komunikasi isnis
DESCRIPTION
tugas kelompok komunikasi bisnisTRANSCRIPT
ANALISIS KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL “UD. REZA 99 JEMBER” KECAMATAN PATRANG
KABUPATEN JEMBER
LAPORAN PRAKTEK LAPANG
diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Mata Praktikum KomunikasiBisnis pada Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian
Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Jember
Asisten Pembimbing :Nindya HayuningtyasRiza Meilina Pitri R.
Hadi Hidayatul FalahIka Rhoma Dianti
Rahayu Ningtyas Dani Widjaya
Oleh:Golongan B / Kelompok 2
LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIANPROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS JEMBER
2015
ANALISIS KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL “UD. REZA 99 JEMBER” KECAMATAN PATRANG
KABUPATEN JEMBER
LAPORAN PRAKTEK LAPANG
diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Mata Praktikum KomunikasiBisnis pada Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian
Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Jember
Asisten Pembimbing :Hadi Hidayatul Falah
Oleh:Golongan B / Kelompok 2
LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIANPROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS JEMBER
2015
i
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK
GOLONGAN B / KELOMPOK 2
Koordinator : Mistojo (131510601075)
Anggota : 1. Deasy Tri Puspitasari (131510601016)
2. Achmad Yusuf Icksan (131510601066)
3. Dela Ayuningtyas (131510601068)
4. Rizky Yanuarti (131510601076)
5. Audy Yudha Tama (131510601083)
6. Nurfitriani (131510601086)
7. Novia Fajar Wati (131510601095)
9. Susilo Setiowati (131510601119)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktikum Komunikasi Bisnis dengan Judul “Analisis Komunikasi
Internal dan Eksternal UD. Reza 99 Jember Kecamatan Patrang
Kabupaten Jember” telah diperiksa dan disahkan oleh Laboratorium
Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian pada :
Hari :
Tanggal :
Koordinator Praktikum Asisten Pembimbing
Komunikasi Bisnis
Hadi Hidayatul Falah Nindya HayuningtyasNIM. 121510601029 NIM. 111510601104
Mengesahkan
Ketua Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian
Sudarko SP., M,siNIP. 198002032005011001
KATA PENGANTAR
iii
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga Laporan Praktek Lapang Praktikum Komunikasi Bisnis
dengan judul “Analisis Komunikasi Internal dan Eksternal UD. Reza Jember
Kecamatan Patrang Kabupaten Jember” dapat diselesaikan dengan baik dan
tepat waktu.
Penyusunan laporan praktek lapang ini tidak lepas dari bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir Jani Januar MT., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember.
2. Dr. Ir. Joni Murti Mulyo Aji, M.Rur.M selaku Ketua Jurusan Program Studi
Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember.
3. Tim dosen pembina mata kuliah Komunikasi Bisnis.
4. Sudarko, SP., M.Si selaku Ketua Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan.
5. Tim asisten Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian yang telah
memberikan bimbingan mulai awal hingga akhir.
6. Pimpinan dan segenap karyawan UD. Reza 99 Jember
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan semangat dari awal
hingga terselesaikannya laporan akhir praktikum ini.
Kami menyadari bahwa manusia tidak ada yang sempurna. Penyusunan
Laporan Praktek Lapang ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan
kritik yang sifatnya membangun selalu kami harapkan demi penyempurnaan dan
kebaikan.
Jember, Mei 2015
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK ..................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................iii
KATA PENGANTAR ...........................................................................................iv
DAFTAR ISI ...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................vii
BAB 1. PENDAHULUAN .....................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah ...........................................................................................3
1.3 Tujuan dan Manfaat ...........................................................................................4
1.3.1 Tujuan .......................................................................................................4
1.3.2 Manfaat .....................................................................................................4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................5
2.1 Komunikasi ........................................................................................................5
2.2 Komunikasi Bisnis..............................................................................................6
2.3 Presentasi Bisnis .................................................................................................8
2.4 Strategi Pengembangan.......................................................................................9
BAB 3. GAMBARAN UMUM AGROINDUSTRI .............................................11
3.1 Lokasi Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember ...............................................11
3.2 Struktur Organisasi Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember ...........................12
3.3 Produk Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember ..............................................13
3.4 Mitra Bisnis Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember ......................................14
BAB 4. PEMBAHASAN .......................................................................................16
4.1 Komunikasi Internal dan Eksternal pada Agroindustri Tape UD. Reza 99
Jember ...............................................................................................................16
v
4.1.1 Komunikasi Internal Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember ................16
4.1.2 Komunikasi Eksternal Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember .............18
4.2 Presentasi Bisnis Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember................................20
4.3 Strategi Pengembangan Bisnis pada Agroindustri Tape UD. Reza 99
Jember................................................................................................................23
BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................25
5.1 Simpulan ...........................................................................................................25
5.2 Saran ..................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
- Dokumentasi
- Kuisioner
- Kartu Konsultasi
vi
DAFTAR GAMBAR
No Judul Gambar Halaman
3.1 Logo Produk Tape UD. Reza 99 Jember ................................................12
3.2 Skema Struktur Organisasi Agroindustri Tape UD. Reza 99
Jember ....................................................................................................12
4.1 Skema Saluran Komunikasi Formal dan Informal pada Agroindustri
Tape UD. Reza 99 Jember ......................................................................16
4.2 Saluran Komunikasi Eksternal Agroindustri UD. Reza 99 Jember .......18
vii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan
manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri atau sumber
energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan
sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang
sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam serta pembesaran hewan ternak,
meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan
bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan tape dan tempe,
atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan
(Yarsi, 2006).
Agribisnis adalah sistem pengelolahan pertanian yang terdiri dari beberapa
subsistem, mulai dari pengelolaan dan penyediaan sarana produksi sampai
pemasaran produk. Sistem agribisnis memudahkan kegiatan pertanian karena
dengan sistem agribisnis manajemen pertanian lebih terstruktur dan jelas.
Subsistem pertanian terdiri dari subsistem pengadaan dan penyediaan sarana
produksi, subsistem budidaya atau usahatani, subsistem pengolahan hasil atau
agroindustri, subsistem pemasaran, subsistem prasarana dan subsistem pembinaan
(Firdaus, 2009).
Salah satu sub sistem agribisnis ialah pengolahan hasil atau agroindustri.
Agroindustri adalah salah satu subsistem yang bersama-sama dengan subsistem
lain membentuk sistem agribisnis. Sistem agribisnis yang dimaksud terdiri atas
empat cakupan subsistem. Pertama, subsistem agribisnis hulu di luar areal
produksi (agroindustri hulu off farm) yang meliputi industri sarana produksi
pertanian industri mesin dan peralatan pertanian, pengadaan dan distribusi sarana
produksi pertanian dan mesin. Kedua, subsistem agribisnis di dalam areal
produksi pertanian (on farm) yang meliputi budidaya tanaman, ternak, ikan,
pemanenan, pengumpulan dan penanganan pascapanen, penjualan dan pemasaran
produk pertanian primer. Ketiga, subsistem agribisnis hilir di luar areal produksi
1
2
(agroindustri hilir off farm) yang meliputi pengadaan bahan baku dan produk
pertanian primer, pengolahan menjadi barang setengah jadi dan barang jadi serta
penjualannnya. Keempat, subsistem pendukung dan kebijakan yang meliputi
fasilitas kredit, penyuluhan pertanian dan informasi, transportasi dan komunikasi,
infrastruktur lokal dan nasional, penelitian dan pengembangan serta lingkungan
usaha pengolahan komoditas pertanian ( Martodireso, 2002).
