komparasi penggunaan filler kaca pada campuran … · penggunaan filler kaca pada campuran hrs dan...

25
i KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN HRS DAN SMA TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL DAN WORKABILITAS Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 Teknik Sipil diajukan oleh : Rossian March Setiawan NIM : D 100 090 040 Kepada : PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Upload: others

Post on 10-Mar-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

i

KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN

HRS DAN SMA TERHADAP KARAKTERISTIK

MARSHALL DAN WORKABILITAS

Tugas Akhir

untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat sarjana S-1 Teknik Sipil

diajukan oleh :

Rossian March Setiawan

NIM : D 100 090 040

Kepada :

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

ii

LEMBAR PENGESAHAN

KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN

HRS DAN SMA TERHADAP KARAKTERISTIK

MARSHALL DAN WORKABILITAS

Tugas Akhir

diajukan dan dipertahankan pada ujian pendadaran

Tugas Akhir di hadapan Dewan Penguji

pada tanggal 12 Desember 2013

diajukan oleh :

ROSSIAN MARCH SETIAWAN

NIM : D 100 090 040

Susunan Dewan Penguji:

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Ir. Agus Riyanto, MT. Ir. Sri Widodo, MT.

NIK : 483 NIK : 542

Anggota

Ir. Sri Sunarjono, MT.PhD

NIK : 682

Tugas Akhir ini diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil

Surakarta, ......................................

Dekan Fakultas Teknik Ketua Program Studi Teknik Sipil

Ir. Agus Riyanto, M.T. Ir. H. Suhendro Trinugroho, M.T.

NIK : 483 NIK : 732

Page 3: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

iii

KATA PENGANTAR

هتاگربوهللاةمحرومکيلعمالسلا

Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas

limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat

menyelesaikan laporan Tugas Akhir berupa Penelitian dengan judul : Komparasi

Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik

Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna melengkapi persyaratan

untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai syarat untuk mencapai derajat

kesarjanaan. Dengan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah memberikan dukungan sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas

Akhir ini.

Dengan selesainya Tugas Akhir ini penyusun mengucapkan banyak terima

kasih kepada :

1. Bapak Ir. Agus Riyanto, MT. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Muhammadiyah Surakarta sekaligus Dosen Pembimbing Utama dan Ketua

Dewan Penguji, yang memberikan bimbingan dan pengarahan hingga

selesainya Tugas Akhir ini.

2. Bapak Ir. Suhendro Trinugroho, MT. selaku Ketua Program Studi Teknik

Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Bapak Ir. Basuki, ST, MT. selaku Sekretaris Program Studi Teknik Sipil

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

4. Ir. H. Sri Widodo, MT. selaku selaku Pembimbing Pendamping sekaligus

sebagai Sekretaris Dewan Penguji, yang telah memberikan dorongan, arahan

serta bimbingan dan nasehatnya.

5. Bapak Ir. Sri Sunarjono, MT, PhD. selaku Anggota Dewan Penguji, yang telah

memberikan arahan serta bimbingan.

6. Bapak Budi Setiawan, ST, MT. selaku Kepala Laboratorium Program Studi

Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Page 4: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

iv

7. Bapak-bapak dan ibu-ibu dosen Progam Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta terimakasih atas bimbingan dan ilmu

yang telah diberikan.

8. Papa dan mama tercinta terimakasih atas doa dan nasehatnya, sehingga saya

mampu menjalani semua ini.

9. Adiku tercinta, yang juga selalu mendoakanku dan memberi semangat selama

ini.

10. Teman – teman angkatan 2009, Aris, Bandy, Danang, Argo, Yudha, Diar,

Ambar, Chepty, Suci, Pembra, Adi yuni, Ruri, Ito, Reza, Angga, Tama, dan

yang lain yang tidak dapat saya sebutkan, terima kasih atas bantuan, dukungan

dan semangat yang telah kalian berikan, semoga Allah membalas kebaikan

kalian. Amin.

11. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir

ini.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih jauh

dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun

sangatlah diharapkan demi kesempurnaan laporan Tugas Akhir ini.

Harapan penyusun, semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi

seluruh para pembaca yang budiman.

