kipas angin tungku sate kate pkm kc

26
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Kipas Angin Tungku Sate KATE Alat panggang dengan sistem penganginan otomatis menggunakan energi magnet penggerak baling-baling sebagai upaya penghematan listrik dan praktisi pedagang Bidang Kegiatan : PKM KARSA CIPTA Diusulkan oleh : JUJUN TUGISTAN D A 14/368580/SV/6970 (2014) GALIH SETYAWAN 14/361328/SV/5607 (2014) REZA MAHARDIKA 14/361581/SV/5854 (2014) NURUL ANNISA SILMI 14/363196/EK/19826 (2014) SHUSMITA PUSPITASARI 14/361561/SV/5835 (2014) UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2015

Upload: jujuntugistan

Post on 20-Feb-2017

664 views

Category:

Technology


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Kipas Angin Tungku Sate KATE Alat panggang

dengan sistem penganginan otomatis menggunakan

energi magnet penggerak baling-baling sebagai upaya

penghematan listrik dan praktisi pedagang

Bidang Kegiatan :

PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh :

JUJUN TUGISTAN D A 14/368580/SV/6970 (2014)

GALIH SETYAWAN 14/361328/SV/5607 (2014)

REZA MAHARDIKA 14/361581/SV/5854 (2014)

NURUL ANNISA SILMI 14/363196/EK/19826 (2014)

SHUSMITA PUSPITASARI 14/361561/SV/5835 (2014)

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: Kipas angin tungku sate kate pkm kc
Page 3: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

Daftar Isi

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. iii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... iv

RINGKASAN ............................................................................................. V

Bab 1 - Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ........................................................................

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................

1.3 Tujuan .....................................................................................

1.4 Luaran yang diharapkan .........................................................

1.5 Kegunaan ................................................................................

1

2

2

3

3

Bab 2 – Tinjauan Pustaka

2.1 Magnet ....................................................................................

2.2 Magnet Monopole ...................................................................

2.3 Kipas Angin ............................................................................

2.4 Tungku Pemanggang ..............................................................

4

4

6

6

Bab 3 – Metode Pelaksanaan

3.1 Pra Kegiatan ............................................................................

3.2 Pelaksanaan Kegiatan .............................................................

3.3 Pasca Kegiatan ........................................................................

3.4 Gambar Diagram Alir Pelaksanaan KATE .............................

7

7

7

8

Bab 4 – Biaya dan Jadwal Kegiatan

4.1 Anggaran Biaya ...................................................................... 9

4.2 Jadwal Kegiatan ...................................................................... 9

Daftar Pustaka .......................................................................................... 10

Lampiran-Lampiran

Lampiran 1. Biodata Ketua Anggota, dan Dosen Pembimbing ................... 11

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan................................................. 17

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ........ 19

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti .............................................. 20

Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan. ...... 21

Page 4: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram alir desain proses KATE ............................................. 4

Gambar 2. Magnet Saling Tolak-menolak .................................................. 4

Gambar 3. Magnet Saling Tolong Menolong .............................................. 5

Gambar 4. Magnet Dengan Kutub Tunggal ................................................ 5

Gambar 5. Kipas Sebagai Keluaran Angin .................................................. 6

Gambar 6. Gambaran Perencanaan Alat ...................................................... 6

Gambar 7 Diagram Alir Pelaksanaan KATE . ............................................. 8

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-KC .......................................... 7

Tabel 2. Jadwal Kegiatan ............................................................................ 7

Page 5: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

RINGKASAN

Kipas angin merupakan peralatan elektronik yang banyak dipakai di kalangan

masyarakat. Hampir semua golongan masyarakat pernah menggunakan alat ini. Fungsinya

beragam, misalnya untuk melancarkan sirkulasi udara, menyejukkan, hingga dijadikan salah

satu komponen produksi. Bahkan para pedagangpun kebanyakan menggunakan alat ini

sebagai sarana membantu bisnis dagang seperti penjual sate dan pedagang makanan yang

proses produksi makanannya membutuhkan alat panggang. Alat panggang yang digunakan

kebanyakan pedagang merupakan alat panggang tradisional yang membutuhkan penganginan

manual. Adapun sebagian besar pedagang menggunakan kipas angin listrik untuk

penganginan alat panggang.

