komdat jarkom

37
MODUL PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER DIDI JUARDI, ST., M.Kom LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2014

Upload: budi-arif-dermawan

Post on 21-Nov-2015

254 views

Category:

Documents


31 download

DESCRIPTION

Komdat

TRANSCRIPT

  • MODUL PRAKTIKUM

    KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER

    DIDI JUARDI, ST., M.Kom

    LABORATORIUM KOMPUTER

    FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

    2014

  • MATERI PRAKTIKUM KE SATU

    KALIBRASI OSILOSKOP dan SINYAL DIGITAL A. TUJUAN

    1. Mahasiswa mampu memahami cara kerja Osiloskop 2. Mahasiswa mampu memahami Kalibrasi Osiloskop 3. Mahasiswa mampu memahami sinyal digital

    B. TEORI Osiloskop adalah suatu alat yang digunakan untuk mengamati bentuk gelombang dan pengukurannya. Komponen utama osiloskop adalah tabung sinar katoda.Komponen utama dari sinar katoda (Cathode ray tube) atau CRT adalah

    1. Perlengkapan senapan elektron. 2. Perlengkapan pelat defleksi. 3. layar frouorosensi. 4. Tabung gelas dan dasar tabung.

    Osiloskop sinar katoda dapat digunakan untuk menyelidiki gejala yang bersifat periodik. Komponen utama osiloskop adalah tabung sinar katoda (CRT), Prinsip kerja tabung sinar katoda adalah sebagai berikut: Elektron dipancarkan dari katoda akan menumbuk bidang gambar yang dilapisi oleh zat yang bersifat flourecent. Bidang gambar ini berfungsi sebagai anoda. Arah gerak elektron ini dapat dipengaruhioleh medan listrik dan medan magnetik. Umumnya osiloskop sinar katoda mengandung medan gaya listrik untuk mempengaruhi gerak elektron kearah anoda. Medan listrik dihasilkan oleh lempeng kapasitor yang dipasang secara vertikal, maka akan terbentuk garis lurus vertikal dinding gambar. Selanjutnya jika pada lempeng horizontal dipasang tegangan periodik, maka elektron yang pada mulanya bergerak secara vertikal, kini juga bergerak secara horizontal dengan laju tetap. Sehingga pada gambar terbentuk grafik sinusoidal. Sebuah benda bergetar sekaligus secara harmonik, getaran harmonik (Super posisi) yang berfrekuensi dan mempunyai arah getar sama akan menghasilkan satu getaran harmonik baru berfrekuensi sama dengan amplitudo dan fase tergantung pada amplitudo dan frekuensi setiap bagian getaran harmonik tersebut. Hal itu berdasarkan metode penambahan trigonometri atau lebih sederhananya lagi dengan menggunakan bilangan kompleks. Bila dua getaran harmonik super posisi yang berbeda, frekuensi terjadi getaran yang tidak lagi periodic. Basis waktu secara periodik menggerakkan bintik cahaya dari kiri kekanan melalui permukaan layar. Tegangan yang akan diperiksa dimasukkan ke Y atau masukan vertikal osiloskop, menggerakkan bintik keatas dan kebawah sesuai dengan nilai tegangan yang dimasukkan. Selanjutnya bintik tersebut menghasilkan jejak berkas gambar pada layar yang menunjukkan variasi tegangan masukan sebagai fungsi dari waktu. Bila tegangan masukan berkurang dengan laju yang cukup pesat gambar akan kelihatan sebagai sebuah pola yang diam pada layar. Besaran-besaran yang dapat diukur dengan osiloskop antara lain:

    1. Amplitudo (A) : Jarak perpindahan titik maksimum dari titik kesetimbangan dalam arah getarannya.

    2. Periode (T) : Waktu yang diperlukan untuk membentuk satu gelombang penuh. 3. Frekuensi (F) : Banyaknya gelombang yang terbentuk dalam satu satuan waktu. 4. Sudut fasa : Simpangan partikel terhadap posisi kesetimbangan dalam radian.

    .

  • Gambar 1. Osciloscope

    Kalibrasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat inspeksi, alat pengukuran dan alat pengujian. Tujuan kalibrasi adalah sebagai berikut:

    1. Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu instrumen ukur.

    2. Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional maupun internasional.

    Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua daan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah. C. PERALATAN

    1. Simulator Osciloscope D. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

    Gambar 2. Gelombang(Sinyal Digital)

    1. Atur posisi vertikal & horizontal gelombang agar mudah dalam melakukan penghitungan (Periode, Frekuensi, Vpp, Vp dan VRMS) untuk pengkalibrasian osiloskop.

    2. Atur Volt / Div pada posisi 1 V & Time / Div pada 0,5 mS ( .5 mS ).

  • 3. Tinggi gelombang harus 2 Div (2 kotak) karena pada kalibrasi tercatat 2 Vpp, kalau tidak sampai 2 Vpp atur variable pada chanel 1 (X) atau chanel 2 (Y) untuk mengatur tinggi gelombang agar mencapai 2 Vpp.

    4. Panjang 1 gelombang penuh harus 2 div horisontal (2 kotak horisontal). 5. Untuk menghitung Periode menggunakan rumus :

    T = Div Horisontal x Time/Div = . S 6. Untuk menghitung Frekuensi menggunakan rumus:

    F = 1/T = Hz 7. Untuk menghitung Volt Peak to Peak menggunakan rumus:

    Vpp = Div Vertikal x Volt/Div = ... Vpp 8. Untuk menghitung Volt Peak menggunakan rumus:

    Vp = Vpp / 2= ... Vp 9. Untuk menghitung Volt RMS (Root Mean Square) menggunakan rumus:

    VRMS = Vp x 70,7% = Vp x 0,707 = VRMS E. TUGAS

    1. Hitung berapa Periode, Frekuensi, Vpp, Vp dan VRMS percobaan di atas ! 2. Atur Volt/Div pada posisi 1 V & Time/Div pada 0,1 mS. Gambarlah

    gelombangnya lalu hitung berapa Periode, Frekuensi, Vpp, Vp dan VRMS gelombang tersebut !

    3. Atur Volt/Div pada posisi 1 V & Time/Div pada 1 mS. Gambarlah gelombangnya lalu hitung berapa Periode, Frekuensi, Vpp, Vp dan VRMS gelombang tersebut !

