khutbah jum'at - memilih - ikatlah ilmu dengan menulisnya filekhutbah jum'at – amanah...

2
Khutbah Jum'at – Amanah Memilih Oleh: M. Taufik NT ا ي اﻟ ﺎن ﺎد ا ﻴـ ا، ﻴـ ك ﺎر ﺗـ ي اﻟ ﺎء اﻟﺴ و ﺑـ و ﻴـ اﺟ ا و ا ﻴـ. أ ن ا إ إ اﷲ وأ ن ا ا ﻮﻟ ر و ي اﻟ ﺑـ ﺎﳊ ا ﻴـ ا، ﻳـ و اﻋ د و إ اﳊ ذ اﺟ و ا ﻴـ . ﻟﻠ ا و ك ﺎر و و آﻟ و و ا ﻴـ . أ، ﺑـ اﻳﻬﺎ اﻟﻨﺎس و أ ﺎي إ و ى ﺘـ ، اﷲ ﻓـ ﺎز ن ﺘـ اﻟ ﻳـ أ اﻟ ﻮا اﻣ ء ﻮا اﺗـ اﷲ ﺎﺗ ﺗـ و إ ﻧﺘ أ و ن Ma’âsyirol Muslimin Rahimakumullah Marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, karena taqwalah sebaik-baik bekal untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam hadits riwayat Imam Muslim, diceritakan bahwa suatu ketika Abu Dzar al Ghifari r.a berkata kepada Rasulullah: ﻮل ر اﻟﻠ أ ﺘـ "Wahai Rasulullah, tidakkah anda menjadikanku sebagai pegawai (pejabat)?" Mendengar hal demikian Rasulullah saw menepuk bahu Abu Dzar r.a dengan tangan beliau seraya bersabda: أ ر ذ إ ﻴﻒ ﺿ١ ﻧـ إ و ﺎﻧ أ ﻧـ إ و م ﻳـ ﺎﻣ اﻟ ي ٢ اﻣ و إ أ ى د أ و ي اﻟ ﻴﻬ "Wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau ini lemah (untuk memegang jabatan) padahal jabatan merupakan amanah. Dan sesungguhnya pada hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar." (HR. Muslim) Dalam riwayat lain Rasulullah saw berkata: 1 ي أ اﻟ[ ﻣﺮﻗﺎة اﳌﻔﺎﺗﻴﺢ ﺷﺮح ﻣﺸﻜﺎة اﳌﺼﺎﺑﻴﺢ] 2 ي أ اب ﻴﺤ و ﺎﱂ ﻠﻈ [idem] أ ر ذ إ اك ر أ ﻴﻔ ﺿ إ و أ أ ﻨـ ن ﻨـ اﺛـ و ﺗـ ﺎل ﻴﻢ "Wahai Abu Dzar, sungguh saya melihatmu sangat lemah, dan saya menginginkan untukmu seperti yang saya kuinginkan untuk diriku. Janganlah kamu menjadi pemimpin (walau) atas dua orang dan jangan kamu mengurus harta anak yatim." (HR. Muslim) Riwayat di atas merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi siapa saja yang akan melakukan pemilihan seseorang untuk memangku suatu jabatan. Pelajaran bagi kepala kantor, kepala departemen, bahkan kepala negara jika akan mengangkat atau menempatkan seseorang dalam jabatan tertentu. Pelajaran juga bagi bawahan atau rakyat jika diberi amanah untuk memilih pemimpin. Sudah jelas bahwa Islam menghendaki pemimpin yang amanah, bertaqwa dan diridhai Allah SWT, sebagaimana diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda ﺘـ اﺳ ر ﺎﺑ و ﺿ ر أ اﷲ ﻓـ ﺎن اﷲ ر و اﻟ و . “barang siapa mempekerjakan (memberi jabatan) seseorang dari suatu kelompok, sementara ditengah-tengah mereka ada orang yang lebih diridhoi Allah dari pada yang dia pekerjakan, maka dia telah mengkhianati Allah, Rasul- Nya, dan Kaum Mu’minin.” (HR Al Hakim, dalam Al Mustadrak, dia mengatakan: ا ﻳﺚ ﻴﺢ ﺎد اﻹ و ﺎﻩ 3 ) Namun hal menarik dalam hadits pertama adalah penolakan beliau saw untuk mengangkat Abu Dzar sebagai pejabat, sementara Abu Dzar (Jundub bin Junadah) tidaklah diragukan ketaqwaannya, beliau termasuk as sâbiqûnal awwalûn, orang- orang yang pertama kali memeluk Islam. Imam adz Dzahabi berkata tetang Abu Dzar: ﺎن و ﺳﺎ أ ر اﻟﺰ ق اﻟﺼ و اﻟﻌ و اﻟﻌ و اﻻ ﻗـ ﺎﳊ اﷲ ﻻﺋ ة 3 Menurut Al Hakim Hadits ini sanadnya shahih namun tidak dikeluarkan Imam al Bukhary dan Muslim, namun Al Albany mendho’ifkannya dalam dha’iful jami no 5401

