komposisi proksimat, asam lemak, dan perkembangan jaringan...

44
KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN DAGING BABY FISH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) PADA BERBAGAI UMUR PANEN SANTOSO DARMO ATMOJO DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: dinhmien

Post on 06-Feb-2018

239 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

1

KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN

PERKEMBANGAN JARINGAN DAGING BABY FISH IKAN

NILA (Oreochromis niloticus) PADA BERBAGAI UMUR PANEN

SANTOSO DARMO ATMOJO

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

2

Page 3: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

3

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Komposisi

Proksimat, Asam Lemak, dan Perkembangan Jaringan Daging Baby Fish Ikan

Nila (Oreochromis niloticus) pada Berbagai Umur Panen” adalah karya saya

sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi

manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2014

Santoso Darmo Atmojo

NIM C341000

Page 4: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

4

Page 5: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

5

ABSTRAK

SANTOSO DARMO ATMOJO. Komposisi Proksimat, Asam Lemak, dan

Perkembangan Jaringan Daging Baby Fish Nila (Oreochromis niloticus) pada

Berbagai Umur Panen. Dibimbing oleh AGOES M. JACOEB dan NURJANAH.

Baby fish nila banyak dikonsumsi oleh masyarakat Jawa Barat dalam

berbagai bentuk olahan, namun informasi komposisi kimia mengenai baby fish

nila segar masih sedikit. Tujuan penelitian ini adalah menentukan proksimat, asam

lemak dan analisis jaringan baby fish nila pada umur panen dua, tiga dan empat

minggu. Metode yang digunakan untuk analisis proksimat berdasarkan SNI, asam

lemak dengan menggunakan GC dan analisis jaringan menggunakan metode

fiksasi, dehidrasi, clearing, impregnasi, blocking, trimming, pemotongan serta

pewarnaan. Umur panen dua, tiga dan empat minggu berpengaruh nyata (P<0,05)

terhadap morfometrik, komposisi kimia dan asam lemak. Bobot, panjang total dan

tinggi badan meningkat secara signifikan (P<0,05) pada umur panen dua, tiga dan

empat minggu. Kadar air, protein dan lemak menurun secara signifikan (P<0,05)

pada umur panen dua, tiga dan empat minggu. Kadar abu dan karbohidrat

meningkat secara signifikan (P<0,05) pada umur panen dua, tiga dan empat

minggu. Baby fish nila mengandung total asam lemak pada umur panen dua, tiga,

dan empat minggu berturut- turut sebesar 99,13%; 75,36% dan 56,51%. Total

asam lemak menurun secara signifikan (P<0,05) pada umur panen dua, tiga dan

empat minggu.

Kata kunci : asam lemak, baby fish nila, jaringan, proksimat, umur panen.

ABSTRACT

SANTOSO DARMO ATMOJO. The Composition of Proximate, Fatty Acid, and

The Growth of Baby Fish Tilapias Tissue (Oreochromis niloticus) at Different

Harvesting Time. Supervised by AGOES M. JACOEB and NURJANAH.

Baby fish tilapias are mostly consumed by people of West Java in so many

food process; however, there is only few information about chemistry

composition of fresh baby fish tilapia. The purposes of this research are to

determine proximate, fatty acid and to analyze fresh baby fish nila’s tissue at the

harvesting time of two, three, and four weeks. The method that’s used to analyze

proximate based on SNI, fatty acid based on GC, and tissue analysis using

fixation, dehydration, clearing, impregnation, embedding, blocking, trimming,

cutting, and staining method. Harvesting time of two, three, and four weeks has a

significant effect (P<0.05) of morphometric, chemical composition, and fatty

acids content. Weight, total length, and height increased significantly (P<0.05) at

ranged of 2-4 weeks. Moisture, protein and lipid contents decreased significantly

(P<0.05). Ash and carbohydrate contents increased significantly (P<0.05) at

ranged of 2-4 weeks. Baby fish tilapias consist total fatty acids at harvesting time

of 2 weeks 99.13%, 3 weeks 75.36%, and 4 weeks 56.51%. Total fatty acids

decreased significantly (P<0.05) during 2-4 weeks.

Keywords : Baby fish tilapias, fatty acid, harvesting time, proximate, tissue

Page 6: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

6

Page 7: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

7

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau

tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan

IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini

dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Page 8: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

8

Page 9: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

9

KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN

PERKEMBANGAN JARINGAN DAGING BABY FISH IKAN

NILA (Oreochromis niloticus) PADA BERBAGAI UMUR PANEN

SANTOSO DARMO ATMOJO

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan pada

Departemen Teknologi Hasil Perairan

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 10: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

10

Page 11: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

11

Judul Skripsi : Komposisi Proksimat, Asam Lemak, dan Perkembangan

Jaringan Daging Baby Fish Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

pada Berbagai Umur Panen

Nama : Santoso Darmo Atmojo

NIM : C34100050

Program Studi : Teknologi Hasil Perairan

Disetujui oleh

Dr Ir Agoes Mardiono Jacoeb, Dipl-Biol Prof Dr Ir Nurjanah, MS

Pembimbing I Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Joko Santoso, MSi

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 12: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

12

Page 13: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

13

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

Penelitian ini dilaksanakan pada November 2013 hingga Januari 2014 dengan

judul “Komposisi Proksimat, Asam Lemak, dan Perkembangan Jaringan Daging

Baby Fish Ikan Nila (Oreochromis niloticus) pada Berbagai Umur Panen”. Skripsi

ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapat Gelar Sarjana di Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Dr Ir Agoes Mardiono Jacoeb Dipl-Biol selaku dosen pembimbing I,

atas segala bimbingan dan pengarahan yang diberikan kepada penulis.

2. Prof Dr Ir Nurjanah, MS selaku dosen pembimbing II, atas segala

bimbingan dan pengarahan yang diberikan kepada penulis.

3. Prof Dr Ir Joko Santoso, MSi selaku dosen penguji sekaligus Ketua

Departemen Teknologi Hasil Perairan.

4. Staf dosen dan administrasi Departemen Teknologi Hasil Perairan.

5. Prof Dr Ir Muhammad Nuh, DEA selaku Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia periode 2009-2014 sekaligus

penggagas dan pemberi dana bantuan beasiswa BIDIKMISI.

6. Ketua dan staf administrasi Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

7. Pengurus paguyuban beasiswa BIDIKMISI IPB yang banyak

menyumbangkan tenaga dan fikiran dalam hal administrasi.

8. Ayahanda Jamudi dan Ibunda Kamini tercinta, serta Kakak dan Adik,

yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis.

9. Bapak Prima yang telah memberikan bantuan menyediakan kolam dan

benih ikan dalam penyelesaian penelitian.

10. Tim baby fish 47, Arif Yanuar Ridwan, Bianca Benning, Laurensius

Sitanggang, Lia Maulina Angraeni, dan Siti Mayang Sari yang telah

memberikan dorongan dan motivasi dalam penyelesaian sekripsi.

11. Keluarga besar THP 47, THP 48, dan THP 49 atas segala bantuan, doa,

semangat, dan dukungan yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi

ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat

membangun dalam perbaikan skripsi ini. Demikian skripsi ini disusun, semoga

bermanfaat.

Bogor, 21 Juli 2014

Santoso Darmo Atmojo

Page 14: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

14

Page 15: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

i

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... ix

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

Latar Belakang .................................................................................................... 1

Tujuan Penelitian ................................................................................................. 1

Manfaat Penelitian ............................................................................................... 2

Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................... 2

METODE PENELITIAN ........................................................................................ 2

Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................................... 2

Bahan dan Alat Penelitian ................................................................................... 2

Prosedur Penelitian .............................................................................................. 3

Pengambilan dan preparasi sampel .................................................................. 3

Pengukuran morfometrik ................................................................................. 4

Analisis jaringan ( mengacu pada Angka et al. 1990) ..................................... 4

Analisis proksimat ........................................................................................... 5

Analisis asam lemak (AOAC 1995 butir 28.057) ............................................ 6

Analisis Data Morfometrik, Proksimat dan Asam Lemak .................................. 7

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 8

Morfometrik Ikan Nila ........................................................................................ 8

Komposisi Kimia Baby Fish Ikan Nila ............................................................... 8

Kadar air .......................................................................................................... 9

Kadar abu ......................................................................................................... 9

Kadar protein ................................................................................................... 9

Kadar lemak ................................................................................................... 10

Kadar karbohidrat .......................................................................................... 10

Komposisi Asam Lemak Baby Fish Ikan Nila .................................................. 10

Asam lemak jenuh (SAFA) ........................................................................... 12

Asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) ....................................................... 12

Asam lemak tak jenuh jamak (PUFA) ........................................................... 13

Deskripsi Jaringan Baby Fish Ikan Nila ............................................................ 13

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 15

Kesimpulan ........................................................................................................ 15

Saran .................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

LAMPIRAN .......................................................................................................... 19

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 28

Page 16: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

ii

DAFTAR TABEL

1 Bobot dan morfometrik baby fish ikan nila dari berbagai umur panen ................ 8

2 Komposisi kimia ikan nila pada berbagai umur panen......................................... 9

3 Komposisi asam lemak baby fish ikan nila dalam berbagai umur panen ........... 11

DAFTAR GAMBAR

1 Diagram alir metode penelitian ............................................................................ 3

2 Baby fish ikan nila ................................................................................................ 7

3 Penampang melintang otot baby fish ikan nila ................................................... 14

4 Penampang melintang pencernaan baby fish ikan nila ....................................... 14

DAFTAR LAMPIRAN

1 Contoh perhitungan analisis proksimat .............................................................. 20

2 Contoh perhitungan asam lemak umur dua minggu ........................................... 20

3 Hasil analisis statistik morfometrik .................................................................... 21

4 Hasil analisis statistik proksimat ........................................................................ 22

5 Hasil analisis statistik asam lemak ..................................................................... 24

Page 17: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ikan nila (O. niloticus) merupakan salah satu komoditas budidaya ikan air

tawar yang memiliki potensi perikanan sangat besar untuk dikembangkan.

