kinerja bhabinkamtibmas dalam penerapan polmas …digilib.unila.ac.id/54312/3/skripsi tanpa bab...

68
KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS PADA POLSEK SUKARAME (Studi Kasus Pada Kelurahan Sukabumi dan Kelurahan Nusantara Permai) (SKRIPSI) Oleh Novaria Indah Setiarini FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: truongkiet

Post on 11-Aug-2019

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMASPADA POLSEK SUKARAME

(Studi Kasus Pada Kelurahan Sukabumi dan Kelurahan Nusantara Permai)

(SKRIPSI)

Oleh

Novaria Indah Setiarini

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

ABSTRAK

Kinerja Bhabinkamtibmas dalam rangka penerapan Polmas pada PolsekSukarame (Studi Kasus di Unit Binmas Polsek Sukarame)

Oleh

Novaria Indah Setiarini

Bandar Lampung merupakan salah satu kota yang memiliki jumlah tindakkejahatan tertinggi dibandingkan dengan kota lain. Oleh karena itu, Polrimembutuhkan adanya partisipasi atau kerjasama dari masyarakat. Menyadaripentingnya suatu kerjasama Polri dengan masyarakat, maka Polri mulaimenerapkan suatu program yang bernamakan Program Pemolisian Masyarakat(Polmas). Mengacu pada kondisi tersebut dirumuskan masalah apakah yangmenjadi faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Bhabinkamtibmas dalamrangka penerapan Polmas pada Polsek Sukarame (Studi Kasus di Unit BinmasPolsek Sukarame)?

Tujuan Penelitian ini untuk memperoleh gambaran faktor-faktor yangmempengaruhi kinerja Bhabinkamtibmas dalam rangka penerapan Polmas padaPolsek Sukarame (Studi Kasus di Unit Binmas Polsek Sukarame). Penelitian inimerupakan penelitian dengan tipe kualitatif. Fokus penelitian ini meliputi KinerjaBhabinkamtibmas dalam rangka penerapan Polmas pada Polsek Sukarame (StudiKasus di Unit Binmas Polsek Sukarame) terdiri dari : 1) Masukan (Input), 2)Proses (process), 3) Keluaran (Output), 4) Outcome (Keluaran). jenis data yangdigunakan dalam penelitian ini meliputi sumber dari informan dan dokumentasi.Teknik anaisis data yang digunakan terdiri dari reduksi data, penyajian data, danpenarikan kesimpulan.

Ada beberapa hal yang menjadi temuan penelitian terkait belum efektifnya kinerjaBhabinkamtibmas yaitu masih kurangnya sumberdaya dibeberapa bidangnyaterutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan, alat tugasuntuk mobilisasi anggota dan minimnya kapasitas ruangan pada Unit binmaspolsek Sukarame. Untuk itu, Perlu adanya penambahan jumlah sarana danprasarana dan juga meningkatkan proram anjau silau untuk mempererat hubunganantara masyarakat dengan aparat.

Kata Kunci: Efektivitas, Kinerja, Keamanan dan Ketertiban Lingkungan

Page 3: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

ABSTRACT

Bhabinkamtibmas performance in the context of applying community

policing to Sukarame police station (Study at Sukarame police unit binmas)

By

Novaria Indah Setiarini

Bandar Lampung is one of the cities that has the highest number of crimescompared to other cities. Therefore, the National Police need participation orcooperation from the community. Recognizing the importance of a collaborationbetween the National Police and the community, the National Police beganimplementing a program called the Community Policing Program (Polmas).Referring to the condition, what problems were formulated which were the factorsinfluencing the Bhabinkamtibmas Performance in the context of the application ofCommunity Policing to Sukarame Police Sector (Case Study in the SukaramePolice Sectoral Community Unit)?

The purpose of this study was to obtain an overview of the factors that influencethe performance of Bhabinkamtibmas in the context of the application ofcommunity policing to the Sukarame police station (a case study at the SukarameSector Police Unit). This research is a qualitative type of research. The focus ofthis research includes Bhabinkamtibmas Performance in the context of theapplication of community policing to Sukarame Police Sector (Case Study in theSukarame Sector Police Unit) consisting of: 1) Input, 2) Process, 3 Output, 4Outcome ( Output). the type of data used in this study includes the sources ofinformants and documentation. Data analysis techniques used consist of datareduction, data presentation, and conclusion drawing.

There are several things that become research findings related to theineffectiveness of Bhabinkamtibmas's performance, namely the lack of resourcesin some of its fields, especially in the field of facilities and infrastructure such asthe number of vehicle units, task equipment for member mobilization and the lackof room capacity in the Sukarame police station unit. For this reason, there is aneed to increase the number of facilities and infrastructure and also increase theglare green program to strengthen relations between the community and theauthorities.

Keywords: Effectiveness, Performance, Security and Environmental Order

Page 4: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMASPADA POLSEK SUKARAME

(Studi Kasus Pada Kelurahan Sukabumi dan Kelurahan Nusantara Permai)

Oleh

Novaria Indah Setiarini

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai GelarSARJANA ADMINISTRASI NEGARA

Pada

Jurusan Ilmu Administrasi NegaraFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,
Page 6: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,
Page 7: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,
Page 8: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Novaria Indah Setiarini,

lahir pada hari Selasa tanggal 29 November 1994 di

Desa Sukanegara, Kecamatan Tanjung Bintang,

Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Lahir dari

pasangan Bapak Tatok Ardiyanto dan Ibu Soni Dwi

Hartati, S.Pd, dan memiliki dua orang kakak laki-

laki bernama Andika Karunia Widiyanto dan Friska

Dwi Saputra. Penulis memulai pendidikan formal di SD N 3 Sukanegara pada

tahun 2000 dan Lulus pada tahun 2006. Penulis melanjutkan pendidikan di SMP

N 1 Tanjung Bintang Lampung Selatan pada tahun 2006 dan lulus pada tahun

2009. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMA YP UNILA Bandar

Lampung pada tahun 2010 dan lulus pada tahun 2012.

Pada tahun 2012 penulis diterima sebagai mahasiswa di Jurusan Ilmu

Administrasi Negara Universitas Lampung melalui jalur UML. Penulis tergabung

dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara (HIMAGARA),

Pada bulan Juli-Agustus 2016 penulis mengikuti kegiatan KKN (Kuliah Kerja

Nyata) di desa Bawang Tirto Mulyo, Kecamatan Banjar baru, Kabupaten Tulang

Bawang.

Page 9: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

MOTTO

Keridhaan Allah terletak kepada keridhaan kedua orang tua dan kemarahanAllah terletak pada kemarahan kedua orang tua

(HR.at-Tirmidzy)

Kalau kamu benar-benar ingin sukses, kamu harus berproses. Seorangpemenang menjadi pemenang bukan karena usaha yang setengah-setengah.

Bukan karena iseng, bukan juga karna keberuntungan(Merry Riana)

Jadikanlah Sabar dan shalatmu sebagai penolongmu, sesungguhnya Allahbeserta orang-orang yang sabar.

(Q.S. Al-Baqarah: 153)

Happiness is not how much money we have, but how much time we can bethankful.

(Novaria Indah Setiarini)

Page 10: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

PERSEMBAHAN

Syukurku kepada ALLAH SWT. Atas segala limpahanrahmat, nikmat dan hidayah-Nya Dengan segenap hatikupersembahkan karya kecilku ini untuk orang-orang

yang sangat ku sayangi. Terimakasih telah mendidikku

dengan baik, selalu mendukung dan percaya kepadaku,dan menjadi motivasi terbesarku setiap saat

Bapakku, Tatok Ardiyanto

Mamahku, Soni Dwi Hartati, S.Pd

Kakakku, Andika Karunia Widiyanto dan Friska DwiSaputera

serta seluruh keluarga besarku

Seluruh dosen dan guruku, teman-teman sertaalmamaterku tercinta Universitas Lampung

Page 11: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

11

SANWACANA

Puji Syukur penulis haturkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan

ramhat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikanskripsi

yang berjudul “Kinerja Bhabinkamtibmas dalam rangka penerapan Polmas

pada Polsek Sukarame (Studi Kasus di Unit Binmas Polsek Sukarame)”

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Negara

(SAN) pada Jurusan IlmuAdministrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik, Universitas Lampung.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis menyadari keterbatasan

kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga penulis membutuhkan

bantuan dari berbagai pihak. Sehingga penulis ingin mengucapkan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Rahayu Sulistiowati S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing utama

penulis, terimakasih atas bimbingan, nasehat dan waktu yang Ibu berikan.

Terimakasih banyak bu, semoga keikhlasan dan ketulusan Ibu dalam

mendidik mendapatkan keberkahan dari Allah. Dan Semoga Silaturahmi kita

akan terus terjalin ya bu.

2. Bapak Eko Budi Sulistio, S.Sos. M.AP selaku dosen pembahas dan penguji

yang telah memberikan masukan dan saran yang bermanfaat bagi penulis

dalam meperbaiki kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini.

Semoga Bapak selalu dilimpahkan Keberkahan dari Allah SWT.

Page 12: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

12

3. Bapak Dr. Noverman Duadji, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

4. Ibu Intan Fitri Meutia,. S.A.N.,M.A.,Ph.D selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lampung.

5. Bapak Dr. Dedy Hermawan, S.Sos, M.Si selaku dosen Pembimbing

Akademik.

6. Seluruh dosen Ilmu Administrasi Negara, terimakasih atas ilmu yang telah

saya peroleh selama proses perkuliahan semoga dapat menjadi bekal yang

berharga dalam kehidupan saya ke depannya. Terimakasih juga atas perhatian

yang bapak dan ibu berikan.

7. Bapak Azhari selaku Staf Administrasi yang banyak membantu kelancaran

skripsi hingga terselesaikan.

8. Bapak dan mamahku tersayang. Terimakasih untuk semua doa, waktu,

perhatian, semangat, kesabaran, dan biaya yang selama ini bapak dan mamah

berikan. Terimakasih sudah mengajarkan banyak hal dalam hidup,

terimakasih sudah selalu percaya meskipun sempat beberapa kali

mengecewakan bapak dan mamah. Terimakasih sudah menyekolahkan kami

anak-anakmu hingga sampai ke tahap gelar sarjana. Yang harus selalu kalian

ingat, setiap langkah yang anakmu ambil semata-mata tidak lepas dari rasa

untuk membahagiakan bapak dan mamah. Semoga ALLAH selalu

melimpahkan kesehatan dan keberkahan rezeki untukmu Bapak dan

Mamahku.

Page 13: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

13

9. Kakakku tersayang Andika Karunia Widianto dan Friska Dwi Saputera

terimakasih sudah selalu mendukung serta menjagaku. Terimakasi telah

menjadi penjaga adik perempuan mu yang masih sering mengecewakan.