Upload: truongdiep

Post on 22-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Khutbah Jum'at - Memilih - Ikatlah Ilmu dengan Menulisnya fileKhutbah Jum'at – Amanah Memilih Oleh: M. Taufik NT ﺎﻬَْـﻴِ ﻓ ﻞَﻌَﺟَوَ ﺎﺟًوْﺮُُـﺑ

Khutbah Jum'at – Amanah Memilih

Oleh: M. Taufik NT

را بعباده كان الذي لله احلمد را، خبيـ فيـها وجعل بـروجا السماء يف جعل الذي تـبارك بصيـرامن وقمرا سراجا باحلق بـعثه الذي ورسوله عبده حممدا ان وأشهد اهللا إال إله ال ان أشهد . يـرا را وسراجا بإذنه احلق إىل وداعيا ونذيـرا، بشيـ حممد نبيك على وبارك وسلم صل اللهم . منيـرا تسليما وسلم وصحبه آله وعلى فـقد اهللا، بتـقوى وإياي أوصيكم الناس ايها بـعد، أما. كثيـ

مسلمون وأنتم إال متوتن وال تـقاته حق اهللا اتـقوا ءامنوا الذين أيـها يا – المتـقون فاز Ma’âsyirol Muslimin Rahimakumullah

Marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah

SWT, karena taqwalah sebaik-baik bekal untuk meraih kebahagiaan dunia dan

akhirat.

Dalam hadits riwayat Imam Muslim, diceritakan bahwa suatu ketika Abu Dzar al

Ghifari r.a berkata kepada Rasulullah:

تستـعملين أال الله رسول يا"Wahai Rasulullah, tidakkah anda menjadikanku sebagai pegawai (pejabat)?"

Mendengar hal demikian Rasulullah saw menepuk bahu Abu Dzar r.a dengan

tangan beliau seraya bersabda:

حبقها أخذها من إال وندامة ٢خزي القيامة يـوم وإنـها أمانة وإنـها ١ضعيف إنك ذر أبا يا فيها عليه الذي وأدى

"Wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau ini lemah (untuk memegang jabatan)

padahal jabatan merupakan amanah. Dan sesungguhnya pada hari kiamat ia

adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan

haq dan melaksanakan tugas dengan benar." (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain Rasulullah saw berkata:

1العمل حتمل عن أي [ املصابيح مشكاة شرح املفاتيح مرقاة ]

2للظامل وفضيحة عذاب أي [idem]

تـولني وال اثـنـني على تأمرن ال لنـفسي أحب ما لك أحب وإين ضعيفا أراك إين ذر أبا يا يتيم مال

"Wahai Abu Dzar, sungguh saya melihatmu sangat lemah, dan saya

menginginkan untukmu seperti yang saya kuinginkan untuk diriku. Janganlah

kamu menjadi pemimpin (walau) atas dua orang dan jangan kamu mengurus

harta anak yatim." (HR. Muslim)

Riwayat di atas merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi siapa saja yang

akan melakukan pemilihan seseorang untuk memangku suatu jabatan. Pelajaran

bagi kepala kantor, kepala departemen, bahkan kepala negara jika akan

mengangkat atau menempatkan seseorang dalam jabatan tertentu. Pelajaran

juga bagi bawahan atau rakyat jika diberi amanah untuk memilih pemimpin.

