klaster industri ~ konferensi nasional rumput laut - tatang taufik

46
STRATEGI PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI STRATEGI PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI RUMPUT LAUT DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI RUMPUT LAUT Pelatihan Petani Rumput Laut (Seaweed Farmer Training) INDONESIA SEAWEED FORUM INDONESIA SEAWEED FORUM Makassar, 29 Oktober 2008 Makassar, 29 Oktober 2008 Tatang A. Taufik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) http://klaster-industri.blogspot.com/ http://klaster-industri.blogspot.com/ http://tatang-taufik.blogspot.com/ http://tatang-taufik.blogspot.com/

Upload: tatang-taufik

Post on 07-Jun-2015

1.610 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Bahan diskusi dalam Pelatihan Petani Rumput Laut - "Indonesia Seaweed Forum", di Makassar, 29 Oktober 2008.

TRANSCRIPT

Page 1: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

STRATEGI PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRISTRATEGI PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRIDALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI RUMPUT LAUTRUMPUT LAUT

Pelatihan Petani Rumput Laut (Seaweed Farmer Training)

INDONESIA SEAWEED FORUMINDONESIA SEAWEED FORUMMakassar, 29 Oktober 2008Makassar, 29 Oktober 2008

Tatang A. Taufik

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)http://klaster-industri.blogspot.com/http://klaster-industri.blogspot.com/

http://tatang-taufik.blogspot.com/http://tatang-taufik.blogspot.com/

Page 2: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

OUTLINEOUTLINE

PENDAHULUAN1

PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI 3

MENGEFEKTIFKAN PEMBERDAYAAN4

REVIEW SINGKAT2

CATATAN PENUTUP5

Page 3: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

OUTLINEOUTLINE

PENDAHULUAN1

PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI 3

MENGEFEKTIFKAN PEMBERDAYAAN4

REVIEW SINGKAT2

CATATAN PENUTUP5

Page 4: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI DI INDONESIAPENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI DI INDONESIA

Ke depanMau ke mana?

2000

2005 - 07

2008

?

Sepenggal Sejarah . . .Sepenggal Sejarah . . .

2005 Dokumen Kebijakan Pembangunan Industri Nasional

2006 - 2007 Revisi KPINPrakarsa di berbagai industri dan lokasi terus dikembangkan

2008Adakah contoh sukses klaster industri di Indonesia?

2000 Istilah klaster industri masuk dalam PROPENAS

2000 – 2005 Prakarsa beberapa lembaga di Indonesia

Page 5: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

OUTLINEOUTLINE

PENDAHULUAN1

PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI 3

MENGEFEKTIFKAN PEMBERDAYAAN4

REVIEW SINGKAT2

CATATAN PENUTUP5

Page 6: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

CATATAN PENGERTIAN TENTANG DAYA SAINGCATATAN PENGERTIAN TENTANG DAYA SAING Beragam definisi ~ perbedaan keberterimaan (acceptability) oleh berbagai kalangan

(misalnya akademisi, praktisi, pembuat kebijakan). PORTER (1990): “There is NO ACCEPTED DEFINITION OF COMPETITIVENESS.

Whichever definition of competitiveness is adopted, an even more serious problem has been there is no generally accepted theory to explain it”.

“Pembedaan” pada beragam tingkatan: Perusahaan (mikro) : definisi yang paling “jelas.” Industri (meso) : walaupun beragam, umumnya dapat dipahami: pergeseran perspektif

pendekatan “sektoral” pendekatan “klaster industri.” Ekonomi (makro) : dipandang sangat penting, walaupun masih sarat perdebatan dan

kritik (latar belakang teori).

Kemampuan/daya tarik (attractiveness); kemampuan membentuk/menawarkan lingkungan paling produktif bagi bisnis, menarik talented people, investasi, dan mobile factors lain, dsb.; dan Kinerja berkelanjutan.

Mikro ~ Perusahaan

Meso ~ Industri

“Makro” ~ Ekonomi

Memiliki pengertian

yang berbeda,

tetapi saling berkaitan

Kemampuan suatu industri (agregasi perusahaan ~ “sektoral” “klaster industri”) menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dari industri pesaing asingnya

Kemampuan suatu perusahaan mengatasi perubahan dan persaingan pasar dalam memperbesar dan mempertahankan keuntungannya (profitabilitas), pangsa pasar, dan/atau ukuran bisnisnya (skala usahanya)

“Tingkatan Analisis” /Dimensi “Sektoral”

“Konteks Telaahan”(Perbandingan) /

Dimensi Teritorial /Spasial

Neg

ara

/ Dae

rah

Rujukan : a.l. Porter & McFetridge (1995)

Page 7: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

REVIEW REVIEW SINGKATSINGKAT

Klaster industri :

jaringan dari sehimpunan industri yang saling terkait (industri inti/core industries – yang menjadi “fokus perhatian,” industri pendukungnya/supporting industries, dan industri terkait/related industries), pihak/lembaga yang menghasilkan pengetahuan/ teknologi (termasuk perguruan tinggi dan lembaga penelitian, pengembangan dan rekayasa/litbangyasa), institusi yang berperan menjembatani/bridging institutions (misalnya broker dan konsultan), serta pembeli, yang dihubungkan satu dengan lainnya dalam rantai proses peningkatan nilai (value adding production chain); atau

kelompok industri spesifik yang dihubungkan oleh jaringan mata rantai proses penciptaan/peningkatan nilai tambah.

