koma hapatikum referat

Upload: restu-ramadhani

Post on 13-Apr-2018

279 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    1/38

    I. PENDAHULUAN

    Hati merupakan salah satu organ yang sangat penting peranannya dalam mengatur

    metabolisme tubuh, yaitu dalam proses anabolisme atau sintesis bahan-bahan yang penting untuk

    kehidupan manusia seperti sintesis protein dan pembentukan glukosa, sedangkan dalam proses

    katabolisme dengan melakukan detoksikasi bahan-bahan seperti amonia, berbagai jenis hormon

    dan obat-obatan. Di samping itu hati juga berperan sebagai gudang tempat penyimpanan

    bahan-bahan seperti glikogen dan beberapa vitamin dan memelihara aliran normal darah

    splanknikus. Oleh karena itu terjadi kerusakan sel-sel parenkhim hati akut maupun kronik yang

    berat, fungsi-fungsi tersebut akan mengalami gangguan atau kekacauan, sehingga dapat timbul

    kelainan seperti ensefalopati hepatikum.

    Koma hepatik adalah suatu sindrom neuropsikiatri, mempunyai spektrum klinik yang

    luas, dapat timbul akibat penyakit hati yang berat, baik akut maupun yang menahun ditandai

    adanya gangguan tingkah laku, gejala neurologik, astiriksis, berbagai derajat gangguan

    kesadaran sampai koma, dan kelainan elektro ensefalografi. Koma hepatik merupakan sindrom

    neuropsikiatrik yang terjadi pada penyakit hati. Definisi tersebut menyiratkan bahwa spektrum

    klinis koma hepatik sangat luas, karena di dalamnya juga termauk pasien hepatitis fulminan serta

    pasien sirosis dalam stadium ensefalopati hepatik subklinis !H"#. $asien sirosis hepatis yang

    telah dapat diatasi keadaan koma hepatik akutnya, berada dalam keadaan koma hepatik kronik,

    yang setiap saat dapat kembali mengalami episode akut apabila terdapat beberapa faktor seperti

    infeksi, pendarahan gastrointestinal dan asupan protein berlebihan. $engobatan dini koma

    hepatik meliputi setiap upaya terapeutik yang dilakukan pada koma hepatik kronik, untuk

    mencegah terjadinya serangan !H akut. Karena terjadinya episode koma hepatik akut biasanya

    didahului oleh keadaan dekompensasi fungsi# hati, pengobatan ini juga dapat bermakna

    mempertahankan %keadaan kompensasi selama mungkin&. Dengan tercapainya kompensasi,

    berarti secara subjektif pasien memperoleh kualitas hidup yang lebih baik sympton-free#.

    'eberapa ahli menyebutkan ensefalopati hepatik dengan istilah koma hepatikum. Karenamanifestasinya tidak selalu dalam bentuk koma, melainkan terdiri atas beberapa tingkat

    perubahan kesadaran maka untuk selanjutnya dipakai istilah ensefalopati hepatic. (stilah lain

    adalah %$orto-"ystem !nchephalopathy& $"!#, tidak banyak dipakai lagi oleh karena ternyata

    koma hepatik dapat terjadi tanpa kolateral porto-sistemik. )eskipun patogenesis yang tepat

    tentang terjadinya koma hepatik belum diketahui sepenuhnya, namun hipotesa-hipotesa yang ada

    1

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    2/38

    menekankan peranan dari sel-sel parenkim hati yang rusak dengan atau tanpa adanya by pass

    sehingga bahan-bahan yang diduga toksis terhadap otak tidak dapat dimetabolisir seperti *

    ammonia, merkaptan, dan lain-lain dapat menumpuk dan mencapai otak. +aktor lain adalah

    terjadinya perubahan pada neutransmitter, gangguan keseimbangan sam mino romatik

    # dan sam mino antai abang # yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan.

    "elain itu perlu disimak perubahan yang terjadi pada otak misalnya edema dan peningkatan

    tekanan intra kranial, serta perubahan-perubahan pada astrosit terutama terjadi pada koma

    hepatik akut +ulminant Hepatic +ailure#. Hal / hal tersebut perlu dicermati agar pengelolaan

    penderita-penderita koma hepatik lebih terarah dengan hasil optimal.

    II. ANATOMI HATI

    2

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    3/38

    Hati merupakan organ terbesar di dalam tubuh manusia, mempunyai berat sekitar 0.1 kg .

    2alaupun berat hati hanya 3-45 dari berat tubuh , namun hati terlibat dalam 31-465 pemakaian

    oksigen. "ekitar 466 milyar sel-sel hati terutama hepatosit yang jumlahnya kurang lebih 765,

    merupakan tempat utama metabolisme intermedier. Koolman, 8 9 ohm K.H, 3660#

    Hati manusia terletak pada bagian atas cavum abdominis, dibawah diafragma, dikedua

    3

    http://2.bp.blogspot.com/__EsrH_aUDgY/S6eT5-OtcMI/AAAAAAAAADQ/1_SdEeYYmU0/s1600-h/8039-050-C2194ABC.jpg
  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    4/38

    sisi kuadran atas, yang sebagian besar terdapat pada sebelah kanan. 'eratnya 0366-0:66 gram.

    $ermukaan atas terletak bersentuhan dibawah diafragma, permukaan bawah terletak bersentuhan

    di atas organ-organ abdomen. Hepar difiksasi secara erat oleh tekanan intraabdominal dan

    dibungkus oleh peritonium kecuali di daerah posterior-posterior yang berdekatan dengan vena

    cava inferior dan mengadakan kontak langsung dengan diafragma.

    Hepar dibungkus oleh simpai yg tebal, terdiri dari serabut kolagen dan jaringan elastis

    yang disebut Kapsul ;lisson. "impai ini akan masuk ke dalam parenchym hepar mengikuti

    pembuluh darah getah bening dan duktus biliaris. )assa dari hepar seperti spons yang terdiri dari

    sel-sel yang disusun di dalam lempengan-lempengan< plate dimana akan masuk ke dalamnya

    sistem pembuluh kapiler yang disebut sinusoid. "inusoid-sinusoid tersebut berbeda dengan

    kapiler-kapiler di bagian tubuh yang lain, oleh karena lapisan endotel yang meliputinya terdiri

    dari sel-sel fagosit yang disebut sel kupfer. "el kupfer lebih permeabel yang artinya mudah

    dilalui oleh sel-sel makro dibandingkan kapiler-kapiler yang lain. =empengan sel-sel hepar

    tersebut tebalnya 0 sel dan punya hubungan erat dengan sinusoid. $ada pemantauan selanjutnya

    nampak parenkim tersusun dalam lobuli-lobuli Di tengah-tengah lobuli tedapat 0 vena sentralis

    yang merupakan cabang dari vena-vena hepatika vena yang menyalurkan darah keluar dari

    hepar#. Di bagian tepi di antara lobuli-lobuli terhadap tumpukan jaringan ikat yang disebut

    traktus portalis< >(D yaitu traktus portalis yang mengandung cabang-cabang v.porta,

    .hepatika, ductus biliaris. abang dari vena porta dan .hepatika akan mengeluarkan isinya

    langsung ke dalam sinusoid setelah banyak percabangan "istem bilier dimulai dari canaliculi

    biliaris yang halus yang terletak di antara sel-sel hepar dan bahkan turut membentuk dinding sel.

    analiculi akan mengeluarkan isinya ke dalam intralobularis, dibawa ke dalam empedu yang

    lebih besar , air keluar dari saluran empedu menuju kandung empedu.