Untuk kakak iparku mbak Heni, terimaksaih sudah banyak membantu dan

memberikan dukungan kepadaku. Untuk Keponakanku tersayang Abang

Kenzo dan Adik Cello terimakasih sudah menjadi penyokong yayak semoga

Abang Kenzo dan Adik cello menjadi anak yang sholeh, berbakti pada orang

tua dan keluarga, berguna bagi nusa dan bangsa.

10. Untuk Tanteku Tersayang Mayanasari, terimakasih banyak atas bantuannya

selama ini. Terimakasih atas segala pelajaran hidup yang diberikan,

terimakasih sudah bisa menjadi teman bercerita selama ini.

11. Untuk Seluruh Sepupuku Tersayang mbak pipi, chacha, marcel, galuh, dita,

fertin dan yang lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,

terimakasih sudah menemani dan mendukung saya selama ini, akur-akur dan

kompak selalu ya cucu the murdiman’s.

12. Terimakasih untukmu Heriyadi Eri yang selalu mendampingi, membantu, dan

memberi dukungan dari awal hingga terselesaikannya skripsi ini. Terimakasih

sudah mendampingi selama 7 tahunnya. Semoga kelak apa yang sama-sama

kita cita-citakan tercapai!!

13. Tim 24/7 ku Ogi saputera, Andre Yulianto, Marshelita, Dewi siska, Makasih

ya kalian udah selalu ada lebih dari saudara. Teman senang susah bareng

selama hampir 19 tahun. Semoga kalian selalu dalam lindungan Allah SWT.

Dan semoga kita bisa terus kayak gini sampe tua!

Page 14: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

14

14. SS sahabat sejak SMA yang selalu dihati, Aidha Chelsea Rizal dan Mira

Natasya. Yang bisa di telpon tiba-tiba cuma mau curhat. Yang sering nginep.

Yang udah lebih kayak sodara. Terimakasih sudah selalu ada dan selalu

saling menyemangati sampai sekarang. Sesuai jargon ya sist Sahabat

Selamanya!!

15. Mbak Riyan, Kak deni, Aci, Azza, dan Aisyah yang sudah seperti saudara.

Terimakasih untuk bantuannya selama ini, semoga kalian selalu diberikan

keberkahan oleh Allah SWT.

16. Stephani Wulandari, Dian Kharisma Putri, Anisa Rachmawati Sahabat sedari

awal masuk kuliah yang sudah dianggap lebih dari saudara. Terimakasih

sudah menjadi sahabat yang selalu ada. Terimakasih sudah memberikan

warna warni masa selama masa perkuliahan. Tanpa kalian aku bukan apa-apa.

Terlepas dari apa yang sudah kita alami, percayalah saya selalu sayang

kalian. See u on top!

17. Geng Tahu Bulatku, Merita Rahma dan Lena Juniawati. Terimakasih untuk

semangat dan dukungannya. Semoga kalian cepet bikin rumah di Bandar

Lampung biar gampang ketemu. Maafkan ria-mu ini yang suka bandel kalo

dikasih tau. Aku sayang kalian!

18. Sahabatku AMPERA (Angkatan Empat Belas Administrasi Negara): Herlina,

Melisa, Suci, Dwini, Firdalia & Ernawati, Dewi, Rezki, Mamat, Bery,

Ikhwan, ciby, Taufik, Nadiril, Fajar, Eko, Akbar, Ridha, Nopi, Beti, Pii, Ayu

W, Emi, Shela, Tiara, Ayu gembul, Aliza, Silvi, Hanbul, Dilla, Umay, Meri,

Sherli, Yuli, Azizah, Mba Ayu S, Aris, Iyaji, Irlan, Satria, Rifki alias nyum,

Page 15: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

15

Guruh, ifan, kiki, lianse, Ageng, Khoi, Ipul, Icup, Ali, Bagus, Putu, Bayu,

Endry, Alan, Yogi, ihsan, Mba mon, Mba pity, Johan, Rani, Yeen, Kirana,

Anggi, Ana, Dara, Pewe, Friska. Terimakasih untuk kebersamaan kita selama

masa perkuliahan.

19. Sidik dan Leo. Terimkasih atas bantuannya selama ini.

20. Teman-Teman KKN: Tati, kak naw, kak adi, dan kak rita terimakasih sudah

saling membantu selama 40 hari masa KKN dan sampai sekarang.

Semoga Allah SWT selalu memberikan balasan yang lebih besar untuk Bapak, Ibu

dan teman-teman semua. Hanya ucapan terima kasih dan doa yang bisa penulis

berikan.

Bandar Lampung, 18 Oktober 2018Penulis

Novaria Indah Setiarini

Page 16: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

16

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1B. Rumusan Masalah .................................................................................. 12C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 12D. Manfaat Penelitian ........................................................................ ........ 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Kinerja ................................................................ 141. Pengertian Kinerja ......................................................................... 152. Pengertian Pengukuran Kinerja ....................................................... 163. Tujuan Pengukuran Kinerja ............................................................. 174. Manfaat Pengukuran Kinerja ........................................................... 185. Indikator Pengukuran Kinerja.......................................................... 19

B. Tinjauan Tentang Bhayangkara Pembina Ketertiban danKeamanan Masyarakat .............................................................................. 22

1. Pengertian Bhabinkamtibmas .......................................................... 222. Fungsi-Fungsi Bhabinkamtibmas .................................................... 223. Tugas Pokok dan Wewenang Bhabinkamtibmas............................. 23

C. Tinjauan Tentang Pemolisian Masyarakat ...................................... 231. Pengertian Polmas............................................................................. 242. Prinsip-Prinsip Polmas..................................................................... 253. Fungsi Polmas.................................................................................. 264. Strategi dan Sasaran Polmas............................................................ 27

D. Kerangka Pikir....................................................................................... 28

Page 17: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Tipe Penelitian ............................................................. 30B. Fokus Penelitian ..................................................................................... 31C. Lokasi Penelitian .................................................................................... 33D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 34E. Teknik Analisis Data .............................................................................. 37F. Teknik Keabsahan Data ........................................................................ 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kelurahan Sukabumi ...................................... 421. Kelurahan Sukabumi.................................................................... 422. Kondisi penduduk kelurahan sukabumi berdasarkan latar

belakang pendidikan............................................................................ 443. Jumlah Tindak Kriminalitas Kelurahan Sukabumi ...................... 46

B. Gambaran Umum Kelurahan Nusantara Permai ........................ 461. Kelurahan Nusantara Permai berdasarkan latar belakang

perekonomian............................................................................... 472. Kondisi Penduduk Kelurahan Nusantara Permai Permai............. 48

C. Gambaran Umum Unit Binmas Polsek Sukarame........................ 491. Tugas Pokok Unit Binmas Polsek Sukarame................................ 492. Struktur Organisasi........................................................................ 503. Komposi Pegawai.......................................................................... 51

D. Gambaran Umum Bhabinkamtibmas............................................. 52E. Hasil.................................................................................................... 53

1. Kinerja Bhabinkamtibmas dalam Penerapan Polmas diPolsek Sukarame (Studi Kasus Pada Kelurahan Sukabumidan Kelurahan Nusantara Permai)...................................................... 53a. Indikator Input.............................................................................. 54b. Indikator Proses............................................................................ 60c. Indikator Output........................................................................... 67d. Indikator Outcome....................................................................... 70

F. Pembahasan............................................................................................. 731. Kinerja Bhabinkamtibmas dalam Penerapan Polmas di

Polsek Sukarame (Studi Kasus Pada Kelurahan Sukabumidan Kelurahan Nusantara Permai)...................................................... 74a. Indikator Input.............................................................................. 75b. Indikator Proses............................................................................ 80c. Indikator Output........................................................................... 85d. Indikator Outcome....................................................................... 86

Page 18: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

18

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.......................................................................................... 89B. Saran.................................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 19: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

19

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Banyaknya Kejahatan Umum yang Terlaporkan di Polresta Kota

Bandar Lampung Tahun 2009-2013 ........................................................... 4

2. Banyaknya Kelurahan Pada Kecamatan Sukabumi, Kecamatan Sukarame,

dan Kecamatan Way Halim ......................................................................... 7

3. Banyaknya Jumlah Tindak Kejahatan Umum di Kecamatan Sukabumi

Tahun 2014 Sampai Dengan Tahun 2016.................................................... 8

4. Tindak Kejahatan Umum di Kelurahan Sukabumi dan Kelurahan

Nusantara Permai (Kecamatan Sukabumi) Tahun 2016.............................. 9

5. Daftar Nama-Nama Informan ...................................................................... 34

6. Daftar Dokumen-Dokumen yang Berkaitan dengan Penelitian................... 36

7. Kondisi Kelurahan Sukabumi Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan..... 45

8. Jumlah Tindak kriminalitas di Kelurahan Sukabumi................................... 46

9. Kondisi Penduduk Kelurahan Nusantara Permai Berdasarkan Latar

Belakang Perekonomian .............................................................................. 47

10. Jumlah Tindak Kriminalitas di kelurahan Nusantara Permai ...................... 48

11. Komposisi Pegawai Unit Binmas polsek Sukarame.................................... 51

Page 20: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

20

12. Klasifikasi Pegawai Unit Binmas Sukarame Berdasarkan Latar Belakang

Pendidikan............................................................................................... 56

13. Sarana dan Prasarana Bhabinkabtibmas di Unit Binmas Polsek

sukarame................................................................................................. 59

14. Indikator Kinerja Utama......................................................................... 62

Page 21: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

21

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar Kerangka Pikir Penelitian.......................................................... 29

2. Gambar Struktur organisasi Unit Binmas Sukarame .............................. 50

3. Gambar Fasilitas Kendaraan Untuk Bhabinkamtibmas Unit Binmas Polsek

Sukarame ................................................................................................ 60

4. Gambar Sarana Prasarana Kantor yang Dimiliki Oleh Unit Binmas Polsek

Sukarame ............................................................................................... 60

5. Gambar Kegiatan Binluh Bhabinkamtibmas Sukabumi Terhadap Murid

SMK N.5 Bandara Lampung......................................................................... 66

6. Gambar Kegiatan Anjau Silau Terhadap Tokoh-Tokoh Warga ............. 67

7. Gambar Kegiatan Anjau Silau Terhadap Dewan Guru........................... 67

8. Bhabinkamtibmas dan Bhabins serta Para Ketua RT melakukan door-to-

door bertujuan untuk pendekatan dengan masyarakat................................ 72

9. Bhabinkmtibmas Kelurahan Sukabumi dan SMK Taruna melakukan

Sosialisasi Upaya Pencegahan dan Tindak Kriminalitas..........................72

Page 22: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki Satuan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sebagai

alat negara yang mempunyai peran memelihara keamanan serta ketertiban. Di

dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 (UU No. 2 Tahun 2002), dijelaskan

bahwa Polri bertanggung jawab di dalam mengupayakan, mencegah,

mengelimininasi setiap gejala yang mungkin muncul dapat mengganggu

keamanan dan ketertiban di masyarakat. Polri tentunya memiliki tugas yang

cukup berat dalam pencegahan terjadinya pelanggaran, kejahatan, pelayanan

masyarakat, dan melindungi serta menertibkan masyarakat. Oleh karena itu

kinerja Polri harus berjalan optimal dalam mengatasi tindak kejahatan di

Indonesia.

