kompos limbah padat revisi

61
TEKNOLOGI PEMBUATAN KOMPOS OLEH : 1.Dhanang Edy Pratama (115061101111007) 2.Dewi Nugrahani (115061100111001) 3.Inggit Kresna Maharsih (115061100111005) 4.Alfonsina AAT (115061100111027)

Upload: elend1993

Post on 12-Nov-2015

48 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

KOMPOS

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

TEKNOLOGI PEMBUATAN KOMPOSOLEH :Dhanang Edy Pratama (115061101111007)Dewi Nugrahani (115061100111001)Inggit Kresna Maharsih (115061100111005)Alfonsina AAT (115061100111027)

(Santoso, 2011)Prinsip pengomposan adalah menurunkan C/N ratio bahan organic hingga sama dengan C/N tanah. Dengan semakin tingginya C/N bahan maka proses pengomposan akan semakin lama karena C/N harus diturunkan.Pengomposan merupakan proses penguraian senyawa-senyawa yang terkandung dalam sisa-sisa bahan organik karena adanya interaksi antara mikroorganisme (bakteri pembusuk yang bekerja di dalamnya.Kompos yang berkualitas baik adalah yang mengandung komponen organik dalam jumlah tinggi dan komponen non organik yang hanya sedikit. Beberapa bahan yang dapat dikomposkan terutama yang berasal dari limbah industri, dimungkinkan mengandung logam dalam konsentrasi yang tinggi seperti misalnya tembaga, nikel, dan zinc. Sedangkan material non organik seperti kaca, plastik, serat (buatan manusia) harus dihilangkan sebisa mungkin. Pada skala kecil, pemisahan dapat dilakukan secara manual, tapi pada skala besar dapat menggunakan bantuan mesin.Faktor yang Mempengaruhi Proses Pengomposan : Nilai C/N bahanUkuran bahanKomposisi bahanJumlah mikroorganismeKelembapan dan aerasiTemperaturKeasaman (pH)41. Nilai C/N bahan Semakin rendah nilai C/N bahan, waktu yang diperlukan untuk pengomposan semakin singkat ; optimum : 25 sampai 35/12. Ukuran bahanBahan yang berukuran lebih kecil akan lebih cepat proses pengomposannya karena semakin luas bahan yang tersentuh (kontak) dengan bakteriRentang ukuran : 10-50 mmSkala kecil parang , sabit, pemotong sekamSkala besar hammer mill atau rotating drum3. Komposisi bahan4. Jumlah mikroorganismePengomposan dari beberapa macam bahan akan lebih baik dan lebih cepat. Pengomposan bahan organic dari tanaman akan lebih cepat bila ditambah dengan kotoran hewanPada proses pengomposan sering ditambahkan mikroorganisme ke dalam bahan yang akan dikomposkan. Dengan bertambahnya jumlah mikroorganisme, diharapkan proses pengomposan akan lebih cepat5. Kelembapan dan aerasiKelembapan optimum : 50-60%Umumnya proses pengomposan berlangsung pada kondisi aerobAerasi dicapai melaui pergerakan udara secara natural ke dalam tumpukan komposPemberian aerasi yang terbaik adalah dengan pembalikan bahan karena perlakuan ini sekaligus untuk homogenisasi bahan.

6. TemperaturWarming up Temperature raises600C Fungi stop working; continued by actinomycetes and the spore-forming bacteria; temperature peak is reachedCooling down Breakdown by fungi and actinomycetesEnd of cooling down Available food supply has gone; soil animal (worm) move inMaturing stage Completed in 3 months1. Mikroorganisme memecah komponen gula, pati, lemak dan menghasilkan panas (aktivitas mikroorganisme dalam pengomposan menghasilkan panas)2. 87. Keasaman (pH)

Materi menjadi sedikit asam pada awal pengomposan sebagai produk awal kerusakan (asam organik sederhana); tumpukan kemudian ternyata sedikit basa setelah beberapa hari karena protein diserang dan amonia dilepaskankondisi sangat basa akan menyebabkan hilangnya nitrogen sebagai amonia secara berlebihan, sehingga lebih baik tidak menambahkan kapur pada tumpukan9

Adanya kelangsungan hidup mikroorganisme tersebut didukung oleh keadaan lingkungan yang basah dan lembap.Hasil pengomposan inilah yang disebut pupuk kompos12Rasio C:NBeberapaMaterial

