ketahanan nasional di bidang hankam
DESCRIPTION
Makalah Kewarganegaraan Kelompok II (Riska,Glory,Gloria,Bryan,Itha)TRANSCRIPT
Ketahananan Nasional di bidang HANKAM
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman
yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia
mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda
dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.
Ditinjau dari geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis, sumber
daya alam dan jumlah serta kemampuan penduduk telah menempatkan Indonesia
menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh antar negara besar.
Hal ini secara langsung maupun tidak langsung memberikan dampak negatif
terhadap segenap aspek kehidupan sehingga dapat mempengaruhi dan
membahayakan kelangsungan hidup dan eksitensi NKRI. Untuk itu bangsa
Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi
setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun
datangnya.
Disinilah letak kepentingan Ketahanan Nasional bagi bangsa Indonesia,
untuk tetap teguh berdiri sebagai satu kesatuan Negara Indonesia, untuk
menghindari segala jenis ancaman dan bahaya yang bermaksud menghancurkan
atau merusak hakekat dan pendirian Bangsa Indonesia. Ketahanan Nasional
memiliki salah satu tujuan yakni untuk menjaga keamanan dan ketentraman
bangsa Indonesia dari segala bahaya. Itulah sebabnya pentingnya perlindungan
Negara di bidang Pertahanan dan Keamanan (HANKAM). Karena itu, Fungsi
Pertahanan dan Keamanan (Hankam) diselenggarakan melalui usaha membangun
dan membina kemampuan, daya tangkal negara dan bangsa serta menanggulangi
setiap ancaman meliputi sub fungsi pertahanan, sub fungsi keamanan dalam
negeri dan sub fungsi keamanan ketertiban masyarakat.
1Makalah Kewarganegaraan (2011)
Ketahananan Nasional di bidang HANKAM
2. Rumusan Masalah
Dalam menjaga situasi Negara yang aman, ada beberapa yang menjadi
permasalahan yang membuat tatanan Pertahanan dan Keamanan (HANKAM)
dalam menjaga Ketahanan Nasional menjadi terganggu, antara lain:
a) Meskipun ada begitu banyak media Pertahanan dan Keamanan di
Indonesia, mengapa kejahatan terus saja berlangsung?
b) Kejahatan yang sering terjadi, apakah mengindikasikan tidak ada
perlakuan yang tegas dari Departemen Pertahanan?
c) Apakah tugas menjaga Pertahanan hanya tugas dari TNI dan menjaga
keamanan hanya tugas dari Polri jika bertitik tolak dari Ketetapan
MPR No. VI dan VII/MPR/2000?
3. Tujuan Penulisan
a) Untuk mengetahui sampai sejauh mana keterkaitan Ketahanan
Nasional (TANNAS) dengan Pertahanan dan Keamanan (HANKAM).
b) Mendeskripsikan tugas dan tanggung jawab dari media-media
Pertahanan dan Keamanan dalam menjaga Ketahanan Nasional Negara
Republik Indonesia.
c) Mengetahui dan menegaskan segala jenis permasalahan yang terjadi
dalam menjaga Ketahanan Nasional beserta dengan solusinya dalam
bidang HANKAM.
2Makalah Kewarganegaraan (2011)
Ketahananan Nasional di bidang HANKAM
ISI
Pertahanan Keamanan Indonesia mengandung perngertian kesemestaan
daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan
negara dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan
hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI. Pertahanan keamanan negara RI
dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi
nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional
secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan
salah satu fungsi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri
sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka
mewujudkan ketahanan nasional Indonesia. Wujud ketahanan keamanan
tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela
negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan
pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan
negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Postur kekuatan pertahanan dan keamanan dalam perannya terhadap Ketahanan
Nasional, mencakup:
Struktur kekuatan
Tingkat kemampuan
Gelar kekuatan
Untuk membangun postur kekuatan pertahanan keamanan melalui empat
pendekatan :
1. Ancaman
2. Misi
3. Kewilayahan
4. Politik
3Makalah Kewarganegaraan (2011)
Ketahananan Nasional di bidang HANKAM
Kejahatan terus terjadi, bukan karena hilangnya peranan dari Departemen
Pertahanan akan tetapi, itu dikarenakan kurangnya pemahaman Peranan
Departemen Pertahanan dalam mewujudkan kemampuan pertahanan dan
keamanan negara adalah melalui pelaksanaan fungsi pengaturan dan fungsi
pembinaan sumber daya nasional untuk kepentingan Hankam. Peranan
Departemen Pertahanan itu pada dasarnya adalah menata dan mempersiapkan
potensi nasional yang ada agar pada saat diperlukan dapat dimobilisasikan secara
cepat bagi kepentingan upaya pertahanan dan kemanan negara. Fungsi
pemerintahan dalam segi pengaturan diwujudkan dalam bentuk penyiapan
perangkat hukum dan perundangan serta perangkat pembinaan lainnya yang
memberikan landasan yurisdiksi formal penataan, penyiapan dan mobilisasi
potensi nasional bagi kepentingan Hankam Negara.
