kk karin gastroenteritis

29
STATUS KEDOKTERAN KELUARGA RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG TULUNGAGUNG Pembimbing dr. Rubayat Indradi, MOH dr. Alfan Erzi Disusun oleh: Nama: Karina Rakhma Meutia NIM : 2013104010110064 1

Upload: gehaghaffar

Post on 05-Feb-2016

249 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

s

TRANSCRIPT

Page 1: KK Karin Gastroenteritis

STATUS KEDOKTERAN KELUARGARUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG

TULUNGAGUNG

Pembimbing

dr. Rubayat Indradi, MOH

dr. Alfan Erzi

Disusun oleh:Nama: Karina Rakhma Meutia

NIM : 2013104010110064

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

1

Page 2: KK Karin Gastroenteritis

Dibuat di : Bandung TulungagungTanggal : 11 Mei 2015

STATUS KEDOKTERAN KELUARGA

I. IDENTITAS A. PENDERITA

1. Nama (Inisial) : An. N2. Umur : 2 thn3. Jenis Kelamin : P 4. Agama : Islam5. Pekerjaan : Tidak Bekerja6. Status Perkawinan : Tidak menikah 7. Jumlah Anak : (-)8. Pendidikan terakhir : (-)9. Alamat lengkap : Sodo RT 04 RW 02 Bandung Tulungagung

B. Orang tua (Bila sudah menikah atau sudah pernah menikah)1. Nama (Inisial) : Tn. P2. Umur : 35 tahun3. Jenis Kelamin : L 4. Agama : Islam5. Pekerjaan : Buruh marmer6. Status Perkawinan : Menikah7. Jumlah Anak : Anak8. Pendidikan terakhir : SLTA9. Alamat lengkap : Sodo RT 04 RW 02 Bandung Tulungagung

2

Page 3: KK Karin Gastroenteritis

C. GENOGRAM

3

Tn. P

An. NAn. U

Ny. C

Page 4: KK Karin Gastroenteritis

II. DATA DASAR KESEHATANA. STATUS MEDIS/KLINIS

NoIdentitas (Inisial)

Status Present

1 Tn. P Keluhan (-)T: 120/80 mmHg, N: 78 x/menit, RR: 16 x/menit, t: 36.3◦CKepala: A/I/C/D : -/-/-/-Pulmo: vesikuler, Rh -/-, wz -/-Cor : S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)Abd : flat, supel, nyeri tekan epigastrium(-), Meteorismus (-), BU (+) normal,Ext: akral hangat (+), edema (-)RPD : -RPK : -

2 Ny. C Keluhan (-)T: 110/70 mmHg, N: 86 x/menit, RR: 18 x/menit, t: 36.7◦CKepala: A/I/C/D : -/-/-/-Pulmo: vesikuler, Rh -/-, wz -/-Cor : S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)Abd : flat, supel, nyeri tekan epigastrium(-), Meteorismus (-), BU (+) normal,Ext: akral hangat (+), edema (-)RPD : -

RPK : -

3 An. N Keluhan (-)N: 94 x/menit, RR: 18 x/menit, t: 36.5◦C, BB : 35 kgKepala: A/I/C/D : -/-/-/-Pulmo: vesikuler, Rh -/-, wz -/-Cor : S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)Abd : flat, supel, nyeri tekan epigastrium(-), Meteorismus (-), BU (+) normal,Ext: akral hangat (+), edema (-)RPD : -

RPK : -

4 An. H (penderita)

Penderita post MRS selama 5 hari

Keluhan Utama : BAB (Buang Air Besar) cair

RPS : pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Dari keterangan orang tua penderita, penderita dalam satu hari BAB cair dengan frekuensi 5-6 kali perhari. BAB cair tak tampak ampas,lendir, atau pun darah. Selain itu penderita juga muntah muntah kurang lebih 3 kali dalam satu hari. Muntah yang dikeluarkan berupa makanan. Ibu penderita tidak langsung membawa ke rumah sakit namun mencoba memberikan oralit terlebih dahulu, namun penderita terus muntah muntah.Setiap kali makan atau pun minum penderita akan muntah beberapa saat kemudian. Penderita

