kolaborasi riset dosen & mahasiswaeprints.perbanas.ac.id/1598/1/artikel ilmiah.pdf · standar...

16
KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWA KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN DAN ASIMETRI INFORMASI SEBELUM DAN SESUDAH KONVERGENSI IFRS DI INDONESIA ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi Oleh : DEA DIVINA CHYCILIA NIM : 2012310924 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016

Upload: votuong

Post on 09-Jun-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWAeprints.perbanas.ac.id/1598/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Standar akuntansi internasional akan mengurangi tingkat asimetri informasi, menurunkan biaya

KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWA

KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN DANASIMETRI INFORMASI SEBELUM DAN SESUDAH

KONVERGENSI IFRS DI INDONESIA

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat PenyelesaianProgram Pendidikan Strata Satu

Jurusan Akuntansi

Oleh :

DEA DIVINA CHYCILIANIM : 2012310924

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANASSURABAYA

2016

Page 2: KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWAeprints.perbanas.ac.id/1598/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Standar akuntansi internasional akan mengurangi tingkat asimetri informasi, menurunkan biaya
Page 3: KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWAeprints.perbanas.ac.id/1598/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Standar akuntansi internasional akan mengurangi tingkat asimetri informasi, menurunkan biaya

1

KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN DANASIMETRI INFORMASI SEBELUM DAN SESUDAH

KONVERGENSI IFRS DI INDONESIA

Dea Divina ChyciliaSTIE Perbanas Surabaya

Email: [email protected]

Nurul Hasanah Uswati DewiSTIE Perbanas Surabaya

Email: [email protected],[email protected]. Nginden Semolo 34-36 Surabaya

ABSTRACT

IFRS is a standard guideline created by the International AccountingStandards Board to generate quality accounting standards that can support theinvestor easier to enter the capital market in the world. This study aims toexamine the differences in the quality of financial reporting information andasymmetry of information before and after the convergence of IFRS in Indonesia.This study uses the value relevance as a proxy of the quality of financial reportinginformation and the bid-ask spread as a proxy for information asymmetry. IFRSconvergence is expected to improve the quality of financial reporting informationand reducing information asymmetry. Data obtained from secondary data,financial reports and stock trading data public company listed on the IndonesiaStock Exchange in 2009-2014. The sample in this study was 123 public companiesby using purposive sampling technique. The results showed that there is adifference in the quality of financial reporting information and asymmetry ofinformation before and after the convergence of IFRS on public companies inIndonesia.

Keywords : Quality Of Financial Statements Information, Information Asymmetry,Convergence of IFRS

PENDAHULUAN

Globalisasi telah menjadikan duniabisnis seakan tanpa batas dan menuntutadanya informasi yang berguna sebagaidasar pengambilan keputusan padapasar modal. Akuntansi ikut berperandalam menyediakan informasi yangdiperlukan dalam pengambilan

keputusan. IASB (InternationalAccounting Standards Board)merupakan badan standar akuntansiinternasional yang bertujuan untukmengembangkan sebuah standarpelaporan keuangan yang berkualitastinggi dan dapat diterima secara global.IASB menerbitkan IFRS (InternationalFinancial Reporting Standards) untuk

Page 4: KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWAeprints.perbanas.ac.id/1598/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Standar akuntansi internasional akan mengurangi tingkat asimetri informasi, menurunkan biaya

2

mengikuti pesatnya perkembanganpasar modal di dunia. IFRS merupakansuatu standar sebagai pedoman dalampenyajian pelaporan keuanganinternasional yang digunakan oleh lebihdari 150 negara, termasuk Jepang, Cina,Kanada, dan 27 negara Uni Eropa(Nurul, 2015).

Indonesia melalui IAI (IkatanAkuntansi Indonesia) hadir sebagaianggota dari IFAC (the InternationalFederation of Accountant) pada acaraG-20 Accountancy di London tujuannyauntuk membahas perwujudan dariterciptanya Standar AkuntansiInternasional, sehingga dicanangkanuntuk kewajiban penggunaan IFRSpada perusahaan go public. Negara-negara yang tergabung dalam forum G-20 telah membuat kesepakatan untukmengimplementasikan IFRS dalammembentuk satu set standar akuntansiglobal yang berkualitas. Konvergensibertahap menuju IFRS telah dilakukanoleh Ikatan Akuntan Indonesia denganrevisi Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan (PSAK) yang disesuaikandengan IFRS sehingga perusahaan gopublic diwajibkan untukmengungkapkan informasi keuanganberdasarkan prinsip akuntansi yang baruatau revisi yang berlaku efektif padatahap sejak tahun 2008 (Nurul, 2015).

Konvergensi IFRS di Indonesiadilakukan dalam tiga tahapan. Tahappertama (2008-2010) yaitu tahapadopsi, meliputi aktivitas dimana adopsiseluruh IFRS ke dalam PSAK,persiapan infrastuktur yang diperlukan,evaluasi, dan pengelolaan dampakadopsi terhadap PSAK yang berlaku.Tahap kedua (2011) yaitu persiapanakhir meliputi penyelesaianinfrastruktur yang diperlukan. Tahapketiga (2012) yaitu tahap implementasimeliputi aktivitas penerapan PSAKyang mengadopsi seluruh IFRS secarabertahap dan mengevaluasi dampakpenerapan adopsi tehadap PSAK yangberlaku. Penerapan konvergensi IFRS

di Indonesia diharapkan dapatmeningkatkan kualitas pelaporankeuangan, komparabilitas laporankeuangan, dan transparasi perusahaanyang akan berdampak pada keuntunganinvestor. Menurut Barth, et. al, (2008),diharapkan konvergensi IFRS akanmeningkatkan fungsi pasar modalglobal dengan menyediakan informasiyang lebih dapat diperbandingkan danberkualitas tinggi kepada investor.

Kualitas informasi laporankeuangan berhubungan dengan suatukinerja perusahaan yang tercemin dalamlaba perusahaan. Kualitas informasilaporan keuangan dapat ditentukandengan melakukan pengukuranterhadap laporan keuangan.

Kualitas informasi laporankeuangan akan memberikan dampakpada asimetri informasi. Asimetriinformasi akan mengalami penurunan,apabila terdapat peningkatan padakualitas informasi laporan keuangan.Kualitas informasi akuntansi yangdisampaikan dalam pelaporan keuanganmemiliki pengaruh yang negatifterhadap asimetri informasi (Rini danWahiddatul, 2010). Menurut Zaenal(2009), apabila pelaporan keuanganyang berkualitas makaketidakseimbangan infomasi akansemakin berkurang. IFRS memberikantingkat pengungkapan yang makinmendekati pengungkapan penuh (fulldisclosure). Standar akuntansiinternasional akan mengurangi tingkatasimetri informasi, menurunkan biayamodal, dan meningkatkan returninvestasi.