    4

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    5/38

    Hati merupakan pusat dari metabolisme seluruh tubuh, merupakan sumber energi tubuh

    sebanyak 365 serta menggunakan 36 / 315 oksigen darah. da beberapa fungsi hati yaitu *

    0. +ungsi hati sebagai metabolisme karbohidrat

    $embentukan, perubahan dan pemecahan KH, lemak dan protein saling berkaitan satu

    sama lain. Hati mengubah pentosa dan heksosa yang diserap dari usus halus menjadi glikogen,

    mekanisme ini disebut glikogenesis. ;likogen lalu ditimbun di dalam hati kemudian hati akan

    memecahkan glikogen menjadi glukosa. $roses pemecahan glikogen menjadi glukosa disebut

    glikogenelisis. Karena proses-proses ini, hati merupakan sumber utama glukosa dalam tubuh,

    selanjutnya hati mengubah glukosa melalui heksosa monophosphat shunt dan terbentuklah

    pentosa. $embentukan pentosa mempunyai beberapa tujuan* )enghasilkan energi, biosintesis

    dari nukleotida, nucleic acid dan >$, dan membentuk< biosintesis senyawa 4 karbon 4# yaitu

    piruvic acid asam piruvat diperlukan dalam siklus krebs#.

    3. +ungsi hati sebagai metabolisme lemak

    5

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    6/38

    Hati tidak hanya membentuk atau mensintesis lemak tapi sekaligus mengadakan

    katabolisis asam lemak. sam lemak dipecah menjadi beberapa komponen *

    0."enyawa ? karbon / K!>O@ 'OD(!"

    3."enyawa 3 karbon / >(A! !>>! dipecah menjadi asam lemak dan gliserol#

    4.$embentukan cholesterol

    ?.$embentukan dan pemecahan fosfolipid

    Hati merupakan pembentukan utama, sintesis, esterifikasi dan ekskresi kholesterol.

    Dimana serum holesterol menjadi standar pemeriksaan metabolisme lipid.

    4. +ungsi hati sebagai metabolisme protein

    Hati mensintesis banyak macam protein dari asam amino. Dengan proses deaminasi, hati

    juga mensintesis gula dari asam lemak dan asam amino. Dengan proses transaminasi, hati

    memproduksi asam amino dari bahan-bahan non nitrogen. Hati merupakan satu-satunya organ

    yang membentuk plasma albumin dan B - globulin dan organ utama bagi produksi urea. Crea

    merupakan end product metabolisme protein. B - globulin selain dibentuk di dalam hati, juga

    dibentuk di limpa dan sumsum tulang. / globulin hanya dibentuk di dalam hati. lbumin

    mengandung E 17? asam amino.

    ?.+ungsi hati sehubungan dengan pembekuan darah

    Hati merupakan organ penting bagi sintesis protein-protein yang berkaitan dengan

    koagulasi darah, misalnya* membentuk fibrinogen, protrombin, faktor A, A((, (F, F. 'enda asing

    menusuk kena pembuluh darah yang beraksi adalah faktor ekstrinsi, bila ada hubungan dengan

    katup jantung / yang beraksi adalah faktor intrinsic. +ibrin harus isomer biar kuat pembekuannya

    dan ditambah dengan faktor F(((, sedangkan Ait K dibutuhkan untuk pembentukan protrombin

    dan beberapa faktor koagulasi.

    1.+ungsi hati sebagai metabolisme vitamin

    "emua vitamin disimpan di dalam hati khususnya vitamin , D, !, K

    :.+ungsi hati sebagai detoksikasi

    6

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    7/38

    Hati adalah pusat detoksikasi tubuh, $roses detoksikasi terjadi pada proses oksidasi,

    reduksi, metilasi, esterifikasi dan konjugasi terhadap berbagai macam bahan seperti Gat racun,

    obat over dosis.

    .+ungsi hati sebagai fagositosis dan imunitas

    "el kupfer merupakan saringan penting bakteri, pigmen dan berbagai bahan melalui

    proses fagositosis. "elain itu sel kupfer juga ikut memproduksi B - globulin sebagai imun livers

    mechanism.

    7. +ungsi hemodinamik

    Hati menerima E 315 dari cardiac output, aliran darah hati yang normal E 0166 cc< menit

    atau 0666 / 0766 cc< menit. Darah yang mengalir di dalam a.hepatica E 315 dan di dalam

    v.porta 15 dari seluruh aliran darah ke hati. liran darah ke hepar dipengaruhi oleh faktor

    mekanis, pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini berubah cepat pada waktu eIercise, terik

    matahari, shock. Hepar merupakan organ penting untuk mempertahankan aliran darah.

    III. DEFINISI KOMA HEPATIKUM

    7

    http://3.bp.blogspot.com/__EsrH_aUDgY/S6eXytELl9I/AAAAAAAAADo/3bs6htXf8vw/s1600-h/96843-004-DA1FFB45.jpg
  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    8/38

    Koma hepatik ensefalopati hepatik# adalah sindroma neuropsikiatri pada penderita

    penyakit hati berat. "indrom ini ditandai oleh kekacauan mental, tremor otot dan flapping tremor

    yang dinamakan asteriksis. $erubahan mental diawali dengan perubahan kepribadian, hilang

    ingatan dan iritabilitas yang dapat berlanjut hingga kematian akibat koma.

    Koma hepatik ensefalopati sistem portal, ensefalopati hepatik# suatu kelainan dimana

    fungsi otak yang mengalami kemunduran akibat Gat-Gat racun di dalam darah, yang dalam

    keadaan normal dibuang oleh hati .

    IV. ETIOLOGI

    8

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    9/38

    'ahan-bahan yang diserap ke dalam darah dari usus, akan melewati hati, dimana racun-

    racunnya dibuang.

    $ada ensefalopati hepatikum, yang terjadi adalah*

    - racun-racun ini tidak dibuang karena fungsi hati terganggu

    - telah terbentuk hubungan antara system portal dan sirkulasi umum sebagai akibat dari penyakit

    hati#, sehingga beberapa racun tidak melewati hati

    - pembedahan bypass untuk memperbaiki hipertensi portal shunt sistem portal# juga akan

    menyebabkan beberapa racun tidak melewati hati.

    papun penyebabnya, akibatnya adalah sampainya racun di otak dan mempengaruhi fungsi otak.

    'ahan apa yang bersifat racun terhadap otak, secara pasti belum diketahui. >etapi

    tingginya kadar hasil pemecahan protein dalam darah, misalnya ammonia, tampaknya memegang

    peranan yang penting.

    $ada penderita penyakit hati menahun, ensefalopati biasanya dipicu oleh *

    - (nfeksi akut

    - $emakaian alkohol

    - >erlalu banyak makan protein, yang akan meningkatkan kadar hasil pemecahan protein

    dalam darah

    - $erdarahan pada saluran pencernaan, misalnya karena varises esophageal, juga bisa

    menyebabkan bertumpuknya hasil pemecahan protein, yang secara langsung bisa

    mengenai otak

    - Obat-obat tertentu, terutama obat tidur, obat pereda dan diuretic

    V. KLASIFIKASI

    1.Menurut cara terjadinya.

    a.Koma hepatik tipe akut

    >imbul tiba-tiba dengan perjalanan penyakit yang pendek, sangat cepat memburuk dan

    jatuh dalam kondisi koma, sering kurang dari 3? jam. >ipe ini antara lain hepatitis virus

    fulminan, hepatitis karena obat halotan dan asetaminofen# dan racun, sidroma reye dan dapat

    pula pada sirosis hepatis. $ejalanan penyakit eksplosif ditandai dengan delirium, kejang disertai

    dengan edema otak. Kematian terutama disebabkan edema serebral yang patogenesisnya belum

    9

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    10/38

    jelas, kemungkinan akibat adanya perubahan permeabilitas sawar darah otak dan inhibisi

    neuronal @a dan K# >$-ase serta perubahan osmolar karena metabolisme amonia.

    b.Koma hepatik tipe kronik. >erjadinya dalam periode yang lama, berbulaan-bulan sampai bertahun-tahun. "uatu

    contoh klasik yaitu encepalopati hepatik yang terjadi pada sirosis hepatik dengan kolateral sistem

    portal yang ekstensif, dengan tanda-tanda gangguan mental, emosional atau kelainan neurologik

    yang berangsur-angsur makin berat dan dicetuskan oleh bebrapa faktor pencetus seperti

    aGotermia, sedatif, analgesik, perdarahan gastrointestinal, alkalosis metabolik, kelebihan protein,

    infeksi, obstipasi, gangguan keseimbangan cairan dan pemakaian diuretik akan dapat

    mencetuskan koma hepatik.

