ketetapan musyawarah nasional lembaga...

25
Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PESTA PADUAN SUARA GEREJANI KATOLIK NASIONAL NOMOR: I/ML-LP3K/VII/2019 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PESTA PADUAN SUARA GEREJANI KATOLIK NASIONAL NOMOR: III/MLB-LP3KN/VI/2017 TENTANG STATUTA LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PESTA PADUAN SUARA GEREJANI KATOLIK NASIONAL DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHAKUASA PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PESTA PADUAN SUARA GEREJANI KATOLIK NASIONAL TAHUN 2019, Menimbang : a. Bahwa Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional mutlak memerlukan tata kelola yang baik; b. Bahwa demi tata kelola Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik tersebut dipandang perlu keputusan tentang Statuta Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik.

Upload: others

Post on 04-Mar-2020

21 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PESTA

PADUAN SUARA GEREJANI KATOLIK NASIONAL NOMOR: I/ML-LP3K/VII/2019

TENTANG

PERUBAHAN KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PESTA PADUAN SUARA GEREJANI

KATOLIK NASIONAL NOMOR: III/MLB-LP3KN/VI/2017 TENTANG STATUTA LEMBAGA PEMBINAAN DAN

PENGEMBANGAN PESTA PADUAN SUARA GEREJANI KATOLIK NASIONAL

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHAKUASA

PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PESTA PADUAN SUARA

GEREJANI KATOLIK NASIONAL TAHUN 2019,

Menimbang : a. Bahwa Lembaga Pembinaan dan Pengembangan

Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional

mutlak memerlukan tata kelola yang baik;

b. Bahwa demi tata kelola Lembaga Pembinaan dan

Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik

tersebut dipandang perlu keputusan tentang Statuta

Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta

Paduan Suara Gerejani Katolik.

Page 2: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

Mengingat : a. Peraturan Menteri Agama Nomor 35 Tahun 2016

Tentang Lembaga Pembinaan dan Pengembangan

Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik;

b. Surat Keputusan Dirjen Bimbingan Masyarakat

Katolik Nomor 1446 Tahun 2017 Tentang Sosialisasi

dan Pembentukan Lembaga Pembinaan dan

Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik

di Jakarta.

Memperhatikan : a. Tujuan Musyawarah Nasional Lembaga Pembinaan

dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani

Katolik Nasional Tahun 2019.

b. Hasil Sidang Pleno Musyawarah Nasional Lembaga

Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara

Gerejani Katolik Nasional.

MENETAPKAN

Menetapkan : KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL

PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBINAAN DAN

PENGEMBANGAN PESTA PADUAN SUARA

GEREJANI KATOLIK NASIONAL TENTANG

PERUBAHAN KEPUTUSAN MUSYAWARAH

NASIONAL LUAR BIASA PEMBENTUKAN LEMBAGA

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PESTA

PADUAN SUARA GEREJANI KATOLIK NASIONAL

NOMOR: III/MLB-LP3KN/VI/2017 TENTANG

STATUTA LEMBAGA PEMBINAAN DAN

PENGEMBANGAN PESTA PADUAN SUARA

GEREJANI KATOLIK NASIONAL;

Pertama : Menetapkan Perubahan Keputusan Musyawarah

Nasional Luar Biasa Pembentukan Lembaga

Pembinaan Dan Pengembangan Pesta Paduan Suara

Gerejani Katolik Nasional Nomor: III/MLB-

LP3KN/VI/2017 Tentang Statuta Lembaga

Pembinaan Dan Pengembangan Pesta Paduan Suara

Gerejani Katolik Nasional;

Page 3: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

Kedua : Statuta sebagai ketetapan keputusan Musyawarah

Nasional Lembaga Pembinaan dan Pengembangan

Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional ini

menjadi pedoman untuk pengelolaan semua

Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta

Paduan Suara Gerejani Katolik baik pada tingkat

nasional maupun pada tingkat daerah;

Ketiga : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 13 Juli 2019

Pukul : 19.00 WIB

PIMPINAN SIDANG

Ketua, Sekretaris,

Adrianus Meliala Toni H.F. Pardosi

Page 4: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

LAMPIRAN KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PESTA

PADUAN SUARA GEREJANI KATOLIK NASIONAL NOMOR: I/ML-LP3K/VII/2019

TENTANG

PERUBAHAN KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PESTA PADUAN SUARA GEREJANI

KATOLIK NASIONAL NOMOR: III/MLB-LP3KN/VI/2017 TENTANG STATUTA LEMBAGA PEMBINAAN DAN

PENGEMBANGAN PESTA PADUAN SUARA GEREJANI KATOLIK NASIONAL

PEMBUKAAN

Bahwa Gereja Katolik merupakan Lembaga Agama yang diakui secara

resmi oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia dari aslinya memiliki

kebebasan dalam mengembangkan kehidupan keagamaan masyarakat

Katolik berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia, dan sejalan dengan itu diberi kesempatan untuk

menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan aktivitas kehidupan

beragama melalui Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan

Suara Gerejani Katolik Nasional.

Aktivitas kehidupan beragama itu sangat kaya dan menjadi bagian dari

interaksi sosial kehidupan beragama di tengah-tengah masyarakat bangsa

Indonesia demi memupuk kebersamaan dan kerukunan hidup beragama

dalam kemajemukan bangsa. Aktivitas itu terdiri dari tradisi, kebiasaan dan

ekspresi kehidupan beragama Katolik, antara lain musik dan nyanyian

liturgi yang dalam lingkungan Gereja Katolik telah berkembang berabad-

abad, berakar dari budaya bangsa-bangsa yang dirumuskan dalam bentuk

sajak, mazmur, nyanyian rohani, dan kidung pujian1. Perkembangan musik

dan nyanyian Liturgi mencapai puncaknya ketika didukung Paus dan para

Uskup serta komponis-komponis besar dalam sejarah, dan diakui mewarnai

perkembangan seni musik universal.

1 Lih. I Raj. 4:32; Kel. 15:2; I Taw. 16:9; Yes,12:5; Mzm. 7:18; 47:7; 95:2; 98:4; bdk. Kis,

16:25; Kol. 3:16; Mat. 11:17; Mrk. 14:26;

Page 5: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

Tradisi musik dan nyanyian liturgi dimaksud merupakan kekayaan

Gereja Katolik Universal yang tinggi nilainya, terutama karena nyanyian-

nyanyian kudus dapat mengungkapkan doa dan pujian secara lebih

semarak, memupuk kesatuan umat, dan memperkaya upacara kudus

dengan kemeriahan yang lebih agung, sehingga merupakan bagian mutlak

dan integral dari perayaan Liturgi Suci.

