koma hapatikum referat
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
1/38
I. PENDAHULUAN
Hati merupakan salah satu organ yang sangat penting peranannya dalam mengatur
metabolisme tubuh, yaitu dalam proses anabolisme atau sintesis bahan-bahan yang penting untuk
kehidupan manusia seperti sintesis protein dan pembentukan glukosa, sedangkan dalam proses
katabolisme dengan melakukan detoksikasi bahan-bahan seperti amonia, berbagai jenis hormon
dan obat-obatan. Di samping itu hati juga berperan sebagai gudang tempat penyimpanan
bahan-bahan seperti glikogen dan beberapa vitamin dan memelihara aliran normal darah
splanknikus. Oleh karena itu terjadi kerusakan sel-sel parenkhim hati akut maupun kronik yang
berat, fungsi-fungsi tersebut akan mengalami gangguan atau kekacauan, sehingga dapat timbul
kelainan seperti ensefalopati hepatikum.
Koma hepatik adalah suatu sindrom neuropsikiatri, mempunyai spektrum klinik yang
luas, dapat timbul akibat penyakit hati yang berat, baik akut maupun yang menahun ditandai
adanya gangguan tingkah laku, gejala neurologik, astiriksis, berbagai derajat gangguan
kesadaran sampai koma, dan kelainan elektro ensefalografi. Koma hepatik merupakan sindrom
neuropsikiatrik yang terjadi pada penyakit hati. Definisi tersebut menyiratkan bahwa spektrum
klinis koma hepatik sangat luas, karena di dalamnya juga termauk pasien hepatitis fulminan serta
pasien sirosis dalam stadium ensefalopati hepatik subklinis !H"#. $asien sirosis hepatis yang
telah dapat diatasi keadaan koma hepatik akutnya, berada dalam keadaan koma hepatik kronik,
yang setiap saat dapat kembali mengalami episode akut apabila terdapat beberapa faktor seperti
infeksi, pendarahan gastrointestinal dan asupan protein berlebihan. $engobatan dini koma
hepatik meliputi setiap upaya terapeutik yang dilakukan pada koma hepatik kronik, untuk
mencegah terjadinya serangan !H akut. Karena terjadinya episode koma hepatik akut biasanya
didahului oleh keadaan dekompensasi fungsi# hati, pengobatan ini juga dapat bermakna
mempertahankan %keadaan kompensasi selama mungkin&. Dengan tercapainya kompensasi,
berarti secara subjektif pasien memperoleh kualitas hidup yang lebih baik sympton-free#.
'eberapa ahli menyebutkan ensefalopati hepatik dengan istilah koma hepatikum. Karenamanifestasinya tidak selalu dalam bentuk koma, melainkan terdiri atas beberapa tingkat
perubahan kesadaran maka untuk selanjutnya dipakai istilah ensefalopati hepatic. (stilah lain
adalah %$orto-"ystem !nchephalopathy& $"!#, tidak banyak dipakai lagi oleh karena ternyata
koma hepatik dapat terjadi tanpa kolateral porto-sistemik. )eskipun patogenesis yang tepat
tentang terjadinya koma hepatik belum diketahui sepenuhnya, namun hipotesa-hipotesa yang ada
1
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
2/38
menekankan peranan dari sel-sel parenkim hati yang rusak dengan atau tanpa adanya by pass
sehingga bahan-bahan yang diduga toksis terhadap otak tidak dapat dimetabolisir seperti *
ammonia, merkaptan, dan lain-lain dapat menumpuk dan mencapai otak. +aktor lain adalah
terjadinya perubahan pada neutransmitter, gangguan keseimbangan sam mino romatik
# dan sam mino antai abang # yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan.
"elain itu perlu disimak perubahan yang terjadi pada otak misalnya edema dan peningkatan
tekanan intra kranial, serta perubahan-perubahan pada astrosit terutama terjadi pada koma
hepatik akut +ulminant Hepatic +ailure#. Hal / hal tersebut perlu dicermati agar pengelolaan
penderita-penderita koma hepatik lebih terarah dengan hasil optimal.
II. ANATOMI HATI
2
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
3/38
Hati merupakan organ terbesar di dalam tubuh manusia, mempunyai berat sekitar 0.1 kg .
2alaupun berat hati hanya 3-45 dari berat tubuh , namun hati terlibat dalam 31-465 pemakaian
oksigen. "ekitar 466 milyar sel-sel hati terutama hepatosit yang jumlahnya kurang lebih 765,
merupakan tempat utama metabolisme intermedier. Koolman, 8 9 ohm K.H, 3660#
Hati manusia terletak pada bagian atas cavum abdominis, dibawah diafragma, dikedua
3
http://2.bp.blogspot.com/__EsrH_aUDgY/S6eT5-OtcMI/AAAAAAAAADQ/1_SdEeYYmU0/s1600-h/8039-050-C2194ABC.jpg -
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
4/38
sisi kuadran atas, yang sebagian besar terdapat pada sebelah kanan. 'eratnya 0366-0:66 gram.
$ermukaan atas terletak bersentuhan dibawah diafragma, permukaan bawah terletak bersentuhan
di atas organ-organ abdomen. Hepar difiksasi secara erat oleh tekanan intraabdominal dan
dibungkus oleh peritonium kecuali di daerah posterior-posterior yang berdekatan dengan vena
cava inferior dan mengadakan kontak langsung dengan diafragma.
Hepar dibungkus oleh simpai yg tebal, terdiri dari serabut kolagen dan jaringan elastis
yang disebut Kapsul ;lisson. "impai ini akan masuk ke dalam parenchym hepar mengikuti
pembuluh darah getah bening dan duktus biliaris. )assa dari hepar seperti spons yang terdiri dari
sel-sel yang disusun di dalam lempengan-lempengan< plate dimana akan masuk ke dalamnya
sistem pembuluh kapiler yang disebut sinusoid. "inusoid-sinusoid tersebut berbeda dengan
kapiler-kapiler di bagian tubuh yang lain, oleh karena lapisan endotel yang meliputinya terdiri
dari sel-sel fagosit yang disebut sel kupfer. "el kupfer lebih permeabel yang artinya mudah
dilalui oleh sel-sel makro dibandingkan kapiler-kapiler yang lain. =empengan sel-sel hepar
tersebut tebalnya 0 sel dan punya hubungan erat dengan sinusoid. $ada pemantauan selanjutnya
nampak parenkim tersusun dalam lobuli-lobuli Di tengah-tengah lobuli tedapat 0 vena sentralis
yang merupakan cabang dari vena-vena hepatika vena yang menyalurkan darah keluar dari
hepar#. Di bagian tepi di antara lobuli-lobuli terhadap tumpukan jaringan ikat yang disebut
traktus portalis< >(D yaitu traktus portalis yang mengandung cabang-cabang v.porta,
.hepatika, ductus biliaris. abang dari vena porta dan .hepatika akan mengeluarkan isinya
langsung ke dalam sinusoid setelah banyak percabangan "istem bilier dimulai dari canaliculi
biliaris yang halus yang terletak di antara sel-sel hepar dan bahkan turut membentuk dinding sel.
analiculi akan mengeluarkan isinya ke dalam intralobularis, dibawa ke dalam empedu yang
lebih besar , air keluar dari saluran empedu menuju kandung empedu.
