kinerja 1.docx
TRANSCRIPT
Beranda PENGETAHUAN ILMIAH POPULER KEGIATAN
RSS Entri | Comments RSS
Meta
o Mendaftar
o Masuk log
o RSS Entri
o RSS Komentar
o WordPress.com
Blog Statso 59,924 hits
Langganan SurelMasukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan
baru melalui surel.
Bergabunglah dengan 11 pengikut lainnya.
playen 2 update o akhirnya selesai profil tahun ini. Dana BOK akan segera turun. 4 years ago
Cari
Daftar!
o hari pertama tahun 2011 di puskesmas 4 years ago
o akhir tahun, banyak pekerjaan 4 years ago
o penghijauan di puskesmas4 years ago
o sedang membuat rekapan hasil kegiatan yang berhubungan dengan kecamatan sayang ibu.. dari tahun
2005 s.d 2010,...angka dan angka 4 years ago
PENILAIAN KINERJA 2010Posted on 28 Mei 2010 by uptpuskesmasplayenii
BAB IPENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah di bangun
puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu.
Puskesmas berfungsi sebagai :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, puskesmas dilengkapi dengan
instrumen manajemen yang terdiri dari :
1. Perencanaan tingkat Puskesmas
2. Lokakarya Mini Puskesmas
3. Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat, keuangan dan
Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebut sistem
informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan ( antara
lain melalui penerapan quality assurance ).
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program unggulan sebagaimana
disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program spesifik daerah, maka area
program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah
sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah,
kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai peran
cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan. Untuk mengetahui tingkat kinerja
Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.
B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKEMASPenilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja / prestasi
Puskesmas.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena setiap
Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten /
Kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan
manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan
mutu pelayanan) atas perhitungan seluruh Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan
kabupaten / kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (I,II,III) sesuai
dengan pencapaian kinerjanya.Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan kabupaten/kota dapat
melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapian
kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
1. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten / kota.
b. Tujuan Khusus
1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan
serta manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2). Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan
peringkat kategori kelompok puskesmas.
3). Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota
untuk tahun yang akan datang.
2. 2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :
1. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapai.
2. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas (out put dan out come)
3. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat urgensi
suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya.
4. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber
daya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.
D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMASRuang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan,
manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib
puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan
pengembangan dalam rangka penerapan tiga fungsi puskesmas yang diselenggarakan melalui
pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk
mewujudkan visi ” Indonesia Sehat 2010.
BAB IIPELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
1. BAHAN DAN PEDOMAN
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan,
manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan dalam pelaksanaannya mulai dari
pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil / masalah sampai dengan penyusunan laporan
berpedoman pada Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Departemen Kesehatan R.I. tahun 2006.
B. TEKNIS PELAKSANAANTeknis pelaksanaan penilaian kinerja UPT Puskesmas Playen II tahun 2010, sebagaimana berikut di
bawah ini:
1. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan puskesmas tahun 2009
( Januari s.d Desember 2009 ) dengan variabel dan sub variabel yang terdapat dalam formulir
penilaian kinerja puskesmas tahun 2009.
2. Pengolahan Data.
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan sebagaimana berikut
di bawah ini :
1. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dengan target
sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%) = H x 100%
T
Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel (ΣSV ) kemudian
dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau
V (%) = Σ SV
n
Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis kegiatan. Kinerja
cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1. Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
2. Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 %
3. Kelompok III (kinerja kurang) :Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %
b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi empat kelompok :
1. Manajemen Operasional Puskesmas
2. Manajemen alat dan obat
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala nilai sebagai berikut :
Skala 1 nilai 4
Skala 2 nilai 7
Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok
manajemen.
