kompetensi penting bagi seorang cio serta pengaruhnya terhadap organisasi

16
Kompetensi Penting Bagi Seorang CIO Serta Pengaruhnya Terhadap Organisasi Abdurrasyid(1112200642), Kelvinnicky(1112200402) , Sudiana(1112200390), Oke Umar (1112200522) Latar Belakang Sadar tidak sadar teknologi informasi (TI) telah menjadi bagian penting dalam membangun suatu organisasi atau perusahaan kearah yang lebih baik, seperti yang dikatakan pada penelitian – penelitian sebelumnya yang mengatakan TI dapat meningkatkan kualitas produksi (Thatcher & Pingry, 2004), meningkatkan kinerja perusahaan (Buhler & Vidal, 2005), menigkatkan fleksibilitas perusahaan dalam merespon kebutuhan pelanggan (Gunasekaran & Ngai, 2004), serta meningkatkan komunikasi antara perusahaan dengan para pelanggan dan supliernya (Fiala, 2005). Namun manfaat TI pada perusahaan tidak serta merta dapat dirasakan perusahaan tanpa adanya proses yang membangun itu semua, dari penemuan ide dan inovasi hingga implementasinya, hal-hal tersebut tidak lepas dari pengaruh CIO atau manajer TI dalam memenej sumberdaya TI yang ada pada perusahaan, secara baik. CIO memiliki peran penting dalam perjalanan perusahaan, dalam penelitian lain mengatakan pimpinan TI senior memiliki peran penting dalam merencanakan segala infrastruktur dan sistem informasi strategis perusahaan (Byrd, Lewis, & Bradley, 2006). CIO merupakan motor utama penggerak dan penggagas inovasi berkaitan dengan TI yang diselaraskan dengan bisnis perusahaan, karna itulah dalam kapasitas sebagai seorang CIO, tidak bisa hanya mengandalkan pada soft skill namun dibutuhkan kemampuan – kemampuan lain yang mampu mendukung kinerjanya dalam membangun perusahaan. Tidak semua CIO sukses dalam karirnya, tidak sedikit

Upload: abdur-rasyid

Post on 24-Jul-2015

372 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kompetensi Penting Bagi Seorang CIO Serta Pengaruhnya Terhadap Organisasi

Kompetensi Penting Bagi Seorang CIO Serta Pengaruhnya Terhadap Organisasi

Abdurrasyid(1112200642), Kelvinnicky(1112200402) , Sudiana(1112200390), Oke Umar (1112200522)

Latar Belakang

Sadar tidak sadar teknologi informasi

(TI) telah menjadi bagian penting dalam

membangun suatu organisasi atau perusahaan

kearah yang lebih baik, seperti yang dikatakan

pada penelitian – penelitian sebelumnya yang

mengatakan TI dapat meningkatkan kualitas

produksi (Thatcher & Pingry, 2004),

meningkatkan kinerja perusahaan (Buhler &

Vidal, 2005), menigkatkan fleksibilitas

perusahaan dalam merespon kebutuhan

pelanggan (Gunasekaran & Ngai, 2004), serta

meningkatkan komunikasi antara perusahaan

dengan para pelanggan dan supliernya (Fiala,

2005).

Namun manfaat TI pada perusahaan

tidak serta merta dapat dirasakan perusahaan

tanpa adanya proses yang membangun itu semua,

dari penemuan ide dan inovasi hingga

implementasinya, hal-hal tersebut tidak lepas

dari pengaruh CIO atau manajer TI dalam

memenej sumberdaya TI yang ada pada

perusahaan, secara baik. CIO memiliki peran

penting dalam perjalanan perusahaan, dalam

penelitian lain mengatakan pimpinan TI senior

memiliki peran penting dalam merencanakan

segala infrastruktur dan sistem informasi

strategis perusahaan (Byrd, Lewis, & Bradley,

2006). CIO merupakan motor utama penggerak

dan penggagas inovasi berkaitan dengan TI yang

diselaraskan dengan bisnis perusahaan, karna

itulah dalam kapasitas sebagai seorang CIO,

tidak bisa hanya mengandalkan pada soft skill

namun dibutuhkan kemampuan – kemampuan

lain yang mampu mendukung kinerjanya dalam

membangun perusahaan.