    4. Atur Volt/Div pada posisi 2 V & Time/Div pada 0,1 mS. Gambarlah gelombangnya lalu hitung berapa Periode, Frekuensi, Vpp, Vp dan VRMS gelombang tersebut !

    5. Atur Volt/Div pada posisi 2 V & Time/Div pada 1 mS. Gambarlah gelombangnya lalu hitung berapa Periode, Frekuensi, Vpp, Vp dan VRMS gelombang tersebut !

  • MATERI PRAKTIKUM KE DUA IMPLEMENTASI KABEL NULL MODEM DB9 dan DB25

    TUJUAN

    1. Mahasiswa mampu memahami kegunaan kabel/konektor DB9 dan DB25 2. Mahasiswa mampu memahami fungsi dari masing-masing pin dari konektor DB9 dan

    DB25

    3. Mahasiswa mampu merakit kabel dengan menggunakan DB9 dan DB25 DASAR TEORI

    RS232/EIA232 - Null-Modem

    RS232 adalah standard komunikasi serial antar periperal-periperal. Contoh paling sering kita pakai

    adalah antara komputer dengan modem, atau komputer dengan komputer. Standar ini menggunakan

    beberapa piranti dalam implementasinya. Paling umum yang dipakai adalah plug DB9 atau DB25.

    Untuk rs232 dengan DB9, biasanya dipakai untuk serial port pada komputer pribadi. Dipakai untuk

    port mouse dan modem. Fungsi dari masing-masing pin ditunjukkan pada gambar

    Gambar 3. Fungsi pin-pin DB 9 dan Standar RS-232

    Untuk melakukan komunikasi antar komputer dengan menggunakan standar rs232, bisa kita gunakan dua cara:

    1. dua modem yang dipasang pada serial port, atau 2. dengan kabel konektor serial null-modem.

    Gambar 4. Koneksi pin rs232 null-modem.

  • Untuk mengetahui nomor-nomor pin ini bisa dilihat pada plugnya langsung.

    Gambar 5. Skema pin rs232 null-modem untuk komunikasi antar komputer.

    Suatu komunikasi data antar PC dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam interface I/O. Pada PC terdapat interface: Serial, Parallel dan Network, yang biasa disebut Ethernet PORT

    Serial port Serial port bersifat asinkron dimana dapat mengirimkan data sebanyak 1 bit dalam tiap satu waktu. Port yang digunakan biasanya menggunakan konektor DB9. DB9 mempunyai 9 pin yaitu:

    Gambar 6. DB9 Male dan Female

    keterangan: pin 1 = Data Carrier Detect (DCD) pin 2 = Received Data (RxD) pin 3 = Transmitted Data (TxD) pin 4 = Data Terminal Ready (DTR) pin 5 = Signal Ground (common) pin 6 = Data Set Ready (DSR) pin 7 = Request To Send (RTS) pin 8 = Clear To Send (CTS) pin 9 = Ring Indicator (RI)

  • Parallel Port Paralel port dapat mengirimkan 8 bit data sekaligus dalam satu waktu. Paralel port inimenggunakan konektor DB25. Panjang kabel maksimum yang diperlukan / diperbolehkan adalah 15 feet.Contoh peralatan yang menggunakan parallel port adalah: printer, scanner, external driverdsb.DB25 memiliki 25 buah pin dengan gambaran sbb:

    Gambar 7. DB25 Male dan Female

    Keterangan: Control pins o Pin 4 = Request To Send o Pin 5 = Clear to send o Pin 6 = DCE Ready o Pin 8 = received line signal detector o Pin 12 = secondary received line signal detector o Pin 13 = secondary clear to send o Pin 19 = secondary request to send o Pin 20 = DTE ready Timing pins o Pin 15 = transmitter signal element timing (DCE-DTE) o Pin 17 = receiver signal element timing (DCE-DTE) o Pin 24 = transmitter signal element timing (DTE-DCT) Other pins o Pin 1 = shield o Pin 7 = signal ground / common return o Pin 9 = reserved (testing) o Pin 10 = reserved (testing) o Pin 11 = unassigned o Pin 18 = local loopback o Pin 21 = remote loopback & signal quality detector o Pin 22 = ring indicator o Pin 23 = data signal rate select o Pin 25 = test mode o Pin 2 = transmit data o Pin 3 = receive data

  • MATERI PRAKTIKUM KE TIGA

    CABLING I TUJUAN

    - Mahasiswa dapat mengenal jenis-jenis kabel - Mahasiswa dapat membuat media transmisi jaringan dengan kabel UTP dan Konektor RJ45.

    II TEORI SINGKAT

    Beberapa media transmisi yang dapat digunakan sebagai jalur transmisi, baik berupa kabel

    maupun radiasi elektromagnetik. Pada media berupa kabel telah ada tiga macam jenis kabel,

    yaitu Twisted Pair, Coaxial, dan Serat Optik. Sedangkan pada gelombang elektromagnetik dapat

    berupa satelit, sinar laser, infra merah dan mikrogelombang.

    Jenis-jenis Kabel

    1. Kabel Twisted Pair

    Media ini telah banyak yang mengenal karena digunakan khususnya sebagai kabel telepon.

    Kabel jenis ini terdiri dari sepasang kawat tembaga yang terisolasi yang dipilih menjadi

    satu dengan ketebalan rata-rata satu millimeter. Kawat ini dijalin dalam bentuk vertikal,

    bentuk yang digunakan untuk mengurangi interferensi elektris terhadap pasangan yang

    berdekatan. Kabel Twisted Pair terdiri atas dua jenis, yaitu shielded dan Unshielded. Shielded Twisted Pair (STP) adalah kabel Twisted Pair yang setiap pasangannya diberi

    perlindungan lagi sehingga harganya lebih mahal dibanding Unshielded Twisted Pair

    (UTP). Namun, STP dan UTP memiliki kecepatan sinyal hingga 1 GBps. UTP dapat

    dibagi dalam beberapa kategori tergantung dari bandwidth yang mampu ditransmisikan.