Cara Penilaian :
1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan dimasukkan
ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen merupakan nilai akhir
manajemen
4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
Baik : Nilai rata – rata > 8,5
Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
Kurang : Nilai < 5,
c. Penilaian mutu pelayanan
Cara Penilaian :
1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan dimasukkan ke
dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata – rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir mutu
4. Nilai mutu dikelompokkan menjadi :
* Baik : Nilai rata – rata > 8,5
* Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
* Kurang : Nilai < 5,
BAB IIIHASIL KINERJA UPT PUSKESMAS PLAYEN IITAHUN 2010Hasil Kinerja Puskesmas Playen II Tahun 2010 berdasarkan data tahun 2009 dapat kami sajikan
sebagaimana berikut ini:
A. Hasil kinerja pelayanan kesehatan1. Upaya Kesehatan WajibTabel 1. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Wajib UPT Puskesmas Playen II Tahun
2010
NO KOMPONEN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN WAJIB HASIL CAKUPAN (%) TINGKAT KINERJA KETERANGAN
1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN 79% Kurang Baik ≥ 91 %
2 UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN 92% Baik Cukup ≥81-90 %
3 UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KB 96% Baik Kurang≤ 80%
4 UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 93% Baik
5
UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
MENULAR80%
Kurang
6 UPAYA PENGOBATAN 97,45% Baik
Rata-rata Kinerja 90% Cukup
1. Upaya Kesehatan Pengembangan
Tabel 2. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Pegembangan UPT Puskesmas Playen II Tahun
2010
NOKOMPONEN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
HASIL CAKUPAN (%)
TINGKAT KINERJA KETERANGAN
1 Upaya Kesehatan Usia Lanjut 83% CUkup Baik ≥ 91 %
2 Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan100%
BaikCukup ≥81-90 %
3 Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan pendengaran100%
Baik Kurang≤ 80%
4 Kesehatan Jiwa40%
Kurang
5 Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi 83% Cukup
6 Perawatan Kesehatan Masyarakat100%
Baik
Rata-rata Kinerja 84% Cukup
Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata – rata nilai upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan, atau dengan kata lain nilai pencapaian upaya kesehatan wajib +
pengembangan dibagi dua.
Jadi Nilai Kinerja cakupan pelayanan kesehatan UPT Puskesmas Playen II adalah : 85,5 % (cukup)
B. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen UPT Puskesmas Playen IITabel 3. Hasil Pencapaian Kinerja Manajemen UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010
NO.
KOMPONEN MANAJEMEN PUSKESMAS
CAKUPAN KEGIATAN
TINGKAT KINERJA KETERANGAN
1
MANAJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS 8,71 baik Baik ≥ 8,5
2MANAJEMEN ALAT DAN OBAT 7,6 sedang
Cukup ≥ 5,5 – 8,4
3 MANAJEMEN KEUANGAN 10 baik Kurang < 5,5
4MANAJEMEN KETENAGAAN 9,25 baikRata-rata 8,89 baik
Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen puskesmas Playen II tahun 2009 adalah : 8,89 (Kinerja Baik )
1. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPT Puskesmas Playen II
Tabel. 4. Hasil Pencapaian Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPT Puskesmas Playen II Tahun
2010
No JENIS KEGIATAN CakupanNilai
Tingkat Kinerja
1 Drop out pelayanan ANC (K1-K4) 0% 10 Baik2 Persalinan oleh tenaga kesehatan 98,97% 10 Baik
3 Penanganan komplikasi obstetri / resiko tinggi100% 10 Baik
4 Kepatuhan terhadap standar ANC 100% 10 Baik
5 Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB Paru100% 10 Baik
6Tingkat Kepuasan pasien terhadap pelayanan puskesmas 96% 10 Baik
Rata-rata nilai 10 Baik
Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas Playen II tahun
2009 adalah 10 ( termasuk kinerja Baik )
1. Hasil Total Kinerja Kegiatan di UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010
Tabel. 5. Hasil Total Kinerja Kegiatan UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010
No. Komponen Kegiatan Pencapaian Tingkat Kinerja Keterangan
1 Pelayanan Kesehatan 85,5 % Cukup
2 Manajemen 8,89 Baik
3 Mutu 10 Baik
Rata-rata Kinerja
BAB IVANALISIS HASIL KINERJA
1. Perbandingan Hasil Kinerja Tahun 2009 dengan Tahun 2010
Belum dapat dibandingkan karena pada tahun 2009 menggunakan penilaian kinerja dengan CMI
tool.