Dewasa ini, Polri dalam menjalankan tugas pokoknya dihadapkan pada berbagai

kasus kejahatan yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat

(kamtibmas). Kasus-kasus yang marak terjadi seperti kasus perampokan, aksi bom

bunuh diri yang dilakukan oleh teroris, kasus jaringan narkoba, human trafficking,

cyber crime dan lain-lain. Selain kasus tersebut konflik-konflik kedaerahan juga

merupakan ancaman yang perlu diperhatikan, seperti isu SARA, daerah yang

Page 23: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

2

ingin memerdekakan diri, unjuk rasa anarkis, perkelahian antar suku, perusakan

tempat ibadah, dan lain-lain.

Beberapa kasus di atas muncul akibat tidak diketahuinya akar permasalahan yang

muncul pada pranata-pranata sosial di masyarakat. Peningkatan jumlah aparat dan

peningkatan kegiatan Polri, belum menjadi sebuah jaminan akan ketiadaan

ancaman kamtibmas di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, Polri

membutuhkan adanya partisipasi atau kerjasama dari masyarakat. Menyadari

pentingnya suatu kerjasama Polri dengan masyarakat, maka Polri mulai

menerapkan suatu program yang bernamakan Program Pemolisian Masyarakat

(Polmas). Pada tahun 2005, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri)

menerbitkan Surat Keputusan Kapolri No. Pol : SKEP/737/X/2005 pada tanggal

13 Oktober 2005 tentang kebijakan dan strategi penerapan model perpolisian

masyarakat dalam penyelenggaran tugas Polri yang mengalami perubahan terbaru

menjadi Peraturan Kepala Polisi Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015

(Perkap Kapolri No. 3 Tahun 2015). Harapan dengan diadakannya program Polri

adalah terciptanya suatu kerjasama antara Polri dengan masyarakat dalam hal

pendeteksian dini mengenai tindak kejahatan, mampu menghadapi suatu

permasalahan yang terjadi, dan dapat bersama-sama mengupayakan suatu

penyelesaian yang cepat serta tepat.

Berkaitan dengan pelaksanaan Polmas di tengah-tengah masyarakat, maka

dibentuk suatu unit yang dinamakan Bhayangkara Pembina Kamtibmas

(Bhabinkamtibmas). Berdasarkan Keputusan Kapolri No. Pol : Kep/8/XI/2009

tentang perubahan buku petunjuk lapangan Kapolri No. Pol :

Page 24: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

3

Bujuklap/17/VIII/1997 tentang Bintara Polri pembina kamtibmas di

kelurahan/desa dan Surat Kapolri Nomor : B/3377/IX/2011 tanggal 29 september

dijelaskan bahwa Bhabinkantibmas merupakan community officer (Petugas

Polmas) yang berperan sebagai fasilitator beroperasinya Polmas dan sekaligus

penghubung antara keputusan Polri dan komunitas setempat.

Bhabinkamtibmas sendiri merupakan anggota dari Unit Binmas Kepolisian Sektor

(Polsek). Hal tersebut seperti tertulis dalam Keputusan Kapolri Nomor :

Kep/366/VI/2010 tanggal 14 Juni 2010 tentang organisasi dan tata kerja

Kepolisian Negara Republik Indonesia Resor (Polres). Unit Binmas adalah unsur

pelaksana tugas pokok Polsek yang berada di bawah Kepala Kepolisian Sektor

(Kapolsek). Bhabinkamtibmas ditempatkan pada desa/kelurahan. Per masing

desa/kelurahan, ditempatkan 1 (satu) personil/aparat.

Kota Bandar Lampung merupakan salah satu ibukota provinsi yang berada di

ujung selatan Pulau Sumatera, kota ini merupakan pusat pemerintahan dan

pembangunan bagi masyarakat Provinsi Lampung. Selayaknya pusat

pemerintahan dan pembangunan, aktivitas masyarakat dominan berada di kota ini.

Oleh karena itu, kondisi Kamtibmas di kota ini harus benar-benar terjaga agar

segala jenis aktivitas masyarakat dapat berjalan lancar. Kondisi Kota Bandar

Lampung dalam beberapa tahun terakhir terdapat permasalahan Kamtibmas.

Polisi Resor Kota (Polresta) Bandar Lampung sebagai insitusi kepolisian yang

bertanggung jawab terhadap keamananan di Kota Bandar Lampung, mempunyai

cacatan data tingkat kejahatan umum yang cukup tinggi. Data kejahatan umum

Page 25: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

4

yang terlaporkan di Polresta tahun 2009-2013 di Kota Bandar Lampung adalah

sebagai berikut :

Tabel 1. Banyaknya Kejahatan Umum Yang Terlaporkan di Polresta KotaBandar Lampung Tahun 2009-2013

Sumber : Lampung Dalam Angka Tahun 2015 (Badan Pusat Statistika)

Berdasarkan gambaran banyaknya kejahatan umum tersebut, dapat dilihat dalam

pada tahun 2009 sampai dengan 2011 terjadi kenaikan, tetapi dari tahun 2011

sampai dengan tahun 2013 terjadi penurunan tindak kejahatan umum.

Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2015 pencurian kendaraan bermotor

(Curanmor) mendominasi di Kota Bandar Lampung. Berdasarkan kutipan artikel

yang dipublish oleh media massa online, “poskotanews.com” dijelaskan sebagai

berikut :

“Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Hari Nugroho, mengatakanhal itu dalam keterangan pers catatan akhir tahun 2015, Minggu(3/1/2016). “Kasus terbanyak adalah curanmor, ada 557 kasus,”ujarnya. Kasus lainnya adalah pencurian dengan pemberatan 413kasus lalu penipuan 347 kasus, penggelapan ada 336 kasus danperampokan tercatat 110 kasus.”(Sumber : http://poskotanews.com/2016/01/03/2015-pencurian-motor-mendominasi-kejahatan-di-lampung/ diakses pada tanggal 13 Januari2017 Pukul 20.30 W.I.B).

No. Tahun Jumlah Kasus1. 2009 30272. 2010 32623. 2011 34024. 2012 27575. 2013 15466. 20147. 20158. 2016 2189

Page 26: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

5

Berdasarkan kutipan tersebut dapat dilihat bahwa tingkat kriminalitas per tahun

2015 di Kota Bandar Lampung cukup tinggi dan didominasi oleh Tindak

Curanmor sebanyak 557 (lima ratus lima puluh tujuh) kasus, serta diikuti oleh

kasus pencurian dengan pemberatan, penipuan, penggelapan dan yang terakhir

adalah perampokan.

Selain masalah tingkat kriminalitas di Kota Bandar Lampung, potensi konflik

sosial juga riskan terjadi di ibukota provinsi ini. Hal ini disebabkan Provinsi

Lampung berdasarkan data yang peneliti peroleh, terdapat 55 (lima puluh lima)

titik potensi konflik sosial. Mengutip dari media massa online,

“antaralampung.com” sebagai berikut :

“Potensi konflik sosial di Provinsi Lampung cukup tinggi, sehinggasemua pihak perlu peduli dan berbuat untuk mengantisipasi agarkonflik dapat ditekan atau dicegah secara dini, kata salah satu pejabatKepolisian Daerah Lampung. "Lampung kini identik dengan daerahbegal dan sering terjadi konflik sosial. Stigma ini harus segeradihilangkan dengan berbagai kegiatan lain yang lebih bermanfaat,"ujar Direktur Intelkam Polda Lampung, Kombes Mochammad RodjakSulaeli, dalam Dialog Publik Implementasi Kebijakan PenangananKonflik Sosial Horizontal di Provinsi Lampung, Senin (12/10).Karena itu, menurut dia, jajaran kepolisian di Lampung diminta selalubersiaga, dan setiap saat harus ditugaskan membantu warga di daerahini. Sulaeli membeberkan potensi konflik sosial di Lampung terdapatpada 55 titik tersebar pada kabupaten dan kota di daerah ini, yaitu 49titik berpotensi terjadi konflik politik, ekonomi, sosial budaya, dan 3titik berpotensi terjadi permasalahan suku, agama, ras danantargolongan.” (Sumber :www.antaralampung.com/berita/285221/waspadai-potensi-konflik-sosial-di-lampung-tinggi diakses tanggal 13 Januari 2017 Pukul17.22 W.I.B).

Berdasarkan permasalahan terkait kamtibmas di Kota Bandar Lampung mengenai

tingkat kriminalitas dan potensi konflik sosial, maka sangat diperlukan upaya

preventif untuk menangani masalah tersebut. Bhabinkamtibmas sebagai salah satu

Page 27: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

6

ujung tombak dari Polmas memiliki fungsi dan peranan yang strategis dalam

mewujudkan kemitraan polisi dengan masyarakat. Sehingga kedepannya secara

bersama-sama mampu mendeteksi gejala yang dapat menimbulkan problematika

pada msyarakat dan juga mampu mendapatkan solusi untuk mengantisipasi

problema serta mampu memelihara kamtibmas. Bhabinkamtibmas berperan pula

menjadi mediator, negosiator, dan fasilitator dalam penyelesaian masalah.

Wilayah Kota Bandar Lampung terdiri atas 20 (dua puluh) kecamatan dan 126

(seratus dua puluh enam) kelurahan. Pemekaran tersebut berdasarkan Peraturan

Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012 (Perda No. 04 Tahun 2012)

tentang penataan dan pembentukan kelurahan dan kecamatan. Dengan

diberlakukan pemekaran wilayah di Kota Bandar Lampung tentunya kamtibmas

disetiap wilayah harapannya lebih terjamin dan Bhabinkamtibmas dapat lebih

berperan sampai titik terendah pada pergaulan masyarakat.

Beberapa kecamatan yang dewasa kini berada di Kota Bandar Lampung adalah

Kecamatan Sukabumi, Kecamatan Sukarame, dan Kecamatan Way Halim.

Permasalahan Kamtibmas pada ketiga kecamatan tersebut berada pada naungan

Polsek Sukarame. Polsek Sukarame merupakan institusi Polri tingkat kecamatan

yang bertugas menjaga ketertiban dan keamanan. Seperti unit-unit yang terdapat

pada Polsek umumnya, Polsek Sukarame juga terdiri dari Satreskrim (satuan

resersi dan kriminal), Satuan Intelejen (Satintel), Unit Binmas , dan lain-lain.

Berkaitan dengan kondisi Kamtibmas di Kecamatan Sukabumi, Kecamatan

Sukarame, serta Kecamatan Way Halim maka Polsek Sukarame membentuk Unit

Binmas. Unit Binmas terdiri dari anggota-anggota Bhabinkamtibmas yang

Page 28: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

7

tersebar pada ke masing-masing kelurahan yang terdapat pada setiap kecamatan.

