kkn tematik posdaya unnes.pdf

3
Edisi 112/Tahun XI/Mei 2010 Gemari Gemari 13 ALU, yang menjadi pertanyaan beri- kutnya, seperti apa sejatinya KKN Tema- tik Posdaya ini mampu menerjemahkah slogan agung Ki Hajar Dewantoro, tokoh pendidikan nasional kita yang kesohor dengan Ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani – yang memiliki arti: di depan menjadi contoh, di tengah memberikan gagasan dan motivasi, di belakang mengarahkan menuju hal yang lebih baik. Perguruan tinggi selama ini dimaknai sebagai institusi pendidikan yang memiliki posisi strategis dan peran penting dalam pembangunan bangsa. Sebagai perguruan tinggi sering pula menjadi ujung tombak dan pelopor atau perintis pember- dayaan masyarakat. Kegiatan tersebut merupakan implementasi dari dilakukannya melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi. Yang dilakukan melalui kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata). KKN, sebagai bagian dalam rangka melaksa- nakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, se- lain melalui kegiatan pendidikan dan pengajaran dalam kuliah dan penelitian serta pengembangan yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa, dapat dipadukan dengan kegiatan LPM/LPPM lainnya sebagai bagian terpadu untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. KKN ini dikembangkan menjadi KKN Tematik sebagai wahana penerapan ilmu dan teknologi untuk membantu dan mendampingi rakyat melakukan pemberdayaan menuju kehidupan yang lebih baik. Salah satu KKN Tematik itulah KKN Tematik Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga). Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Dr Sudijono Sastroatmodjo, MSi menya- takan, KKN Tematik sebenarnya juga dilaksana- kan Unnes, terutama untuk pengentasan buta aksara. ”KKN Tematik Posdaya kami laksanakan mulai tahun 2009 lalu dengan fokus yang lebih luas lagi. Karena menyangkut peningkatan LAPORAN UTAMA L Edisi 112/Tahun XI/Mei 2010 Gemari Gemari Gemari KKN Tematik Posdaya Proses Nyata Pembelajaran Membangun Masyarakat Sebagai bakti sosial, KKN Tematik Posdaya memungkinkan para mahasiswa mendapat keuntungan ganda. Selain menjadi pendamping masyarakat luas berbekal ilmu pengetahuan dan teknologi dalam memecahkan masalah nyata, bukan hipotetikal, yang dirasakan dan membebani kehidupan rakyat sehari-hari. Kegiatan bakti sosial melalui KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan terobosan yang menyatukan mahasiswa, kaum intelektual, dan pemimpin masa depan dengan rakyat banyak. Benarkah bakti sosial mahasiswa ini merupakan salah satu “buah” dari dunia pendidikan kita? Mahasiswa peserta KKN Tematik Posdaya yang mendampingi Kelompok Posdaya sedang memberi penjelasan kepada Sekretaris Yayasan Damandiri Dr Subiakto Tjakrawerdaja. [FOTO: HARI]

Upload: rose-safaroh-fasda

Post on 29-Nov-2015

228 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

KKN tematik posdaya UNNES dan program kerjanya bekerjasama dengan Yayasan Damandiri

TRANSCRIPT

Page 1: KKN tematik posdaya UNNES.pdf

Edisi 112/Tahun XI/Mei 2010 �GemariGemari 13

ALU, yang menjadi pertanyaan beri-kutnya, seperti apa sejatinya KKN Tema-tik Posdaya ini mampu menerjemahkahslogan agung Ki Hajar Dewantoro, tokoh

pendidikan nasional kita yang kesohor denganIng ngarso sung tulodho, ing madya mangun karsa,tut wuri handayani – yang memiliki arti: di depanmenjadi contoh, di tengah memberikan gagasandan motivasi, di belakang mengarahkan menujuhal yang lebih baik.

Perguruan tinggi selama ini dimaknai sebagaiinstitusi pendidikan yang memiliki posisi strategisdan peran penting dalam pembangunan bangsa.Sebagai perguruan tinggi sering pula menjadiujung tombak dan pelopor atau perintis pember-dayaan masyarakat. Kegiatan tersebut merupakanimplementasi dari dilakukannya melalui TriDharma Perguruan Tinggi. Yang dilakukanmelalui kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata).

KKN, sebagai bagian dalam rangka melaksa-

nakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, se-lain melalui kegiatan pendidikan dan pengajarandalam kuliah dan penelitian serta pengembanganyang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa, dapatdipadukan dengan kegiatan LPM/LPPM lainnyasebagai bagian terpadu untuk melaksanakankegiatan pengabdian kepada masyarakat. KKN inidikembangkan menjadi KKN Tematik sebagaiwahana penerapan ilmu dan teknologi untukmembantu dan mendampingi rakyat melakukanpemberdayaan menuju kehidupan yang lebihbaik. Salah satu KKN Tematik itulah KKN TematikPosdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga).

Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes)Prof Dr Sudijono Sastroatmodjo, MSi menya-takan, KKN Tematik sebenarnya juga dilaksana-kan Unnes, terutama untuk pengentasan butaaksara. ”KKN Tematik Posdaya kami laksanakanmulai tahun 2009 lalu dengan fokus yang lebihluas lagi. Karena menyangkut peningkatan

LAPORAN UTAMA

L

Edisi 112/Tahun XI/Mei 2010 �GemariGemariGemari

KKN Tematik Posdaya

Proses Nyata Pembelajaran Membangun MasyarakatSebagai bakti sosial, KKN Tematik Posdaya memungkinkan para mahasiswa mendapat

keuntungan ganda. Selain menjadi pendamping masyarakat luas berbekal ilmu pengetahuan danteknologi dalam memecahkan masalah nyata, bukan hipotetikal, yang dirasakan dan membebanikehidupan rakyat sehari-hari. Kegiatan bakti sosial melalui KKN (Kuliah Kerja Nyata)merupakan terobosan yang menyatukan mahasiswa, kaum intelektual, dan pemimpin masadepan dengan rakyat banyak. Benarkah bakti sosial mahasiswa ini merupakan salah satu “buah”dari dunia pendidikan kita?

Mahasiswa pesertaKKN Tematik Posdayayang mendampingiKelompok Posdayasedang memberipenjelasan kepadaSekretaris YayasanDamandiri Dr SubiaktoTjakrawerdaja.[FOTO: HARI]

Page 2: KKN tematik posdaya UNNES.pdf

14 Edisi 112/Tahun XI/Mei 2010GemariGemari

kesejahteraan masyarakat melaluiPosdaya,” ujarnya saat dimintai komen-tarnya mengenai pelaksanaan KKNTematik Posdaya, belum lama ini diKampus Unnes Semarang.

Menurut mantan Pembantu RektorBidang Kemahasiswaan Unnes, kela-hiran Pacitan, Jawa Timur, pada 15 Agus-tus 1952 silam ini, KKN Tematik Posdayalebih berfokus pada bidang pembinaankemasyarakatan yang saat ini dihadapioleh masyarakat. Ia mencontohkan, se-perti penyuluhan bidang kesehatan,pendidikan dengan cara pemberantasanbuta aksara dan pelatihan kewirausahaanyang dipadukan secara sinergi, sehinggahasilnya bisa lebih maksimal.

Doktor lulusan Universitas DiponegoroSemarang satu ini mengakui bila sebenarnyapermasalahan yang dihadapi masyarakat sangatkompleks dan beragam. Namun begitu kita tidakboleh keluar dari indikator MDG’s, yaitukesehatan, pendidikan dan ekonomi kerakyatansesuai amanat dunia. Karenanya KKN TematikPosdaya ini menjadi suatu langkah positif bukanhanya bagi mahasiswa KKN yang mendapatwawasan baru untuk dapat dijadikan sebagaidasar mereka terjun ke masyarakat.

Ia menambahkan, dalam KKN Tematik Pos-daya yang dikembangkan Unnes, menekankankepada dosen pembimbing KKN dan mahasiswauntuk mengumpulkan data secara detail tentangkondisi daerah dan kebutuhan masyarakat.Setelah data terkumpul dosen pembimbing dandan mahasiswa mendiskusikan untuk menen-tukan apa konsep KKN yang akan diperioritas-kan. ”Sehingga KKN Tematik ini bisa berjalansecara maksimal, dan akan merumuskan hasilnyadalam bentuk laporan ke kampusnya setelahselesai KKN,” ujarnya seraya menambahkan,sampai saat ini sudah ada sekitar 13 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang telah merasakan

manfaat KKN Tematik dari Unnes,terutama dalam mengentaskan butaaksara di daerahnya.

Unnes melaksanakan KKN TematikPosdayanya dengan diarahkan padaupaya mengembangkan ketrampilan diantara keluarga muda. Keluarga mudayang umumnya mempunyai anak balitadiberi kemudahan dengan mendirikansecara sederhana tempat bermain yangkemudian berkembang menjadi pusatPendidikan Anak Usia Dini. Dengan de-mikian ibu-ibu muda yang biasanya sa-ngat sibuk mengurus dan mengawasianak balitanya bermain, dengan adanyaPosdaya yang mengembangkan PAUDmerasa sangat tertolong dan dapat meng-

ikuti berbagai kegiatan pelatihan. Melalui pelatih-an ketrampilan tersebut ibu-ibu muda dapatmengikuti kegiatan magang kepada pengusahalain. Melalui sistem magang itu mereka menjadimakin mahir dalam bidang wirausaha dan akhir-nya bersama-sama bisa membuka usaha bersamadan atau membentuk koperasi.