1. Hasil Kinerja Kegiatan (Upaya Kesehatan Wajib Dan Upaya Kesehatan
Pengembangan) UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010
Dari grafik diatas semua kegiatan belum mencapai 100 %, yang termasuk kurang yaitu :
upaya promosi kesehatan (79 %) dan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular (80 %).
Kemudian dapat kita jabarkan lagi ke dalam pencapaian kinerja per kegiatan.
Dari grafik di atas terlihat bahwa untuk kegiatan bayi mendapatkan ASI eksklusif hanya
mencapai 20 %, dan kegiatan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 90 %.
Terlihat bahwa penyuluhan PHBS yang kurang adalah di tempat-tempat umum.
Terlihat bahwa kegiatan yang belum mencapai 100 % adalah kegiatan pengawasan
sanitasi tempat-tempat umum 94 % dan penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban
keluarga 55 %. Hal ini disebabkan sanitasi tempat-tempat umum yang memenuhi syarat
89%, pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan 55% dari 4948 rumah
seharusnya diperiksa.
Untuk kegiatan KIA dan KB, Kesehatan ibu (95 %), Kesehatan Bayi (100%), Upaya
Kesehatan bayi dan Anak Prasekolah (92 %), Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan
Remaja (100 %), Pelayanan Keluarga Berencana (94 %). Untuk Upaya Kesehatan Bayi
dan Anak Prasekolah kami belum mengadakan kegiatan DTKB apras sehingga belum
dapat dinilai.
Untuk kegiatan Kesehatan Ibu, Linakes 99%, KN3 99 %, dan rujukan bumil resti 82 %.
Untuk program gizi, yang belum mencapai 100 % adalah balita yang naik berat badannya (60%).
Kinerja P2M yang belum mencapai 100% adalah DBD 80 %, dan ISPA 0 %. Untuk DBD
dikarenakan ABJ 60 %, dan untuk ISPA tidak diketemukan kasus pneumonia.
Untuk Upaya pengobatan 95 %,dikarenakan dari 25547 penduduk, yang berkunjung dalam tahun
2009 hanya 91 %
Pencapaian kinerja Upaya Kesehatan Pengembangan yang belum mencapai 100 % adalah Upaya
kesehatan Usila 83 %, Kesehatan Jiwa 40 % dan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
83 %. Hal ini dikarenakan tidak semua kelompok usila yang dibina, dipantau kesehatannya oleh
nakes (67 %), Pembinaan sikat gigi massal di SD/MI 31 %. Untuk keswa dijabarkan pada grafik di
bawah ini :
1. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas
Kinerja Manajemen dibagi menjadi 4 variabel, yaitu : manajemen operasional puskesmas,
manajemen alat dan obat, manajemen keuangan, dan manajemen ketenagaan. Berikut ini
gambaran pencapaian kinerja manajemen di UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010.
Terlihat bahwa pencapaian kinerja sebagian besar baik (>8,5), tetapi masih ada yang sedang
yaitu manejemen alat dan obat 7,6 dikarenakan tidak semua ruangan terdapat daftar
inventaris barang, dan updating data alat tidak rutin dilaksanakan.
Untuk kinerja manajemen operasional puskesmas lokmin tribulanan kurang terlaksana, dan
pengiriman laporan masih kurang cepat.
Untuk kinerja manajemen alat dan obat, permasalahan yang ada yaitu pada masalah
inventarisasi barang : tidak terdapat daftar inventaris barang yang terpasang di ruangan,
kemudian updating data inventaris kurang rutin.
Untuk kinerja manajemen keuangan semuanya baik, tidak ada masalah.