    .Menurut !a"t#r eti#$#%inya.

    a.Koma Hepatik $rimer < !ndogen

    >erjadinya tanpa adanya faktor pencetus, merupakan tahap akhir dari kerusakan sel-sel

    hati yang difus dan nekrosis sel hati yang meluas. $ada hepatitis fulminan terjadi kerusakan sel

    hati yang difus dan cepat, sehingga kesadaran terganggu, gelisah, timbul disorientasi,

    berteriak-teriak, kemudian dengan cepat jatuh dalam keadaan koma, sedangkan pada sirosis

    hepatis disebabkan fibrosis sel hati yang meluas dan biasanya sudah ada sistem kolateral, ascites.

    Disini gangguan disebabkan adanya Gat racun yang tidak dapat dimetabolisir oleh hati. )elalui

    sistem portal < kolateral mempengaruhi susunan saraf pusat.

    b.Koma hepatik "ekunder < !ksogen

    >erjadi karena adanya faktor-faktor pencetus encepalopati hepatik *

    1.Menin%"atnya Ania%ene'i'

    - "ubstrate protein# untuk amoniagenesis meningkat

    - (ntake protein meningkat

    - $erdarahan saluran cerna

    - Konstipasi

    10

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    11/38

    - Dehidrasi

    - "ubstrate urea# untuk amoniagenesis meningkat

    - ;agal ginjal

    - Katabolisme protein meningkat

    - (nfeksi

    - Hipokalemia

    - "epsis

    .Fun%'i He(at#'e$$u$er Menurun

    - Dehidrasi

    - Hypotensi

    - "epsis

    - HypoIia

    - nemia

    - $erkembangan carsinoma hepatoselluler

    - Obat-obat toksik

    - >erpapar virus hepatitis

    ).Menin%"atnya P#rt#ca*a$ S+untin%

    - >rombosis vena portal

    - >ransjugular intrahepatic postosystemic shunt formation

    - "urgical shunt formation

    - "pontaneous shunt formation

    ,.Pen%%unaan #-at P'yc+#acti*e

    - 'enGodiGepin

    - !thanol

    - nti nausea

    - nti histamine

    .Me"ani'&e yan% $ain /

    11

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    12/38

    )eningkatnya difusi amoniak ke blood brain barrier, alkalosis mungkin akan terjadi >ranfusi

    darah, meningkatnya amoniagenesis dari tranfusi tidak seluruhnya diteliti.

    0erda'ar"an (erja$anan (enya"itnya EH di-eda"an ata'/0. !H akut (fulminant hepatic failure), akibat kerusakan parenkim hati yang fulminan karena

    infeksi virus, obat-obatan, Gat toksik dan perlemakan hati akut pada kehamilan. $erjalanan

    penyakitnya eksplosif dan tanpa faktor pencetus.

    3. !H kronik ensefalopati portosistemik#, akibat peningkatan tekanan portal dengan

    konsekuensi adanya pintasan portal ke sistemik, menyebabkan berkurangnya fungsi proteksi

    dan bersihan dari hati terhadap Gat toksik. ;ejalanya tidak progresif sehingga gejala

    neuropsikiatri terjadi secara perlahan-lahan dan biasanya dicetuskan oleh faktor pencetus.

    Klasifikasi lain membagi !H menjadi ensefalopati primer dan sekunder, yaitu*06

    0. !H primer endogen#, disebabkan langsung oleh kerusakan hati yang difus atau nekrosis hati

    yang meluas.

    3. !H sekunder eksogen#, disebabkan bukan karena kerusakan hati secara langsung, tetapi

    disebabkan oleh sebab lain atau adanya faktor presipitasi seperti perdarahan saluran cerna

    dan gangguan elektrolit.

    Klasifikasi !H menurut >he 2orking $arty on Hepatic !ncephalopathy pada kongres

    dunia ke-00 dari ;astroenterology, Aienna 0JJ7# dapat dilihat pada gambar.

    12

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    13/38

    Fa"t#r Pencetu'

    'eberapa faktor pencetus terjadinya !H dapat dibagi atas ? kelompok*

    Kelompok produk nitrogen *

    perdarahan gastrointestinal, hiperaGoemia, konstipasi, diet tinggi protein, h.pylori, uremia

    Kelompok obat * opiat, benGodiaGepin, diuretik, sedatif, fenol

    Kelompok ketidakseimbangan metabolik *

    hipokalemia, alkalosis, hipoksia, hiponatremia, hiperkalemia, dehidrasi

    =ain-lain *

    infeksi peritonitis bakterial spontan, sepsis#, operasi

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    14/38

    seiring perubahan komunikasi intrasel otak yang dihasilkan oleh perubahan dalam astrosit.

    $erubahan perifer, diantaranya terdapat pada*

    a. Csus halus

    >erdapat kontroversi tentang peranan Helycobacter pylori, yang menghasilkan amonium

    di lambung dalam patogenesis !H. "ebagian penelitian memperlihatkan prevalensi tinggi

    infeksi pada individu dengan hepatitis alkoholik yang mengalami !H sebagaimana

    individu dengan serosis dan ensefalopati kronik. >etapi eradikasi H.pylori ini tidak

    mempengaruhi kadar amonium pada kelompok pasien ini dan berperan pada

    perkembangan !H.

    b. Komunikasi sistemik portal

    Diperlihatkan bahwa sebagian kelainan kongenital yang menyebabkan shunt portal-

    sistemik pada anak dapat muncul sebagai ensefalopati hepatik episodik, bahkan tanpa

    kelainan hepar sebelumnya. $asien serosis dengan shunt portal-sistemik mudah

    berkembang menjadi !H dibandingkan pasien tanpa shunt portal-sistemik

    c. ;agal hepar

    >erdapat berbagai penelitian yang melaporkan bahwa gagal hepar merupakan penyebab

    utama !H, dimana terjadi penurunan kapasitas fungsi hepar yang berguna untuk

    detoksifikasi amonium, sehingga meningkatkan kadar plasma amoniak dan memberikan

    gejala klinis.

    d. Otot

    $enurunan masa otot pasien serosis dapat mencetuskan terjadinya !H. trofi otot tidak

    hanya disebabkan kelainan hepar dan status nutrisi pasien, tetapi juga akibat peningkatan

    sebagian sitokin seperti >@+- yang akan mengaktifkan faktor transkripsi seperti @K-a

    yang mengakibatkan penurunan sintesis miosin. trofi otot ini berhubungan dengan

    rendahnya kapasitas metabolik untuk mendetoksifikasi amonium dan glutamin, dan

    menyebabkan perkembangan kearah !H.