Gereja Katolik mengakui, memelihara dan berusaha mengembangkan

semua bentuk kesenian sejati dan memasukkannya ke dalam Ibadat

Ilahi2 dan mengajak para seniman agar hendaknya diresapi semangat

Kristiani dan merasa diri terpanggil untuk mengolah musik suci dan

menambah perbendaharaannya, serta lagu-lagu yang benar-benar

menampilkan ciri musik suci untuk dinyanyikan oleh paduan suara dalam

perayaan-perayaan Liturgi3.

Pelestarian dan pengembangan musik dan nyanyian liturgi perlu

diarahkan bagi pembinaan iman umat untuk menjadikan kehidupan

bersama sungguh-sungguh sebagai perwujudan Liturgi yang hidup dalam

kesemarakannya didasari penghayatan nilai-nilai Kristiani dan panggilan

kerasulan secara luas, agar Warta Ilahi tentang keselamatan dan cinta

kasih dikenal dan diterima serta semakin menjangkau semua orang dari

segala zaman di seluruh dunia dengan cara yang menggembirakan4.

Musik dan nyanyian liturgi Gereja perlu dilestarikan dan

dikembangkan pula dalam semangat inkulturatif sesuai kekayaan

khasanah budaya lokal dengan melibatkan dan memberdayakan secara

luas dan terorganisir segenap potensi umat dalam keberagamaannya,

sehingga menjadikannya sebagai perwujudan iman secara lebih nyata.

Sejalan dengan pengembangan liturgi perlu ditingkatkan pula

kecintaan kepada Kitab Suci seperti ditunjukkan oleh tradisi luhur ritus

Timur maupun Barat, sebab dari Kitab Suci-lah dikutip bacaan-bacaan

serta mazmur-mazmur yang dinyanyikan dan karena ilham dan jiwa Kitab

Suci-lah dilambungkan permohanan, doa-doa dan madah-madah

Liturgi5.

Harapan untuk mengembangkan musik dan nyanyian liturgi yang

didukung dengan kecintaan kepada Kitab Suci, perlu diwujudkan

melalui program PESPARANI dan kegiatan utama lainnya yang

2 Lih. Konsitusi tentang Liturgi Suci, Artikel 112-114. 3 Lih. Konstitusi tentang Liturgi Suci, Artikel 116, 118, 119, 121. 4 Bdk. Dekrit tentang Kerasulan Suci, Artikel 2-3; KHK. 204, 208-214, 228. 5 Lih. Konstitusi Tentang Liturgi Suci, Artikel 24.

Page 6: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

tanggungjawab pengelolaannya diemban oleh Lembaga Pembinaan dan

Pengembangan PESPARANI Katolik Nasional (LP3KN), sebagai wadah yang

melembaga dan berasal dari masyarakat Katolik dalam kerjasama dengan

Pemerintah (dalam hal ini Kementerian Agama Republik Indonesia),

Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota,

Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Keuskupan- Keuskupan di

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kehadiran lembaga ini

dipandang perlu untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat

Gereja Katolik Indonesia.

BAB I

NAMA, ASAS, PRINSIP, DAN SIFAT

Pasal 1

Nama

Nama lembaga ini adalah Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta

Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) Katolik disingkat LP3K.

Pasal 2

Asas

Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani

(PESPARANI) Katolik berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pasal 3

Prinsip

Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani

(PESPARANI) Katolik berpegang pada:

a. Prinsip Misioner yaitu prinsip yang menekankan tentang pewartaan,

karya kerasulan, dan tugas perutusan serta pelayanan iman demi

pengembangan kehidupan beragama masyarakat Katolik;

b. Prinsip Partisipatif yaitu prinsip yang menekankan keterlibatan, peran

aktif dan kerja sama yang baik di antara seluruh komponen umat

maupun dengan pimpinan Gereja Katolik, Pemerintah serta masyarakat;

c. Prinsip Inkulturatif yaitu prinsip yang menekankan pengembangan

khasanah kekayaan seni budaya daerah dalam Liturgi Gereja Katolik;

Page 7: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

d. Prinsip Pemberdayaan yaitu prinsip yang menekankan penggalian dan

penguatan potensi diri umat untuk terlibat secara proaktif dalam

kehidupan menggereja dan bermasyarakat;

e. Prinsip Subsidiaritas yaitu prinsip yang menekankan penghargaan tiap

subyek sesuai tingkatan dan potensi masing-masing dalam mengelola

secara mandiri berbagai aktivitas, demi menjamin pengembangan

tatanan kehidupan bersama secara sehat dan wajar;

f. Prinsip Solidaritas yaitu saling bahu membahu didasari pada rasa empati

dan kebersamaan;

g. Prinsip Efisiensi yaitu prinsip yang menekankan pemanfaatan biaya,

waktu dan tenaga yang seminimum mungkin tetapi yang memberi hasil

atau output semaksimal mungkin;

h. Prinsip Efektivitas yaitu prinsip yang menekankan pencapaian tujuan

yang ditetapkan, baik itu dalam bentuk target, sasaran jangka panjang

maupun sasaran jangka pendek sesuai visi, misi, kebijakan dan program

yang ditetapkan;

i. Prinsip Demokratis yaitu prinsip yang menekankan penghargaan

terhadap hak dan keterlibatan segenap perwakilan, elemen atau individu

untuk bersuara dan terlibat dalam pengambilan keputusan sejak tahap

perumusan, implementasi hingga evaluasi;

j. Prinsip Transparansi yaitu prinsip yang menekankan adanya

keterbukaan informasi dalam penentuan kebijakan, pengelolaan

kegiatan, khususnya keuangan, serta terbukanya peluang adanya audit

oleh lembaga yang independen; dan

k. Prinsip Akuntabilitas yaitu prinsip yang menekankan bahwa segala

kebijakan dan aktivitas harus dapat dipertanggungjawabkan secara

profesional kepada segenap pemangku kepentingan (stake holders) terkait

maupun kepada publik.

Pasal 4

Sifat

Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani

(PESPARANI) Katolik bersifat kegerejaan.

Page 8: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

BAB II

VISI, MISI, MAKSUD, DAN TUJUAN

Pasal 5

Visi

Terwujudnya Aktivitas Menggereja, Seni Budaya Gerejani yang hidup dalam

Kehidupan Menggereja, Bermasyarakat dan Bernegara.

