komunikasi

26
BAB II PEMBAHASAN Sebagai mahluk sosial Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok ataupun organisasi selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok yang terdiri dari atasan dan bawahannya. 1. DEFINISI KOMUNIKASI Istilah komunikasi atau dalam bentuk bahasa Inggris communication berasal dari kata lain comminicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini adalah terjadi pemahaman yang sama terhadap pesan komunikasi. Komunikasi secara Umum Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Komunikasi menurut para ahli a) Himstreet & Baty Komunikasi adalah suatu proses penukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan. b) The Odorson & The Dorson Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebgai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol. c) Charles H. Cooley Komunikasi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu. 2. PERAN KOMUNIKASI DI DALAM ORGANISASI Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting agar tidak terjadinya salah penyampaian informasi antar anggota dalam suatu organisasi dan agar tercapainya tujuan tertentu. Sebuah interaksi yang bertujuan untuk menyatukan dan mensinkronkan seluruh aspek untuk kepentingan bersama sangat dibutuhkan dalam sebuah tujuan berorganisasi. Dengan kata lain, tanpa adanya sebuah interaksi yang baik niscaya sebuah organisasi tidak akan mencapai tujuannya. Interaksi disini adalah mutlak meliputi seluruh Kominikasi Di Dalam Organisasi Page 1

Upload: didikmeisetyawan

Post on 05-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

manajemen sumber daya manusia

TRANSCRIPT

Page 1: komunikasi

BAB IIPEMBAHASAN

Sebagai mahluk sosial Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok ataupun organisasi selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok yang terdiri dari atasan dan bawahannya.1. DEFINISI KOMUNIKASI

Istilah komunikasi atau dalam bentuk bahasa Inggris communication berasal dari kata lain comminicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini adalah terjadi pemahaman yang sama terhadap pesan komunikasi. Komunikasi secara Umum

Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Komunikasi menurut para ahlia) Himstreet & Baty

Komunikasi adalah suatu proses penukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.

b) The Odorson & The DorsonKomunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebgai sikap atau emosi dari seseorang

kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.c) Charles H. Cooley

Komunikasi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu.

2. PERAN KOMUNIKASI DI DALAM ORGANISASIKomunikasi dalam suatu organisasi sangat penting agar tidak terjadinya salah penyampaian

informasi antar anggota dalam suatu organisasi dan agar tercapainya tujuan tertentu. Sebuah interaksi yang bertujuan untuk menyatukan dan mensinkronkan seluruh aspek untuk kepentingan bersama sangat dibutuhkan dalam sebuah tujuan berorganisasi. Dengan kata lain, tanpa adanya sebuah interaksi yang baik niscaya sebuah organisasi tidak akan mencapai tujuannya. Interaksi disini adalah mutlak meliputi seluruh anggota organisasi yang dapat berupa penyampaian-penyampaian informasi, instruksi tugas kerja atau mungkin pembagian tugas kerja. Interaksi sebenarnya adalah proses hubungan komunikasi antara 2 orang atau lebih dimana orang yang satu bertindak sebagai pemberi informasi dan orang yang lain berperan sebagai penerima informasi. Intinya, korelasinya harus melibatkan dan terfokus kepada orang-orang itu sendiri dalam suatu organisasi. Dengan kata lain, dapat disimpulkan komunikasi dapat dibilang juga sebagai proses penyampaian informasi yang berguna untuk mengkoordinasikan lingkungan dan orang lain demi mencapai suatu tujuan.

Sebuah bentuk organisasi pasti mengedepankan sebuah komunikasi agar tercipta hasil yang selaras. Biasanya proses komunikasi dalam suatu organisasi meliputi atasan dan bawahan dengan

Kominikasi Di Dalam Organisasi Page 1

Page 2: komunikasi

penyampaian yang terarah dari suatu atasan ke bawahannya yang semata-mata semua berorientasi berdasarkan organisasi.

Tujuan komunikasi dalam sebuah organisasi sangat memberikan banyak manfaat secara langsung yaitu memudahkan para anggota bekerja dari instruksi-instruksi yang diberikan dari atasan dan untuk mengurangi kesalahpahaman yang biasa terjadi dan memang sudah melekat pada suatu organisasi. Apabila semua bawahan dan atasan dapat berinteraksi dengan baik, maka seluruh kesalahpahaman yang beresiko mungkin akan berkurang, karena tiap manusia mempunyai cara penyampaian komunikasi yang berbeda-beda secara verbal. Dengan demikian semua pelaku organisasi harus berbicara, bertindak satu sama lain guna untuk membangun suatu lingkungan kondusif dan mengetahui situasi-situasi yang akan terjadi diluar dugaan karena kesalahan komunikasi sekecil apapun pasti akan berakibat fatal.

Tujuan atau Manfaat dari Komunikasi menurut MacBride (1977) editor buku Many Voices One World, diuraikan bahwa apabila komunikasi di pandang dari arti yang lebih luas, maka fungsinya dalam tiap sistem sosial adalah sebagai berikut: Fungsi Informasi  ;

yaitu pengumpulan, penyampaian, pemrosesan, penyebaran berita, data gambar, fakta dan pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi.

Fungsi sosialisasi  :penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif, yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif didalam masyarakat.

Fungsi motivasi ;menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya.

Perdebatan dan diskusi  menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah publik.

Fungsi pendidikan  pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, dan pendidikan ketrampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.

Memajukan kebudayaan  :penyebaran hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan masa lalu perkembangan kebudayaan dengan memperluas horizon seseorang.

Fungsi hiburan  :penyebarluasan sinyal atau lambang-lambang, simbol-simbol, suara, dan citra (image) dari drama, tari, kesenian, dan lain sebagainya.

Fungsi integrasi  :menyediakan bagi bangsa, kelompokman individu kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar mereka saling kenal dan mengerti, menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain ( Effendy, 2002:27-28 ).

3. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASIAgar komunikasi berjalan dengan baik maka di dalam sebuah komunikasi tentunya terdapat

beberapa unsur di dalamnya, unsur-unsur tersebut antara lain adalah :

Kominikasi Di Dalam Organisasi Page 2

Page 3: komunikasi

Komunikator / Pengirim / SenderMerupakan orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan. Komunikator bisa

tunggal, kelompok atau organisasi pengirim berita. Komunikator bertanggung jawab dalam hal mengirim berita dengan jelas, memilih media yang cocok untuk menyampaikan pesan tersebut, dan meminta kejelasan pesan telah diterima dengan baik. Untuk itu, seorang komunikator dalam menyampaikan pesan atau informasi harus memperhatikan dengan siapa dia berkomunikasi, apa yang akan dia sampaikan dan bagaimana cara menyampaikannya. Komunikan / Penerima / Receiver

Merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator. Dalam proses komunikasi, penerima pesan bertanggung jawab untuk dapat mengerti isi pesan yang disampaikan dengan baik dan benar. Penerima pesan juga memberikan umpan balik kepada pengirim pesan untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dan dimengerti secara sempurna. Saluran / Media / Channel

Media adalah alat sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak.Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindra manusia seperti mata dan teliga.Pesan-pesan yang diterima pancaindra selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Akan tetapi, media yang dimaksud dalam buku ini, ialah media yang digolongan atas empat macam, yakni: Media antarpribadi, untuk hubungan perorang (antarpribadi) media yang tepat digunakan ialah kurir /utusan, surat, dan telpon. Media kelompok, Dalam aktivitasa komunikasi yang melibatkan khlayak lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah media kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan konperensi.Rapat biasanya digunakan untuk membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oleh suatu organisasi.Seminar adalah media komunikasi kelompok yang biasa dihadiri 150 orang.Konferensi adalah media komunikasi yang dihadiri oleh anggota dan pengurus dari organisasi tertentu.Ada juga orang dari luar organisasi, tapi biasanya dalam status peninjau.Media publik, kalau khalayak lebih dari 200-an orang, maka media komunikasi yang digunakan biasanya disebut media publik. Misalnya rapat akbar, rapat raksasa dan semacamnya. Media massa, jika khalayak tersebar tanpa diketahui di mana mereka berada, maka biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Hafied Cangara, 2008;123-126). Penerima/comunicant

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok, partai atau negara.Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran. Efek/impact

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan (Hafied Cangara, 2008;22-27).

Kominikasi Di Dalam Organisasi Page 3

Page 4: komunikasi

Untuk memudahkan pemahaman maka kami akan memberikan contoh sebagai berikut : contoh : Abdul Rojak adalah seorang dosen mata kuliah metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam, sedang menyampaikan materi tentang metode diskusi kepada para mahasiswa semester 6 dengan menggunakan video recorded. Ia mengharapkan agar mahasiswa yang belum tahu penguasaan metode diskusi menjadi menguasai penggunaan metode tersebut. Dan setelah dilakukan tes formatif pada akhir pembelajaran, para mahasiswa terbukti  telah mampu menguasai penggunaan metode tersebut.Dari contoh tersebut dapat kita analisa kelengkapan komponen-komponen komunikasinya, yakn sebagai berikut; Abdul Rojak adalah sebagai komunikator, materi metode diskusi merupakan pesannya, bahasa, isyarat dan video recorded adalah medianya, para mahasiswa semester 6 adalah komunikan, dan kondisi belum tahu metode diskusi menjadi tahu dan bisa menguasai penggunaan metode tersebut adalah efeknya.4. CIRI KOMUNIKASI

Ada beberapa ciri atau bentuk dari komunikasi yang mana beberapa hal tersebut mencerminkan fungsi dari komunikasi tersebut,ada yang bersifat mengajak ada juga yang hanya bersifat informatif, beberapa hal berikut adalah ciri dari komunikasi berdasarkan fungsi nya. Informative Communication (Komunikasi Informatif)

Informative communication adalah suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang tentang hal-hal baru yang diketahuinya. Teknik ini berdampak kognitif pasalnya komunikan hanya mengetahui saja. Seperti halnya dalam penyampaian berita dalam media cetak maupun elektronik, pada teknik informatif ini berlaku komunikasi satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, medianya menimbulkan keserempakan, serta komunikannya heterogen. Biasanya teknik informative yang digunakan oleh media bersifat asosiasi, yaitu dengan cara menumpangkan penyajian pesan pada objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian khalayak.Kendatipun demikian teknik informatif ini dapat pula berlaku pada seseorang, seperti halnya kajian ilmu yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa, namun bersifat relatif, pasalnya pada kajian ilmu tertentu, sedikit banyak telah diketahui oleh mahasiswanya.

Persuasif Communication (Komunikasi Persuasif)Komunikasi persuasif bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku komunikan

yang lebih menekan sisi psikologis komunikan. Penekanan ini dimaksudkan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, tetapi persuasi dilakukan dengan halus, luwes, yang mengandung sifat-sifat manusiawi sehingga mengakibatkan kesadaran dan kerelaan yang disertai perasaan senang. Agar komunikasi persuasif mencapai tujuan dan sasarannya, maka perlu dilakukan perencanaan yang matang dengan mempergunakan komponen-komponen ilmu komunikasi yaitu komunikator, pesan, media, dan komunikan. Sehingga dapat terciptanya pikiran, perasaan, dan hasil penginderaannya terorganisasi secara mantap dan terpadu.biasanya teknik ini afektif, komunikan bukan hanya sekedar tahu, tapi tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu.

Coersive/ Instruktive Communication(Komunikasi Bersifat Perintah)Komunikasi instruktif atau koersi teknik komunikasi berupa perintah, ancaman, sangsi dan

lain-lain yang bersifat paksaan, sehingga orang-orang yang dijadikan sasaran (komunikan) melakukannya secara terpaksa, biasanya teknik komunikasi seperti ini bersifat fear arousing, yang bersifat menakut-nakuti atau menggambarkan resiko yang buruk. Serta tidak luput dari sifat red-herring, yaitu interes atau muatan kepentingan untuk meraih kemenangan dalam suatu konflik ,perdebatan dengan menepis argumentasi yang lemah kemudian dijadikan untuk menyerang lawan. Bagi seorang diplomat atau tokoh politik teknik tersebut menjadi senjata andalan dan sangat penting untuk mempertahankan diri atau menyerang secara diplomatis.

