keterpaduan pasar(imc)
DESCRIPTION
marketingTRANSCRIPT
MENGHITUNG KETERPADUAN PASAR (IMC) KOMODITI BAWANG MERAHDiajukan untuk memenuhi nilai mata kuliah PEMASARAN AGRIBISNIS
Disusun oleh :Agribisnis AKelompok 2Dima Damayanti K.150610110014Runengsih150610110009M. Dasrul W150610110036M. Reza Prasetya150610110038Ramadianto150610110013
PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS PADJADJARAN2012
PEMASARAN AGRIBISNISPage i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami tujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemasaran Agribisnis.Makalah ini dapat terselesaikan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada dosen pembimbing kami yang telah memberikan dorongan ilmu dan moral kepada kami dan rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu, mendukung, dan memberikan doanya.Kami pun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami butuhkan untuk perbaikan penyusunan makalah kami yang akan datang. Akhir kata, penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Jatinangor, Desember 2012
Penyusun
ANALISIS & PEMBAHASAN
A. Metode Analisis1. Koefisien Timmers Index of Market Connection Indeks ini dikembangkan oleh Timmer (1987) untuk mengukur integrasi pasar jangka pendek dan jangka panjang. Metode ini menyimpulkan bahwa struktur pasar terdiri dari satu pasar utama dan beberapa pasar sekunder. Pasar utama mengendalikan pembentukan harga sedangkan pasar sekunder merespon pada kondisi di pasar utama. Untuk menghitung koefisien Timmers index of market connection atau biasa disebut dengan index of market connection (IMC) digunakan persamaan: Pft = a + (1+b)Pft-1 + c (Prt-Prt-1) + (d-b)Prt-1 + eXt-1 + ut (3) Dimana: Pft : Harga pada pasar sekunder (farmer) Prt : Logaritma harga pada pasar primer (acuan=tingkat konsumen) X : Faktor musim atau faktor lain t : waktu untuk memudahkan pendugaan koefisien parameter, maka persamaan (3) ditransformasi menjadi: Pft = 0 + 1Pft-1 + 2 (Prt-Prt-1) + 3Prt-1 + 4Xt-1 + ut (4) Dimana: 1 : (1 + b) 2 : c 3 : (d - b) 4 : e Index of market connection (IMC) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (5) Karena 1 = 1 + b, dan 3 = (d - b), maka persamaan (5) menjadi
Index of market connection merupakan merupakan indeks yang dibatasi sebagai nisbah koefisien pasar sekunder periode sebelumnya (t-1) terhadap pasar primer (acuan) periode sebelumnya (Timmer dalam Heytens, 1986). Suatu pasar disebut terintegrasi dalam jangka pendek, jika b=-1 dan IMC= 0. Jika pasar tidak terintegrasi pada jangka pendek nilai IMC= (nilai d dan b sama). Apabila IMC1 maka, pasar acuan tidak ada. Integrasi jangka panjang ditunjukkan oleh koefisien c (2), yakni jika nilai c (2) sama dengan 1 maka terjadi integrasi dalam jangka panjang (harga dari pasar acuan ditransmisikan secara proporsional kepada pasar sekunder).
2. SPSS 16Kami menggunakan software SPSS versi 16.0 dalam mengolah data. Hal ini untuk memudahkan serta mempercepat penyelesaian tugas dalam menghitung sejumlah data yang ada. Setelah mengolahnya di SPSS kemudian kamu masukkan nilai yang kami dapatkan ke dalam penyelesaian dan penjelasan nilai IMC tersebut.
