kliping pemanfaatan sampah
TRANSCRIPT
KLIPINGPEMANFAATAN SAMPAH
Organik & Anorganik
Anggota Kelompok
1.2.3.4.
RESTO 6
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3Jl. Sudanco Supriyadi No. 24 Blitar
2008 / 2008
PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK & SAMPAH ANORGANIK
A. Latar Belakang
Aktifitias yang kini telah dilakukan oleh manusia, menyebabkan
adanya limbah dan sampah yang sama sekali tidak ada unsur manfaat dan
guna.
Maka dari itu kami para siswa dan siswi telah mengadakan penelitian
serta pemanfaatan limbah di lingkungan masyarakat, untuk mengurangi
populasi sampah yang semakin hari semakin menumpuk, serta bertujuan untuk
memanfaatkan menjadi barang atau benda yang masih mempunyai nilai guna.
Sampah Rumah Tangga yang sering kami jumpai seperti potongan sisa
sayuran, sisa makanan dan sisa kulit buah-buahan kami manfaatkan sebagai
pupuk untuk tanaman, penelitian dan pengamatan dan serta laporan akan kami
sajikan sebagai berikut.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang serta pernyataan tersebut, kami akan menyajikan
dengan laporan serta hasil penelitian dari rumusan masalah sebagai berikut:
Apa pengaruh dari kelembaban tanah dalam penguraian pada limbah
rumah tangga berupa sayur-sayuran?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian antara lain:
1. Mengetahui perkembangan proses peleburan limbah rumah tangga.
2. Pemanfaatan limbah rumah tangga untuk dijadikan pupuk organik.
3. Untuk mengetahui hasil yang sebaik-baiknya dalam proses penelitian.
4. Untuk menghasilkan laporan sedetailnya dalam pemanfaatan limbah
rumah tangga.
D. Alat dan Bahan
1. Kardus Sepatu
2. Gunting
3. Penggores
4. Mangkuk Besar
5. Air Bersih
6. Kantong Bersih
7. Tanah untuk mengisi kardus sepatu.
8. Sampah organik & anorganik berupa potongan sayur bayam limbah dari
masakan dan plastik kemasan makanan yang tidak lagi dipergunakan.
E. Cara Kerja Penelitian
1. Siapkan kardus sepatu dan lapisan bagian dalam dengan menggunakan
kantong plastik.
2. Rekatkan dengan menggunakan isolasi supaya lapisan plastik kencang dan
tidak mudah lepas.
3. Ambil mangkok besar dan isi dengan tanah. Kemudian tambahkan sedikit
air agar tanah menjadi lembap.
4. Tanah yang dilembapkan dimasukkan kedalam masing-masing kardus
dengan ketinggian sekitar 5 cm. masukkan sampah organik dan anorganik
yang akan diuji ke dalam kardus dengan jarak tertentu supaya tidak saling
bersinggungan.
5. Timbun bahan yang akan diuji dengan tanah.
6. Letakkan kardus-kardus ditempat yang terang, terkena sinar matahari.
7. Tambahkan air dalam jumlah yang sama ke dalam masing-masing kardus
selama 28 hari.
8. Berikan perlakuan yang sama terhadap masing-masing kardus.
9. Pada 14 hari pertama bukalah lapisan tanah pada kardus pertama, amatilah
apa yang terjadi pada sampah organik dan anorganik yang telah di uji.
10. Kardus yang ke 2 dilihat setelah 28 hari. Perhatikan perubahan yang
terjadi pada sambah organik dan sampah anorganik pada kardus ke 2.
F. Analisis Data Penelitian
Proses terjadinya pengamatan dalam penelitian.
Setelah tata cara praktek dilaksanakan dan berjalan 12 hari, kami
menemukan bahwa adanya proses penguraian yang terjadi pada calon
sampah organik. Yang ditandai dengan adanya peleburan sayur bayam
yang diuraikan oleh oleh mikro organisme pengurai atau telah terjadi
pembusukan dan masih berupa serabut-serabut kecil dari sisa bayam yang
telah busuk. Sedangkan bahan anorganisme yang berupa plastik
sisamakanan masih utuh sepenuhnya tanpa ada perubahan dan masih tetap
wujudnya pada saat penimbunan. Sampah organisme dapat disimpulkan
bahwa sangat sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme pengurai.
Setelah berjalan dalam kurun waktu 25 hari sampah organisme telah
terurai sepenuhnya dan melebur dengan tanah tanpa bekas dan sisa.
Sedangkan sampah anorganisme masih tetap utuh pada waktu 14 hari yang
lalu, jadi dapat disimpulkan sampah anorganisme sulit untuk dapat
diuraikan dalam jangka waktu singkat dan perlu berhari-hari untuk proses
peleburan sampah anorganisme.
Penarikan kesimpulan dan ajwaban dari perumusan masalah:
- Kesimpulan dari hasil penelitian: Penelitian yang telah bertahap dengan
waktu yang cukup lama dapat ditarik kesimpulan bahwa proses penguraian
pada sampah organisme telah diuraikan oleh mikro organisme yang
diiringi dengan pembusukan serta dipengaruhi adanya kelembapan pada
tanah, sehingga mikro organisme pengurai mudah dalam proses
pembusukan. Setelah 28 hari sampah organisme telah menjadi pupuk
organik dan mengandung zat hara dalam proses pembusukan sehingga
dapat menyuburkan tanaman dalam proses pertumbuhannya.
Sedangkan sampah anorganik tidak mengalami proses penguraian karena
mikroorganisme sulit untuk menguraikannya. Dalam proses pemanfaatan
anorganik perlu tahapan-tahapan untuk memanfaatkannya untuk menjadi
suatu barang/benda yang lebih bermanfaat.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan, karena atas berkat dan rahmatnya
semata kai dapat mengerjakan tugas IPA yaitu membuat karya ilmiah ini. Tidak
lupa kami ucapkan terima kasih keapda Bu Erna selaku guru pembimbing IPA,
yang telah memberikan pengarahan terhadap penyelesaian tugas ini.
Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas IPA akhir semester satu.
Tugas ini juga bertujuan agar siswa siswi dapat menunjukkan sampah organik dan
sampah anorganik dalam proses pembusukan.
Dengan telah terselesaikannya kliping ini, kami memiliki harapan semoga
karya ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak baik bagi sekolah, siswa-siswi dan
para guru.
Blitar, November 2008Penyusun