kimia klinik

50
BAB I PENDAHULUAN Manusia merupakan makhluk yang unik. Dari setiap sisi dari tubuh manusia menjadi sebuah hal yang menarik untuk dipelajari. Kita juga mengenal berbagai sistem organ yang mempunyai peran yang sangat penting sesuai dengan peran fungsinya. Sistem organ dengan sistem kerja masing – masing saling berinteraksi dan menjadikan satu kesatuan yang utuh. Dari berbagai sistem, kita mengenal sistem perkemihan dimana dari organ-nya dan fungsinya. Adapun hal yang menarik bahwa zat yang dikeluarkan atau yang dikenal dengan nama urine dapat menjadi sebuah penelitian akan kondisi kesehatan tubuh seseorang. Disini telah disusun berbagai hal menarik mengenai urine. Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang

Upload: yanie-remphe-crayatrifie

Post on 01-Oct-2015

74 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Share again

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANManusia merupakan makhluk yang unik. Dari setiap sisi dari tubuh manusia menjadi sebuah hal yang menarik untuk dipelajari. Kita juga mengenal berbagai sistem organ yang mempunyai peran yang sangat penting sesuai dengan peran fungsinya. Sistem organ dengan sistem kerja masing masing saling berinteraksi dan menjadikan satu kesatuan yang utuh.Dari berbagai sistem, kita mengenal sistem perkemihan dimana dari organ-nya dan fungsinya. Adapun hal yang menarik bahwa zat yang dikeluarkan atau yang dikenal dengan nama urine dapat menjadi sebuah penelitian akan kondisi kesehatan tubuh seseorang. Disini telah disusun berbagai hal menarik mengenai urine.Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikanoleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Dalam mempertahankan homeostasis tubuh peranan urin sangat penting, karena sebagian pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui sekresi urin.Darah merupakan gabungan dari cairan, sel-sel dan partikel yang menyerupai sel, yang mengalir dalam arteri, kapiler dan vena; yang mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan dan membawa karbon dioksida dan hasil limbah lainnya. Lebih dari separuh bagian dari darah merupakan cairan (plasma), yang sebagian besar mengandung garam-garam terlarut dan protein. Protein utama dalam plasma adalah albumin. Protein lainnya adalah antibodi (imunoglobulin) dan protein pembekuan.Kecepatan pembentukan sel darah dikendalikan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jika kandungan oksigen dalam jaringan tubuh atau jumlah sel darah merah berkurang, ginjal akan menghasilkan dan melepaskan eritropoietin (hormon yang merangsang sumsum tulang untuk membentuk lebih banyak sel darah merah). Sumsum tulang membentuk dan melepaskan lebih banyak sel darah putih sebagai respon terhadap infeksi dan lebih banyak trombosit sebagai respon terhadap perdarahan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Urinalisa1. Definisi UrineUrin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (sepertiurea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah ataucairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis. Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumbernitrogenyang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukankompos.Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh. Anggapan umum menganggap urin sebagai zat yang "kotor". Hal ini berkaitan dengan kemungkinan urin tersebut berasal dari ginjal atau saluran kencing yang terinfeksi, sehingga urinnya pun akan mengandungbakteri. Namun jika urin berasal dariginjaldan saluran kencing yang sehat, secara medis urin sebenarnya cukup steril dan hampir bau yang dihasilkan berasal dariurea. Sehingga bisa diakatakan bahwa urin itu merupakan zat yang steril. Pengeluaran urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.2. Karakteristik urineSecara umum urin berwarna kuning. Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas yaitu berbau ammonia. Ph urin berkisar antara 4,8 7,5 dan akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak protein serta urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urin yakni 1,002 1,035 g/ml (Uliyah, 2008). Komposisi urin terdiri dari 95% air dan mengandung zat terlarut. Di dalam urin terkandung bermacam macam zat, antara lain (1) zat sisa pembongkaran protein seperti urea, asam ureat, dan amoniak, (2) zat warna empedu yang memberikan warna kuning pada urin, (3) garam, terutama NaCl, dan (4) zat zat yang berlebihan dikomsumsi, misalnya vitamin C, dan obat obatan serta juga kelebihan zat yang yang diproduksi sendiri oleh tubuh misalnya hormone. Urin yang normal tidak mengandung protein dan glukosa. Jika urin mengandung protein, berarti telah terjadi kerusakan ginjal pada bagian