komisi pemilihan umum kabupaten bandung · melainkan pemberitahuan dan pemilih wajib membawa ktp...

60
PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA, REKAPITULASI DAN PENETAPAN HASIL PENGHITUNGAN SUARA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG

Upload: others

Post on 02-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA, REKAPITULASI DAN PENETAPAN HASIL PENGHITUNGAN SUARA

    KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG

  • DASAR HUKUM • Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan

    Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-undang sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 130)

    • Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Lembaran Negara RI Nomor 182 Tahun 2017, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 6109)

    • PKPU Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wkl. Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

    • Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2018 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

  • PELAKSANA TUNGSURA DI TPS

    Pemungutan dan Penghitungan suara dilaksanakan oleh Petugas KPPS, Petugas KPPS terdiri dari Anggota KPPS sebanyak 7 (tujuh) orang yang terdiri atas : • 1 (Satu)orang ketua merangkap

    anggota • 6 (Enam) orang anggota • 2 (Dua) orang petugas ketertiban dan

    keamanan

  • PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT

    Dalam proses pemungutan dan penghitungan suara di

    TPS:

    • Petugas KPPS (7) + Petugas Kamtibmas (2)

    • Pengawas TPS/ PPL (1)

    • Saksi (1-2 per Pasangan Calon)

    • Pemantau

    • Pemilih

  • PEMBAGIAN TUGAS

    1. Manajemen petugas KPPS sangat penting

    2. Penentuan yang menjadi Ketua KPPS, KPPS 2, KPPS 3, KPPS 4, KPPS 5, KPPS 6, dan KPPS 7 disesuaikan dengan latar belakang dan kemampuan petugas

    3. Ketua KPPS, sebaiknya, dipilih dari anggota yang paling menguasai dan memahami procedure pemungutan dan penghitungan suara, yang dinilai paling dewasa, dan memiliki kepemimpinan diantara anggota lainnya

    4. Petugas KPPS 4 dan 5 sebaiknya dipilih anggota yang memiliki ketelitian, kerapihan menulis, serta orang yang mengenali sebagian besar pemilih atau warganya.

    5. KPPS 2 dan 3 sebaiknya dipilih dari anggota yang memiliki ketelitian dalam menghitung dan memeriksa

  • BEBERAPA HAL YANG MENJADI PERHATIAN PENTING

    • Jumlah pemilih paling banyak 800 orang tiap TPS;

    • Pengisian identitas pemilih sesuai KTP pada formulir C7-KWK serta menandanganinya;

    • Terdapat pengawas TPS

    • Pencatatan pengguna hak pilih disabilitas di formulir C-KWK

    • KPPS mengembalikan formulir C6 yang tidak terdistribusikan kepada PPS menggunakan formulir D1-KWK

    • Terdapat perubahan tugas KPPS, khususnya KPPS 4 dan KPPS 5 dalam pendataan pemilih yang hadir

    • Anggota KPPS 4 membuat 2 rangkap Salinan DPTb (A.Tb-KWK)

  • • KPPS wajib menyampaikan 1 rangkap Salinan formulir Model C-KWK dan

    Model C1-KWK kepada PPS pada hari yang sama

    • KPPS wajib menyampaikan 1 rangkap Salinan formulir Model C-KWK dan

    Model C1-KWK dan Salinan Model A.Tb-KWK dalam satu sampul kertas

    yang berisi label dan disegel kepada KPU Kab/Kota melalui PPS dan PPK

    pada hari yang sama untuk di Upload ke dalam SITUNG.

    • Apabila tidak terdapat kejadian khusus/keberatan saksi pada

    pelaksanaan P2S di TPS, maka anggota KPPS harus menulis NIHIL pada

    formulir C2-KWK (catatan kejadian khusus)

    • Memberikan penjelasan berulang-ulang selama pelaksanaan pemungutan

    suara kepada pemilih mengenai tata cara pemberian suara

  • • Penekanan kepada KPPS bahwa dibutuhkan kecermatan dalam pengadministrasian

    data pemilih;

    • Pengecekan EKTP dan tanda tinta pada jari pemilih yang akan menggunakan hak pilih;

    • Larangan menggunakan telepon genggam/alat perekam gambar lainnya pada bilik

    suara;

    • Pada pukul 12.00, Ketua KPPS mengumumkan yang diperbolehkan memberikan suara

    hanya pemilih yang telah hadir, telah tercatat kehadirannya pd form C7-KWK (Psl.