Posdaya yang ada, dengan pendampinganmahasiswa KKN lebih lanjut dapat mengembang-kan kegiatan sosial dan ekonomi lainnya. Salahsatu yang menarik adalah minat mahasiswameneliti apakah di desa masih ada anak usiasekolah yang belum sekolah. Penelitian ini seka-ligus untuk mengetahui apakah Wajib Belajar 9Tahun sudah dituntaskan, karena penuhnya seko-lah di desa itu belum tentu semua anak usia seko-lah sudah sekolah. Kalau terdapat anak usia seko-lah belum sekolah, maka dengan gotong royongkeluarga di desa itu anak-anak tersebut ditolonguntuk sekolah. Kegiatan lain nampak menonjolberupa pelatihan anak-anak SMP dan SMA setelahmereka pulang sekolah. Pelatihan ketrampilanmerupakan antisipasi agar apabila anak-anaktersebut tidak bisa meneruskan sekolahnya sudahmahir dan dengan mudah masuk pasar kerja.

Pelaksaaan KKN Tematik Posdaya yang takkalah menarik juga dilakukan mahasiswa InstitutPertanian Bogor (IPB). Sesuai arahan Rektor IPBmemadukan kegiatan KKN Tematik Posdayadengan kegiatan “Go to Field” yang menjadi cita-cita dari perguruan tinggi ternama itu. Dalam ke-giatan tersebut IPB melalui KKN Tematik Posda-ya membantu beberapa desa di sekitar kampusmendirikan dan mengisi Posdaya di desa danpedukuhan masing-masing, mahasiswa diterjun-kan untuk mendampingi dan membimbing ke-luarga setempat mengadakan lokakarya mini,semacam pertemuan silaturahmi antar keluargauntuk membentuk Posdaya dengan melengkapikepengurusan yang dipilih secara musyawarahuntuk mufakat.

Diharapkan dengan Go Field ini, IPB bisamembantu untuk pengembangan Posdaya da-lam upaya mempercepat program pengentasankemiskinan guna lebih memerdekakan kehi-dupan masyarakat di pedesaan.

Sementara itu sebagai salah satu peloporpelaku kegiatan KKN Tematik Posdaya, Dr HYusuf Soebagyo MP, Sekretaris Lembaga Pengab-dian Kepada Masyarakat (LPM) UniversitasJenderal Soedirman (Unsoed) berpendapat KKNTematik Posdaya yang dimulai dengan mem-bentuk Posdaya di pedesaan atau pedukuhan inisebagai wahana silaturahmi antara mahasiswadan keluarga sasaran di pedesaan.

”Melalui silaturahmi di Posdaya itu, lanjutSekretaris LPM Unsoed ini, diharapkan paramahasiswa yang sedang KKN mengembangkanperencanaan pemberdayaan bersama masya-

Prof Dr Sudijono Sastroatmodjo

Dr Ir Illah Sailah, MS

Page 3: KKN tematik posdaya UNNES.pdf

Edisi 112/Tahun XI/Mei 2010 �GemariGemari 15

rakat sasaran KKN di pedesaan. Selanjutnyamahasiswa mendampingi masyarakat melak-sanakan rancangan pemberdayaan, khususnyadalam pengentasan kemiskinan dan pemba-ngunan SDM,” urai Ketua Pelaksana KegiatanPengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)Yayasan Damandiri LPM Unsoed.

Ia mengatakan, pada akhir masa KKN paramahasiswa mencatat dan melaporkan kemajuanPosdaya yang didampinginya agar KKN berikut-nya bisa melanjutkan pendampingan pember-dayaan pada Posdaya yang bersangkutan.

Yusuf Soebagyo yang sering dijuluki “KepalaDinas Posdaya Purbalingga” karena kekentalanaktivitas dalam kegiatan Posdaya menyebutkan,fokus kegiatan KKN Tematik Pendamping Pos-daya dilaksanakan untuk meningkatkan indi-kator MDG’s, yaitu kesehatan, pendidikan, danekonomi kerakyatan.