glomerulus. Jika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap kembali gula dengan sempurna. Hal ini dapat diakibatkan oleh kerusakan tubulus ginjal. Dapat pula karena kadar gula dalam darah terlalu tinggi atau melebihi batas normal sehingga tubulus ginjal tidak dapat menyerap kembali semua gula yang ada pada filtrat glomerulus. Kadar gula yang tinggi diakibatkan oleh proses pengubahan gula menjadi glikogen terlambat, kerena produksi hormon insulin terhambat. Orang yang demikian menderita penyakit kencing manis (diabetes melitus). Zat warna makanan juga dikeluarkan melalui ginjal dan sering memberi warna pada urin. Bahan pengawet atau pewarna membuat ginjal bekerja keras sehingga dapat merusak ginjal. Adanya insektisida pada makanan karena pencemaran atau terlalu banyak mengkonsumsi obat obatan juga dapat merusak ginjal3. Pemeriksaan urineAnalisa urin itu penting, karena banyak penyakit dan gangguan metabolisme dapat diketahui dari perubahan yang terjadi didalam urin. Zat yang dapat dikeluarkan dalam keadaan normal yang tidak terdapat adalah glukosa, aseton, albumin, darah dan nanah. Pemeriksaan urin merupakan pemeriksaan yang dipakai untuk mengetahui adanya kelainan di dalam saluran kemih yaitu dari ginjal dengan salurannya, kelainan yang terjadi di luar ginjal, untuk mendeteksi adanya metabolit obat seperti zat narkoba dan mendeteksi adanya kehamilan.Bahan urin yang biasa di periksa di laboratorium dibedakan berdasarkan pengumpulannya yaitu : urin sewaktu, urin pagi, urin puasa, urin postprandial (urin setelah makan) dan urin 24 jam (untuk dihitung volumenya). Tiap-tiap jenis sampel urin mempunyai kelebihan masing-masing untuk pemeriksaan yang berbeda misalnya urin pagi sangat baik untuk memeriksa sedimen (endapan) urin dan urin postprandial baik untuk pemeriksaan glukosa urin. Jadi sebaiknya sebelum kita melakukan pemeriksaan urin sebaiknya meminta keterangan dari petugas laboratorium tentang bahan urin yang mana yang diperlukan untuk pemeriksaan a. Pemeriksaan MakroskopikYang diperiksa adalah volume, warna, kejernihan, berat jenis, bau dan pH urin. Pengukuran volume urin berguna untuk menafsirkan hasil pemeriksaan kuantitatif atau semi kuantitatif suatu zat dalam urin, dan untuk menentukan kelainan dalam keseimbangan cairan badan. Pemeriksaan Makroskopik adalah pemeriksaan yang meliputi 1) Volume urinBanyak sekali faktor yang mempengaruhi volume urin seperti umur, berat badan, jenis kelamin, makanan dan minuman, suhu badan, iklim dan aktivitas orang yang bersangkutan. Rata-rata didaerah tropik volume urin dalam 24 jam antara 800--1300 ml untuk orang dewasa. Bila didapatkan volume urin selama 24 jam lebih dari 2000 ml maka keadaan itu disebut poliuri. Bila volume urin selama 24 jam 300--750 ml maka keadaan ini dikatakan oliguri, keadaan ini mungkin didapat pada diarrhea, muntah -muntah, deman edema, nefritis menahun. Anuri adalah suatu keadaan dimana jumlah urin selama 24 jam kurang dari 300 ml. Hal ini mungkin dijumpai pada shock dan kegagalan ginjal2) Warna urinPemeriksaan terhadap warna urin mempunyai makna karena kadang-kadang dapat menunjukkan kelainan klinik. Warna urin dinyatakan dengan tidak berwarna, kuning muda, kuning, kuning tua, kuning bercampur merah, merah, coklat, hijau, putih susu dan sebagainya. Warna urin dipengaruhi oleh kepekatan urin, obat yang dimakan maupun makanan. Warna normal urin berkisar antara kuning muda dan kuning tua yang disebabkan oleh beberapa macam zat warna seperti urochrom, urobilin dan porphyrin.3) Berat jenis urinPemeriksaan berat jenis urin bertalian dengan faal pemekatan ginjal, dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan memakai falling drop, gravimetri, menggunakan pikno meter, refraktometer dan reagens 'pita'4) Bau urinBau urin normal disebabkan oleh asam organik yang mudah menguap. Bau yang berlainan dapat disebabkan oleh makanan seperti jengkol, petai, obat-obatan seperti mentol, bau buah-buahan seperti pada ketonuria.5) pH urinPenetapan pH diperlukan pada gangguan keseimbangan asam basa, kerena dapat memberi kesan tentang keadaan dalam badan. pH urin normal berkisar antar 4,5 - 8,0. Selain itu penetapan pH pada infeksi saluran kemih dapat memberi petunjuk ke arah etiologi. Pada infeksi oleh Escherichia coli biasanya urin bereaksi asam, sedangkan pada infeksi dengan kuman Proteus yang dapat merombak ureum menjadi atnoniak akan menyebabkan urin bersifat basab. Pemeriksaan MikroskopikYang dimaksud dengan pemeriksaan mikroskopik urin yaitu pemeriksaan sedimen urin. Ini penting untuk mengetahui adanya kelainan pada ginjal dan saluran kemih serta berat ringannya penyakit.c. Pemeriksaan Kimia UrinDi samping cara konvensional, pemeriksaan kimia urin dapat dilakukan dengan cara