Berdasarkan Perda No. 04 Tahun 2012, jumlah kelurahan pada Kecamatan

Sukabumi, Kecamatan Sukarame, dan Kecamatan Way Halim adalah sebagai

berikut :

Tabel 2. Banyaknya Kelurahan Pada Kecamatan Sukabumi, KecamatanSukarame, dan Kecamatan Way Halim

No. Nama Kecamatan Jumlah Kelurahan1. Sukabumi 7 Kelurahan2. Sukarame 6 Kelurahan3. Way Halim 6 Kelurahan

Total 19 KelurahanSumber : Perda No. 04 Tahun 2012

Pada tabel di atas, dicermati bahwa pada 3 kecamatan yang berada pada naungan

Polsek Sukarame terdapat 19 kelurahan. Berdasarkan jumlah tersebut, maka

jumlah aparat Bhabinkamtibmas yang terdapat pada Unit Binmas Polsek

Sukarame yang tersebar pada setiap kelurahan juga berjumlah 19 anggota Unit

Binmas.

Kecamatan Sukabumi sendiri terdiri atas 7 (tujuh) kelurahan. Nama-nama

kelurahan tersebut antara lain : Kelurahan Sukabumi, Kelurahan Sukabumi Indah,

Kelurahan Nusantara Permai, Kelurahan Campang Raya, Kelurahan Campang

Jaya, Kelurahan Way Laga, dan Kelurahan Way Kubak. Kecamatan Sukabumi

merupakan salah satu kecamatan yang mendominasi dalam jumlah tindak

kejahatan umum di Kota Bandar Lampung, hal ini berdasarkan dari data yang di

dapat peneliti pada Polsek Sukarame. Jumlah tindak kejahatan umum yang terjadi

pada Kecamatan Sukabumi adalah sebagai berikut :

Page 29: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

8

Tabel 3. Banyaknya Jumlah Tindak Kejahatan Umum di KecamatanSukabumi Tahun 2014 Sampai Dengan Tahun 2016

No. Tahun Jumlah Kasus1. 2014 49 Kasus2. 2015 64 Kasus3. 2016 93 Kasus

Sumber : Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polsek Sukarame, KotaBandar Lampung

Pada tabel di atas, dapat dilihat jumlah tindak kejahatan umum pada tahun 2014

sampai tahun 2016 mengalami kenaikan. Hal ini tentunya menjadi sebuah

masalah yang cukup serius dalam pelaksanaan Kamtibmas pada Kecamatan

Sukabumi. Kecamatan Sukabumi telah dijelaskan memiliki 7 kelurahan, menurut

Kasi Pemerintahan dan Pelayanan Umum Kelurahan Nusantara Permai dijelaskan

bahwa :

“Kondisi keamanan di Kelurahan Nusantara Permai paling aman diKecamatan Sukabumi. Sedangkan yang paling rawan itu ada diKelurahan Sukabumi. Kasus penipuan banyak terjadi KelurahanSukabumi.” (Hasil Wawancara 20 Februari 2017).

Keterangan beliau juga dibenarkan oleh Aparat Bhabinkamtibmas Polsek

Sukarame untuk Kelurahan Nusantara Permai, yang mengatakan bahwa :

“Banyak pelaporan kejahatan masyarakat dan tingkat kejahatan tinggidi Kecamatan Sukabumi. Kasus-kasus yang terjadi di KelurahanSukabumi, seperti tipu gelap, pencurian dengan alat (Curat),penggelapan, dan lain-lain. Untuk wilayah Kelurahan NusantaraPermai, cuma sekali adanya laporan pada Tahun 2016, yaitu 1 (satu)kali pencurian dengan kekerasan (Curas).” (Hasil wawancara 21Februari 2017).

Berkaitan dengan wawancara kedua informan di atas, dapat diperoleh informasi

bahwa tingkat kejahatan umum yang terjadi Kecamatan Sukabumi mayoritas

terdapat pada Kelurahan Sukabumi dan paling rendah pada Kelurahan Nusantara

Permai (1 kasus Curas). Hal ini dapat lebih jelas dilihat pada tabel di bawah ini :

Page 30: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

9

Tabel 4. Tindak Kejahatan Umum di Kelurahan Sukabumi dan KelurahanNusantara Permai (Kecamatan Sukabumi) Tahun 2016

No. JenisKejahatan

Jumlah Kasus diKelurahanSukabumi

Jumlah Kasus diKelurahan

Nusantara Permai1. Curanmor 8 Kasus 0 Kasus2. Penggelapan 4 Kasus 0 Kasus3. Kekerasan

Dalam RumahTangga(KDRT)

2 Kasus 0 Kasus

4. Narkotika danObat-ObatTerlarang(Narkoba)

5 Kasus 0 Kasus

5. Penganiayaan 6 Kasus 0 Kasus6. Pencurian

Dengan Alat(Curat)

9 Kasus 0 Kasus

7. Tipu Gelap 13 Kasus 0 Kasus8. Tindak Asusila 1 Kasus 0 Kasus9. Pengeroyokan 1 Kasus 0 Kasus10. Curas 3 Kasus 1 Kasus11. Pengoplosan

LPG1 Kasus 0 Kasus

12. Penipuan 1 Kasus 0 Kasus13. Perbuatan

TidakMenyenangkan(PTM)

1 Kasus 0 Kasus

Total 55 Kasus 1 KasusSumber : Satreskrim Polsek Sukarame, Kota Bandar Lampung

Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa terjadi 55 (lima puluh lima) kasus tindak

kejahatan umum di Kelurahan Sukabumi tahun 2016 atau sekitar 59,2 % dari total

kejahatan di Kecamatan Sukabumi sebesar 93 Kasus terjadi pada tahun 2016.

Tindak kejahatan tipu gelap mendominasi terjadi di Kelurahan Sukabumi.

Berkaitan dengan kondisi keamanan pada Kecamatan yang bernaung dibawah

Unit Binmas Polsek Sukarame yaitu Kecamatan Way Halim, Kecamatan

Sukarame, dan kecamatan Sukabumi. Pada tahun 2016 salah satu kelurahan yang

Page 31: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

10

ada pada kecamatan tersebut yaitu Kelurahan Sukarame, menjadi salah satu zona

merah tindak kriminalitas di Kota Bandar Lampung. Mengutip salah satu artikel

yang dikutip dari media massa online “Saibumi.com” berjudul “Masuk Zona

Merah Tindak Kejahatan, Kelurahan Sukarame Bandar Lampung Giatkan Patroli”

yang dipublish pada tanggal 11 Mei 2016 dijelaskan bahwa :

“Maraknya tindak kriminal disertai dengan kejahatan membuatKelurahan Sukarame, Bandar Lampung, masuk zona merah palingrawan dari 120 kelurahan yang ada di Kota Tapis Berseri ini. Terkaithal tersebut, untuk menekan angka kejahatan, pihak KelurahanSukarame, bersama kecamatan, dan Polsek Sukarame membangunPos Keamanan Terpadu atas dasar maraknya tindakan kriminal didaerahnya itu. Lurah Sukarame Bandar Lampung Anwar AR,mengatakan dari data yang dihimpun, kasus kejahatan pada bulanMaret tercatat 19 kasus, April 5 kasus, dan untuk Mei baru terpantau 1kasus.Ini sudah sangat rawan, kebanyakan korbannya adalahmahasiswa IAIN Raden Intan Lampung. Bahkan kemarin siangkejadian lagi, tiga laptop dan uang tunai digondol maling," katanya,kepada Saibumi.com, di ruang kerjanya, Kantor Kelurahan Sukarame,Jalan Pulau Legundi, Rabu, 11 Mei 2016. (Sumber :http://www.saibumi.com/artikel-75836-masuk-zona-merah-tindak-kejahatan-kelurahan-sukarame-bandar-lampung-giatkan-patroli.htmldiakses pada tanggal 04 Maret 2017 Pukul 20.18 W.I.B).

Pada artikel tersebut tergambarkan bahwa Kelurahan Sukarame yang berada di

Kecamatan Sukarame menjadi salah satu zona merah kriminalitas dari 120

kelurahan yang ada di Kota Bandar Lampung. Berdasarkan data pada bulan Maret

2016 tercatat terdapat 19 kasus, sedangkan April 2016 adalah 5 kasus, dan Mei

2016 baru terpantau 1 kasus. Berdasarkan data tersebut dalam 3 bulan terakhir

periode maret sampai mei 2016 terdapat 25 kasus.

Terkait Kecamatan yang terakhir berada pada naungan Polsek Sukarame adalah

Kecamatan Way Halim. Berdasarkan Perda No. 04 Tahun 2012, pada Kecamatan

Way Halim terdapat 6 kelurahan. Beberapa kelurahan tersebut antara lain :

Kelurahan Perumnas Way Halim, Kelurahan Way Halim Permai, Kelurahan

Page 32: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

11

Gunung Sulah, Kelurahan Jagabaya I, Kelurahan Jagabaya II, dan Kelurahan

Jagabaya III. Menurut Aparat Bhabinkamtibmas Polsek Sukarame untuk

Kelurahan Nusantara Permai, yang mengatakan bahwa :

“Kalo dari tiga kecamatan yang ada, Kecamatan Sukarame,Kecamatan Sukabumi, dan Way Halim. Kondisi yang paling aman adadi Kecamatan Way Halim. Selain itu memang ditengah-tengah kotaletak kecamatannya.” (Hasil wawancara 21 Februari 2017).

Pada wawancara di atas, dijelaskan bahwa pada kondisi 3 kecamatan yang berada

pada naungan Polsek Sukarame untuk kondisi Kamtibmas yang paling baik

berada pada Kecamatan Way Halim. Selain itu Kecamatan Way Halim merupakan

salah satu kecamatan yang berada di tengah-tengah Kota Bandar Lampung.

Berdasarkan permasalahan yang telah peneliti jabarkan mengenai kondisi tindak

kejahatan umum yang terdapat pada Kecamatan Sukabumi, Kecamatan Sukarame,

dan Kecamatan Way Halim maka tentunya Unit Binmas Polsek Sukarame sangat

berperan penting dalam permasalahan Kamtibmas di ketiga kecamatan tersebut.

Setiap aparat yang Bhabinkamtibmas yang bekerja dimasing-masing kelurahan,

harus mampu menunjukkan kinerja yang baik dalam pencegahan serta

pemberantasan tindak kejahatan umum sehingga tercipta suasana Kamtibmas

yang kondusif. Mahsun (2006:25) mengatakan bahwa kinerja adalah gambaran

mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan

dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam

strategic planning suatu organisasi. Pada Pasal 1 Ayat 2 Perkap Kapolri No. 3

Tahun 2015, dijelaskan bahwa pemolisian masyarakat (Community Policing )

yang selanjutnya disingkat Polmas adalah suatu kegiatan untuk mengajak

masyarakat melalui kemitraan antara anggota Polri dan masyarakat, sehingga

Page 33: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

12

mampu mendeteksi dan mengidentifikasi permasalahan Keamanan dan Ketertiban

Masyarakat (Kamtibmas) di lingkungan serta menemukan pemecahan

masalahnya.