4

Page 5: KK Karin Gastroenteritis

kencing terakhir sejak 6 jam sebelum masuk rumah sakit. Penderita tampak lemas dan tidak mau makan minum, sehingga orang tua membawa penderita ke rumah sakit. Penderita juga panas sejak 2 hari SMRS. Darah (-), lender (-).Batuk (-), Pilek (-).RPD : diare -RPK : -Riwayat Alergi : tidak adaRiwayat imunisasi : lengkapRiwayat Nutrisi : Minum susu asi sampai usia 3 bulan kemudian dilanjutkan dengan susu formula

Pemeriksaan Fisik :KU lemahN: 115 x/menit, RR: 25 x/menit, t: 38.6◦C, BB : 10 kg, PB : 72 cmKepala: A/I/C/D : -/-/-/-, mata cowong, ubun ubun cekungPulmo: simetris, retraksi -, vesikuler, Rh -/-, wz -/-Cor : iktus tak tampak, S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)Abd : cembung, supel, Meteorismus (-), BU (+) meningkat, turgor kembali lambatExt: akral hangat (+), edema (-), CRT< 2 detikLABORATORIUM : Darah Lengkap dalam batas normal, Feses lengkap didapatkan bakteri +, Leukosit +, Lemak +, sisa makanan +

B. STATUS UPAYA KESEHATAN & PERILAKU KESEHATAN

Komponen Keterangan (deskripsi jelas)

Promotif Berpartisipasi dalam kegiaatan posyandu ( rasional)

Preventif Ibu pasien melakukan pencarian informasi mengenai penyakit tertentu jika salah satu angota keluarganya saikt saja ( Rasional).

Menutup makanan dengan tutup saji ( rasional) Pasien selalu istirahat dan makan teratur

(rasional) Cuci tangan dengan air di bak kamar mandi

sebelum memberikan makan pada anaknya (rasional)

Kuratif Pada saat muncul keluhan pada penderita, ibu penderita sudah tau cara memberikan oralit terlebih dahulu, namun keluhan tidak kunjung baik dan semakin memberat sehingga penderita dibawa ke rumah sakit. (Rasional)

5

Page 6: KK Karin Gastroenteritis

Bila sakit terlebih dahulu mengobati dengan cara mebeli obat-obatan yang tersedia di warung (rasional)

Rutin mengikuti kegiatan yang diadakan posyandu (rasional)

Rehabilitatif Penderita minum dan mengikuti anjuran dokter setelah keluar dari rumah sakit (rasional)

Penderita kontrol 1 kali setelah keluar rumah sakit, setelah itu tidak kontrol lagi karena tidak ada keluhan (rasional)

Aktifitas, Gizi, Pekerjaan Dll

No Komponen Keterangan

1. AKTIFITASa. Ibadah

b. Olahraga

c. Rekreasi

d. Sosial kemasyarakatan

e. dll

Aktifitas ibadah keluarga rutin dilaksanakan, mayoritas dilakukan di rumah. Ibadah di mesjid biasanya dilakukan oleh ayah pada saat magrib dan isya. Anggota keluarga jarang berolahraga.

Jarang meluangkan waktu untuk rekreasi. Hari minggu sering di rumah saja

Hubungan keluarga dengan tetangga baik, suka bergaul dan berpartisipasi dalam arisan RT.Sering mengikuti kegiatan keagamaan berupa pengajian sekali dalam satu bulan

2 GIZIa. An. N (penderita) : BB

10 kg, PB 72 cm, status gizi menurut z-score : gizi baik

Kuantitas makan : ≥3x/hari; kualitas: cukup Kebiasaan makan : makan dirumah dengan

menggunakan nasi , lauk pauk, dan. Kadang suka menyemil makanan seperti chiki-chiki.

