kolelitiasis ;pemkab muna

24
KOLELITIASIS A. KONSEP PENYAKIT 1. Pengertian Kolelitiasis/koledokolitiasis merupakan adanya batu di kandung empedu, atau pada saluran kandung empedu yang pada umumnya komposisi utamanya adalah kolesteroL 2. Etiologi Penyebab batu dalam kandung empedu sampai sekarang belum diketahui secara pasti, akan tetapi faktor predisposisi yang paling penting tampaknya adalah gangguan metabolisme yang disebabkan oleh perubahan susunan empedu, stasis empedu dan dan infeksi kandung empedu.

Upload: sjamsul-bahri

Post on 14-Nov-2015

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kolelitiasis

TRANSCRIPT

KOLELITIASIS

A. KONSEP PENYAKIT

1. Pengertian

Kolelitiasis/koledokolitiasis merupakan adanya batu di kandung empedu, atau pada saluran kandung empedu yang pada umumnya komposisi utamanya adalah kolesteroL2. Etiologi

Penyebab batu dalam kandung empedu sampai sekarang belum diketahui secara pasti, akan tetapi faktor predisposisi yang paling penting tampaknya adalah gangguan metabolisme yang disebabkan oleh perubahan susunan empedu, stasis empedu dan dan infeksi kandung empedu.

3. Patofisiologi

Ada dua tipe utama batu empedu: batu yang terutama tersusun dari pigmen dan batu yang terutama tersusun dari kolesterol.

1. Batu Pigmen Pigmen (bilirubin) tak terkonjugasi dalam empeduAkibat berkurang atau tidak adanya enzim glokuronil tranferasePresipitasi / pengendapanBerbentuk batu empeduBatu tersebut tidak dapat dilarutkan dan harus dikeluarkan dengan jalan operasi

2. Batu Kolesterol Proses degenerasi dan adanya penyakit hatiPenurunan fungsi hatiPenyakit gastrointestinal Gangguan metabolisme Mal absorpsi garam empedu Penurunan sintesis (pembentukan) asam empeduPeningkatan sintesis kolesterolBerperan sebagai penunjangiritan pada kandung empedu Supersaturasi (kejenuhan) getah empedu oleh kolesterol Peradangan dalam Peningkatan sekresi kolesterolkandung empedu

Kemudian kolesterol keluar dari getah empeduPenyakit kandung empedu (kolesistitis)Pengendapan kolesterolBatu empedu4. Gambaran Klinis

Penderita batu empedu sering mempunyai gejala-gejala kolesistitis akut atau kronik.

Gejala akut:

Nyeri hebat yang timbul mendadak pada abdomen bagian atas terutama ditengah epigastrium; nyeri menjalar ke punggung dan bahu kanan. Nyeri dapat berlangsung berjam-jam atau dapat kambuh kembali setelah remisi parsial. Bila penyakit mereda, nyeri dapat ditemukan diatas kandung empedu.

Berkeringat banyak dan gelisah

Nausea dan muntah-muntah sering terjadi

Gejala Kronik:

Mirip dengan akut, tetapi beratnya nyri dan tanda-tanda fisik kurang nyata.

Riwayat dyspepsia, intoleransi lemak.

Nyeri ulu hati atau flatulen yang berlangsung lama.

Setelah terbentuk batu dapat berdiam dengan tenang dalam kandung empedu dan tidak menimbulkan masalah, atau dapat menimbulkan komplikasi

5. Komplikasi:

Infeksi kandung empedu

Obstruksi pada ductus sistikus.

Peritonitis

Ruptura dinding kandung empedu

6. Diagnosis dan pengobatan

Diagnosis Kolelitiasis didasarkan dari hasil Kolesistografi atau Ultrasonografi yang menunjukkan adanya batu atau malfungsi kandung empedu.

Pengobatan yang lazim pada keadaan ini adalah dengan pembedahan:

Kolesistectomy yaitu mengangkat kandung empedu

Koledokolitomi yaitu mengangkat batu dari duktus koledokus.

Pada kasus empiema atau bila penderita dengan keadaan buruk, kandung empedu tidak dapat dibuang tetapi hanya dilakukan drainase ( Kolesistotomi).

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN1. Pengkajian

a. Pengumpulan Data

Nyeri / kenyamanan

Tanda :Nyeri tekan pada kuadrat kanan atas, distensi abdomen

Gejala :Klien mengatakan nyeri pada perut kuadran kanan atas.

Integritas ego

Tanda :Gelisah, nampak bingung bila ditanya tentang penyakitnya, klien nampak cemas

Gejala :Klien mengatakan tidak mengetahui tentang pendyakitnya, klien mengatakan khawati akan kondisi kesehatannya.

