kompos jadi- 6

19

Click here to load reader

Upload: nova-saritirista

Post on 24-Apr-2015

48 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: kompos jadi- 6

MAKALAH IPA

Pembuatan Kompos

Disusun Oleh : Rara Sindya N. Ela Nafiatuz Zulfa

SMK NEGERI 1 SURUH

Page 2: kompos jadi- 6

MAKALAH PEMBUATAN KOMPOS

TAHUN PELAJARAN2012/2013

Page 3: kompos jadi- 6

MAKALAH PEMBUATAN KOMPOS

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah IPA

dengan judul PEMBUATAN KOMPOS.

Dalam penulisan makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak baik

moral material, maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih kepada Guru Pembimbing yang telah memberikan ilmu dan tugas makalah ini untuk

mengukur dan mengasah kemampuan dalam mengajarkan makalah.

Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik

dilihat dari isi atau cara penyajiannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi

pembaca.

Trenggalek, April 2013

Penyusun

Page 4: kompos jadi- 6

MAKALAH PEMBUATAN KOMPOS

KOMPOS

Pengertian Kompos

Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan

organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba

dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi

dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik

mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang

memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur

dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini

meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan

aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.

Sampah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik dan anorganik. Rata-rata

persentase bahan organik sampah mencapai ±80%, sehingga pengomposan merupakan

alternatif penanganan yang sesuai. Kompos sangat berpotensi untuk dikembangkan

mengingat semakin tingginya jumlah sampah organik yang dibuang ke tempat

pembuangan akhir dan menyebabkan terjadinya polusi bau dan lepasnya gas metana ke

udara.

Proses pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian

secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik

sebagai sumber energi.

Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar

kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang

seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator

pengomposan.

Kompos yang baik adalah yang sudah cukup mengalami pelapukan dan dicirikan

oleh warna yang sudah berbeda dengan warna bahan pembentuknya, tidak berbau, kadar

air rendah dan sesuai suhu ruang. Proses pembuatan dan pemanfaatan kompos dirasa masih

perlu ditingkatkan agar dapat dimanfaatkan secara lebih efektif, menambah pendapatan

peternak dan mengatasi pencemaran lingkungan.

Page 5: kompos jadi- 6

MAKALAH PEMBUATAN KOMPOS

Tujuan Pengkomposan

Mengubah bahan organic yang biodegradable menjadi bahan yang secara biologi

bersifat stabil dan demikian mengurangi volume dan massanya.

Bila prosesnya pembuatan secara aerob (memerlukan oksigen), maka proses ini

akan membunuh bakteri pathogen, telur serangga, dan mikroorganisme lain yang

tidak tahan pada temperature si atas temperature normal.

Memanfaatkan nutrient dalam buangan secara maksimal seperti nitrogen, phosphor,

potassium.

Menghasilkan produk (humus) yang dapat digunakan untuk memperbaiki sifat

tanah.

Manfaat kompos dalam memperbaiki sifat tanah

Memperkaya bahan makanan untuk tanaman

Memperbesar daya ikat tanah berpasir

Memperbaiki struktur tanah berlempung

Mempertinggi kemampuan menyimpan air

Memperbaiki drinase dan porositas tanah

Menjaga suhu tanah agar stabil

Mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara

Dapat meningkatkan pengaruh pupuk buatan.

Teknologi Pembuatan Kompos

Menurut J.H. Crawford (2003) kompos didefinisikan sebagai berikut: Kompos adalah hasil

dekomposisi parsial (tidak lengkap), yang prosesnya dipercepat secara artifisial dari

campuran bahan-bahan organik oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi

lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik.

Menurut SNIT-13-1990-F tentng Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan,

pengomposan didefinisikan sebagai sistem pengolahan sampah organik dengan bantuan

mikroorgnisme sehingga terbentuk pupuk organis (pupuk kompos). Sedangkan menurut

Wahyono (2005) yang menyatakan bahwa pengomposan didefinisikan sebagai proses

dekomposisi sampah organik oleh mikroorganisme dalam kondisi aerobik terkendali

menjadi produk kompos.