yang lebih sederhana dengan hasil cepat, tepat, spesifik dan sensitif yaitu memakai reagens pita. Reagens pita (strip) dari berbagai pabrik telah banyak beredar di Indonesia. Reagens pita ini dapat dipakai untuk pemeriksaan pH, protein, glukosa, keton, bilirubin, darah, urobilinogen dan nitrit.1) Pemeriksaan glukosaDalam urin dapat dilakukan dengan memakai reagens pita. Selain itu penetapan glukosa dapat dilakukan dengan cara reduksi ion cupri menjadi cupro. Dengan cara reduksi mungkin didapati hasil positip palsu pada urin yang mengandung bahan reduktor selain glukosa seperti : galaktosa, fruktosa, laktosa, pentosa, formalin, glukuronat dan obat-obatan seperti streptomycin, salisilat, vitamin C. Cara enzimatik lebih sensitif dibandingkan dengan cara reduksi. Cara enzimatik dapat mendeteksi kadar glukosa urin sampai 100 mg/dl, sedangkan pada cara reduksi hanya sampai 250 mg/dl2) Benda- benda ketonDalam urin terdiri atas aseton, asam asetoasetat dan asam 13-hidroksi butirat. Karena aseton mudah menguap, maka urin yang diperiksa harus segar. Pemeriksaan benda keton dengan reagens pita ini dapat mendeteksi asam asetoasetat lebllh dari 5--10 mg/dl, tetapi cara ini kurang peka untuk aseton dan tidak bereaksi dengan asam beta hidroksi butirat. Hasil positif palsu mungkin didapat bila urin mengandung bromsulphthalein, metabolit levodopa dan pengawet 8-hidroksi-quinoline yang berlebihan. Dalam keadaan normal pemeriksaan benda keton dalam urin negatif. Pada keadaan puasa yang lama, kelainan metabolisme karbohidrat seperti pada diabetes mellitus, kelainan metabolisme lemak didalam urin didapatkan benda keton dalam jumlah yang tinggi.3) Pemeriksaan bilirubinDalam urin berdasarkan reaksi antara garam diazonium dengan bilirubin dalam suasana asam, yang menimbulkan warna biru atau ungu tua. Garam diazonium terdiri dari p-nitrobenzene diazonium dan p-toluene sulfonate, sedangkan asam yang dipakai adalah asam sulfo salisilat. Adanya bilirubin 0,05-1 mg/dl urin akan memberikan basil positif dan keadaan ini menunjukkan kelainan hati atau saluran empedu. Hasil positif palsu dapat terjadi bila dalam urin terdapat mefenamic acid, chlorpromazine dengan kadar yang tinggi sedangkan negatif palsu dapat terjadi bila urin mengandung metabolit pyridium atau serenium.4) Pemeriksaan urobilinogenDengan reagens pita perlu urin segar. Dalam keadaan normal kadar urobilinogen berkisar antara 0,1 - 1,0 Ehrlich unit per dl urin. Peningkatan ekskresi urobilinogen urin mungkin disebabkan oleh kelainan hati, saluran empedu atau proses hemolisa yang berlebihan di dalam tubuh. Dalam keadaan normal tidak terdapat darah dalam urin, adanya darah dalam urin mungkin disebabkan oleh perdarahan saluran kemih atau pada wanita yang sedang haid. Dengan pemeriksaan ini dapat dideteksi adanya 150-450 ug hemoglobin per liter urin. Tes ini lebih peka terhadap hemoglobin daripada eritrosit yang utuh sehingga perlu dilakukan pula pemeriksaan mikroskopik urin. Hasil negatif palsu bila urin mengandung vitamin C lebih dari 10 mg/dl. Hasil positif palsu didapatkan bila urin mengandung oksidator seperti hipochlorid atau peroksidase dari bakteri yang berasal dari infeksi saluran kemih atau akibat pertumbuhan kuman yang terkontaminasi.B. Hematologi1. Pengertian HematologiHematologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang darah serta jaringan yang membentuk darah. Darah merupakan bagian penting dari system transport. Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri dari 2 bagian besar yaitu plasma darah dan bagian korpuskuli. Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6 8 % dari berat badan total. Darah berbentuk cairan yang berwarna merah dan agak kental. Darah merupakan bagian penting dari sistem transport karena darah mengalir ke seluruh tubuh kita dan berhubungan langsung dengan sel-sel dalam tubuh kita.Fungsi darah adalah Mengangkut O2 dari paru-paru ke jaringan dan CO2 dari jaringan ke paru-paru, Mengangkut sari makanan yang diserap dari usus halus ke seluruh tubuh, Mengangkut sisa metabolisme menuju alat ekskresi dan Berhubungan dengan kekebalan tubuh karena didalamnya terkandung lekosit, antibodi dan substansi protektif lainnya.a) Eritrosit (sel darah merah)Merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah pada pria dewasa adalah lima juta/l darah sedangkan pada wanita empat juta/l darah. Berbentuk bikonkaf, warna merah disebabkan oleh adanya Hemoglobin. Dihasilkan oleh limpa, hati dan sum-sum tulang pada tulang pipih. Berusia sekitar 120 hari, sel yang telah tua dihancurkan di hati dan dirombak menjadi pigmen bilirubin (Pigmen empedu). Fungsi primernya adalah mengangkut O2 dari paru-paru ke jaringan dan CO2 dari jaringan ke paru-paru.

