komuni pertamaku – kenangan terindah

29
Komuni Pertamaku Kenangan Terindah F.X. Didik Bagiyowinadi, Pr

Upload: bonivasius-budy

Post on 11-Jun-2015

819 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

Komuni Pertamaku Kenangan Terindah

F.X. Didik Bagiyowinadi, Pr

Page 2: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

OB 40209005

KOMUNI PERTAMAKUKenangan Terindah

Penulis: F.X. Didik Bagiyowinadi, Pr

© F.X. Didik Bagiyowinadi, Pr

Penerbit OBOR (Anggota IKAPI)Jl. Gunung Sahari 91 – Jakarta 10610

• Telp.: (021) 422 2396 (Hunting) • Fax.: (021) 421 9054• E-mail: [email protected]; [email protected]

• Website: www.obormedia.com

Cet. 1 – April 2009

Editor – Panjibudi, Helen Fitria, Yon LesekSetting isi – Markus M.

Perwajahan – Martinus Ferianto

Hak cipta dilindungi Undang-Undang.Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini

tanpa izin tertulis dari Penerbit OBOR.

Nihil Obstat : Bosco da Cunha, O.Carm Jakarta, 03 Maret 2009

Imprimatur : Yohanes Subagyo, Pr Vikjen Keuskupan Agung Jakarta

Jakarta, 06 Maret 2009

ISBN 13 : 978-979-565-509-1ISBN 10 : 979-565-509-4

Dicetak oleh Percetakan SMK Grafika Desa Putera, Jakarta.

Page 3: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

Daftar Isi

Prakata ........................................................................... vii

Pendahuluan .................................................................... 1

1 Indahnya Berpartisipasi dalam Perjamuan Tuhan ........ 7

2 Bahagianya Menyambut Komuni Pertama................ 33

3 Lagu Kenangan Terindah ......................................... 53

4 Renungan dari Paus Yohanes Paulus II ..................... 61

5Ajaran Iman Paus Benediktus XVI tentang Komuni Kudus ....................................................... 77

Page 4: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

6 Devosi kepada Sakramen Mahakudus ...................... 95

7 Merayakan Sakramen Tobat .................................... 107

Penutup........................................................................ 121

Doa-Doa Harian .......................................................... 125

Biografi Penulis ............................................................ 150

Page 5: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

Prakata

M enyambut Komuni Pertama sungguh me-rupakan kenangan indah yang tak mung-kin terlupakan. Apalagi bila kita melihat-

lihat kembali foto/VCD Misa Penerimaan Komuni Pertama dan pesta syukurnya. Namun, lebih dari sekadar bernostalgia akan momen istimewa itu, le-bih penting lagi adalah bagaimana kita menghayati iman Katolik kita setelah diperkenankan menyambut Komuni Kudus. Apakah kita semakin bersahabat akrab dengan Tuhan Yesus? Apakah kita semakin tekun dan antusias mengikuti Misa Kudus? Apakah kita juga semakin rela meneruskan berkat Tuhan bagi orang-orang di sekitar kita?

Page 6: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

viii

Maka saya menyusun buku kecil ini bagimu sebagai Kado dan Kenangan Syukur atas penerimaan Komuni Pertamamu. Dalam buku ini telah dikumpulkan aneka bacaan yang bisa kamu simak dan renungkan. Dengan harapan semoga Komuni Pertama yang telah kamu terima sungguh mempertebal imanmu dan membuahkan kasih dalam hidup sehari-hari.

