kimia unsur mn

Upload: muzakir

Post on 21-Feb-2018

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Kimia Unsur Mn

    1/7

    KARAKTERISTIK MANGAN

    Mangan adalah logam berwarna putih keabu-abuan seperti besi. Dalam

    keadaan murni, logam mangan bersifat keras tetapi rapuh (mudah patah). Manganmudah teroksidasi oleh udara, bereaksi lambat dengan air dan membentuk

    berbagai macam senyawa dengan tingkat oksidasi yang paling bervariasi. Mangan

    sangat reaktif secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin perlahan-lahan.

    Jari-jari atom 1.35

    Volume atom 7.39 cm3/mol

    Massa atom 54.938Jari-jari kovalensi 1.17

    Struktur kristal Cubic body center

    Massa jenis 7.44 g/cm3

    Konduktivitas listrik 0.5 x 106 ohm-1cm-1

    Konduktivitas kalor 7.82 Wm-1K-1

    Konfigurasi elektron [Ar]3d5 4s2

    Entalpi pembentukan 14.64 kJ/molEntalpi penguapan 219.74 kJ/mol

    Elektronegatifitas (skala Pauling) 1.55

    Kapasitas kalor 0.48 Jg-1K-1

    Titik lebur 1518 K

    Titik didih 2235 K

    Potensial ionisasi 7.435 V

    Bilangan oksidasi +7, +6, +4, +3, +2

  • 7/24/2019 Kimia Unsur Mn

    2/7

    ISOLASI UNSUR MANGAN

    Mangan pertama kali diisolasi dari pemanasan MnO2 dengan batubara-

    charcoal dan minyak, meskipun kemurnian hasilnya masih rendah. Reduksi

    pirolusit yang biasanya bercampur dengan oksida besi Fe2O3 dengan batubara-

    kokas dalam tanur listrik tinggi menghasilkan feromangan yang mengandung

    kira-kira 80 % Mn.

    MnO2 (s) + Fe2O3 (s) + 5C (s) Mn (s) + 2Fe (s) + 5 CO2 (g)

    feromangan

    Untuk memperoleh logam mangam murni, pirolusit diolah menurut proses

    termit. Dalam proses ini pirolusit- MnO2 dipanaskan agar mengalami reduksi

    menjadi Mn3O4. Reduksi lebih lanjut dalam logam alumunium menghasilkan

    logam mangan yang dapat dipisahkan dengan lelehannya (Al2O3mempunyai titik

    leleh yang jauh lebih tinggi ~ 2045 oC). pemurnian logam mangan lebih lanjut

    dilakukan secara destilasi. Persamaan reaksi utama yang terjadi dalam proses ini

    yaitu :

    2 MnO2 (s) Mn3O4 (s) + O2 (g)

    3 Mn3O4 (s) + 8 Al (s) 4 Al2O3 (s) + 9 Mn (l)

    Logam Mn dengan kemurnian tinggi (~ 99,9 %) mulai dapat diisolasi pada tahun

    1930.

    SENYAWA MANGAN

    Mangan mampu membentuk senyawa mulai dengan tingkat oksidasi terendah

    +2 hingga tertinggi +7, sehingga dapat disimpulkan bahwa sifat terpenting dalam

    senyawa mangan berkenaan dengan reaksi redoks.Oksida oksida yang dapat ditemukan secara alami dari mineral-mineral

    mangan hanyalah MnO, MnO2, Mn2O3, Mn3O4. Mangan (II) Oksida (MnO)

    banyak terdapat dalam batuan manganosite, Mangan (III) Oksida (Mn2O3) dialam

    banyak terdapat dalam mineral Bixbyite. Mangan (VII) Oksida (Mn2O7)

    merupakan oksidator yang sangat reaktif dan tergolong pada jenis oksidator

    berbahaya. Jika direduksi akan menghasilkan Mangan (IV) Oksida (MnO2).

  • 7/24/2019 Kimia Unsur Mn

    3/7

    Mangan (II)

    Mangan (II) merupakan spesies mangan yang paling stabil karena

    mempunyai konfigurasi electron setengah penuh, 3d5. Mangan (II) dalam senyawa

    garamnya seperti klorida, sulfat dan nitrat, dalam larutan air dapat dinyatakan

    sebagai ion Mn2+, atau perspektif ion kompleks sebagai [Mn(H2O)6]2+ dan

    berwarna pink pucat.