b) Lekosit (sel darah putih)Jumlah sel pada orang dewasa 6000 9000 sel/l darah. Diproduksi di sum-sum tulang, limpa dan kelenjar limfe. Terdiri dari beberapa jenis, yaitu Granulosit dan Agranulosit. c) Trombosit (keping darah / sel darah pembeku)Jumlah pada orang dewasa 200.000 500.000 sel/l darah. Bentuknya tidak teratur dan tidak mempunyai inti. Diproduksi pada sum-sum tulang dan berperan dalam proses pembekuan darah.2. Pemeriksaan Klinisa. Pemeriksaan Glukosa DarahGula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh.Glukosa diperlukan sebagai sumber energi terutama bagi sistem syaraf dan eritrosit. Glukose juga dibutuhkan di dalam jaringan adipose sebagai sumber gliserida-glisero, dan mungkin juga berperan dalam mempertahankan kadar senyawa antara pada siklus asam sitrat di dalam banyak jaringan tubuhGlukose sebagian besar diperoleh dari manusia, kemudian dibentuk dari berbagai senyawa glukogenik yang mengalami glukogenesis lalu juga dapat dibentuk dari glikogen hati melalui glikogenolsis. Proses mempertahankan kadar glukosa yang stabil didalam darah merupakan salah satu mekanisme homeostasis yang diatur paling halus dan juga menjadi salah satu mekanisme di hepar, jaringan ekstrahepatik serta beberapa hormon. Hormon yang mengatur kadar glukosa darah adalah insulin dan glukagon. Insulin adalah suatu hormon anabolik, merangsang sintesis komponen makromolekuler sel dan mengakibatkan penyimpanan glukosa. Menurut Siswono (2002) kadar gula darah normal adalah : 80-120 mg/dl (pada kondisi puasa), 100-180 mg/dl (kondisi setelah makan), dan 100-140 mg/dl (pada kondisi istirahat/tidur). Beragamnya kisaran gula darah normal di atas, terutama dipengaruhi oleh usia, genetis, dan perbedaan pola makan. Gula darah/glukosa dalam sistem metabolisme tubuh terutama berfungsi sebagai penyedia energi untuk kinerja fungsi otak, sistem saraf pusat, dan sel-sel tubuh.b. Pemeriksaan Asam UratAsam urat adalah produk akhir dari metabolisme endogenous (60%) dan eksogen protein dan nukleotida purin. Asam urat terdiri dari komponen utama dari 10-20% dari ginjal batu. Asam urat adalah senyawa utama dari 17% dari batu dianalisis di Australia Selatan, meningkat frekuensi dalam cuaca panas. Tujuh puluh sembilan persen dari batu asam urat terjadi pada pria, dengan frekuensi puncak antara 60 dan 65 tahun pada kedua jenis kelamin.Asam urat telah terlibat dalam pengembangan tingkat hipertensi dan peningkatan urat asam telah dilaporkan khususnya di yang baru didiagnosis hipertensi. Hyperuricemia juga berhubungan erat dengan berbagai komponen sindrom metabolic. Dan merupakan kemungkinan adanya hubungan antara asam urat tingkat dan morbiditas dan mortalitas kardiovaskular3. Asam urat dan oxypurines lainnya adalah produk akhir dari metabolisme purin dalam tubuh manusia. Tingkat abnormal asam urat menyebabkan gejala dari beberapa penyakit, salah satunya hiperurisemia. Namun, asam urat dan asam askorbat hadir dalam cairan biologis seperti darah dan urin. Di sisi lain, senyawa ini bisa teroksidasi pada potensi yang sangat mirip, yang menghasilkan tingkat selektivitas yang kurangPemeriksaan asam urat dapat dilakukan dengan menggunakan serum atau plasma heparin, maupun urine. Spesimen berupa serum atau plasma heparin diambil dari 3 4 ml darah yang berasal dari pembuluh vena, kemudian dimasukkan dalam tabung tertutup. Kadar asam urat dalam serum atau plasma dapat diukur dengan metode kolorimetri menggunakan fotometer. Serum yang akan digunakan harus disentrifuge terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya hemolisis. Nilai rujukan yang digunakan dalam analisis kuantitatif asam urat, yaitu untuk laki laki 3,5 7,0 mg/dl, perempuan 2,5 6,0 mg/dl, saat dalam kondisi panik > 12 mg/dl, dan untuk anak anak 2,5 5,5 mg/dl, serta lansia 3,5 8,0 mg/dl.Penyebab seseorang dapat terkena asam urat karena makanan yang dikonsumsi banyak mengandung purin. Perbedaan jenis kelamin juga mempengaruhi seseorang menderita asam urat disebabkan karena perempuan mempunyai hormon estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. sementara pada pria, asam uratnya cenderung lebih tinggi dari pada perempuan karena tidak memiliki hormon estrogen tersebut. Beberapa studi epidemiologi telah melaporkan bahwa tinggi kadar serum asam urat yang sangat terkait dengan kondisi kesehatan seperti obesitas, insulin resistensi sindrom, metabolik, diabetes, hipertensi, dan penyakit ginjal.c. Pemeriksaan KolesterolKolesterol adalah lemak yang terdapat dalam aliran darah atau berada dalam sel tubuh, yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon, namun apabila kadar kolesterol dalam darah berlebihan, akan mengakibatkan penyakit jantung koroner dan stroke. Kolesterol secara alami bisa dibentuk oleh tubuh sendiri, selebihnya didapat dari makanan hewani, seperti daging, unggas, ikan, margarin, keju, dan susu. Makanan yang berasal dari nabati, seperti buah, sayur, dan beberapa biji-bijian, tidak mengandung kolesterol.Sebagaimana diketahui bahwa Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah. Selanjutnya, LDL akan menembus dinding pembuluh darah melalui lapisan sel endotel, masuk ke lapisan dinding pembuluh darah yang lebih dalam yaitu intima. Kolestrol harus dijaga pada rentang angka 140-250 mg/dl karena apabila terjadi kelebihan kolesterol maka akan menyebabkan penumpukan kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) yang pada akhirnya dapat menyebabkan aterosklerosis, penyakit jantung koroner, dan berbagai penyakit degeneratif lainnya, Dimana nilai normal untuk orang dewasa yaitu 140 200 Mg/dl.Kolesterol dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai penyakit. Kolesterol yang tinggi tidak hanya dialami oleh orang yang bertubuh gemuk, tapi orang yang kurus tidak berarti kolesterolnya rendah. Ini juga dapat menimpa orang-orang yang masih muda. Berbagai kalangan umur, harus berusaha menjalani pola hidup yang sehat agar dapat menjaga kolesterol dalam darahnya tetap normal Sedangkan apabila terjadi kekurangan kadar kolesterol dalam darah maka akan menyebabkan terganggunya proses-proses metabolisme dalam tubuh.