Kominikasi Di Dalam Organisasi Page 4

Page 5: komunikasi

Human Relation (Hubungan Manusia)Hubungan manusiawi, menurut Effendy (2000:138-140), dalam arti luas ialah interaksi antara

seseorang dengan orang lain dalam segala situasi dan di dalam semua bidang kehidupan.  Adapun hubungan manusiawi dalam arti sempit yakni  interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan (work organization).Ditinjau dari ilmu komunikasi, hubungan manusiawi termasuk ke dalam komunikasi antarpersona (interpersonal communication) sebab berlangsung pada umumnya antara dua orang secara dialogis. Oleh karena sifatnya action oriented, hubungan manusiawi disebut komunikasi.Teknik komunikasi hubungan  manusiawi ini yakni berupa counseling. Konseling ini bertujuan untuk membantu konseli (counselee), yakni seseorang yang menghadapi masalah atau menderita frustasi, untuk memecahkan masalahnya sendiri atau mengusahakan terciptanya suasana yang menimbulkan keberanian untuk memecahkan masalahnya.Dalam hubungan manusiawi, ada dua jenis konseling, bergantung pada pendekatan (approach) yang dilakukan. Kedua jenis tersebut yakni direct counseling, yakni konseling yang langsung terarah, dan non-directive counseling, yakni konseling yang tidak langsung terarah.

Pendekatan Emosional (Emosional Approach)Teknik penekatan yang biasanya digunakan dalam pendekatan semacam ini biasanya bersifat

icing (baca: aising), yaitu seni menata pesan dengan emotional appeal sedemikian rupa, sehingga komunikan menjadi tertarik perhatiannya. Bisa dianalogikan dengan kue yang baru dikeluarkan dari panggangan yang ditata dengan lapisan gula warna-warni sehingga kue yang tadinya tidak menarik menjadi indah dan memikat. Dalam hubungan ini komunikator mempertaruhkan kepercayaan komunikan terhadap fakta pesan yang disampaikan, maka teknik ini berujung pay off atau reward, yaitu bujukan atau rayuan dengan cara “mengiming-imingi” komunikan dengan hal yang menguntungkan atau menjanjikan harapan. Pada umumnya emotional approach ini menggunakan konseling sebagai senjata yang ampuh, baik secara langsung maupun tidak langsung, hal ini bertujuan agar pesan bisa secara langsung menyentuh perasaan komunikan.

Pendekatan Sosial-Budaya (Sosio Culture Approach)Salah satu tujuan komunikasi adalah tersampaikannya pesan dari komunikator kepada

komunikan, maka dianjurkan bagi komunikator terlebih dahulu memahami perilaku social serta budaya masyarakat setempat yang akan menjadi komunikan. hal ini bertujuan agar komunikan, lebih memahami serta tidak merasa tersinggung oleh pesan yang disampaikan oleh komunikator, selain hal tersebut masyarakat yang menjadi komunikan tidak dapat terlepas dari budaya. oleh karena itu pesan akan lebih mudah diterima jika tidak menghilangkan aspek – aspek seni budaya yang berada di sekitar komunikan berada. Jika komunikator tidak memperhatikan kerangka budaya yang berkembang di tengah-tengah komunkan. maka tidak menutup kemungkinan pesan yang disampaikan akan mendapatkan penolakan penolakan, pasalnya budaya yang digunakan oleh masyarakat berasal dari falsafah hidupnya, serta menjadi suatu aturan yang secara tidak langsung digunakan dalam kehidupannya sehari - hari termasuk ketika seseorang mengaplikasikan pesan – pesan yang disampaikan. Jika pesan tersebut dapat selaras dengan budaya komunikan maka pesan tersebut dapat menjadi suatu behavioral, yakni suatu dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan.

5. TAHAP-TAHAP BERKOMUNIKASI Tahap Ideasi

Tahap ideasi (ideation), yaitu proses pencipataan gagasan atau informasi yang dilakukan oleh komunikator.

Tahap Ecoding

Kominikasi Di Dalam Organisasi Page 5

Page 6: komunikasi

Tahap encoding adalah gagasan atau informasi disusun dalam serangkain bentuk simbol atau sandi yang dirancang untuk dikirimkan kepada komunikan dan juga pemilihan saluran dan media komunikasi yang akan digunakan. Simbol atau sandi dapat berbentuk kata-kata (lisan maupun tertulis), gambar (poster atau grafik), atau tindakan.

Tahap PengirimanTahap pengiriman (transmitting) adalah gagasan atau pesan-pesan yang telah disimbolkan atau disandikan (encoded) melalui saluran dan media komunikasi yang tersedia dalam organisasi. Pengiriman pesan dapat dilakukan dengan  berbicara, menulis, menggambar, dan bertindak. Saluran yang dilalui pesan-pesan disebut media komunikasi. saluran  dan media komunikasinya dapat berbentuk lisan (telepon, temu-muka langsung) atau tertulis (papan pengumuman, poster dan buku pedoman), mengalir kebawah (memo dan instruksi tertulis), keatas (kotak saran, grievance prosedure, laporan prestasi kerja), atau ke samping (panitia, pertemuan antar departemen), formal (diskripsi jabatan dan prosedur kerja, konferensi) atau informal (ngobrol makan siang di kafetaria perusahaan), dan aliran satu arah (laporan tahunan yang dipublikasikan) atau dua arah (konferensi, wawancara pemutusan hubungan kerja).

Tahap Penerimaan.Setelah pesan dikirimkan melalui media komunikasi, maka diterima oleh komunikan. Penerimaan pesan ini dapat melalui proses mendengarkan, membaca, atau mengamati tergantung pada saluran dan media yang digunakan untuk mengirimkannya. Jika informasi atau pesan berbentuk komunikasi lisan, maka seringkali kegagalan dalam mendengarkan dan berkonsentrasi mengakibatkan hilangnya pesan-pesan tersebut.

Tahap EncodingTahap encoding adalah di mana pesan-pesan yang diterima diinterprestaikan, dibaca, diartikan, dan diuraikan secara langsung atau tidak langsung melalui suatu proses berpikir. Pikiran manusia, sistem memori mekanis, instink binatang, dan proses berpikir lainnya berfungsi sebagai mekanisme decoding. Dalam tahap decoding ini dapat terjadi ketidaksesuaian atau bahkan penolakan terhadap gagasan atau idea yang di”encoding” oleh komunikator dikarenakan adanya hambatan teknis, dan lebih-lebih adanya perbedaan persepsi antara komunikator dan persepsi komunikan dalam hal arti kata atau semantik.

Tahap TindakanTindakan yang dilakukan oleh komunikan sebagai respon terhadap pesan-pesan yang diterimanya merupakan tahap terakhir dalam suatu proses komunikasi. Dalam tahap ini, respon komunikan dapat berbentuk usaha melengkapi informasi, meminta informasi tambahan, atau melakukan tindakan-tindakan lain. Jika setiap pesan yang dikirimkan komunikator menghasilkan respon tindakan seperti apa yang diharapkan, maka dapat dikatakan telah terjadi komunikasi yang efektif.

