kode/nama rumpun ilmu: penelitian dosen internal · 2020-01-20 · 6 banyak penelitian menjelaskan...

58
ANALISIS KESALAH CERITA PADA MAT P 1 Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL HAN SISWA KELAS VII DALAM MENY TERI GEOMETRI DENGAN MENGGUN PROCEDURE PENGUSUL Fahrur Rozi Hadiyanto, M.Pd. UNIVERSITAS ISLAM KADIRI PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA DESEMBER 2019 YELESAIKAN SOAL NAKAN NEWMAN’S

Upload: others

Post on 05-Jul-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

1

Kode/Nama Rumpun Ilmu:

PENELITIAN DOSEN INTERNAL

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN SOALCERITA PADA MATERI GEOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN NEWMAN’S

PROCEDURE

PENGUSUL

Fahrur Rozi Hadiyanto, M.Pd.

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

DESEMBER 2019

1

Kode/Nama Rumpun Ilmu:

PENELITIAN DOSEN INTERNAL

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN SOALCERITA PADA MATERI GEOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN NEWMAN’S

PROCEDURE

PENGUSUL

Fahrur Rozi Hadiyanto, M.Pd.

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

DESEMBER 2019

1

Kode/Nama Rumpun Ilmu:

PENELITIAN DOSEN INTERNAL

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN SOALCERITA PADA MATERI GEOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN NEWMAN’S

PROCEDURE

PENGUSUL

Fahrur Rozi Hadiyanto, M.Pd.

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

DESEMBER 2019

Page 2: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

2

HALAMAN PENGESAHANPENELITIAN DOSEN INTERNAL

Judul Penelitian : ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII DALAMMENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERIGEOMETRI DENGAN MENGGUNAKANNEWMAN’S PROCEDURE

Kode/Nama rumpun ilmu :

Penelitia. Nama Lengkap : FAHRUR ROZI HADIYANTO, M.Pd.b. NIDN : -c. Jabatan fungsional : -d. Program Studi : Pendidikan Matematikae. Nomer HP/e-mail :085735534491/[email protected]. PT : Universitas Islam Kadirig. Biaya Penelitian : Rp.1.500.000,00

Kediri, 23 Desember 2019Mengetahui, Peneliti,Dekan/kaprodi

Erwin HariKurniawan, S.Pd., M.Pd. Fahrur Rozi Hadiyanto, M.Pd.NIK.198104272013220.1.10313

Menyetujui,Ketua LPPM

Dr. Didik RudionoIr. MsNIK. 196007192017803.1.70488

Page 3: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

3

DAFTAR ISIDaftar isi............................................................................................Error! Bookmark not defined.

BAB I ................................................................................................................................................. 5

A. Latar Belakang Masalah......................................................................................................... 5

B. Rumusan Masalah .................................................................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................................... 7

D. Definisi Operasional............................................................................................................... 7

E. Urgensi Penelitian .................................................................................................................. 8

BAB II............................................................................................................................................ 100

A. Analisis Kesalahan siswa ....................................................Error! Bookmark not defined.0

B. Soal Cerita…………………………………………………………………………………..12

C. Geometri..............................................................................Error! Bookmark not defined.4

BAB III .......................................................................................................................................... 166

BAB 1V…………………………………………………………………………………………….24

BAB V ……………………………………………………………………………………………..36

BAB VI……………………………………………………………………………………………..38

Daftar Pustaka …………………………………………………………………………….39Biodata Peneliti……………………………………………………………………………………..42

Page 4: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

4

RINGKASAN

Geometri merupakan salah satu cabang dalam matematika yang penting. Selainaritmatika dan aljabar, geometri adalah salah satu cabang yang penting yang mendominasipembelajaran matematika di high school classes. Pada studi pendahuluan didapatkanbahwa masih banyak siswa yang tidak memahami soal geometri dalam bentuk soal cerita.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan penyebab kesalahan siswadalam menyelesaikan soal geometri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatifdengan menggunakan instrumen soal tes. Subjek penelitian ini murid kelas VII. Adapunjenis kesalahan menurut Newman’s Procedure meliputi: a) kesalahan dalam membacasoal/masalah, b) kesalahan dalam memahami apa yang dibaca, c) kesalahan dalammelaksanakan transformasi dari kata-kata yang ada dipertanyakan untuk memilih strategiapa yang tepat, d) kesalahan dalam menerapkan keterampilan proses yang dituntut olehstrategi yang dipilih, dan e) kesalahan menuliskan jawaban akhir. Sedangkan penyebabterjadinya kesalahan tersebut akan dilakukan wawancara terhadap siswa yang telah terpilihsebanyak 3 siswa yang terdiri dari siswa kelas tinggi, sedang dan rendah masing masing 1siswa.

Kata kunci: Geometri, Analisis kesalahan geometri, Newman’s Procedure

Page 5: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

5

BAB IPendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Geometri merupakan salah satu cabang dalam matematika yang penting. Selain

aritmatika dan aljabar, geometri adalah salah satu cabang yang penting yang mendominasi

pembelajaran matematika di high school classes. Aritmatika dan aljabar merupakan ilmu

tentang bilangan sementara geometri adalah ilmu tentang garis dan bidang (Saini, 2015).

Geometri merupakan salah satu cabang matematika yang diajarkan di sekolah-sekolah

dalam kurikulum di Indonesia.

Usiskin (1982) memberikan penjelasan kenapa geometri penting diajarkan yaitu:

pertama, geometri merupakan cabang matematika yang dapat mengaitkan matematika

dengan dunia nyata. Kedua, geometri juga memungkinkan ide-ide matematika yang dapat

divisualisasikan. Ketiga, geometri dapat memberikan contoh yang tidak tunggal tentang

sistem matematika. Galileo (Bursill-Hall, 2002) menambahkan bahwa geometri merupakan

kunci dalam memahami alam. Geometri secara sempurna menggambarkan atau

mengarakteristikkan alam. Alam bertindak atau mengekspresikan dirinya dengan cara

bahwa geometri bisa menangkap dirinya.

Terdapat kompetensi dasar yang berisi tentang aplikasi sifat-sifat dan rumus luas

dan keliling bangun datar segitiga dan segiempat pada kehidupan sehari-hari dalam

kompetensi dasar tingkat SMP. Berdasarkan kompetensi dasar seperti itu maka guru

diharapkan mampu mengaitkan konsep tentang segitiga dan segiempat dengan kehidupan

sehari-hari. Alat evaluasi yang bisa digunakan guru untuk mengetahui apakah siswanya

telah mengerti tentang konsep segitiga dan segiempat dalam kehidupan sehari-hari dengan

cara memberikan tes berupa soal cerita.

Page 6: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

6

Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah

satu masalah dalam matematika. Beberapa penelitian yang telah dilakukan antara lain

penelitian oleh Marsudi (2008) tentang Hasil Monev P4TK Matematika 2007 dan PPPG

Matematika tahun-tahun sebelumnya menunjukkan lebih dari 50% guru menyatakan

bahwa banyak siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita. Padmavathy

(2015) dalam penelitiannya menemukan bahwa sebanyak 65% siswa dari 900 siswa tidak

bisa mampu menjawab masalah yang berkaitan dengan segitiga dan segiempat. Prakitipong

(2015) menyatakan kebanyakan siswa tidak tahu rumus untuk menentukan luas dari

persegi panjang, serta menemukan kesalahan yang dibuat siswa dalam memahami soal,

kemampuan menyelesaikan soal, ataupun dalam proses merepresantasikan hasil akhir dari

soal. Sign (2010) menemukan bahwa 30% sampel mengalami kesulitan dalam memahami

soal matematika berkaitan dengan geometri.

Peneliti menggunakan Newman’s Prosedure untuk menganalisis kesalahan yang

dilakukan oleh siswa. Newman (1977b,1983) dalam Clemment & Ellerton (1992)

menyatakan bahwa ada lima tipe kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan

soal cerita, yaitu a) kesalahan dalam membaca soal/masalah, b) kesalahan dalam

memahami apa yang dibaca, c) kesalahan dalam melaksanakan transformasi dari kata-kata

yang ada dalam pertanyaan untuk memilih strategi apa yang tepat, d) kesalahan dalam

menerapkan keterampilan proses yang dituntut oleh strategi yang dipilih, dan e) kesalahan

menuliskan jawaban akhir. Tipe-tipe kesalahan yang dikemukakan oleh Newman sejalan

dengan apa yang akan diteliti oleh peneliti yakni kesalahan siswa dalam menyelesaikan

soal cerita. Selain itu terdapat beberapa penelitian yang menggunakan Newman’s

procedure untuk menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita antara lain

Page 7: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

7

a) Clements & Ellerton (1996), b) Junaedi, Iwan (2012), c) Prakitipong & Nakamura

(2006), dan d) Singh, dkk. (2010).

Berdasarkan uraian tersebut, maka penting dilakukan penelitian yang memaparkan

letak kesalahan siswa pada materi geometri, penyebab terjadinya kesalahan tersebut.

Peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kesalahan Siswa Kelas

VII SMP dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Geometri dengan

Menggunakan Newman’s Procedure.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana proses terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas VII saat

mengerjakan soal cerita pada materi geometri?

2. Apa penyebab terjadinya kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas VII

saat mengerjakan soal cerita pada materi geometri?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan untuk mencapai dua tujuan, yaitu:

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa kelas VII saat

mengerjakan soal cerita pada materi aljabar.

2. Untuk mendeskripsikan penyebab terjadinya kesalahan-kesalahan yang dilakukan

oleh siswa kelas VII saat mengerjakan soal cerita pada materi geometri.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya penafsiran terhadap beberapa istilah yang akan

digunakan dalam penelitian ini maka perlu adanya penjelasan istilah sebagai berikut:

Page 8: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

8

1) Analisis Kesalahan

Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini mengarah pada penyelidikan kesalahan yang

dilakukan oleh siswa pada materi geometri kelas VII. Teknik analisis kesalahan yang

digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada teknik analisis kesalahan menurut

Newman (Clement, 1992). Setelah melakukan tes, peneliti akan menetapkan bagaimana

proses kesalahan itu terjadi.

2) Soal Cerita

Soal cerita adalah soal yang dinyatakan dalam bentuk cerita baik lisan maupun

tertulis yang diambil dari kehidupan sehari-hari. Memerlukan kemampuan tertentu untuk

dapat menyelesaikan soal cerita. Pemberian soal cerita di sekolah agar siswa mengetahui

kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan menyukai matematika.

3) Geometri

Geometri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah geometri pada bidang datar yang

diajarkan pada siswa kelas VII. Materi yang dipilih adalah menyelesaikanpermasalahan

nyata yang terkait penerapan luas dan keliling segitiga, persegi panjang, persegi,

trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.

E. Urgensi Penelitian

Penelitian lapangan ini dilaksanakan dengan harapan memiliki berbagai kegunaan

dan manfaat sebagai berikut:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Bagi guru, diharapkan mampu memberikan kontribusi pengetahuan atau wawasan

tentang kesalahan siswa kelas VII dalam menyelesaikan soal cerita pada materi

geometri. Selain itu, sebagai bahan acuan bagi guru untuk memberikan strategi

Page 9: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

9

pembelajaran scaffolding yang sesuai untuk membantu siswa agar dapat menyadari

kesalahan yang dilakukannya pada materi geometri.

2. Bagi siswa, diharapkan siswa memperoleh pengalaman belajar tentang soal cerita

geometri, siswa dapat mengetahui menyadari kesalahan yang dilakukannya pada

materi geometri. Pada akhirnya diharapkan siswa benar-benar memahami materi

geometri.

3. Bagi peneliti lain, dapat digunakan sebagai referensi untuk melakukan penelitian

serupa tentang analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah soal cerita

pada materi geometri.

4. Bagi Institusi/Kampus, Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan feed

back bagi perguruan tinggi untuk melakukan perubahan terhadap metode

pembelajaran sehingga siswa bisa mengerjakan soal cerita geometri. Karena akan

ada Prodi Pendidikan Matematika Di UNISKA

5. Bagi Peneliti, Hasil penelitian ini, bagi peneliti, diharapkan memiliki nilai

akademis (academic significance) yang dapat menambah khazanah dalam dunia

pendidikan di Indonesia, sekaligus menjadi aplikasi teori yang selama ini diberikan

di bangku perkuliahan.