BAB IIIMETODE KERJA

A. Alat dan bahan yang digunakan1. Alat- alat yang digunakan a. Botol urinb. Gelas ukurc. Glukometerd. Handskune. Kertas lakmusf. Kertas indicator pHg. Masker h. Rak Tabungi. Tabung reaksi j. Pipet tetesk. Pinset 2. Bahan-bahan yang digunakan a. Kapas alcoholb. Probandusc. Serum Darahd. Urin

B. Prosedur Kerja1. Urinalisaa. Disiapkan alat dan bahan yang digunakanb. Diambil beberapa tabung reaksi, kemudian dimasukkan urinec. Diamati dalam sikap serong pada cahaya tembus meliputi, warna urine, bau urine, kejernihan urine.d. Ditentukan pH dengan mencelupkan indikator pH selama 1 menit dan diamati warna yang ditimbulkan (pH 1-14)e. Ditentukan keasaman urine dengan dicelupkan kertas lakmus biru dan merah selama 1 menit dan diamati warna yang terjadi ( asam atau basa )f. Pemeriksaan protein urine dilakukan dengan menggunakan larutan asam sulfosalicyl kemudian diamati yang terjadi : Jernih menandakan negatif Keruh menandakan positifg. Pemeriksaan glukosa urine dilakukan dengan menggunakan pereaksi benedict kemudian masukan kedalam air mendidi selama 5 menit dan dicatat hasil yang terjadi.2. Pemeriksaan Hematologia. Disiapkan alat dan bahanb. Dlakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan probandusc. Dilakukan perlakuan : Pemeriksaan glukosa darah Dibersihkan ujung jari dengan menggunakan kapas steril (alkohol 70%) Ditusukkan lanset pada ujung jari Diambil darah,kemudian diletakkan pada strip glukosa lalu dipasang ke alat glukometer Ditunggu beberapa saat sampai terlihat hasil pada glukometer. Pemeriksaan asam urat Dibersihkan ujung jari dengan menggunakan kapas steril (alkohol 70%) Ditusukkan lanset pada ujung jari Diambil darah,kemudian diletakkan pada strip asam urat lalu dipasang ke alat glukometer Ditunggu beberapa saat sampai terlihat hasil pada glukometer. Pemeriksaan Kolesterol Dibersihkan ujung jari dengan menggunakan kapas steril (alkohol 70%) Ditusukkan lanset pada ujung jari Diambil darah,kemudian diletakkan pada strip kolesterol dipasang ke alat glukometer Ditunggu beberapa saat sampai terlihat hasil pada glukometer.BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Pengamatan1. Tabel pengamatan a. Pemeriksaan Makroskopik UrinKelompokParameterUrin pagiUrin sewaktuUrin 24 jamUrin posprandial