6. PROSES KOMUNIKASI Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya,

sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya.[4] Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Secara umum terdapat 2 hal yang berkaitan dengan proses komunikasi, hal tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

1) Komunikasi primerProses komunikasi secara primer dijelaskan oleh Effendy (2000:11) adalah proses

penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan

Kominikasi Di Dalam Organisasi Page 6

Page 7: komunikasi

menggunakan  lambang (symbol) sebagai media.Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi ialah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara  langsung mampu “menerjemahkan pikiran” dan atau perasaan komunikator pada komunikan.Pikiran dan atau perasaan seseorang baru akan diketahui oleh dan akan ada dampaknya kepada orang lain apabila ditransmisikan dengan menggunakan media primer tersebut, yakni lambang-lambang. Atau dengan kata lain, pesan (message) yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan terdiri atas isi (the content) dan lambang (symbol). Bahasa sebagai media primer yang paling banyak digunakan dalam komunikasi adalah mengandung dua jenis pengertian kata. Dua jenis pengertian kata itu yakni pengertian denotatif dan pengertian konotatif. Sebuah perkataan dalam pengertian denotatif adalah yang mengandung arti dan diterima secara umum oleh kebanyakan orang dengan bahasa dan kebudayaan yang sama. Sedangkan perkataan dalam pengertian denotatif adalah yang mengandung emosional atau mengandung penilaian tertentu.Wilbur Schramm (1971) menyatakan bahwa komunikator akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference), yakni panduan pengalaman dan pengertian (collection of experiences and meanings) yang pernah diperoleh komunikan. Bidang pengalaman, Schramm menambahkan, merupakan faktor yang penting dalam komunikasi. Jika bidang pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan berlangsung lancar

2) Komunikasi sekunderProses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada

oaring lain dengan menggunakan alat atausarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.Media merupakan alat atau sarana yang diciptakan untuk meneruskan pesan komunikasi.Pada akhirnya, sejalan dengan berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan kebudayaannya, komunikasi bermedia (mediated communication) mengalami kemajuan pula dengan memadukan komunikasi berlambang bahasa dengan komunikasi berlambang gambar dan warna. Maka film, televise dan video pun sebagai media yang mengandung bahasa, gambar, dan warna melanda masyarakat di Negara manapun.

Pentingnya peranan media, surat kabar, radio, atau televisi, merupakan media yang efisien dalam mencapai komunikan dalam jumlah yang amat banyak. Akan tetapi, menurut para ahli komunikasi diakui bahwa keefektifan dan efisiensi komunikasi bermedia hanya dalam menyebarkan pesan-pesan yang bersifat informative. Menurut mereka, yang efektif dan efisien dalam menyampaiakan pesan persuasive adalah komunikasi tatap muka karena kerangka acuan (frame of reference) komunikan dapat diketahui oleh komunikator, sedangkan dalam proses komunikasinya , umpan balik berlangsung secara seketika, dalam artian komunikator mengetahui tanggapan reaksi komunikan pada saat itu juga.

Proses komunikasi secara sekunder merupakan sambungan dari komunikasi primer untuk menembus dimensi ruang dan waktu. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (massmedia) dan media nirmassa atau media non-massa (non-mass-media).

7. FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM KOMUNIKASIKomunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan/informasi diantara

beberapa orang. Karenanya komunikasi melibatkan seorang pengirim, pesan/informasi saluran dan penerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan balik kepada pengirim untuk

Kominikasi Di Dalam Organisasi Page 7

Page 8: komunikasi

menyatakan bahwa pesan telah diterima. Maka kita perlu mempergatikan beberapa faktor komponen di lihat dari komunikator dan komunikan. Faktor Komponen Komunikator

Dua faktor penting yang harus dimiliki oleh seorang komunikator antara lain adalah:1. Kepercayaan pada Komunikator (Source Credibility); Hasrat seseorang untuk memperoleh suatu pernyataan yang benar. Kualitas komunikasinya sesuai dengan kualitas sampai dimana ia memperoleh kepercayaan dari komunikan. Kepercayaan ditentukan oleh Keahliannya dan dapat dipercaya. Karena kepercayaan yang besar dapat merubah sikap.2. Daya Tarik Komunikator (Source Attractiveness); Hasrat seseorang untuk menyamakan dirinya dengan komunikator. Komunikator akan sukses dalam komunikasinya, bila berhasil memikat perhatian komunikan. Sehingga akan mempunyai kemampuan melakukan perubahan sikap melalui mekanisme daya tarik. Komunikan menyenangi komunikator, apabila merasa adanya kesamaan khususnya kesamaan ideologi.

Faktor Komponen KomunikanPara Ahli Komunikasi meneliti sedalam-dalamnya tujuan KomunikanMengapa “Know Your Audience” merupakan ketentuan utama dalam komunikasiSebabnya ialah karena kita harus mengetahui komunikan kita dalam menyampaikan sebuah komunikasi,oleh karena itu sangatlah penting mengetahui :

Timing yang tepat untuk suatu pesan; Bahasa yang harus dipergunakan agar pesan dapat dimengerti; Sikap dan nilai yang harus ditampilkan agar efektif; Jenis kelompok dimana komunikasi akan dilaksanakan.

Komunikan dapat dan akan menerima sebuah pesan hanya kalau terdapat empat kondisi berikut ini :

1. Dapat dan Benar-benar Mengerti Pesan Komunikasi;2. Pada Saat Mengambil Keputusan, Sadar Sesuai dengan Tujuannya;3. Pada Saat Mengambil Keputusan, Sadar Keputusannya Bersangkutan dengan

Kepentingan Pribadinya;4. Mampu menepatinya baik secara mental maupun fisik.

8. HAMBATAN KOMUNIKASIDi dalam komunikasi selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalanya komunikasi, sehingga seringkali informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan dimengerti dengan jelas oleh komunikan.hambatan tersebut antara lain :

a) Hambatan dari Proses Komunikasi Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi

dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional. Hambatan dalam penyandian/simbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan

tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.

Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.

Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima.

Kominikasi Di Dalam Organisasi Page 8

Page 9: komunikasi

Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima atau mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.

Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretative, Hambatan tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

b) Hambatan  FisikHambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan (cacat tubuh misalnya orang yang tuna wicara), gangguan alat komunikasi dan sebagainya.

c) Hambatan SemantikFaktor pemahaman bahasa dan penggunaan istilah tertentu. Kata-kata yang  dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima pesan. Misalnya : adanya perbedaan bahasa (bahasa daerah, nasional, maupun internasional).

d) Hambatan Psikologis Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan, sehingga menimbulkan emosi diatas pemikiran-pemikiran dari sipengirim maupun si penerima pesan yang hendak disampaikan.

e) Hambatan ManusiawiTerjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi,kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alatpancaindera seseorang, dll.

9. MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASIBeberapa hambatan di atas mungkin saja terjadi di dalam sebuah komunikasi,sebagai

komunikator tentunya kita tidak mengharapkan hal tersebut, maka dari itu kita harus faham bagaimana cara mengatasi hambatan-hambatan di dalam komunikasi yang antara lain adalah sebagai berikut:

1. Gunakan umpan-balikBeri kesempatan pada orang orang lain untuk menyampaikan ide atau gagasannya,

sehingga tercipta dua iklim komunikasi dua arah.2. Kenali si penerima berita

Bagaimana latar belakang pendidikannya, Bagaimana pengetahuan tentang subyek pembicaraan, Sejauh mana minat dan perasaan.        

3. Rencanakan secara telitiPertimbangkan baik-baik, misalnya : apa, mengapa, siapa, bagaimana, kapan.

10. PERAN MANAJER SEBAGAI KOMUNIKATORSebagai komunikator, seorang pemimpin organisasi, manajer, atau administrator harus

memilih salah satu berbagai metode dan teknik komunikasi yang disesuaikan dengan situasi pada waktu komunikasi dilancarkan. Sebagai komunikator, seorang manajer harus menyesuaikan penyampaian pesannya kepada peranannya yang sedang dilakukannya. Dalam hubungan ini, Henry Mintzberg seorang profesor manajemen pada McGill University di Montreal-Kanada,

Kominikasi Di Dalam Organisasi Page 9

Page 10: komunikasi

menyatakan wewenang formal seorang manajer menyebabkan timbulnya tiga peranan: peranan antarpersona; peranan informasi; dan peranan memutuskan.1) Peranan antarpersona;

Peranan tokoh. Kedudukan sebagai kepala suatu unit organisasi, membuat seorang manajer melakukan tugas yang bersifat keupacaraan. Karena ia merupakan seorang tokoh, maka selain memimpin berbagai upacara di kantornya, ia juga diundang oleh pihak luar untuk menghadiri berbagai upacara. Dalam peranan ini seorang manajer berkesempatan untuk memberikan penerangan, penjelasan, imbauan, ajakan, dan lain-lain

Peranan pimpinan. Sebagai pemimpin, seorang manajer bertanggung jawab atas lancar-tidaknya pekerjaan yang dilakukan bawahannya. Beberapa kegiatan bersangkutan langsung dengan kepemimpinannya pada semua tahap manajemen: penentuan kebijaksanaan, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan penilaian. Ada juga kegiatan-kegiatan yang tidak langsung berkaitan dengan kepemimpinannya, antara lain memotivasi para karyawan agar giat bekerja. Untuk melaksanakan kepemimpinananya secara efektif, maka ia harus mampu melaksanakan komunikasi secara efektif. Dalam konteks kepemimpinan, seorang manajer berkomunikasi efektif bila ia mampu membuat para karyawan melakukan kegiatan tertentu dengan kesadaran, kegairahan, dan kegembiraan. Dengan suasana kerja seperti itu akan dapat diharapkan hasil yang memuaskan.

Peranan penghubung. Dalam peranan sebagai penghubung, seorang manajer melakukan komunikasi dengan orang-orang di luar jalur komando vertikal, baik secara formal maupun secara tidak formal.

2) Peran informasional;Dalam organisasinya, seorang manajer berfungsi sebagai pusat informasi. Ia

mengembangkan pusat informasi bagi kepentingan organisasinya. Peranan informasional meliputi peranan-peranan sebagai berikut. Peranan monitor. Dalam melakukan peranannya sebagai monitor, manajer memandang

lingkungan sebagai sumber informasi. Ia mengajukan berbagai pertanyaan kepada rekan-rekannya atau kepada bawahannya, dan ia menerima informasi pula dari mereka tanpa diminta berkat kontrak pribadinya yang selalu dibinanya.

Peranan penyebar. Dalam peranannya sebagai penyebar ia menerima dan menghimpun informasi dari luar yang penting artinya dan bermanfaat bagi organisasi, untuk kemudian disebarkan kepada bawahannya.

Peranan juru bicara. Peranan ini memiliki kesamaan dengan peranan penghubung, yakni dalam hal mengkomunikasikan informasi kepada khalayak luar. Perbedaannya ialah dalam hal caranya: jika dalam peranannya sebagai penghubung ia menyampaikan informasi secara antarpribadi dan tidak selalu resmi, namun dalam peranannya sebagai juru bicara tidak selamanya secara kontak pribadi, tetapi selalu resmi.Dalam peranannya sebagai juru bicara itu ia juga harus mengkomunikasikan informasi kepada orang-orang yang berpengaruh yang melakukan pengawasan terhadap organisasinya.Kepada khayalak di luar organisasinya. Ia meyakinkan khalayak bahwa organisasi yang dipimpinnya telah melakukan tanggung jawab sosial sebagaimana mestinya. Ia meyakinkan pula para pejabat pemerintah bahwa organisasinya berjalan sesuai dengan peraturan sebagaimana mestinya.

Kominikasi Di Dalam Organisasi Page 10

Page 11: komunikasi

3) Peran memutuskan.Seorang manajer memegang peranan yang sangat penting dalam sistem pengambilan

keputusan dalam organisasinya. Ada empat peranan yang dicakup pada peranan ini. Peranan wiraswasta. Seorang manajer berusaha memajukan organisasinya dan

mengadakan penyesuaian terhadap perubahan kondisi lingkungannya. Ia senantiasa memandang ke depan untuk mendapatkan gagasan baru. Jika sebuah gagasan muncul, maka ia mengambil prakarsa untuk mengembangkan sebuah proyek yang diawasinya sendiri atau didelegasikannya kepada bawahannya.

Peranan pengendali gangguan. Seorang manajer berusaha sebaik mungkin menanggapi setiap tekanan yang menimpa organisasi, seperti buruh mogok, para pelanggan menghilang, dsb.