    42)

    • Penekanan informasi kepada pemilih bahwa Formulir C6 bukan UNDANGAN

    melainkan PEMBERITAHUAN dan pemilih wajib membawa KTP elektronik

    • Pemilih wajib mengisi dan menadatangani Formulir Model C7-KWK;

    • Kelengkapan TPS yang berada di luar Kotak yaitu ATK, Formulir C7-KWK, Daftar

    Pemilih, Tanda Pengenal KPPS, Saksi dan Pemantau

    • Seluruh Proses Tahapan wajib terinformasikan dan terdata ke dalam aplikasi SITUNG

  • Penyiapan TPS Aksesibel

    Ukuran TPS 8 x 10 mtr dan dapat disesuaikan dengan kondisi dan

    kebutuhan ( Pasal 16 ayat 1)

    Tempatkan TPS dilokasi yang mudah untuk dijangkau ( tempat yang

    rata, tidak bertangga-tangga, tidak berbatu- batu, tidak berumput

    tebal, tidak melompati parit. (Pasal 10 ayat 2 dan Pasal 15 )

    Pintu masuk dan keluar TPS dapat menjamin akses gerak

    disabilitas pengguna kursi roda lebar pintu masuk TPS 90 cm (

    Pasal 16 ayat 3 )

    Bila TPS diruang terbuka, pastikan rute jalan menuju lokasi TPS

    tidak menghambat pengguna kursi roda

    TPS diruang tertutup, pastikan pintu masuk dan pintu keluar

    ruangan lokasi TPS tidak menghambat pengguna kursi roda ( Pasal

    16 ayat 3 )

  • Sarana dan Prasarana TPS Aksesibel

    Ukuran tinggi meja bilik suara 75 cm dan berongga (Pasal 18 ayat 1

    huruf h dan j )

    Tinggi meja kotak suara 35 cm agar mudah dijangkau oleh

    pengguna kursi roda (Pasal 18 ayat 1 huruf h dan j )

    Jarak penempatan meja bilik suara dengan batas bilik suara minimal

    1 mtr, agar pengguna kursi roda tidak terhambat untuk berputar balik

    ( Pasal 18 ayat 1 huruf i )

    Di TPS tersedia alat bantu coblos bagi pemilih tunanetra.

    Di TPS tersedia formulir C3 /form pendampingan bagi pemilih

    disabilitas.

  • Tata Cara Pemberian Bantuan Untuk Pemilih

    Disabilitas

    • Bagi pemilih yang tidak dapat berjalan, pendamping yang ditunjuk

    membantu pemilih menuju bilik suara, dan pencoblosan surat suara

    dilakukan oleh pemilih sendiri

    • Bagi pemilih yang tidak mempunyai kedua tangan dan tunanetra,

    pendamping yang ditunjuk membantu mencoblos surat suara sesuai

    kehendak pemilih dengan disaksikan oleh salah satu anggota KPPS

    • Pendamping yang ditunjuk mendampingi pemilih disabilitas, wajib

    merahasikan pilihan pemilih (Pasal 41 ayat 1 dan 2 )

  • BEBERAPA HAL YANG MENJADI PERHATIAN PENTING

    • KPPS wajib menyampaikan 1 rangkap Salinan formulir Model C-KWK

    dan Model C1-KWK kepada PPS pada hari yang sama

    • KPPS wajib menyampaikan 1 rangkap Salinan formulir Model C-KWK

    dan Model C1-KWK dan Salinan Model A.Tb-KWK dalam satu sampul

    kertas yang berisi label dan disegel kepada KPU Kab/Kota melalui

    PPS dan PPK pada hari yang sama untuk di Upload ke dalam SITUNG.