    2. Kabel Coaxial

    Kabel coaxial terdapat kawat tembaga yang kuat (kaku) pada intinya, kemudian dilapisi

    dengan bahan penyekat. Pelapis ini dilapisi lagi dengan konduktor silindris yang

    bentuknya seperti anyaman. Sedangkan pada bagian luarnya ditutup dengan pelindung

    plastik yang aman. Terdapat dua jenis pada kabel coaxial, yaitu Kabel Coaxial Baseband

    (kabel 50 ohm) yang digunakan untuk transmisi digital dan kabel Coaxial Broadband

    (kabel 75 ohm) yang digunakan untuk transmisi analog. Pada kabel jenis ini mempunyai

    kemampuan jarak jangkau yang relatif jauh, yaitu 200 meter dengan kecepatan 10 Mbps.

    Kabel ini hampir tidak terpengaruh oleh noise dan harganya relatif murah. Namun,

    penggunaan kabel ini mudah dibajak, karena tersedia t-konektor yang dapat digunakan

    untuk membuat percabangan di tengah-tengah kabel

    3. Kabel Serat Optik

    Sistem transmisi optik mempunyai tiga komponen utama, yaitu media transmisi, sumber

    cahaya, dan detektor. Sebagai media transmisi digunakan serat kaca yang sangat halus atau

    silica yang terfusi. Sumber cahaya dapat memanfaatkan Light Emitting Diode atau Laser

    Diode dimana keduanya memancarkan pulsa cahaya apabila diberikan arus listrik. Sebagai

    detektor digunakan Photodiode yang berfungsi untuk menggenerasikan pulsa elektrik apabila

    ada cahaya yangmenyorotnya. Dengan menggabungkan LED atau laser diode ke salah satu

    ujung serat optik, maka dapat diperoleh sistem transmisi data tak berarah yang menerima

    sinyal elektrik, mengubah dan mentransmisikan dengan pulsa cahaya serta mengubah

    kembali output tersebut menjadi sinyal elektrik pada ujung penerima. Kabel jenis serat

    optik berukuran kecil, jarak jangkaunya mencapai dua kilometer dengan kecepatan 100

    Mbps. Pada kabel serat optik tidak terpengaruh oleh noise, karena aliran listrik dan magnet

    tidak berinterferensi dengan cahaya dan tidak dapat disadap, karena tidak memiliki jenis

  • konektor untuk membuat percabangan di tengah-tengah kabel. Melalui medium cahaya,

    pengiriman data per satuan waktu lebih banyak dari pada medium sinyal listrik. Tetapi,

    kabel ini harganya sangat mahal, sulit dalam penginstalasian, dan teknologi ini masih dalam

    perkembangan. Untuk membuat sebuah konfigurasi jaringan, bagi pemula, sebaiknya

    ditentukan dulu jenis device yang digunakan, berapa jumlahnya dan bagaimana bentuk

    konfigurasi jaringan tersebut pada kertas buram. Jenis-jenis kabel penghubung ditentukan

    berdasarkan aturan sebagai berikut :

    Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel Straight-through :

    Router Switch Router Hub PC Switch PC Hub

    Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over :

    Router - Router

    Router PC Switch - Switch

    Switch Hub Untuk mengkonfigurasi Router melalui PC gunakan kabel Roll-Over

    Gambar 8. Penggunaan Simulasi Kabel Straight dan Cross

    Gambar 9. Hubungan Dua Terminal dengan Dua Switch

  • Gambar 10. Susunan Warna Kabel Straigth

    Gambar 11. Susunan Warna Kabel Cross

    Peralatan : 1. 1 meter Kabel UTP

    2. 8 konektor RJ45

    3. Crimping / cutter

    Dalam praktikum ini, anda akan membangun jaringan komputer dengan

    layout

    sebagaimana tampak di Bawah ini :

    Keterangan :

    - S : Straightthrough - C : Crossover

  • Untuk membangun jaringan, anda memerlukan 3 kabel, di mana 2 kabel

    straight dan 1

    kabel crossover. Langkah terminasi kabel UTP dengan konektor RJ45 adalah sebagai

    berikut:

    1. Kupas kabel

    2. Setelah kabel diurutkan berdasarkan standar warna yang diinginkan, masukan kabel ke konektor RJ45 hingga nampak sampai pada ujung

    konektor RJ45.

    3. Gunakan crimping tool untuk memasangkan kabel ke RJ45

    4. Lakukan hal serupa pada ujung lainnya dengan memperhatikan, apakah

    kabel akan dijadikan Straightthrough atau Crossover. Berdasarkan gambar sebelumnya, pasangan warna T568A dengan T568A atau T568B dengan

    T568B akan menjadikan kabel sebagai Straightthrough. Sementara pasangan T568A dengan T568B akan menyebabkan kabel sebagai

    Crossover.

  • MATER PRAKTIKUM KE EMPAT

    JARINGAN DAN APLIKASI PACKET TRACER

    TUJUAN

    - Mahasiswa dapat mengenal jaringan - Mahasiswa dapat mengenal aplikasi packet tracer

    DASAR TEORI

    A. Jaringan

    aringan Komputer (Computer Network) dapat diartikan sebagai dua buah komputer atau lebih yang

    dihubungkan sehingga dapat saling berkomunikasi, sehingga akan menghasilkan efisiensi,

    sentralisasi, dan optimalisasi kerja. Pada jaringan komputer, yang dikomunikasi-kan berupa paket-

    paket data.Setiap board ethernet yang terinstall pada komputer di dunia memiliki sebuah alamat

    jaringan. Alamat ini terdiri atas 32 bit. TCP/IP (TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL /

    INTERNET PROTOCOL) bekerja menggunakan IP-address terebut. Untuk membuatnya sangat

    mudah dan gampang dikelola. IP-Address ini diekspresikan dalam notasi desimal yang dibagi

    menajdi empat bagian (oktet). Satu oktet terdiri 8 bit. Setiap oktet dipisahkan tanda titik.

    Contoh : 192.168.2.1, contoh tersebut adalah IPaddress dalam format desimal yang dimengerti

    oleh manusia. Setiap bagian IP-addess memiliki range nomor dari 0 sampai 255, namun dalam

    prakteknya tidak disarankan menggunakan nilai 0 (biner : 00000000) dan 255 (biner : 11111111).

