keterkaitan pancasila

18
KETERKAITAN PANCASILA, UUD 1945 DAN WAWASAN NUSANTARA DALAM MENEGAKKAN KETAHANAN NASIONAL BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketahanan nasional merupakan keuletan atau ketangguhan bangsa Indonesia dalam mempertahankan dirinya dari berbagai hal yang dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa. Hal – hal yang dapat menghacurkan persatuan dan kesatuan meliputi hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan. Segala hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan dapat diminimalkan melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat yang disertai dengan peningkatan pengamanan sehingga tercapai tujuan nasional. Ketahanan nasional didasari oleh : 1. Pancasila 2. Udang – Undang Dasar 1945 3. Wawasan Nusantara Ke 3 hal tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat dalam mewujudkan ketahanan nasional. Hal ini akan di bahas dalam Bab II Pembahasan makalah ini. 1.2. Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana keterkaitan Pancasila dalam fungsinya mewujudkan ketahanan nasional ? 1.2.2 Bagaimana keterkaitan UUD 1945 dalam fungsinya mewujudkan ketahanan nasional ? 1.2.3 Bagaimana keterkaitan wawasan nusantara dalam mewujudkan ketahanan nasional ? 1.3. Tujuan Penulisan 1.3.1 Melalui makalah ini dapat mengetahui makna yang terkandung dalam sila Pancasila. 1.3.2 Dapat menumbuhkan rasa kecintaan terhadap bangsa dan negara. 1.3.3 Dapat mewujudkan ketahan nasional. 1.3.4 Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya ketahanan nasional.

Upload: bintang-kejora

Post on 27-Jun-2015

836 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: KETERKAITAN PANCASILA

KETERKAITAN PANCASILA, UUD 1945 DAN WAWASAN NUSANTARA DALAM MENEGAKKAN KETAHANAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangKetahanan nasional merupakan keuletan atau ketangguhan bangsa Indonesia dalam mempertahankan dirinya dari berbagai hal yang dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.Hal – hal yang dapat menghacurkan persatuan dan kesatuan meliputi hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan. Segala hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan dapat diminimalkan melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat yang disertai dengan peningkatan pengamanan sehingga tercapai tujuan nasional.Ketahanan nasional didasari oleh :1. Pancasila2. Udang – Undang Dasar 19453. Wawasan NusantaraKe 3 hal tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat dalam mewujudkan ketahanan nasional. Hal ini akan di bahas dalam Bab II Pembahasan makalah ini.

1.2. Rumusan Masalah1.2.1 Bagaimana keterkaitan Pancasila dalam fungsinya mewujudkan ketahanan nasional ?1.2.2 Bagaimana keterkaitan UUD 1945 dalam fungsinya mewujudkan ketahanan nasional ?1.2.3 Bagaimana keterkaitan wawasan nusantara dalam mewujudkan ketahanan nasional ?

1.3. Tujuan Penulisan1.3.1 Melalui makalah ini dapat mengetahui makna yang terkandung dalam sila Pancasila.1.3.2 Dapat menumbuhkan rasa kecintaan terhadap bangsa dan negara.1.3.3 Dapat mewujudkan ketahan nasional.1.3.4 Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya ketahanan nasional.

BAB IIPEMBAHASAN

Ketahanan nasional merupakan suatu sikap tangguh dan ulet dari bangsa Indonesia dalam mempertahankan dirinya dari segala gangguan, ancaman, tantangan dan hambatan yang dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.Ada 3 landasan dalam mewujudkan ketahan nasional yaitu Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Ketiga hal tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat dalam mewujudkan ketahanan nasional. Pancasila sebagai satu – satunya dasar filsafat negara RI merupakan suatu azas kerohanian negara yang mengandung nilai – nilai essensial yang secara obyektif telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahului sebelum mendirikan negara. Nilai - nilai tersebut merupakan bagian yang integral dari suatu sistem nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang akan memberikan pola bagi sikap, tingkah laku dan perbuatan bangsa Indonesia. Melalui ke 5 sila

Page 2: KETERKAITAN PANCASILA

yang terkandung dalam Pancasila, bangsa Indonesia senantiasa berpedoman dan menjadikan Pancasila sebagai satu – satunya hakekat dalam mempertahankan pertahanan dan keamanan dalam mewujudkan ketahanan nasional.Makna dari ke 5 sila tersebut antara lain :

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung makna segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, moral negara, moral penyelenggara negara, politik negara, pemerintahan negara, hukum peraturan perundangan, kebebasan dan hak azasi warga negara harus dijiwai nilai - nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.