  • PROSES PEMUNGUTAN SUARA

  • Kotak Naik

  • COBLOSAN SUARA SAH

  • COBLOSAN SUARA SAH

  • DALAM PEMUNGUTAN SUARA ULANG TIDAK DILAKUKAN PEMUTAKHIRAN

  • Pemilih yang terdaftar dalam DPT

    Pemilih yang terdaftar dalam DPPh

    WAJIB MEMBAWA KTP ELEKTRONIK / SURKET

    Pemilih yang tidak terdaftar dalam DPt dan DPPh namun

    memiliki EKTP (DPTb), pemilih ini menggunakan hak

    pilihnya dengan ketentuan:

    • menggunakan hak pilihnya di wilayah sesuai dengan

    yang tercantum dalam DPTb/DPPh pada KTP

    elektronik / Suket

    • menggunakan hak pilihnya setelah pukul 12.00 waktu

    setempat;

    • apabila surat suara masih tersedia di TPS tersebut.

    YANG BERHAK MEMILIH

  • CEK TERDAFTAR

    DI TPS MANA

    SIJALIH

    Download di HP Android

  • LOGISTIK DI TPS DALAM PILKADA 2018 NO JENIS KETERANGAN 1 Kotak Suara Jumlah sesuai jenis Pemilihan

    2 Bilik Suara

    3 Surat Suara Jumlah sesuai jenis Pemilihan

    4 Formulir Moldel C Plano Jumlah sesuai jenis Pemilihan

    5 Formulir Model C, C2, C3,C4 C5 dan C7

    6 Formulir Model C1 Jumlah sesuai jenis Pemilihan

    7 Formulir A.Tb, A3dan A4 (2 set)

    1 untuk didata KPU Kab/Kota sebagai pemilih dalam pemilu

    8 Alat Bantu Tuna Netra Jumlah sesuai jenis Pemilihan

    9 Daftar Pasangan Calon Jumlah sesuai jenis Pemilihan

    10 Tinta dan Segel

    11 Tanda Pengenal 1 setiap KPPS dan Pengamanan

    13 Perlengkapan lainnya Kantong plastik, sampul, lem, spidol, Ball point, Karet

  • Kotak Turun Ke TPS

  • Kotak Naik

  • Setelah Pemungutan Suara

  • 1 Upayakan ada satu KPPS yang memiliki HP Android

    2 Download Aplikasi Sitagis dari PlayStore

    3 Minta username dan password untuk masuk ke dalam Aplikasi melalui operator Kabupaten/Kota atau PPK

    4 Log In ke dalam Aplikasi

  • C.7-KWK

    Daftar Hadir Pemilih di TPS

    A.4-KWK

    Daftar Pemilih Pindahan

    A.Tb-KWK

    Nama-nama pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT namun memenuhi syarat

    ISI JUMLAH DALAM

    APLIKASI

    AMBIL FOTO DALAM

    APLIKASI

    KIRIM LAPORAN SETELAH MASA PEMUNGUTAN SUARA DITUTUP

  • C.1.Plano-KWK

    Catatan Hasil Penghitungan Suara di TPS

    KIRIM LAPORAN SETELAH SELESAI PENGHITUNGAN SUARA

    ISI JUMLAH DALAM APLIKASI

    AMBIL FOTO DALAM

    APLIKASI

    C.1-KWK

    Sertifikat Hasil dan Rincian Penghitungan Suara

    SCAN FORMULIR DAN KIRIM KE KPU RI

  • Jarak pengambilan foto harus melingkupi format ini

  • PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA ULANG

    • Pemungutan Suara di TPS dapat diulang apabila terjadi gangguan keamanan yang mengakibatkan hasil Pemungutan Suara tidak dapat digunakan atau Penghitungan Suara tidak dapat dilakukan.

  • PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA ULANG

    Pemungutan Suara di TPS diulang disebabkan terdapat hasil penelitian dan pemeriksaan Panwas

    Kecamatan terbukti terdapat 1 (satu) atau lebih keadaan sebagai berikut:

    • pembukaan kotak suara dan/atau berkas Pemungutan dan Penghitungan Suara tidak dilakukan

    menurut tata cara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;

    • petugas KPPS meminta Pemilih memberi tanda khusus, menandatangani, atau menulis nama atau

    alamatnya pada Surat Suara yang sudah digunakan;

    • petugas KPPS merusak lebih dari 1 (satu) Surat Suara yang sudah digunakan oleh Pemilih

    sehingga Surat Suara tersebut menjadi tidak sah;

    • lebih dari 1 (satu) orang Pemilih menggunakan hak pilih lebih dari 1 (satu) kali pada TPS yang

    sama atau TPS yang berbeda; dan/atau

    • lebih dari 1 (satu) orang Pemilih yang tidak terdaftar sebagai Pemilih mendapat kesempatan

    memberikan suara pada TPS

  • PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA ULANG

    Saksi, PPL/Pengawas TPS dapat meminta untuk dilaksanakan Penghitungan Suara ulang di TPS

    seketika apabila

    • Penghitungan Suara dilakukan secara tertutup;

    • Penghitungan Suara dilakukan di tempat yang kurang terang atau yang kurang mendapat

    penerangan cahaya;

    • Penghitungan Suara dilakukan dengan suara yang kurang jelas;

    • Penghitungan Suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas;

    • Saksi Pasangan Calon, PPL/Pengawas TPS, dan masyarakat tidak dapat menyaksikan proses

    Penghitungan Suara secara jelas;

    • Penghitungan Suara dilakukan di tempat lain atau waktu lain dari yang telah ditentukan; dan/atau

    • Terjadi ketidakkonsistenan dalam menentukan Surat Suara yang sah dan Surat Suara yang tidak

    sah

  • Pemungutan Suara Ulang dan Penghitungan Suara Ulang Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi

    Dalam pelaksanaan Pemungutan Suara ulang pasca putusan Mahkamah

    Konstitusi, KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota:

    a) menyusun dan menetapkan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh atau

    Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota tentang tahapan, program dan jadwal

    pelaksanaan Pemungutan Suara ulang, dengan tetap memerhatikan

    tenggang waktu sebagaimana dimaksud dalam amar/putusan Mahkamah

    Konstitusi;

    b) merencanakan kebutuhan anggaran untuk pelaksanaan Pemungutan Suara

    ulang.

  • PENGHITUNGAN SUARA

  • Tahapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara

    TINGKAT KECAMATAN

    • 28 Juni s.d. 4 Juli 2018

    TINGKAT KABUPATEN/

    KOTA

    • 4 s.d 6 Juli 2018

    TINGKAT PROVINSI

    • 4 s.d 6 Juli 2018

  • REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DI TINGKAT KECAMATAN

    DILAKSANAKAN DALAM 2 (DUA)

    TAHAP

    Rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam

    satu wilayah desa/ kelurahan (Formulir DAA)

    Rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam

    satu wilayah kecamatan (Formulir DA dan DA1)

  • Jenis Formulir Rekapitulasi di Tingkat Kecamatan

    Tahap 1: • Model D-KWK merupakan Surat Pengantar Salinan Berita Acara dan Kotak Suara hasil Pemungutan dan

    Penghitungan Suara di TPS kepada PPK melalui PPS; • Model DAA-KWK merupakan Sertifikat Rekapitulasi Hasil dan Rincian Penghitungan Perolehan Suara

    dari setiap TPS dalam wilayah desa atau sebutan lain/kelurahan di tingkat Kecamatan; • Model DAA.Plano-KWK merupakan merupakan Catatan Hasil Rekapitulasi Perolehan Suara dari setiap

    TPS di tingkat Desa yang berukuran plano; Tahap 2 : • DA1.Plano-KWK merupakan Catatan Hasil Rekapitulasi Perolehan Suara dari setiap Desa atau sebutan

    lain/Kelurahan di tingkat Kecamatan yang berukuran plano; • Model DA-KWK merupakan Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di tingkat

    Kecamatan; • Model DA1-KWK merupakan Sertifikat Rekapitulasi Hasil dan Rincian Penghitungan Perolehan Suara di

    tingkat Kecamatan; • Model DA2-KWK merupakan Catatan Kejadian Khusus dan/atau Keberatan Saksi dalam pelaksanaan

    Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di tingkat Kecamatan; • Model DA3-KWK merupakan Berita Acara Penerimaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara

    dari tingkat Desa/Kelurahan; • Model DA4-KWK merupakan Surat Pengantar Penyampaian Berita Acara Rekapitulasi Hasil

    Penghitungan Perolehan Suara Kecamatan kepada tingkat Kabupaten/Kota; • Model DA5-KWK merupakan Tanda Terima Penyampaian Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan

    Perolehan Suara kepada Saksi dan Pengawas Pemilihan di tingkat Kecamatan; • Model DA6-KWK merupakan Undangan Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di

    tingkat Kecamatan; dan • Model DA7-KWK merupakan Daftar Hadir Peserta Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan

    Suara di tingkat Kecamatan.

  • REKAPITULASI SECARA PARALEL

    “REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA

    DI TINGKAT KECAMATAN DAPAT DILAKSANAKAN

    SECARA SIMULTAN/ PARALEL MAKSIMAL

    MENJADI 4 KELOMPOK, DISESUAIKAN DENGAN

    JUMLAH DESA PADA MASING-MASING

    KECAMATAN”

  • Pelaksanaan Rekapitulasi

    • Dalam hal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dilaksanakan secara bersamaan dengan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota, PPK terlebih dahulu melakukan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.

    • Formulir Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara ditandatangani oleh ketua, anggota PPK, dan Saksi yang hadir.

  • Pengumuman dan Pemindaian

    • PPK mengumumkan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara di tingkat kecamatan di tempat yang mudah diakses oleh masyarakat selama 7 (tujuh) hari.

    • PPK mengirim salinan formulir Model DAA-KWK, Model DA-KWK, Model DA1-KWK kepada KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk dilakukan pemindaian dan pengunggahan hasil pemindaian formulir tersebut kedalam Situng pada hari yang sama.

  • DENAH REKAPITULASI DI KECAMATAN

  • PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT

    REKAPITULASI DILAKSANAKAN SELAMA 7 (TUJUH) HARI

    PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PROSES REKAPITULASI

    PPK

    PPS

    Panwas

    Saksi

  • PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PROSES REKAPITULASI HASIL

    PENGHITUNGAN SUARA

    Ruang rapat indoor maupun outdoor dengan tetap memperhatikan cuaca, dan kapasitas peserta;

    LCD proyektor apabila ada;

    PC Komputer/ Laptop apabila ada;

    Kalkulator;

    Papan tempel;

  • Meja dan kursi secukupnya disesuaikan dengan jumlah peserta dan undangan;

    Kotak minimal 3 buah untuk menyimpan:

    • Hasil rekap dalam satu wilayah desa/ kelurahan serta hasil rekap dalam satu wilayah kecamatan;

    • Sampul daftar pemilih;

    • Sampul seluruh C, C1, C1 plano dan C2

    Formulir, segel, dan kelengakapan lainnya

  • PERAN SAKSI (1)

    A. SAKSI DIPERBOLEHKAN

    UNTUK

    1. Menghadiri rapat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara.

    2. Menerima salinan berita acara hasil penghitungan perolehan suara calon dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara

    3. Mengajukan keberatan atas terjadinya kesalahan dan atau pelanggaran yang terjadi dalam proses rekapitulasi hasil penghitungan suara.

  • PERAN SAKSI (2)

    B. SAKSI DILARANG UNTUK :

    1. Mengganggu PPK dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.

    2. Menganggu proses rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara.

    3. Mengenakan atribut partai politik & calon.

    c. Saksi wajib membawa dan menyerahkan surat mandat yang ditandatangani oleh Pasangan

