kode etik profesi akuntan

3
KODE ETIK PROFESI AKUNTAN MENURUT IAI 1. Tanggung jawab profesi, setiap akuntan harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. Hal ini ditujukan agar seorang akuntan dapat menjalankan tanggung jawab profesinya dengan baik dalam mengatur dirinya sendiri dan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat terkait. Dengan demikian, masyarakat akan memberikan kepercayaannya kepada seorang akuntan. 2. Kepentingan publik, setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme. Prinsip ini telah berkaitan dengan tanggung jawab dan kewajiban seorang akuntan untuk memberikan pelayanan, khususnya terkait informasi-informasi keuangan kepada publik (misalnya: klien, kreditor, pemerintah, dan pihak lain yang terkait) sehingga publik akan merespon hal tersebut dengan memberikan kepercayaan terhadap para akuntan atas tanggung jawab dan kewajibannya. 3. Integritas, untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. Integritas mengharuskan seorang akuntan untuk bersikap jujur dan berterus terang. Seorang akuntan haruslah bersikap jujur dan berterus terang mengenai informasi keuangan yang dihasilkan dan dilaporkan kepada publik. 4. Objektivitas, Prinsip obyektivitas mengharuskan angggota bersikap adil, tidak memihak, jujur, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan keperntingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain. Apabila seorang akuntan tidak memiliki objektivitas dikarenakan faktor- faktor tertentu (semisal mendapat tekanan dari beberapa pohak atau mendapat hadiah dari pihak tertentu yang akan mengakibatkan hilangnya objektivitas seorang akuntan), maka integritas dari seorang akuntan untuk menghasilkan informasi secara relevan tidak akan terbentuk. Dan tentunya jika hal ini terjadi, maka akan menghilangkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan. 5. Kompetensi dan prinsip kehati-hatian, setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk

Upload: irmayunita

Post on 17-Sep-2015

12 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

menjelaskan tentang kode etik profesi apa saja yang harus dijalankan seorang akuntan dalam menjalani profesinya

TRANSCRIPT

KODE ETIK PROFESI AKUNTAN MENURUT IAI

1. Tanggung jawab profesi, setiap akuntan harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. Hal ini ditujukan agar seorang akuntan dapat menjalankan tanggung jawab profesinya dengan baik dalam mengatur dirinya sendiri dan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat terkait. Dengan demikian, masyarakat akan memberikan kepercayaannya kepada seorang akuntan.2. Kepentingan publik, setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme. Prinsip ini telah berkaitan dengan tanggung jawab dan kewajiban seorang akuntan untuk memberikan pelayanan, khususnya terkait informasi-informasi keuangan kepada publik (misalnya: klien, kreditor, pemerintah, dan pihak lain yang terkait) sehingga publik akan merespon hal tersebut dengan memberikan kepercayaan terhadap para akuntan atas tanggung jawab dan kewajibannya. 3. Integritas, untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. Integritas mengharuskan seorang akuntan untuk bersikap jujur dan berterus terang. Seorang akuntan haruslah bersikap jujur dan berterus terang mengenai informasi keuangan yang dihasilkan dan dilaporkan kepada publik. 4. Objektivitas, Prinsip obyektivitas mengharuskan angggota bersikap adil, tidak memihak, jujur, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan keperntingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain. Apabila seorang akuntan tidak memiliki objektivitas dikarenakan faktor-faktor tertentu (semisal mendapat tekanan dari beberapa pohak atau mendapat hadiah dari pihak tertentu yang akan mengakibatkan hilangnya objektivitas seorang akuntan), maka integritas dari seorang akuntan untuk menghasilkan informasi secara relevan tidak akan terbentuk. Dan tentunya jika hal ini terjadi, maka akan menghilangkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan.5. Kompetensi dan prinsip kehati-hatian, setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien memperoleh manfaat dari seorang akuntan. Hal ini ditujukan untuk mencapai tingkatan kompetensi yang meyakinkan bagi klien bahwa kualitas jasa yang diberikan memenuhi tingkatan profesionalisme yang tinggi. Selain itu, seorang akuntan haruslah berhati-hati pada dalam setiap menjalankan tanggung jawabnya guna menghasilkan informasi yang berkualitas dan relevan disertai dengan objektivitas dan integritas yang tinggi.6. Kerahasiaan, setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya, terutama informasi terkait data-data klien. Dengan terjaganya kerahasiaan klien, maka publik atau klien tersebut akan merasa bahwa seorang akuntan memiliki tingkat profesional yang tinggi.7. Perilaku profesional, setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kekonsistenan sangat dibutuhkan seorang akuntan dalam hal objektivitas, integritas, serta menjaga kerahasiaan klien.8. Standar teknis, bahwa setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Dengan adanya kode etik mengenai prinsip standar teknis ini, seorang akuntan akan menjalankan keahliannya dengan berhati-hati yang sejalan dengan prinsip integritas dan objektivitas.

KODE ETIK AKUNTAN PROFESIONAL MENURUT IFAC (2013)1. Integritas2. Objektivitas3. Kompetensi dan Prinsip kehati-hatian4. Perilaku profesional5. KerahasiaanKODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK MENURUT IFAC (2013)1. Penunjukkan profesional2. Konflik kepentingan3. Second opinion4. Imbalan jasa audit dan jenis-jenis remunerasi lainnya5. Pemasaran jasa profesional6. Hadiah dan fasilitas7. objektivitas