Penelitian terdahulu mengenaikualitas informasi laporan keuangandengan proksi relevansi nilai telahdilakukan oleh Chua, et al. (2012),dalam penelitian tersebut menemukanbahwa terdapat perbedaan kualitasakuntansi sebelum dan setelah adopsiIFRS, yang ditandai dengan perusahaanyang mengadopsi menunjukkanrelevansi nilai suatu akuntansi semakin

Page 5: KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWAeprints.perbanas.ac.id/1598/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Standar akuntansi internasional akan mengurangi tingkat asimetri informasi, menurunkan biaya

3

meningkat, manajemen laba yangsemakin berkurang, dan pengakuankerugian tepat waktu yang semakinbaik. Menurut Levinda, dkk (2014)menyatakan bahwa terdapat perbedaankualitas informasi laporan keuanganmenggunakan price model dan returnmodel pada sebelum dan setelah adopsiIFRS yang ditandai dengan adanyapeningkatan terhadap relevansi nilai.Namun, terdapat pendapat lain menurutGlory dan Marsono (2013) menyatakanbahwa tidak adanya perbedaan antarasebelum dan sesudah pengadopsianpenuh IFRS pada relevansi nilai,manajemen laba, dan pengakuankerugian tepat waktu. Pendapat tersebutjuga didukung oleh Nur dan Dwi (2012)menyatakan bahwa penerapan standarberbasis IFRS di Indonesia belum dapatmeningkatkan kualitas informasiakuntansi.

Penelitian terdahulu mengenaiasimetri informasi telah dilakukan olehMuller, et al. (2011) menyatakan bahwakonvergensi IFRS berpengaruh secarasignifikan terhadap menurunnyaasimetri informasi. Menurut Levinda,dkk (2014), menyatakan bahwa terdapatperbedaan asimetri informasi sebelumdan setelah adopsi IFRS yang ditandaidengan adanya penurunan pada asimetriinformasi. Namun, terdapat pendapatlain menurut Rian dan Nur (2014)menyatakan bahwa penerapankonvergensi IFRS menunjukkanmemiliki pengaruh yang signifikanterhadap peningkatan asimetri informasipemegang saham.

RERANGKA TEORITIS YANGDIPAKAI DAN HIPOTESIS

Teori RegulasiKebijakan regulasi timbul karena

adanya reaksi dari suatu krisis dalampenentuan standar. Tuntutan permintaanterhadap kebijakan atau standardidorong oleh krisis yang muncul danpihak penentu standar akuntansi

menanggapi dengan cara menyediakankebijakan tersebut (Imam dan Anis,2007:217). Teori regulasi menyatakanbahwa pembentukan suatu regulasi akanberhubungan dengan beberapakepentingan. Kepentingan ataspembentukan dari suatu regulasi terkaitdengan konsekuensi yang akan diterimaoleh pengguna.

Teori Pasar EfisienTeori pasar efisien merupakan

harga sekuritas yang mencerminkanpenggunaan informasi secara cepat danakurat terhadap informasi baru yangtersedia bagi investor dan caloninvestor. Pasar modal yang efisienmenuntut adanya keterbukaan informasiguna mempermudah investor dalammembuat keputusan investasi danmemprediksi kinerja perusahaan dimasa mendatang. Emiten yangmenawarkan sekuritas berkualitassecara sukarela akan mengungkapkansemua informasi yang dimiliki emitensehubungan dengan sekuritas tersebutuntuk mengurangi informasi yang tidaksimetri atau asimetri informasi.Implikasi efisiensi pasar dalamakuntansi keuangan terkait dengankonsep full disclosure (Rahmawati,2012:38).

Konvergensi IFRS di IndonesiaIndonesia yang tergabung dalam

forum G-20 telah membuat kesepakatanuntuk implementasikan IFRS dalammembentuk satu set standar akuntansiglobal yang berkualitas. Konvergensibertahap menuju IFRS telah dilakukanoleh Ikatan Akuntan Indonesia denganrevisi Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan (PSAK) yang disesuaikandengan IFRS sehingga perusahaan gopublic diwajibkan untukmengungkapkan informasi keuanganberdasarkan prinsip akuntansi yang baruatau revisi yang berlaku efektif padatahap sejak tahun 2008 (Nurul, 2015).

Page 6: KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWAeprints.perbanas.ac.id/1598/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Standar akuntansi internasional akan mengurangi tingkat asimetri informasi, menurunkan biaya

4

Konvergensi IFRS di Indonesiadilakukan dalam tiga tahapan. Tahappertama (2008-2010) yaitu tahapadopsi, meliputi aktivitas dimana adopsiseluruh IFRS ke dalam PSAK,persiapan infrastuktur yang diperlukan,evaluasi dan pengelolaan dampakadopsi terhadap PSAK yang berlaku.Tahap kedua (2011) yaitu tahappersiapan akhir meliputi penyelesaianinfrastruktur yang diperlukan. Tahapketiga (2012) yaitu tahap implementasimeliputi aktivitas penerapan PSAKyang mengadopsi seluruh IFRS secarabertahap dan mengevaluasi dampakpenerapan adopsi tehadap PSAK yangberlaku. Penerapan konvergensi IFRSdi Indonesia diharapkan dapatmeningkatkan kualitas pelaporankeuangan, komparabilitas laporankeuangan, dan transparasi perusahaanyang akan berdampak pada keuntunganinvestor.

Kualitas Informasi LaporanKeuangan

Laporan keuangan adalah catataninformasi kuangan perusahaan dalamsatu periode yang dapatmenggambarkan kinerja perusahaan.Laporan keuangan harus sesuai denganstandar akuntansi yang telah ditentukan.Laporan keuangan merupakan mediainformasi bagi manajemen untuk diinformasikan kepada pihak luarperusahaan. Kualitas informasi yangdicapai tergantung pada kualitas laporankeuangan yang baik, maka diperlukanadanya regulasi yang dibuat olehDewan Standar Akuntansi IkatanAkuntansi Indonesia (DSAK – IAI) danpemerintah.

Kualitas informasi laporankeuangan dapat diklasifikasikanmenjadi 2 atribut, yaitu: atribut berbasisakuntansi (accounting based) danatribut berbasis pasar (market based).Atribut kualitas pelaporan keuanganberbasis akuntansi, meliputi: accrualquality, persistence, predictability, dan

smoothness). Sedangkan, atributkualitas pelaporan keuangan berbasispasar (market based), meliputi valuerelevance, timeliness, dan conservatism(Zaenal, 2009).

Relevansi NilaiRelevansi nilai adalah konsep

yang menghubungkan nilai pasarperusahaan dengan angka-angkaakuntansi. Barth et al. (2008)mendefinisikan relevansi nilai informasiakuntansi sebagai hubungan antaraangka-angka akuntansi dengan hargasaham. Nur dan Dwi (2012)mendefinisikan relevansi nilai informasiakuntansi sebagai kemampuan angka-angka akuntansi untuk merangkuminformasi yang mendasari harga saham,sehingga relevansi nilai diindikasikandengan sebuah hubungan statistikalantara informasi keuangan dan hargaatau return saham.