    Kelas IP

    Kelas IP-address dibagi menjadi empat kelas yaitu A, B, C, D dan E. Namun dalam hal ini hanya tiga

    kelas saja yang dibahas dengan pertimbangan kelas A, B dan C merupakan kelas IP-address

    yang sering digunakan. Kelas A Karakteristik :

    Format : 0xxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

    Bit pertama : 0

    Panjang network-ID : 8 bit

    Panjang host-ID : 24 bit

    Byte pertama : 0 127 (0 dan 127 untuk loopback) Jumlah kelas : 126 kelas

    Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx

    Jumlah host IP : 16.777.214 IP-address per kelas

    Kelas B Karakteristik :

    Format : 10xxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

    Bit pertama : 10

    Panjang network-ID : 16 bit

    Panjang host-ID : 16 bit

    Byte pertama : 128 - 191

    Jumlah kelas : 16.384 kelas

    Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx

    Jumlah host IP : 65.532 IP-address per kelas

    Kelas C Karakteristik :

    Format : 110xxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

  • Bit pertama : 110

    Panjang network-ID : 24 bit

    Panjang host-ID : 8 bit

    Byte pertama : 192 - 223

    Jumlah kelas : 2.097.152 kelas

    Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.225.255.xxx

    Jumlah host IP : 254 IP-address per kelas

    Packet tracer

    Packet tracer merupakan sebuah software yang dapat digunakan untuk melakukan simulasi

    jaringan. Software ini dikembangakan oleh sebuah perusahaan yang intens dalam masalah jaringan

    yaitu Cisco. Untuk mendapatkan software ini sangatlah mudah, karena bisa mendapatkannya

    secara gratis dari internet.

    PRAKTEK

    A. Menjalankan Packet tracer

    Cara menjalankan Packet tracer adalah :

    1. Pastikan Packet tracer telah terinstall pada computer anda.

    2. Klik Start > All Program > Packet Tracer > Packet Tracer Atau Klik icon pada desktop.

    3. Jika sudah maka akan tampil layar utama seperti dibawah ini :

  • Simulasi Jaringan Peer to Peer (P2P)

    Pada Packet Tracer pertama kita pilih logical view untuk membuat konsep. Untuk membuat

    jaringan P2P minimal membutuhkan 2 buah computer yang berada ditingkat yang sama. Oleh karena

    itu pilih end device pada device panel kemudian tahan mouse lalu drag end device jenis PC-PT dua

    kali ke area workspace.

    Untuk menghubungkan dua computer tersebut digunakan penghubung berupa kabel. Pada device

    panel pilih connection > pilih jenis kabel Cooper Cross Over (Kabel jenis ini digunakan untuk menghubungkan 2 device/computer yang setingkat). kemudian klik dan sambungkan ke

    computer yang akan dihubungkan. Setelah itu pilih sambungan FastEthernet.

    Maka kedua computer akan terhubung ditandai dengan warna hijau pada ujung kabel yang

    menyatakan bahwa device tersebut dalam keadaan connect.

    edua device yang terhubung tersebut belum mempunyai IP Address. Untuk setting IP Address

    dapat dilakukan pada properties setiap device dengan cara mengklik device tersebut, kemudian

    pilih tab panel bernama Config kemudian pilih FastEthernet. Setelah setting IP Address dan

    subnet mask untuk masing-masing computer. Setting subnet mask akan secara otomatis setelah

    melakukan setting IP Address dengan cara klik form Subnet Mask. Pilih tanda X pada pojok kanan atas untuk ok dan close.

  • Pada contoh simulasi ini IP Address pada computer yang bernama PC1 diberikan IP Address

    192.168.5.1 dan pada PC2 diberikan IP Address 192.168.5.2. Untuk mengecek konektivitas jaringan,

    pada properties salah satu computer (misal pada PC2) pilih Command Prompt pada tab panel

    Desktop. Kemudian ketik perintah Ping ke PC1 yang memiliki IP address 192.168.5.1 seperti

    pada gambar dibawah ini.

    Tugas

    Buat jaringan dengan model seperti berikut, dengan IP address dalam satu kelas :

  • MATERI PRAKTIKUM KE LIMA

    JARINGAN LAN DENGAN CLIENT-SERVER

    TUJUAN

    - Mahasiswa dapat membuat jaringan LAN Client-Server.

    TEORI SINGKAT

    Terminologi Jaringan Komputer

    1. Local Area Network (LAN) LAN merupakan suatu jaringan komputer yang masih berada di dalam gedung atau

    ruangan. Dalam membuat jaringan LAN, minimal kita harus menyediakan dua buah

    komputer yang masing-masing memiliki kartu jaringan atau LAN card. Biasanya LAN

    digunakan di rumah, perkantoran, industri, akademik, rumah sakit, dan lain sebagainya.

    Untuk pemakaian internet, LAN dapat menggunakan media telepon beserta modem, atau

    media yang lainnya yang dapat melakukan koneksi dengan internet.

    2. Metropolitant Area Network (MAN) MAN merupakan pengembangan dari LAN. Jaringan ini terdiri dari beberapa jaringan

    LAN yang saling berhubungan.

    3. Wide Area Network (WAN) WAN merupakan bentuk jaringan komputer yang terdiri dari LAN dan MAN

    PRAKTEK

    A. Membuat 1 jaringan

    Kebutuhan :

    1. 6 PC (192.168.2.2 192.168.2.7) 2. 1 Switch

    3. 1 Server (192.168.2.1)

    Langkah :

    a. Setting IP Server

    - Klik gambar Server (pada layar kerja) Dekstop IP Configuration

    - Isikan IP address pada Server(192.168.2.1), dan Default untuk Subnet Mask, kemudian close.

    - Lalu pilih Config DHCP Pastikan bahwa icon DHCP dalam keadaan On agar, pada pemberian alamat IP pada setiap Pc dapat dilakukan secara Dynamic (pemberian alamat Ip oleh server).

  • - Jika sudah, maka close

    b. Setting IP pada Pc

    - klik gambar Pc (pada layar kerja) Desktop IP Configuration - isi IP address setiap pc berbeda hanya pada empat bagian terakhir yang berbeda

    - isi default Subnet Mask untuk setiap Pc

    - kemudian close, dan lakukan untuk ke-6 Pc yang ada.