Sila Kemanusian Yang Adil dan Beradab, Mengandung makna bahwa negara menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial harus bisa bersikap adil baik terhadap diri sendiri, adil terhadap manusia lain, adil terhadap lingkungan, adil terhadap bangsa dan negara dan adil terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Sila Persatuan Indonesia,Mengandung makna bahwa suatu perbedaan yang ada dalam suatu bangsa hendaknya tidak dijadikan alasan untuk menjadi konflik dan permusuhan melainkan diarahkan pada suatu kedaan yang saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan ketahan nasional.

Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan,Mengandung makna :1. Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggung jawab baik terhadap masyarakat, bangsa maupun secara moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa.2. Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu, kelompok, ras, suku dan agama.

Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,Sila kelima mengandung nilai – nilai yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan hidup bersama. Keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain, manusia dengan lingkungan, bangsa dan negara serta hubungan manusia dengan Tuhan.

Kelima sila tersebut juga terkandung dalam pembukaan UUD 1945 alenia IV. Inti dari pembukaan UUD 1945 alenia IV adalah mengenai dasar filsafat negara, ini mengandung konsekuensi logis bahwa UUD harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain – lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusian yang luhur. Hal ini menegaskan alenia IV mengandung pengertian taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia. UUD 1945 sebagai suatu hukum dasar tertulis merupakan suatu hukum positif yang mengikat pemerintah sebagai penyelenggara negara maupun mengikat setiap warga negara. UUD 1945 bersifat singkat dan supel memuat aturan – aturan, norma – norma serta ketentuan – ketentuan yang dapat dan harus dilaksanakan secara konstitusional.

Page 3: KETERKAITAN PANCASILA

UUD 1945 sebagai suatu dasar hukum tertulis berfungsi untuk menjaga dan membatasi segala tingkah laku warga negara sehingga segala gerak dan tingkah laku setiap warga didasarkan pada peraturan yang berlaku sehingga ketahanan nasional dapat terwujud. Selain adanya peraturan tertulis (Pancasila dan UUD 1945) yang mengatur dan mermbatasi setiap warga negara, untuk mewujudkan ketahanan nasional setiap bangsa harus memiliki suatu cara pandang atau prinsip yang akan dijadikan acuan dalam mewujudkan ketahanan nasional. Cara pandang tersebut disebut Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara terdiri dari 8 unsur yang disebut Asta Gatra yaitu Geografi, Kekayaan alam, Kemampuan penduduk, Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial budaya dan Pertahanan keamanan.Wawasan Nusantara mengandung arti bahawa Indonesia merupakan wilayah yang geografisnya sangat strategis dan memiliki kekayaan alam yang melimpah dan kemampuan penduduknya untuk mengolah kekayaan alam tersebut. Selain di dalam negeri, Indonesia sebagai negara berkembang juga mengadakan kerjasama di bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan dengan negara lain.Wawasan Nusantara didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 baik mengenai Tri Gatra maupun Panca Gatra.

BAB IIIPENUTUP

3.1 SimpulanDari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara memiliki keterkaitan yang sangat erat. Dimana Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara memilki fungsi yang sama dalam mewujudkan ketahanan nasional yaitu meminimalkan segala ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri.

3.2 Saran – saran3.2.1 Hendaknya setiap warga negara lebih menyadari pentingnya ketahanan nasional.3.2.2 Setiap warga negara untuk lebih meningkatkan rasa cinta terhadap bangsa dan negara.3.2.3 Agar setiap warga negara selalu mendasarkan langkahnya pada peraturan yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulgani Ruslan. 1998. Pancasila dan Reformasi. Makalah Seminar Nasional KAGAMA, 8 Juli 1998 di Yogyakarta.

