kolik

30

Click here to load reader

Upload: deap27

Post on 20-Oct-2015

284 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

bedah

TRANSCRIPT

  • Disusun oleh :Dea Prita 22010111200156

    Pembimbing :dr. Murtono

    SEORANG PEREMPUAN 37 TAHUN DENGAN KOLIK ABDOMEN

  • Latar Belakang Pendahuluan

  • Tujuan Manfaat

  • Identitas penderitaNama: Ny. MUmur: 37 tahunJenis kelamin: perempuanAlamat: Bantrung RT 12 / RW 4Agama: IslamTanggal Masuk : 2 Februari 2014Tanggal keluar : 4 Februari 2014

  • Anamnesis Keluhan Utama : nyeri perut sebelah kiriRiwayat Penyakit Sekarang : 12 jam sebelum masuk puskesmas, pasien mengeluh nyeri perut mendadak. Nyeri dirasakan pada perut sebelah kiri dan menjalar hingga pinggang belakang sebelah kiri. Nyeri dirasakan seperti diremas-remas dan hilang timbul. Kemudian pasien berobat dan nyeri berkurang setelah meminum obat yang diberikan.

    3 jam sebelum masuk puskesmas, pasien merasakan nyeri yang hebat timbul lagi. Demam (-), mual (-), muntah (-), mencret (-), nyeri saat BAK (+) pada perut bagian bawah, keluar batu saat BAK (-). BAB normal. Kemudian pasien datang ke puskesmas.

  • Riwayat Penyakit Dahulu :Tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya.Hipertensi (-)DM (-)

    Riwayat Penyakit Keluarga :Tidak ada keluarga yang menderita sakit seperti ini.

    Riwayat Sosial Ekonomi :Pasien sebagai ibu rumah tangga. Suami pasien bekerja sebagai buruh pabrik dengan penghasilan Rp. 2.500.000,00/bulan. Belum mempunyai anak. Biaya pengobatan menggunakan jamkesmas.Kesan sosial ekonomi: kurang

  • PEMERIKSAAN FISIK Keadaan UmumKesakitan berat, sadar, nafas spontan (+) adekuat

    Tanda VitalTD: 120/70 mmHgNadi: 92 x/menit Suhu: 36,7 oC (axiller) RR: 26 x/menit

  • Kepala : mesosefalRambut: hitam, tidak mudah dicabut.Kulit: turgor kembali cepatMata: konjungtiva palpebra anemis (-), sclera ikterik (-)Telinga: discharge (-)Hidung: discharge (-),nafas cuping (-)Mulut:sianosis (-),bibir kering (-),mukosa mulut kering (-)Tenggorok: T1-1, hiperemis (-)Leher: simetris, pembesaran nnll (-)

  • Pulmo Inspeksi : simetris statis dinamis, retraksi (-)Palpasi: stem fremitus kanan = kiriPerkusi : sonor seluruh lapangan paruAuskultasi : suara dasar vesikulersuara tambahan: hantaran -/- ronkhi -/- wheezing -/-

  • Jantung : Inspeksi : Ictus cordis tidak tampakPalpasi :Ictus cordis teraba di sela iga V, 2 cm medial linea medioclavicularis sinistra, tidak kuat angkat, tidak melebar.Perkusi: Batas kiri : SIC IV 2 cm linea midclavicularis sinistra. Batas atas : SIC II linea parasternalis dextra. Batas kanan: SIC IV linea parasternalis dextra.Auskultasi : Bunyi Jantung I - II normal, M1> M2, A1
  • Abdomen: Inspeksi: datar, venektasi (-)Palpasi : supel, turgor kembali cepat, hepar dan lien tak terabaPerkusi : timpaniAuskultasi : bising usus normal.

    Ekstremitas : superior inferiorSianosis - / - - / -Udem - / - - / -Akral dingin - / - - / -Capillary refill

  • Pemeriksaan darah rutin (2 Februari 2014)

  • Pemeriksaan urin (2 Februari 2014)Nilai normalWarna kuning mudaKekeruhanjernihPH6,04,5-8Eritrosit4-6 LPBnegatifLeukosit5-7 LPBnegatifEpitel15 20 / LPKnegatifSilindernegatifnegatifKristalnegatifnegatifBakterinegatifnegatifUrine reduksinegatifnegatifProtein urinenegatifnegatif

  • Daftar Masalah

  • Initial PlansKolik abdomenDD/ Kolik ureter ec suspek infeksi saluran kemih Initial :Dx : S: - O: darah rutin, urin rutin, diff count Rx : Infus RL 20 tetes / menit Inj. Cefotaxim 2 x 1 gramInj. Ranitidin 3 x 1 ampSpasmal 3 x 1 p.o

    Mx: Pengawasan keadaan umum, tanda vitalNyeri pada perut.