4
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
5/38
Hati merupakan pusat dari metabolisme seluruh tubuh, merupakan sumber energi tubuh
sebanyak 365 serta menggunakan 36 / 315 oksigen darah. da beberapa fungsi hati yaitu *
0. +ungsi hati sebagai metabolisme karbohidrat
$embentukan, perubahan dan pemecahan KH, lemak dan protein saling berkaitan satu
sama lain. Hati mengubah pentosa dan heksosa yang diserap dari usus halus menjadi glikogen,
mekanisme ini disebut glikogenesis. ;likogen lalu ditimbun di dalam hati kemudian hati akan
memecahkan glikogen menjadi glukosa. $roses pemecahan glikogen menjadi glukosa disebut
glikogenelisis. Karena proses-proses ini, hati merupakan sumber utama glukosa dalam tubuh,
selanjutnya hati mengubah glukosa melalui heksosa monophosphat shunt dan terbentuklah
pentosa. $embentukan pentosa mempunyai beberapa tujuan* )enghasilkan energi, biosintesis
dari nukleotida, nucleic acid dan >$, dan membentuk< biosintesis senyawa 4 karbon 4# yaitu
piruvic acid asam piruvat diperlukan dalam siklus krebs#.
3. +ungsi hati sebagai metabolisme lemak
5
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
6/38
Hati tidak hanya membentuk atau mensintesis lemak tapi sekaligus mengadakan
katabolisis asam lemak. sam lemak dipecah menjadi beberapa komponen *
0."enyawa ? karbon / K!>O@ 'OD(!"
3."enyawa 3 karbon / >(A! !>>! dipecah menjadi asam lemak dan gliserol#
4.$embentukan cholesterol
?.$embentukan dan pemecahan fosfolipid
Hati merupakan pembentukan utama, sintesis, esterifikasi dan ekskresi kholesterol.
Dimana serum holesterol menjadi standar pemeriksaan metabolisme lipid.
4. +ungsi hati sebagai metabolisme protein
Hati mensintesis banyak macam protein dari asam amino. Dengan proses deaminasi, hati
juga mensintesis gula dari asam lemak dan asam amino. Dengan proses transaminasi, hati
memproduksi asam amino dari bahan-bahan non nitrogen. Hati merupakan satu-satunya organ
yang membentuk plasma albumin dan B - globulin dan organ utama bagi produksi urea. Crea
merupakan end product metabolisme protein. B - globulin selain dibentuk di dalam hati, juga
dibentuk di limpa dan sumsum tulang. / globulin hanya dibentuk di dalam hati. lbumin
mengandung E 17? asam amino.
?.+ungsi hati sehubungan dengan pembekuan darah
Hati merupakan organ penting bagi sintesis protein-protein yang berkaitan dengan
koagulasi darah, misalnya* membentuk fibrinogen, protrombin, faktor A, A((, (F, F. 'enda asing
menusuk kena pembuluh darah yang beraksi adalah faktor ekstrinsi, bila ada hubungan dengan
katup jantung / yang beraksi adalah faktor intrinsic. +ibrin harus isomer biar kuat pembekuannya
dan ditambah dengan faktor F(((, sedangkan Ait K dibutuhkan untuk pembentukan protrombin
dan beberapa faktor koagulasi.
1.+ungsi hati sebagai metabolisme vitamin
"emua vitamin disimpan di dalam hati khususnya vitamin , D, !, K
:.+ungsi hati sebagai detoksikasi
6
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
7/38
Hati adalah pusat detoksikasi tubuh, $roses detoksikasi terjadi pada proses oksidasi,
reduksi, metilasi, esterifikasi dan konjugasi terhadap berbagai macam bahan seperti Gat racun,
obat over dosis.
.+ungsi hati sebagai fagositosis dan imunitas
"el kupfer merupakan saringan penting bakteri, pigmen dan berbagai bahan melalui
proses fagositosis. "elain itu sel kupfer juga ikut memproduksi B - globulin sebagai imun livers
mechanism.
7. +ungsi hemodinamik
Hati menerima E 315 dari cardiac output, aliran darah hati yang normal E 0166 cc< menit
atau 0666 / 0766 cc< menit. Darah yang mengalir di dalam a.hepatica E 315 dan di dalam
v.porta 15 dari seluruh aliran darah ke hati. liran darah ke hepar dipengaruhi oleh faktor
mekanis, pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini berubah cepat pada waktu eIercise, terik
matahari, shock. Hepar merupakan organ penting untuk mempertahankan aliran darah.
III. DEFINISI KOMA HEPATIKUM
7
http://3.bp.blogspot.com/__EsrH_aUDgY/S6eXytELl9I/AAAAAAAAADo/3bs6htXf8vw/s1600-h/96843-004-DA1FFB45.jpg -
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
8/38
Koma hepatik ensefalopati hepatik# adalah sindroma neuropsikiatri pada penderita
penyakit hati berat. "indrom ini ditandai oleh kekacauan mental, tremor otot dan flapping tremor
yang dinamakan asteriksis. $erubahan mental diawali dengan perubahan kepribadian, hilang
ingatan dan iritabilitas yang dapat berlanjut hingga kematian akibat koma.
Koma hepatik ensefalopati sistem portal, ensefalopati hepatik# suatu kelainan dimana
fungsi otak yang mengalami kemunduran akibat Gat-Gat racun di dalam darah, yang dalam
keadaan normal dibuang oleh hati .
IV. ETIOLOGI
8
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
9/38
'ahan-bahan yang diserap ke dalam darah dari usus, akan melewati hati, dimana racun-
racunnya dibuang.
$ada ensefalopati hepatikum, yang terjadi adalah*
- racun-racun ini tidak dibuang karena fungsi hati terganggu
- telah terbentuk hubungan antara system portal dan sirkulasi umum sebagai akibat dari penyakit
hati#, sehingga beberapa racun tidak melewati hati
- pembedahan bypass untuk memperbaiki hipertensi portal shunt sistem portal# juga akan
menyebabkan beberapa racun tidak melewati hati.
papun penyebabnya, akibatnya adalah sampainya racun di otak dan mempengaruhi fungsi otak.
'ahan apa yang bersifat racun terhadap otak, secara pasti belum diketahui. >etapi
tingginya kadar hasil pemecahan protein dalam darah, misalnya ammonia, tampaknya memegang
peranan yang penting.
$ada penderita penyakit hati menahun, ensefalopati biasanya dipicu oleh *
- (nfeksi akut
- $emakaian alkohol
- >erlalu banyak makan protein, yang akan meningkatkan kadar hasil pemecahan protein
dalam darah
- $erdarahan pada saluran pencernaan, misalnya karena varises esophageal, juga bisa
menyebabkan bertumpuknya hasil pemecahan protein, yang secara langsung bisa
mengenai otak
- Obat-obat tertentu, terutama obat tidur, obat pereda dan diuretic
V. KLASIFIKASI
1.Menurut cara terjadinya.
a.Koma hepatik tipe akut
>imbul tiba-tiba dengan perjalanan penyakit yang pendek, sangat cepat memburuk dan
jatuh dalam kondisi koma, sering kurang dari 3? jam. >ipe ini antara lain hepatitis virus
fulminan, hepatitis karena obat halotan dan asetaminofen# dan racun, sidroma reye dan dapat
pula pada sirosis hepatis. $ejalanan penyakit eksplosif ditandai dengan delirium, kejang disertai
dengan edema otak. Kematian terutama disebabkan edema serebral yang patogenesisnya belum
9
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
10/38
jelas, kemungkinan akibat adanya perubahan permeabilitas sawar darah otak dan inhibisi
neuronal @a dan K# >$-ase serta perubahan osmolar karena metabolisme amonia.
b.Koma hepatik tipe kronik. >erjadinya dalam periode yang lama, berbulaan-bulan sampai bertahun-tahun. "uatu
contoh klasik yaitu encepalopati hepatik yang terjadi pada sirosis hepatik dengan kolateral sistem
portal yang ekstensif, dengan tanda-tanda gangguan mental, emosional atau kelainan neurologik
yang berangsur-angsur makin berat dan dicetuskan oleh bebrapa faktor pencetus seperti
aGotermia, sedatif, analgesik, perdarahan gastrointestinal, alkalosis metabolik, kelebihan protein,
infeksi, obstipasi, gangguan keseimbangan cairan dan pemakaian diuretik akan dapat
mencetuskan koma hepatik.