Produksi ikan nila di Indonesia dari tahun 2007 hingga tahun 2012 cenderung

meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2007 produksi ikan nila sebesar 206.906

ton dan tahun 2012 mencapai 648.375 ton dengan hasil panen tertinggi

dibandingkan dengan jenis ikan budidaya air tawar lainnya (DJPB KKP 2013).

Ikan nila umumnya dikonsumsi dalam ukuran dewasa, namun trend yang

berkembang di masyarakat Jawa Barat ikan nila banyak dikonsumsi dalam ukuran

kecil atau Juvenil yang biasa dikenal dengan nama baby fish ikan nila. Produk

baby fish banyak dijual di restoran sepanjang lintas Bogor-Bandung melalui

daerah Cianjur dalam bentuk baby fish goreng dan crispy. Produk olahan baby

fish nila menggunakan bahan baku ikan berukuran 3-5 cm. Lingen (1989)

menyampaikan bahwa ikan dalam tahap juvenil berukuran panjang berkisar antara

3-4,5.cm dengan umur kultur 18-25 hari. Jenis baby fish yang sering dikonsumsi

masyarakat contohnya ikan nila, ikan mas, dan ikan nilem.

Komposisi proksimat merupakan jumlah kandungan makro zat dalam suatu

bahan makanan (Darsudi et al. 2008). Analisis mengenai komposisi proksimat

suatu bahan penting untuk dilakukan karena dengan adanya informasi proksimat

suatu bahan, masyarakat dapat mengetahui komposisi-komposisi kimia dan

kandungan gizi yang terdapat pada bahan makanan tersebut.

Salah satu kandungan gizi yang terdapat pada baby fish ikan nila adalah

asam lemak. Asam lemak terbagi menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak

jenuh. Asam lemak tidak jenuh yang banyak terdapat pada ikan adalah asam

linoleat (omega-6), linolenat (omega-3), eicosapentaenoic acid (EPA), dan

docosa-hexaenoic acid (DHA). Asam lemak ini banyak dibutuhkan oleh manusia

karena memiliki beberapa manfaat yakni mencegah dan mengobati penyakit

kardiovaskuler, perkembangan otak pada bayi, dan menurunkan kadar trigliserida

dalam darah (Osman et al. 2001).

Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi

yang sama untuk membentuk suatu organ. Jenis jaringan yang umumnya dimiliki

oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan

otot, dan jaringan saraf. Informasi mengenai komposisi proksimat, asam lemak

dan perkembangan jaringan baby fish ikan nila masih belum diketahui. Penelitian

mengenai komposisi proksimat, asam lemak, dan jaringan baby fish ikan nila

berdasarkan perbedaan umur panen masih belum ada, sehingga perlu dilakukan

penelitian mengenai komposisi proksimat, asam lemak dan perkembangan

jaringan daging baby fish ikan nila pada umur panen yang berbeda.

Tujuan Penelitian

Menentukan perbedaan komposisi proksimat, asam lemak, dan jaringan

daging baby fish ikan nila pada umur panen dua, tiga dan empat minggu.

Page 18: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

2

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai komposisi

kimia, profil asam lemak dan perkembangan jaringan baby fish ikan nila pada

umur panen dua, tiga dan empat minggu.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah pengambilan sampel, analisis proksimat

(air, abu, lemak, protein, karbohidrat), analisis jaringan, analisis asam lemak pada

baby fish ikan nila dan pengolahan data serta penulisan laporan.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksakan pada November 2013 sampai Januari 2014. Sampel

berasal dari tambak nila di Waduk Jatiluhur, Purwakarta. Preparasi bahan baku

dan analisis morfometrik dilakukan di Laboratorium Karakteristik Bahan Baku

Hasil Perairan, Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Analisis jaringan dilakukan di

Laboratorium Histologi, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Uji proksimat dan analisis asam lemak

dilakukan di Laboratorium Balai Besar Pascapanen Pertanian, Cimanggu, Bogor.

Bahan dan Alat Penelitian

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah baby fish ikan nila

dengan umur panen 2 minggu, 3 minggu, dan 4 minggu yang berasal dari tambak

nila di Waduk Jatiluhur, Purwakarta. Bahan yang digunakan untuk analisis

proksimat meliputi aquades, H2SO4, NaOH 40%, HCl 0,1 N, H3BO4 2% , kertas

saring, kapas bebas lemak dan pelarut heksana. Bahan yang digunakan untuk

analisis jaringan meliputi larutan Formaldehida, Asam asetat glasial dan Alkohol

(FAA), etanol absolut, Tertier Butil Alkohol (TBA), minyak parafin, parafin,

xilol, hematoksilin, eosin, etanol, larutan seri Johansen. Bahan yang digunakan

untuk analisis asam lemak meliputi NaOH 0,5 N dalam metanol, boron triflorida

(BF3), NaCl jenuh, n-heksana, dan Na2SO4 anhidrat.

Alat-alat yang digunakan untuk preparasi bahan baku antara lain baskom,

pisau, talenan, kertas label, cool box, penggaris, timbangan digital, camera, dan

pensil. Alat yang digunakan untuk analisis proksimat adalah timbangan digital,

cawan porselen, oven, desikator, tanur, kompor listrik, bulb, pipet, tabung reaksi,

gelas erlenmeyer, tabung kjeldhal, tabung sokhlet, labu lemak, pemanas, destilat,

dan buret. Alat yang digunakan untuk analisis jaringan meliputi gelas

penyimpanan sampel, meja cetak, karton cetak, oven, mikrotom Yamato RV-240,

meja pemanas, gelas obyek, dan rak pewarna, sedangkan untuk proses

pengamatan digunakan mikroskop cahaya Olympus CX41 dan kamera mikroskop

Olympus DP21. Alat yang digunakan untuk analisis asam lemak meliputi

Page 19: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

3

kromatografi gas Hitachi 263-50 GC, tabung reaksi 50 mL dan 125 mL, water

bath dan kondensor (panjang 20-30 cm).

Prosedur Penelitian

Penelitian diawali dengan survei ke lapangan untuk memperoleh informasi

tentang asal sampel dan cara pembudidayaan baby fish ikan nila umur dua, tiga

dan empat minggu. Dilanjutkan dengan pengukuran morfometrik (panjang total

dan tinggi badan) berat badan, analisis proksimat, analisis asam lemak dan analisis

jaringan. Diagram alir metode penelitian disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1 Diagram alir metode penelitian ( = Awal/akhir; = Proses)

Pengambilan dan preparasi sampel

Benih ikan nila yang digunakan dalam penelitian ini termasuk kedalam jenis

nila gift. Benih ikan nila berasal dari tambak nila Waduk Jatiluhur, Purwakarta.

Umur ikan nila mulai dihitung setelah kantung kuning telur pada benih habis.

Sebanyak 3500 ekor ikan nila umur dua minggu ditransportasi dari Waduk

Jatiluhur ke Bogor menggunakan kantong plastik dan diangkut menggunakan

mobil pick up pada malam hari. Benih ikan yang telah sampai di Bogor langsung

dipanen sebanyak 1700 ekor untuk umur dua minggu dan sisanya langsung

didederkan di kolam pendederan bapak Prima, Ciherang, Bogor. Selanjutnya

benih dipanen sesuai umur yang telah ditentukan yaitu tiga dan empat minggu

serta diangkut menggunakan kantong plastik. Sampel yang telah dipanen,

dilakukan pemberokan terlebih dahulu selama 24 jam di dalam aquarium sebelum

dilakukan preparasi. Pemberokan bertujuan untuk menghilangkan sisa makanan

dan feses didalam sistem pencernaan. Preparasi yang dilakukan yaitu dengan

memisahkan benda asing dan mencuci bersih baby fish ikan nila.

Baby fish ikan nila 2, 3, dan

4 minggu

Pengukuran berat

dan morfometrik Analisis

asam lemak

Analisis proksimat Analisis jaringan

Transportasi sistem basah

Preparasi sampel

Page 20: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

4

Pengukuran morfometrik

Pengukuran ciri-ciri morfometrik dilakukan dengan mengambil sampel

secara acak sebanyak 30 ekor baby fish ikan nila. Pengukuran sampel meliputi

panjang total, tinggi badan dan berat ikan per ekor. Panjang total diukur dari ujung

bagian kepala sampai dengan ujung sirip ekor. Tinggi badan diukur dari jarak

tertinggi antara dorsal dan ventral. Pengkuran panjang total dan tinggi badan

dengan menggunakan penggaris dengan satuan minimum millimeter. Berat ikan

diukur menggunakan neraca digital.

Analisis jaringan (mengacu pada Angka et al. 1990)

Pengamatan jaringan daging baby fish ikan nila diawali dengan pembuatan

preparat dengan metode parafin. Tahap pembuatan preparat meliputi fiksasi,

dehidrasi, clearing, impregnasi, embedding, blocking, trimming, pemotongan

jaringan, pewarnaan, serta perekatan jaringan menggunakan mounting agent.

Fiksasi dilakukan dalam larutan Buffer Normal Formalin (BNF) 10%

selama lebih dari 36 jam, kemudian larutan fiksasi dibuang dan didehidrasi

melalui perendaman sampel pada suhu ruang dengan alkohol 70% selama 24 jam,

80% selama 2 jam, 90% selama 2 jam, 95% selama 2 jam, 95% selama 2 jam,

95% selama 2 jam, 100% selama 12 jam.

Proses clearing dimulai dari perendaman sampel dalam clearing agent.