Atas rampungnya penulisan buku Ko­mu­ni Per­tamaKu­: Kenangan terindah ini, saya me-ngucapkan banyak terima kasih kepada Redaksi situs Bina Iman Katolik YESAYA yang mengizinkan saya mengutip terjemahan artikel mereka sehingga bisa melengkapi isi buku ini. Demikian pula terima kasih kepada Panjikristo yang telah mengizinkan kedua lirik ”Kenangan Terindah” yang digubahnya melengkapi buku ini. Terima kasih pula kepada Romo Stefanus

Page 7: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

ix

Suryanto, CP yang telah memberikan masukan un-tuk penyempurnaan buku ini. Dan tentunya terima kasih pula kepada Penerbit OBOR yang berkenan menerbitkan dan mendistribusikan buku ini sehingga bisa dimanfaatkan oleh anak-anak Katolik di seluruh penjuru tanah air. Tanpa bantuan mereka semua, kiranya buku kecil ini tidak akan sampai di tanganmu.

Akhirnya, saya tetap menyadari bahwa buku ini masih memiliki kekurangan di sana-sini. Maka masukan, saran, dan kritik yang membangun akan diterima dengan senang hati.

Salam dan doa dari Kota Abadi Roma,Hari Anak Misioner, 4 Januari 2009,

r­m. F.X. Didik Bagiyowinadi, Pr

Page 8: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

Pendahuluan

A dik-adik terkasih, terlebih dulu saya meng-ucapkan Proficiat atas penerimaan Komuni Pertamamu. Setelah mempersiapkan diri de-

ngan aneka pembekalan materi dan persiapan batin, akhirnya kamu diperkenankan menyambut Tuhan Yesus dalam Komuni Kudus pada Misa Penerimaan Komuni Pertamamu yang lalu. Tentulah itu kenang-an indah yang tak terlupakan. Apalagi bila kamu melihat-lihat kembali foto-fotomu atau VCD saat me-nerima Komuni Pertama itu. Dan tentu saja, sekarang setiap kali mengikuti Perayaan Ekaristi kamu boleh menyambut Komuni Kudus, tentu saja bila kita me-

Page 9: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

menuhi persyaratannya. Apakah kamu masih ingat persyaratannya untuk menyambut Komuni Kudus?

1. Berada dalam keadaan rahmat; maka jika mempunyai dosa berat secepatnya kita mesti mengaku dosa terlebih dahulu.

2. Berpuasa selama satu jam sebelum menyam-but Komuni (hanya boleh minum air putih dan obat).

Dalam buku kecil ini, saya mengajak kamu me-ngenang dengan penuh syukur rahmat Komuni Per-tama yang telah kamu terima. Maka pada bagian awal, kita perlu menyegarkan kembali pemahaman kita akan Perayaan Ekaristi yang setiap minggu kita raya-kan. Dengan memahaminya dengan baik, kita pun bisa ambil bagian secara aktif dalam perayaan iman tersebut.

Page 10: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

Kemudian, kita akan merenungkan betapa baha-gianya saat kita pertama kali menyambut Komuni. Sebab dengan menyambut Komuni Kudus, kita diper-kenankan bersatu (communio = menjadi satu) dengan Kristus dan dengan seluruh Gereja, termasuk dengan para kudus di Surga. Kita juga akan menyimak aneka kesaksian para kudus tentang Komuni Kudus dan kisah menarik Beata Imelda Lambertini, pelindung para penerima Komuni Pertama.

Lalu, kita akan berhenti sejenak sembari me-nyanyikan lagu ”Kenangan Terindah” (lagu dinyanyi-kan oleh Samson), yang liriknya telah digubah oleh Panjikristo, yang tahun 2008 lalu dihadiahkan untuk para penerima Komuni Pertama dari Paroki St. Clara, Bekasi Utara, KAJ. Demikian pula Panjikristo mengajak kita mendendangkan lagu ”Terima Kasih

Page 11: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

Yesus” sebagai ungkapan syukur atas penerimaan Komuni Pertama kita. Semula lagu ”Terima Kasih Yesus” ini akan dinyanyikan oleh putrinya, Angel, yang menerima Komuni Pertama tahun 2006 lalu. Namun, karena satu dan lain hal, lagu ini belum jadi dinyanyikan, dan ternyata saat ini Tuhan Yesus justru menjadikan lagu ini bisa kita nyanyikan bersama. Maka, kedua lagu ini juga menjadi hadiah spesial bagi kalian semua, para penerima Komuni Pertama. Kamu bisa menyanyikannya, bukan?

