kewenangan, tugas, fungsi, pengawasan dan · ikatan notaris indonesia i. pengantar negara kesatuan...

6
1 KEWENANGAN, TUGAS, FUNGSI, PENGAWASAN DAN ORGASISASI NOTARIS DI INDONESIA 1 IKATAN NOTARIS INDONESIA I. Pengantar Negara kesatuan Repulik Indonesia adalah negara hukum yang terdiri dari 17.504 (tujuh belas ribu lima ratus empat) pulau dengan 10.068 (sepuluh ribu enam puluh delapan) suku bangsa, dan 615 (enam ratus lima belas) bahasa (Kompas, kamis 8 Juli 2010). Sebagai negara hukum, Indonesia telah menjadikan hukum yang berlaku sebagai aturan kegiatan kenegaraan, pemerintahan dan kemasyarakatan. Di bidang hukum privat diantaranya di bidang kenotariatan mengenai tata cara notaris menjalankan jabatannya di atur di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris yang telah diubah dengan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (keduanya disebut UUJN). Kedua undang-undang tersebut mengakhiri berlakunya Reglement op Het Notaris Ambt in Indonesia (Stb 1860:3) yang berlaku sejak zaman Hindia Belanda hingga 6 Oktober 2004. Sejak diundangkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA), yo Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 dilaksanakan oleh Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, telah dipisahkan kewenangan pembuatan akta berkaitan dengan kegiatan di bidang pendaftaran tanah tidak lagi dilakukan oleh notaris tetapi kepada Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Apabila notaris hendak pula menjabat sebagai PPAT, maka ia harus mengikuti ujian yang diadakan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan setelah lulus diangkat oleh Menteri Negara/Kepala Badan Pertanahan Nasional yang sekaligus menentukan daerah kerja tertentu dari PPAT. Disamping UUJN, terhadap notaris berlaku pula Kode Etik notaris yang berlaku pada saat ini adalah berdasarkan keputusan Kongres Ikatan Notaris Indonesia (INI) tanggal 28 Januari 2005 di Bandung dan diubah pada Kongres Luar Biasa INI tanggal 30 Mei 2015 di Banten. Organisasi satu-satunya tempat para notaris berhimpun adalah Ikatan Notaris Indonesia yang beranggotakan sekitar 18.000 notaris di seluruh Indonsia. Semua kewenangan, tugas, fungsi, pengawasan notaris didasarkan pada UUJN dan Kode Etik notaris, sedangkan untuk organisasi perkumpulan Ikatan Notaris Indonesia (INI) berlaku Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga perkumpulan. I. Kewenangan dan Tugas notaris Sistem pembuktian di bidang hukum acara perdata dilakukan dengan alat-alat bukti yang berjenjang (Pasal 1866 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerd)) yang terdiri atas: - Bukti tulisan; - Bukti dengan saksi-saksi; 1 Introduction “The Notary system in Indonesia” pada Theme No 1 Kongres UINL ke 29, JCC Jakarta, 28 November 2019.

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEWENANGAN, TUGAS, FUNGSI, PENGAWASAN DAN · IKATAN NOTARIS INDONESIA I. Pengantar Negara kesatuan Repulik Indonesia adalah negara hukum yang terdiri dari 17.504 (tujuh belas ribu

1

KEWENANGAN, TUGAS, FUNGSI, PENGAWASAN DAN ORGASISASI NOTARIS DI INDONESIA 1

IKATAN NOTARIS INDONESIA I. Pengantar

Negara kesatuan Repulik Indonesia adalah negara hukum yang terdiri dari 17.504 (tujuh belas ribu lima ratus empat) pulau dengan 10.068 (sepuluh ribu enam puluh delapan) suku bangsa, dan 615 (enam ratus lima belas) bahasa (Kompas, kamis 8 Juli 2010). Sebagai negara hukum, Indonesia telah menjadikan hukum yang berlaku sebagai aturan kegiatan kenegaraan, pemerintahan dan kemasyarakatan. Di bidang hukum privat diantaranya di bidang kenotariatan mengenai tata cara notaris menjalankan jabatannya di atur di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris yang telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (keduanya disebut UUJN). Kedua undang-undang tersebut mengakhiri berlakunya Reglement op Het Notaris Ambt in Indonesia (Stb 1860:3) yang berlaku sejak zaman Hindia Belanda hingga 6 Oktober 2004.