Bambang Sumadio, dalam Sartono Kartodirdjo. 1977. Sejarah Nasional Indonesia III dan IV. Departemen Pendidikan Kebudayaan ; Jakarta

Dipoyudo Kirdi. 1984. Pancasila arti dan pelaksanaannya. CSIS ; Jakarta

Winataputra, Udin. S. dkk. (2008). Materi dan Pembelajaran PKN SD. Jakarta : Universitas Terbuka

Page 4: KETERKAITAN PANCASILA

PANCASILA DAN WAWASAN NUSANTARAApril 30th, 2010

PANCASILA DAN WAWASAN NUSANTARA

IDEOLOGI PANCASILA

Nilai-nilai Pancasila digali dari bangsa Indonesia sendiri, seperti nilai-nilai ketuhanan (kepercayaan kepada Tuhan telah berkembang dan sikap toleransi sudah lahir), dan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dan sila-sila lainnya.

Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar negara Indonesia oleh para tokoh bangsa saat akan melahirkan negara RI. Nilai-nilai Pancasila tetap tercantum dalam pembukaan UUD 1945, biarpun perjalanan ketata-negaraan mengalami perubahan dan pergantian undang-undang: dari UUD 45, Konstitusi RIS, UUD Sementara, sampai kembali keUUD 45. Pancasila sebagai kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia merupakan pencerminan nilai-nilai yang tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Nilai-nilai yang dirumuskan dalam Pancasila merupakan hasil pemikiran konseptual dari tokoh bangsa Indonesia seperti: Soekarno, Drs. Mohammad. Hatta, Mr. Muhammad Yamin, Prof. Mr. Dr. Supomo, dan tokoh lainnya. Nilai-nilai Pancasila itu digali dari budaya bangsa Indonesia. Pancasila mengandung nilai-nilai yang terbuka untuk masuknya nilai-nilai baru yang positip, baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila Pancasila merupakan filosofi bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara Republik Indonesia. Nilai-nilai itu adalah bangsa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berusaha mempertahankan persatuan dan mewujudkan keadilan Pancasila sebagai dasar filsafat negara menjadi sumber bagi segala tindakan para penyelenggara negara, menjadi jiwa dari perundang-undangan. Pancasila sebagai sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan yang menjiwai pembangunan nasional dalam bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan keamanan.

- WAWASAN NUSANTARA SUATU BANGSA

wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa lndonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.

- Asas Wawasan Nusantara

Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur pembentuk bangsa lndonesia (sukulgolongan) terhadap kesepakatan (commitment) bersama.

Asas wawasan nusantara terdiri dari :

Page 5: KETERKAITAN PANCASILA

1. Kepentingan dan tujuan yang sama

2. Keadilan

3. Kejujuran

4. Solidaritas

5. Kerjasama

6. Kesetiaan terhadap kesepakatan

semua aspek kehidupan baik politik, ekonomi, sosial budaya,pertahanan keamanan demi tercapainya tujuan nasional.Tujuannya adalah menjamin kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.

- Kedudukan Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan tujuan nasional.

Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan, baik bagi penyelenggara Negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa.

Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala bidang dari rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan orang perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa, dan daerah

- lmplementasi Wawasan Nusantara

Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan Negara, berikut adalah contoh implementasi wawasan nusantar Indonesia

1. lmplementasi dalam kehidupan politik:

Adalah menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis, mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya.

2. lmplementasi dalam kehidupan ekonomi

Adalah menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil

Page 6: KETERKAITAN PANCASILA

3. lmplementasi dalam kehidupan sosial budaya

Adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup di sekitarnya dan merupakan karunia Sang Pencipta

4. lmplementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan

Adalah menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara pada setiap WNI.

- LATAR BELAKANG FILOSOFIS WAWASAN NASIONAL BERDASARKAN FALSAFAH PANCASILA

Dasar pemikiran wawasan nasional lndonesia, Bangsa lndonesia dalam menentukan wawasan nasional mengembangkan dari kondisi nyata. lndonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasan dari bangsa lndonesia yang terdiri dari latar belakang sosial budaya dan kesejarahan Indonesia.Berdasarkan falsafah pancasila, manusia indonesia adalah mahkluk ciptaan tuhan yang mempunyai naluri, akhlak, daya pikir, dan sadar akan keberadaannya yang serba terhubung dengan sesamannya, lingkungannya, alam semesta, dan penciptannya. Kesadaran ini menumbuhkan cipta, karsa, dan karya untuki mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya dari generasi ke generasi. Berdasarkan kesadaran yang dipengaruhi oleh lingkungannya, manusia indonesia memiliki motivasi antara lain untuk menciptakan suasana damai dan tenteram menuju kebahagiaan serta menyelenggarakan keteraturan dalam membina hubungan antar sesama.

