kista ovarium

33
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ovarium mempunyai fungsi yang sangat penting pada reproduksi dan menstruasi. Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, perkembangan dan kematangan sel telur. Gangguan yang paling sering terjadi adalah kista ovarium, sindrom ovarium polikistik, dan kanker ovarium. 1 Kista adalah pertumbuhan berupa kantung (pocket, pouch) yang tumbuh dibagian tubuh tertentu. Kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi semisolid yang tumbuh dalam ovarium. 1 Penemuan kista ovarium pada seorang wanita akan sangat ditakuti oleh karena adanya kecenderungan menjadi ganas, tetapi kebanyakan kista ovarium memiliki sifat yang jinak (80-84%). Pada wanita usia muda (biasanya kurang dari 40 tahun) resiko pertumbuhan menjadi ganas berkurang, oleh karena itu kista dapat dikontrol dengan USG 1

Upload: berliany-l-ganie-fhatwa

Post on 31-Dec-2015

90 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pembahasan mengenai definisi kista ovarium , penatalaksanaan nya beserta penegakan diagnosa

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Ovarium mempunyai fungsi yang sangat penting pada reproduksi dan

menstruasi. Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya

pertumbuhan, perkembangan dan kematangan sel telur. Gangguan yang paling

sering terjadi adalah kista ovarium, sindrom ovarium polikistik, dan kanker

ovarium.1

Kista adalah pertumbuhan berupa kantung (pocket, pouch) yang

tumbuh dibagian tubuh tertentu. Kista ovarium adalah suatu kantung yang

berisi cairan atau materi semisolid yang tumbuh dalam ovarium.1

Penemuan kista ovarium pada seorang wanita akan sangat ditakuti

oleh karena adanya kecenderungan menjadi

ganas, tetapi kebanyakan kista ovarium memiliki sifat yang jinak (80-84%).

