kimia heterosiklik

Upload: i-putu-adi-surya-mahardika

Post on 03-Apr-2018

282 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    1/50

    SENYAWA HETEROSIKLIK

    Ni Luh Rustini,S.Si., M.Si.

    Jurusan Kimia

    FMIPA UDAYANA

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    2/50

    Pengelompokan Senyawa Organik

    SENYAWA

    ORGANIK

    ALIFATIK SIKLIS

    JENUH TAK JENUH HETEROSIKLIS KARBOSIKLIS

    HETEROSIKLIS

    AROMATIK

    HETEROSIKLIS

    NON AROMATIK

    KARBOSIKLIS

    AROMATIK

    KARBOSIKLIS

    NON AROMATIK

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    3/50

    Definisi :

    Senyawa heterosiklis :

    Senyawa organik yang di dalam lingkar siklisnya

    terdapat atom-atom selain atom karbon.

    Misalnya : atom N, O, S

    Senyawa karbosiklis (alisiklis) :

    Senyawa organik yang di dalam lingkar siklisnyahanya terdiri dari atom-atom karbon.

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    4/50

    A. Senyawa Heterosiklis Lingkar Tiga

    Jenuh

    O

    OXIRANE TIIRANE

    S N

    H

    AZIRIDINE

    Tak Jenuh

    OXIRENE

    O S

    TIIRENE 1-AZIRINE

    N

    2-AZIRINE

    H

    N

    Berdasarkan bentuk lingkar siklisnya senyawa

    heterosiklik digolongkan menjadi :

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    5/50

    B. Senyawa Herosiklis Lingkar Empat

    Jenuh

    O

    oxetane thietane

    S

    azetidine

    N

    H

    Tak Jenuh

    N

    1-azetine

    S

    thieteneoxetene

    OH

    N

    2-azetine

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    6/50

    C. Senyawa Heterosiklis Lingkar Lima

    Jenuh

    Tak Jenuh

    N

    HPirol

    Furan

    O

    Tiofen

    S

    S

    tetrahidrotiofen

    O

    Pirolidine

    tetra hidrofuranH

    N

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    7/50

    S2-hidrotiofen

    3-tiolen

    O2-hidrofuran

    3-furolene3-pirroline

    HN N

    2-hidropirol

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    8/50

    D. Senyawa Heterosiklis Lingkar Enam

    Jenuh

    O

    N

    SH

    oxosikloheksana piperidine tiosikloheksana

    Tak Jenuh

    tiosikloheksadienapiridinegamma-piran

    SNO

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    9/50

    Ada pula senyawa heterosiklis yang mempunyai

    2 atom lain selain atom karbon dalam lingkar

    siklisnya.N

    ON

    S N

    N

    oxazole tiazole pirazoleimidazole

    N

    NH

    O

    N

    N

    NN

    N

    N

    N

    morpholine pirimidine pirazine piridazine

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    10/50

    Ada pula senyawa heterosiklis yang mempunyai

    lingkar siklis lebih dari satu

    N

    N

    N

    NN

    indole purine

    N

    N

    N

    quinoline karbazole isoquinoline

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    11/50

    Disamping cara penggolongan di atas, senyawa

    heterosiklis dapat pula digolongkan menjadi :

    A. Senyawa heterosiklis non aromatik

    B. Senyawa heterosiklis aromatik

    A. Senyawa heterosiklis non aromatik

    Senyawa-senyawa yang dalam lingkar

    heterosiklisnya mengandung atom selain

    karbon, namun sifat-sifatnya sama dengansenyawa-senyawa rantai terbuka (alifatik)

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    12/50

    Contohnya :

    O

    C

    C

    O

    O

    anhidrida asam suksinat

    O

    O

    C

    C

    NH

    phtal-imida

    O

    O

    C

    C

    NH

    suksin-imida

    O

    O

    dioxan

    CH C

    O

    O

    R

    gamma-lakton asetal lingkar

    O

    C

    O

    R

    R

    O

    turunan epoksida

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    13/50

    B. Senyawa heterosiklis aromatik

    Senyawa-senyawa yang dalam lingkar

    heterosiklisnya mengandung atom selain

    karbon, namun sifat-sifatnya sama dengan

    senyawa-senyawa aromatik lainnya.

    Agar suatu sistem cincin bersifat aromatik,terdapat tiga kriteria yang harus dipenuhi :

    1. Sistem cincin mengandung elektron (pi) yang

    terdelokalisasi (terkonyugasi).