Oleh karena itu, berkaitan dengan berbagai permasalahan yang telah peneliti

jabarkan sebelumnya maka peneliti tertarik untuk menganalisa kinerja

Bhabinkamtibmas dalam rangka penerapan Polmas pada Polsek Sukarame (Studi

Kasus di Unit Binmas Polsek Sukarame).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah peneliti kemukakan pada

point sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah penelitian yang akan menjadi

pedoman dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kinerja Bhabinkamtibmas dalam rangka penerapan Polmas

pada Polsek Sukarame (Studi Kasus di Kelurahan Sukabumi dan

Kelureahan Nusantara Permai)?

2. Apasajakah faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Bhabinkamtibmas

dalam rangka penerapan Polmas pada Polsek Sukarame (Studi Kasus di

Kelurahan Sukabumi dan Kelurahan Nusantara Permai)?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa kinerja Bhabinkamtibmas dalam

rangka penerapan Polmas pada Polsek Sukarame (Studi Kasus di Unit

Binmas Polsek Sukarame).

Page 34: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

13

2. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

Bhabinkamtibmas dalam rangka penerapan Polmas pada Polsek Sukarame

(Studi Kasus di Unit Binmas Polsek Sukarame).

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat peneliti terbagi atas 2 (dua) aspek, yakni :

1. Aspek Akademis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan kajian keilmuan

administrasi negara, khususnya mengenai kinerja institusi pemerintah

dalam mengatasi permasalahan Kamtibmas.

2. Aspek Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada insitusi

Polri, terutama dalam peningkatan kinerja Bhabinkamtibmas dalam

penerapan Polmas.

Page 35: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

E. Tinjauan Tentang Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Pengertian kinerja dikemukakan oleh Bastian dalam Tangkilisan (2005:175)

sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu

organisasi, dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi tersebut.

Senada dengan pendapat Bastian, Encyclopedia of Public Administration and

Public Policy dalam Keban (2004:193), juga menyebutkan kinerja dapat

memberikan gambaran tentang seberapa jauh organisasi mencapai hasil ketika

dibandingkan dengan pencapaian tujuan dan target yang telah ditetapkan.

Menurut Wibowo (2011:7) kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula

yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja.

Namun, sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil

kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung. Riani (2013:61)

mengatakan bahwa kinerja adalah job performance / kinerja adalah tingkat

produktivitas seorang karyawan, relatif pada rekan kerjanya, pada beberapa hasil

dan perilaku yang terkait dengan tugas. Kinerja dipengaruhi oleh variabel yang

terkait dengan pekerjaan meliputi role stress dan konflik kerja/non kerja.

Berdasarkan beberapa definisi mengenai kinerja diatas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa kinerja merupakan bagian dari organisasi untuk mencapai tujuan bersama,

sehingga tujuan dari kinerja akan menghasilkan organisasi yang berprestasi

Page 36: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

15

dengan kriteria keberhasilan berupa tujuan-tujuan atau target tertentu yang hendak

di capai dan sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan secara efektif.

2. Pengertian Pengukuran Kinerja

Pasolong (2007:182), mengatakan bahwa pengukuran kinerja pada dasarnya di

gunakan untuk penilaian atas keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan,

program, dan/atau kebijakan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah

ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja mencangkup penetapan indikator kinerja dan penetapan

capaian indikator kinerja.

Gary Dessler dalam pasolong (2007:182), juga menyatakan bahwa penilaian kinerja

adalah merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang dicapai

seseorang dibandingkan dengan standar yang ada. Tujuannya, yaitu untuk

mendorong kinerja seseorang agar bisa berada diatas rata-rata. Dari beberapa

pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja adalah menilai hasil

kerja organisasi publik sudah tercapai atau belum sehingga tujuan yang di capai

akan berhasil guna sesuai dengan rencana yang telah ditentukan oleh organisasi

publik tersebut.

Menurut Dwiyanto (2012:47), penilaian kinerja merupakan suatu kegiatan yang

sangat penting karena dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan suatu

organisasi dalam mencapai misinya. Untuk organisasi pelayanan publik, informasi

mengenai kinerja tentu sangat berguna untuk menilai seberapa jauh pelayanan

yang diberikan oleh organisasi itu memenuhi harapan dan memuaskan pengguna

Page 37: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

16

jasa. Dengan melakukan penilaian terhadap kinerja, maka upaya untuk

memperbaiki kinerja bisa dilakukan secara lebih terarah dan sistematis. Informasi

mengenai kinerja juga penting untuk menciptakan tekanan bagi para pejabat

penyelenggara pelayanan untuk melakukan perubahan-perubahan dalam

organisasi. Dengan adanya informasi mengenai kinerja, maka benchmarking

dengan mudah bisa dilakukan dan dorongan untuk memperbaiki kinerja bisa

diciptakan.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan pengukuran kinerja

dalah kegiatan yang dilakukan suatu orgnisasi untuk menilai kinerja yang telah

dilaksanakan sudah sesuai dan mengarah kepada tujuan yang ingin dicapai.

Tujuan pengukuran kinerja adalah sebagai kontrol dan pengawasan terhadap

kinerja yang dilaksanakan untuk mencapi tujuan yang telah ditentukan.

3. Tujuan Pengukuran Kinerja

Nasucha dalam Pasolong (2011:185), mengatakan bahwa hasil dari pengukuran

kinerja dapat digunakan untuk menentukan beberapa hasil antara lain :

a. Menentukan bahwa keutungan dan pengaruh yang sedang berjalan dapat

dicapai,

b. Memperoleh jaminan bahwa tujuan dapat dan sedang dicapai,

c. Memonitor dan mengontol perkembangan dari rencana yang ditetapkan,

d. Memastikan penggunaan sumber-sumber daya,

e. Menilai efektivitas dari sebuah aktivitas,

Page 38: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

17

f. Menyediakan sebuah dasar untuk menghitung penghargaan dan insentif,

dan

g. Menentukan bahwa value for money dapat diperoleh.

Pengukuran kinerja menurut Mardiasmo dalam Sinambela (2012:187) mempunyai

tiga tujuan, yaitu :

a. Membantu memperbaiki kinerja agar kegiatan terfokus pada tujuan dan

sasaran program unit kerja,

b. Pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan, dan

c. Mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi

kelembagaan.

4. Manfaat Pengukuran Kinerja

Mahsun (2006:33), menyatakan bahwa sektor publik tidak bisa lepas dari

kepentingan umum sehingga pengukuran kinerja mutlak diperlukan untuk

mengetahui seberapa berhasil misi sektor publik tersebut dapat dicapai penyedia

jasa dan barang-barang publik. Pengukuran kinerja sangat bermanfaat untuk

membantu kegiatan menajerial keorganisasian. Manfaat pengukuran kinerja

menurut Mahsun (2006:33), antara lain :

a. Memastikan pemahaman para pelaksana akan ukuran yang digunakan

untuk pencapaian kinerja,

b. Memastikan tercapainya rencana kinerja yang telah disepakati,

c. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan membandingkan

dengan rencana kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki

kinerja,

Page 39: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

18

d. Memberikan penghargaan dan hukuman yang objektif atas prestasi

pelaksana yang telah diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang

telah disepakati,

e. Menjadi alat komunikasi antar bawahan dan pimpinan dalam upaya

memperbaiki kinerja,

f. Mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi,

g. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah,

h. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif,

i. Menuju peningkatan yang perlu dilakukan, dan

j. Mengungkapkan permasalahan yang terjadi.

5. Indikator Pengukuran Kinerja

BPKP dalam Mahsun (2006:71) menerangkan bahwa indikator kinerja adalah

ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian

suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Dwiyanto dalam Pasolong

(2011:178) menjelaskan beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur

kinerja birokrasi publik, yaitu:

a. Produktivitas, yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga

mengukur efektivitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai ratio antar input dan output.

b. Kualitas Layanan, banyak pandangan negatif yang berbentuk mengenai

organisasi publik yang muncul karena ketidakpuasan publik terhadap

kualitas.

Page 40: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

19

c. Responsivitas, yaitu kemampuan birokrasi untuk mengenali kebutuhan

masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, dan

mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai dengan

kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Responsivitas dimaksudkan sebagai

salah satu indikator kinerja karena responsivitas secara langsung

menggambarkan kemampuan birokrasi publik dalam menjalankan misi

dan tujuannya, terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

d. Responsibilitas, yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi

publik itu dilakakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang

benar dengan kebijakan birokrasi, baik yang eksplisit maupun implisit.

e. Akuntabilitas, yaitu menunjuk seberapa besar kebijakan dan kegiatan

birokrasi publik tunduk pada para pejabat politik yang dipilih oleh rakyat.

Mahsun (2006:196) mengemukakan bahwa indikator kinerja dapat digunakan

untuk mengukur kinerja organisasi sebagai berikut :

a. Indikator inputs (masukan) meliputi anggaran belanja, SDM, peralatan,

bahan, kebijakan, waktu dll, dipergunakan untuk melaksanakan program

dan kegiatan organisasi. Indikator ini lebih terukur, akan tetapi indikator

ini tidak akan menunjukan data dan informasi yanga akurat, jika dalam

proses pengukuran dilakukan sembarangan.

b. Indikator Proses melaksanakan kegiatan yang didukung oleh sumber daya

yang dibutuhkan, melalui proses manajemen yaitu berfungsi perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan dan pengawasas yang mana masukan-

masukan yang ada diolah menjadi barang dan jasa sebagai kinerja untuk

publik.

Page 41: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

20

c. Indikator Outputs (keluaran) menunjukan hasil kerja apakah berupa barang

atau berupa jasa yang sudah dicapai melalui langkah proses.

d. Indikator Outcomes (hasil) menjelaskan seberapa jauh hasil nyata yang

diperoleh dari keluaran suatu kegiatan.

e. Indikator Benefits (manfaat) menggambarkan manfaat yang diperoleh dari

indikator hasil. Manfaat suatu kegiatan baru bisa diketahui dalam jangka

menengah atau jangka panjang, yang mana hasil tersebut dipergunakan

secara tepat waktu dan berfungsi penuh.

f. Indikator Impact (dampak) menggambarkan dampak yang diperoleh dari

indikator manfaat.

Berdasarkan beberapa indikator pengukuran kinerja di atas, dalam penelitian ini

maka peneliti menggunakan indikator kinerja menurut Mahsun. Peneliti akan

menggunakan 4 (empat) indikator yaitu : indikator inputs, indikator proses,

indikator outputs, dan indikator outcomes. Peneliti berpendapat keempat indikator

tersebut telah dapat menggambarkan dan dapat digunakan untuk menganalisa

kinerja Bhabinkamtibmas dalam rangka penerapan Polmas pada Polsek Sukarame

(Studi Kasus di Unit Binmas). Karena 4 indikator ini mencakup beberapa hal

seperti Anggaran,

Page 42: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

21

F. Tinjauan Tentang Bhayangkara Pembina Ketertiban dan KeamananMasyarakat

1. Pengertian Bhabinkamtibmas

Berdasarkan Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia

No.Pol.KEP/8/II/2009 tentang perubahan buku petunjuk lapangan Kapolri No.Pol.