Pada wanita usia muda (biasanya kurang dari 40 tahun) resiko

pertumbuhan menjadi ganas berkurang, oleh karena itu kista dapat dikontrol

dengan USG pelvic. Ada beberapa yang menjadi ganas, dengan risiko

terjadinya karsinoma terutama pada wanita wanita yang mulai menopause.2

Terdapat variasi dengan luas insidensi keganasan ovarium, rata-rata

tertinggi terdapat di Negara Skandinavia (14,5-15,3 per 100.000 populasi). Di

Amerika insidensi keganasan ovarium semua ras adalah 12,5 kasus per

100.000 populasi pada tahun 1988 sampai 1991. Sebagian besar kista adalah

kista fungsional dan jinak. Di Amerika , karsinoma ovarium didiagnosa pada

kira-kira 22.000 wanita, kematian sebanyak 16.000 orang.1,2

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Anatomi Ovarium

Wanita pada umumnya memiliki dua indung telur kanan dan kiri,

dengan penggantung mesovarium di bagian belakang ligamentum latum, kiri

dan kanan. Ovarium adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan

ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm.1

Hilusnya berhubungan dengan mesovarium tempat ditemukannya

pembuluh-pembuluh darah dan serabut-serabut saraf untuk ovarium. Pinggir

bawahnya bebas. Permukaan belakangnya pinggir keatas dan belakang ,

sedangkan permukaan depannya ke bawah dan depan. Ujung yang dekat

dengan tuba terletak lebih tinggi dari pada ujung yang dekat pada uterus, dan

tidak jarang diselubungi oleh beberapa fimbria dari infundibulum.1,4

Ujung ovarium yang lebih rendah berhubungan dengan uterus dengan

ligamentum ovarii proprium tempat ditemukannya jaringan otot yang menjadi

satu dengan yang ada di ligamentum rotundum. Embriologik kedua

ligamentum berasal dari gubernakulum1,2,4

2

II.2 Definisi

Kista adalah suatu jenis tumor, penyebab pastinya sendiri belum

diketahui. Kista adalah suatu jenis tumor berupa kantong abnormal yang berisi

cairan. Pada wanita organ yang paling sering terjadi adalah kista ovarium.1

II.3 Sifat kista

1. Kista Fisiologis

Sesuai siklus menstruasi, di ovarium timbul folikel dan folikelnya

berkembang, dan gambaranya seperti kista. Biasanya kista tersebut berukuran

dibawah 4 cm, dapat dideteksi dengan menggunakan pemeriksaan USG, dan

dalam 3 bulan akan hilang. Jadi ,kista yang bersifat fisiologis tidak perlu

operasi, karena tidak berbahaya dan tidak menyebabkan keganasan, tetapi

perlu diamati apakah kista tersebut mengalami pembesaran atau tidak.1,4

Kista yang bersifat fisiologis ini dialami oleh orang di usia reproduksi

karena masih mengalami menstruasi. Biasanya kista fisiologis tidak

menimbuklkan nyeri pada saat haid.4

2. Kista Patologis (Kanker Ovarium)

3

Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium. Kanker

ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker

ginekologi. Angka kematian yang tinggi karena penyakit ini pada awalnya

bersifat tanpa gejala dan tanpa menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi

metastasis, sehingga 60-70% pasien datang pada stadium lanjut, penyakit ini

disebut juga sebagai silent killer. Angka kematian penyakit ini di Indonesia

belum diketahui dengan pasti.1

Pada kista patologis, pembesaran bisa terjadi relatif cepat, yang kadang

tidak disadari penderita. Karena, kista tersebut sering muncul tanpa gejala

seperti penyakit umumnya. Itu sebabnya diagnosa agak sulit dilakukan.

Gejala gejala seperti perut yang agak membuncit serta bagian bawah perut

yang terasa tidak enak biasanya baru dirasakan saat ukuranya sudah cukup

besar. Jika sudah demikian biasanya perlu dilakukan tindakan pengangkatan

melalui proses laparoskopi.1,2

Ada lagi jenis kista abnormal pada ovarium. Jenis ini ada yang bersifat

jinak dan ganas. Bersifat jinak jika bisa berupa spot dan benjolan yang tidak

menyebar. Meski jinak kista ini dapat berubah menjadi ganas. Tetapi sampai

saat ini, belum diketahui dengan pasti penyebab perubahan sifat tersebut.1,2

Kista ganas yang mengarah ke kanker biasanya bersekat sekat dan

dinding sel tebal dan tidak teratur. Tidak seperti kista fisiologis yang hanya

berisi cairan, kista abnormal memperlihatkan campuran cairan dan jaringan

solid dan dapat bersifat ganas. 1

II.4 Jenis kista

Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan menjadi dua

macam, yaitu kista non-neoplastik dan kista neoplastik. 1

Kista ovarium non neoplastik

4

a. Kista folikel

Kista ini berasal dari folikel de graff yang tidak sampai berovulasi,

namun tumbuh terus menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel primer

yang setelah bertumbuh di bawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses

atresia yang lazim, melainkan membesar menjadi kista.bisa di dapati satu

kista atau beberapa dan besarnya biasanya berdiameter 1-1 ½cm.1,3

Dalam menangani tumor ovarium timbul persoalan apakah tumor yang

dihadapi itu neoplasma atau kista folikel. Umumnya jika diameter tumor

tidak lebih dari 5 cm, dapat di tunggu dahulu karena kista folikel dalam 2

bulan akan hilang sendiri.1,3

Kista folikuler secara tipikal kecil dan timbul dari folikel yang tidak

sampai saat menopause, sekresinya akan terlalu banyak mengandung

estrogen sebagai respon terhadap hipersekresi FSH ( folikel stimulating

hormon) dan LH (luteinizing hormone) normalnya ditemui saat menopause

berdiameter 1 -10 cm (folikel normal berukuran limit 2,5 cm); berasal dari

folikel ovarium yang gagal mengalami involusi atau gagal meresorpsi cairan.