Sampel direndam dalam alkohol:xilol (1:1) selama 30 menit yang dilanjutkan

dengan tahap impregnasi dan embedding. Tahap Impregnasi adalah perendaman

sampel ke dalam xilol:parafin (1:1) dalam gelas piala selama 45 menit.

Embedding adalah perendaman sampel di dalam parafin cair selama 45 menit.

Kedua proses ini berlangsung di dalam oven pada suhu 60 oC.

Sampel yang telah dilakukan embedding dalam parafin cair lalu dicetak

dengan parafin cair yang kemudian dibekukan. Proses ini membutuhkan cetakan

yang dapat dibuat dari kertas yang kaku, misal kertas kalender, dengan ukuran

2x2x2 cm3. Parafin cair dituangkan ke dalam cetakan hingga memenuhi sekitar

1/8 bagian cetakan dan dibiarkan hingga sedikit membeku. Sampel kemudian

disusun dalam cetakan dan dituangi parafin cair hingga terendam, serta dibiarkan

membeku dalam suhu ruang selama 24 jam. Setelah parafin beku dengan

sempurna, blok parafin dikeluarkan dari cetakan lalu dilakukan trimming

menggunakan silet.

Jaringan dipotong dengan mikrotom putar setebal 4 μm dan pita-pita parafin

direkatkan pada gelas obyek. Selanjutnya proses pewarnaan dilakukan

menggunakan hematoksilin dan eosin. Pewarnaan diawali dengan perendamaan

gelas obyek ke dalam xilol I dan xilol II masing-masing selama 2 menit,

dilanjutkan perendaman dalam alkohol absolut 100%, 95%, 90%, 80%, 70%, dan

50% masing-masing selama 2 menit. Setelah itu, obyek dibilas dengan akuades

selama 2 menit. Kemudian obyek dimasukkan ke dalam pewarna hematoksilin

selama 7 menit dan dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan kelebihan

zat warna yang tidak diserap. Obyek direndam kembali dalam pewarna eosin

selama 3 menit dan dicuci kembali dengan akuades. Preparat jaringan kemudian

direndam dalam alkohol 50%, 70%, 85%, 90%, 100%, 100%, xilol I, xilol II

masing-masing selama 2 menit.

Proses selanjutnya adalah penutupan gelas obyek dengan pemberian

mounting agent atau Canada Balsam pada gelas obyek, kemudian dikeringkan

selama 24 jam. Pengamatan preparat awetan dilakukan dengan mikroskop cahaya

Page 21: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

5

Olympus CX41 dengan perbesaran hingga 400x. Proses pengambilan gambar

dilakukan dengan kamera Olympus DP21, gambar yang didapat kemudian

dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.

Analisis proksimat

Analisis proksimat yang dilakukan terhadap sampel baby fish ikan nila

meliputi kadar air, abu, lemak, dan protein.

1) Analisis kadar air (SNI 1992-01-2891)

Tahap pertama yang dilakukan pada analisis kadar air adalah dengan

mengeringkan cawan porselen dalam oven pada suhu 105 oC selama 30 menit.

Cawan tersebut kemudian diletakkan ke dalam desikator selama 15 menit dan

dibiarkan sampai suhu ruang kemudian ditimbang. Sampel sebanyak 2 g

ditimbang setelah terlebih dahulu dihaluskan dengan mortar. Cawan yang telah

diisi sampel dikeringkan dalam oven pada suhu 105 oC selama 3 jam. Cawan

beserta isinya kemudian didinginkan sampai suhu ruang dalam desikator (30

menit) kemudian ditimbang. Perhitungan kadar air dapat dilihat sebagai berikut:

Kadar air (%) = B-

B-

Keterangan :

A = berat cawan kosong (g)

B = berat cawan dengan sampel awal (g)

C = berat cawan dengan sampel setelah dikeringkan (g)

2) Analisis kadar abu (SNI 1992-01-2891)

Analisis kadar abu yaitu untuk mengetahui jumlah bahan anorganik yang

terdapat pada suatu bahan terkait dengan mineral dari bahan yang dianalisis.

Cawan pengabuan dibersihkan dan dikeringkan di dalam oven selama satu jam

pada suhu 105 oC, kemudian didinginkan selama 15 menit di dalam desikator dan

ditimbang. Sampel yang telah ditimbang sebanyak 5 g dimasukkan ke dalam

cawan pengabuan dan dipijarkan di atas nyala api bunsen hingga tidak berasap

lagi. Setelah itu dimasukkan ke dalam tanur pengabuan dengan suhu 600 oC

selama satu jam, didinginkan sampai suhu ruang kemudian ditimbang hingga

didapatkan berat yang konstan. Kadar abu ditentukan dengan rumus:

Kadar abu (%) = -

B-

Keterangan :

A = berat cawan abu porselen kosong (g)

B = berat cawan abu dengan sampel (g)

C = berat cawan abu porselen dengan sampel setelah dikeringkan (g)

3) Analisis kadar protein (SNI 1992-01-2891)

Analisis protein, dilakukan untuk mengetahui kandungan protein kasar

(crude protein) pada suatu bahan. Tahap analisis protein terdiri dari tiga tahap,

yaitu destruksi, destilasi, dan titrasi. Pengukuran kadar protein dilakukan dengan

metode mikro kjeldahl. Sampel ditimbang sebanyak 1 g, kemudian dimasukkan ke

dalam labu kjeldahl 100 mL, lalu ditambah 0,25 g selenium dan 3 mL H2SO4

pekat. Contoh didestruksi pada suhu 410 oC selama kurang lebih 1 jam sampai

larutan jernih lalu didinginkan pada suhu ruang. Setelah itu, ke dalam labu

kjeldahl ditambahkan 50 mL akuades dan 20 mL NaOH 40%, kemudian

Page 22: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

6

didestilasi dengan suhu destilator 100 oC. Hasil destilasi ditampung dalam labu

Erlenmeyer 125 mL yang berisi campuran 10 mL asam borat (H3BO3) 2% dan 2

tetes indikator bromcherosol green-methyl red yang berwarna merah muda.

Setelah volume destilat mencapai 40 mL dan berwarna hijau kebiruan, maka

proses destilasi dihentikan. Destilat lalu dititrasi dengan HCl 0,1 N sampai terjadi

perubahan warna merah muda. Volume titran dibaca dan dicatat. Larutan blanko

dianalisis seperti contoh. Dengan metode ini diperoleh kadar nitrogen total yang

dihitung. Kadar protein dihitung dengan rumus sebagai berikut:

N (%) = (S-B) x N HCl x 14 x 100%

W x 1.000

Keterangan:

S = Volume titran sampel (mL)

B = Volume titran blanko (mL)

W = Bobot sampel kering (mg)

% Kadar Protein: % Nitrogen x faktor konversi

Keterangan : Protein mengandung rata-rata 16% nitrogen.

Faktor konversi =

,

4) Kadar lemak (SNI 1992-01-2891)

Sebanyak 2 g sampel disebar di atas kapas yang beralas kertas saring dan

digulung membentuk thimble, kemudian dimasukkan ke dalam labu soxhlet.

Sampel diekstraksi selama 6 jam dengan pelarut lemak berupa heksan sebanyak

150 mL. Lemak yang terekstrak dikeringkan dalam oven pada suhu 100 oC

selama 1 jam. Kadar lemak dihitung dengan rumus:

Kadar lemak (%) = -

Keterangan:

W1 = Bobot sampel (g)

W2 = Bobot labu (g)

W3 = Bobot labu + lemak (g)

Analisis asam lemak (AOAC 1995 butir 28.057)

Metode analisis yang digunakan memiliki prinsip memisahkan asam lemak

(gliserida dan pospolipida) dengan cara penyabunan dan akan esterifikasi dengan

adanya BF3 sebagai katalis. Senyawa yang tidak tersabunkan tidak dipisahkan dan

akan menggangu hasil analisis. Hasil analisis akan terekam dalam suatu lembaran

yang terhubung dengan rekorder dan ditunjukan melalui beberapa puncak pada

waktu retensi tertentu sesuai dengan karakter masing-masing asam lemak.

Analisis asam lemak dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap ekstraksi, metilasi,

dan identifikasi dengan kromatografi gas.

a. Ekstraksi asam lemak

Tahap pertama dilakukan ekstraksi soxletasi untuk asam lemak, dan

ditimbang sebanyak 200 mg lemak dalam bentuk minyak.

b. Pembentukan metil ester (metilasi)

Lemak dalam bentuk minyak yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam

tabung 10 mL, ditambah 2-5 mL NaOH 0,5 N kemudian ditutup rapat dan

direfluks selama 20 menit menggunakan water bath pada suhu 80 oC.

Tabung lalu diangkat dan dibiarkan sampai dingin pada suhu ruang.