Meningkatkan hasil dari produktivitas usahatani atau agroindustri dapat
dilakukan dengan menjalankan fungsi manajemen yang baik. Manajemen adalah
ilmu dan seni untuk mendapatkan sesuatu melalui kerja sama dengan orang lain
yang direncanakan, diorganisasi, diarahkan, dikoordinasi, dan diawasi. Beberapa
fungsi manajemen adalah fungsi perencanaan, fungsi organisasi, fungsi
pengarahan, fungsi koordinasi, dan fungsi pengawasan. Selain fungsi manajemen,
komunikasi yang baik sangat diperlukan dalam kegiatan agroindustri supaya
pencapaian tujuan dapat maksimal.
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi siapa pun juga dan di
bidang apa pun juga, termasuk di bidang bisnis. Semakin tinggi kedudukan
seseorang, semakin penting komunikasi baginya. Komunikasi adalah proses
mengirimkan dan menerima pesan-pesan, bisa berupa e-mail, presentasi formal
dalam seminar, berbicara dengan teman dan sebagainya. Komuniksi yang efektif
membantu untuk mengatur arus kerja, memperbaiki hubungan bisnis,
meningkatkan citra professional dan memberikan berbagai manfaat penting
lainnya. Komunikasi yang efektif merupakan pusat sebagian besar aspek bisnis
karena komunikasi menghubungkan perusahaan dengan semua stakeholder-nya,
yakni suatu tim yang dipengaruhi oleh tindakan perusahaan dalam beberapa cara,
yang terdiri dari pelanggan, karyawan, pemegang saham, pemasok, tetangga,
komunitas dan negara. Kegiatan agroindustri memerlukan sistem komunikasi
yang baik dalam upaya pencapaian tujuan yang diinginkan mulai dari kegiatan
produksi hingga pemasaran, salah satu contoh agroindustri yang sudah dijalankan
adalah agroindustri tape.
3
Tape merupakan hasil pengolahan tanaman pangan singkong yang di
fermentasikan. Zat pati yang ada dalam bahan makanan diubah menjadi bentuk
yang sederhana yaitu gula, dengan bantuan suatu mikroorganisme yang disebut
ragi atau khamir. Ragi tape atau yang sering disebut sebagai “ragi” adalah
komponen untuk membuat tape ketan atau tape singkong. Ragi ini terdapat
mikroorganisme yang dapat mengubah karbohidrat (pati) menjadi gula sederhana
(glukosa) yang selanjutnya diubah lagi menjadi alkohol. Pembuatan ragi
merupakan teknik dalam memperbanyak mikroorganisme yang berperan dalam
pembuatan tape (Hasanah, 2012).
Agroindustri tape sudah berkembang di wilayah Indonesia, salah satunya
ialah agroindustri tape UD. Reza 99 Jember yang berada didaerah jalan Gelatik
Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Agroindustri tersebut sudah berdiri sejak
1999, agroindustri tersebut merupakan satu–satunya agroindustri tape yang berada
di kelurahan Jumerto Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Pemasaran tape
yang dikelola oleh UD. Reza 99 Jember hanya sampai pada wilayah Jember saja.
Berdasarkan latar belakang diatas komunikasi merupakan hal yang penting
dalam pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Komunikasi juga dapat
menyelesaikan masalah apabila sebuah organisasi atau perusahaan mengalami
krisis ekonomi. Berkaitan dengan permasalahan tersebut penulis ingin
menganalisis tentang analisis komunikasi internal dan eksternal pada agroindustri
tape “ UD. Reza 99 Jember” di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana komunikasi internal dan eksternal pada agroindustri tape “UD.
Reza 99 Jember” di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember ?
2. Bagaimana presentasi bisnis yang dilakukan agroindustri tape “UD. Reza 99
Jember” di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember ?
3. Bagaimana strategi pengembangan agroindustri tape “UD. Reza 99 Jember” di
Kecamatan Patrang Kabupaten Jember ?
4
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui komunikasi internal dan eksternal pada agroindustri tape
“UD. Reza 99 Jember” di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.
2. Untuk mengetahui presentasi bisnis yang dilakukan agroindustri tape “UD.
Reza 99 Jember” di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.
3. Untuk mengetahui strategi pengembangan agroindustri tape “UD. Reza 99
Jember” di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember
1.3.1 Manfaat
1. Pemilik agroindustri tape “UD. Reza 99 Jember” dapat memajukan usahanya
lebih luas dikarenakan produksinya semakin dikenal oleh konsumen dengan
menggunakan komunikasi yang baik .
2. Pemerintah mendapatkan informasi untuk mempermudah dalam membuat
kebijakan tentang agroindustri yang dikelola masyarakat lokal.
3. Peneliti mendapatkan pengetahuan yang dapat dijadikan acuan untuk
menunjang studinya.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
Menurut Suprapto (2006), kata komunikasi berasal dari bahasa latin
communication yang berarti pengetahuan atau pertukaran pikiran. Secara garis
besar, dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan
makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator
(penyebar pesan) dan komunikan. Proses komunikasi dapat diartikan sebagai
transfer informasi atau pesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator
dan kepada penerima sebagai komunikan.
Menurut Setiawati (2008), kata komunikasi berasal dari kata latin
“communis” yang memiliki arti sama. Komunikasi mensyaratkan bahwa satu
pikiran, satu makna dan satu pesan dianut yang merujuk pada berbagai hal dengan
pengalaman, sehingga komunikasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme yang
menyebabkan adanya hubungan antar manusia dan memperkembangkan adanya
hubungan antar manusia dan memperkembangkan berbagai lambang pikiran,
bersama-bersama dengan sarana penyiarnya dalam ruang dan merekamnya dalam
waktu. Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan atau tak
bertujuan. Sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami
oleh pihak lain melalui komunikasi. Komunikasi hanya akan efektif apabila pesan
yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Komunikasi membawa hubungan manusia dari hakekat ke eksistensi yang mana,
tanpa komunikasi hubungan manusia bagaikan citra tanpa bentuk.
Proses komunikasi adalah proses yang menggambarkan kegiatan
komunikasi antar manusia yang bersifat interaktif, relasional, dan transaksional
dimana komunikator mengirimkan pesan kepada komunikan melalui media
tertentu dengan maksud dan tujuan tertentu. Manusia berkomunikasi untuk
membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia
termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gesture dan broadcasting. Proses
komunikasi terdiri dari lima unsur yakni komunikator, pesan, perantara, penerima,
dan balikan (Lubis, 2008).
5
6
Menurut Gunawan (2013), pola komunikasi diartikan sebagai bentuk
atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam proses pengiriman, dan
penerimaan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Pola
komunikasi adalah bentuk atau pola hubungan antara dua orang atau lebih dalam
proses mengkaitkan dua komponen yaitu gambaran atau rencana yang menjadi
langkah-langkah pada suatu aktifitas dengan komponen-komponen yang
merupakan bagian penting atas terjadinya hubungan antar organisasi ataupun
juga manusia. Salah satu tujuan komunikasi adalah mengubah sikap dan
perilaku seseorang ataupun sekelompok orang sebagaimana yang dikehendaki
komunikator, agar isi pesan yang disampaikan dapat dimengerti, diyakini serta
pada tahap selanjutnya.