Pasal 6

Misi

(1) Menggali, mengembangkan, dan melestarikan kekayaan seni budaya

gerejani beserta kandungan nilai-nilai spiritualitasnya dalam perpaduan

dengan kekayaan seni budaya lokal, sebagai bagian dari kekayaan iman

yang perlu terus diwarisi dan dikembangkan Gereja;

(2) Menggiatkan partisipasi umat dalam menyemarakkan seni budaya dan

Liturgi Gereja yang bertumpu pada warisan tradisi budaya gerejani dan

Musik Liturgi dan pengembangan Liturgi yang bersifat inkulturatif;

(3) Menggiatkan kecintaan umat terhadap Kitab Suci dan Tradisi Gereja

dalam rangka meningkatkan pemahaman dan pengamalan terhadap

ajaran resmi sebagai penuntun hidup;

(4) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat dalam kehidupan

menggereja dan bermasyarakat dengan kesadaran baru akan pentingnya

mewujudkan kehidupan bersama yang sungguh-sungguh sebagai bentuk

liturgi yang hidup bagi kemuliaan Allah dan sebagai pemenuhan

tanggung jawab kerasulan Gereja dalam kehidupan bermasyarakat.

Pasal 7

Maksud

(1) Menyelenggarakan PESPARANI Katolik sebagai wujud kerja sama antara

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama RI, Pemerintah Provinsi,

Pemerintah Kabupaten/Kota, dengan Gereja, dalam hal ini KWI dan

Keuskupan-Keuskupan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

dalam rangka pembinaan iman masyarakat Katolik;

(2) Menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan dan peningkatan partisipasi

umat dalam rangka penguatan kehidupan menggereja dan perwujudan

panggilan kerasulan dalam kehidupan bermasyarakat dan menegara;

Page 9: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

(3) Menggali kekayaan seni budaya lokal bagi pengembangan seni budaya

dan liturgi yang inkulturatif Gereja Katolik Indonesia.

Pasal 8

Tujuan

(1) Menggali dan mendayagunakan kekayaan seni budaya daerah pada

khususnya dan seni budaya bangsa Indonesia pada umumnya sebagai

unsur inkulturasi dalam liturgi Gereja Katolik maupun sebagai sarana

pengembangan dan pelestarian seni budaya lokal maupun nasional;

(2) Memupuk kecintaan terhadap Kitab Suci di kalangan umat, khususnya

kaum muda, dalam memaknai nilai-nilai yang terkandung dalam Liturgi

dan panggilan hidup sebagai umat beriman dalam kehidupan menggereja

dan bermasyarakat;

(3) Menggerakkan, menguatkan dan meningkatkan potensi masyarakat

Katolik dalam mengungkapkan, mewartakan, melestarikan dan

mengembangkan nilai-nilai iman dan keagamaan serta seni dan budaya

yang dimiliki, dialami, diketahui dan dihayati untuk menyemarakkan

upacara-upacara liturgi dengan menggiatkan para penyanyi, penari serta

pewarta, baik secara perorangan maupun kelompok;

(4) Meningkatkan kualitas komunitas Gerejani, terutama dalam hal

persaudaraan, keharmonisan, persatuan dan kesatuan, kerja sama,

solidaritas dan semangat pengorbanan dari masyarakat Katolik, agar

dapat mewujudkan diri dan perannya dengan baik dalam kehidupan

menggereja dan bermasyarakat;

(5) Meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan budaya liturgi Gereja Katolik

Universal sebagai bagian dari kebanggaan iman dan warisan luhur yang

perlu dilestarikan dalam menyemarakkan kehidupan menggereja dan

mendukung pengembangan nilai-nilai peradaban dalam hidup

bermasyarakat.

BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI

Pasal 9

Kedudukan

(1) Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani

(PESPARANI) Katolik berkedudukan di Ibu Kota Negara;

Page 10: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

(2) Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani

(PESPARANI) Katolik tidak mensubordinasi Lembaga Pembinaan dan

Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) Katolik

Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota melainkan dalam hubungan

koordinatif.

Pasal 10

Tugas dan Fungsi

(1) LP3KN mempunyai tugas menyelenggarakan PESPARANI Nasional dan

membina LP3K Daerah;

(2) LP3KN menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan visi, misi dan ketentuan pelaksanaan pengembangan

serta peningkatan kualitas musik Gerejani dan paduan suara

Gerejani;

b. Pelayanan dan bimbingan kepada LP3K Daerah di bidang musik

gerejani, lomba cipta lagu Gerejani, kursus/penataran, pembinaan

musisi liturgis, dirigen dan paduan suara Gerejani;

c. Penerapan musik dan lagu-lagu gerejani sebagai sarana untuk

memuji Tuhan dan memupuk rasa persaudaraan sebagai ungkapan

kesetiaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;

d. Pengkoordinasian, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan

pengawasan program;

e. Pelaksanaan hubungan dengan Pemerintah, Pemerintah Daerah,

lembaga Gereja dan instansi lainnya;

f. Penyelenggaraan administrasi dan informasi;

g. Mengkoordinasikan segenap kegiatan kelembagaan dengan

berpedoman pada Statuta, Keputusan Musyawarah Nasional dan

Rapat Pimpinan LP3K dan Rapat Kerja LP3KN;

h. Mengoordinasikan penyelenggarakan PESPARANI Katolik Nasional

dengan menjalin komunikasi dan kerja sama dengan Pemerintah,

Pemerintah Daerah, KWI, Keuskupan-keuskupan dan pihak-pihak

lain yang berkepentingan;

i. Menyelenggarakan berbagai bentuk kegiatan dalam mendukung

pemberdayaan dan peningkatan partisipasi umat di bidang seni

budaya gerejani dan peningkatan pemahaman mengenai Kitab Suci;

j. Mendorong upaya pengembangan kekayaan seni budaya dalam

rangka memperkaya khasanah seni budaya gerejani;

k. Menyelenggarakan Musyawarah Nasional dan Rapat Pimpinan

Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik dalam

Page 11: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

rangka mengevaluasi dan memantapkan pelaksanaan kegiatan

Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik; dan

l. Menjalin komunikasi dan kerja sama yang sinergis dengan berbagai

lembaga terkait dalam rangka pelaksanaan segenap kegiatan LP3KN.