    $erubahan di otak, diantaranya *

    a. Osmotik

    "ebagian penelitian memperlihatkan adanya perubahan osmotik pada pasien dengan

    edem serebri dan insufisiensi hepar. Otak yang edem, akan meningkatkan tekanan

    intraserebral dan menyebabkan herniasi yang dapat menyebabkan kematian. ;lutamin

    14

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    15/38

    dihasilkan dari detoksifikasi amonium dalam astrosit, sebagai osmol organik yang dapat

    menyebabkan edem dalam astrosit. Diamati bahwa saluran air aLuaphorin-?

    mengendalikan air ke dalam sel. >erdapat juga bukti bahwa otak beradaptasi terhadap

    perubahan selama kelainan hepar kronik. Determinasi langsung dan tak langsung osmol

    organik dengan memakai spektroskopi pada pencitraan resonansi memperlihatkan

    kehilangan myo-inositol, taurin, dan gliseril-fosfokolin, yang osmol-nya dipakai oleh

    astrosit untuk pengaturan osmolalitas intrasel. $erubahan ini membuat otak lebih rentan

    terhadap perubahan osmotik kedua.

    b. Komunikasi aksonal

    >erdapat bukti, pentingnya astrosit dalam mempertahankan fungsi neuron normal. $ada

    !H tidak ada perubahan morfologi di neuron. "edangkan, sel lGheimer tipe (( astrosit#

    memperlihatkan kelainan * dimana terjadi penurunan aktifitas transporter glutamat#,

    meningkatkan ekspresi reseptor benGodiaGepin dan meningkatkan aktifitas monoamin

    oksidase )O#. "ebagai akibatnya terjadi perubahan dalam komunikasi metabolik

    antara astrosit dan sel lain. "ebagai contoh, astrosit menghasilkan neurosteroid yang

    mengaktifkan reseptor ;' dan reseptor benGodiaGepin endogen.

    c. Komunikasi endotel dengan astrosit * aliran darah otak dan !H

    $asien dengan !H memiliki fluktuasi dalam perfusi serebral. "ebagian hewan

    eksperimental memperlihatkan peningkatan perfusi serebral pada keadaan tingginya

    kadar amonium. Hal ini diaktifkan oleh sinyal intraserebral yang dibangkitkan sesudah

    sintesis glutamin dalam astrosit. Hipotermia dan edem serebri dapat juga memiliki

    peranan penting dalam rendahnya perfusi serebral yang diperlihatkan pada hewan coba

    d. Hipotesis lain *

    0# monium

    "esudah detoksifikasi amonium oleh astrosit sebagian perubahan neurokimia terjadi.

    >erdapat berbagai faktor yang berinteraksi dengan amonium, menyebabkan perubahan

    dalam astrosit hiponatremia, peningkatan sitokin, perubahan dalam ligand astrosit#,

    yang menghasilkan substrat anatomi dan sinergisme neurokimia yang dapat

    meningkatkan perkembagan !H. >etapi, tingginya kadar amonium tidak berhubungan

    dengan beratnya ensefalopati. Di otak, amoniak dimetabolisme oleh astrosit menjadi

    glutamin. ;lutamin kemudian disimpan dalam sel, menyebabkan pembengkakan sel.

    15

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    16/38

    moniak secara in vitro dapat mengubah loncatan perpindahan pada membran sel saraf

    dan akan mengganggu keseimbangan potensial aksi sel saraf. >erjadi peningkatan

    permeabilitas sawar darah otak tanpa rusaknya tight junction, mengakibatkan edema

    serebri yang bisa berlanjut ke peningkatan >(K.

    3# >oksisitas sinergisme

    )enurut hipotesis ini terdapat neurotoksin yang bersinergi dengan amoniak seperti

    merkaptan, asam lemak rantai pendek oktanoid#, fenol dan lain-lain. )erkaptan yang

    dihasilkan dari metionin oleh bakteri usus, akan menghambat pompa @a-K >$ase. +enol

    sebagai hasil metabolisme tirosin dan fenilamin dapat menekan aktivitas otak dan enGim

    monoamin oksidase, laktat-dehidrogenase, suksinat dehidrogenase dan prolin oksidase

    yang berpotensiasi dengan Gat toksik lain seperti amoniak, mengakibatkan terjadinya

    koma hepatikum.

    4# @eurotransmiter palsu

    $enurunan asam amino rantai cabang dapat merubah masuknya asam amino ke dalam

    otak, yang menjadi prekursor neurotransmiter palsu yang merubah sintesis glutamin,

    seperti oktapamin dan feletanolamin yang lebih lemah dari dopamin dan norepinefrin .

    $engalaman klinis dengan menambahkan asam amino merupakan terapi yang baik

    karena asam amino memiliki efek langsung ke otot, meningkatkan detoksifikasi

    amonium. 8alur neurotransmisi lain terlibat dalam perkembangan !H adalah serotonin 1-

    H>#, opiat dan katekolamin. +aktor tambahan lain yang dapat menyebabkan episode !H

    rekuren adalah status nutrisi khususnya pada penderita alkoholik yang mengalami

    defisiensi vitamin dan mikronutrien, seperti kekurangan Minc yang merupakan kofaktor

    dalam siklus urea. (su lain adalah kolonisasi H.pylori di lambung yang menghasilkan

    urease.

    ?# 'enGodiaGepin endogen

    monia diproduksi dari mukosa usus oleh bakteri sebagai degradasi dari amin, asam

    amino, purin, dan urea. Dalam keadaan normal amonia ditranspor ke dalam hati melalui

    sistem vena porta dan didetoksifikasi di hati dengan cara diubah menjadi urea melalui

    siklus urea. "ecara umum, keadaan ini terganggu pada ensefalopati hepatik yang dapat

    16

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    17/38

    disebabkan oleh sel-sel hepatosit yang tidak mampu lagi memetabolisme Gat-Gat yang

    tidak diperlukan tubuh dimana amonia merupakan Gat terpenting penyebab ensefalopati

    hepatik atau darah dari vena porta melewati bypass# hati melalui sirkulasi kolateral

    tindakan medis yang disebut Transjugular Intrahepatic Portosistemic Shunt#.

    Karena hati tidak mampu lagi memetabolisme amonia, maka amonia masuk ke

    sirkulasi sistemik. Ketika amonia melewati sawar darah otak, amonia akan diabsorbsi

    oleh sel-sel astrosit dan kelebihan amonia dalam sirkulasi sitemik menyebabkan kadar

    amonia yang menembus sawar darah otak juga berlebih sehingga astrosit menjadi

    bengkak. Karena sel-sel astrosit menjadi bengkak, aktivitas neurotrasmitter inhibitor

    ;' meningkat sehingga suplai asam amino, air, dan elektrolit ke sel-sel lain di otak

    menjadi terhambat dan menyebabkan kematian dari sel-sel otak.

    "elain amonia, faktor lain yang dapat mempengaruhi peningkatan aktivitas ;'

    adalah benzodiazepin like substance , yakni suatu Gat yang memiliki sifat seperti

    benGodiaGepin yang sama-sama dapat berkompetisi untuk menduduki reseptor ;'.

    (nflamasi berat pada tubuh dimanapun inflamasi itu berada dapat mencetuskan

    ensefalopati hepatik melalui aktifitas sitokin dan lipopolisakarida bakteri pada sel-sel

    astrosit.

    $ada Transjugular Intrahepatic Portosistemic Shunt , komplikasi menjadi

    ensefalopati hepatik disebabkan oleh peningkatan bioavaibilitas Gat-Gat toksik dan

    hipoperfusi portal.

    >abel >atanama !nsefalopati Hepatikum.