Sejak diundangkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA), yo Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 dilaksanakan oleh Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, telah dipisahkan kewenangan pembuatan akta berkaitan dengan kegiatan di bidang pendaftaran tanah tidak lagi dilakukan oleh notaris tetapi kepada Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Apabila notaris hendak pula menjabat sebagai PPAT, maka ia harus mengikuti ujian yang diadakan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan setelah lulus diangkat oleh Menteri Negara/Kepala Badan Pertanahan Nasional yang sekaligus menentukan daerah kerja tertentu dari PPAT.

Disamping UUJN, terhadap notaris berlaku pula Kode Etik notaris yang berlaku pada saat ini adalah berdasarkan keputusan Kongres Ikatan Notaris Indonesia (INI) tanggal 28 Januari 2005 di Bandung dan diubah pada Kongres Luar Biasa INI tanggal 30 Mei 2015 di Banten.

Organisasi satu-satunya tempat para notaris berhimpun adalah Ikatan Notaris Indonesia yang beranggotakan sekitar 18.000 notaris di seluruh Indonsia.

Semua kewenangan, tugas, fungsi, pengawasan notaris didasarkan pada UUJN dan Kode Etik notaris, sedangkan untuk organisasi perkumpulan Ikatan Notaris Indonesia (INI) berlaku Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga perkumpulan. I. Kewenangan dan Tugas notaris

Sistem pembuktian di bidang hukum acara perdata dilakukan dengan alat-alat bukti yang berjenjang (Pasal 1866 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerd)) yang terdiri atas: - Bukti tulisan; - Bukti dengan saksi-saksi;

1 Introduction “The Notary system in Indonesia” pada Theme No 1 Kongres UINL ke 29, JCC Jakarta, 28 November 2019.

Page 2: KEWENANGAN, TUGAS, FUNGSI, PENGAWASAN DAN · IKATAN NOTARIS INDONESIA I. Pengantar Negara kesatuan Repulik Indonesia adalah negara hukum yang terdiri dari 17.504 (tujuh belas ribu

2

- Persangkaan; - Pengakuan; - Sumpah.

Pembuktian dengan tulisan dilakukan dengan tulisan-tulisan autentik maupundengan tulisan-tulisan di bawah tangan (Pasal 1867 KUHPerd). Akta autentik adalah akta yang di dalam bentuk ditentukan oleh undang-undang, dibuat oleh atau dihadapan pejabat umum yang berkuasa untuk itu di tempat di mana akta di buatnya, demikian Pasal 1868 KUHPerd sehingga Pasal 1868 KUHPerd tersebut merupakan landasan mengapa pemerintah perlu mengangkat pejabat umum yakni notaris agar dapat melayani masyarakat di dalam pembuatan akta autentik. Sifat kewenangan tersebut diperoleh notaris secara atributif dalam artian pemberian wewenang pemerintah oleh pembuat undang-undang kepada organ pemerintah, yakni kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Di dalam menjalankan jabatannya notaris mempunyai wilayah jabatan meliputi seluruh wilayah provinsi dari tempat kedudukannya tetapi wajib mempunyai hanya satu kantor yakni di tempat kedudukannya di daerah kabupaten atau kota.

Sebagaimana telah disebutkan di atas, tugas jabatan notaris dan kewenangannya diatur di dalam UUJN dan dijabarkan di dalam ketentuan Pasal 15 UUJN yang secara singkat adalah sebagai berikut:

1) Kewenangan membuat akta autentik untuk semua perbuatan, perjanjian dan penetapan yang diharuskan peraturan perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta autentik;

2) a. Mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat di bawah tangan dan didaftarkan dalam buku khusus; b. Membukukan surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus; c. Membuat kopi (copie collationeé) dari asli surat di bawah tangan; d. Melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya; e. Memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan akta; f. Membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan; dan g. Membuat akta risalah lelang.

Notaris mempunyai kewenangan lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Notaris hanya dapat memberikan, memperlihatkan atau memberitahukan is akta, Grosse Akta, Salinan akta atau Kutipan akta kepada orang yang berkepentingan langsung pada akta, ahliwaris, atau orang yang memperoleh hak, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan Selain kewenangan, notaris didalam menjalankan jabatannya, notaris wajib bertindak amanah, jujur, saksama, mandiri, tidak berpihak dan menjaga kepentingan pihak yang terkait dengan pembuatan akta notaris. II. Fungsi notaris

Notaris mempunyai peran yang sangat penting di Indonesia sebagai negara penganut sistem hukum Civil Law untuk melayani masyarakat dalam hal pembuatan akta autentik sebagai alat bukti atau sebagai syarat sah/mutlak untuk perbuatan hukum tertentu. Prinsip-prinsip kenotariatan yang menjadi ciri dari notaris Latin adalah pejabat umum yang diangkat negara, berwenang membuat akta autentik yang menjalankan jabatannya dengan mandiri (independent) dan tidak berpihak (impartial) serta merahasiakan isi akta dan keterangan yang diperoleh.