Untuk kinerja manjemen ketenagaan, belum semua petugas membuat rencana kerja
bulanan.
1. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan
Untuk kinerja mutu pelayanan kesehatan semua variabel bernilai baik.
1. Hasil Kinerja UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010
Tabel 6. Trend Pencapaian Kinerja UPT Puskemas Playen II
NO Jenis KegiatanPencapaian
TrendTahun 2009 Tahun 2010
1Cakupan Pelayanan Kesehatan
85,5 %
2 Manajemen Puskesmas 8,89
3 Mutu Pelayanan Kesehatan 10
Trend belum bisa ditentukan karena baru tahun 2010 pedoman penilaian
kinerja puskesmas dipergunakan.
1. IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAHDengan melihat gambaran di atas hasil kinerja kegiatan UPT Puskesmas Playen II tahun 2010
dapat dikategorikan perjenis kegiatan:
1. Kategori Kinerja Baik
– Upaya Kesehatan Lingkungan
– Kesehatan Ibu & Anak Termasuk KB
– Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
– Upaya Pengobatan
– Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan
– Upaya kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan Pendengaran
– Perawatan Kesehatan Masyarakat
2. Kategori Kinerja Cukup
– Upaya Kesehatan Usia Lanjut
– Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Gigi
3. Kategori Kinerja Kurang
– Promosi Kesehatan
– Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
– Kesehatan Jiwa
Selanjutnya akan dibahas jenis kegiatan yg termasuk kategori kinerja cukup & kurang.
Menentukan penyebab dengan menelusuri variabel & sub variabel :
1. Penilaian Kinerja Cukup
1. Upaya Kesehatan Usia Lanjut dengan nilai 83 %
Permasalahan :
1. Penanggung jawab program sedang mengambil ijin belajar DIII
kebidanan, sehingga kegiatan posyandu lansia kurang terpantau
2. Pendanaan khusus untuk kegiatan usila tidak ada
3. Kegiatan posyandu lansia dilakukan saat siang ataupun sore hari,
sehingga petugas usila tidak dapat rutin hadir untuk ikut pembinaan
4. Masyarakat yang berusia lanjut, bila sehat tidak datang ke
posyandu, sehingga seakan-akan posyandu usila hanya untuk
berobat saya.
Pemecahan :
5. Kegiatan posyandu usila dilakukan di pagi hari atau saat hari libur
6. Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di
puskesmas maupun di masyarakat. Contoh : Jamkesmas,
Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa
7. Perlu pelatihan untuk kader posyandu usila, sehingga dapat secara
mandiri melaksanakan kegiatan posyandu usila
8. Perlu adanya sosialisasi ke masyarakat mengenai peran posyandu
usila, dan kegiatan apa saja yang ada di dalamnya
2. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi dengan nilai 83 %.
Disebabkan oleh : pembinaan dan bimbingan sikat gigi missal pada SD/MI
31 %.
Permasalahan :
1. Jumlah SD/MI di UPT Puskesmas Playen II 25 sekolah, sedangkan
petugas UKS juga bertugas di Poli Gigi Puskesmas.
2. Pendanaan untuk kegiatan UKS hanya sedikit, tidak dapat
mencakup seluruh SD/MI
3. Belum semua SD dilatih dokter kecil, sehingga dapat membimbing
teman-temannya untuk berPHBS
Pemecahan :
4. Perlu penjadwalan yang matang, sehingga semua kegiatan dapat
terlaksana
5. Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di
puskesmas maupun di masyarakat. Contoh : Jamkesmas,
Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa
6. Mengadakan Pelatihan dokter kecil bagi SD/MI yang belum dilatih
dokter kecil
2. Penilaian Kinerja Kurang
1. Promosi Kesehatan dengan nilai 79 %. Disebabkan program bayi
mendapatkan ASI Eksklusif 20 %. Permasalahan :
1. Petugas kurang mempromosikan pentingnya ASI Esklusif
2. Pemerintah kurang tegas untuk menindak produsen susu yang
mempromosikan penggunaan susu formula bagi bayi usia 0-6 bulan,
maupun penyalur (petugas kesehatan) yang memberikan susu
formula pada bayi 0-6 bulan tanpa indikasi medis.