اوهتاکربوهللاةمحرومكياعمالسل

Surakarta, 12 Desember 2013

penyusun

Page 5: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

v

MOTTO

“Ya Allah, Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah

engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan mereka yang dimurkai dan

bukan pula jalan mereka yang sesat”

( QS. Al-Fatihah: 6-7 )

“Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka

dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman)”

(QS. Al-Baqarah: 257)

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”

(QS. AL-RA’DU : 11)

“Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga

harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila

dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan”

(ALI BIN ABI THALIB)

“Orang yang maunya hanya yang aman – aman saja, hidupnya justru lebih

terancam jika dibandingkan dengan orang yang berani menerima resiko dari

keputusan dan tindakannya. Orang yang maunya hanya yang aman – aman saja,

hidupnya tidak akan pernah besar”

(MARIO TEGUH)

“Hanya orang yang kuat yang dicoba. Dan satu lagi, Tuhan hanya menguji orang

yang mampu lulus. Sabarlah”

(MARIO TEGUH)

“Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan

kesiapan”

(THOMAS A. EDISON)

Page 6: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

vi

PERSEMBAHAN

Buah karya ini aku persembahkan untuk:

Allah SWT dengan segala rahmat, hidayah, karunia, dan

KuasaNya

Papa dan Mama tercinta (Moh. Rosyidi & Rusmini)

Adikku Averush Fadlillah Arden

Kelarga besar teknik sipil UMS angkatan 2009

Keluarga Besar Mahasiswa Teknik Sipil (KMTS) UMS

IMM Komisariat Averroes Fakultas Teknik UMS

Page 7: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

vii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Rossian March Setiawan

NIM : D 100 090 040

Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Sipil

Judul : Komparasi Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran

HRS Dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall Dan

Workabilitas

Menyatakan bahwa tugas akhir/skripsi yang saya buat dan serahkan ini,

merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan-

ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan darimana sumbernya. Apabila

dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini hasil jiplakan, maka

saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang telah dibuat.

Surakarta, Desember 2013

Yang membuat pernyataan,

Rossian March Setiawan

Page 8: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

MOTTO ............................................................................................................. v

PERSEMBAHAN .............................................................................................. vi

PERNYATAAN ................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii

DAFTAR SINGKATAN DAN NOTASI ......................................................... xxi

ABSTRAK ......................................................................................................... xxiv

ABSTRACT ........................................................................................................ xxv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2

C. Tujuan Penelitian. ............................................................................ 2

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 3

E. Batasan Masalah............................................................................... 3

F. Keaslian Tugas Akhir ....................................................................... 4

G. Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya ............. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 6

A. Hot Rolled Sheet (HRS) .................................................................. 6

B. Split Mastic Aspalt (SMA) ............................................................... 8

C. Filler ................................................................................................ 11

D. Kaca ................................................................................................ 12

E. Agregat ............................................................................................ 14

F. Aspal ................................................................................................ 15

Page 9: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

ix

G. Penelitian Sejenis ............................................................................. 16

BAB III LANDASAN TEORI .......................................................................... 17

A. Sifat – Sifat Marshall ...................................................................... 17

B. Workabilitas Campuran Aspal ........................................................ 20

C. Pengaruh Filler Terhadap Karakteristik Marshall ........................... 23

C. Pengaruh Filler Terhadap Workabilitas........................................... 25

BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................... 26

A. Umum .............................................................................................. 26

B. Material ............................................................................................ 26

1. Agregat ......................................................................................... 26

2. Aspal ............................................................................................ 26

3. Bahan Pengisi (Filler) .................................................................. 27

C. Peralatan ........................................................................................... 27

1. Peralatan Untuk Pemeriksaan Mutu Agregat Kasar .................... 27

a. Satu set alat penguji tes abrasi ................................................. 27

b. Satu set alat pemeriksaan berat jenis dan penyerapan

agregat kasar ........................................................................... 28

c. Satu set alat pemeriksaan kelekatan agregat terhadap

aspal ........................................................................................ 30

2. Peralatan Untuk Pemeriksaan Mutu Agregat Halus .................... 31

a. Satu set alat pemeriksaan berat jenis dan penyerapan

agregat halus ........................................................................... 31

b. Satu set alat pemeriksaan Sand Equivalent ............................. 32

3. Peralatan Untuk Pemeriksaan Mutu Aspal .................................. 32

a. Satu set alat pemeriksaan penetrasi aspal ................................ 32

b. Satu set alat pemeriksaan titik lembek aspal ........................... 33

c. Satu set alat pemeriksaan daktilitas aspal ............................... 34

d. Satu set alat pemeriksaan berat jenis aspal ............................. 35

e. Satu set alat pemeriksaan titik nyala dan bakar aspal ............. 35

Page 10: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

x

4. Peralatan Untuk Pencampuran Dan Pemadatan Benda Uji ......... 36

a. Satu set alat pencampuran aspal dan agregat .......................... 36

b. Satu set alat pemadat Marshall hammer ................................. 37

5. Peralatan Untuk Pengujian Campuran ......................................... 38

a. Satu set alat pengujian Marshall ............................................. 38

