kinetika-reaksi-kfp-20141.pdf

16
1 KINETIKA REAKSI Kimia Fisik Pangan Ahmad Zaki Mubarok Materi: ahmadzaki.lecture.ub.ac.id Bahan pangan merupakan sistem yang sangat reaktif. Reaksi kimia dapat terjadi secara terus- menerus antar komponen dalam bahan pangan dan atau antara bahan pangan dengan lingkungannya. Sejumlah tipe reaksi kimia dan biokimia juga terjadi selama proses pengolahan pangan.

Upload: wawan-swaiper-cool

Post on 19-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 1KINETIKA REAKSIKimia Fisik Pangan

    Ahmad Zaki MubarokMateri: ahmadzaki.lecture.ub.ac.id

    Bahan pangan merupakan sistem yang sangat

    reaktif.

    Reaksi kimia dapat terjadi secara terus-

    menerus antar komponen dalam bahan

    pangan dan atau antara bahan pangan

    dengan lingkungannya.

    Sejumlah tipe reaksi kimia dan biokimia juga

    terjadi selama proses pengolahan pangan.

  • 2Contoh aplikasi penting kinetika reaksi dalam

    pengolahan pangan antara lain:

    1.Perhitungan proses termal untuk membunuh

    mikroba

    2.Optimasi proses termal berkaitan dengan

    kualitas produk

    3.Optimasi proses berkaitan dengan biaya

    produksi

    4.Prediksi umur simpan produk pangan

    berkaitan dengan kondisi penyimpanan

    Orde Reaksi

    Bila reaksi kimia antara molekul A dan B menghasilkan molekul E dan F:

    +

    +

    Laju dari suatu reaksi didefinisikan sebagai laju dimana jumlah molekul dari komponen yang bereaksi meningkat atau menurun terhadap waktu.

    Dalam suatu proses dengan volume konstan, nilai jumlah molekul dapat digantikan dengan konsentrasi.

  • 3 Berdasarkan hukum kekekalan massa, laju dari suatu reaksi dalam waktu tertentu proporsional terhadap konsentrasi dari komponen yang bereaksi. Konstanta proporsionalitas tersebut dinamakan konstanta laju reaksi, diberi simbol k.

    Dengan demikian, laju reaksi hilangnya komponen A adalah:

    =

    dimana C adalah konsentrasi dari masing-masing komponen yang bereaksi.

    Konsentrasi salah satu reaktan umumnya lebih besar daripada reaktan lainnya, sehingga tidak memberikan efek penting terhadap reaksi yang terjadi. Dengan demikian, laju reaksi dapat dituliskan:

    =

    Eksponen n dalam persamaan diatas disebut dengan orde reaksi.

  • 4Reaksi orde nol: hubungan linier antara konsentrasi reaktan atau produk dengan waktu reaksi.

    Reaksi orde satu: perubahan secara logaritmis antara konsentrasi reaktan terhadap waktu reaksi

    Reaksi orde dua: hubungan hiperbolik antara konsentrasi reaktan atau produk dengan waktu reaksi

    Orde Reaksi

    r = -dA

    dt= k A = Ao - kt

    Zero order reactions:

  • 5r = -dA

    dt= kA ln

    A

    Ao= - kt

    First order reactions:

    r = -dA

    dt= kA2 1

    A

    1

    Ao- = kt

    Second order reactions:

  • 6Kinetika Penurunan Mutu

    -dQ/dt = kQn

    Q = kualitas (mutu)t = waktuk = konstanta laju penurunan mutun = ordo reaksi penurunan mutu

    100

    80

    60

    40

    20

    0

    0 2 4 6 8 10

    Waktu penyimpanan (bulan)

    Ku

    alita

    s (m

    utu

    ) re

    latif

    -dQ/dt = k atau Qt = Q0 - kt

    Penurunan Mutu Ordo Nol (n=0)

  • 7100

    80

    60

    40

    20

    0

    0 2 4 6 8 10

    Waktu penyimpanan (bulan)

    Ku

    alita

    s(m

    utu

    ) re

    latif

    -dQ/dt = kQ atau ln (Qt/Q0) = - kt

    Penurunan Mutu Ordo Satu (n=1)

    Orde Nol: Mutu (overall quality) pangan beku Pencoklatan Non-enzimatis

    Orde Satu: Kehilangan/kerusakan vitamin Inaktivasi/pertumbuhan mikroba Kerusakan warna oksidatif Kerusakan tekstur karena panas

    Beberapa Contoh Penurunan Mutu Produk

    Pangan Selama Penyimpanan

  • 8Pengaruh Suhu terhadap Kinetika Reaksi

    Arrhenius Equation: Relates reaction rate constant to absolute temperature.

    The Q10 value: the number of times a reaction rate changes with a 10oC change in temperature.

    Z value: the temperature change needed to change the reaction rate by a factor of 10.

    Arrhenius Equation

    k = ko [exp]-Ea

    RT

    Ea = activation energy

    ko = the rate constant as T approaches infinity

    R = Ideal gas constant

    T = absolute temperature (Kelvin)

    Laju reaksi kimia akan meningkat ketika suhu reaksi meningkat.