.Menurut !a"t#r eti#$#%inya.
a.Koma Hepatik $rimer < !ndogen
>erjadinya tanpa adanya faktor pencetus, merupakan tahap akhir dari kerusakan sel-sel
hati yang difus dan nekrosis sel hati yang meluas. $ada hepatitis fulminan terjadi kerusakan sel
hati yang difus dan cepat, sehingga kesadaran terganggu, gelisah, timbul disorientasi,
berteriak-teriak, kemudian dengan cepat jatuh dalam keadaan koma, sedangkan pada sirosis
hepatis disebabkan fibrosis sel hati yang meluas dan biasanya sudah ada sistem kolateral, ascites.
Disini gangguan disebabkan adanya Gat racun yang tidak dapat dimetabolisir oleh hati. )elalui
sistem portal < kolateral mempengaruhi susunan saraf pusat.
b.Koma hepatik "ekunder < !ksogen
>erjadi karena adanya faktor-faktor pencetus encepalopati hepatik *
1.Menin%"atnya Ania%ene'i'
- "ubstrate protein# untuk amoniagenesis meningkat
- (ntake protein meningkat
- $erdarahan saluran cerna
- Konstipasi
10
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
11/38
- Dehidrasi
- "ubstrate urea# untuk amoniagenesis meningkat
- ;agal ginjal
- Katabolisme protein meningkat
- (nfeksi
- Hipokalemia
- "epsis
.Fun%'i He(at#'e$$u$er Menurun
- Dehidrasi
- Hypotensi
- "epsis
- HypoIia
- nemia
- $erkembangan carsinoma hepatoselluler
- Obat-obat toksik
- >erpapar virus hepatitis
).Menin%"atnya P#rt#ca*a$ S+untin%
- >rombosis vena portal
- >ransjugular intrahepatic postosystemic shunt formation
- "urgical shunt formation
- "pontaneous shunt formation
,.Pen%%unaan #-at P'yc+#acti*e
- 'enGodiGepin
- !thanol
- nti nausea
- nti histamine
.Me"ani'&e yan% $ain /
11
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
12/38
)eningkatnya difusi amoniak ke blood brain barrier, alkalosis mungkin akan terjadi >ranfusi
darah, meningkatnya amoniagenesis dari tranfusi tidak seluruhnya diteliti.
0erda'ar"an (erja$anan (enya"itnya EH di-eda"an ata'/0. !H akut (fulminant hepatic failure), akibat kerusakan parenkim hati yang fulminan karena
infeksi virus, obat-obatan, Gat toksik dan perlemakan hati akut pada kehamilan. $erjalanan
penyakitnya eksplosif dan tanpa faktor pencetus.
3. !H kronik ensefalopati portosistemik#, akibat peningkatan tekanan portal dengan
konsekuensi adanya pintasan portal ke sistemik, menyebabkan berkurangnya fungsi proteksi
dan bersihan dari hati terhadap Gat toksik. ;ejalanya tidak progresif sehingga gejala
neuropsikiatri terjadi secara perlahan-lahan dan biasanya dicetuskan oleh faktor pencetus.
Klasifikasi lain membagi !H menjadi ensefalopati primer dan sekunder, yaitu*06
0. !H primer endogen#, disebabkan langsung oleh kerusakan hati yang difus atau nekrosis hati
yang meluas.
3. !H sekunder eksogen#, disebabkan bukan karena kerusakan hati secara langsung, tetapi
disebabkan oleh sebab lain atau adanya faktor presipitasi seperti perdarahan saluran cerna
dan gangguan elektrolit.
Klasifikasi !H menurut >he 2orking $arty on Hepatic !ncephalopathy pada kongres
dunia ke-00 dari ;astroenterology, Aienna 0JJ7# dapat dilihat pada gambar.
12
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
13/38
Fa"t#r Pencetu'
'eberapa faktor pencetus terjadinya !H dapat dibagi atas ? kelompok*
Kelompok produk nitrogen *
perdarahan gastrointestinal, hiperaGoemia, konstipasi, diet tinggi protein, h.pylori, uremia
Kelompok obat * opiat, benGodiaGepin, diuretik, sedatif, fenol
Kelompok ketidakseimbangan metabolik *
hipokalemia, alkalosis, hipoksia, hiponatremia, hiperkalemia, dehidrasi
=ain-lain *
infeksi peritonitis bakterial spontan, sepsis#, operasi
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
14/38
seiring perubahan komunikasi intrasel otak yang dihasilkan oleh perubahan dalam astrosit.
$erubahan perifer, diantaranya terdapat pada*
a. Csus halus
>erdapat kontroversi tentang peranan Helycobacter pylori, yang menghasilkan amonium
di lambung dalam patogenesis !H. "ebagian penelitian memperlihatkan prevalensi tinggi
infeksi pada individu dengan hepatitis alkoholik yang mengalami !H sebagaimana
individu dengan serosis dan ensefalopati kronik. >etapi eradikasi H.pylori ini tidak
mempengaruhi kadar amonium pada kelompok pasien ini dan berperan pada
perkembangan !H.
b. Komunikasi sistemik portal
Diperlihatkan bahwa sebagian kelainan kongenital yang menyebabkan shunt portal-
sistemik pada anak dapat muncul sebagai ensefalopati hepatik episodik, bahkan tanpa
kelainan hepar sebelumnya. $asien serosis dengan shunt portal-sistemik mudah
berkembang menjadi !H dibandingkan pasien tanpa shunt portal-sistemik
c. ;agal hepar
>erdapat berbagai penelitian yang melaporkan bahwa gagal hepar merupakan penyebab
utama !H, dimana terjadi penurunan kapasitas fungsi hepar yang berguna untuk
detoksifikasi amonium, sehingga meningkatkan kadar plasma amoniak dan memberikan
gejala klinis.
d. Otot
$enurunan masa otot pasien serosis dapat mencetuskan terjadinya !H. trofi otot tidak
hanya disebabkan kelainan hepar dan status nutrisi pasien, tetapi juga akibat peningkatan
sebagian sitokin seperti >@+- yang akan mengaktifkan faktor transkripsi seperti @K-a
yang mengakibatkan penurunan sintesis miosin. trofi otot ini berhubungan dengan
rendahnya kapasitas metabolik untuk mendetoksifikasi amonium dan glutamin, dan
menyebabkan perkembangan kearah !H.