D. Tahapan Penelitian........................................................................... 39

1. Tahap I : Persiapan Alat Dan Bahan ............................................ 39

2. Tahap II : Pemeriksaan Mutu Bahan ........................................... 39

3. Tahap III : Menentukan Kadar Aspal Optimum Campuran ........ 39

4. Tahap IV : Pengujian Marshall Untuk Mencari Kadar Aspal

Optimum Campuran ................................................................... 40

5. Tahap V : Pembuatan Benda Uji Dengan Kadar Aspal Optimum

Campuran .................................................................................... 40

6. Tahap VI : Pengujian Marshall Dan Workabilitas ...................... 40

7. Tahap VII : Analisis Dan Pembahasan ........................................ 40

8. Tahap VIII : Kesimpulan Dan Saran ........................................... 40

E. Bagan Alir Penelitian di Laboratorium ............................................ 41

F. Rencana Benda Uji .......................................................................... 43

1. Benda Uji Untuk Kadar Aspal Optimum (KAO) ........................ 43

2. Benda Uji Penambahan Filler Untuk Karakteristik Marshall ..... 43

3. Benda Uji Untuk Tinjauan Workabilitas ..................................... 44

a. Benda uji tinjauan workabilitas berdasarkan faktor

pemadatan ............................................................................... 44

b. Benda uji tinjauan workabilitas berdasarkan faktor

metode Cabrera ...................................................................... 45

BAB V HASIL PENELITIAN .......................................................................... 46

A. Hasil Penelitian ................................................................................ 46

1. Pemeriksaan Mutu Agregat ......................................................... 46

2. Pemeriksaan Mutu Aspal ............................................................. 46

Page 11: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

xi

3. Pemeriksaan Filler ....................................................................... 47

4. Hasil pengujian benda uji ............................................................ 47

B. Pembahasan ..................................................................................... 57

1. Pengaruh Penggunaan Variasi Filler Kaca Terhadap

Karakteristik Marshall ............................................................... 57

a. Pengaruh penggunaan variasi filler kaca pada campuran

HRS – WC gradasi semi senjang ........................................... 57

1). Pegaruh terhadap stabilitas ................................................ 57

2). Pegaruh terhadap flow ....................................................... 58

3). Pegaruh terhadap VFWA ................................................... 59

4). Pegaruh terhadap VIM ....................................................... 60

5). Pegaruh terhadap MQ ........................................................ 61

6). Pegaruh terhadap VMA ...................................................... 62

b. Pengaruh penggunaan variasi filler kaca pada campuran

SMA 0/11 ................................................................................ 65

1). Pegaruh terhadap stabilitas ................................................ 65

2). Pegaruh terhadap flow ....................................................... 66

3). Pegaruh terhadap VFWA ................................................... 67

4). Pegaruh terhadap VIM ....................................................... 68

5). Pegaruh terhadap MQ ........................................................ 69

2. Pengaruh Penggunaan Variasi Filler Kaca Terhadap

Workabilitas ............................................................................... 72

a. Hasil Benda Uji Tinjauan Workabilitas Berdasarkan

Faktor Pemadatan ................................................................... 72

1). Campuran HRS – WC gradasi semi senjang ..................... 72

2). Campuran SMA 0/11 ......................................................... 74

b. Hasil Benda Uji Tinjauan Workabilitas metode Cabrera ..... 76

1). Campuran HRS – WC gradasi semi senjang ..................... 76

2). Campuran SMA 0/11 ......................................................... 81

Page 12: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

xii

3. Komparasi Pengaruh Filler Kaca Terhadap Karakteristik

Marshall Dan Workabilitas Antara Campuran HRS – WC Dan

SMA 0/11 .................................................................................... 87

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 88

A. Kesimpulan ...................................................................................... 88

B. Saran ................................................................................................ 90

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I.1. Perbandingan penelitian sejenis dengan penelitian yang diajukan ....... 5

Tabel II.1. Spesifikasi gradasi agregat HRS (Lataston) ........................................ 7

Tabel II.2. Spesifikasi sifat – sifat dari campuran HRS (Lataston) ....................... 7

Tabel II.3. Spesifikasi gradasi agregat SMA 0/11 ................................................. 10

Tabel II.4. Spesifikasi teknis campuran SMA 0/11 ............................................... 10

Tabel II.5. Komposisi bahan penyusun gelas kaca ............................................... 13

Tabel II.6. Tabel berat jenis dari beberapa jenis material ..................................... 13