Makanan dan cairan

Tanda :Distensi abdomen,

Gejala :Klien mengeluh mual dan muntah, klien mengatakan nafsu makan menurun

b. Klasifikasi Data

Data Subyektif

Klien mengatakan nyeri pada perut kuadran kanan atas Klien mengatakan tidak mengetahui tentang pendyakitnya Klien mengatakan khawati akan kondisi kesehatannya. Klien mengeluh mual dan muntah Klien mengatakan nafsu makan menurunData Obyektif

Nyeri tekan pada kuadrat kanan atas (daerah epigastrium) Wajah nampak meringis bila nyeri timbul Gelisah Nampak bingung bila ditanya tentang penyakitnya klien nampak cemas Distensi abdomen Nampak memegang area abdomen bagian kanan atasc. Analisa DataDataPenyebabMasalah

123

Ds :

Klien mengatakan nyeri pada perut kuadran kanan atas Do : Nampak memegang area abdomen bagian kanan atas Nyeri tekan pada kuadrat kanan atas (daerah epigastrium) Wajah nampak meringis bila nyeri timbul Distensi abdomen,

Batu empeduAliran empedu tersumbat Distensi kandung empeduMerangsang ujung-ujung saraf sekitar untuk mengeluarkan bradikinin dan serotoninImpuls disampaikan ke serat saraf aferen simpatisMenghasilkan substansi P (di medula spinalis)Thalamus Serat saraf eferen HipotalamusNyeri dipersepsikan

Gangguan rasa nyaman : nyeri

Ds : Klien mengatakan tidak mengetahui tentang pendyakitnya Klien mengatakan khawati akan kondisi kesehatannya.Do : klien nampak cemas Nampak bingung bila ditanya tentang penyakitnya GelisahAda dianosa akan penyakit koliletiasis

Perubahan status kesehatan

Kurang terpajangnya informasi

Kurangnya sumber informasi akan penyakit yang dialami klien

Kurang pengetahuanKurang pengetahuan

Ds :

Klien mengeluh mual dan muntah Klien mengatakan nafsu makan menurunDo :

Tidak ada data

Obstruksi saluran empeduAlir balik cairan empedu ke hepar (bilirubin, garam empedu, kolesterol)Proses peradangan disekitar hepatobiliar

Pengeluaran enzim-enzim SGOT dan SGPTPeningkatan SGOT dan SGPT bersifat iritatif di saluran cernaMerangsang nervus vagal (N.X Vagus)Menekan rangsangan sistem saraf parasimpatisPenurunan peristaltik sistem akumulasi gas usus pencernaan (usus dan lambung) di sistem pencernaan Makanan tertahan di lambung rasa penuh dengan gas Peningkatan rasa mual kembungPengaktifan pusat muntah (medula oblongata)

Pengaktifan saraf kranialis ke wajah, kerongkongan,serta neuron-neuron motorik spinalis ke otot-otot abdomen dan diafragmaMuntahIntake nutrisi kurang

Resiko gangguan nutrisiResiko gangguan kebutuhan nutrisi

d. Prioritas Masalah1) Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan proses biologis (obstruksi kandung kemih)

2) Kurang pengetahuan berhubungan dengan salah pemahaman akibat kurang terpajangnya informasi

3) Resiko kekurangan nutrisi berhubungan dengan mual dan muntah.2. Diagnosa Keperawatana. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan proses biologis (obstruksi kandung kemih), ditandai dengan :

Ds : Klien mengatakan nyeri pada perut kuadran kanan atas

Do : Nampak memegang area abdomen bagian kanan atas Nyeri tekan pada kuadrat kanan atas (daerah epigastrium) Wajah nampak meringis bila nyeri timbul Distensi abdomen

b. Kurang pengetahuan berhubungan dengan salah pemahaman akibat kurang terpajangnya informasi, ditandai dengan :

Ds : Klien mengatakan tidak mengetahui tentang pendyakitnya Klien mengatakan khawati akan kondisi kesehatannya.