3. Kurangnya pengetahuan ibu tentang menyusui, kebanyakan
sekarang wanita adalah pekerja sehingga kadang pemberian ASI
eksklusif hanya sampai usia 3 bulan
Pemecahan :
4. Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait untuk lebih
giat menginformasikan kepada masyarakat tentang pentingnya Asi
Eksklusif.
5. Sosialisasi ke masyarakat mengenai ASI eksklusif
2. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dengan nilai 80
%. Untuk program ISPA masih 0 %, ABJ 60 %
Permasalahan ISPA :
1. Petugas dan masyarakat kurang mengerti pneumonia
2. Kebanyakan pneumonia ditemukan di RS, karena biasanya sudah
dalam kondisi buruk, tidak dibawa lewat puskesmas
3. Pendanaan program ISPA tidak ada
Pemecahan ISPA :
4. Perlunya sosialisasi pneumonia pada petugas dan masyarakat.
5. Dibuat protap diagnosis Pneumonia
6. Adanya jejaring surveilans pneumonia tingkat kabupaten
7. Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di
puskesmas maupun di masyarakat. Contoh : Jamkesmas,
Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa
Permasalahan ABJ :
8. Gerakan PSN hanya terlaksana situasional bila ada kasus
9. Perilaku masyarakat yang masih kurang tentang PSN
Pemecahan ABJ :
10. Menggalakkan kembali gerakan PSN
11. Sosialisasi PSN di masyarakat secara rutin
3. Kesehatan Jiwa dengan nilai 40 %
Permasalahan :
1. Pemahaman masyarakat tentang gangguan jiwa masih kurang
2. Tidak semua petugas kesehatan mengetahui tentang gangguan jiwa
3. Pendanaan untuk Kesehatan Jiwa masih kurang.
Pemecahan :
4. Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait untuk lebih
giat melakukan penyuluhan tentang gangguan jiwa ke masyarakat.
5. Petugas lebih meningkatkan kinerja dalam hal perencanaan,
pelaksanaan , dan evaluasi.
6. Petugas melakukan kunjungan rumah dan memotivasi masyarakat
agar segera memeriksakan keluarganya bila ada yang menderita
gangguan jiwa
Untuk kinerja manajemen puskesmas, yang masih sedang adalah manajemen alat dan obat.
Berdasarkan sub variabel, disebabkan inventarisasi barang di ruangan belum ada, updating barang
masih kurang.
Permasalahan :
1. Kurangnya motivasi dari petugas inventaris barang untuk mendata.
2. Tenaga rangkap
Pemecahan masalah :
1. Memonitor tugas pokok dan fungsi dari pengelola barang
2. Mengusulkan tambahan tenaga administrasi barang
BAB VPENUTUPA.Kesimpulan
UPT Puskesmas Playen II telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2010 dengan hasil
sebagai berikut :
1. Kinerja cakupan yankes dgn nilai 85,5 % termasuk kategori kinerja Cukup
2. Kinerja kegiatan manajemen puskesmas dgn nilai
8,89 termasuk kategori kinerja Baik
3. Kinerja mutu yankes dgn nilai 10 Termasuk
kategori kinerja Baik
1. Dengan melihat gambaran diatas hasil kinerja UPT Puskesmas Playen II tahun 2010
dapat dikategorikan perjenis kegiatan sebagai berikut :
1. Kategori Kinerja Baik
– Upaya Kesehatan Lingkungan
– Upaya Kesehatan Ibu & Anak Termasuk KB
– Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
– Upaya Pengobatan
– Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan
– Perawatan Kesehatan Masyarakat
1. Kategori Kinerja Cukup
– Upaya Kesehatan Usia Lanjut
– Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
1. Kategori Kinerja Kurang
– Promosi Kesehatan
– Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
– Kesehatan Jiwa
5. Untuk kinerja manajemen puskesmas yang termasuk kinerja sedang adalah
manajemen alat dan obat.