$erubahan di otak, diantaranya *
a. Osmotik
"ebagian penelitian memperlihatkan adanya perubahan osmotik pada pasien dengan
edem serebri dan insufisiensi hepar. Otak yang edem, akan meningkatkan tekanan
intraserebral dan menyebabkan herniasi yang dapat menyebabkan kematian. ;lutamin
14
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
15/38
dihasilkan dari detoksifikasi amonium dalam astrosit, sebagai osmol organik yang dapat
menyebabkan edem dalam astrosit. Diamati bahwa saluran air aLuaphorin-?
mengendalikan air ke dalam sel. >erdapat juga bukti bahwa otak beradaptasi terhadap
perubahan selama kelainan hepar kronik. Determinasi langsung dan tak langsung osmol
organik dengan memakai spektroskopi pada pencitraan resonansi memperlihatkan
kehilangan myo-inositol, taurin, dan gliseril-fosfokolin, yang osmol-nya dipakai oleh
astrosit untuk pengaturan osmolalitas intrasel. $erubahan ini membuat otak lebih rentan
terhadap perubahan osmotik kedua.
b. Komunikasi aksonal
>erdapat bukti, pentingnya astrosit dalam mempertahankan fungsi neuron normal. $ada
!H tidak ada perubahan morfologi di neuron. "edangkan, sel lGheimer tipe (( astrosit#
memperlihatkan kelainan * dimana terjadi penurunan aktifitas transporter glutamat#,
meningkatkan ekspresi reseptor benGodiaGepin dan meningkatkan aktifitas monoamin
oksidase )O#. "ebagai akibatnya terjadi perubahan dalam komunikasi metabolik
antara astrosit dan sel lain. "ebagai contoh, astrosit menghasilkan neurosteroid yang
mengaktifkan reseptor ;' dan reseptor benGodiaGepin endogen.
c. Komunikasi endotel dengan astrosit * aliran darah otak dan !H
$asien dengan !H memiliki fluktuasi dalam perfusi serebral. "ebagian hewan
eksperimental memperlihatkan peningkatan perfusi serebral pada keadaan tingginya
kadar amonium. Hal ini diaktifkan oleh sinyal intraserebral yang dibangkitkan sesudah
sintesis glutamin dalam astrosit. Hipotermia dan edem serebri dapat juga memiliki
peranan penting dalam rendahnya perfusi serebral yang diperlihatkan pada hewan coba
d. Hipotesis lain *
0# monium
"esudah detoksifikasi amonium oleh astrosit sebagian perubahan neurokimia terjadi.
>erdapat berbagai faktor yang berinteraksi dengan amonium, menyebabkan perubahan
dalam astrosit hiponatremia, peningkatan sitokin, perubahan dalam ligand astrosit#,
yang menghasilkan substrat anatomi dan sinergisme neurokimia yang dapat
meningkatkan perkembagan !H. >etapi, tingginya kadar amonium tidak berhubungan
dengan beratnya ensefalopati. Di otak, amoniak dimetabolisme oleh astrosit menjadi
glutamin. ;lutamin kemudian disimpan dalam sel, menyebabkan pembengkakan sel.
15
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
16/38
moniak secara in vitro dapat mengubah loncatan perpindahan pada membran sel saraf
dan akan mengganggu keseimbangan potensial aksi sel saraf. >erjadi peningkatan
permeabilitas sawar darah otak tanpa rusaknya tight junction, mengakibatkan edema
serebri yang bisa berlanjut ke peningkatan >(K.
3# >oksisitas sinergisme
)enurut hipotesis ini terdapat neurotoksin yang bersinergi dengan amoniak seperti
merkaptan, asam lemak rantai pendek oktanoid#, fenol dan lain-lain. )erkaptan yang
dihasilkan dari metionin oleh bakteri usus, akan menghambat pompa @a-K >$ase. +enol
sebagai hasil metabolisme tirosin dan fenilamin dapat menekan aktivitas otak dan enGim
monoamin oksidase, laktat-dehidrogenase, suksinat dehidrogenase dan prolin oksidase
yang berpotensiasi dengan Gat toksik lain seperti amoniak, mengakibatkan terjadinya
koma hepatikum.
4# @eurotransmiter palsu
$enurunan asam amino rantai cabang dapat merubah masuknya asam amino ke dalam
otak, yang menjadi prekursor neurotransmiter palsu yang merubah sintesis glutamin,
seperti oktapamin dan feletanolamin yang lebih lemah dari dopamin dan norepinefrin .
$engalaman klinis dengan menambahkan asam amino merupakan terapi yang baik
karena asam amino memiliki efek langsung ke otot, meningkatkan detoksifikasi
amonium. 8alur neurotransmisi lain terlibat dalam perkembangan !H adalah serotonin 1-
H>#, opiat dan katekolamin. +aktor tambahan lain yang dapat menyebabkan episode !H
rekuren adalah status nutrisi khususnya pada penderita alkoholik yang mengalami
defisiensi vitamin dan mikronutrien, seperti kekurangan Minc yang merupakan kofaktor
dalam siklus urea. (su lain adalah kolonisasi H.pylori di lambung yang menghasilkan
urease.
?# 'enGodiaGepin endogen
monia diproduksi dari mukosa usus oleh bakteri sebagai degradasi dari amin, asam
amino, purin, dan urea. Dalam keadaan normal amonia ditranspor ke dalam hati melalui
sistem vena porta dan didetoksifikasi di hati dengan cara diubah menjadi urea melalui
siklus urea. "ecara umum, keadaan ini terganggu pada ensefalopati hepatik yang dapat
16
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
17/38
disebabkan oleh sel-sel hepatosit yang tidak mampu lagi memetabolisme Gat-Gat yang
tidak diperlukan tubuh dimana amonia merupakan Gat terpenting penyebab ensefalopati
hepatik atau darah dari vena porta melewati bypass# hati melalui sirkulasi kolateral
tindakan medis yang disebut Transjugular Intrahepatic Portosistemic Shunt#.
Karena hati tidak mampu lagi memetabolisme amonia, maka amonia masuk ke
sirkulasi sistemik. Ketika amonia melewati sawar darah otak, amonia akan diabsorbsi
oleh sel-sel astrosit dan kelebihan amonia dalam sirkulasi sitemik menyebabkan kadar
amonia yang menembus sawar darah otak juga berlebih sehingga astrosit menjadi
bengkak. Karena sel-sel astrosit menjadi bengkak, aktivitas neurotrasmitter inhibitor
;' meningkat sehingga suplai asam amino, air, dan elektrolit ke sel-sel lain di otak
menjadi terhambat dan menyebabkan kematian dari sel-sel otak.
"elain amonia, faktor lain yang dapat mempengaruhi peningkatan aktivitas ;'
adalah benzodiazepin like substance , yakni suatu Gat yang memiliki sifat seperti
benGodiaGepin yang sama-sama dapat berkompetisi untuk menduduki reseptor ;'.
(nflamasi berat pada tubuh dimanapun inflamasi itu berada dapat mencetuskan
ensefalopati hepatik melalui aktifitas sitokin dan lipopolisakarida bakteri pada sel-sel
astrosit.
$ada Transjugular Intrahepatic Portosistemic Shunt , komplikasi menjadi
ensefalopati hepatik disebabkan oleh peningkatan bioavaibilitas Gat-Gat toksik dan
hipoperfusi portal.
>abel >atanama !nsefalopati Hepatikum.