Barth et al. (2008) menyatakanbahwa kualitas informasi akuntansiyang tinggi di tandai dengan adannyahubungan yang kuat antara harga/returnsaham dan laba serta nilai buku ekuitas,karena kedua informasi tersebutmencerminkan kondisi perusahaan.Pengujian analisis relevansi nilaimemerlukan suatu model penelitianyang mengacu pada kekuatan penjelasdari persamaan antara harga saham danlaba bersih serta nilai buku ekuitas.Terdapat dua tipe model penilaian yangumumnya digunakan untuk mengukurhubungan tersebut, yaitu model harga(price model) dan model return (returnmodel). Kedua model tersebutdiderivasi dari fondasi teoretis yangsama yaitu yang dikenal sebagai modelinformasi linier (linear informationmodel) yang dikembangkan olehOhlson (1995). Model Ohlson yangdigunakan dalam pengukuran relevansinilai adalah sebagai berikut :

Pit+1 = α0 + β1xit + β2bit + εit

Pit adalah Harga saham pada akhir tahunt, xit adalah Laba bersih per lembar

Page 7: KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWAeprints.perbanas.ac.id/1598/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Standar akuntansi internasional akan mengurangi tingkat asimetri informasi, menurunkan biaya

5

saham, bit adalah Nilai buku ekuitas perlembar saham, dan vit adalahpenggunaan variabel lain selain laba.

Asimetri InformasiAsimetri informasi adalah

keadaan dimana manajer memilikiinformasi lebih atas prospek ke depanperusahaan dan informasi ini tidakdimiliki oleh pihak luar. Zaenal (2009)yang mendefinisikan informasi asimetrisebagai kondisi dimana terjadiketidakseimbangan perolehan informasiantara pihak manajemen sebagaipenyedia informasi dan pihakpemegang saham sebagai penggunainformasi.

Perusahaan dikatakan memilikikinerja yang baik dapat diukur denganasimetri informasi. Asimetri informasidapat diketahui dengan mengukur bid-ask spread suatu perusahaan.

Hubungan Konvergensi IFRS danKualitas Informasi LaporanKeuangan

Konvergensi IFRS merupakankomitmen yang dilakukan Indonesiadalam Forum G-20. Konvergensibertahap menuju IFRS telah dilakukanoleh IAI dengan revisi PSAK yangdisesuaikan dengan IFRS yang berlakuefektif pada tahap sejak tahun 2008.Konvergensi IFRS sebagian besar didukung oleh investor dan pihak yangbekerja di bidang pasar modal.Konvergensi IFRS dikatakan lebihberorientasi pada pasar modal, karenaIFRS lebih relevan pada investor danlebih komprehensif dalam kepatuhanpengungkapannya dibandingkan denganstandar lokal.

Beberapa penelitian terdahulumemberikan bukti bahwa terdapatperbedaan pada kualitas informasilaporan keuangan sebelum dan sesudahkonvergensi IFRS. Barth, et al. (2008)menyatakan bahwa setelah adopsiIFRS, kualitas akuntansi mengalamipeningkatan yang ditandai dengan

penurunan praktik manajemen laba danrelevansi nilai mengalami peningkatan.Chua, et al. (2012) bahwa setelahdilakukan adopsi IFRS, perusahaanyang mengadopsi menunjukkan lebihsedikit manajemen laba dengan caraperataan laba, pengakuan kerugian tepatwaktu lebih baik, dan hubungan yanglebih kuat antara informasi akuntansidan relevansi nilai suatu akuntansisemakin meningkat. Guspitasari (2014)menyatakan bahwa ada perbedaanantara relevansi nilai informasiakuntansi sebelum dan sesudahkonvergensi IFRS di Indonesia.Pendapat lain dikatan Glory danMarsono (2013) bahwa tidak adaperbedaan antara sebelum dan sesudahpengadopsian penuh IFRS padarelevansi nilai, pengakuan kerugiantepat waktu, dan manajemen laba. Nurdan Dwi (2012) menyatakan bahwarelevansi laba akuntansi dengankeputusan investasi sebagaimanatercermin pada harga saham tidakmeningkat secara signifikan padaperiode setelah adopsi IFRS.Berdasarkan uraian tersebut makadalam penelitian ini dapat dirumuskanhipotesis sebagai berikut:H1 : Terdapat perbedaan kualitas

informasi laporan keuangansebelum dan sesudah konvergensiIFRS pada perusahaan publik diIndonesia.

Konvergensi IFRS dan AsimetriInformasi

Konvergensi IFRS diharapkanmemberikan pengaruh positif terhadapkualitas informasi laporan keuangan.IFRS memberikan syarat pengungkapanyang makin mendekati pengungkapanpenuh, hal ini akan mengurangi tingkatasimetri informasi. Syaratpengungkapan ini akan membuatinformasi pelaporan keuangan yangsemakin berkualitas, mengurangitingkat asimetri informasi danmenurunkan biaya modal. Kualitas

Page 8: KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWAeprints.perbanas.ac.id/1598/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Standar akuntansi internasional akan mengurangi tingkat asimetri informasi, menurunkan biaya

6

informasi laporan yang baik akanberdampak pada turunnya asimetriinformasi dan dapat menguntungkanpihak investor.

Beberapa penelitian terdahulutentang asimetri informasi sebelum dansetelah konvergensi IFRS yaituLevinda, dkk (2014) menunjukkanbahwa pengujian asimetri informasisetelah adopsi IFRS mengalamipenurunan. Rian dan Nur (2014)menunjukkan bahwa penerapankonvergensi IFRS menunjukkanmemiliki pengaruh yang signifikanterhadap peningkatan asimetri informasipemegang saham. Hasil penelitian

Muller et. al, (2011) menunjukkankonvergensi IFRS berpengaruh secarasignifikan terhadap menurunnyaasimetri informasi. Berdasarkan uraiantersebut maka dalam penelitian inidapat dirumuskan hipotesis sebagaiberikut:H2 : Terdapat perbedaan asimetri

informasi sebelum dan sesudahkonvergensi IFRS padaperusahaan publik di Indonesia.

Kerangka pemikiran yangmendasari penelitian ini dapatdigambarkan sebagai berikut:

Gambar 1Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN

Klasifikasi SampelPopulasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perusahaan publikyang terdaftar di Bursa Efek Indonesiatahun 2009-2014. Berdasarkan datalaporan keuangan yang telah diaudityang diperoleh dari BEI tahun 2009-2014 jumlah perusahaan publik yangterdaftar sebanyak 506 emiten.