Do : klien nampak cemas Nampak bingung bila ditanya tentang penyakitnya Gelisah

c. Resiko kekurangan nutrisi berhubungan dengan mual dan muntah, ditandai dengan :

Ds : Klien mengeluh mual dan muntah Klien mengatakan nafsu makan menurun

Do :Tidak ada data

3. Perencanaan NoDiagnosa KeperawatanRencana Keperawatan

TujuanIntervensiRasional

12345

1Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan proses biologis (obstruksi kandung kemih), ditandai dengan :

Ds :

Klien mengatakan nyeri pada perut kuadran kanan atas Do : Nampak memegang area abdomen bagian kanan atas Nyeri tekan pada kuadrat kanan atas (daerah epigastrium) Wajah nampak meringis bila nyeri timbul Distensi abdomenTupan :

Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 5 hari gangguan rasa nyaman : nyeri dapat teratasiTupen :

Setelah diberikan tindakaa keperawatan selama 3 hari nyeri yang dirasakan klien beransur-ansur hilang dengan kriteria :

Ekspresi wajah nampak ceria

Tidak nyeri tekan pada area abdomen kanan atas

1. Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif, meliputi lokasi, karakteristik, awitan/durasi, frekuensi, kualitas, intesitas dan keparahan nyeri

2. Ajarkan penggunakaan teknik non farmakologis, seperti relaksasi, distraksi,

3. Atur posisi klien senyaman mungkin

4. Kolaborasi dalam pemberian anti analgetik

1. Agar mengetahui seberapa parah nyeri yang dirasakan klien serta membantu kita dalam menentukan intervensi selanjutnya.

2. Dengan teknik relaksasi dan distraksi klien dapat mengalihkan rasa nyeri yang yang dirasakan.3. Dengan posisi yang nyaman, klien dapat merasa lebih nyaman

4. Pemberian analgetik membantu dalam mengatasi rasa nyeri.

2Kurang pengetahuan berhubungan dengan salah pemahaman akibat kurang terpajangnya informasi tentang penyakitnya ditandai dengan : Ds : Klien mengatakan tidak mengetahui tentang pendyakitnya Klien mengatakan khawati akan kondisi kesehatannya.Do : klien nampak cemas Nampak bingung bila ditanya tentang penyakitnya GelisahTupan :

Setelah diberikan tindakan keperawatan masalah kurang pengetahuan teratasiTupen :

Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 hari klien dapat memahami akan penyakitnya dengan kriteria Klien dapat menjelaskan tentang penyakitnya dan proses pengobatan

Tindakan cemas lagi akan kondisi penyakitnya 1. Berikan panduan sistem kesehatan2. Berikan pemahaman kepada klien akan proses penyakit, diet yang dianjurkan

3. Berikan pemahaman pada klien akan prosedur atau penanganan penyakitnya

4. Berikan pemahan aktivitas / latihan yang harus dilakukan

1. Untuk memfasilitasi daerah klien dan penggunaan layanan kesehatan yang tepat2. Membantu klien dalam memahami informasi yang berhubungan dengan proses timbulnya penyakit secara khusus serta klien mengetahui makanan apa saja yang harus dikonsumsi

3. Agar klien memahami terhadap penanganan yang dilakukan atau dianjurkan oleh petugas kesehatan

4. Agar klien mengalami aktivitas yang harus dilakukan selama proses penyembuhan.

3

Resiko gangguan nutrisi berhubungan dengan mual dan muntah ditandai dengan : Ds :

Klien mengeluh mual dan muntah Klien mengatakan nafsu makan menurunDo :

Tidak ada data

Tupan:

Setelah diberikan tindakan keperawatan resiko kekurangan nutrisi tidak terjadiTupen:

Setelah dilakukan intervensi selama 2 x 24 jam tanda-tanda kekurangan nutrisi tidak ada, ditandai dengan: Klien tidak mual dan muntah lagi Nafsu makan klien meningkat.

1. Pantau intake nutrisi klien2. Berikan cairan sesuai dengan kebutuhan

3. Berikan makanan dengan porsi sedikit tetapi sering

4. Berikan therapi IV sesuai anjuran dokter

1. Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi klien yang terpenuhi sehingga dapat membantu dalam menentukan intervensi selanjutnya. 2. Untuk membantu pemenuhan klien dalam pemenuhan cairan

3. Dengan porsi sedikit tapi sering membantu klien dalam memenuhi kebutuhan akan nutrisi

4. Untuk meminimalkan rasa mual dan membantu intake nutrisi

4, Pelaksanaan NoHari / tanggalDiagnosa KeperawatanJamImpelementasi

12345

1Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan proses biologi (obstruksi kandung kemih)1. Melakukan pengkajian nyeri yang komprehensif, meliputi lokasi, karakteristik, awitan/durasi, frekuensi, kualitas, intesitas dan keparahan nyeri

2. Mengajarkan penggunakaan teknik non farmakologis, seperti relaksasi, distraksi,

3. Mengatur posisi klien senyaman mungkin

4. Penatalaksanaan pemberian analgetik

2Kurang pengetahuan berhubungan kurang pemahaman akibat kurang terpajangnya informasi tentang penyakitnya

3

Resiko gangguan nutrisi berhubungan dengan mual dan muntah