Page 3: KEWENANGAN, TUGAS, FUNGSI, PENGAWASAN DAN · IKATAN NOTARIS INDONESIA I. Pengantar Negara kesatuan Repulik Indonesia adalah negara hukum yang terdiri dari 17.504 (tujuh belas ribu

3

Notaris menjalankan jabatan dan menjaga sikap, tingkah laku sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan Kode Etik Notaris.

Fungsi notaris tidak sebatas membuat akta autentik tetapi dengan dasar dan alasan filosofis, sosiologis dan yuridis maka notaris dapat mendeteksi kemungkinan itikad buruk dan akibat yang tidak diinginkan serta melindungi pihak-pihak lemah kedudukan sosial ekonomi dan yuridis dengan demikian sekaligus melindungi pihak ketiga yang beritikad baik. Notaris menjamin kecakapan serta kewenangan dari para pihak untuk melakukan tindakan hukum di dalam akta yang dibuatnya.

Berkaitan dengan keadilan preventif pembuat undang-undang menentukan keharusan untuk perbuatan hukum tertentu dilakukan dengan akta autentik dengan alasan yang didasarkan dan berkaitan dengan:

• Perlindungan terhadap pihak yang ”lemah” kedudukan hukumnya karena keadaan sosial ekonominya, dan setelah mendengar penjelasan notaris agar mereka berhati-hati;

• Katergori kedua berkaitan dengan bentuk perjanjian yakni tindakan hukum oleh pembuat undang-undang dianggap sangat penting;

• Kategori ketiga berkaitan agar terhindar dengan perbuatan hukum yang dilakukan bertentangan dengan undang-undang, kepentingan umum dan kesusilaan yang baik

Perbuatan hukum yang diharuskan dibuat dengan akta autentik, diantaranya Akta-akta pendirian Perseroan Terbatas, Pendirian Perseroan Firma dan Perseroan Komanditer, Pendirian Yayasan, Hibah, Pembebanan Jaminan Fidusia, Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan, Wasiat Terbuka, Wasiat Rahasia. Fungsi notaris dalam pembuatan alat bukti terkuat yang memiliki kekuatan bukti lahiriah, materiil dan formil dapat menjamin kepastian hukum dan perdamaian hukum sehingga sekaligus melindungi masyarakat yang beritikad baik. Tampaknya adil untuk mengatakan bahwa yurisdiksi yang mempraktikkan otentikasi instrumen yang dibuat notaris meletakkan penekanan pada keadilan preventif dan menghindari litigasi serta menciptakan pemeliharaan kepastian hukum sebagai kepentingan publik.

Guna menjamin kesempurnaan kekuatan pembuktian akta notaris, ada kewajiban yang harus dilakukan notaris di dalam menjalankan jabatannya, diantaranya:

- Menyimpan protokol notaris; - Laporan bulanan sesuai dengan repertorium mengenai akta notaris yang dibuat; - Mengirimkan daftar akta wasiat pada Daftar Pusat Wasiat, Kementerian Hukum dan Hak

Asasi Manusia dalam waktu 5 (lima) hari pada minggu pertama setiap bulan berikutnya; - Merahasiakan segala sesuatu dan segala keterangan yang diperoleh guna pembuatan akta

sesuai sumpah/janji jabatan; - Membacakan akta kepada para penghadap dihadapan saksi-saksi yang ditentukan undang-

undang. Dalam memenuhi kemampuan notaris mencapai tingkat ideal, maka pendidikan

kenotariatan ikut menunjang kepandaian, ketrampilan serta kelayakan seseorang untuk diangkat sebagai notaris. Ketentuan Pasal 3 UUJN menyebutkan antara lain bahwa salah satu persyaratan untuk dapat diangkat menjadi notaris oleh negara (cq. Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia) adalah mereka yang berijazah sarjana hukum dan lulusan jenjang strata dua magister kenotariatan Fakultas Pascasarjana di bawah pengurusan/naungan Fakultas Hukum.

Page 4: KEWENANGAN, TUGAS, FUNGSI, PENGAWASAN DAN · IKATAN NOTARIS INDONESIA I. Pengantar Negara kesatuan Repulik Indonesia adalah negara hukum yang terdiri dari 17.504 (tujuh belas ribu

4

III. Pengawasan atas notaris Majelis Pengawas

Sesuai dengan bunyi ketentuan Pasal 67 UUJN maka pengawasan atas notaris dilakukan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Di dalam pelaksanaan pengawasan tersebut Menteri membentuk Majelis Pengawas yang berjumlah 9 (sembilan) orang terdiri atas unsur:

a) Pemerintah sebanyak 3 (tiga) orang; b) Organisasi notaris sebanyak 3 (tiga) orang; dan c) Ahli atau akademisi sebanyak 3 (tiga) orang.

Majelis Pengawas atas notaris dilakukan secara berjenjang yakni dengan membentuk Majelis Pengawas Daerah di Kabupaten/Kota dan Majelis Pengawas Wilayah yang berkedudukan di ibukota propinsi. Adapun keanggotaan baik pada Majelis Pengawas Wilayah maupun Majelis Pengawas Daerah terdiri atas unsur yang sama.

Tugas Majelis Pengawas atas notaris tersebut meliputi perilaku notaris dan pelaksanaan jabatan notaris. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa pada tingkat Pengawas Daerah dilakukan pemeriksaan Protokol notaris secara berkala 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau setiap waktu yang dianggap perlu, memberikan cuti untuk waktu sampai dengan 6 (enam) bulan serta menetapkan notaris pengganti dengan memperhatikan usul notaris bersangkutan. Majelis Pengawas menentukan tempat penyimpanan Protokol notaris telah berumur 25 (dua puluh lima) tahun atau lebih dan menerima laporan masyarakat atas pelanggaran kode etik atau pelanggaran pelaksanaan jabatan notaris.

Majelis Pengawas Wilayah menyelenggarakan sidang untuk memeriksa atas laporan masyarakat yang disampaikan melalui Majelis Pengawas Daerah dan memanggil notaris terlapor serta memberi sanksi berupa teguran lisan atau tertulis. Memberikan izin cuti lebih dari 6 (enam) bulan sampai dengan 1 (satu) tahun. Mengusulkan sanksi terhadap notaris kepada Majelis Pengawas Pusat berupa pemberhentian sementara 3 (tiga) bulan sampai dengan 6(enam) bulan atau pemberhentian dengan tidak hormat. Adapun keputusan Majelis Pengawas Wilayah bersifat final.

Majelis Pengawas Pusat bertugas menyelenggarakan sidang untuk memeriksa dan mengambil keputusan dalam tingkat banding terhadap penjatuhan sanksi dan penolakan cuti. Memeriksa notaris terlapor yang diputuskan pada tingkat Majelis Pengawas Wilayah. Menjatuhkan sanksi pemberhentian sementara dan mengusulkan pemberian sanksi berupa pemberhentian dengan tidak hormat kepada Menteri. Majelis Kehormatan Notaris

Selain Majelis Pengawas, Menteri membentuk Majelis Kehormatan Notaris dalam bidang pembinaan notaris. Majelis Kehormatan Notaris berjumlah 7 (tujuh) orang, terdiri atas unsur:

a) Notaris sebanyak 3 (tiga) orang; b) Pemerintah sebanyak 2 (dua) orang; c) Ahli atau akademisi sebanyak 2 (dua) orang.

Majelis Kehormatan Notaris terdiri atas Majelis Kehormatan Pusat dan Majelis Kehormatan Wilayah. Kewenangan Majelis Kehormatan adalah melaksanakan pembinaan notaris dan kewajiban memberikan persetujuan atau penolakan untuk kepentingan penyidikan dan proses peradilan atas pengambilan fotokopi Minuta akta dan pemanggilan notaris untuk hadir dalam pemeriksaan yang berkaitan dengan Akta atau Protokol notaris yang berada dalam penyimpanan

Page 5: KEWENANGAN, TUGAS, FUNGSI, PENGAWASAN DAN · IKATAN NOTARIS INDONESIA I. Pengantar Negara kesatuan Repulik Indonesia adalah negara hukum yang terdiri dari 17.504 (tujuh belas ribu

5

notaris. Mengenai tugas, fungsi, syarat dan tata cara pengangkatan serta pemberhentian, struktur organisasi, tata kerja dan anggaran Majelis Kehormatan notaris diatur dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 7 Tahun 2016 tentang Majelis Kehormatan Notaris. Dewan Kehormatan

Lembaga pengawasan atas notaris berkaitan dengan Kode Etik notaris dilakukan oleh organisasi INI melalui organ perkumpulan yang dibentuk pada:

a) Dewan Kehormatan Pusat pada tingkat Nasional; b) Dewan Kehormatan Wilayah pada tingkat Propinsi; pada saat ini ada 33 Dewan c) Dewan Kehormatan Daerah pada tingka Kabupaten/Kota; pada saat ini 180 Dewan.