“Pada intinya kegiatan KKN TematrikPosdaya ini untuk meningkatkan kesejahteraanmasyarakat. Selain bagaimana meningkatkanpartisipasi masyarakat agar berprilaku untukmeningkatkan indikator MDG’s dengan melibat-kan mahasiswa KKN, yang notabene generasimuda Indonesia dengan semangat, jiwa dan ino-vasi terbarunya bagi peningkatan kesejahteraanmasyarakat,” terang lelaki asal Kebumen, JawaTengah ini, seraya menambahkan, Posdaya telahtumbuh dan berkembang di Kabupaten Purba-lingga, Pemalang, Banyumas, Cilacap, serta yangterbaru Kabupaten Kebumen bagian barat.

Seperti juga misi perguruan tinggi, mahasis-wa dan dosen yang melakukan KKN akanmampu melaksanakan tiga kegiatan yang sangatpenting, yaitu pendidikan untuk mencerdaskanbangsa, penelitian dan pengembangan ilmuberlandaskan ilmu, tehnologi dan kerja sama,serta pengabdian masyarakat berupa bakti sosialyang ikhlas dan berbobot.

Hal itu diungkapkan Direktur PendidikanTinggi Direktorak Pendidikan Tinggi Kemen-terian Pendidikan Nasional, Dr Ir Illah Sailah,MS. Mantan Ketua P2SDM IPB sangat yakinkegiatan KKN Tematik Posdaya ini mempunyaidampak yang sangat tinggi terhadap kepekaanmahasiswa dan dosen pembimbing atas dukung-an yang bisa diberikan kepada rakyat banyakdalam pembangunan.

“Melalui Posdaya dapat dijadikan sebagaiwadah pemberdayaan yang efektip bagi seluruhlapisan masyarakat, dan Posdaya dapat menjadiwahana memelihara modal sosial yang ada dimasyarakat seperti gotong royong,” ujarnya.

Jelasnya arah dan tujuan KKN Tematik Pos-daya dalam kegiatan praktek mahasiswa dalamproses pembelajaran membangun bersamamasyarakat di pedesaan mengundang perhatianbesar Rektor Universitas Negeri Gorontalo yang

baru-baru ini melihat praktek itu di desaCikarawang di Bogor, sekembalinya diGorontalo merencanakan menggelarKKN Tematik Posdaya dengan mengikutsertakan sekitar 1500 mahasiswa dalambulan Juni – Juli yang akan datang.Bahkan sedang direncanakan untukmengajak 13 perguruan tinggi lainnya diseluruh Gorontalo. Kalau ajakan itumendapat sambutan positip, tidakmustahil seluruh desa di Gorontalodalam waktu singkat ini akanmengembangkan Posdaya untuk menun-taskan sasaran MDGs.

Besarnya manfaat KKN TematikPosdaya ini pun dirasakan betul olehAlam Aji Putera, mahasiswa BahasaInggris dari Universitas Muhammadiyah Malang,yang mengikuti kegiatan tersebut selama duabulan. Selain dapat berinteraksi denganmasyarakat secara langsung dan menghidupkankegiatan pemberdayaan, pendamping PosdayaSumber Makmur yang terletak di desa Tulungrejo,Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, JawaTimur, merasa senang bisa secara langsung ambilperan dalam mengembangkan program pelatihanbagi masyarakat.

Ia bersama beberapa mahasiswa lain melatihmasyarakat cara memanfaatkan limbah kotoransapi menjadi biogas dan pupuk serta pembuatansari tanaman obat keluarga (Toga) dan sari meng-kudu sehingga memiliki nilai jual.

“Kami pun cukup banyaknya lansia diPosdaya Sumber Makmur melakukan kegiatanbagi lansia seperti senam sehat dan pemeriksaantekanan darah untuk mengetahui kondisikesehatan para lansia. Demikian pula denganbalita melalui kegiatan PAUD-nya. Kebun bergiziyang dikembangkan masyarakat pun padaakhirnya cukup bermanfaat untuk mencukupigizi keluarga,” ujarnya mengenang.

Sebagai mahasiswa sekaligus generasi mudamelihat secara langsung banyak masyarakat me-rasa terbantu dengan program Posdaya, mem-buat semangatnya tumbuh semakin tinggi untukgetok tular kegiatan kepada adik-adik mahasis-wa. Sehingga mereka benar-benar paham danmau terjun dalam Posdaya.

KKN Tematik Posdaya sebagai salah satubagian dalam melaksanakan kegiatan TriDharma Perguruan Tinggi yang dilakukan olehdosen dan mahasiswa, dapat dipadukan dengankegiatan LPM/LPPM lainnya sebagai bagian ter-padu untuk melaksanakan kegiatan pengabdiankepada masyarakat. KKN dikembangkan men-jadi KKN Tematik sebagai wahana penerapanilmu dan teknologi untuk membantu dan men-dampingi rakyat melakukan pemberdayaan me-nuju kehidupan yang lebih baik. �����HAR/DH

Dr H Yusuf Soebagyo, MP