2.2 Komunikasi Bisnis
Komunikasi sebagai kegiatan dimana seseorang menyampaikan pesan
melalui media tertentu kepada orang lain dan sesudah menerima pesan serta
memahami sejauh mana kemampuannya, penerima pesan menyampaikan
tanggapan melalui media tertentu kepada orang yang menyampaikan pesan
tersebut kepadanya. Komunikasi sebagai suatu proses dimana seseorang,
kelompok, atau organisasi (sender) mengirimkan informasi (massage) pada orang
lain, kelompok, atau organisasi (receiver). Proses komunikasi umumnya
mengikuti beberapa tahapan. Pengirim pesan mengirimkan informasi pada
penerima informasi melalui satu atau beberapa sarana komunikasi. Proses
berlanjut dimana penerima mengirimkan feedback atau umpan balik pada
pengirim pesan awal (Nurrohim, 2009).
Secara umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis yaitu: memberi informasi
(informing), melakukan persuasi (persuading), dan melakukan kolaborasi
(collaborating) dengan audiens. Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah
memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain.
Sebagai contoh, seorang pimpinan suatu perusahaan membutuhkan beberapa
pegawai baru yang akan ditempatkan sebgaai staf administrasi di kantor-kantor
cabang yang ada. Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah melakukan persuasi
7
kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan
benar. Hal ini sering dilakukan, terutama yang berkaitan dengan negosiasi antara
seseorang dengan orang lain dalam bisnis. Tujuan untuk memperoleh hasil yang
optimal dalam bernegosiasi, setiap pihak perlu memahami prinsip win-win
solution (Purwanto, 2006a).
Menurut Rahmanto (2009), komunikasi internal diklasifikasikan menjadi
komunikasi personal/ pribadi dan komunikasi kelompok. Komunikasi ini biasanya
dilakukan dengan tatap muka belangsung secara dialogis sehingga bisa
berlangsung kontak pribadi. Komunikasi personal lewat media adalah komunikasi
dengan mennggunakan alat misalnya telepon, memo dan lain sebagainya, karena
dengan menggunakan alat diantara kedua orang tidak ada kontak pribadi,
sedangkan tatap muka merupakan jenis komunikasi yang sangat efektif untuk
mengubah sikap, pendapat dan prilaku. Kontak pribadi memungkinkan
komunikator memahami, dan menguasai hal-hal berikut :
1. Kerangka referensi komunikan selengkapnya.
2. Kondisi fisik dan mental komunikan sepenuhnya.
3. Suasana lingkungan pada saat terjadi komunikasi.
4. Tanggapan komunikasi secara langsung.
Komunikasi eksternal terdiri dari dua jalur secara timbal balik yaitu
komunikasi dari organisasi ke publik dan publik ke organisasi. Komunikasi dari
organisasi ke publik pada umunya bersifat informatif yang dibuat sedemikian rupa
sehingga publik merasa ada keterlibatan dan setidak-tidaknya terjadi hubungan
batin. Komunikasi eksternal yang dilaksanakan secara efisien akan sangat besar
manfaatnya bagi :
1. Manajemen (masukan dalam peraturan untuk menyusun kebijakan).
2. Relasi dengan media (mendapatkan media yang tepat).
3. Aktifitas segala macam kegiatan yang berhubungan dengan redaksi.
4. Kegiatan dalam mengadakan informasi/ pengumuman.
5. Presentasi, representasi, partisipasi dalam organisasi.
8
Komunikasi internal adalah komunikasi yang terjadi dalam organisasi
misalnya komunikasi antara pengurus dan anggota. Komunikasi internal merujuk
pada pertukaran informasi dan gagasan di dalam organisasi. Komunikasi diantara
anggota suatu organisasi penting untuk melakukan secara efektif. Beberapa
perusahaan memiliki cara berkomunikasi lebih baik daripada perusahaan yang
lain. Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjadi dengan organisasi lain,
atau dengan lingkungannya. Komunikasi eksternal membawa informasi ke dalam
dan keluar organisasi. Perusahaan selalu bertukar pesan dengan pelanggan,
penjual, distribusi, pesaing, investor, wartawan, dan perwakilan masyarakat.
Terdapat beberapa kontak pada komunikasi eksternal yaitu kontak informal
dengan pihak luar dan kontak formal dengan pihak luar. Komunikasi eksternal
terjadi secara informasi sebagai bagian operasi bisnis rutin (Zelko dan Dance
dalam Gutawa, 2010).
2.3 Presentasi Bisnis
Menurut Tampubolon (2007), presentasi merupakan penjelasan secara
menyeluruh mengenai bisnis dengan tujuan dan standar tertentu. Tujuan
presentasi bukanlah membuat prospek bergabung sesaat setelah presentasi selesai
dilakukan, tetapi untuk membangun hubungan (relationship) yang akan diakhiri
dengan kerja sama yang langgeng dalam bisnis. Biasanya ada prospek yang secara
spontan memutuskan untuk langsung bergabung, dan ada prospek yang
membutuhkan waktu untuk memutuskan apakah akan bergabung atau tidak.
Presentasi bisnis dapat dilakukan dengan cara duduk atau berdiri sambil
menghadap audiens, baik dengan podium atau tidak. Posisi duduk atau berdiri di
atas podium dalam suatu presentasi bisnis memberikan kesan yang formal dan
kaku. Pembicara dapat menggununakan alternatif lain yang terkesan lebih santai,
yakni dengan posisi berdiri secara bebas menghadap audiens. Posisi berdiri bebas
tersebut memberikan keleluasan atau kebebasan pembicara untu mengekspresikan
kemampuannya menyampaikan pesan-pesan bisnis di hadapan audiens
(Purwanto, 2006b).
9
Menurut Purwanto (2006), dalam dunia bisnis kegiatan presentasi atas
berbagai peristiwa penting seperti pengajuan usulan proyek-proyek baru,
pengembangan produk baru, perluasan pasar, dan sebagainya, bukanlah hal baru.
Presentasi bisnis yang baik akan memberikan dampak yang baik pula bagi
lembaga atau institusi yang melakukan presentasi. Oleh karena itu, dalam
melakukan presentasi bisnis harus dilakukan persiapan secara matang sehingga
tujuan presentasi bisnis yang efektif dan efisien dapat tercapai.
Seorang presenter (pembicara) yang melakukan preesntasi dihadapan
pemirsa tentunya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Untuk mencapai
tujuan tersebut, seorang presenter perlu mempersiapkan diri dengan sebaik-
bainya, baik yang berkaitan dengan persiapan mental, pemahaman materi yang
ingin disampaikan, alat bantu yang digunakan, dan pemahaman yang baik
terhadap audiens. Secara umum, presentasi bisnis memiliki emapt tujuan yaitu :
1. Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audiens.