:BUJUKLAP/17/VII/1997 tentang sebutan Babinkamtibmas (Bintara Pembina

Kamtibmas) menjadi Bhabinkamtibmas dari Tingkat kepangkatan Brigadir

sampai dengan Inspektur.

Sedangkan menurut Pasal 1 angka 4 Perkap Kapolri No. 3 Tahun 2015 tentang

Pemolisian Masyarakat bahwa yang dimaksud dengan Bhabinkamtibmas adalah

pengemban Polmas di desa/kelurahan.

2. Fungsi-Fungsi Bhabinkamtibmas

Pada Pasal 26 Perkap Kapolri No. 3 Tahun 2015, dijelaskan bahwa fungsi-fungsi

Bhabinkamtibmas adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan kunjungan/sambang kepada masyarakat untuk :

mendengarkan keluhan warga masyarakat tentang permasalahan

Kamtibmas dan memberikan penjelasan serta penyelesaiannya,

memelihara hubungan silaturahmi/persaudaraan.

b. Membimbing dan menyuluh di bidang hukum dan Kamtibmas untuk

meningkatkan kesadaran hukum dan Kamtibmas dengan menjunjung

tinggi Hak Asasi Manusia (HAM).

Page 43: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

22

c. Menyebarluaskan informasi tentang kebijakan pimpinan Polri berkaitan

dengan Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

(Harkamtibmas).

d. Mendorong pelaksanaan siskamling dalam pengamanan lingkungan dan

kegiatan masyarakat.

e. Memberikan pelayanan kepolisian kepada masyarakat yang memerlukan.

f. Menggerakkan kegiatan masyarakat yang bersifat positif.

g. Mengkoordinasikan upaya pembinaan Kamtibmas dengan perangkat

desa/kelurahan dan pihak-pihak terkait lainnya.

h. Melaksanakan konsultasi, mediasi, negosiasi, fasilitasi, motivasi kepada

masyarakat dalam Harkamtibmas dan pemecahan masalah kejahatan dan

sosial.

3. Tugas Pokok dan Wewenang Bhabinkamtibmas

Tugas pokok Bhabinkamtibmas menurut Perkap Kapolri No. 3 Tahun 2015 Pasal

27 adalah melakukan pembinaan masyarakat , deteksi dini dan mediasi/negosiasi

agar tercipta kondisi yang kondusif di desa / kelurahan.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut, Bhabinkamtibmas melakukan

kegiatan sebagai berikut :

a. Kunjungan dari rumah ke rumah pada seluruh wilayah penugasannya.

b. Melakukan dan membantu pemecahan masalah.

c. Melakukan pengaturan dan pengamanan kegiatan masyarakat.

Page 44: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

23

d. Menerima informasi tentang terjadinya tindak pidana.

e. Memberikan perlindungan sementara kepada orang yang tersesat, korban

kejahatan dan pelanggaran.

f. Ikut serta dalam memberikan bantuan kepada korban bencana alam dan

wabah penyakit.

g. Memberikan bimbingan dan petunjuk kepada masyarakat atau komunitas

berkaitan dengan permasalahan Kamtibmas dan Pelayanan Polri.

Selain tugas pokok tersebut, menurut Pasal 28 Perkap Kapolri No. 3 Tahun 2015

wewenang dari Bhabinkamtibmas adalah sebagai berikut : menyelesaikan

perselisihan warga masyarakat atau komunitas, mengambil langkah-langkah yang

diperlukan sebagai tindak lanjut kesepakatan FKPM dalam memelihara keamanan

lingkungan, mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan tindakan

pertama di tempat kejadian perkara (TPTKP), dan mengawasi aliran kepercayaan

dalam masyarakat yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam

persatuan dan kesatuan bangsa.

G. Tinjauan Tentang Pemolisian Masyarakat

1. Pengertian Polmas

Menurut Pasal 1 Ayat 2 Perkap Kapolri No. 3 Tahun 2015, pemolisian

masyarakat (Community Policing ) yang selanjutnya disingkat Polmas adalah

Page 45: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

24

suatu kegiatan untuk mengajak masyarakat melalui kemitraan antara anggota

Polri dan masyarakat, sehingga mampu mendeteksi dan mengidentifikasi

permasalahan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di lingkungan

serta menemukan pemecahan masalahnya.

2. Prinsip-Prinsip Polmas

Menurut Pasal 3 Perkap Kapolri No. 3 Tahun 2015, Polmas dilaksanakan dengan

menganut prinsip-prinsip sebagai berikut :

a. Komunikasi intensif, yaitu komunikasi dua arah yang dilakukan secara

terus-menerus antara pengemban Polmas dengan masyarakat/komunitas

melalui pertemuan langsung maupun tidak langsung dalam rangka

membahas masalah keamanan dan ketertiban,

b. Kesetaraan, yaitu kedudukan yang sama antara pengemban Polmas dan

masyarakat/komunitas, saling menghormati dan menghargai perbedaan

pendapat;

c. Kemitraan, yaitu kerja sama yang konstruktif antara pengemban Polmas

dengan masyarakat/komunitas dalam rangka pemecahan masalah sosial,

pencegahan/penanggulangan gangguan keamanan dan ketertiban,

d. Transparansi, yaitu keterbukaan antara pengemban Polmas dengan

masyarakat/komunitas serta pihak-pihak lain yang terkait dengan upaya

menjamin rasa aman, tertib, dan tenteram agar dapat bersama-sama

memahami permasalahan, tidak saling curiga, dan dapat meningkatkan

kepercayaan satu sama lain,

Page 46: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

25

e. Akutanbilitas, yaitu dapat dipertanggungjawabkan pelaksanaan Polmas

sesuai dengan prosedur dan hukum yang berlaku dengan tolok ukur yang

jelas, seimbang dan objektif,

f. Partisipasi, yaitu kesadaran Polri dan warga masyarakat untuk secara aktif

ikut dalam berbagai kegiatan masyarakat/komunitas dalam upaya

memelihara rasa aman dan tertib, memberi informasi, saran dan masukan,

serta aktif dalam proses pengambilan keputusan guna memecahkan

permasalahan Kamtibmas dan tidak main hakim sendiri,

g. Hubungan personal, yaitu pendekatan Polri kepada komunitas yang lebih

mengutamakan hubungan pribadi daripada hubungan formal/birokratis,

h. Proaktif, yaitu aktif (tidak bersifat menunggu) memantau dan

memecahkan masalah sosial sesuai dengan peraturan perundang-undangan

untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban serta

peningkatan pelayanan kepolisian, dan

i. Orientasi pada pemecahan masalah, yaitu petugas Polri bersama-sama

dengan masyarakat/komunitas melakukan identifikasi dan menganalisis

masalah, menetapkan prioritas dan respons terhadap sumber/akar masalah.

3. Fungsi Polmas

Fungsi Polmas menurut Pasal 5 Perkap Kapolri No. 3 Tahun 2015, antara lain :

a. Mengajak masyarakat melalui kemitraan dalam rangka pemeliharaan

kamtibmas,

b. Membantu masyarakat mengatasi masalah sosial di lingkungannya dalam

rangka mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas,

Page 47: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

26

c. Mendeteksi, mengidentifikasi, menganalisis, menetapkan prioritas

masalah, dan merumuskan pemecahan masalah Kamtibmas, dan

d. Bersama masyarakat menerapkan hasil pemecahan masalah Kamtibmas.

4. Strategi dan Sasaran Polmas

Menurut Pasal 6 Perkap Kapolri No. 3 Tahun 2015, strategi Polmas dilaksanakan

melalui:

a. Kemitraan dan kerja sama dengan masyarakat atau komunitas,

b. Pemecahan masalah,

c. Pembinaan keamanan swakarsa,

d. Penitipan eksistensi FKPM ke dalam pranata masyarakat tradisional,

e. Pendekatan pelayanan Polri kepada masyarakat,

f. Bimbingan dan penyuluhan,

g. Patroli dialogis,

h. Intensifikasi hubungan Polri dengan komunitas,

i. Koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis kepolisian, dan

j. Kerja sama bidang Kamtibmas.

Sedangkan Sasaran Polmas, menurut Pasal 7 Perkap Kapolri No. 3 Tahun 2015

meliputi:

a. Kepercayaan masyarakat/komunitas terhadap Polri,

b. Kesadaran dan kepedulian masyarakat/komunitas terhadap potensi

ancaman/gangguan keamanan, ketertiban dan ketenteraman

dilingkungannya,

Page 48: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

27

c. Kemampuan masyarakat untuk mengidentifikasi akar permasalahan yang

terjadi dilingkungannya, bekerja sama dengan Polri untuk melakukan

analisis dan memecahkan masalahnya,

d. Kesadaran hukum masyarakat,

e. Partisipasi masyarakat/komunitas dalam menciptakan kamtibmas di

lingkungannya, dan

f. Gangguan Kamtibmas di lingkungan masyarakat.

H. Kerangka Pikir

Polri merupakan institusi yang bertanggung jawab di dalam mengupayakan,

mencegah, dan mengelimininasi dari setiap gejala yang mungkin muncul dan

dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di masyarakat. Polri tentunya

memiliki tugas yang cukup berat dalam pencegahan terjadinya pelanggaran,

kejahatan, pelayanan masyarakat, dan melindungi serta menertibkan masyarakat.

Salah satu langkah Polri dalam memberikan suasana Kamtibmas pada masyarakat

adalah memberlakukan Program Polmas. Polmas adalah suatu kegiatan untuk

mengajak masyarakat melalui kemitraan antara anggota Polri dan masyarakat,

sehingga mampu mendeteksi dan mengidentifikasi permasalahan Kamtibmas di

lingkungan serta menemukan pemecahan masalahnya. Pelaksanaan Program

Polmas di tengah-tengah masyarakat dilaksanakan oleh Aparat Bhabinkamtibmas.

Pelaksanaan Polmas oleh Bhabinkamtibmas tidak luput dilaksanakan di Kota

Bandar Lampung. Salah satu institusi Polri yang melaksanakan Polmas adalah

Polsek Sukarame. Seperti Polsek pada umumnya, Polsek Sukarame juga memiliki

Page 49: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

28

Unit Binmas. Unit Binmas merupakan salah satu unit kerja yang di dalamnya

merupakan aparat-aparat yang berfungsi sebagai Bhabinkamtibmas.

Beberapa kecamatan di Kota Bandar Lampung yang merupakan dibawah naungan

keamanan Polsek Sukarame adalah Kecamatan Sukabumi, Kecamatan Sukarame,

dan Kecamatan Way Halim. Dewasa kini kondisi keamanan di beberapa

kecamatan tersebut mengalami permasalahan. Pada Kecamatan Sukabumi

terdapat tindak kejahatan yang terus meningkat dari tahun 2014 sampai dengan

tahun 2016. Sedangkan pada Kelurahan Sukarame yang terdapat pada Kecamatan

Sukarame, juga terdapat tindak kriminalitas yang berdampak menjadi salah zona

merah rawan kriminalitas di Kota Bandar Lampung.

