BAGAIMANA TEKNOLOGI “PLASTICS TO FUEL” DAPAT MENJADI “The Next Green Machine”??

Kita semua tahu, plastik memberikan banyak manfaat yang membuat kehidupan di era modern seperti sekarang dapat berlangsung. Plastik membantu menjaga makanan segar lebih lama, mengurangi beban pada kendaraan sehingga dapat menggunakan lebih sedikit bahan bakar, melindungi rumah kita sehingga kita menggunakan lebih sedikit energi, dan menjaga persediaan medis yang tak terhitung jumlahnya yang aman dan steril. Sementara beberapa plastik yang didaur ulang, terlalu banyak yang tidak dibakar atau diuraikan di tempat pembuangan sampah.

Tapi teknologi terbaru yang dapat memanfaatkan bahan bakar pada plastik non-daur ulang bisa membantu memperbaiki hal ini. Teknologi ini bekerja sebagai bagian dari sebuah pendekatan terpadu untuk mengelola sampah yang bertujuan menciptakan nilai lebih dari sampah tersebut.

Memperoleh keuntungan dari sampah

Salah satu manfaat terbesar untuk pendekatan ini adalah membantu semua orang untuk mulai memanfaatkan limbah. Dan ketika orang menyadari bahwa material tersebut memiliki nilai lebih, semua orang mulai berpikir tentang bagaimana hal ini dapat dimanfaatkan dan dijadikan lapangan pekerjaan. Limbah tersebut tidak dibuang, tidak dikuburkan, dan tentu saja tidak mengotori.

Jadi, mengapa plastik memiliki nilai intrinsik sebagai sumber bahan bakar? Plastik dibuat dari bahan baku energi, biasanya gas alam atau minyak (gas alam sebagian besar terdapat di Amerika Serikat). Hidrokarbon yang membentuk plastik yang diwujudkan dalam bentuk bahan bakar. Pada dasarnya ,membuat

plastik merupakan bentuk penyimpanan energi , yang dapat berubah menjadi sumber bahan bakar.

Saat ini, teknologi daur ulang untuk memproses ulang berbagai jenis umum dari plastik: botol, wadah, gelas, tutup dan sebagainya. Bahkan banyak plastik fleksibel, seperti tas dan pembungkus, dapat didaur ulang di toko-toko kelontong besar di seluruh Amerika Serikat.

Tapi bagaimana dengan plastik yang tidak dapat didaur ulang secara ekonomi? Plastik tersebut masih mengandung energi dan sebagian besar belum dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar baru yang potensial.

Mendapatkan bahan bakar dari plastik yang sering digunakan

Sebuah teknologi baru telah muncul untuk membantu mengkonversi plastik non-daur ulang menjadi bahan bakar, minyak mentah dan bahan baku industri. Proses ini bervariasi, teknologi ini dikenal sebagai "plastics to fuel” .

Bagaimana cara mengubah plastik menjadi bahan bakar??

1. Plastik dikumpulkan dan disortir untuk didaur ulang. Kemudian plastik non-daur ulang (atau residu) dibentuk menjadi bahan dari “plastics to fuel”, di mana plastik tersebut dipanaskan dalam lingkungan bebas oksigen, lalu plastik tersebut akan meleleh dan menguap menjadi gas. Gas-gas tersebut kemudian didinginkan dan terkondensasi menjadi berbagai produk yang berguna. Teknologi tidak melibatkan proses pembakaran.

2. Tergantung pada teknologi tertentu, produk dapat mencakup bahan mentah sintetis atau bahan bakar untuk pemanas rumah; bahan untuk solar, bensin atau minyak tanah; atau bahan bakar untuk industri gabungan antara heat and power.

Apasih keuntungan dari teknologi “Plastics to fuel”?

Teknologi ini sangat mendorong keadaan ekonomi. Misalnya, dengan menekan potensi plastik non-daur ulang, Amerika Serikat dapat menghasilkan hingga 600 produk “plastics to fuel’ dan menghasilkan hampir 39.000 pekerjaan, sehingga hampir $ 9 miliar keuntungan yang didapat dari teknologi “plastics to fuel” ini.

Source: http://www.livescience.com/52249-tech-exists-to-turn-plastic-to-fuel-if-communities-demand-it.html