2. Menghibur audiens
3. Menyentuh emosi audiens.
4. Memotivasi audiens bertindak sesuatu.
Dalam bidang apapun, keberhasilan dapat diraih apabila persiapan dilakukan
dengan baik. Begitu halnya dengan presentasi bisnis, presentasi bisnis yang baik
hanya akan dapat dicapai jika persiapan untuk melakukan presentasi tersebut
dilakukan dengan sebaik-baiknya. Hal ini persiapan yang diperlukan untuk
presentasi bisnis mencakup beberapa hal antara lain:
1. Penguasaan terhadap topik atau mater yang akan dipresentasikan
2. Penguasaan berbagai alat bantu presentasi dengan baik
3. Menganalisis audiens
2.4 Strategi Pengembangan
Strategi adalah penyesuaian institusi, organisasi atau badan pemerintah
terhadap perubahan lingkungan eksternalnya. Institusi atau organisasi yang tidak
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan
eksternalnya akan mengakibatkan terjadinya suatu kemunduran atau kegagalan.
10
Strategi merupakan terminologi yang digunakan oleh organisasi laba (profit
oriented) yang kemudian dalam perkembangannya digunakan pula oleh organisasi
nirlaba. Ditinjau dari perspektif manajemen, strategi adalah upaya pengembangan
keunggulan organisasi atau institusi dalam lingkungan eksternal yang kompetitif
untuk pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Strategi menyinggung masalah
bagaimana penggunaan atau pengelolaan sumber daya organisasi dan masalah
interaksi organisasi dengan lingkungan eksternal (Tangkilisan, 2007).
Definisi strategi mengandung dua komponen yaitu future intentions atau
tujuan jangka panjang dan competitive advantage atau keunggulan bersaing.
Tujuan jangka panjang diartikan sebagai pengembangan wawasan jangka panjang
dan menetapkan komitmen untuk mencapainya. Sumber keunggulan adalah
pengembangan pemahaman tentang pemilihan pasar dan pelanggan (customer)
oleh perusahaan yang juga menunjukkan kepada cara terbaik untuk berkompetisi
dengan pesaing di dalam pasar. Future intent dan advantage harus berjalan
bersama-sama. Future intent hanya bisa ditetapkan bila advantage atau
keunggulan bersaing bisa dicapai (Dirgantoro, 2007).
Menurut Rangkuti (2006), strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga
tipe yaitu:
1. Strategi Manajemen. Strategi ini meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh
manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro, misalnya
strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi,
strategi pengembangan pasar, dan sebagainya.
2. Strategi Investasi. Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada
investasi misalnya strategi bertahan. Strategi pembangunan kembali suatu
divisi baru atau strategi divestasi, dan sebagainya.
3. Strategi Bisnis. Strategi ini disebut strategi bisnis secara fungsional karena
strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya
strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi organisasi, dan
sebagainya.
BAB 3. GAMBARAN UMUM AGROINDUSTRI
3.1 Lokasi Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember
Letak suatu perusahaan ataupun sebuah usaha akan menentukan tingkat
keberhasilan dalam menjalankan usaha tersebut. Pemilihan lokasi usaha yang baik
dilandaskan pada pertimbangan mengenai kemudahan akses dalam menjangkau
perolehan bahan baku, letak pasar, ketenagakerjaan, dan transportasi. Agroindustri
tape UD. Reza 99 Jember mulai didirikan pada tanggal 9 September 1999 oleh
keluarga bapak Arif. Lokasi agroindustri tape terletak di jalan Gelatik Jumerto,
Patrang, Jember. Lokasi agroindustri tidak jauh dari rumah melainkan berada di
samping rumah. Hal ini memberi keuntungan kepada pemilik untuk memantau
kinerja karyawan. Pemilihan lokasi ini ditetapkan karena lokasi ini cukup strategis
karena berada di pinggir jalan raya dan berdekatan kantor kelurahan. Kondisi
infrasruktur jalan disekitar lokasi tergolong cukup baik jika digunakan dalam
menjalankan usaha. Kegiatan pemasokan bahan baku, ketenagakerjaan,
pemasaran akan terlaksana dengan baik dengan letak agroindustri yang strategis.
Latar belakang pendirian agroindustri tape UD. Reza 99 Jember
disebabkan karena keinginan pemilik untuk mempunyai usaha tape sendiri
berdasarkan pengalaman yang telah didapatkan selama bekerja di beberapa
agroindustri tape di daerah Jember pada tahun 1996 - 1998. Pemilik juga pernah
dikontrak oleh perusahaan tape lain pada tahun 1997. Pengalaman tersebut
dijadikan pegangan dan acuan pemilik untuk menjalankan usaha tape tersebut.
Pemilik menggunakan modal pribadi untuk mendirikan usaha. Agroindustri tape
UD. Reza 99 Jember telah lolos uji kesehatan dari dinas kesehatan dengan
diperolehnya DepKes RI SP No. 184/13.32.95 yang telah tercantum pada produk.
Hal ini menjadi bukti bahwa produk agroindustri tape UD. Reza 99 Jember layak
untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember juga
telah mendaftarkan agroindustrinya ke Disperindag dengan melampirkan beberapa
berkas seperti surat keterangan dari kelurahan dan surat keterangan lainnya untuk
bisa mendapatkan izin usaha dari Disperindag.
11
12
Produk tape yang dihasilkan oleh agroindustri tape UD. Reza 99 Jember
memiliki sebuah logo yang dicantumkan dalam kemasan produk. Logo yang
digunakan yaitu :
Gambar 3.1 Logo Produk Tape UD. Reza 99 Jember
Berdasarkan gambar diatas, logo yang dipilih oleh agroindustri tape UD.
Reza 99 Jember adalah penari Janger. Maksud dari dipilihnya logo penari Janger
karena pada awal produksi pemasaran tape dikirim ke pulau Bali sehingga
menarik wisatawan asing dan domestik untuk membeli produk tape sebagai oleh-
oleh. Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember memilki prinsip untuk dapat
menghasilkan produk yang higienis, sehat, dan terjangkau.
3.2 Struktur Organisasi Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember
Pengelolaan suatu usaha dalam pelaksanaannya akan lebih baik jika
terdapat susunan pengurus yang jelas akan posisi serta fungsi seseorang dalam
usaha tersebut. Struktur organisasi agroindustri tape UD. Reza 99 Jember adalah
sebagai berikut :
Gambar 3.2 Skema Struktur Organisasi Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember
KetuaArif
Bagian PemasaranYayan
Bendahara
Asmi
Bagian Pemasok SingkongBahrul
Bagian Produksi
Arif
Karyawan
13
Berdasarkan skema struktur organisasi di atas dapat diketahui bahwa
agroindustri tape UD. Reza Jember 99 Jember memilki struktur organisasi yang
diawali dari ketua atau pimpinan, bendahara, pemasok bahan baku, produksi, dan
bagian pemasaran. Posisi pimpinan dijabat oleh bapak Arif sebagai pendiri dan
pengatur jalannya kegiatan usaha. Ibu Asmi berperan sebagai pengelola keuangan
dan bertugas membayar gaji karyawan. Pemasok bahan baku singkong dilakukan
oleh bapak Bahrul. Beliau yang bertugas untuk mencari petani singkong dan
memasok singkong menuju agroindustri. Bagian produksi langsung ditangani oleh
bapak Arif sendiri yang dibantu oleh karyawan lain seperti bapak Yayan, Edi, dan
Edy yang ditugaskan dalam beberapa bagian seperti pengupasan dan pencucian,
bagian pengukusan, dan bagian pengemasan. Bagian peragian ditangani langsung
oleh bapak Arif karena bagian terpenting dari proses pembuatan tape. Bagian
pemasaran produk dilakukan oleh bapak Arif dibantu karyawan lain untuk
mendistribusikan ke toko-toko atau pemesan. Jumlah karyawan tetap yang bekerja
di agroindustri sebanyak 5 orang sedangkan karyawan yang bekerja tidak tetap
sekitar 10 orang. Jumlah tenaga kerja dapat setiap waktu bertambah tergantung
jumlah pesanan. Semakin banyak pesanan tape, maka karyawan akan ditambah
untuk mempercepat proses produksi. Pemilik agroindustri tidak kesulitan dalam
mencari tenaga kerja karena tenaga kerja diambil dari tetangga sekitar. Pemilik
akan lebih menggunakan tenaga kerja wanita jika pesanan brownies tape, prol
tape dan dodol tape meningkat sedangkan tenaga kerja pria lebih ditempatkan
dalam pembuatan tape.