Kesesuaian waktu makan : teratur (pagi, siang, malam).

Selera makanan: penderita sangat gemar memakan indomie goreng. Penderita ketika malam hari gemar minum susu formula.

Konsumsi makanan tertentu : tidak ada Makanan yang dihindari selama ini: tidak ada Lain-lain : Ibu tidak menimbang berat badan balita

sesuai dengan KMS, hanya saat imunisasi saja.

6

Page 7: KK Karin Gastroenteritis

b. Anggota keluarga lain1) Tn. P (35 th) : BB 60

kg, TB 168 cm, IMT 21,26

2) Ny. C (33 th) : BB 66 kg, TB 164 cm, IMT 24,62

3) An. U (8 th) : BB 35 kg , TB 132 cm, IMT : 20,09

Kuantitas makan : 3x/hari; kualitas: cukup Kebiasaan makan : makan dirumah, Tn. P ketika

kerja pun membawa bekal dari rumah, An. U membawa bekal ketika pergi kesekolah.

Kesesuaian waktu makan : Tn.P dan An. U makan teratur, namun Ny.C kadang makan tidak teratur karena kesibukan rumah tangga dan harus mengurus An. N yang masih berumur dua tahun.

Selera makanan: Ny. C menyukai masakan pedas, Tn. P menyukai masakan asin dan goreng gorengan, sedangkan An. U menyukai makanan manis dan pedas.

Konsumsi makanan tertentu : tidak ada Alergi makanan : tidak ada yang memiliki riwyat

alergi Makanan yang dihindari selama ini : tidak ada

makanan yang dihindari Lain-lain : -

3 PEKERJAANa. Ny.C

b. Tn.P

c.d. An U

e. An. N

Tidak bekerja, setiap hari aktifitasnya membersihkan rumah dan masak serta merawat anaknya yang masih berumur dua tahun

Bekerja sebagai buruh marmer. Jam kerja 07.00-15.00 WIB kadang lembur. Hari sabtu libur, namun ayah pasien membuka usaha cuci motor tiap hari sabtu dan minggu

An. U bekerja sebagai pelajar kelas 3 SD, Pergi ke sekolaha jam 07.00 pulang jam 12.00 siang, setelah pulang sekolah aistirahat, lalu sore bermain dan mengaji di Mesjid dekat rumahnya.

Bermain di dalam rumah, dan kadang sore ikut bermain bersama teman-temannya di luar rumah ditemani oleh ibunya.

7

Page 8: KK Karin Gastroenteritis

C. STATUS FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN

Fisik, Biologi, Kimia, Sosial, Budaya, Psikologis, Ekonomi, Ergonomi, Dll

No Komponen Lingkungan Keterangan

1. FISIK

- Perumahan dan fasilitas

- Luas tanah

- Luas bangunan

- Jenis dinding terbanyak

- Jenis lantai terluas

- Sumber penerangan utama

- Perbandingan ventilasi

- Pencahayaan

- Sarana MCK

-

- SPAL

- Sumber air minum

- Model pembuangan sampah

- Dapur

Milik sendiri

8 x 10 m2

8 x 10 m2

Tembok

Lantai semen

Listrik

Kurang, ada ruangan yang tidak memiliki

ventilasi yang baik

Cukup

Pribadi terdapat 1 MCK dan 1 septictank,

gabung dengan tempat cuci piring.

Selokan

Air sumur . Air sumur berjarak dengan

septic tank 5 m

Sampah biasanya dibuang dan ditumpuk

selama 3 hari di dekat rumah dan di bakar

Dapur terbuat dari paving dan batu bata

2. KIMIA Limbah setelah mencuci baju dibuang di

kamar mandi

3. BIOLOGITerdapat tanaman dalam pot tepat di depan

rumah

4. SOSIAL-BUDAYA

- Sosial Ekonomi menengah kebawah

Mempunyai banyak teman, mudah bergaul

dengan tetangga, sering berpartisipasi

dalam kegiatan sosial di RT sekitar.

