komisi pemilihan umum provinsi sumatera baratjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/sk pdf...

26
K PEDOMAN TEKN KOMISI PEMILIH DAN TATA PEMUNGUTAN SU SUARA DALA PR KETUA KOMI Menimbang Mengingat KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN PROVINSI SUMATERA BARA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG KNIS TATA KERJA KOMISI PEMILI HAN UMUM KABUPATEN/KOTA, KERJA PANITIA PEMILIHAN KEC UARA, DAN KELOMPOK PENYELE AM PEMILIHAN GUBERNUR DAN ROVINSI SUMATERA BARAT TAH ISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI : bahwa untuk melaksana ayat (1) Peraturan Komisi 3 Tahun 2015 tentang Tat Umum, Komisi Pemilihan Independen Pemilihan Ac Umum/Komisi Inde Kabupaten/Kota, Pemben Panitia Pemilihan Kecama Suara, dan Kelompok Pe Suara dalam Penyelenggar dan Wakil Gubernur, Bu dan/atau Walikota dan menetapkan Keputusan K Provinsi Sumatera Barat Tata Kerja Komisi Pem Komisi Pemilihan Umum Pembentukan dan Tata Kecamatan, Panitia Pe Kelompok Penyelenggara P Pemilihan Gubernur dan Sumatera Barat Tahun 20 : 1. Undang-Undang Nomor Penyelenggara Pemilihan Republik Indonesia No Tambahan Lembaran Ne Nomor 5246); M AT N UMUM AT 5 IHAN UMUM PROVINSI, SERTA PEMBENTUKAN CAMATAN, PANITIA ENGGARA PEMUNGUTAN N WAKIL GUBERNUR HUN 2015 I SUMATERA BARAT, akan ketentuan Pasal 57 i Pemilihan Umum Nomor ta kerja Komisi Pemilihan n Umum Provinsi/Komisi ceh dan Komisi Pemilihan ependen Pemilihan ntukan dan Tata Kerja atan, Panitia Pemungutan enyelenggara Pemungutan raan Pemilihan Gubernur upati dan Wakil Bupati Wakil Walikota, perlu Komisi Pemilihan Umum tentang Pedoman Teknis milihan Umum Provinsi, m Kabupaten/Kota, serta Kerja Panitia Pemilihan emungutan Suara, dan Pemungutan Suara dalam Wakil Gubernur Provinsi 015; 15 Tahun 2011 tentang Umum (Lembaran Negara omor 101 Tahun 2011, egara Republik Indonesia

Upload: others

Post on 01-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

KOMISI PEMILIHAN UMUMPROVINSI SUMATERA BARAT

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUMPROVINSI SUMATERA BARAT

NOMOR 35 TAHUN 2015

TENTANG

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI,KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA, SERTA PEMBENTUKAN

DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIAPEMUNGUTAN SUARA, DAN KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN

SUARA DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNURPROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARAT,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 57ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor3 Tahun 2015 tentang Tata kerja Komisi PemilihanUmum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/KomisiIndependen Pemilihan Aceh dan Komisi PemilihanUmum/Komisi Independen PemilihanKabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata KerjaPanitia Pemilihan Kecamatan, Panitia PemungutanSuara, dan Kelompok Penyelenggara PemungutanSuara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernurdan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupatidan/atau Walikota dan Wakil Walikota, perlumenetapkan Keputusan Komisi Pemilihan UmumProvinsi Sumatera Barat tentang Pedoman TeknisTata Kerja Komisi Pemilihan Umum Provinsi,Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, sertaPembentukan dan Tata Kerja Panitia PemilihanKecamatan, Panitia Pemungutan Suara, danKelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalamPemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur ProvinsiSumatera Barat Tahun 2015;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentangPenyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 101 Tahun 2011,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5246);

KOMISI PEMILIHAN UMUMPROVINSI SUMATERA BARAT

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUMPROVINSI SUMATERA BARAT

NOMOR 35 TAHUN 2015

TENTANG

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI,KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA, SERTA PEMBENTUKAN

DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIAPEMUNGUTAN SUARA, DAN KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN

SUARA DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNURPROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARAT,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 57ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor3 Tahun 2015 tentang Tata kerja Komisi PemilihanUmum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/KomisiIndependen Pemilihan Aceh dan Komisi PemilihanUmum/Komisi Independen PemilihanKabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata KerjaPanitia Pemilihan Kecamatan, Panitia PemungutanSuara, dan Kelompok Penyelenggara PemungutanSuara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernurdan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupatidan/atau Walikota dan Wakil Walikota, perlumenetapkan Keputusan Komisi Pemilihan UmumProvinsi Sumatera Barat tentang Pedoman TeknisTata Kerja Komisi Pemilihan Umum Provinsi,Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, sertaPembentukan dan Tata Kerja Panitia PemilihanKecamatan, Panitia Pemungutan Suara, danKelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalamPemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur ProvinsiSumatera Barat Tahun 2015;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentangPenyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 101 Tahun 2011,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5246);

KOMISI PEMILIHAN UMUMPROVINSI SUMATERA BARAT

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUMPROVINSI SUMATERA BARAT

NOMOR 35 TAHUN 2015

TENTANG

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI,KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA, SERTA PEMBENTUKAN

DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIAPEMUNGUTAN SUARA, DAN KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN

SUARA DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNURPROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARAT,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 57ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor3 Tahun 2015 tentang Tata kerja Komisi PemilihanUmum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/KomisiIndependen Pemilihan Aceh dan Komisi PemilihanUmum/Komisi Independen PemilihanKabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata KerjaPanitia Pemilihan Kecamatan, Panitia PemungutanSuara, dan Kelompok Penyelenggara PemungutanSuara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernurdan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupatidan/atau Walikota dan Wakil Walikota, perlumenetapkan Keputusan Komisi Pemilihan UmumProvinsi Sumatera Barat tentang Pedoman TeknisTata Kerja Komisi Pemilihan Umum Provinsi,Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, sertaPembentukan dan Tata Kerja Panitia PemilihanKecamatan, Panitia Pemungutan Suara, danKelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalamPemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur ProvinsiSumatera Barat Tahun 2015;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentangPenyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 101 Tahun 2011,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5246);

KOMISI PEMILIHAN UMUMPROVINSI SUMATERA BARAT

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUMPROVINSI SUMATERA BARAT

NOMOR 35 TAHUN 2015

TENTANG

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI,KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA, SERTA PEMBENTUKAN

DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIAPEMUNGUTAN SUARA, DAN KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN

SUARA DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNURPROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARAT,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 57ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor3 Tahun 2015 tentang Tata kerja Komisi PemilihanUmum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/KomisiIndependen Pemilihan Aceh dan Komisi PemilihanUmum/Komisi Independen PemilihanKabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata KerjaPanitia Pemilihan Kecamatan, Panitia PemungutanSuara, dan Kelompok Penyelenggara PemungutanSuara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernurdan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupatidan/atau Walikota dan Wakil Walikota, perlumenetapkan Keputusan Komisi Pemilihan UmumProvinsi Sumatera Barat tentang Pedoman TeknisTata Kerja Komisi Pemilihan Umum Provinsi,Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, sertaPembentukan dan Tata Kerja Panitia PemilihanKecamatan, Panitia Pemungutan Suara, danKelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalamPemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur ProvinsiSumatera Barat Tahun 2015;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentangPenyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 101 Tahun 2011,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5246);

Page 2: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentangPerubahan Atas Undang Undang Nomor 1 Tahun2015 tentang Penetapan Peraturan PemerintahPengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikotamenjadi Undang-Undang (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 57,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5678);

3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi PemilihanUmum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, danKomisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kotasebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhirdengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor01 Tahun 2010;

4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata KerjaSekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum,Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, danSekretariat Komisi Pemilihan UmumKabupaten/Kota sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor22 Tahun 2008;

5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi PemilihanUmum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/KomisiIndependen Pemilihan Aceh dan Komisi PemilihanUmum/Komisi Independen PemilihanKabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata KerjaPanitia Pemilihan Kecamatan, Panitia PemungutanSuara, dan Kelompok Penyelenggara PemungutanSuara dalam Penyelenggaraan PemilihanGubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan WakilBupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;

6. Keputusan Komisi Pemilihan Umum ProvinsiSumatera Barat Nomor 34 Tahun 2015 tentangJadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur danWakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat Tahun2015;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSITENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISIPEMILIHAN UMUM PROVINSI, KOMISI PEMILIHANUMUM KABUPATEN/KOTA, SERTA PEMBENTUKANDAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN,PANITIA PEMUNGUTAN SUARA, DAN KELOMPOKPENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA DALAM

Page 3: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNURPROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015.

