komunikasi isnis

59
ANALISIS KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL “UD. REZA 99 JEMBER” KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER LAPORAN PRAKTEK LAPANG diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Mata Praktikum Komunikasi Bisnis pada Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember Asisten Pembimbing : Nindya Hayuningtyas Riza Meilina Pitri R. Hadi Hidayatul Falah Ika Rhoma Dianti Rahayu Ningtyas Dani Widjaya Oleh:

Upload: susilosetiowati

Post on 08-Dec-2015

18 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

tugas kelompok komunikasi bisnis

TRANSCRIPT

Page 1: komunikasi isnis

ANALISIS KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL “UD. REZA 99 JEMBER” KECAMATAN PATRANG

KABUPATEN JEMBER

LAPORAN PRAKTEK LAPANG

diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Mata Praktikum KomunikasiBisnis pada Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian

Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Jember

Asisten Pembimbing :Nindya HayuningtyasRiza Meilina Pitri R.

Hadi Hidayatul FalahIka Rhoma Dianti

Rahayu Ningtyas Dani Widjaya

Oleh:Golongan B / Kelompok 2

LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIANPROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: komunikasi isnis

ANALISIS KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL “UD. REZA 99 JEMBER” KECAMATAN PATRANG

KABUPATEN JEMBER

LAPORAN PRAKTEK LAPANG

diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Mata Praktikum KomunikasiBisnis pada Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian

Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Jember

Asisten Pembimbing :Hadi Hidayatul Falah

Oleh:Golongan B / Kelompok 2

LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIANPROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS JEMBER

2015

i

Page 3: komunikasi isnis

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK

GOLONGAN B / KELOMPOK 2

Koordinator : Mistojo (131510601075)

Anggota : 1. Deasy Tri Puspitasari (131510601016)

2. Achmad Yusuf Icksan (131510601066)

3. Dela Ayuningtyas (131510601068)

4. Rizky Yanuarti (131510601076)

5. Audy Yudha Tama (131510601083)

6. Nurfitriani (131510601086)

7. Novia Fajar Wati (131510601095)

9. Susilo Setiowati (131510601119)

ii

Page 4: komunikasi isnis

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Komunikasi Bisnis dengan Judul “Analisis Komunikasi

Internal dan Eksternal UD. Reza 99 Jember Kecamatan Patrang

Kabupaten Jember” telah diperiksa dan disahkan oleh Laboratorium

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian pada :

Hari :

Tanggal :

Koordinator Praktikum Asisten Pembimbing

Komunikasi Bisnis

Hadi Hidayatul Falah Nindya HayuningtyasNIM. 121510601029 NIM. 111510601104

Mengesahkan

Ketua Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian

Sudarko SP., M,siNIP. 198002032005011001

KATA PENGANTAR

iii

Page 5: komunikasi isnis

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga Laporan Praktek Lapang Praktikum Komunikasi Bisnis

dengan judul “Analisis Komunikasi Internal dan Eksternal UD. Reza Jember

Kecamatan Patrang Kabupaten Jember” dapat diselesaikan dengan baik dan

tepat waktu.

Penyusunan laporan praktek lapang ini tidak lepas dari bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir Jani Januar MT., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember.

2. Dr. Ir. Joni Murti Mulyo Aji, M.Rur.M selaku Ketua Jurusan Program Studi

Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember.

3. Tim dosen pembina mata kuliah Komunikasi Bisnis.

4. Sudarko, SP., M.Si selaku Ketua Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan.

5. Tim asisten Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian yang telah

memberikan bimbingan mulai awal hingga akhir.

6. Pimpinan dan segenap karyawan UD. Reza 99 Jember

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan semangat dari awal

hingga terselesaikannya laporan akhir praktikum ini.

Kami menyadari bahwa manusia tidak ada yang sempurna. Penyusunan

Laporan Praktek Lapang ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan

kritik yang sifatnya membangun selalu kami harapkan demi penyempurnaan dan

kebaikan.

Jember, Mei 2015

Penyusun

iv

Page 6: komunikasi isnis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK ..................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................iii

KATA PENGANTAR ...........................................................................................iv

DAFTAR ISI ...........................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................vii

BAB 1. PENDAHULUAN .....................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah ...........................................................................................3

1.3 Tujuan dan Manfaat ...........................................................................................4

1.3.1 Tujuan .......................................................................................................4

1.3.2 Manfaat .....................................................................................................4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................5

2.1 Komunikasi ........................................................................................................5

2.2 Komunikasi Bisnis..............................................................................................6

2.3 Presentasi Bisnis .................................................................................................8

2.4 Strategi Pengembangan.......................................................................................9

BAB 3. GAMBARAN UMUM AGROINDUSTRI .............................................11

3.1 Lokasi Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember ...............................................11

3.2 Struktur Organisasi Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember ...........................12

3.3 Produk Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember ..............................................13

3.4 Mitra Bisnis Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember ......................................14

BAB 4. PEMBAHASAN .......................................................................................16

4.1 Komunikasi Internal dan Eksternal pada Agroindustri Tape UD. Reza 99

Jember ...............................................................................................................16

v

Page 7: komunikasi isnis

4.1.1 Komunikasi Internal Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember ................16

4.1.2 Komunikasi Eksternal Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember .............18

4.2 Presentasi Bisnis Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember................................20

4.3 Strategi Pengembangan Bisnis pada Agroindustri Tape UD. Reza 99

Jember................................................................................................................23

BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................25

5.1 Simpulan ...........................................................................................................25

5.2 Saran ..................................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

- Dokumentasi

- Kuisioner

- Kartu Konsultasi

vi

Page 8: komunikasi isnis

DAFTAR GAMBAR

No Judul Gambar Halaman

3.1 Logo Produk Tape UD. Reza 99 Jember ................................................12

3.2 Skema Struktur Organisasi Agroindustri Tape UD. Reza 99

Jember ....................................................................................................12

4.1 Skema Saluran Komunikasi Formal dan Informal pada Agroindustri

Tape UD. Reza 99 Jember ......................................................................16

4.2 Saluran Komunikasi Eksternal Agroindustri UD. Reza 99 Jember .......18

vii

Page 9: komunikasi isnis

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan

manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri atau sumber

energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan

sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang

sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam serta pembesaran hewan ternak,

meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan

bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan tape dan tempe,

atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan

(Yarsi, 2006).

Agribisnis adalah sistem pengelolahan pertanian yang terdiri dari beberapa

subsistem, mulai dari pengelolaan dan penyediaan sarana produksi sampai

pemasaran produk. Sistem agribisnis memudahkan kegiatan pertanian karena

dengan sistem agribisnis manajemen pertanian lebih terstruktur dan jelas.

Subsistem pertanian terdiri dari subsistem pengadaan dan penyediaan sarana

produksi, subsistem budidaya atau usahatani, subsistem pengolahan hasil atau

agroindustri, subsistem pemasaran, subsistem prasarana dan subsistem pembinaan

(Firdaus, 2009).

Salah satu sub sistem agribisnis ialah pengolahan hasil atau agroindustri.