Dalam penggunaan alat panggang penganginan manual maupun dengan kipas angin

listrik mengakibatkan kurang efektif dan praktis dalam berdagang. Selain itu kipas angin

hanya dapat bekerja jika mendapatkan energi listrik, dan pemakaian dayanya berbanding lurus

dengan penyerapan energi listrik yang digunakan. Hal tersebut berbanding terbalik dengan

tagline “hemat energi” yang saat ini digalakkan. Oleh karena itulah tim terinspirasi untuk

membuat kipas angin bertenaga magnet, sehingga tidak diperlukan energi listrik. Kipas angin

tenaga magnet ini diintegrasikan dengan tungku sate, sehingga menjadi solusi bagi

masyarakat Indonesia yang masih menggunakan tungku manual dan menjadi terobosan

inovasi baru yang sangat praktis dan mobile- dalam artian dapat dibawa kemana-mana dan

digunakan kapan saja.

KATE adalah alat panggang dengan penganginan otomatis bebas listrik sumber

tenaga energi magnet. Alat yang dibuat menggunakan prinsip sifat magnet yang dapat tolak-

menolak dan tarik-menarik sehingga memberikan dorongan maupun tarikan terhadap baling-

baling kipas. KATE menginovasikan sumber tenaga energi magnet yang dapat diubah

menjadi energi gerak. Dalam pengunaannya alat yang digerakan berupa baling-baling kipas

sebagi penghasil angin dari energi gerak baling-baling. Angin yang dihasilkan dapat tersalur

melalui ventilasi udara yang ditempatkan di sisi tungku.

Adapun tujuan dari karsa cipta ini diantaranya adalah mengetahui konsep

pengembangan perubahan energi magnet menjadi energi gerak baling-baling kipas yang dapat

meminimalisir penggunaan energi listrik bagi para pengguna kipas listrik dan sebagi praktisi

pedagang yang implementatif, kreatif, inovatif, efektif, dan efisien dalam penerapannya.

Selain itu penggunaan energi magnet sebagai upaya pengembangan fungsi magnet dalam

bidang teknologi dan terapan.

Metode pelaksanaan yang akan tim lakukan dalam program karsa cipta ini terbagi

menjadi 3 tahap, yaitu tahap pra kegiatan , tahap pelaksanaan kegiatan, dan tahap pasca

kegiatan. Tahap pra kegiatan berupa rapat strategi pelaksanaan, pengmpulan data,

perencanaan KATE, dll. Lalu pelaksanaan kegiatan terdiri dari pembuatan prototype KATE,

uji coba awal prototype KATE, revisi prototype KATE, dll. Sedangkan tahap pasca kegiatan

terdiri dari evaluasi dan pembuatan laporan.

Page 6: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi listrik merupakan energi yang dapat diperbaharui namun terbatas dalam

proses pembaharuannya dan banyak mengakibatkan kerusakan dan polusi di mana-

mana. Penggunaan listrik di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan,

Bedasarkan data PLN, sepanjang tahun 2013 konsumsi listrik di Indoesia sebesar 188

terrawat-hour atau TWh (Rumah tangga 41%, Industri, 34%, komesial 19% dan

publik 6% dan angka pemakaian rumah tangga sendiri merupakan yang paling besar,

sebesar 41%.

Dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik nasional, penyediaan tenaga listrik

di Indonesia tidak hanya semata- mata dilakukan oleh PT PLN (Persero) saja, tetapi

juga dilakukan oleh pihak swasta, yaitu Independent Power Producer (IPP), Private

Power Utility (PPU) dan Izin Operasi (IO) non bahan bakar minyak (BBM).