B. Analisis Data1. CirebonTabel Perhitungan 1.1. Kota CirebonNoPfPrLPfLPrPrMinLPR
13.5006.0000
23.5006.2003.5006.000-2.500
33.6106.6003.5006.200-2.700
43.5006.2003.6106.600-2.990
54.1606.3503.5006.200-2.700
63.4675.4174.1606.350-2.190
72.3004.8333.4675.417-1.950
83.1004.9092.3004.833-2.533
93.2225.2783.1004.909-1.809
103.6675.0003.2225.278-2.056
113.6715.7863.6675.000-1.333
124.0006.5003.6715.786-2.115
134.0006.5004.0006.500-2.500
144.0006.5004.0006.500-2.500
154.0006.5004.0006.500-2.500
164.0006.5004.0006.500-2.500
174.0006.5004.0006.500-2.500
183.0006.7504.0006.500-2.500
193.0008.4003.0006.750-3.750
203.0009.7003.0008.400-5.400
214.75012.0003.0009.700-6.700
226.05613.4444.75012.000-7.250
237.09112.8186.05613.444-7.388
248.24014.5007.09112.818-5.727
258.75015.2008.24014.500-6.260
268.14314.8578.75015.200-6.450
278.80013.3508.14314.857-6.714
289.00014.0008.80013.350-4.550
298.75013.5009.00014.000-5.000
307.70013.2788.75013.500-4.750
317.09012.0007.70013.278-5.578
324.9299.5007.09012.000-4.910
333.7697.0004.9299.500-4.571
343.5567.2783.7697.000-3.231
354.5007.7503.5567.278-3.722
365.0007.5004.5007.750-3.250
375.0007.5005.0007.500-2.500
385.0007.5005.0007.500-2.500
395.0007.5005.0007.500-2.500
405.0007.5005.0007.500-2.500
413.5007.0005.0007.500-2.500
423.6007.2003.5007.000-3.500
436.00012.0003.6007.200-3.600
446.00012.1886.00012.000-6.000
456.00012.4176.00012.188-6.188
466.77312.1826.00012.417-6.417
476.50011.5006.77312.182-5.409
484.22710.4556.50011.500-5.000
494.72710.7274.22710.455-6.228
506.00011.0004.72710.727-6.000
514.8899.3336.00011.000-5.000
524.0008.0004.8899.333-4.444
534.4009.2004.0008.000-4.000
545.00011.0004.4009.200-4.800
557.00012.0005.00011.000-6.000
567.50012.0007.00012.000-5.000
577.50012.0007.50012.000-4.500
587.50012.0007.50012.000-4.500
595.0007.0007.50012.000-4.500
605.0007.0005.0007.000-2.000
614.0007.5005.0007.000-2.000
623.8138.0004.0007.500-3.500
633.5008.3753.8138.000-4.187
643.5008.0003.5008.375-4.875
Tabel 1.2. Perhitungan SPSS
Hasil perhitungan IMC = 3,81 > 1 menunjukkan bahwa harga bawang merah di tingkat konsumen tidak memiliki keterkaitan dengan harga di tingkat petani. Nilai IMC > 1 membuktikan bahwa tidak ada integrasi/keterkaitan dalam jangka pendek antara petani bawang merah di Cirebon dengan harga di tingkat konsumen. Integrasi pasar jangka panjang dapat dilihat dari nilai koefisien variable selisih harga tingkat konsumen pada saat t dengan harga tingkat konsumen pada saat t-1. Nilai pada kedua tingkat pasar bawang merah ini mencapai 0,491 sehingga kedua pasar memiliki integrasi jangka panjang yang cukup lemah.
2. MajalengkaTabel Data 2.1. MajalengkaNoPfPrLPfLPrPrMinLPr
14.4495.6195.619
24.3775.8134.4495.619194
34.2105.6504.3775.813-163
44.6805.9104.2105.650260
54.0635.2504.6805.910-660
63.5604.7504.0635.250-500
72.9203.8903.5604.750-860
83.0904.0072.9203.890117
93.6104.5533.0904.007546
103.7255.0053.6104.553452
114.7355.8903.7255.005885
126.1637.2254.7355.8901.335
137.3559.1756.1637.2251.950
148.56011.1507.3559.1751.975
1511.20013.1758.56011.1502.025
169.40911.00011.20013.175-2.175
173.9675.2929.40911.000-5.708
186.6557.6283.9675.2922.336
196.6107.6756.6557.62847
206.7457.4006.6107.675-275
219.1009.5006.7457.4002.100
228.99210.7099.1009.5001.209
238.4409.0308.99210.709-1.679
248.82010.1728.4409.0301.142
258.7529.8928.82010.172-280
269.1009.8258.7529.892-67
279.15010.2509.1009.825425
289.0509.7009.15010.250-550
297.7309.1259.0509.700-575
307.5839.1677.7309.12542
318.83410.5007.5839.1671.333
328.50010.0008.83410.500-500
338.2629.7508.50010.000-250
347.0158.7508.2629.750-1.000
354.4906.3457.0158.750-2.405
365.3106.5004.4906.345155
375.2247.1545.3106.500654
385.5506.6755.2247.154-479
397.6509.0005.5506.6752.325