KESATU : Menetapkan Pedoman Teknis Tata Kerja KomisiPemilihan Umum Provinsi, Komisi Pemilihan UmumKabupaten/Kota, serta Pembentukan dan Tata KerjaPanitia Pemilihan Kecamatan, Panitia PemungutanSuara, dan Kelompok Penyelenggara PemungutanSuara dalam Pemilihan Gubernur dan WakilGubernur Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusanini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dariKeputusan ini.

KEDUA : Bentuk dan jenis formulir untuk keperluanpendaftaran Panitia Pemilihan Kecamatan, PanitiaPemungutan Suara dan Kelompok PenyelenggaraPemungutan Suara sebagaimana tercantum dalamLampiran II Keputusan ini yang merupakan bagiantidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Padangpada tanggal 27 April 2015

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMPROVINSI SUMATERA BARAT

ttd.

AMNASMEN

Page 4: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

LAMPIRAN IKEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUMPROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 35TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNISTATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUMPROVINSI, KOMISI PEMILIHAN UMUMKABUPATEN/KOTA, SERTA PEMBENTUKANDAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHANKECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN SUARA,DAN KELOMPOK PENYELENGGARAPEMUNGUTAN SUARA DALAM PEMILIHANGUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSISUMATERA BARAT TAHUN 2015.

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI,KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA, SERTA PEMBENTUKAN

DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIAPEMUNGUTAN SUARA, DAN KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN

SUARA DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNURPROVINSI SUMATERA BARAT

TAHUN 2015

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGPemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat

dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Barat.Dalam pelaksanaan semua tahapan Pemilihan Gubernur dan WakilGubernur Provinsi Sumatera Barat, KPU Provinsi Sumatera Baratdibantu oleh KPU Kabupaten/Kota dan Badan Ad Hoc yang terdiri dariPanitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS)dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Sebagai penyelenggara Pemilihan Gubernur dan Wakil GubernurProvinsi Sumatera Barat, KPU Provinsi Sumatera Barat, KPUKabupaten/Kota, dan Badan Ad Hoc lainya harus mengetahui apayang menjadi tugas, kewajiban dan wewenangnya sehingga bisamelaksanakan semua tahapan dengan baik. Disamping itupenyelenggara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur ProvinsiSumatera Barat yang bersifat Ad Hoc harus berasal dari orang-orangyang kredibel, Non Partisan, Jujur dan Adil. Oleh karena itu KPUProvinsi Sumatera Barat perlu menetapkan Keputusan KPU ProvinsiSumatera Barat yang memuat tugas, wewenang dan kewajibanpenyelenggara serta prosedur dan mekanisme perekrutannya badanpenyelenggara Ad Hoc.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan ditetapkannyakeputusan ini adalah sebagai berikut :1. Agar penyelenggara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

Provinsi Sumatera Barat bisa mengetahui dan menjalankan tugas,kewajiban dan wewenangnya dengan baik.

Page 5: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

2. Sebagai pedoman bagi KPU Kabupaten/Kota dalam menjalankantugas, kewajiban dan wewenangnya dan melakukan rekrutmenBadan Ad Hoc penyelenggara Pemilihan Pemilihan Gubernur danWakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat dengan baik.

3. Sebagai informasi kepada masyarakat agar bisa berpatisipasi dalamrekrutmen Badan Ad Hoc penyelenggara Pemilihan Gubernur danWakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat.

4. Sebagai pedoman bagi masyarakat dalam memberi masukan dansaran kepada KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dalammelakukan rekrutmen Badan Ad Hoc penyelenggara PemilihanGubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat.

B. PENGERTIANDalam keputusan ini, ada beberapa kalimat yang pengertian danmaknanya disebut secara berulang-ulang. Oleh karena itu, untukmempermudah pemahamannya, maka akan diterangkan dalampengertian istilah sebagai berikut :1. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, selanjutnya disebut

Pemilihan, adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di Provinsiuntuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur secara langsungdan demokratis.

2. Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Barat, selanjutnyadisebut KPU Provinsi, adalah lembaga penyelenggara pemilihanumum sebagaimana dimaksud dalam undang-undangpenyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugasmenyelenggarakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernurberdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undangPemilihan.

3. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, selanjutnya disebutKPU Kabupaten/Kota, adalah lembaga penyelenggara pemilihanumum sebagaimana dimaksud dalam undang undangpenyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugasmenyelenggarakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikotaberdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undangPemilihan.

4. Panitia Pemilihan Kecamatan, selanjutnya disingkat PPK, adalahpanitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untukmenyelenggarakan Pemilihan di tingkat kecamatan atau nama lain.

5. Panitia Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat PPS, adalahpanitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untukmenyelenggarakan Pemilihan di tingkat desa/kelurahan atausebutan lain.

6. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, selanjutnya disingkatKPPS, adalah kelompok yang dibentuk oleh PPS untukmenyelenggarakan pemungutan suara di TPS.

7. Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, selanjutnya disebutBawaslu Provinsi, adalah lembaga penyelenggara pemilihan umumyang bertugas mengawasi penyelenggaraan pemilihan umum diwilayah provinsi sebagaimana dimaksud dalam undang-undangyang mengatur mengenai penyelenggara pemilihan umum yangdiberikan tugas dan wewenang dalam pengawasanpenyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

Page 6: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undangPemilihan.

8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebutPanwas Kabupaten/Kota, adalah panitia yang dibentuk olehBawaslu Provinsi yang bertugas untuk mengawasipenyelenggaraan Pemilihan di wilayah kabupaten/kota.

9. Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan, selanjutnya disebutPanwas Kecamatan, adalah panitia yang dibentuk oleh PanwasKabupaten/Kota yang bertugas untuk mengawasi penyelenggaraanPemilihan di wilayah kecamatan.

10. Pengawas Pemilihan Lapangan, selanjutnya disingkat PPL, adalahpetugas yang dibentuk oleh Panwas Kecamatan untuk mengawasipenyelenggaraan Pemilihan di desa/kelurahan atau sebutan lain.

11. Pasangan Calon adalah Bakal Pasangan Calon Gubernur danWakil Gubernur yang telah memenuhi syarat dan ditetapkansebagai peserta Pemilihan.

12. Pemilih adalah penduduk yang berusia paling rendah 17 (tujuhbelas) tahun atau sudah/pernah kawin yang terdaftar dalamPemilihan.

13. Daftar Pemilih Sementara, selanjutnya disingkat DPS, adalahdaftar Pemilih hasil pemutakhiran DP4 dan daftar Pemilih padapemilihan umum atau Pemilihan terakhir.

14. Daftar Pemilih Tetap, selanjutnya disingkat DPT, adalah daftarPemilih hasil pemutakhiran DPS.

15. Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat TPS, adalahtempat dilaksanakannya pemungutan suara untuk Pemilihan.