Aditif KomposSaat C/N besar, laju reaksi lambat, temperatur susah naik. Degradasi bahan oleh mikroba bisa mencapai 10/1.Perlu bahan tambahan untuk menaikkan N.Organik: urin, kotoran, darah, dsb.Buatan: pupuk urea, pupuk amonium

Bakteri tambahan: EM4, dsb.Recycle kompos dari proses sebelumnya sebanyak 1-2% berat.Inokulasi menggunakan bakteri Azotobacter dan batuan fosfat mampu meningkatkan kandungan nitrogen kompos.AktivatorInokulanBahan lainPengayaan komposBatuan fosfat halus atau kalsium fosfat 2% berat, atau penambahan lumpur/tanah (bubuk lempung kering) 1-2% berat, mampu meningkatkan proses pengomposan dan konservasi nitrogen.

Potongan kayu dibutuhkan jika bahan baku halus, untuk memberikan saluran udara.Kompos dapat ditambahkan nutrien tambahan yang dibutuhkan oleh tanah tertentu

Contoh:Penambahan KI pada kompos yang akan digunakan pada tanah yang kekurangan iodineSMALL HEAPSDouble compost bin

Mesh enclosure

Plain heap

Struktur umumAerasiManfaat: kompos terjadi secara aerobik, sehingga udara harus tersikulasi secara bebas dari bawah composting mass.Bahan: dapat menggunakan double bricks, bricks and drain pipes, atau brushwood layer,

Insulating blanketManfaat: penting untuk mengurangi heat dan moisture loss. Udara tetap mengalir pada blanket ini.Bahan: terbuat dari plastik dengan beberapa lubang berdiameter 25 mm, daun pisang segar atau kering, anyaman daun palm, atau meletakkan tanah di atas tumpukan kompos.Overhead protectionManfaat: menjaga tumpukan kompos dari cuaca ekstrim seperti hujan atau panas matahari yang berlebihan.Bahan: terbuat dari besi bergelombang atau atap dari anyaman kelapa sawit, yang diletakkan minimal 150 mm di atas tumpukan. Perakitan tumpukan-tersedia banyak limbahMembuat aerasi pada bagian bawah.Mendirikan kotak kompos.Sebelum dimasukkan kotak kompos, bahan organik (sekitar 75 kg) dicampur dengan aktivator sesuai dengan kandungan C/N, 1 kg tanah, debu kayu (jika tersedia), 1 kg produk kompos dari tumpukan sebelumnya.Campuran di atas dimasukkan dalam kotak kompos, diratakan hingga menjadi layer kira-kira sedalam 200 mm.Prosedur di atas diulangi hingga tinggi tumpukan 1 m.Insulating blanket dan pelapis hujan diletakkan di atas tumpukan.

Ketika tumpukan sudah dibuat, maka harus segera dipanaskan hingga bagian tengah mencapai ketinggian suhu 60C dalam seminggu.Terdapat uap air pada insulating blanket.Ketika kompos dibuat pada kotak kayu dengan dinding isolasi yang baik, suhu bahan kompos sekitar 50C pada 75 mm dari dinding, sehingga mass ditekan hingga 2/3 tinggi semula.Kemudian bagian atas ditambah dengan limbah pre-mixedPerakitan tumpukan-limbah tidak mencukupiKotak atau lubang dibagi dengan dinding pemisah vertikal.Limbah tambahan dapat diperoleh dari tetangga, pasar, hutan.Dapat membuat tumpukan komunal.Metode penyimpanan lama dapat digunakan.Mengaduk tumpukanManfaat dari mengaduk tumpukan adalah:dapat membantu mencampur berbagai macam limbah pada tumpukan;mentransfer dingin, dan meletakkan bagian atas tumpukan ke bagian tengah;membantu proses aerasi;membantu melembapkan material;

Pengadukan banyak dilakukan pada pembuatan kompos limbah urban, hasilnya adalah limbah berada pada tahap mesofilik, thermofilik, dan cooling down pada 7-10 hari, tahap pematangan memakan waktu yang lama dan tidak terlalau dipengaruhi oleh pengadukan.Pengadukan dapat dilakuakan pada tumpukan di atas tanah saat 10-14 hari setelah tumpukan pertama dibuat, ketika tumpukan masih hangat dan dapat mencapai suhu yang lebih tinggi.Pengadukan tidak perlu dilakukan jika membuat kompos di dalam sistem kotak dengan dinding isolasi, aerasi dari bagian bawah, dan heat insulating blanket.

