungan perawat dan pasien.

Mengidentifikasi mengungkap Mengidentifikasi mengungkap perasaan dan mengkaji masalah dan perasaan dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat oleh perawat

Page 8: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

TujuanTujuan

Membantu pasien untuk Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan yang efektif mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain, mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan diri sendiri.lingkungan fisik dan diri sendiri.

Page 9: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Kualitas asuhan keperawatan yang Kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien sangat diberikan kepada klien sangat dipengaruhi oleh kualitas hubungan dipengaruhi oleh kualitas hubungan perawat-klienperawat-klien..

Bila perawat tidak memperhatikanBila perawat tidak memperhatikan kualitas kualitas hubungan perawat-klien hubungan perawat-klien tersebut bukanlah hubungan yang tersebut bukanlah hubungan yang memberikan dampak terapeutik yang memberikan dampak terapeutik yang mempercepat kesembuhan klien, mempercepat kesembuhan klien, tetapi hubungan sosial biasa.tetapi hubungan sosial biasa.

Page 10: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

JJenis Komunikasi Terapeutikenis Komunikasi Terapeutik

Komunikasi merupakan proses Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu untuk dan memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. dunia sekitarnya.

Page 11: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Menurut Potter dan Perry (1993)) Menurut Potter dan Perry (1993)) komunikasi terjadi pada tiga komunikasi terjadi pada tiga tingkatan yaitu tingkatan yaitu ::1) 1) intrapersonalintrapersonal2) 2) interpersonal interpersonal

3) 3) publipublikk

Page 12: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Menurut Potter dan Perry (1993), Menurut Potter dan Perry (1993), Swansburg (1990), Szilagyi (1984), Swansburg (1990), Szilagyi (1984), dan Tappen (1995) dalam Purba dan Tappen (1995) dalam Purba (2003) (2003) ada tiga jenis komunikasi yaituada tiga jenis komunikasi yaitu : :verbal, tertulis dan non-verbalverbal, tertulis dan non-verbal yang dimanifestasikan secara yang dimanifestasikan secara terapeutik.terapeutik.

Page 13: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Komunikasi VerbalKomunikasi Verbal

Jenis komunikasi yang paling lazim Jenis komunikasi yang paling lazim digunakan dalam pelayanan keperawatan digunakan dalam pelayanan keperawatan di rumah sakidi rumah saki----tatap muka, ----tatap muka,

Komunikasi verbal biasanya lebih akurat Komunikasi verbal biasanya lebih akurat dan tepat waktu. dan tepat waktu.

Kata-kata adalah alat atau simbol yang Kata-kata adalah alat atau simbol yang dipakai untuk mengekspresikan ide atau dipakai untuk mengekspresikan ide atau perasaan, membangkitkan respon perasaan, membangkitkan respon emosional, atau menguraikan obyek, emosional, atau menguraikan obyek, observasi dan ingatan. observasi dan ingatan.

Page 14: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Sering untuk menyampaikan arti Sering untuk menyampaikan arti yang tersembunyi, dan menguji yang tersembunyi, dan menguji minat seseorang. minat seseorang.

Keuntungan komunikasi verbal Keuntungan komunikasi verbal dalam tatap muka yaitu dalam tatap muka yaitu memungkinkan tiap individu untuk memungkinkan tiap individu untuk berespon secara langsung.berespon secara langsung.

Page 15: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Komunikasi Verbal yang efektif harusKomunikasi Verbal yang efektif harus ::

1. 1. Jelas dan ringkasJelas dan ringkasKomunikasi yang efektif harus sederhana, Komunikasi yang efektif harus sederhana, pendek dan langsung. pendek dan langsung. Makin sedikit kata-kata yang digunakan Makin sedikit kata-kata yang digunakan makin kecil keniungkinan teijadinya makin kecil keniungkinan teijadinya kerancuan. kerancuan. Kejelasan dapat dicapai dengan berbicara Kejelasan dapat dicapai dengan berbicara secara lambat dan mengucapkannya secara lambat dan mengucapkannya dengan jelas. dengan jelas.