Metode pengambilan sampeldalam penelitian ini menggunakanmetode purposive sampling tipejudgement sampling, dikarenakansampel yang akan digunakan harussesuai dengan kriteria berikut: (1)Perusahaan publik yang terdaftar di BEIyang secara konsisten melaporkan

laporan keuangan kuartalan padaperiode 2009-2014, (2) melakukanInitial Public Offering (IPO) sebelumtahun 2009, (3) Menyajikan laporankeuangan dalam mata uang rupiahselama tahun 2009-2014, (4) Dalamkondisi laba positif untuk setiap laporankeuangan kuartalan pada periode 2009-2014, (5) Memiliki data penelitian yanglengkap untuk seluruh variabel.

Sampel yang digunakan dalampenelitian ini berdasarkan kriteriapengambilan sampel secara purposivesampling yaitu 123 perusahaan publikyang terdaftar di BEI selama tahun2009-2014 sehingga jumlah sampelsebanyak 369 data untuk periodesebelum konvergensi IFRS dan 369

Konvergensi IFRS

Sebelum1. Kualitas informasi laporan

keuangan2. Asimetri Informasi

Sesudah1. Kualitas informasi laporan

keuangan2. Asimetri Informasi

Uji Beda

Page 9: KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWAeprints.perbanas.ac.id/1598/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Standar akuntansi internasional akan mengurangi tingkat asimetri informasi, menurunkan biaya

7

data untuk periode sesudah konvergensiIFRS.

Variabel PenelitianVariabel penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini meliputivariabel dependen yaitu sebelumkonvergensi IFRS dan sesudahkonvergensi IFRS dan variabelindependen yaitu kualitas informasilaporan keuangan dan asimetriinformasi.

Definisi Operasional Variabel

Kualitas Informasi LaporanKeuangan

Kualitas informasi laporankeuangan adalah seberapa besarinformasi yang disajikan dapat bergunabagi pengguna dan penyusunan laporankeuangan yang berdasarkan kerangkakonseptual, prinsip-prinsip dasar, dantujuan akuntansi. Pengujian variabelkualitas informasi laporan keuanganmenggunakan proksi relevansi nilai.Relevansi nilai ini diukur melalui modelpenelitian, yaitu model harga (pricemodel). Model harga (price model)menguji hubungan antara harga sahamdengan laba dan nilai buku. ModelOhlson yang digunakan dalampengukuran relevansi nilai adalahsebagai berikut :Pit+1 = β0 + β1BVEPSit + β2NIPSit + εit

Dimana :Pit+1 = Harga saham perusahaan i

yaitu harga penutupan(closing price) pada bulanper kuartal.

BVEPSit = Nilai buku ekuitas perlembar saham perusahaan ipada bulan per kuartal.

NIPSit = Laba bersih per lembarsaham perusahaan i padabulan per kuartal.

εit = error term.

Asimetri InformasiAsimetri informasi adalah

keadaan dimana manajer memilikiinformasi lebih atas prospek ke depanperusahaan dan informasi ini tidakdimiliki oleh pihak luar. Asimetriinformasi menurun dapat diartikanbahwa perusahaan tersebut dalamkeadaan bagus karena penggunainformasi dapat dikatakan sudahmemahami isi dari laporan keuanganyang dipublikasikan oleh perusahaantersebut. Perusahaan dikatakanmemiliki kinerja yang baik dapat diukurdengan asimetri informasi. Asimetriinformasi dapat diketahui denganmengukur bid-ask spread suatuperusahaan.

Dimana :SPREADit = Selisih harga saat ask

dengan harga saat bid.ASK PRICEit = Harga ask tertinggi

saham perusahaan ipada waktu t.

BID PRICEit = Harga bid terendahsaham perusahaan ipada waktu t.

Teknik Analisis DataTahapan - tahapan analisis data

atau pengujian yang dilakukan dalampenelitian ini adalah sebagai berikut:(1) Statistik Deskriptif,(2) Uji Normalitas,(3) Uji beda yang terdiri dari uji bedapaired sample t-test dan uji bedawilcoxon.

HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

Analisis DeskriptifStatistik deskriptif akan

menjelaskan mengenai hasil statistikdeskriptif dari variabel kualitasinformasi laporan keuangan yang diukur menggunakan proksi relevansinilai dan asimetri informasi akan di

7

data untuk periode sesudah konvergensiIFRS.

Variabel PenelitianVariabel penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini meliputivariabel dependen yaitu sebelumkonvergensi IFRS dan sesudahkonvergensi IFRS dan variabelindependen yaitu kualitas informasilaporan keuangan dan asimetriinformasi.

Definisi Operasional Variabel

Kualitas Informasi LaporanKeuangan

Kualitas informasi laporankeuangan adalah seberapa besarinformasi yang disajikan dapat bergunabagi pengguna dan penyusunan laporankeuangan yang berdasarkan kerangkakonseptual, prinsip-prinsip dasar, dantujuan akuntansi. Pengujian variabelkualitas informasi laporan keuanganmenggunakan proksi relevansi nilai.Relevansi nilai ini diukur melalui modelpenelitian, yaitu model harga (pricemodel). Model harga (price model)menguji hubungan antara harga sahamdengan laba dan nilai buku. ModelOhlson yang digunakan dalampengukuran relevansi nilai adalahsebagai berikut :Pit+1 = β0 + β1BVEPSit + β2NIPSit + εit

Dimana :Pit+1 = Harga saham perusahaan i

yaitu harga penutupan(closing price) pada bulanper kuartal.

BVEPSit = Nilai buku ekuitas perlembar saham perusahaan ipada bulan per kuartal.

NIPSit = Laba bersih per lembarsaham perusahaan i padabulan per kuartal.

εit = error term.

Asimetri InformasiAsimetri informasi adalah

keadaan dimana manajer memilikiinformasi lebih atas prospek ke depanperusahaan dan informasi ini tidakdimiliki oleh pihak luar. Asimetriinformasi menurun dapat diartikanbahwa perusahaan tersebut dalamkeadaan bagus karena penggunainformasi dapat dikatakan sudahmemahami isi dari laporan keuanganyang dipublikasikan oleh perusahaantersebut. Perusahaan dikatakanmemiliki kinerja yang baik dapat diukurdengan asimetri informasi. Asimetriinformasi dapat diketahui denganmengukur bid-ask spread suatuperusahaan.

Dimana :SPREADit = Selisih harga saat ask

dengan harga saat bid.ASK PRICEit = Harga ask tertinggi

saham perusahaan ipada waktu t.

BID PRICEit = Harga bid terendahsaham perusahaan ipada waktu t.

Teknik Analisis DataTahapan - tahapan analisis data

atau pengujian yang dilakukan dalampenelitian ini adalah sebagai berikut:(1) Statistik Deskriptif,(2) Uji Normalitas,(3) Uji beda yang terdiri dari uji bedapaired sample t-test dan uji bedawilcoxon.

HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

Analisis DeskriptifStatistik deskriptif akan

menjelaskan mengenai hasil statistikdeskriptif dari variabel kualitasinformasi laporan keuangan yang diukur menggunakan proksi relevansinilai dan asimetri informasi akan di

7

data untuk periode sesudah konvergensiIFRS.

