kode etik profesi

17
Kode Etik Etika Profesi

Upload: bn13

Post on 20-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

codex

TRANSCRIPT

Page 1: Kode Etik Profesi

Kode Etik

Etika Profesi

Page 2: Kode Etik Profesi

Kode Etik Profesi

Kode Etik ProfesiKode etik profesi merupakan sarana untuk membantu parapelaksana sebagai seseorang yang professional supaya tidakdapat merusak etika profesi

Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etikprofesi :

Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggotaprofesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi

mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan.

Page 3: Kode Etik Profesi

Lanjutan

Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosialbagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.Maksudnya bahwa etika profesi dapatmemberikan suatu pengetahuankepada masyarakat agar juga dapat memahamiarti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadappara pelaksana di lapangan keja(kalanggan social).

Page 4: Kode Etik Profesi

Lanjutan

Kode etik profesi mencegah campur tangan pihakdiluar organisasi profesi tentang hubungan etikadalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa parapelaksana profesi pada suatu instansi atauperusahaan yang lain tidak boleh mencampuripelaksanaan profesi di lain instansi atauperusahaan.

Page 5: Kode Etik Profesi

Tanggung jawab profesi yang lebihspesifik

Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitasbaik dalam proses maupun produk hasil kerjaprofesional.Menjaga kompetensi sebgai profesional.Mengetahui dan menghormati adanya hukumyang berhubungan dengan kerja yang profesional.Menghormati perjanjian, persetujuan, danmenunjukkan tanggung jawab.

Page 6: Kode Etik Profesi

KODE ETIK SEORANG PROFESIONAL TEKNOLOGI INFORMASI ( TI )

Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuatkajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-normadalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan klien, antara paraprofessional sendiri, antara organisasi profesi sertaorganisasi profesi dengan pemerintah. Salah satubentuk hubungan seorang profesional dengan klien(pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuahprogram aplikasi.

Page 7: Kode Etik Profesi

Lanjutan

Seorang profesional tidak dapat membuatprogram semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apaprogram tersebut nantinya digunakan olehkliennya atau user; ia dapat menjaminkeamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapatmengacaukan sistem kerjanya (misalnya : hacker, cracker, dll).

Page 8: Kode Etik Profesi

Kode Etik Profesi Informatikawan

Kode etik profesi Informatikawan merupakan bagiandari etika profesi. Kode etik profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dandirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas,mempertegas danmerinci norma-norma ke bentuk yang lebihsempurna walaupun sebenarnya norma-normaterebut sudah tersirat dalam etika profesi. Tujuan utama dari kode etik adalah memberipelayanan khusus dalam masyarakat tanpamementingkan kepentingan pribadi atau kelompok.

Page 9: Kode Etik Profesi

Kode Etik Pengguna Internet

Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah :

Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secaralangsung berkaitan dengan masalah pornografi dan nudismedalam segala bentuk.Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memilikitendensi menyinggung secara langsung dan negatif masalahsuku, agama dan ras (SARA), termasuk di dalamnya usahapenghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segalabentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok / lembaga / institusi lain.Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisiinstruksi untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya.

Page 10: Kode Etik Profesi

Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadapanak-anak dibawah umur. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau salingbertukar materi dan informasi yang memiliki korelasiterhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau bentuk materi dan informasilainnya yang bukan hasil karya sendiri harusmencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bilaada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila adayang mengajukan keberatan serta bertanggung jawabatas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.

Page 11: Kode Etik Profesi

Tidak berusaha atau melakukan serangan teknisterhadap produk, sumber daya (resource) danperalatan yang dimiliki pihak lain. Menghormati etika dan segala macam peraturanyang berlaku di masyarakat internet umumnyadan bertanggung jawab sepenuhnyaterhadap segala muatan / isi situsnya. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan olehpengelola, anggota dapat melakukan teguransecara langsung.