Page 16: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Penggunaan contoh bisa membuat Penggunaan contoh bisa membuat penjelasan lebih mudah untuk penjelasan lebih mudah untuk dipahami. dipahami. Ulang bagian yang penting dari pesan Ulang bagian yang penting dari pesan yang disampaikan. yang disampaikan. Penerimaan pesan perlu mengetahui Penerimaan pesan perlu mengetahui apa, mengapa, bagaimana, kapan, apa, mengapa, bagaimana, kapan, siapa dan dimana. siapa dan dimana. Ringkas, dengan menggunakan kata-Ringkas, dengan menggunakan kata-kata yang mengekspresikan ide secara kata yang mengekspresikan ide secara sederhana.sederhana.

Page 17: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

2. 2. Perbendaharaan Kata (Mudah Perbendaharaan Kata (Mudah dipahami)dipahami)Komunikasi tidak akan berhasil, jika Komunikasi tidak akan berhasil, jika pengirim pesan tidak mampu pengirim pesan tidak mampu menerjemahkan kata dan ucapan. menerjemahkan kata dan ucapan. Banyak istilah teknis yang digunakan Banyak istilah teknis yang digunakan dalam keperawatan dan kedokteran, dalam keperawatan dan kedokteran, dan jika ini digunakan oleh perawat, dan jika ini digunakan oleh perawat, klien dapat menjadi bingung dan klien dapat menjadi bingung dan tidak mampu mengikuti petunjuk tidak mampu mengikuti petunjuk atau mempelajari informasi penting. atau mempelajari informasi penting.

Page 18: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Ucapkan pesan dengan istilah yang Ucapkan pesan dengan istilah yang dimengerti klien. dimengerti klien. Contoh : Contoh : Daripada mengatakan “Duduk, Daripada mengatakan “Duduk, sementara saya akan mengauskultasi sementara saya akan mengauskultasi paru paru anda” akan lebih baik jika paru paru anda” akan lebih baik jika dikatakan “Duduklah sementara saya dikatakan “Duduklah sementara saya mendengarkan paru-paru anda”.mendengarkan paru-paru anda”.

Page 19: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

3. 3. Arti denotatif dan konotatifArti denotatif dan konotatifArti denotatif memberikan pengertian Arti denotatif memberikan pengertian yang sama terhadap kata yang digunakan, yang sama terhadap kata yang digunakan, sedangkan arti konotatif merupakan sedangkan arti konotatif merupakan pikiran, perasaan atau ide yang terdapat pikiran, perasaan atau ide yang terdapat dalam suatu kata. dalam suatu kata. Kata serius dipahami klien sebagai suatu Kata serius dipahami klien sebagai suatu kondisi mendekati kematian, tetapi kondisi mendekati kematian, tetapi perawat akan menggunakan kata kritis perawat akan menggunakan kata kritis untuk menjelaskan keadaan yang untuk menjelaskan keadaan yang mendekati kematian. mendekati kematian.

Page 20: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Ketika berkomunikasi denganKetika berkomunikasi denganpasien pasien perawat perawat harus hati-hati memilih kata-harus hati-hati memilih kata-kata sehingga tidak mudah untuk kata sehingga tidak mudah untuk disalah tafsirkan, terutama sangat disalah tafsirkan, terutama sangat penting ketika menjelaskan tujuan penting ketika menjelaskan tujuan terapi, terapi dan kondisi klien.terapi, terapi dan kondisi klien.