“Inti, pendukung, atau terkait” sama pentingnya, bukan menunjukkan yang satu lebih penting dari yang lain;

Pelaku dengan beragam skala usaha (kecil, menengah, besar) berperan pada posisi masing-masing yang paling tepat.

Page 8: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/Institusi Pendukung

(Supporting Institutions)

Industri Inti(Core Industry)

Pembeli(Buyer)

Industri Pemasok(Supplier Industry)

Industri Terkait(Related Industry)

Industri Pendukung(Supporting Industry)

MODEL GENERIK KLASTER INDUSTRIMODEL GENERIK KLASTER INDUSTRI

Page 9: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

Pendidikan, Riset, & Organisasi Bisnis/

Perdagangan (Daerah & Nasional)

Pendidikan, Riset, & Organisasi Bisnis/

Perdagangan (Daerah & Nasional)

Petani rumput laut

Petani rumput laut

Pengolahan rumput laut

Pengolahan rumput laut

Benih / BibitBenih / Bibit

Pupuk, Pestisida, Herbisida

Pupuk, Pestisida, Herbisida

BudidayaBudidaya

IrigasiIrigasi

Perlengkapan Pembuatan Produk

Olahan

Perlengkapan Pembuatan Produk

Olahan

Teknologi Proses dan Produk

Teknologi Proses dan Produk

Distribusi/ Transportasi

Distribusi/ Transportasi

PengemasanPengemasan

Sertifikasi & LabelSertifikasi & Label

Humas (PR) dan Periklanan

Humas (PR) dan Periklanan

Penerbitan KhususPenerbitan Khusus

Klaster PanganKlaster Pangan

Klaster Pariwisata

Klaster Pariwisata

Klaster Pertanian / Periknanan Daerah “X”

Klaster Pertanian / Periknanan Daerah “X”

Industri TerkaitIndustri Terkait

Pedagang rumput lautPedagang rumput laut

Instansi Pemerintah Kabupaten,

Propinsi, Pusat

Instansi Pemerintah Kabupaten,

Propinsi, Pusat

Infrastruktur Bisnis/ Ekonomi & Legal:

• Keuangan• Perdagangan• Konsultan hukum

Infrastruktur Bisnis/ Ekonomi & Legal:

• Keuangan• Perdagangan• Konsultan hukum

Teknologi, Manajemen dan Pengorganisasian

Teknologi, Manajemen dan Pengorganisasian

Peralatan PanenPeralatan Panen

PascapanenPascapanen

CONTOH CONTOH TEMPLATETEMPLATE PEMETAAN: KI RUMPUT LAUT PEMETAAN: KI RUMPUT LAUT

Page 10: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

PENGGALIAN POTENSI PERBAIKAN DARI KETERKAITAN PENGGALIAN POTENSI PERBAIKAN DARI KETERKAITAN RANTAI NILAI (~ Hubungan Bisnis dan Non-Bisnis) RANTAI NILAI (~ Hubungan Bisnis dan Non-Bisnis)

Rantai NilaiBisnis & Non Bisnis

Rantai Nilai Bisnis

Rantai Nilai

Pemasok

Rantai Nilai

Saluran

RantaiNilai

Pembeli

Rantai Nilai Bisnis

Rantai Nilai Bisnis

Horizontal

vertikal

Contoh: Sentra Industri, Asosiasi Komoditas, Pola

Subkontrak

Contoh: Pola Subkontrak, Kemitraan dalam SCM (Supply Chain Management) dan CRM (Client Relationship Management)

Contoh: Model/Pendekatan Klaster Industri

Page 11: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

MENGAPA KLASTER INDUSTRI:MENGAPA KLASTER INDUSTRI:KONSEP KLASTER INDUSTRI DAN KEMANFAATANNYAKONSEP KLASTER INDUSTRI DAN KEMANFAATANNYA

ManfaatBagi

Pelaku Bisnis

Manfaat bagiPerguruan Tinggi/Lembaga Litbang

ManfaatBagi

PerkembanganInovasi

Manfaatbagi

PembuatKebijakan danStakeholders

lain

Potensi Daya SaingAtas

PerkembanganKapasitas inovasi

Kolaborasi SinergisSesuai Kompetensi

MANFAATPLATFORMKLASTERINDUSTRI

Keterkaitan dan Dukungan bagi PeningkatanRantai Nilai Tambah

Peran danIntervensi yang

Lebih Tepat

EKONOMIEKSTERNAL

PATHDEPENDENCE

LINGKUNGANINOVASI

KOMPETISIKOOPERATIF

PERSAINGAN/RIVALITAS

EFISIENSIKOLEKTIF

TINDAKANKOLEKTIF

Teori/Konsep

Industrial District

Page 12: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

CONTOH MANFAAT BAGI UKMCONTOH MANFAAT BAGI UKM

1. Skala Ekonomi : Membuka peluang dan secara empiris sudah terbukti sebagai suatu alat (means) yang baik untuk mengatasi hambatan akibat ukuran (skala bisnis) UKM dan berhasil mengatasi persaingan dalam suatu lingkungan pasar yang semakin kompetitif. Pendekatan ini membantu upaya yang lebih fokus bagi terjalinnya jaringan bisnis, sehingga UKM individual dapat mengatasi masalah akibat ukuran (skala) dan memperbaiki posisi kompetitifnya;