Page 23: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

7

Sebanyak 2-5 mL BF3 ditambahkan, kemudian dipanaskan kembali

selama 20 menit dan dinginkan pada suhu ruang. NaCl 2 mL ditambahkan

dan 2 mL heksana sambil dikocok. Pisahkan lapisan heksana yang berada

di lapisan atas dan masukan kedalam botol eppendorf dengan ditambahkan

0,1 g Na-sulfat, dibiarkan sampai 15 menit. Fase cair dipisahkan dan

selanjutnya diinjeksikan kedalam kromatografi gas.

c. Identifikasi asam lemak dilakukan dengan menginjeksikan metil ester pada

alat kromatografi gas dengan kondisi alat sebagai berikut :

Merk : Hitachi 263-50 GC

Detektor : FID (Flame Ionization Detector)

Jenis kolom : Dietilen Glikol Sukcianat (DEGS)

Panjang kolom : 30 m

Suhu awal : 150 oC

Suhu akhir : 180 oC

Suhu injektor : 200 oC

Suhu detektor : 250 oC

Suhu terprogram : 150-180 oC/ 5

oC/menit

Kenaikan : 5 oC/ menit

Gas pembawa : N2 dan H2

Kecepatan alir : 20-50 mL/ menit

Prinsip analisis komposisi asam lemak dengan kromatografi gas adalah

dengan mengubah komponen asam lemak menjadi senyawa volatil metil ester

yang akan dideteksi oleh detektor ionisasi nyala api (FID) dalam bentuk

kromatogram. Jenis dan jumlah asam lemak yang ada pada contoh dapat

diidentifikasi dengan membandingkan peak kromatogram contoh dengan peak

kromatogram asam lemak standar yag telah diketahui jenis dan konsentrasinya,

kemudian dihitung kadar asam lemaknya. Kadar asam lemak dihitung dengan

rumus sebagai berikut:

sam lemak konsentrasi puncak sampel

konsentrasi total asam lemak

Analisis Data Morfometrik, Proksimat dan Asam Lemak

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap

(RAL). Analisis menggunakan pola faktorial dengan satu faktor yaitu perlakuan

perbedaan umur panen 2, 3, dan 4 minggu. Analisis morfometik menggunakan 30

ulangan, sedangkan analisis proksimat dan analisis asam lemak menggunakan 3

ulangan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis data ANOVA

microsoft excel dan perangkat lunak Statistical Package for Social Science

(SPSS) 15. Model matematika rancangan acak lengkap pola faktorial menurut

Mattjik dan Sumertajaya (2002) adalah sebagai berikut:

Yij μ + τi + εij

Keterangan :

Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j.

μ = Rataan umum populasi.

τi = pengaruh perlakuan ke-i.

εij = pengaruh acak pada perlakuan ke-i ulangan ke-j.

Page 24: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

8

HASIL DAN PEMBAHASAN

Morfometrik Ikan Nila

Baby fish ikan nila yang digunakan dalam penelitian ini pada saat dipanen

berumur dua minggu, tiga minggu, dan empat minggu. Baby fish ikan nila dari

ketiga umur panen memiliki perubahan bobot dan perkembangan ciri-ciri

morfomrtrik. Karakteristik baby fish ikan nila dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Baby fish ikan nila pada umur panen : (a) 2 minggu, (b) 3 minggu,

(c) 4 minggu.

Hasil pengukuran bobot dan ciri morfometrik baby fish ikan nila

menggunakan sampel yang diambil secara acak sebanyak 30 ekor disajikan dalam

Tabel 1.

Tabel 1 Bobot dan morfometrik baby fish ikan nila dari berbagai umur panen

Parameter Umur panen

2 minggu 3 minggu 4 minggu

Bobot (g) 0,16 ± 0,03a 0,49 ± 0,10

b 3,11 ± 0,54

c

Panjang total (cm) 1,95 ± 0,20a 3,02 ± 0,20

b 4,80 ± 0,18

c

Tinggi badan(cm) 0,44 ± 0,11a 0,88 ± 0,11

b 1,09 ± 0,10

c

Keterangan: huruf superscript yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan adanya

perbedaan nyata (P<0,05).

Tabel 2 menunjukkan bobot baby fish ikan nila pada umur panen dua, tiga

dan empat minggu berturut-turut sebesar 0,16 g, 0,49 g dan 3,11 g. Bobot baby

fish ikan nila selalu meningkat pada setiap pemanenan, begitu juga dengan

panjang total dan tinggi badan ukuran selalu bertambah pada setiap umur

panennya. Perbedaan bobot, panjang total, dan tinggi badan baby fish ikan nila

dipengaruhi oleh pertumbuhan. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, yaitu

faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi genetik, umur, ukuran, jenis

kelamin, kebiasaan makan dan faktor biologis lainnya, sedangkan faktor eksternal

meliputi habitat, musim, suhu perairan, jenis makanan dan faktor lingkungan

lainnya (Metusalach 2007).

Komposisi Kimia Baby Fish Ikan Nila

Komposisi kimia suatu bahan dapat diketahui dengan analisis proksimat.

Komposis kimia baby fish ikan nila meliputi kadar air, abu, protein dan lemak

serta komposis karbohidrat yang dihitung secara by difference. Analisis dilakukan

a c b

Page 25: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

9

pada ikan nila utuh dengan umur panen dua, tiga, dan empat minggu. Hasil

analisis statistik proksimat pada Tabel 3 menunjukkan ketiga umur panen saling

berbeda secara signifikan terhadap kandungan kadar air, abu, protein, lemak, dan

karbohidrat (P<0,05). Komposisi kimia ikan nila pada berbagai umur panen

disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Komposisi kimia baby fish ikan nila pada berbagai umur panen

Komposisi

kimia

Umur panen 30

hari *

Nila

Dewasa

** 2 minggu

(%bb)

3 minggu

(%bb)

4 minggu

(%bb)

Kadar air 81,83 ± 0,21a 80,79 ± 0,15

b 80,65 ± 0,25

b 79,12 80,08

Kadar abu 1,48 ± 0,06a 2,49 ± 0,01

b 2,60 ± 0,07

b 1,25 0,69

Kadar protein 13,92 ± 0,06a 13,79 ± 0,01

a 13,30 ± 0,18

b 17,20 17,94

Kadar lemak 2,41 ± 0,06a 2,30 ± 0,07

a 1,97 ± 0,05

b 1,15 1,04

Karbohdrat 0,29 ± 0,09a 0,63 ± 0,21

b 1,47 ± 0,07

c 1,28 0,25

Keterangan: huruf superscript yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan adanya perbedaan

nyata (P<0,05); ** Chaijan (2011); * Justi et al. (2003).

Kadar air

Tabel 2 menunjukkan kadar air baby fish nila pada ketiga umur panen saling

berbeda (P<0.05), dua minggu sebesar 81,83%, tiga minggu sebesar 80,79% dan

empat minggu sebesar 80,65%. Kadar air umur empat minggu berbeda nyata dari

umur dua dan tiga minggu. Perbedaan ini tidak terlalu tinggi dengan hasil

penelitian Justi et al. (2003) yang menunjukkan kadar air ikan nila umur 30 hari

sebesar 79,12% dan Chaijan (2011) sebesar 80,08%. Sanchez et al. (2012)

menyatakan kadar air pada ikan nila berkisar 72-80%. Tingginya kadar air pada

daging disebabkan oleh kemampuan bahan untuk mengikat air yang disebut water

holding capacity (WHC). Hal ini menunjukkan ikan nila merupakan bahan pangan

yang bersifat mudah rusak (high perishable food). Kandungan air dalam bahan

makanan ikut menentukan daya terima, kesegaran dan daya simpan bahan tersebut

(Winarno 2008).

Kadar abu

Tabel 2 menunjukkan kadar abu baby fish nila pada ketiga umur panen

saling berbeda (P<0,05), dua minggu sebesar 1,48%, tiga minggu sebesar 2,49%

dan empat minggu sebesar 2,60%. Pada umur empat minggu berbeda nyata dari

umur dua dan tiga minggu. Hasil ini cenderung lebih besar dibandingkan yang

dilakukan oleh Chaijan (2011) yaitu sebesar 0,69%. Hal ini diduga karena dalam

umur 2-4 minggu terjadinya pembentukan tulang dan didukung oleh hasil riset

Rasmussen dan Ostenfeld (2000) yang menyatakan bahwa kadar abu yang tinggi

pada baby fish disebabkan oleh adanya laju pertumbuhan tulang yang cepat,

sedangkan pada ikan dewasa pertumbuhan jaringan lain terjadi lebih cepat

dibandingkan dengan pertumbuhan tulang.

Kadar protein

Kadar protein baby fish nila pada ketiga umur panen saling berbeda

(P<0,05), Tabel 2 menunjukkan kadar protein pada ketiga umur panen berturut-

turut sebesar 13,92%, 13,79% dan 13,30%. Pada umur empat minggu kadar

protein berbeda nyata dari umur dua dan tiga minggu. Hasil ini lebih rendah

dibandingkan dengan yang didapatkan oleh Justi et al. (2003), yakni sebesar

17,20%. Menurut Ramseyer (2002) kandungan protein sebagian besar ikan

Page 26: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

10

meningkat secara perlahan, atau kurang lebih tetap dengan meningkatnya berat

tubuh ikan.

Terjadinya penurunan kadar protein pada baby fish ikan nila diduga

dipengaruhi oleh faktor biologis dan faktor lingkungan. Pramono et al. (2007)

menyatakan bahwa kandungan protein sangat dipengaruhi oleh jenis ikan, umur,

ukuran ikan, kualitas protein pakan, kecernaan pakan dan kondisi lingkungan. Hal

ini juga terkait dengan tahap perkembangan seksual dan kondisi makan

(El.Serafy.et al. 2005).

Kadar lemak

Kadar lemak pada ketiga umur panen saling berbeda (P<0,05). Pada umur

empat minggu kadar lemak berbeda nyata dari umur dua dan tiga minggu. Tabel 2

menunjukkan kadar lemak ikan berumur panen dua, tiga dan empat minggu

berturut-turut sebesar 2,41%; 2,30% dan 1,97%. Hasil ini tidak berbeda jauh

dengan hasil Chaijan (2011) yakni sebesar 1,04%. Terjadinya penurunan kadar

lemak pada baby fish ikan nila dari umur panen dua minggu hingga empat minggu

diduga karena proses pertumbuhan memanfaatkan energi dari lemak lebih besar

sehingga mengurangi jumlah lemak yang tersimpan dalam tubuh.

Rendahnya kandungan lemak baby fish ikan nila juga kemungkinan

disebabkan oleh organ otot dan hati yang belum terbentuk sempurna. Sheridan

(1988) memaparkan bahwa lokasi penyimpanan lemak utama dalam tubuh ikan

adalah otot dan hati, ada juga yang tersimpan sebagai lemak mesentrik.