BAB IV

KEORGANISASIAN

Pasal 11

Pembentukan

(1) Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani

(PESPARANI) Katolik Nasional dibentuk oleh masyarakat Katolik

(Otoritas Gereja Katolik) dan disahkan oleh Menteri Agama;

(2) Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani

(PESPARANI) Katolik Daerah Provinsi dibentuk oleh oleh masyarakat

Katolik (Otoritas Gereja Katolik setempat) dan disahkan oleh

Gubernur;

(3) Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani

(PESPARANI) Katolik Daerah Kabupaten/Kota dibentuk oleh

masyarakat Katolik (Otoritas Gereja Katolik setempat) dan disahkan

Bupati/Walikota.

Pasal 12

Struktur

(1) Struktur Kelembagaan LP3KN didasarkan pada Peraturan Menteri Agama

Nomor 35 Tahun 2016 terdiri dari:

a. Pengarah;

b. Penasihat;

c. Ketua Umum;

d. Ketua I;

e. Ketua II;

f. Ketua III;

g. Sekretaris Umum;

h. Sekretaris I;

i. Sekretaris II;

j. Sekretaris III;

k. Bendahara Umum;

l. Bendahara I;

Page 12: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

m. Bendahara II;

n. Bendahara III;

o. Bidang-bidang terdiri dari:

1) Bidang Penyelenggara;

2) Bidang Hubungan Masyarakat;

3) Bidang Lomba Cipta Lagu-Lagu Gerejani;

4) Bidang Pendidikan/Kursus/Pelatihan Musik dan lagu Gerejani;

5) Bidang Penelitian dan Pengembangan;

6) Bidang Pendanaan; dan

7) Bidang Verifikasi dan Pengawasan.

(2) Pengarah terdiri dari Menteri Agama RI, Ketua KWI, tokoh masyarakat

Katolik tertentu yang dipandang dapat memberikan arahan terhadap

organisasi LP3KN dan seluruh pengurus LP3KN demi tercapainya visi,

misi, tujuan dan sasaran organisasi LP3KN. Pengarah mempunyai tugas

memberikan arahan terhadap organisasi LP3KN dan seluruh pengurus

LP3K demi tercapainya visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi LP3KN;

(3) Penasihat terdiri dari tokoh umat Katolik dan atau tokoh lintas agama

yang dipandang dapat memberi nasihat/pertimbangan dalam rangka

mewujudkan visi dan misi LP3KN. Penasihat mempunyai tugas memberi

petunjuk dan nasihat bagi pengurus untuk pencapaian tujuan dan

kinerja organisasi, baik diminta atau tidak diminta;

(4) Ketua Umum yaitu warga Gereja Katolik yang berkepribadian baik serta

dinilai mampu dan terpercaya dalam mengemban kerja sama antara

Pemerintah dan Gereja serta berbagai pihak lain dan mampu mengemban

tanggung jawab kepemimpinan dalam rangka mewujudkan visi dan misi

LP3K. Ketua Umum mempunyai tugas memimpin organisasi LP3KN,

mengusulkan pembentukan kepanitiaan, dan menggerakkan semua

potensi organisasi dan lembaga keagamaan Katolik serta masyarakat

Katolik untuk terselenggaranya PESPARANI Katolik;

(5) Ketua I adalah warga Gereja Katolik yang berkepribadian baik serta

dinilai mampu dan terpercaya dalam membantu Ketua Umum sesuai

penugasan dan bidang koordinasi masing-masing dalam rangka

mewujudkan visi dan misi LP3KN. Ketua I mempunyai tugas membantu

Ketua Umum dalam hal mengoordinasikan pelaksanaan tugas Bidang

Penyelenggara, Bidang Hubungan Masyarakat dan menjalin hubungan

kerja sama dengan instansi/lembaga terkait dengan pelaksanaan

tugasnya;

(6) Ketua II adalah warga Gereja Katolik yang berkepribadian baik serta

dinilai mampu dan terpercaya dalam membantu Ketua Umum sesuai

penugasan dan bidang koordinasi masing-masing dalam rangka

mewujudkan visi dan misi LP3KN. Ketua II mempunyai tugas membantu

Ketua Umum dalam hal mengoordinasikan pelaksanaan tugas Bidang

Page 13: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

Lomba Cipta Lagu-Lagu Gerejani, Bidang Penelitian dan Pengembangan,

Bidang Pendidikan/Kursus/Pelatihan Musik dan Lagu Gerejani, dan

menjalin hubungan kerja sama dengan instansi/lembaga terkait dengan

pelaksanaan tugasnya;

(7) Ketua III adalah warga Gereja Katolik yang berkepribadian baik serta

dinilai mampu dan terpercaya dalam membantu Ketua Umum sesuai

penugasan dan bidang koordinasi masing-masing dalam rangka

mewujudkan visi dan misi LP3KN. Ketua III mempunyai tugas membantu

Ketua Umum dalam hal mengoordinasikan pelaksanaan tugas Bidang

Pendanaan, Bidang Verifikasi dan Pengawasan dan menjalin hubungan

kerja sama dengan instansi/lembaga terkait dengan pelaksanaan

tugasnya;

(8) Sekretaris Umum adalah warga Gereja Katolik, berkepribadian baik serta

dinilai mampu dan terpercaya dalam mengemban tugas dan tanggung

jawab konseptual/administratif dalam rangka mewujudkan visi dan misi

LP3KN. Sekretaris Umum mempunyai tugas membantu Ketua Umum

dalam melaksanakan tugas, memimpin sekretariat LP3KN,

mengoordinasikan bidang-bidang ketatausahaan, melaksanakan

pengawasan di bidang administrasi, dan menjalin hubungan kerja sama

dengan instansi/lembaga terkait dengan pelaksanaan tugasnya.