2. Akses terhadap Sumber Produktif dan Pasar : Melalui kerjasama horizontal (misalnya bersama UKM lainnya yang menempati posisi yang sama dalam mata-rantai nilai/value chain) secara kolektif perusahaan-perusahaan dapat mencapai skala ekonomis melampaui jangkauan perusahaan kecil individual dan dapat memperoleh pembelian input dalam skala yang ekonomis, mencapai skala optimal dalam penggunaan peralatan, dan menggabungkan kapasitas produksi untuk memenuhi order skala besar;

Page 13: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

CONTOH MANFAAT BAGI UKM CONTOH MANFAAT BAGI UKM (lanjutan)

3. Spesialisasi / Kompetensi : Melalui kemitraan horizontal ataupun integrasi vertikal (dengan UKM lainnya maupun dengan perusahaan besar dalam mata-rantai nilai), perusahaan-perusahaan dapat memfokuskan ke bisnis intinya dan memberi peluang ekonomi eksternal atas ketersediaan tenaga kerja yang lebih terspesialisasi;

4. Proses Pembelajaran : Kerjasama antar-perusahaan juga memberi kesempatan tumbuhnya ruang belajar secara kolektif di mana terjadi pengembangan saling-tukar pendapat dan saling-bagi pengetahuan dalam suatu usaha kolektif untuk meningkatkan kualitas produk dan pindah ke segmen pasar yang lebih menguntungkan;

5. Efisiensi Kolektif (dari Ekonomi Eksternal dan Tindakan Kolektif) : Selain itu, jaringan bisnis di antara perusahaan, penyediaan jasa layanan usaha (misalnya institusi pelatihan, sentra teknologi, dan sebagainya) dan perumus kebijakan lokal, dapat mendukung pembentukan suatu visi pengembangan bersama di tingkat lokal dan memperkuat tindakan kolektif untuk meningkatkan daya saing UKM.

Page 14: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

OUTLINEOUTLINE

PENDAHULUAN1

PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI 3

MENGEFEKTIFKAN PEMBERDAYAAN4

REVIEW SINGKAT2

CATATAN PENUTUP5

Page 15: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

Implementasi

Penggalian / Penentuan SDM, S Dana & SD lain

Peningkatan Kapasitas

Pengelolaan Tugas, SDM & Hubungan

Pengamanan Kesepakatan / Persetujuan

Pemantauan, Evaluasi dan Perbaikan Pemantauan, Evaluasi dan Perbaikan

PengelolaanPengelolaanSinergi Sinergi

Mobilisasi SD &Pelaksanaan

Aktivitas

PencapaianMilestones

Penyusunan Kerangkadan Agenda Pengembangan

Pengelolaan Keterlibatan & Komunikasi

Pembelajaran & Kepemimpinan

Konsensus Konsensus RencanaRencana

Perencanaan Aksi

Perumusan Strategi &Implikasi Kebijakan

Kelembagaan Kelembagaan Kolaborasi Kolaborasi

dandanStrukturStruktur

OperasionalOperasional

Aktivitas AwalInisiatif / PrakarsaPengembangan

Konsensus Konsensus PrakarsaPrakarsa

Eksplorasi /Analisis

PengembanganTim Prakarsa

InisiasiInisiasi

Pengelolaan Keberterimaan,

Komitmen & Sinergi Positif

KERANGKA TAHAPAN PENGEMBANGAN KLASTER KERANGKA TAHAPAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRIINDUSTRI

Page 16: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

A. AKTIVITAS AWAL INISIATIF / PRAKARSA A. AKTIVITAS AWAL INISIATIF / PRAKARSA PENGEMBANGANPENGEMBANGAN

1. Inisiasi Perlu ada concern & kepeloporan (~ diskusi wacana, presentasi, studi awal) Membangun minat dan partisipasi di antara konstituen, yang diperlukan untuk melaksanakan prakarsa.

2. Eksplorasi/Analisis (studi, pemetaan, diagnosis, diskusi) Mengkaji antara lain : Kinerja dan perkembangan perekonomian daerah, Infrastruktur ekonomi, Isu urgen Potensi tematik klaster industri, dan Potensi spesifik lokal dan lainnya yang mendukung kinerja

klaster.