Peranan penentu sumber. Seorang manajer bertanggung jawab untuk memutuskan pekerjaan apa yang harus dilakukan, siapa yang akan melaksanakan, dan bagaimana pembagian pekerjaan dilangsungkan. Manajer juga mempunyai kewenangan mengenai pengambilan keputusan penting sebelum implementasi dijalankan. Dengan kewenangan itu, manajer dapat memastikan bahwa keputusan-keputusan yang berkaitan semuanya berjalan melalui pemikiran tunggal .

Peranan perunding. Manajer melakukan peranan perunding bukan saja mengenai hal-hal yang resmi dan langsung berhubungan dengan organisasi, melainkan juga tentang hal-hal yang tidak resmi dan tidak langsung berkaitan dengan kekayaan. Bagi manajer, perundingan merupakan gaya hidup karena hanya ialah yang mempunyai kewenangan untuk menanggapi sumber-sumber organisasional pada waktu yang tepat dan hanya ialah yang merupakan pusat jaringan informasi yang sangat diperlukan bagi perundingan yang penting.

11. KOMUNIKASI INTERNAL Komunikasi internal adalah komunikasi yang terjadi diantara orang-orang yang berada didalam suatu perusahaan, yang menyebabkan terjadinya pertukaran gagasan diantara para administrator dan pegawai dalam suatu perusahaan yang menyebabkan terwujudnya perusahaan tersebut lengkap dengan struktur organisasi khas dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal didalam perusahaan.Melihat dari definisi Neni Yulianita (2007:92), komunikasi Internal) bahwa, komunikasi internal timbul akibat adanya interaksi/hubungan yang ada pada orang-orang yang ada di dalam organisasi, hubungan/interaksi yang ada dikarenakan hubungan kerja didalam organisasi haruslah hubungan yang simbosis mutualis, artinya meskipun terdapat perbedaan tugas, misalkan adanya tuntutan spesialisasi, selalu diperlukan hubungan yang selalu saling menguntungkan, agar tercapainya tujuan perusahaan tersebut, kepuasan pegawai dan masyarakat.

Jenis-jenis Komunikasi InternalKomunikasi Internal menurut Onong Uchjana Effendy (2006:125), meliputi berbagai cara

yang dapat diklarifikasikan menjadi dua jenis, yakni:a) Komunikasi Personal (Personnel Communication), Komunikasi persona di bagi menjadi 2 macam :1)      Komunikasi intrapersona (intrapersonal communication) Komunikasi intrapersona merupakan komunikasi yang terjadi dengan diri sendiri tanpa melibatkan orang lain, di mana ada upaya self disclosure atau pembukaan diri dan pemahaman terhadap kebutuhan akan dirinya sendiri. Sehingga mampu memkoordinasikan, mengharmoniskan, dan menselarakan perilaku dengan kebutuhan diri.

Kominikasi Di Dalam Organisasi Page 11

Page 12: komunikasi

2)      Komunikasi antarpersona (interpersonal communication) Dalam proses komunikasi antarpersona (interpersonal communication) adalah melibatkan dua orang dalam situasi interaksi, komunikator menyandi suatu pesan, lalu menyampaikan kepada komunikan, dan komunikan mengawasandi pesan tersebut. Pada saat itu komiunikator sebagai encoder, dan komunikan sebagai decoder namun sebaliknya ketika timbul dialog komunikator sebagai decoder dan komunikan sebagaiencoder.  Sehinga akan timbul umpan balik dari komunikan. Komunikasi antarpersona adalah komunikasi yang dilakukan dalam situasi tatap muka(face-to-face communication), sehingga tanggapan dari komunikan langsung diketahui. Tanggapan langsung dari komunikan tersebut dinamakan umpan balik seketika (intermediate feedback). Situasi yang sama dengan komunikasi antarpesona ialah komunikasi kelompok (group communication), baik komunikasi kelompok kecil (small group communication) maupun komunikasi kelompok besar (large group communication).b) Komunikasi Kelompok (group communication), Adalah komunikasi antara seseorang dalam situasi tatap muka. Komunikasi ini bisa kecil, dan bisa juga besar, tetapi berapa jumlah orang yang termasuk kelompok kecil, dan berapa jumlah yang termasuk besar tidak ditentukan dengan perhitungan secara eksak, dengan ditentukan berdasarkan ciri dan sifat komunikan dalam hubungannya dengan proses komunikasi. Kelompok ini bisa kecil dan bisa besar1)      Komunikasi  kelompok kecil (small group communication) Komunikasi kelompok kecil merupakan komunikasi antara seorang manajer atau administrator dengan sekelompok karyawan yang memungkinkan terdapatnya kesempatan bagi salah seorang untuk memberikan tanggapan secara verbal. Dengan kata lain, dalam komunikasi kelompok kecil si pemimpin bisa melakukan komunikasi antar persona dengan salah seorang peserta kelompok.Dalam komunikasi kelompok kecil seperti seminar, kuliah, ceramah, brifing, lokakarya, forum, atau symposium, umpan balik yang diperlukan komunikator adalah yang bersifat verbal karena komunikasinya ditujukan kepada kognisi komunikan, jadi permasalahannya mengerti atau tidak harus dinyatakan dengan kata-kata. .2)      Komunikasi  kelompok besar (large group communication). Kelompok besar merupakan kelompok komunikan yang karena jumlahnya banyak , dalam suatu situasi komunikasi hampir tidak terdapat kesempatan untuk memberikan tanggapan secara verbal atau bisa dikatakan kemungkinan sangat kecil untuk berdialog.Komunikasi jenis ini adalah seperti rapat raksasa yang diadakan di stadion dengan dihadiri ribuan pengunjung. Komunikasi dalam situasi ini  ditujukan kepada afeksi komunikan, kepada perasaannya, bukan kepada otaknya. Karena akan terjadi wabah mental atau contagion mentale, yakni kohesi atau kepaduan mental. Sehingga akan tampak jika di lapangan ada yang berteriak “Allahu Akbar” maka akan diikuti secara serempak oleh seluruh hadirin.

Arus Komunikasi InternalMenurut Arni Muhamad (2005:109), ada empat arus atau arah komunikasi internal, sebagai

berikut :

Kominikasi Di Dalam Organisasi Page 12

Page 13: komunikasi

1. Komunikasi Ke Atas (Up word Comunication)

Organisasi yang efektif dan efisien memerlukan komunikasi ke atas sama banyaknya dengan komuniksi ke bawah yang diperlukannya. Dalam situasi ini semacam itu, komunikator berada di tingkat bahwah dalam organisasi, sedangkan penerima berada di tingkat atas.

Gambar : 2.1. Arus Komunikasi Dari Bawah ke Atas.

