ketimpangan distribusi pendapatan karisidenan …eprints.ums.ac.id/64287/12/naskah publikasi.pdfi...

15
KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN KARISIDENAN PATI TAHUN 2008-2015 DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh : SELLA ARFIAN SEFTIYANA B300140151 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Upload: ngoanh

Post on 01-Aug-2019

250 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

i

KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN KARISIDENAN PATI

TAHUN 2008-2015 DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHINYA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

SELLA ARFIAN SEFTIYANA

B300140151

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

i

HALAMAN PERSETUJUAN

KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN KARESIDENAN PATI

TAHUN 2008-2015 DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHINYA

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun Oleh:

SELLA ARFIAN SEFTIYANA

B300140151

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Muhammad Arif., SE., Mec., Dev

ii

HALAMAN PENGESAHAN

KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN KARESIDENAN PATI

TAHUN 2008-2015 DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHINYA

Oleh:

SELLA ARFIAN SEFTIYANA

B300140151

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada Hari Sabtu, 09 Juni 2018

Dan telah dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Muhammad Arif., SE., MEc., Dev ( )

(Ketua)

2. Didit Purnomo, Dr., SE., MSi. ( )

(Sekretaris)

3. Maulidyah IH. Ir. MS ( )

(Anggota I)

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dr. Syamsudin, M.M.

NIDN. 017025701

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau di terbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam

naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 10 Juni 2018

Penulis,

Sella Arfian Seftiyana

1

KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN KARISIDENAN PATI

TAHUN 2008-2015 DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHINYA

Abstrak

Salah satu tolak ukur dalam menentukan keberhasilan pembangunan di suatu

negara yaitu dengan tingkat ketimpangan distribusi pendapatan. Ketimpangan

distribusi pendapatan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor ekonomi maupun non

ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi ketimpangan pendapatan di Karisidenan Pati. Penelitian ini

dilakukan di Karisidenan Pati yang terdiri dari 6 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah

dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh indeks pembangunan manusia, tingkat

kemiskinan dan inflasi terhadap ketimpangan pendapatan. Data yang digunakan

berupa crosssection 6 kabupaten dan time series selama 2008-2015. Alat analisis

menggunakan regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara

bersama-sama variabel inflasi, indeks pembangunan manusia dan jumlah

penduduk miskin berpengaruh terhadap ketimpangan. Analisis juga menunjukkan

bahwa inflasi berpengaruh positif terhadap ketimpangan pendapatan. Sedangkan

indeks pembangunan manusia dan jumlah penduduk miskin berpengaruh negatif

terhadap ketimpangan pendapatan. Secara kewilayahan berkaitan uji konstanta,

ketimpangan tertinggi terkelompok di daerah Grobogan. Sedangkan daerah

dengan ketimpangan terendah adalah Kabupaten Kudus.

Kata Kunci : Ketimpangan Pendapatan, IPM, Tingkat Kemiskinan, Inflasi.

Abstract

One of the benchmarks in determining the success of development in a country is

with the level of inequality income distribution. Inequality income distribution can

be influenced by many economic and noneconomic factors. This study aimed to

analyze the factors that affect income inequality in Karisidenan Pati.This

research was conducted at Karisidenan Pati consisting of 6 regencies / cities in

Central Java which intended to know the influence of human development index,

poverty level and inflation toward income inequality.The data used are

crossection 6 districts and time series during 2008-2015. The analysis tool uses

panel data regression. The result of the research shows that together variable of

inflation, index of human development and the number of poor people have an

effect on inequality. The analysis also shows that inflation has a positive effect on

income inequality. Meanwhile the index of human development and the number of

poor people negatively affect income inequality. Territorially related to the

constant test, the highest inequality is clustered in the Grobogan area, while the

area with the lowest inequality is Kabupaten Kudus. Keywords : Inequality of income, Human Development Index, Poverty Level, Inflation.