Page 12: Kode Etik Profesi

Potensi-potensi kerugian yang disebabkanpemanfaatan teknologi informasi tersebut secarakurang tepat.

Rasa ketakutan. Banyak orang mencoba menghindaripemakaian komputer, karena takut merusakkan, atau takutkehilangan kontrol, atau secara umum takut menghadapisesuatu yang baru,ketakutan akan kehilangan data, atau harusdiinstal ulang sistem program menjadikan pengguna makinmemiliki rasa ketakutan ini. Keterasingan. Pengguna komputer cenderung mengisolirdirinya, dengan kata lain menaiknya jumlah waktu pemakaiankomputer, akan juga membuat mereka makin terisolir. Golongan miskin informasi dan minoritas. Akses kepadasumber daya informasi juga terjadi ketidak seimbaangan ditangan pemilik kekayaan dan komunitas yang mapan.

Page 13: Kode Etik Profesi

Pentingnya individu. Organisasi besar menjadi makin impersonal, sebab biaya untuk untuk menangai kasus khusus/pribadi satu persatumenjadi makin tinggi. Tingkat kompleksitas serta kecepatan yang sudah tak dapatditangani. Sistem yang dikembangkan dengan birokrasi komputerbegitu kompleks dan cepat berubah sehingga sangat sulit bagi individuuntuk mengikuti dan membuat pilihan. Tingkat kompleksitas ini menjadimakin tinggi dan sulit ditangani, karena dengan makin tertutupnyasistem serta makin besarnya ukuran sistem (sebagai contoh program MS Windows 2000 yang baru diluncurkan memiliki program sekitar 60 juta baris). Sehingga proses pengkajian demi kepentingan publikbanyak makin sulit dilakukan. Makin rentannya organisasi. Suatu organisasi yang bergantung padateknologi yang kompleks cenderung akan menjadi lebih ringkih. Metodaseperti Third Party Testing haruslah makin dimanfaatkan.

Page 14: Kode Etik Profesi

Dilanggarnya privasi. Ketersediaan sistem pengambilan data yang sangat canggih memungkinkan terjadiny pelanggaran privasi denganmudah dan cepat. Pengangguran dan pemindahan kerja. Biasanya ketika suatu sistemotomasi diterapkan, produktivitas dan jumlah tempat pekerjaan secarakeseluruhan meningkat, akan tetapi beberapa jenis pekerjaan menjadimakin kurang nilainya, atau bahkan dihilangkan. Kurangnya tanggung jawab profesi. Organisasi yang tak bermuka(hanya diperoleh kontak elektronik saja), mungkin memberikan responyang kurang personal, dan sering melemparkan tanggung jawab daripermasalahan. Kaburnya citra manusia. Kehadiran terminal pintar (intelligent terminal), mesin pintar, dan sistem pakar telah menghasilkan persepsiyang salah pada banyak orang.

Page 15: Kode Etik Profesi

Pendekatan & Analisis Masalah dalam EP IT

Pendekatan “The Golden Rule”, Lakukan kepadaorang-orang lain seperti apa yang kamu inginkanmereka melakukannya kepadamu.Pendekatan “Immanuel Kant’s CategorialImperative”, jika suatu tindakan tidak benar untukdilakukan oleh setiap orang, maka itu tidak benaruntuk setiap orang.Pendekatan “Utilitarian Principle”, ambilah tindakanyang akan memberikan nilai lebih tinggi atau yang lebih besar.

Page 16: Kode Etik Profesi

Lanjutan

Pendekatan “Risk Aversion Principle”, ambilah tindakan yang menghasilkan bahayaterkecil atau potensi resiko terendah.Pendekatan “No Free Lunch Rule”, asumsikan bahwa semua obyek tampak dantidak tampak dimiliki oleh orang lain kecualijika ada pernyataan yang spesifik.

Page 17: Kode Etik Profesi

Contoh kode etik organisasi profesi

Kode etik PORMIKI