Agroindustri adalah salah satu subsistem yang bersama-sama dengan subsistem

lain membentuk sistem agribisnis. Sistem agribisnis yang dimaksud terdiri atas

empat cakupan subsistem. Pertama, subsistem agribisnis hulu di luar areal

produksi (agroindustri hulu off farm) yang meliputi industri sarana produksi

pertanian industri mesin dan peralatan pertanian, pengadaan dan distribusi sarana

produksi pertanian dan mesin. Kedua, subsistem agribisnis di dalam areal

produksi pertanian (on farm) yang meliputi budidaya tanaman, ternak, ikan,

pemanenan, pengumpulan dan penanganan pascapanen, penjualan dan pemasaran

produk pertanian primer. Ketiga, subsistem agribisnis hilir di luar areal produksi

1

Page 10: komunikasi isnis

2

(agroindustri hilir off farm) yang meliputi pengadaan bahan baku dan produk

pertanian primer, pengolahan menjadi barang setengah jadi dan barang jadi serta

penjualannnya. Keempat, subsistem pendukung dan kebijakan yang meliputi

fasilitas kredit, penyuluhan pertanian dan informasi, transportasi dan komunikasi,

infrastruktur lokal dan nasional, penelitian dan pengembangan serta lingkungan

usaha pengolahan komoditas pertanian ( Martodireso, 2002).

Meningkatkan hasil dari produktivitas usahatani atau agroindustri dapat

dilakukan dengan menjalankan fungsi manajemen yang baik. Manajemen adalah

ilmu dan seni untuk mendapatkan sesuatu melalui kerja sama dengan orang lain

yang direncanakan, diorganisasi, diarahkan, dikoordinasi, dan diawasi. Beberapa

fungsi manajemen adalah fungsi perencanaan, fungsi organisasi, fungsi

pengarahan, fungsi koordinasi, dan fungsi pengawasan. Selain fungsi manajemen,

komunikasi yang baik sangat diperlukan dalam kegiatan agroindustri supaya

pencapaian tujuan dapat maksimal.

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi siapa pun juga dan di

bidang apa pun juga, termasuk di bidang bisnis. Semakin tinggi kedudukan

seseorang, semakin penting komunikasi baginya. Komunikasi adalah proses

mengirimkan dan menerima pesan-pesan, bisa berupa e-mail, presentasi formal

dalam seminar, berbicara dengan teman dan sebagainya. Komuniksi yang efektif

membantu untuk mengatur arus kerja, memperbaiki hubungan bisnis,

meningkatkan citra professional dan memberikan berbagai manfaat penting

lainnya. Komunikasi yang efektif merupakan pusat sebagian besar aspek bisnis

karena komunikasi menghubungkan perusahaan dengan semua stakeholder-nya,

yakni suatu tim yang dipengaruhi oleh tindakan perusahaan dalam beberapa cara,

yang terdiri dari pelanggan, karyawan, pemegang saham, pemasok, tetangga,

komunitas dan negara. Kegiatan agroindustri memerlukan sistem komunikasi

yang baik dalam upaya pencapaian tujuan yang diinginkan mulai dari kegiatan

produksi hingga pemasaran, salah satu contoh agroindustri yang sudah dijalankan

adalah agroindustri tape.

Page 11: komunikasi isnis

3

Tape merupakan hasil pengolahan tanaman pangan singkong yang di

fermentasikan. Zat pati yang ada dalam bahan makanan diubah menjadi bentuk

yang sederhana yaitu gula, dengan bantuan suatu mikroorganisme yang disebut

ragi atau khamir. Ragi tape atau yang sering disebut sebagai “ragi” adalah

komponen untuk membuat tape ketan atau tape singkong. Ragi ini terdapat

mikroorganisme yang dapat mengubah karbohidrat (pati) menjadi gula sederhana

(glukosa) yang selanjutnya diubah lagi menjadi alkohol. Pembuatan ragi

merupakan teknik dalam memperbanyak mikroorganisme yang berperan dalam

pembuatan tape (Hasanah, 2012).

Agroindustri tape sudah berkembang di wilayah Indonesia, salah satunya

ialah agroindustri tape UD. Reza 99 Jember yang berada didaerah jalan Gelatik

Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Agroindustri tersebut sudah berdiri sejak

1999, agroindustri tersebut merupakan satu–satunya agroindustri tape yang berada

di kelurahan Jumerto Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Pemasaran tape

yang dikelola oleh UD. Reza 99 Jember hanya sampai pada wilayah Jember saja.

Berdasarkan latar belakang diatas komunikasi merupakan hal yang penting

dalam pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Komunikasi juga dapat

menyelesaikan masalah apabila sebuah organisasi atau perusahaan mengalami

krisis ekonomi. Berkaitan dengan permasalahan tersebut penulis ingin

menganalisis tentang analisis komunikasi internal dan eksternal pada agroindustri

tape “ UD. Reza 99 Jember” di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana komunikasi internal dan eksternal pada agroindustri tape “UD.

Reza 99 Jember” di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember ?

2. Bagaimana presentasi bisnis yang dilakukan agroindustri tape “UD. Reza 99

Jember” di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember ?

3. Bagaimana strategi pengembangan agroindustri tape “UD. Reza 99 Jember” di

Kecamatan Patrang Kabupaten Jember ?

Page 12: komunikasi isnis

4

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

1. Untuk mengetahui komunikasi internal dan eksternal pada agroindustri tape

“UD. Reza 99 Jember” di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.

2. Untuk mengetahui presentasi bisnis yang dilakukan agroindustri tape “UD.

Reza 99 Jember” di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.

3. Untuk mengetahui strategi pengembangan agroindustri tape “UD. Reza 99

Jember” di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember

1.3.1 Manfaat

1. Pemilik agroindustri tape “UD. Reza 99 Jember” dapat memajukan usahanya

lebih luas dikarenakan produksinya semakin dikenal oleh konsumen dengan

menggunakan komunikasi yang baik .

2. Pemerintah mendapatkan informasi untuk mempermudah dalam membuat

kebijakan tentang agroindustri yang dikelola masyarakat lokal.

3. Peneliti mendapatkan pengetahuan yang dapat dijadikan acuan untuk

menunjang studinya.

Page 13: komunikasi isnis

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

Menurut Suprapto (2006), kata komunikasi berasal dari bahasa latin

communication yang berarti pengetahuan atau pertukaran pikiran. Secara garis

besar, dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan

makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator

(penyebar pesan) dan komunikan. Proses komunikasi dapat diartikan sebagai

transfer informasi atau pesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator

dan kepada penerima sebagai komunikan.

Menurut Setiawati (2008), kata komunikasi berasal dari kata latin

“communis” yang memiliki arti sama. Komunikasi mensyaratkan bahwa satu

pikiran, satu makna dan satu pesan dianut yang merujuk pada berbagai hal dengan

pengalaman, sehingga komunikasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme yang

menyebabkan adanya hubungan antar manusia dan memperkembangkan adanya

hubungan antar manusia dan memperkembangkan berbagai lambang pikiran,

bersama-bersama dengan sarana penyiarnya dalam ruang dan merekamnya dalam

waktu. Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan atau tak

bertujuan. Sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami

oleh pihak lain melalui komunikasi. Komunikasi hanya akan efektif apabila pesan

yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.

Komunikasi membawa hubungan manusia dari hakekat ke eksistensi yang mana,

tanpa komunikasi hubungan manusia bagaikan citra tanpa bentuk.

Proses komunikasi adalah proses yang menggambarkan kegiatan

komunikasi antar manusia yang bersifat interaktif, relasional, dan transaksional

dimana komunikator mengirimkan pesan kepada komunikan melalui media

tertentu dengan maksud dan tujuan tertentu. Manusia berkomunikasi untuk

membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia

termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gesture dan broadcasting. Proses

komunikasi terdiri dari lima unsur yakni komunikator, pesan, perantara, penerima,

dan balikan (Lubis, 2008).