2

1. PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator pembangunan suatu

negara, secara teori pertumbuhan ekonomi adalah perubahan tingkat kegiatan

ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun. Oleh karena itu untuk mengetahui

tingkat pertumbuhan ekonomi harus diperbandingkan pendapatan nasional

dari berbagai tahun. Dalam memperbandingkannya perlu disadari bahwa

perubahan nilai pendapatan nasional yang berlaku dari tahun ke tahun

disebabkan oleh dua faktor yaitu perubahan tingkat kegiatan ekonomi dan

perubahan dalam harga-harga (Sudono Sukirno, 1985).

Keberhasilan pertumbuhan ekonomi sendiri menurut (Todaro, 2006)

diukur melalui 3 komponen nilai pokok yaitu akumulasi modal termasuk

semua investasi baru dalam lahan, peralatan fisik dan sumber daya manusia

melalui perbaikan di bidang kesehatan, pendidikan dan keterampilan kerja,

pertumbuhan jumlah penduduk yang akhirnya menyebabkan pertumbuhan

angkatan kerja, kemajuan teknologi atau cara-cara baru menyelesaikan

pekerjaan. Meskipun pertumbuhan ekonomi merupakan indikator

pembangunan suatu negara, pembangunan ekonomi tidak hanya diukur dari

pertumbuhan ekonomi semata. Pembangunan dipandang sebagai proses

multidimensi yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktural

sosial, sikap masyarakat dan institusi-institusi nasional di samping tetap

mengejar akselerasi pertumbuhan, pengurangan ketimpangan pendapatan serta

pengentasan kemiskinan.

Selain itu masalah ketimpangan pendapatan juga terjadi di Jawa

Tengah. Ketimpangan di jawa tengah menurut BPS tahun 2015 adalah sebesar

0,35 sehingga Jawa Tengah termasuk pada wilayah dengan tingkat

ketimpangan sedang. Pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan

masing-masing kabupaten di jawa tengah pasti selalu mengalami perubahan

dari tahun ke tahun dan tak terkecuali masalah ketimpangan juga dialami oleh

karisidenan pati. Dalam penelitian ini, daerah yang dimaksudkan adalah 6

kabupaten Se Karisidenan Pati di jawa tengah meliputi Grobogan, Blora,

3

Rembang, Pati, Kudus dan Jepara. Berkaitan dengan ketimpangan pendapatan

diketahui bahwa indeks gini masing-masing kabupaten juga relatif berbeda.

2. METODE PENELITIAN

2.1.JENIS DAN SUMBER DATA

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa data

panel, yaitu gabungan dari data time series dari tahun 2008-2015 (8 tahun)

dan data cross section dari 6 Kabupaten Karisidenan Pati di Jawa Tengah.

Data sekunder diperoleh dari lembaga/instansi yang terkait dalam

penelitian ini yaitu Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah.

2.2.METODE ANALISIS DATA

Penelitian ini mengunakan analisis regresi data panel. Analisis panel data

adalah regresi yang menggunakan panel data atau pool data yang

merupakan kombinasi dari data time series dan data cross section.

Persamaan dasar regresi data panel (dalam notasi matriks) sebagai berikut

(Yuni, 2012):

Yit = α + β1X1it + β2X2it + … + βnXnit + eit

Dimana:

Yit = variabel terikat (dependent)

Xit = variabel beba (independent)

α = koefisien intersep yang merupakan skalar

β = koefisien slope dengan dimensi K x 1, dimana K adalah

banyaknya pengubah bebas

i = 1, 2, ..., N menunjukkan rumah tangga, individu,

perusahaan dan lainnya (cross section)

t = 1, 2, ..., T, menunjukkan dimensi deret waktu (time

series)

3. HASIL DAN PEMBAHSAN

Untuk mengetahui pengaruh inflasi, indeks pembangunan manusia (IPM)

dan jumlah penduduk miskin (JPM) terhdap ketimpangan distribusi

pendapatan di karesidenan Pati tahun 2008-2015 digunakan analisis

regresi data panel dengan model ekonometri sebagai berikut:

4

= β0 + - - + εit

Dimana :

IG : ketimpangan distribusi pendapatan

INF : inflasi

IPM : indeks pembangunan manusia

LOG(JPM) : jumlah penduduk miskin

α : intersep

β : koefisien slope dengan dimensi K x 1, dimana K

adalah banyaknya pengubah bebas

α1, α2, α3 : koefisien regresi variabel bebas

εit : komponen eror di waktu t untuk unit cross section i

i : 1,2,3, ..., 6 (data cross-section Provinsi di Jawa)

t : 1,2,3, ..., 7 (data time-series, tahun 2008-2015)

Hasil estimasi regresi data panel dengan pendekatan Pooled Ordinary

Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM), dan Random Effect Model

(REM) dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1

Ringkasan Hasil Penelitian

Sumber: Output data panel menggunakan Eviews 8

PLS FEM REM

C 1.636.722 2.190.826 1.701.404

INF 0.003266 0.004075 0.003238

IPM -0.014952 -0.011245 -0.014769

LOG(JPM) -0.065556 -0.232776 -0.081381

R2 0.515952 0.675479 0.527557

Prob F statistik 0.000000 0.000000 0.000000

Koefisien ModelVariabel

5

3.1.Uji Chow (Likehood Test Ratio)

Uji Chow digunakan untuk memilih model terbaik antara PLS dan

FEM. Adapun hasil pengolahan uji chow adalah sebagai berikut:

Tabel 2

Hail Estimasi Data Panel Dengan Uji Chow Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 3.834279 (5,39) 0.0064

Cross-section Chi-square 19.191941 5 0.0018

Sumber: Output data panel menggunakan eviews 8

Nilai p-value atau probabilitas F test sebesar 0,0064 < 0,05 dan Chi-

Square sebesar 0,0018 < 0,05. Maka H0 ditolak, model mengikuti Fixed

Effect Model/FEM.

3.2.Uji Hausman

Uji Hausman digunakan untuk memilih model terbaik apakah Fixed

Effect Model (FEM) atau Random Effect Model (REM). Adapun hasil

pengolahan uji hausman adalah sebagai berikut:

Tabel 3

Hail Estimasi Data Panel Dengan Uji Hausman Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 10.806775 3 0.0128

Sumber: Output data panel menggunakan eviews 8

Nilai p-value atau probabilitas Chi-square atau period random sebesar

0,0128 < 0,05. Maka H0 ditolak, model mengikuti Fixed Effect

Model/FEM.

3.3.Uji Hipotesis

Pemilihan model berdasarkan hasil pengujian ujichow dan uji hausman

diperoleh hasil bahwa model mengikuti Fixed Effect Model (FEM).

Selanjutnya perlu dianalisis dengan Uji Hipotesis yang terdiri dari uji

kebaikan model dan validitas pengaruh.

6

3.3.1. Uji Validitas Pengaruh (Uji t)

Hasil pengujiannya adalah variabel p-value INF sebesar 0,0172

< 0,05 artinya H0 1 ditolak maka variabel INF memiliki pengaruh

signifikan. Variabel IPM p-value sebesar 0,0001 < 0,05 artinya H0 2

ditolak maka variabel IPM memiliki pengaruh signifikan. Variabel

LOG(JPM) p-value sebesar 0,0001 < 0,05 artinya H0 3 ditolak maka

variabel LOG(JPM) memiliki pengaruh signifikan. Kesimpulannya

adalah semua variabel independen yaitu INF, IPM dan LOG(JPM)

memiliki pengaruh signifikan terhadap ketimpangan pendapatan (IG).

3.3.2. Uji Statistik F

Hasil pengujiannya adalah adalah prob F-statistik 0,000000 <

0,05 artinya H0 ditolak, maka model yang dipakai eksis. Variabel INF,

IPM, LOG(JPM) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh

terhadap nilai variabel ketimpangan pendapatan (IG).

3.3.3. Koefisien Detreminasi (Adjusted )

Berdasarkan hasil output regresi FEM menunjukkan R-square

( ) sebesar 0,675479 artinya 67,5 persen variasi variabel

ketimpangan pendapatan dapat dijelaskan oleh variasi variabel

Infalasi(INF), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan jumlah

penduduk miskin(LOG JPM) dalam model. Sisanya sebesar 32,5

persen variasi variabel ketimpangan pendapatan dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model.

7

3.4.Interpretasi Pengaruh Model Terpilih

Berdasarkan hasil dari regresi Fixed Effect Model (FEM), variabel

Inflasi (INF), indeks pembangunan manusia (IPM) dan jumlah penduduk

miskin (LOG JPM) berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan pendapatan.

Sebagaimana fungsi sebagai berikut:

= 2.190826 + 0.004075 – 0.011245 – 0.232776 +0.042834

(0.0172)* (0.0001)* (0.0001)*

Keterangan:

* : signifikan pada tingkat signifikan α = 0,05

: 0.675479

Prob F statistik : 0.000000

Berdasarkan nilai koefisien variabel inflasi (INF) sebesar 0.004075,

indeks pembangunan manusia (IPM) sebesar -0.011245, dan jumlah

penduduk miskin (LOGJPM) sebesar -0.232776. Artinya apabila Inflasi

(INF) di Karisidenan Pati naik sebesar 1 (persen) maka akan

mengakibatkan naiknya tingkat ketimpangan pendapatan sebesar 0.004075

persen. Apabila indeks pembangunan manusia (IPM) di Karisidenan Pati

naik 1 (persen) maka akan mengakibatkan turunnya tingkat ketimpangan

pendapatan sebesar -0.011245 persen. Apabila jumlah penduduk miskin

(LOG JPM) di Karisidenan Pati naik 1 (persen) maka akan mengakibatkan

turunya tingkat ketimpangan pendapatan sebesar -0.232776 persen.

8

4. PENUTUP

4.1.Kesimpulan

Berdasarkan analisis yaang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

a. Berdasarkan data indeks gini di Karisidenan Pati tahun 2008-2015

menunjukkan bahwa ketimpangan pendapatannya relative sedang yaitu

sebesar 0,30.

b. Berdasarkan pengujian model dengan uji chow menunjukkan model FEM

lebih cocok dibandingkn dengan model PLS. Selanjutnya pengujian

dengan model dengan uji hausman menunjukkan model FEM lebih cocok

dibandingan dengan model REM. Sehingga penelitian ini dilakukan

menggunakan model FEM.

c. Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) variabel inflasi, indeks

pembangunan manusia dan jumlah penduduk miskin memiliki pengaruh

signifikan terhadap ketimpangan pendapatan di Karisidenan Pati tahun

2008-2015.

4.2.Saran

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, penulis memberikan beberapa

saran diantaranya sebagai berikut:

a. Pagi pemerintah diharapkan untuk memperkecil tingkat ketimpangan

pendapatan dengan cara menekan tingkat inflasi dan meningkatkan

indeks pembangunan manusia. Indeks pembangunan manusia dapat

9

ditingkatkan dengan meningkatkan sumber daya manusia melalui

pendidikan atau pelatihan kerja.

b. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih mengembangkan

penelitian ini. Dengan cara menambah variabel ataupun modal analisis.

Supaya didapatkan hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin. 1997. Ekonomi Pembangunan. Badan Penerbit STIE YKPN.

Yogyakarta.

Arvianto, T. (2017). Analisis Data Panel Ketimpangan Pendapatan Provinsi

Jawa Tengah 2011-2015 Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.

Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan Edisi ke-5. Yogyakarta: STIEM

YKPN.

Amri, K. (2017). Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan :

Panel Data 8 Provinsi di Sumatera. Jurnal Ekonomi Manajemen Teknologi

1(1), 2017,1-11, 1(1).

Alrasid, H., Peralurall, H., & Tata, H. (1999). Otonomi Daerah dalam UU Nomor

22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 5 Tahun 1974

tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, 35–45.

Arif, Muhammad & Rossy Agustin, W. (2017). Ketimpangan Pendapatan

Propinsi Jawa Timur dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya. ISSN

2407-9189, 323–328.

Badan Pusat Statistik. 2017. Jawa Tengah Dalam Angka. Badan Pusat Statistik

Jawa Tengah.

Benu Olfie L. Suzana, G. H. M. K. (n.d.). Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Ketimpangan Distribusi Pendapatan di Sulawesi Utara, 1–33.

Boediono. 1990. Ekonomi Moneter. Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE-UGM.