Page 21: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

4. 4. Selaan dan kesempatan berbicaraSelaan dan kesempatan berbicaraKecepatan dan tempo bicara yang tepat Kecepatan dan tempo bicara yang tepat turut menentukan keberhasilan komunikasi turut menentukan keberhasilan komunikasi verbal. verbal. Selaan yang lama dan pengalihan yang Selaan yang lama dan pengalihan yang cepat pada pokok pembicaraan lain cepat pada pokok pembicaraan lain mungkin akan menimbulkan kesan bahwa mungkin akan menimbulkan kesan bahwa perawat sedang menyembunyikan sesuatu perawat sedang menyembunyikan sesuatu terhadap klien. terhadap klien. Perawat sebaiknya tidak berbicara dengan Perawat sebaiknya tidak berbicara dengan cepat sehingga kata-kata tidak jelas. cepat sehingga kata-kata tidak jelas.

Page 22: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Selaan perlu digunakan untuk menekankan Selaan perlu digunakan untuk menekankan pada hal tertentu, memberi waktu kepada pada hal tertentu, memberi waktu kepada pendengar untuk mendengarkan dan pendengar untuk mendengarkan dan memahami arti kata. Selaan yang tepat memahami arti kata. Selaan yang tepat dapat dilakukan dengan memikirkan apa dapat dilakukan dengan memikirkan apa yang akan dikatakan sebelum yang akan dikatakan sebelum mengucapkannya, menyimak isyarat mengucapkannya, menyimak isyarat nonverbal dari pendengar yang mungkin nonverbal dari pendengar yang mungkin menunjukkan. Perawat juga bisa menunjukkan. Perawat juga bisa menanyakan kepada pendengar apakah ia menanyakan kepada pendengar apakah ia berbicara terlalu lambat atau terlalu cepat berbicara terlalu lambat atau terlalu cepat dan perlu untuk diulang.dan perlu untuk diulang.

Page 23: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

5. 5. Waktu dan RelevansiWaktu dan RelevansiWaktu yang tepat sangat penting Waktu yang tepat sangat penting untuk menangkap pesan. untuk menangkap pesan. Bila klien sedang menangis Bila klien sedang menangis kesakitan, tidak waktunya untuk kesakitan, tidak waktunya untuk menjelaskan resiko operasi. menjelaskan resiko operasi. Kendatipun pesan diucapkan secara Kendatipun pesan diucapkan secara jelas dan singkat, tetapi waktu tidak jelas dan singkat, tetapi waktu tidak tepat dapat menghalangi penerimaan tepat dapat menghalangi penerimaan pesan secara akurat. pesan secara akurat.

Page 24: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Oleh karena itu, perawat harus peka Oleh karena itu, perawat harus peka terhadap ketepatan waktu untuk terhadap ketepatan waktu untuk berkomunikasi. Begitu pula berkomunikasi. Begitu pula komunikasi verbal akan lebih komunikasi verbal akan lebih bermakna jika pesan yang bermakna jika pesan yang disampaikan berkaitan dengan minat disampaikan berkaitan dengan minat dan kebutuhan klien.dan kebutuhan klien.

Page 25: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

6. 6. HumorHumorDugan (1989) dalam Purba (2003) Dugan (1989) dalam Purba (2003) mengatakan bahwa tertawa mengatakan bahwa tertawa membantu pengurangi ketegangan membantu pengurangi ketegangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh dan rasa sakit yang disebabkan oleh stres, dan meningkatkan keberhasilan stres, dan meningkatkan keberhasilan perawat dalam memberikan perawat dalam memberikan dukungan emosional terhadap klien. dukungan emosional terhadap klien.

Page 26: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Sullivan dan Deane (1988) dalam Purba Sullivan dan Deane (1988) dalam Purba (2006) melaporkan bahwa(2006) melaporkan bahwa : :HHumor merangsang produksi umor merangsang produksi catecholaminescatecholamines dan hormon yang dan hormon yang menimbulkan perasaan sehat, menimbulkan perasaan sehat, meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit, meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit, mengurangi ansietas, memfasilitasi relaksasi mengurangi ansietas, memfasilitasi relaksasi pernapasan dan menggunakan humor untuk pernapasan dan menggunakan humor untuk menutupi rasa takut dan tidak enak atau menutupi rasa takut dan tidak enak atau menutupi ketidak mampuannya untuk menutupi ketidak mampuannya untuk berkomunikasi dengan klien.berkomunikasi dengan klien.