    B. Membuat 1 jaringan dengan 2 switch dan 1 server

    Kebutuhan ;

    1. 12 PC (10.100.10.2 - 10.100.10.14 )

    2. 2 Switch

    3. 1 Server (10.100.10.1)

    Langkah :

    Sama dengan Point A

    C. Membuat 2 jaringan dengan 2 server dan 1 router

    Kebutuhan :

    1. 12 PC

    2. 2 Switch

    3. 2 Server

    4. 1 Router

  • Langkah :

    1. Setting IP & Default Gateway Server jaringan 1

    - Klik gambar Server (pada layar kerja) Dekstop IP Configuration - Isikan IP address class A pada Server jaringan 1(10.100.10.1), Default untuk

    Subnet Mask, dan isikan juga Default Gateway(10.10.10.1), yang nantinya berfungsi untuk

    pengalamatan pada router sehingga antara jaringan 1 dan 2 dapat terhubung kemudian close. - Lalu pilih Config DHCP Pastikan bahwa icon DHCP dalam keadaan On agar, pada pemberian alamat IP dan Gateway pada setiap Pc dapat dilakukan secara Dynamic (pemberian

    alamat Ip oleh server), apabila dilakukan secara DHCP maka Default Gateway pada server harus

    diisi.

    - Jika sudah maka close

    2. Setting IP & Default Gateway pada PC jaringan 1

    - klik gambar Pc (pada layar kerja) Desktop IP Configuration - Pilih DHCP untuk IP address setiap Pc

    - isi default Subnet Mask untuk setiap Pc

    - Isi Default Gateway

    - kemudian close, dan lakukan untuk ke-5 Pc yang ada pada jaringan 1

    3. Setting IP & Default Gateway Server Jaringan 2

    Langkah-langkahnya Sama dengan setting server pada jaringan 1, yang berbeda hanya pengalamatan

    IP, Subnet Mask nya untuk Default Gateway tidak berbeda pada dengan jaringan 1.

    - Klik gambar Server (pada layar kerja) Dekstop IP Configuration - Isikan IP address class C pada Server jaringan 2(192.168.2.1), Default untuk

    Subnet Mask, dan isikan juga Default Gateway yang sama dengan jaringan 1, yang nantinya

    berfungsi untuk pengalamatan pada router sehingga antara jaringan 1 dan 2 dapat terhubung kemudian close.

    - Selebihnya untuk setting server ini sama dengan server pada jaringan 1

    4. Setting IP & Default Gateway pada Pc Jaringa 2

    - klik gambar Pc (pada layar kerja) Desktop IP Configuration - Pilih DHCP untuk IP address setiap Pc

    - isi default Subnet Mask untuk setiap Pc

    - isi Default Gateway yang sama pada jaringan 1

    - kemudian close, dan lakukan untuk ke-5 Pc yang ada

    5. Setting Pada Router

    - klik gambar Router pada layer kerja Config FastEthernet0/0

  • - Isi IP address sesuai dengan class IP jaringan Yang terhubung dengannya (dalam hal ini

    jaringan 1)

    - Isi Default Untuk Subnet Mask

    - Pastikan Port Status dalam keadaan On kemudian klik FastEthernet0/1 - Sama dengan FastEthernet0/0 lakukan pengisian IP address sesuai dengan class IP jaringan yang

    terhubung dengannya (dalam hal ini jaringan 2)

    - Isi default untuk Subnet Mask

    - Pastikan Port Status dalam kedaan On Kemudian Close - Tes dengan PDU.

  • MATERI PRAKTIKUM KE ENAM

    JARINGAN DENGAN ROUTER, SWITCH, HUB, BRIDGE DAN REPEATER

    TUJUAN

    - Mahasiswa dapat membuat jaringan dengan router, switch, hub, bridge dan repeater.

    TEORI SINGKAT

    1. Peralatan Jaringan

    Peralatan pada jaringan tergantung pada kegunaannya, dapat digolongkan atas beberapa jenis

    antara lain:

    1. Repeater Repeater bekerja pada lapisan physical dan tidak memiliki suatu tingkat kecerdasan

    untuk menentukan tujuan akhir sinyal. Repeater pada umumnya digunakan pada

    topologi bus, dimana sinyal hanya diperkuat dari satu segmen kabel ke segmen kabel

    lainnya.

    2. Hub Fungsi dari hub adalah untuk memperkuat sinyal dan tidak memiliki tingkat kecerdasan untuk

    menentukan tujuan akhir informasi yang dikirim. Perbedaannya dengan repeater, hub

    memiliki sejumlah port sehingga hub sering disebut juga multi-port repeater. Hub

    umumnya digunakan pada jaringan dengan topologi star.

    3. Switch Switch bekerja pada lapisan data link, cara menghubungkan komputer ke switch sangat

    mirip dengan cara menghubungkan komputer ke hub.

    4. Bridge Untuk mengurangi kemacetan pada jaringan komputer, maka jaringan tersebut dibagi-

    bagi menjadi beberapa segmen jaringan yang lebih kecil. Peralatan jaringan yang dapat

    membagi suatu jaringan menjadi dua segmen adalah bridge.

    5. Router Router memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dan mampu meneruskan data ke alamat-

    alamat tujuan yang berada pada jaringan yang berbeda, disamping itu router dapat memecah

    broadcast domain. Router bekerja pada lapisan network atau lapisan ketiga model OSI dan

    meneruskan paket berdasarkan alamat logika seperti IP address.

    PRAKTEK

    A. Jaringan 4 Host(10.10.100.1-10.10.100.4) dan 1 Hub

  • B. Jaringan 10 host(192.168.1.1-192.168.1.10), 2 hub dan 1 repeater.

    C. Jaringan 3 Host(100.10.10.1-100.10.10.3), 4 Repeater dan 1 Switch

  • D. Jaringan 13 host(10.100.10.1-10.100.10.13), 4 switch dan 1 bridge

    E. Jaringan 3 Host, 1 Hub dan 1 Router.

    konfigurasi PC dan Router sebagai berikut :

    PC 0 : IP address 192.168.1.1 netmask 255.255.255.0 gateway 192.168.1.3

    PC 1 : IP address 192.168.1.2 netmask 255.255.255.0 gateway 192.168.1.3

    PC 2 : IP address 192.168.2.1 netmask 255.255.255.0 gateway 192.168.2.2

    Router : Fa0/0 192.168.1.3 netmask 255.255.255.0 (gateway bagi PC0 dan PC1)

    : Fa0/1 192.168.2.2 netmask 255.255.255.0 (gateway bagi PC 2)

  • MATERI PRAKTIKUM KE TUJUH

    WIRELESS DAN DNS

    TUJUAN

    - Mahasiswa dapat membuat jaringan menggunakan Wireless dan DNS.