Page 10: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

10

BAB II

Tinjauan Pustaka

A. Analisis Kesalahan Siswa

Suatu kesalahan merupakan hal yang wajar dilakukan siswa selama proses

pembelajaran. Termasuk dalam pembelajaran materi geometri yang diajarkan pada kelas

VII SMP. Guna mengetahui kesalahan tersebut, diperlukan suatu teknik analisis kesalahan.

Teknik analisis kesalahan yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada teknik

analisis kesalahan menurut Newman. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa

menurut Newman (Clement, 1992) ada lima yaitu a) kesalahan dalam membaca

soal/masalah, b) kesalahan dalam memahami apa yang dibaca, c) kesalahan dalam

melaksanakan transformasi dari kata-kata yang ada dipertanyakan untuk memilih strategi

apa yang tepat, d) kesalahan dalam menerapkan keterampilan proses yang dituntut oleh

strategi yang dipilih, dan e) kesalahan menuliskan jawaban akhir.

Newman (1983) menyatakan bahwa untuk mengetahui kesalahan yang dilakukan

siswa, guru harus melakukan wawancara. Newman juga memberikan pertanyaan-

pertanyaan untuk mewawancarai siswa, yaitu: a) tolong bacakan pertanyaannya padaku.

Jika kamu tidak tahu tentang suatu kata dalam pertanyaan tersebut tinggalkan, b) ceritakan

padaku apa yang ditanyakan padamu untuk kamu lakukan, c) ceritakan padaku bagaimana

kamu akan menemukan jawabannya, d) tunjukkan padaku apa yang kamu lakukan untuk

mendapatkan jawaban. ‘talk aloud’ seperti yang kamu lakukan, jadi saya bisa memahami

bagaimana kamu berfikir, e) tuliskan jawabanmu untuk permasalahan ini.

Australian council for educational research (2014) menyatakan ada beberapa

indikator dalam menentukan kesalahan yang siswa lakukan, yaitu:

a. Kesalahan dalam membaca

Page 11: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

11

Kesalahan dalam membaca mempunyai beberapa indikator, yaitu:

Respon yang ditunjukkan kecil atau tidak mempunyai kaitan dengan tugas.

Respon yang konsisten terhadap suatu kesalahan membaca jelas.

Respon konsisten dengan ketidakbiasaan dengan istilah teknis

b. Kesalahan dalam memahami

Kesalahan dalam memahami mempunyai beberapa indikator, yaitu:

Tanggapan menunjukkan hanya keterlibatan dangkal dengan tugas

Tanggapan konsisten dengan pertanyaan yang berbeda (tetapi terkait) dari salah

satu yang ditanyakan

c. Kesalahan dalam mentransformasi

Kesalahan dalam mentransformasi mempunyai beberapa indikator, yaitu:

Tanggapan konsisten dengan pertanyaan yang berbeda (tetapi terkait) dari salah

satu yang ditanyakan

Tanggapan konsisten dengan angka yang tepat yang digunakan tetapi dengan

operasi yang salah (atau dalam urutan yang salah)

d. Kesalahan dalam melakukan proses

Kesalahan dalam melakukan proses mempunyai beberapa indikator, yaitu:

Kesalahan dalam aritmatikanya

Kesalahan dalam proseduralnya

Tidak lengkap dalam memberikan solusi

e. Kesalahan dalam menentukan jawaban akhir

Kesalahan dalam menentukan jawaban akhir mempunyai beberapa indikator, yaitu:

Tidak lengkap dalam memberikan solusi

Page 12: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

12

Tanggapan yang memerlukan beberapa keterampilan matematika tetapi yang

tidak menjawab pertanyaan yang diajukan

Selain dengan menggunakan Newman Procedure peneliti juga akan mengamati

proses belajar-mengajar. Hal ini agar peneliti tau apakah terjadi salah transfer ilmu yang

dilakukan oleh guru ke siswa. Selain itu hal ini dilakukan agar peneliti bisa mengetahui

bagaiman proses terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh siswa lebih rinci.

B. Soal Cerita

Cara untuk mengetahui kemampuan siswa dalam matematika dapat berbentuk soal

cerita atau soal noncerita. Sweden, dkk. (1991) menyatakan bahwa soal cerita matematika

adalah soal yang diungkapkan dalam bentuk cerita yang diambil dari pengalaman sehari-

hari siswa yang berkaitan dengan konsep-konsep matematika. Selain itu konsep

matematika yang disajikan dalam bentuk cerita dalam kalimat sederhana dan bermakna.

Hudojo (1983) menyatakan bahwa kebermaknaan di sini dimaksudkan bahwa soal tersebut

mengandung masalah yang menuntut pemecahan dan penyesuaian dengan tingkat berpikir

siswa. Manalu (1996) menyatakan bahwa soal cerita adalah soal yang tidak berbentuk

kalimat metematika, tapi disajikan dalam bentuk cerita baik lisan maupun tertulis.

Berdasarkan uraian di atas, soal cerita adalah soal yang dinyatakan dalam bentuk cerita

baik lisan maupun tertulis yang diambil dari kehidupan sehari-hari siswa.

Untuk dapat menyelesaikan soal cerita dengan benar diperlukan beberapa

kemampuan tertentu antara lain: Menurut Schiavano (1998) menyatakan bahwa ada tiga

langkah yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan soal cerita, yaitu a) pemodelan

matematis, yaitu mengubah soal cerita ke dalam salah satu model matematika, b) analisis

matematika, yaitu menyelesaikan dengan menggunakan aplikasi materi pelajaran, dan c)

interpretasi selesaian ke dalam masalah nyata terkait. Sementara itu Skemp (2001) juga

Page 13: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

13

menyatakan ada empat langkah dalam menyelesaikan masalah dalam soal cerita. Keempat

langkah itu, yaitu a) pemahaman masalah dalam hubungannya dengan dunia nyata, b)

pembuatan model matematika, c) melakukan manipulasi terhadap model matematika, dan

d) melakukan interpretasi terhadap masalah semula.

Sedangkan Strenberg (2009) mengenalkan tujuh tahapan penyelesaian soal cerita,

yaitu a) mengidentifikasi masalah, b) menentukan masalah, c) membangun strategi untuk

pemecahan masalah, d) mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan masalah, e)

mengalokasikan informasi-informasi yang didapat, f) memantau pemecahan masalah, dan

g) mengevaluasi hasil pemecahan masalah.

Musser dan Burger (2008) menyatakan bahwa terdapat empat kemampuan yang

harus dimiliki untuk menyelesaikan masalah dalam soal cerita, yaitu a) kemampuan

menerjemahkan, kemampuan ini meliputi transformasi makna dari bahasa verbal menjadi

bahasa simbolik, b) kemampuan memecahkan soal matematika, kemapuan ini meliputi

kemampuan penguasaan konsep dan prosedur dalam matematika, c) kemampuan

menginterpretasi, kemampuan ini menyangkut kemampuan dalam menyajikan bentuk-

bentuk representasi konsep tersebut, dan d) kemampuan mengecek, kemampuan ini

menyangkut apakah kita dapat memperkirakan, apakah jawaban itu benar.

Berdasarkan uraian di atas, untuk menyelesaikan soal cerita dengan benar

memerlukan kemampuan awal, yaitu a) kemampuan menentukan hal yang diketahui dalam

soal, b) kemampuan menentukan hal apa yang ditanyakan, c) kemampuan membuat model

matematika, d) kemampuan melakukan komputasi, dan e) kemampuan utnuk

mengintrepretasi jawaban model ke permasalahan awal.

Page 14: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

14

Pemberian soal cerita di sekolah dimaksudkan agar siswa mengetahui kegunaan

matematika dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu diharapkan siswa mulai menyukai

matematika karena mereka tahu pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari.

C. Geometri

Materi matematika yang diajarkan jenjang SMP meliputi bidang kajian bilangan,

aljabar, geometri, pengukuran, statistika dan peluang. Materi yang harus dikuasai siswa

SMP kelas VII sesuai dengan standar isi yang memuat kompetensi inti dan kompetensi

dasar antara lain menghitung luas permukaan dan keliling bangun datar (segitiga dan

segiempat) dalam masalah sehari-hari, memahami sifat-sifat bangun datar (segitiga dan

segiempat), garis dan sudut (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

NCTM (2000) memaparkan bahwa terdapat dua standar matematika sekolah, yaitu

standar isi dan standar proses. Standar isi tersebut memuat materi yang perlu diajarkan di

sekolah, yaitu bilangan dan operasi operasi bilangan, aljabar, geometri, pengukuran,

analisis data, dan probabilistik. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya geometri di

sekolah. Penyelesaian masalah dalam bidang geometri bisa dilakukan melalui pendekatan-

pendekatan tertentu misalnya, menggunakan gambar, diagram ataupun transformasi. Oleh

karena itu, NCTM (2000) menganjurkan agar pada pembelajaran geometri siswa mampu

memvisualisasikan, menggambarkan, dan membandingkan bangun-bangun geometri dalam

berbagai posisi, sehingga siswa mampu memahaminya.

Geometri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah geometri pada bidang datar

yang diajarkan pada siswa kelas VII SMP. Kompetensi inti yang dipilih adalah kompetensi

inti 4, yaitu mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan

Page 15: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

15

sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Sedangkan kompetensi dasar yang

dipilih adalah kompetensi dasar 4.7, yaitu menyelesaikan permasalahan nyata yang terkait

penerapan luas dan keliling segitiga, persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang,

belah ketupat, dan layang-layang.

Page 16: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

16

BAB IIIMetode Penelitian

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian tentang analisis kesalahan siswa dengan menggunakan Newman

procedure pada materi geometri ini merupakan penelitian dengan pendekatan penelitian

kualitatif. Hal ini sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif yang dikemukakan oleh

Creswell. Creswell (2012:16) mengemukakan tentang karakteristik dari penelitian

kualitatif yaitu a) mengeksprolasi suatu masalah dan mengembangkan suatu pemahaman

secara rinci dari suatu fenomena utama, b) memiliki tinjauan literatur yang mempunyai

peran kecil namun membenarkan masalah, c) menyatakan tujuan dan rumusan masalah

secara umum dan luas, d) mengumpulkan data berdasarkan kata-kata dari sejumlah kecil

orang sehingga diperoleh pandangan terhadap subjek penelitian, e) menganalisis data

menggunakan analisis teks dan menafsirkan makna temuan menjadi lebih luas, dan f)

menulis laporan penelitian menggunakan kriteria yang fleksibel dan evaluatif serta

mengandung refleksivitas dan bias dari subjek penelitian.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus karena peneliti mengkaji kesalahan siswa dalam

mengerjakan soal cerita. Hal ini sesuai dengan Lodico (2006:269) yang berpendapat bahwa

penelitian studi kasus adalah penelitian yang berusaha untuk menemukan makna,

menginvestigasi proses, dan untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang mendalam

pada individu atau kelompok tertentu.

Penelitian ini mendeskripsikan kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah berupa

soal cerita. Kesalahan pengerjaan yang dilakukan oleh siswa, diamati dengan cara

mencermati hasil pekerjaan siswa dalam menyelesaikan masalah. Peneliti melakukan

Page 17: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

17

analisis hanya sampai taraf deskripsi. Pendeskripsian ini dilakukan berdasarkan hasil tes

siswa dan wawancara terstruktur yang dilakukan oleh peneliti.

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kediri pada semester genap tahun

pelajaran 2018/2019. Subjek penelitian yang diambil yaitu tiga orang siswa. Karena

peneliti membutuhkan subjek yang melakukan kesalahan-kesalahan pada materi geometri,

pemilihan subjek didasarkan pada teknik typical sample. Typical sample adalah teknik

pengambilan sampel pada penelitian kualitatif yang cara pemilihan sampelnya didasarkan

pada sampel yang dinilai dapat menjadi typical atau representatif terhadap hal yang akan

diteliti (Fraenkel, 2012:436). Jadi penentuan subjek penelitian juga mempertimbangkan

kesalahan yang dilakukan subjek penelitian dalam mengerjakan soal tes yang berupa soal

cerita yang dikaitkan dengan analisis kesalahan siswa dengan menggunakan Newman’s

procedure.