Page 17: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

Penentuan Fokus Penentuan Fokus Tematik Prakarsa KITematik Prakarsa KI

Penentuan Fokus Penentuan Fokus Tematik Prakarsa KITematik Prakarsa KI

Analisis isuAnalisis isuAnalisis isuAnalisis isu

Agenda Aksi Agenda Aksi PrioritasPrioritas

Agenda Aksi Agenda Aksi PrioritasPrioritas

DIAGRAM ALIR PROSESDIAGRAM ALIR PROSES

Matriks Kebijakan/Program/Kegiatan KolaboratifMatriks Kebijakan/Program/Kegiatan KolaboratifMatriks Kebijakan/Program/Kegiatan KolaboratifMatriks Kebijakan/Program/Kegiatan Kolaboratif

ImplementasiImplementasiImplementasiImplementasi MONEVMONEVMONEVMONEV Umpanbalik Umpanbalik (Feedback)(Feedback)

Umpanbalik Umpanbalik (Feedback)(Feedback)

Tindakan Non-interventif Tindakan Non-interventif (Prakarsa Bisnis Murni)(Prakarsa Bisnis Murni)IntervensiIntervensi

Pemetaan Pemetaan Pemetaan Pemetaan Analisis SolusiAnalisis SolusiAnalisis SolusiAnalisis Solusi

• Pendefinisian ~ ISIC (KBLI)

• Analisis Awal (IO)• Pohon Industri

• Indikasi Kehendak Stakeholders

• Champions

Page 18: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

Agenda perkuatan Agenda perkuatan Agenda perkuatan Agenda perkuatan

ResultsHierarchy

activities

outputs

purpose

goal

+ - + - + - + -

Peta pelaku Analisis Lingkungan Usaha

Analisis Perkuatan Lingkungan Usaha

Prioritas tujuan

Strategi alternatif Matriks rencana kegiatanPohon tujuan

CONTOH ANALIS

IS

CONTOH ANALIS

IS

Page 19: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

Konteks untuk Strategi

Perusahaan dan

Persaingan

Konteks untuk Strategi

Perusahaan dan

Persaingan

Industri Pendukung dan Terkait

Industri Pendukung dan Terkait

Kondisi Faktor (Input)

Kondisi Faktor (Input)

Infrastruktur inovasi umum:? Keluasan klaster dari ekonomi. Kondisi spesifik klaster:? Kehadiran pemasok klaster setempat.

Infrastruktur inovasi umum:? Perlindungan HKI? Keterbukaan thd perdagangan

dan investasi? Insentif untuk inovasi

Kondisi spesifik klaster:? Persaingan ketat industri

setempat.

Kondisi PermintaanKondisi

Permintaan

Infrastruktur inovasi umum:? Ketersediaan sejumlah lembaga

iptek/litbangyasa, ilmuwan dan insinyur.

? Keunggulan dalam riset. Kondisi spesifik klaster:? Ketersediaan peneliti spesialis yang

berkualitas ~ engineering, pertanian, kepariwisataan, seni & kerajinan.

Infrastruktur inovasi umum:? Peraturan lingkungan yang ketat? Pengadaan pemerintah yang

mendorong inovasi Kondisi spesifik klaster:? Permintaan pelanggan setempat

yang canggih dan sangat menuntut bagi produk barang & jasa klaster.

CONTOH SUATU KERANGKA ANALISIS DETERMINAN CONTOH SUATU KERANGKA ANALISIS DETERMINAN dan PENINGKATAN DAYA SAING:dan PENINGKATAN DAYA SAING: Untuk Konteks Lingkungan Bisnis dan InovasiPemerintahPemerintah

Infrastruktur inovasi umum:? Peran Pemerintah Pusat dan Pemda

dalam & kebijakan bagi penguatan pemasok pengetahuan/ teknologi yang relevan bagi ekonomi daerah.

Kondisi spesifik klaster:? Insentif bagi keterkaitan bisnis dengan

knowledge pool setempat.

Page 20: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

A. AKTIVITAS AWAL INISIATIF / PRAKARSA A. AKTIVITAS AWAL INISIATIF / PRAKARSA PENGEMBANGANPENGEMBANGAN

3. Pengembangan Tim Prakarsa Persiapan agenda, meliputi: Merekruit para pemimpin/pelopor dan pakar; Mengidentifikasi prioritas dan bidang fokus; Menganalisis prioritas; Melibatkan partisipan untuk membangun konsensus; Mengidentifikasi upaya (misalnya kebijakan/program)

khusus yang dibutuhkan; dan Merancang mekanisme tindak lanjut.

Page 21: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

A. AKTIVITAS AWAL INISIATIF / PRAKARSA A. AKTIVITAS AWAL INISIATIF / PRAKARSA PENGEMBANGANPENGEMBANGAN

4. Konsensus Prakarsa proses partisipatif untuk mencapai konsensus dan membangun komitmen bersama, serta implementasi awal tentang prakarsa klaster sesuai dengan peran masing-masing. mendorong prakarsa lokal, mendiskusikan kerangka tahapan pengembangan, merancang instrumen kebijakan dan program, menentukan prioritas program aksi, membangun/memperkuat kelembagaan (organisasi, mekanisme,

termasuk model resource sharing untuk aktivitas yang disepakati), dan

mendorong kesepakatan rencana tindak jangka pendek, termasuk jadwal pelaksanaannya, dan rencana tindak jangka menengah. Adanya kesepakatan rencana tindak jangka pendek dinilai penting untuk melakukan operasionalisasi secara realistis dan memelihara momentum kolaborasi.