Page 27: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Komunikasi TertulisKomunikasi Tertulis

KKoomunikasi tertulis merupakan salah munikasi tertulis merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sering satu bentuk komunikasi yang sering digunakan dalam bisnis, seperti digunakan dalam bisnis, seperti komunikasi melalui surat menyurat, komunikasi melalui surat menyurat, pembuatan memo, laporan, iklan di pembuatan memo, laporan, iklan di surat kabar dan lain- lain.surat kabar dan lain- lain.

Page 28: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Prinsip-prinsip komunikasi tertulis terdiri dari :Prinsip-prinsip komunikasi tertulis terdiri dari :

LengkapLengkap RingkasRingkas PertimbanganPertimbangan KonkritKonkrit JelasJelas SopanSopan BenarBenar

Page 29: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Fungsi komunikasi tertulis adalah:Fungsi komunikasi tertulis adalah:

Sebagai tanda bukti tertulis yang otentik, misalnya; Sebagai tanda bukti tertulis yang otentik, misalnya; persetujuan operasi.persetujuan operasi. PPengingat/berpikir bilamana diperlukan, misalnya surat engingat/berpikir bilamana diperlukan, misalnya surat

yang telah diarsipkan.yang telah diarsipkan. Dokumentasi historis, misalnya surat dalam arsip lama Dokumentasi historis, misalnya surat dalam arsip lama yang digali kembali untuk mengetahui perkembangan yang digali kembali untuk mengetahui perkembangan masa lampau.masa lampau. Jaminan keamanan, umpamanya surat keterangan Jaminan keamanan, umpamanya surat keterangan

jalan.jalan. Pedoman atau dasar bertindak, misalnya surat Pedoman atau dasar bertindak, misalnya surat

keputusan, surat perintah, surat pengangkatan.keputusan, surat perintah, surat pengangkatan.

Page 30: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Keuntungan Komunikasi tertulis adalah:Keuntungan Komunikasi tertulis adalah:

Adanya dokumen tertulisAdanya dokumen tertulis.. Sebagai bukti penerimaan dan Sebagai bukti penerimaan dan pengirimanpengiriman.. Dapat meyampaikan ide yang Dapat meyampaikan ide yang

rumitrumit.. Memberikan analisa, evaluasi dan Memberikan analisa, evaluasi dan ringkasanringkasan..

Page 31: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

MMenyebarkan informasi kepada enyebarkan informasi kepada khalayak khalayak

ramairamai.. Dapat menegaskan, menafsirkan Dapat menegaskan, menafsirkan

dan dan menjelaskan komunikasi lisan.menjelaskan komunikasi lisan. Membentuk dasar kontrak atau Membentuk dasar kontrak atau perjanjianperjanjian.. Untuk penelitian dan bukti di Untuk penelitian dan bukti di

pengadilanpengadilan..

Page 32: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Kerugian Komunikasi tertulis adalah:Kerugian Komunikasi tertulis adalah:

Memakan waktu lama untuk membuatnyaMemakan waktu lama untuk membuatnya.. Memakan biaya yang mahalMemakan biaya yang mahal.. Komunikasi tertulis cenderung lebih formalKomunikasi tertulis cenderung lebih formal.. Dapat menimbulkan masalah karena salah Dapat menimbulkan masalah karena salah penafsiranpenafsiran.. Susah untuk mendapatkan umpan balik Susah untuk mendapatkan umpan balik segerasegera.. Bentuk dan isi surat tidak dapat di ubah bila telah Bentuk dan isi surat tidak dapat di ubah bila telah dikirimkandikirimkan.. Bila penulisan kurang baik maka akan membingungkan Bila penulisan kurang baik maka akan membingungkan Si pembacaSi pembaca..