Selanjutnya, kita akan menyimak renungan Paus Yohanes Paulus II ketika menerimakan Komuni Pertama kepada anak-anak di Basilika St. Petrus, Roma, pada tahun 1979. Indah sekali pesan dan nasihat beliau untuk kita. Kemudian, kita juga akan menyimak tanya-jawab Paus Benediktus XVI ketika

Page 12: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

bertemu dengan para penerima Komuni Pertama di Lapangan St. Petrus, Roma, pada tahun 2005. Dengan bahasa yang gamblang, beliau menjelaskan pelbagai pertanyaan teman-temanmu dan barang kali juga menjadi pertanyaan dan pergumulanmu.

Berikutnya dipaparkan pula bagaimana kita secara pribadi bisa mengadakan kunjungan kepada Sakramen Mahakudus. Dengan demikian, kita bisa semakin akrab menjalin persahabatan dengan Yesus Ekaristik.

Akhirnya, niscaya kamu akan mensyukuri rahmat Komuni Pertama ini dengan terus mengikuti Perayaan Ekaristi dan menyambut Komuni. Barang kali suatu saat kamu merasa telah (banyak) berbuat dosa dan merasa tidak pantas menyambut Komuni Kudus. Akan tetapi, tak perlu kita berputus asa sebab Tuhan Yesus telah menyediakan Sakramen Tobat bagi kita. Tuhan ingin

Page 13: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

kita berdamai kembali dengan-Nya dan melimpahkan rahmat pengampunan-Nya. Maka, di bagian akhir juga akan diberikan panduan untuk merayakan Sakramen Tobat serta dilampirkan doa-doa harian yang bisa kamu manfaatkan. Untuk merayakan Sakramen Tobat ini, tidak perlu kita menunggu sampai masa Adven dan Prapaskah. Bila kamu merasa ingin mengaku dosa, jangan segan-segan mengatakannya dan meminta waktu kepada pastor parokimu. Pasti beliau akan me-layanimu dengan senang hati.

Akhirnya, saya berharap bahwa kenangan akan penerimaan Komuni Pertama kita tidak berhenti men-jadi nostalgia belaka, melainkan sungguh menjadi penyemangat untuk bertumbuh dalam iman dan semakin berbuah dalam kasih.

Page 14: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

1 Indahnya Berpartisipasidalam Perjamuan Tuhan

Page 15: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

S elama persiapan Komuni Pertama, tentunya kamu telah mendapatkan banyak penjelas-an tentang Perayaan Ekaristi: apa maknanya

dan bagaimana kita bisa berpartisipasi aktif dalam Perayaan Ekaristi. Karena Perayaan Ekaristi adalah perayaan kita bersama, diharapkan kita:

• Ambil bagian aktif bersama umat lainnya dalam menjawab doa-doa, bernyanyi, memberikan kolekte, dan bersikap liturgi yang sama (duduk, berdiri, berlutut, dsb).

• Juga rela ikut melayani sebagai petugas liturgi, misalnya ikut kor anak/sekolah, lektor, dan pemba-wa persembahan. Dan setelah menerima Komuni Pertama, sekarang kamu juga bisa mendaftarkan diri menjadi anggota misdinar di parokimu. De-