Monitoring the processPemeriksaan harus dilakukan 3-7 hari setelah tumpukan dibuat. Karakteristik hasil kompos yang memuaskan: suhu tinggi dan terdapat uap air.Pemeriksaan ulang dapat dilakukan 14 hari kemudian, 17-21 hari setelah pembuatan pertamamaterial telah melewati suhu puncak, udara tidak mengandung kelebihan uap air.Empat minggu setelah setelah pembuatan material harus didinginkan dan diberi binatang tanah.

Proses kompos tidak berjalan dengan baik jika:Suhu tidak naik sewajarnya pada beberapa hari pertama.Tumpukan material terlalu kering.Material terlalu basah atau rasio C/N terlalu tinggiMaturing the productJumlah maturity dari kompos tergantung produk yang diinginkan.Sekitar 4-6 minggu setelah konstruksi, tumpukan kompos akan didinginkan ke suhu udara normal butuh pasokan udara.Berat material akan berkurang menjadi setengah berat awal.Volume berkurang menjadi hampir 1/3 volume awal.Warna berubah menjadi coklat gelap kehitaman.Pada maturing, terjadi reaksi polimerisasi untuk membentuk kompos.Tidak memerlukan konservasi panas.LARGE HEAPSunk in the GroundAbove GroundTergantung :-Kandungan Air di tanah-Musim hujan / kemarauSunk in the GroundAbove Ground

tebal 150 mmHot core volume = 68% total volumeTo increase it :using pit, covering stack with insulating layerAerasi dan suhu tidak merata pd kompos unagitated

Above GroundSumber bahan LimbahINDORE HEAPDimensi dan Letak Tumpukan

Slope 45Tanah naik = gundukan Hal PentingPit letaknya jauh dari sumber air minum (min 25 m)Dibangun dengan sisi panjangDibuat dari pelindung angin (bangunan / pohon) u/ melindungi dari angin, hujan & matahariLampu & atap = atas tumpukan mengurangi kehilangan kelembapan Atap miring, tinggi min 50 mm dari tumpukan untuk memudahkan aerasiAda ruang cukup antara pit (min 4 m) = stack kompos dapat dibuat selama musim hujanPembentukan Tumpukan

7 10 layer (230 mm)Total = 1,5 m100 mm = limbah kering kasar75 mm = daun hijau50 mm = pupuk / percikan bubuk kayu / urine

1,2 m600 mmJangan menginjak tumpukan menekannya & menurunkan aerasiPembalikan Tumpukan

Pengomposan 1 minggu tengah panas pada suhu maks. (uap air keluar dari lubang udara)Panas + lembab + serangan MO fibrous strength limbah organik turun, biomassa terurai ke dinding pematangSuhu smkn turun pada zona terluar,mencapai suhu lingkungan (earth wall)Area dingin = terkompos lambat, trdpt larvaTahapan Pembalikan

Penting : menjaga area kerja rapi !

Monitoring ProsesCHINESE HIGH TEMPERATURE STACK

1 - 1,5 mVertikal = cerobongLimbah Organik yang Digunakan30 50 mmHinggah = 1,5 m24 jam = heap mulai panassuhu dalam = 60 70 C (setelah 4-5 hari) 14 hari = heap dibalik (good mixing)setelah dibalik = ditumpuk dan dilapisi dengan lumpur kembali8 minggu = KOMPOS jadi; kualitas tinggi, bebas patogen MOLumpur penutup = membantu inti terdalam panas tersebar ke tepi = mencegah lalat bertelur di tumpukan = mengurangi Nitrogen loss sebagai amoniak= menyerap bau tidak enak Jerami padiMAZIBUKO TRENCH