Berdasarkan permasalahan tingkat kriminalitas pada beberapa kecamatan yang

berada pada naungan keamanan Polsek Sukarame, maka peneliti tertarik

menganalisa mengenai kinerja Bhabinkamtibmas yang terdapat pada Unit Binmas

Polsek Sukarame. Adapun indikator yang digunakan dalam pengukuran kinerja

Bhabinkamtibmas dalam penerapan Polmas Pada Polsek Sukarame, peneliti akan

menggunakan 4 (empat) indikator menurut Mahsun yaitu : indikator inputs,

indikator proses, indikator outputs, dan indikator outcomes. Untuk lebih

memahami dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Page 50: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

29

Gambar 1. Gambar Kerangka Pikir Penelitian

Sumber : Diolah oleh Peneliti 2017

Page 51: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Tipe Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian dengan tipe deskriptif

kualitatif. Moleong (2011:6) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-

lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan

berbagai metode ilmiah.

Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2011:4) mendefinisikan metodologi kualitatif

sebagai :

“Prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapatdiamati. Menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar danindividu tersebut secara holistik (utuh). Jadi dalam hal ini tidak bolehmengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel ataiuhipotesis, tetapi perlu memangdangnya sebagai bagian dari suatukeutuhan.”

Menurut Bungin (2005: 36), penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan,

meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, dan berbagai variabel yang

Page 52: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

31

timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang

terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang

kondisi, situasi atau pun variabel tersebut. Berkaitan dengan penelitian ini adalah

bahwasanya penelitian ini menggunakan penelitian dengan tipe deskriptif

kualitatif untuk menggambarkan kinerja Bhabinkamtibmas dalam rangka

penerapan Polmas di Polsek Sukarame (Studi Kasus di Kelurahan Sukabumi dan

Kelurahan Nusantara Permai).

B. Fokus Penelitian

Untuk menciptakan penelitian yang terkonsentrasi, maka peneliti menetapkan

fokus penelitian. Menurut Moeloeng (2007:237) penentuan fokus penelitian

dikarenakan dua tujuan. Tujuan pertama adalah penataan fokus membatasi studi

yang berarti dengan adanya fokus membatasi studi yang berarti bahwa dengan

adanya fokus, penentuan tempat penelitian jadi lebih layak. Sedangkan tujuan

kedua, penentuan fokus secara efektif menetapkan kriteria inklusi-eksklusi untuk

menyaring informasi yang mengalir masuk.

Dari beberapa indikator kinerja yang di kemukakan para ahli tersebut, peneliti

menggunakan indikator kinerja menurut Mahsun dalam menilai kinerja

Bhabinkamtibmas di Kelurahan Sukabumi dan Kelurahan Nusantara Permai.

Indikator ini menilai kinerja dari berbagai aspek mulai dari masukan, proses,

keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Dengan begitu akan didapat hasil

pengukuran kinerja organisasi yang lebih akurat. Dari enam indikator yang

Page 53: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

32

dikemukakan oleh mahsun tersebut, dalam penelitian ini peneliti hanya

menggunakan keempat indikator diantaranya, yakni:

1. Kinerja Bhabinkamtibmas dalam rangka penerapan Polmas di Polsek

Sukarame (studi kasus di Kelurahan Sukabumi dan Kelurahan Nusantara

Permai). Pada proses analisis kinerja, penelitian ini menggunakan

indikator kinerja menurut Mahsun. Adapun beberapa indikator tersebut,

antara lain :

a. Indikator inputs (masukan). Indikator ini meliputi anggaran belanja,

SDM, peralatan, bahan, kebijakan, waktu dll, dipergunakan untuk

melaksanakan Program Polmas dan Organisasi. Dalam penelitian ini,

instansi tersebut adalah Bhabinkamtibmas Kelurahan Sukabumi dan

Nusantara Permai.

b. Indikator Proses. Indikator yanng menggambarkan pelaksanaan

kegiatan Polmas yang didukung oleh sumber daya yang dibutuhkan,

melalui proses manajemen.

c. Indikator Outputs (keluaran), indikator yang menunjukan hasil kerja

apakah berupa barang atau berupa jasa yang sudah dicapai melalui

langkah proses. Dalam penelitian ini menggambarkan hasil kerja yang

dicapai Bhabinkamtibmas dalam proses Program Polmas.

d. Indikator Outcomes (hasil) menjelaskan seberapa jauh hasil nyata yang

diperoleh dari keluaran suatu kegiatan. Pada indikator ini melihat

apakah hasil yang dicapai pasca pelaksanaan kegiatan-kegiatan Polmas

yang dilaksanakan oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Sukabumi dan

Kelurahan Nusantara Permai.

Page 54: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

33

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Bhabinkamtibmas dalam rangka

penerapan Polmas di Kelurahan Nusantra Permai (studi kasus di

Kelurahan Sukabumi dan Kelurahan Nusantara Permai).

C. Lokasi Penelitian

Menurut Moleong (2013: 128), lokasi penelitian merupakan tempat di mana

peneliti melakukan penelitian terutama dalam rangka mendaptkan data-data

penelitan yang akurat. Dalam penentuan lokasi penelitian, cara terbaik yang perlu

ditempuh dalam penentuan lokasi penelitian adalah dengan jalan

mempertimbangkan fokus serta rumusan masalah penelitian. Selain itu, perlu

dipertimbangkan keterbatasan geografis dan praktis seperti waktu, biaya, tenaga,

perlu pertimbangkan dalam penentuan lokasi penelitian.

Lokasi pada penelitian ini dilaksanakan di Kota Bandar Lampung, khususnya di di

Unit Binmas Polsek Sukarame. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan

kondisi tingkat tindak kejahatan umum di beberapa kecamatan yang berada pada

naungan Polsek Sukarame meningkat. Kecamatan Sukabumi terdapat tindak

kejahatan yang terus meningkat dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 dan

pada Kelurahan Sukarame yang terdapat pada Kecamatan Sukarame, juga terdapat

tindak kriminalitas yang berdampak menjadi salah zona merah rawan kriminalitas

di Kota Bandar Lampung. Beberapa kecamatan yang berada pada naungan Polsek

Sukarame adalah Kecamatan Sukabumi, Kecamatan Sukarame, dan Kecamatan

Way Halim.

Page 55: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

34

D. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan pendekatan penelitian Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah dengan analisis wawancara, dokumentasi, serta

observasi. Atas dasar dari konsep tersebut, maka dari ketiga teknik data di atas

akan digunakan dalam penelitian ini

a. Wawancara.

Ekana (2008:11) menjelaskan bahwa wawancara merupakan serangkaian

proses bertemu muka antara peneliti dan responden, yang direncanakan

untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Hasilnya dicatat,

diadministrasi untuk dapat menjadi materi atau informasi penting dalam

penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai beberapa

informan, yaitu :

Tabel 6. Daftar Nama-Nama Informan

No. Daftar Informan Substansi Informasi

1. Aipda Hermawan M.ZEN

(Kanit Binmas I)

Memberikan gambaran kinerja dan faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja

Bhabinkamtibmas dalam rangka penerapan

Polmas pada Polsek Sukarame.

2. Aiptu Zuhdi Zaeroni S, Sos

(Panit Binmas II)

Memberikan gambaran kinerja dan faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja Bhabinkamtibmas

dalam rangka penerapan Polmas pada Polsek

Sukarame.

3. Hi. M. Amin.BA

(Lurah Sukabumi)

Memberikan hasil Kinerja dan gambaran penerapan

Polmas di Kelurahan Sukabumi

4. Kazaini.SP

(Lurah Nusantara Permai)

Memberikan hasil Kinerja dan gambaran penerapan

Polmas di Kelurahan Nusantara Permai

Page 56: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

35

5. Brigpol Hendra murdani

(Bhabinkamtibmas Kelurahan

Sukabumi)

Memberikan informasi Kondisi Lingkungan dan

penerapan Polmas di Kecamatan Sukabumi

6. Bripka Sutoyo

(Bhabinkamtibmas

KelurahanNusantara Permai)

Memberikan informasi Kondisi Lingkungan dan

penerapan Polmas di Kecamatan Nusantara

Permai

7. Ika Widya

(Warga Kelurahan Sukabumi)

Memberikan kondisi lingkungan dan kinerja

Bhabinkamtibmas di Kelurahan Sukabumi

8. Lina (Warga Kelurahan Sukabumi)Memberikan kondisi lingkungan dan kinerja

Bhabinkamtibmas di Kelurahan Sukabumi

9. Deni Marka

(Warga Kelurahan Nusantara

Permai)

Memberikan kondisi lingkungan dan kinerja

Bhabinkamtibmas di Kelurahan Nusantara

Permai

Sumber : Diolah Oleh Peneliti 2017

b. Dokumentasi.

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulsn data dengan cara mengumpulkan

sumber-sumber data sekunder yang berhubungan dengan masalah

penelitian yang ada di lokasi penelitian. Ekana (2008:11) menjelaskan

bahwa dengan teknik dokumentasi, peneliti dapat memperoleh informasi

bukan dari orang sebagai narasumber tetapi mereka memperoleh

informasi-informasi dari macam-macam sumber tertulis atau dokumen

yang ada pada responden atau tempat (dimana responden bertempat

tinggal atau melakukan kegiatan sehari-hari). Beberapa dokumen dalam

penelitian ini :

Page 57: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

36

Tabel 7. Daftar Dokumen-Dokumen yang Berkaitan dengan Penelitian

NO Dokumentasi Substansi1. PERKAP No. 3 Tahun 2015 Pemolisian Masyarakat2. Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2002Kepolisian Negara RepublikIndonesia

3. Surat Keputusan KAPOLRINo. Pol : SKEP/737/X/2005

Kebijakan dan StrategiPenerapan Model PerpolisianMasyarakat DalamPenyelenggaraan TugasPOLRI

4. Jumlah Kejahatan UmumYang Terlaporkan di PolrestaKota Bandar LampungTahun 2009-2013

Kondisi tingkat kejahatanumum di Kota BandarLampung Tahun 2009-2013

5. Jumlah Tindak KejahatanUmum di KecamatanSukabumi Tahun 2014Sampai Dengan Tahun 2016

Kondisi tingkat kejahatanumum di KecamatanSukabumi Tahun 2014-2016

6. Tindak Kejahatan Umum diKelurahan Sukabumi Tahun2016

Komposisi tindak kejahatanumum di Kelurahan SukabumiTahun 2016

(Sumber: Diolah Oleh Peneliti Tahun 2017)

c. Observasi.

Observasi merupakan teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung

atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi

penelitian. Sukardi dalam Ekana (2008:10) menjelaskan bahwa dalam

penelitian kualitatif, observasi merupakan alat pengumpul data utama.