16. Hari adalah hari kalender.

C. ASAS PENYELENGGARA PEMILIHANDalam melaksanakan tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur Provinsi Sumatera Barat, penyelenggara Pemilihan Gubernurdan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat harus berpedoman padaasas-asas yaitu :1. Mandiri2. Jujur3. Adil4. Kepastian Hukum5. Tertib6. Kepentingan Umum7. Keterbukaan8. Proporsionalitas9. Profesonalitas10. Akuntabilitas11. Efisiensi, dan12. Efektifitas

D. DASAR HUKUMDalam penyusunan Keputusan ini, KPU Provinsi Sumatera Barat

berpedoman pada :1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara

Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor101 Tahun 2011, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5246);

Page 7: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang PenetapanPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadiUndang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5656) sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor8 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5678);

3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentangTata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan UmumProvinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kotasebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir denganPeraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010;

4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi PemilihanUmum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, danSekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimanatelah diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22Tahun 2008;

5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentangTata kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan UmumProvinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi PemilihanUmum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota,Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, PanitiaPemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara PemungutanSuara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan WakilGubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan WakilWalikota;

6. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera BaratNomor 34 Tahun 2015 tentang Jadwal Penyelenggaraan PemilihanGubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat Tahun2015;

BAB IITATA KERJA PENYELENGGARA DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN

A. KPU PROVINSI1. Tugas, wewenang dan kewajiban KPU Provinsi dalam

penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,meliputi:a. merencanakan program, anggaran dan menetapkan jadwal

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dengan berpedomanpada kebijakan KPU;

b. menyusun dan menetapkan pedoman teknis untuk setiaptahapan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan WakilGubernur dengan berpedoman pada peraturan KPU;

c. melakukan konsultasi terkait tahapan penyelenggaraanPemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, apabila diperlukan;

d. menyusun dan menetapkan tata kerja KPU Provinsi, KPUKabupaten/Kota, PPK, PPS, dan KPPS dalam Pemilihan

Page 8: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

Gubernur dan Wakil Gubernur dengan berpedoman padaPeraturan KPU;

e. mengoordinasikan, menyelenggarakan dan mengendalikanseluruh tahapan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur danWakil Gubernur berdasarkan ketentuan perundang-undangandengan berpedoman pada Peraturan KPU;

f. melakukan supervisi, asistensi, pemantauan dan klarifikasikepada KPU Kabupaten/Kota;

g. melakukan bimbingan teknis setiap tahapan penyelenggaraanPemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur kepada KPUKabupaten/Kota;

h. menyampaikan laporan hasil Pemilihan Gubernur dan WakilGubernur kepada KPU, DPRD Provinsi dan Menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri;

i. menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaananggaran sesuai dengan ketentuan peraturanperundangundangan;

j. menyampaikan laporan pertanggungjawaban semua kegiatanpenyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernurkepada KPU dan Menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan dalam negeri;

k. menyampaikan laporan periodik mengenai tahapanpenyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernurkepada KPU dan Menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan dalam negeri dengan tembusan kepada Bawaslu;

l. melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban lain yangdiberikan oleh KPU dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan;

m. mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkansementara anggota KPU Kabupaten/Kota, sekretaris KPUProvinsi dan pegawai Sekretariat KPU Provinsi yang terbuktimelakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunyatahapan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan WakilGubernur berdasarkan rekomendasi Bawaslu Provinsidan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Tugas, wewenang dan kewajiban KPU Provinsi dalampenyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dan/atauWalikota dan Wakil Walikota, meliputi:a. mengoordinasikan dan memantau tahapan Pemilihan Bupati

dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota yangdiselenggarakan oleh KPU Kabupaten/Kota.

b. melakukan supervisi, asistensi, pemantauan dan klarifikasikepada KPU Kabupaten/Kota dalam tahapan penyelenggaraanPemilihan Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota danWakil Walikota.

c. menyampaikan laporan kegiatan setiap tahapanpenyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dan/atauWalikota dan Wakil Walikota yang diserahkan oleh KPUKabupaten/Kota kepada KPU;

d. melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban lain dalampenyelenggaraan Pemilihan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

e. mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkansementara anggota KPU Kabupaten/Kota yang terbukti

Page 9: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunyatahapan penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupatidan/atau Walikota dan Wakil Walikota berdasarkanrekomendasi Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kotadan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan.

B. KPU KABUPATEN/KOTATugas, wewenang dan kewajiban KPU Kabupaten/Kota dalampenyelenggaraan Pemilihan meliputi :1. melakukan konsultasi terkait tahapan penyelenggaraan Pemilihan.2. mengoordinasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan seluruh

tahapan penyelenggaraan Pemilihan berdasarkan ketentuanperundang-undangan dan berpedoman pada kebijakan KPUdan/atau KPU Provinsi.

3. menerima daftar Pemilih dan melakukan rekapitulasi hasilpemutakhiran data Pemilih dari PPK dan menetapkan DPS.

4. melakukan supervisi, asistensi, pemantauan dan klarifikasi kepadaPPK, PPS dan KPPS.

5. melakukan bimbingan teknis setiap tahapan penyelenggaraanPemilihan kepada PPK, PPS dan KPPS.

6. menerima laporan periodik, laporan pertanggungjawaban danlaporan hasil Pemilihan dari PPK, PPS, KPPS dan petugaspemutakhiran data Pemilih.

7. menyampaikan laporan hasil Pemilihan kepada Menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri melaluiGubernur dan KPU melalui KPU Provinsi.

8. menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaransesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

9. menyampaikan laporan pertanggungjawaban semua kegiatanpenyelenggaraan Pemilihan kepada Menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan dalam negeri melalui Gubernur dan kepadaKPU melalui KPU Provinsi.

10. menyampaikan laporan periodik mengenai tahapanpenyelenggaraan Pemilihan kepada Menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan dalam negeri melalui Gubernur, kepada KPUmelalui KPU Provinsi dengan tembusan kepada Bawaslu Provinsi.

11. melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban lain yang diberikanoleh KPU dan KPU Provinsi dan/atau ketentuan peraturanperundang-undangan.

12. mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkansementara PPK, PPS, sekretaris KPU Kabupaten/Kota dan pegawaiSekretariat KPU Kabupaten/Kota yang terbukti melakukantindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapanpenyelenggaraan Pemilihan.

C. PPK1. Tugas, wewenang dan kewajiban PPK dalam penyelenggaraan

Pemilihan meliputi :a. membantu KPU Kabupaten/Kota dalam melakukan

pemutakhiran data Pemilih, DPS, dan DPT;b. membantu KPU Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan

Pemilihan;c. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilihan di

tingkat kecamatan yang telah ditetapkan oleh KPUKabupaten/Kota;

Page 10: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

d. menerima dan menyampaikan daftar Pemilih kepada KPUKabupaten/Kota.

e. menerima dan menyerahkan laporan daftar nama petugaspemutakhiran data Pemilih;

f. mengumpulkan hasil penghitungan suara di TPS dari seluruhPPS di wilayah kerjanya;

g. melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara sebagaimanadimaksud pada huruf f dalam rapat yang dihadiri oleh saksipeserta Pemilihan dan Panwas Kecamatan;

h. mengumumkan hasil rekapitulasi sebagaimana dimaksud padahuruf g;

i. menyerahkan hasil rekapitulasi suara sebagaimana dimaksudpada huruf g kepada seluruh peserta Pemilihan;

j. membuat berita acara rekapitulasi penghitungan suara sertamembuat sertifikat penghitungan suara dan wajibmenyerahkannya kepada saksi peserta Pemilihan, PanwasKecamatan, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota;

k. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yangdisampaikan oleh Panwas Kecamatan;

l. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapanpenyelenggaraan Pemilihan di wilayah kerjanya;

m. melakukan verifikasi dan rekapitulasi dukungan PasanganCalon perseorangan;

n. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilihan dan/atauyang berkaitan dengan tugas dan wewenang PPK kepadamasyarakat;

o. melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lain yangdiberikan peraturan perundang-undangan dan/atau oleh KPUKabupaten/Kota;