    Mangan (III)

    Mangan (III) terdapat sebagai oksidanya, yaitu Mn2O3 dan MnO(OH) yang

    terjadi secara alamiah di alam, tetapi ion Mn3+ dalam larutan air tidak stabil,

    mudah tereduksi menjadi Mn

    2+

    sebagaimana dinyatakan oleh nilai potensialreduksinya. Campuran Mn(II)-Mn(III) oksida terdapat sebagai Mn3O4, mineral

    berwarna hitam.

    Mangan (IV)

    Mangan (IV) terdapat sebagai oksidanya yaitu MnO2. MnO2 sekalipun bukan

    dioksida yang paling stabil karena dapat terurai menjadi Mn2O3pada ~ 530 oC,

    merupakan dioksida yang terpenting, bermanfaat sebagai agen pengoksidasi.

    Mangan (VI)

    Mangan (VI) hanya dikenal stabil sebagai spesies manganat, MnO42-.

    Misalnya, kalium manganat dapat diperoleh dari reaksi lelehan MnO2 dan basa

    alkali dengan hadirnya oksidator misalnya udar / KNO3.

    2 MnO2 (s)+ 4 KOH(s)+ O2(g) 2 K2MnO4(s)+ H2O(g)

    Dalam larutannya, ion manganat hanya stabil dalam suasana basa; dalam air

    dan suasana asam, akan mengalami disproporsionasi menjadi MnO4- dan MnO2.

    Dalam suasana asam MnO42-bersifat oksidator.

    Mangan (VII)

    Mangan (VII)oksida, Mn2O7berupa minyak hijau yang mudah meledak dan

    diperoleh dari reaksi garam manganat (VII) dengan H2SO4pekat. Mn2O7 secara

    perlahan melepaskan oksigen dan membentuk MnO2. Senyawa Mn (VII) yang

    dikenal penting yaitu kalium permanganate, KMnO4 yang berwarna ungu.

  • 7/24/2019 Kimia Unsur Mn

    4/7

    Senyawa ini stabil dalam larutannya dan peran utamanya sebagai oksidator yang

    sangat kuat.

    Dalam larutan basa permanganat adalah pengoksida kuat.

    MnO4+ 2H2O + 3e- MnO2+ 4OH-

    Dalam larutan asam permanganat tereduksi menjadi Mn2+ oleh zat pereduksi

    berlebih

    MnO4+ 8OH+ 5e- Mn2++ 4H2O

    SINTESIS SENYAWA KOMPLEKS MANGAN

    a. Sintesis Senyawa Kompleks ion logam Mn2+ dengan ligan 2-

    feniletilamin.

    Dimasukkan ke dalam beaker glass 100 mL

    Ditambahkan pelarut methanol

    Diaduk-aduk sehingga C6H5CH2CH2NH2.HCl tersebut larut.

    Dilarutkan dalam methanol tetes demi tetes sampai

    melarut ke dalam beaker glass 100 mL.

    Kedua larutan tersebut dicampur.

    Campuran ini diaduk apabila terjadi endapan maka endapan

    tersebut disaring, larutan filtratnya di letakkan dalam desikator

    dan dibiarkan sampai terbentuk Kristal. Kristal yang sudah

    terbentuk karena penguapan pelarut pada temperatur ruang akandisaring.

    .HCl + MnCl2.2H2O

    NH2

    2CH3OH

    [Mn(2-feniletilamin)2.4H2O]Cl2.H2O + 2HCl

    0,7299 gram garam 2-feniletilamin

    hidroklorida

    0,7807 gram MnCl2.2H2O

    Hasil

  • 7/24/2019 Kimia Unsur Mn

    5/7

    b. Sintesis Senyawa Kompleks [N(C4H9)4][MnCr(C2O4)3]

    Dimasukkan kedalam gelas kimia 50 mL, kemudian dilarutkan

    dengan 10 mL air.

    Kedalam larutan tersebut ditambahkan 1,26 gram Mn(NO3)2.4H2O

    yang telah dilarutkan dengan 4 mL air sambil diaduk.

    Ditambahkan 1,61 gram [N(C4H9)4]Br dalam 6 mL air sambil

    diaduk.

    Endapan yang terbentuk disaring dengan corong buchner,

    kemudian dikeringkan.

    c. Sintesis Senyawa Kompleks Mangan(II) dengan 8-hidroksikuinolin

    Dilarutkan dalam metanol (10 mL)

    Ditambahkan 0,480 g 8-hidroksikuinolin dalam metanol (10 mL)

    Campuran direfluks selama 3 jam sambil diaduk.