>ipe
!nsefalopati
Hepatikum H!#
>atanama "ubkategori "ubdivisi
!nsefalopati yang
berhubungan dengan
acute liver failure' !nsefalopati yang
berhubungan dengan
portal-systemic bypass
dan tidak disertai
penyakit intrinsik
17
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
18/38
hepatoselular
!nsefalopati yang
berhubungan dengan
sirosis cirrhosis# dan
hipertensi portal
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
19/38
;ambar $erubahan @europatologi pada strosit akibat ;agal Hati kut dan ;angguan
Hati Kronis.
'anyak faktor yang mempengaruhi patogenesis dari ensefalopati hepatikum. 'erikut
akan dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan dari
ensefalopati hepatikum. "ampai saat ini, peningkatan kadar amonia dalam darah dianggap
sebagai pemegang peranan terpenting dalam patogenesis dari ensefalopati hepatikum.
"elain itu, adanya gangguan pada neurotransmitter akibat peningkatan dari -aminobutyric
acid;'#, penurunan jumlah glutamate, dan peingkatandari benGodiaGepin endogen
serta neurosteroid juga memegang peranan dalam patogenesis ensefalopati hepatikum.
monia dianggap turut memegang peranan dalam menyebabkan gangguan
neurotransmitter tersebut.
0. monia
monia memegang peranan penting dalam menentukan tingkat keparahan dari
ensefalopati hepatik. Hal ini terbukti dari beberapa penelitian yang menunjukkan
tingginya tingkat amonia dalam darah pada pasien dengan ensefalopati hepatik. "elain
itu, level amonia yang tertinggi ditemukan pada pasien yang berada dalam keadaan
koma.
>abel asio Konsentrasi monia Otak-Darah * !fek dari ;agal Hati.
Nmoniaotak
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
20/38
@ormal 3
;agal Hati Kronis 4-?;agal Hati kut 7
monia merupakan Gat yang dihasilkan melalui penyerapan glutamin di intestinal.
;lutamin yang diserap kemudian diubah menjadi glutamat dan amonia melalui kerja
enGim glutaminase. monia yang dihasilkan akan diubah menjadi urea oleh hepatosit
periportal dan glutamin oleh hepatosit perivenous. $ada keadaan normal, hati dapat
membersihkan hampir semua amonia dalam aliran vena porta, sehingga amonia tidak
masuk ke dalam aliran sistemik.
$ada keadaan gangguan hati, pembentukan urea di hati tidak berjalan dengan
baik. "elain itu, pada keadaan sirosis, amonia yang dibawa dari sistem pencernaan
tidak dialirkan melalui vena porta, namun dibawa langsung ke dalam sirkulasi sistemik
melaluiportosystemic shunt. Hal ini menyebabkan terjadinya hiperammonemia. Cntuk
mengkompensasi peningkatan kadar amonia dalam darah, otak mengambil peranan
sebagai tempat utama dalam detoksifikasi amonia.
'agian dari otak yang memegang peranan terpenting dalam proses detoksifikasi
amonia adalah astrosit. strosit merupakan sel paling banyak ditemukan pada korteks
serebri dan berfungsi dalam regulasi ion dalam otak, regulasi neurotransmiter,
pengaturan sawar darah otak, dan penyediaan nutrisi bagi neuron. monia dieliminasi
melalui proses amidasi glutamat menjadi glutamin. $enumpukan glutamin di astrositmenyebabkan terjadinya peningkatan tekanan osmosis sehingga terjadi pembengkakan
dari astrosit. Dampak dari hiperammonemia juga dipengaruhi oleh kemampuan astrosit
dalam mempertahankan keseimbangan osmotik dengan pengeluraran osmolit, seperti
myo-inositol sebagai respon dari penumpukan glutamin. Oleh karena itu, pasien
dengan hiponatremia maupun hiperammonemia kronis lebih sensitif terhadap
peningkatan kadar amonia secara mendadak.
20
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
21/38
;ambar $atogenesis >erjadinya $embengkakan strosit pada Hiperammonemia.7
"elain itu, amonia dalam konsentrasi yang tinggi dalam darah memiliki efek
samping terhadap sistem saraf pusat. Hiperammonemia mempengaruhi pengaturan
neurotransmitter, baik inhibitor maupun eksitator. Dalam keadaan gagal hati akut,
terjadi alkalinisasi dari sitosil yang menyebabkan pelepasan glutamat pada sinaps.
;lutamat merupakan suatu neurotransmiter utama yang bersifat eksitator pada otak.
$elepasan glutamat menyebabkan overaktivasi dari reseptor glutamat ionotropik,
reseptor @-methyl-D-aspartat. Hal ini dihubungkan dengan kejang yang terjadi pada
ensefalopati hepatikum pada gagal hati akut."ebaliknya, pada penyakit hati kronis terjadi perubahan keseimbangan
neurotransmitter dimana neurotransmitter inhibitor mengalami peningkatan. Hal ini
disebabkan karena terjadinya penurunan jumlah glutamat dan reseptor glutamat pada
neuron post-sinaptik sehingga terjadi penurunan neuroeksitasi. "elain itu, beberapa
hipotesis menyatakan terjadinya peningkatan tonus ;'ergik pada pasien dengan
ensefalopati hepatikum. ;' merupakan salah satu neurotransmitter yang berfungsi
sebagai inhibitor. Hiperammonemia diketahui dapat menghambat pengambil ;'
oleh astrosit, peningkatan muatan klorida neuron dengan kerja langsung pada kompleks
reseptor ;', dan potensiasi ikatan pada reseptor ;'.$ercobaan dengan tikus menunjukkan bahwa gangguan hati kronis dan
hiperammonemia menyebabkan gangguan dariglutamate-nitric o!ide c"#P path$ay
21
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
22/38
yang diaktivasi oleh reseptor @)D dan penting dalam proses belajar. Hal ini
menyebabkan adanya gangguan pada memori jangka pendek pada pasien dengan
ensefalopati hepatikum yang minimal.
3. (nflamasi+aktor presipitasi dari manifestasi akut pada gangguan hati kronis yang sering
ditemukan adalah sepsis. Hati merupakan pertahanan pertama terhadap agen infeksius
yang dibawa dari saluran pencernaan. Darah yang mengandung agen infeksius dibawa
melalui parenkim hati sehingga memungkinkan untuk sel-sel imun menangkap
sebagian besar mikroba di sistem vena portal. "irosis dan portosystemic shunt
menyebabkan adanya perubahan dari sistem hemodinamik tersebut. Hal ini
menyebabkan banyaknya mikroba yang dapat memasuki sirkulasi darah sistemik
sehingga menyebabkan adanya endotoksinemia dan inflamasi yang kronis. "elain itu,
pembengkakan dari astrosit yang terjadi akibat adanya hiperammonemia juga
menyebabkan adanya gangguan dari aliran darah ke otak. strosit merupakan sel yang
berperan penting dalam pembentukan sawar darah otak dan pengaturan sistem
serebrovaskular.
;ambar Diagram )engenai Hubungan (nflamasi dan liran Darah ke Otak >erhadap)anifestasi Klinik !nsefalopati Hepatikum.
strosit dan sel-sel mikroglia merupakan penghasil sitokin sebagai respon
terhadap kerusakan atau inflamasi yang terjadi di otak. "itokin yang pertama kali
dihasilkan adalah tumor necrosis factor >@+-#. Hal ini terlihat dengan ditemukan
22
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
23/38
adanya peningkatan dari serum inflamasi, seperti >@+-#, interleukin-0 beta (=-0 #,
(=-:, dan (=-07 pada ensefalopati hepatikum. )ediator-mediator inflamasi ini
menyebabkan adanya potensiasi dari efek amonia pada sistem saraf pusat sehingga
adanya peningkatan level glutamine, penurunan myoinositol otak, dan peningkatan
kandungan cairan dalam otak. "elain itu, >@+- memiliki efek terhadap permeabilitas
sel endotelial yang berpotensi menyebabkan gangguan dari fungsi sawar darah otak.