Kandungan lemak dalam otot ikan sangat bervariasi, hal ini sangat bergantung

pada spesies, umur, pemijahan, pakan dan tipe otot (Gehring et al. 2009).

Kadar karbohidrat

Kadar karbohidrat diperoleh dari hasil perhitungan secara by difference,

sehingga nilai yang didapat merupakan proporsi dari hasil pengurangan

keseluruhan proksimat. Tabel 2 menunjukkan kadar karbohidrat baby fish nila

pada ketiga umur panen saling berbeda (P<0,05), umur dua minggu sebesar

0,29%, tiga minggu sebesar 0,63%, dan empat minggu sebesar 1,47%. Pada umur

empat minggu kadar karbohidrat berbeda nyata dari umur dua dan tiga minggu.

Kadar karbohidrat baby fish ikan nila dalam penelitian ini menunjukkan

peningkatan dari setiap umur panennya. Hasil ini tidak berbeda jauh dengan hasil

penelitian Justi et al. (2003) yang sebesar 1,28%.

Perbedaan nilai karbohidrat diduga akibat perkembangan otot ikan pada

setiap umur panen. Ikan dewasa cenderung memiliki kadar karbohidrat yang lebih

tinggi dari juvenil ikan. Karbohidrat ditemukan pada ikan dalam bentuk glikogen

otot, semakin dewasa ikan, semakin banyak glikogen yang terkandung dalam otot

ikan, karena jaringan otot semakin membesar (Santos et al. 2012).

Komposisi Asam Lemak Baby Fish Ikan Nila

Asam lemak baby fish ikan nila pada umur panen dua, tiga, dan empat

minggu mengandung 8 jenis asam lemak yang terdiri atas 4 jenis asam lemak

jenuh (Saturated Fatty Acid/SAFA), 1 jenis asam lemak tak jenuh tunggal

(Monounsaturated Fatty Acid/MUFA), dan 3 jenis asam lemak tak jenuh jamak

(Polyunsaturated Fatty Acid/PUFA). Hasil analisis statistik asam lemak

menunjukkan ketiga umur panen saling berbeda nyata secara signifikan terhadap

Page 27: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

11

kandungan asam lemak (P<0,05). Contoh perhitungan analisis asam lemak

disajikan pada Lampiran 2. Hasil analisis komposisi asam lemak baby fish ikan

nila disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3 menunjukkan adanya asam lemak yang tidak teridentifikasi yakni

pada umur panen dua minggu sebesar 0,87%, tiga minggu sebesar 24,64%, dan

empat minggu sebesar 43,49%. Hal ini diduga dipengaruhi oleh metode soxhlet

yang digunakan untuk ekstraksi lemak. Penelitian lain yang dilakukan oleh

Ozogul et al. (2012) terhadap penggunaan beberapa metode ekstraksi lemak biota

laut menunjukkan bahwa metode Soxhlet kurang efisien dalam mengekstraksi

lemak baik polar maupun non-polar, serta kurang mampu mencegah kehilangan

PUFA akibat oksidasi dibandingkan dengan metode ekstraksi lainnya, misal

metode Bligh dan Dyer.

Tabel 3 Komposisi asam lemak baby fish ikan nila pada berbagai umur panen

Asam lemak Umur panen 30

hari *

Nila

dewasa

** 2 minggu

(%)

3 minggu

(%)

4 minggu

(%)

SAFA

Laurat (C12:0) 1,16 ± 0,20a 0,32 ± 0,06

b - - 0,3

Miristat (C14:0) 1,37 ± 0,15a 3,86 ± 0,44

b 1,93 ± 0,09

c 0,70 4,4

Palmitat (C16:0) 39,62 ± 0,70a 28,35 ± 0,48

b 16,82 ± 0,78

c 16,60 25,9

Stearate (C18:0) 1,57 ±0,02a 2,47 ± 0,22

b 3,24 ± 0,48

c 6,98 10,7

Total SAFA 43,72 ± 1,07a 35,00 ± 1,20

b 21,99 ± 1,35

c 24,28 41,3

MUFA

Oleat (C18:1n9) 44,48 ± 0,38a 23,64 ± 2,22

b 19,16 ± 1,11

c 23,20 22,5

Total MUFA 44,48 ± 0,38a 23,64 ± 2,22

b 19,16 ± 1,11

c 23,20 22,5

PUFA

Linoleat (C18:2n6) 8,34 ± 0,11a 11,86 ± 0,51

b 6,78 ± 0,41

c 30,80 4,7

Lilnolenat (C18:3n3) 1,73 ± 0,06a 3,84 ± 0,18

b 1,36 ± 0,12

c 1,04 1,0

Arakidonat (C20:4n6) 0,86 ± 0,03a 1,02 ± 0,41

b 7,22 ± 0,36

b 3,02 4,1

Total PUFA 10,93 ± 0,02a 16,72 ± 1,10

b 15,36 ± 0,89

c 34,86 9,8

Total asam lemak 99,13 ± 1,66a 75,36 ± 4,53

b 56,51 ± 0,89

c 82,34 73,6

Tidak teridentifikasi 0,87 24,64 43,49 Keterangan : huruf superscript yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan adanya

perbedaan nyata (P<0,05); ** De Castro et al. (2007), *Justi et al. (2003);.

Total asam lemak pada umur panen tiga minggu sebesar 75,36% dan

hasilnya tidak berbeda jauh dengan hasil penelitian De Castro et al. (2007) sebesar

73,6%. Jika total asam lemak setiap umur panen baby fish ikan nila hasilnya

dibandingkan, maka total asam lemak menunjukkan hasil yang menurun pada tiap

umur panennya. Hasil umur panen dua minggu memiliki total asam lemak

99,13%, tiga minggu 75,36%, dan empat minggu 56,51%. Penurunan total asam

lemak pada tiap umur panen diduga karena lemak dipakai untuk pertumbuhan dan

jenis makanan yang dikonsumsi serta dipengaruhi oleh organ dalam yang belum

sempurna. Mokoginta et al. (2003) menyatakan bahwa ikan membutuhkan asam

lemak n6 dan n3 sebagai asam lemak esensial dalam pakannya untuk

menghasilkan pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi, selain itu

menurut Muhamad dan Mohamad (2012) bahwa perbedaan kandungan asam

lemak pada ikan dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. De Castro et al.

Page 28: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

12

(2007) menyatakan faktor utama yang mempengaruhi asam lemak ikan ialah suhu

air, waktu pemanenan, salinitas, dan tipe pakan.

Asam lemak jenuh (SAFA)

Asam lemak jenuh yang terdeteksi pada baby fish ikan nila ada 4 jenis yaitu

laurat, miristat, palmitat dan stearat. Tabel 3 menunjukkan total SAFA pada ketiga

umur panen saling berbeda (P<0,05), dua minggu sebesar 43,72%, tiga minggu

sebesar 23,64% dan empat minggu sebesar 21,99%. Total SAFA pada umur panen

4 minggu berbeda nyata dari umur dua dan tiga minggu.

Hasil analisis asam lemak miristat (C14:0) pada baby fish ikan nila pada

umur panen dua, tiga dan empat minggu berturut-turut sebesar 1,37%; 3,86%; dan

1,93%; hasil ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan nila umur 30 hari hasil

penelitian Justi et al. (2003) yang sebesar 0,70% dan lebih kecil jika dibandingkan

dengan ikan nila dewasa hasil penelitian De Castro et al. (2007) yang sebesar

4,4%. Menurut O’Keefe ( ) asam miristat pada daging ikan jumlahnya sedikit

dengan kisaran 1-2%. Asam miristat dapat dimanfaatkan dalam pembuatan

sampo, krim, kosmetik dan flavor makanan.

Asam palmitat (C16:0) merupakan asam lemak jenuh tunggal dengan kadar

tertinggi, baik dalam umur panen dua, tiga, dan empat minggu. Hasil uji asam

palmitat berturut-turut 39,62%; 28,35%; dan 16,82%; namun kadar asam palmitat

selalu menurun dari tiap minggunya. Penelitian Justi et al. (2003) menunjukkan

hasil pada umur panen 30 hari sebesar 16,60%, maka umur panen 4 minggu

hasilnya lebih tinggi. Tingginya asam palmitat pada baby fish ikan nila sesuai

dengan pendapat Osman et al. (2001) yang menyatakan palmitat merupakan asam

lemak jenuh yang paling banyak terdapat pada minyak ikan dengan kadar 15-50%

dari dari seluruh asam lemak yang ada.

Kandungan asam lemak jenuh stearat (C18:0) pada baby fish ikan nila pada

umur panen dua, tiga, dan empat minggu berturut-turut sebesar 1,57%; 2,47%;

dan 3,24%. Stearat kandungannya selalu meningkat, namun jika dibandingkan

dengan hasil penelitian De Castro et al. (2007) yang sebesar 10,7%, maka hasil

stearat baby fish ikan nila lebih rendah.

Asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA)

Asam lemak tak jenuh tunggal yang terdeteksi pada baby fish ikan nila yaitu

asam oleat (C18:1n9). Tabel 3 menunjukkan asam oleat pada ketiga umur panen

saling berbeda (P<0,05), umur dua minggu sebesar 44,48%, tiga minggu sebesar

23,64% dan empat minggu sebesar 19,16%. Kandungan asam oleat umur empat

minggu berbeda nyata dari umur panen dua dan tiga minggu. Oleat adalah salah

satu MUFA yang memiliki nilai tertinggi diantara asam lemak lainnya yang

terdeteksi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ozugul dan Ozugul (2007) yang

menyatakan asam oleat merupakan asam lemak paling banyak dalam asam lemak

jenuh tunggal yaitu 52-79% dari total asam lemak tak jenuh tunggal. Kandungan oleat dari setiap umur panen baby fish ikan nila cenderung

menurun. Jika dibandingkan dengan hasil penelitian De Castro et al. (2007) pada

ikan nila dewasa, maka oleat baby fish ikan nila pada umur panen empat minggu

hasilnya tidak berbeda jauh. Penurunan asam oleat pada setiap umur panen diduga

karena dipakai sebagai energi dan untuk pertumbuhan. Menurut Mokoginta et al.