2. Tugas Ketua PPK meliputi :a. memimpin kegiatan PPK;b. mengundang anggota untuk mengadakan rapat PPK;c. mengawasi kegiatan PPS;d. mengadakan koordinasi dengan pihak yang dipandang perlu

untuk kelancaran pelaksanaan tugas;e. menandatangani laporan kegiatan rekapitulasi hasil

penghitungan suara sementara secara berkala, dengan manual,dan/atau elektronik;

f. menandatangani berita acara dan sertifikat rekapitulasipenghitungan suara bersama-sama paling kurang 2 (dua) oranganggota PPK, dan dapat ditandatangani oleh saksi yangmemiliki surat mandat yang ditandatangani oleh PasanganCalon;

g. menyerahkan 1 (satu) eksemplar salinan berita acara dansertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara di PPK kepada1 (satu) orang saksi Pasangan Calon;

h. melaksanakan kegiatan lain yang dipandang perlu untukkelancaran penyelenggaraan Pemilihan sesuai dengankebijakan yang ditentukan oleh KPU Kabupaten/Kota;

i. Apabila ketua PPK berhalangan, tugasnya dapat dilaksanakanoleh salah seorang anggota PPK atas dasar kesepakatan antaranggota;

Page 11: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

3. Tugas anggota PPKa. membantu ketua PPK dalam melaksanakan tugas;b. melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;c. memberikan pendapat dan saran kepada ketua PPK sebagai

bahan pertimbangan;d. dalam melaksanakan tugasnya, anggota PPK bertanggung

jawab kepada ketua PPK.

D. PPS1. Tugas, wewenang dan kewajiban PPS dalam penyelenggaraan

Pemilihan meliputi :a. membantu KPU Kabupaten/Kota dan PPK dalam melakukan

pemutakhiran data Pemilih, DPS, daftar Pemilih hasilperbaikan, dan DPT;

b. membentuk KPPS;c. melakukan verifikasi dan rekapitulasi dukungan Pasangan

Calon perseorangan;d. mengusulkan calon petugas pemutakhiran data Pemilih kepada

KPU Kabupaten/Kota melalui PPK;e. melakukan bimbingan teknis kepada petugas pemutakhiran

data Pemilih;f. mengusulkan kebutuhan petugas ketertiban TPS kepada KPU

Kabupaten/Kota melalui PPK;g. menetapkan petugas ketertiban TPS dengan Keputusan PPS;h. melaporkan nama anggota KPPS, petugas pemutakhiran data

Pemilih dan petugas ketertiban TPS di wilayah kerjanya kepadaKPU Kabupaten/Kota melalui PPK;

i. mengumumkan daftar Pemilih;j. menerima masukan dari masyarakat tentang DPS;k. melakukan perbaikan dan mengumumkan hasil perbaikan

DPS;l. mengumumkan DPT yang ditetapkan oleh KPU

Kabupaten/Kota;m. menyampaikan daftar Pemilih kepada PPK;n. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilihan di

tingkat desa/kelurahan atau sebutan lain yang telahditetapkan oleh KPU Kabupaten/Kota dan PPK;

o. mengumpulkan hasil penghitungan suara dari seluruh TPS diwilayah kerjanya;

p. menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelahpenghitungan suara dan setelah kotak suara disegel;

q. meneruskan kotak suara dari setiap TPS kepada PPK pada hariyang sama setelah terkumpulnya kotak suara dari setiap TPSdan tidak memiliki kewenangan membuka kotak suara yangsudah disegel oleh KPPS;

r. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yangdisampaikan oleh PPL;

s. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapanpenyelenggaraan Pemilihan di wilayah kerjanya;

t. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilihan dan/atauyang berkaitan dengan tugas dan wewenang PPS kepadamasyarakat;

u. membantu PPK dalam menyelenggarakan Pemilihan, kecualidalam hal penghitungan suara;

Page 12: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

v. melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lain yangdiberikan oleh peraturan perundang-undangan KPUKabupaten/Kota, dan/atau PPK;

2. Tugas Ketua PPS meliputi :a. memimpin kegiatan PPS;b. mengundang anggota untuk mengadakan rapat PPS;c. mengawasi kegiatan KPPS;d. mengadakan koordinasi dengan pihak yang dipandang perlu

untuk kelancaran pelaksanaan tugas;e. menandatangani DPS dan DPS hasil perbaikan;f. memberikan salinan DPS hasil perbaikan kepada yang

mewakili pasangan Calon di tingkat desa/kelurahan sebutanlain; dan

g. melaksanakan kegiatan lain yang dipandang perlu untukkelancaran penyelenggaraan Pemilihan sesuai dengankebijakan yang ditentukan oleh KPU Kabupaten/Kota;

h. apabila ketua PPS berhalangan, tugasnya dapat dilaksanakanoleh salah seorang anggota PPS atas dasar kesepakatan antaranggota;

3. Tugas anggota PPS meliputi :a. membantu ketua PPS dalam melaksanakan tugas.b. melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.c. memberikan pendapat dan saran kepada ketua PPS sebagai

bahan pertimbangan.d. dalam melaksanakan tugasnya, anggota PPS bertanggung

jawab kepada ketua PPS.

E. KPPS1. Tugas, Wewenang dan Kewajiban Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara meliputi :a. mengumumkan dan menempelkan DPT di TPS;b. menyerahkan DPT kepada saksi peserta Pemilihan yang hadir

dan PPL;c. melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara di TPS;d. mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS;e. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang

disampaikan oleh saksi, PPL, peserta Pemilihan, danmasyarakat pada hari pemungutan suara;

f. menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelahpenghitungan suara dan setelah kotak suara disegel;

g. membuat berita acara pemungutan dan penghitungan suaraserta membuat sertifikat penghitungan suara dan wajibmenyerahkannya kepada saksi peserta Pemilihan, PPL, danPPK melalui PPS;

h. menyerahkan hasil penghitungan suara kepada PPS dan PPL;i. menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi surat suara dan

sertifikat hasil penghitungan suara kepada PPK melalui PPSpada hari yang sama;

j. melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lain yangdiberikan oleh peraturan perundang-undangan KPUKabupaten/Kota, PPK, dan/atau PPS.

Page 13: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

2. Tugas Ketua KPPS Tugas ketua KPPS dalam persiapanpenyelenggaraan pemungutan suara dan penghitungan suaraadalah:a. memberi penjelasan tentang tugas-tugas yang harus

dilaksanakan kepada anggota KPPS dan petugas ketertibanTPS;

b. mengumumkan tempat dan waktu pelaksanaan pemungutansuara;

c. menandatangani surat pemberitahuan untuk memberikansuara kepada Pemilih pada DPT;

d. menyampaikan salinan DPS kepada yang mewakili pesertaPemilihan di tingkat desa/kelurahan atau sebutan lainnya;

e. memimpin kegiatan penyiapan TPS; danf. menerima saksi yang memiliki surat mandat yang

ditandatangani oleh Pasangan Calon atau ketua tim kampanyePasangan Calon.

3. Tugas ketua KPPS dalam rapat pemungutan suara di TPS adalah:a. memimpin kegiatan KPPS;b. memimpin pelaksanaan kegiatan pemungutan suara;c. membuka rapat pemungutan suara tepat waktu;d. memandu pengucapan sumpah/janji para anggota KPPS dan

saksi yang hadir;e. menandatangani berita acara bersama-sama paling kurang 2

(dua) orang anggota KPPS;f. menandatangani tiap lembar surat suara; dang. mengakhiri kegiatan pemungutan suara tepat waktu.