Dalam penelitian ini, observasi yang dilaksanakan adalah mengamati

gambaran kinerja gambaran kinerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja Bhabinkamtibmas dalam rangka penerapan Polmas pada Polsek

Sukarame (studi di Unit Binmas Polsek Sukarame).

Page 58: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

37

E. Teknik Analisis Data

Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2013:246) mengemukakan bahwa

aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung

secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Teknik

analisis data yang digunakan terdiri dari tiga komponen berupa:

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, di cari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan pengertian

yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya. Reduksi data berlangsung secara terus

menerus selama proses penelitian berlangsung. Selanjutnya membuat

ringkasan, mengkode, menelusuri tema, membuat gugusan-gugusan dan

menulis memo. Pada tahapan ini, penulis memilah-milah mana data yang

berkaitan dan dibutuhkan dalam penelitian mengenai kinerja

Bhabinkamtibmas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dalam rangka

penerapan Polmas pada Polsek Sukarame (Studi Kasus di Unit Binmas

Polsek Sukarame). Kemudian penulis memisahkan data yang tidak perlu

dan memfokuskan data yang benar-benar berhubungan.

b. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data akan mempermudah apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya yang didasarkan dengan apa yang telah dipahami. Penyajian

data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, dan flowchart. Dengan begitu maka data akan lebih

Page 59: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

38

terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin

mudah dipahami. Penyajian data dilakukan dengan cara memaparkan hasil

temuan dalam wawancara terhadap informan yang memahami terkait

kinerja Bhabinkamtibmas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dalam

rangka penerapan Polmas pada Polsek Sukarame (Studi Kasus di Unit

Binmas Polsek Sukarame).

c. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan, yaitu merupakan tahap akhir dalam proses analisa

data.Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-data yang

telah diperoleh dari observasi, wawancara,dan dokumentasi. Dengan

adanya kesimpulan penulis akan terasa sempurna kerena data yang

dihasilkan benar-benar maksimal. Kesimpulan akhir dalam penelitian ini

berupa teks naratif yang mendeskripsikan mengenai kinerja

Bhabinkamtibmas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dalam rangka

penerapan Polmas pada Polsek Sukarame (Studi Kasus di Unit Binmas

Polsek Sukarame).

Dengan melalui langkah langkah-langkah tersebut di atas diharapkan penelitian

ini dapat memberi hasil akhir yang maksimal terhadap penelitian yang nantinya

akan disajikan.

Page 60: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

39

F. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan standar validitas dari data yang diperoleh. Menurut

Moleong (2007:324), mengemukakan bahwa untuk menentukan keabsahan data

dalam penelitian kualitatif harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu dalam

pemeriksaan data dan menggunakan kriteria:

a. Teknik Pemeriksaan Kredibilitas Data

Kriteria ini berfungsi : pertama, melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehigga

tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai. Kedua,

mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan

pembuktian oleh penulis pada kenyataanya ganda yang sedang diteliti.

Kriteria derajat kepercayaan diperiksa dengan beberapa teknik

pemeriksaan, yaitu:

a) Triangulasi. Moleong (2007:330) menerangkan bahwa triangulasi

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain. Triangulasi berupaya untuk mengecek kebenaran data dan

membandingkan dengan data yang diperoleh dengan sumber lainnya.

Triangulasi terdiri dari triangulasi sumber dan triangulasi metode.

Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan

alat yang berbeda. Sedangkan triangulasi metode meliputi pengecekan

beberapa tekhnik pengumpulan data dan sumber data dengan metode

yang sama.

Page 61: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

40

b) Kecukupan referensial. Kecukupan referensial adalah mengumpulkan

berbagai bahan-bahan, catatan-catatan, atau rekaman-rekaman yang

dapat digunakan sebagai referensi dan patokan untuk menguji sewaktu

diadakan analisis dan penafsiran data. Kecukupan referensial ini

penulis lakukan dengan mengumpulkan informasi yang berkaitan

dengan penelitian, baik melalui literatur buku, arsip, catatan lapangan,

foto dan rekaman yang digunakan untuk mendukung analisis data.

b. Teknik Pemeriksaan Keteralihan Data

Teknik ini dilakukan dengan menggunakan “uraian rinci”, yaitu dengan

melaporkan hasil penelitian seteliti dan secermat mungkin yang

menggambarkan konteks tempat penelitian diselenggarakan. Derajat

keteralihan dapat dicapai lewat uraian yang cermat, rinci, tebal, atau

mendalam serta adanya kesamaan konteks antara pengirim dan penerima.

Penulis mendeskripsikan atau memaparkan data yang telah diperoleh, baik

berupa hasil wawancara, hasil observasi maupun dokumentasi secara

transparan dan menguraikannya secara rinci.

c. Teknik Pemeriksaan Kebergantungan

Kebergantungan merupakan substitusi istilah reliabilitas dalam penelitian yang

nonkualitatif. Uji kebergantungan dilakukan dengan melakukan

pemeriksaan terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi penulis

tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan

data. Penulis seperti ini perlu diuji dependabilitynya, dan untuk mengecek

apakah hasil penelitian ini benar atau tidak maka peneliti

mendiskusikannya dengan pembimbing.

Page 62: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

41

d. Kepastian Data

Menguji kepastian (comfirmability) berarti menguji hasil penelitian,

dikaitkan dengan proses yang ada dalam penelitian, jangan sampai proses

tidak ada tetapi hasilnya ada. Derajat ini dapat dicapai melalui audit atau

pemeriksaan yang cermat terhadap seluruh komponen dan proses.

penelitian serta hasil penelitiannya.

Page 63: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

89

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai efektivitas kinerja

bhabinkamtibmas dalam upaya penerpan polmas di kelurahan sukabumi dan

kelurahan nusantara permai menunjukkan bahwa kinerja bhabinkamtibmas

kelurahan sukabumi dan kelurahan nusantara permai belum efektif. Hal ini

ditunjukkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:

1. Masukan (input), berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti

menemukan bahwa bhabinkamtibmas masih kekurangan sumberdaya

dibeberapa bidangnya terutama di bidanga sarana dan prasarana

seperti jumlah unit kendaraan, alat tugas untuk mobilisasi anggota

dan minimnya kapasitas ruangan pada Unit binmas polsek Sukarame.

2. Keluaran (output) berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,

peneliti menemukan bahwa masih terdapat beberapa indikator kinerja

yang belum memenuhi target, diketahui dari 4 indikator program

yang ditetapkan masih ada 1 buah indikator yang belum mencapai

sasaran.

3. Hasil (outcome), berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa

outcome yang dihasilkan oleh Bhabinkamtibmas kelurahan Sukabumi

dan kelurahan Nusantara Permai secara keseluruhan belum maksimal

Page 64: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

90

dimana secara persuasif melalui kegiatan Bhabinkamtibmas

kelurahan Sukabumi dan kelurahan Nusantara Permai telah berhasil

memberikan kesadaran terhadap masyarakat terhadap penerapan

polmas dan pencegahan tindak kriminalitas. Namun dalam hal bina

kusuma krakatau masih belum memberikan outcome yang baik.

4. Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa

Bhabinkamtibmas kelurahan sukabumi dan kelurahan nusantara

permai belum maksimal dalam pemberian manfaat hal ini tercermin

pada belum tercapainya tujuan kegiatan yang telah dilaksanakan

salah satunya pada kegiatan bina kusuma krakatau 2017.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Bhabinkamtibmas dalam rangka

Penerapan Polmas di Polsek Sukarame (Studi Kasus Pada Kelurahan

Sukabumi dan Kelurahan Nusantara Permai) yaitu:

1. Kurang nya sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh

Bhabinkamtibmas Kelurahan Sukabumi dan Nusantara Permai

sehingga menghambat kinerja Bhabinkamtibmas Kelurahan

Sukabumi dan Nusantara Permai, maka perlu adanya penambahan

sarana dan prasarana untuk menunjang Bhabinkamtibmas Kelurahan

Sukabumi dan Nusantara Permai dalam menjalankan tugas.

2. Bhabinkamtibmas kelurahan Sukabumi sebaikanya menambah

intensitas dalam menjalankan kegiatan dan program kepada

masyarakat khususnya kegiatan Anjau silau dan Binluh.

Page 65: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

91

B. Saran

Perlu adanya penambahan jumlah sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh

bhabinkamtibma di kelurahan sukabumi dan kelurahan nusantara permai guna

mobilisasi anggota sehingga dalam melaksanakan kegiatan dilapangan seperti

Pam rawan pagi, Piket Strong Point, Ops Bina Kusuma Krakatau 2017,

Melaksanakan kegiatan Anjau silau dan binluh terhadap Tokoh –Tokoh warga dan

perangkat kelurahan dapat dilakukan secara optimal, selain itu perlu adanya

penambahan kapasitas ruangan di unit binmas polsek Sukarame agar kegiatan

yang dilakukan bisa berjalan dengan baik dan dapat memberikan outcome yang

maksimal dalam pelaksanaan program bhabinkamtibmas.

Page 66: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

92

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2005. Analisis Data Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filosofis,dan Metodelogis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada

Dwiyanto, Agus, dkk. 2012. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Ekana, Yana. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandar Lampung : UniversitasLampung

Keban, T. 2004. Enam Dimensi Strategi Administrasi Publik, Konsep, Strategi,dan Isu. Yogyakarta : Gava Media

Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta :Universitas Gadjah Mada

Mahmudi. 2013. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : UPP STIMYKPN

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Refisi. Bandung :PT. Rosdakarya

Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Refisi. Bandung :PT. Rosdakarya

Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Refisi. Bandung :PT. Rosdakarya

Page 67: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

93

Pasolong, Harbani. 2007. Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta

Pasolong, Harbani. 2011. Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta

Riani. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Masa Kini. Yogyakarta : IlmuGraha

Sinambela, L.Poltak, dkk. 2006. Reformasi Pelayanan Publik: Teori, Kebijakan,dan Implementasi. Jakarta : Bumi Aksara

Tresiana, Novita. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandar Lampung :Lembaga Penelitian Universitas Lampung

Wibowo. 2011. Manajemen kinerja. Jakarta : Rajawali Pers

Sumber Lain:

Keputusan KAPOLRI No. Pol : Kep/8/XI/2009

Keputusan KAPOLRI Nomor : Kep/366/VI/2010

Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012

Peraturan Kepala Polisi Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015

Surat KAPOLRI Nomor : B/3377/IX/2011

Surat Keputusan KAPOLRI No. Pol : SKEP/737/X/2005

Page 68: KINERJA BHABINKAMTIBMAS DALAM PENERAPAN POLMAS …digilib.unila.ac.id/54312/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terutama di bidang sarana dan prasarana seperti jumlah unit kendaraan,

94

Http://poskotanews.com diakses pada tanggal 13 Januari 2017

Www.antaralampung.com diakses tanggal 13 Januari 2017

Https:/portallampung.co/2017/12/29/angka-kejahatan-kota-bandar-lampung-menurun/