(2003) bahwa ikan membutuhkan asam lemak n6 dan n3 sebagai asam lemak

esensial dalam pakannya untuk menghasilkan pertumbuhan dan tingkat

Page 29: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

13

kelangsungan hidup yang tinggi. Asam oleat adalah asam lemak tak jenuh yang

paling umum dan merupakan prekursor untuk produksi sebagian besar PUFA.

Asam oleat di dalam tubuh adalah sebagai sumber energi, sebagai zat antioksidan

untuk menghambat kanker, menurunkan kadar kolesterol dan media pelarut

vitamin A, D, E, dan K. Kekurangan asam oleat dapat menyebabkan terjadinya

gangguan pada penglihatan, menurunnya daya ingat serta gangguan pertumbuhan

sel otak pada janin dan bayi (Peddyawati 2008).

Asam lemak tak jenuh jamak (PUFA)

Asam lemak tak jenuh jamak yang terdeteksi pada baby fish ikan nila yaitu

linoleat, linolenat, dan arakidonat. Tabel 3 menunjukkan total PUFA pada ketiga

umur panen saling berbeda (P<0,05), dua minggu sebesar 10,93%, tiga minggu

sebesar 16,72% dan empat minggu sebesar 15,36%. Pada umur panen empat

minggu total PUFA berbeda nyata dari umur dua dan tiga minggu. Kandungan

linoleat pada umur panen dua, tiga dan empat minggu berturut-turut sebesar

8,34%; 11,86%; dan 6,78%. Hasil tersebut lebih tinggi dibanding penelitian De

Casto et al. (2007) yang sebesar 4,7%. Asam lemak tak jenuh linoleat adalah asam

tidak jenuh ikatan majemuk yang esensial untuk tubuh. Asam linoleat merupakan

asam lemak tidak jenuh yang tidak bisa disintesis oleh tubuh, oleh sebab itu perlu

diberikan dari luar melalui makanan. Asam linoleat dalam tubuh berperan dalam

pertumbuhan, pemeliharaan membran sel, pengaturan metabolisme kolesterol dan

menurunkan tekanan darah. Defisiensi asam linoleat dapat menyebabkan

kemampuan reproduksi menurun, gangguan pertumbuhan dan rentan terhadap

infeksi (Iskandar et al. 2010).

Kandungan linolenat baby fish ikan nila pada umur panen dua, tiga, dan

empat minggu berturut-turut sebesar 1,73%; 3,84%; 1,36% dan cenderung tidak

berbeda jauh dibanding hasil penelitian Justi et al. (2003) yang sebesar 1,04%

maka perbedaannya tidak terlalu jauh. Menurut Ozugul dan Ozugul (2007)

keragaman komposisi asam lemak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

spesies, ketersediaan pakan, umur, habitat, dan ukuran.

Kandungan asam arakidonat pada baby fish ikan nila pada umur panen dua,

tiga, dan empat minggu berturut-turut sebesar 0,86%; 1,02%; dan 7,22%.

Arakidonat pada setiap umur panen mengalami peningkatan dan cenderung lebih

tinggi jika dibandingkan dengan hasil penelitian De Casto et al. (2007) yang

sebesar 4,1%, maka kandungan arakidonat pada baby fish ikan nila lebih tinggi.

Asam linolenat dan arakidonat dalam tubuh berfungsi untuk mengurangi

kekentalan darah tanpa efek yang signifikan pada trombosit atau pembekuan, dan

keduanya memiliki efek positif pada lipid darah, dan konsisten pada pengurangan

konsentrasi trigliserida (Udani dan Barry 2013).

Deskripsi Jaringan Baby Fish Ikan Nila

Secara umum potongan melintang tubuh ikan bagian posterior tersusun atas

epidermis, miomer, motom, dan corpus vertebrate. Hasil pengamatan jaringan

otot baby fish ikan nila umur panen dua, tiga, dan empat minggu disajikan pada

Gambar 3. Gambar 3A menunjukkan jaringan tulang belakang dan otot baby fish

ikan nila umur panen dua minggu yang memperlihatkan neural, centrum, sel-sel

bervakuola, dan miomer. Gambar 3B menunjukkan jaringan otot baby fish ikan

nila berumur tiga Minggu, terlihat bahwa miomer di daerah pheri-pheri tersusun

Page 30: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

14

rapat dan kearah dalam semakin merenggang. Mioseptum berupa lapisan tipis dan

hanya sebagian kecil bisa diidentifikasi. Sebagian miomer di daerah dalam

mengalami degradasi dan terjadi jarak antara mioseptum dan miomer.

Gambar 3 Penampang melintang otot baby fish ikan nila dengan perbesaran

masing-masing 400x pada umur panen : (A) dua minggu, (B) tiga

minggu, (C) empat minggu (a. Miomer; b. Mioseptum; c. Neural; d. Sel

bervakuola; e. Centrum; f. Epidermis; g. Pembuluh kapiler)

Miomer belum tumbuh secara sempurna, berukuran kecil serta

kemungkinan besar terjadi pelepasan sebagian besar air dan protein dalam proses

dehidrasi. Sedangkan pada umur empat minggu (Gambar 3C) miomer tampak

berukuran lebih besar, kompak dan tidak mudah terdegradasi, pembuluh kapiler

sudah berkembang serta jarak antara miomer dan mioseptum sudah mengecil.

Jarak yang jelas pada miomer umur dua minggu menyebabkan kemampuan

miomer untuk mengikat air berkurang. Lonergan (2012) menyatakan kandungan

air pada otot mayoritas berada pada struktur miofibril. Johnston et al. (2011)

menyatakan setiap blok-blok miotom dibatasi oleh mioseptum. Ketebalan

mioseptum bervariasi sepanjang tubuh, disektiar kulit mioseptum lebih tebal.

Jumlah dan ukuran miotom bervariasi tergantung pada filogeni, ontogeni,

morfologi tubuh, dan gaya bergerak ikan tersebut.

Gambar 4A dan 4C menunjukkan jaringan intestin baby fish ikan nila umur

panen dua minggu memperlihatkan adanya villi, sel mukus, vilous core, dan

dinding usus. Goblet cell pada umur dua minggu sudah terlihat jelas, namun sel

enterosit belum teridentifikasi. Goblet cell merupakan bagian dari sel epitel

pencernaan dan terdiferensiasi seiring bertambahnya umur (Wallace et al. 2005)

Bagian hipaksial terlihat peritoneal cavity, peritoneum, otot hipaksial, dan

epidermis. Kuperman et al. (1994) menyatakan umumnya epitelium pada usus

terdiri atas enterosit dan sel goblet. Sel mukosa pada pencernaan memiliki

peranan penting dalam digestif, resorptif dan proses metabolisme.

A c

d

e

a

b

B

f

b

a

C

g

a

Page 31: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

15

Gambar 4 Penampang melintang pencernaan baby fish ikan nila pada berbagai

umur panen : (a) umur dua minggu perbesaran 400x (b) dua minggu

perbesaran 100x, (c) empat minggu perbesaran 400x (a. Sel mucus; b.

Vilous core; c. Villi; d. Sel enterosit; e.peritonium; f. Peritoneal cavity;

g. Otot hipaksial, h. Epidermis)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Umur panen dua, tiga, dan empat minggu berpengaruh nyata terhadap

komposisi proksimat, asam lemak, dan perkembangan jaringan daging baby fish

ikan nila. Baby fish ikan nila mengandung 8 jenis asam lemak yang terdiri atas

4.jenis SAFA, 1 MUFA dan 3 PUFA. Asam lemak mengalami penurunan secara

signifikan seiring dengan bertambahnya umur panen. Jaringan daging baby fish

ikan nila pada umur panen dua, tiga, dan empat minggu cenderung mengalami

perkembangan membentuk sususan yang lebih kompak seiring dengan

bertambahnya umur panen.

Saran

Penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan analisis parameter

morfometrik yang lain selain panjang dan tinggi serta analisis jaringan organ lain

pada baby fish ikan nila. pengamatan analisis jaringan organ lain pada baby fish

ikan nila diusahakan lebih detail terhadap perubahan jaringan dengan

menggunakan mikroskop TEM. Selain itu, perbaikan metode derivatisasi perlu

dilakukan agar diperoleh komposisi asam lemak yang lebih pasti.

dinding

c

a

b

A

f

e

g

h

B

C

d

b

a

Page 32: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

16

DAFTAR PUSTAKA

Angka SL, Mokoginta I, Hamid H. 1990. Anatomi dan Histologi Banding

beberapa Ikan Air Tawar yang Dibudidayakan di Indonesia. Bogor (ID):

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi, Institut Pertanian Bogor. hlm 17-27.

[AOAC] Association of Official Analytical Chemist. 1995. Official Method of

Analysis of The Association of Official Analytical of Chemist. Arlington,

Virginia, (US): Association of Official Analytical Chemist, Inc.

Chaijan M. 2011. Physicochemical changes of tilapia (Oreochromis niloticus)

muscle during salting. Food Chemistry 129: 1201–1210.

Darsudi, NPA Arsini, NPA Kenak. 2008. Analisis kandungan proksimat bahan

baku dan pakan buatan/pelet untuk kepiting bakau (Scylla paramamosa).

Buletin Teknologi Literatur Akuakultur 7(1):45-41.

De Castro FAF, Sant’ana HMP, Campos FM, Costa NMB, Silva MTC, Salaro

AL, Francheschini SCC. (2007). Fatty acid composition of three freshwater

fishes under different strorage and cooking process. Food Chemistry 103 :

1080-190.