Variabel PenelitianVariabel penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini meliputivariabel dependen yaitu sebelumkonvergensi IFRS dan sesudahkonvergensi IFRS dan variabelindependen yaitu kualitas informasilaporan keuangan dan asimetriinformasi.

Definisi Operasional Variabel

Kualitas Informasi LaporanKeuangan

Kualitas informasi laporankeuangan adalah seberapa besarinformasi yang disajikan dapat bergunabagi pengguna dan penyusunan laporankeuangan yang berdasarkan kerangkakonseptual, prinsip-prinsip dasar, dantujuan akuntansi. Pengujian variabelkualitas informasi laporan keuanganmenggunakan proksi relevansi nilai.Relevansi nilai ini diukur melalui modelpenelitian, yaitu model harga (pricemodel). Model harga (price model)menguji hubungan antara harga sahamdengan laba dan nilai buku. ModelOhlson yang digunakan dalampengukuran relevansi nilai adalahsebagai berikut :Pit+1 = β0 + β1BVEPSit + β2NIPSit + εit

Dimana :Pit+1 = Harga saham perusahaan i

yaitu harga penutupan(closing price) pada bulanper kuartal.

BVEPSit = Nilai buku ekuitas perlembar saham perusahaan ipada bulan per kuartal.

NIPSit = Laba bersih per lembarsaham perusahaan i padabulan per kuartal.

εit = error term.

Asimetri InformasiAsimetri informasi adalah

keadaan dimana manajer memilikiinformasi lebih atas prospek ke depanperusahaan dan informasi ini tidakdimiliki oleh pihak luar. Asimetriinformasi menurun dapat diartikanbahwa perusahaan tersebut dalamkeadaan bagus karena penggunainformasi dapat dikatakan sudahmemahami isi dari laporan keuanganyang dipublikasikan oleh perusahaantersebut. Perusahaan dikatakanmemiliki kinerja yang baik dapat diukurdengan asimetri informasi. Asimetriinformasi dapat diketahui denganmengukur bid-ask spread suatuperusahaan.

Dimana :SPREADit = Selisih harga saat ask

dengan harga saat bid.ASK PRICEit = Harga ask tertinggi

saham perusahaan ipada waktu t.

BID PRICEit = Harga bid terendahsaham perusahaan ipada waktu t.

Teknik Analisis DataTahapan - tahapan analisis data

atau pengujian yang dilakukan dalampenelitian ini adalah sebagai berikut:(1) Statistik Deskriptif,(2) Uji Normalitas,(3) Uji beda yang terdiri dari uji bedapaired sample t-test dan uji bedawilcoxon.

HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

Analisis DeskriptifStatistik deskriptif akan

menjelaskan mengenai hasil statistikdeskriptif dari variabel kualitasinformasi laporan keuangan yang diukur menggunakan proksi relevansinilai dan asimetri informasi akan di

Page 10: KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWAeprints.perbanas.ac.id/1598/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Standar akuntansi internasional akan mengurangi tingkat asimetri informasi, menurunkan biaya

8

ukur menggunakan proksi bid-askspread. Relevansi nilai ini didapatkandengan menggunakan persamaanregresi harga saham (closing price),laba per lembar saham (EPS), dan nilaibuku per saham (BV) sebanyak 1476data setiap periode uji pisah yang terdiridari 123 harga saham perusahaan publiksecara kuartal dalam setahun, sehinggaakan didapatkan 369 sampel data nilaiadjusted R2 untuk setiap periode uji

pisah pada variabel kualitas informasilaporan keuangan. Spread didapatkandari perhitungan data harian harga biddan harga ask setiap bulan selamasetahun, sehingga akan didapatkan 369sampel nilai spread untuk setiapperiode uji pisah pada variabel asimetriinformasi. Berikut adalah hasil statistikdeskriptif untuk variabel kualitasinformasi laporan keuangan danasimetri informasi.

Tabel 1Hasil Analisis Deskriptif

N Statistik Deskriptif Sebelum IFRS Sesudah IFRS

Harga Saham 1476

Minimum 50 50Maksimum 73250 73950Rata-Rata 1572.68 1912.45

Std. Deviasi 5038.787 3463.640

Earning PerShare

1476

Minimum 0.01 0.04Maksimum 1656.58 1707.21Rata-Rata 73.1928 90.8250

Std. Deviasi 154.28530 168.26261

Book Value 1476

Minimum 7.99 10.59Maksimum 7721.25 10341.91Rata-Rata 652.6396 961.0664

Std. Deviasi 791.94479 1307.89888Kualitas

InformasiLaporan

Keuangan

369

Minimum -1.73 -1.67Maksimum 0.99 1.00Rata-Rata 0.3783 0.4638

Std. Deviasi 0.70434 0.62205

AsimetriInformasi

369

Minimum -143.42 -183.33Maksimum 200.00 167.00Rata-Rata 25.7329 18.6903

Std. Deviasi 30.70035 26.87373Sumber: Data diolah

Berdasarkan pada tabel 1 hargasaham pada periode sebelumkonvergensi IFRS memiliki nilaiminimum sebesar Rp 50, nilaimaksimum sebesar Rp 73250, rata-ratasebesar 1572.68 dengan standar deviasisebesar 5038.787. Harga saham padaperiode sesudah konvergensi IFRSmemiliki nilai minimum sebesar Rp 50,nilai maksimum sebesar Rp 73950, rata-rata sebesar 1912.45 dengan standardeviasi sebesar 3463.640. Hal ini

menunjukkan bahwa terjadipeningkatan pada harga saham. Hasilstatistik deskriptif harga saham jugadiketahui memiliki rata-rata lebih kecildibandingkan dengan standar deviasipada periode sebelum dan sesudahkonvergensi IFRS, sehingga hargasaham bervariasi atau bersifat lebihheterogen pada periode sebelum dansesudah konvergensi IFRS. Penurunandan peningkatan harga sahamberhubungan dengan penurunan dan

Page 11: KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWAeprints.perbanas.ac.id/1598/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Standar akuntansi internasional akan mengurangi tingkat asimetri informasi, menurunkan biaya

9

peningkatan laba. Informasi terhadapharga saham sangat berpengaruh dalampengambilan keputusan investor dalammembeli dan menjual saham. Semakintinggi harga saham, maka akan semakinbanyak investor yang ingin membeliatau menyimpan saham.

Nilai earning per share (EPS)pada periode sebelum konvergensiIFRS memiliki nilai minimum sebesar0.01, nilai maksimum sebesar 1656.58,rata-rata sebesar 73.1928 denganstandar deviasi sebesar 154.28530. EPSpada periode sesudah konvergensi IFRSmemiliki nilai minimum sebesar 0.04,nilai maksimum sebesar 1707.21, rata-rata sebesar 90.8250 dengan standardeviasi sebesar 168.26261. Hal inimenunjukkan bahwa EPS mengalamipeningkatan dari periode sebelum kesesudah konvergensi IFRS. Hasilstatistik deskriptif EPS juga diketahuimemiliki rata-rata lebih kecildibandingkan dengan standar deviasipada periode sebelum dan sesudahkonvergensi IFRS, sehingga EPSbervariasi atau bersifat lebih heterogenpada periode sebelum dan sesudahkonvergensi IFRS. EPS yang tinggidapat menarik minat investor untukmelakukan investasi pada perusahaantersebut. Semakin tinggi laba perlembar saham (EPS) yang diberikanperusahaan, maka akan memberikanpengembalian yang cukup baik.