Page 22: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

B. PENYUSUNAN KERANGKA DAN AGENDA B. PENYUSUNAN KERANGKA DAN AGENDA PENGEMBANGANPENGEMBANGAN

1. Kelembagaan Kolaborasi dan Struktur Operasional Pengembangan/penguatan kelembagaan sebagai

solusi persoalan kelembagaan yang ada (diantisipasi akan muncul) ~ eksekutif, legislatif, pelaku bisnis, LPSM, lembaga donor, dan pihak non pemerintah lain.

Menghimpun stakeholder “sisi permintaan” (misalnya seperti perusahaan dalam setiap klaster) dan stakeholder “sisi penawaran” (termasuk lembaga pendukung ekonomi, baik publik maupun swasta) dalam kelompok kerja untuk mengidentifikasi tantangan utama dan prakarsa aksi dalam mengatasi persoalan bersama.

Page 23: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

VISI EKONOMIBERSAMA

• Proses membangun konsensus

• Peran penting bagi seluruh stakeholders

• Penentuan prioritas langkah-langkah selanjutnya

KEPEMIMPINANYANG BERKOMITMEN

TERHADAPVISI BERSAMA

• Partisipasi penuh komitmen dari para pemimpin swasta, intelektual, dan pemerintah

AGENDA PRAGMATISUNTUK

PEMBANGUNAN EKONOMI• Struktur kelembagaan

membantu memformalkan dan memfasilitasi:

– Perumusan agenda tindak

– Proses membangun konsensus

– Partisipasi para pemimpin

ORGANISASI DANORGANISASI DANPENGORGANISASIANPENGORGANISASIAN

KOLABORASIKOLABORASIUNTUKUNTUK

PEMBANGUNAN EKONOMIPEMBANGUNAN EKONOMI

KELEMBAGAAN KOLABORATIF : Membangun Kapasitas Untuk KELEMBAGAAN KOLABORATIF : Membangun Kapasitas Untuk BertindakBertindak

Page 24: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

B. PENYUSUNAN KERANGKA DAN AGENDA B. PENYUSUNAN KERANGKA DAN AGENDA PENGEMBANGANPENGEMBANGAN

2. Perumusan Strategi dan Implikasi Kebijakan Grand strategy, kerangka dan instrumen kebijakan

3. Perencanaan Aksi Isu urgen & spesifik, alternatif solusi ~ prioritas rencana langkah pragmatis

4. Konsensus Rencana Proses partisipatif untuk mencapai konsensus dan membangun komitmen bersama, serta implementasi sesuai dengan prioritas dan peran masing-masing.

Page 25: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

C. IMPLEMENTASIC. IMPLEMENTASI

1. Mobilisasi Sumber Daya dan Pelaksanaan Aktivitas Pendayagunaan (dan pengembangan) sumber daya

(dana, SDM, jaringan, dan sumber daya lain). Pelaksanaan rencana aktivitas operasional sesuai

konsensus dan perkembangan (termasuk penguatan kelembagaan).

Pengembangan/penguatan kelembagaan sebagai solusi persoalan kelembagaan yang ada (diantsipasi akan muncul) ~ eksekutif, legislatif, pelaku bisnis, LPSM, lembaga donor, pihak non pemerintah lain.

Page 26: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

C. IMPLEMENTASIC. IMPLEMENTASI

2. Pencapaian Milestone Menghasilkan capaian-capaian sangat penting seperti yang ditargetkan dan dijadwalkan.

3. Pengelolaan Sinergi Proses mengelola dan memperkuat komitmen, peran dan peningkatan kapasitas masing-masing pihak dan secara bersama, terutama: Penggalian / Penentuan SDM, sumber dana & sumber

daya lain Pengelolaan Tugas, SDM & Hubungan Pengelolaan Keberterimaan, Komitmen & Sinergi

Positif Pengamanan Kesepakatan / Persetujuan Peningkatan Kapasitas.

Page 27: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

D. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PERBAIKAND. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PERBAIKAN

1. Pengelolaan sumber daya, proses, dan hasil sejalan dengan tahapan dan elemen kolaborasi, serta evaluasi pelaksanaan dan rencana (termasuk output dan dampak), serta penyesuaian yang dianggap penting sejalan dengan perkembangan yang terjadi, untuk perbaikan.

2. Keseluruhan agenda sebagai proses iteratif : Dokumen rencana menjadi dokumen yang dipergunakan

bagi tindakan; Dokumen rencana merupakan dokumen yang “hidup”

(living document), bukan dokumen “sakral” (dan mati), dapat dan perlu terus dimutakhirkan.

3. Proses keseluruhan sebagai proses pembelajaran, pengembangan kepemimpinan, peningkatan keterlibatan, dan perbaikan komunikasi multi pihak.

