kompetensi dan etika auditor internal...prinsip melakukan audit bagi auditor kompetensi sesuai kode...
TRANSCRIPT
Kompetensi dan Etika
Auditor Internal
1
P R O G R A M A S U HM E N U J U P R O D I U N G G U L
D I T B E L M AWA K E M E N R I S T E K D I K T I
2019
Tujuan Audit Internal
Memastikan implementasi
sistem manajemen
sesuai dengan sasaran/tujuan
Menyelidiki suatu masalah
Mengidentifikasi kemungkinan
untuk memperbaiki
masalah
Memastikan sistem
manajemen memenuhi
standar/ regulasi
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
2
Profesi Pemeriksa yang Cukup Dikenal:
Aksi sama,
Reaksi beda
Dokter Auditor
AKSI:Sama-sama membandingkan kondisi dan kriteria dengan
tujuan memperbaiki yang diperiksa
REAKSI:Pasien mendatangi
dokter
Jarang auditee
mendatangi auditor,
pemeriksaan sekedar
memenuhi persyaratan
formal
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
3
Praktek audit yang dilakukan kemarin
tidak mencerminkan kondisi yang
sesungguhnya. Kondisi sesungguhnya
yaitu pada saat tim auditor
mengunjungi objek audit (Program
studi) dan melakukan pengujian
secara riil di Program Studi
Direktorat PenjaminanMutu, Belmawa 2019
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
4
Learning by DoingAuditor
Internal
1. Selalu proaktif meningkatkan pengetahuan tentang audit internal (mekanisme, lingkup, jadwal, dll).
2. Meningkatkan wawasan tentang keorganisasian institusi, sistem manajemen, dan lingkup tugas unit dan person.
3. Berkoordinasi dengan partner dan melakukan desk evaluation.
6
Motto Auditor
Memberi pelayanan lebih baik dari
yang diharapkan oleh auditee.
Memberikan kontribusi untuk
meningkatkan mutu hasil kerja
auditee.
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
7
Prinsip Melakukan Audit
bagi Auditor
Kompetensi
Sesuai kode etik
Independen/mandiri
Berdasarkan bukti
Laporan audit jujur dan akurat
Tuntutan ketelitian yang bersifat profesional
Auditor harus bijaksana dan tenang
8
Kompetensi
Keahlian atau kemampuan
mempraktekkan pengetahuan
dan ketrampilan
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
9
Kompetensi Auditor
1. Penampilan (Performance)
2. Pengelolaan waktu (Time Management)
3. Komunikasi non verbal (Non Verbal Communication)
4. Pengumpulan informasi (Information Gathering)
5. Wawancara (Interviewing)
6. Mendengar dan bertanya (Listening and Questioning)
7. Pengamatan (Observation)
8. Mencari dokumen (Document Search)
9. Membuat catatan (Note Taking)
10. Penulisan laporan (Report Writing)
11. Ketrampilan presentasi (Presentation Skills)
12. Ketrampilan mengelola umpan balik (Feedback Skills)
13. Manajemen Konflik (Conflict Management)
10
KODE ETIK AUDIT MUTU INTERNAL
INTEGRITAS
OBJEKTIVITAS
KERAHASIAAN
KOMPETENSI
P R O G R A M A S U H
2 0 1 9
11
Etika Umum Auditor
Seorang auditor harus menunjukkan kinerja dan
menggambarkan profil auditor yang profesional.
Seorang auditor harus meningkatkan pengetahuan secara
proaktif tentang sistem penjaminan mutu secara gradual
dan terus menerus, sehingga tidak ketinggalan informasi
tentang sistem penjaminan mutu.
Seorang auditor tetap memprioritaskan tugas pokok
dosen.
Seorang auditor harus berupaya menjadi living example
dan pelaksana good practices.
Memahami tugas dan tanggung jawab sebagai auditor.
Memahami Manual Prosedur mengaudit dengan baik.
Melakukan koordinasi antar auditor sebelum melakukan
audit.16
Etika Kunjungan Lapangan
(Visitasi)Datang tepat waktu dan menepati komitmen.
Menghindari konflik kepentingan.
Menghindari kesalahpahaman
Menjaga kerahasiaan.
Mengenal standar budaya setempat dan berhati-
hati dalam berbicara. Bertanya secara jelas dan
pasti dan sebisa mungkin sedikit bicara.
Setiap auditor harus membuat catatan setiap
pertemuan dan segera memberikan evaluasi.
Mengelola informasi yang diterima secara
proporsional agar tidak bereaksi berlebihan.
Menggunakan guideline sebagai acuan audit.
Konsisten dalam melakukan penilaian. 17
Kiat visitasi audit yang baik
Jelaskan maksud diadakannya visitasi.
Ajukan pertanyaan yang khusus
menyangkut pokok persoalan.
Pembicaraan harus tetap terarah pada fakta
yang berhubungan dengan maksud visitasi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama
visitasi berlangsung:
Upayakan semua informasi yang diperlukan
diperoleh saat visitasi.
Buat ikhtisar informasi yang telah diperoleh.
Jangan sampai melebihi batas waktu.
18
Dalam visitasi,
auditor tidak boleh .....
1. Meminta layanan di luar proses audit.
2. Menerima hadiah.
3. Mengenakan pakaian yang kurang pantas (T-Shirt).
4. Memberi komentar di luar konteks/substansi yang diaudit.
5. Memberikan janji-janji yang di luar kewenangan auditor.
6. Menggunakan sebutan yang kurang pantas, seperti
“kalian”, ”kamu” kepada auditee.
7. Berdebat dalam diskusi dengan sikap ”bossy” dan
mendominasi sesi audit, atau terlalu pasif.
8. Bersikap menggurui, menonjolkan diri dan arogan
(memandang rendah).
19
9. Saling menyalahkan di antara auditor di depan auditee.
10. Menyalahkan auditor yang melakukan audit sebelumnya.
11. Menciptakan suasana underpressure dan tidak kondusif
bagi atmosfir diskusi.
12. Menunjukkan emosi negatif yang tampak dari perilaku dan
bahasa tubuh.
13. Meninggalkan sesi selama proses kunjungan lapangan
tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
14. Bersikap menggurui, menonjolkan diri dan arogan
(memandang rendah).
Dalam visitasi,
auditor tidak boleh .....
20
16. Meninggalkan sesi selama proses kunjungan lapangan
tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
17. Membuat opini, asumsi, asumsi awal
18. Membiarkan auditee mendikte audit
19. Berada ‘diluar jalur’, Mengarahkan ‘misleading’
20. Terpaku’, bingung
21. Mengubah jadwal pertemuan secara sepihak.
22. Mempersingkat waktu pelaksanaan audit tanpa alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan.
23. Menjalankan tugas audit melebihi waktu yang dialokasikan.
Dalam visitasi,
auditor tidak boleh .....
21
Dalam visitasi,
Auditor siap hadapi....
Auditee yang agresif, takut
Situasi emosional
Missing people, dokumen
Dokumen, catatan, laporan, sample,yang telah disiapkan auditee
Kasus-kasus khusus/ spesial
22
Perlunya laporan tertulis
hasil audit
1. Sebagai bukti pelaksanaan tugas
2. Sebagai sumber referensi untuk perencanaan
audit berikutnya.
3. Sebagai alat pembuktian apabila ada
sanggahan dari pihak yang terlibat.
4. Sebagai media untuk mengkomunikasikan
informasi-informasi penting yang diperoleh
selama pelaksanaan audit.
23
Penutup
1. Tujuan audit: mengupayakan perbaikan.
2. Namun pada umumnya orang tidak mau disalahkan.
3. Apabila dijumpai kesalahan, muncul mekanisme
pertahanan diri, sehingga auditor tidak dapat
mengetahui permasalahan yang sesungguhnya.
4. Perlu penguasaan kemampuan komunikasi oleh
auditor. Diharapkan auditor dan auditee puas dengan
audit oleh auditor, dan auditee percaya dengan fungsi
audit sehingga membuka diri.
25