Nilai book value (BV) padaperiode sebelum konvergensi IFRSmemiliki nilai minimum sebesar 7.99,nilai maksimum sebesar 7721.25, rata-rata sebesar 652.6396 dengan standardeviasi sebesar 791.94479. BV padaperiode sesudah konvergensi IFRSmemiliki nilai minimum sebesar 10.59,nilai maksimum sebesar 10341.91, rata-rata sebesar 961.0664 dengan standardeviasi sebesar 1307.89888. Hal inimenunjukkan bahwa nilai BVmengalami peningkatan karenaperusahaan memiliki kemampuan yangbesar untuk menjamin pengembalian

atau keuntungan yang akan diperoleholeh pemegang saham apabilaperusahaan penerbit saham di likuidasi.Hasil statistik deskriptif BV jugadiketahui memiliki rata-rata lebih kecildibandingkan dengan standar deviasipada periode sebelum dan sesudahkonvergensi IFRS, sehingga BVbervariasi atau bersifat lebih heterogenpada periode sebelum dan sesudahkonvergensi IFRS.

Nilai kualitas informasi laporankeuangan yang dapat dilihat dari nilaiadjusted R2 pada periode sebelumkonvergensi IFRS memiliki nilaiminimum sebesar -1.73, nilaimaksimum sebesar 0.99, rata-ratasebesar 0.3783 dengan standar deviasisebesar 0.70434. Nilai adjusted R2 padaperiode sesudah konvergensi IFRSmemiliki nilai minimum sebesar -1.67,nilai maksimum sebesar 1.00, rata-ratasebesar 0.4638 dengan standar deviasisebesar 0.62205. Hal ini menunjukkanbahwa terdapat peningkatan pada nilaiadjusted R2 yang berarti EPS dan BVmampu menjelaskan informasi yangdibutuhkan untuk memprediksi hargasaham. Hasil statistik deskriptifadjusted R2 juga diketahui memilikirata-rata lebih kecil dibandingkandengan standar deviasi pada periodesebelum dan sesudah konvergensiIFRS, sehingga adjusted R2 bervariasiatau bersifat lebih heterogen padaperiode sebelum dan sesudahkonvergensi IFRS. Peningkatan nilaiadjusted R2 dapat diindakaskikan bahwaterdapat peningkatan kualitas informasilaporan keuangan. Peningkatan yangterjadi dikarenakan pada nilai adjustedR2 periode sesudah konvergensi IFRSinvestor banyak menggunakaninformasi akuntansi dalam pengambilankeputusan untuk pembelian ataupenjualan saham (Guspitasari, 2014).

Nilai spread pada periodesebelum konvergensi IFRS memilikinilai minimum sebesar -143.42, nilaimaksimum sebesar 200.00, rata-rata

Page 12: KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWAeprints.perbanas.ac.id/1598/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Standar akuntansi internasional akan mengurangi tingkat asimetri informasi, menurunkan biaya

10

sebesar 25.7329 dengan standar deviasisebesar 30.70035. Nilai spread padaperiode sesudah konvergensi IFRSmemiliki nilai minimum sebesar -183.33, nilai maksimum sebesar 167.00,rata-rata sebesar 18.6903 denganstandar deviasi sebesar 26.87373. Halini menunjukkan bahwa nilai SPREADmenurun yang berarti bahwa terjadipenurunan pada asimetri informasi.Hasil statistik deskriptif nilai spreadjuga diketahui memiliki rata-rata lebihkecil dibandingkan dengan standardeviasi pada periode sebelum dansesudah konvergensi IFRS, sehingganilai spread bervariasi atau bersifatlebih heterogen pada periode sebelumdan sesudah konvergensi IFRS.Asimetri informasi menurun dapatdikatakan bahwa kondisi perusahaantersebut baik karena informasi yangdimiliki pihak internal perusahandengan informasi yang diterima olehpihak investor atau pengguna lainnyaseimbang.

Uji NormalitasUji Normalitas bertujuan untuk

mengetahui apakah variabel berditribusinormal atau tidak normal. Data yangberdistribusi normal merupakan syaratdilakukannya tes parametrik, sedangkandata yang tidak berdistribusi normalmenggunakan tes non-parametrik.Pengujian dilakukan denganmenggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S).

Uji normalitas pada penelitian inidilakukan untuk menguji normalitasdata dari variabel kualitas informasilaporan keuangan yang menggunakannilai adjusted R2 dan variabel asimetriinformasi yang menggunakan nilaispread. Nilai adjusted R2 yangdiperoleh dari regresi harga penutupansaham, laba per lembar saham dan nilaibuku per lembar saham. Spreaddiperoleh dari perhitungan selisih hargabid dan harga ask. Berikut adalah hasiluji normalitas untuk variabel kualitasinformasi laporan keuangan danasimetri informasi.

Tabel 2Hasil Uji Normalitas

N Uji Normalitas Sebelum IFRS Sesudah IFRSKualitas

InformasiLaporan

Keuangan

369Kolmogorov-Smirnov z 3.669 3.733

Asymp. Sig (2-tailed) 0.000 0.000

AsimetriInformasi

369Kolmogorov-Smirnov z 4.281 5.513Asymp. Sig (2-tailed) 0.000 0.000

Sumber: Data diolah

Berdasarkan pada tabel 2menunjukkan hasil uji normalitas datakualitas informasi laporan keuanganyang dilihat dari nilai adjusted R2. NilaiKolmogorov-Smirnov z untuk adjustedR2 pada periode sebelum konvergensiIFRS memiliki sebesar 3.669 dansesudah konvergensi IFRS memilikinilai Kolmogorov-Smirnov z sebesar3.733 dengan probabilitas signifikansiuntuk periode sebelum dan sesudah

konvergensi IFRS masing-masingsebesar 0.000 dan nilainya jauh dibawah 0.05 pada α = 5%, hal inimenunjukkan bahwa data tidakterdistribusi normal.

Hasil uji normalitas data asimetriinformasi dilihat dai nilai spread. NilaiKolmogorov-Smirnov z untuk adjustedR2 pada periode sebelum konvergensiIFRS memiliki sebesar 4.281 dansesudah konvergensi IFRS memiliki

Page 13: KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWAeprints.perbanas.ac.id/1598/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Standar akuntansi internasional akan mengurangi tingkat asimetri informasi, menurunkan biaya

11

nilai Kolmogorov-Smirnov z sebesar5.513 dengan probabilitas signifikansiuntuk periode sebelum dan sesudahkonvergensi IFRS masing-masingsebesar 0.000 dan nilainya jauh dibawah 0.05 pada α = 5%. Hal inimenunjukkan bahwa data tidakterdistribusi normal.