2. Komunikasi Ke Bawah (Down word Comunication)

Komunikasi kebawah mengalir dari individu ditingkat atas hierarki kepada orang-orang ditingkat bawah. Bentuk komunikasi kebawah yang paling umum ialah intruksi kerja, memo resmi, pernyataan kebijaksanaan, prosedur, buku pedoman, dan publikasi perusahaan.

Gambar : 2.2. Arus komunikasi dari atas ke bawah.

3. Komunikasi Horizontal (Horizontal Comunication)

Komuniksi Horizontal adalah komunikasi yang terjadi antara individu-individu dengan

karyawan yang mempunyai status atau pangkat yang sama dalam struktur organisasi. Jenis

Kominikasi Di Dalam Organisasi Page 13

Direktur Utama

Direktur

manajer manajer

Direktur

manajer manajer

Direktur Utama

Direktur Direktur

manajer manajermanajer manajer

Page 14: komunikasi

komunikasi ini untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan berbagai fungsi organisasi dalam

perusahaan. Misalnya, (Komuniksi antara Staf, komunikasi antara karyawan menengah) Staf Biro

Perancanaan Sumber Daya Hutan berkoordinasi dengan Staf Biro Pembinaan dan Konservasi Sumber

Daya Hutan mengenai rencana pengelolaan hutan bersama masyarakat. Arus komunikasinya adalah

komunikasi horizontal.

Gambar : 2.3. Arus Komunikasi Horizontal.

4. Komunikasi Diagonal (Diagonal Comunication)

Komunikasi Diagonal melibatkan komunikasi dua tingkat organisasi yang berbeda. Contoh :

Komunikasi formal antar Manajer Pemasaran Kayu dengan bagian pengolahan kayu. Antar manajer

produksi dengan bagian promosi.

Gambar :2.4. Arus Komunikasi Diagonal.

Kominikasi Di Dalam Organisasi Page 14

Direktur Utama

Direktur

Manajer Manajer

Direktur

ManajerManajer

Direktur Utama

Direktur Direktur

Manajer Manajer Manajer Manajer

Page 15: komunikasi

12. Gaya Komunikasi dalam Organisasi

1. The Controlling Stylecontrolling style communication ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications.

2. The equalitarian styleDalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota organnisasi The Equalitarian Style dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama. Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way communication).

3. The Structuring StyleGaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk memengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut mereka bahwa pemrakarsa (initiator) struktur yang efisien adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.

4. The Dynamic styleGaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).

5. The Relinguishing StyleGaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.

6. The Withdrawal Style     Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.

13. KOMUNIKASI EKSTERNAL Kegiatan bisnis tidak akan berhasil jika tidak ada komunikasi. Komunikasi bisnis dapat dilakukan di dalam perusahaan dan di luar perusahaan. Di dalam perusahaan komunikasi perlu dibina secara baik dengan para karyawan agar mereka lebih yakin dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Jika karyawan tidak yakin, tidak mengenal secara lengkap akan produk yang dihasilkan maka mereka sulit mengkomunikasikan produk tersebut kepada orang lain di luar perusahaan.Kemudian komunikasi intern ini sangat penting untuk menjaga kelancaran jalannya organisasi perusahaan sehingga tidak akan timbul miskomunikasi antar bagian-bagian, seksi-seksi dalam perusahaan. Komunikasi eksternal dilakukan perusahaan dalam hubungan dengan masyarakat,

Kominikasi Di Dalam Organisasi Page 15

Page 16: komunikasi

pemerintah pada umumnya dan khususnya terhadap para konsumen atau langganan.1. Komunikasi dengan langganan Dengan langganan atau konsumen perlu dibina komunikasi terus menerus agar konsumen tidak lupa dengan produk perusahaan. Bila konsumen sudah berhasil tertarik satu kali membeli produk tertentu ini belum dikatakan sukses. Dikatakan sukses apabila konsumen tersebut tetap menjadi langganan dan terbentuk pada dirinya suatu sikap yang disebut ” PATRONAGE BUYING MOTIVE” , artinya suatu sikap dimana seseorang selalu ingin berbelanja ke toko tertentu saja atau dia hanya ingin memakai barang X saja, tidak mau diganti dengan barang lain.Patronage buying motive pada suatu toko dapat terjadi karena adanya komunikasi yang baik antara pemilik, pelayan toko dengan konsumennya seperti servis memuaskan, barang yang di jual lengkap, tersedia macam-macam fasilitas seperti lapangan parkir, barang yang diantarkan, jika perlu bisa kridit dan sebagainya.2. Komunikasi dengan lembaga pemerintah Di sini orang yang bergerak dibidang bisnis harus memahami peraturan-peraturan yang dikeluarkan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah propinsi, kabupaten, kecamatan, RT, RW, dan sebagainya.Kemudian perusahaan selalu berkomunikasi dengan cara mengisi formulir-formulir yang harus diisi, mematuhi segala kewajiban, memperpanjang surat-surat ijin jika sudah habis masa berlakunya seperti SIUP ( Surat Ijin Usaha Perdagangan ), mendatangi kantor Kotamadya bidang ekonomi guna mendapat ijin-ijin tertentu, ke Kantor Perindustrian, ke Kantor Dinas Perdagangan dan sebagainya.3. Komunikasi dengan masyarakat Perusahaan hidup ditengah-tengah masyarakat, perusahaan tidak berdiri sendiri antara keduanya terjalin suatu kerjasama dan saling berkomunikasi. Misalnya dalam merayakan hari-hari tertentu perusahaan harus mengikuti apa yang berkembang dimasyarakat. Menghadapi Hari Raya Idul Fitri, took perlu ditata sedemikian rupa menyambut hari raya tersebut, demikian pula Hari Raya Peringatan Proklamasi 17 Agustus, Tahun Baru dan sebagainya. Ini merupakan suatu cara berkomunikasi dengan masyarakat.

14. MEDIA KOMUNIKASI EKSTERNAL Media komunikasi ekternal menurut sifatnya:Kita mengenal 4 macam komunikasi eksternal maupun media komunikasi internal, yaitu: 1) Media cetak, ialah segala barang cetak seperti surat kabar, majalah, brosur, pamflet, buletin, dan sebagainya. 2) Media visual, ialah media yang dapat dilihat seperti film, televisi, foto, lukisan, pameran 3) Media auditif, ialah media yang dapat didengar.Termasuk jenis media ini, misalnya: radio, telepon, tape recorder, gramafon. 4) Media audio-visual ialah media yang dapat dilihat maupun yang dapat didengar, misalnya: televisi, film, video. Menurut sifatnya media komunikasi yang dipergunakan baik untuk media komunikasi eksternal maupun untuk media internal itu sama, yaitu cetakan, visual, auditif, dan campuran (visual dan auditif), hanya pemilihan dan penetapan jenis medianya saja yang berbeda. Media komunikasi eksernal mempunyai jangkauan yang lebih luas, sedangkan media komunikasi internal hanya bersifat intern, dan jangkauannya hanya terbatas ke dalam organisasi atau kantor saja.