Dapat multipel dan bilateral. Biasanya asimtomatik.1

b. Kista korpus lutein

Dalam keadaan normal korpus luteum lambat laun mengecil dan

menjadi korpus albikans. Kadang-kadang korpus luteum akan

mempertahankan diri (korpus luteum persisten); perdarahan yang terjadi di

dalamnya akan menyebabkan kista, berisi cairan berwarna merah coklat

karena darah tua.1,3

Pada pembelahan ovarium kista korpus luteum memberi gambaran

yang khas. Dinding kista terdiri atas lapisan berwarna kuning, terdiri atas sel-

sel luteum yang berasal dari sel-sel teka.1,3

5

Penanganan kista luteum ini menunggu sampai kista hilang sendiri.

Dalam hal ini dilakukan operasi atas dugaan kehamilan ektopik

terganggu,kista korpus luteum diangkat tanpa mengorbankan ovarium.1,3

c. Kista teka lutein

Kista biasanya bilateral dan sebesar tinju. Pada pemeriksaan

mikroskopik terlihat luteinisasi sel-sel teka.Tumbuhnya kista ini ialah akibat

pengaruh hormone koriogonadrotropin yang berlebihan.1,3

Kista granulosa lutein yang terjadi di dalam korpus luteum indung

telur yang fungsional dan membesar bukan karena tumor, disebabkan oleh

penimbunan darah yang berlebihan saat fase pendarahan dari siklus

menstruasi.

Kista teka-lutein biasanya bersifat shared dan berisi cairan bening,

berwarna seperti jerami; biasanya berhubungan dengan tipe lain dari growth

indung telur, serta terapi hormon.

d. Kista inklusi germinal

Terjadi karena invaginasi dan isolasi bagianbagian terkecil dari epitel

germinativum pada permukaan ovarium. Biasanya terjadi pada wanita usia

lanjut dan besarnya jarang melebihi 1 cm. Kista terletak di bawah permukaan

ovarium, dindingnya terdiri atas satu lapisan epitel kubik atau torak rendah,

dan isinya cairan jernih dan serous.1,3

Neoplasti jinak

1. Kistik:

a. Kistoma ovari simpleks

Kista ini mempunyai permukaan yang rata dan halus, biasanya

bertangkai, seringkali bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista

6

tipis dan cairan di dalam kista jernih, serous dan berwarna kuning.pada

dinding kista tampak lapisan epitel kubik.1,3

Terapi terdiri atas pengangkatan kista dengan reseksi ovarium, akan

tetapi jarinngan yang dikeluarkan harus segera diperiksa secara

histologik untuk mengetahui apakah ada keganasan.1,3

b. Kistadenoma ovarii serosum

Berasal dari epitel permukaan ovarium, umumnya jenis ini tak

mencapai ukuran yang sangat besar, di bandingkan dengan

kistadenoma muscinosum. Pertumbuhan menjadi ganas apabila di

temukan pertumbuhan papilifer, proliferasi dan stratifikasi epitel, serta

anaplasia dan mitosis pada sel-sel. Secara mikroskopik di golongkan

dalam kelompok tumor ganas.1,3

c. Kistadenoma ovarii musinosum

Asal tumor belum diketahui dengan pasti. Menurut meyer, berasal dari

teratoma dimana di dalam pertumbuhannya satu elemen mengalahkan

elemen-elemen. Penulis lain menyebutkan bahwa tumor ini berasal

yang sama dengan tumor Brenner.1,3

Umumnya berbentuk multilokuler,ukurannya dapat mencapai ukuran

yang amat besar1,3

d. Kista endometriosis

Disebut juga kista coklat karena berisi timbunan darah yang berwarna

coklat kehitaman. Terjadi karena lapisan didalam rahim (yang

biasanya terlepas sewaktu haid dan terlihat keluar dari kemaluan

seperti darah); tidak terletak dalam rahim tetapi melekat pada dinding

luar ovarium. Akibat peristiwa ini setiap kali haid, lapisan tersebut

menghasilkan darah haid yang akan terus menerus tertimbun dan

menjadi kista. Kista ini bisa pada dua indung telur. Timbul gejala

utama yaitu rasa sakit terutama sewaktu haid/ sexsuale intercourse.1,3

7

e. Kista dermoid

Terjadi karena jaringan dalam telur yang tidak dibuahi kemudian

tumbuh menjadi beberapa jaringan seperti rambut, tulang, lemak. Kista

dapat terjadi pada kedua indung telur dan biasanya tanpa gejala.