Subjek yang akan diambil adalah siswa yang sudah belajar materi geometri yakni

bangun datar. Peneliti mengambil tiga orang subjek penelitian berdasarkan subjek

penelitian yang melakukan kesalahan pengerjaan paling banyak serta dengan

mempertimbangkan usulan guru pengampu. Penentuan subjek seperti ini diharapkan dapat

merepresentasikan Newman’s procedure. Peneliti juga akan meminta pertimbangan dari

guru mengenai subjek manakah yang cocok untuk dijadikan subjek penelitian.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah segala sesuatu yang digunakan untuk

mengumpulkan data penelitian (Fraenkel dkk, 2012:111). Instrumen penelitian dalam

penelitian ini ada dua yaitu: instrumen utama dan instrumen pendukung. Instrumen utama

Page 18: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

18

adalah peneliti sendiri, sedangkan instrumen pendukung adalah instrumen soal tes,

instrumen wawancara, dan kamera serta alat perekam.

1. Instrumen Utama

Pada penelitian kualitatif peneliti merupakan instrumen utama (Cresswell,

2009). Sebagai instrumen utama peneliti berperan penting dalam penelitian ini, mulai

dari perencanan, pengumpul data, pelaksanan penelitian, penganalisis dan penafsir

data temuan, dan menjadi pelapor hasil penelitian. Selain instrumen utama juga

terdapat instrumen pendukung antara lain: instrumen soal tes, instrumen draf

wawancara.

2. Instrumen Soal Tes

Instrumen lembar soal tes merupakan instrumen yang digunakan untuk melihat

kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah berupa soal cerita yang berkaitan

dengan geometri pada tingkat SMP. Tes tersebut berisikan 4 butir soal. Soal butir

pertama bertujuan untuk mengetahui kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita

yang berdasarkan keliling dan luas segitiga. Soal butir kedua bertujuan untuk

mengetahui kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita yang berdasarkan keliling

dan luas persegi dan persegi panjang. Soal butir ketiga bertujuan untuk mengetahui

kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita berdasarkan luas layang-layang. Soal

butir keempat bertujuan mengetahui kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita

berdasarkan luas trapesium.

Sebelum digunakan dilapangan, soal tes tersebut divalidasi terlebih dahulu.

Tipe validasi yang dipilih oleh peneliti adalah validasi yang dilakukan oleh dua orang

ahli dalam bidangnya yaitu dosen matematika. Instrumen yang digunakan untuk

validasi soal berupa angket berbentuk check list disertai isian untuk saran.

Page 19: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

19

Aspek-aspek yang dinilai dalam validasi soal tes yaitu aspek pertama berupa

aspek isi dan aspek kedua berupa aspek bahasa. Indikator yang dinilai dalam aspek isi

adalah 1) soal tes merupakan soal cerita, 2) materi matematika yang menjadi prasyarat

penyelesaian soal sudah diajarkan ke siswa, 3) fakta yang diberikan cukup untuk

menyelesaikan masalah. Indikator yang dinilai untuk aspek bahasa adalah 1) soal tes

menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan

benar, 2) soal tes menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh siswa, 3)

kalimat-kalimat pada soal tidak menimbulkan penafsiran ganda, 4) rumusan masalah

berupa pertanyaan atau perintah.

3. Instrumen Wawancara

Draf wawancara merupakan instrumen pendukung yang digunakan peneliti

untuk mengkonfirmasi kebenaran asumsi peneliti. Asumsi penelitian yang dimaksud

mengenai kesalahan yang dilakukan oleh subjek penelitian serta mengkajinya secara

mendalam. Wawancara dilakukan setelah siswa mengerjakan soal tes. Draf wawancara

berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada subjek penelitian mengarah pada

alasan dan strategi yang digunakan dalam menjawab soal tes dan kemungkinan

jawaban yang berbeda dari apa yang telah mereka tulis dalam lembar jawaban.

Validasi pada draf wawancara dilakukan dengan prosedur yang sama dengan prosedur

validasi instrumen lembar soal tes mengacu pada dua aspek yakni aspek isi dan

bahasa. Indikator yang dinilai untuk aspek isi dalam draf wawancara adalah 1)

pertanyaan atau saran sesuai dengan tujuan wawancara, 2) pertanyaan atau saran tidak

mengarah pada pemberian jawaban, dan 3) pertanyaan atau saran dapat

mengeksplorasi kesalahan dalam menyelesaikan masalah berupa soal cerita pada

subjek penelitian. Indikator yang dinilai untuk aspek bahasa adalah 1) Pertanyaan yang

Page 20: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

20

ajukan menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik

dan benar, 2) pertanyaan yang diajukan menggunakan kata-kata yang mudah dipahami

oleh siswa, 3) kalimat-kalimat pada pertanyaan wawancara tidak menimbulkan

penafsiran ganda.

4. Kamera dan Alat Perekam Suara

Kamera digunakan pada saat tes, dan wawancara. Foto-foto tersebut digunakan

untuk menggambarkan keadaan di lapangan serta menguatkan tentang paparan yang

ditulis oleh peneliti.

Alat perekam suara digunakan saat pemberian wawancara. Hasil rekaman

tersebut berguna untuk membantu peneliti dalam mendeskripsikan temuan di

lapangan. Hasil rekaman tersebut dapat menguatkan tentang paparan yang ditulis oleh

peneliti

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengambilan dan pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan sendiri oleh peneliti

yakni sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data Hasil Tes

Data hasil tes soal dikumpulkan setelah subjek penelitian menyelesaikan

masalah yang telah diberikan dan setelah diberikan scaffolding. Data hasil tes soal

terdiri dari dua jenis, yakni hasil penyelesaian sebelum diberikan scaffolding dan

setelah diberikan scaffolding.

2. Data Wawancara

Pengumpulan data wawancara dilaksanakan berdasarkan draf wawancara yang

telah disusun sebelumnya oleh peneliti. Tujuan wawancara untuk mengetahui langkah-

langkah yang digunakan subjek penelitian untuk menyelesaikan masalah pada soal tes.

Page 21: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

21

Wawancara ini juga dilakukan untuk mengetahui letak kesalahan dan penyebabnya

apa saja.

3. Dokumentasi

Pengumpulan data dokumentasi dilakukan dengan menggunakan kameradan

perekam suara. Recording bertujuan agar tidak terjadi penyimpangan data oleh peneliti

dan diharapkan mampu menambah detail penelitian. Hasil rekaman dapat digunakan

sebagai penguat analisis dalam penelitian ini.

E. Analisis Data

Miles & Huberman (1994) proses analisis data dilakukan dengan langkah-langkah :

1) mereduksi data, 2) menyajikan data, 3) menarik kesimpulan. Selanjutnya menurut

Sugiyono (2008) komponen-komponen analisis data sebagai berikut:

1. Mereduksi Data

Mereduksi data merupakan serangkaian proses kegiatan yang tak terpisahkan

dari analisis. Kegiatan reduksi data diantaranya meliputi pemilihan, penyederhanaan,

memfokuskan, dan mentransformasi data yang diperoleh. Dari semua data yang

terkumpul, yaitu berupa hasil kerja siswa dalam menyelesaikan masalah. Selanjutnya

direduksi sehingga peneliti dapat membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima dan

dipertanggungjawabkan.

2. Menyajikan Data

Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data.

Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dengan penyajian data maka akan memudahkan

untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa

yang telah dipahami. Pada penelitian ini data disajikan dalam bentuk teks yang bersifat

Page 22: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

22

naratif. Paparan data dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) bagaimana proses subjek

melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita, 2) proses wawancara yang

diberikan kepada subjek..

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan langkah ketiga pada analisis

data ini. Menurut Sugiyono (2008) “Jika kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali ke

lapangan untuk mengumpulkan data maka kesimpulan yang merupakan kesimpulan

kredibel.” Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini dilakukan terhadap temuan

berupa kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah soal cerita pada materi

geometri.

F. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Mengkaji analisis kesalahan siswa dan soal cerita.

b. Melakukan pra-survey untuk memperoleh gambaran lapangan mengenai

pembelajaran matematika di sekolah.

c. Menyiapkan instrumen berupa lembar tes dan draf wawancara yang akan

digunakan sebagai alat pengumpulan data.

d. Melakukan validasi instrumen yang mengacu pada lembar validasi. Hasil

instrumen yang telah valid digunakan untuk mengumpulkan data.

Page 23: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

23

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:

a. Peneliti memilih subjek penelitian. Proses pemilihan subjek dilakukan dengan

cara menetapkan kriteria pemilihan subjek oleh peneliti. Penetapan keriteria ini

melalui tes soal yang diselesaikan oleh subjek penelitian.

b. Subjek yang memenuhi kriteria pemilihan akan dilakukan wawancara.

Selanjutnya dilakukan triangulasi teknik dengan membandingkan data dari

subjek secara tertulis dari hasil tes dan hasil wawancara. Data hasil triangulasi

yang sama merupakan data subjek yang valid. Sedangkan data yang berbeda

direduksi atau dijadikan temuan lain dalam penelitian.

c. Hasil dari data yang valid digunakan untuk mengetahui proses terjadinya

kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah soal cerita.

3. Tahap Analisis

Tahap analisis dilakukan dengan teknik analisis data yang ditentukan dalam

rancangan penelitian sebagai berikut:

a. Membuat transkrip hasil wawancara

b. Menyajikan data hasil tes dan hasil wawancara

c. Mendeskripsikan proses terjadinya kesalahan dalam menyelesaikan masalah

soal cerita subjek penelian.

d. Menarik kesimpulan tetang proses terjadinya kesalahan dalam menyelesaikan

masalah soal cerita berdasarkan paparan data.

Page 24: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

24

BAB IVHasil dan Pembahasan

A. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil tes diperoleh data bahwa dari 29 siswa yang mengikuti tes, tidak

ada satupun siswa yang menjawab empat soal tersebut dengan tepat. Soal akan disajikan

dalam Gambar 1. Akan tetapi ada 5 siswa ada yang hampir benar dalam menjawab di

beberapa soal dengan tepat. Akan tetapi mereka melakukan kesalahan pada saat

menuliskan diketahui, ataupun salah dalam memanipulasi rangkaian jawaban dan salah

dalam menuliskan jawaban akhir sehingga cukup untuk dijadikan bahan analisis dengan

menggunakan Newman’s Procedure. Adapun jenis kesalahannya antara lain: a) kesalahan

dalam membaca soal/masalah, b) kesalahan dalam memahami apa yang dibaca, c)

kesalahan dalam melaksanakan transformasi dari kata-kata yang ada dipertanyakan untuk

memilih strategi apa yang tepat, d) kesalahan dalam menerapkan keterampilan proses yang

dituntut oleh strategi yang dipilih, dan e) kesalahan menuliskan jawaban akhir. Setelah

dianalisis dipilihlah tiga siswa yang akan jadi subjek penelitian. Pemilihan ini berdasarkan

variasi jenis kesalahan yang dilakukan. Tiga subjek penelitian ini diwawancarai untuk

mencari penyebab terjadinya kesalahan tersebut sehingga peneliti mampu memberikan

alternatif penyelesaian dengan tepat.

Page 25: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

25

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan wawancara yang telah dilakukan terhadap

tiga subjek penelitian ditemukan jenis dan penyebab kesalahan yang dilakukan siswa

dalam menyelesaikan soal cerita geometri. Berikut pendeskripsian tentang jenis dan

penyebab kesalahan yang dilakukan oleh tiga subjek penelitian. Untuk subjek 1 (S1), soal

nomor 1 S1 melakukan kesalahan dalam menuliskan jawaban akhir. Hal ini disebabkan

S1karena S1 tidak mengerti bahwa menuliskan 120cm dalam tahap penyelesaian tidak

diperbolehkan. Gambar letak kesalahan S1 nomor 1 akan ditampilkan pada Gambar 2.

Gambar 1. Soal tes siswa

Page 26: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

26

Gambar 2. Letak kesalahan S1 nomor 1

Berikut script wawancara dengan S1, dimana peneliti disingkat P.

P : Kenapa kamu menuliskan satuan pada keliling sedangkan pada luas tidak?

S1: Saya lupa menuliskan satuan pada luas.

P : Taukah kamu bahwa menuliskan satuan pada hasil pekerjaan seperti itu tidak

boleh?

S1: Tidak tahu pak. Lalu yang benar bagaimana pak?

P : Jadi jika setelah mengerjakan jangan menuliskan satuan dijawaban akhir.

Penulisan satuan nanti setelah selesai semua baru ditulis jadi keliling rambu lalulintas

adalah 120 cm dan luasnya ...cm2, paham?

S1: oooo, iya pak paham.