Di bawah ini dikemukakan beberapa jenis media komunikasi eksternal yang sering atau umum dipergunakan.1) PersDari media cetak yang umum yang dipergunakan, dan paling luas untuk diketahui dan dibaca oleh publik (masyarakat adalah surat kabar, atau yang disebut pers). Pers mempunyai fungsi antara lain:• Sebagai alat penghubung• Sebagai information-press, menyebarkan berita-berita, dan keterangan-keterangan kepada publik• Sebagai opinion press, membawakan pendapat-pendapat kepada masyarakat• Sebagai mass education-press, dengan menyajikan berbagai macam pengetahuan2) RadioDari media auditif, radio sering dipergunakan dan paling banyak didengar orang setiap hari. Radio

Kominikasi Di Dalam Organisasi Page 16

Page 17: komunikasi

mempunyai fungsi sebagai alat untuk menyampaikan berita, keterangan-keterangan, pendapat-pendapat.3) Film dan televisiDari media audio visual, film dan televisi merupakan media yang penting. Sejak didirikannya studio pemancar televisi di Jakarta pada bulan Agustus 1962 masyarakat Indonesia telah dapat menikmati siaran-siaran televisi.Film dan televisi mempunyai fungsi untuk memberikan berbagai informasi, keterangan, pendapat, pendidikan dan hiburan.4) PameranPameran merupakan salah satu jenis media visual yang sering dipergunakan. Berbagai macam pameran telah diadakan oleh pemerintah indonesia, ataupun oleh badan-badan lainnya, misalnya, Pameran Produksi Indonesia (PPI), pameran buku (yang diselenggarakan oleh IKAPI), pameran industri, dan sebagainya

15. CONTOH STUDI KASUS KOMUNIKASI

            Pengaruh komunikasi dalam organisasi terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja (studi kasus pada karyawan bagian produksi Pabrik Kertas CV semarang jaya).

Komunikasi dalam organisasi, kepuasan kerja, kinerja. Dewasa ini telah banyak organisasi yang berdiri dan berkembang sukses baik dalam skala kecil maupun besar. Organisasi sendiri merupakan suatu alat dimana orang-orang mempersatukan kecakapan dan usaha mereka untuk mencapai tujuan bersama. Sering dijumpai bahwa karyawan kurang terpuaskan hatinya dalam melaksanakan tugasnya karena informasi mengenai prosedur kerja yang disampaikan pimpinan kurang dapat dipahami. Sehingga karyawan cenderung merasa khawatir, segan, dan takut dalam melaksanakan tugasnya.

Dengan adanya perasaan-perasaan tersebut dalam melaksanakan tugas mengakibatkan kinerja karyawan menjadi menurun. Salah satu jalan mengatasi semua ini adalah dengan saluran komunikasi. Studi kasus  ini bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam tentang komunikasi dalam organisasi yang ada di Pabrik Kertas CV semarang jaya guna meningkatkan kinerja karyawan melalui kepuasan kerja.

Berdasarkan wacana diatas disarankan antara atasan dengan bawahan pada Pabrik Kertas CV semarang jaya lebih sering meningkatkan koordinasi (mengadakan sharing) sehingga setiap kegiatan akan berjalan dengan baik karena dapat mengerti perasaan karyawan mulai dari masalah pekerjaan, rekan sekerja, sampai masalah kesesuaian upah,  secara periodik para atasan (direktur, manager, kepala bagian)lebih sering terjun langsung ke lapangan sehingga dapat meningkatkan kepuasan dan kinerja, pimpinan memperhatikan keluhan-keluhan dari para karyawan.

Kominikasi Di Dalam Organisasi Page 17

Page 18: komunikasi

BAB IIIPENUTUP

KESIMPULANPada dasarnya komunikasi sangat diperlukan didalam kehidupan sehari-hari dalam aspek apapun,

baik itu dalam kegiatan berorganisasi atau dalam kehidupan sehari-hari, dalam kegiatan berorganisasi, komunikasi diperlukan dengan tujuan agar sebuah system atau komunikasi yang ada bisa terjalin dengan sempurna dan lebih baik.

Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan/informasi diantara beberapa orang. Karenanya komunikasi melibatkan seorang pengirim, pesan/informasi saluran dan penerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan balik kepada pengirim untuk menyatakan bahwa pesan telah diterima.

Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia adalah makhluk social yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Dalam berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar yang akan menjadi patokan seseorang tersebut dalam berkomunikasi. Dalam proses kita juga harus ingat bahwa terdapat banyak hambatan-hambatan dalam berkomunikasi.

Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan nonverbal, komunikasi verbal atau tertulis dan komunikasi nonverbal atau bahasa (gerak tubuh). Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan san mendapatkan umpan balik. Seseorang dalam berkomunikasi pasti dapat merasakan timbale balik antara pemberi informasi serta penerima informasi sehingga terciptanya suatu hubungan yang mutualisme antara keduanya.

SARANDengan disusunnya makalah ini, maka pembaca atau mahasiswa dapat mengerti dan memahami

pentingnya arti komunikasi dalam organisasi, didalam kehidupan berorganisasi atau dikehidupan sehri-hari yang membutuhkan komunikasi.

Semoga makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta berguna bagi pembaca atau mahasiswa, dalam makalah ini kami mohon maaf jika ada tulisan kami atau bahasa kami kurang berkenan, dengan demikian kami mengharapkan kritik dan saran atas tulisan kami agar bisa membangun dan memotivasi kami agar membuat tulisan jauh lebih baik lagi.

Kominikasi Di Dalam Organisasi Page 18

Page 19: komunikasi

DAFTAR PUSTAKA

http://alvitaprima.blogspot.com/2013/05/makalah-komunikasi-dalam-organisasi_23.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Organisasihttp://radenmasyonatanpandukristanto.blogspot.com/2013/05/peran-komunikasi-dalam-organisasi.html

Kominikasi Di Dalam Organisasi Page 19