4. Tugas ketua KPPS dalam rapat penghitungan suara di TPS adalah:a. memimpin pelaksanaan penghitungan suara;b. menandatangani berita acara dan sertifikat hasil penghitungan

suara bersama-sama paling kurang 2 (dua) orang anggotaKPPS, dan dapat ditandatangani oleh saksi yang memiliki suratmandat dari peserta Pemilihan atau ketua tim kampanye;

c. memberikan 1 (satu) eksemplar salinan berita acara dansertifikat hasil penghitungan suara kepada saksi PesertaPemilihan, PPL dan PPK melalui PPS;

d. menyerahkan hasil penghitungan suara kepada PPS dan PPL;dan

e. menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi surat suara,sertifikat hasil penghitungan suara dan alat kelengkapanpemungutan suara kepada PPK melalui PPS pada hari yangsama dengan mendapat pengawalan dari petugas ketertibanTPS;

f. Dalam melaksanakan tugasnya, ketua KPPS bertanggung jawabkepada PPS melalui ketua PPS.

5. Tugas anggota KPPS meliputi :a. anggota KPPS bertugas membantu melaksanakan tugas ketua

KPPS;b. dalam melaksanakan tugasnya, anggota KPPS bertanggung

jawab kepada ketua KPPS;

Page 14: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

BAB IIIPERSYARATAN PPK, PPS DAN KPPS

1. Syarat untuk menjadi anggota PPK, PPS dan KPPS adalah sebagaiberikut:a. warga negara Indonesia;b. berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun;c. setia kepada Pancasila sebagai dasar Negara, Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-citaProklamasi 17 Agustus 1945;

d. mempunyai integritas, pribadi yang kuat, jujur dan adil;e. tidak menjadi anggota Partai Politik yang dinyatakan dengan surat

pernyataan yang sah atau paling kurang dalam jangka waktu 5(lima) tahun tidak lagi menjadi anggota Partai Politik yangdibuktikan dengan surat keterangan dari pengurus Partai Politikyang bersangkutan;

f. berdomisili dalam wilayah kerja PPK, PPS, dan KPPS;g. mampu secara jasmani dan rohani;h. berpendidikan paling rendah sekolah lanjutan tingkat atas atau

sederajat;i. tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan

yang telah memeroleh kekuatan hukum tetap karena melakukantindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahunatau lebih;

j. tidak pernah diberikan sanksi pemberhentian tetap oleh KPU/KIPKabupaten/Kota atau DKPP;

k. belum pernah menjabat 2 (dua) kali sebagai anggota PPK, PPS danKPPS;

2. Dalam hal persyaratan usia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahunsebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b, bagi KPPS tidakdipenuhi di wilayah/lokasi TPS yang bersangkutan, anggota KPPS dapatdiambil dari desa terdekat.

3. Dalam hal persyaratan pendidikan paling rendah sekolah lanjutantingkat atas atau sederajat sebagaimana dimaksud pada angka 1 hurufh KPPS tidak dipenuhi, maka dapat diisi oleh orang yang mempunyaikemampuan dan kecakapan dalam membaca, menulis dan berhitungdibuktikan dengan surat pernyataan.

4. Dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf ktidak dapat terpenuhi, KPU Kabupaten/Kota dapat bekerjasama denganlembaga pendidikan atau tenaga pendidik untuk memperoleh anggotaPPK, PPS dan KPPS yang memenuhi persyaratan.

5. Kelengkapan persyaratan sebagaimana maksud pada angka 1 meliputi:a. fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku;b. fotokopi ijazah sekolah lanjutan tingkat atas/sederajat atau ijazah

terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;c. surat pernyataan yang bersangkutan :

1) setia kepada Pancasila sebagai dasar Negara, Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-citaProklamasi 17 Agustus 1945;

2) tidak menjadi anggota Partai Politik paling kurang dalam jangkawaktu 5 (lima) tahun;

3) tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilanyang telah memeroleh kekuatan hukum tetap karena melakukan

Page 15: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima)tahun atau lebih;

4) surat pernyataan tidak pernah diberikan sanksi pemberhentiantetap oleh KPU Kabupaten/Kota atau DKPP apabila pernahmenjadi anggota PPK, PPS dan KPPS pada pemilihan umum atauPemilihan;

bermaterai cukup dan ditandatangani sebagaimana contoh padaformulir dalam Lampiran II Keputusan ini.

d. surat keterangan kesehatan dari puskemas atau rumah sakitsetempat.

6. Dalam hal calon anggota PPK, PPS dan KPPS tidak dapat memberikansurat keterangan kesehatan sebagaimana dimaksud pada angka 5huruf d persyaratan PPK, PPS dan KPPS, KPU Kabupaten/Kotamemfasilitasi pemenuhan syarat surat keterangan kesehatan dimaksud.

BAB IVPANITIA PEMILIHAN KECAMATAN

A. Kedudukan, Susunan dan Keangggotaan1. Untuk menyelenggarakan Pemilihan di tingkat kecamatan dibentuk

PPK.2. PPK sebagaimana dimaksud pada angka 1 berkedudukan di

ibukota kecamatan.3. Hak keuangan anggota PPK sebagaimana dimaksud pada angka 1

dihitung sesuai dengan waktu pelaksanaan tugasnya.4. Anggota PPK berjumlah 5 (lima) orang yang memenuhi syarat

berdasarkan peraturan perundang-undangan.5. Komposisi keanggotaan PPK sebagaimana dimaksud pada angka 4

memerhatikan keterwakilan perempuan paling sedikit 30% (tigapuluh persen).

6. Dalam menjalankan tugasnya, PPK dibantu oleh Sekretariat yangdipimpin oleh sekretaris dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhipersyaratan.

7. Sekretaris sebagaimana dimaksud pada angka 6 dibantu 2 (dua)orang staf Sekretariat.

8. Susunan keanggotaan PPK terdiri atas:a. 1 (satu) orang ketua merangkap anggota; danb. 4 (empat) orang anggota

9. Ketua PPK sebagaimana dimaksud pada angka 9 huruf a, dipilihdari dan oleh anggota PPK.

B. Pembentukan PPK1. Anggota PPK, sebagaimana dimaksud pada huruf A angka 1

diangkat dan diberhentikan oleh KPU Kabupaten/Kota.2. Anggota PPK sebagaimana dimaksud pada angka 1 dibentuk oleh

KPU Kabupaten/Kota paling lambat 7 (tujuh) bulan sebelumpemungutan suara dan dibubarkan paling lambat 2 (dua) bulansetelah pemungutan suara.

3. Dalam memilih calon anggota PPK sebagaimana dimaksud padaangka 2, KPU Kabupaten/Kota melakukan tahapan kegiatanmeliputi:a. mengumumkan pendaftaran calon anggota PPK;b. menerima pendaftaran calon PPK;

Page 16: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

c. melakukan penelitian administrasi calon anggota PPK;d. melakukan seleksi tertulis calon anggota PPK;e. melakukan wawancara calon anggota PPK;f. pengumuman hasil seleksi calon anggota PPK.

4. KPU Kabupaten/Kota mengumumkan pembukaan pendaftaranseleksi calon anggota PPK sebagaimana dimaksud pada angka 3huruf a;

5. Pengumuman pendaftaran sebagaimana dimaksud pada angka 4huruf a dilakukan di tempat-tempat yang mudah dijangkau ataudiakses publik.

6. KPU Kabupaten/Kota menerima pendaftaran calon anggota PPKsebagaimana dimaksud angka 3 huruf b;

7. Pendaftaran calon anggota PPK sebagaimana dimaksud pada angka6 dilakukan dengan mengirimkan dokumen syarat pendaftaransebagaimana dimaksud pada angka 4 dan angka 5 sejumlah 2(dua) rangkap yang terdiri dari :a. 1 (satu) dokumen asli yang diserahkan kepada KPU/KIP

Kabupaten/Kota; danb. 1 (satu) dokumen fotokopi sebagai arsip PPK.

8. KPU Kabupaten/Kota melakukan penelitian administrasikelengkapan persyaratan calon anggota PPK sebagaimanadimaksud pada angka 3 huruf c, 1 (satu) hari setelah masapendaftaran berakhir.