    2. Sistem cincin harus datar (planar), berhibridisasi sp2.

    3. Harus terdapat (4n + 2) elektron dalam sistem

    cincin (aturan Huckel).

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    14/50

    Contohnya :

    N

    HPirol

    Furan

    O

    Tiofen

    S

    pirazine

    N

    N

    N

    piridine

    N

    Kuinolin

    1

    2

    3

    45

    6

    7

    8

    Isokuinolin

    N

    1

    2

    3

    45

    6

    7

    8

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    15/50

    Tata Nama Senyawa Heterosiklik

    Sistem cincin senyawa aromatik heterosiklik juga

    mempunyai tata nama tersendiri.

    Berbeda dengan senyawa lainnya, penomoran pada

    cincin heterosiklik ditetapkan berdasarkan perjanjian

    dan tidak berubah bagaimanapun posisi

    substituennya.

    Penomoran beberapa senyawa heterosiklik adalah

    sbb :

    Piridin

    N1

    2

    3

    4

    5

    6 5

    4 3

    2

    1S

    Tiazol

    NN

    N

    H

    Imidazol

    1

    2

    34

    5

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    16/50

    N

    Kuinolin

    1

    2

    3

    45

    6

    7

    8

    Isokuinolin

    N

    1

    2

    3

    45

    6

    7

    8

    Bila suatu senyawa heterosiklik, hanya mengandung

    satu heteroatom, maka huruf Yunani dapat juga

    digunakan untuk menandai posisi cincin

    N

    HPirol

    N

    Piridin

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    17/50

    Agar suatu heterosiklik dengan cincin lima anggota bersifat

    aromatik, heteroatom itu harus memiliki dua elektron untuk

    disumbangkan ke awan pi aromatik.

    Pirol, furan dan tiofen semuanya memenuhi persyaratan ini,

    sehingga dapat bersifat aromatik.

    PirolH

    N O

    Furan

    S

    Tiofen

    Struktur Senyawa Heterosiklik Lingkar Lima

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    18/50

    Konfigurasi elektron

    keadaan dasar :

    6C : 1s2 2s2 2p2

    1 1 1 11 1 11 1111

    keadaan tereksitasi :

    1s2 2s1 2p3

    11 1 1 1 1

    sp2

    Penjelasan Struktur Pirol berdasarkan Teori

    Ikatan Valensi

    Konfigurasi elektron

    keadaan dasar :

    7N : 1s2 2s2 2p3

    1 1 1 11 1 11 1111

    keadaan tereksitasi :

    1s2 2s1 2p4

    11 1 1 1 1

    sp3

    1 1

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    19/50

    N

    H

    H

    H H

    H

    ++

    ++

    +

    _

    _

    _

    _

    _

    dua elektron pi

    dari nitrogen

    satu elektron pi

    dari karbon

    PirolHN

    Struktur Pirol

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    20/50

    N

    H H

    N

    H

    N

    H

    N

    H

    N

    _ _

    _

    _

    Makin besar jarak

    pemisahan muatan positif

    dengan negatif pada

    struktur hibrid

    menyebabkan keadaan

    semakin kurang stabil.

    Kerapatan elektron pada atom C nomor 2 dan nomor 5 lebih besar

    dari kerapatan elektron pada atom C nomor 3 dan 4.

    Kemungkinan terjadinya substitusi elektrofilik yang paling besar

    berada pada atom C nomor 2 dan 5.

    Struktur Hibrid dari Pirol

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    21/50

    Substitusi elektrofilik berlangsung terutama pada posisi 2.

    NO2N

    H

    N

    H

    N

    H

    +NO2

    NO2

    H+

    +H

    NO2

    H

    N+

    H

    NO2

    H

    N

    -H+

    -H+

    N

    H

    NO2

    H

    ++

    H

    NO2

    +NO

    2

    H

    N

    H

    N

    H

    N

    NO2

    Posisi 2 (disukai).

    Posisi 3 (tidak disukai).

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    22/50

    Karena atom nitrogen dalampirol menyumbangkan duaelektron ke awan pi aromatik,maka atom nitrogen bersifattuna elektron.

    Hal ini berdampak, cincin

    menjadi kaya elektron

    (bermuatan negatif parsial)

    N

    HPirol H

    N+

    Tidak seperti piridin dan amina, pirol (pKb = 14) tidak bersifat

    basa.

    N

    HPirol

    + H+ tidak ada kation stabil

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    23/50

    Keberadaan pirol di alam

    Diketemukan dalam ter arang batu, disamping dalam molekul-

    molekul yang kompleks sebagai unit basa, seperti dalamporpirin.