    TEORI SINGKAT

    A. Wireless LAN

    Jaringan lokal tanpa kabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal tanpa kabel dimana media

    transmisinya menggunakan frekuensi radio (RF) dan infrared (IR), untuk memberi sebuah

    koneksi jaringan ke seluruh penggunadalam area disekitarnya. Area jangkauannya dapat berjarak

    dari ruangan kelas ke seluruh kampus atau dari kantor ke kantor yang lain dan berlainan gedung.

    Peranti yang umumnya digunakan untuk jaringan WLAN termasuk di dalamnya adalah PC, Laptop,

    PDA, telepon seluler, dan lain sebagainya. Teknologi WLAN ini memiliki kegunaan yang sangat

    banyak. Contohnya, pengguna mobile bisa menggunakan telepon seluler mereka untuk

    mengakses e-mail. Sementara itu para pelancong dengan laptopnya bisa terhubung ke internet ketika

    mereka sedang di bandara, kafe, kereta api dan tempat publik lainnya.

    1. Kelebihan dan Kelemahan dalam implementasi Wireless LAN

    a. Kelebihan

    i. Mobilitas dan Produktivitas Tinggi, WLAN memungkinkan client untuk mengakses informasi secara realtime sepanjang masih dalam jangkauan WLAN,

    sehingga meningkatkan kualitas layanan dan produktivitas. Pengguna bias

    melakukan kerja dimanapun ia berada asal dilokasi tsb masuk dalam coverage area

    WLAN.

    ii. Kemudahan dan kecepatan instalasi, karena infrastrukturnya tidak memerlukan kabel maka instalasi sangat mudah dan cepat dilaksanakan, tanpa perlu menarik

    atau memasang kabel pada dinding atau lantai.

    iii. Fleksibel, dengan teknologi WLAN sangat memungkinkan untuk membangun jaringan pada area yang tidak mungkin atau sulit dijangkau oleh kabel, misalnya

    dikota-kota besar, ditempat yang tidak tersedia insfrastruktur kabel.

    iv. Menurunkan biaya kepemilikan, dengan satu access point sudah bisa mencakup seluruh area dan biaya pemeliharaannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan

    seperti pada jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel)

    b. Kelemahan

    i. Biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen elektronika sehingga

    dapat menekan biaya jaringan).

    ii. Delay yang besar, adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini dapat diatasi dengan teknik modulasi,

    teknik antena diversity, teknik spread spectrum dll).

    iii. Kapasitas jaringan menghadapi keterbatasan spektrum (pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien dengan bantuan

    bermacam-macam teknik seperti spread spectrum/DS-CDMA) dan keamanan

    data (kerahasiaan) kurang terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan

    teknik spread spectrum).

  • Domain Name System (DNS)

    Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada

    jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS

    menggunakan arsitektur hierarki.

    1. Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.). 2. Top level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh

    perusahaan; .edu untuk dipakai oleh perguruan tinggi; .gov untuk dipakai oleh badan

    pemerintahan. Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan

    negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia.

    3. Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya: microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain.

    PRAKTEK

    A. WLAN dengan Access Point

    1. Double click AP Linksys-WRT300N >> pilih menu GUI

  • 2. Konfigurasi dari menu Setup, biarkan tetap seperti konfigurasi awal

    a. Internet Connection Type: Automatic Configuration DHCP (kecuali Anda mau mencoba yang Static IP)

    b. Router IP: untuk keperluan latihan biarkan konfigurasi default yang ada

    c. DHCP Server Setting: Enable

    3. Kemudian ke menu wireless, ganti Network Name (SSID): Lab1, Save Setting

    4. Close

    5. Double click icon PC di Packet Tracer >> Physical >> matikan power suply dengan menekan

    tombol merah di casing virtual pada software Packet Tracer (A)

    6. Keluarkan PT-Host-NM-1CFE (klik & drag ke area B)

    7. Tambahkan perangkat Linksys-WMP300N (C) ke area yang sudah kosong diatas

    (seperti yang ditunjukkan oleh arah panah), kemudian klik tombol (A) untuk mengaktifkan.

  • 8. ke menu Desktop >> IP Configuration >> DHCP (lakukan pada semua PC)

    9. ke menu Desktop >> PC Wireless >> Connect >> connect (adapter akan aktive)

    10. kembali ke PC 0, double click >> Desktop >> Command Prompt

    C:\> ipconfig

    C:\> ipconfig /all

    11. ulangi langkah 1 untuk Access Point yang kedua sehingga menghasilkan seperti

    dibawah ini :

    B. Jaringan Wireless, DHCP dan DNS

    1. Dengan menggunakan Software Packet Tracer, kita akan mencoba membuat jaringan wireless dengan beberapa PC dan server, Pertama tama kita akan membuat wirelessnya, dengan cara klik Wireless devices lalu klik Linksys-WRT300N.

    2. Untuk menerima sinyal elektromagnetik , kita memerlukan Wireless PC dengan cara memilih Custom Made Devices lalu klik Wireless PC

    3. Jaringan berbasis server atau client-server diartikan dengan adanya server didalam sebuah jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan pengelolaan jaringan

    tersebut.Jaringan ini terdiri dari banyak client dari satu atau lebih server. Client juga biasa

    disebut front-end meminta layanan seperti penyimpanan dan pencetakan data ke printer

    jaringan, sedangkan server yang sering disebut back-end menyampaikan permintaan

    tersebut ke tujuan yang tepat. Untuk membuat komputer server dengan cara klik end devices

    lalu klik Server-PT.