Data kualitas informasi laporankeuangan dan asimetri informasimemiliki probabilitas signifikansi <0.05, sehingga data dapat dikatakantidak terdistribusi normal. Jika datatidak terdistribusi normal, maka untukpengujian selanjutnya untuk kualitasinformasi laporan keuanganmenggunakan uji beda non-parametrikwilcoxon.

Uji Beda

Pengujian Hipotesis dalampenelitian ini menggunakan uji beda

untuk analisis statistik. Uji bedamenggunakan uji beda parametrikpaired sample t-test untuk data yangberdistribusi normal dan uji beda nonparametrik wilcoxon untuk data tidakberdistribusi normal. Hasil ujinormalitas sebelumnya pada adjustedR2 dan spread menunjukkan bahwadata tidak terdistribusi normal, makaalat uji yang digunakan yaitu uji bedanon-parametrik wilcoxon. Uji bedamenggunakan uji beda parametrikpaired sample t-test untuk data yangberdistribusi normal dan uji beda nonparametrik wilcoxon untuk data tidakberdistribusi normal. Hasil uji bedapada adjusted R2 dan spreadmenunjukkan bahwa data tidakterdistribusi normal, maka alat uji yangdigunakan yaitu uji beda non-parametrik wilcoxon.

Tabel 3Uji Wilcoxon

N Wilcoxon Konvergensi IFRS

KualitasInformasiLaporan

Keuangan

369Negative Ranks 208.26

Positive Ranks 170.28Nilai Z -2.122

Asymp. Sig (2-tailed) 0.034

AsimetriInformasi

369

Negative Ranks 193.77

Positive Ranks 165.88Nilai Z -7.262

Asymp. Sig (2-tailed) 0.000Sumber: Data diolah

Berdasarkan pada tabel 3menunjukkan hasil pengujianmenggunakan wilcoxon pada kualitasinformasi laporan keuangan dilihat darinilai adjusted R2 sebelum dan sesudahkonvergensi IFRS diperoleh nilai Zhitung sebesar -2.122 denganprobabilitas signifikansi dua sisi sebesar0.034. Hasil ini menunjukkan bahwaprobabilitas signifikansi < 0.05, maka

dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak,artinya terdapat perbedaan kualitasinformasi laporan keuangan sebelumdan sesudah konvergensi IFRS padaperusahaan publik di Indonesia.

Perbedaan kualitas informasilaporan keuangan pada periode sebelumdan sesudah konvergensi IFRSdikarenakan Standar IFRS lebihmenggunakan berbasis prinsip

Page 14: KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWAeprints.perbanas.ac.id/1598/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Standar akuntansi internasional akan mengurangi tingkat asimetri informasi, menurunkan biaya

12

(principle based) bukan lagi berbasisaturan (rule based). Principal basedyaitu lebih menekankan interpretasi danaplikasi atas standar yang memilikikeunggulan dalam professionaljudgement yang memungkinkanmanajer untuk memilih perlakuanakuntansi yang merefleksikan transaksiatau kejadian ekonomi, berbeda denganrule based lebih menekankan standaryag detail namun tidak dapat memenuhitantangan perubahan kondisi keuanganyang kompleks dan cepat. Adanyaperubahan standar dari historical costke fair value dalam mengukur nilaiperusahaan lebih dapat membantuinvestor dalam mengambil keputusaninvestasi karena pengukuran denganfair value lebih dapat menggambarkanposisi dan kinerja ekonomik perusahaan(Guspitasari, 2014).

Hasil penelitian ini mendukungpenelitian terdahulu yang dilakukanoleh Guspitasari (2014) dan Levinda(2014) menunjukkan bahwa adaperbedaan kualitas informasi antararelevansi nilai informasi akuntansisebelum dan sesudah konvergensi IFRSdi Indonesia. Chua et al. (2012) yangmelakukan penelitian adopsi IFRS diAustralia menunjukkan bahwa setelahdilakukan adopsi IFRS, perusahaanyang mengadopsi menunjukkan lebihsedikit manajemen laba, pengakuankerugian tepat waktu lebih baik, danhubungan yang lebih kuat antarainformasi akuntansi dan relevansi nilaisuatu akuntansi semakin meningkat.

Pihak investor akan lebihdiuntungkan dengan adanyakonvergensi IFRS, karena kualitasinformasi laporan keuangan yang baikakan membawa kosekuensi padapenggunanya. Hal ini sesuai denganteori regulasi menyatakan bahwapembentukan suatu regulasiberhubungan dengan beberapakepentingan yang terkait dengankonsekuensi yang akan diterima olehpengguna. Perubahan standar akuntansi

keuangan dengan menggunakan IFRSbertujuan untuk menciptakan regulasiyang dapat memenuhi kebutuhan parapengguna laporan keuangan. IFRSdinilai lebih ringkas dan berlaku efektifsecara global sehingga dapatmeningkatkan transparasi,meningkatkan kualitas informasilaporan keuangan, dan dapatmempermudah calon investor ataupengguna lainnya. Apabila kualitasinformasi laporan keuangan mengalamipeningkatan, akan berdampak padaturunnya asimetri informasi yang dapatdiukur dengan bid-ask spread.

Berdasarkan hasil pengujianmenggunakan wilcoxon pada asimetriinformasi pada asimetri informasidilihat dari nilai spread sebelum dansesudah konvergensi IFRS yangterdapat pada tabel 4.10, maka nilai Zhitung sebesar -7.262 dan nilaiprobabilitas signifikansi sebesar 0.000.Hasil ini menunjukkan bahwaprobabilitas signifikansi < 0.05, makadapat disimpulkan bahwa H0 ditolak,artinya terdapat perbedaan asimetriinformasi sebelum dan sesudahkonvergensi IFRS pada perusahaanpublik di Indonesia.

Perbedaan asimetri informasisebelum dan sesudah konvergensi IFRSdikarenakan standar IFRSmensyaratkan pengungkapan penuhagar dapat membuat investor lebihbanyak memperoleh informasi yangmemadahi. Konsep pengungkapanpenuh akan mengurangi adanya asimetriinformasi antara pihak manajemen danpihak pemegang saham/investor danbermanfaat bagi pasar. Implikasiefisiensi pasar dalam akuntansikeuangan terkait dengan konsep fulldisclosure (Rahmawati, 2012:38). Pasarmodal yang efisien menuntut adanyaketerbukaan informasi gunamempermudah investor dalam membuatkeputusan investasi dan memprediksikinerja perusahaan di masa mendatang.Teori pasar efisien yaitu harga sekuritas

Page 15: KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWAeprints.perbanas.ac.id/1598/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Standar akuntansi internasional akan mengurangi tingkat asimetri informasi, menurunkan biaya

13

yang mencerminkan penggunaaninformasi secara cepat dan akuratterhadap informasi baru yang tersediabagi investor dan calon investor. Pasardikatakan efisien terhadap suatuinformasi, apabila harga yang terjadisetelah informasi diterima oleh pelakupasar sama dengan harga yang akanterjadi jika setiap orang mendapatkaninformasi tersebut.