B.Saran dan Usul
Monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten lebih diaktifkan.o Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor serta
berbagai upaya untuk lebih meningkatkan partisifasi masyarakat
Diharapkan untuk tahun – tahun ke depan, masing – masing program dapat meningkatkan
hasil kinerjanya, terutama untuk program – program yang hasil pencapaian kegiatannya
masih di bawah target sasaran.
Untuk lebih meningkatkan kualiatas pelayanan dan mengantisipasi segala dampak
pembangunan perlu dibuat upaya baru dalam menanggulangi dan menghadapi masalah –
masalah yang timbul.
Sumber daya kesehatan perlu terus ditingkatkan baik kualitas maupun
Filed under: PENILAIAN KINERJA | Ditandai: PENILAIAN KINERJA, penilaian kinerja 2010,penilaian kinerja
puskesmas, puskesmas gunungkidul, PUSKESMAS PLAYEN II | 3 Comments »
PENILAIAN KINERJA 2009Posted on 10 Agustus 2009 by uptpuskesmasplayenii
BAB IPENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah di bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :
1. Perencanaan tingkat Puskesmas2. Lokakarya Mini Puskesmas3. Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat,
keuangan dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui penerapanquality assurance ).
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan. Untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.
1. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja / prestasi Puskesmas.Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, Penilaian kinerja ini menggunakan Change Management and Innovations (CMI) Tools dari Kemitraan Partnership, Adapun aspek penilaian meliputi data dasar pelayanan publik, transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas
1. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS1. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten / kota.b. Tujuan Khusus
1. Untuk melakukan evaluasi sendiri (secara mandiri) tentang kualitas pelayanan yang diberikan.
2. Hasil evaluasi menjadi dasar terhadap perbaikan pelayanan.
3. Perbaikan pela-yanan dapat dilakukan dengan jalan perbaikan kebijakan tentang pelayanan atau intervensi program/kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :1. Puskesmas mengetahui tingkat kinerja pelayanan yang telah dilakukan2. Puskesmas dapat melakukan identifikasi hal-hal apa saja yang masih
belum sempurna, dan dapat digunakan sebagai dasar melakukan perbaikan pelayanan
3. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan puskesmas dalam hal peningkatan kinerja pelayanan.
2. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi data dasar pelayanan publik, transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas
1. Transparansi,
Indikator yang dipakai untuk menilai apakah pelayanan yang diberikan dilakukan secara tranSparan; dalam arti prosedur layanan, pembiayaan, dan proses pemberian layanan diketahui secara terbuka oleh pengguna layanan sebelum mereka memperoleh layanan yang dibutuhkan
2. Partisipasi,
Indikator yang dipakai untuk menilai apakah dalam memberikan pelayanan, penyedia layanan telah melibatkan masyarakat; baik di dalam perencanaan, implementasi dan evaluasi kinerja layanan yang diberikan.
3. Akuntabilitas.
Indikator yang dipakai untuk menilai apakah pelayanan publik yang diberikan oleh penyedia layanan telah sesuai dengan standar norma dan nilai yang dianut oleh masyarakat. Akuntabilitas dapat dilihat dari sisi administratif (keuangan), legal, profesional dan moral.=========================================================================
====
BAB IIPELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
1. BAHAN DAN PEDOMAN
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah data dasar pelayanan publik, transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas Sedangkan dalam pelaksanaannya mulai dari
pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil/masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Bahan Training CMI Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul yang dilaksanakan oleh Kemitraan Partnership Desember 2008.