    >ipe

    !nsefalopati

    Hepatikum H!#

    >atanama "ubkategori "ubdivisi

    !nsefalopati yang

    berhubungan dengan

    acute liver failure' !nsefalopati yang

    berhubungan dengan

    portal-systemic bypass

    dan tidak disertai

    penyakit intrinsik

    17

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    18/38

    hepatoselular

    !nsefalopati yang

    berhubungan dengan

    sirosis cirrhosis# dan

    hipertensi portal

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    19/38

    ;ambar $erubahan @europatologi pada strosit akibat ;agal Hati kut dan ;angguan

    Hati Kronis.

    'anyak faktor yang mempengaruhi patogenesis dari ensefalopati hepatikum. 'erikut

    akan dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan dari

    ensefalopati hepatikum. "ampai saat ini, peningkatan kadar amonia dalam darah dianggap

    sebagai pemegang peranan terpenting dalam patogenesis dari ensefalopati hepatikum.

    "elain itu, adanya gangguan pada neurotransmitter akibat peningkatan dari -aminobutyric

    acid;'#, penurunan jumlah glutamate, dan peingkatandari benGodiaGepin endogen

    serta neurosteroid juga memegang peranan dalam patogenesis ensefalopati hepatikum.

    monia dianggap turut memegang peranan dalam menyebabkan gangguan

    neurotransmitter tersebut.

    0. monia

    monia memegang peranan penting dalam menentukan tingkat keparahan dari

    ensefalopati hepatik. Hal ini terbukti dari beberapa penelitian yang menunjukkan

    tingginya tingkat amonia dalam darah pada pasien dengan ensefalopati hepatik. "elain

    itu, level amonia yang tertinggi ditemukan pada pasien yang berada dalam keadaan

    koma.

    >abel asio Konsentrasi monia Otak-Darah * !fek dari ;agal Hati.

    Nmoniaotak

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    20/38

    @ormal 3

    ;agal Hati Kronis 4-?;agal Hati kut 7

    monia merupakan Gat yang dihasilkan melalui penyerapan glutamin di intestinal.

    ;lutamin yang diserap kemudian diubah menjadi glutamat dan amonia melalui kerja

    enGim glutaminase. monia yang dihasilkan akan diubah menjadi urea oleh hepatosit

    periportal dan glutamin oleh hepatosit perivenous. $ada keadaan normal, hati dapat

    membersihkan hampir semua amonia dalam aliran vena porta, sehingga amonia tidak

    masuk ke dalam aliran sistemik.

    $ada keadaan gangguan hati, pembentukan urea di hati tidak berjalan dengan

    baik. "elain itu, pada keadaan sirosis, amonia yang dibawa dari sistem pencernaan

    tidak dialirkan melalui vena porta, namun dibawa langsung ke dalam sirkulasi sistemik

    melaluiportosystemic shunt. Hal ini menyebabkan terjadinya hiperammonemia. Cntuk

    mengkompensasi peningkatan kadar amonia dalam darah, otak mengambil peranan

    sebagai tempat utama dalam detoksifikasi amonia.

    'agian dari otak yang memegang peranan terpenting dalam proses detoksifikasi

    amonia adalah astrosit. strosit merupakan sel paling banyak ditemukan pada korteks

    serebri dan berfungsi dalam regulasi ion dalam otak, regulasi neurotransmiter,

    pengaturan sawar darah otak, dan penyediaan nutrisi bagi neuron. monia dieliminasi

    melalui proses amidasi glutamat menjadi glutamin. $enumpukan glutamin di astrositmenyebabkan terjadinya peningkatan tekanan osmosis sehingga terjadi pembengkakan

    dari astrosit. Dampak dari hiperammonemia juga dipengaruhi oleh kemampuan astrosit

    dalam mempertahankan keseimbangan osmotik dengan pengeluraran osmolit, seperti

    myo-inositol sebagai respon dari penumpukan glutamin. Oleh karena itu, pasien

    dengan hiponatremia maupun hiperammonemia kronis lebih sensitif terhadap

    peningkatan kadar amonia secara mendadak.

    20

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    21/38

    ;ambar $atogenesis >erjadinya $embengkakan strosit pada Hiperammonemia.7

    "elain itu, amonia dalam konsentrasi yang tinggi dalam darah memiliki efek

    samping terhadap sistem saraf pusat. Hiperammonemia mempengaruhi pengaturan

    neurotransmitter, baik inhibitor maupun eksitator. Dalam keadaan gagal hati akut,

    terjadi alkalinisasi dari sitosil yang menyebabkan pelepasan glutamat pada sinaps.

    ;lutamat merupakan suatu neurotransmiter utama yang bersifat eksitator pada otak.

    $elepasan glutamat menyebabkan overaktivasi dari reseptor glutamat ionotropik,

    reseptor @-methyl-D-aspartat. Hal ini dihubungkan dengan kejang yang terjadi pada

    ensefalopati hepatikum pada gagal hati akut."ebaliknya, pada penyakit hati kronis terjadi perubahan keseimbangan

    neurotransmitter dimana neurotransmitter inhibitor mengalami peningkatan. Hal ini

    disebabkan karena terjadinya penurunan jumlah glutamat dan reseptor glutamat pada

    neuron post-sinaptik sehingga terjadi penurunan neuroeksitasi. "elain itu, beberapa

    hipotesis menyatakan terjadinya peningkatan tonus ;'ergik pada pasien dengan

    ensefalopati hepatikum. ;' merupakan salah satu neurotransmitter yang berfungsi

    sebagai inhibitor. Hiperammonemia diketahui dapat menghambat pengambil ;'

    oleh astrosit, peningkatan muatan klorida neuron dengan kerja langsung pada kompleks

    reseptor ;', dan potensiasi ikatan pada reseptor ;'.$ercobaan dengan tikus menunjukkan bahwa gangguan hati kronis dan

    hiperammonemia menyebabkan gangguan dariglutamate-nitric o!ide c"#P path$ay

    21

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    22/38

    yang diaktivasi oleh reseptor @)D dan penting dalam proses belajar. Hal ini

    menyebabkan adanya gangguan pada memori jangka pendek pada pasien dengan

    ensefalopati hepatikum yang minimal.

    3. (nflamasi+aktor presipitasi dari manifestasi akut pada gangguan hati kronis yang sering

    ditemukan adalah sepsis. Hati merupakan pertahanan pertama terhadap agen infeksius

    yang dibawa dari saluran pencernaan. Darah yang mengandung agen infeksius dibawa

    melalui parenkim hati sehingga memungkinkan untuk sel-sel imun menangkap

    sebagian besar mikroba di sistem vena portal. "irosis dan portosystemic shunt

    menyebabkan adanya perubahan dari sistem hemodinamik tersebut. Hal ini

    menyebabkan banyaknya mikroba yang dapat memasuki sirkulasi darah sistemik

    sehingga menyebabkan adanya endotoksinemia dan inflamasi yang kronis. "elain itu,

    pembengkakan dari astrosit yang terjadi akibat adanya hiperammonemia juga

    menyebabkan adanya gangguan dari aliran darah ke otak. strosit merupakan sel yang

    berperan penting dalam pembentukan sawar darah otak dan pengaturan sistem

    serebrovaskular.

    ;ambar Diagram )engenai Hubungan (nflamasi dan liran Darah ke Otak >erhadap)anifestasi Klinik !nsefalopati Hepatikum.

    strosit dan sel-sel mikroglia merupakan penghasil sitokin sebagai respon

    terhadap kerusakan atau inflamasi yang terjadi di otak. "itokin yang pertama kali

    dihasilkan adalah tumor necrosis factor >@+-#. Hal ini terlihat dengan ditemukan

    22

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    23/38

    adanya peningkatan dari serum inflamasi, seperti >@+-#, interleukin-0 beta (=-0 #,

    (=-:, dan (=-07 pada ensefalopati hepatikum. )ediator-mediator inflamasi ini

    menyebabkan adanya potensiasi dari efek amonia pada sistem saraf pusat sehingga

    adanya peningkatan level glutamine, penurunan myoinositol otak, dan peningkatan

    kandungan cairan dalam otak. "elain itu, >@+- memiliki efek terhadap permeabilitas

    sel endotelial yang berpotensi menyebabkan gangguan dari fungsi sawar darah otak.