(9) Sekretaris I adalah warga Gereja Katolik yang berkepribadian baik serta

dinilai mampu dan terpercaya dalam membantu Sekretaris Umum sesuai

pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka

mewujudkan visi dan misi LP3KN. Sekretaris I mempunyai tugas

membantu Sekretaris Umum dalam melaksanakan tugas, melaksanakan

ketatausahaan (surat-menyurat) dan kearsipan, mempersiapkan rapat

serta notulen/resume rapat, menyelenggarakan tugas kesekretariatan,

mendukung fasilitas/administratif Bidang Penyelenggara, dan

mendukung fasilitas/administratif Kehumasan;

(10) Sekretaris II adalah warga Gereja Katolik yang berkepribadian baik serta

dinilai mampu dan terpercaya dalam membantu Sekretaris Umum sesuai

pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka

mewujudkan visi dan misi LP3KN. Sekretaris II mempunyai tugas

membantu Sekretaris Umum dalam melaksanakan tugas, mendukung

fasilitas/administratif mendukung fasilitas/administratif Bidang Lomba,

Bidang Pendidikan/Kursus/Pelatihan Musik dan Lagu Gerejani, dan

Bidang Penelitian dan Pengembangan;

(11) Sekretaris III adalah warga Gereja Katolik yang berkepribadian baik serta

dinilai mampu dan terpercaya dalam membantu Sekretaris Umum sesuai

pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka

mewujudkan visi dan misi LP3KN. Sekretaris III mempunyai tugas

membantu Sekretaris Umum dalam melaksanakan tugas, mendukung

Page 14: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

fasilitas/administratif Bidang Pendanaan, dan mendukung

fasilitas/administratif Bidang Verifikasi dan Pengawasan;

(12) Bendahara Umum adalah warga Gereja Katolik yang berkepribadian baik

serta dinilai mampu dan terpercaya dalam mengelola keuangan secara

bertanggung jawab dalam rangka mewujudkan visi dan misi LP3KN.

Bendahara Umum mempunyai tugas bertanggung jawab atas penerimaan

dan pengeluaran dana, melakukan pembayaran atas pengeluaran dana,

dan menyusun laporan pertanggungjawaban penerimaan dan

pengeluaran dana.

(13) Bendahara I adalah warga Gereja Katolik yang berkepribadian baik serta

dinilai mampu dan terpercaya dalam membantu Bendahara Umum

sesuai pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam

rangka mewujudkan visi dan misi LP3KN. Bendahara I mempunyai tugas

membantu bendahara umum dalam hal melakukan pencatatan dan

pembukuan seluruh penerimaan dan pengeluaran dana yang berkaitan

dengan operasional organisasi LP3KN, dan melakukan pencatatan dan

pembukuan seluruh penerimaan dan pengeluaran dana yang berkaitan

dengan kegiatan Ketua I;

(14) Bendahara II adalah warga Gereja Katolik yang berkepribadian baik serta

dinilai mampu dan terpercaya dalam membantu Bendahara Umum

sesuai pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam

rangka mewujudkan visi dan misi LP3KN. Bendahara II mempunyai tugas

membantu Bendahara Umum dalam melaksanakan tugas, dan

melakukan pencatatan dan pembukuan penerimaan dan pengeluaran

dana yang berkaitan aktivitas Ketua II;

(15) Bendahara III adalah warga Gereja Katolik yang berkepribadian baik serta

dinilai mampu dan terpercaya dalam membantu Bendahara Umum

sesuai pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam

rangka mewujudkan visi dan misi LP3KN. Bendahara III mempunyai

tugas membantu Bendahara Umum dalam melaksanakan tugas, dan

melakukan pencatatan dan pembukuan penerimaan dan pengeluaran

dana yang berkaitan aktivitas Ketua III;

(16) Ketua Bidang Penyelenggara adalah warga Gereja Katolik yang

berkepribadian baik serta dinilai mampu dan terpercaya dalam

mengemban tugas dan tanggung jawab sesuai bidangnya dalam rangka

mewujudkan visi dan misi LP3KN. Ketua Bidang Penyelenggara

mempunyai tugas:

a. menyusun petunjuk teknis pelaksanaan PESPARANI Katolik;

b. menyelenggarakan festival PESPARANI Katolik;

c. bekerja sama dengan panitia penyelenggara PESPARANI Katolik;

d. menyusun program kerja penyelenggara;

Page 15: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

e. merencanakan jenis dan bentuk kegiatan PESPARANI Katolik baik

persiapan maupun penyelenggaraan;

f. mempersiapkan dan melaksanakan Musyawarah Nasional;

g. menghadiri dan memantau pelaksanaan Musyawarah Daerah;

h. mempersiapkan dan melaksanakan Rapat Pimpinan Nasional;

i. mempersiapkan dan melaksanakan seminar dan lokakarya

PESPARANI Katolik; dan

j. mempersiapkan dan melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional.

(17) Ketua Bidang Lomba Cipta Lagu-lagu Gerejani adalah warga Gereja

Katolik yang berkepribadian baik serta dinilai mampu dan terpercaya

dalam mengemban tugas dan tanggung jawab sesuai bidangnya dalam

rangka mewujudkan visi dan misi LP3KN. Ketua Bidang Lomba Cipta

Lagu-lagu Gerejani mempunyai tugas:

a. memotivasi umat dan komponis Katolik untuk menciptakan lagu-lagu

liturgi gerejani untuk berbagai jenis nuansa musik gerajani (klasik,

lokal/daerah dan lain-lain);

b. menentukan dan menetapkan dewan juri;

c. melaksanakan sertifikasi/kriteria juri dalam kerja sama dengan

lembaga musik gerejani;

d. melayani permintaan LP3K Daerah yang membutuhkan pembinaan

dan juri pada PESPARANI Katolik Daerah;

e. mendokumentasikan lagu-lagu gerejani sesuai dengan kaidah-kaidah

liturgi Gereja Katolik untuk berbagai keperluan Gereja;

f. menentukan dan menetapkan lagu wajib dan lagu pilihan setiap

penyelenggaraan PESPARANI Katolik;

g. mengembangkan kerja sama dengan paduan-paduan suara Gereja,

dirigen, musisi dan komponis Katolik; dan

h. menetapkan dewan penilai sayembara/lomba cipta lagu-lagu gerejani.

(18) Ketua Bidang Pendidikan/Kursus/Pelatihan Musik dan Lagu Gerejani

adalah warga Gereja Katolik yang berkepribadian baik serta dinilai

mampu dan terpercaya dalam mengemban tugas dan tanggung jawab

sesuai bidangnya dalam rangka mewujudkan visi dan misi LP3KN. Ketua

Bidang Pendidikan/Kursus/Pelatihan Musik dan Lagu Gerejani

mempunyai tugas:

a. mempersiapkan dan melaksanakan pendidikan/kursus/pelatihan

musik dan lagu Gerejani dalam kerja sama dengan lembaga musik

Gerejani;

b. membantu pembinaan paduan suara dan pemazmur gereja;

c. menata jadwal dan penyelenggaraan pembinaan paduan suara,

musisi dan dirigen; dan

d. menyediakan literatur musik dan sarana yang dibutuhkan.