IKejernihanKeruhJernihKeruhJernih

WarnaKuning pekatKuningKuningKuning

BauAmoniakAmoniakAmoniakAmoniak

IIKejernihanJernihJernihJernihJernih

WarnaKuning pekatKuningKuningKuning pekat

BauAmoniakAmoniakAmoniakAmoniak

IIIKejernihanJernihJernihJernihJernih

WarnaKuningKuningKuning pekatKuning

BauAmoniakAmoniakAmoniakAmoniak

IVKejernihanKekuninganBeningKeruhJernih

WarnaKuning pekatTidak berwarnaKuning pekatBening

BauAmoniakAmoniakAmoniakAmoniak

b. Pemeriksaan pH dan Keasaman UrinKelompokParameterUrin pagiUrin sewaktuUrin 24 jamUrin postprandial

IpH666,56,5

AsamAsamAsamAsamAsam

IIpH5555

AsamAsamAsamAsamAsam

IIIpH6568

AsamAsamAsamAsamBasa

IVpH6,56,585

AsamAsamAsambasaAsam

c. Pemeriksaan Protein Dan Glukosa Urin KelompokParameterUrin pagiUrin sewaktuUrin 24 jamUrin postprandial

IProtein ----

Glukosa ----

IIProtein ----

Glukosa ----

IIIProtein ----

Glukosa ----

IVProtein ----

Glukosa ----

d. Pemeriksaan Asam Urat ParameterJenis kelaminKadar asam urat (mg/dl)

Kelompok IKelompok IIKelompok IIIKelompokIV

Asam UratPerempuan5,5 mg/dl5,5 mg/dl7,8 mg/dl5,5 mg/dl

Laki-laki7,8 mg/dl4,6 mg/dl5,6 mg/dl5,6 mg/dl

e. Pemeriksaan Kolesterol NoNamaJenis kelaminBB (kg)TB (cm)Kadar kolesterol (mg/dl)

1fitrianiP60 kg186 cm184 mg/dl

2CrismanL75 kg160 cm147 mg/dl

3NurhayatP64 kg167 cm201 mg/dl

4IsmailL45 kg157 cm186 mg/dl

5DestyP58 kg154 cm193 mg/dl

6JufriL65 kg186 cm196 mg/dl

7RoselinaP49 kg154 cm180 mg/dl

8KarmilaP45 kg159 cm192 /dl

f. Pemeriksaan Glukosa Darah KelompokKadar glukosa darah (mg/dl)

Gula darah puasa (mg/dl)Gula darah sewaktu (mg/dl)Gula darah posprandial (mg/dl)