Cardoso, Eliana. 1993. Inflation and unployment as Determinans of Inequality in

Brazil. National Bureau of Economic Research.

10

Boediono. 1992. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : BPFE-

YOGYAKARTA.

Detik Finance. (2008, 02 Juni). Inflasi 2008 Bisa Capai 12,5%. Diperoleh 25 Mei

2018, https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-948913/inflasi-2008-

bisa-capai-125.

Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga Dumairy. 1996.

Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Dumairy. 1999. Perekonomian Indonesia. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Hariadi, P., & Bawono, I. R. (n.d.). Ekonomi Ketimpangan Distribusi

Pendapatan, 61–70.

Hartini, N. T. (2015). Pengaruh Pdrb Per Kapita, Investasi Dan Ipm Terhadap

Ketimpangan Pendapatan Antar Daerah Di Provinsi Diy Tahun 2011-2015,

530–539.

Indonesia, P. D. I., & Saraswati, B. D. (2013). Analisis ketimpangan distribusi

pendapatan 33 provinsi di indonesia.

Iswanto, Denny. 2015. Ketimpangan Pendapatan Antar Kabupaten/Kota dan

Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jawa Timur. Jurnal: Signifikan Vol 4. No

1 April 2015. Tangerang Selatan.

Kuncoro, Mudrajat. 1997. Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah dan

Kebijakan Edisi Pertama. Unit Penerbit dan Percetakan. AMP YKPN.

Yogyakarta.

Lestari, S. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketimpangan Pendapatan

di Jawa Timur Tahun 2008-2012. Artikel Ilmiah Mahasiswa 2016.

Nurlaili, Ani. 2016. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketimpangan

Distribusi Pendapatan di Pulau Jawa Tahun 2007-2013. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Pangkiro, H. A. K., Ch, D., Wauran. (2016). Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan

Kemiskinan Terhadap Tingkat Ketimpangan Di Provinsi Sulawesi Utara.

jurnal berkala ilmiah efisiensi volume 16 No. 01 tahun 2016, 16(1), 339–351.

Putra, L. D. (2007). Analisis Pengaruh Ketimpangan Distribusi Pendapatan

Terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Jawa Tengah 2000-2007, 1–

25.

11

Sudarlan.(2015). Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan dan Kemiskinan di

Indonesia. Jurnal EKSIS vol. 11 No. 1, April 2015: 3036-3213, 11(1), 3096–

3103.

Suryawati, C. 2005. Memahami Kemiskinan Secara Multidimensial.

Sudono, Sukirno. 1985. Ekonomi Pembangunan. Jakarta : LPEF-UI Bima

Grafika.

Tarigan, Robinson. 2004. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta : PT

Bumi Aksara.

Todaro, MP. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga (Diterjemahkan oleh

Haris Munandar). Penerbit Erlangga. Jakarta.

Todaro, Michael P dan Stephen C. Smith. 2004. Pembangunan Ekonomi Di Dunia

Ketiga. Ahli bahasa Drs. Haris Munandar MA. Edisi ke delapan. Jakarta: PT.

Erlangga.

Todaro, MP. 2006. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Todaro, Michael P dan Stephen C. Smith. 2010. Pembangunan Ekonomi. Jakarta.

Erlangga.

Utomo, Yuni Prihadi. 2012. Buku praktek Komputer Statistik II. Surakarta.

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Winarno, Wing Wahyu. 2007. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

Eviews. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Wicaksana, D. T. (2018). Analisis Ketimpangan Distribusi Pendapatan

Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2011-2015, 1–16.

Wijayato, A. T. (2016). Analisis Keterkaitan Pertumbuhan Ekonomi,

Ketimpangan Pendapatan Dan Kemiskinan Di Provinsi Sulawesi Utara

Tahun 2000 – 2010, 16(2), 418–428.

Yenni D.S & Ingra S. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruh

Ketimpangan Distribusi Pendapatan di Pulau Jawa. Menara Ekonomi, No.

2016/04,ISSN 407-8565.

Yosi Eka Putri, S. A. & H. A. (n.d.). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan di indonesia.