5

Page 14: komunikasi isnis

6

Menurut Gunawan (2013), pola komunikasi diartikan sebagai bentuk

atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam proses pengiriman, dan

penerimaan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Pola

komunikasi adalah bentuk atau pola hubungan antara dua orang atau lebih dalam

proses mengkaitkan dua komponen yaitu gambaran atau rencana yang menjadi

langkah-langkah pada suatu aktifitas dengan komponen-komponen yang

merupakan bagian penting atas terjadinya hubungan antar organisasi ataupun

juga manusia. Salah satu tujuan komunikasi adalah mengubah sikap dan

perilaku seseorang ataupun sekelompok orang sebagaimana yang dikehendaki

komunikator, agar isi pesan yang disampaikan dapat dimengerti, diyakini serta

pada tahap selanjutnya.

2.2 Komunikasi Bisnis

Komunikasi sebagai kegiatan dimana seseorang menyampaikan pesan

melalui media tertentu kepada orang lain dan sesudah menerima pesan serta

memahami sejauh mana kemampuannya, penerima pesan menyampaikan

tanggapan melalui media tertentu kepada orang yang menyampaikan pesan

tersebut kepadanya. Komunikasi sebagai suatu proses dimana seseorang,

kelompok, atau organisasi (sender) mengirimkan informasi (massage) pada orang

lain, kelompok, atau organisasi (receiver). Proses komunikasi umumnya

mengikuti beberapa tahapan. Pengirim pesan mengirimkan informasi pada

penerima informasi melalui satu atau beberapa sarana komunikasi. Proses

berlanjut dimana penerima mengirimkan feedback atau umpan balik pada

pengirim pesan awal (Nurrohim, 2009).

Secara umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis yaitu: memberi informasi

(informing), melakukan persuasi (persuading), dan melakukan kolaborasi

(collaborating) dengan audiens. Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah

memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain.

Sebagai contoh, seorang pimpinan suatu perusahaan membutuhkan beberapa

pegawai baru yang akan ditempatkan sebgaai staf administrasi di kantor-kantor

cabang yang ada. Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah melakukan persuasi

Page 15: komunikasi isnis

7

kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan

benar. Hal ini sering dilakukan, terutama yang berkaitan dengan negosiasi antara

seseorang dengan orang lain dalam bisnis. Tujuan untuk memperoleh hasil yang

optimal dalam bernegosiasi, setiap pihak perlu memahami prinsip win-win

solution (Purwanto, 2006a).

Menurut Rahmanto (2009), komunikasi internal diklasifikasikan menjadi

komunikasi personal/ pribadi dan komunikasi kelompok. Komunikasi ini biasanya

dilakukan dengan tatap muka belangsung secara dialogis sehingga bisa

berlangsung kontak pribadi. Komunikasi personal lewat media adalah komunikasi

dengan mennggunakan alat misalnya telepon, memo dan lain sebagainya, karena

dengan menggunakan alat diantara kedua orang tidak ada kontak pribadi,

sedangkan tatap muka merupakan jenis komunikasi yang sangat efektif untuk

mengubah sikap, pendapat dan prilaku. Kontak pribadi memungkinkan

komunikator memahami, dan menguasai hal-hal berikut :

1. Kerangka referensi komunikan selengkapnya.

2. Kondisi fisik dan mental komunikan sepenuhnya.

3. Suasana lingkungan pada saat terjadi komunikasi.

4. Tanggapan komunikasi secara langsung.

Komunikasi eksternal terdiri dari dua jalur secara timbal balik yaitu

komunikasi dari organisasi ke publik dan publik ke organisasi. Komunikasi dari

organisasi ke publik pada umunya bersifat informatif yang dibuat sedemikian rupa

sehingga publik merasa ada keterlibatan dan setidak-tidaknya terjadi hubungan

batin. Komunikasi eksternal yang dilaksanakan secara efisien akan sangat besar

manfaatnya bagi :

1. Manajemen (masukan dalam peraturan untuk menyusun kebijakan).

2. Relasi dengan media (mendapatkan media yang tepat).

3. Aktifitas segala macam kegiatan yang berhubungan dengan redaksi.

4. Kegiatan dalam mengadakan informasi/ pengumuman.

5. Presentasi, representasi, partisipasi dalam organisasi.

Page 16: komunikasi isnis

8

Komunikasi internal adalah komunikasi yang terjadi dalam organisasi

misalnya komunikasi antara pengurus dan anggota. Komunikasi internal merujuk

pada pertukaran informasi dan gagasan di dalam organisasi. Komunikasi diantara

anggota suatu organisasi penting untuk melakukan secara efektif. Beberapa

perusahaan memiliki cara berkomunikasi lebih baik daripada perusahaan yang

lain. Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjadi dengan organisasi lain,

atau dengan lingkungannya. Komunikasi eksternal membawa informasi ke dalam

dan keluar organisasi. Perusahaan selalu bertukar pesan dengan pelanggan,

penjual, distribusi, pesaing, investor, wartawan, dan perwakilan masyarakat.

Terdapat beberapa kontak pada komunikasi eksternal yaitu kontak informal

dengan pihak luar dan kontak formal dengan pihak luar. Komunikasi eksternal

terjadi secara informasi sebagai bagian operasi bisnis rutin (Zelko dan Dance

dalam Gutawa, 2010).

2.3 Presentasi Bisnis

Menurut Tampubolon (2007), presentasi merupakan penjelasan secara

menyeluruh mengenai bisnis dengan tujuan dan standar tertentu. Tujuan

presentasi bukanlah membuat prospek bergabung sesaat setelah presentasi selesai

dilakukan, tetapi untuk membangun hubungan (relationship) yang akan diakhiri

dengan kerja sama yang langgeng dalam bisnis. Biasanya ada prospek yang secara

spontan memutuskan untuk langsung bergabung, dan ada prospek yang

membutuhkan waktu untuk memutuskan apakah akan bergabung atau tidak.

Presentasi bisnis dapat dilakukan dengan cara duduk atau berdiri sambil

menghadap audiens, baik dengan podium atau tidak. Posisi duduk atau berdiri di

atas podium dalam suatu presentasi bisnis memberikan kesan yang formal dan

kaku. Pembicara dapat menggununakan alternatif lain yang terkesan lebih santai,

yakni dengan posisi berdiri secara bebas menghadap audiens. Posisi berdiri bebas

tersebut memberikan keleluasan atau kebebasan pembicara untu mengekspresikan

kemampuannya menyampaikan pesan-pesan bisnis di hadapan audiens

(Purwanto, 2006b).

Page 17: komunikasi isnis

9

Menurut Purwanto (2006), dalam dunia bisnis kegiatan presentasi atas

berbagai peristiwa penting seperti pengajuan usulan proyek-proyek baru,

pengembangan produk baru, perluasan pasar, dan sebagainya, bukanlah hal baru.

Presentasi bisnis yang baik akan memberikan dampak yang baik pula bagi

lembaga atau institusi yang melakukan presentasi. Oleh karena itu, dalam

melakukan presentasi bisnis harus dilakukan persiapan secara matang sehingga

tujuan presentasi bisnis yang efektif dan efisien dapat tercapai.

Seorang presenter (pembicara) yang melakukan preesntasi dihadapan

pemirsa tentunya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Untuk mencapai

tujuan tersebut, seorang presenter perlu mempersiapkan diri dengan sebaik-

bainya, baik yang berkaitan dengan persiapan mental, pemahaman materi yang

ingin disampaikan, alat bantu yang digunakan, dan pemahaman yang baik

terhadap audiens. Secara umum, presentasi bisnis memiliki emapt tujuan yaitu :

1. Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audiens.