Tabel II.7. Ketentuan agregat kasar ...................................................................... 14

Tabel II.8. Ketentuan agregat halus ...................................................................... 15

Tabel II.9. Ketentuan – ketentuan untuk aspal keras ............................................ 15

Tabel IV.1.Jumlah benda uji untuk kadar aspal optimum .................................... 43

Tabel IV.2. Jumlah benda uji untuk tinjauan karakteristik Marshall dengan

penambahan filler kaca ..................................................................... 44

Tabel IV.3. Jumlah benda uji tinjauan workabilitas berdasarkan faktor

pemadatan .......................................................................................... 44

Tabel IV.4. Jumlah benda uji tinjauan workabilitas berdasarkan metode

Cabrera .............................................................................................. 45

Tabel V.1. Hasil pemeriksaan mutu agregat kasar ................................................ 46

Tabel V.2. Hasil pemeriksaan mutu agregat halus ................................................ 46

Tabel V.3. Hasil pemeriksaan mutu aspal ............................................................. 47

Tabel V.4. Hasil pemeriksaan berat jenis dan lolos ayakan no. 200 ..................... 47

Tabel V.5. Hasil pengujian benda uji Marshall test campuran HRS – WC gradasi

semi senjang ........................................................................................ 48

Tabel V.6. Hasil pengujian benda uji Marshall test campuran SMA 0/11 ............ 48

Tabel V.7. Hasil pemeriksaan Marshall test dengan variasi filler kaca pada

campuran HRS – WC gradasi semi senjang ........................................ 56

Tabel V.8. Hasil pemeriksaan Marshall test dengan variasi filler kaca pada

campuran SMA 0/11 ............................................................................ 56

Page 14: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

xiv

Tabel V.9. Nilai karakteristik Marshall terhadap filler optimum campuran HRS –

WC gradasi semi senjang .................................................................... 65

Tabel V.10. Nilai karakteristik Marshall terhadap filler optimum campuran

SMA 0/11 .......................................................................................... 71

Tabel V.11. Nilai kepadatan benda uji campuran HRS – WC gradasi semi

senjang .............................................................................................. 73

Tabel V.12. Nilai kepadatan benda uji campuran SMA 0/11 ............................... 75

Tabel V.13. Hasil perhitungan nilai porositas campuran HRS – WC gradasi

semi senjang ..................................................................................... 77

Tabel V.14. Hasil perhitungan nilai porositas tumbukan 5, 25, 50, 75, 125,

150 campuran HRS – WC gradasi semi senjang .............................. 80

Tabel V.15. Hasil perhitungan Workability Index campuran HRS – WC

gradasi semi senjang......................................................................... 81

Tabel V.16. Hasil perhitungan nilai porositas campuran SMA 0/11 ..................... 82

Tabel V.17. Hasil perhitungan nilai porositas tumbukan 5, 25, 50, 75, 125,

150 campuran SMA 0/11 ................................................................... 85

Tabel V.18. Hasil perhitungan Workability Index campuran SMA 0/11 .............. 86

Page 15: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar III.1. Skematis berbagai jenis volume beton aspal .................................. 17

Gambar IV.1 Agregat Kasar ................................................................................. 26

Gambar IV.2 Aspal ............................................................................................... 27

Gambar IV.3 Filler ............................................................................................... 27

Gambar IV.4 Satu set alat pemeriksaan keausan agregat kasar ............................ 28

Gambar IV.5 Satu set alat pemeriksaan keausan berat jenis dan penyerapan

agregat kasar ................................................................................... 29

Gambar IV.6 Satu set alat pemeriksaan kelekatan agregat terhadap aspal ........... 30

Gambar IV.7 Satu set alat pemeriksaan keausan berat jenis dan penyerapan

agregat halus ................................................................................... 31

Gambar IV.8 Satu set alat pemeriksaan sand equivalent ...................................... 32

Gambar IV.9 Satu set alat pemeriksaan penetrasi aspal ....................................... 33

Gambar IV.10 Satu set alat pemeriksaan titik lembek aspal ................................. 34

Gambar IV.11 Satu set alat pemeriksaan daktilitas aspal ..................................... 34

Gambar IV.12 Satu set alat pemeriksaan berat jenis aspal ................................... 35

Gambar IV.13 Satu set alat pemeriksaan titik nyala dan bakar aspal ................... 36

Gambar IV.14 Satu set alat pemeriksaan pencampuran aspal dan agregat ........... 37

Gambar IV.15 Satu set alat pemadat Marshall hammer ....................................... 38