4. )angan
)angan merupakan salah satu neurotoksin yang kuat pada manusia dan primata. Mat
ini ditemukan di otak pada ensefalopati menggunakan )( dan memiliki korelasi
terhadap keadaan psikometrik dan fati%ue& $eningkatan serum mangan pada penderita
gagal hati disebabkan karena adanya penurunan dari ekskresi bilier. Hal inimenyebabkan penumpukan mangan pada daerah-daerah yang memiliki aliran darah
yang tinggi, seperti basal ganglia. )enurut beberapa postulat dinyatakan bahwa
mangan memiliki efek neurotoksin yang sinergis dengan amonia dan menyebabkan
tingginya radikal bebas serta gangguan pada integritas selular astrosit.
VII. MANIFESTASI KLINIS
Dari perspektif neurologi, terdapat beberapa gejala dan tanda !H, yaitu*
0. $erubahan status mental.
$asien memperlihatkan perubahan perilaku ringan stadium (# yang kadang teramati oleh
anggota keluarga. )isalnya pasien kesulitan dalam melakukan perhitungan matematis yang
sederhana, perubahan siklus bangun-tidur yang ditandai dengan kesulitan memulai tidur di
malam hari dan mengantuk di siang hari. 'ila ensefalopati berlanjut, pasien akan terlihat letargi
dan cenderung somnolen stadium ((#. $ada stadium (((, kesadaran pasien stupor dan menjadi
koma pada stadium (A dengan derajat respon yang bervariasi terhadap rangsangan nyeri.
Klasifikasi ini dikenal dengan 'est aven lassification&
3. Kelainan pada neuromuskular
a# steriIis
steriksis adalah tanda klasik dari !H, meskipun bisa juga terlihat pada ensefalopati
metabolik lainnya seperti pada uremia, retensi O3dan hipomagnesia#. $ada mulanya
23
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
24/38
digambarkan sebagai gerakan palmar flapping yang terjadi tiba-tiba saat tangan
dikembangkan pada posisi dorsofleksi pada pergelangan tangan. steriIis juga sering
terjadi pada otot-otot kaki, lidah, dagu.$atogenesis asteriIis ini belum diketahui secara
pasti, diduga disebabkan oleh gangguan fungsi ganglia basal dan talamus.
b# ;angguan traktus kortikospinal
$ada pasien !H stadium yang berat, dapat dijumpai reflek babinski bilateral dan klonus.
c# !dema serebri
"eperti pada kelainan neurologi lainnya, edema serebri dapat tidak terdeteksi hingga
terjadi suatu peningkatan >(K yang jelas. Oleh karena itu penting untuk memantau
reflek pupil dan reflek okulovestibuler pada gagal hati akut. $ada sirosis hepatis, edema
serebri ringan tidak terdiagnosis secara klinis.
d# ;ejala ekstrapiramidal
$ada pasien dengan penyakit hati tahap lanjut, dapat mengalami hipokinesia,
rigiditas dan tremor postural seperti pada penyakit $arkinson.
e# Degenerasi hepatoserebral.
$ada pasien dengan pintasan portosistemik yang berlangsung lama, dapat mengalami
degenerasi hepatoserebral berupa ac%uired hepatolenticular degeneration. ;ejala
ekstrapiramidal dan serebelar yang terutama terlihat, bersamaan dengan gejala
paraparesis spastis, perubahan mood dan demensia.
f# ;angguan respirasi.
)erkaptan, suatu produk dari metabolisme bakteri usus dihubungkan dengan bau nafas
yang busuk fetor hepatikus#. 'isa juga dijumpai hiperventilasi akibat stimulasi pusat
pernafasan yang diinduksi oleh glutamat.
"elain klasifikasi menurut 'est aven lassificationdiatas, klasifikasi yang dibuat oleh
>rey et al 0J::# juga sering digunakan. >rey et al memasukan hasil rekaman
elektroensefalografi !!;# sebagai salah satu kriteria. Klasifikasi tersebut adalah *
0. "tadium 0 prodromal#
a. >erjadi perubahan mental, berupa 0# kepandaian menurun, 3# tidur terganggu atau tidak
teratur, 4# euforia dan kadangkala depresi, ?# kebingungan yang ringan dan
berfluktuasi, 1# bereaksi lambat, :# bicara tidak jelas, dan # suara monoton.
24
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
25/38
b. >remor ada, tapi sedikit
c. >idak ada perubahan pada rekaman !!;
3. "tadium 3 impending koma atau prekoma#
a. $erubahan mental sama dengan stadium 0, tapi lebih nyata
b. >erdapatflapping tremor. Kadang dapat terjadi tremor pada kelopak mata yang tertutup,
pada bibir yang dikatupkan dan pada lidah yang dijulurkan.
c. $ada !!; terlihat kelainan berupa perlambatan gelombang otak
4. "tadium 4 stupor#
a. )ulai tampak seperti tidur, tetapi kadang masih ada reaksi. 'erbicara inkoheren dan
kekacauan pikiran makin nyata.
b. *lapping tremorbiasanya ada bila pasien masih bisa kooperatif
c. !!; abnormal
?. "tadium ? koma dalam#
a. >erlihat seperti orang tidur yang dalam dan nyenyak. 'isa atau tidak bereaksi terhadap
rangsangan
b. >remor tidak ada
c. !!; abnormal
"pektrum klinis encepalopati hepatik sangat luas sekali dari asimtomatik hingga koma
hepatik. ;ejala dan tanda klinis ensepalopati hepatik dapat timbul sangat cepat dan berkembang
menjadi koma bila gagal hati pada penderita hepatitis fulminan. $ada penderita sirosis,
perkembangannya berlangsung lebih lambat dan bila ditemukan pada stadium dini masih
reversible. )anifestasi klinis encepalopati hepatik biasanya didahului oleh dekompensasi hati
dan adanya faktor pencetus yang berupa keadaan amoniagenik seperti makan protein berlebih,
perdarahan gastrointestinal atau program obat sedative. .)anifestasi encepalopati hepatik adalah
gabungan dari ganguan mental dan neurologik. ;ambaran klinik encepalopati hepatik sangat
bervariasi, tergantung progresivitas penyakit ini, penyebab, dan ada tidaknya berdasarkan status
mental, adanya asteriksis serta kelainan !!;.
25
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
26/38
Koma hepatik subklinis asimtomatis# merupakan awal terjadinya encephalopathy
hepatik, pasien tampak normal secara klinis tetapi tidak demikian pada uji psikometrik idak begitu jelas dan mungkin sukar diketahui. >anda yang berbahaya adalah sedikit
perubahan kepribadian dan tingkah laku, termasuk penampilan yang tidak terawat baik,
pandangan mata kosong, bicara tidak jelas, tertawa sembarangan, pelupa dan tidak mampu
memusatkan pikiran. $enderita mungkin cukup rasional, hanya terkadang tidak kooperatif atau
sedikit kurang ajar. $emantauan yang seksama menunjukkan bahwa mereka lebih letargi atau
tidur lebih lama dari biasanya atau irama tidurnya terbalik.
Stadium II
=ebih menonjol daripada stadium ( dan mudah diketahui. >erjadi perubahan perilaku
yang tidak semestinya dan pengendalian sfingter tidak dapat terus dipertahankan. Kedutan otot
generalisata dan asteriksis merupakan temuan yang khas. steriksis atau flapping tremor dapat
dicetuskan bila penderita disuruh mengangkat kedua lengannya dengan lengan atas difiksasi,
pergelangan tangan hiperekstensi dan jari-jari terpisah. $erasat ini menyebabkan gerakan fleksi
dan ekstensi involunter cepat dari pergelangan tangan dan sendi metakarpofalang. steriksis
merupakan suatu manisfestasi perifer gangguan metabolisme otak. Keadaan seperti ini dapat juga
timbul pada sindroma uremia. $ada tahap ini, letargi serta perubahan sifat dan kepribadian
menjadi lebih jelas terlihat.praksia konstitusional adalah gambaran lain yang mencolok dari
encepalopati hepatik. $enderita tidak dapat menulis atau menggambar dengan baik seperti
menggambar dengan baik seperti menggambar bintang atau rumah. "ederetan tulisan tangan atau
gambar merupakan cara berguna untuk menentukan perkembangan encepalopati.
26
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
27/38
Stadium III
$enderita dapat mengalami kebingungan yang nyata dengan perubahan perilaku. 'ila
pada saat ini penderita hanya diberi sedatif dan bukan pengobatan untuk mengatasi proses
toksiknya, maka mungkin encepalopati akan berkembang menjadi koma dan prognosisnya fatal.
"elama stadium ini, penderita dapat tidur sepanjang waktu. !lektroencepalogram mulai berubah
pada stadium (( dan menjadi abnormal pada stadium ((( dan (A.
Stadium IV
$enderita masuk dalam keadaan koma yang tidak dapat dibangunkan, sehingga timbul
refleks hiperaktif dan tanda babinsky. $ada saat ini bau yang apek yang manis fetor hepatikum#
dapat tercium pada napas penderita atau bahkan waktu masuk kedalam kamarnya. +etor
hepatikum merupakan tanda prognosis yang buruk dan intensitas baunya sangat berhubungan
dengan derajat somnolensia dan kekacauan. Hasil pemeriksaan laboratorium tambahan adalah
kadar amonia darah yang meningkat dan hal ini dapat membantu mendeteksi encepalopati.
27
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
28/38
VIII. DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan atas dasar anamnesis riwayat penyakit pemeriksaan fiisk, dan pemeriksaan
penunjang *
1.Ana&ne'i'.
- iwayat penyakit hati
- iwayat kemungkinan adanya faktor pencetus
dakah kelainan neuropsikiatri seperti perubahan tingkah laku, kepribadian, kecerdasan,
kemampuan bicara dan sebagainya.
. Pe&eri"'aan !i'i"
- >entukan tingkat kesadaran atau tingkat encepalopati
28
http://3.bp.blogspot.com/_I0UHlGxoP6A/SH7CLLr6GAI/AAAAAAAAAI0/QOG3sSxx208/s1600-h/New+Picture+%282%29.bmp -
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
29/38
- "tigma penyakit hati tanda-tanda kegagalan faal hati dan hipertensi portal#
- danya kelainan neurologik yaitu inkoordinasi tremor, reflek patologi, kekakuan.
- Kejang, disatria.
- ;ejala infeksi berat atau septicemia
- >anda-tanda dehidrasi
- danya perdarahan gastrointestinal
).Pe&eri"'aan La-#rat#riu&
a.Hematologi
- Hemoglobin, hematokrit, hitung lekosit-eritrosi-trombosit, hitung jenis lekosit
- 8ika diperlukan faal pembekuan darah.
b. 'iokimia darah.
- Cji faal hati yaitu transaminase, bilirubin, elektroforesis, protein, kolesterol,alkali fosfatase.
- Cji faal ginjal yaitu 'C@, kreatinin serum
- Kadar amoniak darah.
$ada kerusakan sel hati seperti sirosis hepatis, terjadi peningkatan kadar amonia darah
karena gangguan fungsi hati dalam mendetoksikasi amonia serta adanya pintas porto
sistemik.
- tas indikasi * Hbsg, anti-HA,+$, elektrolit, analisis gas darah
c.Crin dan tinja rutin
Pe&eri"'aan (enunjan% /
a. !!; !lektroencefalografi#.
Dengan pemeriksaan !!; terlihat peninggian amplitudo dan menurunnya jumlah siklus
gelombang perdetik. >erjadi penurunan frekuensi dari gelombang normal lfa 7-03HG#.
Tin%"at Ence(a$#(ati
Fre"uen'i Ge$#&-an% EEG
>ingkat 6 * +rekuensi lfa 7,1-03 siklusingkat ( * -7 siklusingkat (( * 1- siklus
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
30/38
>ingkat ((( * 4-1 siklusingkat (A * 4 sikluses $sikometri.
ara ini dapat membantu menilai tingkat kemampuan intelektual pasien yang mengalami
koma hepatik subklinis. $enggunaanya sangat sederhana dan mudah melakukannya serta
memberikan hasil dengan cepat dan tidak mahal. >es ini pertama kali dipakai oleh eitan eitan
>rail )aking >est# yang digunakan secara luas pada ujian personel militer merika. Kemudian
dilakukan modifikasi dari tes ini yang disebut sebagai Cji Hubung ngka. Dengan CH,
encepalopati dibagi dalam ? kategori.
Tin%"at Ence(a$#(ati
Hasil Cji Hubung ngka CH# atau+umber onnection Test@># dalam detik
Tin%"at En'e!a$#(ati
Ha'i$ Uji Hu-un%
An%"a 2UHA3 da$a&
deti"
@ormal 01-46
>ingkat ( 40-16
>ingkat (( 10-76
>ingkat ((( 70-036
>ingkat (A P036
>es CH dapat dipakai untuk menilai tingkat encepalopati hepatik terutama untuk pasien sirosis
hepatik yang rawat jalan.
c. > "can Kepala
'iasanya dilakukan dalam stadium koma hepatik yang parah untuk menilai udema otak
dan menyingkirkan lesi structural terutama hematoma subdural pada alkoholis#.
d.$ungsi lumbal.
Cmumnya mengungkapkan hasil-hasil yang normal, kecuali peningkatan glutamin.
airan serebrospinal dapat berwarna Gantokromat akibat meningkatnya kadar bilirubin. Hitung
30
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
31/38
sel darah putih cairan spinal yang meningkat menunjukan adanya infeksi. !dema otak dapat
menyebabkan peningkatan tekanan.
$emeriksaan laboratorium darah
$emeriksaan laboratorium darah yang dapat diperiksa untuk mendiagnosis dan
menemukan faktor pencetus ensefalopati hepatik adalah kadar amonia serum, kadar
albumin serum, kadar elektrolit natrium dan kalium, dan seromarker untuk hepatitis virus
' dan . $ada ensefalopati hepatik dapat ditemukan hipoalbuminemia kadar albumin
serum Q 4,1 gr < d=#, hiponatremia kadar @atrium serum Q041 meL
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
32/38
Hipoglikemia
;angguan elektrolitHipoksia
@arcosis karbon dioksida
Gotemia
Ketoasidosis
nalisa Kimia Darah
En'e!a$#(ati t#"'i"
lkohol (ntoksikasi akut
"indrom $ithdra$al
"indrom 2ernicke-Korsakoff
Obat-obatan psikotropik=ogam berat
$emeriksaan kandungan alkohol darah
espon terhadap tiamin
Deteksi kadar toksik
Le'i intracrania$
$erdarahan subdural, subaraknoid,
intraserebral#
(nfark>umorbses
)eningitis
!nsefalitis!pilepsi atau ensefalopatipost-seizure
;angguan neuropsikiatrik
> scan, )(, arteriografi
$ungsi =umbar
"erologi!lektroensefalografi
>es neuropsikologi
4. PENATALAKSANAAN
$enatalaksanaan koma hepatik harus memperhatikan apakah koma hepatik yang terjadiadalah primer atau sekunder. $ada koma hepatik primer terjadinya koma akibat kerusakan
parenkim hati yang berat tanpa adanya faktor pencetus, sedangkan pada koma hepatik sekunder
terjadinya koma dipicu oleh faktor pencetus.
1. K#&a +e(ati" ti(e a"ut.
a. >indakan Cmum
0.$enderita stadium (((-(A perlu perawatan suportif yang intensif yaitu tirah baring, bebaskan
jalan nafas, pemberian oksigen, pasang kateter forley.3.$emantauan kesadaran, keadaan neuropsikiatri, system kardiopulmonal dan ginjal,
keseimbangan cairan, elektrolit serta asam basa.4.$emberian kalori 3666 kalindakan Khusus
,engurangi pemasukan protein
32
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
33/38
$embatasan pemberian protein karena pemasukan protein yang berlebih akan
meningkatkan kadar amonia, pada pasein dengan gangguan hati yang berat akan memperbesar
kemungkinan terjadi encepalopati hepatik.
Diet tanpa protein untuk stadium (((-(A
Diet rendah protein 36gram
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
34/38
obat ini seperti kram perut dapat turunkan dan mempercepat perawatan pasien di rumah sakit,
tetapi terapi jangka lama dilaporkan dapat menimbulkan resistensi.
c.$emberian sam mino antai abang # *
$enderita koma hepatik perlu mendapatkan nutrisi parenteral. "ebagai langkah pertama
dapat diberikan cairan dektrose 065 atau maltose 065, karena kebutuhan karbohidrat harus
terpenuhi lebih dahulu. =angkah selanjutnya dapat diberikan cairan yang mengandung
erapi nutrisi yang adekuat akan memperbaiki status nutrisi pasien. merupakan
asam amino esensial yang terdiri dari leusin, isoleusin, dan valin, yang banyak terkandung dalam
susu, produk susu, dan makanan nabati. $emberian pada sirosis hepatik dengan
ensefalopati sub-klinis dapat mencegah ensefalopati yang lebih berat. "uplementasi juga
memperbaiki rasio < sehingga status protein membaik dan mencegah katabolisme
otot. $eneliti melaporkan pula bahwa asupan protein, lemak, dan karbohidrat yang adekuat, serta
suplementasi formula yang diperkaya pada pasien sirosis hepatik dapat mencegah
malnutrisi dan menambah harapan hidup.
Tujuan (e&-erian AA56 (ada "#&a +e(ati" ada$a+
a.Cntuk mendapatkan energi yang dibutuhkan tanpa memperberat fungsi hati.
b.$emberian akan memperbaiki sintesis katekolamin pada jaringan perifer.c.sam amino rantai cabang akan mengurangi asam amino aromatik dalam darah.
d.$emberian asam amino rantai cabang dengan dektrose hipertonik akan mengurangi
hiperaminosidemia.
d.Obat-obat lain *
L7#rnit+ine L7a'(artat 2LOLA3
=O= Hepa-)erG, )erG $harmaceuticals ;mgH, +rankfurt am )ain, ;ermany#.
=O= tersedia dalam formula intra vena untuk pasien dengan kesadaran menurun dan formula
oral. =O= adalah suatu garam stabil dengan 3 unsur asam amino. =-ornitine menstimuli siklus
urea, dengan hasil akhir hilangnya amoniak darah. "edangkan keduanya yaitu =-ornitine dan =-
aspartat adalah substrat dari glutamate transaminase, sehingga dapat meningkatkan kadar
34
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
35/38
glutamate. moniak digunakan dalam konversi glutamate menjadi glutamine oleh glutamine
sintetase. 'erdasarkan beberapa penelitian di eropa =O= cukup efektif untuk pasien dengan
hiperammonaemia dan encepalopati hepatik dalam menurunkan konsentrasi amoniak darah dan
meningkatkan pencapaian psychometric. $enggunaan =-ornithine =-aspartat dikontraindikasikan
pada pasien dengan gagal ginjal.
8inc
Defisiensi Ginc dapat terjadi pada pasien dengan sirosis hepatis. $emberian Ginc
mempunyai potensi untuk meningkatkan aktivitas ornitine transcarbamylase, suatu enGim dalam
siklus urea, sehingga dengan terjadinya ureagenesis dapat menurunkan amoniak. Minc sulfat dan
Ginc acetate diberikan dengan dosis :66mg per hari oral, tetapi efektifetasnya masih dalam
penelitian."odium benGote, "odium phenylbuthyrate, "odium phenilacetate.
"odium benGoat berinteraksi dengan glycine untuk membentuk hippurate. !kskresinya diginjalmenyebabkan hilangnya amoniak. Dosis sodium benGoat 1 g oral diberikan 3 kali sehari dapat
secara efektif mengendalikan encepalopati hepatik. >etapi penggunaan obat ini dibatasi karena
risiko over load dan rasanya yang tidak enak."odium phenylbutyrate dikonversi menjadi
phenyacetate. $henylacetate bereaksi dengan glutamine untuk membentuk
phenylacetylglutamine. 'ahan ini dikeluarkan melalui urine yang hilang bersama dengan
amonia. "odium phenylbutyrate 'uphenyl, ucyclyd, pharma, riG# dan sodium phenyacetate
intravena dikombinasi dengan natrium benGoat digunakan untuk terapi hiperamonemia akibat
rusaknya siklus urea.Hindari pemakaian sedativa atau hipnotika, kecuali bila penderita sangat
gelisah dapat diberikan dimenhidrimat Dramamine# 16mg i.m* bila perlu diulangi tiap :-7 jam.
$ilihan obat lain * fenobarbital, yang ekskresinya sebagian besar melalui ginjalAit K 06-36 mg
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
36/38
4I. P5OGNOSIS
$ada koma hepatik sekunder, bila faktor-faktor pencetus teratasi, maka dengan
pengobatan standart hampir 765 pasien akan kembali sadar. $ada pasien dengan koma hepatik
primer dan penyakit berat prognosis akan lebih buruk bila disertai hipoalbumin, ikterus, sertaasites. "ementara koma hepatik akibat gagal hati fulminan kemungkinan hanya 365 yang sadar
kembali setelah dirawat pada pusat-pusat kesehatan.
Prognosis penderita koma hepatik tergantung dari .a.$enyakit hati yang mendasari
b.+akt or-faktor pencetus
c.Csia, keadaan giGi.
d.Derajat kerusakan parenkim hatie.Kemampuan regenerasi hati
36
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
37/38
D+> $C">K
ommon laboratorium test. 366. vailable at http*echniLues. U 366?. p.33.
David 2. !ncephalophaty Hepatic. 3606. vailable at
http*
-
7/26/2019 Koma Hapatikum Referat
38/38