    4. )angan

    )angan merupakan salah satu neurotoksin yang kuat pada manusia dan primata. Mat

    ini ditemukan di otak pada ensefalopati menggunakan )( dan memiliki korelasi

    terhadap keadaan psikometrik dan fati%ue& $eningkatan serum mangan pada penderita

    gagal hati disebabkan karena adanya penurunan dari ekskresi bilier. Hal inimenyebabkan penumpukan mangan pada daerah-daerah yang memiliki aliran darah

    yang tinggi, seperti basal ganglia. )enurut beberapa postulat dinyatakan bahwa

    mangan memiliki efek neurotoksin yang sinergis dengan amonia dan menyebabkan

    tingginya radikal bebas serta gangguan pada integritas selular astrosit.

    VII. MANIFESTASI KLINIS

    Dari perspektif neurologi, terdapat beberapa gejala dan tanda !H, yaitu*

    0. $erubahan status mental.

    $asien memperlihatkan perubahan perilaku ringan stadium (# yang kadang teramati oleh

    anggota keluarga. )isalnya pasien kesulitan dalam melakukan perhitungan matematis yang

    sederhana, perubahan siklus bangun-tidur yang ditandai dengan kesulitan memulai tidur di

    malam hari dan mengantuk di siang hari. 'ila ensefalopati berlanjut, pasien akan terlihat letargi

    dan cenderung somnolen stadium ((#. $ada stadium (((, kesadaran pasien stupor dan menjadi

    koma pada stadium (A dengan derajat respon yang bervariasi terhadap rangsangan nyeri.

    Klasifikasi ini dikenal dengan 'est aven lassification&

    3. Kelainan pada neuromuskular

    a# steriIis

    steriksis adalah tanda klasik dari !H, meskipun bisa juga terlihat pada ensefalopati

    metabolik lainnya seperti pada uremia, retensi O3dan hipomagnesia#. $ada mulanya

    23

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    24/38

    digambarkan sebagai gerakan palmar flapping yang terjadi tiba-tiba saat tangan

    dikembangkan pada posisi dorsofleksi pada pergelangan tangan. steriIis juga sering

    terjadi pada otot-otot kaki, lidah, dagu.$atogenesis asteriIis ini belum diketahui secara

    pasti, diduga disebabkan oleh gangguan fungsi ganglia basal dan talamus.

    b# ;angguan traktus kortikospinal

    $ada pasien !H stadium yang berat, dapat dijumpai reflek babinski bilateral dan klonus.

    c# !dema serebri

    "eperti pada kelainan neurologi lainnya, edema serebri dapat tidak terdeteksi hingga

    terjadi suatu peningkatan >(K yang jelas. Oleh karena itu penting untuk memantau

    reflek pupil dan reflek okulovestibuler pada gagal hati akut. $ada sirosis hepatis, edema

    serebri ringan tidak terdiagnosis secara klinis.

    d# ;ejala ekstrapiramidal

    $ada pasien dengan penyakit hati tahap lanjut, dapat mengalami hipokinesia,

    rigiditas dan tremor postural seperti pada penyakit $arkinson.

    e# Degenerasi hepatoserebral.

    $ada pasien dengan pintasan portosistemik yang berlangsung lama, dapat mengalami

    degenerasi hepatoserebral berupa ac%uired hepatolenticular degeneration. ;ejala

    ekstrapiramidal dan serebelar yang terutama terlihat, bersamaan dengan gejala

    paraparesis spastis, perubahan mood dan demensia.

    f# ;angguan respirasi.

    )erkaptan, suatu produk dari metabolisme bakteri usus dihubungkan dengan bau nafas

    yang busuk fetor hepatikus#. 'isa juga dijumpai hiperventilasi akibat stimulasi pusat

    pernafasan yang diinduksi oleh glutamat.

    "elain klasifikasi menurut 'est aven lassificationdiatas, klasifikasi yang dibuat oleh

    >rey et al 0J::# juga sering digunakan. >rey et al memasukan hasil rekaman

    elektroensefalografi !!;# sebagai salah satu kriteria. Klasifikasi tersebut adalah *

    0. "tadium 0 prodromal#

    a. >erjadi perubahan mental, berupa 0# kepandaian menurun, 3# tidur terganggu atau tidak

    teratur, 4# euforia dan kadangkala depresi, ?# kebingungan yang ringan dan

    berfluktuasi, 1# bereaksi lambat, :# bicara tidak jelas, dan # suara monoton.

    24

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    25/38

    b. >remor ada, tapi sedikit

    c. >idak ada perubahan pada rekaman !!;

    3. "tadium 3 impending koma atau prekoma#

    a. $erubahan mental sama dengan stadium 0, tapi lebih nyata

    b. >erdapatflapping tremor. Kadang dapat terjadi tremor pada kelopak mata yang tertutup,

    pada bibir yang dikatupkan dan pada lidah yang dijulurkan.

    c. $ada !!; terlihat kelainan berupa perlambatan gelombang otak

    4. "tadium 4 stupor#

    a. )ulai tampak seperti tidur, tetapi kadang masih ada reaksi. 'erbicara inkoheren dan

    kekacauan pikiran makin nyata.

    b. *lapping tremorbiasanya ada bila pasien masih bisa kooperatif

    c. !!; abnormal

    ?. "tadium ? koma dalam#

    a. >erlihat seperti orang tidur yang dalam dan nyenyak. 'isa atau tidak bereaksi terhadap

    rangsangan

    b. >remor tidak ada

    c. !!; abnormal

    "pektrum klinis encepalopati hepatik sangat luas sekali dari asimtomatik hingga koma

    hepatik. ;ejala dan tanda klinis ensepalopati hepatik dapat timbul sangat cepat dan berkembang

    menjadi koma bila gagal hati pada penderita hepatitis fulminan. $ada penderita sirosis,

    perkembangannya berlangsung lebih lambat dan bila ditemukan pada stadium dini masih

    reversible. )anifestasi klinis encepalopati hepatik biasanya didahului oleh dekompensasi hati

    dan adanya faktor pencetus yang berupa keadaan amoniagenik seperti makan protein berlebih,

    perdarahan gastrointestinal atau program obat sedative. .)anifestasi encepalopati hepatik adalah

    gabungan dari ganguan mental dan neurologik. ;ambaran klinik encepalopati hepatik sangat

    bervariasi, tergantung progresivitas penyakit ini, penyebab, dan ada tidaknya berdasarkan status

    mental, adanya asteriksis serta kelainan !!;.

    25

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    26/38

    Koma hepatik subklinis asimtomatis# merupakan awal terjadinya encephalopathy

    hepatik, pasien tampak normal secara klinis tetapi tidak demikian pada uji psikometrik idak begitu jelas dan mungkin sukar diketahui. >anda yang berbahaya adalah sedikit

    perubahan kepribadian dan tingkah laku, termasuk penampilan yang tidak terawat baik,

    pandangan mata kosong, bicara tidak jelas, tertawa sembarangan, pelupa dan tidak mampu

    memusatkan pikiran. $enderita mungkin cukup rasional, hanya terkadang tidak kooperatif atau

    sedikit kurang ajar. $emantauan yang seksama menunjukkan bahwa mereka lebih letargi atau

    tidur lebih lama dari biasanya atau irama tidurnya terbalik.