[DJPB Kementrian Kelautan dan Perikanan] Direktorat Jenderal Perikanan

Budidaya. 2013. Statistik menakar target ikan air tawar tahun 2013

[internet]. [diacu 2014 Maret 27]. Tersedia dari :

http:www.djpb.kkp.go.id/berita.php?id=847.

El-Serafy S, Ibrahim SA, Mahmoud SA. 2005. Biochemical and histopathological

studies on the muscles of the nile tilapia (Oreochromis niloticus) in Egypt.

J. Aquat. Biol. & Fish. 9(1): 81-96.

Gehring, CK, Davenport PM, Jaczynzki J. 2009. Functional and nutritional

quality of protein and lipid recovered from fish processing by-products and

underutilized aquatic species using isoelectric solubilization/precipitation.

Current Nutrition & Food Science. 5: 17 – 39.

Iskandar Y, Surilaga S, Musfiroh I. 2010. Penentuan kadar asam linoleat pada

tempe secara kromatografi gas. Jurnal Farmasi. 3 (2): 15-20.

Johnston IA, Bower NI, Macqueen DJ. 2011. Growth and regulation of myotomal

muscle mass in teleost fish. The Journal of Experimental Biology. 214:

1617-1628.

Justi KC, Hayashi C, Visentainer JV, de Souza NE, Matsushita M. (2003). The

influence of feed supply time on the fatty acid profile of nile tilapia

(Oreochromis niloticus) fed on a diet enriched with n-3 fatty acids. Food

Chemisty 80 : 489-493.

Kuperman BI, Kuzmina VV.1994. The ultrastructure of the intestinal ephitelium

in fishes with different types of feeding. Journal of Fish Biology. 44: 181-

193.

Lingen Z. 1989. Chapter 4 rearing of fry and fingerling [internet]. [diunduh 2014

Juli 15]. Tersedia dari :

http://www.fao.org/docrep/field/003/ac264e/AC264E04.htm#ch4.

Lonergan EH. 2012. Water holding capacity of fresh meat. American Meat

Science Association Fact Sheet: 1-8.

Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2002. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi

SAS dan Minitab Jilid I Edisi Kedua. Bogor (ID): IPB Press. Hlm 63-72.

Page 33: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

17

Metusalach. 2007. Pengaruh fase bulan dan ukuran tubuh terhadap rendemen,

kadar protein, air dan abu daging kepiting rajungan, Portunus spp. Jurnal

Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin 17(3):233-239.

Mokoginta, Jusadi G, Pelawi TL. 2003. Pengaruh pemberian Daphnia sp. Yang di

perkaya dengan sumber lemak yang berbeda terhadap kelangsungan hidup

dan pertumbuhan larva ikan nila, Oreochromis niloticus. Jurnal Akuakultur

Indonesia. 2(1) : &-11.

Muhamad NA, Mohamad J. 2012. Fatty acids composition of selected Malaysian

fishes. Sains Malaysiana 41(1): 81–94.

O’Keefe SF. . Nomenclature dan classification of lipids. Di dalam: Akoh CC

dan Min DB, editor. Food Lipids: Chemistry, Nutrition, and Biotechnology.

Ed ke-2. New York (US): Marcel Dekker, Inc.

Osman H, Suriah AR, Law EC. 2001. Fatty acid composition and cholesterol

content of selected marine fish in Malaysian water. Food Chemistry. 75: 55-

60.

Ozogul Y, Simsek A, Balikci E, Kenar M. 2012. The effects of extraction

methods on the contents of fatty acids, especially EPA and DHA in marine

lipids. Int J Food Sci Nutr. 63(3): 326-31.

Ozugul Y, Ozugul F. 2007. Fatty acid profiles of commercially important fish

species from the mediterranean, agean dan black seas. Food Chemistry. Vol.

100 (4): 1634-1638.

Peddyawati E. 2008. Lemak, kawan yang bisa jadi lawan [internet]. [diunduh

2014 Maret 27]. Tersedia dari : http:// benih.net/lemak-kawan-yang-bisa-

jadi-lawan.

Pramono TB, Sanjayasari D, Soedibya PHT. 2007. Optimasi pakan dengan level

protein dan energi protein untuk pertumbuhan calon induk ikan

senggaringan (Mystus nigriceps). Jurnal PROTEIN 15(2): 153-157.

Ramseyer LJ. 2002. Predicting whole-fish nitrogen content from fish wet weight

using regression analysis.N.Am. J.Aquac. 64: 195–204.

Rasmussen RS, Ostenfeld TH. 2000. Effect of growth rate on quality traits and

feed utilisation of rainbow trout (Oncorhynchus mykiss) and brook trout

(Salvelinus fontinalis). Aquaculture. 184:327-337.

Sanchez FH, Morales MEA. 2012. Nutritional richness and importance of the

consumption of tilapia in the Papaloapan Region. Rev. electrón. vet.13(6):

1-12.

Santos VB, Martins TR, Freitas FT. 2012. Body composition of nile tilapias

(Oreochromis niloticus) in different length classes. Ci. Anim. Bras. Goiânia.

13(4): 396-405.

Sheridan MA. 1988. Lipid dynamics in fish : Aspects of absorption,

transportation, deposition and mobilization. Comp. Biochem. Physiol. 90B

(4): 679 – 690.

[SNI] Standar Nasional Indonesia.1992. SNI 01-2891-1992: Cara Uji Makanan

dan Minuman. Jakarta (ID): Dewan Standardisasi Nasional.

Udani K, Barry WR. 2013. High potency fish oil supplement improves omega-3

fatty acid status in health adults: an open-label study using a web-based,

virtual platform. Nutrition Journal. Vol. 12: 1-2.

Wallace KN, Akhter S, smith EM, lorent K, Pack M. 2005. Intestinal growth and

differentiation in zebrafish. Mechanisms of Development. 122: 157-173.

Page 34: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

18

Winarno FG. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka

Utama.

Page 35: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

19

LAMPIRAN

Page 36: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

20

Lampiran 1Contoh perhitungan analisis proksimat

Kadar air umur panen 2 minggu

% Kadar air ulangan 1 = ( 4,44- 4, 4)

, 4- 4, 4 = 81,91%

Kadar abu umur panen 3 minggu

% Kadar abu = Berat abu

Berat sampel

% Kadar abu ulangan 1 = ( , - , )

,44 = 2,48%

Kadar lemak umur panen 4 minggu

% Kadar lemak = -

% Kadar abu ulangan 1 = ( , - , )

, = 2,01%

Kadar protein umur panen 2 minggu

% Nitrogen = N 4

w

% Nitrogen ulangan 1 = , 4

, = 2,2258%

% Kadar protein = % Nitrogen x 6,25

= 2,2258 x 6,25

= 13,91%

Lampiran 2 Contoh perhitungan asam lemak umur dua minggu

Konsentrasi total asam lemak = total sampel – pengotor

= 100 – (64,4918 + 31,6665)

=3,8417

= 1,38%

Page 37: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

21

Lampiran 3 Hasil analisis statistik morfometrik

ANOVA

Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Tengah F Sig.

Bobot Antar Kelompok 156,923 2 78,461 776,460 0,000

Dalam Kelompok 8,791 87 0,101

Jumlah 165,714 89

Panjang Antar Kelompok 124,929 2 62,464 1691,729 0,000

Dalam Kelompok 3,212 87 0,037

Jumlah 128,141 89

Tinggi Antar Kelompok 6,488 2 3,244 290,967 0,000

Dalam Kelompok 0,970 87 0,011

Jumlah 7,458 89

Bobot

Duncan

perlakuan

N Besar alfa = 0,05

1 2 3 1

2 minggu 30 0,1570

3 minggu 30 0,4923

4 minggu 30 3,1107

Sig. 1,000 1,000 1,000

Rataan untuk kelompok dalam besaran yang homogen ditampilkan.

a = 30,000.

Panjang

Duncan

perlakuan

N Besar alfa = 0,05

1 2 3 1

2 minggu 30 1,9467

3 minggu 30 3,0200

4 minggu 30 4,8033

Sig. 1,000 1,000 1,000

Rataan untuk kelompok dalam besaran yang homogen ditampilkan.

a Menggunakan ukuran sampel rataan yang sama = 30,000.

Tinggi

Duncan

perlakuan

N Besar alfa = 0,05

1 2 3 1

2 minggu 30 0,4433

3 minggu 30 0,8833

4 minggu 30 1,0867

Sig. 1,000 1,000 1,000

Rataan untuk kelompok dalam besaran yang homogen ditampilkan.

a Menggunakan ukuran sampel rataan yang sama = 30,000.

Page 38: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

22

Lampiran 4 Hasil analisis statistik proksimat

ANOVA

Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadarat Tengah F Sig.

Kadar air Antar Kelompok 2,496 2 1,248 29,870 0,001

Dalam Kelompok 0,251 6 0,042

Jumlah 2,747 8

Kadar abu Antar Kelompok 1,977 2 0,988 141,420 0,000

Dalam Kelompok 0,042 6 0,007

Jumlah 2,019 8

Kadar lemak Antar Kelompok 0,305 2 0,153 40,052 0,000

Dalam Kelompok 0,023 6 0,004

Jumlah 0,328 8

Kadar protein Antar Kelompok 0,630 2 0,315 25,097 0,001

Dalam Kelompok 0,075 6 0,013

Jumlah 0,705 8

Kadar karbohidrat Antar Kelompok 2,230 2 1,115 58,121 0,000

Dalam Kelompok 0,115 6 0,019

Jumlah 2,345 8

Kadar air

Duncan

perlakuan N Besar alfa = 0,05

1 2 1

4 minggu 3 80,6543

3 minggu 3 80,7907

2 minggu 3 81,8334

Sig. 0,445 1,000

Rataan untuk kelompok dalam besaran yang homogen ditampilkan.

a Menggunakan ukuran sampel rataan yang sama = 3,000.