Page 16: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

(19) Ketua Bidang Pendanaan adalah warga Gereja Katolik yang

berkepribadian baik serta dinilai mampu dan terpercaya dalam

mengemban tugas dan tanggung jawab sesuai bidangnya dalam rangka

mewujudkan visi dan misi LP3KN. Ketua Bidang Pendanaan mempunyai

tugas:

a. bertanggung jawab atas tersedianya dana dalam rangka pelaksanaan

program LP3KN, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;

b. menyusun langkah strategis pencarian dana;

c. mengusulkan pembentukan satuan tugas atau tim pengumpul dana;

dan

d. menggerakkan berbagai pihak yang dapat diharapkan dalam

mendukung pendanaan LP3KN.

(20) Ketua Bidang Verifikasi dan Pengawasan adalah warga Gereja Katolik

yang berkepribadian baik serta dinilai mampu dan terpercaya dalam

mengemban tugas dan tanggung jawab sesuai bidangnya dalam rangka

mewujudkan visi dan misi LP3KN. Ketua Bidang Verifikasi dan

Pengawasan mempunyai tugas:

a. memberikan petunjuk tentang tata cara pencatatan dan pembukuan

keuangan LP3KN;

b. mengadakan pemeriksaan dan audit dana yang masuk dan keluar

dengan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan; dan

c. menyusun laporan hasil pengawasan dan pemeriksaan keuangan.

(21) Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan adalah warga Gereja Katolik

yang berkepribadian baik serta dinilai mampu dan terpercaya dalam

mengemban tugas dan tanggung jawab sesuai bidangnya dalam rangka

mewujudkan visi dan misi LP3KN. Ketua Bidang Penelitian dan

Pengembangan mempunyai tugas:

a. menyusun proposal penelitian dalam rangka pengembangan

PESPARANI Katolik;

b. mengusulkan instansi Pemerintah/swasta dan perorangan untuk

menerima penghargaan atas partisipasinya bagi kemajuan

PESPARANI Katolik;

c. menyusun instrumen, metodologi dan bahan-bahan penelitian;

d. melaksanakan penelitian yang bermanfaat bagi peningkatan dan

pengembangan PESPARANI Katolik; dan

e. mendokumentasikan dan mensosialisasikan/mempublikasikan hasil

penelitian.

(22) Ketua Bidang Hubungan Masyarakat adalah warga Gereja Katolik yang

berkepribadian baik serta dinilai mampu dan terpercaya dalam

mengemban tugas dan tanggung jawab sesuai bidangnya dalam rangka

mewujudkan visi dan misi LP3KN. Ketua Bidang Hubungan Masyarakat

mempunyai tugas:

Page 17: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

a. menyelenggarakan dan membina hubungan kerja sama dengan

lembaga-lembaga pemerintah dan swasta;

b. mempersiapkan bahan-bahan press-release, expose, brosur, booklet,

leaflet dalam rangka sosialisasi LP3KN;

c. mempersiapkan publikasi melalui media cetak dan elektronik;

d. menggalang pengerahan massa dalam setiap kegiatan LP3KN;

e. menggalang kerja sama dan partisipasi Gereja dan masyarakat

Katolik untuk menyukseskan kegiatan-kegiatan LP3KN; dan

f. melakukan advokasi terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut

LP3KN dengan pihak Pemerintah dan swasta.

(23) Struktur Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara

Gerejani Katolik pada tingkat daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota

menyesuaikan pada struktur LP3KN sesuai dengan tingkatannya.

Pasal 13

Kepengurusan

(1) Kepengurusan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan

Suara Gerejani (PESPARANI) Katolik Nasional disusun oleh Konferensi

Waligereja Indonesia dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Katolik untuk ditetapkan oleh Menteri Agama dalam masa bakti lima (5)

tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya

dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan

berturut-turut pada jabatan yang sama;

(2) Kepengurusan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan

Suara Gerejani (PESPARANI) Katolik Provinsi disusun oleh Keuskupan

setempat dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi untuk

ditetapkan oleh Gubernur dalam masa bakti lima (5) tahun dan dapat

diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya dengan ketentuan

tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut pada

jabatan yang sama;

(3) Kepengurusan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan

Suara Gerejani (PESPARANI) Katolik Kabupaten/Kota disusun oleh

otoritas pimpinan Gereja setempat untuk ditetapkan oleh

Bupati/Walikota dalam masa bakti lima (5) tahun dan dapat diangkat

kembali untuk masa jabatan berikutnya dengan ketentuan tidak boleh

lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut pada jabatan yang

sama;

(4) Apabila dalam periode kepengurusan ada pengurus yang mengundurkan

diri, meninggal dunia atau berhalangan tetap, dapat diangkat pengganti

antarwaktu.

Page 18: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

BAB V

MUSYAWARAH NASIONAL DAN RAPAT

Pasal 14

Musyawarah Nasional

(1) Musyawarah Nasional adalah forum tertinggi organisasi yang memiliki

tugas dan wewenang untuk:

a. Menetapkan/mengubah Statuta LP3K;

b. Mengevaluasi penyelenggaraan PESPARANI Katolik;

c. Menetapkan Rencana Kerja LP3K;

d. Menetapkan Pedoman Penyelenggaraan PESPARANI Katolik;

e. Mengusulkan tempat dan waktu penyelenggaraan PESPARANI

Katolik; dan

f. Menetapkan keputusan lain sesuai kedudukannya.

(2) Musyawarah Nasional dilaksanakan oleh LP3KN dengan membentuk

kepanitiaan, secepat-cepatnya 6 (enam) bulan atau selambat-lambatnya

1 tahun setelah PESPARANI Katolik Nasional dilaksanakan;

(3) Musyawarah Nasional dihadiri oleh:

a. Peserta:

1) Utusan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik;

2) Utusan KWI;

3) Utusan LP3KD Provinsi;

4) Utusan Keuskupan;

5) Kepala Bidang/Pembimbing Masyarakat Katolik;

6) Utusan Pengurus LP3KN;

b. Peninjau (terdiri dari Penasihat dan mereka yang diundang).

(4) Pimpinan Musyawarah Nasional adalah Ketua Umum LP3KN;

(5) Hasil Musyawarah Nasional dirumuskan menjadi ketetapan Musyawarah

Nasional yang bersifat mengikat dan berlaku tetap sampai dengan adanya

perubahan terhadap ketetapan tersebut pada Musyawarah Nasional

berikutnya;

(6) Peserta Musyawarah Nasional memiliki hak bicara dan hak suara dengan

ketentuan satu utusan satu suara, sedangkan Peninjau hanya memiliki

hak bicara.