Untuk soal nomor 2, S1 melakukan kesalahan juga dalam penulisan jawaban akhir.

Seharusnya hasilnya dalam buah dituliskan dalam satuan jarak yakni cm.Hal ini terjadi

karena S1 kurang teliti dalam membaca soal. Selain itu S1 juga salah dalam menerapkan

strategi yang dipilih. Hal ini terjadi karena S1 belum pernah mendapatkan soal semacam

ini, jadi S1 hanya membagi keliling kolam dengan panjang sisi ubin tanpa memperhatikan

S1 salah dalam menuliskanjawaban akhir

Page 27: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

27

bahwa pojokkan kolam juga perlu diberi ubin. Gambar letak kesalahan S1 nomor 2 akan

ditampilkan pada Gambar 3.

Gambar 3. Letak kesalahan S1 nomor 2

Berikut script percakapan

P : Dari soal nomor satu tadi, tahukan dimana salahmu?

S1: Iya pak, seharusnya tidak menuliskan cm dijawaban akhir.

P : Lalu dimana lagi salahnya? Apakah kamu sadar?

S1: Dimana ya pak?

P : Coba perhatikan satuan yang kamu berikan?

S1: O iya, seharusnya buah ya pak.

P : Ada lagi, sekarang coba kamu gambar?

S1: (mencoba menggambar kolam)

P : sekarang coba letakkan ubin yang mengelilinginya? Yakni sebanyak 70 buah dan

perhatikan apa yang terjadi?

S1 salah dalam menuliskanjawaban akhir

Page 28: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

28

S1: O iya di pojokkan belum diberikan ubin ya pak? Hehehe...

P : Jadi berapa jawabnya?

S1 : 74 buah pak karena pojokkannya ada 4.

Untuk soal nomor 3, S1 salah dalam menuliskan satuan keliling. Hal ini terjadi karena

S1 kurang teliti dalam menuliskan satuan luas sehingga yang seharusnya m ditulis m2.

Gambar letak kesalahan S1 nomor 3 akan ditampilkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Letak kesalahan S1 nomor 3

Berikut script wawancaranya

P : Apakah satuan luas itu? Jika misalkan panjang sisinya dalam satuan m.

S1: m2 pak.

P : Bagus, kalau kelilingnya?

S1: Tetap m pak.

S1 salah dalam menuliskansatuan keliling

Page 29: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

29

Untuk soal nomor 4, S1 melakukan kesalahan dalam penulisan jawaban akhir. Hal ini

terjadi karena S1 kurang teliti dalam menghitung. Gambar letak kesalahan S1 nomor 4 akan

ditampilkan pada Gambar 5.

Gambar 5. Letak kesalahan S1 nomor 4

Berikut script wawancaranya

P : Tahukah kamu letak kesalahanmu dimana?

S1: Tahu pak, menuliskan satuannya?

P : Selain itu?

S1: Tidak pak.

P : Coba sekarang hitung 16x15 itu berapa?

S1: 240 pak.

P : Kenapa jawabanmu 340?

S1: Salah hitung pak.

P : Jadi harganya berapa?

S1: 120.000.000 pak.

S1 salah dalam mengalikan

Page 30: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

30

P : Lho kok bener?

S1: Salah nulis luasnya pak kemarin, seharusnya 240 saya tulis 340.

Berdasarkan paparan hasil di atas dapat dijelaskan bahwa S1 kurang bisa

mengaplikasikan rumus segitiga dan segiempat dalam menyelesaikan soal cerita. Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniati (2010) & Hadiyanto, dkk. (2016)

yang mengatakan bahwa masih banyak siswa yang melakukan kesalahan dalam

mengaplikasikan rumus segitiga atau segi empat baik itu keliling maupun luasnya. Selain

itu hal ini juga sejalan dengan penelitian Newman (1977b,1983) dalam Clemment &

Ellerton (1992) yang menyatakan bahwa salah satu bentuk kesalahan yang dilakukan

adalah salah dalam menerapkan strategi yang telah dipilih maupun salah dalam menuliskan

jawaban akhir.

Untuk subjek 2 (S2), soal nomor 1 S2 melakukan kesalahan dalam mengoperasikan

pengurangan maupun saat menulis jawaban akhir. Hal ini disebabkan karena S2 tidak

mengetahui bahwa hal itu tidak boleh. Gambar letak kesalahan S2 nomor 1 akan

ditampilkan pada Gambar 6.

Gambar 6. Letak kesalahan S2 nomor 1

Untuk soal nomo 2, S2 juga melakukan kesalahan dalam menentukan jawaban akhir.

Hal ini disebabkan S2 tidak mengetahui tentang konsep keliling persegi panjang jadi yang

dihitung hanya sisi sisinya saja tanpa menghitung pojokan kolam padahal pojokan kolam

S2 salah dalam menuliskanjawaban akhir

S2 salah dalammengoperasikan pengurangan

Page 31: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

31

itu termasuk sisi kolam. S2 juga melakukan kesalahan dalam mengoperasikan yang

seharusnya dia tulis 1400:20 hanya tertulis 1400: 0. Hal ini disebabkan S2karena S2 lupa

menuliskan kembali angka 2 setelah dihapus sebelumnya. Gambar letak kesalahan S2

nomor 2 akan ditampilkan pada Gambar 7.

Gambar 7. Letak kesalahan S2 nomor 2

Untuk soal nomor 3, S2 sudah mengerjakan dengan benar. Akan tetapi kurang kata

kata sehingga jawaban akhirnya terkesan bahwa kelilingnya 20m, padahal itu adalah

banyaknya tiang lampu yang harus dipasang. Pengerjaannya dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Pengerjaan S2 soal nomor 3

S2 salah dalam menulis jawabanakhir

S2 salah dalam menulis ulangangka 20 hanya menulis angka 0

S2 kurang memisahkan antarapanjang keliling denganbanyaknya tiang harus dipasang

Page 32: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

32

Untuk soal nomor 4, S2 melakukan kesalahan dalam melaksanakan transformasi. Hal

ini dapat terlihat dari S2 melakukan kesalahan hitung yang seharusnya 20+12 = 32 ditulis

20+12=22 yang mengakibatkan salah dalam menuliskan jawaban akhir. Hal ini disebabkan

karena S2 kurang teliti dalam mengoperasikan bilangan tersebut. Gambar letak kesalahan

S2 nomor 4 akan ditampilkan pada Gambar 9

Gambar 9. Letak kesalahan S2 nomor 4.

Berdasarkan paparan hasil di atas dapat dijelaskan bahwa S2 kurang memahami

tentang segitiga maupun segiempat. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Padmavaty (2015) menemukan bahwa sebanyak 65% siswa dari 900 siswa tidak bisa

mampu menjawab masalah yang berkaitan dengan segitiga dan segiempat. Selain itu S2

juga ceroboh dalam menyelesaikan soal. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Ozerem

(2012) yang mengatakan bahwa salah satu jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa

dalam menyelesaikan soal geometri adalah siswa ceroboh dalam menjawab soal.

Untuk subjek 3 (S3), soal nomor 1 S3 melakukan kesalahan dalam menuliskan

jawaban akhir. Hal ini disebabkan karena S3tidak mengetahui bahwa hal itu tidak

diperbolehkan. Gambar letak kesalahan S3 nomor 1 akan ditampilkan pada Gambar 10.

S2 melakukan kesalahandalam menghitung

Page 33: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

33

Gambar 10. Letak kesalahan S3 soal nomor 1

Untuk soal nomor 2, S3 salah dalam memilih strategi penyelesaian soal. Hal ini dapat

dilihat saat S3 mencari keliling ubin. Padahal tidak perlu mencari keliling ubin untuk

mencari banyaknya ubin yang diperlukan. Hal ini terjadi karena S3 kurang mengetahui cara

menyelesaikan soal tersebut karena Guru tidak pernah memaparkan soal seperti itu saat

pembelajaran berlangsung. Gambar letak kesalahan S3 nomor 2 akan ditampilkan pada

Gambar 11.

Gambar 11. Letak kesalahan S3 soal nomor 2

Untuk soal nomor 3, S3 melakukan kesalahan konsep gabungan dua bangun datar.

Hal ini terjadi karena S3tidak menggambar kembali soal yang diberikan. Selain itu S3 juga

melakukan kesalahan dalam menuliskan berapa panjang sisi persegi yang seharusnya 6

ditulis 5. Hal ini disebabkan karena S3kurang teliti dalam mengopersaikan jawaban.

Gambar letak kesalahan S3 nomor 3 akan ditampilkan pada Gambar 12.

S3 salah dalam menuliskanjawaban akhir

S3 salah dalam memilihstrategi penyelesaian soal

Page 34: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

34

Gambar 12. Letak kesalahan S3 soal nomor 3

Untuk soal nomor 4, S3 melakukan kesalahan dalam membaca soal. Hal ini

disebabkan S3karena S3 belum pernah mendapatkan soal seperti ini biasanya soal yang

diberikan jika berupa trapezium maka yang diketahui panjang sisi sejajar dan tinggi. Akan

tetapi disoal ini dituliskan panjang sisi sejajar dan jarak antara sisi sejajar tersebut. Alhasil

S3 tidak mengerjakan sama sekali soal nomor 4. Hal inilah yang menyebabkan S3 bingung

untuk menyelesaikan soal tersebut. Dari paparan tersebut selain S3 kurang memahami soal

terlihat bahwa S3 tidak paham tentang konsep tinggi. Gambar letak kesalahan S3 nomor 4

akan ditampilkan pada Gambar 13.

Gambar 13. Letak kesalahan S3 soal nomor 4

Berdasarkan paparan hasil di atas dapat dijelaskan bahwa S3 kurang memahami

tentang tinggi atau konsep segiempat. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Padmavaty (2015) menemukan bahwa sebanyak 65% siswa dari 900 siswa tidak bisa

mampu menjawab masalah yang berkaitan dengan segitiga dan segiempat. Selain itu S3

S3 salah dalam menuliskanbilangan 6 menjadi 5

S3 kurang memahami konsepgabungan bangun datar

S3 tidak mengerti konsep tinggi jadibingung bagaimana caramengerjakannya

Page 35: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

35

juga salah dalam menuliskan lambang satuan. Hal ini sejalan dengan penelitian dari

Hadiyanto,dkk. (2016) yang mengatakan bahwa salah satu jenis kesalahan yang dilakukan

oleh siswa dalam menyelesaikan soal geometri adalah salah dalam menuliskan lambang

satuan baik untuk keliling maupun luasnya.

Berdasarkan hasil analisis jenis dan penyebab terjadinya kesalahan pada subjek

penelitian di atas ada beberapa hal yang menjadi masalah dari subjek penelitian yaitu:

1. Kekayaan soal yang diberikan oleh guru kurang bervariasi sehingga menyebabkan

subjek penelitian kurang bisa menyelesaikan soal dengan baik.

2. Subjek kurang teliti dalam melakukan operasi

3. Subjek kurang dapat mentransformasikan strategi yang telah dipilih dengan baik

4. Subjek kurang bisa mengeksekusi jawaban akhir dengan baik

5. Subjek kurang bisa membaca soal dengan baik yang menyebabkan subjek tersebut

kebingungan dalam menyelesaikan soal tersebut

6. Subjek kurang begitu memahami beberapa konsep yang ada dalam segitiga ataupun

segiempat antara lain konsep gabungan bangun dan tinggi

7. Subjek penelitian juga kurang teliti dalam menyelesaikan soal geometri sehingga

banyak ditemukan subjek penelitian melakukan kesalahan perhitungan.

Untuk mengurangi kesalahan yang dilakukan oleh siswa peneliti mengajukan alternatif

penyelesaian agar hal tersebut tidak terulang lagi. Alternatif penyelesaian yang

dikemukakan yakni dengan memberikan scaffolding. Scaffolding bersifat fleksibel artinya

bantuan tersebut dapat diberikan sewaktu-waktu dan dapat dihentikan ketika siswa telah

mampu menyelesaikan masalahnya (Amiripour dkk.,2012 & Westwood, 2004).