9. KPU Kabupaten/Kota mengumumkan hasil penelitian administrasikelengkapan persyaratan calon anggota PPK di tempat yang mudahdiakses publik.

10. Calon anggota PPK yang lulus seleksi administrasi sebagaimanadimaksud pada angka 9, mengikuti seleksi tertulis.

11. KPU Kabupaten/Kota menyelenggarakan seleksi tertulissebagaimana dimaksud pada angka 10 untuk calon anggota PPK, 3(tiga) hari sejak pengumuman hasil penelitian administrasi.

12. Seleksi tertulis sebagaimana dimaksud pada angka 11dilaksanakan dalam wilayah kabupaten/kota setempat.

13. Materi seleksi tertulis sebagaimana dimaksud pada angka 10,meliputi:a. pengetahuan tentang Pemilihan yang mencakup tugas,

wewenang dan kewajiban PPK, penelitian syarat dukunganPasangan Calon perseorangan, teknis pemungutan suara,penghitungan perolehan suara dan rekapitulasi penghitunganperolehan suara;

b. pengetahuan kewilayahan.14. KPU Kabupaten/Kota menyiapkan materi seleksi tertulis

sebagaimana dimaksud pada angka 13.15. KPU Kabupaten/Kota menetapkan paling banyak 10 (sepuluh)

orang calon anggota PPK yang lulus seleksi tertulis sebagaimanadimaksud pada angka 11.

16. KPU Kabupaten/Kota mengumumkan hasil seleksi tertulissebagaimana dimaksud pada angka 15, di tempat yang mudahdiakses.

17. KPU Kabupaten/Kota melakukan seleksi wawancara pada calonanggota PPK yang lulus seleksi tertulis sebagaimana dimaksudpada angka 15.

18. Materi seleksi wawancara sebagaimana dimaksud pada angka 17meliputi:a. rekam jejak calon anggota PPK;

Page 17: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

b. pengetahuan tentang Pemilihan, yang mencakup tugas,wewenang, dan kewajiban PPK, penelitian syarat dukunganPasangan Calon perseorangan, teknis pemungutan suara,penghitungan perolehan suara, dan rekapitulasi penghitunganperolehan suara;

c. klarifikasi tanggapan masyarakat.19. KPU Kabupaten/Kota menetapkan dan mengumumkan anggota

PPK berdasarkan hasil seleksi wawancara sebagaimana dimaksudangka 17;

20. Pengumuman hasil seleksi wawancara sebagaimana dimaksudpada angka 19, dilakukan paling lama 7 (tujuh) hari sejakdilaksanakan seleksi wawancara.

C. Pengambilan Keputusan1. Rapat PPK diselenggarakan atas kesepakatan anggota PPK.2. Setiap anggota PPK mempunyai hak dan kesempatan yang sama

untuk memberikan pendapat dan saran dalam rapat PPKsebagaimana dimaksud pada angka 1.

3. Setiap anggota PPK wajib melaksanakan secara konsekuen danbertanggung jawab terhadap semua hasil rapat PPK sebagaimanadimaksud pada angka 1.

4. Rapat PPK sebagaimana dimaksud dalam pada angka 1 dinyatakansah, apabila dihadiri paling kurang 4 (empat) orang anggota PPKyang dibuktikan dengan daftar hadir.

5. Keputusan rapat PPK sebagaimana dimaksud angka 4 dinyatakansah, apabila disetujui paling kurang 3 (tiga) orang anggota PPKyang hadir.

6. Dalam hal tidak tercapai persetujuan di dalam rapat PPKsebagaimana dimaksud pada angka 5, keputusan PPK diambilberdasarkan suara terbanyak.

BAB VPANITIA PEMUNGUTAN SUARA

A. Kedudukan, Susunan dan Keanggotaan1. Untuk menyelenggarakan Pemilihan di desa/kelurahan atau

sebutan lain, dibentuk PPS.2. PPS sebagaimana dimaksud pada angka 1 berkedudukan di

desa/kelurahan atau sebutan lain.3. Hak keuangan anggota PPS sebagaimana dimaksud angka 1

dihitung sesuai dengan waktu pelaksanaan tugasnya.4. Anggota PPS berjumlah 3 (tiga) orang yang memenuhi syarat

berdasarkan peraturan perundang-undangan.5. Dalam menjalankan tugasnya, PPS dibantu oleh sekretaris dan staf

Sekretariat PPS.6. Susunan keanggotaan PPS terdiri atas:

a. 1 (satu) orang ketua merangkap anggota; danb. 2 (dua) orang anggota.

7. Ketua PPS sebagaimana dimaksud pada angka 6 huruf a dipilihdari dan oleh anggota PPS.

Page 18: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

B. Pembentukan PPS1. Anggota PPS sebagaimana dimaksud pada huruf A angka 4

diangkat dan diberhentikan oleh KPU Kabupaten/Kota.2. Anggota PPS sebagaimana dimaksud pada angka 1 dibentuk oleh

KPU Kabupaten/Kota paling lambat 7 (tujuh) bulan sebelumpemungutan suara dan dibubarkan paling lambat 2 (dua) bulansetelah pemungutan suara.

3. KPU Kabupaten/Kota mengangkat anggota PPS berdasarkanusulan kepala desa/lurah atau sebutan lain dan badanpermusyawaratan desa/lurah atau sebutan lain.

4. Usulan bersama sebagaimana dimaksud pada angka 3 berjumlahberjumlah paling kurang 6 (enam) orang.

5. Calon anggota PPS sebagaimana dimaksud pada angka 4menyerahkan dokumen syarat pendaftaran kepada PPK sejumlah 3(tiga) rangkap yang terdiri dari:a. 1 (satu) dokumen asli yang diberikan kepada KPU

Kabupaten/Kota;b. 1 (satu) dokumen fotokopi yang diserahkan kepada PPK;c. 1 (satu) dokumen fotokopi sebagai arsip PPS.

6. Dalam hal calon anggota PPS berdasarkan usulan bersamasebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak ada yang memenuhisyarat, KPU Kabupaten/Kota dapat meminta kepada kepaladesa/lurah atau sebutan lain dan badan permusyawaratandesa/kelurahan atau sebutan lain untuk mengajukan usulan calonanggota PPS baru.

7. Kepala desa/lurah atau sebutan lain dan badan permusyawaratandesa/kelurahan atau sebutan lain dalam mengajukan usulan calonanggota PPS memerhatikan sumber daya manusia dari tokohmasyarakat, mahasiswa atau karang taruna.

8. Dalam hal pengusulan anggota PPS sebagaimana dimaksud angka3 tidak dapat dilakukan, KPU Kabupaten/Kota dapat mengangkatanggota PPS.

9. KPU Kabupaten/Kota dapat berkoordinasi denganlembaga/organisasi kemasyarakatan atau lembaga profesi dalammengangkat anggota PPS sebagaimana dimaksud pada angka 6.

C. Pengambilan Keputusan1. Rapat PPS diselenggarakan atas kesepakatan anggota;2. Setiap anggota PPS mempunyai hak dan kesempatan yang sama

untuk memberikan pendapat dan saran dalam rapat PPSsebagaimana dimaksud pada angka 1;

3. Setiap anggota PPS wajib melaksanakan secara konsekuen danbertanggung jawab terhadap semua hasil rapat PPK sebagaimanadimaksud pada angka 1.

4. Rapat PPS sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dinyatakan sahapabila dihadiri paling kurang 2 (dua) orang anggota PPS yangdibuktikan dengan daftar hadir.

5. Keputusan rapat PPS sebagaimana dimaksud pada angka 4dinyatakan sah, apabila disetujui paling kurang 2 (dua) oranganggota yang hadir.

Page 19: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

BAB VIKELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA

A. Kedudukan, Susunan dan Keanggotaan1. KPPS berkedudukan di TPS.2. Anggota KPPS sebagaimana dimaksud dalam pada angka 1

berjumlah 7 (tujuh) orang yang berasal dari anggota masyarakat disekitar TPS yang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuanperaturan perundangundangan.