  • 9Perubahan nilai k terhadap perubahan suhu (T)

    yang dinyatakan sebagai hubungan Arrhenius

    Arrhenius Model

    k

    (1/T)

    TR

    aE

    eokk

    -=

    Ln k

    (1/T)

    100

    80

    60

    40

    20

    0

    0 2 4 6 8 10

    Waktu penyimpanan (bulan)

    Ku

    alita

    s(m

    utu

    ) re

    latif

    T1

    T2T3

    T1 < T2 < T3

    Ilustrasi Penggunaan Model Arrhenius

  • 10

    IlustrasiPenggunaanModel Arrhenius

    IlustrasiPenggunaanModel Arrhenius

  • 11

    IlustrasiPenggunaanModel Arrhenius

    Ilustrasi Penggunaan Model Arrhenius

  • 12

    IlustrasiPenggunaanModel Arrhenius

    KINETIKA KEMATIAN MIKROBA

    Pemusnahan m.o oleh panas ..........> pada T konstan..........> penurunan jumlah mikroba hidup mengikuti reaksi ordo I

    kNdt

    dN=

    dimana,

    N= jumlah mikroba hidup

    k = konstanta laju reaksi (konstanta laju pemusnahan m.o.)

    ktN

    Nln

    0

    =

    kdtN

    dN=

    dtkN

    dNN

    N

    t

    00=

    Ln N = ln No - kt

    t

    Ln NKemiringan

    = - k

    Microbial death, like microbial growth,

    is described by a logarithmic equation.

  • 13

    KINETIKA

    t2.303

    k-NlogNlog

    0=ktN

    Nln

    0

    =

    Ingat !

    Ln X = 2.303 log X

    ktN

    N2.303 log

    0

    =

    Oleh para ahli teknologi pangan (termobakteriologi), persamaan tsb

    dinyatakan sebagai :

    D

    t-N0logNlog =

    D = Decimal Reduction Time= waktu yg diperlukan u/ mengurangi jml mo dengan faktor 1 desimal= waktu yg diperlukan u/ mengurangi jml mo sebanyak 1 siklus log= waktu yg diperlukan u/ mengurangi jml mo sebanyak 90% populasi

    atau D

    t

    0N

    Nlog

    =

    D-value

    D-value

    10,000

    1,000

    100

    10

    Kurva Kematian Termal pada Suhu Konstant, T1

    T1

    KINETIKA

  • 14

    Contoh 1

    Anggap suatu makanan dalam kaleng.

    Jika jumlah mo awal sebesar 106 mikroba pembusuk A/kaleng.

    Nilai D pada suhu 121,1oC = 15 detik.

    Berapa jumlah mo setelah pemanasan selama 1 menit pada 121,1 oC

    Berapa jumlah mo setelah pemanasan selama 2 menit pada 121,1 oC

    D

    t-N0logNlog ====

    Jawab :

    Ingat ...........>

    10010N2

    ========

    246Nlog ========

    ikdet15

    detik60-10logNlog 6====

    Untuk t = 1 menit :

    0,0110N-2

    ========

    - 286Nlog ========

    ikdet15

    detik120-10logNlog

    6

    ====

    Untuk t = 2 menit :

    Peluang kebusukan!!

    T1

    Kurva Kematian Termal pada Suhu Konstant, T1

    Bagaimana jika suhu pemanasan pada T2 >T1???

    T2>T1

    D1

    D1

    Semakin tinggi T .......> semakin kecil nilai DD=f(T)

    KINETIKA

  • 15

    KINETIKA ............>D = f(T)

    Nilai Z adalah perubahan suhu (T) yang diperlukan untuk mengubah nilai D sebesar 1 siklus log

    Nilai Z = 18oF = ? oC

    Secara empiris:

    ====Z

    T-121,1

    0 10DD

    Z

    T-1,121

    D

    Dlog

    0

    ====

    Suhu (oC)

    0.00001

    0.0001

    0.001

    0.01

    0.1

    1

    10

    100

    1000

    10000

    0 50 100 150 200

    Nila

    i D

    (me

    nit)

    B A

    KINETIKA ............> 2 parameter kinetika

    D dan Z .................> perlu selalu diketahui dua-duanya!

    Misal

    Mikroba A mempunyai DA,250F = 0.5 menit

    Mikroba B mempunyai DB,250F = 1 menit

    ZA = 10oC; ZB = 20

    oC

    Apa artinya?

    Suhu (C) DA (menit) DB (Menit)

    80.1 5000 100

    90.1 500

    121.1 0.5 1

    131.1 0.05

    141.1 0.005 0.1

    151.1 0.0005

    161.1 0.00005 0.01

    111.1 5

    101.1 50 10

    DA=DB DADB

  • 16

    Suatu suspensi pangan mempunyai kandungan spora pembusuk A dan

    B. Spora A sebanyak 3 x 105 dan spora B sebanyak 8 x 106. Pada suhu

    121.1oC, nilai D untuk spora A dan spora B adalah 1.5 dan 0.8 menit.

    Jika suspensi tsb dipanaskan pada suhu konstan 121.1oC, berapa lama

    untuk memperoleh peluang kebusukan sebesar 10-3.

    KINETIKA ............> Latihan soal

    Jawab :

    Peluang kebusukan 10-3; artinya N = 10-3.

    Untuk spora A :

    D

    t-N0logNlog ====

    =

    N

    NologDt

    menit12.72(8.477)1.5t ==

    10

    10x3log1.5t

    3-

    5

    =

    Untuk spora B :

    menit7.92(9.903)0.8t ==

    10

    10x8log0.8t

    3-

    6

    =

    Jadi, untuk

    mendapatkan peluang

    kebusukan sebesar 10-3,

    maka pemanasan

    121.1oC harus dilakukan

    selama 12.72 menit.

    Terima KasihTerima KasihTerima KasihTerima Kasih