    Stadium II

    =ebih menonjol daripada stadium ( dan mudah diketahui. >erjadi perubahan perilaku

    yang tidak semestinya dan pengendalian sfingter tidak dapat terus dipertahankan. Kedutan otot

    generalisata dan asteriksis merupakan temuan yang khas. steriksis atau flapping tremor dapat

    dicetuskan bila penderita disuruh mengangkat kedua lengannya dengan lengan atas difiksasi,

    pergelangan tangan hiperekstensi dan jari-jari terpisah. $erasat ini menyebabkan gerakan fleksi

    dan ekstensi involunter cepat dari pergelangan tangan dan sendi metakarpofalang. steriksis

    merupakan suatu manisfestasi perifer gangguan metabolisme otak. Keadaan seperti ini dapat juga

    timbul pada sindroma uremia. $ada tahap ini, letargi serta perubahan sifat dan kepribadian

    menjadi lebih jelas terlihat.praksia konstitusional adalah gambaran lain yang mencolok dari

    encepalopati hepatik. $enderita tidak dapat menulis atau menggambar dengan baik seperti

    menggambar dengan baik seperti menggambar bintang atau rumah. "ederetan tulisan tangan atau

    gambar merupakan cara berguna untuk menentukan perkembangan encepalopati.

    26

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    27/38

    Stadium III

    $enderita dapat mengalami kebingungan yang nyata dengan perubahan perilaku. 'ila

    pada saat ini penderita hanya diberi sedatif dan bukan pengobatan untuk mengatasi proses

    toksiknya, maka mungkin encepalopati akan berkembang menjadi koma dan prognosisnya fatal.

    "elama stadium ini, penderita dapat tidur sepanjang waktu. !lektroencepalogram mulai berubah

    pada stadium (( dan menjadi abnormal pada stadium ((( dan (A.

    Stadium IV

    $enderita masuk dalam keadaan koma yang tidak dapat dibangunkan, sehingga timbul

    refleks hiperaktif dan tanda babinsky. $ada saat ini bau yang apek yang manis fetor hepatikum#

    dapat tercium pada napas penderita atau bahkan waktu masuk kedalam kamarnya. +etor

    hepatikum merupakan tanda prognosis yang buruk dan intensitas baunya sangat berhubungan

    dengan derajat somnolensia dan kekacauan. Hasil pemeriksaan laboratorium tambahan adalah

    kadar amonia darah yang meningkat dan hal ini dapat membantu mendeteksi encepalopati.

    27

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    28/38

    VIII. DIAGNOSIS

    Diagnosis ditegakkan atas dasar anamnesis riwayat penyakit pemeriksaan fiisk, dan pemeriksaan

    penunjang *

    1.Ana&ne'i'.

    - iwayat penyakit hati

    - iwayat kemungkinan adanya faktor pencetus

    dakah kelainan neuropsikiatri seperti perubahan tingkah laku, kepribadian, kecerdasan,

    kemampuan bicara dan sebagainya.

    . Pe&eri"'aan !i'i"

    - >entukan tingkat kesadaran atau tingkat encepalopati

    28

    http://3.bp.blogspot.com/_I0UHlGxoP6A/SH7CLLr6GAI/AAAAAAAAAI0/QOG3sSxx208/s1600-h/New+Picture+%282%29.bmp
  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    29/38

    - "tigma penyakit hati tanda-tanda kegagalan faal hati dan hipertensi portal#

    - danya kelainan neurologik yaitu inkoordinasi tremor, reflek patologi, kekakuan.

    - Kejang, disatria.

    - ;ejala infeksi berat atau septicemia

    - >anda-tanda dehidrasi

    - danya perdarahan gastrointestinal

    ).Pe&eri"'aan La-#rat#riu&

    a.Hematologi

    - Hemoglobin, hematokrit, hitung lekosit-eritrosi-trombosit, hitung jenis lekosit

    - 8ika diperlukan faal pembekuan darah.

    b. 'iokimia darah.

    - Cji faal hati yaitu transaminase, bilirubin, elektroforesis, protein, kolesterol,alkali fosfatase.

    - Cji faal ginjal yaitu 'C@, kreatinin serum

    - Kadar amoniak darah.

    $ada kerusakan sel hati seperti sirosis hepatis, terjadi peningkatan kadar amonia darah

    karena gangguan fungsi hati dalam mendetoksikasi amonia serta adanya pintas porto

    sistemik.

    - tas indikasi * Hbsg, anti-HA,+$, elektrolit, analisis gas darah

    c.Crin dan tinja rutin

    Pe&eri"'aan (enunjan% /

    a. !!; !lektroencefalografi#.

    Dengan pemeriksaan !!; terlihat peninggian amplitudo dan menurunnya jumlah siklus

    gelombang perdetik. >erjadi penurunan frekuensi dari gelombang normal lfa 7-03HG#.

    Tin%"at Ence(a$#(ati

    Fre"uen'i Ge$#&-an% EEG

    >ingkat 6 * +rekuensi lfa 7,1-03 siklusingkat ( * -7 siklusingkat (( * 1- siklus

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    30/38

    >ingkat ((( * 4-1 siklusingkat (A * 4 sikluses $sikometri.

    ara ini dapat membantu menilai tingkat kemampuan intelektual pasien yang mengalami

    koma hepatik subklinis. $enggunaanya sangat sederhana dan mudah melakukannya serta

    memberikan hasil dengan cepat dan tidak mahal. >es ini pertama kali dipakai oleh eitan eitan

    >rail )aking >est# yang digunakan secara luas pada ujian personel militer merika. Kemudian

    dilakukan modifikasi dari tes ini yang disebut sebagai Cji Hubung ngka. Dengan CH,

    encepalopati dibagi dalam ? kategori.

    Tin%"at Ence(a$#(ati

    Hasil Cji Hubung ngka CH# atau+umber onnection Test@># dalam detik

    Tin%"at En'e!a$#(ati

    Ha'i$ Uji Hu-un%

    An%"a 2UHA3 da$a&

    deti"

    @ormal 01-46

    >ingkat ( 40-16

    >ingkat (( 10-76

    >ingkat ((( 70-036

    >ingkat (A P036

    >es CH dapat dipakai untuk menilai tingkat encepalopati hepatik terutama untuk pasien sirosis

    hepatik yang rawat jalan.

    c. > "can Kepala

    'iasanya dilakukan dalam stadium koma hepatik yang parah untuk menilai udema otak

    dan menyingkirkan lesi structural terutama hematoma subdural pada alkoholis#.

    d.$ungsi lumbal.

    Cmumnya mengungkapkan hasil-hasil yang normal, kecuali peningkatan glutamin.

    airan serebrospinal dapat berwarna Gantokromat akibat meningkatnya kadar bilirubin. Hitung

    30

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    31/38

    sel darah putih cairan spinal yang meningkat menunjukan adanya infeksi. !dema otak dapat

    menyebabkan peningkatan tekanan.

    $emeriksaan laboratorium darah

    $emeriksaan laboratorium darah yang dapat diperiksa untuk mendiagnosis dan

    menemukan faktor pencetus ensefalopati hepatik adalah kadar amonia serum, kadar

    albumin serum, kadar elektrolit natrium dan kalium, dan seromarker untuk hepatitis virus

    ' dan . $ada ensefalopati hepatik dapat ditemukan hipoalbuminemia kadar albumin

    serum Q 4,1 gr < d=#, hiponatremia kadar @atrium serum Q041 meL

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    32/38

    Hipoglikemia

    ;angguan elektrolitHipoksia

    @arcosis karbon dioksida

    Gotemia

    Ketoasidosis

    nalisa Kimia Darah

    En'e!a$#(ati t#"'i"

    lkohol (ntoksikasi akut

    "indrom $ithdra$al

    "indrom 2ernicke-Korsakoff

    Obat-obatan psikotropik=ogam berat

    $emeriksaan kandungan alkohol darah

    espon terhadap tiamin

    Deteksi kadar toksik

    Le'i intracrania$

    $erdarahan subdural, subaraknoid,

    intraserebral#

    (nfark>umorbses

    )eningitis

    !nsefalitis!pilepsi atau ensefalopatipost-seizure

    ;angguan neuropsikiatrik

    > scan, )(, arteriografi

    $ungsi =umbar

    "erologi!lektroensefalografi

    >es neuropsikologi

    4. PENATALAKSANAAN

    $enatalaksanaan koma hepatik harus memperhatikan apakah koma hepatik yang terjadiadalah primer atau sekunder. $ada koma hepatik primer terjadinya koma akibat kerusakan

    parenkim hati yang berat tanpa adanya faktor pencetus, sedangkan pada koma hepatik sekunder

    terjadinya koma dipicu oleh faktor pencetus.

    1. K#&a +e(ati" ti(e a"ut.

    a. >indakan Cmum

    0.$enderita stadium (((-(A perlu perawatan suportif yang intensif yaitu tirah baring, bebaskan

    jalan nafas, pemberian oksigen, pasang kateter forley.3.$emantauan kesadaran, keadaan neuropsikiatri, system kardiopulmonal dan ginjal,

    keseimbangan cairan, elektrolit serta asam basa.4.$emberian kalori 3666 kalindakan Khusus

    ,engurangi pemasukan protein

    32

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    33/38

    $embatasan pemberian protein karena pemasukan protein yang berlebih akan

    meningkatkan kadar amonia, pada pasein dengan gangguan hati yang berat akan memperbesar

    kemungkinan terjadi encepalopati hepatik.

    Diet tanpa protein untuk stadium (((-(A

    Diet rendah protein 36gram

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    34/38

    obat ini seperti kram perut dapat turunkan dan mempercepat perawatan pasien di rumah sakit,

    tetapi terapi jangka lama dilaporkan dapat menimbulkan resistensi.

    c.$emberian sam mino antai abang # *

    $enderita koma hepatik perlu mendapatkan nutrisi parenteral. "ebagai langkah pertama

    dapat diberikan cairan dektrose 065 atau maltose 065, karena kebutuhan karbohidrat harus

    terpenuhi lebih dahulu. =angkah selanjutnya dapat diberikan cairan yang mengandung

    erapi nutrisi yang adekuat akan memperbaiki status nutrisi pasien. merupakan

    asam amino esensial yang terdiri dari leusin, isoleusin, dan valin, yang banyak terkandung dalam

    susu, produk susu, dan makanan nabati. $emberian pada sirosis hepatik dengan

    ensefalopati sub-klinis dapat mencegah ensefalopati yang lebih berat. "uplementasi juga

    memperbaiki rasio < sehingga status protein membaik dan mencegah katabolisme

    otot. $eneliti melaporkan pula bahwa asupan protein, lemak, dan karbohidrat yang adekuat, serta

    suplementasi formula yang diperkaya pada pasien sirosis hepatik dapat mencegah

    malnutrisi dan menambah harapan hidup.

    Tujuan (e&-erian AA56 (ada "#&a +e(ati" ada$a+

    a.Cntuk mendapatkan energi yang dibutuhkan tanpa memperberat fungsi hati.

    b.$emberian akan memperbaiki sintesis katekolamin pada jaringan perifer.c.sam amino rantai cabang akan mengurangi asam amino aromatik dalam darah.

    d.$emberian asam amino rantai cabang dengan dektrose hipertonik akan mengurangi

    hiperaminosidemia.

    d.Obat-obat lain *

    L7#rnit+ine L7a'(artat 2LOLA3

    =O= Hepa-)erG, )erG $harmaceuticals ;mgH, +rankfurt am )ain, ;ermany#.

    =O= tersedia dalam formula intra vena untuk pasien dengan kesadaran menurun dan formula

    oral. =O= adalah suatu garam stabil dengan 3 unsur asam amino. =-ornitine menstimuli siklus

    urea, dengan hasil akhir hilangnya amoniak darah. "edangkan keduanya yaitu =-ornitine dan =-

    aspartat adalah substrat dari glutamate transaminase, sehingga dapat meningkatkan kadar

    34

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    35/38

    glutamate. moniak digunakan dalam konversi glutamate menjadi glutamine oleh glutamine

    sintetase. 'erdasarkan beberapa penelitian di eropa =O= cukup efektif untuk pasien dengan

    hiperammonaemia dan encepalopati hepatik dalam menurunkan konsentrasi amoniak darah dan

    meningkatkan pencapaian psychometric. $enggunaan =-ornithine =-aspartat dikontraindikasikan

    pada pasien dengan gagal ginjal.

    8inc

    Defisiensi Ginc dapat terjadi pada pasien dengan sirosis hepatis. $emberian Ginc

    mempunyai potensi untuk meningkatkan aktivitas ornitine transcarbamylase, suatu enGim dalam

    siklus urea, sehingga dengan terjadinya ureagenesis dapat menurunkan amoniak. Minc sulfat dan

    Ginc acetate diberikan dengan dosis :66mg per hari oral, tetapi efektifetasnya masih dalam

    penelitian."odium benGote, "odium phenylbuthyrate, "odium phenilacetate.

    "odium benGoat berinteraksi dengan glycine untuk membentuk hippurate. !kskresinya diginjalmenyebabkan hilangnya amoniak. Dosis sodium benGoat 1 g oral diberikan 3 kali sehari dapat

    secara efektif mengendalikan encepalopati hepatik. >etapi penggunaan obat ini dibatasi karena

    risiko over load dan rasanya yang tidak enak."odium phenylbutyrate dikonversi menjadi

    phenyacetate. $henylacetate bereaksi dengan glutamine untuk membentuk

    phenylacetylglutamine. 'ahan ini dikeluarkan melalui urine yang hilang bersama dengan

    amonia. "odium phenylbutyrate 'uphenyl, ucyclyd, pharma, riG# dan sodium phenyacetate

    intravena dikombinasi dengan natrium benGoat digunakan untuk terapi hiperamonemia akibat

    rusaknya siklus urea.Hindari pemakaian sedativa atau hipnotika, kecuali bila penderita sangat

    gelisah dapat diberikan dimenhidrimat Dramamine# 16mg i.m* bila perlu diulangi tiap :-7 jam.

    $ilihan obat lain * fenobarbital, yang ekskresinya sebagian besar melalui ginjalAit K 06-36 mg

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    36/38

    4I. P5OGNOSIS

    $ada koma hepatik sekunder, bila faktor-faktor pencetus teratasi, maka dengan

    pengobatan standart hampir 765 pasien akan kembali sadar. $ada pasien dengan koma hepatik

    primer dan penyakit berat prognosis akan lebih buruk bila disertai hipoalbumin, ikterus, sertaasites. "ementara koma hepatik akibat gagal hati fulminan kemungkinan hanya 365 yang sadar

    kembali setelah dirawat pada pusat-pusat kesehatan.

    Prognosis penderita koma hepatik tergantung dari .a.$enyakit hati yang mendasari

    b.+akt or-faktor pencetus

    c.Csia, keadaan giGi.

    d.Derajat kerusakan parenkim hatie.Kemampuan regenerasi hati

    36

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    37/38

    D+> $C">K

    ommon laboratorium test. 366. vailable at http*echniLues. U 366?. p.33.

    David 2. !ncephalophaty Hepatic. 3606. vailable at

    http*

  • 7/26/2019 Koma Hapatikum Referat

    38/38