1. TEKNIS PELAKSANAAN
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja puskesmas di Kabupaten Gunungkidul tahun 2009, sebagai berikut di bawah ini:
1. Pengumpulan Data.Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan puskesmas th 2008 ( Jan s/d Des 2008 ) dalam instrument evaluasi internal kualitas pelayanan bidang kesehatan (puskesmas).2. Pengolahan Data.
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan input instrument data ke software CMI Tools, sehingga didapatkan hasil penilaian kinerja puskesmas.==========================================================================
==
BAB IIIHASIL KINERJA UPT PUSKESMAS PLAYEN II TAHUN 2009
Hasil Kinerja UPT Puskesmas Playen II Tahun 2009 dapat kami sajikan sebagaimana berikut ini
1. TRANSPARANSI
Total Skor Transparansi : 21 –> TRANSPARANSI BAGUS Dalam memberikan pelayanan, institusi ini telah menunjukkan adanya kesungguhan praktek transparansi pelayanan publik. Artinya, masyarakat pengguna layanan telah mendapatkan informasi dalam hal-hal yang menyangkut: pengetahuan mengenai prosedur pelayanan, biaya layanan atau identitas petugas pelayanan publik. Namun demikian praktek transparansi masih bisa ditingkatkan ke jenjang yang lebih tinggi.
1. PARTISIPASI
Total Skor Partisipasi : 44 –> PARTISIPASI SANGAT BAGUSDalam memberikan pelayanan, institusi ini telah menjalankan praktek keterlibatan masyarakat dalam pelayanan publik.Artinya, masyarakat pengguna layanan telah dilibatkan dalam hal-hal yang menyangkut: perencanaan, proses atau evaluasi. Dengan kesadaran penuh dari para karyawannya untuk menjalankan Good Governance.
1. AKUNTABILITAS
Total Skor Akuntabilitas : 61 –> AKUNTABILITAS SANGAT BAGUS Dalam memberikan pelayanan, institusi ini telah menjalankan praktek akuntabiltas pelayanan publik.
Artinya, masyarakat pengguna layanan telah merasa sesuai dengan standar norma dan nilai yang dianut oleh masyarakat yang menyangkut: sisi administratif (keuangan), legal, profesional dan moral. Dengan kesadaran penuh dari para karyawannya untuk menjalankan Good Governance.
1. KUALITAS PELAYANAN
Total Skor Kualitas Pelayanan : 126 –> KUALITAS PELAYANAN SANGAT BAGUSDalam memberikan pelayanan, institusi ini telah menjalankan pelayanan berkualitas dalam pelayanan publik.Artinya, masyarakat pengguna layanan telah diberikan pelayanan berkualitas dalam hal-hal yang menyangkut: transparansi, partisipasi atau akuntabilitas. Dengan kesadaran penuh dari para karyawannya untuk menjalankan Good Governance.================================================================================
==
BAB IVKESIMPULAN
1. Transparansi dari UPT Puskesmas Playen II adalah bagus2. Partisipasi dari UPT Puskesmas Playen II adalah sangat bagus3. Akuntabilitas dari UPT Puskesmas Playen II adalah sangat bagus4. Kualitas pelayanan dari UPT Puskesmas Playen II adalah sangat bagus
Filed under: PENILAIAN KINERJA | Ditandai: CMI TOOLS, GUNUNGKIDUL, PENILAIAN KINERJA, PUSKESMAS
PLAYEN II | Leave a comment »
Kategorio Analisa jabatan
o Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas
o PENILAIAN KINERJA
o Profil UPT Puskesmas Playen II
o Rakor Kader Bulanan Puskesmas
o SK-SK
o survey kepuasan pelanggan
o Uncategorized
Arsipo Mei 2010
o Februari 2010
o Desember 2009
o Agustus 2009
o Juni 2009
Cari
o Mei 2009
Blogrollo Depkes
o Dinas Kesehatan Gunungkidul
o facebook
o medscape
o pemkab Gunungkidul
o Blog di WordPress.com .
Flickr Photos