Ketersediaan pasokan listrik terpasang pada 2014 di angka 53.585 MW, sekitar

37.280 MW atau 70% diantaranya disumbang oleh pembangkit milik PLN. Sementara

IPP mengambil porsi mencapai 10.995 MW atau berkisar 20%, PPU sebanyak 2.634

MW atau 5%, dan IO sebesar 2.677 MW atau sekitar 5%.

PT PLN (persero) meminta masyarakat ikut berperan mengatasi krisis listrik

dengan melakukan penghematan energi. manager senior komunikasi Korporat PT

PLN (Persero), Bambang Dwiyanto mengatakan bahwa PLN berupaya untuk

mengatasi krisis listrik tersebut. akan tetapi peran masyarakat juga dibutuhkan untuk

mengatasi listrik di Indonesia. Menurut Bambang peran masyarakat yang dibutuhkan,

dengan cara melakukan penghematan energi listrik untuk mengurangi konsumsi

listrik.

Krisis listrik yang terjadi belakangan ini berbanding lurus dengan

perekonomian negara. Mengingat penggunaan daya listrik terbesar merupakan dari

sektor rumah tangga, tidak hanya dalam sektor rumah tangga, bahkan kebanyakan

pedagang di Indonesia ketergantungan terhadap peralatan listrik. Maka tidak

dipungkiri akan terjadinya kemesrosotan ekonomi. Namun sayangnya program lampu

hemat energi yang digembar-gemborkan ini sampai sekrang tidak jelas

realisasinya.Krisis listrik berdampak serius terhadap daya saing Indonesia. Data

World Economic Forum menunjukkan daya saing Indonesia jauh di bawah dibaning

Singapura, Malayisia, Thailand, dan Cina. Dikhawatirkan bila infrastruktur energi tak

segera dibenahi, akan berpengaruh terhadap iklim investasi.(JUM/Tim Liputan 6

SCTV).

Melihat Indonesia merupakan negara berkembang dengan sebagian

masyarakatnya bermatapencaharian sebagai pedagang baik dalam ruang lingku besar

ataupun ruang lingkup kecil atau yang biasa disebut Usaha Kecil Mikro (UKM). Salah

satu kebutuhan para pedagang UKM ialah peralatan listrik, seperti pedagang

bebakaran yang membutuhkan kipas listrik untuk penganginan. Namun dalam

realitanya penggunaan peralatan seperti tersebut tidak selalu praktis dan selalu

mengahmburkan energy listrik sehingg tidak efektif dan efisien dalam perdagangan.

Page 7: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

2

Berdasarkan 2 pernyataan tersebut, penyebab penghamburan energy listrik dan

dampaknya terhadap ekonomi merupakan penggunakan alat listrik rumah tangga ialah

ketergantunganna sebagian pedagang terhadap alat bantu bertenaga litrik. sehingga

proses atau himabauan terhadap penghematan listrik dan pengembangan inovasi

UKM terhambat.

Berdasarkan kenyataan diatas, penulis tertarik untuk mengusulkan program

karsa cipta berupa inovasi berupa energy alternative untuk sebagian kecil alat

elektronika dalam rumah tangga maupun paeralatan bantu pedagang yang praktis serta

otomatis. Alat ini penulis beri nama Kipas Angin Tungku Sate (KATE) alat panggang

berupa sistem penganginan otomatis tenaga magnet bebas listrik dan praktis. KATE

dapat dipergunakan oleh sebagian besar pedagang bebakaran dan bisa juga digunakan

oleh ibu rumah tangga dalam kebutuhan sehari-hari. KATE akan memberikan

penganginan secara otomastis dengan bantuan tenaga magnet sebagai penggerak

baling-baling. Angina yang terdistibusikan berupa output dari gerakan kipas yang

berasal dari energi tarik-menarik dan maupun tolak-menolak medan magnet yang

dipasang diantara baling-baling.