Page 16: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

2Bahagianya Menyambut

Komuni Pertama

Page 17: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

��

Bersatu dengan Kristus

P ada saat penerimaan Komuni Pertamamu, niscaya kamu merasa gembira dan bahagia. Tentu bukan sekadar lantaran dipestakan, me-

nerima banyak kado dan hadiah, melainkan terlebih karena kamu boleh menyambut Tubuh Kristus. Dan kini setiap kali mengikuti Perayaan Ekaristi, kamu sungguh boleh mengalami ”paket lengkap” kehadiran Kristus, yakni dalam umat yang berkumpul, imam yang memimpin Perayaan Ekaristi, Sabda Tuhan yang diwartakan, dan terlebih menyambut Kristus dalam Tubuh dan Darah-Nya. Dengan menyambut Komuni Kudus, kamu sungguh menerima Tuhan Yesus sendiri. Tuhan Yesus rela hadir dalam rupa roti dan anggur agar bisa disambut dan menyatu dengan kita. Tuhan Yesus yang hadir di hati kita akan membimbing dan

Page 18: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

3 Lagu Kenangan

Terindah

Page 19: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

��

A dik-adik terkasih, tahukah kamu apa yang di-lakukan oleh Tuhan Yesus dan para Rasul se-usai Perjamuan Malam Terakhir dan sebelum

mereka berangkat ke Bukit Zaitun? Menyanyi! Ya, mereka bersama-sama menyanyikan lagu pujian syu-kur! Tulis St. Matius, ”Kemudian mereka menyanyikan sebuah nyanyian pujian. Dan sesudah itu mereka pergi ke Bukit Zaitun” (bdk. Mat 26:30; bdk. Mrk 14:26).

Orang Yahudi biasa menyanyi untuk memuji-memuliakan Tuhan, mengungkapkan syukur kepada-Nya, tetapi juga untuk memanjatkan permohonan. Kamu ingat akan Raja Daud bukan? Semasa muda dia pandai bermain kecapi. Dia menggubah banyak ki-dung dan nyanyian yang kini terkumpul dalam Kitab Mazmur. Setiap Misa Hari Minggu kita mendendang-kan nyanyian mazmur itu. Maka sangatlah tepat kita

Page 20: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

4Renungan dari

Paus Yohanes Paulus II

Disampaikan dalam Misa Penerimaan Komuni Pertama di Basilika

St. Petrus – Roma, 1� Juni 1�7�

Page 21: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

��

Anak-anakku terkasih,

B etapa besar kegembiraan saya melihat kalian di sini, demikian banyak dan demikian penuh antusias, untuk merayakan Hari Raya Tubuh

dan Darah Kristus bersama Bapa Paus.

Saya sampaikan salam kepada kalian semua dan kepada setiap orang yang secara khusus dengan kelembutan yang lebih mendalam, dan dengan tulus saya ucapkan terima kasih kepada kalian yang datang untuk memperbarui Komuni Kudus kalian dengan Bapa Paus dan bagi Bapa Paus; demikian pula saya berterima kasih kepada para pastor paroki kalian yang penuh semangat dan dinamis; serta orangtua dan sanak-keluarga kalian yang telah menyiapkan dan mendampingi kalian.

Page 22: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

5 Ajaran Iman

Paus Benediktus XVI tentang Komuni Kudus

Disampaikan kepada Anak-Anak Komuni Pertama di Lapangan St. Petrus

Roma, 1� Oktober �00�

Page 23: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

7�

1. AndReA: Bapa Suci, apakah yang Bapa kenang mengenai hari Komuni Pertama Bapa?

Pertama-tama saya hendak mengucapkan terima kasih atas perayaan iman ini yang kalian persembahkan bagi saya, atas kehadiran kalian dan sukacita kalian. Saya menyapa kalian semua dan berterima kasih atas peluk hangat yang saya terima dari sebagian kalian, pelukan yang—tentu saja—secara simbolis mewakili kalian semua.

