kloning.kelompok 2 ikp 1 a

9
KELOMPOK 2 IKD SERIZAWA ANGGOTA : Adetya wahyu D.J Catra P Eko Odie S Helmi Y Kandar S Marfin S

Upload: ade-serizawa

Post on 27-Jun-2015

35 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: kloning.kelompok 2 ikp 1 a

KELOMPOK 2 IKDSERIZAWA

ANGGOTA :• Adetya wahyu D.J• Catra P• Eko Odie S• Helmi Y• Kandar S• Marfin S

Page 2: kloning.kelompok 2 ikp 1 a

Apa itu kloning….? Klon berasal dari kata klόόn (yunani), yang artinya tunas. Kloning adalah tindakan

menggandakan atau mendapatkan keturunan jasad hidup tanpa fertilisasi, berasal dari induk yang sama, mempunyai susunan (jumlah dan gen) yang sama dan kemungkinan besar mempunyai fenotip yang sama.

Berdasarkan pengertian tersebut, ada beberapa jenis kloning yang dikenal, antara lain : 1. Kloning DNA rekombinan Kloning ini merupakan pemindahan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari suatu

organisme pada satu element replikasi genetik, contohnya penyisipan DNA dalam plasmid bakteri untuk mengklon satu gen.  

2. Kloning Reproduktif Merupakan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan hewan yang sama,

contohnya Dolly dengan suatu proses yang disebut SCNT (Somatic Cell Nuclear Transfer).

3. Kloning Terapeutik Kloning ini merupakan suatu kloning untuk memproduksi embrio manusia sebagai

bahan penelitian. Tujuan utama dari proses ini bukan untuk menciptakan manusia baru, tetapi untuk mendapatkan sel batang yang dapat digunakan untuk mempelajari perkembangan manusia dan penyembuhan penyakit.

Page 3: kloning.kelompok 2 ikp 1 a

Kasus kloningAkibat musibah gempa, Bapak Karyodimejo, 80 th, seluruh keluarga, yaitu anak, cucu, istri meninggal

akibat musibah gempa, dia merisaukan tentang hartanya yang masih banyak dan dia tidak lagi

memiliki keturunan. Karenanya, ia ingin memiliki keturunan lagi. Hambatan yang dialami untuk itu

adalah karena sudah lanjut usia, ia menderita disfungsi seksual. Bapak Karyodimejo bertanya

mengenai inseminasi buatan, bayi tabung. Andaikata ia menikah lagi, dan istrinya tidak dapat

mengandung, dapatkah dilakukan penitipan pada wanita lain dengan imbalan? Seandainya ternyata

dirinya azoospermia, apakah dapat dilakukan cloning pada dirinya?

Page 4: kloning.kelompok 2 ikp 1 a

ASPEK HUKUM

Menurut hukum yang berlaku di IndonesiaCloning tidak diperbolehkan karena bukan penyatuan sperma dan ovum dari pasutri. Hukum menyatakan bahwa teknologi reproduksi buatan hanya dapat dilakukan dengan sel telur dan sperma pasangan suami istri, bukan dengan penggabungan sel tubuh dengan ovum yang telah dihilangkan intinya. Berdasarkan UU No.23 Tahun 1992 dan Keputusan Menteri Kesehatan No.72/ Menkes/ Per/ II/ 99

Page 5: kloning.kelompok 2 ikp 1 a

MedicolegalPandangan MedisRiset klinis harus disesuaikan dengan prinsip moral dan ilmu pengetahuan yang membenarkan riset medis. Selain itu, riset klinis hendaknya didasarkan atas percobaan laboratoris dan eksperimen dengan binatang atau fakta – fakta ilmiah yang sudah pasti. Riset klinis hendaknya diadakan secara sah, oleh ahli yang berkompeten dan dibawah pengawasan tenaga medis yang ahli dibidangnya. Setiap proyek riset klinis hendaknya didahului oleh suatu taksiran  yang cermat terhadap bahaya–bahaya yang mungkin terjadi didalamnya dan dibandingkan dengan manfaat yang diperkirakan dapat diperoleh oleh orang yang menjadi objek riset atau orang lain. Dokter  seharusnya memberikan perhatian khusus dalam menjalankan riset klinis yang mungkin merubah kepribadian orang yang menjadi objek itu akibat  obat-obatan atau prosedur percobaan. Jika prosedur diatas menjadi pertimbangan dilakukannya kloning, maka kloning pada manusia dapat dibenarkan