Tidak semua CIO sukses dalam

karirnya, tidak sedikit pula yang gagal dan tidak

mampu membawa TI sebagai pendukung dari

bisnis perusahaan, maka perlu diketahui hal – hal

yang menjadi hambatan serta aspek – aspek

penting yang harus diperhatikan, selain itu

kemampuan – kemampuan apa saja yang harus

dimiliki oleh seorang CIO dan bagaimana

menilai kinerja berhasil tidaknya CIO dalam

membangun bisnis perusahaan yang didukung

oleh teknologi informasi

Tinjauan Pustaka

Kompetensi

Dalam porsi sebagai seorang CIO maka

dia harus mampu untuk mengintegrasikan

berbagai hal dan domain – domain yang ada pada

perusahaan, diperlukan kompetensi – kompetensi

untuk memenej semuanya, kompetensi

merupakan konseptualisasi yang merupakan

gabungan antara pengetahuan dan pengalaman

(Bassellier, Benbasat, & Reich, 2003).

Pengetahuan (knowledge) merupakan bagian dari

kompetensi namun kompetensi tidak hanya

sekedar itu, kompetensi didasarkan pada

Page 2: Kompetensi Penting Bagi Seorang CIO Serta Pengaruhnya Terhadap Organisasi

kebiasaan sehari – hari (pengalaman)

(Orlikowski, 2002). Dalam penelitian lain

mengatakan kompetensi lebih dari sekedar

pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang,

namun bagaimana pengetahuan tersebut

diaplikasikan dalam kebisaan sehari – hari

(Brown & Duguid, 1998). Kompetensi

merupakan proses dari mencari dan

pembelajaran, mencakup berbagai tipe

pengetahuan dan aktifitas, yang akan

memberikan dampak kepada kinerja (Karnoe,

1995).

Gambar 1 . Hubungan pengetahuan dan pengalaman dalam kompetensi (Bassellier, Benbasat, &

Reich, 2003)

Kompetensi SI

Banyak referensi yang memaparkan

kompetensi – kompetensi yang harus dimiliki

oleh perusahaan yang menerapkan SI.

1. Model kompetensi yang dikeluarkan

oleh Peppard dan Wards (2004), yang

membagi kompetensi kedalam enam

domain dan dari keenam domain

kompetensi terdapat 26 kompetensi SI

yang harus dimiliki oleh seorang CIO,

detailnya dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

Page 3: Kompetensi Penting Bagi Seorang CIO Serta Pengaruhnya Terhadap Organisasi

Competency Domain Kompetensi SI

1. Memformulasikan strategi 1. Strategi bisnis

2. Inovasi teknologi

3. Kriteria investasi

4. Information governance

2. Mendefinisikan kontribusi SI 1. Prioritisasi

2. Keselarasan strategi SI

3. Desain proses bisnis

4. Peningkatan performa bisnis

5. Inovasi sistem dan proses

3. Mendefinisikan kapabilitas TI 1. Pengembangan infrastruktur

2. Analisa teknologi

3. Strategi sourcing

4. Ekploitasi 1. Keuntungan perencanaan

2. Benefit delivery

3. Memenej perubahan

5. Pemberian solusi 1. Pengembangan aplikasi

2. Menajemen servis

3. Manajemen aset informasi

4. Manajemen implementasi

5. Penerapan teknologi

6. Kelangsungan bisnis dan keamanan

6. Suplai 1. Hubungan suplier

2. Standar teknologi

3. Akuisisi teknologi

4. Manajemen aset dan biaya

5. Pengembangan staf TI / SI

Tabel 1. Model kompetensi SI (Peppard & Ward, 2004)

Keenam domain diatas telah digunakan

sebagai acuan dalam penelitian – penelitian yang

dilakukan salah satunya adalah penelitian yang

dilakukan oleh Cragg, Caldeira, & Ward (2006)

dimana mereka meneliti bagaimana keterkaitan

antara kompetensi yang dikeluarkan oleh

Peppard pada perusahaan skala kecil, dari hasil

penelitian yang dilakukan pada tahun 2002,

ternyata perusahaan kecil setidaknya memiliki

setengahnya dari total kompetensi yang harus

dimiliki perusahaan yang menerapkan TI, seperti

gambar dua dan tiga yang terlihat dibawah.

Page 4: Kompetensi Penting Bagi Seorang CIO Serta Pengaruhnya Terhadap Organisasi

Gambar 2. Faktor kunci manajerial dan keterkaitan dengan kompetensi SI

Studi ini menemukan bahwa kemampuan

teknis adalah faktor yang signifikan yang

membedakan pemimpin TI dari satu dan lainnya.