Dengan demikian, nilai-nilai pancasila sesungguhnya telah bersemayam dan berkembangdalam hati sanubari dan kesadaran bangsa indonesia. Nilai-nilai pancasila juga tercakup dalam penggalian dan pengembangan wawasan nasional sebagai berikut:

a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Dalam sila ketuhanan yang maha esa bangsa indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Dalam kehidupan sehari-hari mereka mengembangkan sikap saling menghormati, memberi kesempatan dan kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, serta tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan dengan cara apapun kepada orang lain. Sikap tersebut mewarnai wawasan nasional yang dianut oleh bangsa indonesia yang menghendaki keutuhan dan kebersamaan dengan tetap menghormati dan memberikan kebebasandalam menganut dan mengamalkan agama masing-masing.

b. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab, bangsa Indonesia mengakui, menghargai, dan memberikan hak kebebasan yang sama kepada setiap wargannya untuk menerapkan hak asasi manusia (HAM). Namun kebebasan HAM tersebut tidak mengganggu dan harus menghornati

Page 7: KETERKAITAN PANCASILA

HAM orang lain. Sikap tersebut mewarnai wawasan nasional yang dianut dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia yang memberikan kebebasan dala mengekspresikan HAM dengan tetap mengingat dan menghormati hak orang lain sehingga menumbuhkan toleransi dan kerja sama.

c. Sila Persatuan Indonesia

Dalam sila persatuan Indonesia, bangsa Indonesia lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Kepentingan masyarakat yang lebih luas harus diutamakan dibandibgkan dengan kepentingan golongan, suku maupun perorangan. Tetapi kepentingan yang lebih besar tersebut tidak mematikan atau meniadakan kepentingan golongan, suku bangsa, maupun perorangan. Sikap tersebut mewarnai wawasan kebangsaan atau wawasan nasional yang dianut dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dengan tetap memperhatikan, menghormati, dan menampung kepentingan golongan, suku bangsa, maupun perorangan.

d. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Dalam Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, bangsa Indonesia mengakui bahwa pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan bersama diusahakan melalui musyawarah untyui mencapai mufakat. Ini berarti tidak tertutupnya kemungkinan dilakukannya pemungutan suara(voting) dan berarti tidak dilakukannya pemaksaan pendapat dengan cara apapun. Sikap tersebut mewarnai wawasan kebangsaan atau wawasan nasional yang dianut dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia yang melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan tetap menghargai dan menghormati perbedaan pendapat.

e. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bangsa indonesia mengakui dan menghargai warganya untuk mencapai kesejahteraan yang setinggi-tingginya sesuai hasilm karya dan usahanya masing-masing. Tetapi usaha untuk meningkatkan kemakmuran tersebut tanpa merugikan apalagi menghancurkan orang lain.

Kemakmuran yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia bukankemakmuran yang tingkatannya sama bagi semua wargannya. Sikap tersebut mewarnai wawasan kebangsaan atau wawasan nasional yang dianut dan dikembangkan oleh bangsa Indonesiaq yang memberikan kebebasan untuki mencapai kesejahteraan setinggi-tingginya bagi setiap orang dengan memperhatikan keadilan bagi daerah penghasil, daerah lain, dan orang lain sehingga tercapai kemakmuran yang memenuhi persyaratan kebutuhan minimal.

KEDAULATAN NASIONAL DI INDONESIA

Aspek kehidupan nasional

Latar Belakang

Page 8: KETERKAITAN PANCASILA

Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dlam menciptakan suasana damai.