Sudah jelas bahwa Islam menghendaki pemimpin yang amanah, bertaqwa dan

diridhai Allah SWT, sebagaimana diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda

.ؤمنني والم ورسوله اهللا خان فـقد منه اهللا أرضى هو من وفيهم عصابة من رجال استـعمل من

“barang siapa mempekerjakan (memberi jabatan) seseorang dari suatu

kelompok, sementara ditengah-tengah mereka ada orang yang lebih diridhoi

Allah dari pada yang dia pekerjakan, maka dia telah mengkhianati Allah, Rasul-

Nya, dan Kaum Mu’minin.” (HR Al Hakim, dalam Al Mustadrak, dia mengatakan: سناد صحيح حديث هذا خيرجاه ومل اإل

3)

Namun hal menarik dalam hadits pertama adalah penolakan beliau saw untuk

mengangkat Abu Dzar sebagai pejabat, sementara Abu Dzar (Jundub bin Junadah)

tidaklah diragukan ketaqwaannya, beliau termasuk as sâbiqûnal awwalûn, orang-

orang yang pertama kali memeluk Islam. Imam adz Dzahabi berkata tetang Abu

Dzar:

على الئم لومة اهللا يف ه تأخذ ال باحلق قـواال والعمل والعلم والصدق الزهد يف رأسا وكان فيه حدة

3 Menurut Al Hakim Hadits ini sanadnya shahih namun tidak dikeluarkan Imam al Bukhary

dan Muslim, namun Al Albany mendho’ifkannya dalam dha’iful jami no 5401

Page 2: Khutbah Jum'at - Memilih - Ikatlah Ilmu dengan Menulisnya fileKhutbah Jum'at – Amanah Memilih Oleh: M. Taufik NT ﺎﻬَْـﻴِ ﻓ ﻞَﻌَﺟَوَ ﺎﺟًوْﺮُُـﺑ

Adalah (Abu Dzar) merupakan pemuka dalam hal zuhud, kebenaran, ‘ilmu, ‘amal,

suka berbicara terang-terangan tentang kebenaran tidak peduli celaan para

pencela4

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa kesholehan seseorang tidak cukup untuk

menjadikan dirinya layak menjadi pemimpin, apalagi kalau fasiq. Namun

disamping kesholehan, Rasulullah mensyaratkan adanya kemampuan dan

kecakapan untuk menanggung beban-beban kepemimpinan, kemampuan untuk

menjalankan amanah Allah atas kepemimpinan, kemampuan untuk memelihara

setiap urusan yang dipimpinnya sesuai dengan ketentuan dan hukum-hukum

Allah SWT.

Jika orang sholeh justru dikhawatirkan tidak mampu menjalankan amanah

kepemimpinan, tidak sanggup menjalankan syari’ah Allah SWT, dikhawatirkan

justru amanah kepemimpinan akan merusak orang tersebut, maka yang lebih

utama adalah tidak memilihnya untuk menyelamatkan dia dari kerusakan,

sebagaimana dipertegas oleh Rasulullah SAW:

تـولني وال اثـنـني على تأمرن ال لنـفسي أحب ما لك حب أ وإين ضعيفا أراك إين ذر أبا يا يتيم مال

"Wahai Abu Dzar, sungguh saya melihatmu sangat lemah, dan aku menginginkan

untukmu seperti yang kuinginkan untuk diriku. Janganlah kamu menjadi

pemimpin (walau) atas dua orang dan jangan kamu mengurus harta anak yatim."

(HR. Muslim)

Namun demikian, kesholehan dan ketaqwaan seseorang tetaplah menjadi hal

pertama yang harus diperhatikan, baru kemudian kemampuan mengemban

amanah. Semoga Allah memunculkan pemimpin pemimpin umat yang

diridhainya, dan kita diberi kemampuan untuk melahirkan pemimpin-pemimpin

seperti itu.

ال آمنوا الذين أيـها يا - تـرمحون لعلكم وأنصتوا له فاستمعوا القرآن قرئ وإذا تـعلمون وأنـتم أماناتكم وختونوا والرسول الله ختونوا

4 Siyaru A’lâmin Nubala’, 3/368

و االيات من فيه مبا واياكم ونـفعين العظيم، القران يف ولكم يل اهللا بارك ائر ولس ولكم يل – العظيم واستـغفراهللا هذا قـويل اقـول احلكيم الذكر

الرحيم هوالغفور انه فاستـغفروه المسلمني