FungsiMengomposkan limbah organik dari pemukimanMencegah erosiMenyediakan jalur u/ hujan lebat disalurkan dalam subsoilMembangun area subur (tanah dalam) tumbuhnya tumbuhanPerbedaan Metode-Metode pada Large HeapIndore HeapChinese High Temperature StackMazibuko TrenchKegunaanUntuk sampah organik skala besarUntuk sampah skala besar dengan komposisi kotoran cukup besarKhusus untuk tanah lereng yang berpotensi mengalami erosiKontrolMembutuhkan MembutuhkanTidak membutuhkanAerasiMembutuhkanMembutuhkanTidak membutuhkanWaktu3-6 bulan2 bulan-Ukuran Tiap Pit(p x l x t), m8-10 x 3-5 x 0,9-1.56-7 x 2-3 x 12 x 2 x 1.2PembalikanPertama : Hari ke 10-14Kedua : Minggu ke-3Ketiga : Minggu ke-9Minggu ke-2Tidak perluKelebihan dan Kekurangan Metode-Metode pada Large Heap

Perbedaan Small Heap dan Large HeapSmall HeapLarge HeapVolume material kompos yang digunakan terbatas, yaitu 1 m3 dengan berat 0,5 ton.Volume material kompos yang digunakan besar, yaitu sekitar 80 m3 dengan berat 20 ton.Sesuai untuk mengelola sampah di rumah, namun kurang sesuai jika digunakan untuk mengelola sampah kota.Sangat sesuai digunakan sebagai metode untuk mengelola sampah kota.Fungsi composting small heap hanya sebatas menghasilkan pupuk kompos. Selain menghasilkan pupuk kompos, composting dengan menggunakan salah satu metode large heap (mazibuko trench) dapat mencegah erosi dan menyediakan saluran ketika hujan lebat.Sebagian besar letak alat pembantu aerasi berada di bawah tumpukan material kompos.Perlu tambahan alat aerasi seperti cerobong, karena banyaknya material kompos pada large heap akan membutuhkan banyak aerasi.Mengompos Semak BelukarKompos campuran lebih baik, namun jika situasinya hanya satu bahan saja yang signifikan, lalu?Contohnya:Semak belukarPulp kopi dari kebun kopi dan pabrik kopiRumput laut dari tepi lautSistem Pengomposan Semak Belukar

Warnanya coklat, berbau.Bahan: serasah hutan, sisa-sisa pangkasan tanaman, semak belukar.

Syarat bahan:Diameter ranting < 8 mmKondisi masih segar dan hijau, jika bisa.

Penambahan air, dilakukan dengan cara: > Ditaruh menyebar di tanah dengan ketinggian 150 mm saat musim hujan. Air juga bisa ditambahkan dengan spray/gembor. Dibalik-balik secara berkala.

> Menumpuk bahan dalam drum, ditekan-takan, lalu diberi pemberat. Air dimasukkan ke dalam drum, dibiarkan 3 hari. Bahan disaring dan ditumpuk. Tumpukan dipadatkan hingga volumenya minimal 4 m3.

Hasilnya sekitar 2 ton kompos jadi.

Sistem Pengomposan Semak BelukarMenghasilkan kompos dengan rasio C/N tinggi.

Digunakan untuk pelapis tanah, bukan pembenihan. Bahan ditumpuk lagi, tumpukan bentuk segitiga.

Lebar menyesuaikan.

Bahan ditumpuk lapis demi lapis tanpa dimampatkan.

Tumpukan diberi tutup berupa tanah, pasir, atau kompos lama.

Tebal 20 mm.

Tidak membutuhkan saluran aerasi tambahan.COMPOSTING OF NIGHT SOIL AND REFUSEPembuangan atau daur ulang night soil membutuhkan kontrol yang sangat hati-hati karena sering mengandung patogen dan ovum cacing usus.

Metode Bangalore Dalam teknik ini lubang diisi dengan sampah dan night soil dan materi tidak berubah selama periode pengomposan dari 4 sampai 6 bulan. Lubang tersebut diisi dengan membuat lapisan refuse setebal 200 mm yang sedikit lebih tinggi di tepi, kemudian mengisi tengah (pusat) dengan night soil. Rasio yang digunakan adalah sekitar 150-300 liter night soil per meter kubik refuse (sampah). Lubang tersebut memiliki panjang 7m, lebar 2m dan kedalaman 1m. Satu atau dua lubang bisa terisi penuh setiap harinya. Lubang tersebut dimungkinkan dilapisi dengan batu bata atau beton.61