I103 mg/dl100 mg/dl115 mg/dl

II105 mg/dl95 mg/dl120 mg/dl

III103 mg/dl105 mg/dl130 mg/dl

IV89 mg/dl117 mg/dl130 /dl

B. PembahasanUrin atau air seni adalah cairan sisa yang dieksresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Dari urin kita bisa memantau penyakit melalui perubahan warnanya, meskipun tidak selalu bisa dijadiakn pedoman.Analisa urin adalah pemeriksaan baik secara fisika maupun secara kimia pada urine,analisis urin secara fisika meliputi pengamatan warna urin, berat jenis urin dan bau urin secara kimiawi dapat meliputi analisis glukosa, analisis protein.Pada pemeriksaan kali ini dilakukan pemeriksaan pada urin urin pagi, urin sewaktu, urin 24 jam, dan urin 2pp dengan parameter makroskopik (bau,warna,dan kejernihan). Bau yang dihasilkan adalah menyengat dan berbau amoniak. Bau urin yang normal (Amoniak) disebabkan oleh macam-macam asam organikyang mudah menguap sedangkan bau yang tidak normal biasanya dipengaruhi oleh makanan atau obatan. Warna yang dihasilkan pada urin pagi adalah kuning pekat sedang untuk urin sewaktu, urin 2 post prandial dan urin 24 jam dihasilkan warna kuning. Warna urin disebabkan oleh zat warna urin yaitu urokrom yaitu terdiri dari uroflavin dan laktoflavin atau uropterin, juga warna urin dapat berubah karena pengaruh obat-obatan. Untuk uji kekeruhan pada urin 24 jam dihasilkan urin yang keruh. Kekeruhan urin disebabkan oleh bakteri,sedimen lemak,dan lainya.Sedangkan pada hasil pemeriksaan protein dan glukosa tidak ditemukan adanya protein atupun glukosa, dimana untuk analisis glukosa pada urin menggunakan reagen benedict. Adapun hasil positif (+) jika hijau kekuningan atau keruh positif (++) jika kuning keruh positif (+++) jika berwarna jingga/warna lumpur dan positif (++++) jika berwarna keruh.Pada pengujian protein dalam urin hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada kandungan protein di dalam urin atau tidak,dimana untuk menyatakan adanya protein dalam urin jika terbentuk cincin. Berdasarkan hasil pengamatan terlihat bahwa sampel urin tidak mengandung protein.Untuk pemeriksaan pH digunakan indikator ganda (methyl red dan bromthymol blue), dimana akan terjadi perubahan warna sesuai pH yang berkisar dari jingga hingga kuning kehijauan dan hijau kebiruan. Rentang pH meliputi angka 5,0 8,5. Dalam praktikum dihasilkan jenis Ph urin basa yaitu dengan pH 8 (urine sewaktu dan urine 2 post prandial). Urine akan menjadi asam jika banyak mengkonsumsi protein, urine akan menjadi basa jika banyak mengkonsumsi sayuran.Asam urat adalah hasil metabolisme purin dalam tubuh. zat asam urat ini biasanya akan dikeluarkan oleh ginjal melalui urine dalam kondisi normal. Peningkatan asam urat dalam urine dan serum bergantung pada fungsi ginjal, kecepatan metabolism pun dan asupan diet makanan yang mengandung purin. Kadar asam urat dalam tubuh adalah laki-laki 3,4 - 8,5 mg/dl dan perempuan adalah 2,8 - 7,3 mg/dl.Pada praktikum kali ini digunakan probandus laki-laki dengan perempuan dengan tinggi badan dan berat badan yang berbeda-beda dimana terdiri dari delapan probandus. Dari hasil penilitian dapat dilihat bahwa dari delapan probandus tersebut, terdapat probandus perempuan yang memiliki kadar asam urat yang tinggi yaitu 7,8 mg/dl. Sedanfkan tujuh probandus lainnya memiliki kadar asam urat dalam kondiusi normal. Perbedaan jenis kelamin juga sangat mempengaruhi kadar asam urat seseorang, dimana perempuan mempunyai hormone estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine, sementara pada pria asam uratnya cenderung leebih tinggi dari pada perempuan, karena tidak memiliki hormone estrogen tersebut. Kolesterol adalah steroid hewani yang terdapat paling meluas dan dijumpai dalam hamper semua jaringan hewan kolesterol berfungsi membentuk dinding sel (membrane sel) dalam tubuh. Selain itu juga berperan penting dalam dalam produksi hormone.Pada praktikum ini, dilakukan pemeriksaan kloesterol dengan menggunakan serum darah. Digunakan probandus dengan berat badan dan tinggi badan yang berbeda-beda. Dimana, didapat hasil kolesterol dari probandus yaitu 189 mg/dl, 147 mg/dl, 201 mg/dl, 186 mg/dl, 143 mg/dl, 196 mg/dl, 180 mg/dl, dan 192 mg/dl. Nilai ini menunjukkan bahwa total kolesterol yang didapat berada didalam kisaran normal. Dimana nilai normal untuk orang dewasa yaitu 140-200 mg/dl. Keseimbangan antara masuknya kolesterol dan pengeluarannya tidak selalu dapat yang menyebabkan penimbunan kolesterol secara bertahap dijarinya. Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kolesterol dalam tubuh antara lain, makanan yang banyak mengandung lemak, stress, diet, kopi, dan lain-lain. Glukosa adalah suatu aldehelkrosa yang sering disebut dekstrosa karena mempunyai siufat dapat memutar cahaya terpolarisasi kearah kanan. Gula darah orang sehat, dikendalikan oleh insulin membantu glukosa dalam darah masuk untuk menghasilkan tenaga. Metode pemeriksaan glukosa darah meliputi metode enzimatik dan lainnya. Pada keadaan fisiologis kadar gula darah sekitar 80/120 mg/dl terdapat 3 parameter pengukuran gula darah. Yaitu gula darah puasa (GDP) dengan nilai normal 80 - < 110 mg/dl, gula darah sewaktu dengan nilai normal 80 - < 140 mg/dl, dan gula darah pp (Post prandial) dengan nilai normal 80 - < 140 mg/dl.Pada praktikum yang dilakukan, digunakan beberapa probandus dengan berat badan yang berbeda-beda. Dimana hasil yang telah ditetapkan bahwa gula darah dari probandus tersebut masuk dalam kategori normal sesuai dengan literature yang tertera.