Page 6: kompos jadi- 6

MAKALAH PEMBUATAN KOMPOS

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengomposan antara lain: Rasio C/N, Ukuran

paartikel, Aerasi, Porositas, Kandungan air atau kelembaban (Moisture content), Suhu atau

temperatur, pH, Kandungan hara, dan Kandungan bahan-bahan berbahaya.

Gambar 1. Proses Umum Pengomposan Limbah Padat Organik (dimodifikasi dari Rynk, 1992)

Tabel Organisme yang terlibat dalam proses pengomposan

Mikroba-mikroba yang terdapat di dalam kompos diakui memiliki manfaat yang sangat

baik bagi tanah maupun tanaman. Namun, mikroba ini tersedia dalam jumlah yang relatif

sedikit dan tidak seragam. Mikroba-mikroba yang bermanfaat bagi tanaman dapat

ditambahkan dari luar untuk memperkaya dan meningkatkan kualitas kompos. Mikroba

yang sering dimanfaatkan adalah:

• mikroba penambat nitrogen : Azotobacter sp, Azosprilium sp, Rhizobium sp.

• mikroba pelarut P dan K : Aspergillus sp, Aeromonas sp.

• mikroba agensia hayati : Metharhizium sp, Trichoderma sp.

• mikroba perangsang pertumbuhan tanaman : Trchoderma sp, Pseudomonas

sp,Azosprilium sp.

• Fecal coli maksimum 1000 MPN/gr

• Salmonella sp. maksimum 3 MPN/4 gr

Page 7: kompos jadi- 6

MAKALAH PEMBUATAN KOMPOS

Proses pengomposan tergantung pada :

1.Karakteristik bahan yang dikomposkan

2.Aktivator pengomposan yang dipergunakan

3.Metode pengomposan yang dilakukan

Metode atau teknik pengomposan dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok

Berdasarkan tingkat teknologi yang dibutuhkan, yaitu:

1.Pengomposan dengan teknologi rendah (Low-Technology)

2.Pengomposan dengan teknologi sedang (Mid-Technology)

3.Pengomposan dengan teknologi tinggi (High-Technology)

Pengomposan dengan teknologi rendah

Teknik pengomposan yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Windrow Composting.

Kompos ditumpuk dalam barisan tumpukan yang disusun sejajar. Tumpukan sevcara

berkala dibolak-balik untukk meningkatkan aerasi, menurunkan suhu apabila suhu terlalu

tinggi, dan menurunkan kelembaban kompos. Teknik ini sesuai untuk pengomposan sala

yang besar. Lama pengomposan berkisar antara 3 hingga 6 bulan, yang tergantung pada

karakteristik bahan yang dikomposkan.

Gambar Pengomposan dengan Teknik Windrow Composting

Pengomposan dengan teknologi sedang

Pengomposan dengan teknologi sedang antara lain, adalah:

• Aerated static pile : gundukan kompos diaerasi statis

Tumpukan/gundukan kompos (seperti windrow system) diberi aerasi dengan menggunakan

blower mekanik. Tumpukan kompos ditutup dengan terpal plastik. Teknik ini dapat

mempersingkat waktu pengomposan hingga 3-5 minggu.

Page 8: kompos jadi- 6

MAKALAH PEMBUATAN KOMPOS

Gambar Aerated Static Pile

• Aerated compost bins : bak/kotak kompos dengan aerasi

Pengomposan dilakukan di dalam bak-bak yang di bawahnya diberi aerasi. Aerasi juga

dilakukan dengan menggunakan blower/pompa udara. Seringkali ditambahkan pula cacing

(vermikompos). Lama pengomposan kurang lebih 2-3 minggu dan kompos akan matang

dalam waktu 2 bulan.