Manfaat jangka panjang bisa dirasakan oleh pihak rumah tangga maupun

sebagian besar pedagang mengingat energy yang digunakan bebas listrik dan magnet

yang digunakan adalah magnet dengan medan yang besar dan tahan lama. Bagi pihak

rumah tangga dengan adanya KATE ini maka dapat mengurangi presentase

penggunaan listrik yang besar. Sedangkan manfaat tambahan lainnya yang dapat

dirasakan yakni oleh para pedagang bebakaran, dengan adanya KATE ini maka

pedagang tidak perlu repot-repot menggunakan kipas lstrik dan lebih praktis.

1.1 Rumusan Masalah

a) Bagaimana proses penghematan energy listrik dapat dilakukan?

b) Bagaimana konsep sistem penghematan listrik dalam perdagangan dan

pengembangan kepraktisan perdagangan ?

c) Bagaimana konsep pengembangan sistem penganginan otomatis bebas

listrik dan praktis yang implementatif, efektif dan efisien?

d) Bagaimana konsep pengembangan sistem penganginan pada tungku

sate tanpa melibatkan kipas listrik maupun tenaga manual?

1.2 Tujuan

a) Ikut serta dalam gerakan hemat energi dengan pemberdayaan sumber

energi alternatif.

b) Menerapkan pemakaian tenaga magnet sebagai penggerak baling-

baling kipas angin.

c) Memprakarsai teknologi kipas angin tenaga magnet yang

dikombinasikan dengan tungku sate agar tercipta alat sederhana yang

praktis dan mobile.

Page 8: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

3

d) Menjadikan Kipas Angin Tungku Sate (KATE) sebagai alat terapan

alih fungsi dari tungku pembakaran manual yang mudah diterima

masyarakat.

1.3 Luaran Yang Diharapkan

a) Terciptanya inovasi Kipas Angin Tungku Sate (KATE) yang dapat

menjadi subtitusi dari tungku pembakaran sate tradisional yang

menggunakan kipas manual.

b) Terciptanya Kipas Angin Tengku Sate (KATE) sebagai teknologi

terbaru dalam penggunaan pemanggangan yang praktis dan hemat

listrik.

c) Harganya akan relatif terjangkau dan dapat mencapai pasaran ibu

rumah tangga dan pedagang-pedagang makanan yang memiliki menu

bebakaran.

1.4 Kegunaan

a) Bagi pengembangan IPTEK

Pembuatan Kipas Angin Tungku Sate (KATE) ini diharapkan menjadi

energi batu loncatan dan langkah awal yang menimbulkan insentif yang baik

dalam penerapan pemanfaatan energi ramah lingkungan dan tidak rentan

kelangkaan.

b) Bagi Masyarakat

Selain itu, KATE adalah salah satu upaya tim sebagai mahasiswa untuk

menghimbau masyarakat agar menghemat energi listrik yang terbatas. KATE

harusnya dapat menjadi patokan dalam pengembangan alat dan inovasi dalam

bidang yang sama.

c) Bagi Pedagang

Sebagai praktisi bagi para pedagang yang menggunakan alat

pemanggang dalam wirausahanya sehingga menambah keefektifan dan

keefesienan dalam berdagang.

Page 9: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1. Diagram alir desain proses KATE

2.1 Magnet

Weiss (1902) mengemukakan bahwa setiap elektron yang ada pada atom

selalu berputar pada sumbunya dan bersifat sebagai magnet elementer. Arah putaran

elektron yang satu dengan elektron yang lainnya dapat saling berlawan. Semakin

banyak suatu logam memiliki elektron yang arah putarannya sama, semakin kuat sifat

kemagnetan dari logam itu. Jika dua buah magnet saling didekatkan, magnet pertama

akan memberi sebuah gaya pada magnet kedua, dan maget kedua akan memberi gaya

kepada magnet pertama. Gaya magnet seperti halnya gaya listrik, berupa tarikan dan

tolakan. Jika dua buah kutub utara didekatkan, maka kedua magnet tersebut akan

tolak-menolak. Dua kutub selatan juga saling tolak-menolak.

Gambar 2 Magnet saling tolak-menolak

https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Elektromagnetisme

Namun, jika kutub selatan didekatkan dengan kutub utara, maka kedua kutub

magnet tersebut akan tarik-menarik.