BAB VKESIMPULAN

Berdasarkan pada praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulakan bahwa :1. Urin atau air seni adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Dari urin kita bisa memantau penyakit melalui perubahan warnanya meskipun tidak selalu biasa dijadikan pedoman.2. Pada pemeriksaan urin,Sampel urin yang dugunakan yaitu urin 24 jam, urin pagi, urin sewaktu dan urin 2 PP (post prandial).3. Pemeriksaan urin dengan parameter makroskopik (bau,warna dan kejernihan). Bau urin pada umumnya (normal)adalah amoniak yang disebabkan oleh asam organic, berwarna kuning yang disebabkan oleh zat warna urokrom,dan tingkat kejernihannya disebabkan oleh sedimen lemak dan lainnya.4. Pemeriksaan Urin dengan parameter mikroskopik (pH dan tingkat keasaman urin) berdasarkan indicator ganda dengan rentang pH meliputi 5,0-8,5. Terdapat jenis pH urin basa dengan pH 8 pada urin sewaktu dan urin 2 PP (Post prandial). 5. Pada pemeriksaan protein dan glukosa urin, tidak terlihat atau dengan kata lain tidak adanya protein dan glukosa pada sampel urin yang dianalisis.6. Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah dan jaringan pembentuk darah yang merupakan salah satu system organ terbesar dalam tubuh. 7. Pada pemeriksaan glukosa darah,digunakan beberapa probandus yang mempunyai berat badan yang berbeda-beda,dimana hasil yang diproleh dari probandus tersebut masih dalam kategori normal sesuai dengan literature yang tertera.8. Pada pemeriksaan asam urat, terdapat 1 probandus perempuan dengan nilai asam urat yaitu 7,8 mg/dl, dimana tidak sesuai dengan literature yang menyatakan kadar asam urat untuk perempuan adalah 2,8 mg/dl 7,3 mg/dl9. Dalam pemeriksaan kadar kolesterol dalam tubuh, hasil yang didapat masih dalam kisaran normal, yaitu nilai normal untuk orang dewasa yaitu 140 200 mg/dl.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009, http://materihematologi.blogspot.com/2009/06/pengertian-hematologi-ilmu-yang.html. Di akses pada 24 Januari 2015Anonim, 2012. http://sovasilinzuensik.blogspot.com/2012/06/laporan-praktikum-hematologi.html. Diakses pada 24 Januari 2015Anonym, 2014. http://gregetzone.blogspot.com/2014/10/laporan-praktikum-pemeriksaan-terhadap.html. Diakses pada 24 Januari 2015Ina, 2014. http://inasholka-praktikum-biokimiaku--2006.blogspot.com/2014/08/laporan-praktikum-biokimia-penentuan_6.html. Diakses pada 24 Januari 2015Nurliya, 2013. http://nuwrrlhiyyaa.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-kimia-klinik.html. Diakses pada 24 Januari 2015Viena, 2014. http://vienmelsar.blogspot.com/2014/11/laporan-hasil-pemeriksaan-kualitatif_36.html. Diakses pada 24 Januari 2015Zeith, 2013. http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/2013/06/das.html. Diakses pada 24 Januari 2015

Skema kerja

1. Pemeriksaan Makroskopik UrinUrin ( pagi, sewaktu, 24 jam dan post prandial)

Dimasukkan kedalam tabung reaksi

Bau, warna dan kejernihan urinDiamati dalam sikap serong pada cahaya tembus

Analisis data

Pembahasan Kesimpulan

2. Pemeriksaan pH dan Keasaman urinUrin ( pagi, sewaktu, 24 jam dan post prandial)

Dimasukkan kedalam tabung reaksi

Dicelupkan indikator Ph dan kertas lakmus selama 1 menit secara bergantian

Dicatat hasil yang terjadi

Analisis data

Pembahasan Kesimpulan

3. Pemeriksaan Protein Dan Glukosa Urina. Pemeriksaan protein urinUrin ( pagi, sewaktu, 24 jam dan post prandial)

Dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 2ml

Ditetesi dengan asam sulfosalicyl

Dicatat hasil yang terjadi

Analisis data

Pembahasan Kesimpulan

b. Pemeriksaan glukosa urinPereaksi benedict

Dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 5ml

Ditetesi dengan urine sabanyak 5 8 tetes

Dicatat hasil yang terjadi

Analisis data

Pembahasan Kesimpulan

4. Pemeriksaan kadar glukosa darahProbandus (laki-laki & perempuan)

Disiapkan alat glukometer (strip dan chip glukosa)

Bersihkan ujung jari yang akan ditusuk menggunakan kapas steril dengan alkohol 70%.

Urut jari dan bendung

Menusukkan dengan lanset

Setelah keluar darah bagian yg di tusuk, darah dimasukkan dalam strip bagian ujung

Baca glukosa darah yang muncul, setelah Beberapa saat akan muncul kadar glukosa darahnya.

Analisis data

Pembahasan

Kesimpulan

5. Pemeriksaan Kadar Asam Urat

Probandus (laki-laki & perempuan)

Disiapkan alat glukometer (strip dan chip asam urat)

Bersihkan ujung jari yang akan ditusuk menggunakan kapas steril dengan alkohol 70%.

Urut jari dan bendung

Menusukkan dengan lanset

Setelah keluar darah bagian yg di tusuk, darah dimasukkan dalam strip bagian ujung

Baca asam urat yang muncul, setelah Beberapa saat akan muncul kadar asam uratnya

Analisis data

Pembahasan

Kesimpulan

6. Pemeriksaan Kadar Kolesterol

Probandus (laki-laki & perempuan)

Disiapkan alat glukometer (strip dan chip kolesterol)

Bersihkan ujung jari yang akan ditusuk menggunakan kapas steril dengan alkohol 70%.

Urut jari dan bendung

Menusukkan dengan lanset

Setelah keluar darah bagian yg di tusuk, darah dimasukkan dalam strip bagian ujung

Baca kolesterol yang muncul, setelah beberapa saat akan muncul kadar kolesterolnya.

Analisis data

Pembahasan

Kesimpulan