405.0336.2507.6509.000-2.750
414.1506.1705.0336.250-80
424.9136.8884.1506.170718
436.8007.8674.9136.888979
448.1909.3006.8007.8671.433
459.94510.8218.1909.3001.521
469.0429.9369.94510.821-885
478.2676.8339.0429.936-3.103
487.1107.5858.2676.833752
496.5307.3427.1107.585-243
506.9757.7056.5307.342363
515.0957.1036.9757.705-602
525.2506.9335.0957.103-170
536.6809.1285.2506.9332.195
5410.30811.8566.6809.1282.728
557.7509.75010.30811.856-2.106
566.6257.8837.7509.750-1.867
574.2506.4546.6257.883-1.429
584.5285.9974.2506.454-457
594.6535.7984.5285.997-199
605.8006.3774.6535.798579
616.9708.3035.8006.3771.926
626.8558.5546.9708.303251
637.9009.1006.8558.554546
646.4067.6117.9009.100-1.489
Tabel 2.2. Perhitungan SPSS
Hasil perhitungan IMC = 0,658 menunjukkan bahwa harga bawang merah di tingkat konsumen memiliki keterkaitan/integrasi vertical untuk jangka pendek yang lemah dengan harga di tingkat petani. 0 IMC < 1 membuktikan adanya integrasi/keterkaitan dalam jangka pendek antara petani bawang merah di Majalengka dengan harga di tingkat konsumen. Integrasi pasar jangka panjang dapat dilihat dari nilai koefisien variable selisih harga tingkat konsumen pada saat t dengan harga tingkat konsumen pada saat t-1. Nilai pada kedua tingkat pasar bawang merah ini mencapai 0,903 1, sehingga kedua pasar memiliki integrasi jangka panjang yang kuat.3. IndramayuTabel 3.1. IndramayuNoPfPrLPfLPrPrMinLPr
16.0007.0007.000
26.0007.0006.0007.0000
36.0007.0006.0007.0000
46.0007.0006.0007.0000
54.0005.0006.0007.000-2.000
64.0005.0004.0005.0000
76.5007.5004.0005.0002.500
86.5007.5006.5007.5000
96.0007.0006.5007.500-500
106.0007.0006.0007.0000
117.0008.0006.0007.0001.000
127.0008.0007.0008.0000
137.0008.0007.0008.0000
147.0008.0007.0008.0000
157.0008.0007.0008.0000
167.0008.0007.0008.0000
175.0006.0007.0008.000-2.000
185.0006.0005.0006.0000
196.0008.0005.0006.0002.000
206.0008.0006.0008.0000
2110.00012.0006.0008.0004.000
2210.00012.00010.00012.0000
2310.00012.00010.00012.0000
2410.00012.00010.00012.0000
259.00011.60010.00012.000-400
269.00011.6009.00011.6000
279.00011.6009.00011.6000
289.00011.6009.00011.6000
297.5008.0009.00011.600-3.600
307.5008.0007.5008.0000
318.00010.0007.5008.0002.000
328.00010.0008.00010.0000
338.00010.0008.00010.0000
348.00010.0008.00010.0000
356.0008.0008.00010.000-2.000
366.0008.0006.0008.0000
377.0009.0006.0008.0001.000
387.0009.0007.0009.0000
396.0008.0007.0009.000-1.000
406.0008.0006.0008.0000
416.0008.0006.0008.0000
426.0008.0006.0008.0000
439.00010.0006.0008.0002.000
449.00010.0009.00010.0000
4510.00012.0009.00010.0002.000
4610.00012.00010.00012.0000
476.0008.10010.00012.000-3.900
486.0008.1006.0008.1000
496.7508.4006.0008.100300
506.7508.4006.7508.4000
516.5008.0006.7508.400-400
526.5008.0006.5008.0000
538.00010.0006.5008.0002.000
548.00010.0008.00010.0000
558.00010.0008.00010.0000
568.00010.0008.00010.0000
578.00010.0008.00010.0000
588.00010.0008.00010.0000
597.2008.7008.00010.000-1.300
607.2008.7007.2008.7000
618.80010.7007.2008.7002.000
629.00010.7008.80010.7000
638.80010.7009.00010.7000
649.00010.8508.80010.700150
Tabel Data 3.2. Perhitungan SPSS
Hasil perhitungan IMC = 1,412 menunjukkan bahwa harga bawang merah di tingkat konsumen tidak memiliki keterkaitan dengan harga di tingkat petani. Nilai IMC > 1 membuktikan bahwa tidak ada integrasi/keterkaitan dalam jangka pendek antara petani bawang merah di Indramayu dengan harga di tingkat konsumen. Integrasi pasar jangka panjang dapat dilihat dari nilai koefisien variable selisih harga tingkat konsumen pada saat t dengan harga tingkat konsumen pada saat t-1. Nilai pada kedua tingkat pasar bawang merah ini mencapai 0,833 1, sehingga kedua pasar memiliki integrasi jangka panjang yang cukup kuat.