Page 28: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

OUTLINEOUTLINE

PENDAHULUAN1

PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI 3

MENGEFEKTIFKAN PEMBERDAYAAN4

REVIEW SINGKAT2

CATATAN PENUTUP5

Page 29: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

PEMBERDAYAANPEMBERDAYAAN

1. Kembangkan/perkuat ORGANISASI KOLABORATIF dan PENGORGANISASIAN yang tepat (termasuk sesuai dengan konteks lokal);

2. Kembangkan SPESIALISASI-KOMPETENSI berdasarkan POTENSI TERBAIK yang dimiliki dan TANTANGAN serta PELUANG yang dihadapi;

3. Perkuat HUBUNGAN POSITIF PERSONAL dan ORGANISASIONAL;

4. Kembangkan AGENDA PEMBERDAYAAN (baca: TINDAKAN NYATA) dalam proses pengembangan/ penguatan klaster industri;

5. Prioritaskan agenda pemberdayaan pada tindakan yang memberikan DAMPAK UNGKITAN TERBESAR.

Page 30: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

PEMBERDAYAANPEMBERDAYAAN

3 Pilar Utama Pemberdayaan :1. Pemungkinan (enabling)

agar berkembangContoh: upaya kolaboratif dalam penyediaan benih/bibit berkualitas, Lab uji terakreditasi, dsb.

2. Penguatan (strengthening) agar kompeten/unggulContoh: upaya kolaboratif dalam mencapai QCDS (Quality, Cost, Delivery, Service) terbaik yang konsisten.

3. Perlindungan (protecting) agar tidak tereksploitasi (makin termarjinalkan)Contoh: upaya kolaboratif untuk posisi tawar yang baik, fair trade, mekanisme pembayaran yang adil, lembaga pembiayaan yang sesuai, ketersediaan dan akses informasi [misalnya dengan pengembangan telecenter], dsb.

Page 31: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

CONTOH 2007 DI JEMBRANACONTOH 2007 DI JEMBRANA

Pemanfaatan TIK untuk proses pembelajaran di sekolah dan upaya pemberdayaan masyarakat melalui “Info Banjar” / Telecenter.

Page 32: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

E-SOCIETYE-SOCIETY ~ Contoh ~ Contoh TelecenterTelecenter

Telecenter“Museum Batik Nusantara”

Telecenter Widya Pratama

Telecenter Grosir Batik

Telecenter PPAR

Page 33: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

OUTLINEOUTLINE

PENDAHULUAN1

PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI 3

MENGEFEKTIFKAN PEMBERDAYAAN4

REVIEW SINGKAT2

CATATAN PENUTUP5

Page 34: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

CATATAN PENUTUPCATATAN PENUTUP

1. Kembangkan pemahaman bersama tentang daya saing dan peran dari klaster

2. Dorong agar penguatan klaster industri merupakan upaya/proses yang diprakarsai oleh swasta dengan partisipasi aktif pemerintah, bukan yang dikendalikan oleh pemerintah

3. Fokus pada penghapusan hambatan dan pengurangan kendala bagi perbaikan klaster, bukan pencarian subsidi atau membatasi persaingan

4. Upayakan agar dapat mencakup keseluruhan klaster di suatu daerah atau negara (bertahap) ~ DAN SESUAI POTENSI TERBAIK (& KARAKTERISTIK KHAS) SETEMPAT

5. Kembangkan dan sepakati “batasan” klaster yang tepat ~ bersifat spesifik kasus

6. Tingkatkan terus-menerus keterlibatan partisipan klaster dan lembaga-lembaga terkait secara luas

7. Kembangkan perhatian pada hubungan personal (dan institusional) untuk memfasilitasi keterkaitan, mendorong komunikasi terbuka dan membangun rasa saling percaya ~ modal sosial (social capital)

8. Berorientasi pada tindakan nyata ~ penguatan, bukan “penciptaan” klaster

9. Upayakan agar klaster dilembagakan oleh sektor swasta.

Page 35: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

E-mail:[email protected]@gmail.com

Blog:http://tatang-taufik.blogspot.com/http://klaster-industri.blogspot.com/http://sistem-inovasi.blogspot.com/http://sisteminovasi.wordpress.com/

Terimakasih

Page 36: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

Memungkinkan suatu kerangka bagi kolaborasi

Meningkatkan pertambahan nilai

Membantu pengembangan agenda bersama

Menghimpun sumber daya kolektif

Memperoleh manfaat ekonomi dari skala (Membantu pencapaian skala ekonomi / economies of scale)

Pemasaran bersama

Memfasilitasi pengembangan tingkat kompetensi yang lebih tinggi

Mempengaruhi hubungan pemasok dan pembeli

Kerjasama bisnis untuk memperkuat industrinya

Berbagi informasi

Membantu mengurangi kekhawatiran persaingan antar-industri

Aliansi strategis nasional maupun internasional

Menciptakan keragaman sumber tenaga terampil yang lebih besar

Memperbaiki infrastruktur keras dan lunak daerah

Meningkatkan produktivitas Pengakuan nasional dan internasional

MANFAAT UMUMMANFAAT UMUM

Page 37: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

PERBANDINGAN PENDEKATAN SEKTORAL DAN PENDEKATAN PERBANDINGAN PENDEKATAN SEKTORAL DAN PENDEKATAN KLASTER KLASTER

Pendekatan SektoralPendekatan Sektoral Pendekatan Berbasis KlasterPendekatan Berbasis Klaster