3.3 Produk Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember
Produksi suatu barang dilakukan dengan memperhitungkan peluang serta
kemampuan finansial perusahaan. Hal tersebut dilakukan guna menghindari resiko
kerugian serta perencanaan keberlanjutan usaha dalam rangka mempertahankan
keberadaan produk. Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember memproduksi
bermacam-macam produk seperti tape manis, brownis tape, prol tape, tape bakar,
suwar-suwir, dan sari tape cair. Produk yang menjadi keunggulan dari
agroindustri tape UD. Reza 99 Jember yaitu tape manis. Bahan singkong yang
14
dipilih untuk membuat tape manis adalah jenis singkong kuning. Hal ini karena
singkong kuning dinilai lebih lembut dan enak dinadingkan jenis singkong
lainnya. Tape manis yang diusahakan oleh bapak Arif dikarenakan ketersediaan
bahan baku yang mudah didapat. Produk tape yang dihasilkan memperhatikan
kualitas dan kebersihan dalam proses pembuatannya. Produk kue seperti brownies
tape, prol tape atau dodol tape menggunakan tape sebagai bahan baku utama yang
di campur dengan bahan baku tambahan seperti tepung terigu dan telur. Produk
tape manis UD. Reza 99 Jember menggunakan logo berupa penari janger. Logo
tersebut digunakan karena pada awal produksi, pemasaran tape dikirim ke pulau
Bali. Produk tape manis dikemas dalam bentuk kemasan kotak dan besek
tergantung pemesan. Produk yang dihasilkan tersebut dipasarkan ke toko-toko
sekitar jember seperti Primadona hingga dikirim keluar wilayah jember seperti
Bali, Lumajang dan Yogyakarta. Harga yang dipatok oleh agroindustri tape UD.
Reza 99 Jember untuk tape manis sebesar Rp 12.000,00 / kemasan kotak atau
besek. Harga ini berlaku jika pembelianlansung ke agroindustri sedangkan jika
membeli tape di luar agroindustri atau di toko, maka harga yang berlaku sesuai
dengan kebijakan masing-masing toko. Setiap kemasan besek berisi tiga tape
singkong yang berukuran sedang hingga besar sedangkan untuk kemasan kotak
diisi tape yang berbentuk potongan-potongan kecil. Produk tape manis
agroindustri tape UD. Reza 99 Jember memilki keunggulan yaitu terbuat dari
bahan-bahan alami, ragi pilihan dan diolah secara higienis yang berguna sebagai
penghangat tubuh, memperlancar peredaran darah dan memperhalus kulit.
3.4 Mitra Bisnis Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember
Berjalannya usaha dilakukan dengan melibatkan orang atau kelompok lain
dalam menjalankan proses produksi didalam perusahaan. Kerjasama perlu
dilakukan untuk mempermudah pengelolaan usaha yang tengah berjalan.
Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember dalam menjalankan usaha melakukan
kemitraan dengan beberapa pihak. Pertama, melakukan kemitraan dengan petani
singkong yang berasal dari daerah Jember dan Situbondo. Hal ini dilakukan guna
mempercepat perolehan bahan baku singkong yang berkualitas. Kedua, kemitraan
15
yang dibentuk oleh agroindustri tape UD. Reza 99 Jember adalah kerjasama yang
dilakukan pada bagian pemasaran produk beserta pendistribusiannya. Kerjasama
dijalin dengan toko Primadona sebagai agen penjual oleh-oleh. Pihak agroindustri
dan para mitra terjalin begitu saja tanpa dilakukan kesepakatan secara tertulis atau
MOU. Hal ini dikarenakan untuk mitra para petani tidak hanya dilakukan pada
satu petani saja tetapi lebih dari satu petani tergantung kebutuhan singkong. Kerja
sama antara pihak agroindustri dan toko Primadona juga dilakukan begitu saja
tanpa adanya kesepakatan secara tertulis karena UD. Reza 99 Jember hanya
menitipkan barang atau produk. Kemitraan juga akan menghasilkan timbal balik
antar kedua belah pihak. Pihak agroindustri dapat memperoleh pasokan singkong
dari petani singkong dan petani singkong dapat menjual singkong dengan mudah
tanpa harus kesulitan karena adanya kerja sama dengan UD. Reza 99 Jember.
Pihak Agroindustri juga akan mendapatkan keuntungan dengan menitipkan
produk di toko Primadona karena produk akan lebih dikenal luas oleh masyarakat
sedangkan pihak toko Primadona juga akan mendapat keuntungan yaitu dapat
tersedianya produk tape untuk dijual.
BAB 4. PEMBAHASAN
4.1 Komunikasi Internal dan Eksternal pada Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember
4.1.1 Komunikasi Internal Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember
Komunikasi internal merujuk pada pertukaran informasi dan gagasan
dalam informasi. Komunikasi diantara anggota suatu organisasi penting untuk
dilakukan secara efektif. Komunikasi antara atasan dan karyawan berjalan dengan
baik tanpa adanya sekat. Saluran komunikasi yang dilakukan pada UD. Reza 99
Jember adalah saluran komunikasi formal dan informal. Saluran komunikasi
agroindustri UD. Reza 99 Jember dapat dilihat pada bagan dibawah ini.
4.2
Keterangan:: Komunikasi Formal: Komunikasi Informal
Gambar 4.1 Skema Saluran Komunikasi Formal dan Informal pada Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember
Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa dalam komunikasi
menggunakan komunikasi formal dan informal. Komunikasi secara formal
dilakukan oleh manager kepada karyawan. Komunikasi formal yang dilakukan
dengan lisan tulisan seperti memo dan surat komunikasi foemal juga bisa
16
Manager
Bendahara
Divisi PemasaranDivisi ProduksiDivisi Pemasok
Karyawan
17
menggunakan bahasa non verbal. Komunikasi informal terjadi antara pemilik
agroindustri dan karyawan dengan karyawan. Komunikasi informal dilakukan
dengan bertatap muka, sms atau telepon.