8

Page 9: KK Karin Gastroenteritis

- Budaya Jawa

5

EKONOMI

- Luas tanah/rumah, status

kepemilikan

- Fasilitas dan pemilikan barang

rumah tangga

- Tingkat pendapatan keluarga

a. Penghasilan utama

b. Penghasilan tambahan

c. Penghasilan lain

- Pengeluaran rata-rata tiap

bulan:

a. Bahan makanan

1. Beras

2. Lauk pauk

3. Buah

4. Jajanan

5. Lain-lain (kopi, mie,

gula, teh, minyak)

b. Diluar bahan makanan

1. Listrik

2. Air

3. Telekomunikasi

4. Transportasi

5. Pendidikan

6. Kesehatan

7. Sosial

8. Pakaian

9. Uang kebersihan

sampah

Luas tanah 10 m2, luas rumah 8x10 m2,

status kepemilikan sendiri

Perabot rumah tangga milik sendiri

Rp. 1.000.000,00/bulan

-

-

Rp. 250.000,00

Rp. 100.000,00

Rp. 50.000,00

-

Rp. 50.000,00

± Rp. 170.000,00

Rp. 20.000,00

Rp. 20.000,00

Rp. 50.000,00

Rp. 10.000,00

Tidak rutin dikeluarkan

Rp. 40.000

-

Rp. 5.000,00

9

Page 10: KK Karin Gastroenteritis

6. ERGONOMIS

a. An.N

b. An. U

c. Ny.C

d. Tn. P

Penderita setiap hari sudah bisa belajar

berjalan dengan ibu penderita. Penderita

belajar berjalan tidak menggunakan baby

walker.

An. U bersekolah dan sering dalam posisi

duduk. Sepulang sekolah An. U sering

bermain sepakbola tanpa menggunakan

sepatu di lapangan sekolah.

Setiap harinya Ny. C sering bungkuk untuk

mengepel lantai dan menyapu rumah.Ny. C

juga memasak dalam posisi berdiri.

Tn. P setiap hari bekerja sebagai pedagang

sayur, ketika melakukan pekerjaanya Tn.P

biasanya berdiri saat melayani

konsumennya dan duduk saat tidak ada

konsumen.

10

Page 11: KK Karin Gastroenteritis

III.DIAGNOSTIK HOLISTIK

a. Aspek 1: Chief complain, Fear, Wishes/hope

o Diare, tampak lemah, dan rewel

o Kakak pasien pernah diare dan MRS di rumah sakit 1x

o Ingin sembuh dan kembali ke rumah

b. Aspek 2: Clinical Dx & Diff Dx

o Diare akut disertai dehidrasi ringan sedang

c. Aspek 3: Health Behavior & Perception (internal factors)

o Daya tahan tubuh anak menurun

o Kualitas gaya hidup pasien yang suka makan chiki dan gemar sekali makan

mie goreng

d. Aspek 4: Family’s psychosocial & Economy problems, Occupational &

Environment factors (external risk factors/determinan factors)

o Ibu kadang lupa mencuci tangan sebelum mengelola makanan

o Tidak membiasakan anak untuk cuci tangan sebelum makan

o Mempunyai 3 botol dan hanya dicuci biasa tanpa menggunakan air hangat

o Sumber ait minum keluarga berasal dari air sumur yang tidak dapat dipastikan

higenitasnya

o Lingkungan rumah yang kurang bersih

o Jarak antra air sumur dan septiptank 5 m

o Kurangnya anggaran untuk dana kesehatan

o Masih kurangnya informasi kesehatan oleh petugas kesehatan

e. Aspek 5: Social function scale (1-5)

2

11

Page 12: KK Karin Gastroenteritis

IV. PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF:

ASPEK URAIAN MASALAH PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF (OPERASIONAL)1. Aspek 1 Diare, tampak lemah dan rewel - Memberikan cairan yang adekuat untuk rehidrasi atau memberikan oralit