Page 19: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

PASAL 15

MUSYAWARAH DAERAH

(1) Musyawarah Daerah adalah forum tertinggi organisasi tingkat Provinsi

yang memiliki tugas dan wewenang untuk:

a. Mengevaluasi penyelenggaraan PESPARANI Katolik Tingkat Daerah;

b. Menetapkan Rencana Kerja LP3KD Provinsi dan Kabupaten/Kota di

wilayahnya;

c. Menetapkan Pedoman Penyelenggaraan PESPARANI Katolik Daerah;

d. Mengusulkan tempat dan waktu penyelenggaraan PESPARANI Katolik

Tingkat Daerah; dan

e. Menetapkan keputusan lain sesuai kedudukannya.

(2) Musyawarah Daerah dilaksanakan oleh LP3KD Provinsi dengan

membentuk kepanitianan, secepat-cepatnya 6 (enam) bulan atau

selambat-lambatnya 1 tahun setelah PESPARANI Katolik Daerah

dilaksanakan;

(3) Musyawarah Daerah dihadiri oleh:

a. Peserta:

1. Utusan LP3KD Provinsi;

2. Utusan LP3KD Kabupaten/Kota;

3. Utusan Keuskupan setempat;

4. Kepala Bidang/Pembimbing Masyarakat Katolik;

5. Utusan Pengurus LP3KN;

b. Peninjau (terdiri dari Penasihat LP3KD Provinsi dan mereka yang

diundang).

(4) Pimpinan Musyawarah Daerah adalah Ketua Umum LP3KD Provinsi;

(5) Hasil Musyawarah Daerah dirumuskan menjadi ketetapan Musyawarah

Daerah yang bersifat mengikat dan berlaku tetap sampai dengan

Musyawarah Daerah berikutnya;

(6) Peserta Musyawarah Daerah memiliki hak bicara dan hak suara dengan

ketentuan satu utusan satu suara, sedangkan Peninjau hanya memiliki

hak bicara.

PASAL 16

Kuorum

(1) Sidang-sidang dalam Musyawarah Nasional dan Musyawarah Daerah

dinyatakan kuorum dan dapat mengambil keputusan jika dihadiri

oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah utusan;

Page 20: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

(2) Apabila kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini tidak

terpenuhi maka sidang ditunda paling banyak dua kali dengan selang

waktu 30 menit;

(3) Apabila setelah dua kali penundaan kuorum sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) pasal ini tidak terpenuhi, maka sidang dapat

dilanjutkan dengan persetujuan 2/3 peserta musyawarah yang hadir

dan keputusan yang diambil dianggap sah.

Pasal 17

Tata Cara Pengambilan Keputusan

1. Pengambilan Keputusan membutuhkan kuorum sebagaimana

dimaksud pada pasal 16;

2. Pengambilan Keputusan dalam musyawarah diusahakan secara

mufakat atas dasar nilai-nilai kekatolikan;

3. Untuk hal-hal yang dipandang krusial, pengambilan keputusan dapat

dilakukan dengan pemungutan suara dan keputusan yang diambil

dinyatakan sah jika disetujui oleh 50+1 jumlah utusan yang hadir

memenuhi kuorum;

4. Pengambilan keputusan dapat pula dilakukan dengan pemungutan

suara (voting) berdasarkan suara terbanyak.

Pasal 18

Rapat Pimpinan Nasional

(1) Rapat pimpinan nasional dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali

selama periode kepengurusan LP3K selambat-lambatnya 3 tahun setelah

pengurus LP3K dilantik;

(2) Rapat pimpinan nasional dipimpin oleh Ketua Umum LP3KN;

(3) Rapat pimpinan Nasional dihadiri oleh:

a. Peserta terdiri dari:

1) Utusan pengurus LP3KN

2) Ketua Umum dan Sekretaris Umum LP3KD Provinsi

Dalam hal Ketua Umum dan Sekretaris Umum berhalangan, maka

Ketua Umum dapat menunjuk salah satu Ketua dan/atau salah satu

Sekretaris sebagai delegasi;

3) Utusan KWI;

4) Utusan Direktorat Jenderal Bimas Katolik

b. Peninjau, yaitu: mereka yang diundang oleh LP3KN jika dipandang

perlu.

Page 21: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

Pasal 19

Rapat Pengurus

(1) Rapat Pengurus adalah forum pengambil keputusan LP3K dibawah

Musyawarah Nasional dan Rapat Pimpinan sesuai tingkatannya;

(2) Rapat Pengurus bertugas dan berwenang untuk:

a. Menetapkan berbagai kebijakan berkaitan dengan penyelenggaraan

tugas dan wewenang pengurus;

b. Mengoordinasikan dan mengevaluasi secara berkala pelaksanaan

program kerja LP3K;

c. Mengevaluasi kinerja pengurus sesuai prinsip demokratis,

transparansi dan akuntabilitas; dan

d. Menetapkan keputusan lain sesuai kedudukannya.

(3) Rapat Pengurus dilaksanakan sekurang-kurangnya 3 bulan sekali;

(4) Rapat Pengurus dipimpin oleh Ketua Umum atau salah satu dari Ketua

yang ditunjuk oleh Ketua Umum didampingi Sekretaris Umum dan

Sekretaris I s.d. III.

BAB VI

KEUANGAN DAN ASET/KEKAYAAN

Pasal 20

Keuangan

(1) Biaya kegiatan LP3KN dapat bersumber dari APBN dan/atau usaha

lainnya dan/atau sumbangan lainnya yang tidak mengikat;

(2) Biaya kegiatan LP3KD dapat bersumber dari APBD dan/atau usaha

lainnya dan/atau sumbangan lainnya yang tidak mengikat;

(3) Pembiayaan dan seluruh aktivitas keuangan dilaporkan sesuai dengan

sistem pelaporan standar keuangan kepada semua pihak sumber

pendanaan pada tahun anggaran bersangkutan;

(4) Laporan akhir keuangan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta

Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) Katolik (LP3K) sesuai dengan masa

bakti kepengurusan;

(5) Minimal 2 (dua) bulan sesudah laporan akhir, pengurus wajib

memberikan pertanggungjawaban perbendaharaan kepada anggota

melalui rapat pengurus.