Gambar Aerated compost bins

Pengomposan dengan teknologi tinggi

Pengomposan dengan menggunakan peralatan yang dibuat khusus untuk mempercepat

proses pengomposan. Terdapat panel-panel untuk mengatur kondisi pengomposan dan

lebih banyak dilakukan secara mekanis. Contoh-contoh pengomposan dengan teknologi

tinggi antara lain :

•Rotary Drum Composters

Pengomposan dilakukan di dalam drum berputar yang dirancang khusus untuk proses

pengomposan. Baahan-bahan mentah dihaluskan dan dicampur pada saat dimasukkan ke

dalam drum. Drum akan berputar untuk mengaduk dan memberi aerasi pada kompos.

Page 9: kompos jadi- 6

MAKALAH PEMBUATAN KOMPOS

Gambar Rotary Drum Composters

•Box/Tunnel Composting System

Pengomposan dilakukan dalam kotak-kotak/bak skala besar. Bahan-bahan mentah akan

dihaluskan dan dicampur secara mekanik. Tahap-tahap pengomposan berjalan di dalam

beberapa bak/kotak sebelum akhirnya menjadi produk kompos yang telah matang.

Sebagian dikontrol dengan menggunakan komputer. Bak pengomposan dibagi menjadi dua

zona, zona pertama untuk bahan yang masih mentah dan selanjutnya diaduk secara

mekanik dan diberi aerasi. Kompos akan masuk ke bak zona kedua dan proses pematangan

kompos dilanjutnya.

Gambar Box/Tunnel Composting System

•Mechanical Compost Bins

Sebuah dum khusus dibuat untuk pengomposan limbah rumah tangga.

Gambar Mechanical Compost Bins dan pengoperasiannya

Page 10: kompos jadi- 6

MAKALAH PEMBUATAN KOMPOS

Proses pupuk kompos diaktifkan oleh mesophilic heterotroph. Kenaikan temperatur

disebabkan oleh bakteri yang bersifat thermophilic. Bakteri Therophilic yang terkemuka di

dalam proses pupuk kompos adalah Bacillus stearothermophilus, Thermomonospora sp,

Thermoactinomyces sp, dan Clostridium thermocellum. Jamur yang penting di dalam

proses pupuk kompos yang termofilik adalah Geotrichum candidum, Aspergillus

fumigatus, Mucor pusillus, Chaetomium thermophile, Thermoascus auranticus, dan Torula

thermophila.

Metode Pembuatan Kompos

A. PEMBUATAN KOMPOS METODE TRADISIONAL (SIAP PAKAI)

Membuat kompos sendiri dari sampah organik tidaklah sulit. Berikut ini adalah cara

membuat kompos :

Kompos alami banyak terdapat di lahan-lahan yang sebelumnya menjadi tempat

pembuangan sampah organik. Untuk mendapatkannya :

1. Gali tumpukan sampah (garbage/sampah lapuk) yang sudah seperti tanah

2. Pisahkan dari bahan-bahan yang tidak dapat lapuk

3. Jemur sampai kering, lalu ayak

4. Bubuhkan 50-100 gram belerang untuk setiap 1 kg tanah sampah.

Bahan:

1. 21/4 hingga 4 m3 sampah lapuk (garbage)

2. 6,5 m3 kuliuah kopi

3. 750 kg kotoran ternak memamah biak (± 50 kaleng ukuran 20 liter)

4. 30 kg abu dapur atau abu kayu

Cara membuat:

1. Buatlah bak pengomposan dari bak semen. Dasar bak cekung dan melekuk di bagian

tengahnya. Buat lubang pada salah satu sisi bak agar cairan yang dihasilkan dapat

tertampung dan dimanfaatkan.

2. Atau buatlah bak pengomposan dengan menggali tanah ukuran 2,5x 1x1 m (panjang x

lebar x tinggi). Tapi hasilnya kuurang sempurna dan kompos yang dihasilkan berair

dan lunak.

3. Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan ke dalam bak pengomposan

setinggi 1 meter, tanpa dipadatkan supaya mikroorgansme aerob dapat berkembang

dengan baik. Kemudian taburi bagian atas tadi dengan abu.

Page 11: kompos jadi- 6

MAKALAH PEMBUATAN KOMPOS

4. Untuk menandai apakh proses pengomposan berlangsung dengan baik, perhatikan suhu

udara dalam campuran bahan. Pengomposan yang baik akan meningkatkan suhu

dengan pesat selama 4 sampai 5 hari lalu segera menurun lagi.

5. Tampunglah cairan yang keluar dari bak semen. Siram ke permukaan campuran bahan

untuk meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat proses pengomposan.

6. 2-3 minggu kemudian, balik-balik bahan kompos setiap minggu. Setelah 2-3 bulan

kompos sudah cukup matang.

7. Jemur kompos sebelum digunakan hingga kadar airnya kira-kira 50- 60 % saja.

Kalau di daerah kita tidak tersedia kulit buah kopi, cara kedua dapat diadaptasi dengan

menggantikan kulit buah kopi dengan hijauan seperti lamtoro atau lainnya.

B. PEMBUATAN KOMPOS DENGAN TEKNOLOGI EM 4

EM 4 merupakan suatu cairan berwarna kecoklatan dan beraroma manis asam(segar) yang

di dalamnya berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi

proses penyerapan/persediaan unsur hara dalam tanah.

Mikroorganisme atau kuman yang berwatak baik itu terdiri dari bakteri fotosintetik, bakteri

asam laktat, ragi, antinomydetes, dan jamur peeragian.

Mikroorganisme menguntungkan tersebut(EM 4) telah lama ditemukan, diteliti dan

diseleksi terus menerus oleh seorang ahli pertanian bernama Profesor Teruo Higa dari

Universitas Ryukyu Jepang. Dengan demikian EM 4 bukan merupakan bahan kimia yang

berbahaya seperti pestisida, obat serangga atau pupuk kimia lainnya.

Manfaat M4?

Apabila mikroorganisme EM4 berada dalm tanah, maka mikrorganisme

menguntungkan sejenis yang sudah ada didalam tanah berkembang dengan baik,

sedangkan mikroorganisme yang merugikan dapat menimbulkan penyakit dapat ditekan.

EM4 mampu mengolah atau menguraikan bahan-bahan organik dengan cepat

secara fermentasi menjadi kompos sehingga tudak menimbulkan bau busuk melainkan

aroma yang segar.

Bahan Organik Tambahan

Adapun bahan tamabahan dalam pembuatan kompos dengan teknolagi EM4 adalah sbb:

Dedak : berfungsi untuk sumber makanan yang bergizi(vitamin)untuk membangunkan

“EM4 dalam keadaan “tidur” non aktif di cairkan biasa.

Page 12: kompos jadi- 6

MAKALAH PEMBUATAN KOMPOS

Gula pasir /gula merah/tetes tebu: berfungsi untuk memperoleh energi bagi

pengembangbiakan jumlah EM yang diaktifkan selama proses pembuatan kompos(proses

fermentasi 3-4 hari)

Sekam/Arang Sekam/serbuk gergaji: untuk meningkatkan kualitas kompos yang dihasilkan

dari segi teksturnya.

Jumlah bahan dan cara pembuatan kompos

Bahan-bahan yang dibutuhkan :

1. Limbah organik/sampah dipotong-potong dengan ukuran 5-10 cm sebanyak 100 kg

2. Dedak sebanyak 5 kg

3. Sekam/Arang sekam/serbuk gergaji (kalau ada) sebanyak 10-20 kg

4. Gula pasir (±200 gram dilarutkan dalam 1 liter air) atau (gula merah ±25-gram

dilarutkan dalam 1 liter air)atau(cairan molase ±400 ml dilarutkan dalam 1 liter

air(40%) sebanyak 5 sendok makan)

5. Cairan EM 4 (biang), diambil sebanyak 5 sendok makan

6. Air bersih secukupnya (± 3 ember)

Cara pembuatan

Campurkan dan aduk secara merata bahan-bahan sampah/limbah, dedak dan arang

sekam

Larutkan EM 4 dan gula atau tetes tebu ke dalam ember yang telah disediakan dan

aduk secara merata.