Saluran komunikasi yang dilakukan pada UD. Reza 99 Jember adalah
saluran komunikasi formal dan informal. Komunikasi formal dilakukan ketika
pemilik perusahaan memberikan perintah kepada karyawan misalnya saat
perusahaan memiliki pesanan tape singkong cukup besar pemilik agroindustri
memerintahkan karyawan untuk membeli bahan baku yang cukup atau saat ada
hambatan dalam perusahaan pemilik agroindustri mengarahkan kepada karyawan
perihal cara – cara untuk mengatasi hambatan tersebut. Memberikan hasil laporan
kerja karyawan kepada pemilik perusahaan juga termasuk dalam komunikasi
internal, semisal saat karyawan memberi tahu kondisi keuangan dan laporan
kegiatan produksi kepada pemilik perusahaan. Komunikasi verbal pada UD. Reza
99 Jember melalui lisan dan tulisan, namun komunikasi non verbal juga
digunakan tanpa disadari oleh pihak yang bersangkutan dalam menyampaikan
sesuatu.
Komunikasi informal dilakukan ketika para karyawan berkomunikasi
dengan karyawan lain, contohnya saat jam istirahat atau waktu luang para
karyawan selalu memakukan komunikasi dalam hal pembicaraan tentang
kehidupannya, tentang gosip terbaru, dan lain - lain. Komunikasi yang dilakukan
di UD. Reza 99 Jember menggunakan media komunikasi lisan dan tulisan
contohnya komunikasi lisan dilakukan saat pemilik perusahaan memberikan
perintah kepada karyawannya untuk melakuan pembelian bahan baku dan
komunikasi tulisan dalam bentuk memo. Komunikasi informal menggunakan
komunikasi verbal pada UD. Reza 99 Jember melalui lisan dan tulisan seperti
memo dan surat, namun komunikasi non verbal juga digunakan seperti ekspresi
wajah.
Hambatan dalam komunikasi di UD. Reza 99 Jember adalah kurangnya
koordinasi antara pemilik perusahaan dengan karyawan sehingga tidak jarang
menimbulkan kesalahpahaman mengenai informasi yang disampaikan. Pemilik
perusahaan dalam mengatasi kesalahpahaman tersebut dengan cara meningkatkan
18
komunikasi yang baik dengan selalu memberi kordinasi kepada
karyawannyaKomunikasi internal di agroindustri UD. Reza 99 Jember tidak
terlalu formal seperti yang ada diperusahaan besar, komunikasi yang terjalin tidak
terlalu terstruktur antara karyawan maupun pemilik perusahaan. Komunikasi
internal yang dilakukan pada agroindustri UD. Reza 99 Jember sudah cukup baik.
Komunikasi internal yang baik dalam suatu perusahaan telah terbukti dapat
meningkatkan produksi maupun pendapatan pada perusahaan tersebut.
Komunikasi yang baik yang terjalin antara anggota perusahaan juga sangat
diperlukan untuk menjalin sikap kekeluargaan antara anggota.
4.1.2 Komunikasi Eksternal Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember
Bentuk komunkasi secara umum verbal dan non-verbal pada perusahaan
UD. Reza 99 Jember dengan pihak luar dengan menggunakan lisan serta tulisan,
untuk komunikasi non-verbal dengan bahasa tubuh sebagai pelengkap biasanya
berkaitan dengan masalah pada organisasi tersebut. UD. Reza 99 Jember
menyampaikan pesan melalui surat, memo, dan rapat untuk berkomunkasi dengan
pihak luar nya secara verbal. Komunikasi antar pihak tersebut juga dapat melalui
bentuk non-verbal melalui bahasa badan dilihat dari ekspresi mata, gestur atau
gerakan isyarat , vokal pun juga terlihat dalam berkomunikasi tersebut misal dari
naik turunnya suara. Saluran komunikasi eksternal Agroindustri Tape UD. Reza
99 Jember adalah sebagai berikut:
Keterangan:: Komunikasi Formal: Komunikasi Informal
Gambar 4.2 Saluran Komunikasi Eksternal Agroindustri UD. Reza 99 Jember
Agroindustri Tape UD.Reza 99
Petani SingkongToko Oleh-Oleh Konsumen
Divisi Pemasok
19
Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa Agroindustri tape UD.
Reza 99 Jember tidak hanya melakukan komunikasi internal saja tetapi juga
melakukan komunikasi eksternal. Komunikasi eksternal yang dilakukan oleh
agroindustri adalah komunikasi dengan pihak mitra. Pihak-pihak yang menjadi
mitra antara lain toko-toko oleh-oleh seperti Primadona dan Petani singkong
untuk menjalin kerja sama. Pihak agroindustri juga melakukan komunikasi
eksternal dengan konsumen tape.
Kontak komunikasi secara formal pada UD. Reza 99 Jember yaitu antara
pemilik itu sendirinya dengan karyawannya sendiri. Contoh dari sikap kontak
formal antara pemilik dengan pihak perusahaan lain misal, aturan-aturan yang
stabil pemilik melakukan pekerjaan yang benar-benar jelas serta aturan
pekerjaannya disusun dengan baik dan dapat diikuti oleh karyawan lainnya.
Kontak komunikasi secara informal pada UD. Reza 99 Jember yaitu pemilik
agroindustri dengan pihak perusahaan lain. Sikap dari kontak secara informal
terjadi jika adanya perbincangan antar pribadi, misalnya saat makan siang bertemu
dengan teman kerja yang berbeda perusahaan. Media yang digunakan dalam
komunikasi formal melalui surat resmi, untuk komunikasi informal melalui mulut
ke mulut atau sms dan telepon.
Komunikasi antara pihak luar dan UD. Reza 99 Jember sudah cukup
efektir karena dengan cara komunikasinya pun sudah jelas. Salah satu komunikasi
eksternal yaitu dilakukan ketika berkomunikasi dengan mitra bisnis ataupun
pelanggan. Hambatan dalam komunikasi yang berbentuk verbal dan non-verbal
tersebut tidak ada, tetapi hanya ada kesalahan sedikit informasi yang terjadi
sesekali saja ketika kurangnya informasi lengkap lokasi dari pemesanan sehingga
menghambat proses pengiriman tape. Solusi yang dilakukan untuk menyelesaikan
hambatan tersebut yaitu dengan cara menyeluruh para pelanggan atau pemesan
tape untuk memberi alamat yang lengkap untuk memudahkan pengiriman.
Komunikasi yang diharapkan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam usaha ini
melalui komunikasi verbal sudah mencakupi semua informasi yang didapat atau
disampaikan.
20
Bentuk komunikasi secara umum verbal dan non-verbal pada perusahaan
agroindustri tape UD. Reza 99 Jember dengan pihak luar dengan menggunakan
lisan serta tulisan, untuk komunikasi non-verbal dengan bahasa tubuh sebagai
pelengkap biasanya berkaitan dengan masalah pada organisasi tersebut.
Agroindustri tape UD. Reza Jember 99 Jember menyampaikan pesan melalui
surat, memo, dan rapat untuk berkomunkasi dengan pihak luar nya secara verbal.
Komunikasi antar pihak tersebut juga dapat melalui bentuk non-verbal melalui
bahasa badan dilihat dari ekspresi mata, gestur atau gerakan isyarat, vokal pun
juga terlihat dalam berkomunikasi tersebut misal dari naik turunnya suara.
Komunikasi antara pihak luar yang dilakukan oleh agroindustri tape UD.