Gambar IV.16 Satu set alat pengujian Marshall ................................................... 39

Gambar IV.17 Bagan alir penelitian mencari kadar aspal optimum ..................... 41

Gambar IV.18 Bagan alir penelitian ..................................................................... 42

Gambar V.1 Kurva hubungan antara kadar aspal dengan stabilitas ...................... 49

Gambar V.2 Kurva hubungan antara kadar aspal dengan flow ............................. 49

Gambar V.3 Kurva hubungan antara kadar aspal dengan Marshall Quotient ...... 50

Gambar V.4 Kurva hubungan antara kadar aspal dengan VMA ............................ 50

Gambar V.5 Kurva hubungan antara kadar aspal dengan VIM ............................. 51

Gambar V.6 Kurva hubungan antara kadar aspal dengan VFWA ......................... 51

Gambar V.7 Penentuan kadar aspal optimum campuran HRS – WC gradasi semi

senjang ............................................................................................. 52

Page 16: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

xvi

Gambar V.8 Kurva hubungan antara kadar aspal dengan stabilitas ...................... 53

Gambar V.9 Kurva hubungan antara kadar aspal dengan flow ............................. 53

Gambar V.10 Kurva hubungan antara kadar aspal dengan Marshall Quotient .... 54

Gambar V.11 Kurva hubungan antara kadar aspal dengan VIM ........................... 54

Gambar V.12 Kurva hubungan antara kadar aspal dengan VFWA ....................... 55

Gambar V.13 Penentuan kadar aspal optimum campuran SMA 0/11 ................... 56

Gambar V.14 Kurva hubungan antara kadar filler dengan stabilitas .................... 58

Gambar V.15 Kurva hubungan antara kadar filler dengan flow ........................... 59

Gambar V.16 Kurva hubungan antara kadar filler dengan VFWA ........................ 60

Gambar V.17 Kurva hubungan antara kadar filler dengan VIM ........................... 61

Gambar V.18 Kurva hubungan antara kadar filler dengan Marshall Quotient..... 62

Gambar V.19 Kurva hubungan antara kadar filler dengan VMA .......................... 63

Gambar V.20 Penentuan kadar filler optimum campuran HRS – WC gradasi semi

senjang ........................................................................................... 64

Gambar V.21 Kurva hubungan antara kadar filler dengan stabilitas .................... 66

Gambar V.22 Kurva hubungan antara kadar filler dengan flow ........................... 67

Gambar V.23 Kurva hubungan antara kadar filler dengan VFWA ........................ 68

Gambar V.24 Kurva hubungan antara kadar filler dengan VIM ........................... 69

Gambar V.25 Kurva hubungan antara kadar filler dengan Marshall Quotient..... 70

Gambar V.26 Penentuan kadar filler optimum campuran SMA 0/11.................... 71

Gambar V.27 Kurva hubungan antara variasi kadar filler dengan faktor kepadatan

campuran HRS – WC gradasi semi senjang ................................... 73

Gambar V.28 Kurva hubungan antara variasi kadar filler dengan faktor kepadatan

campuran SMA 0/11 ...................................................................... 75

Gambar V.29 Kurva hubungan antara Log (i) dengan Porosity (%) untuk kadar

filler kaca 0 % ................................................................................ 77

Gambar V.30 Kurva hubungan antara Log (i) dengan Porosity (%) untuk kadar

filler kaca 25 % .............................................................................. 78

Gambar V.31 Kurva hubungan antara Log (i) dengan Porosity (%) untuk kadar

filler kaca 50 % .............................................................................. 78

Page 17: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

xvii

Gambar V.32 Kurva hubungan antara Log (i) dengan Porosity (%) untuk kadar

filler kaca 75 % .............................................................................. 79

Gambar V.33 Kurva hubungan antara Log (i) dengan Porosity (%) untuk kadar

filler kaca 100 % ............................................................................ 79

Gambar V.34 Kurva hubungan antara Log (i) dengan Porosity (%) untuk kadar

filler kaca 50 % .............................................................................. 80

Gambar V.35 Kurva hubungan antara Log (i) dengan Porosity (%) untuk kadar

filler kaca 0 % ................................................................................ 83

Gambar V.36 Kurva hubungan antara Log (i) dengan Porosity (%) untuk kadar

filler kaca 25 % .............................................................................. 83

Gambar V.37 Kurva hubungan antara Log (i) dengan Porosity (%) untuk kadar

filler kaca 50 % .............................................................................. 84

Gambar V.38 Kurva hubungan antara Log (i) dengan Porosity (%) untuk kadar

filler kaca 75 % .............................................................................. 84

Gambar V.39 Kurva hubungan antara Log (i) dengan Porosity (%) untuk kadar

filler kaca 100 % ............................................................................ 85

Gambar V.40 Kurva hubungan antara Log (i) dengan Porosity (%) untuk kadar

filler kaca 50 % .............................................................................. 86

Page 18: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Hasil Pemeriksaan Mutu Agregat

Lampiran I.1. Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat kasar

Lampiran I.2. Pemeriksaan keauasan agregat

Lampiran I.3. Pemeriksaan kelekatan agregat terhadap aspal

Lampiran I.4. Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat halus

Lampiran I.5. Pemeriksaan sand equivalent

Lampiran II Hasil Pemeriksaan Mutu Aspal

Lampiran II.1. Pemeriksaan berat jenis aspal

Lampiran II.2. Pemeriksaan penetrasi aspal

Lampiran II.3. Pemeriksaan titik lembek aspal

Lampiran II.4. Pemeriksaan daktilitas aspal

Lampiran II.5. Pemeriksaan titik nyala dan titik bakar aspal

Lampiran III Hasil Pemeriksaan Filler

Lampiran III.1. Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan kaca

Lampiran IV Hasil Pemeriksaan Marshall Test Untuk Kadar Aspal Optimum

Lampiran IV.1 Hasil pemeriksaan Marshall test campuran HRS – WC

gradasi semi senjang

Lampiran IV.2 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar aspal 5,5 % campuran

HRS – WC gradasi semi senjang

Lampiran IV.3 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar aspal 6,0 % campuran

HRS – WC gradasi semi senjang

Lampiran IV.4 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar aspal 6,5 % campuran

HRS – WC gradasi semi senjang

Lampiran IV.5 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar aspal 7,0 % campuran

HRS – WC gradasi semi senjang

Page 19: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

xix

Lampiran IV.6 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar aspal 7,5 % campuran

HRS – WC gradasi semi senjang

Lampiran IV.7 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar aspal 8,0 % campuran

HRS – WC gradasi semi senjang

Lampiran IV.8 Hasil pemeriksaan Marshall test campuran SMA 0/11

Lampiran IV.9 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar aspal 5,5 % campuran

SMA 0/11

Lampiran IV.10 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar aspal 6,0 % campuran

SMA 0/11

Lampiran IV.11 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar aspal 6,5 % campuran

SMA 0/11

Lampiran IV.12 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar aspal 7,0 % campuran

SMA 0/11

Lampiran IV.13 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar aspal 7,5 % campuran

SMA 0/11

Lampiran IV.14 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar aspal 8,0 % campuran

SMA 0/11

Lampiran V Hasil Pemeriksaan Marshall Test Untuk Kadar Filler Optimum

Lampiran V.1 Hasil pemeriksaan Marshall test campuran HRS – WC

gradasi semi senjang

Lampiran V.2 Hasil pemeriksaan berat jenis agregat campuran filler kaca

campuran HRS – WC gradasi semi senjang

Lampiran V.3 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar filler kaca 0 %

campuran HRS – WC gradasi semi senjang

Lampiran V.4 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar filler kaca 25 %

campuran HRS – WC gradasi semi senjang

Lampiran V.5 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar filler kaca 50 %

campuran HRS – WC gradasi semi senjang

Lampiran V.6 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar filler kaca 75 %

campuran HRS – WC gradasi semi senjang

Page 20: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

xx

Lampiran V.7 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar filler kaca 100 %

campuran HRS – WC gradasi semi senjang

Lampiran V.8 Hasil pemeriksaan Marshall test campuran SMA 0/11

Lampiran V.9 Hasil pemeriksaan berat jenis agregat campuran filler kaca

campuran SMA 0/11

Lampiran V.10 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar filler kaca 0 %

campuran SMA 0/11

Lampiran V.11 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar filler kaca 25 %

campuran SMA 0/11

Lampiran V.12 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar filler kaca 50 %

campuran SMA 0/11

Lampiran V.13 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar filler kaca 75 %

campuran SMA 0/11

Lampiran V.14 Hasil pemeriksaan benda uji untuk kadar filler kaca 100 %

campuran SMA 0/11

Lampiran VI Kartu Konsultasi Tugas Akhir

Page 21: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

xxi

DAFTAR SINGKATAN DAN NOTASI

a = Kadar aspal terhadap total agregat (%)

A = Luas tampang benda uji

Al2O3 = Aluminum Oxide (alumunium oksida)

AC = Aspalt Concrete

AC 60/70 = Aspalt Cement Penetrasi 60/70

ASTM = American Standard Testing and Material

b = Kadar aspal terhadap campuran agregat aspal (%)

B = Kemiringan garis

BJ Agregat = Berat jenis campuran agregat

BJ Aspal = Berat jenis aspal

BK = Berat kering oven (gram)

c = Berat kering benda uji sebelum direndam (gram)

cc = Centimeter Cubic

cm = Centimeter

CaO = Calcium Oxide (kalsium oksida/ batu kapur)

d = Berat benda uji dalam keadaaan SSD (gram)

d2

= diameter kuadrat

D = Diameter

Di = Kepadatan pada i putaran (gram/cm3)

e = Berat benda uji di air (gram)

f = Volume benda uji (cc)

F = Kelelehan

Fe2O3 = Iron Oxide (besi oksida)

g = Berat volume benda uji (gr/cc)

gr = Gram

Gmb = Berat jenis bulk dari beton aspal (gram/cc)

Gmm = Berat jenis maksimum dari beton aspal yg belum dipadatkan

Gsag = Berat jenis agregat (gram/cc)

Gsas = Berat jenis aspal (gram/cc)

Page 22: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

xxii

Gsb = Berat jenis bulk dari agregat beton aspal (gram/cc)

h = Tebal padat campuran pada agregat aspal (mm)

hi = Tinggi benda uji pada i putaran (cm) (%)

HRA = Hot Rolled Asphalt

HRS = Hot Rolled Sheet

HRS -WC = Hot Rolled Sheet Wearing Course

i = putaran

K = Faktor kalibrasi alat

Kg = Kilogram

K2O = Potassium oxide (potasium oksida)

Lbf = Pound force

Lbs = Location based service (Pound)

Pa1 = Kadar aspal, % terhadap berat agregat

Pi = Porositas total pada i putaran (%)

Ps = Kadar agregat, % terhadap beton aspal padat

Pwa = Persen berat dalam campuran agregat kasar

Pwb = Persen berat dalam campuran bitumen

Pwf = Persen berat dalam campuran filler

Pws = Persen berat dalam campuran pasir

P = Angka pembacaan arloji

PT = Perseroan Terbatas

PTM = Pennsylvania Test Method

q = Pembacaan nilai stabilitas pada dial alat Marshall

m = Kadar rongga yang terisi aspal (%)

mm = milimeter

MgO = Magnesium oxide (magnesium oksida)

MS = Marshall Stability (kg)

MQ = Marshall Quotient (kg/mm)

Na2O = Sodium oxide (soda abu)

Pi = Porositas total pada i putaran

Pw = Persen berat dalam campuran

Page 23: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

xxiii

R2 = Angka Korelasi

S = Stabilitas (Kg), perendaman 0,5 jam

SiO2 = Silica (silika)

SE = Sand Equivalent

SO3 = Sulfur Trioxide (belerang trioksida)

SG = Berat jenis benda uji

SS = Sand Sheet

SMA = Split Mastic Asphalt

SMA 0/11 = Split Mastic Asphalt agregat antara 0 – 11 (wearing course)

SNI = Standar Nasional Indonesia

SSD = Saturated Surface Dry

t = Tinggi benda uji

T = Angka koreksi tinggi

Va = Volume pori dalam beton aspal

Vb = Volume aspal dalam beton aspal padat

Vi = Volume benda uji pada i putaran (cm3)

Vab = Volume aspal yang terabsorbsi ke dalam agregat

Vfa = Volume pori beton yang terisi aspal

Vma = Volume pori diantara butir agregatdidalam beton aspal padat

Vmb = Volume bulk dari campuran beton aspal

Vmm = Volume tanpa pori dari beton aspal padat

Vsb = Volume agregat, volume bulk dari agregat

Vse = Volume agregat, volume efektif dari agregat

VIM = Voids In The Mix

VFWA = Voids Filled With Asphalt

VMA = Void in Mineral Aggregat

Wa = Berat benda uji di udara

WC = Wearing course

WI = Workability Index

oC = Derajat Celcius

π = Pi (3,14159)

Page 24: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

xxiv

KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN

HRS DAN SMA TERHADAP KARAKTERISTIK

MARSHALL DAN WORKABILITAS

ABSTRAK

HRS dan SMA merupakan suatu campuran aspal agregat yang bergradasi terbuka dengan

kandungan aspal yang relatif tinggi sedangkan kaca sebagai alternatif filler berfungsi

mengisi rongga dan menambah bidang kontak antar butir agregat sehingga akan

meningkatkan kepadatan, kekuatan dan karakteristik lain beton aspal. Tujuan penelitian

ini adalah mencari karakteristik Marshall pada campuran HRS - WC dan SMA 0/11

dengan menggunakan filler kaca dan proporsi filler optimum serta besarnya Workabilitas.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan variasi kadar aspal 5,5%, 6%,