2. Menghibur audiens

3. Menyentuh emosi audiens.

4. Memotivasi audiens bertindak sesuatu.

Dalam bidang apapun, keberhasilan dapat diraih apabila persiapan dilakukan

dengan baik. Begitu halnya dengan presentasi bisnis, presentasi bisnis yang baik

hanya akan dapat dicapai jika persiapan untuk melakukan presentasi tersebut

dilakukan dengan sebaik-baiknya. Hal ini persiapan yang diperlukan untuk

presentasi bisnis mencakup beberapa hal antara lain:

1. Penguasaan terhadap topik atau mater yang akan dipresentasikan

2. Penguasaan berbagai alat bantu presentasi dengan baik

3. Menganalisis audiens

2.4 Strategi Pengembangan

Strategi adalah penyesuaian institusi, organisasi atau badan pemerintah

terhadap perubahan lingkungan eksternalnya. Institusi atau organisasi yang tidak

dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan

eksternalnya akan mengakibatkan terjadinya suatu kemunduran atau kegagalan.

Page 18: komunikasi isnis

10

Strategi merupakan terminologi yang digunakan oleh organisasi laba (profit

oriented) yang kemudian dalam perkembangannya digunakan pula oleh organisasi

nirlaba. Ditinjau dari perspektif manajemen, strategi adalah upaya pengembangan

keunggulan organisasi atau institusi dalam lingkungan eksternal yang kompetitif

untuk pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Strategi menyinggung masalah

bagaimana penggunaan atau pengelolaan sumber daya organisasi dan masalah

interaksi organisasi dengan lingkungan eksternal (Tangkilisan, 2007).

Definisi strategi mengandung dua komponen yaitu future intentions atau

tujuan jangka panjang dan competitive advantage atau keunggulan bersaing.

Tujuan jangka panjang diartikan sebagai pengembangan wawasan jangka panjang

dan menetapkan komitmen untuk mencapainya. Sumber keunggulan adalah

pengembangan pemahaman tentang pemilihan pasar dan pelanggan (customer)

oleh perusahaan yang juga menunjukkan kepada cara terbaik untuk berkompetisi

dengan pesaing di dalam pasar. Future intent dan advantage harus berjalan

bersama-sama. Future intent hanya bisa ditetapkan bila advantage atau

keunggulan bersaing bisa dicapai (Dirgantoro, 2007).

Menurut Rangkuti (2006), strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga

tipe yaitu:

1. Strategi Manajemen. Strategi ini meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh

manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro, misalnya

strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi,

strategi pengembangan pasar, dan sebagainya.

2. Strategi Investasi. Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada

investasi misalnya strategi bertahan. Strategi pembangunan kembali suatu

divisi baru atau strategi divestasi, dan sebagainya.

3. Strategi Bisnis. Strategi ini disebut strategi bisnis secara fungsional karena

strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya

strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi organisasi, dan

sebagainya.

Page 19: komunikasi isnis

BAB 3. GAMBARAN UMUM AGROINDUSTRI

3.1 Lokasi Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember

Letak suatu perusahaan ataupun sebuah usaha akan menentukan tingkat

keberhasilan dalam menjalankan usaha tersebut. Pemilihan lokasi usaha yang baik

dilandaskan pada pertimbangan mengenai kemudahan akses dalam menjangkau

perolehan bahan baku, letak pasar, ketenagakerjaan, dan transportasi. Agroindustri

tape UD. Reza 99 Jember mulai didirikan pada tanggal 9 September 1999 oleh

keluarga bapak Arif. Lokasi agroindustri tape terletak di jalan Gelatik Jumerto,

Patrang, Jember. Lokasi agroindustri tidak jauh dari rumah melainkan berada di

samping rumah. Hal ini memberi keuntungan kepada pemilik untuk memantau

kinerja karyawan. Pemilihan lokasi ini ditetapkan karena lokasi ini cukup strategis

karena berada di pinggir jalan raya dan berdekatan kantor kelurahan. Kondisi

infrasruktur jalan disekitar lokasi tergolong cukup baik jika digunakan dalam

menjalankan usaha. Kegiatan pemasokan bahan baku, ketenagakerjaan,

pemasaran akan terlaksana dengan baik dengan letak agroindustri yang strategis.

Latar belakang pendirian agroindustri tape UD. Reza 99 Jember

disebabkan karena keinginan pemilik untuk mempunyai usaha tape sendiri

berdasarkan pengalaman yang telah didapatkan selama bekerja di beberapa

agroindustri tape di daerah Jember pada tahun 1996 - 1998. Pemilik juga pernah

dikontrak oleh perusahaan tape lain pada tahun 1997. Pengalaman tersebut

dijadikan pegangan dan acuan pemilik untuk menjalankan usaha tape tersebut.

Pemilik menggunakan modal pribadi untuk mendirikan usaha. Agroindustri tape

UD. Reza 99 Jember telah lolos uji kesehatan dari dinas kesehatan dengan

diperolehnya DepKes RI SP No. 184/13.32.95 yang telah tercantum pada produk.

Hal ini menjadi bukti bahwa produk agroindustri tape UD. Reza 99 Jember layak

untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember juga

telah mendaftarkan agroindustrinya ke Disperindag dengan melampirkan beberapa

berkas seperti surat keterangan dari kelurahan dan surat keterangan lainnya untuk

bisa mendapatkan izin usaha dari Disperindag.

11

Page 20: komunikasi isnis

12

Produk tape yang dihasilkan oleh agroindustri tape UD. Reza 99 Jember

memiliki sebuah logo yang dicantumkan dalam kemasan produk. Logo yang

digunakan yaitu :

Gambar 3.1 Logo Produk Tape UD. Reza 99 Jember

Berdasarkan gambar diatas, logo yang dipilih oleh agroindustri tape UD.

Reza 99 Jember adalah penari Janger. Maksud dari dipilihnya logo penari Janger

karena pada awal produksi pemasaran tape dikirim ke pulau Bali sehingga

menarik wisatawan asing dan domestik untuk membeli produk tape sebagai oleh-

oleh. Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember memilki prinsip untuk dapat

menghasilkan produk yang higienis, sehat, dan terjangkau.