Page 33: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Komunikasi Non VerbalKomunikasi Non Verbal

Komunikasi non-verbal adalah Komunikasi non-verbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan pemindahan pesan tanpa menggunakan kata-kata. kata-kata.

Merupakan cara yang paling meyakinkan Merupakan cara yang paling meyakinkan untuk menyampaikan pesan kepada orang untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Perawat perlu menyadari pesan lain. Perawat perlu menyadari pesan verbal dan non-verbal yang disampaikan verbal dan non-verbal yang disampaikan klien mulai dan saat pengkajian sampai klien mulai dan saat pengkajian sampai evaluasi asuhan keperawatan, karena evaluasi asuhan keperawatan, karena isyarat non verbal menambah arti isyarat non verbal menambah arti terhadap pesan verbal. terhadap pesan verbal.

Page 34: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

PPesan non verbal esan non verbal dibagi dibagi sebagai berikut:sebagai berikut: KinesikKinesik Kinesik adalah pesan non verbal yang diimplementasikan Kinesik adalah pesan non verbal yang diimplementasikan

dalam bentuk bahasa isyarat tubuh atau anggota tubuhdalam bentuk bahasa isyarat tubuh atau anggota tubuh, , ProksemikProksemik

Proksemik yaitProksemik yaituu bahasa non verbal yang ditunjukkan oleh bahasa non verbal yang ditunjukkan oleh “ruang” dan “jarak” antara individu dengan orang lain “ruang” dan “jarak” antara individu dengan orang lain waktu berkomunikasi atau antara individu dengan objek.waktu berkomunikasi atau antara individu dengan objek.

HaptikHaptik Haptik seringkali disebut Haptik seringkali disebut zero proxemicszero proxemics, artinya tidak ada , artinya tidak ada lagi jarak di antara dua orang waktu berkomunikasi. Atas lagi jarak di antara dua orang waktu berkomunikasi. Atas dasar itu maka ada ahli kumunikasi non verbal yang dasar itu maka ada ahli kumunikasi non verbal yang mengatakan haptik itu sama dengan menepuk-nepuk, mengatakan haptik itu sama dengan menepuk-nepuk, meraba-raba, memegang, mengelus dan mencubit. Haptik meraba-raba, memegang, mengelus dan mencubit. Haptik mengkomunikasikan relasi anda dengan seseorang.mengkomunikasikan relasi anda dengan seseorang.

Page 35: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

ParalinguistikParalinguistik `̀Paralinguistik meliputi setiap penggunaan Paralinguistik meliputi setiap penggunaan suara sehingga dia bermanfaat kalau kita suara sehingga dia bermanfaat kalau kita hendak menginterprestasikan simbol hendak menginterprestasikan simbol verbal. Sebagai contoh, orang-orang verbal. Sebagai contoh, orang-orang Muang Thai merupakan orang yang Muang Thai merupakan orang yang rendah hati, mirip dengan orang jawa rendah hati, mirip dengan orang jawa yang tidak mengungkapkan kemarahan yang tidak mengungkapkan kemarahan dengan suara yang keras. Mengeritik dengan suara yang keras. Mengeritik orang lain biasanya tidak diungkapkan orang lain biasanya tidak diungkapkan secara langsung tetapi dengan anekdot. secara langsung tetapi dengan anekdot. Ini berbeda dengan orang Batak dan Ini berbeda dengan orang Batak dan Timor yang mengungkapkan segala Timor yang mengungkapkan segala sesuatu dengan suara keras.sesuatu dengan suara keras.