Ini mengakui pentingnya kemampuan teknis

dalam perusahaan kecil. Aspek penting dari

kemampuan teknis adalah: sistem kustomisasi,

spesialis keterampilan TI, dan keahlian

pengembangan sistem (gambar 3).

Cragg (2002) juga memberikan indikasi

tentang bagaimana perusahaan kecil

mengembangkan kemampuan teknis mereka.

Perusahaan-perusahaan menunjukkan preferensi

yang mengandalkan keahlian TI internal bukan

ahli eksternal. Beberapa perusahaan kecil mampu

melakukannya dengan baik tanpa melibatkan

konsultan TI. Sebaliknya, mereka lebih suka

untuk mengelola proyek TI sendiri, termasuk

semua kontak dengan vendor. Kesuksesan

mereka adalah sebagian karena mereka

Page 5: Kompetensi Penting Bagi Seorang CIO Serta Pengaruhnya Terhadap Organisasi

mendapatkan pengetahuan IT selama

bertahun-tahun, misalnya, dari pengalaman

upgrade sistem utama, dari diskusi informal

dengan teman sebaya, dan dari membaca

berbagai majalah manajemen

Gambar 3 . faktor kunci teknis dan kaitannya dengan kompetensi SI

2. Model kompetensi yang dikeluarkan

oleh ravarini (2001), dimana menurutnya

kompetensi seorang CIO dapat dilihat

dari tiga dimensi dimensi utama yakni.

a. Know How to Be : pada dimensi ini

berkaitan dengan mental, fisik,

sikap, dan segala hal yang berkaitan

dengan identitas personal.

Interpersonal skills :kemampuan

untuk membangun dan merawat

hubungan dan komunikasi yang baik

dalam perusahaan, dan dengan

konsultan eksternal (Lee, Trauth and

Farwell 1995; DeLisi, Danielson and

Posner, 1998; Feeny and Wilcocks,

1998;)

Holistic vision : kemampuan untuk

melihat suatu organisasi secara

menyeluruh, semua mengejar tujuan

yang sama, walaupun dari divisi –

divisi yang berbeda (Heene and

Sanchez, 1997; DeLisi et al., 1998;

McCartney, 1999).

Long term vision : kemampuan

untuk mengevaluasi kpnsekuensi

dari keputusan jangka panjang dan

kesempatan strategis yang dapat

Page 6: Kompetensi Penting Bagi Seorang CIO Serta Pengaruhnya Terhadap Organisasi

dimungkinkan oleh inovasi teknologi

(Brown and Weitzel, 1988; Bradley,

Hausman and Nolan, 1993; Earl,

1993; Feeny and Wilcocks, 1998)

Effective leadership : kemampuan

untuk mendefinisikan tujuan yang

harus dipenuhi serta mampu

membuat seisi perusahaan mengejar

satu tujuan yang sama (Feeny,

Edwards and Simpson, 1992; King,

1997; DeLisi et al., 1998; Feeny and

Wilcocks, 1998; McCartney, 1999)

Propensity to innovation : memiliki

kecenderungan untuk selalu

meningkatkan kemampuan diri

sendiri agar siap ketika dihadapkan

dengan keputusan untuk menerapkan

teknologi baru yang

diimplementasikan terhadap bisnis

perusahaan (Feeny, Edwards, &

Simpson.,1992).

b. Know What : domain ini berkaitan

dengan pengetahuan dan

pemahaman akan hal - hal, baik

berupa, tugas – tugas, metode, peran,

yang ada pada perusahaan.

Managerial Knowledge (DeLisi et

al., 1998; Feeny and Wilcocks,

1998; McCartney, 1999).

Internal Business knowledge

(Benbasat et al., 1980; Feeny et al.,

1992; Earl and Feeny, 1994; Lee et

al., 1995; DeLisi et al., 1998; Feeny

and Wilcocks, 1998),

External Business knowledge

(DeLisi et al., 1998)

Theoretical Knowledge (Feeny et al.,

1992; Earl and Feeny, 1994; Lee et

al., 1995; King, 1997; Feeny and

Wilcocks, 1998);

c. Know How : memiliki pengetahuan

dalam praktek – praktek dan solusi

yang dibutuhkan dalam aktifitas

manajemen SI.