Page 6: kloning.kelompok 2 ikp 1 a

Sosial ekonomiPandangan SosialMasyarakat manusia intinya adalah proses interaksi sosial yaitu hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Interaksi sosial yang dilakukan secara berulang-ulang serta bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama, biasanya menghasilkan hubungan-hubungan sosial. Bila hubungan sosial tersebut dilakukan secara sistematis dan tertib maka hubungan sosial tadi akan menjadi sistem sosial. Dengan demikian, sistim social merupakan suatu wadah dan proses dari pola-pola interaksi sehingga sistim ini mempunyai unsur-unsur pokok yaitu kepercayaan, perasaan, tujuan, kaidah, kedudukan dan peranan yang mencakup posisi dan hak serta kewajiban seseorang dan penerapannya dalam interaksi sosial, kekuasaan, sanksi dan fasilitas. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kloning pada manusia pada saat ini dapat dikatakan tidak etis tapi tidak menutup kemungkinan pada suatu saat nanti dapat dikatakan etis karena adanya situasi dan kondisi tertentu.

Page 7: kloning.kelompok 2 ikp 1 a

Kode etik

Menurut kode etik kedokteranMenolak dilakukan klonasi/Cloning pada manusia, karena upaya itu mencerminkan penurunan derajat serta martabat manusia sampai setingkat bakteri dan seterusnya. Menghimbau para ilmuan khususnya kedokteran agar tidak mempromosikan klonasi dalam kaitan dengan reproduksi manusia. Mendorong ilmuan untuk tetap memanfaatkan bioteknologi klonisasi pada sel atau jaringan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan melalui pembuatan zat anti atau antigen monoclonal, yang dapat digunakan dalam bidang kedokteran baik aspek diagnostik maupun aspek pengobatan dan pada sel atau jaringan hewan dalam upaya penelitian kemungkinan melakukan klonasi organ, serta penelitian lebih lanjut kemungkinan diaplikasikannya klonasi organ manusia untuk dirinya sendiri (Revisi Kodeki Hasil Mukemas Etik Kedokteran III)Kode etik kedokteran menolak dilakukan klonasi/Cloning pada manusia, karena upaya itu mencerminkan penurunan derajat serta martabat manusia sampai setingkat bakteri dan seterusnya. Menghimbau para ilmuan khususnya kedokteran agar tidak mempromosikan klonasi dalam kaitan dengan reproduksi manusia. Mendorong ilmuan untuk tetap memanfaatkan bioteknologi klonisasi pada hal-hal tertentu.Pelaksanaan kloning masih sangat bertolakbelakang dengan kehidupan sosial dan budaya di Indonesia.

Page 8: kloning.kelompok 2 ikp 1 a

Pandangan agama

a) KLONINGHukum kloning menurut agama· ISLAMKloning manusia haram menurut hukum Islam dan tidak boleh dilakukan. Berdasarkan:§ Anak-anak produk proses kloning tersebut dihasilkan melalui cara yang tidak alami. Berdasarkan :(QS. An Najm : 45-46),(QS. Al Qiyaamah : 37-38)§ Anak-anak produk kloning dari perempuan saja (tanpa adanya laki-laki), tidak akan mempunyai ayah. (QS. Al Hujuraat : 13), (QS. Al Ahzaab : 5)§ Kloning manusia akan menghilang nasab (garis keturunan). Padahal Islam telah mewajibkan pemeliharaan nasab.§ Memproduksi anak melalui proses kloning akan mencegah pelaksanaan banyak hukum-hukum syara’.· KRISTENMenurut Kristen cloning tidak diperbolehkan karena punya anak bukan tujuan utama pernikahan sesuai dengan perkataan Yesus dalam Matius:19 ayat 4-5· BUDHASebaiknya tidak dilakukan tetapi jika diperlukan dan sangat mendesak diperbolehkan."Dengarkan, kaum Kalama, janganlah hanyut terbawa oleh ucapan seseorang atau tradisi atau desas-desus, atau karena tertulis dikitab suci, atau oleh pertimbangan: 'Pertapa itu adalah guruku....'. Tetapi, kaum Kalama, apabila kalian mengetahui sendiri bahwa hal-hal itu ... dicela oleh para bijaksana, dan bila dilakukan akan berakibat kerugian dan penderitaan, maka tolaklah hal itu. Sebaliknya, apabila kalian mengetahui sendiri bahwa hal-hal ini tidak tercela dan patut dipuji oleh para bijaksana, dan apabila dilakukan akan menghasilkan kesejahteraan dan kebahagiaan, maka lakukanlah dan binalah hal-hal itu (Kalama Sutta, Anguttara Nikaya,I)

Page 9: kloning.kelompok 2 ikp 1 a

SER

IZAW

A

TERIMA KASIH