3.2 Struktur Organisasi Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember

Pengelolaan suatu usaha dalam pelaksanaannya akan lebih baik jika

terdapat susunan pengurus yang jelas akan posisi serta fungsi seseorang dalam

usaha tersebut. Struktur organisasi agroindustri tape UD. Reza 99 Jember adalah

sebagai berikut :

Gambar 3.2 Skema Struktur Organisasi Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember

KetuaArif

Bagian PemasaranYayan

Bendahara

Asmi

Bagian Pemasok SingkongBahrul

Bagian Produksi

Arif

Karyawan

Page 21: komunikasi isnis

13

Berdasarkan skema struktur organisasi di atas dapat diketahui bahwa

agroindustri tape UD. Reza Jember 99 Jember memilki struktur organisasi yang

diawali dari ketua atau pimpinan, bendahara, pemasok bahan baku, produksi, dan

bagian pemasaran. Posisi pimpinan dijabat oleh bapak Arif sebagai pendiri dan

pengatur jalannya kegiatan usaha. Ibu Asmi berperan sebagai pengelola keuangan

dan bertugas membayar gaji karyawan. Pemasok bahan baku singkong dilakukan

oleh bapak Bahrul. Beliau yang bertugas untuk mencari petani singkong dan

memasok singkong menuju agroindustri. Bagian produksi langsung ditangani oleh

bapak Arif sendiri yang dibantu oleh karyawan lain seperti bapak Yayan, Edi, dan

Edy yang ditugaskan dalam beberapa bagian seperti pengupasan dan pencucian,

bagian pengukusan, dan bagian pengemasan. Bagian peragian ditangani langsung

oleh bapak Arif karena bagian terpenting dari proses pembuatan tape. Bagian

pemasaran produk dilakukan oleh bapak Arif dibantu karyawan lain untuk

mendistribusikan ke toko-toko atau pemesan. Jumlah karyawan tetap yang bekerja

di agroindustri sebanyak 5 orang sedangkan karyawan yang bekerja tidak tetap

sekitar 10 orang. Jumlah tenaga kerja dapat setiap waktu bertambah tergantung

jumlah pesanan. Semakin banyak pesanan tape, maka karyawan akan ditambah

untuk mempercepat proses produksi. Pemilik agroindustri tidak kesulitan dalam

mencari tenaga kerja karena tenaga kerja diambil dari tetangga sekitar. Pemilik

akan lebih menggunakan tenaga kerja wanita jika pesanan brownies tape, prol

tape dan dodol tape meningkat sedangkan tenaga kerja pria lebih ditempatkan

dalam pembuatan tape.

3.3 Produk Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember

Produksi suatu barang dilakukan dengan memperhitungkan peluang serta

kemampuan finansial perusahaan. Hal tersebut dilakukan guna menghindari resiko

kerugian serta perencanaan keberlanjutan usaha dalam rangka mempertahankan

keberadaan produk. Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember memproduksi

bermacam-macam produk seperti tape manis, brownis tape, prol tape, tape bakar,

suwar-suwir, dan sari tape cair. Produk yang menjadi keunggulan dari

agroindustri tape UD. Reza 99 Jember yaitu tape manis. Bahan singkong yang

Page 22: komunikasi isnis

14

dipilih untuk membuat tape manis adalah jenis singkong kuning. Hal ini karena

singkong kuning dinilai lebih lembut dan enak dinadingkan jenis singkong

lainnya. Tape manis yang diusahakan oleh bapak Arif dikarenakan ketersediaan

bahan baku yang mudah didapat. Produk tape yang dihasilkan memperhatikan

kualitas dan kebersihan dalam proses pembuatannya. Produk kue seperti brownies

tape, prol tape atau dodol tape menggunakan tape sebagai bahan baku utama yang

di campur dengan bahan baku tambahan seperti tepung terigu dan telur. Produk

tape manis UD. Reza 99 Jember menggunakan logo berupa penari janger. Logo

tersebut digunakan karena pada awal produksi, pemasaran tape dikirim ke pulau

Bali. Produk tape manis dikemas dalam bentuk kemasan kotak dan besek

tergantung pemesan. Produk yang dihasilkan tersebut dipasarkan ke toko-toko

sekitar jember seperti Primadona hingga dikirim keluar wilayah jember seperti

Bali, Lumajang dan Yogyakarta. Harga yang dipatok oleh agroindustri tape UD.

Reza 99 Jember untuk tape manis sebesar Rp 12.000,00 / kemasan kotak atau

besek. Harga ini berlaku jika pembelianlansung ke agroindustri sedangkan jika

membeli tape di luar agroindustri atau di toko, maka harga yang berlaku sesuai

dengan kebijakan masing-masing toko. Setiap kemasan besek berisi tiga tape

singkong yang berukuran sedang hingga besar sedangkan untuk kemasan kotak

diisi tape yang berbentuk potongan-potongan kecil. Produk tape manis

agroindustri tape UD. Reza 99 Jember memilki keunggulan yaitu terbuat dari

bahan-bahan alami, ragi pilihan dan diolah secara higienis yang berguna sebagai

penghangat tubuh, memperlancar peredaran darah dan memperhalus kulit.

3.4 Mitra Bisnis Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember

Berjalannya usaha dilakukan dengan melibatkan orang atau kelompok lain

dalam menjalankan proses produksi didalam perusahaan. Kerjasama perlu

dilakukan untuk mempermudah pengelolaan usaha yang tengah berjalan.

Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember dalam menjalankan usaha melakukan

kemitraan dengan beberapa pihak. Pertama, melakukan kemitraan dengan petani

singkong yang berasal dari daerah Jember dan Situbondo. Hal ini dilakukan guna

mempercepat perolehan bahan baku singkong yang berkualitas. Kedua, kemitraan

Page 23: komunikasi isnis

15

yang dibentuk oleh agroindustri tape UD. Reza 99 Jember adalah kerjasama yang

dilakukan pada bagian pemasaran produk beserta pendistribusiannya. Kerjasama

dijalin dengan toko Primadona sebagai agen penjual oleh-oleh. Pihak agroindustri

dan para mitra terjalin begitu saja tanpa dilakukan kesepakatan secara tertulis atau

MOU. Hal ini dikarenakan untuk mitra para petani tidak hanya dilakukan pada

satu petani saja tetapi lebih dari satu petani tergantung kebutuhan singkong. Kerja

sama antara pihak agroindustri dan toko Primadona juga dilakukan begitu saja

tanpa adanya kesepakatan secara tertulis karena UD. Reza 99 Jember hanya

menitipkan barang atau produk. Kemitraan juga akan menghasilkan timbal balik

antar kedua belah pihak. Pihak agroindustri dapat memperoleh pasokan singkong

dari petani singkong dan petani singkong dapat menjual singkong dengan mudah

tanpa harus kesulitan karena adanya kerja sama dengan UD. Reza 99 Jember.

Pihak Agroindustri juga akan mendapatkan keuntungan dengan menitipkan

produk di toko Primadona karena produk akan lebih dikenal luas oleh masyarakat

sedangkan pihak toko Primadona juga akan mendapat keuntungan yaitu dapat

tersedianya produk tape untuk dijual.

Page 24: komunikasi isnis

BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Komunikasi Internal dan Eksternal pada Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember

4.1.1 Komunikasi Internal Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember

Komunikasi internal merujuk pada pertukaran informasi dan gagasan

dalam informasi. Komunikasi diantara anggota suatu organisasi penting untuk

dilakukan secara efektif. Komunikasi antara atasan dan karyawan berjalan dengan

baik tanpa adanya sekat. Saluran komunikasi yang dilakukan pada UD. Reza 99

Jember adalah saluran komunikasi formal dan informal. Saluran komunikasi

agroindustri UD. Reza 99 Jember dapat dilihat pada bagan dibawah ini.

4.2

Keterangan:: Komunikasi Formal: Komunikasi Informal

Gambar 4.1 Skema Saluran Komunikasi Formal dan Informal pada Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember

Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa dalam komunikasi

menggunakan komunikasi formal dan informal. Komunikasi secara formal

dilakukan oleh manager kepada karyawan. Komunikasi formal yang dilakukan

dengan lisan tulisan seperti memo dan surat komunikasi foemal juga bisa

16

Manager

Bendahara

Divisi PemasaranDivisi ProduksiDivisi Pemasok

Karyawan

Page 25: komunikasi isnis

17

menggunakan bahasa non verbal. Komunikasi informal terjadi antara pemilik

agroindustri dan karyawan dengan karyawan. Komunikasi informal dilakukan

dengan bertatap muka, sms atau telepon.