Technical Expertise (Feeny et al.,

1992; Earl and Feeny, 1994; Lee et

al., 1995; King, 1997; Feeny and

Wilcocks, 1998).

Planning capabilities (Feeny et al.,

1992; King, 1997).

Organizational impacts assessment

capability (DeLisi et al., 1998;

Feeny and Wilcocks, 1998;

McCartney, 1999).

3. Kompetensi SI model Gartner’s dimana

model ini memiliki total 25 kompetensi

yang dibagi dalam tiga domain, seperti

pada tabel dibawah ini.

Page 7: Kompetensi Penting Bagi Seorang CIO Serta Pengaruhnya Terhadap Organisasi

Teknikal Bisnis Behavioral

1. Memahami sistem dan

teknologi yang ada

1. Memahami pendekatan dan

praktek bisnis

1. Berjiwa pemimpin,

penginspirasi, dan

membangun kepercayaan

2. Mendesain dan melakukan

pengembangan aplikasi

2. Memahami organisasi

bisnis, politik dan budaya

2. Berfikir kreatif dan inovatif

3. Menerapkan prosedur,

metode dan alat

3. Memiliki sifat komersil 3. Berfokus pada hasil

4. Mengintegrasikan sistem 4. Memahami dan menganalisa

situasi komtetitif

4. Berfikir secara strategis

5. Mendesain arsitektur teknis 5. Memenej proyek 5. Coaching, pendelegasi, dan

pengembang

6. Memahami pentingnya

teknologi

6. Memenej perubahan pada

bisnis akibat aplikasi TI

6. Membangun hubungan dan

teamwork

7. Merencanakan, prioritas,

dan mengadministrasikan

pekerjaan

7. Berpengaruh dan mampu

mengajak

8. Berkomunikasi /

mendengarkan dan

mengumpulkan informasi

8. Pandai bernegosiasi

9. Fokus pada pelanggan 9. Mampu menyelesaikan

konflik dan masalah

10. Mudah beradaptasi

Tabel 1. Model kompetensi SI (Broadbent & Kitzis, 2005)

Pembahasan

Dari ketiga model kompetensi SI yang

dipaparkan diatas dapat dirangkum beberapa hal

– yang paling penting yang harus dimiliki oleh

seorang CIO, kompetensi –kompetensi itu adalah

sebagai berikut:

1. Seorang CIO harus memiliki

kemampuan teknis yang baik, sehingga

ketika seorang CIO dihadapkan pada

masalah, dia mampu untuk memberikan

solusi yang baik dengan mengusung

teknologi tepat yang dapat

menyelesaikan permasalahan yang

dihadapi oleh perusahaan, dan solusi

yang diberikan selaras dengan tujuan visi

dan misi organisasi dimana dia berada.

Untuk itu seorang CIO harus terus

mengembangkan kemampuan diri tidak

hanya dalam kemampuan bisnis tapi

kemampuan teknis pun harus dimiliki

oleh seorang CIO, memahami teknologi

– teknologi terbaru, karna bagaimanapun

Page 8: Kompetensi Penting Bagi Seorang CIO Serta Pengaruhnya Terhadap Organisasi

teknologi selalu berkembang, ini yang

menuntuk seorang pemimpin TI untuk

terus mengembangkan dari sisi teknis.

2. Seorang CIO harus memiliki jiwa

kepemimpinan yang baik, kepemimpinan

CIO yang baik dapat ditunjukan dari

bagaimana dia merancang visi dan misi

TI terhadap perkembangan perusahaan,

mampukan dia merangkul para

stakeholder untuk dapat bersama – sama

mencapai strategi yang dirancangnya

hingga dapat tercapai, seorang CIO harus

mampu menggunakan emosional

intelegensia dalam pekerjaannya,

sehingga orang yang dihadapi tidak

hanya faham akan misi apa yang dibawa,

namun mau melakukannya dengan

penuh tanggung jawab.

3. Seorang CIO harus memiliki

kemampuan komunikasi yang baik,

kemampuan komunikasi sangat

diperlukan oleh seorang CIO karna

seorang CIO harus menjalin komunikasi

dengan banyak pihak, baik internal

maupun eksternal perusahaan, sebut saja

CEO, dan CFO, serta konsultan

eksternal, suplier dan termasuk juga

customer, dengan membangun

komunikasi yang baik, maka akan

menciptakan hubungan yang baik

sehingga dapat melancarkan strategi visi

dan misi TI yang telah dibangun dan

dapat mendukung perusahaan menjadi

lebih profit.