Kadar abu

Duncan

perlakuan

N Besar alfa = 0,05

1 2 1

2 minggu 3 1,5537

3 minggu 3 2,4918

4 minggu 3 2,5957

Sig. 1,000 0,179

Rataan untuk kelompok dalam besaran yang homogen ditampilkan.

a Menggunakan ukuran sampel rataan yang sama = 3,000.

Page 39: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

23

Kadar lemak

Duncan

perlakuan

N Besar alfa = 0,05

1 2 1

4 minggu 3 1,9733

3 minggu 3 2,3000

2 minggu 3 2,4059

Sig. 1,000 0,080

Rataan untuk kelompok dalam besaran yang homogen ditampilkan.

a Menggunakan ukuran sampel rataan yang sama = 3,000.

Kadar protein

Duncan

perlakuan

N Besar alfa = 0,05

1 2 1

4 minggu 3 13,3032

3 minggu 3 13,7907

2 minggu 3 13,9167

Sig. 1.000 0,218

Rataan untuk kelompok dalam besaran yang homogen ditampilkan.

a Menggunakan ukuran sampel rataan yang sama = 3,000.

Kadar karbohidrat

Duncan

perlakuan

N Besar alfa = 0,05

1 2 3 1

2 minggu 3 0,2905

3 minggu 3 0,6268

4 minggu 3 1,4735

Sig. 1,000 1,000 1,000

Rataan untuk kelompok dalam besaran yang homogen ditampilkan.

a Menggunakan ukuran sampel rataan yang sama = 3,000.

Page 40: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

24

Lampiran 5 Hasil analisis statistik asam lemak

ANOVA

Jumlah Kuadarat Derajat Bebas Kuadrat tengah F Sig.

Total asam lemak Antar Kelompok 2731,278 2 1365,639 1567,598 0,000

Dalam Kelompok 5,227 6 0,871

Jumlah 2736,505 8

Laurat Antar Kelompok 2,137 2 1,068 74,949 0,000

Dalam Kelompok 0,086 6 0,014

Jumlah 2,222 8

Miristat Antar Kelompok 10,211 2 5,106 68,996 0,000

Dalam Kelompok 0,444 6 0,074

Jumlah 10,655 8

Palmitat Antar Kelompok 779,568 2 389,784 882,220 0,000

Dalam Kelompok 2,651 6 0,442

Jumlah 782,219 8

Stearart Antar Kelompok 4,225 2 2,113 22,883 0,002

Dalam Kelompok 0,554 6 0,092

Jumlah 4,779 8

Oleat Antar kelompok 1095,190 2 547,595 259,866 0,000

Dalam Kelompok 12,643 6 2,107

Jumlah 1107,834 8

Linoleat Antar Kelompok 40,503 2 20,251 137,869 0,000

Dalam Kelompok 0,881 6 0,147

Jumlah 41,384 8

Linolenat Antar Kelompok 10,732 2 5,366 316,476 0,000

Dalam Kelompok 0,102 6 0,017

Jumlah 10,834 8

Arakidonat Antar Kelompok 79,083 2 39,541 389,442 0,000

Dalam kelompok 0,609 6 0,102

Jumlah 79,692 8

Total SAFA Antar Kelompok 716,043 2 358,021 725,817 0,000

Dalam Kelompok 2,960 6 0,493

Jumlah 719,002 8

Total MUFA Antar kelompok 1095,190 2 547,595 259,866 0,000

Within Groups 12,643 6 2,107

Total 1107,834 8

Total PUFA Between Groups 55,040 2 27,520 145,710 0,000

Dalam Kelompok 1,133 6 0,189

Jumlah 56,173 8

Page 41: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

25

Total asam lemak

Duncan

perlakuan

N Besar alfa = 0,05

1 2 3 1

4 minggu 3 56,5267

3 minggu 3 75,3533

2 minggu 3 99,1033

Sig. 1,000 1,000 1,000

Rataan untuk kelompok dalam besaran yang homogen ditampilkan.

a Menggunakan ukuran sampel rataan yang sama = 3,000.

laurat

Duncan

perlakuan

N Besar alfa = 0,05

1 2 3 1

4 minggu 3 0,0000

3 minggu 3 0,3233

2 minggu 3 1,1567

Sig. 1,000 1,000 1,000

Rataan untuk kelompok dalam besaran yang homogen ditampilkan.

a Menggunakan ukuran sampel rataan yang sama = 3,000.

miristat

Duncan

perlakuan

N Besar alfa = 0,05

1 2 3 1

2 minggu 3 1,3667

4 minggu 3 1,9367

3 minggu 3 3,8567

Sig. 1,000 1,000 1,000

Rataan untuk kelompok dalam besaran yang homogen ditampilkan.

a Menggunakan ukuran sampel rataan yang sama = 3,000.

palmitat

Duncan

perlakuan

N Besar alfa = 0,05

1 2 3 1

4 minggu 3 16,8200

3 minggu 3 28,3533

2 minggu 3 39,6167

Sig. 1,000 1,000 1,000

Rataan untuk kelompok dalam besaran yang homogen ditampilkan.

a Menggunakan ukuran sampel rataan yang sama = 3,000.

Page 42: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

26

stearat

Duncan

perlakuan

N Besar alfa = 0,05

1 2 3 1

2 minggu 3 1,5667

3 minggu 3 2,4700

4 minggu 3 3,2433

Sig. 1,000 1,000 1,000

Rataan untuk kelompok dalam besaran yang homogen ditampilkan.

a Uses Menggunakan ukuran sampel rataan yang sama = 3,000.

oleat

Duncan

perlakuan

N Besar alfa = 0,05

1 2 3 1

4 minggu 3 19,1667

3 minggu 3 23,6367

2 minggu 3 44,4800

Sig. 1,000 1,000 1,000

Rataan untuk kelompok dalam besaran yang homogen ditampilkan.

a Menggunakan ukuran sampel rataan yang sama = 3,000.

linoleat

Duncan

perlakuan

N Besar alfa = 0,05

1 2 3 1

4 minggu 3 6,7800

2 minggu 3 8,3433

3 minggu 3 11,8533

Sig. 1,000 1,000 1,000

Rataan untuk kelompok dalam besaran yang homogen ditampilkan.

a Menggunakan ukuran sampel rataan yang sama = 3,000.

linolenat

Duncan

Perlakuan

N Besar alfa = 0,05

1 2 3 1

4 minggu 3 1,3633

2 minggu 3 1,7267

3 minggu 3 3,8400

Sig. 1,000 1,000 1,000

Rataan untuk kelompok dalam besaran yang homogen ditampilkan.

a Menggunakan ukuran sampel rataan yang sama = 3,000.

Page 43: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

27

arakidonat

Duncan

perlakuan

N Besar alfa = 0,05

1 2 1

2 minggu 3 0,8567

3 minggu 3 1,0167

4 minggu 3 7,2233

Sig. 0,561 1,000

Rataan untuk kelompok dalam besaran yang homogen ditampilkan.

a Menggunakan ukuran sampel rataan yang sama= 3,000.

total SAFA

Duncan

perlakuan

N Besar alfa = 0,05

1 2 3 1

4 minggu 3 21,9967

3 minggu 3 35,0033

2 minggu 3 43,7033

Sig. 1,000 1,000 1,000

Rataan untuk kelompok dalam besaran yang homogen ditampilkan.

a Menggunakan ukuran sampel rataan yang sama = 3,000.

total MUFA

Duncan

perlakuan

N Besar alfa = 0,05

1 2 3 1

4 minggu 3 19,1667

3 minggu 3 23,6367

2 minggu 3 44,4800

Sig. 1,000 1,000 1,000

Rataan untuk kelompok dalam besaran yang homogen ditampilkan.

a Menggunakan ukuran sampel rataan yang sama = 3,000.

total PUFA

Duncan

perlakuan

N Besar alfa = 0,05

1 2 3 1

2 minggu 3 10,9267

4 minggu 3 15,3633

3 minggu 3 16,7167

Sig. 1,000 1,000 1,000

Rataan untuk kelompok dalam besaran yang homogen ditampilkan.

a Menggunakan ukuran sampel rataan yang sama = 3,000.

Page 44: KOMPOSISI PROKSIMAT, ASAM LEMAK, DAN PERKEMBANGAN JARINGAN ...repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/70678/C14sda.pdf · oleh vertebrata ada empat macam, yaitu jaringan epitel,

28

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Santoso Darmo Atmojo. Penulis dilahirkan di

Cirebon, 19 Agustus 1991 sebagai anak kesembilan dari sepuluh bersaudara dari

pasangan Bapak Jamudi dan Ibu Kamini. Penulis memulai jenjang pendidikan

formal di Sekolah Dasar Negeri 1 Panguragan Wetan, Kabupaten Cirebon pada

tahun 1998 dan lulus tahun 2004, kemudian penulis melanjutkan Sekolah

Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Arjawinangun, Kabupaten Cirebon dan lulus

pada tahun 2007. Penulis menamatkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 2

Cirebon dan lulus pada tahun 2010.

Pada tahun 2010 penulis diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi

Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) di Departemen Teknologi Hasil Perairan,

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor dan sekaligus

sebagai penerima beasiswa BIDIKMISI 2010-2014.

Penulis selama menjalani pendidikan akademik di IPB pernah aktif sebagai

anggota divisi kesekretariatan Himpunan Mahasiswa Hasil Perikanan

(HIMASILKAN) periode 2011-2012. Penulis menerima penghargaan juara 1

kompetisi mancingmania PORIKAN 2012, Peraih 3 proposal PKM-P didanai

Dikti 2013-2014, finalis Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke-26 (PIMNAS

XXVI) Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) 2013 dan finalis riset Tanoto

Foundantion 2013.