Kelompok dengan posisi jaringan yang serupa

Kelompok strategik dengan posisi jaringan yang paling saling melengkapi (komplementatif) dan tidak serupa

Berfokus pada industri produk akhir (end product industries)

Mencakup konsumen, pemasok, penyedia jasa, dan lembaga yang terspesialisasi

Berfokus pada pesaing langsung dan tak langsung

Melibatkan sederet industri yang berkaitan yang menggunakan teknologi, keterampilan, informasi, input, konsumen dan saluran serupa/bersama

Sebagian besar partisipan adalah pesaing

Sebagian besar partisipan bukanlah pesaing namun memiliki kebutuhan dan kendala serupa

Dialog dengan pemerintah seringkali mempunyai kecenderungan kepada subsidi, proteksi, dan pembatasan persaingan

Lingkup yang luas untuk perbaikan pada bidang yang menjadi perhatian bersama yang akan memperbaiki produktivitas dan meningkatkan bidang persaingan

Suatu forum untuk dialog swasta-pemerintah yang lebih konstruktif dan efisien

Mencari diversifikasi dalam lintasan yang ada

Mencari sinergi dan kombinasi baru

Sumber : Porter (1997), Dikutip dari Roelandt dan den Hertog (1998).

Page 38: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

PERBANDINGAN KONSEP SENTRA INDUSTRIPERBANDINGAN KONSEP SENTRA INDUSTRIDAN KLASTER INDUSTRIDAN KLASTER INDUSTRI

SegiSegi Sentra IndustriSentra Industri Klaster IndustriKlaster Industri

Konsep Pendekatan

Dari konsep industrial district ~ industri tunggal (sektor)

Dari konsep multi dan lintas sektor (multi- and cross-sectoral)

Aspek keserupaan (similarity) dari sehimpunan aktivitas bisnis

Pendekatan yang lebih menyoroti “keterkaitan” (interdependency) atau rantai nilai sehimpunan aktivitas bisnis. Sentra industri/ bisnis dan/atau industrial district pada dasarnya merupakan bagian integral dari jalinan rantai nilai sebagai suatu klaster industri.

Batasan Industri

Himpunan para pelaku (produsen) di bidang usaha industri tertentu yang serupa. Catatan: untuk beberapa sentra industri, telah terdapat UPT (Unit Pelayanan Teknis) LIK (Lingkungan Industri Kecil)

Himpunan sebagai jaringan rantai nilai para pelaku dalam konteks tertentu baik pelaku industri tertentu yang berperan sebagai industri inti (core industries), pemasok kepada pelaku industri inti, industri pendukung bagi industri inti, pihak/lembaga yang memberikan jasa layanan kepada pelaku industri inti.

Page 39: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

PERBANDINGAN KONSEP SENTRA INDUSTRIPERBANDINGAN KONSEP SENTRA INDUSTRIDAN KLASTER INDUSTRI DAN KLASTER INDUSTRI (lanjutan)

SegiSegi Sentra IndustriSentra Industri Klaster IndustriKlaster Industri

Faktor penting yang menjadi pertimbangan

Hal positif yang umumnya diperoleh lebih karena aglomerasi secara fisik para pelaku usaha

Nilai tambah dan daya saing serta hal positif lain yang terbentuk atas rangkaian rantai nilai keseluruhan industri + faktor sinergis lain

Keterkaitan antara keduanya

Sentra industri dapat menjadi salah satu himpunan simpul (subgroup) dari suatu klaster industri, baik sebagai industri inti, pemasok, atau pendukung. Suatu sentra industri mungkin saja tidak/belum menjadi bagian dari klaster industri tertentu

Dalam suatu klaster industri, suatu sentra industri dapat ditempatkan sebagai salah satu subsistem dalam rangkaian rantai nilai sistem industri tertentu

Batasan lokasi/ wilayah

Sentra industri tertentu hanya ada di suatu lokasi (desa/kelurahan) tertentu

Dimungkinkan terbentuknya klaster industri yang bersifat “lintas batas (cross-border)” dalam konteks batasan kewilayahan tertentu

Page 40: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

ILUSTRASI ILUSTRASI GRAND STRATEGYGRAND STRATEGY ~ STRATEGI GENERIK ~ STRATEGI GENERIK PENGUATAN KLASTERPENGUATAN KLASTER

SUMBER KEUNGGULAN DAYA SAING

CAKUPANDALAM RANTAI NILAI KLASTER

Kelompok Simpul

Keterkaitan

Internal Eksternal

1A. Kompetensi1B. Strategi dan operasi internal sebagai unit bisnis1C. Budaya perusahaan (termasuk kewirausahaan)

2. Kompetisi dan Kerjasama/Kemitraan

3. Jaringan aktivitas nilai tambah dalam kelompok industri dan dalam kelompok institusi pendukung

4. Jaringan dan kolaborasi aktivitas nilai tambah antar kelompok industri dan dengan institusi pendukung

Lingkungan Bisnis/ Ekonomi

5A. Penguatan faktor keunggulan lokal5B. Penguatan struktur industri

6. Penguatan jaringan global yang mendukung aktivitas nilai tambah dalam klaster industri

Page 41: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

Tempat Tetaplah Penting – Namun Untuk Alasan yang Tempat Tetaplah Penting – Namun Untuk Alasan yang Berbeda (Place Still Matters — But for Different Berbeda (Place Still Matters — But for Different Reasons)Reasons)

“keunggulan daya saing yang bertahan lama dalam suatu ekonomi global akan semakin terletak pada ”hal-hal yang bersifat lokal” — pengetahuan (knowledge), hubungan, motivasi — yang sulit disaingi oleh para pesaing jauh.”