Energi medan magnet

monopole

Konversi energi gerak

baling-baling

Tungku pemanggang

Page 10: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

5

Gambar 3 Magnet saling tarik-menarik

https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Elektromagnetisme

Sehingga dengan teori tersebut sebuah benda dapat bergerak dengan sumbar

tenaga tolakan atau tarikan dari gaya magnet itu.

2.2 Magnet Monopole

Hukum Faraday menyatakan bahwa terciptanya medan listrik dari perubahan

fluks magnet, sedangkan Hukum Ampere menjelaskan terciptanya medan magnet dari

adanya aliran listrik. Kita tidak pernah menemukan satu kutub magnet terpisah, utara

atau selatan.Kenyataan ini disebut ketidaksimetrisan persamaan Maxwell. Pada tahun

1931 seorang fisikaran asal inggris , P.A.M Dirac mengajukan hipotesis tentang

keberadaan monopol magnet. Paper yang ia beri judul Quantized singularities in the

electromagnetic field itu ia publikasikan di Proc. Royal Soc London. Dalam paper

setebal 13 halaman itu, Dirac mencoba menganalisis kemungkinan eksisnya magnetic

monopoles dalam kerangka Abelian Gauge theory (Maxwell electrodynamics). Di

akhir papernya, ia menjelaskan bahwa keberadaan monopol magnet ini dapat arahkan

kita kepada pemahaman kenapa muatan listrik terkuantisasi.

Gambar 4 Magnet dengan Kutub Tunggal (MONOPOLE)

Sumber : http://phys.org/news/2009-07-physicists-method-dirac-monopoles.html

Dengan melihat kebutuhan untuk menggerakan baling baling, dibutuhkan

Magnet berkutub tunggal sebagai penggerak. Magnet berkutub tunggal ini cenderng

memiliki kekuatan gaya tarik-menarik atau tolak-menolak yang lebih besar ketimbang

magnet yang memiliki dua kutub. Sehingga energi gerak yang dihasilkan akibat

dorongan ataupun tarikan lebih besar. Mengingat kipas yang digunakan cukup

memiliki beban yang relatif berat.

Page 11: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

6

2.3 Kipas Angin

Pada penerapan umumnya baling-baling kipas angin dihubungkan dengan

motor penggerak. Motor penggerak berasal dari kumparan-kumparan lilitan tembag

sebagai aliran listrik. Pada alat KATE ini kipas tidak dihubungkan pada motor

penggerak, penggerak baling-baling yakni dengan energy magnet monopole.

Gambar 5 Kipas Sebagai Keluaran Angin

Sumber : http://www.alnect.net/images

Magnet dipasang di setiap baling-baling dengan jumlah ganjil sedangkan

pemicu gerakan tolak-menolak di belakang kipas dipasang dengan jumlah genap.

Dengan aplikasi seperti di Gambar 4 baling baling akan terdorong oleh pemicu

magnet kutub tunggal kemudian baling berikutnya mendapat tarikan dan mendapat

dorongan kembali oleh pemicu dan seterusnya hingga baling-baling berputar.

2.3 Tungku Pemanggang

Tungku pemanggang merupakan Tungku pemanggang adalah suatu tempat

atau ruang yang terbuat dari plat untuk menampang bara api dari arang yang

dipergunakan untuk memanggang daging atau sate. Fungsi tungku pemanggang adaah

untuk membakar / memanggang daging atau sate yang disusuh di atas tunngku sampai

matang. Pembakaran berlangsug di dalam tunggu menggunakan arang yang dibakar

terbelih dahulu sebelumnya menggunakan Api.

Isolasi Berupa Alumunium Foil

Gambar 6. Gambaran Perencanaan Alat

Kipas

Magnet

Page 12: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

7

BAB 3

METODE PELAKSANAAN

Metode dalam pelaksanaan program karsa cipta ini adalah sebagai berikut:

3.1 Pra Kegiatan

Tahap prakegiatan adalah tahap awal sebelum pelaksanan program karsa cipta.