    Larutan didiamkan selama 48 jam sampai terbentuk endapan.

    Endapan tersebut disaring dan dicuci dengan metanol kemudian

    dikeringkan dalam desikator selama 24 jam.

    PEMANFAATAN MANGAN

    Pemanfaatan mangan di dunia sebagian besar digunakan untuk tujuan

    metalurgi, yaitu untuk proses produksi besi-baja, sedangkan penggunaan mangan

    untuk tujuan non-metalurgi antara lain produksi baterai kering, keramik dan gelas,

    dan kimia.

    Mangan(II) oksida dengan kemurnian yang tinggi dapat digunakan dalam

    produksi keramik, kaca, dan aplikasi elektronik. Oksida mangan lainnya seperti

    2,44 gram K3[Cr(C2O4)3].3H2O

    Hasil

    0,396 g MnCl2.4H2O

    Hasil

  • 7/24/2019 Kimia Unsur Mn

    6/7

    MnO2memiliki sifat magnetik dan elektrokimia yang sangat bagus sehingga dapat

    digunakan sebagai material pada baterai (dry- cell baterry).

    BAHAYA MANGAN

    Bahaya mangan seperti gejala keracunan mangan dapat dideskripsikan dalam tiga

    tingkatan.

    Keracunan ringan mengakibatkan psikosis dan mencakup gejala-gejala

    berikut: astenia, anoreksia, insomnia, sakit pada otot, kegembiraan, halusinasi,

    gangguan ingatan, dan perilaku kompulsif.

    Keracunan tingkat sedang mencakup gangguan berbicara, bergerak

    dengan canggung (kikuk), gaya berjalan tidak normal, keseimbangan yang buruk,

    hiperefleksia pada anggota tubuh bagian bawah, dan gemetar.

    Keracunan tingkat beratmemiliki kesamaan dengan Parkinson disease.

    Contohnya : Potasium Permanganat (KMnO4)

    Frasa R untuk Potasium Permanganat

    R8 : dapat menimbulkan kebakaran jika dekat dengan bahan

    yang mudah terbakar

    R22 : berbahaya jika tertelan

    R50 : sangat beracun untuk organisme air

    R51 : beracun untuk organisme air, dapat menyebabkan efekmerugikan jangka panjang dalam lingkungan air

    Frasa S untuk Potasium Permanganat

    S61 : Hindari tumpahan bahan ke lingkungan.

  • 7/24/2019 Kimia Unsur Mn

    7/7

    DAFTAR PUSTAKA

    Purnomohadi, Agus. 2008. Makalah : Pengaruh logam Mangan bagi Makhluk

    Hidup dan Defisiensinya. Departemen Biokomia Institut Pertanian Bogor.

    Online : http://rimayantisihite.blogspot.com/2010/07/kimia-anorganik-

    ii.html , diakses pada tanggal 5 Mei 2011.

    Redaksi Chem-is-try.org. 2008. Mangan. Online : http://www.chem-is-

    try.org/tabel_periodik/mangan/,diakses pada tanggal 5 Mei 2011.

    Sugiyarto, H. Kristian. 2003. Kimia Anorganik II. Yogyakarta : Universitas

    Negeri Yogyakarta.

    Tanpa nama. Tanpa Tahun. Mangan. Online :

    http://id.wikipedia.org/wiki/Mangan,diakses pada tanggal 5 Mei 2011.

    Tanpa nama. Tanpa Tahun. Mangan. Online : http://www.pam-

    group.com/pamabout.htm,diakses pada tanggal 5 Mei 2011.

    http://rimayantisihite.blogspot.com/2010/07/kimia-anorganik-ii.htmlhttp://rimayantisihite.blogspot.com/2010/07/kimia-anorganik-ii.htmlhttp://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/mangan/http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/mangan/http://id.wikipedia.org/wiki/Manganhttp://www.pam-group.com/pamabout.htmhttp://www.pam-group.com/pamabout.htmhttp://www.pam-group.com/pamabout.htmhttp://www.pam-group.com/pamabout.htmhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manganhttp://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/mangan/http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/mangan/http://rimayantisihite.blogspot.com/2010/07/kimia-anorganik-ii.htmlhttp://rimayantisihite.blogspot.com/2010/07/kimia-anorganik-ii.html