Saluran komunikasi yang dilakukan pada UD. Reza 99 Jember adalah

saluran komunikasi formal dan informal. Komunikasi formal dilakukan ketika

pemilik perusahaan memberikan perintah kepada karyawan misalnya saat

perusahaan memiliki pesanan tape singkong cukup besar pemilik agroindustri

memerintahkan karyawan untuk membeli bahan baku yang cukup atau saat ada

hambatan dalam perusahaan pemilik agroindustri mengarahkan kepada karyawan

perihal cara – cara untuk mengatasi hambatan tersebut. Memberikan hasil laporan

kerja karyawan kepada pemilik perusahaan juga termasuk dalam komunikasi

internal, semisal saat karyawan memberi tahu kondisi keuangan dan laporan

kegiatan produksi kepada pemilik perusahaan. Komunikasi verbal pada UD. Reza

99 Jember melalui lisan dan tulisan, namun komunikasi non verbal juga

digunakan tanpa disadari oleh pihak yang bersangkutan dalam menyampaikan

sesuatu.

Komunikasi informal dilakukan ketika para karyawan berkomunikasi

dengan karyawan lain, contohnya saat jam istirahat atau waktu luang para

karyawan selalu memakukan komunikasi dalam hal pembicaraan tentang

kehidupannya, tentang gosip terbaru, dan lain - lain. Komunikasi yang dilakukan

di UD. Reza 99 Jember menggunakan media komunikasi lisan dan tulisan

contohnya komunikasi lisan dilakukan saat pemilik perusahaan memberikan

perintah kepada karyawannya untuk melakuan pembelian bahan baku dan

komunikasi tulisan dalam bentuk memo. Komunikasi informal menggunakan

komunikasi verbal pada UD. Reza 99 Jember melalui lisan dan tulisan seperti

memo dan surat, namun komunikasi non verbal juga digunakan seperti ekspresi

wajah.

Hambatan dalam komunikasi di UD. Reza 99 Jember adalah kurangnya

koordinasi antara pemilik perusahaan dengan karyawan sehingga tidak jarang

menimbulkan kesalahpahaman mengenai informasi yang disampaikan. Pemilik

perusahaan dalam mengatasi kesalahpahaman tersebut dengan cara meningkatkan

Page 26: komunikasi isnis

18

komunikasi yang baik dengan selalu memberi kordinasi kepada

karyawannyaKomunikasi internal di agroindustri UD. Reza 99 Jember tidak

terlalu formal seperti yang ada diperusahaan besar, komunikasi yang terjalin tidak

terlalu terstruktur antara karyawan maupun pemilik perusahaan. Komunikasi

internal yang dilakukan pada agroindustri UD. Reza 99 Jember sudah cukup baik.

Komunikasi internal yang baik dalam suatu perusahaan telah terbukti dapat

meningkatkan produksi maupun pendapatan pada perusahaan tersebut.

Komunikasi yang baik yang terjalin antara anggota perusahaan juga sangat

diperlukan untuk menjalin sikap kekeluargaan antara anggota.

4.1.2 Komunikasi Eksternal Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember

Bentuk komunkasi secara umum verbal dan non-verbal pada perusahaan

UD. Reza 99 Jember dengan pihak luar dengan menggunakan lisan serta tulisan,

untuk komunikasi non-verbal dengan bahasa tubuh sebagai pelengkap biasanya

berkaitan dengan masalah pada organisasi tersebut. UD. Reza 99 Jember

menyampaikan pesan melalui surat, memo, dan rapat untuk berkomunkasi dengan

pihak luar nya secara verbal. Komunikasi antar pihak tersebut juga dapat melalui

bentuk non-verbal melalui bahasa badan dilihat dari ekspresi mata, gestur atau

gerakan isyarat , vokal pun juga terlihat dalam berkomunikasi tersebut misal dari

naik turunnya suara. Saluran komunikasi eksternal Agroindustri Tape UD. Reza

99 Jember adalah sebagai berikut:

Keterangan:: Komunikasi Formal: Komunikasi Informal

Gambar 4.2 Saluran Komunikasi Eksternal Agroindustri UD. Reza 99 Jember

Agroindustri Tape UD.Reza 99

Petani SingkongToko Oleh-Oleh Konsumen

Divisi Pemasok

Page 27: komunikasi isnis

19

Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa Agroindustri tape UD.

Reza 99 Jember tidak hanya melakukan komunikasi internal saja tetapi juga

melakukan komunikasi eksternal. Komunikasi eksternal yang dilakukan oleh

agroindustri adalah komunikasi dengan pihak mitra. Pihak-pihak yang menjadi

mitra antara lain toko-toko oleh-oleh seperti Primadona dan Petani singkong

untuk menjalin kerja sama. Pihak agroindustri juga melakukan komunikasi

eksternal dengan konsumen tape.

Kontak komunikasi secara formal pada UD. Reza 99 Jember yaitu antara

pemilik itu sendirinya dengan karyawannya sendiri. Contoh dari sikap kontak

formal antara pemilik dengan pihak perusahaan lain misal, aturan-aturan yang

stabil pemilik melakukan pekerjaan yang benar-benar jelas serta aturan

pekerjaannya disusun dengan baik dan dapat diikuti oleh karyawan lainnya.

Kontak komunikasi secara informal pada UD. Reza 99 Jember yaitu pemilik

agroindustri dengan pihak perusahaan lain. Sikap dari kontak secara informal

terjadi jika adanya perbincangan antar pribadi, misalnya saat makan siang bertemu

dengan teman kerja yang berbeda perusahaan. Media yang digunakan dalam

komunikasi formal melalui surat resmi, untuk komunikasi informal melalui mulut

ke mulut atau sms dan telepon.

Komunikasi antara pihak luar dan UD. Reza 99 Jember sudah cukup

efektir karena dengan cara komunikasinya pun sudah jelas. Salah satu komunikasi

eksternal yaitu dilakukan ketika berkomunikasi dengan mitra bisnis ataupun

pelanggan. Hambatan dalam komunikasi yang berbentuk verbal dan non-verbal

tersebut tidak ada, tetapi hanya ada kesalahan sedikit informasi yang terjadi

sesekali saja ketika kurangnya informasi lengkap lokasi dari pemesanan sehingga

menghambat proses pengiriman tape. Solusi yang dilakukan untuk menyelesaikan

hambatan tersebut yaitu dengan cara menyeluruh para pelanggan atau pemesan

tape untuk memberi alamat yang lengkap untuk memudahkan pengiriman.

Komunikasi yang diharapkan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam usaha ini

melalui komunikasi verbal sudah mencakupi semua informasi yang didapat atau

disampaikan.

Page 28: komunikasi isnis

20

Bentuk komunikasi secara umum verbal dan non-verbal pada perusahaan

agroindustri tape UD. Reza 99 Jember dengan pihak luar dengan menggunakan

lisan serta tulisan, untuk komunikasi non-verbal dengan bahasa tubuh sebagai

pelengkap biasanya berkaitan dengan masalah pada organisasi tersebut.

Agroindustri tape UD. Reza Jember 99 Jember menyampaikan pesan melalui

surat, memo, dan rapat untuk berkomunkasi dengan pihak luar nya secara verbal.

Komunikasi antar pihak tersebut juga dapat melalui bentuk non-verbal melalui

bahasa badan dilihat dari ekspresi mata, gestur atau gerakan isyarat, vokal pun

juga terlihat dalam berkomunikasi tersebut misal dari naik turunnya suara.