Dalam tahap ini ada beberapa hal yang dilakukan yaitu :

3.1.1 Rapat strategi pelaksanaan

3.1.2 Pengmpulan Data

3.1.3 Perencanaan KATE

3.1.4 Penetapan desain prototype KATE

3.1.5 Pembelian alat dan bahan

3.2 Pelaksanaan Kegiatan

Tahap pelaksanaan kegiatan adalah tahap utama dari program karsa cipta.

Dalam tahap ini ada beberapa hal yang dilakukan, yaitu :

3.2.1 Pembuatan prototype KATE

3.2.2 Uji coba awal prototype KATE

3.2.3 Revisi prototype KATE

3.2.4 Uji coba akhir prototype KATE

3.2.5 Revisi operasional prototype KATE

3.2.6 Uji coba dan penyempurnaan prototype KATE

3.2.7 Pengujian prototype KATE

3.3 Pasca Kegiatan

Tahap pasca kegiatan adalah tahap akhir dari program karsa cipta. Dalam

tahap ini ada beberapa hal yang dilakukan, yaitu :

3.3.1 Evaluasi

3.3.2 Pembuatan laporan

Page 13: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

8

3.4 Diagram alir pelaksanaan KATE

Rapat strategi

pelaksanaan

Pembuatan prototype KATE

Pengumpulan Data

Perencanaan KATE

Penetapan desain prototype KATE

Pembelian alat dan bahan

Revisi operasional prototype KATE

Revisi prototype KATE

Pengujian prototype KATE

Uji coba awal prototype KATE

Uji coba akhir prototype KATE

Uji coba dan penyempurnaan prototype

KATE

KATE

Evaluasi

Pembuatan laporan

SELESAI

Berhasil

Berhasil

Page 14: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

9

BAB 4

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

TABEL 1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-KC

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan penunjang 1.633.000

2 Bahan habis pakai 3.602.000

3 Perjalanan 867.000

4 Lain-lain 1.963.000

5 Jumlah 8.065.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 2 Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5

1 Rapat strategi pelaksanaan √

2 Pengumpulan data √

3 Perencanaan KATE √

4 Penetapan desain prototype KATE √ √

5 Pembelian alat dan bahan √

6 Pembuatan prototype KATE √ √

7 Uji coba awal prototype KATE √

8 Revisi prototype KATE √ √

9 Uji coba akhir prototype KATE √

10 Revisi operasional prototype KATE √

11 Uji coba dan penyempurnaan prototype

KATE √ √

12 Pengujian prototype KATE √

13 Evaluasi √

14 Pembuatan laporan √

Page 15: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

10

DAFTAR PUSTAKA

P. A. M. Dirac. Quantized singularities in the electromagnetic field.

1931

David Bohm dan Y. Aharonov. Significance of Electromagnetic Potentials in

the Quantum Theory. 1959.

Halliday, D., Resnick R physics 3rd edtion, john wiley & sons.inc,

New York 1978

Peraturan Mentri Dan Energi Sumber Daya Mineral Republik Indonesia

Nomor : 13 tahun 2012

UU Penjaminan Dipercaya Dorong Pertumbuhan Pelaku UKM

https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Elektromagnetisme

http://www.dekso.co.id/mengenal-krisis-dan-kebutuhan-energi-listrik-di-indonesia/

Page 16: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

11

Page 17: Kipas angin tungku sate kate pkm kc
Page 18: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

13

Page 19: Kipas angin tungku sate kate pkm kc
Page 20: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

15

Page 21: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

16

Page 22: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan penunjang

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Jumlah

(Rp)

Bor Listrik Alat enunjang

perakitan

1 550.000 550.000

Gunting Plat Alat enunjang

perakitan

1 105.000 105.000

Tool Kit Alat enunjang

perakitan

1 453.000 453.000

Penggaris Besi Alat enunjang

perakitan

1 10.000 10.000

Penggaris Siku Alat enunjang

perakitan

1 25.000 25.000

Sarung Tangan Alat enunjang

perakitan

3 pasang 30.000 90.000

Ragum Alat enunjang

perakitan

1 400.000 400.000

SUB TOTAL (Rp) 1.633.000

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Jumlah

(Rp)