Timbul gejala rasa sakit bila kista terpuntir/ pecah. 1,3

1. Solid:

Semua tumor ovarium yang padat adalah neoplasma. Akan tetapi, ini tidak

berarti bahwa termasuk suatu neoplasma yang ganas, meskipun semuanya

berpotensi maligna. Potensi menjadi ganas sangat berbeda pada berbagai

jenis, umpamanya sangat rendah pada fibroma ovarium dan sangat tinggi

pada teratoma embrional yang padat.1

a. fibroma

b. leimioma

c. fibroadenoma

d. papiloma

e. angioma

f. limfangioma

8

g. tumor brenner

h. tumor sisa adrenal

II.5 Etiologi

Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan

pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofise, atau ovarium itu sendiri.

Kista ovarium timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus

menstruasi.1

Faktor resiko terjadinya kista ovarium.4

a. Riwayat kista ovarium sebelumnya

b. Siklus menstruasi yang tidak teratur

c. Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas

d. Menstruasi dini

e. Tingkat kesuburan

f. Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang

g. Terapi tamosifen pada kanker mamma

II.6 Patofisiologi

Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil

yang disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan

dengan diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel

yang ruptur akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki

struktur 1,5 – 2 cm dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi

fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis dan

pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum

mula-mula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil

selama kehamilan. Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal

disebut kista fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan

luteal yang kadang-kadang disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat

distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG.1,2

9

Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi

gonadotropin atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Pada

neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan

choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan

diabetes, hcg menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein.

Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan

gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate, dapat

menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan

pemberian HCG.1,2

Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan

tidak terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak.

Neoplasia yang ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan

ovarium. Sejauh ini, keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan

(mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang

serupa dengan keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan mucinous.

Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis

ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari

germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi

elemen dari 3 lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan

mesodermal. Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium

ektopik. Pada sindroma ovari pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-

folikel dengan multipel kistik berdiameter 2-5 mm, seperti terlihat dalam

sonogram.1,2

II.7 Tanda dan gejala

10

Kebanyakan wanita dengan kanker ovarium tidak menimbulkan

gejala dalam waktu yang lama. Gejala umumnya sangat bervariasi dan

tidak spesifik.4

Pada stadium awal gejalanya dapat berupa;

a. Gangguan haid

b. Nyeri haid

c. Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau

sering berkemih.

d. Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang

menyebabkan nyeri spontan dan sakit diperut.

e. Nyeri saat bersenggama.

Pada stadium lanjut.4;

a. Asites

b. Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta organ di dalam rongga

perut

c. Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan

d. Gangguan buang air besar dan kecil.

e. Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.

II.8 Diagnosa

Pemeriksaan USG masih menjadi pilihan utama untuk mendeteksi adanya

kista. Selain itu, MRI dan CT Scan bisa dipertimbangkan tetapi tidak

sering dilakukan karena pertimbangan biaya.5

II.9 Pemeriksaan penunjang

Pemastian diagnosis untuk kista ovarium dapat dilakukan dengan

pemeriksaan. 1,5:

1. Ultrasonografi (USG)

11

Alat peraba (transducer) digunakan untuk memastikan keberadaan kista,

membantu mengenali lokasinya dan menentukan apakah isi kista cairan

atau padat. Kista berisi cairan cenderung lebih jinak, kista berisi material

padat memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.5

Dari gambaran USG dapat terlihat5:

a. Akan terlihat sebagai struktur kistik yang bulat (kadang-kadang oval) dan

terlihat sangat echolucent dengan dinding yang tipis/tegas/licin, dan di tepi

belakang kista nampak bayangan echo yang lebih putih dari dinding

depannya.

b. Kista ini dapat bersifat unillokuler (tidak bersepta) atau multilokuler

(bersepta-septa).

c. Kadang-kadang terlihat bintik-bintik echo yang halus-halus (internal

echoes) di dalam kista yang berasal dari elemen-elemen darah di dalam

kista.

2. Laparoskopi

Dengan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis dimasukkan

melalui pembedahan kecil di bawah pusar) dapat melihat ovarium,

menghisap cairan dari kista atau mengambil bahan untuk biopsi.

II.10 Penatalaksanaan

1.Observasi

Jika kista tidak menimbulkan gejala dan ukuran kurang dari 5cm,,

maka cukup dimonitor, karena kista fungsional akan menghilang dengan

12

sendirinya setelah satu atau dua siklus haid. Tindakan ini diambil jika

tidak curiga ganas.1,2,4

2.Operasi

Jika kista membesar, maka dilakukan tindakan pembedahan, yakni

dilakukan pengambilan kista dengan tindakan laparoskopi atau laparotomi.

Biasanya kista yang ganas tumbuh dengan cepat dan pasien mengalami

penurunan berat badan yang signifikan. Akan tetapi kepastian suatu kista

itu bersifat jinak atau ganas jika telah dilakukan pemeriksaan Patologi

Anatomi setelah dilakukan pengangkatan kista itu sendiri melalui operasi.

II.11 Prognosis

Prognosis dari kista jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat

tumbuh di jaringan sisa ovarium atau di ovarium kontralateral. Kematian

disebabkan karena karsinoma ovari ganas berhubungan dengan stadium

saat terdiagnosis pertama kali dan pasien dengan keganasan ini sering

ditemukan sudah dalam stadium akhir.1

Angka harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41.6%. Tumor sel

granuloma memiliki angka bertahan hidup 82% sedangkan karsinoma sel

skuamosa yang berasal dari kista dermoid berkaitan dengan prognosis

yang buruk.1

BAB III

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

No. Rekam Medik : 40.30. 90

Tanggal Masuk : 9 Desember 2013 , Jam 12.00 WIB

13

14

Nama Pasien : Ny. I

Umur : 33 tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT

Nama Suami : Tn. N

Umur : 42 tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Buruh

Alamat : JL. Kimarogan Lr Wijaya RT 36 RW 07 Kertapati , Palembang

ANAMNESIS

1. Keluhan Utama

Pasien mengeluh teraba benjolan di perut sebelah kanan.

2. Keluhan Tambahan

Pasien mengeluh nyeri hebat saat haid\

3. Riwayat Perjalanan Penyakit

Pasien datang ke Poli kebidanan RSUD Palembang Bari dengan keluhan

teraba benjolan di perut sebelah kanan, pasien baru merasakan ada benjolan

sejak 6 bulan terakhir dan terasa sakit bila di tekan . Pasien berobat ke bidan

untuk tes kehamilan , namun hasilnya negative (-)

Pasien juga mengeluh saat haid perut terasa nyeri hebat, hal ini dirasakan

sejak pasien berusia ± 17 tahun , namun nyeri semakin hebat sejak 2 bulan

terakhir. Selama ini pasien mengobati nyeri haid dengan membeli obat

penghilang rasa nyeri di warung.

4. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien tidak pernah mengalami hipertensi, penyakit jantung, paru, hati,

ginjal, diabetes melitus, alergi, asma, dan riwayat penyakit keganasan. Keguguran

(+) 1x tahun 2001

5. Riwayat Penyakit Keluarga

Os menyangkal riwayat penyakit serupa dikeluarga dan riwayat penyakit

keganasan pada keluarga juga disangkal

15

6. Riwayat Haid

Usia menarche : 14 tahun

Siklus haid : 28 hari

Lama haid : ± 6 hari

Banyaknya : 2-3 ganti pembalut / hari

Nyeri haid : (+)

7. Riwayat Pernikahan

Lama pernikahan : 13 tahun

Usia waktu nikah : 20 tahun

8. Riwayat menggunakan KB (-)

Pasien tidak menggunakan kontrasepsi

9. Riwayat USG

Dr. Kurniawan Sp.OG kesan: Kista Ovarii

10. Riwayat Kehamilan

G0P0A1 tahun 2001

PEMERIKSAAN FISIK

1. Status Generalis

a. Keadaan Umum : Baik

b. Kesadaran : compos mentis

c. Tanda Vital :

16

- Tekanan darah : 110/80 mmHg

- Nadi : 80 x/menit

- Pernapasan : 20 x/menit

- Suhu : 36,4 0C

d. Tinggi Badan : 160 cm

e. Berat Badan : 50 kg

f. Kepala : normochepali, rambut hitam, tidak mudah rontok,

g. Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema

palpebra (-/-)

h. Leher : pembesaran tiroid (-), pembesaran KGB (-)

i. Thoraks :

- Mamae : simetris, tidak membesar, puting susu

menonjol

- Pulmo : vesikuler, ronki -/- , wheezing -/-

- Cor : s1.s2 reguler. Gallop (-), murmur (-)

j. Abdomen : status gynekologi

k. Genitalia : status gynekologi

l. Ekstremitas : edema (-/-), akral hangat

2. Status Gynekologi

a. Inspeksi : abdomen tak tampak mengalami pembesaran, tidak ada

tanda-tanda peradangan, bekas operasi (-)

b. Palpasi :

- Tinggi fundus uteri tidak teraba

- Tidak teraba bagian janin

- Nyeri tekan (-)

- Teraba masa (+) di perut sebelah kanan

c. Auskultasi : bising usus (+), bunyi jantung anak (-)

d. Pemeriksaan Dalam : tidak dilakukan

17

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tanggal 9 / Desember - 2013

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal

1. Hb : 11,3 12-14 g/dl

2. Leukosit : 10.000 5000-10.000 g/dl

3. Hematokrit : 35% 37-43%

4. Diffcount : 0/0/2/66/26/6 1-2/0-1/3-5/54-62/25-

33/3-7

5. Trombosit : 394.000 150.000-400.000/uL

6. Golongan Darah : A A/B/O/AB

7. Rhesus : +

8. Clotting time : 8 menit <15 menit

9. Bleeding time : 2 menit 1-6 menit

DIAGNOSIS

Kista Ovarium

RENCANA TERAPI

1. Observasi KU dan VS

2. Rencana Laparotomi

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN PRE OPERASI

TANGGAL JAM PERKEMBANGAN PASIEN

10/12/13 06.00 S: Tidak ada keluhan.

O: KU: Baik, SENS : kompos mentis

TD: 120/80mmhg, N: 78x/m, RR: 21x/m, T: 36,5 C,

A: Kista Ovarii

P: IVFD RL gtt xx/m

18

Inj. Ceftriaxone 2x1gr

Rencana Laparotomi

Izin (+), OKA (+), Obat(+)

LAPORAN LAPAROTOMI

Nama : Ny.I

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 33 tahun

No. RM : 40. 30. 90

Pav. : Kebidanan

Tanggal operasi: 11 Desember 2013

Dokter : dr. Kurniawan, Sp.OG

Diagnosis Pra-Laparotomi : Kista Ovarium

Diagnosis Pasca-kuretase : Post laparotomi a.i kista ovarium

Tindakan : Laparotomi

Lama Pembedahan : ± 60menit (13.00 – 14.00wib)

Anestesi : anastesi umum

Tanggal : 11 Desember 2013

KEADAAN OS POST LAPAROTOMI

KU : baik

SENSORIUM : kompos mentis

TD :120 / 70 mmhg

HR : 78x menit

RR : 22 x/menit

T : 36,5

TFU : tidak teraba

19

Perdarahan : -

Luka Operasi : Tenang

Terapi :

o Evaluasi keadaan umum dan tanda vital

o Cek Hb post operasi

o IVFD RL+ 2 ampul ketorolac gtt XX x/m

o Antibiotik :