“Peran lokasi telah demikian lama terabaikan, walaupun ada bukti yang sangat kuat bahwa inovasi dan keberhasilan persaingan dalam banyak bidang ternyata terkonsentrasi secara geografis.”

Michael Porter

Harvard Business School

Page 42: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

LOKALITAS : URGENSILOKALITAS : URGENSI

1. Memahami dan menyikapi secara positif kecenderungan penting (domestik – nasional & daerah, globalisasi, kemajuan iptek, arah menuju “Ekonomi Berbasis Pengetahuan”) dan implikasi bagi daerah.

2. Kekhususan (kekhasan) lokal merupakan karakteristik penting bagi keberhasilan pembangunan ekonomi.

3. Kecenderungan bahwa ekonomi makin syarat dengan pengetahuan (dalam arti luas) faktor “lokal” menjadi sangat kritis.

4. Agenda pembangunan ekonomi daerah perlu memiliki fokus strategis yang sekaligus dapat menjadi agenda kolektif multipihak untuk bersinergi pada potensi keunggulan.

Daya saing pertumbuhan, pemerataan, perbaikan, di mana faktor lokal sangat menentukan.

Page 43: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

1960 1980 2000 2020

Ke

un

gg

ulan

Da

ya S

ain

g

• Biaya rendah• Kuantitas• Stabilitas• Perlengkapan

kapital• Kontrol

• Inovasi / pengetahuan

• Kualitas• Kecepatan• Fleksibilitas• Jaringan

Bagaimana Perusahaan Menyikapi “Kecenderungan” ke Bagaimana Perusahaan Menyikapi “Kecenderungan” ke DepanDepanPenentu Keunggulan Daya SaingPenentu Keunggulan Daya Saing

Page 44: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

PengembanganBisnis Baru

PerbaikanBisnis yang Ada

(Existing)

InvestasiDari Luar

Faktor keunggulanlokalitas

Keterkaitan

Investasi (& perdagangan

)Ke Luar

INOVASI,INOVASI, TECHNOPRENEURSHIP TECHNOPRENEURSHIP DAN MODERNISASI DAN MODERNISASI “SUMBER” PERKEMBANGAN EKONOMI“SUMBER” PERKEMBANGAN EKONOMI

RantaiNilai

Inovasi & Difusi

Pengetahuan &Kompetensi

Penyediaan pengetahuan/ teknologi

Pembelajaran, termasuk

Litbangyasa

Daya Saing yang Lebih

Tinggi

Investasi untuk Inovasi

ROI yang Lebih Tinggi

RantaiNilai

Produksi

Interaksi & Keterkaitan

Siklus yang Makin Menguat(Dari vicious cycle menjadi

virtuous cycle)

Page 45: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

STRATEGI BERSAING BISNIS ~ STRATEGI GENERIKSTRATEGI BERSAING BISNIS ~ STRATEGI GENERIK

KEUNGGULAN BERSAING

CAKUPANPERSAINGAN

SasaranLuas

Sasaran Sempit

Biaya Rendah Diferensiasi

1. Keunggulan Biaya 2. Diferensiasi

3A. Fokus Biaya 3B. Fokus Diferensiasi

Sumber : Diadopsi dari Porter (beragam tahun).

Inovasi dengan fokus pada relung pasar

tertentu(niche market)

Page 46: Klaster Industri ~ Konferensi Nasional Rumput Laut - Tatang Taufik

http://tatang-taufik.blogspot.com/

ILUSTRASI STRATEGI BERSAING BISNIS ~ STRATEGI ILUSTRASI STRATEGI BERSAING BISNIS ~ STRATEGI GENERIKGENERIK

KEUNGGULAN BERSAING

CAKUPANPERSAINGAN

SasaranLuas

Sasaran Sempit

Biaya Rendah Diferensiasi

1. Keunggulan Biaya:Pasar luas, efisiensi biaya

2. Diferensiasi:Pasar luas, inovasi produk dan/atau proses

3A. Fokus Biaya:Segmen pasar tertentu, efisiensi biaya

3B. Fokus Diferensiasi:Segmen pasar tertentu, inovasi produk dan/atau proses

Segmentasi pasar tertentu dan positioning, misalnya:

• Pasar tradisional tertentu• Pasar induk tertentu• Supermarket• Konsumen langsung tertentu

Ilustrasi untuk komoditas hortikultur daerah tertentu