    Sistem cincin porfirin terdiri dari empat cincin pirol yangdihubungkan oleh gugus =C-.

    Sistem cincin keseluruhan bersifat aromatik.

    N

    N

    NN H

    H

    Porfirin

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    24/50

    Sistem cincin porfirin merupakan satuan yang secara biologis

    sangat penting khususnya dalam :

    heme, komponen hemoglobin yang mengangkut oksigen.

    N N

    N

    N

    Fe

    CH2=CH

    CH=CH2

    CH3

    CH3

    CH

    3

    CH3

    HO2

    CCH2CH

    2

    HO2CCH2CH2

    Heme

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    25/50

    Klorofil, suatu pigmen tumbuhan.

    N N

    N

    N

    Mg

    CH=CH2

    CH2

    -CH3

    CH3

    CH3

    CH3

    CH3

    C20

    H39

    O2

    CCH2

    CH2

    Klorofil-a

    O

    CH3

    O2

    C

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    26/50

    Sitokrom, senyawa yang terlibat dalam pemanfaatan O2

    oleh hewan.

    Sitokrom c

    HO2

    CCH2

    CH2

    CH3

    CH3

    CH3

    CH3

    CHSCH2

    CH

    Fe

    N

    N

    NNCO

    NHCH3

    CHCH2

    S

    CO

    NH

    HO2

    CCH2

    CH2

    Hidrogen-hidrogen pirol dalam cincin porfirin dapat digantikanoleh aneka ragam ion logam (kelat)

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    27/50

    Sifat-sifat pirol

    Walaupun mempunyai sepasang elektron bebas, tetapi karena

    adanya delokalisasi elektron dalam cincin aromatis, maka pirol

    tidak dapat bersifat basa, malahan bersifat asam yang sangatlemah, sehingga dapat bereaksi dengan NaNH2 ataupun KOH

    N

    H

    KOH

    N

    K

    _

    +

    + H2O

    +

    CH3IN

    CH3

    Dapat pula bereaksi dengan reagen grignard dengan

    membebaskan alkana.

    H

    N

    + CH3MgBr

    N

    MgBr+

    _+ CH4

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    28/50

    NN

    H

    CCH3ONO2

    O

    O

    CH3 C

    O

    CCH3

    O

    5oCH

    NO2

    +

    O

    CH3 C

    OH

    Mengalami reaksi substitusi elektrofilik

    1. Nitrasi

    2. Sulfonasi

    SO3

    HH

    N N

    N SO3

    90o

    sulfopiridin

    asam-2-pirolsulfonat

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    29/50

    3. Reaksi coupling diazo

    2-piroldiazonium klorida

    NN

    H H

    + N NO2N+

    Cl

    _

    N NO2N + HCl

    4. Pembentukan 2-pirol karbokaldehida

    CH

    HH

    N N

    1. HCN, HCl

    2. H2ONH

    H

    N CO

    H

    2-pirol karbokaldehida

    5. Asilasi Friedel-Craft

    C

    CH3

    O

    H

    O

    CH3C

    O

    CCH3O

    H

    N NAlCl3 , 250oC

    O

    CH3 C

    OH

    +

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    30/50

    Mengalami reaksi halogenasi (brominasi)

    NN

    H H

    Br2

    C2H5OH

    Br

    Br

    Br

    Br

    2,3,4,5-tetrabromopirol

    Mengalami reaksi reduksi

    Sifat kearomatikan dari pada pirol dapat dihilangkan denganmereduksinya dengan hidrogen, pada temperatur tinggi.

    HH

    NN

    H2 , Ni / Pt

    200 - 250o

    pirolidinpirol

    Kb = 2,5 x 10-14 Kb = 10-3

    Zn , HCl

    3-pirolin

    N

    H

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    31/50

    Reaksi-reaksi pembuatan pirol

    1. Pirol dapat disintesis melalui asetilin dengan formaldehid,

    yang memakai katalisator Cu2C2 (kupri karbida).

    Butunadiol yang dihasilkan direaksikan dengan gas NH3

    pada tekanan tinggi.