Reza 99 Jember sudah cukup efektif karena dengan cara komunikasinya pun
sudah jelas. Salah satu komunikasi eksternal yaitu dilakukan ketika
berkomunikasi dengan mitra bisnis ataupun pelanggan. Hambatan dalam
komunikasi yang berbentuk verbal dan non-verbal tersebut tidak ada, tetapi hanya
ada kesalahan sedikit informasi yang terjadi sesekali saja ketika kurangnya
informasi lengkap lokasi dari pemesan sehingga menghambat proses pengiriman
tape. Solusi yang dilakukan untuk menyelesaikan hambatan tersebut yaitu dengan
cara menyuruh para pelanggan atau pemesan tape untuk memberi alamat yang
lengkap untuk memudahkan pengiriman. Komunikasi yang diharapkan oleh
pihak-pihak yang terlibat dalam usaha ini melalui komunikasi verbal sudah
mencakupi semua informasi yang didapat atau disampaikan. Komunikasi yang
berhasil menyampaikan pikiran dengan menggunakan perasaan yang disadari
yang cocok dengan kepentingan kepribadian pada karyawan itulah yang
merupakan tujuan dalam komunikasi yang baik untuk kerjasama.
4.2 Presentasi Bisnis pada Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember
Presentasi bisnis yang mencakup kegiatan promosi merupakan salah satu
aspek yang paling penting dalam pengembangan dan perluasan pemasaran Tape
agroindustri tape UD. Reza 99 Jember. Peningkatan pemasaran dilakukan dengan
pembuatan inovasi, baik berkaitan dengan produk, cara promosi maupun
kerjasama dengan pihak lain. Para karyawan memberikan ide mereka mengenai
21
yang mungkin dilakukan agroindustri tape UD. Reza 99 Jember secara langsung
kepada pemilik. Ide yang masuk dari karyawan dapat dijadikan sebagai salah satu
acuan pengembangan produk. Kebanyakan dari karyawan memberkan ide
mengenai wilayah atau lokasi potensial untuk perluasan pemasaran produk.
Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember tidak melakukan promosi produk
secara khusus. Umumnya promosi berlangsung dari mulut ke mulut atau melalui
rekomendasi konsumen pada konsumen potensial lain. Bentuk promosi lain yang
dilakukan oleh Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember adalah sales promotion,
dimana diterapkan melalui kerjasama dengan pihak terkait. Terdapat pegawai
yang bertugas mengantarkan tape ke tempat pelanggan seperti toko atau warung-
warung dengan pemberian harga khusus, hal ini ditujukan untuk menjaga loyalitas
konsumen tersebut sehingga tetap memasarkan produk agroindustri tape UD.
Reza 99 Jember. Cara yang digunakan Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember
untuk menarik perhatian konsumen adalah melalui kemasan produk. Kemasan
produk yang dibuat sedemikian rupa hingga terlihat menarik akan membuat
konsumen yakin bahwa produk tape tersebut berkualitas dan higienis.
Kondisi yang paling ampuh untuk memperkenalkan produk tape dari
agroindutri tape UD. Reza 99 Jember adalah pada saat musim liburan. Orang luar
Jember yang datang pasti akan membeli oleh-oleh, dan tape menjadi salah satu
pilihan yang diambil sebagai oleh-oleh oleh para konsumen luar Jember. Lokasi
untuk memperkenalkan tape ini adalah di setiap toko atau warung yang telah
bekerjasama dengan agroindustri tape UD. Reza 99 Jember, juga dapat dilakukan
pada toko milik agroindustri tape UD. Reza 99 Jember sendiri. Agroindustri tape
UD. Reza 99 Jember juga menyediakan brosur mengenai produk yang diproduksi
agar konsumen menjadi lebih mengenal produk milik agroindustri tape UD. Reza
99 Jember khususnya tape.
Usaha untuk meningkatkan penjualan produk tape salah satunya dengan
menambah mitra kerja. Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember akan melakukan
presentasi bisnis kepada pihak-pihak yang dianggap sebagai mitra potensial
ataupun bagi pihak yang tertarik untuk melakukan kerjasama dengan Agroindustri
tape UD. Reza 99 Jember. Presentasi bisnis dilakukan di kantor utama
22
agroindustri tape UD Reza 99 dengan bentuk pidato presentasi. Konten yang
disajikan dalam presentasi biasanya mengenai kondisi agroindustri tape UD. Reza
99 Jember, berbagai produk yang dihasilkan terutama produk tape, dan juga
sistem pembagian laba antara agroindustri tape UD. Reza 99 Jember dengan pihak
mitra. Waktu yang dibutuhkan untuk sekali presentasi berkisar antara 45 menit
sampai 60 menit. Tidak ada kendala berarti yang dihadapi oleh agroindustri tape
UD. Reza 99 Jember pada saat melakukan presentasi. Slide atau tampilan
presentasi dibuat simple dan menarik. Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember
tidak melakukan pengkajian ulang atau evaluasi setelah proses presentasi selesai.
Setiap karyawan agroindustri tape UD. Reza 99 Jember dibekali dengan
pengetahuan umum seputar kondisi agroindustri dan produk-produk yang
dihasilkan, agar ketika ada konsumen potensial yang bertanya, para karyawan
dapat memberikan jawaban dengan baik. Konsumen potensial yang dimaksud
adalah para pemilik toko dan warung makanan. Selain presentasi dengan mitra
kerja, Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember juga sering melakukan promosi
melalui pameran yang diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan dan perindustrian.
Hambatan yang dihadapi saat promosi atau persentasi adalah keterbatasan tempat.
Area produksi yang tidak luas biasanya membuat promosi dilakukan dengan
jumlah peserta yang terbatas dan kurang nyaman. Solusi yang akan dilakukan oleh
Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember yaitu adalah memperluas area produksi
sehingga pada saat ada kegiatan persentasi atau promosi bisa berjalan nyaman dan
dapat memuat banyak peserta.
Kesepakatan bisnis antara pihak agroindustri tape UD. Reza 99 Jember
dengan para mitra dicapai setelah proses negosiasi dilakukan. Teknik negosiasi
yang sering digunakan oleh agroindustri tape UD. Reza 99 Jember adalah teknik
Lose-Win, dimana pihak agroindustri tape UD. Reza 99 Jember sengaja mengalah
dengan memberikan pihak mitra bonus keuntungan atau laba agar pihak mitra
setuju untuk melakukan kerjasama dengan agroindustri tape UD. Reza 99 Jember.
Kesepakatan yang telah tercapai memberikan keuntungan pada agroindustri tape
UD. Reza 99 Jember khususnya pada perluasan pemasaran dan peningkatan
volume penjualan tape, sehingga untung yang didapat juga lebih banyak.
23
Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember dalam melakukan negosiasi berada dalam
kuadran menang-menang, memiliki tujuan menciptakan penyelesaian melalui
kesepakatan bersama dengan hasil pencapaian kolaborasi dengan pihak mitra.
Proses negosiasi yang dilakukan berjalan lancar tanpa kendala berarti yang
dihadapi oleh agroindustri ape UD. Reza 99 Jember.