    Calon atau Ketua dan Sekretaris Tim Kampanye Pasangan Calon tingkat kabupaten/kota

    paling lambat pada saat rapat rekapitulasi dilaksanakan

  • LANGKAH - LANGKAH PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA (1)

    a. PPK dibantu oleh PPS melaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam satu wilayah desa menggunakan form DAA dan DAA Plano, di mulai dari desa pertama sesuai dengan urutan penyerahan Kotak Suara

    b. Pembacaan hasil penghitungan suara dimulai dengan penyebutan hasil perolehan suara sah pasangan calon dan suara tidak sah

    c. Petugas PPK menyalin formulir C dan C1 yang dibacakan oleh PPS ke dalam formulir DAA

  • d. Apabila dalam proses rekapitulasi hasil penghitungan suara ditemukan kekeliruan penjumlahan maupun penulisan dalam formulir C dan C1, PPK dapat langsung mengoreksi pada formulir DAA maupun DA1, dengan memberikan catatan pada formulir DA2 (kejadian khusus)

    e. Setelah selesai melaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam satu wilayah desa, PPK dibantu PPS melaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam satu wilayah kecamatan menggunakan form DA, DA1, dan lampirannya

    f. PPK mengumumkan hasil rekapitulasi di tempat yang mudah diakses oleh masyarakat

    g. PPK menyerahkan salinan hasil rekapitulasi kepada Panwas dan Saksi

    LANGKAH - LANGKAH PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA (2)

  • LANGKAH - LANGKAH PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA (3)

    h. PPK dibantu PPS menghimpun DPT, DPTb-1, DPTb-2, DPPh dan C7 yang telah menjadi 1 (satu) bagian per desa/ sebutan lain/kelurahan menjadi 1 (satu) bagian wilayah kecamatan untuk diteruskan kepada KPU Kabupaten/ Kota bersama-sama dengan kotak suara yang berisi dokumen rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat kecamatan

    i. PPK mengunci dan menyegel kembali kotak suara masing-masing TPS, kemudian anak kunci beserta sampulnya dihimpun menjadi satu bagian wilayah kecamatan dan dimasukkan kedalam kotak C dan C1

    j. PPK menyerahkan kotak suara C dan C1, kotak suara daftar pemilih, dan kotak suara hasil rekpaitulasi serta seluruh kotak suara yang berisi surat suara dan kelengkapan TPS kepada KPU Kabupaten/ Kota dalam keadaan disegel

  • HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM REKAPITULASI

    Apabila terdapat kesalahan penulisan dalam Model C1, dilakukan penulisan

    yang benar pada DAA-KWK dan dicatatkan perbaikannya pada Catatan

    Kejadian Khusus (Model DA2-KWK) tanpa merubah C1.

    Apabila terdapat kesalahan penulisan dalam Model DAA, dilakukan penulisan

    yang benar pada DA1-KWK dan dicatatkan perbaikannya pada Catatan

    Kejadian Khusus (Model DA2-KWK) tanpa merubah DAA.

    Ketentuan sebagaimana dimaksud berlaku mutatis mutandis untuk

    rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat atasnya.

    Rekapitulasi tetap dapat berjalan meskipun saksi tidak hadir atau melakukan

    aksi walkout

  • HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM REKAPITULASI

    Pada saat proses rekapitulasi hasil penghitungan suara di

    tingkat kecamatan, PPK agar meminta kepada Panwascam di

    wilayahnya masing-masing untuk memaparkan kejadian

    khusus/keberatan saksi yang menjadi catatan pada saat

    proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS;

    PPK bersama-sama Panwascam dan saksi paslon agar dapat

    menyelesaikan kejadian khusus/keberatan saksi yang menjadi

    catatan PPL/Pengawas TPS, sehingga tidak menjadi masalah

    pada saat rekapitulasi di jenjang berikutnya

  • Penyampaian Hasil rekap Tingkat Kecamatan kepada KPU Kabupaten/Kota

    1. Kotak Suara Hasil Rekapitulasi penghitungan Suara, meliputi: Model DA-KWK, Model DAA-KWK, Model DAA.Plano-KWK, Model DA1-KWK, Model DA1.Plano-KWK, Model DA2-KWK, Model DA7-KWK;

    2. Kotak Suara hasil Penghitungan Suara di TPS, meliputi: Model C-KWK berhologram Model C1.Plano-KWK berhologran Model C1-KWK berhologram Model C2-KWK Dihimpun per-desa (kelurahan);