    C C HHCH

    O

    H+

    Cu2C2

    HH

    CCC C

    H H

    OHHOasetilin

    formaldehida

    butunadiol

    C CHCHHCH

    OHHO

    + NH3tekanan

    tinggi

    pirol

    N

    H

    + 2H2O

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    32/50

    2. Pirol yang tersubstitusi dapat dibuat dari senyawa rantai

    terbuka, dengan menyambungkan kedua ujung rantai

    melalui ikatan C=NH

    H2C CH2

    C CH3C CH3

    O O

    asetonil aseton

    + C

    O

    O

    O

    H4N

    H4N

    _

    _+

    +

    CH3H3C CC

    CH2H2C

    O ONH3H3N

    ++

    __

    + H2CO3

    CH3H3C CC

    CH2H2C

    HO OHNH2H2N

    amonium karbonat

    H2NNH2

    HC CH

    C CH3C CH3

    CH3H3C CC

    CHHC

    NHH2N

    2H2O +

    2,5-dimetilpirol

    N

    H

    + NH3H3C CH3

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    33/50

    3. Pirol yang tersubstitusi pada atom N-nya dapat disintesis dng

    turunan senyawa furan, misalnya 2,5- dimetoksifurfural.

    O OCH3CH3O

    RNH2

    N

    n-alkilpirol

    R

    + 2CH3OH + H2O

    2,5-dimetoksi furfural

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    34/50

    Penjelasan Struktur Furan Berdasarkan Teori

    Ikatan Valensi

    Konfigurasi elektron

    keadaan dasar :

    6C : 1s2 2s2 2p2

    1 1 1 11 1 11 1111

    keadaan tereksitasi :

    1s2 2s1 2p3

    11 1 1 1 1

    sp2

    Konfigurasi elektron

    keadaan dasar :

    8O : 1s

    2

    2s

    2

    2p

    4

    1 1 1 11 1 11 1111

    keadaan tereksitasi :

    1s

    2

    2s

    1

    2p

    5

    11 1 1 1 1

    sp3

    1 11 11

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    35/50

    O

    Furan

    Struktur Furan

    H

    H

    H

    H

    ++

    ++

    +

    _

    _

    _

    _

    _

    dua elektron pi

    dari oksigen

    satu elektron pi

    dari karbon

    O

    dua elektron mandiri

    dari oksigen

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    36/50

    Makin besar jarak

    pemisahan muatan positif

    dengan negatif pada

    struktur hibrid

    menyebabkan keadaan

    semakin kurang stabil.

    Kerapatan elektron pada atom C nomor 2 dan nomor 5 lebih besar

    dari kerapatan elektron pada atom C nomor 3 dan 4.

    Kemungkinan terjadinya substitusi elektrofilik yang paling besar

    berada pada atom C nomor 2 dan 5.

    Struktur Hibrid dari Furan

    O O O

    OO

    _ _

    __

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    37/50

    O

    O+

    Karena atom oksigen dalam furan menyumbangkan dua

    elektron (sepasang elektron) ke awan pi aromatik, maka atom

    oksigen bersifat tuna elektron.

    Hal ini berdampak, cincin menjadi kaya elektron (bermuatannegatif parsial)

    Berbeda dengan pirol, puran menunjukkan sifat basa yang

    amat lemah.

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    38/50

    Furan

    Furan merupakan senyawa heterosiklis aromatik yang bersifat

    basa, walaupun sangat lemah.

    Furan disebut juga furfuran, karena diperoleh dari hasil

    dekarboksilasi asam furoat.

    Asam Furoat diperoleh dengan penyulingan kering dari asam

    mukat (mucic acid).

    Turunan Furan yang paling bermanfaat adalah tetra hidro furan,

    yang sering digunakan sebagai pelarut untuk pembuatan

    reagen grignard.

    Tetra hidro furan diperoleh dengan mereduksi furan.

    Furan tidak begitu bebas membentuk ikatan hidrogen,

    sehingga titik didihnya begitu rendah (31oC) dan tetra

    hidrofuran (66o

    C)

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    39/50

    Reaksi-reaksi Furan

    1. Reaksi reduksi

    Sifat aromatis furan dapat dihilangkan dengan mereduksifuran menjadi tetra hidro furan

    O O

    H2 , Ni / Pd

    50oC 90 -93 %

    furan tetra hidro furan

    td 31o td 65o

    Makin berkurang sifat aromatisnya makin tinggi titik didihnya,

    karena makin banyak dapat membentuk ikatan hidrogen.

    tetra hidro furan

    O

    H2O_

    CH2 CH CH CH2

    1,3-butadiena

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    40/50

    O

    tetra hidro furan

    + NH3

    N

    Hpirolidin

    O

    tetra hidro furan

    + HCl CH2 CH2 CH2 CH2OHCl

    tetra meti len klorohidrin

    2. Reaksi halogenasi

    Senyawa turunan furan (asam furoat) dapat bereaksi dengan

    halogen, dan setelah dipanaskan terbentuklah 2-bromo furan.

    asam furoat

    O O

    bromo furan

    C

    O

    OH

    Br2

    OH

    O

    COBr Br

    + CO2

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    41/50

    Senyawa halo-furan juga dapat diperoleh dengan reaksi

    sebagai berikut :

    O

    halo-furan

    OO

    furan

    HgCl2

    O

    ONa

    CH3 C X

    X2

    HgCl

    Dari reaksi ini, juga dapat diturunkan senyawa furan yang

    tersubstitusi dengan gugus asetil.