Page 36: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

36

BAB VPenutup

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis jawaban di atas dapat ditarik kesimpulan dari penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis dan penyebab kesalahan dari subjek penelitian dalam menyelesaikan soal

yang berkaitan dengan segitiga dan segiempat adalah sebagai berikut:

a. Kesalahan dalam membaca informasi. Hal ini disebabkan karena subjek belum

pernah mendapatkan soal seperti yang diberikan peneliti.

b. Kesalahan dalam mentransformasikan kata kata. Hal ini disebabkan karena

subjek kurang teliti dalam menyelasikan operasi atau soal yang diberikan

c. Kesalahan dalam memilih strategi yang digunakan dalam menyelesaikan soal

cerita geometri tersebut

d. Kesalahan dalam menuliskan jawaban akhir. Hal ini disebabkan karena siswa

kurang teliti dalam mengoperasikan bilangan yang telah didapatkan.

2. Kesalahan baru yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal geometri

yaitu siswa kurang bisa menyelesaikan soal yang diberikan karena kurangnya

variasi soal yang diberikan oleh guru.

B. Saran

Adapun saran dalam penelitian ini adalah sehubungan dengan hasil penelitian yang

telah dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Guru memperbanyak variasi soal yang cenderung mengarah ke tipe soal High

Order Thinking Skill (HOTS). HOTS dipilih karena beberapa soal yang peneliti

berikan sudah bertipe HOTS dan ternyata banyak siswa yang belum bisa

mengerjakan soal tersebut. Selain itu untuk soal UN juga menggunakan soal

dengan tipe HOTS jadi perlu dibiasakan dari dini agar terbiasa mengerjakan soal

bertipe HOTS.

2. Alternatif penelitian yang dikemukakan peneliti yakni dengan memberikan

scaffolding yang cocok untuk siswa.

3. Scaffolding dipilih karena dengan scaffolding bisa mengurangi kesalahan yang

dilakukan oleh siswa. Selain itu scaffolding bersifat fleksibel artinya bantuan

Page 37: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

37

tersebut dapat diberikan sewaktu-waktu dan dapat dihentikan ketika siswa telah

mampu menyelesaikan masalahnya. Scaffolding yang diberikan berupa pertanyaan-

pertanyaan yang memancing siswa agar menyadari kesalahannya ada dimana dan

memancing siswa agar mengetahui solusi yang benar dalam menyelesaikan soal

tersebut.

Diharapkan agar alternatif penyelesaian yang telah dikemukakan oleh peneliti bisa

diujicobakan sebagai tindak lanjut penelitian ini dan sekaligus sebagai upaya dalam

penyempurnaan.

Page 38: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

38

BAB VIBiaya dan Jadwal Penelitian

Estimasi biaya yang diajukan selama peneltian seperti yang ditujukan pada tabel

4.1 berikut, dengan justifikasi anggaran pada lampiran 1.

Tabel 4.1 Estimasi biaya penelitian

No JENIS PENGELUARAN BIAYA YANG DIUSULKAN

1 Peralatan dan perlengkapan Rp. 500.000

2 Akomodasi Rp. 400.000

3 Publikasi Rp. 600.000

Total Anggaran Rp. 1.500.00

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

Seluruh kegiatan penelitian mulai dari perencanaan hinggapublikasi hasilpenelitian

dalam bentuk prosiding atau jurnal seperti padatabel 4.2 berikut

4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Bulan1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Survery2 Pembuatan Proposal3 Pengajuan Proposal ke LPPM4 Seminar Proposal5 Revisi Proposal6 Pengumpulan Proposal LPPM7 Pembuatan perangkat dan

instrument penelitian8 Pengumpulan data Lapangan9 Analisis temuan lapangan10 Penyusunan Laporan penelitian11 Analisis data12 Pembuatan laporan13 Penggandaan laporan14 Seminar hasil penelitian15 Publikasi Jurnal

Page 39: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

39

DAFTAR PUSTAKA

Australian Council for Education Research. 2014. Newman’s Errors Analysis. PATResources Center: NSW Department of Education

Anghileri, J. 2006. Scaffolding Pactices that Enhance Mathematics Learning. Journal ofMathematics Teacher Education, Vol.9, halaman 33-52.

Brown, J., Skow, K., & the IRIS center. 2016. Mathematics: Identifying and AddressingStudent Erros. (Online).(http://iris.peabody.vanderbilt.edu/case_studies/ics_matherr.pdf) diakses februari2017.

Bursil-Hall. 2002. Why do We Study Geometry? Answer Through the Ages. Cambridge:University of Cambridge

Clements & Ellerton. 1996. The Newman Procedure for Analysis Errors on WrittenMathematical Task. The University of Newcastle: Faculty of Education

Creswell, J.W. 2009. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed MethodApproach. SAGE Publications

Creswell, J.W. 2012. Educational Research: Planning, Conducting, and EvaluatingQuantitative and Qualitative Research 4th Ed. Pearson: Boston

Ellerton & Clement. 1992. Implications of Newman Research for The Issue of “What isBasic in School Mathematics?” in B. Southwell, R. Perry, & Kowens (Eds),Proceedings of The Fifteenth annual Conference of The Mathematics EducationalResearch Group of Australia. Sydney: Mathematics Educational Research Group ofAustralia.

Ellis, R. 1987. Understanding Second Language Acquisition. Oxford: Oxford UniversityPress.

Fraenkel, Wallen, & Hyun. 2012. How to Design and Evaluate Research in Education,Eight Edition. New York: Mc Graw Hill

Hadiyanto, F. R., Susanto, H., & Qohar, A. 2016. Identifikasi Kesalahan Siswa Kelas VIIDalam Menyelesaikan Soal Geometri. Prosiding Seminar Nasional Matematika danPembelajarannya dengan Tema “ Tren Penelitian Matematika dan PendidikanMatematika Abad 21” Jurusan Matematika FMIPA UM.

Hudojo, Herman. 1983. Pemecahan Masalah dalam Pengajaran Matematika. Jakarta:P2LPTK

Junaedi, Iwan. 2012. Tipe Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal-soalGeometri Analitik Berdasar Newman’s Errors Analysis (NEA). Jurnal Kreano:FMIPA UNNES

Page 40: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

40

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2011. Salinan Lampiran Permendikbud No. 68Tahun 2013 Tentang Kurikulum SMP-MTs.Jakarta: Departemen Pendidikan danKebudayaan

Kurniati, D. 2010. Analisi Kesalahan Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Puger dalamMenyelesaikan Soal yang Berkaitan dengan Persegi Panjang dan Persegi. ProsidingSeminar Nasional Pendidikan Matematika “Pengembangan Wawasan PenelitianMatematika Sekolah Mathematics Education Community” Program Studi PendidikanMatematika Pascasarjana UM 2010.

Lodico, M., Spaulding, D., Voegle, K. 2006. Methods in Educational Research: fromTheory to Practices. San Francisco: Jossey-Bass

Manalu. 1996. Meningkatkan Minat Siswa dalam Mengerjakan Soal Cerita; PaketPembinaan Penataran Proyek PPPG Matematika. Yogyakarta: Depdikbud

Miles & Huberman. 1994. Qualitative Data Analysis. London: SAGE Publications

Mirza, A. 1998. Analisis Kesalahan Belajar Matematika. Pontianak : FKIP UNTAN.

Musser, G.L & Burger N.F. 2008. Mathematics for Elementary Teachers A ContemporaryApproach (Eight Edition). New York: Mc Millan Publishing Company, Inc

National Council of Teachers of Mathematics (NCTM). 2000. Pripciple and Standards forSchool Mathematics. Reston, VA: National Council of Teachers of Mathematics.

Newman, M.A. 1983. Strategies for Diagnosis and Remediation. Sydney: Horcourt, BraceJovanovich

Ozerem, A. 2012.Misconceptions in Geometry and Suggested Solutions for Seventh GradeStudents.International Journal of New Trends in Arts, Sports & Science Education,1( 4),23 – 35.

Padmavathy, R.D. 2015. Diagnostic of Errors Commited by 9th Grade Students in SolvingProblems in Geometry. International Journal for Research in Education (IJRE)

Prakitipong & Nakamura. 2006. Analysis of Mathematics Performace of Grade FiveStudents in Thailand Using Newman Procedure. Journal of International Cooperationin Education

Raharjo, Marsudi. 2008. Pembelajaran Soal Cerita Berkait Penjumlahan danPengurangan di SD. Yogyakarta: P4TK Matematika

Roselizawati, S. & Shahrill, M. 2014. Understandig Students’ Mathematical Errors AndMissconceptions: The Case of Year 11 Repeating Students. Mathematics EducationTrends and Research. Vol 2014, doi:10.5889/2014/metr-00051.

Saini, Medhavi. 2015. A Diagnostic Study of Errors Commited by 8th Grade Students ofGovernment School in Solving Problems of Geometry. International Journal inManagement and Social Science

Page 41: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

41

Sandhu, D. 2013. Does anyone have any information on the differences betweenmisconceptions and errors in mathematics. Research Gate., (Online),(http://www.researchgate.net/post/Does_anyone_have_any_information_on_the_differences_between_misconceptions_and_errors_in_mathematics), diakses 6 Maret2016.

Schiavano, P.1998. How to Study Mathematics. Ontario: Prentice-Hall Canada, Inc.

Signh, Parmijt, dkk. 2010. The Newman Procedure for Analyzing Primary Four PupilsErrors on Written Mathematical Task: A Malaysian Perspective. InternationalJournal in Management and Social Science

Skempt, R.R. 2001. The Psychology of Learning Mathematics. Great Britarian: Hazellwisdom & Viniey Ltd.

Sternberg, J.Robert. 2009. Cognitive Psychology (Fifth Edition). Canada: NelsonEducation, Ltd

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sweden, dkk. 1991. Kemampuan Guru SD Kelas IV dalam Memformulasikan Soal Ceritadi Kecamatan Buleleng. Singaraja: FKIP UNUD

Usiskin, Z. 1982. Van Hiele Levels and Achievement in Secondary School Geometry.(FinalReport of The Cognitive Development and Achievement in Secondary SchoolGeometry Project). Chicago: University of Chicago

Westwood, P. 2004. Learning and Learning Difficulties :A Handbook for Teachers.Australian Council for Educational Research: Acer Press.

Wood, D., Bruner, J.S., & Ross, G. 1976. The Role of Tutoring in Problem Solving.Journal of Child Psychology and Psychiatry, Vol. 17. PP 89-100

Young, R dan O’Shea, T. 1981. Errors in Children’s Subtraction. Cognitive Science, 5(2):152-177

Page 42: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

42

BIODATA PENELITI

PENELITIa. Nama Lengkap : Fahrur Rozi Hadiyanto, M.Pd.b. NIDN : -c. Jabatan fungsional : -d. Program Studi : Pendidikan Matematikae. Nomer HP/e-mail : 085735534491/[email protected]. PT : Universitas Islam Kadirig. Tempat tgl lahir : Jombang, 24 April 1991

A. Riwayat PendidikanS1 S2

Perguruan tinggi UniversitasNegeri Malang

Universitas NegeriMalang

Bidang Ilmu PendidikanMatematika

PendidikanMatematika

Tahun Masuk-Lulus 2009-2013 2015-2017

B. Pengalaman pengabdian kepada masyarakat dalam 5 tahun terakhirNo Tahun Judul Pendanaan

Sumber Jml (Juta)1 -

C. Publikasi artikel ilmiah dalam prosiding dalam 5 tahun terakhir

No Tahun Judul Artikel Ilmiah NamaProsiding

1 2016 Identifikasi kesalahan siswakelas VII dalammenyelesaikan soalgeometri

Prosidingseminar nasionalmatematika danpembelajarannya

D. Pemakalah seminar ilmiah dalam 5 tahun terakhirNo Nama Temu ilmiah /

SeminarJudul Artikel

IlmiahWaktu dan

Tempat1 Tren Penelitian Matematika dan

Pendidikan Matematika abad 21Identifikasikesalahan siswakelas VII dalammenyelesaikansoal geometri

Malang, 13Agustus 2016

Page 43: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

43

E. Karya buku dalam 5 tahun terakhir

No Judul Buku Tahun JumlahHalaman

Penerbit

1

F. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusilainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi PemberiPenghargaan

Tahun

1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpaiketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratandalam pengajuan penugasan Penelitian Hibah Internal

Kediri, 23 Desember 2019Peneliti

Fahrur Rozi Hadiyanto, M.Pd.

Page 44: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa
Page 45: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa
Page 46: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa
Page 47: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa
Page 48: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

67

Jurnal Kajian Pembelajaran Matematika VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER 2019 ISSN: 2549 – 8584 (online). http://journal2.um.ac.id/index.php/jkpm

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN SOAL

CERITA PADA MATERI GEOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN NEWMAN’S

PROCEDURE Fahrur Rozi Hadiyanto

Universitas Islam Kadiri Kediri

Email : [email protected]

Abstract

At the junior high school level there are a number of geometrical material taught including triangles and rectangles.