3. Anggota KPPS sebagaimana dimaksud pada angka 2, terdiri dari:a. 1 (satu) orang ketua merangkap anggota; danb. 6 (enam) orang anggota.

4. Ketua KPPS sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a dipilihdari dan oleh anggota KPPS.

B. Pembentukan KPPS1. KPPS diangkat dan diberhentikan oleh PPS atas nama Ketua KPU

Kabupaten/Kota.2. Pengangkatan anggota KPPS sebagaimana dimaksud pada angka 1

memerhatikan sumber daya manusia dari Rukun Tetangga(RT)/Rukun Warga (RW) yang bersangkutan.

3. Pengangkatan dan pemberhentian anggota KPPS sebagaimanadimaksud pada angka 1 wajib dilaporkan kepada KPUKabupaten/Kota.

BAB VIIKESEKRETARIATAN

A. Sekretariat PPK1. Dalam melaksanakan tugasnya, PPK dibantu Sekretariat yang

dipimpin oleh seorang sekretaris dari Pegawai Negeri Sipil yangmemenuhi persyaratan.

2. Sekretaris PPK dibantu 2 (dua) orang staf Sekretariat PPK.3. Staf Sekretariat PPK sebagaimana dimaksud pada angka 2 adalah

bantuan dan fasilitas pemerintah daerah.4. Syarat untuk menjadi staf Sekretariat PPK sebagaimana dimaksud

pada angka 1 meliputi:a. tidak pernah dijatuhi sanksi disiplin pegawai;b. independen dan tidak berpihak;c. sehat jasmani dan rohani;d. mempunyai pangkat dan golongan paling rendah II b.

5. Kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud pada angka 4dibuktikan dengan:a. surat pernyataan yang menerangkan bahwa yang bersangkutan:

1) tidak pernah dijatuhi sanksi disiplin pegawai;2) independen dan tidak berpihak;3) sehat jasmani dan rohani.

b. surat keputusan tentang pangkat dan golongan yangbersangkutan.

6. PPK berkonsultasi dengan Sekretaris Daerah Kabupaten/Kotamelalui KPU Kabupaten/Kota dalam mengusulkan sekretaris dan

Page 20: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

staf Sekretariat PPK sebagaimana dimaksud pada angka 1 danangka 2.

7. PPK melalui KPU Kabupaten/Kota mengusulkan 3 (tiga) namacalon sekretaris PPK dan 4 (empat) calon staf Sekretariat PPKsebagaimana dimaksud pada pada angka 1 dan angka 2 kepadaBupati atau Walikota untuk selanjutnya dipilih dan ditetapkan 1(satu) nama sebagai sekretaris PPK dengan Keputusan Bupati atauWalikota.

8. Sekretaris dan staf Sekretariat PPK sebagaimana dimaksud padaangka 7 ditetapkan dengan Keputusan Bupati atau Walikota.

9. Pembagian tugas staf Sekretariat PPK sebagaimana dimaksud padaangka 2 meliputi:a. 1 (satu) orang staf Sekretariat urusan teknis penyelenggaraan;

danb. 1 (satu) orang staf Sekretariat urusan tata usaha, keuangan dan

logistik Pemilihan.10. Masa tugas Sekretariat PPK sebagaimana dimaksud pada angka 1

sama dengan masa tugas PPK.11. Tugas sekretaris PPK sebagaimana dimaksud dalam angka 1

meliputi:a. membantu pelaksanaan tugas PPK;b. memimpin dan mengawasi kegiatan Sekretariat PPK;c. melaksanakan tugas yang ditentukan oleh PPK; dand. memberikan pendapat dan saran kepada ketua PPK.

12. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada angka11, Sekretaris PPK bertanggung jawab kepada PPK melalui ketuaPPK.

13. Staf Sekretariat PPK urusan teknis penyelenggaraan sebagaimanadimaksud dalam angka 9 huruf a mempunyai tugas menyiapkanteknis penyelenggaraan Pemilihan;

14. Staf Sekretariat urusan tata usaha, keuangan, dan logistikPemilihan sebagaimana dimaksud dalam angka 9 huruf bmempunyai tugas menyiapkan segala urusan tata usaha,pembiayaan, administrasi PPK dan pertanggungjawaban keuangan,dan menyimpan bukti kas pembiayaan Pemilihan untuk kegiatanPPK, dan menyiapkan perlengkapan Pemilihan beserta kelengkapanadministrasi;

15. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada angka 13dan angka 14, staf Sekretariat bertanggung jawab kepadaSekretaris PPK.

B. Sekretariat PPS1. Dalam melaksanakan tugasnya, PPS dibantu oleh Sekretariat yang

dipimpin oleh seorang sekretaris PPS yang berasal dari pegawaidesa/kelurahan atau sebutan lainnya;

2. Sekretaris PPS dibantu 2 (dua) orang staf Sekretariat PPS;3. KPU Kabupaten/Kota meminta kepada kepaladesa/lurah atau

sebutan lainnya untuk menugaskan pegawainya sebagai anggotaSekretariat PPS sebagaimana dimaksud pada angka 1;

4. Syarat untuk menjadi staf Sekretariat PPS sebagaimana dimaksudada angka 1 meliputi:a. Tidak pernah dijatuhi sanksi disiplin pegawai;b. independen dan tidak berpihak;c. sehat jasmani dan rohani.

Page 21: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

5. Kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud pada angka 3,dibuktikan dengan surat pernyataan yang menerangkan bahwayang bersangkutan:a. tidak pernah dijatuhi sanksi disiplin pegawai;b. independen dan tidak berpihak;c. sehat jasmani dan rohani.

6. Sekretaris dan staf Sekretariat PPS sebagaimana dimaksud padaangka 1 dipilih dan ditetapkan dengan Keputusan kepaladesa/lurah atau sebutan lainnya;

7. Pembagian tugas staf Sekretariat PPS sebagaimana dimaksud padaangka 2 adalah:a. 1 (satu) orang staf Sekretariat urusan teknis penyelenggaraan

Pemilihan; danb. 1 (satu) orang staf Sekretariat urusan tata usaha, keuangan dan

logistik Pemilihan.8. Masa tugas Sekretariat PPS sebagaimana dimaksud pada angka 1

sama dengan masa tugas PPS.9. Tugas sekretaris PPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal angka 1,

meliputi:a. membantu pelaksanaan tugas PPS;b. memimpin dan mengawasi kegiatan Sekretariat PPS;c. melaksanakan tugas yang ditentukan oleh PPS; dand. memberikan pendapat dan saran kepada Ketua PPS.

10. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada angka 9Sekretaris PPS bertanggung jawab kepada PPS melalui Ketua PPS.

11. Staf Sekretariat PPS urusan teknis penyelenggaraan sebagaimanadimaksud dalam Pasal angka 7 huruf a mempunyai tugasmenyiapkan teknis penyelenggaraan Pemilihan.

12. Staf Sekretariat urusan tata usaha, keuangan, dan logistikpemilihan sebagaimana dimaksud dalam angka 7 huruf bmempunyai tugas menyiapkan semua urusan tata usaha,pembiayaan, administrasi PPS dan pertanggungjawaban keuangan,dan menyimpan bukti kas pembiayaan Pemilihan untuk kegiatanPPS, dan menyiapkan perlengkapan Pemilihan beserta kelengkapanadministrasinya.

13. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada angka 11dan angka 12, staf Sekretariat PPS bertanggung jawab kepadasekretaris PPS.

BAB VIIIPENGGANTIAN ANGGOTA PPK, PPS, DAN KPPS

1. Anggota PPK berhenti antarwaktu karena:a. meninggal dunia;b. mengundurkan diri dengan alasan yang dapat diterima;c. berhalangan tetap lainnya; ataud. diberhentikan sementara.