Siramkan larutan EM 4 sambil diaduk-aduk hingga campuran ahan organik basah

secara merata(bila adonan dikepal dengan tangan air tidak menetes dan bila kepalan

dilepas adonan akan mekar/kadar air ±30%)

Adonan tadi kita gundukan di atas lantai kering kemudian tutup dengan karung goni

atau karung beras selama 3-5 hari

Pada hari kedua dan ketiga kompos biasanya mengeluarkan panas yang cukup tinggi

lagi, sehingga setiap harinya harus dibolak-balik da dibiarkan sampai 10 menit sampai

panasnya berkurang,kemudian gundukan ditutup kembali seperti semula

Pada hari ke-4 kompos telah matang,(fermentasi), sehingga panas tidak tinggi lagi.

Apabila dibuka nampak ditumbuhi jamur berwarna putih dan bila dipegang terasa

hangat. Kompos ini sudah bisa digunakan tapi belum hancur sehingga bentuk dan

ukuran masih seperti bahan baku. Untuk menjadikan kompos halus harus menunggu

Page 13: kompos jadi- 6

MAKALAH PEMBUATAN KOMPOS

selama 21 hari. Sealama proses penghancuran gundukan kompos diaduk setiap satu

minggu sekali

Bila kompos yang sudah jadi akan kita simpan atau dikemas, sebelum dimasukkan ke

dalam kantung plastik/karung, kompos tadi dikeringkan dulu(bukan dijemur)

C. CARA PEMBUATAN VERMIKOMPOS

Pembuatan vermikompos dapat dibagi menjadi 3 tahap:

a.) Tahap pengumpulan bahan

Kumpulkan sampah-sampah organik, misalnya rumput-rumputan, jerami, sampah daun,

sisa sayuran, sisa makanan(sampah rumah yangga). Sampah jenis ini umumnya

mengandung unsur C. Di daerah pedesaan yang umunya mmbudidayakan hewan ternak,

kotoran ternaknya dapat pula dipakai. Kotoran ini digunakan sebagai sumber N. Jika tidak

ada ada kotoran ternak, bisa menggnakan tanaman jenis polong-polongan.

b.) Tahap fermentasi substrat

1. Cacah (potong-potong menjadi bagian yang lebih kecil) rumput-rumputan, jerami,

sampah daun, atau sisa sayuran, kemudian campurkan. Pencacahan dan

pencampuran inibertujuan agar bahan menjadi lebih homogen dan pengomposan

akan relatif lebih cepat.

2. Susun secara bergantian antara sampah dedaunan dan kotoran ternak. Volume (p x l

x t) tumpukan ini kira-kira 1m x 1m x 1m.

3. Tutup dengan terpal/karung beras/trash bag/bahan yang mampu menahan air.

4. Aduk 3 hari sekali hingga 2 minggu.

5. Kompos dasar teah jadi setelah kira-kira 2 minggu dan siap digunakan sebagai

media cacing.

c.) Tahap komposting sampah oleh cacing

1. Kompos yang sudah jadi dimasukkan ke dalam ember/wadah yang memadai.

2. Masukkan cacing ke dalam wadah tersebut.

3. Biarkan selama kira-kira 2 minggu.

Page 14: kompos jadi- 6

MAKALAH PEMBUATAN KOMPOS

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kompos

http://pamulangprince.blogspot.com/2011_02_01_archive.html

http://rasa-ilmu.blogspot.com/2013/01/pembuatan-kompos-metode-

tradisional.html