Hasil penelitian ini mendukungpenelitian terdahulu yang dilakukanoleh Levinda (2014) yang menyatakanbahwa setelah adopsi IFRS asimetriinformasi mengalami penurunan.Muller et al. (2011) yang melakukanpenelitian adopsi IFRS di Eropamenunjukkan bahwa konvergensi IFRSberpengaruh secara signifikan terhadapmenurunnya asimetri informasi.

KESIMPULAN, KETERBATASAN,DAN SARAN

Hasil pengujian hipotesis pertamamembuktikan bahwa terdapatperbedaan kualitas informasi laporankeuangan sebelum dan sesudahkonvergensi IFRS di Indonesia. Hal inidisebabkan standar akuntansi keuangansetelah konvergensi IFRS lebihmenggunakan berbasis prinsip(principle based) bukan lagi berbasisaturan (rule based). Standar berbasisprinsip dinilai lebih ringkas dan berlakuefektif secara global sehingga dapatmeningkatkan transparasi perusahaandan meningkatkan kualitas pelaporankeuangan perusahaan. Perubahanstandar akuntansi keuangan denganmenggunakan IFRS bertujuan untukmenciptakan regulasi yang dapatmemenuhi kebutuhan para penggunalaporan keuangan.

Hasil pengujian hipotesis keduamembuktikan bahwa terdapatperbedaan asimetri informasi sebelumdan sesudah konvergensi IFRS diIndonesia. Hal ini disebabkan standarakuntansi keuangan setelah konvergensi

IFRS mensyaratkan pengungkapanpenuh. Konsep pengungkapan penuhakan mengurangi adanya asimetriinformasi antara pihak manajemen danpihak pemegang saham/investor danbermanfaat bagi pasar. Pengungkapanpenuh ini membuat pasar modal diIndonesia dapat dikatakan efisienterhadap informasi.

Penelitian ini juga memilikibeberapa keterbatasan yang dapatdiperbaiki oleh peneliti selanjutnya.Keterbatasan pertama yaitu penelitianini tidak memasukkan faktor-faktor lainyang dapat digunakan untuk menilaikualitas informasi laporan keuangan,sehingga tidak dapat lebih mendetailmenjelaskan mengenai faktor-faktoruntuk kualitas informasi laporankeuangan. Saran yang perludiperhatikan oleh peneliti selanjutnyayaitu dapat mengembangkan faktor-faktor yang lain dalam penilaiankualitas informasi laporan keuanganseperti konservatisme, ketepatwaktuan,dan kualitas akrual untuk menilaikualitas informasi laporan keuangan.Keterbatasan kedua yaitu keterbatasandalam memperoleh data yangdibutuhkan pada tahun penelitian,dimana terdapat beberapa perusahaanyang tidak mempublikasikan laporankeuangan kuartalan secara konsistendan terdapat perusahaan yang tidakmencantumkan informasi mengenaivariabel yang dibutuhkan oleh peneliti,sehingga sampel yang digunakan tidakmewakili 50% dari populasi yang dapatdigunakan. Saran yang perludiperhatikan oleh peneliti selanjutnyayaitu dapat menggunakan lebih banyaksumber informasi dalam memperolehdata yang dibutuhkan, sehinggadiharapkan dapat memenuhi kebutuhaninformasi yang diperlukan selamapenelitian.

Page 16: KOLABORASI RISET DOSEN & MAHASISWAeprints.perbanas.ac.id/1598/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Standar akuntansi internasional akan mengurangi tingkat asimetri informasi, menurunkan biaya

14

DAFTAR RUJUKAN

Barth, M. E., Landsman, W. R., andLang, M. H. 2008. Internationalaccounting standards andaccounting quality. Journal ofaccounting research, 46(3), 467-498.

Chua, Y. L., Cheong, C. S., and Gould,G. 2012. The impact ofmandatory IFRS adoption onaccounting quality: Evidencefrom Australia. Journal ofInternational AccountingResearch, 11(1), 119-146.

Glory Agusta E.M. Sianipar danMarsono. 2013. AnalisisKomparasi Kualitas InformasiAkuntansi Sebelum dan SesudahPengadopsian Penuh IFRS diIndonesia. Diponegoro Journalof Accounting, 350-360.

Guspitasari Syahbi Syagata danDaljono. 2014. AnalisisKomparasi Relevansi NilaiInformasi Akuntansi Sebelumdan Sesudah Konvergensi IFRSDi Indonesia (Studi Empirispada Perusahaan Manufakturyang Terdaftar di BEI Periode2011-2012). DiponegoroJournal of Accounting, 408-41.

Imam Ghozali dan Anis Chariri. 2007.Teori Akuntansi. Semarang:Badan Penerbit UniversitasDiponegoro.

Levinda Edvandini, Bambang Subroto,dan Erwin Saraswati. 2014.Telaah Kualitas InformasiLaporan Keuangan dan AsimetriInformasi Sebelum Dan SetelahAdopsi IFRS. Jurnal AkuntansiMultiparadigma, 5(1).

Muller III, K. A., Riedl, E. J., andSellhorn, T. 2011. Mandatoryfair value accounting andinformation asymmetry:Evidence from the European realestate industry. ManagementScience, 57(6), 1138-1153.

Nur Cahyonowati dan Dwi Ratmono.2012. Adopsi IFRS danRelevansi Nilai InformasiAkuntansi. Jurnal Akuntansidan Keuangan, 14(2), 105-115.

Nurul, H.U. Dewi, 2015. AdaptabilityFair Value Accounting at ThePublic Company in Indonesia.10th International Conference onBusiness and Commerce.

Ohlson, J. 1995. Earnings, Book Valuesand Dividends in QualityValuations ContemporaryAccounting Research, 11, 661-668.

Rahmawati. 2012. Teori AkuntansiKeuangan. Yogyakarta: GrahaIlmu.

Rian Aditya Novianto dan NurCahyonowati. 2014. PengaruhKonvergensi IFRS TerhadapAsimetri Informasi (StudyKasus Pada Perusahaan RealEstate Di Indonesia).Diponegoro Journal ofAccounting, 3(2), 977-984.

Rini Indriani dan WahiddatulKhoiriyah. 2010. PengaruhKualitas Pelaporan KeuanganTerhadap Informasi Asimetri.Simposium Nasional AkuntansiXIII Purwokerto.

Zaenal Fanani. 2009. KualitasPelaporan Keuangan: BerbagaiFaktor Penentu dan KonsekuensiEkonomis. Jurnal Akuntansi danKeuangan Indonesia, 6(1), 20-45.