- Bila dengan cairan oralit anak masih diare segera dibawa ke RS

- Istirahat yang cukup

2. Aspek 1 Kakak pasien pernah diare dan MRS di rumah sakit 1x

Ingin sembuh dan kembali ke rumah

- Isirahat cukup

- Minum obat yang terarur

- Kontrol ke RS setelah pulang dari RS

- Menjaga kebersihan lingkungan rumah

- Selalu mencuci tangan denga air yang mengalir dan 5 langkah cuci tangan

sebelum makan

3, Aspek 2 Diare akut dan dehidrasi sedang Terapi Farmakologis:

Suplementasi zinc menggunakan zinc drop 10mg/ml dengan dosis 20

mg (2 ml) perhari 1x1 selama 10 hari

Probitik : L-bio 1 dd 1 sct

Antipiretik : menggunakan paracetamol drop 100 mg/ml dengan dosis

100 mg (1 ml) perkali pemberian 3x1 bila panas

Edukasi :

Memberi tahu orang tua penderita agar meminum obat sesuai

dengananjuran

12

Page 13: KK Karin Gastroenteritis

Memberi tahu orang tua penderita agar tidak panik pada saat terjadi

diare

Memberii tahu orang tua penderita cara penangan awal diare yaitu

dengan meneruskan pemberian makan dan minum per oral ataupun

ASI, serta pemberian ORALIT (kurang dari 2 tahun 50-100 cc tiap kali

BAB ; lebih dari 2 tahun 100-200 cc tiap kali BAB)

- Bila terdapat tanda dehidrasi yaitu mata cowong, anak susah minum, menjadi

lemah, serta bila terdapat muntah yang profus atau berkali kali sehingga obat

ataupun minuman tidak dapat masuk maka segera bawa ke fasilitas kesehatan

terdekat

4. Aspek 3 Daya tahan tubuh anak menurun

Penderita gemar makan chiki-chikian dan mie goreng

- Menyarankan untuk pemberia asi hingga anak berusia 2 tahun untuk

meningkatkan imunitas

- Menyediakan makanan sesuai kesukaan anak dan menyajikannya dengan bentuk

yang unik sehingga meningkatkan nafsu makan. Makanan harus bergizi

seimbang (Nasi, Daging/ayam/Ikan, Sayur, Buah, Susu)

- Mengurangi makan chiki-chikian dan tidak memberikan makanan seperti mie

goreng tiap minggu, menyarankan ibu pasien agar menjadwalkan pemberian

makanan seperti mie goreng tiap minggunya.

- Tidak memakan makanan yang tidak dibungkus

5 Aspek 4 Ibu tidak mencuci tangan pada saat akan mengelola makanan.

- Mengajarkan bagaimana cara mencuci tangan dengan 5 langkah yang benar, dan

13

Page 14: KK Karin Gastroenteritis

Tidak membiasakan anak untuk cuci tangan sebelum makan

selalu mencuci tangan dengan air yang mengalir

6 Aspek 4 Mmpunyai 3 botol dan hanya mencuci botol dengan air biasa tanpa air hangat

- Proses mencuci botol yang baik harus melalui beberapa tahapan

1. Memcuci botol dengan mengunakan air yang mengalir dsri kran

2. Menggunakan sabun setelah dicuci

3. Botol ditaruh di tempat yang tidak ada debunya

4. Diletakkan di tempat yang ada ventilasinya

- Sebelum dipakai botol terlebih dahulu direbus selama 15 menit

7 Aspek 4 Air yang digunakan ialah air sumur - Sebaiknya saat memasak makanan ato minuman air harus benar-benar mendidih,