Rumusan Masalah

Dalam paper ini akan dibahas beberapa masalah, diantaranya :

1. Bagaimana ancaman bagi negara Indonesia ?

2. Apa saja asas-asas ketahanan nasional ?

3. Bagaimana sifat-sifat ketahanan nasional ?

4. Bagaiman kedudukan dan fungsi ketahanan nasional ?

5. Bagaimana konsepsi ketahanan nasional ?

Beberapa Ancaman Dalam dan Luar Negeri

Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan adadnya tekad bersama-sama menggalang kesatuan dan kecintaan bangsa. Berbagai pemberontakan PKI, RMS (Republik Maluku Selatan), PRRI Permesta dan juga gerakan sparatis di Timor- Timur yang pernah menyatakan dirinya berintegrasi dengan Indonesia, meskipun akhirnya kenyataan politik menyebabkan lepasnya kembali daerah tersebut. Ancaman sparatis dawasa ini ditunjukan dengan banyaknya wilayah atau propinsi di Indonesia yang menginginkan dirinya merdeka lepas dari Indonesia seperti Aceh, Riau, Irian Jaya, dan beberapa daerah lain begitu pila beberapa aksi provokasi yang mengganggu kestabilan kehidupan sampai terjadinya berbagai kerusuhan yang diwarnai nuansa etnis dan agama dan gangguan dari luar adalah gangguan dari negara lain yang ingin menguasai pulau-pulau kecil yang masih berada di didalam wilayah NKRI namun dekat dengan wilayah negara lain. Bangsa Indonesia telah berusaha menghadapi semua ini dengan semangat persatuan dan keutuhan, meskipun demikian gangguan dan ancaman akan terus ada selama perjalanan bangsa, maka diperlukan kondisi dinamis bangsa yang dapat mengantisipasi keadaan apapun terjadi dinegara ini.

Asas – Asas Ketahanan Nasional

Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 – 11).

Page 9: KETERKAITAN PANCASILA

a) . Asas kesejahtraan dan keamanan

Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.

b). Asas komprehensif/menyeluruh terpadu

Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.

c). Asas kekeluargaan

Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.

Sifat-sifat Ketahanan Nasional

Beberapa sifat ketahanan nasional yang ada mingkin akan kami jabarkan seperti dibawah ini :

Mandiri

Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata tergantung oleh pihak lain

Dinamis

Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik.

Wibawa

Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan kemampuan bangsa. Dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan diperhatikan oleh bangsa lain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Atas dasar pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan nasional.

Konsultasi dan kerjasama

Page 10: KETERKAITAN PANCASILA

Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa. Hubungan kedua belah pihak perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada keterbukaan dalam melihat kondisi masing-masing didalam rangka hubungan ini diharapkan tidak ada usaha mengutamakan konfrontasi serta tidak ada hasrat mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata.

Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional

Kedudukan dan fungsi ketahanan nasional dapat dijelaskan sebagai berikut :

a). Kedudukan :

ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.

b). Fungsi :

Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.

Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negar serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini :

Ketangguhan

Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.

Keuletan

Page 11: KETERKAITAN PANCASILA

Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.

Identitas

Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.

Integritas

Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.

Ancaman

Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.

Hambatan dan gangguan

Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

Simpulan

Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.

Page 12: KETERKAITAN PANCASILA

Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah negara kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia, karena telah melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia. Laut Nusantara bukan lagi sebagai pemisah, akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ada bangsa yang secara eksplisit mempunyai cara bagaimana ia memandang tanah airnya beserta lingkungannya. Cara pandang itu biasa dinamakan wawasan nasional. Sebagai contoh, Inggris dengan pandangan nasionalnya berbunyi: “Brittain rules the waves”. Ini berarti tanah Inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya.

Tetapi cukup banyak juga negara yang tidak mempunyai wawasan, seperti: Thailand, Perancis, Myanmar dan sebagainya. Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan nusantara yang disingkat wasantara. Wasantara ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wasantara itu ialah: wadah (contour atau organisasi), isi, dan tata laku. Dari wadah dan isi wasantara itu, tampak adanya bidang-bidang usaha untuk mencapai kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang:

Satu kesatuan Wilayah Satu kesatuan Bangsa Satu kesatuan Budaya Satu kesatuan Ekonomi Satu kesatuan Hankam

Jelaslah disini bahwa wasantara adalah pengejawantahan falsafah Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah negara Republik Indonesia. Kelengkapan dan keutuhan pelaksanaan wasantara akan terwujud dalam terselenggaranya ketahanan nasional Indonesia yang senantiasa harus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman. Ketahanan nasional itu akan dapat meningkat jika ada pembangunan yang meningkat, dalam “koridor” wasantara.

Hakekat Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan Keamanan.

Page 13: KETERKAITAN PANCASILA