However, in the field it was found that many students still made mistakes in solving geometry story problems. Mistakes

are deviations from the right solution of a problem, both conceptually and in the procedure for its resolution. One of the

efforts in helping students who have difficulty in solving geometry problems, is by analyzing the results of students'

completion of the given problem. The purpose of this study is to find out the types and causes of student errors in solving

geometry problems. This study uses a qualitative approach using test questions instruments. The subjects of this study

were 3 out of 29 students of class VII of SMP Negeri 8 Kediri. From the results of the analysis of student answers and

interviews conducted obtained data that the types of errors students raised included according to the Newman’s

Procedure: mistakes in reading questions, errors in transforming words into a form of completion, errors in applying the

chosen strategy, mistakes in writing the final answer. While the causes of these errors are among the students less

thorough in solving problems and operating numbers in the questions, the lack of variation in the questions given by the

teacher and the lack of understanding of the concept of the combination of flat shapes and rectangular height.

Keywords: error analysis, geometry, Newman’s Procedure.

Submit: Oktober 2019, Publish: Oktober 2019

PENDAHULUAN

Matematika sebagai mata pelajaran yang masuk dalam cakupan kelompok mata pelajaran SMP seperti

termuat dalam standar isi struktur kurikulum 2013. Materi yang diajarkan jenjang SMP meliputi bidang kajian

bilangan, aljabar, geometri, pengukuran, statistika dan peluang. Materi geometri yang harus dikuasai siswa

SMP kelas VII sesuai dengan standar isi yang memuat kompetensi inti dan kompetensi dasar antara lain

aplikasi sifat-sifat dan rumus luas dan keliling bangun datar segitiga dan segiempat pada kehidupan sehari-

hari. (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

Dalam kompetensi dasar tingkat SMP geometri merupakan salah satu materi yang diajarkan. Hal ini

terbukti dengan adanya kompetensi dasar yang berisi tentang aplikasi sifat-sifat dan rumus luas dan keliling

bangun datar segitiga dan segiempat pada kehidupan sehari-hari. Selain aritmetika dan aljabar, geometri adalah

salah satu cabang yang penting yang mendominasi pembelajaran matematika di high school classes.

Aritmetika dan aljabar ilmu tentang bilangan sementara geometri adalah ilmu tentang garis dan bidang (Saini,

2015). Usiskin (1982) memberikan penjelasan kenapa geometri penting diajarkan yaitu pertama, geometri

merupakan cabang matematika yang dapat mengaitkan matematika dengan dunia nyata. Kedua, geometri juga

memungkinkan ide-ide matematika yang dapat divisualisasikan. Ketiga, geometri dapat memberikan contoh

yang tidak tunggal tentang sistem matematika. Berdasarkan hal tersebut di Indonesia geometri masih

merupakan materi yang penting diajarkan.

Pada penelitian ini materinya adalah bangun datar segitiga dan segiempat. Berdasarkan hasil

wawancara dengan guru, siswa sering melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal segitiga dan

segiempat terutama soal cerita. Misalnya banyak siswa salah dalam menghitung yang dilakukan secara

berulang atau siswa salah dalam memahami soal serta siswa kurang paham menggunakan sifat atau rumus

dalam menyelesaikan suatu soal. Namun belum dicari penyebabnya secara mendalam oleh guru tersebut.

Siswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita segitiga atau segiempat biasanya

mengalami kesulitandalam memahami materi segitiga dan segiempat. Jika kesulitan ini tidak segera diatasi

maka akan berdampak pada materi selanjutnya di jejang yang lebih tinggi. Misalnya, ketika mempelajari

aplikasi bangun ruang sisi datar dalam kehidupan sehari hari maka siswa tersebut akan kesulitan dalam

memahami materi tersebut, sebab materi tersebut memerlukan segitiga dan segiempat sebagai prasyaratnya.

Page 49: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

Jurnal Kajian Pembelajarn Matematika VOL 3 NO 2 2019 Analisis Kesalahan Siswa…..

Hadiyanto, FR 68

Salah satu cara untuk mengetahui solusi diawali dengan melakukan analisis kesalahan yang dilakukan siswa

sedini mungkin, maka diharapkan guru dapat memberikan pertolongan dengan cepat sehingga kesalahan

tersebut dapat ditanggulangi dan diatasi.

Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI penyelidikan terhadap suatu

peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab,

duduk perkaranya, dan sebagainya). Jadi analisis kesalahan siswa adalah penyelidikan terhadap kesalahan yang

dilakukan oleh siswa untuk mengetahui sebab terjadinya kesalahan tersebut. Menurut Ellis (1987), analisis

kesalahan adalah suatu prosedur kerja, yang biasa digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, yang meliputi

pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan

tersebut, pengkasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf

keseriusan kesalahan itu.

Karena analisis adalah suatu prosedur kerja maka Parera (1987) membuat langkah langkah dalam

menganalisis kesalahan siswa sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data hasil pekerjaan siswa dalam menyelesaikan suatu soal atau masalah.

2. Mengidentifikasi kesalahan yang Nampak dari hasil pekerjaan siswa.

3. Menglasifikasikan atau mengelompokkan kesalahan siswa.

4. Menghitung frekuensi tiap jenis kesalahan siswa.

5. Mengidentifikasi lingkup kesalahan berdasarkan teori yang ada.

6. Mengidentifikasi bantuan yang dapat diberikan kepada siswa.

selain Parera, Brown dkk (2016) juga memaparkan 4 langkah/tahapan dalam melakukan kegiatan analisis

kesalahan, yaitu:

1. Mengumpulkan data.

2. Mengidentifikasi kesalahan atau pola kesalahan

3. Menentukan penyebab kesalahan

4. Menggunakan data kesalahan siswa untuk memberikan tidak lanjut.

Berdasarkan langkah-langkah yang telah dipaparkan oleh ahli diatas maka dalam penelitian ini langkah-

langkah yang dilakukan dalam menganalisi kesalahan siswa adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data hasil pekerjaan siswa dalam menyelesaikan soal geometri (segitiga dan

segiempat)

2. Mengidentifikasi jenis kesalahan yang dilakukan siswa.

3. Mengelompokkan jenis kesalahan yang dilakukan siswa.

4. Menentukan penyebab terjadinya kesalahan tersebut

5. Menggunakan data kesalahan siswa untuk memberi tindak lanjut.

Menurut Brown dkk (2016) ada 4 manfaat utama bagi guru dalam melaksanakan analisis kesalahan

siswa, yaitu:

1. Mengidentifikasi langkah penyelesaian soal yang dapat dilakukan siswa dengan benar.

2. Menentukan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa.

3. Menentukan apakah kesalahan adalah kesalahan perhitungan, kesalahan konsep atau prosedur.

4. Memilih pendekatan pembelajaran yang efektif untuk mengatasi kesalahpahaman siswa dan untuk

mengajarkan konsep, strategi atau prosedur dengan benar.

Sejalan dengan hal tersebut Roselizawati, dkk.(2014) mengungkapkan bahwa dengan memeriksa dan

menganalisis hasil pekerjaan siswa dalam menyelesaikan suatu soal atau masalah, guru dapat mencari dan

mengetahaui kesalahan yang dilakukan siswa, menemukan penyebab terjadinya kesalahan tersebut.

Selanjutnya guru dapat mengembangkan strategi yang dapat digunakan untuk mendorong atau memberi

bantuan kepada siswa untuk merefleksikan pemahaman mereka.

Kesalahan merupakan penyimpangan terhadap hal yang benar. Kesalahan dalam metematika menurut

Young & O’Shea (1981) adalah penyimpangan dari solusi yang tepat dari suatu masalah, baik secara konsep

maupun prosedur penyelesaiannya. Selain itu menurut Sandhu (2013) kesalahan terjadi ketika siswa tahu apa

yang harus dilakukan berikutnya, tetapi mereka salah dalam langkahnya, misalnya saat subtitusi nilai atau

keliru perhitungan. Mirza (1998) mengatakan bahwa jawaban yang tidak sesuai dengan kriteria (yang

diharapkan) disebut jawaban salah. Dalam penelitian ini siswa dikatakan melakukan kesalahan dalam

menyelesaikan soal geometri ketika siswa melakukan penyimpangan terhadap solusi yang tepat dari suatu

masalah. Analisis kesalahan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah mencari semua jenis kesalahan dan

penyebab terjadinya kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita geometri.

Page 50: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

Jurnal Kajian Pembelajarn Matematika VOL 3 NO 2 2019 Analisis Kesalahan Siswa…..

Hadiyanto, FR 69

Newman (1977b,1983) dalam Clemment & Ellerton (1992) menyatakan bahwa ada lima tipe

kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita, yaitu a) kesalahan dalam membaca

soal/masalah, b) kesalahan dalam memahami apa yang dibaca, c) kesalahan dalam melaksanakan transformasi

dari kata-kata yang ada dalam pertanyaan untuk memilih strategi apa yang tepat, d) kesalahan dalam

menerapkan keterampilan proses yang dituntut oleh strategi yang dipilih, dan e) kesalahan menuliskan jawaban

akhir. Banyak penelitian menjelaskan bahwa masih banyak kesalahan yang dilakukan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita geometri. Selain itu terdapat beberapa penelitian yang menggunakan Newman’s

procedure untuk menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita antara lain a) Clements &

Ellerton (1996), b) Junaedi, Iwan (2012), c) Prakitipong & Nakamura (2006), dan d) Singh, dkk. (2010). Hal

tersebut juga dibenarkan oleh salah seorang guru yang mengatakan bahwa sebagian besar siswa masih

melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita geometri.

Untuk mengatasi kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal geometri, maka upaya yang

perlu dilakukan adalah menganalisis kesalahan-kesalahan tersebut. Adapun yang dianalisis adalah jenis

kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal geometri serta penyebab terjadinya kesalahan

tersebut berdasarkan Newman’s Procedure. Dengan diketahui jenis kesalahan dan penyebab terjadinya maka

dapat ditentukan alternatif penyelesaian agar siswa tersebut tidak melakukan kesalahan dalam menyelesaikan

soal geometri.

Pada artikel ini dibahas tentang kesalahan dalam membaca soal/masalah, kesalahan dalam memahami

apa yang dibaca, kesalahan dalam melaksanakan transformasi dari kata-kata yang ada dalam pertanyaan untuk

memilih strategi apa yang tepat, kesalahan dalam menerapkan keterampilan proses yang dituntut oleh strategi

yang dipilih, dan kesalahan menuliskan jawaban akhir.Kesalahan dalam membaca soal/masalah yang

dimaksudkan adalah kesalahan pada saat siswa salah dalam menuliskan apa yang diketahui dari soal cerita

geometri. Kesalahan dalam memahami apa yang dibaca yang dimaksud adalah kesalahan dalam menuliskan

apa yant ditanyakan soal cerita geometri. Kesalahan dalam memahami soal yang dimaksudkan adalah ketika

siswa tidak mengetahui apa saja yang ditanyakan soal. Kesalahan dalam melaksanakan transformasi dari kata-

kata yang ada dalam pertanyaan untuk memilih strategi apa yang tepat yang dimaksud adalah siswa salah

dalam mengubah soal menjadi kalimat matematika. Kesalahan dalam menerapkan keterampilan proses yang

dituntut oleh strategi yang dipilih yang dimaksud adalah siswa salah dalam memilih rumus yang digunakan

dalam menyelesaikan soal cerita geometri. Kesalahan menuliskan jawaban akhir yang dimaksud adalah siswa

salah dalam menuliskan hasil akhir tanpa dilihat lagi soalnya bagaimana. Sedangkan materi geometri yang

dimaksudkan adalah segitiga dan segiempat kelas VII. Kompetensi dasar yang dipilih adalah aplikasi sifat-

sifat dan rumus luas dan keliling bangun datar segitiga dan segiempat pada kehidupan sehari-hari.

METODE

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk

mendeskripsikan jenis kesalahan yang dilakukan siswa dan penyebab terjadinya kesalahan yang dilakukan

siswa. Hal ini dilakukan dengan cara menganalisis jawaban tes siswa serta melakukan wawancara. Dari jenis

kesalahan yang dilakukan oleh siswa berdasarkan Newman’s Procedureserta penyebab terjadinya kesalahan.