    4. Antara Wireless dan server belum terhubung, kita dapat menghubungkannya dengan mengganti module. Dengan cara mengklik 2x server lalu pilih physical, setelah itu

  • klik lingkaran merah untuk mematikkan server sementara lalu kita ganti module , module

    yang digunakan yaitu PT-HOST-NM-1W setelah itu nyalakan kembali.

    5. Selanjutnya klik 2x Server, pilih Config dan pastikan service DHCP pada server ON ,

    DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol ) adalah protokol yang berbasis

    arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam

    satu jaringan. Untuk Default getaway, DNS server , Start IP Address biarkan kosong.

    6. Setelah DHCP , kita akan mensetting DNS , klik DNS pada config Server, DNS (Domain

    Name System) menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat

    keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas

    seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih

    untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber

    universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan kebutuhan ini.

    7. Pada Domain Name kita isikan alamat url sebagai contoh www.elrahma.com , Lalu diisikan IP Address yang di copy dari IP Address Server (desktop -> IP Configuration) Lalu

    klik Add.

  • 8. Untuk mengetahui apakah DNS sudah terhubung, dengan cara ping DNS . Pilih Desktop ->

    Command Prompt , ketik Ping 198.168.0.103

    9. PC0, PC1 dan PC2 secara otomatis sudah tersetting dengan IP address 192.168.0.100, 192.168.0.101 dan 192.168.0.102. Lalu pastikan Service DHCP pada PC0, PC1 dan

    PC2 menyala (ON).

    10. Untuk membuktikan terhubungnya DNS server, kita bisa membuka web browser pada desktop PC0, PC1 atau PC2 , Lalu ketik www.elrahma.com pada URL -> Go.

  • MATERI PRAKTIKUM KE DELAPAN

    STATIC DAN DINAMIC ROUTING

    TUJUAN

    - Mahasiswa dapat membuat jaringan untuk static dan dinamic routing.

    TEORI SINGKAT

    Router adalah alat yang digunakan untuk mengkonfigurasi jaringan. Router meneruskan paket-

    paket data yang dikirim ke dalam maupun keluar. Membuat NAT (network address translator),

    membatasi akses jaringan yang masuk maupun keluar dan fungsi-fungsi lainnya. Dalam

    implementasinya, router sering dipakai untuk menghubungkan jaringan antar lembaga atau

    perusahaan yang masing-masing telah memiliki jaringan dengan network id yang berbeda.

    Contoh lainnya yang saat ini populer adalah ketika perusahaan anda akan terhubung ke internet.

    Maka router akan berfungsi mengalirkan paket data dari perusahaan anda ke lembaga lain melalui

    internet, sudah barang tentu nomor jaringan anda akan berbeda dengan perusahaan yang anda

    tuju. Jadi fungsi router secara mudah dapat dikatakan, menghubungkan dua buah jaringan yang

    berbeda, tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai network yang diharapkan.

    Secara umum mekanisme koordinasi routing dapat dibagi menjadi dua: routing statik dan

    routing dinamik. Pada routing statik, entri-entri dalam forwarding table router diisi dan dihapus

    secara manual, sedangkan pada routing dinamik perubahan dilakukan melalui protokol routing.

    Routing statik adalah pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan

    komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam

    forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut. Penggunaan routing statik dalam

    sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu masalah, hanya beberapa entri yang perlu

    diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan

    bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit

    dalam jaringan yang besar. Apalagi jika Anda ditugaskan untuk mengisi entri-entri di seluruh

    router di Internet yang jumlahnya banyak sekali dan terus bertambah setiap hari.

    Routing dinamik adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entri-entri

    forwarding table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat

    berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat

    mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router

    mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar.

    PRAKTEK

    a. Static Routing

    Jaringan ini terdiri dari 3 buah router dengan masing-masing router memiliki

    konfigurasi IP sebagai berikut.

    1. Router 1 (Jaringan 1 : 10.121.1.0/24) 2. Router 2 (Jaringan 2 : 10.122.1.0/24) 3. Router 3 (Jaringan 3 : 10.123.1.0/24) 4. Jaringan antar router 2 dan router 1 : 10.122.69.0/24 5. Jaringan antar router 2 dan router 3 : 10.122.70.0/24

  • Command Router 1 :

    Router>enable

    Router#configure terminal

    Router(config)#interface fastEthernet 0/0

    Router(config-if)#ip address 10.121.1.1 255.255.255.0

    Router(config-if)#no shutdown

    Router(config-if)#exit

    Router(config)#interface fastEthernet 1/0

    Router(config-if)#ip address 10.122.69.1 255.255.255.0

    Router(config-if)#no shutdown

    Router(config-if)#exit

    Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 10.122.69.2

    Router(config)#^Z

    Command router 2 :

    Router>enable *masuk ke privilege administrator

    Router#configure terminal *masuk ke config

    Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

    Router(config)#interface fastEthernet 0/0 *memilih interface FE 0/0

    Router(config-if)#ip address 10.122.1.1 255.255.255.0 *setting IP dan subnet

    Router(config-if)#no shutdown *mengaktifkan port FE

    Router(config-if)#exit

    Router(config)#interface fastEthernet 1/0

    Router(config-if)#ip address 10.122.69.2 255.255.255.0

    Router(config-if)#no shutdown

    Router(config-if)#exit

    Router(config)#interface fastEthernet 2/0

    Router(config-if)#ip address 10.122.70.1 255.255.255.0

    Router(config-if)#no shutdown

    Router(config-if)#exit

    Router(config)#ip route 10.121.1.0 255.255.255.0 10.122.69.1 *memasukkan

    routing table

    Router(config)#ip route 10.123.1.0 255.255.0.010.122.70.2

    Router(config)#^Z *tekan ctrl+Z untuk keluar dari config

    Router#

  • Command Router 3 :

    Router>enable

    Router#configure terminal

    Router(config)#interface fastEthernet 0/0

    Router(config-if)#ip address 10.123.1.1 255.255.255.0

    Router(config-if)#no shutdown

    Router(config-if)#exit

    Router(config)#interface fastEthernet 1/0

    Router(config-if)#ip address 10.122.70.2 255.255.255.0

    Router(config-if)#no shutdown

    Router(config-if)#exit

    Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 10.122.70.1

    Router(config)#^Z

    Router#

    Router siap dihubungkan dengan komputer. Masukkan alamat IP komputer sesuai dengan

    jaringannya. Berikut ini adalah contoh IP address untuk jaringan di atas.

    b. Dinamic Routing

    jaringan dengan menggunakan tiga buah router dengan menggunakan dynamic

    routing. Routing yang akan kita gunakan di sini adalah RIP. Topologi yang akan

    digunakan adalah sebagai berikut.