Magnet

Neodymium Silver

Coin Monopole

Bahan

Praktikan

60(10x2mm) 8.000 480.000

Magnet

Neodymium Silver

Coin Monopole

Bahan

praktikan

30(25x3mm) 31.500 945.000

Kipas Angin PC Bahan

Praktikan

12 50.000 600.000

Plat alumunium Bahan

Praktikan

2 404.000 808.000

Kawat jaring Bahan

praktikan

1(M4) 149.000 149.000

Paku keling Bahan

praktikan

100 1.600 160.000

Kawat Alumunium Bahan

praktikan

1 gulung

(5 meter)

40.0000 40.000

Alumunium Foil Bahan

praktikan

3 Set x 2kg 140.000 420.000

SUB TOTAL (Rp) 3.602.000

Page 23: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

18

3. Perjalanan

Material Justifikasi

Perjalanan

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Jumlah

(Rp)

Perjalanan ke

tempat / kota di

Yogya dan kota-

kota Lain

Survei,

pencarian, dan

pembelian alat

dan bahan

3x15 Liter 7.400 333.000

Perjalanan Ke

Tempat Pembuatan

Perakitan 3x20 liter 7.400 444.000

Jasa pengiriman

Barang dari

Surabaya dan

Jakarta

Pembelian alat

dan bahan

1 kg 16.000 16.000

Perjalanan ke rental

kamera, fotokopi,

percetakan, dll

Dokumentasi,

pembuatan

laporan

2x5 liter 7.400 74.000

SUB TOTAL (Rp) 867.000

4. Lain-lain

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Jumlah

(Rp)

Sewa Kamera Dokumentasi 1 hari 100.000 100.000

Tinta Printer Penyusunan

laporan

1 set

(hitan dan

berwarna)

400.000 400.000

Kuota Internet Komunikasi

dan informasi

5 75.000 375.000

Kertas A4 80 Penyusunan

laporan

1 rim 38.000 38.000

Penggandaan dan

Jilid Laporan

Pembuatan dan

penggandaan

laporan

1 set 100.000 100.000

Printer Pembuatan dan

pengadaan

laporan

1 550.000 550.000

Tinta Printer Pembuatan

laporan

1 set 400.000 400.000

SUB TOTAL (Rp) 1.963.000

Total Keseluruhan (Rp) 8.065.000

Page 24: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama /

NIM

Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas

1 Jujun

Tugistan

Dana

Atmaja

D3

Teknik

Elektro

Arus lemah

arus kuat

12

jam/minnggu

1. Mengkoordinator

tim

2. Penentu alat dan

bahan

3. Pencari alat dan

bahan

4. Perakit

5. Dokumentasi

2 Galih

Setyawan

D3

Teknik

Elektro

Arus lemah

arus kuat

12

jam/minggu

1. Penentu alat dan

bahan

2. Pencari alat dan

bahan

3. Perakit alat

4. Dokumentasi

3 Reza

Mahardika

D3

Teknik

Mesin

Manufaktur 12

jam/minggu

1. Penentu alat dan

bahan

2. Pencari alat dan

bahan

3. Perakit alat

4. Dokumentsi

4 Shusmita D4

Teknologi

Jaringan

Jaringan 12

jam/minggu

1. Pencari alat dan

bahan

2. Perakit alat

3. Dokumentasi

4. Bendahara

5 Nurul

Annisa

Silmi

S1

Akuntansi

Ekonomi 12

jam/minggu

1. Pencari alat dan

bahan

2. Perakit alat

3. Dokumentasi

4. Sekertaris

Page 25: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

20

Page 26: Kipas angin tungku sate kate pkm kc

21

Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan

Penutup alat dengan magnet monopole