Adapun prosedur pelaksanaan dalam penelitian ini dimulai dengan memilih kelas VII C untuk kelas

penelitian. Kelas VII C dipilih karena kelas tersebut merupakan kelas yang heterogen dibandingkan kelas yang

lainnya. Selain itu pada studi pendahuluan, Gurunya mengatakan bahwa banyak siswa yang melakukan

kesalahan dalam menyelesaikan soal geometri terutama soal cerita. Selanjutnya siswa diminta mengerjakan

soal tes yang berhubungan dengan geometri (segitiga dan segiempat). Kemudian siswa yang menjawab semua

soal tersebut dengan benar semua maka siswa tersebut tidak dipilh menjadi subjek penelitian. Sedangkansiswa

yang tidak menjawab semua soal dengan benar dimungkinkan menjadi subjek penelitian. Setelah itu peneliti

melakukan analisis dari jawaban siswa yang salah tadi kemudian menentukan tiga subjek penelitian

berdasarkan banyaknya serta variasi kesalahan. Selain menentukan subjek penelitian hal lain yang dilakukan

setelah menganalisis jawaban siswa adalahmenetukan alternatif penyelesaian. Setelah menentukan subjek

penelitian peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui penyebab terjadinya kesalahan yang dilakukan.

Setelah itu penelitimemaparan jenis kesalahan siswa berdasarkan Newman’s Procedure dan penyebab

terjadinya kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita geometri (segitiga dan segiempat).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil tes diperoleh data bahwa dari 29 siswa yang mengikuti tes, tidak ada satupun siswa

yang menjawab empat soal tersebut dengan tepat. Soal akan disajikan dalam Gambar 1. Akan tetapi ada 5

Page 51: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

Jurnal Kajian Pembelajarn Matematika VOL 3 NO 2 2019 Analisis Kesalahan Siswa…..

Hadiyanto, FR 70

siswa ada yang hampir benar dalam menjawab di beberapa soal dengan tepat. Akan tetapi mereka melakukan

kesalahan pada saat menuliskan diketahui, ataupun salah dalam memanipulasi rangkaian jawaban dan salah

dalam menuliskan jawaban akhir sehingga cukup untuk dijadikan bahan analisis dengan menggunakan

Newman’s Procedure. Adapun jenis kesalahannya antara lain: a) kesalahan dalam membaca soal/masalah, b)

kesalahan dalam memahami apa yang dibaca, c) kesalahan dalam melaksanakan transformasi dari kata-kata

yang ada dipertanyakan untuk memilih strategi apa yang tepat, d) kesalahan dalam menerapkan keterampilan

proses yang dituntut oleh strategi yang dipilih, dan e) kesalahan menuliskan jawaban akhir. Setelah dianalisis

dipilihlah tiga siswa yang akan jadi subjek penelitian. Pemilihan ini berdasarkan variasi jenis kesalahan yang

dilakukan. Tiga subjek penelitian ini diwawancarai untuk mencari penyebab terjadinya kesalahan tersebut

sehingga peneliti mampu memberikan alternatif penyelesaian dengan tepat.

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan wawancara yang telah dilakukan terhadap tiga subjek

penelitian ditemukan jenis dan penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita

geometri. Berikut pendeskripsian tentang jenis dan penyebab kesalahan yang dilakukan oleh tiga subjek

penelitian. Untuk subjek 1 (S1), soal nomor 1 S1 melakukan kesalahan dalam menuliskan jawaban akhir. Hal

ini disebabkan S1karena S1 tidak mengerti bahwa menuliskan 120cm dalam tahap penyelesaian tidak

diperbolehkan. Gambar letak kesalahan S1 nomor 1 akan ditampilkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Letak kesalahan S1 nomor 1

Gambar 1. Soal tes siswa

S1 salah dalam menuliskan

jawaban akhir

Page 52: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

Jurnal Kajian Pembelajarn Matematika VOL 3 NO 2 2019 Analisis Kesalahan Siswa…..

Hadiyanto, FR 71

Berikut script wawancara dengan S1, dimana peneliti disingkat P.

P : Kenapa kamu menuliskan satuan pada keliling sedangkan pada luas tidak?

S1 : Saya lupa menuliskan satuan pada luas.

P : Taukah kamu bahwa menuliskan satuan pada hasil pekerjaan seperti itu tidak boleh?

S1 : Tidak tahu pak. Lalu yang benar bagaimana pak?

P : Jadi jika setelah mengerjakan jangan menuliskan satuan dijawaban akhir. Penulisan satuan nanti

setelah selesai semua baru ditulis jadi keliling rambu lalulintas adalah 120 cm dan luasnya ...cm2,

paham?

S1 : oooo, iya pak paham.

Untuk soal nomor 2, S1 melakukan kesalahan juga dalam penulisan jawaban akhir. Seharusnya

hasilnya dalam buah dituliskan dalam satuan jarak yakni cm.Hal ini terjadi karena S1 kurang teliti dalam

membaca soal. Selain itu S1 juga salah dalam menerapkan strategi yang dipilih. Hal ini terjadi karena S1 belum

pernah mendapatkan soal semacam ini, jadi S1 hanya membagi keliling kolam dengan panjang sisi ubin tanpa

memperhatikan bahwa pojokkan kolam juga perlu diberi ubin. Gambar letak kesalahan S1 nomor 2 akan

ditampilkan pada Gambar 3.

Gambar 3. Letak kesalahan S1 nomor 2

Berikut script percakapan

P : Dari soal nomor satu tadi, tahukan dimana salahmu?

S1 : Iya pak, seharusnya tidak menuliskan cm dijawaban akhir.

P : Lalu dimana lagi salahnya? Apakah kamu sadar?

S1 : Dimana ya pak?

P : Coba perhatikan satuan yang kamu berikan?

S1 : O iya, seharusnya buah ya pak.

P : Ada lagi, sekarang coba kamu gambar?

S1 : (mencoba menggambar kolam)

P : sekarang coba letakkan ubin yang mengelilinginya? Yakni sebanyak 70 buah dan perhatikan apa yang

terjadi?

S1 : O iya di pojokkan belum diberikan ubin ya pak? Hehehe...

P : Jadi berapa jawabnya?

S1 : 74 buah pak karena pojokkannya ada 4.

Untuk soal nomor 3, S1 salah dalam menuliskan satuan keliling. Hal ini terjadi karena S1 kurang teliti

dalam menuliskan satuan luas sehingga yang seharusnya m ditulis m2. Gambar letak kesalahan S1 nomor 3

akan ditampilkan pada Gambar 4.

S1 salah dalam menuliskan

jawaban akhir

Page 53: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

Jurnal Kajian Pembelajarn Matematika VOL 3 NO 2 2019 Analisis Kesalahan Siswa…..

Hadiyanto, FR 72

Gambar 4. Letak kesalahan S1 nomor 3

Berikut script wawancaranya

P : Apakah satuan luas itu? Jika misalkan panjang sisinya dalam satuan m.

S1: m2 pak.

P : Bagus, kalau kelilingnya?

S1: Tetap m pak.

Untuk soal nomor 4, S1 melakukan kesalahan dalam penulisan jawaban akhir. Hal ini terjadi karena S1

kurang teliti dalam menghitung. Gambar letak kesalahan S1 nomor 4 akan ditampilkan pada Gambar 5.

Gambar 5. Letak kesalahan S1 nomor 4

Berikut script wawancaranya

P : Tahukah kamu letak kesalahanmu dimana?

S1: Tahu pak, menuliskan satuannya?

P : Selain itu?

S1: Tidak pak.

P : Coba sekarang hitung 16x15 itu berapa?

S1: 240 pak.

P : Kenapa jawabanmu 340?

S1: Salah hitung pak.

P : Jadi harganya berapa?

S1: 120.000.000 pak.

P : Lho kok bener?

S1: Salah nulis luasnya pak kemarin, seharusnya 240 saya tulis 340.

Page 54: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

Jurnal Kajian Pembelajarn Matematika VOL 3 NO 2 2019 Analisis Kesalahan Siswa…..

Hadiyanto, FR 73

Berdasarkan paparan hasil di atas dapat dijelaskan bahwa S1 kurang bisa mengaplikasikan rumus

segitiga dan segiempat dalam menyelesaikan soal cerita. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Kurniati (2010) & Hadiyanto, dkk. (2016) yang mengatakan bahwa masih banyak siswa yang melakukan

kesalahan dalam mengaplikasikan rumus segitiga atau segi empat baik itu keliling maupun luasnya. Selain itu

hal ini juga sejalan dengan penelitian Newman (1977b,1983) dalam Clemment & Ellerton (1992) yang

menyatakan bahwa salah satu bentuk kesalahan yang dilakukan adalah salah dalam menerapkan strategi yang

telah dipilih maupun salah dalam menuliskan jawaban akhir.

Untuk subjek 2 (S2), soal nomor 1 S2 melakukan kesalahan dalam mengoperasikan pengurangan

maupun saat menulis jawaban akhir. Hal ini disebabkan karena S2 tidak mengetahui bahwa hal itu tidak boleh.

Gambar letak kesalahan S2 nomor 1 akan ditampilkan pada Gambar 6.

Gambar 6. Letak kesalahan S2 nomor 1

Untuk soal nomor 2, S2 juga melakukan kesalahan dalam menentukan jawaban akhir. Hal ini

disebabkan S2 tidak mengetahui tentang konsep keliling persegi panjang jadi yang dihitung hanya sisi sisinya

saja tanpa menghitung pojokan kolam padahal pojokan kolam itu termasuk sisi kolam. S2 juga melakukan

kesalahan dalam mengoperasikan yang seharusnya dia tulis 1400:20 hanya tertulis 1400: 0. Hal ini disebabkan

S2karena S2 lupa menuliskan kembali angka 2 setelah dihapus sebelumnya. Gambar letak kesalahan S2 nomor

2 akan ditampilkan pada Gambar 7.

Gambar 7. Letak kesalahan S2 nomor 2

Untuk soal nomor 3, S2 sudah mengerjakan dengan benar. Akan tetapi kurang kata kata sehingga

jawaban akhirnya terkesan bahwa kelilingnya 20m, padahal itu adalah banyaknya tiang lampu yang harus

dipasang. Pengerjaannya dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Pengerjaan S2 soal nomor 3

S2 salah dalam

mengoperasikan pengurangan

S2 salah dalam menuliskan

jawaban akhir

S2 salah dalam menulis ulang

angka 20 hanya menulis angka 0

S2 salah dalam menulis jawaban

akhir

S2 kurang memisahkan antara

panjang keliling dengan

banyaknya tiang harus dipasang

Page 55: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

Jurnal Kajian Pembelajarn Matematika VOL 3 NO 2 2019 Analisis Kesalahan Siswa…..

Hadiyanto, FR 74

Untuk soal nomor 4, S2 melakukan kesalahan dalam melaksanakan transformasi. Hal ini dapat terlihat

dari S2 melakukan kesalahan hitung yang seharusnya 20+12 = 32 ditulis 20+12=22 yang mengakibatkan salah

dalam menuliskan jawaban akhir. Hal ini disebabkan karena S2 kurang teliti dalam mengoperasikan bilangan

tersebut. Gambar letak kesalahan S2 nomor 4 akan ditampilkan pada Gambar 9.

Gambar 9. Letak kesalahan S2 nomor 4.

Berdasarkan paparan hasil di atas dapat dijelaskan bahwa S2 kurang memahami tentang segitiga

maupun segiempat. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Padmavaty (2015) menemukan

bahwa sebanyak 65% siswa dari 900 siswa tidak bisa mampu menjawab masalah yang berkaitan dengan

segitiga dan segiempat. Selain itu S2 juga ceroboh dalam menyelesaikan soal. Hal ini sejalan dengan penelitian

dari Ozerem (2012) yang mengatakan bahwa salah satu jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam

menyelesaikan soal geometri adalah siswa ceroboh dalam menjawab soal.

Untuk subjek 3 (S3), soal nomor 1 S3 melakukan kesalahan dalam menuliskan jawaban akhir. Hal ini

disebabkan karena S3tidak mengetahui bahwa hal itu tidak diperbolehkan. Gambar letak kesalahan S3 nomor

1 akan ditampilkan pada Gambar 10.