    3. Kotak Suara berisi data Pemilih dan Daftar Hadir TPS, meliputi: Salinan DPT (Model A3-KWK) DPPh (Model A4-KWK) DPTb (Model A.Tb-KWK) Daftar hadir (Model C7-KWK) Dihimpun per-desa (kelurahan);

    4. Kotak Suara berisi surat suara dan alat kelengkapan TPS, meliputi: Surat suara semua TPS Formulir di tingkat TPS.

  • Rekomendasi Panwascam

    • Dalam hal Saksi masih keberatan terhadap hasil pembetulan, PPK meminta pendapat dan rekomendasi Panwas Kecamatan yang hadir.

    • PPK wajib menindaklanjuti rekomendasi Panwas Kecamatan di wilayah kerjanya sesuai dengan jadwal rekapitulasi yang telah ditetapkan.

    • Dalam hal rekomendasi Panwas Kecamatan disampaikan pada akhir jadwal rekapitulasi, PPK mencatat sebagai kejadian khusus pada formulir Model DA2-KWK untuk ditindaklanjuti dalam Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara di tingkat kabupaten/kota.

  • Dokumentasi Hasil Rekap

    • PPK memberi kesempatan kepada Saksi, Panwas Kecamatan, dan Pemantau Pemilihan Dalam Negeri dan Pemantau Pemilihan Asing untuk mendokumentasikan hasil rekapitulasi.

    • Dokumentasi dapat berupa foto atau video.

  • REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DI TINGKAT KABUPATEN/ KOTA

    Pada prinsipnya rekapitulasi hasil penghitungan suara

    di tingkat Kabupaten/ Kota merekap hasil rekapitulasi

    di tingkat kecamatan dengan menggunakan formulir

    DB dan DB1

  • REKAPITULASI PENGHITUNGAN SUARA ULANG

    rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di tingkat ppk,

    KPU/KIP Kabupaten/Kota, KPU Provinsi/KIP Aceh dapat diulang,

    dalam hal terjadi keadaan tertentu sebagai berikut:

    Rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan secara tertutup;

    rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan di tempat yang

    kurang terang atau yang kurang mendapat penerangan cahaya;

    Rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan dengan suara yang

    kurang jelas;

    Rekapitulasi hasil penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang

    kurang jelas;

  • REKAPITULASI PENGHITUNGAN SUARA ULANG

    Saksi, pengawas pemilihan dan warga masyarakat tidak

    dapat menyaksikan proses rekapitulasi hasil penghitungan

    suara secara jelas;

    Kerusuhan yang mengakibatkan rekapitulasi hasil

    penghitungan suara tidak dapat dilanjutkan;

    Rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan di luar

    tempat atau waktu yang telah ditentukan.

    Putusan Mahkamah Konstitusi;

  • REKAPITULASI PSU

    Putusan Tahapan DA & DA1 DB & DB 1 DC & DC1

    Mahkamah Konstitusi Tahapan berubah 1. DA dan DA1 Rekapitulasi

    2. DA dan DA1 Rekapitulasi PSU

    1. DB dan DB1 Rekapitulasi

    2. DB dan DB1 Rekapitulasi

    PSU

    1. DC dan DC1 Rekapitulasi

    2. DC dan DB1 Rekapitulasi PSU

    Panwas/Bawaslu Sesuai dengan tahapan DA dan DA1 Rekapitulasi DB dan DB1 Rekapitulasi DC dan DC1 Rekapitulasi

  • PENGUSULAN DAN PENGESAHAN

    Keputusan penetapan calon terpilih disampaikan kepada dprd paling lambat

    satu hari setelah penetapan pasangan calon terpilih

    Dalam hal terdapat Calon Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati,

    Walikota atau Wakil Walikota terpilih yang ditetapkan sebagai tersangka

    dugaan tindak pidana korupsi, dalam pengusulan pengesahan, KPU

    Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota menyampaikan

    pemberitahuan kepada Menteri atau Gubernur.

  • Terima Kasih