koloid ppt

36
Diah Tristiani Dyah Putri Ayu D Liska Hartikasari M. Nur Miftahuddin

Upload: dyah-putri-ayu-dinastyar

Post on 08-Aug-2015

613 views

Category:

Documents


72 download

DESCRIPTION

koloid

TRANSCRIPT

Diah Tristiani

Dyah Putri Ayu D

Liska Hartikasari

M. Nur Miftahuddin

Merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nm). Bersifat homogen

berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan, misalnya

KOLOID

Sistem dispersi adalah sistem dimana suatu zat terbagi halus atau terdispersi dalam zat lain, koloid merupakan suatu sistem dispersi, karena terdiri dari dua fasa, yaitu fasa terdispersi (fasa yang tersebar halus) dan fasa pendispersi. Fase terdispersi umumnya memiliki jumlah yang lebih kecil atau mirip dengan zat terlarut dan fasa pendispersi jumlahnya lebih besar atau mirip pelarut dalam suatu larutan.

Zat yang terdispersi tersebut berjarak ukuran antara dimensi partikel – partikel atomik dan molekular sampai partikel – partikel yang berukuran milimeter, ukurannya dapat diklasifikasikan baik yang sebagai membentuk dispersi molekular maupun dispersi koloidal. Beberapa suspensi dan emulsi dapat mengandung suatu jarak ukuran partikel sedemikian sehingga partikel – partikel nya yang kecil masuk dalam jarak koloidal,sedangkan yang besar – besar dapat diklasifikasikan sebagai partikel – partikel kasar.

4koloid

Sistem Dispersi

SISTEM DISPERSI

FS PENDISPER / KONTINU /

MEDIUM

FAS. TERDISPER / FS DALAM

UKURAN PARTIKEL

D. MOLEKULAR D. KOLOID D. KASAR

< 1 nm 0.5 – 1 u > 0.5

Spheris/globul elips dtr elips tebal flaker long rod coil cabang

Klasifikasi Sistem Terdispersi Berdasarkan Ukuran PartikelGolongan Jangkauan Ukuran

PartikelSifat Sistem Contoh

Dispersi molekular < 1 mμ Partikel tidak terlihat dalam mikroskop electron, dapat melewatiultarfiltrasi dan membranesemipermeabel, mengalami difusicepat

Molekul oksigen,ion-ion umumnya, glukosa

Dispersi koloid 1 mμ– 0,5 μ Prtikel tidak terlihat mikroskop biasa walaupun partikel tsb mungkiondidteksi dibawah ultramikroskop,terlihat dalam mikroskop elektron,dapat melewati kertas saring tapitidak dapat melewati membransemipermeabel, difusi berlangsungsangat lambat

Sol perak koloidal, polimer alam, polimersintetis

Dispersi kasar > 0,5 μ Partikel terlihat dibawah mikroskop,tidak dapat melewati kertas saringnormal atau mendialisis melaluimembrane semipermeabel, partikeltidak mendifusi

Butiran pasir, emulsi dan suspensifarmasetik umumnya, seldarah merah

PENGGOLONGAN KOLOID BERDASARKAN SIFAT CAMPURAN

LARUTAN SEJATI

KOLOID

SUSPENSI

Larutan merupakan campuran homogen yang memiliki dimensi berupa molekul kecil atau ion yang berdiri sendiri. Partikel ini tersebar merata dalam komponen lainnya sehingga tercipta satu fase homogen.

Larutan terdiri dari satu fase sehingga ketika disaring tidak terdapat residu.

Contoh : Larutan NaCl yang dibuat dari padatan NaCl yang dilarutkan dalam air. Natrium klorida sebagai zat terlarut terdistribusi secara merata ke dalam air sehingga kita tidak dapat melihat partikel NaCl.

Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu dengan medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersi disebut medium pendispersi.

Koloid juga dinamakan dispersi koloid atau suspensi koloid, adalah campuran pertengahan antara larutan sejati dan suspensi.

Contoh koloid : susu segar, yang terdiri dari butiran lemak sangat kecil yang tersebar dalam fase berair yang juga mengandung kasein (suatu protein) dan beberapa bahan lain.

Suspensi adalah sistem yang sekurang-kurangnya terdapat satu komponen partikel yang relatif besar tersebut merata dalam komponen lainnya.

Contoh suspensi : jika kita mencampurkan tepung terigu dengan air maka tepung terigu tersebut tidak bisa larut. Tepung terigu akan memisah (mengendap) jika didiamkan beberapa saat. Partikel tepung dalam suspensi akan mengendap akibat pengaruh gravitasi.

Sifat Sistem Larutan Koloid Suspensi

Bentuk Campuran homogen Homogen, tetapi bersifat heterogen dengan ultramikroskop

heterogen

Bentuk Dispersi Dispersi molekular

Dispersi padatan (dispersi koloid)

Dispersi kasar

Ukuran diameterpartikel

< 10-7 cm 10-7 – 10-5 cm > 10-5 cm

Pengamatan fase terdispersi dan medium pendispersi

Tak tampak dengan ultramikroskop

Tampak pada ultramikroskop

Mikroskop biasa

Cara pemisahan Tidak dapat disaring

Tidak dapat disaring, kecuali dengan penyaring ultra

Dapat disaring

contoh Larutan gula Tinta, susu Campuran tepung dan air

TABEL PERBANDINGAN

DIALISIS

Teknik ini menggunakan membran semifermiabel kolodion atau selofan. Ukuran pori membran akan mencegah lewatnya partikel koloid, tetapi dapat melewatkan molekul kecil dan ion, seperti urea, glukosa dan natrium klorida.