Komunikasi antara pihak luar yang dilakukan oleh agroindustri tape UD.

Reza 99 Jember sudah cukup efektif karena dengan cara komunikasinya pun

sudah jelas. Salah satu komunikasi eksternal yaitu dilakukan ketika

berkomunikasi dengan mitra bisnis ataupun pelanggan. Hambatan dalam

komunikasi yang berbentuk verbal dan non-verbal tersebut tidak ada, tetapi hanya

ada kesalahan sedikit informasi yang terjadi sesekali saja ketika kurangnya

informasi lengkap lokasi dari pemesan sehingga menghambat proses pengiriman

tape. Solusi yang dilakukan untuk menyelesaikan hambatan tersebut yaitu dengan

cara menyuruh para pelanggan atau pemesan tape untuk memberi alamat yang

lengkap untuk memudahkan pengiriman. Komunikasi yang diharapkan oleh

pihak-pihak yang terlibat dalam usaha ini melalui komunikasi verbal sudah

mencakupi semua informasi yang didapat atau disampaikan. Komunikasi yang

berhasil menyampaikan pikiran dengan menggunakan perasaan yang disadari

yang cocok dengan kepentingan kepribadian pada karyawan itulah yang

merupakan tujuan dalam komunikasi yang baik untuk kerjasama.

4.2 Presentasi Bisnis pada Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember

Presentasi bisnis yang mencakup kegiatan promosi merupakan salah satu

aspek yang paling penting dalam pengembangan dan perluasan pemasaran Tape

agroindustri tape UD. Reza 99 Jember. Peningkatan pemasaran dilakukan dengan

pembuatan inovasi, baik berkaitan dengan produk, cara promosi maupun

kerjasama dengan pihak lain. Para karyawan memberikan ide mereka mengenai

Page 29: komunikasi isnis

21

yang mungkin dilakukan agroindustri tape UD. Reza 99 Jember secara langsung

kepada pemilik. Ide yang masuk dari karyawan dapat dijadikan sebagai salah satu

acuan pengembangan produk. Kebanyakan dari karyawan memberkan ide

mengenai wilayah atau lokasi potensial untuk perluasan pemasaran produk.

Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember tidak melakukan promosi produk

secara khusus. Umumnya promosi berlangsung dari mulut ke mulut atau melalui

rekomendasi konsumen pada konsumen potensial lain. Bentuk promosi lain yang

dilakukan oleh Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember adalah sales promotion,

dimana diterapkan melalui kerjasama dengan pihak terkait. Terdapat pegawai

yang bertugas mengantarkan tape ke tempat pelanggan seperti toko atau warung-

warung dengan pemberian harga khusus, hal ini ditujukan untuk menjaga loyalitas

konsumen tersebut sehingga tetap memasarkan produk agroindustri tape UD.

Reza 99 Jember. Cara yang digunakan Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember

untuk menarik perhatian konsumen adalah melalui kemasan produk. Kemasan

produk yang dibuat sedemikian rupa hingga terlihat menarik akan membuat

konsumen yakin bahwa produk tape tersebut berkualitas dan higienis.

Kondisi yang paling ampuh untuk memperkenalkan produk tape dari

agroindutri tape UD. Reza 99 Jember adalah pada saat musim liburan. Orang luar

Jember yang datang pasti akan membeli oleh-oleh, dan tape menjadi salah satu

pilihan yang diambil sebagai oleh-oleh oleh para konsumen luar Jember. Lokasi

untuk memperkenalkan tape ini adalah di setiap toko atau warung yang telah

bekerjasama dengan agroindustri tape UD. Reza 99 Jember, juga dapat dilakukan

pada toko milik agroindustri tape UD. Reza 99 Jember sendiri. Agroindustri tape

UD. Reza 99 Jember juga menyediakan brosur mengenai produk yang diproduksi

agar konsumen menjadi lebih mengenal produk milik agroindustri tape UD. Reza

99 Jember khususnya tape.

Usaha untuk meningkatkan penjualan produk tape salah satunya dengan

menambah mitra kerja. Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember akan melakukan

presentasi bisnis kepada pihak-pihak yang dianggap sebagai mitra potensial

ataupun bagi pihak yang tertarik untuk melakukan kerjasama dengan Agroindustri

tape UD. Reza 99 Jember. Presentasi bisnis dilakukan di kantor utama

Page 30: komunikasi isnis

22

agroindustri tape UD Reza 99 dengan bentuk pidato presentasi. Konten yang

disajikan dalam presentasi biasanya mengenai kondisi agroindustri tape UD. Reza

99 Jember, berbagai produk yang dihasilkan terutama produk tape, dan juga

sistem pembagian laba antara agroindustri tape UD. Reza 99 Jember dengan pihak

mitra. Waktu yang dibutuhkan untuk sekali presentasi berkisar antara 45 menit

sampai 60 menit. Tidak ada kendala berarti yang dihadapi oleh agroindustri tape

UD. Reza 99 Jember pada saat melakukan presentasi. Slide atau tampilan

presentasi dibuat simple dan menarik. Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember

tidak melakukan pengkajian ulang atau evaluasi setelah proses presentasi selesai.

Setiap karyawan agroindustri tape UD. Reza 99 Jember dibekali dengan

pengetahuan umum seputar kondisi agroindustri dan produk-produk yang

dihasilkan, agar ketika ada konsumen potensial yang bertanya, para karyawan

dapat memberikan jawaban dengan baik. Konsumen potensial yang dimaksud

adalah para pemilik toko dan warung makanan. Selain presentasi dengan mitra

kerja, Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember juga sering melakukan promosi

melalui pameran yang diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan dan perindustrian.

Hambatan yang dihadapi saat promosi atau persentasi adalah keterbatasan tempat.

Area produksi yang tidak luas biasanya membuat promosi dilakukan dengan

jumlah peserta yang terbatas dan kurang nyaman. Solusi yang akan dilakukan oleh

Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember yaitu adalah memperluas area produksi

sehingga pada saat ada kegiatan persentasi atau promosi bisa berjalan nyaman dan

dapat memuat banyak peserta.

Kesepakatan bisnis antara pihak agroindustri tape UD. Reza 99 Jember

dengan para mitra dicapai setelah proses negosiasi dilakukan. Teknik negosiasi

yang sering digunakan oleh agroindustri tape UD. Reza 99 Jember adalah teknik

Lose-Win, dimana pihak agroindustri tape UD. Reza 99 Jember sengaja mengalah

dengan memberikan pihak mitra bonus keuntungan atau laba agar pihak mitra

setuju untuk melakukan kerjasama dengan agroindustri tape UD. Reza 99 Jember.

Kesepakatan yang telah tercapai memberikan keuntungan pada agroindustri tape

UD. Reza 99 Jember khususnya pada perluasan pemasaran dan peningkatan

volume penjualan tape, sehingga untung yang didapat juga lebih banyak.

Page 31: komunikasi isnis

23

Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember dalam melakukan negosiasi berada dalam

kuadran menang-menang, memiliki tujuan menciptakan penyelesaian melalui

kesepakatan bersama dengan hasil pencapaian kolaborasi dengan pihak mitra.

Proses negosiasi yang dilakukan berjalan lancar tanpa kendala berarti yang

dihadapi oleh agroindustri ape UD. Reza 99 Jember.

4.3 Strategi Pengembangan Bisnis pada Agroindustri Tape UD. Reza 99 Jember

Pemilik UD. Reza Jember juga ingin mengembangkan usahanya agar lebih

mampu bersaing lagi dan memperluas pasar hingga keluar kota. Strategi

pengembangan UD. Reza Jember adalah dengan berusaha meningkatkan kualitas

dan mencari informasi mengenai agroindustri serupa yang sasaran pasarnya sudah

meluas hingga keluar kota seperti Tape Bondowoso. Strategi pengembangan UD.

Reza 99 Jember dalam jangka panjang adalah memperluas pangsa pasar hingga

menjangkau luar kota. Pengusaha mencoba memperbaiki kualitas tape dan

menambah variasi tapenya sehingga tidak hanya dalam bentuk tape saja tapi juga

dalam bentuk suwar-suwir, tape bakar, dan sebagainya. Usaha pemasaran juga

semakin diperluas dengan menyebarkan brosur-brosur yang mempromosikan

produk UD. Reza 99 Jember. Berbagai toko oleh-oleh makanan khas juga semakin

diperluas jaringannya agar produk yang dipasarkan semakin meningkat.

Strategi pengembangan ini menjadi tanggungjawab semua pihak

perusahaan, baik itu pada bagian produksi sampai pihak pemasaran. Misalnya saja

bagian produksi mencoba menciptakan suatu inovasi baru dan mencari informasi

tentang pembuatan olahan tape yang berkualitas dari berbagai sumber. Pihak

pemasaran juga didukung agar semakin semangat untuk memperluas pangsa

pasarnya. Ada beberapa kendala dalam usaha mengimplementasikan strategi ini,

yaitu pada transportasi, informasi dan permodalan. Lokasinya yang cukup jauh

dari pusat kota membuat agroindustri ini harus menambah biaya untuk

transportasi dan sebagainya. Permodalan yang besar juga dibutuhkan pada strategi

ini, untuk itu pihak perusahaan juga harus mempersiapkannnya semaksimal

mungkin.

Page 32: komunikasi isnis

24

Penyusunan strategi dilakukan secara bertahap dan sitematis. Tahap

pertama yaitu perencanaan, dimana perusahaan mencatat poin dan kebutuhan apa

saja yang bisa disiapkan untuk merancang strategi pengembangan bisnis di UD.

Reza 99 Jember. Tahap kedua adalah tahap pengorganisasian bagian apa saja yang

cocok ditempatkan pada tiap-tiap strategi yang hendak dikembangkan. Tahap

ketiga adalah tahap pengimplementasian, para staf dan karyawan pada perusahaan

yang telah dilibatkan mengimplementasikan tugas masing-masing. Tahap keempat

adalah pengkoordinasian, dimana manajer meninjau bagaimana kinerja para

penanggung jawab masing-masing strategi yang telah ditugaskan. Tahap terakhir

adalah evaluasi, dimana semua bagian dari pelaku dalam strategi pengembangan

ini dinilai kinerjanya, diperbaiki jika ada kekeliruan dan ditingkatkan lagi jika

sudah maksimal.

Implementasi strategi ini juga melibatkan pihak dari luar seperti toko pusat

oleh-oleh dan beberapa media seperti radio untuk sarana promosi. Pemerintah

cukup mendukung karena para pengusaha di Indonesia juga dipacu untuk

mempersiapkan MEA 2015 secara mandiri, sehingga UD. Reza 99 Jember juga

harus mampu bersaing. Dampak positif dari strategi pengembangan ini adalah

memicu semangat para karyawan untuk lebih berusaha memaksimalkan

kinerjanya sehingga UD. Reza 99 Jember dapat berkembang secara maksimal.

Strategi pengembangan tersebut belum berjalan dengan maksimal namun masih

tahap permulaan. Pihak perusahaan berharap agar strategi pengembangan tersebut

dapat berjalan sesuai dengan rencana sehingga UD. Reza 99 Jember lebih

berkualitas lagi.

Page 33: komunikasi isnis

BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Komunikasi yang terjadi pada Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember antara

lain komunikasi internal dan esternal. Komunikasi internal yang dilakukan

adalah komunikasi formal dan informal yang terjadi didalam perusahaan yaitu

antara pimpinan dan karyawan sedangkan komunikasi eksternal yang

dilakukan adalah komunikasi formal dan informal yaitu komunikasi yang

terjadi diluar perusahaan yaitu antara agroindustri dengan mitra kerja dan

masyarakat. Komunikasi internal dan eksternal yang dilakukan dapat berupa

komunikasi verbal dan non verbal.

2. Presentasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut hanya mengandalkan

pengenalan produk biasanya melalui mulut ke mulut dan biasanya juga

dilakukan presentasi melalui pameran.

3. Agroindustri tape UD. Reza 99 Jember berniat untuk melakukan strategi

pengembangan usaha dalam jangka panjang dan jangka pendek yaitu dengan

membuka cabang dan memperluas pangsa pasar dengan terus memperbaiki

kualitas dan kuantitas produk tape.

5.2 Saran

1. Bagi Agroindustri UD. Reza 99 Jember diharapkan dapat melakukan

manajemen komunikasi dan manajemen pemasaran yang lebih optimal agar

dapat meningkatkan kegiatan produksi untuk mencapai keuntungan yang

maksimal.

2. Bagi Pemerintah dapat memberikan jaminan pasar kepada pelaku usaha

agroindustri khususnya pelaku usaha kecil dan menengah dan membantu

kegiatan promosi produk.

25

Page 34: komunikasi isnis

DAFTAR PUSTAKA

Dirgantoro, Crown. 2007. Manajemen Stratejik: Konsep, Kasus, dan Implementasi. Jakarta: PT Grasindo.

Gunawan, Hendri. 2013. Jenis Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Anak

Perokok Aktif Di Desa Jembayan Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara. Ilmu Komunikasi. 1 (3): 218-233

Gutawa, TA. 2010. Peran Komunikasi Dalam Organisasi. Sosiologi, 25 (2): 107-113.

Hasanah, H. 2012. Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kadar Alkohol Tape Singkong (Manihot Utilissima Pohl). Alchemy 2(1) : 68-79.

Lubis, Fatma Wardy. 2008. Peranan Komunikasi Dalam Organisasi. Harmoni Sosial, 2 (2): 53-57.

Martodireso, S, dan W.A Suryanto. 2002. Agribisnis Kemitraan Usaha Bersama. Yogyakarta: Kanisius.

Nurrohim, Hassa, dan L. Anatan. 2009. Efektivitas Komunikasi dalam Organisasi. Manajemen,7 (4) : 1 – 9.

Purwanto, Djoko. 2006a. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.

Purwanto, Djoko. 2006b. Panduan Lengkap Memasuki Dunia Kerja. Jakarta: Esensi.

Rahmanto, Aris Febri. 2009. Peranan Komunikasi dalam Suatu Organisasi. Komunikologi. 1(2): 59-74.

Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Setiawati, Ira. 2008. Peran Komunikasi Massa Dalam Perubahan Budaya Dan Perilaku Masyarakat. Fokus Ekonomi, 3(2) : 44-55.

Suprapto, Tommy, 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta. MedPress.

Tampubolon, Robert. 2007. Sinergi 9 Kekuatan. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Page 35: komunikasi isnis

Tangkilisan. 2007. Manajemen Publik. Jakarta: PT. Grasindo.

Yarsi, Asri. 2006. Analisis Pendapatan dan Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sistem Kemitraan Usaha Perkebunan Kelapa Sawit (Kasus Pola Kemitraan di PT. Perkebunan Nusantara VI dan PT. Bakrie Pasaman Plantation, Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat). Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor.