kiprah dakwah dra. hj. lutfiah...

107
KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKAR OLEH: ODAH JUBAEDAH NIM: 104051001872 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M

Upload: duongcong

Post on 28-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKAR

OLEH:

ODAH JUBAEDAH

NIM: 104051001872

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 2: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH

SUNGKAR telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 27 Agustus 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial

(S.Sos.I) pada program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 27 Agustus 2008

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Drs. Arief Subhan, MA Umi Musyarrofah, MA

NIP: 150262442 NIP: 150282980

Penguji

Penguji I, Penguji II,

Dr. Murodi, MA Drs. Wahidin Saputra, MA

NIP: 150254102 NIP: 150276299

Pembimbing

Dra. Hj. Roudhonah, MA

NIP: 150232920

Page 3: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

ABSTRAK

Odah Jubaedah

Kiprah Dakwah Dra. Hj Lutfiah Sungkar

dakwah merupakan suatu kewajiban bagi setiap umat Islam yang beriman

dan bertaqwa kepada Allah SWT, baik kelompok maupun individu yang sudah

mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

diterima dengan baik oleh mad’unya apabila dalam kegitan dakwahnya seorang

da’i atau da’iah memberi contoh yang baik juga dalam pesan dakwah mudah

diterima dengan oleh mad’unya. salah satunya adalah Dra Hj Lutfiah Sungkar,

seorang da’iah yang mampu menyuguhkan dakwahnya dengan metode dakwah

yang baik juga mudah di kenal.

Berdasarkan pernyataan di atas akan menimbulkan beberapa pertanyaan

apa bentuk dakwah menurut Dra Hj Lutfiah Sungkar tentang dakwah dan aktivitas

dakwah menurut Dra Hj Lutfiah Sungkar.

Setelah mengamati dan mengikuti serta mendengarkan langsung dakwah

Dra Hj Lutfiah Sungkar penerapan serta aktivitas dakwah Dra Hj Lutfiah Sungkar

dalam aktivitas dakwahnya itu tepat pada sasaran dan diterima mad’unya

khususnya di kalangan perempuan, dan menggunakan metode dakwah yang

mudah diterima oleh mad’unya

Dalam skripsi ini, penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif

yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat di teliti. dengan

menggunakan metode deskriptif analisis yaitu sebuah metode yang

mendeskripsikan gagasan primer yang diper oleh dari hasil wawancara mendalam

dengan narasumber yang akan menghasilkan penafsiran penulis.

Dra Hj Lutfiah Sungkar adalah seorang da’iah yang memiliki kemampuan

dalam aktivitas dakwahnya menuju sasaran dengan baik sehingga dapat diterima

oleh semua lapisan masyarakat khususnya kalangan perempuan.

Page 4: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

KATA PENGANTAR

������������������������ ��������

�������� ����������������������������

��������������������������������

Assalamu’alaikum

Alhamdulillahi rabbil’alamin, segala puji serta syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat, hidayah dan inayah-

Nya. kepada penulis sehingga dalam penulisan skripsi ini dapat terlaksana sampai

selesai. Untaian Shalawat beserta Salam semoga Allah limpah curahkan kepada

pimpinan kita, yang sejati, abadi dunia akhirat, baginda Nabi besar Muhammad

SAW yang telah menunjukan jalan yang terang dengan ilmu pengetahuan bagi

seluruh umat manusia di dunia.

Berkenaan dengan selesainya skripsi ini, penulis menemukan beberapa

kendala tetapi semuanya dapat penulis atasi dengan perjuangan yang ditempuh,

penulis menyadari dengan segala keterbatasan ilmu pengetahuan, waktu dan

tenaga, sehingga penulis menyadari keterbatasan dan kekurangan karya ilmiah ini.

Namun atas dan bantuan, kepedulian, kecintaan juga motivasi dari berbagai pihak.

Oleh sebab itu, penulis menyampaikan ungkapan terima kasih serta

penghargaan yang penulis sampaikan kepada:

1. Dr.H. Murodi, M.A. Selaku dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Dr.

Arif Subhan M.A. Selaku PUDEK II dan Drs. H. Mahmud Djalal, M.A.

Selaku PUDEK II, Drs. Study Rizal L.K. M.Ag selaku PUDEK III.

Page 5: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

2. Drs. Wahidin Saputra, M.Ag. Selaku ketua jurusan Komunikasi Dan

Penyiaran Islam dan Ummi Musyarofah, M.A. Selaku seketaris jurusan

Komunikasi Dan Penyiaran Islam.

3. Dra. Hj. Roudhonah. M.Ag. Selaku dosen pembimbing dalam penyusunan

skripsi ini, yang penuh kesabaran telah meluangkan waktunya untuk

membimbing dengan mengarahkan penulisan di sela-sela aktivitas beliau agar

penulisan mendapatkan skripsi yang baik.

4. Seluruh Dosen dan staff Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun

tidak mengurangi rasa hormat dan terima kasih penulis atas didikanya selama

ini.

5. Kepada pimpinan dan staff Perpustakaan Utama, Perpustakaan Fakultas

Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

menyediakan pelayanan literatur sebagai referensi skripsi penulis.

6. Terima kasih yang setulus-tulusnya, rasa ta’dzim dan hormat kepada yang

memberi cahaya dalam hidup ini, kedua orang tua Ibunda Hj. Mariah

Quraisyin dan Ayahanda H. Badruzaman atas kasih sayang, kesabaran,

nasehat, yang tidak pernah terhenti dan putus sampai akhir hayat nanti. Aku

menyadari sebagai anak yang belum bisa membalas jasa-jasa serta

pengorbanan dan jerih payah dalam mendidik dan mengajariku arti hidup.

7. Dra Hj Lutfiah Sungkar selaku pimpinan pengajian dan keluarga besarnya

yang tidak bisa disebutkan satu persatu beserta mba Shelly sebagai meneger

beliau yang telah banyak membantu dan meluangkan waktunya untuk

memberi informasi dalam melengkapi skripsi ini.

Page 6: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

8. Terimakasih kepada BEM-J dan BEM-F fakultas dakwah yang telah memberi

kesan selama kuliah anggkatan 2004 sampai sekarang.

9. Pada keorganisasian yang telah memberi banyak pengalaman pada penulis

yaitu: HIQMA, HMI cabang Ciputat, Khususnya KOMFAKDA beserta

keluarga besar Aula Insan Cita.

10. Kepada keluargaku yang tercinta yang memberi motivasi pada penulis ini

kakak-kakakku yunda Juju Siti Julaeha, Dadah Syamrotil Puadah Kanda Ii

Ahmad Syuja’i dan adikku Otong M. Nawawi, Enok M. Murtasimah, kakak-

kakak iparku Dadi M dan Toto W. Arif dan Ayu S. Tidak lupa pada

keponakan-keponakanku Iyud, Zulva, Syifa, Putri W.S.

11. Kepada teman-teman aku KPI khususnya KPI D dan teman-teman KKN

Cilalay Sukabumi. Yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

12. Teruntuk seseorang Hamba Allah yang telah mengisi isi hati ini. My Sweety.

13. Terima kasih untuk sahabat-sahabatku, khususnya Asry Leily. Agus Ratina,

Mila, Shella, Anne, Keyshe, Hanna, Pipit, Indri. Kau adalah teman yang tidak

bisa penulis lupakan dan memberi kenangan, semoga persahaban ini abadi.

14. Dan tidak lupa buat Zakaria Al-Anshori, sebagai teman yang baik dan

memberikan motivasi pada penulisan skripsi ini.

15. Untuk Sholah, Yayan, Delon, Ample, Apoy, Buluk. Kalian teman yang telah

memberi kecerian di masa kuliah ini.

Dengan segala kekurangan dan keterbatasan, penulis mengharapkan

keritikan dan saran yang dapat memotivasi untuk kelengkapan dan

Page 7: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

kesempurnaan skripsi ini. Semoga segala kebaikan dan ketulusan pihak-pihak

yang telah membantu di dalam proses penyelesaian skripsi ini di berikan

ganjaran yang melimpah ruah dari Allah SWT. Amiiiin.`

Akhirnya , penulis sangat berharap kepada Allah SWT agar skripsi ini

dapat memberikan nilai manfaat khususnya bagi penulis sendiri maupun bagi

para pembaca sekalian sehingga apa yang penulis lakukan ini bisa menjadi

satu amal yang memberatkan timbangan kebaikan di sisi Allah Azza Wa Jalla.

Amiiin…..

Ciputat, 20 Juli 2008

Penulis

Page 8: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

DAFTAR ISI

ABSTRAK...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah ............................................ 7

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian...................................................... 8

D. Metodologi Penelitian.................................................................... 9

E. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 11

F. Sistematika Penulisan .................................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORITIS TENTANG DAKWAH

A. Pengertian Kiprah........................................................................... 13

B. Pengertian Dakwah......................................................................... 14

C. Unsur-Unsur Dakwah ..................................................................... 20

D. Landasan Hukum Dakwah.............................................................. 40

BAB III SEKILAS TENTANG BIOGRAFI DRA. HJ LUTFIAH SUNGKAR

A. Riwayat Hidup Dra. Hj. Lutfiah Sungkar ........................................ 44

B. Pendidikan Dan Karya-karya Dra. Hj. Lutfiah Sungkar................... 47

C. Perjalanan Dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar ................................. 49

Page 9: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

BAB IV AKTIVITAS DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH UNGKAR

A. Bentuk-Bentuk Aktivitas Dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar ........... 55

B. Materi Dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar ....................................... 61

C. Tujuan Dan Sasaran Aktivitas Dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar ... 62

D. Metode Dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar...................................... 63

E. Tahapan-Tahapan Aktivitas Dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar....... 67

F. Dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar................................................... 71

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 74

B. Saran-Saran .................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 76

LAMPIRAN

Page 10: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Islam dakwah merupakan suatu kewajiban bagi seluruh umat,

akan tetapi penyampaian dakwah banyak pada kaum laki-laki atau dengan

sebutan ulama. Masyarakat Indonesia lebih mengenal dengan ulama laki-laki

yang mudah di temukan kemunculan dalam dunia dakwah, oleh karena itu

berbeda dengan ulama perempuan yang banyak masyarakat mengenal

perempuan adalah sosok feminisme yang kurang banyak kemunculanya, untuk

berkiprah dalam dunia dakwah.

Kajian tentang “ulama perempuan” masih sangat langka, bukan hanya

di Indonesia tetapi juga di wilayah-wilayah muslim lainya: Arabia, Asia Barat,

Afrika Utara, Afrika, anak benua India dan sebagainya, meskipun kajian

tentang perempuan dan gender terus menemukan momentumnya, perhatian

hampir tidak pernah diberikan kepada ulama perempuan. Asumsi awal yang

dipegang banyak peneliti dan sarjana adalah, hal itu merupakan salah satu

bukti bahwa perempuan tidak signifikan dalam keulamaan atau bahkan dunia

keilmuan umumnya.1

Sesungguhnya, wajib bagi kaum perempuan untuk menempatkan

tujuan dakwahnya ini di pelupuk mata, karena ulama perempuan atau disebut

dengan da’iyah dapat melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar pada

1 Azyumardi Azra, “Biografi Sosial Intelektual Ulama Perempuan: Pemberdayaan

Historiografi” Dalam Buku” Ulama Perempuan Indonesia”. Gramedia Bekerja sama Dengan

PPIM IAIN Jakarta, 2000. h. xxi

Page 11: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

siapapun dan kapanpun untuk meluruskan pada jalan Allah, karena merupakan

suatu kewajiban. Semua itu dapat kita lihat dalam salah satu ajarannya yang

mewajibkan pemeluknya untuk menyampaikan risalah atau mengembangkan

dakwah kepada siapapun. Kemajuan dan kemunduran umat Islam sangat

berkaitan erat dengan dakwah yang dilakukannya, karena itu Al-Qur’an dalam

menyebutkan kegiatan dakwah dengan Ahsanu Qaula, (ucapan) dan

perbuatan yang baik.2

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an, Surat Fushshilat ayat 33

yaitu:

������ �������� !"�#$ �%☺�'� �$�()� *+,�- �� ./�☺�0�� ☯#�2 �3 �4#$��

5789�- :��� �;<�☺�2���☺=�

Artinya: Dan Siapakah yang lebih baik perkataannya dari pada orang yang

menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:

"Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?”.

(Fushshilat:33).

Dakwah seperti yang diungkapkan ayat di atas tidak hanya berdimensi

ucapan atau lisan tetapi juga dakwah dengan perbuatan yang baik (uswah)

seperti yang telah dicontohkan oleh Rasullah SAW.

Namun, perempuan muslimah yang memiliki kemampuan berdakwah

tidak boleh meninggalkan dakwah seraya berkata, ”saya dirumah saja bersama

suami dan anak-anak. Biar Orang yang berdakwah,” karena dakwah adalah

kewajiban seluruh umat manusia, baik laki-laki maupun perempuan, dan

dengan sikap seperti itu, berarti dia telah mengabaikan kewajiban Agama.3

2 M. Munir, dkk, Metode Dakwah (Jakarta: Prenada Media, 2003), h. 217

3 Ali Abdul Halim Mahmud, Jalan Dakwah Muslimah, ( Solo: Era Intermedia, 2007), Cet

ke-1, h. 64.

Page 12: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Seperti dalam firman Allah disebutkan pada surat Al-ahzab, ayat 35

bebunyi:

>?�- @A<�☺�2���☺=�

�B )☺�2���☺=��� @A<� ���#�☺=��� �B CD���#�☺=��� �;<�E� #-=��� �B �F� #-=��� �;<�$�G HI��� �B #$�G HI��� �;J�K�� HI��� �LM�K�� HI��� �;<�N�O )P=���

�B )N�O )P=��� �;<�$�QG�I�F�☺=��� �B #$�QG�I�F�☺=���

�;<�☺R8 HI��� �B )☺R8 HI��� @A<�S�T U�=V�� "L�W)7�0�NX �B #S�T )#=��� @AJY�Z[M\$���

\� K��]⌧_ �LM��Z[M\$��� %G�0�� `� Bb�c C���T=�>� ��7����

]☺e�S�0 �Y�f

Artinya: Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan

perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap

dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki

dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk,

laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan

yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara

kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut

(nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan

dan pahala yang besar. (Al-Ahzab: 35).

Ayat yang mulia di atas sama sekali tidak membedakan antara laki-laki

dan perempuan dalam iman, taat, benar, sabar, khususyuk, bersedekah, puasa,

menjaga kehormatan, dan berdakwah serta zikir kepada Allah SWT.

Pandangan seorang daiyah terhadap diri dan negrinya selaku bagian

dari dunia Islam akan memberinya pandangan yang baik terhadap wilayah

tempat dia berdakwah; terhadap aktivitas yang harus ia lakukan; dan terhadap

program berjangka yang harus dia jadikan acuan aktivitasnya. Tanpa semua

ini, dia tidak akan dapat membimbing amal islami dan tidak akan mampu ikut

andil membangun kesatuan negeri-negeri Dunia Islam. 4

4 Ibid. h. 67

Page 13: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Dakwah ulama perempun merupakan pengembangkan agama Islam

kepada umat manusia yang banyak perubahan. Dalam perkembangan zaman

sekarang kaum perempuan juga merasa makin memiliki kemajuan intelektual.

Mempunyai kemampuan intelegensia yang melebihi atau paling tidak

menyamai kaum laki-laki. Dengan demikian, kaum perempuan merasa

memiliki hak untuk menurut agar tidak lagi direndahkan peranannya

dihadapan kaum laki-laki. Padahal sesungguhnya pokok pangkalnya bukan

soal saling rendah-merendahkan, tetapi kesanggupan diri masing-masing

menerima kodratnya sebagai laki-laki atau perempuan. Bukan mempersoalkan

enak atau tidak enak, jadi laki-laki atau perempuan.5 Dakwah merupakan

suatu kewajiban bagi setiap umat Islam yang beriman kepada Allah, baik

sekelompok orang maupun individu yang mengerti, memahami bahwa

mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dengan istilah lain mereka yang benar-

benar profesional di bidang dakwah dan mengerti tata cara penyampaian

dakwah yang baik istilah ini lebih dikenal dengan dengan sebutan da’i atau

mubaligh.6

Dalam hal ini Allah SWT. Telah menjelaskan tentang kewajiban

berdakwah bagi sekelompok orang untuk menyerukan yang ma’ruf dan

mencegah yang mungkar dalam al-Qur’an, Allah berfirman:

gh�� i*+,�- f/e�j)k )l�+m�n �U)☺p��=V�m �U#S�0"�)☺=���

�U� ��U�=V q ��W=��G )7�� 5�r\��m sn�Q �������� i >?�-

)ltm�n ��NQ u�+2�0�� �)☺�m >/�v ��0 w���e�j)k q ��NQ�� u�+2�0��

�;J�G�E�W�☺=��m �vx�f

5 Muhammad Barokah, Perempuan Islam Dalam Perkembangan Zaman: Feminisme,

Tidak Harus Ditolak (Jakarta: Golden Terayaon Press, 1994) Cet Ke-1. h. 8 6 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h. 27

Page 14: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang

siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. Al-Nahl:

125).

Kewajiban seorang ulama perempuan untuk ikut serta dalam aktivitas

dakwah dengan segala kemampuan dan semangat yang dia punyainya adalah

karena dalam aktivitas itu merupakan pekerjaan yang melengkapi bagi praktik

pelaksanaan dalam lapangan dakwah. Akan tetapi, seorang ulama perempuan

dalam aktivitas dakwahnya, terikat dengan norma, akhlak, dan nilai-nilai

islami.

Dalam pelaksanaan aktivitas dakwah seorang ulama perempuan atau

ulama laki-laki memegang peranan penting dan menentukan suatu

keberhasilan da’iyah. Untuk itulah seorang da’iyah tidak hanya dituntut

memiliki kemampuan dan kepandaian dalam pengetahuan, tetapi dituntut

untuk memiliki kemampuan dan kepandaian dalam peranan dakwah untuk

menyampaikan misi dakwahnya.

Oleh karena itu ulama perempuan secara langsung merupakan da’iyah

yang menyeru kepada Allah karena keberadaannya sebagai Muslimah yang

mengikuti jejak rasulullah SAW. Inilah yang kita tekankan lebih dari sekali

dan kita jadikan dasar menurut Syara’ di banyak kesempatan.

Peranan da’iyah atau da`i yaitu untuk menyampaikan dakwahnya

dan mengajak orang lain (mad’u) kepada jalan yang diridhai Allah SWT.

Sehingga pesan dakwahnya bisa di terima dengan baik dan dapat dipahami

Page 15: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

oleh mad’u. Oleh karena itu, peranan atau aktivitas da’i atau da`iah sangat

dibutuhkan sekali oleh semua lapisan masyarakat.

Adapun kiprah bagi seorang ulama perempuan pada saat ini sangat di

perlukan oleh masyarakat untuk mencari ridha Allah. Dalam aktivitas

dakwahnya, para ulama perempuan atau ulama laki-laki mempunyai peranan

penting dan menentukan suatu keberhasilan seorang da’i untuk menyampaikan

kebenaran dalam agama Islam, dan harus memiliki kepandaian dan

kemampuan untuk menyampaikan pada mad’u dan diterima dengan baik.

Kegagalan pelaksanaan dakwah yang sering terjadi disebabkan

ketidakpahaman dan kurang telitinya seorang da’i dalam strategi berdakwah.

Melihat ulama perempuan pada kiprah dakwah Dra. Hj. Ibu Lutfiah

Sungkar yang seringkali melalui dakwahnya lewat mimbar masih tetap

bertahan sampai sekarang. Dakwah melalui mimbar bisa bertemu langsung

dengan para mad`unya. Selain melalui Masjid dan Mushalla, Dra. Hj. Lutfiah

Sungkar juga melakukan dakwahnya melalui media cetak maupun elektronik.

Menurut Dra. Hj. Lutfiah Sungkar, umat Islam harus mengambil

bagian pada sektor kehidupannya, dan untuk umat Islam dituntut untuk selalu

aktif dalam pembangunan manusia seutuhnya dan selalu menjadi insan yang

selalu berada di jalan Allah.

Hj. Lutfiah Sungkar adalah salah seorang ulama perempuan yang

cukup dikenal masyarakat dan juga terbilang sukses dalam mencapai

dakwahnya. Beliaupun mampu menyampaikan pesan dakwah pada mad’unya.

Dalam sistem penyampain dakwahnya yang baik, beliau dapat

merekrut begitu banyak mad’u dari berbagai kalangan dan status sosial

Page 16: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

masyarakat khususnya pada kalangan perempuan. Disinilah ketertarikan

penulis pada sosok Dra. Hj. Lutfiah Sungkar yang memiliki cita-cita luhur

untuk memajukan Islam dan usahanya untuk menggiring mad’unya agar

kembali kejalan Allah SWT.

Berdasarkan pembahasan di atas, penulis tertarik untuk membahas

lebih mendalam tentang peranan dakwah atau aktivitasnya Dra. Hj. Lutfiah

Sungkar dalam menyampaikan dakwah Islam dalam sebuah sekripsi yang

penulis beri judul “Kiprah Dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar”.

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dan masalah skripsi ini lebih terarah, maka penulis

membatasi pada “Kiprah Dakwah Dra.Hj. Lutfiah Sungkar” yang masih eksis

pada dunia dakwah di kalangan perempuan pada masyarakat Jakarta dan pada

media cetak dan elektronik. Tetapi penulis lebih menfokuskan pada aktivitas

Dra. Hj. Lutfiah Sungkar.

Sedangkan pengertian kiprah dalam dakwah yaitu melakukan kegiatan

dakwah atau berpartisipasi dalam kegiatan dakwah dalam semangat tinggi.

Oleh karena itu, maka penulis berusaha memberikan batasan pada penelitian

ini, yaitu bagaimana kiprah dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar.

2. Perumusan Masalah

Untuk memperjelas perumusan yang akan dibahas dalam skripsi ini,

maka penulis merumuskan pada masalah-masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana kiprah dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar ?

Page 17: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

b. Apakah bentuk dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini yang hendak dicapai dalam penelitian adalah

untuk menemukan jawaban dari pertayaan diatas, kemudian berangkat dari

dasar pemikiran serta perumusan masalah diatas, penelitian ini diharapkan

memberi kontruksi kiprah dakwah Hj. Lutfiah Sungkar.

a. Untuk mengetahui kiprah dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar.

b. Untuk mengetahui bentuk dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Peneliti diharapkan menambah wawasan yang luas mengenai

tekhnik-tekhnik dakwah juga pemikiran dakwah Hj. Lutfiah Sungkar

khususnya dalam kiprah dakwah Hj. Lutfiah Sungkar, begitu juga

menambah wacana positif dalam rangkaian menerapkan suatu bentuk

pemikiran Dra. Hj. Lutfiah Sungkar yang disesuaikan dengan kemajuan

tekhnologi yang guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

b. Manfaat Praktis

Peneliti menambah wawasan sebagai pengetahuan terhadap aktivitas

dakwah dalam kiprah dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar dalam membawa

Page 18: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

umat khususnya kaum muslimin dapat mengambil hikmah menurut ajaran

Islam.

D. Metodelogi Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dalam

penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat

deskriptif analisis, yaitu metode prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

prilaku yang dapat diamati yang memiliki beberapa langkah penerapan.

Langkah pertama adalah mendeskripsikan gagasan primer yang menjadi

bahasan utama. Gagasan primer diperoleh dari hasil wawancara mendalam

dengan narasumber. Langkah selanjutnya adalah membahas gagasan primer

tersebut yang pada hakikatnya adalah memberikan penafsiran penulis

terhadap gagasan yang telah dideskripsikan.7

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah

deskriptif analitik. Deskriptif adalah gambaran tentang suatu masyarakat atau

suatu kelompok tertentu, atau gambaran tentang suatu gejela, hubungan antara

dua gejala atau lebih.8 Sedangkan analitik berarti uraian.

9 Hanyalah

7 Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2000). H. 156 8 Irawan Suhartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005).

Cet ke-5, h. 35 9 Lihat Pius A Partanto dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer,(Surabaya:

Arloka,1994), h. 29

Page 19: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

memaparkan situasi atau peristiwa.10

Dalam penyelesaian skripsi data

diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi, telaah kepustakaan :

10

Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung Remaja Rosdakarya 2002),

cet. Ke-1. h 24

Page 20: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

a. Observasi

Yaitu melakukan pengamatan langsung untuk memperoleh data yang

diperlukan.11 Penulis mengamati dan mencatat dengan sistematika fenomena-

fenomena yang diselidiki. Dengan metode ini penulis mengadakan

pengamatan langsung kegiatan-kegiatan dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar.

b. Interview / Wawancara

Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara, yaitu proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab, dengan menggunakan

alat panduan wawancara.12

wawancara adalah teknik dalam upaya

menghimpun data yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses

pemecahan masalah tertentu yang sesuai dengan data.13

Data yang diperoleh

dengan teknik ini adalah dengan cara wawancara dan tanya jawab dengan

bertatap muka langsung dengan Dra. Hj. Lutfiah Sungkar.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mengambil data yang diperoleh melalui dokumen-

dokumen. Pengumpulan data ini diperoleh dari dokumen-dokumen yang

berupa catatan formal, dan dengan mengumpulkan serta menelaah beberapa

literatur baik berupa buku-buku, catatan-catatan, dan dokumen yang

berhubungan dengan objek yang akan diteliti.

11 Winarno Surahmad Menyusun Rencana Penelitian, (Bandung: CV. Tarsita, 1989). H.

162 12

Muhammad Nazir, Metode penelitian, (Jakarta: Gaila Indonesia, 1988). Cet. Ke-3 h.

234. 13

Wardi Bachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos 1997), cet, ke-1,h.

72.

Page 21: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

d. Telaah Kepustakaan

Dalam penelitian terhadap kiprah dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar

digunakan telaah pustaka (Library Research), penulis mencari dan membaca

sumber yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas untuk di jadikan

landasan teoritis dalam penulisan skripsi ini.

E. Tinjauan Pustaka

Setelah penulis amati dan telusuri, baik di perpustakaan utama UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga perpustakaan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan ternyata tidak ada satu pun

skripsi yang membahas tentang Dra. Hj. Lutfiah Sungkar dengan judul dan

pembahasan yang sama atau hampir sama dengan yang penulis angkat.

Oleh karena itu, apa yang penulis lakukan ini pada dasarnya tidak

adanya tulisan yang penulis jadikan suatu perbandingan terhadap skripsi ini,

sehingga skripsi yang saya angkat benar-benar hasil karya penulis.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan penulis pada tulisan ini terdiri

dari lima bab yang tentunya disesuaikan dengan pokok masalah yang hendak

dibahas. Adapun sistematika penulisan secara lengkap adalah, sebagai berikut:

Bab Satu : Pendahuluan yang di dalamnya meliputi latar belakang

masalah yang akan diteliti, Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan

Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika

Penulisan.

Page 22: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Bab Dua : Landasan Teoritis Tentang Dakwah yang didalamnya

meliputi, Pengertian Kiprah, Pengertian Dakwah, Unsur-Unsur Dakwah,

Landasan Hukum Dakwah.

Bab Tiga : Sekilas Tentang Biografi Dra. Hj. Lutfiah Sungkar yang

mencangkup, Riwayat Hidup Dra. Hj. Lutfiah Sungkar, Pendidikan dan

Karya-Karya Dra. Hj. Lutfiah Sungkar, Perjalanan Dakwah Dra. Hj. Lutfiah

Sungkar.

Bab Empat : Aktivitas Dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar yang terdiri

dari, Bentuk-Bentuk Aktivitas Dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar, Materi

Dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar, Tujuan dan Sasaran Aktivitas Dakwah Dra.

Hj. Lutfiah Sungkar, Metode Dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar, Tahapan-

Tahapan Aktivitas Dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar, Dakwah Dra. Hj.

Lutfiah Sungkar.

Bab Lima : Penutup yang di dalamnya meliputi kesimpulan dan saran.

Page 23: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

BAB II

LANDASAN TEORITIS TENTANG DAKWAH

1. Pengertian Dakwah

Dakwah secara etimologi, kata “dakwah” berasal dari bahasa arab د��ة

yang berarti seruan, panggilan, ajakan, atau jamuan. Bentuk kata tersebut dalam

bahasa Arab disebut masdar, diambil dari kata kerja د��-���� yang berarti

menyeru, memanggil, mengajak atau menjamu.14

Dalam kamus kontemporer,

dakwah diambil dari kata د��ة-����-د�� yang berarti panggilan atau seruan.15

Pegertian dakwah banyak dijelaskan dalam Al-Qur’an, salah satunya adalah:

`��� qy�00�G�z i*+,�- n)� �� +2��� {�G"|�G�� ��� }g��OC~

i*+,�- VuM�KZ� �r��-�F���� �x�f Artinya: Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga), dan menunjuki

orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)

(Q.S.Yunus: 25).

Dakwah hakikatnya adalah upaya untuk menumbuhkan kecenderungan

dan ketertarikan, menyeru seseorang pada agama Islam maknanya adalah Anda

14

Abdur Rasyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, ( Jakarta: Bulan

Bintang,1997 ), Cet ke-3, h. 7

15 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, kamus kontemporer Arab

Indonesia, ( Yogyakarta: Yayasan Ali Maksum, 1998 ), Cet, ke-3, h. 895

Page 24: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

berupaya untuk menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada apa yang

anda serukan, yakni Islam.16

Dalam hal ini juga, Mansyur Amin memberikan makna dakwah secara

bahasa sebagai berikut:17

a. Mengharap dan Berdoa kepada Allah

Maka ini sesuai dengan Al-Qur’an yaitu:

#��-�� )l#���)k {���j�0 5�7�0 *�C���#X 2zY�#$ q �2eZ7�� +C���0)� �h�� #��- f?�0)� q q�je���E����X2#X *, q�0 ���#0e=��� *�� "L�W82)N#� @���Gg\"��z �v�f Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku,

Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku

mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia

memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi

(segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-

Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.(Q.S. Al-

Baqarah: 186 )

b. Memanggil dengan Suara Lantang

Makna ini sesuai dengan Al-Qur’an yaitu:

������ Tw���E �z�g ?�� ���S-# }g�)☺��� u�"nF��� w+Y�=����m i �LN� #��- "Lg_�0)� C���0)� :��'� ��"nF� �#��- ��F9�� �?�070�=z�� �x�f

Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya

langit dan bumi dengan iradat-Nya. Kemudian apabila dia

memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu (juga)

kamu keluar (dari kubur).” ( Q.S. Ar-Rum: 25 )

16 Ahmad Mahmud, Dakwah Islam, Kajian Kritis Terhadap

MetodeDakwah Rasullah, ( Bogor : Pustaka Thariqul Izzah, 2000 ) Cet. Ke-i. h.

13

17 Mansyur Amin. Dakwah dan Pesan Moral, ( Yogyakarta: Al-Amin

Press, 1997 ), Cet ke-1, h. 8

Page 25: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

c. Mendorong seseorang untuk memeluk sesuatu keyakinan tertentu.

Makna ini sesuai dengan Al-Qur’an yaitu:

..!�� q��#Zp # �B ⌧_�K���☺=� i5�r)� %����#0z i U��]��� �UCD���#�� K"�): ��'� lU⌧_�K���� "�#��� "Lgp�E�j)��0�� p .!�� q��#Zp N �;<�_�K���☺=� i5�r)� q�0 ���#0z i 5G"l)N#��� h����#�� K"�): ��'� l��K���� "�#��� "Lgp�j)��0�� p )lR8 #����� �?�00�G�z *+,�- n> � q `��� qy�00�G�z *+,�- �U>D)�=� C���T=�)☺=��� w���9=����m q �;�'<�l0z�� w���E �z�g >>D2�� "L�W82)N#� �?�0�\_⌧e�E�z �xxvf

Artinya: Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum

mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin

lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu.

dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan

wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya

budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun

dia menarik hatimu. mereka mengajak ke neraka, sedang Allah

mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. dan Allah

menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada

manusia supaya mereka mengambil pelajaran. ( Q.S. Al-

Baqarah: 221 ).18

Jadi yang di maksud dengan ayat di atas berdakwah adalah

merupakan salah satu aspek penyampaian yang mempunyai tujuan

dakwah, untuk disampaikan kepada khalayak luas dengan cara yang

ditentukan oleh syar’i untuk mencapai yang lebih baik benar, sesuai

dengan apa yang di inginkan oleh seorang da’i dan Agama.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata dakwah memiliki dua

arti yaitu: “(1) penyiaran, propaganda: (2) penyiaran agama dan

pengembangan dikalangan masyarakat: seruan untuk memeluk,

18

Ibid

Page 26: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

mempelajari dan mengamalkan ajaran agama.”19

Dan Ensiklopedi Islam,

dakwah yang berarti setiap kegiatan yang menyeru, mengajak, dan

memanggil untuk beriman dan taat kepada Allah SWT sesuai dengan garis

aqidah, syariat, dan akhlak Islami.20

Sedangkan dakwah secara terminologi (istilah) banyak diartikan

adalah suatu proses upaya mengubah sesuatu situasi kepada situasi lain

yang lebih baik sesuai dengan ajaran Islam, atau proses mengajak manusia

ke jalan Allah yaitu al-Islam. Proses tersebut terdiri dari unsur-unsur atau

komponen-komponen yang terdiri dari: subjek dakwah (da’i), materi

dakwah, metode dakwah, media dakwah, dan objek dakwah.21

Arti dakwah menurut pandangan beberapa pakar ilmuan adalah

sebagai berikut:

a. H. Endang S. Anshari mengatakan sebagai berikut:

1) Arti dakwah dalam arti terbatas ialah: penyampaian Islam kepada

manusia secara lisan, maupun secara tulisan, ataupun secara

lukisan ( panggilan, ajakan, seruan, kepada manusia pada Islam)

2) Arti dakwah dalam arti luas: penjabaran, penterjemahan dan

pelaksanaan Islam dalam kehidupan dan penghidupan manusia

19

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia R.I..,

h. 232

20 Kafrawi Ridwa, dkk,. Ensiklopedi Islam, (Jakarta: P.T.Ichtiar Baru Van

Hoeve, 1999), Cet. Ke-6, h, 181

21 DR. wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Komunikasi Dakwah,

(Jakarta: Logos, 1997), Cet. Ke-1, h.31

Page 27: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

(termasuk didalamnya politik, ekonomi, sosial, pendidikan, ilmu

pengetahuan, kesenian, kekeluargaan dan sebagainya ).22

b. Prof. Toha Yahya Omar MA:

1) Definisi dakwah menurut Islam adalah: mengajak manusia dengan

jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk

kemaslahatan dan kebahagiaan mereka dunia dan akhirat.

2) Definisi ilmu dakwah secara umum ialah: ilmu pengetahuan yang

berisi cara-cara atau tuntunan, bagaimana seharusnya menarik

perhatian manusia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan,

suatu ideologi pendapat pekerjaan tertentu.23

.

Menurut Quraish Shihab memberikan definisi “ dakwah adalah

seruan atau ajakan menuju pada keinsyafan atau usaha untuk mengubah

situasi yang lebih baik dan sempura, baik terhadap pribadi maupun

terhadap masyarakat.24

Dakwah keagamaan dalam perkembangannya telah mengalami

berbagai perubahan bentuk, cara, dan penekanan. Dahulu pemaparan

ajaran agama dititik beratkan pada usaha mengaitkan ajarannya dengan

alam metafisika. Sehingga surga, neraka, nilai pahala, dan beratnya

siksaan mewarnai hamper setiap ajakan keagamaan.

22

H.M.S.Hasanudin Latif, Teori dan Praktek Dakwah Islamiyah, ( Jakarta:

Firama)

23 Ibid . , h. 28

24 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu

Dalam Kehidupan Masyarakat. ( Bandung : Mizan 1998) Cet Ke-17. h. 194

Page 28: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Dari pendapat di atas dapat disimbulkan bahwa dakwah merupakan

suatu aktivitas yang menuju kebenaran dan mengubah keadaan yang lebih

baik yang sesui dengan syar’i yang ditentukan oleh Allah SWT.

Bertitik tolak dari beberapa definisi dakwah yang telah

dikemukakan diatas, terlihat bahwa dakwah telah menjadi kewajiban

setiap mukmin di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Kewajiban

tersebut sesuai dengan kesanggupan dan proposinya. Hal ini diungkapkan

dalam Al-Qur’an sebagai berikut:

�gp�F=��� "LgpD�'� U>��� �?�00�G�z *+,�- �K"�#z=V �?�0�0�X��z�� Z�0��NU9X��m �?"�)W� �z�� ���0 Y�#pD�☺=� i )lR8 #������� 0LNQ @���#�2=T�☺=� �v�f

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan

mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang

beruntung.( Q.S. Al-imran: 104 ).

.

Dan hadits Rasullah saw

� ��ل و��� ���� ا��� ��� ا���ري ���� ا�� : ��� : ���ل و��� ���� ا��� ��� ا��� ل ر�� �

ا1�2 وذ�/ '����� �-,+ �� '�ن ن� '��-� �-,+ �� '�ن ه ب�� '��&�%$ م#"�را م#"� راى م

( م-�� روا$) ا�3��ن

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-khudri r.a. ia berkata: saya

pernah mendengar Rasullah saw bersabda. “siapa yang melihat

sebuah perbuatan munkar, haruslah mengubahnya dengan

tangannya (tindakan). Jika tidak sanggup, maka dengan

mulutnya (kata-kata). Jika tidak sanggup pula, maka dengan

hatinya (ketidak setujuannya) namun yang terakhir ini

merupakan manifestasi yang paling lemah.” (H.R. Muslim).25

25 Abu Zakariyya Yahya ibn Syaraf an-Nawawi, Riyad as-Solihin, (Bairut:

Dar al-fikr 1992), h. 67

Page 29: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Dakwah adalah sebuah proses berkesinambungan harus dibangun

oleh unsur kesadaran, keteraturan, peningkatan, dan fleksibilitas. Karena

itu aplikasi dakwah harus disesuaikan oleh kondisi dan situasi yang ada.

Allah telah memberikan rambu-rambu kebijaksanaan untuk orang-orang

beriman dalam melaksanakan dakwah seperti yang terdapat dalam Q.S.

Al-Nahl: 125.

Dalam ayat tersebut terkandung tiga prinsip bagi pelaksanaan

dakwah yaitu:

1. Hikmah, yaitu yang berlandaskan informasi tentang hakikat

kehidupan psikologi manusia suatu kebijaksanaan yang diambil

berdasarkan atas pertimbangan matang sebagai objek dakwah

informasi tersebut merupakan bahan pengetahuan yang secara

objektif menggambarkan tentang kehidupan manusia dalam segala

dimensi dan aspeknya menurut situasi dan kondisi yang melengkapinya.

2. mau’izah hasanah, yaitu prilaku yang dinyatakan dalam bentuk penasihatan atau ajakan serta keterangan-keterangan yang

disampaikan dengan metode yang cukup baik dilihat dari segi kedayagunaan psikologi manusia.

3. Sistem penyampaian secara tatap muka (face to face meeting) antar pribadi dan kelompok yang dilakukan secara tertib dan

berlangsung secara konsisten atas dasar pendekatan-pendekatan

psikologi.26

Dari uraian ayat di atas bahwa dakwah adalah merupakan suatu

kewajiban bagi setiap umat bukan da’i saja untuk menyampaikan

kebenaran Allah SWT. Oleh karena itu dakwah adalah sifatnya wajib

menurut ayat yang di atas tanpa adanya pengecualian.

2. Unsur-unsur Dakwah

26

H.M. Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Penghantar Studi, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2000), Cet, ke-5, h. 8

Page 30: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Yang dimaksud dengan unsur-unsur dakwah adalah komponen-

komponen yang selalu ada dalam setiap kegiatan dakwah, unsur-unsur tersebut

adalah subyek dakwah (da’i), obyek dakwah (mad’u), materi dakwah, metode

dakwah, media dakwah serta tujuan dakwah.27

a. Subjek Dakwah (da’i)

Subjek dakwah adalah orang yang melakukan dakwah, yaitu orang yang

berusaha mengubah situasi yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah

SWT, baik secara individu maupun kelompok (organisasi) sekaligus sebagai

pemberi informasi dan pembawa misi atau lebih jelas disebut dengan da’i.28

Hendaknya seseorang subjek dakwah harus mempunyai kemampuan-

kemampuan yang dapat mendukung keberhasilan dakwah adapun

kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh subjek dakwah:

a. Memiliki pemahaman agama Islam secara tepat dan benar

b. Memiliki pemahaman hakekat gerakan atau tujuan dakwah

c. Memiliki akhlak karimah

d. Mengetahui perkembangan pengetahuan yang relatif luas

e. Mencintai audiens atau mad’u dengan tulus

f. Mengenal kondisi dengan baik.29

27

Moh. Ali Azis. M.Ag, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), Cet, ke-1. h. 61

28 M. Hapi Ashari,Pemahaman Dan Pengalaman Dakwah, (Surabaya: Al-

Ikhlas, 1993) Cet ke-, h. 179

29 Abdul Munir Mulkham, Idiologi Gerakan Dakwah, (Yogyakarta :

Sipress, 1996) Cet. Ke-1. h. 237-239

Page 31: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Di dalam buku yang lain juga ada kemampuan-kemampuan yang harus

di miliki seorang subjek dakwah adalah:

a. Kemampuan berkomunikasi

b. Kemampuan menguasai diri

c. Kemampuan berfsikologi

d. Kemampuan pengetahuan pendidikan

e. Kemampuan di bidang umum

f. Kemampuan di bidang umum Al-Qur’an

g. Kemampuan di bidang ilmu agama secara umum.30

Dalam Al-Qur’an dan sunnah, terdapat penjelasan tentang amar ma’ruf

nahi munkar dan perintah terhadap mereka yang layak untuk membawa

bendera dakwah Islam. Merekalah yang mampu mengajarkan agama, baik

melalui tulisan, ceramah maupun pengajaran sehingga individu dan

masyarakat dapat memahaminya.31 Ini menunjukan bahwa siapa saja yang

menyatakan pengikut Nabi Muhammad hendaknya menjadi seorang da’i,

dijalankan sesuai dengan hujjah yang nyata dan kokoh.

Seorang da’i harus tahu apa yang disampaikan dakwahnya untuk

memberikan solusi, terhadap problema yang dihadapi manusia. Juga metode-

metode yang dihadirkannya untuk menjadikan agar pemikiran dan perilaku

manusia tidak salah dan tidak melenceng. Berkaitan dengan hal-hal ilmu, dan

30 Slamet Muhaimin Abda, Prinsip-Prinsip Metode Dakwah, (Yogyakarta:

Sipress 1996) Cet. Ke-1

31 Mustofa ar-Rafi,I, Potret Juru Dakwah, (Jakarta: Pustaka Al-Kausar

2002), h. 51

Page 32: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

keterampilan khusus, memang kewajiban berdakwah terpikul orang-orang

tertentu. Seperti dalam surat An-Nahl ayat 43 yang berbunyi:

����� � X2)k"n�� ��� )l�2"j#$ �!�- !$)�n ;5����9 "L|"K#��- i qy�N2����#X ./�Q�� Y�=_��$� ?�- ��EDg_ .! �?��#��N# �Yf

Artinya: Dan kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki

yang kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada

orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,

(Q.S. An-Nahl: 43).

Menurut Siddiq Amin, da’i atau muballigh dan pengelola dakwah, seperti

ormas dakwah. Untuk melakukan aktivitas-aktivitas sebagai da’i, agar

mempunyai kredibilitas dalam berdakwah dan ilmu pengetahuan. Maka bagi

seorang da’i harus memperhatikan syarat-syarat tertentu:

a. Syarat yang bersifat akidah. Para da’i harus yakin bahwa agama Islam

dengan segenap ajaran-ajarannya itu benar. Mereka harus beriman

terlebih dahulu dengan iman yang mantap sebelum mereka mengajak

orang lain untuk ikut beriman. Dalam surat Al-Baqarah ayat 285:

:����g 04��k��� �)☺�m �4Y{9�� ��=e#��- ��� w���+m�n �?�0 ���#�☺=��� i ,/g_ :����g ���m w���F#pR8 +2���� w���lFg_�� w����k}n�� .! g�Y��⌧T9 @A�<�m lG)��� ��'� w����k�n i q�g�#$�� � �N�☺)k CD�N#���� q )l�9��=Tg� CDtm�n @¡=e#��-�� K�ZI)☺=� �x�f

Artinya: Rasul Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya

dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya

beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan

rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-

bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-

Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat."

Page 33: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

(mereka berdoa): "Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada

Engkaulah tempat kembali." (Q.S. Al-Baqarah: 285).

.

b. Syarat yang bersifat ibadah. Komunikasi terus menerus dngan Allah

SWT bagi seorang da’i merupakan suatu kewajiban yang harus

dilakukan terus menerus. Tidak hanya komunikasi yang berbentuk

ibadah-ibadah fardlu belaka, tetapi juga ibadah-ibadah sunnah

lainnya terutama shalat tahajjud.

c. Syarat yang bersifat akhlakul karimah. Para da’i dituntut untuk

membersihkan hatinya dari kotoran-kotoran yang bersifat amoral,

seperti hasud, takabbur dan sebagainya. Serta harus mengisi hatinya

dengan sifat-sifat sabar, syukur dan lain-lain.

d. Sayarat yang bersifat ilmiah. Para da’i harus mempunyai kemampuan

ilmiah yang luas lagi mendalam, terutama yang menyangkut materi

dakwah yang hendak disampaikan kepada khalayak.

e. Syarat yang bersifat jasmani. Selayaknyalah para da’i itu mempunyai

kondisi fisiknya baik dan sehat.

f. Syarat yang bersifat kelancaran bicara. Sebai da’i yang layak

mempergunakan bahasa kata-kata untuk menyampaikan pesannya

tentang kebenaran Islam dan ajaran-ajarannya, selayaknyalah apabila

para da’i itu mempunyai kemampuan berbicara yang lancar lagi fasih

seirama dengan aturan-aturan logika yang cepat diterima akal dan

mampu menembus dan menyentuh perasaan para pendengarnya.

g. Syarat yang bersifat mujahadah. Artinya para da’i hendaknya

mempunyai semangat berdedikasi kepada masyarakatnya di jalan

Allah SWT dan semangat berjuang untuk menegakkan kebenaran,

Page 34: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

yaitu, kalimatullahhi hiyul ulya. Dalam hal ini para da’i diharapkan

menjadi contoh sebagai seorang da’i diharapkan menjadi contoh

sebagai seorang mujahid yang baik, melalui perjuangan dan

pengorbanannya sebagai bakti dan ujian atas kadar keimanannya.32

Da’i adalah pembawa agama Allah untuk meluruskan kejalan yang

benar, tetapi da’i juga harus mempunyai kriteria yang bijaksana untuk

menjalankan misi dakwahnya dengan mengikuti syarat-syarat yang ada,

seperti yang diungkapkan oleh seorang da’i (Siddiq Amin).

b. Objek dakwah (mad’u)

Objek dakwah ini disebut juga mad’u atau sasaran dakwah, yaitu orang-

orang yang diseru, dipanggil, atau diundang maksudnya ialah orang yang

diajak kedalam Islam sebai penerima dakwah.33

Sudah jelas bahwa objek

dakwah adalah manusia mulai dari individu, keluarga, kelompok, golongan,

massa dan umat seluruhnya.

Masyarakat yang beraneka ragam latar belakangnya merupakan sasaran

(objek) dakwah. Selain itu juga sasaran dakwah harus mampu mencangkup

segala aspek kehidupan secara utuh, baik sebagai makhluk pribadi dan

makhluk sosial. Sasran dakwah dari diri pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa,

bahkan dunia.

Sasaran dakwah secara sistematis dibagi menjadi beberapa bagian:

32

M. Masyur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, (Yogyakarta: Al-

Amin Press, 1997), cet. Ke-1, h. 70-71

33 A. H. Hasanuddin, Rhetorika Dakwah dan Publisistik dalam

Kepemimpinan (Surabaya: PT. Usaha Nasional, 1982) h. 34.

Page 35: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

1. individu, sasaran dakwah terhadap diri sendiri (individu)

merupakan suatu yang esensial sekali. Sebab, jika seorang da’i

menanamkan kebaikan dalam dirinya maka akan mempengaruhi

segala tingkahlakunya. Dengan begitu, untuk dapat diterima oleh

sasaran dakwah atas apa yang disampaikan da’i dan untuk

mengharapkan respon sasaran dakwah mengikuti ajarannya, maka

da’i harus memberikan teladan yang baik.

2. Keluarga, didalam keluarga , orang tua merupakan oarang yang

pertama kali memperkenalkan ajaran agama kepada anak-anaknya

dan orang tualah yang dapat memberikan pengaruh kedalam diri

anak dalam pergaulan sehari-hari.

3. Masyarakat, masyarakat (umat) manusia sebagai sasaran dakwah

merupakan kumpulan individu yang beraneka ragam. Oleh karena

itu, hendaknya seorang da’i mengadakan penelitian untuk

memperoleh gambaran mengenai sasaran dakwah.34

M. Nasir dalam bukunya Fiqhud dakwah mengatakan bahwa

sasaran dakwah yaitu:

1. Ada golongan cendik-cendikiawan yang cinta kebenaran berfikir

kritis dan cepat tanggap. Mereka itu harus dihadapi dengan hikmah,

yakni dengan alasan-alasan, dalil dan hujjah yang dapat diterima

oleh kekuatan akal mereka.

34 M. Nasir, Fiqhud Dakwah, (Solo: Ramadhani, 1987), h. 7

Page 36: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

2. Ada golongan awam, orang yang belum dapat berfikir kritis dan

mendalam. Belum dapat menangkap pengertian tinggi-tinggi.

Mereka ini panggil dengan sebutan mau’idzotul hasanah, dengan

ajaran dan didikan yang baik-baik. Dengan ajaran-ajaran yang

mudah dipahami.

3. Ada golongan yang tingkat kecerdasannya diantara kedua golongan

tersebut. Mereka ini yang dipanggil dengan mujadalah billati hiya

ahsan,yakni dengan bertukar pikiran, guna mendorong agar pikiran

secara sehat.35

Mad’u dalam Islam ma’ul dan do’a, berarti orang yang diajak, atau

di karenakan perbuatan dakwah, Mad’u adalah objek sekaligus subjek

dalam dakwah yaitu seluruh manusia tanpa terkecuali, siapapun mereka,

laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, seorang bayi baru lahir

ataupun orang tua menjelang ajalnya, semua adalah mad’u dalam dakwah

Islam.36

Kegiatan dakwah sangat ditentukan oleh sasaran dakwah, karena

tanpa adanya sasaran dakwah maka dapat dikatakan dakwah itu pada

hakikatnya tidak ada. Dengan demikian, masyarakat sebagai sasaran

dakwah mencakup sebagai aspek kehidupan yang memiliki strata sosial

yang berbeda-beda, yang semunya harus dihadapi secara proporsional dari

para da’i.

35

Ibid

36 Cahyadi Takariawan “ Prinsip-Prinsip Dakwah, Yang Tegar di Jalan

Allah ( Yogyakarta Izzan Pustaka, 2005 ) Cet, Ke-4. h. 25

Page 37: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Sasaran dakwah adalah manusia, baik individu maupun kelompok

(masyarakat). Dalam hal ini Amarullah Ahmad mengkalsifikasikan

sasaran dakwah menjadi tujuh kelompok, yaitu:

a. Kelompok sasaran dakwah berdasarkan tempat tinggal yaitu

penduduk desa dan kota b. Kelompok sasaran dakwah berdasarkan struktur

kemasyarakatan, yaitu masyarakat agraris dan industri.

c. Kelompok sasaran dakwah berdasarkan tingkat pendidikan.

d. Kelompok sasaran dakwah berdasarkan peranan dan struktur

kekuasaan, yaitu pemimpin dan rakyat.

e. Kelompok sasaran dakwah berdasarkan agama, yaitu Islam

dan non Islam.

f. Kelompok sasran dakwah berdasrkan siakp terhadap dakwah

yaitu orang yang cinta terhadap Isalm atau sebaliknya.

g. Kelompok sasaran dakwah berdasarkan usia, misalnya anak

(6-13 th), remaja(14-16 th), dewasa(18-35 th), orang tua(35-

55 th), dan lanjut usia(55-keatas).37

Hal tersebut juga diungkapkan oleh Prof.H.M. Arifin, M.Ed. dalam

bukunya psikologi dakwah. Ia mengklasifikasikan sasaran dakwah

menjadi delapan kelompok, kelompok masyarakat dilihat dari segi:

a. Sosiologis: yaitu masyrakat terasing, pedesaan, kota besar dan kecil, serta masyarakat di daerah marginal dari kota besar.

b. Struktur kelembagaan: yaitu masyrakat, pemerintah, dan

keluarga.

c. Sosio-kultural: yaitu golongan priyayi, abangan, dan santri,

klasifikasi ini terdapat dalam masyrakat jawa.

d. Tingkat usia: yaitu golongan anak-anak, remaja, dan orang

tua.

e. Okupasional (propesi atau pekerjaan) yaitu petani, pedagang,

seniman, buruh, pegawai negri, dan sebagainya.

f. Tingkat sosio-ekonomi: yaitu orng kaya, menengah, dan

miskin.

g. Jenis kelamin: yaitu wanita, pria, dan sebagainya.

37

Amarullah Ahmad,(ed), Dakwah Islam dan Perbuatan Sosial,

(Yogyakarta: PLP2M, 1985). Cet, ke-2. h. 300

Page 38: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

h. Masyarakat khusus: yaitu tuna susial, tuna wisma, tuna karya,

narapidana, dan sebagainya.38

Masing-masing kelompok masyarakat tersebut memiliki

karakteristik yang berbeda. Hal ini menurut adanya sistem dan metode

dakwah yang berbeda pula. Dengan demikian, kegiatan dakwah akan lebih

efektif dan efesien jika penggunaan sistem dan metodenya sesuai dengan

kelompok masyarakat yang menjadi sasaran dakwah.

c. Materi Dakwah

Pada dasarnaya materi dakwah, tidak lain adalah Al-Qur’an dan Al-

Hadits sebagai sumber utama yang meliputi: aqiadah, syariah, dan akhlak

dengan berbagai macam cabang ilmu yang diperoleh darinya.39

Materi dakwah tergantung pada tujuan dakwah yang hendak dicapai,

namun secara umum bahwa materi dakwah adalah mencangkup ajaran

Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber ajaran

Islam. Karena sangat luasnya ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an

dan Hadits, maka da’i harus cermat dan mamapu dalam memilih materi

yang akan disampaikan kepada mad’u dengan mempertimbangkan situasi

dan kondisi masyarakat.

Barmawi Umay lebih spesifik menjelaskan bahwa materi dakwah

yaitu:

38

H.M. Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Penghantar Studi, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2000), Cet, ke-5, h. 3-4

39 Ibid, h. 7

Page 39: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

a. Akidah, menyebarkan dan menanamkan pengertian akidah

Islamiyah yang berpangkal dari rukun Iman yang prinsipil dan segala perincianya.

b. Akhlak,yaitu menerangkan akhlakul karimah (akhlak yang mulia) dan akhlak madzmumah (akhlak yang tercela) dengan segala dasar,

hasil dan akibatnya kemudian diikuti dengan contoh-contoh yang telah berlaku dalam sejarah.

c. Ukhuwah, yaitu menggambarkan persaudaraan yang dikehendaki Islam antar penganutnya sendiri serta sikap pemeluk Islam terhadap

golongan lain (non Islam).

d. Ahkam, yaitu menjelaskan aneka ragam hukum yang meliputi soal-

soal ibadah, muamalah, awal al-sahsiyah yang wajib diamalkan

oleh muslim dan masalah lainnya.

e. Pendidikan, yaitu melukiskan sistem pendidikan Islam yang telah

dipraktikan oleh tokoh-tokoh pendidikan Islam dimasa sekarang

dan masa yang akan datang.

f. Sosial, yaitu mengemukakan bagaimana solidaritas menurut hukum

agama, tolong menolong, kerukunan hidup sesuai dengan ajaran

Islam dan hadits-hadits Nabi.

g. Kebudayaan, yaitu memupuk bentuk-bentuk kebudayaan yang tidak

bertentangan dengan norma-norma agama, mengingat pertumbuhan

kebudayaan dengan sifat asimilasi dan aktualisasi sesuai ruang dan waktu.

h. Kemasyarakatan, yaitu mengurangi kontruksi masyarakat yang penuh berisi ajaran Islam dengan tujuan keadilan dan kemakmuran

bersama. i. Amar ma’ruf, yaitu mengajak manusia untuk berbuat baik agar

memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. j. Nahi munkar, yaitu melarang manusia dari berbuat jahat agar

terhindar dari malapetaka yang akan datang.40

Da’i atau da’iah dalam menyampaikan dakwahnya baik melalui lisan

maupun tulisan harus sesuai degan materi yang akan disamapaikannya pada

mad’u, untuk menjalankan perintah Allah SWT.

d. Tujuan Dakwah

40 Amarullah Ahmad, ed, Dakwah Islam dan Perbuatan Sosial,

(Yogyakarta: PLP2M 1985), Cet, ke-1, h. 300

Page 40: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Tujuan dakwah adalah merupakan salah satu faktor yang sangat penting

dengan tujuan itulah dapat dirumuskan suatu landasan tindakan dalam

pelaksanaan dakwah.41

Sedangkan tujuan dari kegiatan dakwah adalah untuk memanggil kepada

syariat dan memecahkan persoalan hidup perseorangan atau persoalan berumah

tangga, berjamaah, bermasyarakat, berbangsa, bersuku bangsa, bernegara, dan

berantara negara. Dakwah juga bertujuan memanggil, kepada fungsi hidup,

sebagai hamba Allah, diatas dunia terbentang luas ini yang berisikan manusia

sebagai jenis dan bermacam kepercayaannya, yakni fungsi sebagai syuhada

‘ala an-nas,menjadi pelopor dan pengawas bagi umat manusia. Dakwah juga

dapat memanggil kepada tujuan hidup yang hakiki, yakni menyembah Allah.42

Syekh Ali Mmahfudz merumuskan, bahwa tujuan dakwah ada lima

perkara yaitu:

1. menyiarkan tuntunan Isalm, membetulkan aqidah dan meluruskan amal

perbuatan manusia, terutama budi pekertinya. 2. memindahkan hati dari kesadaran jelek kepada kesadaran yang naik.

3. membentuk persaudaraan dan menguatkan tali persatuan diantara kaum

muslimin.

4. menolak faham ateisme, dengan mengimbangi dengan cara-cara mereka

bekerja.

5. menolak syubhat-syubhat, bid’ah dan khutafat atau kepercayaan yang

tidak bersumber dari agama dengan mendalami ilmu usulluddin.43

41

H. Hasanuddin, Hukum Dakwah (Tinjauan Aspek dalam Berdakwah di

Indonesia) ( Jakarta: PT. Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 33

42 M. Natsir, Dakwah dan Pemikirannya, (Gema Insani press, 1999), Cet.

Ke-1, h. 70

43 H. Hasanuddin, Hukum Dakwah (Tinjauan Aspek dalam Berdakwah di

Indonesia) ( Jakarta: PT. Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 34

Page 41: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Selain itu dakwah juga bertujuan untuk menumbuhkan pengertian,

kesadaran, penghayatan, dan pengamalan, ajaran agama yang dibawakan oleh

aparat dakwah atau penerangan agama.44

Menurut M. Bahri Ghazali dalam bukunya Dakwah Komunikatif, tujuan

dari kegiatan dakwah terbagi dari dua tujuan, yakni tujuan jangka pendek dan

tujuan jangka panjang.

1. Tujuan jangka pendek

Tujuan jangka pendek dari kegiatan dakwah adalah untuk memberikan

pemahaman tentang Islam kepada masyarakat sasaran dakwah itu. Dengan

adanya pemahaman masyarakat tentang Islam, maka masyarakat akan

terhindar dari sikap dan perbuatan yang munkar dan jahat.45

2. Tujuan Jangka Panjang

Tujuan panjang dari kegiatan dakwah ialah: untuk mengadakan

perubahan sikap masyarakat, sikap yang dimaksud adalah prilaku-prilaku yang

tidak terpuji bagi masyarakat yang tergolong kepada kemaksiatan yang

tentunya membawa kepada kemudharatan dan mengganggu ketentraman

masyarakat lingkungannya.46

Tujuan dakwah menjadi tujuan utama (jangka panjang) dan tujuan

perantara (jangka pendek). Yang dimaksud tujuan utama (jangka panjang)

yaitu terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.

Sedangkan perantara (jangka pendek) yaitu nilai-nilai yang dapat

44

Arifin,M, Ed, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2000), Cet. Ke-5, h. 34.

45 M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif, ( Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,

1997), Cet, ke-1, h. 5 46

Ibid., h.7.

Page 42: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan yang diridhai Allah masing-

masing sesuai dengan segi atau bidangnya

Dari uraian-uraian tujuan dakwah diatas, maka penulis menyimpulkan

bahwa tujuan yang ideal yang ingin dicapai oleh dakwah Islam adalah

menuntun manusia agar memperoleh kebahagiaan hidup, kesejahteraan baik di

dunia maupun diakhirat dan terhindar dari kesulitan-kesulitan baik ketika

hidup maupun mati. Untuk memperoleh semua ini, manusia membutuhkan

pedoman yang akan menuntun kehidupan mereka.

e. Metode Dakwah

Dari segi bahasa “metode” berasal dari kata yaitu”meta” (melalui)

dan”hodos”(jalan,cara).47 Dengan demikian dapat kita artikan bahwa metode

adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.

Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode berasal dari bahasa Jerman

methodica artinya ajaran tentang metode. Dalam bahasa yunani, metode

berasal dari kata methodos artinya jalan yang dalam bahasa arab disebut

Thariq.48

Metode dakwah adalah cara-cara yang dipergunakan oleh seorang da’i

untuk menyampaikan materi dakwah, yaitu al-Islam atau serentetan kegiatan

47

M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Bumi Aksara, 1991), cet.

Ke-1. h.61

48 H. Hasanuddin, Hukum Dakwah (Tinjauan Aspek dalam Berdakwah di

Indonesia) ( Jakarta: PT. Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 35

Page 43: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

untuk mencapai tujuan tertentu.49

Apabila kita artikan secara bebas metode

adalah cara yang telah diatur dan melalui proses pemikiran yang untuk

mencapai suatu maksud.

Bentuk-bentuk metode dakwah, seperti dikutip dalam Al-Qur’an surat

An- Nahl ayat: 125:

gh�� i*+,�- f/e�j)k )l�+m�n �U)☺p��=V�m �U#S�0"�)☺=���

�U� ��U�=V q ��W=��G )7�� 5�r\��m sn�Q �������� i >?�-

)ltm�n ��NQ u�+2�0�� �)☺�m >/�v ��0 w���e�j)k q ��NQ�� u�+2�0��

�;J�G�E�W�☺=��m �vx�f Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa

yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui

orang-orang yang mendapat petunjuk.(Q.S. An-Nahl: 125).

Pada ayat tersebut terdapat tiga metode yang dapat digunakan dalam

berdakwah yaitu:

1. Metode Al-Hikmah “Kebijaksanaan atau Adil”Yaitu suara cara atau

pendekatan yang dilakukan oleh seorang da’i kepada mad’unya

dengan kebijaksanaan, sikap kasih sayang dan proporsinya.

2. Metode Mau’idzhatil Hasanah “Nasihat yang Baik”

Yaitu suatu cara penyampaian pesan oleh seorang da’i kepada

mad’unya dengan memberikan nasehat-nasehat yang baik atau

memberikan peringatan, kata-kata ucapan atau teguran yang baik dan

tidak menyinggung perasaan mad’u sehingga mad’u tidak merasa

dipaksa dalam menerima pesan-pesan dakwah.

49 Wardi bachtiar, Metodelogi Penelitian Ilmu Dakwah (Jakarta: PT. Logos

Wacana Ilmu, 1997) h. 34

Page 44: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

3. Metode Al-Mujadalah Billati hiya ahsan “Berdebat, berdiskusi”

Yaitu penyampaian dakwah yang dilakukan dengan cara berdebat atau

bertukar pikiran secara baik, bertukar pikiran disini dapat dilakukan

berbagai bentuk dialog, diskusi, seminar dan lain-lain. Dengan tujuan

satu sama lain mengerti serta mempelajari ajaran-ajaran yang satu

dengan yang lainnya secara luas untuk menghapus sifat sombong

kepada ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang.50

Dari ketiga metode di atas dapat disesuaikan dengan kondisi dan

tingkat pemahaman masing-masing jamaahnya, dan bahkan implikasinya

yang lebih parah akan semakin menjauhkan mereka dari ajaran agama.

Metode dakwah juga bukanlah satu-satunya kunci kesuksesan akan tetapi

keberhasialn dakwah ditunjang dari seperangkat syarat baik dari pribadi da’i

subyek dakwah ataupun lainnya.

Selain metode-metode di atas ada juga metode-metode lain yang dapat

dipadukan dengan metode-metode yang telah digariskan dalam surat An-

Nahl tadi, yaitu seperti:

1. Metode Ceramah ( Retorika Dakwah )

Ceramah adalah suatu teknik atau metode dakwah yang banyak

diwarnai oleh ciri karakteristik bicara oleh seorang da’i pada suatu aktivitas

dakwah. Ceramah dapat pula bersifat propaganda, kampaye, berpidato

(retorika), khutbah, sambutan, mengajar dan sebagainya.51

50 Ghazali Darussalam, Dinamika Ilmu Dakwah Islamiiyah, (Malaysia:

Nur Niaga SDN BHD, 1999), Cet ke-1, h.28-30

51 Asmuni, Syukur, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-

Ikhlas, 1983), h. 104

Page 45: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Metode ceramah sebagai salah satu metode atau teknik berdakwah

tidak jarang digunakan da’i-da’i ataupun para utusan Allah dalam usaha

menyampaikan risalahnya dan terbilang usaha tersebut akan efektif dan tepat

bilamana:

a. Objek atau sasaran dakwah berjumlah banyak.

b. Penceramah (da’i) orang yang ahli berceramah dan

berwibawa.

c. Sebagai syarat dan rukun suatu ibadah, seperti khutbah jum’at,

hari raya.

d. tidak ada metode lain yang dianggap paling sesuai

dipergunakan.52

Metode ceramah dapat disebut sebagai metode dakwah tradisional

dimana seorang da’i mendominasi situasi, jadi semua kendali dipegang oleh

da’i dan audiens hanya menjadi pendengar saja tanpa ada kesempatan untuk

berkomentar. Jadi materi yang diberikan oleh seorang da’i tidak ada timbal

balik dari mad’unya. Metode ini sangat tepat apabila jamaah yang dihadapi

merupakan kelompok yang berjumlah besar. Kelebihan metode ini antara lain

adalah dalam waktu singkat dapat dicapai materi sebanyak-banyaknya,

sedangkan kekurangannya adalah jika penceramah tidak memperhatikan lagi

psikologis jamaahnya, maka ceramah dapat bersifat membosankan.

2 Metode Tanya-Jawab

52

Ibid. 106

Page 46: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Metode tanya jawab adalah penyampaian materi dakwah dengan cara

mendorong sasarannya (objek dakwah) untuk menyatakan suatu masalah

yang dirasa belum dimengerti dan da’inya penjawabnya. 53

Metode ini dimaksudkan untuk melayani masyarakat sesuai dengan

kebutuhannya. Sebab dengan bertanya berarti orang ingin mengerti dan dapat

mengamalkannya. Oleh karena itu jawaban pertanyaan sangat diperlukan

kejelasan dan pembahasan sedalam-dalamnya metode ini sering juga

dilakukan disaat Rasullah SAW.

Berdasarkan bentuk-bentuknya penyampain metode dakwah dapat

dikelompokan dalam tiga katagori, yakni:

a. Bi al-Lisan

Dakwah bi al-lisan adalah suatu bentuk dakwah yang dilaksanakan

melalui lisannya, metode ini sangat umum digunakan oleh para da’i di

dalam ceramah, pidato, khutbah, diskusi, nasihat dan lain-lain.

b. Bi al-Hal

Dakwah bil hal adalah dakwah yang dilakukan dengan perbuatan

nyata yang meliputi keteladanan. Metode dakwah ini dapat dilakukan

oleh setiap individu tanpa harus memiliki keahlian khusus dalam

bidang dakwah. Dakwah bi al-hal dapat dilakukan misalnya dengan

tindakan nyata yang dari karya nyata tersebut hasilnya dapat dirasakan

secara konkret oleh masyarakat, seperti pembangunan Rumah Sakit

atau fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk kemaslahatan umat.

c. Bi al-Qalam

53

Ibid. h. 124

Page 47: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Dakwah bi al-Qalam adalah dakwah yang dilakukan melalui

tulisan, dakwah ini memerlukan keahlian khusus dalam hal menulis dan

merangkai kata-kata sehingga penerimaan dakwah tersebut akan

tertarik untuk membacanya tanpa mengurangi maksud yang

terkandungnya di dalamnya, dakwah tersebut dapat dilakukan melalui

media massa seperti surat kabar, majalah, buku, buletin maupun lewat

internet.54

Menurut Slamet Muhaemin Abda, metode dakwah dapat dilihat dari

segi cara, jumlah audien dan cara penyampaian.

Metode dakwah dari segi cara, ada dua macam:

a. Cara tradisional, termasuk didalamnya adalah sistem ceramah

umum. Dalam cara ini da’i aktif berbicara, sedangkan komunikan

pasif. Komunikasi hanya berlangsung satu arah (one way

communication).

b. Cara modern, termasuk di dalamnya adalah diskusi, seminar dan

sejenisnya dimana terjadi komunikasi dua arah (two way

communucation).

Metode dakwah dari segi jumlah audien, ada dua macam:

a. Dakwah perorangan, yaitu dakwah yang dilakukan terhadap

orang secara langsung.

54 H. Hasanuddin, Hukum Dakwah (Tinjauan Aspek dalam Berdakwah di

Indonesia) ( Jakarta: PT. Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 39

Page 48: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

b. Dakwah kelompok, yaitu dakwah yang dilakukan terhadap

kelompok tertentu yang sudah ditentukan sebelumnya.55

f. Media Dakwah

Bila dilihat dari asal katanya, media berasal dari bahasa Latin yaitu

median yang berarti alat atau perantara, sedangkan menurut istilah, media

adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat perantara untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. 56

Dalam kamus istilah komunikasi, “media” berarti sarana yang

digunakan oleh komunikator sebagai saluran untuk menyampaikan pesan

kepada komunikan, apabila komunikasi jauh tempatnya, banyak jumlahnya,

atau keduanya. Jadi segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat bantu

dalam berkomunikasi disebut media komunikasi. Adapun bentuk dan

jenisnya beraneka ragam.57

Education Association mendefinisikan media sebagai benda yang

dapat dimanipulasikan, didengar, dilihat, dibaca, atau dibicarakan beserta

instrumen yang dipergunakan dengan baik.58

Antonio Gramsci melihat media sebagai ruang dimana berbagai

ideologi direpresentasikan. Ini berarti, disatu sisi media bisa menjadi sarana

55

Ibid h. 40

56

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-ikhlas, 1983), h. 163

57 Ghazali BC. TT., Kamus Istilah Komunikasi, (Bandung: Djambatan,

1992), h. 227

58 Asmawi, M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta:

Ciputat Pers, 2002), h. 11

Page 49: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

penyebaran ideologi penguasa, alat legitimasi dan kontrol atas wacana

publik. Namun disisi lain, media juga bisa menjadi alat resistensi terhadap

kekuasaan.59

Berdasarkan pengertian di atas, maka media dakwah segala sesuatu

yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang

telah ditentukan. Media dakwah yang dimaksud dapat berupa barang

(material), orang,tempat kondisi tertentu dan sebagainya.60

Media dakwah adalah peralatan yang dipergunakan untuk

menyampaikan materi-materi dakwah, pada zaman modern umpamanya:

Televisi, Radio, kaset rekaman, majalah, surat kabar, dan yang seperti disebut

di atas, termasuk melalui berbagai macam upaya mencari nafkah dalam

berbagai sektor kehidupan.

Menurut Asmuni Syukir dalam bukunya Dasar-dasar Strategi Dakwah

Islam, ada beberapa media yang dapat dijadikan sebagai media dakwah

diantaranya:

a. Lembaga- lembaga pendidikan formal

b. Lingkungan keluarga

c. Organisasi-organisasi Islam

d. Hari-hari besar Islam

e. Media massa (radio, televisi, film, buku, surat kabar, majalah,

internet, dan lain-lain).

59

Alex Sobur, analisis Teks Media, (Bandung: PT. Remaja Rosdakrya,

2001), h. 30.

60 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Islam, (Surabaya: Al-ikhlas,

1983), h. 176

Page 50: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

f. Seni budaya (musik, drama sastra, wayang kulit, dan lain-lain).61

Menurut Hamzah Ya’qub media dakwah diklasifikasikan menjadi

lima jenis yaitu:

a. Lisan, merupakan media yang paling mudah mempergunakannya

lidah dan suara.

b. Tulisan, media ini berfungsi untuk menggantikan keberadaan da’i

dalam proses dakwah, tulisan dapat menjadi alat komunikasi da’i

dan mad’u.

c. Lukisan, gambar atau ilustrasi, media ini berfungsi sebagai penarik.

d. Audio Visual, media ini dapat merangsang indera penglihatan dan

pendengaran mad’u.

e. Akhlak, yaitu langsung dimanifestasikan dalam tingkah laku da’i.62

Peranaan atau kedudukan media dakwah sangat penting dalam

menunjang tercapainya tujuan dakwah. Hal ini dikarenakan media dakwah

merupakan suatu elemen yang vital dan merupakan urat nadi dalam

totalitas dakwah. Artinya proses dakwah tanpa adanya media sangat sulit

mencapai hasil yang maksimal.63

Pengertian yang di atas menunjukan bahwa materi dakwah adalah

suatu yang penting dalam penyampai dakwah yang akan di sampaikan

61

Ibid, h. 179

62 Hamzah Yakub, Publisistik Islam : Teknik Dakwah dan Ledership

(Bandung: CV Diponogoro, 1982), h. 13

63 Ibid,. h. 14

Page 51: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

oleh seorang da’i kepada sasaran dakwahnya, yang sesuai dengan

ketentuan-ketentuan Islam atau Agama dalam mensiarkan ajaran Allah

menuju jalan yang lurus.

3. Landasan Hukum Dakwah

1. Hukum Dakwah

Hukum yang selalu menjadi pegangan dan elaksanaan pada

masyarakat, oleh karena itu masyarakat sadar atau tidak sadar hukum

adalah suatu yang tidak bisa dihindari, hukum apapun hukum apapun

konsekuensinya apabila melaksanakan ataupun melanggarnya hukum

tersebut. begitu jugaa hukum dakwah yang berpedoman pada Al-Qur’an

dan hadits.

Pada dasarnya para ulama sepakat bahwa dakwah Islam itu wajib

hukumnya, ada yang berpendapat wajib “a’in” artinya seluruh umat Islam

dalam kedudukan apapun tanpa kecuali wajib melaksanakannya dakwah,

dan ada pula yang berpendapat wajib “kifayah” artinya dakwah itu hanya

diwajibkan atas sebagian umat Islam yang mengerti saja seluk beluk

agama Islam.64

Tentang kewajiban dakwah ini, Syekh Muhammad Abduh,

cenderung kepada pendapat dakwah itu wajib “a’in” hukumnya dengan

alasan bahwa huruf “lam” yang terdapat pada kalimat

“waltakim”mengandung makna perintah yang sifatnya mutlak tanpa

64 Syamsuri Siddik, Dakwah dan Teknik Berkhutbah , (Bandung: PT. Al-

Ma’arif ,1981) h. 12

Page 52: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

syarat, sedangkan huruf “min” yang terletak pada kalimat “minkum”

mengandung makna “lilbayan” yang bersifat penjelas, menurut beliau

seluruh umat Islam dengan ilmu yang dimilikinya betapapun minimnya,

wajib mendakwahkan kepada orang lain, sesuai dengan ilmu dan

kemampuan yang ada padanya.65

Selanjutnya Fand Makruf Noor, menyatakan alasan lain yang

menetapkan hukunm dakwah fardu “a’in” memberikan penjelasan kata

“minkum” itu sebagai “baynah” (penjelas) dan”taukid” (menguatkan)

terdapat kata “waltakun”.66

Seperti dalam Firman Allah tentang hukum dakwah dalam surat

At-Taubah ayat 122

. Peryataan yang mengatakan dasar hukum berdakwah adalah

memang tidak diragukan lagi, yang menjadi persoalannya ketentuan wajib

itu. Ada sebagian ulama mengatakan waji “a’in” dan ada juga yang

mengatakan “fardhu kipayah”. perbedaan ini berkisar pada penafsiran

“min” pada ayat “minkum” yang terdapat pada surat Al-Imran ayat 104.

Dengan kedua pendapat tersebut . Hafi Ansori dalam risalahnya

mengemukakan bahwa kedudukan hukum berdakwah dapat digolongkan

kedalam 2 ( dua ) pandangan:

1. Fardhu kipayah, maksudnya kewajiban dakwah dapat dilakukan oleh

sebagian orang saja, atau apabila sekelompok orang telah melakukan,

maka sudah mewakili yang lainnya.

65

Ibid, h. 13

66 Farid Ma’ruf Noor, Dinamika dan Akhlak Dakwah,(Surabaya: PT. Bina

Ilmu, 1981) Cet. Ke-1, h. 7

Page 53: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

2. Fardhu ‘ain, maksudnya bahwa aktivitas dakwah menjadi kewajiban

setiap individu dari umat Islam dan kewajiban tersebut disesuaikan dengan

kemampuan dan posisi masing-masing.67

Dari penjelasan di atas maka hukum dakwah ada yang mengatakan wajib

setiap muslim tanpa di batasi ilmunya ada juga kewajiban individu muslim

dengan alasan kewajiban umat Islam yang memiliki keilmuan dan ada juga

kewajiban fardu ‘ain dan kifayah dan apabila tidak melakukannya berdosa.

67 Hafi Anshori, Pemahaman dan Pengalaman Dakwah, (Surabaya: Al-

Ikhlas, 1993) Cet. Ke-1, h. 66-68

Page 54: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

BAB III

SEKILAS TENTANG BIOGRAFI DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKAR

A. Riwayat Hidup Dra. HJ. Lutfiah Sungkar

Dra. Hj. Lutfiah Sungkar adalah seorang da’iyah yang berkebangsaan

Indonesia dari keturunan bangsa Arab. Beliau adalah putri ke lima dari

delapan bersaudara yaitu Zaenab, Samahah, Mark Sungkar, Rasyid Sungkar,

Nadjib Sungkar. Sedangkan kedua orang beliau yaitu, Fatimah dan Ali

Sungkar (almarhum). Beliau dilahirkan di Solo Jawa Tengah, tanggal 12 Juni

1947. Pada saat ini beliau tinggal di Komplek Larangan Indah, Jl. Mawar

Raya, Blok III 1 A Ciledug, Tangerang.

Beliau berumah tangga dengan H. Hasan Ali, dikaruniai Lima buah

hati tercinta yaitu, Riza, Shelly, Helmi, Faizah Deana, Noufel. Dan diberkati

Lima Belas cucu diantaranya; Fania Reza, Faris Munir, Nabil Munir, Farhan

Helmy, Syukriah Helmy, Sarah Munir, Khadijah Munir (Almarhumah),

Rahilla Munir (Almarhumah), Chalid Ali, Yusuf Nofel, Kamila Munir,

Fauzan Riza, Alisha Munir, Yasmin Nofel, Nabila Riza, Hamzah Riza, Syafik

Helmy.68

Pada masa usia kecilnya, Ibu Hj. Lutfiah Sungkar tidak jauh berbeda

dengan kebanyakan anak-anak pada umumnya. Seperti, bermain tebak-

68

Hasil Wawancara Hj. Lutfiah Sungkar, pada tanggal 17 Mei 2008,

tempat komplek Larangan Indah jalan Mawar Raya , blok tiga 1 A Ciledug.

Page 55: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

tebakan, hitung-hitungan, dan lain sebagainya. Namun Hj. Lutfiah Sungkar

mempunyai kelebihan yang sedikit dimiliki kebanyakan teman-temannya yang

lain seperti: hobbi membaca Al-Qur`an, Hadits, dan buku-buku Islami.

Kegemaran beliau dalam membaca dan menulis masih eksis sampai beliau

menjadi seorang da`iyah seperti sekarang ini.

Ibu Hj. Lutfiah Sungkar biasa dipanggil Fifi oleh teman-temannya

sewaktu masih kecil. Beliau dikenal sebagai anak yang sangat lucu dan pintar

hal ini diungkapkan beliau. Dengan memiliki sifat seperti itulah akhirnya

beliau disukai oleh kebanyakan teman-temannya.69

Sedangkan pendidikan

yang diberikan pihak keluarganya kepada beliau adalah pendidikan agama

yang sangat luar biasa yaitu, dengan jalan mendekatkan diri kepada Allah.

Sifat demokratis adalah salah satu cara yang selalu ditanamkan oleh pihak

keluarganya kepada beliau. Hal ini didasarkan atas kedisiplinan ilmu yang

dimiliki keluarga beliau.

Ibu Hj. Lutfiah Sungkar mempunyai keinginan yang sangat kuat untuk

menjadi seorang yang sukses dalam segala bidang ilmu pengatahuan.

Terutama ilmu tentang jalan mencapai Ridha Allah, dan melakukan hal-hal

yang tidak bertentangan dengan agama. Tanda-tanda hal seperti inilah telah

terlihat semenjak beliau masih usia anak-anak. Banyak aktifitas yang beliau

lakukan semasa masih sekolah diantaranya, membaca buku-buku agama,

umum, menulis, dan membaca Al-Qur`an.70

Hal ini di pertegaskan oleh anak

kandungnya sendiri yaitu Shelly. Yang sekarang bekerja sebagai asisten Hj.

Lutfiah Sungkar. Dalam wawancara penulis dengan Shelly mengatakan,

69

Ibid 70

Ibid.

Page 56: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

“Semasa mudanya beliau sering sekali mengisi berbagai aktivitas

diantaranya yaitu, dengan menuntut ilmu dan mengaji. Setelah beliau pulang

dari sekolah formal, beliau langsung melanjutkan aktivitasnya yang lain yaitu

mengaji. Hal itu juga dirasakan saya sewaktu dulu masih kecil”.71

Kegiatan beliau seperti itu masih terus berlanjut sampai akhirnya

beliau berumah tangga. Hal inilah yang membuktikan konsistensi beliau

dalam menuntut ilmu patut kita semua tiru. Seperti yang telah penulis jelaskan

di atas bahwa pada masa mudanya beliau sangat rajin menuntut ilmu bahkan,

sampai sekarang. “Kita jangan berhenti dan bosan dalam menuntut ilmu”(Hj.

Lutfiah Sungkar).72

Kalau dilihat dari silsilah (keturunan) orang tua beliau adalah orang

yang berpendidikan dari keturunan Bangsa Arab. Sebagai keturunan dari

Bangsa Arab, tentunya sangat disiplin sekali dalam mempelajari ilmu-ilmu

agama. Dalam mengembangkan dan memajukan ajaran agama Islam.

Pendidikan yang diberikan orang tuanya menjadikan beliau seorang yang

selalu prihatin dan peduli kepada keadaan disekelilingnya. Oleh karena itu,

beliau sangat di kenal dengan sosok pekerja keras dan pantang menyerah

dalam mempelajari ilmu-ilmu keagaman khusunya.73

71 Hasil wawancara penulis bersama Selly ( anak Hj Lutfiah Sungkar) pada

tanggal 17 Mei 2008, tempat komplek Larangan Indah jalan Mawar Raya , blok

tiga 1 A Ciledug.

72 Analisis Penulis Berdasarkan Observasi dan Wawancara, pada tanggal

17 Mei 2008, tempat komplek Larangan Indah jalan Mawar Raya , blok tiga 1 A

Ciledug.

73 Ibid

Page 57: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Sosok pribadi beliau yang dikenal dengan kepribadiannya yang teguh

dan kuat, akhirnya mendapat restu dan dukungan dari pihak keluarganya. Oleh

karena itu, pernyataan yang sempat beliau di ungkapkan bahwa, “Cita-citanya

memiliki arti yang sangat mulia”. Selain itu juga, beliau termotivasi dari

mantan suaminya, H. Hasan Ali, yang juga merupakan seorang da’i yang

berlatar belakang mempunyai ilmu agama yang tidak jauh berbeda dengan

keluaga beliau sendiri. Akan tetapi cita-cita beliau dan yang diiringi dengan

semangat tinggi, terkadang merasa kelelahan sebuah perjuangan yang beliau

hadapi. Tetapi dengan sifat sabar dan pantang menyerah yang beliau miliki,

akhirnya semuanya berjalan lancar dan berserah diri kepada Allah untuk

diberikan jalan keluarnya.

B. Pendidikan dan Karya-Karya Dra Hj Lutfiah Sungkar

1.Pendidikan Dra. Hj Lutfiah Sungkar

Hj. Lutfiah Sungkar dibesarkan di kota Solo Jawa Tengah. Setelah

tamat sekolah dasar ( SD) di Al-Irsyad di kota Solo Jawa Tengah, beliau

melanjutkan sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas

(SMA), di Al-Irsyad Solo Jawa Tengah. Akhirnya beliau melanjutkan

keperguruan tinggi Assafi’iyah Jakarta, di Fakultas Dakwah. Semasa berada

dibangku mahasiswi beliau sangat aktif mengikuti kegiatan-kegiatan ekstra

kampus seperti, Lembaga Dakwah, dan kegiatan-kegiatan lainnya.74

Setamatnya dari perguruan tinggi Assafi`iyah Jakarta, beliau

melanjutkan studinya di Al-Azhar Kairo. Disanalah beliau benar-benar belajat

74

Ibid

Page 58: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

memahami agama guna memperluas pengetahuan dakwahnya. Setelah di Al-

Azhar Kairo, akhirnya beliau masih melanjutkan studinya ke Australia di

Brookvale College, mengambil jurusan Retorika Umum. Di sana akhirnya

beliau menemukan dan memahami ilmu pengatahuan agamanya khusunya,

dibidang dakwah dengan sebuah Gelar.75

Beliau selain aktif dipendidikan formal juga aktif dipendidikan non

formal seperti, kursus salon, kursus merangkai bunga, kursus bahasa Inggris,

kursus sekretaris, yang mana bidang ini banyak perempuan yang meminati dan

hanya kaum perempuan saja.76

2. Karya-Karya Dra. Hj Lutfiah Sungkar

Selain mempunyai kegiatan berdakwah, beliau juga aktif berkarya

seperti, membuat tulisan (dalm bentuk CD). Namun aktivitas itu tidak

bertahan lama. Sekarang beliau lebih kepada pembuatan CD yang bersifat

bergambar (gambar beliau). Akan tetapi hal itu pun juga, tidak bertahan lama,

karena dengan adanya beberapa pertimbangan yang akhirnya memutuskan

untuk tidak dilanjutkan.77

Beliau mengatakan, untuk sementra ini tidak berkenan membuat buku

terlalu banyak, karena beliau takut nantinya kurang bertanggung jawab atas

apa-apa yang beliau tuangkan dalam sebuah tulisannya. Akan tetapi menurut

beliau suatu saat nanti akan berkarya lagi setelah siap menanggung atas semua

apa yang akan dituangkan dalam tulisannnya. Beliau adalah salah seorang

75 Ibid 76

Ibid 77

Ibid

Page 59: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

yang sangat berhati-hati dalam bertindak, karena beliau tidak mau mengambil

resiko dalam kehidupannya seperti, dengan membuat buku dan CD. 78

Bentuk tulisan (buku) yang sudah terbit:

1. Sholat Yang di Contohkan Rasullah SAW berikut doa-doanya.

2. Menggapai Rahmat Allah Melalui Sholat dan Do’a.

Dalam bentuk kepingan CD antara lain:

1. Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu

2. Seribu Satu Masalah Keluarga

3. Aku Bersyukur Jadi Wanita

Bimbingan yang beliau pimpin:

1. Umi Tour dan Travel ( Pemilik Travel Umrah Dan Haji )

2. Yayasan Alutfiah ( Pembimbing Umrah Dan Haji )

3. Majlis Ta’lim Khairunnissa ( Pemilik Majlis Ta’lim ). 79

Keberhasilan Dra. Hj Lutfiah Sungkar dalam dakwahnya tersebar luas

sampai kenegara Singapura. Hal itu tentunya tidak lepas dari bantuan mas

media cetak seperti majalah Hidayah, yang sampai sekarng masih beliau isui.

Bahkan sekarang majalah Hidayah telah membuat kompilasi khusus buku

yang isinya konsultan Hj Lutfiah Sungkar, tentu hal ini tentunya didapat atas

kerja baik beliau dengan majalah Hidayah setempat.

3. Perjalanan Dakwah Dra. Hj Lutfiah Sungkar

78 Ibid 79

Ibid

Page 60: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Perjalanan dakwah beliau adalah, berawal dari semangat yang sangat

kuat serta keinginan mencapai ridha Allah SWT. Dengan dukungan dan

pendidikan yang diberikan keluarga kepada beliau akhirnya sekarang menjadi

salah seorang da`iyah yang sangat dipandang oleh masyarakat luas. Pada

tahun 1982 beliau dikerunia seorang anak yang paling kecil yaitu, Noufel.

Berangkat dari sinilhah beliau menjalankan misi dakwahnya ke khalayak luas

sampai keluar negeri. Dan disamping itu beliau juga mengadakan pengajian

rutinitas dengan tetangga disekitar yang bertempat dikediman beliau. Awal

mulai menjalankan dakwah, beliau membuka Majlis Ta’lim di pertamburan

Jakarta, dari sanalah perjalan daklwah beliau hingga sampai sekarang terus

berjalan.

Selama ini kegiatan dakwah beliau masih terus berjalan. Mungkin

semua itu dakwah yang disampaikan beliau mendapat respon positif dari

kalangan masyarakat. Beliau tidak pernah datang atau menolak jika tiada

halangan seperti, urusan keluarga, sakit.

Dalam menyampaikan misi dakwahnya, beliau sering kali diundang

diberbagai kota seperti, Ciawi, Bogor, Bandung, Aceh, Mauk Tangerang,

Surabaya. Kalimantan tengah, Samarinda, Papua, Nusa Tenggara Barat, Bali,

Lombok, Samarinda, Mamuzu, dan Makasar.

Selain berdakwah di negeri sendiri, beliau juga sering mengisi atau

berdakwah di luar Negeri seperti, Malaysia, Singapura, Hongkong, Australia,

dan Saudi Arabia. Eksistensi dan kemampuan beliau dalam dunia dakwah

sudah tidak diragukan lagi. Walaupun notaben mad’u beliau ibu-ibu, tetapi

beliau mempunyai karismatik dalam berdakwah.

Page 61: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Sosok perjalanan dakwah Hj Lutfiah Sungkar begitu banyak hal-hal

yang tidak mudah untuk dilalui, akan tetapi karena beliau adalah seorang

da’iyah yang mempunyai semangat tinggi dalam menjalankan tugas

keagamaan, dan semua itu beliau lakukan hanya semata-mata mencari ridha

Allah SWT.

Dalam perjalanan dakwah beliau tidak terlepas dari Al-Qur’an sebagai

pedomannya. Namun demikian Hj Lutfiah Sungkar seorang da’iyah yang

berfaryatif dan mampuh menghibitualisme mad’unya. Dakwah Dra. Hj

Lutfiah Sungkar adalah dakwah yang sangat membimbing dan mendidik bagi

setiap masyarakat luas. Karena dakwahnya mengandung nilai-nilai keislaman

yang sangat tinggi sekali. Menurut Dra. Hj Lutfiah Sungkar, “Dakwah itu

kewajiban dalam Islam untuk menyampaikan. Bukan hanya seorang da’i atau

da’iah dan ulama saja melainkan setiap manusia yang sudah mampuh dan

mengetahui banyak tentang sesuatu yang harus disampaikan, pada intinya

adalah kebenaran Allah yang harus disampaikan itu wajib pada semua

orang”. kepala keluargapun wajib untuk menyampaikan pada istrinya dan

anak-anaknya, hal-hal yang mengenai kebenaran di jalan Allah dan yang

diridha’i oleh Allah SWT.

Menurut Dra. Hj Lutfiah Sungkar, “Jika itu kebenaran katakanlah

bahwa itu benar, dan jika itu salah katakanlah salah walaupun itu sulit’.

Beliau adalah seorang da’iyah yang banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia

pada umumnya yang orang banyak mengenal dimedia. Seperti apa yang

dicontohkan Rasul dan sesuai dengan Al- Qur’an dan Hdist. Jadi kebenaran itu

Page 62: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

tidak bisa untuk dipungkiri oleh setiap orang karena itu nyata, seperti karya-

karyanya yang lebih mengajak suatu kebenaran di jalan Allah SWT.

Dalam berdakwah sesungguhnya jangan pernah untuk ragu-ragu dalam

menyampaikan sesuatu yang harus disampaikan, seperti kata Rasullah

“sampaikanlah walaupun satu ayat “ itu adalah salah satu bukti bahwa

kewajiban setiap orang Islam untuk menyampaikan .

Akan tetapi dalam menjalankan aktifitas berdakwah tidak boleh adanya

paksaan atau memaksa kepada mad’unya, ataupun kepada sasaran dakwah

yang akan kita sampaikan, karena hal itu bisa dilakukan dengan cara pelan-

pelan dan melalui proses misalnya, mengajak seseorang untuk memakai

jilbab, jika yang diajak tidak mau, maka seorang da`i atau da`iyah harus sabar

untuk mengajakanya sehingga akhirnya orang tersebut mau untuk memakai

jilbab.80

Apa yang telah penulis uaraikan di atas menurut beliau, juga

merupakan salah satu dakwah, bukan hanya dengan ucapan saja melainka

dengan sikap da’i dan ajakan secara halus dan tulus. Begitu juga dakwah yang

dilakukan oleh Hj Lutfiah Sungkar.

Kesimpulan pemikiran dakwah menurut Hj Lutfiah sungkar adalah

kewajiban pada setiap umat Islam dalam menyampaikan pada setiap orang

yang wajib untuk disampaikan dan jangan pernah ragu dalam menyampaikan

kebenaran sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist yang telah ditentukan.

Pada saat ini banyak sekali da’i atau da’iyah yang bermunculan di

media cetak maupun media elektronik. Dan di daerah-daerah setempat pun

80

Ibid

Page 63: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

banyak da’i atau da’iyah yang popular. Mugkin karena para da`I atau da`iyah

diterima oleh masyarakat sekitar seperti, ustad Jefri Bukhari yang mendekati

anak-anak gaul atau pada anak-anak ABG remaja lainya, ustad Arifin Ilham

yang mana mad’unya adalah orang-orang tua dan bahkan semua kalangan,

karena beliau menggunakan metode dakwahnya dengan cara berdzikir, Aa

Ghyim dalam berkwah lebih banyak menyukai kalanagan ibi-ibu dengan

krismatiknya. Akan tetapi apa yang telah diuraikan menurut Hj. Lutfiah

Sungkar di atas tentang da’i atau da’iyah yang ideal adalah, bagaimana seorang

da’i atau da’iyah tersebut mampu dan bisa memahami terhadap audiensnya

yang dihadapinya. Selian itu Hj. Lutfiah Sungkar menyarankan agar da`i atau

da`iyah bisa memilih topik yang sesuai dengan pikrian jamaahnya (mad’u).

Mungkin dengan cara bisa memilih topik yang sesuai dengan mad’unya, akan

lebih besar keberhasilan bagi seorang da’i atau da’iyah dalam menyampikan

dakwahnya. Tetapi tidak semua da`i atau da`iyah yang bisa atau mampu

menjalankan aktifitas dakwahnya seperti yang diharapkannya, mungkin hanya

sebagaian da’i saja. Semua itu membutuhkan waktu dan proses yang panjang

seperti halnya Hj. Lutfiah Sungkar, proses beliau sebelumnya pernah

melakukan dakwahnya ke sekolah-sekolah, tetengga atau terdekat, dan lain

sebagainya.

Menurut pandangan menurut penulis bahwa, pribadi Hj. Lutfiah

Sungkar merupakan seorang da’iyah yang ideal, karena beliau mampu

merangkul khalayak luas seperti, ibu-ibu untuk semakin mendekatkan diri

kepada jalan yang diperintahkan Allah SWT . Seperti penulis uraikan di atas

bahwa, dakwah beliau tidak hanya di majlis-majlis saja, akan tetapi di media-

Page 64: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

media pun sampai sekarang masih dilakukan. Sampai akhirnya beliau

mendapat penghargaan sebagai seorang da`iyah yang profesional tinggkat

nasional.81

81 Hasil wawancara dengan manager Hj Lutfiah Sungkar (Shelly), 17 Mei 2008,

tempat komplek Larangan Indah jalan Mawar Raya , blok tiga 1 A Ciledug

Page 65: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

BAB IV

AKTIVITAS DAKWAH DRA. Hj LUTFIAH SUNGKAR

A. Bentuk-Bentuk Aktivitas Dakwah Hj. Lutfiah Sungkar

Dalam rangka melakukan suatu perubahan baik, yang baru maupun yang

lama dalam kegiatan dakwah, Hj Lutfiah Sungkar mengadakan berbagai

kegiatan yang pada umumnya mengarah kepada dakwah Islami. Pada saat

penulis melakukan penelitian, pengamatan, dan informasi tentang Hj Lutfiah

Sungkar, ada tiga kegiatan dakwah yang dilakukan oleh Hj Lutfiah Sungkar

diantranya;

1. Pengajian Umum

a. Peringatan-Peringatan Hari Besar Islam

Tradisi umat Islam di Indonesia pada setiap peringatan hari besar Islam

secara seksama mengadakan upacara yang di adakan di berbagai tempat, baik

yang bersifat pengajian, tablig akbar, maupun selamatan. Hal serupa juga

dilakukan Dra. Hj Lutfiah Sungkar seperti, peringatan hari-hari besar Islam

Nasional yang diisi dengan pengajian keagamaan yang dihadiri oleh banyak

para jemaah pengajian dari berbagai kota, seperti Bogor, Tangerang, Jakarta,

dan berbagai kota lainnya. Hari-hari besar Islam yang pernah diperingati oleh

Hj. Lutfiah Sungkar adalah seperti, tahun baru Hijriyah yang jatuh pada

tanggal 1 Muharam, peringatan Maulid Nabi besar Muhammad SAW. Pada

Page 66: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

tanggal 12 Rabiul awal, peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. pada

tanggal 27 Rajab, dan hari-hari besar Islam lainya.82

Peringatan hari-hari besar Islam Nasional harus dijadikan momentum

untuk mempererat ukhuwah Islamiyah yaitu, dengan melalui kegiatan yang

positif dan bermanfaat. Peringatan hari besar Islam dilaksankan di tempat

beliau, yaitu di Larangan Petukangan, Jakarta selatan, Cilandak (yayasan

Alutfiah). Kegiatan itu tidak tertutup bagi warga sekitar untuk ikut serta atau

meramaikan peringatan hari-hari besar tersebut.

b. Pengajian Mingguan Ibu-Ibu

Pengajian ibu-ibu yang dilaksanakan setiap hari Sabtu pagi mulai jam

10.00-12.00 siang oleh beliau, bertempat dikediaman sendiri, di Komplek

Larangan Indah, Jalan Mawar Raya Blok 03/1A Ciledug. Pengajian tersebut

lebih diprioritaskan hanya untuk para ibu-ibu yang sengaja diadakan pada

waktu pagi hari sampai siang hari, karena pada umumnya ibu-ibu adalah

bekerja dikantor merupakan hari libur yaitu di hari sabtu dan minggu, oleh

karena itu mereka yang tidak sempat untuk mengaji setiap harinya tetapi

mereka menyempatkan waktunya pada saat hari sabtu dan minggu merupakan

hari libur. tetapi Selain ibu-ibu pegawai ada juga ibu-ibu wiraswasta yang

menyempatkan waktunya untuk ikut mengaji, karena hari-hari libur seperti

hari sabtu inilah harus mengisi kekosongan dengan ikut mengaji.

Dalam materi yang diberikan beliau dalam pengajiannya yaitu masalah

fiqih, yang berhubungan dengan masalah sehari-hari, tentang masalah

82

Hasil wawancara dengan manager Hj Lutfiah Sungkar (Shelly), 17 Mei

2008, tempat komplek Larangan Indah jalan Mawar Raya , blok tiga 1 A Ciledug

Page 67: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

keluarga, tentang masalah shadakoh, berbuat baik pada orang, larangan

bergunjing, dan resikonya perbuatan di dunia balasan di akhirat nanti

Rujukan dalam dakwah yang beliau pakai adalah Al-Quran dan hadits,

pedoman beliau. sebagai rujukannya. Pada saat pengajian berlangsung ada sesi

tanya jawab bagi para mad’unya, dan beliau menjawab pertanyaan itu sesuai

yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadist. Tujuannya agar mad’u

mengerti dan tidak merasa bosan untuk terus mengaji. Setiap mad’u yang mau

mengaji wajib membawa Al-Qur’an beserta terjemahnya, bertujuan agar

mad`u lebih mudah untuk memahami dakwah yang dibawakan oleh beliau.

Penulis sendiri seringkali mengikuti pengajian beliau.

Saya tidak mau menyampaikan dakwah saya berdasarkan ta’liq atau

yang berdasarkan katanya dan tidak adanya bukti yang konkrit, tapi kalau

ada rujukannya, orang tidak akan berani mengelak, yang bicara Al-Qur’an

bukan saya berkata semata, karena harus ingat hidup itu tidak hanya disini.

tapi akhirat selamanya.83

Banyaknya ibu-ibu yang mengikuti pengajian beliau dalam setiap

bulannya mengalami perubahan yang signifikan, sampai sekarang jamaah

pengajian beliau diikiti kurang lebih 50 orang jamaah, bahkan sampai

sekarang jamaahnya terus bertambah. Mungkin belum ada pengajian sebelum-

sebelumnya pengajian yang beliau adakan di rumahnya, yaitu setelah

selesainya pengajian, beliau menjamu mad’unya dengan hidangan makan

siang, yang menunya setiap pertemuan berbeda-beda. Jadi setelah pengajian

selesai para ibu-ibunya di suruh untuk makan terlebih dahulu, sebelum pulang.

83

Hasil wawancara setelah mengaji di tempat kediaman beliau, Larangan-

Ciledug, Sabtu 28 April 2008

Page 68: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

2. Pengajian Khusus

a. Pengajian Melalui Media Cetak Dan Elektronik

Pengajian yang dilakukan oleh Hj Lutfiah Sungkar tidak hanya

melalui majlis-majlis ta’lim, melainkan juga lewat media massa seperti, media

elektronik atau pun media cetak yang sampai sekarang masih eksis.

1. Media Cetak

Pengajian melalui media cetak yang dilakukan oleh beliau yaitu lewat

rubrik konsultasi di Majalah Hidayah, yang terbit setiap dua minggu sekali.

Pengajian yang melalui media cetak ini yang di isi langsung oleh Hj. Lutfiah

Sungkar, yang mana pengajian ini diisi tanya jawab dengan berbagai

permsalahan hidup, pada umumnya masalah dalam rumah tangga, atau tentang

masalah hidup yang dihadapi para konsultan, kadang tentang masalah yang

merasa putus asa menghadapi ke hidupannya.

Dalam majalah Hidayah mengeanai rubrik konsultan yang di isi Hj.

Lutfiah Sungkar banyak simpatisan yang membutuhkan pengetahuan agama

yang tidak sempat untuk mengaji karena bermacam aktivitas yang padat dalam

kehidupan sehari-harinya, dan majalah Hidayah pun mendapat sambutan yang

cukup antusias dari masyarakat Indonesia pada umumnya, bahkan kenegara

tetangga pun seperti Malaysia, Singapura berlangganan Majalah Hidayah yang

diisi Hj. Lutfiah Sungkar.

Keberadaan beliau di dalam Majalah Hidayah sudah tidak terhitung

lamanya sampai sekarang. Karena Majalah Hidayah adalah media yang

berisikan tentang pesan-pesan dakwah yang berusaha mengajak kebenaran dan

Page 69: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

mencontohkan kronologis yang benar-benar terjadi, atau kisah-kisah nyata

bagi seseorang yang berbuat keburukan akan mendapatkan ganjaran yang

setimpal, bukan hanya didunia saja melainkan diakhirat nanti.

Penyampaian Dakwah beliau melalui Media cetak (Majalah Hidayah)

adalah seputar masalah agama yang sedang hangat terjadi pada masyarakat

sekarang ini, dan masalah yang dihadapi pada umumnya adalah masalah para

ibu, seperti permasalahan keluarga (suami istri), masalah kehidupan, semua itu

dilihat dari sudut pandang agama. Karena materi yang disampaikan beliau

menjadi daya tarik bagi para kaum wanita khususnya kaum ibu-ibu.

2. Media Elektronik

Selain mengisi pengajian-pengjian di beberapa Majlis Ta’lim, media

cetak, sekolah-sekolah, rumahan, dan kantoran. Hj Lutfiah Sungkar

melakukan dakwahnya di Radio Kayu Manis (RKM) Jakarta, sampai

sekarang. Materi yang beliau bahas adalah tentang jalan untuk mendekatkan

diri kepada Allah sesuai dengan perintah Al-Qur’an dan Hadist, semua itu

dilakukan hanya untuk mencapai ridha Allah SWT. Selain di Radio Kayu

Manis (RKM), beliau juga pernah mengisi ceramahnya di Radio Saudi Arabia

di kota Jeddah saat beliau melakukan ibadah Umrah84

.

Kegiatan dakwah Hj. Lutfiah Sungkar juga banyak dilakukan di

berbagai stasiun TV swasta di Indonesia dari dahulu sampai sekarang seperti,

TPI, INDOSIAR, SCTV. Yang masih ada rekamannya sampai saat ini adalah

INDOSIAR, pertama kali munculnya Hj Lutfiah Sungkar dalam ceramahnya

di TV swasta yaitu TPI. Dari sinilah mulai terangkat nama beliau di berbagai

84

Ibid

Page 70: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

media. Samapai saat ini beliau masih ceramah di SCTV, yang ditanyangkan

pada hari kamis jam 5.00 pagi dalam acara “ Pagi”. Materi yang disampaikan

seperti, masalah agama Islam yang benar dan di ridhai oleh Allah SWT.

b. Melalui Celluler Hand Phone ( HP )

Melihat perkembangan jaman yang semakin modern, membuat alat

elektronik semakin canggih dan mudah untuk dipergunakan. Hal itu terbukti di

jaman sekarang ini, di mana orang-orang sudah mengenal hand phone (HP)

atau telepon genggam sebagai salah satu alat kelancaran berkomunikasi.

Alat elektronik (telephon) seperti inilah salah satu alat yang dilakukan

oleh Hj. Lutfiah Sungkar dalam menyampaikan caramah atau dakwahnya.

Akan tetapi beliau juga sebagai narasumber dalam salah satu hand phone, dan

disanah beliau membuka layanan mengisi materi buat layanan bagi konsumen

yang membutuhkan siraman rohani, bagi seseorang yang mempunyai berbagai

kesibukan dapat menerima pesan-pesan keislaman dari beliau hanya melalui

telepon genggam saja. Dan pengajian melelui hand phone yang dilakukan oleh

Hj. Lutfiah Sungkar masih terus berjalan sampai sekarang, karena mengingat

peminatnya semakin bertambah banyak.

Adapun materi dakwah yang dibahas melalui telepon sesuai dengan

keinginan mad`u, karena dakwah ini sifatnya bukan berbentuk pengajian atau

bertatap muka langsung.

Page 71: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

B. Materi Dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar

Materi dakwah yang digunakan oleh Dra. Hj. Lutfiah Sungkar yang paling

utama bersumber dari Al-qur’an dan Hadits. Menurut beliau, Al-Qur`an dan

Hadits adalah sumber kebenaran yang paling hakiki dalam menata kehidupan.

Beliau juga berpendapat bahwa kedua sumber materi dakwah tersebut

merupakan hukum yang tidak dapat diganggu gugat.

Dari Al-Qur’an dan Hadits beliau mengembangkan banyak materi dakwah

seperti ajaran tentang beragam perintah dan larangan agama, kisah-kisah

teladan para nabi, serta hikmah-hikmah penting yang bisa dipetik dari

peristiwa-peristiwa masa lalu yang banyak diceritakan dalam Al-Qur’an dan

Hadits.

Disamping itu untuk menambah khasanah pengetahuan agama yang

menunjang dalam menjelaskan materi dakwah yang akan disampaikan, beliau

juga banyak membaca dari buku-buku pengetahuan agama seperti, karangan

Ibnu Katsir dan Imam Ghazali, serta beragam tafsir dari pengarang yang

berbeda-beda.

Dalam menyampaikan misi dakwahnya ke masyarakat luas beliau enggan

menyampaikan materi dakwah yang hanya berdasarkan wacana tanpa dalil yang

tidak atau bahkan kurang jelas. Sehingga dalam kaca mata seorang Hj. Lutfiah

Sungkar, Al-Qur’an dan Hadits merupakan sumber materi dakwah yang paling

pokok, karena apa yang diajarkan dalam kedua kitab yang masing-masing

memuat firman Allah SWT dan sabda nabi adalah sebuah kebenaran yang

diyakini secara universal dalam masyarakat muslim.

Page 72: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

C. Tujuan dan Sasaran Aktivitas Dakwah Dra. Hj Lutfiah Sungkar

Tujuan merupakan salah satu faktor penting dalam suatu organisasi,

adalah suatu kegagalan apabila suatu kegiatan dilakukan tanpa tujuan yang

hendak dicapai. Tujuan adalah landasan utama dan menjadi dasar bagi

penentuan sasaran dan strategi atau kebijaksanaan serta langkah-langkah

operasional suatu organisasi.85

Seperti yang sudah dijelaskan pada bentuk-bentuk aktivitas di atas,

bahwa Hj. Lutfiah Sungkar mempunyai tujuan yaitu, menyampaikan

kebenaran Allah dan Rasulnya86

Kegiatan tablig umum adalah bertujuan untuk syi’ar Islam (menyebar

luaskan agama Islam), dan untuk membentuk kesatuan umat Islam. sama

halnya dengan tujuan dakwah yang ingin dicapai oleh Hj. Lutfiah Sungkar.

Dengan berdakwah kepada beragam kalangan masyarakat, mulai dari

masyarakat kelas atas sampai menengah ke bawah dengan tingkat usia yang

berbeda-beda, Hj. Lutfiah Sungkar mengharapkan tersampaikannya pesan

dakwah dengan lebih merata dan efektif. Sehingga semakin banyak umat

Islam yang mampu memahami ajaran-ajaran agama dengan lebih mendalam.

Melalui dakwah yang banyak memaparkan kandungan isi Al-Qur’an

dan Hadits, Hj. Lutfiah Sungkar bermaksud mengakrabkan kedua kitab

tersebut kepada masyarakat muslim agar Al-Qur’an dan Hadits senantiasa

menjadi pedoman hidup bagi mereka.

85

Abd Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, ( Jakarta: Bulan

Bintang, 1993 ), cet. Ke-3. h. 19

86 Analisis penulis berdasarkan observasi dan wawancara, pada tanggal 15

Maret, tempat Larangan Ciledug, 2008

Page 73: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

D. Metode Dakwah Dra. Hj Lutfiah Sungkar

Dalam kegiatan dakwah, metode merupakan suatu bagian yang

menentukan berhasil atau tidaknya suatu aktivitas dakwah. Selain dapat

menentukan materi apa yang akan disampaikan, metode juga dapat

menentukan tahapan-tahapan apa yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan

dari aktivitas dakwah yang dilakukan.

Penggunaan metode-metode tersebut tergantung kepada bentuk-bentuk

kegiatan dakwah yang dilaksanakan Begitupun dengan metode dakwah yang

digunakan oleh Dra. Hj. Lutfiah Sungkar juga merujuk pada aktivitas dakwah

yang dilakukan. Selain itu beliau juga menggunakan metode dakwah yang

orientasinya bersumber pada sisi pendekatan terhadap mad’u. Dengan

demikian metode dakwah Hj. Lutfiah Sungkar dapat dibagi menjadi dua jenis

yaitu metode dakwah berdasarkan aktivitas dan metode dakwah berdasarkan

pendekatan.

1. Bentuk-Bentuk Metode Dakwah Berdasarkan Aktivitas.

a. Metode Dakwah Bil Lisan

Metode yang digunakan dalam aktivitas dakwah melalui perkataan atau

berkomunikasi langsung dengan mad’unya. Namun dari sekian banyak metode

dakwah Hj. Lutfiah Sungkar, lebih banyak menggunakan metode bil lisan

(ceramah), karena dengan menggunakan metode bil lisan atau ceramah bisa

menyampaian informasi atau pesan dakwahnya melalui perkataan “tabligh”

atau berkomunikasi langsung dengan mad`unya.

Page 74: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

b. Metode Persuasif Atau “Bil Hal”

Merupakan suatu metode yang digunakan oleh Hj. Lutfiah Sungkar,

karena dakwah “bil hal” adalah kegiatan dakwah yang dilakukan dalam bentuk

perbuatan nyata. Seperti halnya yang dilakukan Hj. Lutfiah Sungkar yang

selalu memberi contoh dengan berpakaian rapih dan tertutup, begitu juga anak

beliau yang kesehariannya menggunakan pakaian yang tertutup dan bercadar.

c. Metode Bil Qalam.

Dalam metode ini Hj. Lutfiah Sungkar berdakwah dalam suatu kegiatan

yang bentuk penyampainya, melalui tulisan seperti yang terkumpul dalam buku

beliau, “ Shalat Yang Dicontohkan Rasul SAW berikut Do’a-Do’anya, dan

Menggapai Rahmat Allah Melalui Shalat dan Do’a, juga mengisi rubrik

konsultasi di majalah hidayah”.

d. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab digunakan oleh Hj. Lutfiah Sungkar dalam dua

aktivitas dakwahnya. pertama, metode tanya jawab digunakan dalam dakwah

bil lisan, kedua, metode ini juga digunakan dalam aktivitas dakwah melalui

media cetak dan elektronik

2. Metode Dakwah Berdasarkan Pendekatan Pada Mad’u

a. Metode Al Hikmah ( kebijaksanaan)

Dalam dakwah beliau tidak hanya menyampaikan suatu materi pada

sasaran dakwah tapi melainkan beliau juga mempunyai jati diri yang begitu

rendah hati untuk menyampaikan suatu materi, sifat beliau bukan saja rendah

hati melainkan sosok pribadi yang begitu sahaja dan bijaksana terhadap

lingkungan yang ada disekitarnya, yaitu keluarga beliau bukan hanya keluarga

Page 75: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

melainkan juga terhadap mad’unya dan masyarakat sekitar, beliau selalu

memberikan patwanya dengan secara berhati-hati dan tidak pernah

memaksakan kehendak beliau tetapi beliau selalu mengajak dengan secara

perlahan dan lembut tidak langsung memaksa.87 Dan memberikan contoh yang

baik pada mad’unya memberi pilihan baik ataupun buruk, dengan pilihan itu di

harapkan mad’u untuk mengerti, semuanya di kembalikan pada mad’u dengan

pilihan tersebut.

b. Metode Mau’idzhatil Hasanah (nasihat yang baik)

Pada penyampain dakwah Hj. Lutfiah Sungkar banyak di sukai oleh

mad’unya karena beliau selalu memberikan contoh yang baik yang sesuai

dengan materi yang di sampaikan yaitu Al-Qur’an dan Hadist. beliau juga

selalu memberikan nasihat-nasihat yang baik bukan nasihat yang sebaliknya,

tetapi beliau suka memberikan pengertian yang mudah dan masuk akal, dan

secara perlahan, dengan kata-kata yang lembut dan baik juga mudah di terima

dengan nasihat yang baik, sasaran dakwahpun mersa tersirami hatinya,

sehingga ada yang mengeluh mengakui kesalahannya semasa hidup sampai

jamaah menangis di hadapan beliau, “ustadzah saya seorang sutradara disalah

satu stasiun televisi saya banyak bergaul dengan laki-laki dan disana

kebanyakan laki-laki, selama ini saya merasa berdosa besar karena setiap hari

saya melakukan masia,t saya merasa takut pada Allah”. Dan beliau

memberikan nasihat pada jamaah ini yaitu: “Ibu….kalau bisa jangan

melakukan lagi seperti itu karena hal itu sangat dilarang tapi kalau itu

87

Hasilwawancara, pada tanggal 15 Maret, tempat Larangan Ciledug,

2008

Page 76: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

mendesak dan tidak ada lagi pekerjaan sementara ini usahan ibu banyak

istigfar ingat pada Allah dan izin pada suami yang terpenting tapi lebih baik

pekerjaan itu di tinggalkan saja, kalau ibu bertaubat Allah maha pemaaf ”.88

Ucapan itu di sampaikan dengan begitu lembut dan tidak menyinggung

perasaan mad’unya.

c. Metode Al-Mujadalah Billati hiya ahsan (berdiskusi)

Dakwah yang di lakukan oleh Hj. Lutfiah Sungkar tiadak hanya

berbicara di podium saja tanpa adanya suatu keterlibatan mad’u untuk

menyampaikan aspirasinya. Namun, lain halnya Hj. Lutfiah Sungkar ketika

berdakwah selalu memberikan kesempatan pada mad’unya di sela-sela pada

saat berdakwah dengan pembahasan materi yang sedang dibahas. misalnya:

beliau sedang berdakwah membahas tentang larangan seorang perempuan

bersama laki-laki lain bukan muhrim. Ada seorang ibu bertanya? “ ustadzah

bagaimana? saya sering pulang bareng di mobil bersama teman kantor saya

seorang laki-laki, tapi saya di mobil tidak melakukan hal yang negatif hanya

ikut pulang saja, kebetulan rumah saya searah.”.Dan beliau juga menjawab “

Ibu…sebenarnya itu tidak boleh, karena pada saat di dalam mobil pasti ibu

berbicara dengan teman ibu dan bercanda-canda dan itu menimbulkan fitnah

karena sering terjadi seperti itu dan khawatir terjadi yang tidak di inginkan,

sebaiknya jangan lagi di lakukan ya bu… dan Agama jelas –jelas melarang

88

Hasil dari observasi penulis saat mengikuti pengajian pada tanggal 26

Juli 2008 tempat Larangan Ciledug.

Page 77: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

seperti itu.”.89

Setiap dakwah beliau pasti adanya tanya jawab atau diskusi

sebelum dakwahnya di tutup atau berakhir.

Jadi metode dakwah Hj. Lutfiah Sungkar disamping melakukan upaya-

upaya melakukan ceramah. Beliau juga melakukan tindakan ceramah pada

media cetak yang secara tidak langsung pada mad’u. Dan bahkan beliau terjun

langsung kelapangan dan berkumpul dengan masyarakat dalam menyampaikan

misi dakwahnya.

Namun dalam penerapan pada metode dakwah Hj. Lutfiah Sungkar

mempunyai kemampuan dalam penyampain dakwah kepada mad’u lain halnya

Hj. Lutfiah Sungkar menerapkan dakwah yang sesuai dengan metode dakwah

beliau menggunakan metode dakwahnya seperti : Al Hikmah, Al-Mujadalah

Billati hiya ahsan, Al-Mujadalah Billati hiya ahsan.

E. Tahapan-Tahapan Aktivitas Dakwah Dra. Hj. Lutfiah Sungkar

Dalam rangka melaksanakan tugas dakwah untuk menjadikan

kepribadian manusia (individu) yang kokoh, tangguh, serta utuh, sehingga

pada akhirnya dapat diterima oleh masyarakat luas demi untuk selamatan

dunia dan akhirat. Hal ini tidak terlepas dari sebuah tahapan yang harus

dilakukan oleh Hj Lutfiah Sungkar secara terus-menerus, terprogram dan

berjalan secara alamiah sampai saat sekarang ini masih terus berjalan.

89 Hasil dari observasi penulis saat mengikuti pengajian pada tanggal 26

Juli 2008 tempat Larangan Ciledug.

Page 78: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Adapun tahapan-tahapan yang ditempuh Hj. Lutfiah Sungkar sebagai

berikut:

1. Pendekatan atau Pembinaan

Pembekalan dai’ah Hj. Lutfiah Sungkar adalah tahapan sebelum

terjun langsung ke majlis-majlis dengan cara:

a. Menjadi figur Teladan

Bahasa perbuatan jauh lebih efektif dari pada kata-kata. Usahakanlah

yang kita ucapkan sesuai dengan perbuatan kita (as-Shaf: 2-3), “Hai orang-

orang yang beriman, mengapa kamu katakana apa yang tidak kamu perbuat,

amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak

kamu kerjakan”. Seperti apa yang telah di lakukan oleh Hj. Lutfiah Sungkar

sebelum melakukan dakwah selalu mengeluarkan kata-kata yang baik

terhadap siapapun baik dilingkungan keluarga maupun di masyarakat, dan

jika beliau mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas beliau selalu

mengucapkan Istigfar dan meminta maaf kepada Allah SWT. Beliau juga

selalu mengajurkan pada ma’u ketika ceramah agar berbicara yang baik-baik

saja dan yang penting saja. Apa lagi bergunjing itu sangt di larang oleh Allah

SWT.

b. Berdakwah Dengan Ilmu Pengetahuan

Berdakwah dengan ilmu pengetahuan dan penuh persahabatan,

seperti dalam surat an-Nahl 125, “Serulah (manusia) kepada jalan

Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka

Page 79: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

dengan cara yang baik, sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih siapa

yang tersesat dari jalannya. Dan Dialah yang lebih baik mengetahui orang-

orang yang mendapatkan petunjuk”. Dalam dakwah Hj.Lutfiah Sungkar

tidak hanya dakwah, tapi beliau dengan persiapan ilmu yang di pelajari,

semasa sekolahnya dan didikan pada masa kecil dari orang tua beliau, beliau

berdakwah berdasarkan ilmu yang di pelajari seperti Al-Qur’an dan Hadits,

buku-buku Ibnu Kasir dan Imam Ghajali, khususnya buku-buku bidang

agama.

c. Berbicara dengan Baik

Islam memerintahkan umatnya untuk beradab dan beretika dalam

berbicara.90

Bahasa yang terbungkus dan penuh kesopan santun, lemah

lembut dalam bertutur sapa, halus dalam tutur kata serta menyejukan hati

adalah kunci keberhasilan seorang da’i dalam merebut simpati. Hj. Lutfiah

Sungkar selalu berbicara baik pada siapa pun yang beliau ajak bicara pada

anak kecil sekali pun, karena kata beliau berbicara baik merupakan suatu

ibadah, tapi beliau menerapkan seperti ini sebelum beliau menjadi seorang

da’iah dan menerapkan pada keluarga beliau. 91

Dalam berdakwah harus

memberikan contoh yang baik, seperti halnya perkataan dalam penyampain

dakwah dan dikehidupan sehari-hari, begitu juga halnya yang dilakukan

oleh Hj. Lutfiah Sungkar dan keluarganya.

2. Mengatur Jadwal Dakwah

90

Suparta Munzier, Hefni Harjani, Metode Dakwah ( Jakarta: Prenada

Media 2003) cet. Ke-1. h. 112

91 Hasil wawancara, 17 Mei 2008, Tempat Larangan Ciledug

Page 80: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Jadwal dakwah Hj. Lutfiah Sungkar tentunya disesuaikan dengan

kegiatan yang lain,kalau bisa cukup dengan menyatat dan datang ketempat.

Walaupun tidak bisa, disesuaikan kembali. 92

3. Pendekatan Kepada Masyarakat

Langkah awal ketika ceramah Hj. Lutfiah Sungkar adalah dengan

menguasai suasana podium (tempat penyampain ceramah) yaitu beliau harus

mampu mengambil simpati mustami (pendengar atau jamaah). Hal ini dapat

dilakukan dengan cara:

a. Menggunakan bahasa ungkapan lain logika-logika yang mudah dicerna

oleh jamaah. Usahakan jelaskan serinci mungkin materi yang

disampaikan.

b. Menggunakan teknik retorika tangan yang sesuai dengan kadar bahasa

yang diungkapkan.

c. Mengatur intonasi nada (tinggi atau rendah) sesuai semaksimal mungkin

agar dapat dibedakan antara nada keras atau tinggi, dan lembut atau

pelan.

d. Menggunakan unsur gurauan atau

e. Canda yang sehat dan bersahabat.93

Hj. Lutfiah Sungkar dalam kehidupan sehari-harinya selalu

memberikan contoh yang baik pada masyarakat dengan mendirikan majlis

ta’lim di dekat rumah beliau, sebagai tempat pengajian dan terbuka untuk

siapa saja dan pengajarnya pun siapa saja.

92 Hasil wawancara dengan Shelly Menejer Hj.Lutfiah Sungkar 17 Mei

2008 93

Ibid

Page 81: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

4. Evaluasi Dalam Aktivitas Dakwah

Evaluasi dilakukan Hj. Lutfiah Sungkar, Setelah usaha yang sangat

intensif dalam berdakwah beliau laksanakan, maka beliau tidak lupa untuk

memohon bantuan (dalam do’a) pada Allah agar ceramah beliau benar-

benar diterima dengan baik dan dilaksanakan oleh masyarakat. Kemudian

beliau meminta maaf setelah ceramah kepada mad’u, dan meminta maaf

kepada Allah SWT.94

Dengan adanya evaluasi para da’i dapat

memeprbaiki diri dengan lebih baik.

F. Dakwah Dra. Hj Lutfiah Sungkar

Dengan melakukan analisis diskriptif maka diketahui kekuatan atau

pendukung dakwah yang dimiliki Hj. Lutfiah Sungkar yaitu dari segi

internal, latar belakang pendidikan beliau adalah Sarjana Islam, sehingga

ilmu pengetahuan yang beliau miliki tentu cukup memadai untuk melakukan

dakwah. Sedangkan dari segi konsentrasi beliau berdakwah, sudah semenjak

masih mahasiswa, Sehingga beliau bisa melakukan metode dakwahnya

berkembang sampai sekarang.

Latar belakang pendidikan adalah ilmu dakwah dan retorika. Jadi

materi dakwahnya bukan hanya tentang akhlak tetapi juga kajian-kajian Al-

Qur’an terutama hukum dalam Islam, yang berlaku bagi semua manusia.

Sehingga masyarakat di beri pencerahan dari segi materi yaitu materi dari

Al-Qur’an dan Hadits.

94 Hj. Lutfiah Sungkar Wawancara Pribadi,tanggal 17 Mei 2008

Page 82: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Kemudian dari segi eksternal (segi masyarakat), tentunya ada

kegairahan untuk memperdalam dan membutuhkan sentuhan-sentuhan

keagamaan khususnya, dikalangan para ibu-ibu rumah tangga yang sibuk

dalam berbagai aktivitasnya di kantor dan pegawai negeri.

Dalam setiap melaksanakan kegiatan dakwah, maka tidak heran dan

tidak mustahil akan ditemukan masalah-masalah yang dapat menghambat

kelancaran dalam menyampaikan meteri dakwahnya baik, itu faktor dari

internal maupun dari eksternal.

Adapun hambatan-hambatan dari dalam (internal) yang dialami Hj.

Lutfiah Sungkar adalah masalah yang sudah beranjak usia lanjut. Adapun

profesi kesibukan keseharian beliau disamping sebagai juru dakwah, beliau

juga pembimbing Haji dan Umrah di Ummi tour Travel, sehingga terkadang

aktivitas dakwah yang dilaksanakan tidak mencapai sasaran dan tujuan

dakwah yang diharapkan secara maksimal.

Hambatan dari faktor eksternal adalah respon dari kebanyakan

masyarakat yang bersikap tidak peduli terhadap berbagai aktivitas dakwah

yang dilaksanakan oleh Hj. Lutfiah Sungkar. Di tambah lagi dengan

tayangan media massa yang mengekspos beliau mengenai perceraian dengan

mantan suaminya, sehingga masyarakat menjadi berubah tidak seperti yang

diharapkan beliau. Jadi disinilah tantangan bagi seorang juru dakwah

khususnya, Dra. Hj lutfiah Sungkar sebagai manusia biasa. Untuk

menanggulangi hambatan-hambatan internal Hj. Lutfiah Sungkar (dalam hal

kesehatan), beliau telah melakukan berbagai upaya mencoba merintis

Page 83: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

kegiatan dakwahnya dari kalangan orang terdekat dari pihak keluarga

sendiri.

Sedangkan untuk menanggulangi hambatan-hambatan yang bersifat

eksternal seperti yang telah disebutkan di atas, Hj. Lutfiah Sungkar berusaha

memberikan pengertian kepada warga masyarakat bahwa, kiprahnya atau

aktivitas dakwah yang dilakukannya adalah semata-mata untuk

melaksanakan perintah Allah SWT yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an,

yaitu untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.

Dra. Hj Lutfiah Sungkar juga menyadari bahwa aktivitas-aktivitas

dakwah yang dilakukannya tidak langsung dapat diterima oleh masyarakat

luas. Namun beliau terus menerus berusaha setahap demi setahap untuk

menyakinkan masyarakat tentang kebenaran yang disyi’arkan dalam

dakwahnya.95 Karena ketika permulaan bahkan hingga akhir hayat Rasullah

SAW, selalu mendapatkan berbagai macam tantangan dan hambatan dalam

usaha beliau untuk menyi’arkan agama Allah SWT, kepada segenap manusia

yang ada di muka bumi. Hal yang memberi motivasi beliau untuk tetap

melakukan perjuangannya.

Perjuangan Hj. Lutfiah Sungkar bukan suatu hal yang mudah, karena

umat Islam seperti di kota metropolitan seperti sekarang ini yang sangat

rentan dengan pengaruh-pengaruh negatif yang timbul, hal ini dipengaruhi

budaya asing yang lebih condong bersifat negatif akan membawa perubahan

terhadap tingkah laku umat Islam itu sendiri.

95

Shelly, Menejer Hj. Lutfiah Sungkar, Wawancara Pribadi,Jakarta, 17

Mei 2008.

Page 84: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Dengan demikian keberadaan Hj. Lutfiah Sungkar, diperlukan sekali

di tengah-tengah kehidupan masyarakat sekarang ini dalam upaya

memberikan pencerahan demi memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat

dalam melaksanakan dakwahnya kepada jalan yang dirhidai Allah dan

Rasul-Nya.

BAB V

PENUTUP

Dari uraian atau analis diskkriftif penulis tentang kiprah Hj. Lutfiah

Sungkar dalam pelaksanaan tugas dakwahnya dapat penulis simpulkan adalah

sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Dra Hj Lutfiah Sungkar memberikan pandangan dalam kegiatan dakwahnya

yaitu bahwa, dakwah yang selama ini beliau lakukan adalah merupakan

suatu pengabdian terhadap Allah SWT dengan penuh keikhlasan semata

untuk menyampaikan misi dakwah beliau, dan bentuk dakwah yang beliau

gunakan adalah bil lisan, bil qalam, bil hal. Oleh karena itu, kewajiban

berdakwah bukan hanya seorang da’i atau da’iyah saja melainkan juga

setiap orang muslim mempunyai kewajiban yang sama dalam hal mengajak

orang lain kepada jalan kebaikan dan melarang kejalan yang bertentangan

dengan ajaran agama.

Page 85: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

2. Kiprah atau kegiatan dakwah Dra Hj Lutfiah Sungkar yang selama ini masih

berjalan tidak hanya melalui media massa saja, melainkan juga di majlis-

majlis ta’klim khususnya, di kediaman beliau sendiri dan di Petukanga,

Jakarta Selatan, yang notabenenya adalah ibu-ibu rumah tangga.

3. Eksistensi Dra Hj Lutfiah Sungkar pada saat ini dalam kiprah dakwahnya

masih bisa bersinar di masyarakat Jakarta selatan, setelah sekian lamanya

tiadak lagi eksis di media. Yang mengangkat nama beliau banayak di kenal

dan bersinar sehingga beliau menjadi da’iyah yang populer.

B. Saran

Selanjutnya dari proses penulisan skripsi ini untuk yang terakhir,

ada beberapa saran atau masukan dari penulis untuk siapa pun yang dapat

menjadikan pengajian Dra. Hj Lutfiah Sungkar sebagai sarana menambah

ilmu, amal, dan takwa kita pada Allah SWT. Saran-saran diantara lain:

1. Dra. Hj. Lutfiah Sungkar yang sekarang pengajiannya tetap eksis dalam

dunia dakwahnya agar tetap di pertahankan tidak berhenti samapai

kapan pun, harapan pada Hj. Lutfiah Sungkar untuk eksis lagi di

berbagai media seperti dahulu. Agar semua lapisan masyrakat mudah

untuk mengikutinya.

2. Bagi semua para da’iah yang ada di seluruh Negri ini, Mudah-mudahan

bisa mengikuti seperti Hj.Lutfiah Sungkar di dalam dunia dakwah, yang

pada saat ini krisis akan penanaman moral pada masyarakat.dalam

menyamaikan kebenaran Allah SWT,

Page 86: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

3. Selanjutnya saya sarankan kepada seluruh umat Islam bahwasanya

dakwah bukan saja dari da’i ataupun da’iyah. Melainkan dari diri

sendiri sangat penting untuk menata hidup yang di ridhai Allah SWT.

4. Untuk selanjutnya di majlis tak’lim, media cetak, atau elektronik

dalam menyampaikan dakwah untuk materi yang akan di sampaikan

lebih banyak referensi yang secara eksplisit dari Al-Qur’an dan Hadits.

`

Page 87: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Amin, M. Masyur, Dakwah Islam dan Pesan Moral, Yogyakarta: Al-Amin Press,

1997.

.........., Dakwah dan Pesan Moral, Yogyakarta: Al-Amin Press, 1997.

Amarullah Ahmad,(ed), Dakwah Islam dan Perbuatan Sosial, Yogyakarta:

PLP2M, 1985.

Anshori, Hafi, Pemahaman dan Pengalaman Dakwah, Surabaya: Al-Ikhlas,

1993.

Arifin, Ilmu Pendidikan Islam,Jakarta: Bumi Aksara, 1991.

Arifin,M, Ed, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, Jakarta: Bumi Aksara,

2000.

Ashari, Hapi, Pemahaman Dan Pengalaman Dakwah, Surabaya: Al-Ikhlas, 1993.

Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, kamus kontemporer Arab Indonesia,

Yogyakarta: Yayasan Ali Maksum, 1998.

Aziz, Moh. Ali. M.Ag, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2004.

Azra, Azyumardi, “Biografi Sosial Intelektual Ulama Perempuan: Pemberdayaan

Historiografi” Dalam Buku” Ulama Perempuan Indonesia” . Gramedia

Bekerja sama Dengan PPIM IAIN Jakarta, 2000.

Bachtiar, wardi, Metodologi Penelitian Ilmu Komunikasi Dakwah, Jakarta: Logos,

1997.

Barokah,, Muhammad Perempuan Islam Dalam Perkembangan Zaman:

Feminisme, Tidak Harus Ditolak Jakarta: Golden Terayaon Press, 1994.

Darussalam, Ghazali, Dinamika Ilmu Dakwah Islamiiyah, Malaysia: Nur Niaga

SDN BHD, 1999.

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1988.

Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka,1990.

Page 88: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta,

P.T. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1999.

Firdaus, Panji-Panji Dakwah, Jakarta: Pedoman Ilmu Mulia, 1994.

Ghazali, M Bahri, Dakwah Komunikatif, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997.

Ghazali BC. TT., Kamus Istilah Komunikasi, Bandung: Djambatan, 1992.

Hafidudin,Didin, Dakwah Aktual, Jakarta: Gema Islami Press, 1998.

Halim Mahmud, Ali Abdul, Jalan Dakwah Muslimah, Solo: Era Intermedia, 2007.

Hamzah Ya’kub, Publisistik Islam: Teknik Dakwah dan Lledership, Bandung:

Diponogoro,1998.

Hasanuddin, Hukum Dakwah : Tinjauan Aspek dalam Berdakwah di Indonesia,

Jakarta: PT. Pedoman Ilmu Jaya, 1996.

................., Rhetorika Dakwah dan Publisistik dalam Kepemimpinan Surabaya:

PT. Usaha Nasional,1982.

Ma’ruf Noor, Farid, Dinamika dan Akhlak Dakwah, Surabaya: PT. Bina Ilmu,

1981.

Mahmud, Ahmad, Dakwah Islam Kajian Kritis Terhadap Metode Dakwah

Rasullah.Bogor: Pustaka Thariqun Izzan, 2000.

Moleong, Lexy, J, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: P.T. Remaja

Rosdakarya, 2000.

Muhaimin, Abda Slamet, Prinsip-Prinsip Metode Dakwah, Yogyakarta: Sipress,

1996.

Mulkham, Abdul Munir, Idiologi Gerakan Dakwah, Yogyakarta: Sipress, 1996.

Munzier, Suparta dan Harjani Hefni, Metode Dakwah Jakarta: Prenada Media

2003.

Munir, dkk, Metode Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2003.

Natsir, Dakwah dan Pemikirannya, Jakarta: Gema Insani press, 1999.

Nasir, Fiqhud Dakwah, Solo: Ramadhani, 1987.

Nazir, Muhammad, Metode penelitian, Jakarta: Gaila Indonesia, 1988.

Page 89: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Partanto Lihat Pius dan Al-Barry Dahlan, Kamus Ilmiah Populer,Surabaya:

Arloka,1994.

Rafi ar- Mustofa,I, Potret Juru Dakwah, Jakarta: Pustaka Al-Kausar 2002.

Ridwa,Kafrawi, dkk,. Ensiklopedi Islam, Jakarta: P.T.Ichtiar Baru Van Hoeve, 1999

Rahmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya

2002.

Shihab, Quraish, Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam

Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizzan, 1998.

Shaleh, Abd Rosyad, Manajemen Dakwah Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1993.

Siddik, Syamsuri, Dakwah dan Teknik Berkhutbah , Bandung: PT. Al-Ma’arif

1981.

Suhartono, Irawan, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2005.

Surahmad, Winarno Menyusun Rencana Penelitian, Bandung: CV. Tarsita, 1989.

Sobur, Alex, analisis Teks Media, Bandung: PT. Remaja Rosdakrya, 2001.

Syukir, Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983.

Takariawan, Cahyadi, Prinsip-Prinsip Dakwah: Yang tegar di Jalan Allah,

Yogyakarta: Izzan Pustaka, 2005.

Usman, Basyiruddin, M. Asmawi, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers,

2002.

Yahya Zakariya Abu ibn Syaraf an-Nawawi, Riyad as-Solihin, Bairut: Dar al-fikr

1992.

Yakub, Hamzah, Publisistik Islam : Teknik Dakwah dan Ledership Bandung: CV

Diponogoro, 1982.

Yunus, Mahmud, Abdur Rasyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, Jakarta:

Bulan Bintang,1997.

Page 90: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

B. wawancara

Wawancara Dengan Hj. Lutfiah Sungkar, Wawancara pribadi, tanggal, Jakarta:

17 Mei 2008.

Wawancara Dengan Shelly, Menejer Hj. Lutfiah Sungkar, Wawancara Pribadi, Jakarta:17 Mei 2008.

.

Page 91: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

WAWANCARA

LAMPIRAN WAWANCARA

Interviewee : Dra Hj Lutfiah Sungkar

Interviewer : Odah Jubaedah

Tempat : Komplek Larangan Indah

Jalan Mawar Raya Blok 03 No 01 Ciledug

Hari / Tanggal: Sabtu 5 April 2008

T : mohon jelaskan sekilas tentang riwayat hidup ustadzah?

J : Riwayat dari mulai ngajar maksudnya …em…waktu itu ibu mulai ceramah

mulai dari anak yang paling kecil mulai buka majlis ta’lim itu dari rumah dari

orang-orang sekitar tetangga-tetangga orang terdekat dulu pertama awalnya

kayak gitu, terus sampai pertama punya majlis ta’lim di pertamburan, waktu itu

buka tetep berjalan, ibu kesanah ngajar itu yang pertama kali, terus em,,,ibu

pergi haji pertama habis punya anak yang paling kecil dari habis itu pertama,

tapi masih…masihsekupnya masih kecil terus ibu kuliah besiknya besiknya

fakultas dakwah setelah S1 ibu teruskan di Al-Azhar juga, terus melanjutkan di

Australia mengambil retorikanya, em…jadikan lebih mateng, retorikanya kan

secara umum, Cuma ibukan punya apa namanya?....lebih spesipiknya ke

bidang Agama, jadi tinggal tahu apa yang disampaikan. Kalau retorikanya kan

secara umum cumin teknis bagaimana menghadapi audiens istilahnya kan

begitu. Em…yaitu dari sempet ibu ke Australia sempet mondar – mandir dan

Page 92: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

tapi tiap pulang ngajar-ngajar dan sempet ke TV juga ke TPI pertama kali terus

ke INDOSIAR. SCTV, terus sekarang masih ada SCTV, INDOSIAR masih

keluar rekamannya, terus pertama kali di TV di TPI teru RKM ( Radio Kayu

Manis ) lama tuh, berapa tahun uadah lama mulai dari tahun kapan saya lupa

terus mulai ceramah-ceramahnya mulai banyaklah sampai sekarang lah……

T : Bisakah ustadzah ceritakan mulai pendidikan dimana ?

J : em…di Solo ibukan Aslinya dari Solo dari SD sampai SMA nya di Solo pada

tahun berapa saya ga hapal habisnya dah lama banget yah…jadi ga terlalu

hapal.

T : Dimanakah ustadzah mulai pendidikan Agama ?

J : kan… kalau dikeluarga Arab mereka memang dari kecil, belajar sekolah dua

kali, sampai ke anak saya mengalami sama dari kecil emang ditanam agama,

terus ibuka kuliahnya bagian dakwah jadi nyambung istilahnyakan jadi kayak

gitu, besik dari sekolah kan udah ada jadi gitu.

T : Karya-karya apa saja yang pernah ustadzah buat ?

J : Ya,,,buku yang baru ada, terus yang tidak produksi lagi juga ada namanya apa?

CD juga pernah ada tiga tentang, aku bersyukur jadi wanita, surga dibawah

telapak kaki ibu, ada lagi apa y…ada tiga. Sempet beberapa tahun produksi

terus karena orang banyak yang nanya kan terakhir tidak peroduksi lagi ganti

sama buku, orang minta lagi CD memang ibu keberatan, kalau CD bisa

keliatan wajahnya, ya udah ga usah keluar lagi begitu.

T : Kalau boleh tahu buku apa saja yang pernah terbit ?

J : bukunya yaitu, shalat yang di contohkan Rasul, terus satu lagi kalau ga salah,

em…entar dulu saya lupa, saya cari dulu di lemari.

Page 93: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

T : Bagaiamana menurut ustadzah da’i atau da’iah yang ideal ?

J : Ya….semuanay kan bagus-bagus, istilahnya semua orang wajib menyampaikan

baligu………wajib menyampaikan ustadzah, ulama, bukan da’i-da’i saja , tapi

semua orang wajib istilahnya kepala keluarga aj wajib untuk menyampaikan

kepada anak-anaknya dan istri begitu…tapi tetep kebenaran ibu kebenaran,

yang di perhalus maksunya pelan-pelan dulu misalnya ibu ga mau kalau

memang wajib , ya wajib ga bisa jangan dulu, ibu ga bisa ya…pelan-pelan

dulu.

T : Dimana saja kegiatan dakwah ustadzah pada saat ini ?

J : di majlis-majlis ta’lim terus keluar kota, Kalimantan tengah, Samarinda,

keliling Aceh sudah sampai Aceh, ke Papua udah, NTB uadah, Surabaya, Bali,

Lombok, udah deh, keliling-keliling daerah terus udah ke Hongkong uadah,

Singapura , Australia udah, terus ibu juga ngisi radio di Saudi di minta waktu

ibu Umrah di Jiddah udah, pokoknya dah keliling semua….

T : Jelaskan perjalanan dakwah ustadzah pada saat ini ?

J : Maksudnya….kemana-kemana tadi saya bilang udah pernah, tadi saya bilang

…kaya kemari bulan April sudah kedua tempat ke Samarinda dan Mamuzu,

Makasar terus baru kemaren pulang dari Bandung, dari telkom ngundang jadi

kemana saja aja sih…Insya Allah ibu datang, kan kalau orang berpikir kalau

misalnya digantikan orang akan berpikir ibu gak mau, padahal enggak….

mungkin pada kecapean dimana aja she. walaupun dipelosok sekalipun pernaha

datang, ke Ciawi datang sendiri kepelosok-pelosok nyampe. terus ke Mauk ke

Page 94: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

Tangerang yang orangnya masih pake baju seperti itu nyampe kok, enggak

pilih-pilih kasih kok! pokoknya kalau sehat kendaraan juga kalau ada dijemput

ada kok gak mempersulit, kalau ngundang ibu gak harus ada surat ataupun

proposal. kalau waktunya sudah cocok dan bisa ibu catat kalau bisa datang.

udah gitu aja!.... InsyaAllah..

T : Aktivitas apa saja yang dilakukan oleh Ustadzah dalam upaya

berdakwah?

J : Ibu sih…ceramah-ceramah itu, bimbingan umroh, bimbingan haji, selama ini

kan tahun-tahun kemaren gitu… ya… kalau ada kesempatan bimbingan umrah,

haji juga. Soalnya tidak di travel ibu saja, kaya di Al-Amien juga pernah di

berbagai travel-travel yang diminta. Ada lagi pernah ibu punya travel juga

namanya Umi Tour Travel.

T : Metode apa saja yang selama ini digunaka oleh Ustadzah dalam aktivitas

dakwah?

J : Pokoknya itu… dari Al-qur’an dan Hadits tak lepas dari itu, jadi yang

disampaikan udah ada rujukannya, jadi orang juga gak bisa protes. Yak an tadi

adik udah ngikutin tadi ibu ceramah. Misalnya ini ada disurat ini jadi orang gak

bisa mungkir dan gak bisa ngelak.

T : Apa faktor pendukung dan penghambat aktivitas dakwah ustadzah pada

saat ini?

J : Selama ini gak ada apa-apa sih… kecuali kecapean, sakit itupun kalau sudah

benar-benar sakit, kadang-kadang juga mereka meminta ibu waktu ngudang

ceramah ibu digantiin, itu misalnya, tapi itu kondisinya lagi sakit. kalau gak

sakit gak mungkin digantiin begitu.

Page 95: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

T : Apa faktor pendukung ustadzah bisa menjadi Da’iah yang banyak

dikenal di Media?

J : Ya… mungkin karena ibu dari media-media sudah banyak yang kenal, yah

kebanyakan biasanya orang-orang mengenal ibu dari televisi, jadi mereka

akhirnya mengundang ibu, dan kadang-kadang menanyakan ke media televisi,

atau pun minta nomor telepon dan alamat rumah saya, dan dari luar kota

mencari informasi tentang saya seperti itu. kan ibu juga mengisi di majalah

hidayah juga. iya kan…

T : Apa faktor pendukung ustadzah bisa di Ekspose di media?

J : Enggak… tapi kan kalau udah waktunya Allah juga ngasih kesitu, ya kan…tapi

kalu belum waktunya ya gak begitu, kalau Allah udah berkehendak begitu ya

begitu. terkenal... saya rasa semuanya di atas yang mengatur gak ada dari

siapapun.

T : Apa tujuan dan sasaran aktivitas dakwah Ustadzah?

J : Tujuannya pokoknya masuk ke golongan masyarakat atas dan golongan bawah,

masuk gak milih-milih kasih kok!... Menyampaikan ke orang-orang bawah

juga yang orang-orang atas juga kan seperti itu menyampaikan pesan dakwah.

T : Apa sasaran dakwah Ustadzah?

J : Ibu tidak milih-milih siapapun baik mahasiswa, ataupun anak-anak SMA ibu

siap kok Ok aja gak milih-milih kasih. Itu kan untuk kebenaran makanya ibu

tidak boleh milih-milih. dalam artian kesini gak mau atau males, ibu tidak

begitu.

Page 96: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

T : Tahapan-tahapan apa saja yang Ustadzah lakukan dalam aktivitas

dakwah?

J : Biasanya kalau guru itu dengan mempersiapkan dulu, yaitu dengan banyak

baca seperti ibu yang hoby nya membaca apalagi buku-buku agama jadi ibu

seperti itu juga.

T : Apa reaksi masyarakat terhadap aktivitas dakwah ustadzah?

J : ya…selama ini masyarakat banyak respon. mereka seneng apa yang

disampaikan ibu, karena ibu orangnya tegas, ya,..istilahnya mudah dimengerti,

gampang dan bahasanya siapa saja mudah untuk masuk. penyampaianya juga

mudah dimengerti karena kalimat-kalimatnya mudah untuk dimengerti.

T : Buku apa saja yang ustdzah pelajari selama ini ?

J : Banyak sih….seperti Al-Qur’an, Hadits, bukunya Ibnu Ka’sir, pokoknya

banyak deh….buku-buku yang saya pelajari, seperti bukunya Imam Ghazali,

dan buku-buku lainya khususnya buku bidang agama.

T : Pada tahun berapa ustadzah memulai berdakwah ?

J : Sejak umur anak saya yang paling kecil, anak saya yang paling terakhir.

ya….sejak tahun 82 kalau ga salah mulai aktif berdakwah.

T : Siapa yang banyak mendukung dalam pembentukan karakter ustadzah

sebagai da’iah pada saat ini?

J : Kan,..selama ini yang banyak mendukung dari keluarga semua dari anak saya,

dia yang menemani ibu kemana-mana, bapak dulu pernah berjalan. bapak kan,

dulu penceramah juga , jadi istilahnya ga ada apa-pa sih!...kompak-kompak

aja, sama keluarga oke-oke aja!..kan untuk ibadah istilahnya orang ga ada

Page 97: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

yang protes. tujuannya untuk ibadah begitu…semuanya sepaham dalam

keluarga.

T : Apakah ada pelatihan khusus ustadzah selama jadi da’iah pada saat ini ?

J : Saya rasa, sebelumnya, itu ya…pada masa-masa kuliah terus ibu ngambil

retorika , jadi persiapan-persiapan teknik penyampaiannya ke audiens kan

sifatnya secara umum ngambil retorika waktu di Australia. jadi ibu punya besik

Agama dan ibu juga belajar besik Agama ,bentuknya Agama jadi cara

penyampainya juga Agama. tapi bukan pesantren ibu dari kecil pendidikannya

Agama terus dalam pendidikan keras.

T : Saat di Australia berapa lama ustadzah belajar ?

J : Jadi begini, di Australia sempet mondar-mandir pada saat sekolah di sanah,

kalau disanah kan sekolahnya hanya secara umum retorikanya saja, soalnya

campur sama bule-bule. istilahnya tidak spesipik dalam bidang Agama, tapi

disana mereka alurnya ke mana-mana kalau ibu memang bidangnya Agama

jadi mudah untuk teknuk penyampainya ke audiens, begitu. ibu di Australia

engga sampe tujuh tahun ko!

T : Apa saja yang ustadzah dapatkan dalam prestasi dakwah ?

J : Ya….waktu itu di musli Award pas lagi bulan mauled di Jakarta di sinih terus

di majalah Hidayah ibu pernah ke Singapura keliling-keliling yang ibu ngisi

sampai sekarang. dari situ banyak tanggapan dan respon dari masyarakat bagus

banget, jadi ibu dapat Award dari situ.

Page 98: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

T : Materi apa saja yang ustadzah gunakan selama dalam berdakwah ?

J : Materi yang ibu gunakan ya, secara umum yang mereka butuhkan yang kayak

masalah keluarga. Apa yang jadi pertanyaan jamaah ibu selalu berusaha untuk

menjawab ibu bisa menjawab yang sesuai ibu jawab dari Al-Qur’an yang

selalu ada rujukannya, jadi mereka juga mengerti benar enggga ragu-ragu.

T : Pada waktu kapan ustadzah mengadakan kegiatan dakwah di sinih?

J : Sebetunya waktu itu udah lama sampai waktu itu sampai pernah waktu itu,

yang banyak pengajian Dhuafa sampai tiga tahun empat tahun sebulan sekali

tapi akhirnuya berhenti karena sering keluar kota, untuk undangan keluar kota,

terus kalau saya perhatiin mereka dating hanya untuk ngaji-ngaji kuping

menurut say kurang karena pengajian begini pernah sebelumnya juga. waktu

itu sudah pernah bahkan jamaahnya suami istri, suaminya di depan istrinya di

dalam. begitu, pikirnya kan kesanah tapi sekarang lebih dibuat khusus untuk

perempuan-perempuan saja. begitu aja sih!.

T : Apa alasan ustadzah melakukan dakwah di sinih?

J : Alasannya…kan banyak orang-orang kantor yang ga bisa dateng ga bisa ikut

pengajian, mereka yang ga bisa ikut dan ga bisa dateng pengajian orang-orang

yang sibuk di kantor jadi kalau hari sabtu libur, banyak yang datang “ tolong

dong! ustadzah bikin pengajian” orang-orang sinihkan pada di kantor mereka

yang minta, melakukan pengajian ini, ya, udah saya bikin.

T : Selain berdakwah apakah ada kegiatan yang lainnya ?

J : Engga, ada selain berdakwah, mungkin Cuma bimbingan Haji dan Umrah itu

saja, itu juga udah habis waktunya, istilahnya setiap hari sudah sering keluar

paling hari minggu aja, orang-orang yang minta, kayak minggu kemaren waktu

Page 99: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

kemakasar hari minggu dan senin, selasa itu orang yang minta, jadi ga tentu,

kadang hari minggu ngisi kadang hari minggu di buat istirahat, ya!.. tergantung

ga tentu juga, kadang kalau ada undangan datang, kalau ga ada waktu di

pergunakan untuk istirahat., berkumpul bersama cucu-cucu dan anak-anak,

begitu.

T : Adakah lembaga dakwah yang ustadzah telah dirikan selama ini?

J : Ya,…kalau lembaga sendiri sih, paling cuma yayasan Alutfiah aja di sinih, itu

aja yang kayak pengajian-pengajian yang ibu bikin Khairunnisssa. Itu ada

beberapa yang ibu rintis dari awal pengajian, tapi semuanya yang ibu nasehatin

apa ya, namanya yang sampai sekarang…..ada yang sampai 17 tahun yang

kemaren kalau ga salah 10 tahun di jalan Cilandak. yang kemaren juga di

lakukan bimbingan ibu terus yang di Petukangan yang memulai awalnya ibu

juga. yang ngajar ibu juga, jadi di beberapa majlis ta’lim itu rata-rata

Khairunnissa yang di bimbing ibu, Khairunnissa jadi cumin nama ibu

istilahnya engga di monopoli ya, yang saya ngajar bebas aja!.. ngajar-ngajar

bebas aja, jadi banyak yang dirintis oleh ibu. Begitu.

T : Apa visi dan misi tujuan ustadzah berdakwah selama ini?

J : Ya,…visi dan misi ingin mencapai kebenaran menuju Ridha Allah. Begitu

aja!...kan semuanya istilahnya ini dilakukan berdasarkan ibadah, jadi menurut

ibu begitu.

Narasumber Peneliti

Dra. Hj Lutfiah Sungkar Odah Jubaedah

Page 100: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

ABSTRAK

Odah Jubaedah

Kiprah Dakwah Dra. Hj Lutfiah Sungkar

Dakwah merupakan suatu kewajiban bagi setiap umat Islam yang

beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, baik kelompok maupun

individu yang sudah mengerti dan memahami dalam mengamalkan ajaran-

ajaran Islam. Dakwah dapat diterima dengan baik oleh mad’unya apabila

dalam kegitan dakwahnya seorang da’i atau da’iah memberi contoh yang

baik, juga dalam pesan dakwah mudah diterima dengan oleh mad’unya.

Salah satunya adalah kiprah dakwah yang dilakukan oleh Dra Hj Lutfiah

Sungkar.

Setelah mengamati dan mengikuti serta mendengarkan langsung

dakwah Dra Hj Lutfiah Sungkar baik, penerapan atau aktivitas dakwahnya

sangat tepat pada sasarannaya, dan dapat diterima mad’unya khususnya,

para ibu-ibu rumah tangga.

Dalam skripsi ini, penulis menggunakan metode pendekatan

kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif baik, berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang

dan prilaku yang dapat di teliti. Metode deskriptif analisis yang penulis

lakukan ini yaitu, sebuah metode yang mendeskripsikan gagasan primer

yang diper oleh dari hasil wawancara mendalam dengan narasumber yang

akan menghasilkan penafsiran penulis.

Dra Hj Lutfiah Sungkar adalah seorang da’iah yang memiliki

kemampuan dalam aktivitas dakwahnya menuju sasaran dengan baik

sehingga dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat khususnya

kalangan perempuan.

Page 101: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

WAWANCARA

Dengan Jama’ah Dra. Hj Lutfiah Sungkar

Interviewee : Fifin

Interviewer : Odah Jubaedah

Tempat : Komplek Larangan Indah, Jalan Mawar Raya Blok 03 No 01

Ciledug

Hari / Tanggal : Sabtu 14 juni 2008

T : Apa alasan jama’ah mengikuti pengajian Dra Hj Lutfiah Sungkar?

J : Saya, alasannya ada enam hal mengaji kesinih; yang pertama menghilangkan

kebodohan, yang kedua mencari ridha Allah, yang ke tiga mengharap surga

Allah, yang ke empat menghidupkan Islam, yang ke lima mensyukuri nikmat

Allah, apa yang telah Allah berikan atas kenikmatan sehatNya, ya, kalau saya

ga sehat saya ga biasa ngaji kesinih dan yang ke enam memang saya harus

bergaul sama orang alim, kitakan perempuan ustadzah perempuan karena di

tempat saya kebanyakan da’inya laki-laki. Begitu.

T : Apakah jama’ah menyukai cara penyampaian dakwah yang dilakukan

Dra. Hj Lutfiah Sungkar?

J : Kalau yang namanya dakwah saya harus sukai meskipun orang itu saya benci,

jadi saya the, ngarah elmuna cek Sunda mah, bilang begitu. ibarat kita punya

ayam , jadi apa-apa ibarat ayam kalau yang kita ambil telornya bukan ta’inya.

T : Bagaimana pendapat jama’ah tentang figur Dra. Hj Lutfiah Sungkar?

j : Y, cukup penting kita kan yang namanya perempuan, bisa nanya apa saja,

bebas walaupun masalahnya yang sangat pribadi, terutama kalau kita lagi

Page 102: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

masalah mens (haid) kalau sama ustad da’i laki-laki kita ga berani jadi kalau

sama beliau saya berani, jadi saya sama beliau seperti itu.

T : Bagaimana pandangan jama’ah tentang penyampaian isi ceramah yang

di lakukan Dra. Hj Lutfiah Sungkar?

J : Menurut saya cukup konkrit, saya senag tapi kan kalau masalah ilmu itu saya

tidak sempurna dari satu orang tidak bisa . Mungkin kalau ustadzah pinter

berdakwah mungkin yang lain pinter sesempurna dimana gitu, jadi tidak

mungkin ada kesamaan antara ustad ini sama ustad ini, disinih kita hormati

kekurangan orang.

T : Apa yang jama’ah sukai dari sosok Dra. Hj Lutfiah Sungkar?

J : Banyak ilmunya, jadiakan Allah memang mencintai orang-orang yang alim.

T : Tanggapan jama’ah tentang peranan dakwah yang dilakukan Dra. Hj

Lutfiah Sungkar?

J : Ya, kan kita dalam kehidupan sehari-hari banyak kekurangan kalau di TV-TV

lain atau masalah-masalah yang lain butuh penerangan dan banyak kejadian

macem-macem, jadi disinih saya mendapatkan keterangan dari ilmu ustadzah

yang di sampaikannya. Begitu.

Page 103: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

WAWANCARA

Dengan Jama’ah Dra. Hj Lutfiah Sungkar

Interviewee : Rital

Interviewer : Odah Jubaedah

Tempat : Komplek Larangan Indah, Jalan Mawar Raya Blok 03 No 01

Ciledug

Hari / Tanggal : Sabtu 14 juni 2008

T : Apa alasan jama’ah mengikuti pengajian Dra Hj Lutfiah Sungkar?

J : Ya, untuk memperbaiki diri, mencri tau apa yang tidak menjadi tau, kan,

tujuan kita untuk mencari ilmu dan beribadah kepada Allah beriman apa yang

telah Allah katakana, jadi pada hakikatnya kita di ciptakan untuk beribadah

karena banyak kekurangan-kekurangan jadi kita ikut pengajian-pengaajian ini

hanya untuk memperbaiki diri dari yang tidak tahu memjadi tahu.

T : Apakah jama’ah menyukai cara penyampaian dakwah yang dilakukan

Dra. Hj Lutfiah Sungkar?

J : Ya, ..sangat menyukai karena begitu eksplisit, jelas, gamblang, saya menyukai

karena mudah sekali untuk diresapi oleh otak kita,

T : Bagaimana pendapat jama’ah tentang figur Dra. Hj Lutfiah Sungkar?

J : Waah, cukup baik dan bagus juga positif, beliau adalah serang ustadzah yang

banyak berperan dalam bidang dakwah, mungkin suatu saat ada Lutfiah

Sungkar-Lutfiah Sungkar yang akan datang. Seperti itu.

Page 104: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

T : Bagaimana pandangan jama’ah tentang penyampaian isi ceramah yang

di lakukan Dra. Hj Lutfiah Sungkar?

J : Ya, masuk diakal, jelas, tadi gamblang, jelas selalu berdalil dari Al-Qur’an jadi

ga ada keraguan sama sekali, tiadak ada keraguan karena, pokoknya seneng

deh! ikut pengajian ini.

T : Apa yang jama’ah sukai dari sosok Dra. Hj Lutfiah Sungkar?

J : Cukup, gamblang, kalau nerangin, enak everything befress tidak pernah

menyimpang dari Al-Qur’an dan Hadits, jadi kita srek dan mantep untuk

mengikutin ini, kenapa mantep dan srek karena berdasarkan Al-Qur’an dan

Hadits bukan berdasarkan apa-apa atau yang lainnya. Gitu Loh….

T : Tanggapan jama’ah tentang peranan dakwah yang dilakukan Dra. Hj

Lutfiah Sungkar?

J : Peranannya, ya, bagus. Cukup aktif bagus euh….karena sekarang kurang

karena udah ga ada di TV ga ada di Radio jadi harus banget ngikutin atau

dengerin, kalau dulu ka nada di TV ada di Radio jadi mudah sekali di dapat

dan terjadi waktu tinggal ctrek ada, sekarang tidak terjadwal untungnya ada di

rumah beliau, kalau tidak ikut kita rugi-rugi banget.

Page 105: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

WAWANCARA

Dengan Jama’ah Dra. Hj Lutfiah Sungkar

Interviewee : Sofiah

Interviewer : Odah Jubaedah

Tempat : Komplek Larangan Indah, Jalan Mawar Raya Blok 03 No 01

Ciledug

Hari / Tanggal : Sabtu 14 juni 2008

T : Apa alasan jama’ah mengikuti pengajian Dra Hj Lutfiah Sungkar?

J : Euh….satu untuk menambah wawasan dan ilmu, karena dengan ilmu kan “nur”

cahaya di hati kita menambah wawasan dan ilmu mudah-mudahan berharap

dari ilmu ini bermanfaat tanpa ada yang tidak di inginkan.

T : Apakah jama’ah menyukai cara penyampaian dakwah yang dilakukan

Dra. Hj Lutfiah Sungkar?

J : Saya, suka sekali, karena mengambilnya cuma dari Al-Qur’an karena itu

pedoman hidup adalah Al-Qur’an,

T : Bagaimana pendapat jama’ah tentang figur Dra. Hj Lutfiah Sungkar?

J : Tentang figure ustadzah , menurut saya nie…pribadi saya, dia memang

orangnya , apa istilahnya? bertanggung jawab untuk agamanya dia

memberikan apa yang diberikan Allah , diberikan untuk manusia lain, manusia

biasa seperti saya mungkin, lebih bermanfaat untuk ilmunya supaya

bermanfaat begitu.

Page 106: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan

T : Bagaimana pandangan jama’ah tentang penyampaian isi ceramah yang

di lakukan Dra. Hj Lutfiah Sungkar?

J : Pandangan menurut saya, yaitu: memang bagus ya…waktu isi penyampainya

berkesan menurut saya karena semuanya yaitu kembali dari Al-Qur’an dan

Hadits tidak menyeleweng dari itu jadi itu yang saya sangat sukai, karena kita

semua ditinggalkan oleh Rasullah ada dua pesan yaitu Al-Qur’an dan Hadits

Rasullah, nah….jadi yang disampaikan ustadzah memang betul, itu yang di

amanatkan oleh Rasullah.

T : Apa yang jama’ah sukai dari sosok Dra. Hj Lutfiah Sungkar?

J : Sosok ustadzah memang patut untuk kita tiru dan banggakan karena beliau

orangnya, bagus dan pintar juga banyak ilmunya yang di dapat, lagi-lagi beliau

ceramah berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Begitu.

T : Tanggapan jama’ah tentang peranan dakwah yang dilakukan Dra. Hj

Lutfiah Sungkar?

J : Dakwahnya, ya….sebetulnya bukan apa-apa ya…itu satu, memang

berkewajiban menyampaikan dakwah, ini wajib bagi manusia siapa saja,

terutama bagi diri saya juga, bu Lutfiah juga, itu wajib menyampaikan apa

yang di punya wajib menyampaikan apa yang diberikan oleh Allah, itu

istilahnya bukan mencari seperti, apa namanya ? itu, mencari pujian orang,

manusia, pujian siapa pun pujian hamba-hamba Allah yang apa beliau tidak di

inginkan dan dipuji, tapi menyampaikan karena Allah semata-mata untuk ilmu

bermanfaat dan menyampaikan kebenaran dan yang datang dari Allah SWT.

Page 107: KIPRAH DAKWAH DRA. HJ. LUTFIAH SUNGKARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8585/1/ODAH... · mengerti dan memahami bahkan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah akan