ELEKTRO DIALISIS

Ketika dialisis dan ultrafiltrasi dilakukan untuk menghilangkan pengotor bermuatan, seperti kontaminan ionik, proses dapat dipercepat dengan menggunakan potensial listrik lintas membran.

TIPE SISTEM KOLOI

a. Koloid Liofilik Sistem yang mengandung partikel-partikel koloid yang banyak berinteraksi dengan medium dispersi dikenal semua jenis fase terdispersi dapat membentuk koloid dalam segala jenis media yang mungkin, kecuali gas-gas.

TIPE DISPERSI KOLOID No MEDIUM

DISPERSIFASE TERDISPERSI

TIPE KOLOID CONTOH

1. Padat Padat Sol Padat Mutiara,Opal

2. Padat Cair Emulsi padat Keju, mentega

3. Padat Gas Busa Padat Batu apung, marshmallow

4. Cair Padat Gel Jelly, cat

5. Cair Cair Emulsi Susu, mayones

6. Cair Gas Busa Whipped cream, krim cukur

7. Gas Padat Aerosol Padat Asap, debu

8. Gas Cair Aerosol Cair Awan, haliun, kabut

Koloid Liofobik Golongan koloid kedua ini terdiri atas bahan-bahan yang mempunyai tarik-menarik kecil, itupun jika ada, terhadap medium dispersi.

. Koloid Gabungan Koloid Gabungan atau amfifilik

merupakan golongan ketiga dalam penggolongan ini.

Jika terdapat dalam suatu medium cair dengan konsentrasi rendah, amfifil berada dalam keadaan terpisah-pisah dan berukuran subkoloid. Jika konsentrasi ditingkatkan, terjadi agregasi pada suatu kisaran konsentrasi yang sempit. Agregat ini yang mungkin mengandung 50 monomer atau lebih disebut misel.

Konsentrasi monomer saat mulai membentuk misel disebut konsentrasi misel kritis.

SIFAT – SIFAT OPTIS KOLOID

a. Efek Faraday-TyndallBila suatu berkas cahaya yang kuat

melewati suatu sol kolid, suatu kerucut kasar mata terbentuk sebagai akibat peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel – partikel koloid.

b. Mikroskop Elektron Mikroskop elektron ii banyak

digunakan untuk mengamati ukuran, bentuk dan struktur partikel-partikel koloid. Mikroskop elektron mampu menghasilkan gambar parikel yang sebenarnya, bahkan partikel-partikel dengan ukuran yang mendekati ukuran molekul.

c. Hamburan Cahaya Sifat ini sangat bergantung pada efek

Faraday-Tyndall dan banyak digunakan untuk menentukan bobot molekul koloid.

Hamburan dapat digambarkan dengan istilah turbiditas atau kekeruhan, ῖ, yakni penurunan intensitas secara fraksional akibat penghamburan ketika cahaya masuk melewati 1 cm larutan.

Sifat kinetik Koloid

Gerak brown Difusi Osmosis Sedimen

tasi Viskosita

s

1. Gerak Brown

Adalah gerakan tidak beraturan

Yang dapat diamati pada partikel-partikel sebesar kira-kira 5 µm selanjutnya dijelaskan sebagai hasil pemboman partikel-partikel oleh malekul-molekul medium dispersi.

2. DIFUSI

Partikel-partikel berdifusi secara spontan dari daerah berkonsentrasi lebih tinggi kedaerah dengan konsentrasi lebih rendah sampai konsentrasi keseluruhan sistem itu seragam.

• Viskositas menyatakan tahanan suatu sistem untuk mengalir pada suatu tekanan yang diberikan.

• Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang diperlukan untuk membuat cairan tersebut dapat mengalir dengan laju tertentu.

• Viskositas dispersi koloid dipengaruhi oleh bentuk partikel fase dispersi.

• Viskositas dispersi koloid dipengaruhi oleh bentuk partikel fase dispersi

Viskositas

• Koloid bulat (SPHEROCOLLOID) membentuk dispersi yang memiliki viskositas relatif rendah, sedangkan sistem yang mengandung partikel-partikel linear bersifat lebih kental.