  • Ex: Menjelaskan tentang kondisi pasien, terapi, serta pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan. Menjelaskan pada pasien perlunya menjaga kebersihan diri dan alat-alat makan / minum.Selalu menggunakan air bersih untuk minum.Menjaga dengan baik kebersihan sekitar organ intim dan saluran kemih.Pilih toilet umum dengan toilet jongkok. Sebab toilet jongkok tidak menyentuh langsung permukaan toilet dan lebih higienis. Jika terpaksa menggunakan toilet duduk, sebelum menggunakannya sebaiknya bersihkan dahulu pinggiran atau dudukan toilet. Toilet-toilet umum yang baik biasanya sudah menyediakan tisu dan cairan pembersih dudukan toilet.Jangan membersihkan organ intim di toilet umum dari air yang ditampung di bak mandi atau ember.

  • CATATAN KEMAJUAN

    TanggalPemeriksaan FisikAssessmentPx. LabTerapi dan Tindakan2 /2/ 2014 Keluhan: nyeri perut (+) , lemas (+)KU: sadar, kesakitan berat (+), nafas spontan (+)TV: TD: 120/70 mmHg Nadi: 92 x, reguler, isi dan tegangan cukup RR: 22x/menit t: 36,50C axillaKepala : mesosefalMata : conjungtiva palpebra anemis (-/-), ikterik (-/-)Hidung : discharge (-), nafas cuping (-)Telinga : discharge (-)Tenggorok: Tonsil : T1-1, hiperemis (-)Mulut: sianosis (-), mukosa kering(-), bibir kering (-)Dada : simetris, retraksi(-) Cor : BJI-II normal, bising (-), gallop (-) Pulmo : SD vesikuler +/+, ST (-/-)Abd : supel, datar, bising usus (+) N, hepar dan lien tidak teraba. Nyeri tekan regio iliaca sinistra (+), nyeri ketok area costovertebra sinistra (+).Ext : akral dingin (-/-) (-/-) Sianosis (-/-) (-/-) Capp refill (

  • CATATAN KEMAJUAN

    TanggalPemeriksaan FisikAssessmentPx. LabTerapi dan Tindakan3/2/ 2014 Keluhan: nyeri perut (+) , pusing (+), muntah (+), lemas (+).KU: sadar, kesakitan sedang (+), nafas spontan (+).TV: TD: 120/70 mmHg Nadi: 86 x, reguler, isi dan tegangan cukup RR: 22x/menit t: 36,50C axillaKepala : mesosefalMata : conjungtiva palpebra anemis (-/-), ikterik (-/-)Hidung : discharge (-), nafas cuping (-)Telinga : discharge (-)Tenggorok: Tonsil : T1-1, hiperemis (-)Mulut: sianosis (-), mukosa kering(-), bibir kering (-)Dada : simetris, retraksi(-) Cor : BJI-II normal, bising (-), gallop (-) Pulmo : SD vesikuler +/+, ST (-/-)Abd : supel, datar, bising usus (+) N, hepar dan lien tidak teraba. Nyeri tekan regio iliaca sinistra (+), nyeri ketok area costovertebra sinistra (-) .Ext : akral dingin (-/-) (-/-) Sianosis (-/-) (-/-) Capp refill (

  • CATATAN KEMAJUAN

    TanggalPemeriksaan FisikAssessmentPx. LabTerapi dan Tindakan4 /2/2014 Keluhan: nyeri perut (-) , lemas (-).KU: sadar, nafas spontanTV: TD: 120/70 mmHg Nadi: 82 x, reguler, isi dan tegangan cukup RR: 22x/menit t: 37,00C axillaKepala : mesosefalMata : conjungtiva palpebra anemis (-/-), ikterik (-/-)Hidung : discharge (-), nafas cuping (-)Telinga : discharge (-)Tenggorok: Tonsil : T1-1, hiperemis (-)Mulut: sianosis (-), mukosa kering(-), bibir kering (-)Dada : simetris, retraksi(-) Cor : BJI-II normal, bising (-), gallop (-) Pulmo : SD vesikuler +/+, ST (-/-)Abd : supel, datar, bising usus (+) N, hepar dan lien tidak teraba. Nyeri tekan regio iliaca sinistra (-), nyeri ketok area costovertebra sinistra (-).Ext : akral dingin (-/-) (-/-) Sianosis (-/-) (-/-) Capp refill (

  • RumahTanggal 7 februari 2014 pukul 16.00 WIB

  • Kebiasaan sehari-hariLingkungan

  • Halaman depan rumah Ruang keluarga+ruang tamu+tempat tidurKamar mandiDapur

  • PEMBAHASAN

    Pasien ini didiagnosis kolik abdomen. Dasar diagnosis didapatkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

    Dari anamnesis pasien mengeluh nyeri perut mendadak. Nyeri dirasakan pada perut sebelah kiri dan menjalar hingga pinggang belakang sebelah kiri. Nyeri dirasakan seperti diremas-remas dan hilang timbul. nyeri saat BAK (+) pada perut bagian bawah.

    Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada regio iliaca sinistra, dan nyeri ketok (+) pada area costovertebralis sinistra.

  • Untuk kemungkinan penyebab dari kolik abdomen pada pasien ini adalah adanya infeksi saluran kemihDari anamnesis diperoleh nyeri saat BAK (+).

    Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada regio iliaca sinistra, dan nyeri ketok (+) pada area costovertebralis.

    Pada pemeriksaan darah rutin didapatkan leukositosis (10.400/mmk). Pada pemeriksaan urin rutin didapatkan eritrosit 4-6 LPB, leukosit 5-7 LPB, dan epitel 15 20 / LPK.

  • Pada pasien ini diberikan Infus RL 20 tetes permenit.

    injeksi Cefotaxime merupakan anatibiotik golongan sefalosporin generasi ketiga, mempunyai khasiat bakterisidal dan bekerja menghambat sintesis mukopeptida pada dinding sel bakteri. Cefotaxime memiliki aktivitas spektrum luas terhadap organisme gram postif dan gram negatif.

    Injeksi Ranitidin yang merupakan histamin antagonis reseptor H2 yang bekerja menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam lambung.

    Spasmal berisi Methampyrone, ekstrak Belladona, dan papaverin HCL.

    Methampyrone merupakan analgetik golongan NSAID atau golongan analgetik non steroid. Methampyrone juga sebagai antipiretik dan antiinflamasi.

    Ekstrak belladona sebagai antispasmodik,merupakan anatgonis kompetitif untuk reseptor asetilkolin muskarinik. Diklasifikasikan sebagai obat antikolinergik (parasimpatolitik).

    Papaverin HCl memiliki efek spasmolitik pada otot polos, selain itu papaverin HCl juga memiliki efek analgesik.

  • Edukasi tentang kondisi pasien, terapi, serta pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan.

    Menjelaskan pada pasien perlunya menjaga kebersihan diri dan alat-alat makan / minum.

    Selalu menggunakan air bersih untuk minum. Menjaga dengan baik kebersihan sekitar organ intim dan saluran kemih.

    Pilih toilet umum dengan toilet jongkok.

    Jangan membersihkan organ intim di toilet umum dari air yang ditampung di bak mandi atau ember.

  • PROGNOSISPrognosis untuk kehidupan (quo ad vitam) adalah baik (ad bonam)

    prognosis untuk kesembuhan (quo ad sanam) adalah baik (dubia ad bonam) dengan syarat menjaga higienitas diri, makanan minuman dan dalam kebiasaan berperilaku sehari-harinya

    Prognosis fungsionalnya (quo ad fungsionam) adalah baik (ad bonam).

  • Simpulan Nyeri abdomen merupakan keluhan yang cukup sering ditemukan sebanyak 10% pada pasien-pasien di ruang gawat darurat.

    Pada kasus ini didiagnosis sebagai kolik abdomen.

    Penegakan diagnosis diperoleh dari anamnesis yaitu pasien mengeluh nyeri perut mendadak. Nyeri dirasakan pada perut sebelah kiri dan menjalar hingga pinggang belakang sebelah kiri. Nyeri dirasakan seperti diremas-remas dan hilang timbul. nyeri saat BAK (+) pada perut bagian bawah.

    Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada regio iliaca sinistra, dan nyeri ketok (+) pada area costovertebralis.

    Pada pemeriksaan darah rutin didapatkan leukositosis (10.400/mmk).

    Pada pemeriksaan urin rutin didapatkan eritrosit 4-6 LPB, leukosit 5-7 LPB, dan epitel 15 20 / LPK. Pada pasien ini diberikan Infus RL 20, injeksi Cefotaxim, injeksi Ranitidin dan Spasmal.

    Prognosis kasus ini adalah ad bonam.

  • Saran Untuk menurunkan tingkat kejadian kolik abdomen seperti pada kasus ini, memerlukan peningkatan kesadaran masyarakat tentang kebersihan diri, kebersihan makanan minuman dan dalam kebiasaan berperilaku sehari-harinya.

  • *****