Pelanggaran atas perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh: - Anggota perkumpulan yang bertentangan dengan Kode Etik dan/atau Disiplin organisasi; - Orang lain yang memangku dan menjalankan jabatan notaris yang bertentangan dengan ketentuan Kode Etik.

Kewajiban atau sikap meliputi perilaku, perbuatan atau tindakan yang harus atau wajib dilakukan oleh anggota perkumpulan dalam rangka menjaga dan memelihara citra serta wibawa lembaga kenotariatan dan menjunjung tinggi keluhuran harkat dan martabat jabatan notaris. IV. Organisasi notaris 2

Para notaris di Indonesia berhimpun di dalam satu wadah organisasi notaris yakni Ikatan Notaris Indonesia (INI), demikian Pasal 82 ayat (1) UUJN. Wadah organisasi notaris tersebut bebas dan mandiri dibentuk dengan maksud dan tujuan untuk meningkatkan kualitas jabatan notaris. Agar pengangkatan notaris sesuai dengan mutu yang dikehendaki, INI melakukan saringan terakhir dengan melaksanakan ujian Kode Etik dan memberikan rekomendasi untuk pengangkatan notaris tersebut.

INI telah dibentuk sejak zaman Hindia Belanda, yakni pada tanggal 1 Juli 1908 dibawah nama De Nederlandsch-Indische Notarieële Vereeniging. Tercatat bahwa organisasi ini disahkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda sebagai badan hukum melalui Gouvernements Besluit (Penetapan Pemerintah Kolonial Belanda) tanggal 5 September 1908 Nomor 9 dengan tempat kedudukan di Batavia (sekarang Jakarta). Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, para notaris berkebangsaan Indonesia mengajukan permohonan tertulis tanggal 17 Nopember 1958 kepada Departemen Kehakiman Republik Indonesia untuk mengubah anggaran dasar organisasi. Keputusan dari Menteri Kehakiman di peroleh dengan ketetapan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 4 Desember 1958 No.J.A.5/117/6. Perubahan anggaran dasar tersebut diumumkan dalam Berita Negara Indonesia tanggal 6 Maret 1959 Nomor 19 dan Tambahan Berita Negara Nomor 6 dan sejak itu nama perkumpulan berubah menjadi Ikatan Notaris Indonesia. Perubahan anggaran dasar INI terakhir telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan tanggal 12 Januari 1909 Nomor AHU-03.AH.01.07 Tahun 2009. INI bergabung menjadi anggota ke-66 dari Union Internationale du Notariat Latin (UINL, Organisasi Notaris Latin Internasional) pada tahun 1997. Struktur organisasi INI berjenjang terdiri atas:

2 Sebagian sumber berasal dari Jati Diri Notaris Indonesia, Dulu, Sekarang dan di Masa Datang, Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia, editor Anke Swi Saputra, PT Gramedia Pustaka, Jakarta.

Page 6: KEWENANGAN, TUGAS, FUNGSI, PENGAWASAN DAN · IKATAN NOTARIS INDONESIA I. Pengantar Negara kesatuan Repulik Indonesia adalah negara hukum yang terdiri dari 17.504 (tujuh belas ribu

6

- Pengurus Pusat, - Pengurus Wilayah; saat ini berjumlah 33; dan - Pengurus Daerah yang pada saat ini berjumlah 227.

Masing-masing kepengurusan tersebut adalah untuk selama 3 (tiga) tahun masa jabatan dan penggantian Ketua perkumpulan dilakukan pada Kongres anggota perkumpulan. Pengurus Wilayah dan Pengurus Daerah mengadakan penggantian kepengurusannya pula seiring dengan pengantian Pengurus Pusat. Penggantian tersebut berikut pula dengan penggantian alat perlengkapan perkumpulan lainnya seperti Majelis Pengawas, dan Dewan Kehormatan. Disamping Pengurus, Majelis Pengawas dan Dewan Kehormatan ada pula Mahkamah Perkumpulan yang mempunyai tugas dan kewenanganan untuk menyelesaikan sengketa yang timbul dalam pelaksanaan Kongres. Singkat kata alat perlengkapan perkumpulan terdiri atas:

1) Kongres sebagai rapat seluruh anggota Perkumpulan; - Pengurus Pusat; Pengurus Wilayah; Pengurus Daerah; - Dewan Kehormatan Pusat, Dewan Kehormatan Wilayah; Dewan Kehormata Daerah; - Majelis Pengawas Pusat, Majelis Pengawas Wilayah, Majelis Pengawas Daerah; - Mahkamah Perkumpulan.

Anggota Perkumpulan adalah : a. Anggota biasa; b. Anggota luar biasa; c. Anggota kehormatan.

- 0 -