• Hubungan antara bentuk dan viskositas mencerminkan tingkat solvasi partikel

• Jika suatu koloid linear ditempatkan dalam suatu pelarut yang mempunyai afinitas rendah bagi koloid tersebut,koloid tersebut cenderung”membulat”yaitu mulai mengambil bentuk bulat,dan viskositas menurun

• Proses ini memberikan suatu cara untuk mendeteksi perubahan bentuk partikel & makromolekul koloid yang fleksibel

• Pergerakkan suatu permukaan bermuatan sehubungan dengan fase cair yang berdekatan merupakan prinsip utama yang mendasari empat fenomena elektrokinetik

• Elektroforesis meliputi pergerakkan partikel bermuatan dalam suatu cairan yang dipengaruhi oleh beda potensial yang digunakan

• Suatu elektroforesis yang memiliki dua elektroda berisi dispersi, jika suatu potensial diaplikasikan pada elektroda partikel-partikel berpindah ke elektroda yang memiliki muatan berlawanan

FENOMENA ELEKTROKINETIK

• Stabilitas pada dasarnya dapat diperoleh dengan dua cara : memberikan muatan listrik pada partikel-partikel terdispersi dan melapisi tiap partikel dengan suatu selubung pelarut pelindung yang mencegah saling melekatnya partikel ketika partikel-partikel tersebut saling bertabrakan karena gerak Brown

• Efek yang kedua hanya signifikan untuk sol liofilik.

STABILITAS SISTEM KOLOID

• Sol liofobik tidak stabil secara termodinamik• Partikel-partikel dalam sol semacam ini distabilkan hanya

dengan adanya muatan listrik pada permukaannya.• Muatan yang sama menyebabkan tolak-menolak

sehingga mencegah koagulasi partikel• Jika sedikit ion terakhir dihilangkan dari sistem dengan

cara dialisis,partikel-paritkel dapat menggumpal (aglomerasi) dan mengurangi luas permukaan total karena pertambahan ukuran, partikel-partikel suspensi kemungkinan mengendap dengan cepat

STABILITAS SISTEM KOLOID

• Ketidakstabilan patikel-partikel hidrofobik berkaitan dengan pengurangan ketebalan lapisan ion yang mengelilingi partikel serta penurunan tolak-menolak coulomb antar partikel

• Akan tetapi, penambahan sejumlah besar hidrofil (koloid hidrofilik) menstabilkan sistem tersebut;hidrofil teradsorpsi pada partikel-partikel hidrofobik

• Fenomena ini dikenal sebagai perlindungan,dan sol hidrofilik yang ditambahkan dikenal sebagai koloid pelindung

SENSITISASI & KERJA KOLOID PELINDUNG

• Beberapa metode untuk mendapatkan stabilisasi koloid hidrofilik (yaitu kerja pelindung) telah dikaji oleh Schott

• Sifat pelindung biasanya dinyatakan sebagai bilangan emas

• Bilangan emas adalah berat minimum koloid pelindung dalam miligram (berat kering fase terdisfersi) yang dibutuhkan untuk mencegah perubahan warna dari merah menjadi lembayung dalam 10ml sol emas pada penambahan 1ml larutan natrium klorida 10%

SENSITISASI & KERJA KOLOID PELINDUNG

• Suatu sifat penting koloid gabungan dalam larutan yaitu kemampuan misel-misel untuk meningkatkan kelarutan bahan yang biasanya tidak larut, atau sangat sukar larut dalam medium dispersi yang digunakan

PELARUTAN

Jiika suatu obat hidrofobik dilartkan dlm inti misel, maka akan terjdi

rantai alkil lipofilk sehingga pelarutan. Serta akan tekanan

laplacee sehingga mempermudah masuknya molekul obat ke dlm

misel.

Kemampuan surfaktan dalam kelarutan bevariasi sesuai dengan sifat kimia dn lokasi obat tersebut.

Untuk misel yg mengandung surfaktan ionik, maka dapt

meningkatkan pelrutan akibat adanya pemanjangan jari-jari inti

hidrogen, sedangkang untuk nonionik belum terbukti efeknya. Meningkatnya suatu pelarutan

terjadi apabila menggunakan surfaktan yg lebih polar dan tidak mengganggu daerah

palisade.

Faktor yg Mempengaruh

i Pelarutan

Termodinamika Pelarut

an

Fungsi dari termodinamika ini u/ mentransfer berbagai

zat terlarut yg memiliki polaritas berbeda dari ai ke larutan misel dan ke dalam pelarut organik pada suhu

250 C.

Dalam pembentukkan misel, faktor suhu sangat berperan. Dimana dikenal istilah Titik Krafft ( Kt ) dan Titik Kabut .

Titik Krafft ( Kt ) merupakan suatu suhu tertentu ketika kelarutan suatu surfaktan sama dengan CMC.

Suatu senyawa alkohol dapat menurunkan suhu dari titik kabut.

Koaservasi merupakan suatu bentuk peralihan dari larutan yg mengandung

misel mirip-batang dalam gas menjadi dua larutan, yaitu salah satu larutan dalam bentuk yg lebih kental, yg satunya lagi dalam bentuk yg encer. Koaservasi ini dapat terjadi akibat adanya pelarutan

hidrokarbon aromatik oleh agregat mirip-batang. Dimana si misel akan berubah bentuk dari batang menjadi bulat dan

agregat akan ikut menyusut.

Koaservasi

Penggunaan koloid disini ialah sebagai sistem penghantar obat yang berbentuk koloid , yang paling sering digunakan antara lain hidrogel, mikrosfer, mikroemulsi, liposom, misel, nanopartikel, dan nanokristal.