    HgCl O

    2-asetil furan

    O C

    O

    Cl

    R

    O

    C

    R

    Tetapi umumnya, 2-asetil furan dibuat dengan larutan asamasetat anhidrid yang diri garam boron triflourida eterat.

    HgCl O

    2-aseti l furan

    O C

    O

    O

    CH3C

    O

    CCH3

    O

    +

    C2H5 O C2H5

    BF3

    CH3

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    42/50

    3. Reaksi substitusi elektrofilik

    1. Reaksi Nitrasi

    NO2CCH3

    ONO2

    O

    furan

    O O

    +O

    CH3 C

    OH

    2-nitro furan

    2. Reaksi Sulfonasi

    furan

    O

    + NSO3

    2-furan sulfonat

    O SO3H

    3. Reaksi coupling diazo

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    43/50

    S

    Tiofen

    H

    H

    H

    H

    ++

    ++

    +

    _

    _

    _

    _

    _

    dua elektron pi

    dari sulfur

    satu elektron pi

    dari karbon

    S

    dua elektron mandiri

    dari sulfur

    Struktur Tiofen

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    44/50

    Makin besar jarak

    pemisahan muatan positif

    dengan negatif pada

    struktur hibrid

    menyebabkan keadaan

    semakin kurang stabil.

    Kerapatan elektron pada atom C nomor 2 dan nomor 5 lebih besar

    dari kerapatan elektron pada atom C nomor 3 dan 4.

    Kemungkinan terjadinya substitusi elektrofilik yang paling besar

    berada pada atom C nomor 2 dan 5.

    Struktur Hibrid dari Tiofen

    S S S

    SS

    __

    __

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    45/50

    Karena atom sulfur dalam tiofen menyumbangkan dua elektron

    (sepasang elektron) ke awan pi aromatik, maka atom sulfur

    bersifat tuna elektron.

    Hal ini berdampak, cincin menjadi kaya elektron (bermuatannegatif parsial)

    Berbeda dengan pirol, tiofen juga menunjukkan sifat basa yang

    amat lemah.

    S

    S

    +

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    46/50

    Perbandingan sifat pirol, furan dan tiofen

    Serangan elektrofilik pada karbon

    N

    HPirol

    Furan

    O

    Tiofen

    S

    Ciri khas ketiga heterosiklik aromatik ini, yaitu

    mudah mengalami reaksi substitusi elektrofilik

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    47/50

    N

    H

    sikloheksanon

    pirolidin enamin

    Ac2Odioksan / RT

    CH2CHCH2Br

    MeCN80OC

    N

    Ac

    H

    +

    +

    H

    CH2CH=CH2

    N

    H

    H_

    _ N

    Ac

    N

    CH2

    H2O

    H2O

    O

    Ac

    N

    H

    O

    CH2 H

    N

    N

    Me

    N

    Me Me

    MeI

    +

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    48/50

    NN

    H

    Ac2O

    HAc

    +

    Ac

    N

    N

    H

    X

    +

    RR

    +N

    X

    12

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    49/50

    Reaksi dan Sintesis SenyawaPirol

    A. Reaksi dengan Reagen Elektrofilik

    Senyawa-senyawa pirol tahan terhadap reaksi adisidan substitusi nukleofilik, tetapi mereka sangat

    rentan terhadap serangan reagen elektrofilik, dan

    reaksinya selalu berupa reaksi substitusi.

    Senyawa-senyawa pirol, N dan C-monoalkil sampai

    C-dialkilpirol terpolimerisasi oleh asam kuat,

    sehingga reagen elektrofilik biasa, seperti

    HNO3/H2SO4 dan SO3/H2SO4 tidak dapat dipakai.

    Namun, kehadiran substituen penarik elektron

    seperti metoksikarbonil dapat mencegah

    polimerisasi, sehingga mengizinkan kita melakukan

    nitrasi dan sulfonasi dengan asam kuat.

  • 7/28/2019 Kimia Heterosiklik

    50/50

    Protonasi

    Protonasi