4.3 Strategi Pengembangan Bisnis pada Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember
Pemilik UD. Reza Jember juga ingin mengembangkan usahanya agar lebih
mampu bersaing lagi dan memperluas pasar hingga keluar kota. Strategi
pengembangan UD. Reza Jember adalah dengan berusaha meningkatkan kualitas
dan mencari informasi mengenai agroindustri serupa yang sasaran pasarnya sudah
meluas hingga keluar kota seperti Tape Bondowoso. Strategi pengembangan UD.
Reza 99 Jember dalam jangka panjang adalah memperluas pangsa pasar hingga
menjangkau luar kota. Pengusaha mencoba memperbaiki kualitas tape dan
menambah variasi tapenya sehingga tidak hanya dalam bentuk tape saja tapi juga
dalam bentuk suwar-suwir, tape bakar, dan sebagainya. Usaha pemasaran juga
semakin diperluas dengan menyebarkan brosur-brosur yang mempromosikan
produk UD. Reza 99 Jember. Berbagai toko oleh-oleh makanan khas juga semakin
diperluas jaringannya agar produk yang dipasarkan semakin meningkat.
Strategi pengembangan ini menjadi tanggungjawab semua pihak
perusahaan, baik itu pada bagian produksi sampai pihak pemasaran. Misalnya saja
bagian produksi mencoba menciptakan suatu inovasi baru dan mencari informasi
tentang pembuatan olahan tape yang berkualitas dari berbagai sumber. Pihak
pemasaran juga didukung agar semakin semangat untuk memperluas pangsa
pasarnya. Ada beberapa kendala dalam usaha mengimplementasikan strategi ini,
yaitu pada transportasi, informasi dan permodalan. Lokasinya yang cukup jauh
dari pusat kota membuat agroindustri ini harus menambah biaya untuk
transportasi dan sebagainya. Permodalan yang besar juga dibutuhkan pada strategi
ini, untuk itu pihak perusahaan juga harus mempersiapkannnya semaksimal
mungkin.
24
Penyusunan strategi dilakukan secara bertahap dan sitematis. Tahap
pertama yaitu perencanaan, dimana perusahaan mencatat poin dan kebutuhan apa
saja yang bisa disiapkan untuk merancang strategi pengembangan bisnis di UD.
Reza 99 Jember. Tahap kedua adalah tahap pengorganisasian bagian apa saja yang
cocok ditempatkan pada tiap-tiap strategi yang hendak dikembangkan. Tahap
ketiga adalah tahap pengimplementasian, para staf dan karyawan pada perusahaan
yang telah dilibatkan mengimplementasikan tugas masing-masing. Tahap keempat
adalah pengkoordinasian, dimana manajer meninjau bagaimana kinerja para
penanggung jawab masing-masing strategi yang telah ditugaskan. Tahap terakhir
adalah evaluasi, dimana semua bagian dari pelaku dalam strategi pengembangan
ini dinilai kinerjanya, diperbaiki jika ada kekeliruan dan ditingkatkan lagi jika
sudah maksimal.
Implementasi strategi ini juga melibatkan pihak dari luar seperti toko pusat
oleh-oleh dan beberapa media seperti radio untuk sarana promosi. Pemerintah
cukup mendukung karena para pengusaha di Indonesia juga dipacu untuk
mempersiapkan MEA 2015 secara mandiri, sehingga UD. Reza 99 Jember juga
harus mampu bersaing. Dampak positif dari strategi pengembangan ini adalah
memicu semangat para karyawan untuk lebih berusaha memaksimalkan
kinerjanya sehingga UD. Reza 99 Jember dapat berkembang secara maksimal.
Strategi pengembangan tersebut belum berjalan dengan maksimal namun masih
tahap permulaan. Pihak perusahaan berharap agar strategi pengembangan tersebut
dapat berjalan sesuai dengan rencana sehingga UD. Reza 99 Jember lebih
berkualitas lagi.
BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
1. Komunikasi yang terjadi pada Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember antara
lain komunikasi internal dan esternal. Komunikasi internal yang dilakukan
adalah komunikasi formal dan informal yang terjadi didalam perusahaan yaitu
antara pimpinan dan karyawan sedangkan komunikasi eksternal yang
dilakukan adalah komunikasi formal dan informal yaitu komunikasi yang
terjadi diluar perusahaan yaitu antara agroindustri dengan mitra kerja dan
masyarakat. Komunikasi internal dan eksternal yang dilakukan dapat berupa
komunikasi verbal dan non verbal.
2. Presentasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut hanya mengandalkan
pengenalan produk biasanya melalui mulut ke mulut dan biasanya juga
dilakukan presentasi melalui pameran.
3. Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember berniat untuk melakukan strategi
pengembangan usaha dalam jangka panjang dan jangka pendek yaitu dengan
membuka cabang dan memperluas pangsa pasar dengan terus memperbaiki
kualitas dan kuantitas produk tape.
5.2 Saran
1. Bagi Agroindustri UD. Reza 99 Jember diharapkan dapat melakukan
manajemen komunikasi dan manajemen pemasaran yang lebih optimal agar
dapat meningkatkan kegiatan produksi untuk mencapai keuntungan yang
maksimal.
2. Bagi Pemerintah dapat memberikan jaminan pasar kepada pelaku usaha
agroindustri khususnya pelaku usaha kecil dan menengah dan membantu
kegiatan promosi produk.
25
DAFTAR PUSTAKA
Dirgantoro, Crown. 2007. Manajemen Stratejik: Konsep, Kasus, dan Implementasi. Jakarta: PT Grasindo.
Gunawan, Hendri. 2013. Jenis Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Anak
Perokok Aktif Di Desa Jembayan Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara. Ilmu Komunikasi. 1 (3): 218-233
Gutawa, TA. 2010. Peran Komunikasi Dalam Organisasi. Sosiologi, 25 (2): 107-113.
Hasanah, H. 2012. Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kadar Alkohol Tape Singkong (Manihot Utilissima Pohl). Alchemy 2(1) : 68-79.
Lubis, Fatma Wardy. 2008. Peranan Komunikasi Dalam Organisasi. Harmoni Sosial, 2 (2): 53-57.
Martodireso, S, dan W.A Suryanto. 2002. Agribisnis Kemitraan Usaha Bersama. Yogyakarta: Kanisius.
Nurrohim, Hassa, dan L. Anatan. 2009. Efektivitas Komunikasi dalam Organisasi. Manajemen,7 (4) : 1 – 9.
Purwanto, Djoko. 2006a. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.
Purwanto, Djoko. 2006b. Panduan Lengkap Memasuki Dunia Kerja. Jakarta: Esensi.
Rahmanto, Aris Febri. 2009. Peranan Komunikasi dalam Suatu Organisasi. Komunikologi. 1(2): 59-74.
Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Setiawati, Ira. 2008. Peran Komunikasi Massa Dalam Perubahan Budaya Dan Perilaku Masyarakat. Fokus Ekonomi, 3(2) : 44-55.
Suprapto, Tommy, 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta. MedPress.
Tampubolon, Robert. 2007. Sinergi 9 Kekuatan. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Tangkilisan. 2007. Manajemen Publik. Jakarta: PT. Grasindo.
Yarsi, Asri. 2006. Analisis Pendapatan dan Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sistem Kemitraan Usaha Perkebunan Kelapa Sawit (Kasus Pola Kemitraan di PT. Perkebunan Nusantara VI dan PT. Bakrie Pasaman Plantation, Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat). Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor.