komunikasi antar budaya 1

14
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PERTEMUAN 1

Upload: maneicon22

Post on 19-Nov-2014

6.092 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Komunikasi antar budaya 1

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

PERTEMUAN 1

Page 2: Komunikasi antar budaya 1

Hari ini, seluruh umat manusia dengan latar belakang yang berbeda-beda, sesungguhnya berada dalam kondisi saling terkoneksi (interconnected) satu sama lain .

Mengapa? Ada 3 penyebab yang tidak terisolasi melainkan saling terhubung satu sama lain.

Pertama, kemajuan yang pesat dalam teknologi komunikasi dan transportasi. Dunia seolah menyusut.

Kedua, populasi dunia terus meningkat (menurut angka statistik sekitar 200.000 jiwa/hari). Kita menghadapi masalah-masalah: pembagian sumber daya alam, krisis lingkungan hidup, dan konflik.

Ketiga, terciptanya ekonomi global yakni ekonomi yang tidak mengenal batas wilayah sehingga tercipta pasar dunia (global markets).

KAB: Suatu Tantangan?

Page 3: Komunikasi antar budaya 1

Dalam kondisi saling terkoneksi (interconnected) itu, kita tidak bisa terhindar dari interaksi antar budaya (intercultural interaction).

Interaksi antar budaya (intercultural interaction) itu memiliki dua bentuk kontak yakni kontak internasional dan kontak domestik.

Tentu, interaksi antar budaya (intercultural interaction) itu berarti juga komunikasi antar budaya (intercultural communication)

Masalahnya apa? Mengapa KAB dianggap sebagai tantangan?

KAB: Suatu Tantangan?

Page 4: Komunikasi antar budaya 1

KAB sebenarnya bukan barang baru bagi umat manusia. Sejak manusia mengenal peradaban dan mulai membentuk komunitas suku-suku, maka di antara suku-suku yang berbeda ini sering terjadi kontak dan komunikasi antara satu dan lainnya. Kontak dan komunikasi itu membuat mereka sadar bahwa diantara mereka terdapat perbedaan-perbedaan kebudayaan.

Sayangnya, kesadaran akan perbedaan kebudayaan itu tidak diikuti dengan niat untuk mempelajari kebudayaan komunitas lain. Akibatnya, tidak disertai dengan pengetahuan tentang kebudayaan lain. Kebudayaan lain menjadi sesuatu yang asing!

Hal itu berdampak pada munculnya ketakutan bahkan kebencian terhadap sesuatu yang dianggap asing itu tadi. Jika terjadi sesuatu yang buruk, maka ‘si asing’ itulah yang disalahkan sebagaimana 2000 tahun yang lalu Aeschylus pernah berkata, “everyone is quick to blame the alien”.

Hari ini, kita ditantang: dapatkah kita menerima perbedaan sebagai suatu hal yang lumrah? Dapatkah kita memahami dan menerima kebudayaan orang lain? Dapatkah kita menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang yang berbeda dengan kita?

KAB: Suatu Tantangan?

Page 5: Komunikasi antar budaya 1

Kita mungkin merasa kita siap dan bisa menerima perbedaan sebagai hal yang lumrah. Tetapi, bisakah kita mempraktikkannya? Tidakkah terkadang kita merasa bahwa kebudayaan lain itu tidak masuk akal, aneh, bahkan menjijikkan? Tidakkah kita merasa bahwa kebudayaan kita adalah yang paling masuk akal, paling lumrah dan paling baik?

Faktanya, secara historis, baik pada level dunia maupun level bangsa, kita sering tercabik-cabik oleh konflik etnis, konflik suku, konflik agama, konflik ras yang kesemuanya disebabkan ketidakmauan dan ketidakpahaman terhadap perbedaan-perbedaan budaya.

KAB: Suatu Tantangan?

Page 6: Komunikasi antar budaya 1

KAB adalah komunikasi yang mana para partisipannya memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Atau, lebih rinci lagi, KAB adalah komunikasi yang mana para partisipannya memiliki persepsi budaya dan sistem simbol yang berbeda dan tingkat perbedaan itu cukup dapat mempengaruhi peristiwa komunikasi yang berlangsung.

Definisi KAB

Page 7: Komunikasi antar budaya 1

Sebagaimana tampak dari definisi KAB, jelas bagi kita bahwa elemen terpenting dari KAB adalah komunikasi dan budaya. Artinya, mempelajari KAB harus dimulai dengan memahami apa yang dimaksud komunikasi dan apa yang dimaksud dengan budaya.

KAB: Komunikasi dan Budaya

Page 8: Komunikasi antar budaya 1

Komunikasi berkelindan dengan semua aspek kehidupan manusia. Artinya, komunikasi itu sangat sentral bagi kehidupan manusia.

Mengapa? Karena komunikasi adalah basis dari semua interaksi manusia padahal manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa berinteraksi dengan manusia lainnya.

Bagaimana mendefinisikan komunikasi? Karena begitu luas dan beragamnya aktivitas, proses dan peristiwa komunikasi, maka para ahli memberikan definisi yang berbeda-beda kepada komunikasi. Dance dan Larson mencatat setidaknya ada 126 definisi berbeda yang telah diutarakan oleh para ahli komunikasi. Dapatkah kita temukan satu definisi yang memadai bagi komunikasi? Selain mustahil, hal itu juga kurang membawa manfaat yang berarti.

Akan tetapi, untuk mempermudah, kita dapat mengambil satu definisi umum mengenai komunikasi yang cukup singkat namun jelas yang diberikan oleh Fiske yakni komunikasi adalah interaksi sosial yang mempergunakan/melalui pengiriman pesan-pesan.

KAB: KOMUNIKASI

Page 9: Komunikasi antar budaya 1

Komunikasi sebagai suatu peristiwa sosial, juga berjalan dengan prinsip-prinsip atau memiliki ciri-ciri/karakteristiknya sendiri antara lain:

1. Komunikasi adalah proses yang dinamis2. Komunikasi itu simbolik.3. Komunikasi itu sistemik. 4. Komunikasi itu melibatkan proses

berpikir/mengambil kesimpulan5. Komunikasi memiliki konsekuensi

KAB: KOMUNIKASI

Page 10: Komunikasi antar budaya 1

Berdasarkan suatu ulasan pada tahun 1952 terhadap antropologi, setidaknya terdapat 164 definisi yang berbeda mengenai apa yang dimaksud dengan budaya. Adakah definisi yang terbaik?

Definisi yang terbaik, dalam konteks kita kali ini yakni konteks KAB adalah definisi yang mampu menunjukkan bagaimana budaya dan komunikasi bisa terhubung satu sama lain.

Definisi semacam itu diberikan oleh Triandis: “culture is a set of human made objective and subjective elements that in the past have increased the probability of survival and resulted in satisfaction for the participants in an ecological niche, and thus became shared among those who could communicate with each other because they had a common language and they lived in the same time and place.”

KAB: BUDAYA

Page 11: Komunikasi antar budaya 1

Dalam setiap budaya dikenal budaya dominan (dominant culture) atau budaya nasional yakni budaya yang dianut oleh kebanyakan/mayoritas anggota masyarakat dan umumnya ditentukan oleh siapa yang memegang kekuasaan terbesar dalam kebudayaan iu sendiri.

Dalam setiap budaya juga dikenal co-culture yakni budaya yang ada dalam budaya dominan yang berbeda dengan budaya dominan dan budaya lainnya yang juga berada dalam budaya dominan. C0-culture memang bisa mengandung sebagian isi budaya dominan tetapi tetap memiliki keunikannya tersendiri.

KAB: BUDAYA

Page 12: Komunikasi antar budaya 1

Fungsi dasar budaya adalah untuk membantu manusia dalam kehidupannya yang kolektif dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.

Elemen-elemen pembentuk budaya adalah sejarah, agama, nilai-nilai, organisasi sosial dan bahasa.

Karakteristik budaya:1. Budaya itu dipelajari2. Budaya itu dimiliki bersama3. Budaya itu diwariskan dari generasi ke generasi4. Budaya itu didasari oleh penggunaan simbol-simbol5. Budaya itu dinamis6. Budaya itu adalah proses yang terintegrasikan.

KAB: BUDAYA

Page 13: Komunikasi antar budaya 1

Apa hubungan antara komunikasi dan budaya?

Edward Hall: “communication is culture, culture is communication”.

Komunikasi dan budaya saling berkelindan satu sama lain. Komunikasi dimungkinkan karena adanya kebudayaan dan kebudayaan pada saat yang bersamaan dibentuk, dipelihara, dirubah, dipertahankan melalui proses komunikasi.

KAB: Komunikasi dan Budaya

Page 14: Komunikasi antar budaya 1

Dalam mempelajari KAB, kita harus memperhatikan tiga hal berikut ini.

1. Keunikan individual. Kita memang berfokus pada budaya dan bagaimana orang yang berbeda budaya berkomunikasi satu sama lain. Tapi kita jangan terjebak bahwa setiap orang dari budaya yang sama pasti sepenuhnya sama dalam cara mereka berkomunikasi. Setiap individu, sekalipun berasal dari budaya yang sama, memiliki keunikannya sendiri-sendiri.

2. Stereotip. Terkadang, dari pengalaman kita yang sedikit, kita berupaya untuk menggeneralisasikan suatu gambaran mengenai kelompok atau komunitas lainnya. Inilah yang dinamakan pemberian stereotip. Padahal, generalisasi kita itu bisa salah dan merugikan.

3. Objektif. Ketika mempelajari budaya orang lain, kita harus objektif. Kita tidak boleh mempelajari budaya orang lain dengan mempergunakan sudut pandang budaya kita sendiri karena hasilnya akan bias.

Mempelajari KAB