6,5%, 7%, 7,5% dan 8% terhadap total berat agregat masing masing campuran untuk

menentukan kadar aspal optimum, sedangkan pada pembuatan campuran HRS-WC dan

SMA 0/11 ini mengacu pada spesifikasi Bina Marga 2010. Setelah didapatkan nilai kadar

aspal optimum masing – masing campuran, dibuat benda uji dengan variasi filler kaca

0%, 25%, 50%, 75%, 100% dari berat rata – rata agregat lolos no. 200. Kemudian

dilakukan pengujian terhadap benda uji tersebut dengan metode Marshall test, sedangkan

untuk workabilitas menggunakan parameter tinggi benda uji pada 5x dan 150x tumbukan.

Hasil analisa nilai Marshall dengan kadar filler kaca 0%, 25%, 50%, 75%, 100%

menunjukkan bahwa campuran HRS - WC dan SMA 0/11 nilai stabilitas, VFWA, MQ

cenderung mengalami kenaikan, sedangkan nilai flow, VIM, VMA cenderung mengalami

penurunan seiring bertambahnya kadar filler. Dari hasil analisa diperoleh kadar filler

optimum sebesar 22,75% untuk campuran HRS - WC dan 31,50% untuk campuran SMA

0/11. Besarnya nilai workabilitas berdasarkan tinjauan faktor kepadatan pada campuran

HRS – WC dan SMA 0/11 cenderung mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya

kadar filler kaca, sedangkan berdasarkan metode Cabrera didapatkan nilai Workability

Index (WI) yang cenderung mengalami penurunan pada campuran HRS – WC, dan

cenderung stabil pada campuran SMA 0/11 seiring dengan bertambahnya kadar filler

kaca.

Kata kunci : Filler kaca, Hot Rolled Sheet Wearing Course, Split Mastic Asphalt,

Karakteristik Marshall, Workabilitas.

Page 25: KOMPARASI PENGGUNAAN FILLER KACA PADA CAMPURAN … · Penggunaan Filler Kaca Pada Campuran HRS dan SMA Terhadap Karakteristik Marshall dan Workabilitas Tugas Akhir ini di susun guna

xxv

COMPARISON USE GLASS FILLER ON MIXED OF

HRS AND SMA TOWARD CHARACTERISTICS

OF MARSHALL AND WORKABILITY

ABSTRACT

HRS and SMA is a mixture of open graded asphalt aggregate with a relatively high

asphalt content of glass while functioning as an alternative filler to fill voids and increase

the contact area between the grains aggregate thereby increasing the density, strength and

other characteristics of the asphalt concrete. The purpose of this study is to find the

Marshall characteristics of the mixture HRS-WC and SMA 0/11 with the use of glass

filler and filler optimum proportion and magnitude Workability. This study used an

experimental method with a variation of bitumen content 5.5 %, 6 %, 6.5 %, 7 %, 7.5 %

and 8 % of the total aggregate weight of each mixture to determine the optimum bitumen

content , while the manufacture of mixed HRS-WC and SMA 0/11 this refers to the

specification of Highways 2010. Having obtained the optimum bitumen content values

respectively - each blend , made with a variety of specimen glass filler 0 %, 25 %, 50 %,

75 %, 100 % of the average weight - average aggregate pass no. 200 . Then be tested

against the test object with the Marshall test method , while for workability use high

parameters of the test specimen at 5x and 150x collisions . Marshall value analysis results

with glass filler levels 0 % , 25 % , 50 % , 75 % , 100 % indicates that the mixture HRS-

WC and SMA 0/11 score stability, VFWA, MQ tend has increased , while the value of

flow, VIM, VMA tended to decrease with increasing filler content. Analysis of the results

obtained optimum filler content of 22.75 % for mixed HRS-WC and 31.50 % for mixed

SMA 0 / 11. The value is based on a review of factors workabilitas mixture density at

HRS-WC and SMA 0/11 tended to decrease with increasing levels of glass filler, whereas

the values obtained by the method Cabrera Workability Index (WI), which tends to

decrease on a mix HRS - WC, and tend steady on mixed SMA 0/11 in line with

increasing levels of glass filler .

Keyword : Glass Filler, Hot Rolled Sheet Wearing Course, Split Mastic Asphalt,

Marshall characteristics, Workabilitas.