4. Seorang CIO harus memiliki

kemampuan bisnis yang baik, karna

seorang CIO tidak hanya berfikir

mengenai teknis, dan juga dia tidak

hanya berkomunikasi dengan para

profesional TI saja, maka kemampuan

bisnis yang baik merupakan kompetensi

penting yang harus dimiliki oleh seorang

CIO, ketika seorang CIO berhadapan

dengan CFO dia harus mampu

memberikan wawasan akan keuntungan

yang dapat diberikan suatu teknologi

sesuai dengan investasi yang dikeluarkan

dengan perhitungan – perhitungan

keuangan yang biasa digunakan oleh

CFO, saat berhadapan dengan CEO dia

harus mampu meyakinkan bahwa dia

memiliki strategi yang dapat

memberikan kemajuan bagi perusahaan,

ketika berhadapan dengan stokeholder,

dia harus mampu meyakinkan

kepercayaan para penanam modal untuk

terus menginvestasikan asetnya kepada

perusahaan, ketika berhadapan dengan

customer selama perusahaan memiliki

produk yang berhubungan dengan TI dia

harus dapat meyakinkan kepada

pelanggannya untuk terus menggunakan

produk yang ditawarkan perusahaan,

untuk meyakinkan itu semua maka

diperlukan kemampuan bisnis yang baik.

Keempat domain kompetensi diatas

harus dimiliki oleh seorang CIO, karna dengan

hanya memiliki sebagian saja, akan mengganggu

kinerja seorang CIO menjadi tidak maksimal,

visi dan misi perusahaan yang terbengkalai tanpa

ada tindak lanjut, terjadinya resistensi

bawahannya terhadap visi dan misi perusahaan,

kehilangan investor, menurunnya tingkat

Page 9: Kompetensi Penting Bagi Seorang CIO Serta Pengaruhnya Terhadap Organisasi

pelanggan, menjadi beberapa contoh hal yang

akan ditimbulkan jika seorang CIO hanya

memiliki sebagian dari kompetensi diatas dan

CIO harus bertanggung jawab akan hal tersebut,

karna seorang CIO tidak hanya berfikir sebagai

seorang manajer TI yang hanya mengurusi

operasional TI dalam perusahaan, tetapi seorang

CIO harus berfikir bagaimana meningkatkan

finansial perusahaan yang dihasilkan dari sisi TI.

Pengaruh CIO akan maksimal jika

perusahaan percaya pada seorang CIO dan

diletakan pada posisi dimana dia sebagai bagian

dari strategis perusahaan, terkadang kompetensi

diatas tidak akan berpengaruh jika manajemen

meletakan CIO hanya sebagai bagian dari sisi

operasional saja, jika itu terjadi kata CIO sama

derajatnya dengan manajer TI, dan dia tidak

bertanggung jawab terhadap keuntungan dan

kerugian yang terjadi.

Dalam menentukan seorang CIO yang

tepat bagi perusahaan, manajemen harus ikut

ambil peran dan terlibat dalam memikirkan akan

butuh tidaknya perusahaan terhadap seorang

CIO, beberapa pertanyaan yang harus dijawab

sebelum menentukan CIO.

1. Apa saja kekuatan-kekuatan eksternal

yang mampu dilakukan oleh perusahaan?

Apakah seorang CIO dapat

memenejnya?

2. Apakah perusahaan melihat lembaga

CIO sebagai mitra strategis? Jika tidak,

dimana posisi yang tepat bagi CIO agar

menjadi aset dalam menangani

kebutuhan perusahaan yang paling

mendesak ?

3. Apakah perusahaan yakin dengan adanya

CIO dapat memberikan kontribusi bagi

keberhasilan perusahaan?

Saat perusahaan sudah yakin memang

seorang CIO yang dibutuhkan, maka perusahaan

harus meyakinkan bahwa empat domain

kompetensi diatas, dimiliki oleh seorang calon

CIO perusahaan.

Kesimpulan

Menjadi seorang CIO tidaklah mudah,

karna seorang CIO tidak hanya berfikir

bagaimana operasional TI berjalan dengan baik

di perusahaan, tetapi juga berfikir bagaimana

agar TI dapat meningkatkan financial

perusahaan, dengan merumuskan strategi –

strategi yang tepat, sejalan dengan visi dan misi

perusahaan serta berlandaskan pada pengetahuan

dan teknologi yang sesuai dengan kemampuan

perusahaan.

Perusahaan harus mendukung CIO dan

menjadikannya sebagai bagian dari mitra bisnis

perusahaan. Untuk menjadi seorang CIO

diperlukan empat domain kompetensi utama

yang harus dimiliki

1. Seorang CIO harus memiliki

kemampuan teknis yang baik

2. Seorang CIO harus memiliki jiwa

kepemimpinan yang baik

3. Seorang CIO harus memiliki

kemampuan komunikasi yang baik

4. Seorang CIO harus memiliki

kemampuan bisnis yang baik

Page 10: Kompetensi Penting Bagi Seorang CIO Serta Pengaruhnya Terhadap Organisasi

Keempat domain kompetensi ini dapat

menggambarkan apakah seorang CIO dapat

membawa perusahaan kearah perubahan yang

lebih baik, adapun aktifitas yang harus dilakukan

dapat mengacu kepada teori – teori yang

dipaparkan diatas sehingga menjadi kesatuan

yang lebih komprehensif.

Daftar Pustaka

Bassellier, V., Benbasat, I., & Reich, H. B. (2003). The Influence of Business Managers' IT Competence on Championing IT. Information System Research , 317 - 336.

Broadbent, M., & Kitzis, E. (2005). The New CIO Leader SettingAgenda and Delivering Results. USA: Gartner, Inc.

Brown, E., & Weitzel, J. (1988). The Chief Information Officer in Small Organizations. Information Management Review , 25-35.

Brown, J., & Duguid, P. (1998). Organizing Knowledge. California Management , 90-111.

Buhler, P., & Vidal, J. (2005). Towards adaptive workflow enactment using multiagent systems. Information Technology and Management , 61-87.

Byrd, T. A., Lewis, B. R., & Bradley, R. V. (2006). IS Infrastructure : The Influence of Senior IT Leadership and Strategic Information Systems Planning. The Journal of Computer Information Systems , 101-113.

Cragg, P., Caldeira, M., & Ward, J. (2006). Information System Competencies in Small Manufacturing Firms. New Zeland: University of Canterbury.

DeLisi, P., Danielson, R. L., & Posner, B. (1998). A CEO'S-Eye View of the IT Function. Business Horizons , 65-75.

Earl, M., & Fenny, D. (1994). Is Your CIO Adding Value. Sloan Management Review .

Fenny, D., & Willcocks, L. (1998). Core IS Capabilitiesfor Exploiting Information Technology. Sloan Management Review , 9-22.

Fenny, D., Edwards, B., & Simpson, K. (1998). Understanding the CEO/CIO Relationship. MIS Quarterly , 9-22.

Fiala, P. (2005). Information sharing in supply chains. Omega , Vol. 33 No. 5, 419-424.

Gunasekaran, A., & Ngai, E. (2004). Information systems in supply chain integration and management. European Journal of Operational Research , Vol. 159 No. 2, 269-295.

Heene, A., & Sanchez, R. (1997). Competence-Based Strategic Management. Chichester, UK: John Willey & Sons.

Page 11: Kompetensi Penting Bagi Seorang CIO Serta Pengaruhnya Terhadap Organisasi

Karnoe, P. (1995). Competence as process and the Social Embededeness of Competence Building. Proc. Acad. Management , 427-431.

King, W. (1997). Strategic System Success. Information System Management , 57-60.

Lee, D., & Trauth, E. (1995). Critical SKills and Knowledge Requirements of IS Proffesionals. Joint Academic Industry Investigation , 313-345.

McCartney, L. (1999). Creative's CIO. Industry Week , 15-19.

Orlikowski, W. (2002). Knowing in Practice : Enacting a Collective Capability in Distributed Organizing. Organ , 249-273.

Peppard, J., & Ward, J. (2004). Beyond Strategic Information Systems : Towards an IS Capability. Journal of Strategic Information Systems , 13, 167-194.

Ravarini, A., Moro, J., Tagliavini, M., & Guimaraes, T. (2001). Exploring the Impact of CIO Competencies on Company Performance. International Conference on Information Resources Management Association. Toronto.

Thatcher, M., & Pingry, D. (2004). Understanding the business value of information technology investments: theoretical evidence from alternative market and cost structures. Journal of Management Information Systems , Vol. 21 No. 2, 61-85.