4. KuninganTabel Data 4.1. KuninganNoPfPrLPfLPrPrMinLPr
15.0008.0008.000
24.6258.0005.0008.0000
34.3607.5004.6258.000-500
44.3006.3004.3607.500-1.200
54.2136.0004.3006.300-300
63.6005.8004.2136.000-200
72.7005.0003.6005.800-800
82.7826.7732.7005.0001.773
93.0007.5002.7826.773727
103.0006.0633.0007.500-1.437
113.0005.5003.0006.063-563
124.5007.9293.0005.5002.429
134.5008.7504.5007.929821
144.5009.0004.5008.750250
154.5009.0004.5009.0000
164.5009.0004.5009.0000
174.5009.0004.5009.0000
184.5009.0004.5009.0000
196.50012.0004.5009.0003.000
206.36710.6676.50012.000-1.333
217.10012.4296.36710.6671.762
229.46715.4447.10012.4293.015
238.86014.1009.46715.444-1.344
248.00013.0008.86014.100-1.100
258.35812.3338.00013.000-667
269.30013.0008.35812.333667
279.00013.0009.30013.0000
289.00013.0009.00013.0000
299.00013.0009.00013.0000
309.00013.0009.00013.0000
319.00013.0009.00013.0000
325.0009.0009.00013.000-4.000
335.0009.0005.0009.0000
345.0009.0005.0009.0000
355.0009.0005.0009.0000
365.0009.0005.0009.0000
375.3759.9175.0009.000917
385.3859.7695.3759.917-148
395.50010.0005.3859.769231
405.50010.0005.50010.0000
414.0008.0005.50010.000-2.000
424.0008.0004.0008.0000
434.1258.2504.0008.000250
444.5009.0004.1258.250750
459.00012.0004.5009.0003.000
469.00013.0009.00012.0001.000
477.92912.0009.00013.000-1.000
486.50010.4447.92912.000-1.556
496.50010.8336.50010.444389
506.50010.0006.50010.833-833
516.00010.3006.50010.000300
526.00010.0006.00010.300-300
538.00013.0006.00010.0003.000
5410.00014.0008.00013.0001.000
5510.00014.00010.00014.0000
568.00011.33310.00014.000-2.667
577.00010.0008.00011.333-1.333
588.00011.0007.00010.0001.000
595.9099.6368.00011.000-1.364
605.0009.0005.9099.636-636
616.0009.0005.0009.0000
626.0009.0006.0009.0000
637.70010.7006.0009.0001.700
647.25011.0007.70010.700300
Tabel 4.2. Perhitungan SPSS
Hasil perhitungan IMC = 1,321 menunjukkan bahwa harga bawang merah di tingkat konsumen tidak memiliki keterkaitan dengan harga di tingkat petani. Nilai IMC > 1 membuktikan bahwa tidak ada integrasi/keterkaitan dalam jangka pendek antara petani bawang merah di Kuningan dengan harga di tingkat konsumen. Integrasi pasar jangka panjang dapat dilihat dari nilai koefisien variable selisih harga tingkat konsumen pada saat t dengan harga tingkat konsumen pada saat t-1. Nilai pada kedua tingkat pasar bawang merah ini hanya sebesar 0,001 sehingga kedua pasar memiliki integrasi jangka panjang yang sangat lemah karena jauh dari nilai 1.