Page 36: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

ArtifakArtifak Kita memehami artifak dalam komunikasi Kita memehami artifak dalam komunikasi komunikasi non verbal dengan pelbagai komunikasi non verbal dengan pelbagai benda material disekitar kita, lalu benda material disekitar kita, lalu bagaimana cara benda-benda itu bagaimana cara benda-benda itu digunakan untuk menampilkan pesan digunakan untuk menampilkan pesan tatkala dipergunakan. Sepeda motor, tatkala dipergunakan. Sepeda motor, mobil, kulkas, pakaian, televisi, komputer mobil, kulkas, pakaian, televisi, komputer mungkin sekedar benda. Namun dalam mungkin sekedar benda. Namun dalam situasi sosial tertentu benda-benda itu situasi sosial tertentu benda-benda itu memberikan pesan kepada orang lain. Kita memberikan pesan kepada orang lain. Kita dapat menduga status sosial seseorang dan dapat menduga status sosial seseorang dan pakaian atau mobil yang mereka gunakan. pakaian atau mobil yang mereka gunakan. Makin mahal mobil yang mereka pakai, Makin mahal mobil yang mereka pakai, maka makin tinggi status sosial orang itu.maka makin tinggi status sosial orang itu.

Page 37: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Logo dan WarnaLogo dan WarnaKreasi pan perancang untuk menciptakan Kreasi pan perancang untuk menciptakan logo dalam penyuluhan merupaka karya logo dalam penyuluhan merupaka karya komunikasi bisnis, namun model keija m komunikasi bisnis, namun model keija m dapat ditirn dalam komunikasi kesehatan. dapat ditirn dalam komunikasi kesehatan. Biasanya logo dirancang untuk dijadikan Biasanya logo dirancang untuk dijadikan simbol da suatu karaya organisasi atau simbol da suatu karaya organisasi atau produk da suatu organisasi, terutama bagi produk da suatu organisasi, terutama bagi organisasi swasta. Bentuk logo umumnya organisasi swasta. Bentuk logo umumnya berukuran kecil dengan pilihan bentuk, berukuran kecil dengan pilihan bentuk, warna dan huruf yang mengandung visi warna dan huruf yang mengandung visi dan misi organisasi.dan misi organisasi.

Page 38: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Tampilan Fisik TubuhTampilan Fisik Tubuh Acapkali anda mempunyai kesan Acapkali anda mempunyai kesan tertentu terhadap tampilan fisik tertentu terhadap tampilan fisik tubuh dari lawan bicara anda. Kita tubuh dari lawan bicara anda. Kita sering menilai seseorang mulai dari sering menilai seseorang mulai dari warna kulitnya, tipe tubuh (atletis, warna kulitnya, tipe tubuh (atletis, kurus, ceking, bungkuk, gemuk, kurus, ceking, bungkuk, gemuk, gendut, dan lain-lain). gendut, dan lain-lain). Tipe tubuh itu merupakan cap atau Tipe tubuh itu merupakan cap atau warna yang kita berikan kepada warna yang kita berikan kepada orang itu. orang itu.

Page 39: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Salah satu keutamaan pesan atau Salah satu keutamaan pesan atau informasi kesehatan adalah persuasif, informasi kesehatan adalah persuasif, artinya bagaimana kita merancang artinya bagaimana kita merancang pesan sedemikian rupa sehingga pesan sedemikian rupa sehingga mampu mempengaruhi orang lain agar mampu mempengaruhi orang lain agar mereka dapat mengetahui informasi, mereka dapat mengetahui informasi, menikmati informasi, memutuskan menikmati informasi, memutuskan untuk membeli atau menolak produk untuk membeli atau menolak produk bisnis yang disebarluaskan oleh bisnis yang disebarluaskan oleh sumber informasi.sumber informasi.