Page 22: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

Pasal 21

(1) Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan dilakukan sesuai prinsip

efisiensi, efektivitas, demokratis, transparansi dan akuntabilitas;

(2) Standar pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan diatur lebih

lanjut dalam ketentuan khusus yang disahkan dalam Musyawarah

dengan memperhatikan ketentuan yang disyaratkan pihak pemberi dana.

Pasal 22

Aset/Kekayaan

(1) Segala aset/kekayaan yang diperoleh didapatkan oleh dan dari pihak

manapun atas nama dan dalam rangka kegiatan LP3K merupakan milik

dan berada dalam kuasa penuh LP3K di bawah pengawasan Direktur

Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik;

(2) Aset/kekayaan dimaksud pada Pasal 22 ayat (1) dikelola dalam tanggung

jawab LP3K, dan dapat dialihkan kepemilikannya hanya atas persetujuan

tertulis Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik;

(3) Standar pengelolaan dan pertanggungjawaban aset/kekayaan diatur

lebih lanjut dalam ketentuan khusus yang disahkan dalam rapat kerja

dengan memperhatikan peraturan pengelolaan lembaga keagamaan;

(4) Khusus untuk semua aset/kekayaan dalam bentuk hasil karya cipta seni

di bidang liturgi, yang diperoleh dan didapatkan dari pihak manapun

untuk kepentingan dan atas nama LP3K sepenuhnya merupakan milik

dan berada dalam pengelolaan dan kuasa penuh otoritas Gereja Katolik.

BAB VII

MONITORING DAN EVALUASI

Pasal 23

(1) LP3K wajib melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja

kelembagaan dan pelaksaaan program kerja secara rutin/berkala dalam

rangka pengendalian kegiatan dan pertanggungjawaban kelembagaan

secara menyeluruh;

(2) Standar pelaksanaan monitoring dan evaluasi diatur lebih lanjut dalam

ketentuan khusus yang disahkan dalam rapat kerja.

Page 23: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

BAB VIII

PENYELENGGARAAN PESPARANI KATOLIK

Pasal 24

Pengertian

(1) Pesta Paduan Suara Gerejani yang selanjutnya disingkat PESPARANI

adalah suatu aktivitas seni budaya masyarakat Katolik dalam bentuk

pagelaran dan lomba Musik Liturgi dan nyanyian dengan tujuan

mengembangkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan

masyarakat Katolik terhadap ibadah/liturgi gerejani;

(2) PESPARANI adalah salah satu bentuk kegiatan kerohanian untuk

pengembangan iman yang sekaligus memperhatikan, menghargai dan

mendorong pengembangan seni budaya bernafaskan keagamaan,

sebagaimana dalam Gereja Katolik;

(3) PESPARANI merupakan Pesta Iman dalam bentuk ibadah syukur dan

puji-pujian kepada Allah;

(4) PESPARANI bukanlah ajang kompetisi dimana para peserta saling

menjatuhkan, melainkan terutama mengandung unsur perbandingan

mutu menyanyi lagu-lagu, menyanyi mazmur, membaca Kitab Suci,

penguasaan dan pewartaan isi Kitab Suci serta tradisi dan ajaran Iman

Katolik.

Pasal 25

Maksud

(1) Sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran beragama, kehidupan

iman dan takwa umat Katolik kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai

dengan Iman Katolik serta Pancasila dan UUD 1945 demi suksesnya

pembangunan Gereja dan bangsa Indonesia;

(2) Sebagai sarana pembinaan dan peningkatan kesatuan dan persatuan

serta kerja sama interen umat Katolik dan antarumat Katolik dan

masyarakat;

(3) Sebagai sarana ibadah bersama, baik dalam arti menyanyikan lagu rohani

dan mazmur maupun membacakan Kitab Suci, membawakan khotbah,

serta menampilkan tari-tarian yang liturgis.

Pasal 26

Tujuan

(1) Memuliakan Tuhan dengan menyanyikan mazmur dan madah pujian.

Page 24: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

(2) Menggali dan mendayagunakan kekayaan seni dan budaya daerah

sebagai unsur inkulturasi dalam Musik Liturgi;

(3) Menggerakkan, menguatkan dan meningkatkan potensi umat di seluruh

wilayah dalam menyemarakkan upacara liturgi;

(4) Meningkatkan persaudaraan, keharmonisan, persatuan dan kesatuan,

kerja sama, solidaritas dan semangat pengorbanan dari umat Katolik;

(5) Meningkatkan pengalaman, pengetahuan dan penghayatan iman Katolik

dan takwa kepada Tuhan;

(6) Memperkuat upaya katekese umat;

(7) Melestarikan dan mengembangkan Musik Liturgi Gereja Katolik Universal.

Pasal 27

Waktu dan Tempat Penyelenggaraan

1). Waktu dan tempat penyelenggaraan Pesparani Nasional ditentukan oleh

musyawarah nasional dan ditetapkan oleh Menteri Agama setelah

dikonsultasikan dan mendapat persetujuan oleh otoritas gereja Katolik;

2). PESPARANI Nasional diselenggarakan secara berkala setiap tiga tahun.

Pasal 28

Kepanitiaan

(1) Panitia Pelaksana PESPARANI Katolik Nasional dibentuk oleh LP3KN dan

disahkan oleh Menteri Agama;

(2) Pengajuan pengesahan kepanitiaan dilakukan selambat-lambatnya 18

(delapan belas) bulan sebelum penyelenggaraan PESPARANI Katolik

Nasional;

(3) Panitia melaksanakan PESPARANI Katolik Nasional sesuai dengan

pedoman pelaksanaan PESPARANI Katolik;

(4) Panitia wajib mempertanggungjawabkan hasil penyelenggaraan

PESPARANI Katolik Nasional paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah

pelaksanaan.

Page 25: KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL LEMBAGA ...pesparani.or.id/wp-content/uploads/2019/12/STATUTA-LP3K.pdfSekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN Kedua : Statuta sebagai

Sekretaris Umum LP3Kn Ketua Panitia Munas Sekretaris I LP3KN

BAB IX

PENUTUP

Pasal 29

(1) Hal-hal yang sudah ditetapkan dan tidak bertentangan dengan Statuta

ini tetap berlaku hingga diadakan penyesuaian sesuai ketentuan dalam

Statuta ini;

(2) Statuta ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 13 Juli 2019 Pukul : 21.00 WIB

PIMPINAN SIDANG

Ketua, Sekretaris,

Adrianus Meliala Toni H.F. Pardosi