Gambar 10. Letak kesalahan S3 soal nomor 1

Untuk soal nomor 2, S3 salah dalam memilih strategi penyelesaian soal. Hal ini dapat dilihat saat S3

mencari keliling ubin. Padahal tidak perlu mencari keliling ubin untuk mencari banyaknya ubin yang

diperlukan. Hal ini terjadi karena S3 kurang mengetahui cara menyelesaikan soal tersebut karena Guru tidak

pernah memaparkan soal seperti itu saat pembelajaran berlangsung. Gambar letak kesalahan S3 nomor 2 akan

ditampilkan pada Gambar 11.

Gambar 11. Letak kesalahan S3 soal nomor 2

Untuk soal nomor 3, S3 melakukan kesalahan konsep gabungan dua bangun datar. Hal ini terjadi

karena S3tidak menggambar kembali soal yang diberikan. Selain itu S3 juga melakukan kesalahan dalam

S2 melakukan kesalahan

dalam menghitung

S3 salah dalam menuliskan

jawaban akhir

S3 salah dalam memilih

strategi penyelesaian soal

Page 56: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

Jurnal Kajian Pembelajarn Matematika VOL 3 NO 2 2019 Analisis Kesalahan Siswa…..

Hadiyanto, FR 75

menuliskan berapa panjang sisi persegi yang seharusnya 6 ditulis 5. Hal ini disebabkan karena S3kurang teliti

dalam mengopersaikan jawaban. Gambar letak kesalahan S3 nomor 3 akan ditampilkan pada Gambar 12.

Gambar 12. Letak kesalahan S3 soal nomor 3

Untuk soal nomor 4, S3 melakukan kesalahan dalam membaca soal. Hal ini disebabkan S3karena S3

belum pernah mendapatkan soal seperti ini biasanya soal yang diberikan jika berupa trapezium maka yang

diketahui panjang sisi sejajar dan tinggi. Akan tetapi disoal ini dituliskan panjang sisi sejajar dan jarak antara

sisi sejajar tersebut. Alhasil S3 tidak mengerjakan sama sekali soal nomor 4. Hal inilah yang menyebabkan S3

bingung untuk menyelesaikan soal tersebut. Dari paparan tersebut selain S3 kurang memahami soal terlihat

bahwa S3 tidak paham tentang konsep tinggi. Gambar letak kesalahan S3 nomor 4 akan ditampilkan pada

Gambar 13.

Gambar 13. Letak kesalahan S3 soal nomor 4

Berdasarkan paparan hasil di atas dapat dijelaskan bahwa S3 kurang memahami tentang tinggi atau

konsep segiempat. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Padmavaty (2015) menemukan

bahwa sebanyak 65% siswa dari 900 siswa tidak bisa mampu menjawab masalah yang berkaitan dengan

segitiga dan segiempat. Selain itu S3 juga salah dalam menuliskan lambang satuan. Hal ini sejalan dengan

penelitian dari Hadiyanto,dkk. (2016) yang mengatakan bahwa salah satu jenis kesalahan yang dilakukan oleh

siswa dalam menyelesaikan soal geometri adalah salah dalam menuliskan lambang satuan baik untuk keliling

maupun luasnya.

Berdasarkan hasil analisis jenis dan penyebab terjadinya kesalahan pada subjek penelitian di atas ada

beberapa hal yang menjadi masalah dari subjek penelitian yaitu:

1. Kekayaan soal yang diberikan oleh guru kurang bervariasi sehingga menyebabkan subjek penelitian

kurang bisa menyelesaikan soal dengan baik.

2. Subjek kurang teliti dalam melakukan operasi

3. Subjek kurang dapat mentransformasikan strategi yang telah dipilih dengan baik

4. Subjek kurang bisa mengeksekusi jawaban akhir dengan baik

5. Subjek kurang bisa membaca soal dengan baik yang menyebabkan subjek tersebut kebingungan dalam

menyelesaikan soal tersebut

6. Subjek kurang begitu memahami beberapa konsep yang ada dalam segitiga ataupun segiempat antara lain

konsep gabungan bangun dan tinggi

7. Subjek penelitian juga kurang teliti dalam menyelesaikan soal geometri sehingga banyak ditemukan

subjek penelitian melakukan kesalahan perhitungan.

Untuk mengurangi kesalahan yang dilakukan oleh siswa peneliti mengajukan alternatif penyelesaian

agar hal tersebut tidak terulang lagi. Alternatif penyelesaian yang dikemukakan yakni dengan memberikan

S3 salah dalam menuliskan

bilangan 6 menjadi 5

S3 kurang memahami konsep

gabungan bangun datar

S3 tidak mengerti konsep tinggi jadi

bingung bagaimana cara

mengerjakannya

Page 57: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

Jurnal Kajian Pembelajarn Matematika VOL 3 NO 2 2019 Analisis Kesalahan Siswa…..

Hadiyanto, FR 76

scaffolding. Scaffolding bersifat fleksibel artinya bantuan tersebut dapat diberikan sewaktu-waktu dan dapat

dihentikan ketika siswa telah mampu menyelesaikan masalahnya (Amiripour dkk.,2012 & Westwood, 2004).

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis jawaban di atas dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Jenis dan penyebab kesalahan dari subjek penelitian dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan

segitiga dan segiempat adalah sebagai berikut:

a. Kesalahan dalam membaca informasi. Hal ini disebabkan karena subjek belum pernah

mendapatkan soal seperti yang diberikan peneliti.

b. Kesalahan dalam mentransformasikan kata kata. Hal ini disebabkan karena subjek kurang teliti

dalam menyelasikan operasi atau soal yang diberikan

c. Kesalahan dalam memilih strategi yang digunakan dalam menyelesaikan soal cerita geometri

tersebut

d. Kesalahan dalam menuliskan jawaban akhir. Hal ini disebabkan karena siswa kurang teliti dalam

mengoperasikan bilangan yang telah didapatkan.

2. Kesalahan baru yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal geometri yaitu siswa kurang

bisa menyelesaikan soal yang diberikan karena kurangnya variasi soal yang diberikan oleh guru.

Adapun saran dalam penelitian ini adalah sehubungan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan

adalah sebagai berikut:

1. Guru memperbanyak variasi soal yang cenderung mengarah ke tipe soal High Order Thinking Skill

(HOTS). HOTS dipilih karena beberapa soal yang peneliti berikan sudah bertipe HOTS dan ternyata

banyak siswa yang belum bisa mengerjakan soal tersebut. Selain itu untuk soal UN juga menggunakan

soal dengan tipe HOTS jadi perlu dibiasakan dari dini agar terbiasa mengerjakan soal bertipe HOTS.

2. Alternatif penelitian yang dikemukakan peneliti yakni dengan memberikan scaffolding yang cocok

untuk siswa.

3. Scaffolding dipilih karena dengan scaffolding bisa mengurangi kesalahan yang dilakukan oleh siswa.

Selain itu scaffolding bersifat fleksibel artinya bantuan tersebut dapat diberikan sewaktu-waktu dan

dapat dihentikan ketika siswa telah mampu menyelesaikan masalahnya. Scaffolding yang diberikan

berupa pertanyaan-pertanyaan yang memancing siswa agar menyadari kesalahannya ada dimana dan

memancing siswa agar mengetahui solusi yang benar dalam menyelesaikan soal tersebut.

Diharapkan agar alternatif penyelesaian yang telah dikemukakan oleh peneliti bisa diujicobakan sebagai tindak

lanjut penelitian ini dan sekaligus sebagai upaya dalam penyempurnaan.

DAFTAR RUJUKAN

Amiripour, P., Amir-Mofidi, S., & Shahvarani, A. 2012. Scaffolding as Effective Method for Mathematics

Learning.Indian Journal of Science and Technology. Vol.5, No.9. PP. 3328-3331

Anghileri, J. 2006. Scaffolding Pactices that Enhance Mathematics Learning. Journal of Mathematics Teacher

Education, Vol.9, halaman 33-52.

Brown, J., Skow, K., & the IRIS center. 2016. Mathematics: Identifying and Addressing Student Erros.

(Online). (http://iris.peabody.vanderbilt.edu/case_studies/ics_matherr.pdf) diakses februari 2017.

Clements & Ellerton. 1996. The Newman Procedure for Analysis Errors on Written Mathematical Task. The

University of Newcastle: Faculty of Education

Ellerton & Clement. 1992. Implications of Newman Research for The Issue of “What is Basic in School

Mathematics?” in B. Southwell, R. Perry, & Kowens (Eds), Proceedings of The Fifteenth annual

Conference of The Mathematics Educational Research Group of Australia. PP 276-284 Sydney:

Mathematics Educational Research Group of Australia.

Ellis, R. 1987. Understanding Second Language Acquisition. Oxford: Oxford University Press.

Page 58: Kode/Nama Rumpun Ilmu: PENELITIAN DOSEN INTERNAL · 2020-01-20 · 6 Banyak penelitian menjelaskan bahwa soal cerita dan geometri merupakan salah satu masalah dalam matematika. Beberapa

Jurnal Kajian Pembelajarn Matematika VOL 3 NO 2 2019 Analisis Kesalahan Siswa…..

Hadiyanto, FR 77

Hadiyanto, F. R., Susanto, H., & Qohar, A. 2016. Identifikasi Kesalahan Siswa Kelas VII Dalam

Menyelesaikan Soal Geometri. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya dengan

Tema “ Tren Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Abad 21” Jurusan Matematika FMIPA

UM.

Junaedi, Iwan. 2012. Tipe Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal-soal Geometri Analitik Berdasar

Newman’s Errors Analysis (NEA). Jurnal Kreano: FMIPA UNNES Vol.2 No.3 PP 125-133

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Salinan Lampiran Permendikbud No. 68 Tahun 2013 Tentang

Kurikulum SMP-MTs.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Kurniati, D. 2010. Analisi Kesalahan Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Puger dalam Menyelesaikan Soal yang

Berkaitan dengan Persegi Panjang dan Persegi. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika

“Pengembangan Wawasan Penelitian Matematika Sekolah Mathematics Education Community”

Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana UM 2010.

Mirza, A. 1998. Analisis Kesalahan Belajar Matematika. Pontianak : FKIP UNTAN.

Newman, M.A. 1983. Strategies for Diagnosis and Remediation. Sydney: Horcourt, Brace Jovanovich

Ozerem, A. 2012.Misconceptions in Geometry and Suggested Solutions for Seventh Grade

Students.International Journal of New Trends in Arts, Sports & Science Education, 1( 4),23 – 35.

Padmavathy, R.D. 2015. Diagnostic of Errors Commited by 9th Grade Students in Solving Problems in

Geometry. International Journal for Research in Education (IJRE) Vol. 4 Issue 1 PP 28-31.

Prakitipong & Nakamura. 2006. Analysis of Mathematics Performace of Grade Five Students in Thailand

Using Newman Procedure. Journal of International Cooperation in Education Vol. 9 PP 111-122

Roselizawati, S. & Shahrill, M. 2014. Understandig Students’ Mathematical Errors And Missconceptions: The

Case of Year 11 Repeating Students. Mathematics Education Trends and Research. Vol 2014,

doi:10.5889/2014/metr-00051.

Saini, Medhavi. 2015. A Diagnostic Study of Errors Commited by 8th Grade Students of Government School

in Solving Problems of Geometry. International Journal in Management and Social Science Vol 3 PP

412-425

Sandhu, D. 2013. Does anyone have any information on the differences between misconceptions and errors in

mathematics. Research Gate., (Online),

(http://www.researchgate.net/post/Does_anyone_have_any_information_on_the_differences_between

_misconceptions_and_errors_in_mathematics), diakses 6 Maret 2016.

Signh, Parmijt, dkk. 2010. The Newman Procedure for Analyzing Primary Four Pupils Errors on Written

Mathematical Task: A Malaysian Perspective. International Journal in Management and Social Science

Vol 8 PP 264-271

Usiskin, Z. 1982. Van Hiele Levels and Achievement in Secondary School Geometry.(Final Report of The

Cognitive Development and Achievement in Secondary School Geometry Project). Chicago:

University of Chicago

Westwood, P. 2004. Learning and Learning Difficulties :A Handbook for Teachers. Australian Council for

Educational Research: Acer Press.

Wood, D., Bruner, J.S., & Ross, G. 1976. The Role of Tutoring in Problem Solving. Journal of Child

Psychology and Psychiatry, Vol. 17. PP 89-100

Young, R dan O’Shea, T. 1981. Errors in Children’s Subtraction. Cognitive Science, 5(2): 152-177