Page 40: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Karakteristik Komunikasi TerapeutikKarakteristik Komunikasi Terapeutik

Ada tiga hal mendasar yang Ada tiga hal mendasar yang memberi ciri-ciri komunikasi memberi ciri-ciri komunikasi terapeutik terapeutik ::Ikhlas (Ikhlas (GenuinessGenuiness)) Empati (Empati (EmpathyEmpathy)) Hangat (Hangat (WarmthWarmth))

Page 41: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Fase - fase dalam komunikasi Fase - fase dalam komunikasi

terapeutikterapeutik : :

Orientasi (Orientasi (OrientationOrientation))Pada fase ini hubungan yang terjadi Pada fase ini hubungan yang terjadi masih dangkal dan komunikasi yang masih dangkal dan komunikasi yang terjadi bersifat penggalian informasi terjadi bersifat penggalian informasi antara perawat dan pasien. Fase ini antara perawat dan pasien. Fase ini dicirikan oleh lima kegiatan pokok yaitu dicirikan oleh lima kegiatan pokok yaitu testingtesting, , building trustbuilding trust, , identification of identification of problems and goalsproblems and goals, , clarification of rolesclarification of roles dan dan contract formationcontract formation..

Page 42: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Kerja (Kerja (WorkingWorking))Pada fase ini perawat dituntut untuk Pada fase ini perawat dituntut untuk bekerja keras untuk memenuhi tujuan bekerja keras untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan pada fase orientasi. yang telah ditetapkan pada fase orientasi. Bekerja sama dengan pasien untuk Bekerja sama dengan pasien untuk berdiskusi tentang masalah-masalah yang berdiskusi tentang masalah-masalah yang merintangi pencapaian tujuan. Fase ini merintangi pencapaian tujuan. Fase ini terdiri dari dua kegiatan pokok yaitu terdiri dari dua kegiatan pokok yaitu menyatukan proses komunikasi dengan menyatukan proses komunikasi dengan tindakan perawatan dan membangun tindakan perawatan dan membangun suasana yang mendukung untuk proses suasana yang mendukung untuk proses perubahan.perubahan.

Page 43: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Penyelesaian (Penyelesaian (TerminationTermination))Paa fase ini perawat mendorong Paa fase ini perawat mendorong pasien untuk memberikan penilaian pasien untuk memberikan penilaian atas tujuan telah dicapai, agar atas tujuan telah dicapai, agar tujuan yang tercapai adalah kondisi tujuan yang tercapai adalah kondisi yang saling menguntungkan dan yang saling menguntungkan dan memuaskan. Kegiatan pada fase ini memuaskan. Kegiatan pada fase ini adalah penilaian pencapaian tujuan adalah penilaian pencapaian tujuan dan perpisahan dan perpisahan

Page 44: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Faktor - faktor penghambat komunikasiFaktor - faktor penghambat komunikasi : :

Perkembangan.Perkembangan. Persepsi.Persepsi. Nilai.Nilai. Latar belakang sosial budaya.Latar belakang sosial budaya. Emosi.Emosi. Jenis Kelamin.Jenis Kelamin. Pengetahuan.Pengetahuan. Peran dan hubungan.Peran dan hubungan. Lingkungan.Lingkungan. Jarak.Jarak. CitraDiri.CitraDiri. Kondisi FisikKondisi Fisik

Page 45: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Berkomunikasi dengan penderita gangguan jiwa Berkomunikasi dengan penderita gangguan jiwa membutuhkan sebuah teknik khusus, ada beberapa membutuhkan sebuah teknik khusus, ada beberapa hal yang membedakan berkomunikasi antara orang hal yang membedakan berkomunikasi antara orang gangguan jiwa dengan gangguan akibat penyakit gangguan jiwa dengan gangguan akibat penyakit fisik. Perbedaannya adalah :fisik. Perbedaannya adalah :1. 1. penderita gangguan jiwa cenderung mengalami penderita gangguan jiwa cenderung mengalami gangguan konsep diri, penderita gangguan penyakit gangguan konsep diri, penderita gangguan penyakit fisik masih memiliki konsep diri yang wajar (kecuali fisik masih memiliki konsep diri yang wajar (kecuali pasien dengan perubahan fisik, ex : pasien dengan pasien dengan perubahan fisik, ex : pasien dengan penyakit kulit, pasien amputasi, pasien pentakit penyakit kulit, pasien amputasi, pasien pentakit terminal dll).terminal dll).2. 2. gangguan jiwa cenderung asyik dengan dirinya gangguan jiwa cenderung asyik dengan dirinya sendiri sedangkan penderita penyakit fisik sendiri sedangkan penderita penyakit fisik membutuhkan Penderita support dari orang lain.membutuhkan Penderita support dari orang lain.3. Penderita gangguan jiwa cenderung sehat secara 3. Penderita gangguan jiwa cenderung sehat secara fisik, penderita penyakit fisik bisa saja jiwanya sehat fisik, penderita penyakit fisik bisa saja jiwanya sehat tetapi bisa juga ikut terganggu.tetapi bisa juga ikut terganggu.