Mengenai pertanyaanmu, tentu saja saya ingat benar hari Komuni Pertama saya. Hari itu adalah hari Minggu yang cerah di bulan Maret 1936, 69 tahun yang lalu. Matahari bersinar ceria, gereja tampak sangat indah, terdengar alunan musik .... Ada begitu banyak hal indah yang saya kenang. Ada kurang lebih tiga

Page 24: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

6Devosi kepada

Sakramen Mahakudus

Page 25: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

��

K ita merasa bahagia karena telah diperkenan-kan menyambut Komuni Pertama. Dengan demikian, setiap kali mengikuti Perayaan

Ekaristi, kita bisa menyambut Komuni Kudus dan Tuhan Yesus sungguh berkenan bersatu dan tinggal di hati kita.

Apakah hanya dalam Misa Kudus kita bisa berjumpa dengan Tuhan Yesus dalam Sakramen Mahakudus? Tidak, Tuhan Yesus juga hadir di mana pun Sakramen Mahakudus bersemayam. Biasanya di gereja Sakramen Mahakudus disimpan di taber-nakel dan lampu Tuhan di sampingnya senantiasa dinyalakan. Hal ini menjadi tanda bahwa ada Tuhan Yesus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus di dalam tabernakel. Maka, saat keluar-masuk gereja, kita akan senantiasa berlutut untuk memberi hormat

Page 26: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

7Merayakan

Sakramen Tobat

Page 27: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

10�

R asul St. Paulus menulis, ”Oleh karena itu, orang yang makan roti Tuhan atau minum anggur Tuhan dengan cara yang tidak patut, orang itu

berdosa terhadap Tuhan yang sudah mengurbankan tubuh dan darah-Nya. Jadi, setiap orang harus me-meriksa dirinya dahulu, baru ia boleh makan roti dan minum anggur itu” (bdk. 1Kor 11:27–28). Oleh karena itulah, sebelum menyambut Komuni kita perlu menguji diri, apakah sedang dalam keadaan berahmat. Bila kita merasa telah berbuat dosa berat, maka dianjurkan kita mengaku dosa terlebih dahulu. Sangat baik pula bila kita memiliki kebiasaan mengaku dosa secara teratur, tidak hanya saat ada jadwal pengakuan dosa di sekolah menjelang Natal dan Paskah.

Dahulu sewaktu dibaptis, semua dosa-dosamu telah diampuni Tuhan. Demikian pula dosa-dosa yang

Page 28: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

Doa-Doa Harian

Syahadat Iman/Credo Singkat

Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi; dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria4, yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat, dan dimakamkan; yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati; yang naik ke Surga, duduk di sebelah

4 Kata-kata yang dicetak miring diucapkan sambil membungkuk. Khusus pada Hari Raya Natal: berlutut.

Page 29: KOMUNI PERTAMAKU – Kenangan Terindah

F.X. Didik Bagiyowinadi, Pr lahir di Sukoreno – Jember, 17 Desember 1�7�. Menempuh pendidikan calon imam di Seminarium Marianum Dempo, Seminari Tinggi Praja Beato Giovanni XXIII dan STFT Widya Sasana di Malang. Setelah ditahbiskan menjadi imam, � September �00�, ditugaskan sebagai pastor pemban-tu di Paroki St. Albertus, Blimbing – Malang.

Sejak � Juni �00� menunaikan tugas perutusan untuk studi lanjut di Roma, Italia. Beberapa bukunya telah dipublikasikan oleh Penerbit Dioma (Pengakuan Se-

orang Seminaris, Di Tengah Berbagai Angin Pengajaran, Siap Menyambut Komuni, Siap Diutus – Persiapan Krisma), Yayasan Pustaka Nusatama (Seri Kado Perkawinan, Menghidupi Tradisi Katolik, Beriman Katolik dari Altar sampai Pasar, Sakramen Penyembuhan, Bekal Pendamping Bina Iman Anak, Wali-Baptis: Peran dan Tanggung Jawabnya) dan Penerbit Obor (Seri Kado Bintang, Siap Menjadi Pengurus Lingkungan, Berdoa Novena ... Yuk!, dan Seri Novena Refleksi).

Riwayat Penulis