dan sebaiknya untuk susu, menggunakan air gallon

8 Aspek 4 Lingkungan rumah yang kurang bersih

Jarak antara sumur dan septiptannk 5m

- Menjaga agar lingkungan rumah tetep bersih terutama kamar mandi, dapur, dan

kamar

- Mengupayakan jarak antara septik tank atau tempat pembuangan sampah lebih

dari 5 meter dari sumber air (minimal 8-10 meter

9 Aspek 4 Kurangnya dana untuk kesehatan - Menyarankan orang tua untuk mengurus BPJS

10 Aspek 4 Masih kurangnya informasi tentang diare oleh tenaga kesehatan

Menyarankan petugas kesehatan setempat (PUSKESMAS) untuk memberikan

penyuluhan tentang perilaku hidup sehat (PHBS) serta informasi tentang

diare baik pengetahuan umum tentang diare dan penanganan awal diare serta

pencegahannya.

11 Aspek 5 Skala function 2

14

Page 15: KK Karin Gastroenteritis

Lampiran

La

V. SVI.VII.

VIII. TRATINTERVENSI HOLrhLsmadap Stis/Medis BERDASARKAN KONSEP L.

Gastroenteritis Akut (An. H, 1 tahun)

Faktor Resiko Uraian faktor resikoIntervensi terperinci dan

operasional

1. Lingkungan - -

2. Perilaku a. Orang tua Menyarankan orang tua

15

Page 16: KK Karin Gastroenteritis

penderita

jarang cuci

tangan

dengan air

mengalir

dengan

sabun

sebelum

mengolah

makanan

atau

minuman

penderita cuci tangan

dengan metode yang

benar (lampiran 5)

menggunakan air

mengalir dan sabun

sebelum mengolah

makanan atau

minuman

b. Orang tua

penderita

sesudah

mencuci

pakaian

penderita

yang

terkena

kotoran

tidak cuci

tangan

pakai

sabun

dengan air

Menyarankan orang tua

penderita sesudah

mencuci pakaian

penderita yang terkena

kotoran cuci tangan

dengan metode yang

benar memakai sabun

dan air mengalir

c. Orang tua

penderita

sering

lupa

menutup

makanan

pada saat

makanan

Menyarankan orang tua

penderita untuk

menutup makanan pada

saat makanan sudah

selesai dimasak

16

Page 17: KK Karin Gastroenteritis

sudah

selesai

dimasak

3. Pelayanan

Kesehatana. Kurang

aktifnya

petugas

kesehatan

di

puskesmas

setempat

dalam

memberika

n

informasi

tentang

masalah

terkait.

Menyarankan petugas

kesehatan setempat

(PUSKESMAS) untuk

memberikan

penyuluhan tentang

perilaku hidup sehat

serta informasi tentang

diare baik pengetahuan

umum tentang diare

dan penanganan awal

diare serta

pencegahannya.

Terapi Farmakologis:

Suplementasi

zinc

menggunakan

zinc drop

10mg/ml dengan

dosis 20 mg (2

ml) perhari 1x1

selama 10 hari

Antipiretik :

menggunakan

paracetamol

drop 100 mg/ml

dengan dosis 100

mg (1 ml)

perkali

pemberian 3x1

bila panas

17

Page 18: KK Karin Gastroenteritis

Edukasi :

Memberi tahu

orang tua

penderita agar

meminum obat

sesuai dengan

anjuran

Memberi tahu

orang tua

penderita agar

tidak panik pada

saat terjadi diare

Memberii tahu

orang tua

penderita cara

penangan awal

diare yaitu

dengan

meneruskan

pemberian

makan dan

minum per oral

ataupun ASI,

serta pemberian

ORALIT

(kurang dari 2

tahun 50-100 cc

tiap kali BAB ;

lebih dari 2

tahun 100-200 cc

tiap kali BAB)

Bila terdapat

tanda dehidrasi

yaitu mata

18

Page 19: KK Karin Gastroenteritis

cowong, anak

susah minum,

menjadi lemah,

serta bila

terdapat muntah

yang profus atau

berkali

kalhingga obat

ataupuminuman

tidak dapat

masuk maka

segera bawa ke

fasilitas

kesehatan

terdekat.

4. Psikobiologi

genetik- -

19