    Router 1 (Jaringan 1)

    Interface FE 0/0 : 202.46.129.1/24

    Interface FE 0/1 : 172.15.1.1/24

    Network ID Client : 172.15.1.0/24

    Router 2 (Jaringan 2)

    Interface FE 0/0 : 202.46.129.2/24

    Interface FE 0/1 : 10.10.10.1/24

    Network ID Client : 10.10.10.0/24

    Router 3 (Jaringan 3)

    Interface FE 0/0 : 10.10.10.2/24

    Interface FE 0/1 : 192.168.100.1/24

    Network ID Client : 192.168.100.0/24

  • Command Router 1:

    Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

    Press RETURN to get started!

    Router>enable

    Router#configure terminal

    Router(config)#interface fastEthernet 0/0

    Router(config-if)#ip address 202.46.129.1 255.255.255.0

    Router(config-if)#no shutdown

    Router(config-if)#exit

    Router(config)#interface fastEthernet 0/1

    Router(config-if)#ip address 172.15.1.1 255.255.255.0

    Router(config-if)#no shutdown

    Router(config)#router rip

    Router(config-router)#network 10.10.10.0

    Router(config-router)#network 192.168.100.0

    Router(config-router)#network 202.46.129.0

    Router(config-router)#network 172.15.1.0

    Router(config-router)#exit

    Command Router 2 :

    Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

    Press RETURN to get started!

    Router>enable

    Router#configure terminal

    Router(config)#interface fastEthernet 0/0

    Router(config-if)#ip address 202.46.129.2 255.255.255.0

    Router(config-if)#no shutdown

    Router(config-if)#exit

    Router(config)#interface fastEthernet 0/1

    Router(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0

    Router(config-if)#no shutdown

    Router(config-if)#exit

    Router(config)#router rip

    Router(config-router)#network 172.15.1.0

    Router(config-router)#network 192.168.100.0

  • Router(config-router)#network 202.46.129.0

    Router(config-router)#network 10.10.10.0

    Router(config-router)#exit

    Router(config)#^Z

    Router#

    Cammand Router 3 :

    Router>enable

    Router#configure terminal

    Router(config)#interface fastEthernet 0/0

    Router(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.0

    Router(config-if)#no shutdown

    Router(config-if)#exit

    Router(config)#interface fastEthernet 0/1

    Router(config-if)#ip address 192.168.100.1 255.255.255.0

    Router(config-if)#no shutdown

    Router(config-if)#exit

    Router(config)#router rip

    Router(config-router)#network 10.10.10.0

    Router(config-router)#network 172.15.1.0

    Router(config-router)#network 202.46.129.0

    Router(config-router)#network 192.168.100.0

    Router(config-router)#exit

    Kalo semua router sudah disetting dan dikonfigurasi, sekarang saatnya menguji apakah jaringan yang

    kita buat sudah terhubung. Koneksikan semua router dengan PC melalui switch. Setting network

    address masing-masing komputer sesuai dengan gatewaynya. Berikut ini contohnya:

  • MATERI PRAKTIKUM KE SEMBILAN

    ROUTER LINUX ROUTEROS

    TUJUAN

    Dapat menghubungkan computer pada suatu subnet dengan computer pada subnet lain yang berbeda

    dengan menggunakan Mikrotik RouterOS versi 2.9 sebagai router.

    KEGIATAN PRAKTIKUM

    Praktikum ini melanjutkan praktikum sebelumnya. Dalam praktikum ini, ditetapkan subnet ke1 (sebelah kanan) yang layoutnya seperti pada praktikum sebelumnya disebut Public, dan ip

    subnet ke2 (sebelah kiri) yang harus dibangun dalam praktikum ini disebut Local. Bangunlah jaringan sehingga menjadi seperti layout di bawah ini:

    A. Menginstal Mikrotik RouterOS

    Sebelum memulai instalasi RouterOS pada computer, pastikan halhal berikut ini: 1. 2 buah Ethernet card sudah terpasang pada computer

    2. Prioritas pertama boot pada program setup BIOS adalah CDROM Drive. 3. CD installer RouterOS Mikrotik terpasang pada CD ROM

    4. Pastikan tidak ada data penting pada Hard Disk Drive (HDD).

    Setelah masuk ke dalam program setup RouterOS, pilih beberapa layanan seperti berikut ini, kemudian

    tekan tombol i untuk memulai instalasi:

  • B. Mengkonfigurasi IP Melalui RouterOS Console

    Pertama periksa terlebih dahulu apakah antarmuka jaringan sudah teristal dua dengan masuk ke interfa

    ce, kemudian tampilkan interface dengan perintah print.

    Setelah itu ganti nama interface tersebut , dimana ether1 menjadi Local dan ether2 menjadi Public.

    Jika sudah terinstal dua interface, kemudian masuk ke ip address untuk menentukan alamat IP kedua in

    terface tersebut. Berikan perintah add, kemuidan tuliskan alamat IP dan interfacenya, kemudian tampil

    kan hasilnya dengan perintah print. Langkahnya adalah sebagai berikut:

  • Kemudian keluar dari ip address dan cek keterhubungan dengan computer 10.0.2.2 dengan perintah

    ping, lalu akhiri proses ping dengan ctrl+c.

    Jika belum terhubung, coba pindahkan kabelnya dari computer RouterOS ke Ethernet card satunya lagi

    Jika belum terhubung, kabel atau Ethernet card bermasalah.

    Anda juga dapat melakukan ping ke RouterOS melalui DOS console dari sisi client, misalnya dari

    computer dengan ip 10.0.2.2.

  • C. Mengkonfigurasi NAT Melalui Intenet Explorer

    Melalui web browser pada computer client yang terdapat dalam subnet atau jaringan local, kita

    dapat mengkonfigurasi RouterOS. Panggil RouterOS melalui alamat http://10.0.2.1, kemudian

    Login dengan nama pengguna admin dan password dikosongkan.