5. BrebesTabel Data 5.1. BrebesNoPfPrLPfLPrPrMinLPr
13.4505.0005.000
23.8255.9003.4505.000900
33.7835.5563.8255.900-344
43.5975.5893.7835.55633
53.0805.5503.5975.589-39
62.5135.3753.0805.550-175
72.8005.5002.5135.375125
82.8005.5002.8005.5000
92.7006.2502.8005.500750
103.2837.0002.7006.250750
113.7147.0713.2837.00071
125.5007.7503.7147.071679
136.1617.4115.5007.750-339
148.01510.2506.1617.4112.839
1511.08614.4298.01510.2504.179
165.2759.25011.08614.429-5.179
174.3137.3135.2759.250-1.937
185.7787.6114.3137.313298
195.4808.0505.7787.611439
205.7398.3335.4808.050283
217.32010.4005.7398.3332.067
229.05013.1677.32010.4002.767
236.10010.0009.05013.167-3.167
247.82211.0006.10010.0001.000
257.94411.2227.82211.000222
267.42210.7787.94411.222-444
278.50013.2867.42210.7782.508
287.56012.4008.50013.286-886
295.2819.2507.56012.400-3.150
305.1948.3335.2819.250-917
315.0308.0005.1948.333-333
323.9177.1675.0308.000-833
333.2646.4553.9177.167-712
343.3295.8573.2646.455-598
354.4147.2863.3295.8571.429
364.4507.2224.4147.286-64
374.2587.5004.4507.222278
383.8257.3504.2587.500-150
394.2117.6113.8257.350261
404.3387.6254.2117.61114
414.3708.0004.3387.625375
424.6137.2004.3708.000-800
436.0928.5004.6137.2001.300
447.49210.0006.0928.5001.500
456.46310.0007.49210.0000
466.1229.6676.46310.000-333
475.5429.0006.1229.667-667
485.4258.4005.5429.000-600
495.9569.6255.4258.4001.225
505.0369.2865.9569.625-339
514.6508.2865.0369.286-1.000
525.3449.2504.6508.286964
537.33611.2865.3449.2502.036
547.67511.7507.33611.286464
559.00013.0007.67511.7501.250
569.00013.0009.00013.0000
579.00013.0009.00013.0000
589.00013.0009.00013.0000
594.2507.6009.00013.000-5.400
604.5687.6004.2507.6000
615.6228.4444.5687.600844
625.4228.9175.6228.444473
634.4117.8335.4228.917-1.084
644.3448.0284.4117.833195
Tabel 5.2. Perhitungan SPSS
Hasil perhitungan IMC = 1,545 menunjukkan bahwa harga bawang merah di tingkat konsumen tidak memiliki keterkaitan dengan harga di tingkat petani. Nilai IMC > 1 membuktikan bahwa tidak ada integrasi/keterkaitan dalam jangka pendek antara petani bawang merah di Brebes dengan harga di tingkat konsumen. Integrasi pasar jangka panjang dapat dilihat dari nilai koefisien variable selisih harga tingkat konsumen pada saat t dengan harga tingkat konsumen pada saat t-1. Nilai pada kedua tingkat pasar bawang merah ini mencapai 0,860 1, sehingga kedua pasar memiliki integrasi jangka panjang yang cukup kuat.C. Perbandingan Keterpaduan Pasar Antar Daerah
CirebonMajalengkaIndramayuKuninganBrebes
IMC3.811.4121.5451.3210.658
20.4910.8330.8600.0010.591
Ditinjau dari perbandingan yang terlampir di dalam tabel data di atas, hanya kota brebes saja yang memiliki integrasi pasar jangka pendek untuk komoditi Bawang Merah karena nilai 0 IMC < 1.Integrasi jangka panjang komoditi pasar bawang merah terkuat dimiliki oleh kota Indramayu dengan nilai 2 = 0.860 yang paling mendekati 1.
DAFTAR PUSTAKAAnindita, R. 2004. Pemasaran Hasil Pertanian. Papyrus, Surabaya. Asmarantaka, R.W. 2009. Pemasaran Produk-produk Pertanian. Bunga Rampai Agribisnis: Seri Pemasaran. IPB Press, Bogor. Fadhla, T, B.A. Nugroho dan M.M. Mustajab. 2008, Integrasi Pasar Komoditi Pangan (Beras, Kacang Tanah Kupas Dan Kedelai Kuning) Di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Agritek, XVI (9). Heytens, P.J. 1986. Testing Market Integration. Food Research Institute Studies, XX (1). Kohls, R.L. and J.N. Uhl. 2002. Marketing of Agricultural Products. A Prentice-Hall Upper Saddle River, New Jersey. Limbong W.H. 1999. Marketing System of Agricultural Food Commodities in some Provence of Indonesia. Journal of Agirculture and Resource Socio- Economics, (Vol 12), IPB. Bogor.