Ceftriaxone 2x1 gr IV

Metronidazole 2 x 500 mg IV

o Inj. As traneksamat 3x 500mg

o Vitamin B complex 3x1

o Pronalges suppose 3x1

FOLLOW UP

Kamis, 12 Desember

2013, jam 06.00

S : Nyeri di daerah bekas operasi

O : KU: Baik, TD: 120/70mmhg, N: 80x/m, RR: 21x/m,

T:36,5 C

Perdarahan (-) , Luka operasi tenang

Hb : 10,5 g/dl, Hasil PA (-)

A : Post laparotomy a.i kista ovarium

20

P : IVFD RL+ 2 ampul ketorolac gtt XX x/m

o Antibiotic :

Ceftriaxone 2x1 gr IV

Metronidazole 2 x 500 mg

o Inj. As traneksamat 3x 500mg

o Vitamin B complex 3x1

o Pronalges suppose 3x1

Jumat 13 Desember

2013

S: Nyeri di luka operasi

O: O: KU: Baik, TD: 120/80mmhg, N: 80x/m, RR:

20x/m, T:36,5

Perdarahan (-), luka operasi tenang

A: Post laparotomy a.i kista ovarium

P: IVFD RL+ 2 ampul ketorolac gtt XX x/m

o Antibiotic :

Ceftriaxone 2x1 gr IV

Metronidazole 2 x 500 mg

o Inj. As traneksamat 3x 500mg

o Vitamin B complex

o Pronalges suppose 3x1

Sabtu 14 Desember

2013 S Keluhan = Tidak ada

O KU: Baik, TD: 120/80 mmhg, N: 65x/m, RR: 18x/m,

T:36,3,

Luka operasi tenang

Perdarahan (-)

A Post laparotomi a.i Kista ovarium

P Infus up

Pasien boleh pulang

Obat ganti oral:

21

Metronidazole tab 3 x 500mg

Ciprofloxacin tab 3 x 500mg

As. Mefenamat 3x 500mg

Vitamin B complex 3x1

BAB IV

PEMBAHASAN

Telah dilaporkan sebuah kasus dari seorang pasien usia 33 tahun yang

datang ke RSUD BARI di bagian poli kebidanan pada tanggal 9 Desember 2013

pukul 11.00 WIB dengan keluhan utama teraba benjolan di perut sebelah kanan

yang dirasakan sejak 6 bulan yang lalu, benjolan tersebut bila di tekan terasa nyeri

22

. Pasien juga mengeluh nyeri hebat saat haid terutama sejak 2 bulan terakhir.

Riwayat haid teratur. Riwayat kehamilan G0P0A1 tahun 2001, riwayat

penggunaan kontrasepsi (-) . Pasien dilakukan pemeriksaan USG tanggal 9

Desember 2013 kesan : Kista ovarium dan Pasien dilakukan tindakan laparotomy

pada tanggal 11 desember 2013, hasil PA (-) . Keadaan Umum dan Vital sign

pasien sebelum dan sesudah operasi baik, perdarahan tidak ada , luka operasi

tenang. Terapi yang di berikan pada pasien ini IVFD RL+ ketorolac 2 amp gtt

xx/m , inj Ceftriaxone 2x1 gr IV , Inj Metronidazole 2 x 500 mg, Inj. As

traneksamat 3x 500mg, Vit B complex 3x1, Pronalges suppose 3x1.

BAB V

KESIMPULAN

Kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi semisolid

yang tumbuh dalam ovarium Berdasarkan sifat kista dapat bersifat fisiologis dan

patolgis. Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan menjadi dua macam,

yaitu kista non-neoplastik dan kista neoplastik Pemeriksaan untuk kista dapat di

23

lakukan dengan USG dan dengan Laparoskopi. Apabila kista berukuran kuran

dari 5cm dan tidak membesar secara progresif maka hanya dilakukan observasi,

dan bila kista berukuran lebih dari 5cm dan membesar secara progresif maka

dilakukan pengangkatan kista dan dilakukan pemeriksaan patologi anatomi Pada

wanita usia muda (biasanya kurang dari 40 tahun) resiko pertumbuhan menjadi

ganas berkurang. Jadi prognosa pada pasien ini adalah dubia ad bonam.

24