2. Anggota PPK diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud padaangka 1 huruf d apabila:a. tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota PPK;b. melanggar sumpah/janji jabatan dan/atau kode etik;

Page 22: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

c. tidak dapat melaksanakan tugas selama 3 (tiga) bulan secaraberturut-turut tanpa alasan yang sah;

d. dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telahmemeroleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidanayang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;

e. dijatuhi pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telahmemeroleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidanapemilihan umum;

f. tidak menghadiri rapat pleno yang menjadi tugas dan kewajibannyaselama 3 (tiga) kali berturut-turut tanpa alasan yang jelas; atau

g. melakukan perbuatan yang terbukti menghambat KPU ProvinsidanKPU Kabupaten/Kota dalam mengambil keputusan dan penetapansebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Pemberhentian sementara anggota sebagaimana dimaksud pada angka1 dan angka 2 dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota.

4. Penggantian antarwaktu PPK yang berhenti sebagaimana dimaksudpada angka 1 dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota dengan ketentuananggota PPK digantikan oleh calon anggota PPK atau menunjukmasyarakat setempat yang memenuhi persyaratan.

5. Tata cara pemberhentian sementara anggota PPK sebagaimanadimaksud pada angka 3 dilakukan dengan tahapan meliputi:a. menerima laporan;b. meneliti materi laporan;c. melakukan klarifikasi;d. melakukan kajian dan mengambil keputusan.

6. KPU Kabupaten/Kota meneliti materi laporan dan membuat ringkasanhasil penelitian sebagaimana dimaksud pada angka 5 huruf b.

7. Dalam melakukan klarifikasi sebagaimana dimaksud pada angka 5huruf c, KPU Kabupaten/Kota dapat:a. menggali, mencari dan menerima masukan darib. berbagai pihak untuk kelengkapan dan kejelasan pemaham laporan;c. memanggil para pihak;d. meminta bukti-bukti pendukung; dane. melakukan koordinasi dan/atau melibatkan Bawaslu atau

Panwaslu sesuai dengan tingkatannya.8. Berdasarkan hasil penelitian dan klarifikasi sebagaimana dimaksud

pada angka 6 dan angka 7, KPU Kabupaten/Kota membuat kajian danmengambil keputusan.

9. Dalam hal anggota PPS berhalangan tetap, KPU Kabupaten/Kota dapatmeminta kepada kepala desa/lurah atau sebutan lain dan badanpermusyawaratan desa/kelurahan atau sebutan lain untukmengajukan usulan calon anggota PPS baru.

10. Berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada angka 9, meliputikeadaan meninggal dunia, tidak diketahui keberadaannya atau tidakmampu melaksanakan tugas secara permanen.

11. Kepala desa/lurah atau sebutan lain dan badan permusyawaratandesa/kelurahan atau sebutan lain dalam mengajukan usulan calonanggota PPS baru sebagaimana dimaksud pada angka 9,memerhatikan sumber daya manusia dari tokoh masyarakat,mahasiswa atau karang taruna.

12. Dalam hal pengusulan anggota PPS sebagaimana dimaksud pada angka9 tidak dapat diajukan, KPU Kabupaten/Kota dapat menunjuk anggotaPPS.

Page 23: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

13. KPU Kabupaten/Kota dapat berkoordinasi dengan lembaga/organisasikemasyarakatan atau lembaga profesi dalam menunjuk anggota PPSsebagaimana dimaksud pada angka 12.

14. Dalam hal anggota KPPS berhalangan tetap, PPS melakukanpenggantian terhadap anggota KPPS yang bersangkutan.

15. Berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada angka 14, meliputikeadaan meninggal dunia, tidak diketahui keberadaannya atau tidakmampu melaksanakan tugas secara permanen.

16. Penggantian sebagaimana dimaksud pada angka 14 memerhatikansumber daya manusia dari Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW)yang bersangkutan.

17. Penggantian sebagaimana dimaksud pada angka 14 harus dilaporkankepada KPU Kabupaten/Kota.

BAB IXPENUTUP

Demikianlah Pedoman Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum Provinsi,Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, serta Pembentukan dan TataKerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, danKelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Pemilihan Gubernur DanWakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat tahun 2015, sebagai panduan bagiKPU Kabupaten/Kota PPK, PPS dan KPPS dalam menyelenggarakanPemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tahun 2015

Ditetapkan di Padangpada tanggal 27 April 2015

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMPROVINSI SUMATERA BARAT

ttd.

AMNASMEN

Page 24: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

LAMPIRAN IIKEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUMPROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 35TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNISTATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUMPROVINSI, KOMISI PEMILIHAN UMUMKABUPATEN/KOTA, SERTA PEMBENTUKANDAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHANKECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN SUARA,DAN KELOMPOK PENYELENGGARAPEMUNGUTAN SUARA DALAM PEMILIHANGUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSISUMATERA BARAT TAHUN 2015.

FORMULIR PERSYARATAN PENDAFTARANPANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN SUARA, DAN

KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA DALAMPENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR

PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015.

1. Surat Pendaftaran sebagai Calon Anggota PPK/PPS/KPPSKabupaten/Kota.

2. Surat Pernyataan.

Ditetapkan di Padangpada tanggal 27 April 2015

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMPROVINSI SUMATERA BARAT

ttd.

AMNASMEN

Page 25: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

SURAT PENDAFTARANSEBAGAI CALON ANGGOTA PPK/PPS/ KPPS KABUPATEN/KOTA*

....................

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ...........................................................................

Jenis Kelamin : ...........................................................................

Tempat Tgl. Lahir/ Usia : ......................................................../....... tahun

Pekerjaan/Jabatan : ...........................................................................

Alamat : ...........................................................................

...........................................................................

...........................................................................

..........................................................................

dengan ini mendaftarkan diri sebagai calon anggota PPK/PPS/KPPS

berdasarkan Pengumuman Seleksi Calon Anggota PPK/PPS/KPPS

Kabupaten/Kota ........... Nomor ......... tanggal ....................

Bersama ini dilampirkan dokumen persyaratan administrasi untuk

memenuhi ketentuan pasal 53 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011

tentang Penyelenggara Pemilihan Umum.

......................, ........................ 2015

PENDAFTAR,

( ………………………………….. )

Keterangan : *) Coret yang tidak diperlukan.

Materai

Page 26: KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARATjdih.kpu.go.id/sumbar/data/data_kepkpud/SK PDF No...Pemilihan. 8. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwas

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ..................................................................................

Jenis Kelamin : .................................................................................

Tempat Tgl. Lahir/ Usia : ............................................................../....... tahun

Pekerjaan/Jabatan : .................................................................................

Alamat : ..................................................................................

................................................................................

menyatakan dengan sebenarnya bahwa saya :1. sebagai calon Anggota PPK/PPS/KPPS Kabupaten/Kota*

.........................................., Setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara,Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945 dan Cita-Cita Proklamasi 17 Agustus1945;

2. tidak pernah menjadi anggota Partai Politik. Jika di kemudian hari terbuktisebaliknya, saya bersedia menerima segala konsekuensi hukum;

3. tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telahmemperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yangdiancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih. Jika di kemudianhari terbukti sebaliknya, saya bersedia menerima segala konsekuensi hukum;

4. tidak pernah diberikan sanksi pemberhentian tetap oleh KPU Kabupaten/Kotaatau Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) apabila pernah menjadianggota PPK, PPS, dan KPPS pada Pemilu atau Pemilihan;

5. belum pernah menjabat 2 (dua) kali sebagai anggota PPK, PPS dan KPPS.6. mempunyai kemampuan dan kecakapan dalam membaca, menulis dan

berhitung.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakansebagai bukti pemenuhan syarat calon Anggota PPK/PPS/KPPS Kabupaten/Kota..........................................

......................, ........................ ........

Yang membuat pernyataan,

( …………………………………….. )

Keterangan : *) coret yang tidak diperlukan.

Materai