Page 46: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Sebenarnya ada banyak perbedaan, tetapi Sebenarnya ada banyak perbedaan, tetapi intinya bukan pada mengungkap intinya bukan pada mengungkap perbedaan antara penyakit jiwa dan perbedaan antara penyakit jiwa dan penyakit fisik tetapi pada metode penyakit fisik tetapi pada metode komunikasinya.komunikasinya.

Komunikasi dengan penderita gangguan Komunikasi dengan penderita gangguan jiwa membutuhkan sebuah dasar jiwa membutuhkan sebuah dasar pengetahuan tentang ilmu komunikasi pengetahuan tentang ilmu komunikasi yang benar, ide yang mereka lontarkan yang benar, ide yang mereka lontarkan terkadang melompat, fokus terhadap topik terkadang melompat, fokus terhadap topik bisa saja rendah, kemampuan bisa saja rendah, kemampuan menciptakan dan mengolah kata – kata menciptakan dan mengolah kata – kata bisa saja kacau balau.bisa saja kacau balau.

Page 47: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

Ada beberapa trik ketika harus berkomunikasi dengan Ada beberapa trik ketika harus berkomunikasi dengan penderita gangguan jiwa :penderita gangguan jiwa :1. P1. Pada pasien halusinasi maka perbanyak aktivitas ada pasien halusinasi maka perbanyak aktivitas

komunikasi, baik meminta klien berkomunikasi dengan klien komunikasi, baik meminta klien berkomunikasi dengan klien lain maupun dengan perawat, pasien halusinasi terkadang lain maupun dengan perawat, pasien halusinasi terkadang menikmati dunianya dan harus sering harus dialihkan menikmati dunianya dan harus sering harus dialihkan dengan aktivitas fisik.dengan aktivitas fisik.

2. Pada pasien harga diri rendah harus banyak diberikan 2. Pada pasien harga diri rendah harus banyak diberikan reinforcement reinforcement

3. Pada pasien menarik diri sering libatkan dalam aktivitas atau 3. Pada pasien menarik diri sering libatkan dalam aktivitas atau kegiatan yang bersama – sama, ajari dan contohkan cara kegiatan yang bersama – sama, ajari dan contohkan cara berkenalan dan berbincang dengan klien lain, beri berkenalan dan berbincang dengan klien lain, beri penjelasan manfaat berhubungan dengan orang lain dan penjelasan manfaat berhubungan dengan orang lain dan akibatnya jika dia tidak mau berhubungan dll.akibatnya jika dia tidak mau berhubungan dll.

4. Pasien perilaku kekerasan, khusus pada pasien perilaku 4. Pasien perilaku kekerasan, khusus pada pasien perilaku kekerasan maka harus direduksi atau ditenangkan dengan kekerasan maka harus direduksi atau ditenangkan dengan obat – obatan sebelum kita support dengan terapi – terapi obat – obatan sebelum kita support dengan terapi – terapi lain, jika pasien masih mudah mengamuk maka perawat dan lain, jika pasien masih mudah mengamuk maka perawat dan pasien lain bisa menjadi korban.pasien lain bisa menjadi korban.

Page 48: Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa

SEKIANSEKIAN