Upaya mewujudkan empat kemampuan pertahanan dan keamanan negara
(Intelijen, Operasi Militer Perang, Operasi Militer selain Perang dan Dukungan)
tidak hanya disandarkan pada kemampuan TNI tetapi juga keterlibatan
secara sinergis seluruh potensi dan kekuatan nasional. Penataan potensi dan
kekuatan nasional untuk kepentingan Hankam dilaksanakan secara lintas sektoral
yang seimbang antara kepentingan Hankam dan kepentingan kesejahteraan.
UU No. 20/1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan
Keamanan Negara Rl semula merupakan induk dari UU No. 28/1997 tentang
Polri. Dengan terbitnya Ketetapan MPR No. VI dan VII/MPR/2000 terkesan
seolah-olah UU No. 20/1982 direvisi menjadi UU No. 2 tahun 2002 tentang Polri
dan UU No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Rl dalam kedudukan yang
setara. Hal ini lebih diperkuat oleh adanya kenyataan bahwa Kapolri dan Menhan
berada langsung di bawah Presiden. Pada konteks ini maka permasalahan berawal
dari pemisahan TNI dan Polri yang diterjemahkan secara sempit dengan
memisahkan istilah Pertahanan Keamanan Negara sebagai satu kesatuan yang
utuh menjadi Pertahanan dan Keamanan sebagai dua entitas yang sama sekali
terpisah. Lebih tragis lagi ketika pertahanan adalah hanya tugas dan fungsi TNI,
sedangkan keamanan adalah hanya tugas dan fungsi Polri.
4Makalah Kewarganegaraan (2011)
Ketahananan Nasional di bidang HANKAM
Secara umum selama ini di Indonesia telah lazim dikenal beberapa istilah
yaitu pertahanan keamanan negara, keamanan dalam negeri, keamanan dan
ketertiban masyarakat. Dari sinilah awal kerancuan penggunaan istilah pertahanan
dan keamanan sebagai dua istilah berbeda yang terkandung dalam TAP MPR No
VII / 2000. Istilah ini sama sekali baru sehingga dapat mengaburkan istilah
sebelumnya dan masih tercantum dalam pasal 30/UUD 1945 yaitu sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata). Untuk itu perlu adanya
sinkronisasi substansi/materi hukum yang selama ini dinilai tumpang tindih,
inkonsisten dan menimbulkan multi interpretasi yaitu Undang Undang Pertahanan
dan Keamanan Negara.
Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang diimplementasikan
melalui perlawanan semesta memungkinkan negara dalam situasi yang ditetapkan
oleh undang-undang, melakukan mobilisasi dan demobilisasi dalam
memanfaatkan semua sumber daya pertahanan nasional yang meliputi seluruh
warga negara, sumber daya alam, sumber daya buatan serta sarana dan prasarana
yang ada di wilayah nasional. Dengan demikian perwujudan Sishankamrata
adalah konsep pendayagunaan kemanunggalan TNI, POLRI dengan seluruh
rakyat dalam pelaksanaan fungsi Hankam melalui konsep mobilisasi dan
demobilisasi yang diatur dengan Undang Undang.
Pada hakekatnya untuk menjaga Ketahanan Nasional bukan hanya menjadi
tugas dari TNI maupun Polri akan tetapi peran dari seluruh Rakyat Indonsia
sebagai satu kekuatan dan ketahan dasar dari Negara. Hakekat pertahanan dan
keamanan negara adalah pembentukan sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai
kekuatan pendukung. Institusi keamanan tersebut masing-masing memiliki fungsi
dan tugas spesifik untuk menangani dimensi keamanan yang spesifik pula.
Institusi-institusi keamanan yang harus disiapkan oleh negara yaitu TNI, POLRI,
komunitas intelijen negara, imigrasi, bea cukai, kejaksaan, polisi pamong praja,
polisi-polisi khusus, DLLAJR dan institusi lainnya.
5Makalah Kewarganegaraan (2011)
Ketahananan Nasional di bidang HANKAM
Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan
mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan:
Menegakkan HAM
Demokrasi
Penegakan hukum
Lingkungan hidup
Mengingat keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur kekuatan
pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun
kekuatan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi yaitu untuk melindungi
diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi (standing armed forces):
1. Perlawanan bersenjata = TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai
fungsi perlawanan rakyat.
2. Perlawanan tidak bersenjata = Ratih sebagai fungsi dari TIBUM,
KAMRA, LINMAS
3. Komponen pendukung = Sumber daya nasional sarana dan prasarana
serta perlindungan masyarakat terhadap bencana perang.
Upaya mewujudkan Keselamatan masyarakat diselenggarakan oleh beragam
institusi keamanan yang masing-masing memiliki tugas, wewenang dan tanggung
jawab yang spesifik. Upaya ini memungkinkan untuk memberikan kewenangan
kepada Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, pengelolaan keselamatan masyarakat
dibedakan antara institusi-institusi penanggung jawab politik dan penanggung
jawab operasional. Institusi penanggung jawab politik adalah pemerintah dan
parlemen di daerah yang memiliki kewenangan dalam merumuskan kebijakan
Keselamatan masyarakat. Institusi penanggung jawab operasional adalah aparat di
daerah. Sistem Keselamatan masyarakat meliputi mekanisme peringatan dini,
mekanisme perlindungan masyarakat dan pencegahan kejahatan, serta
kemampuan penegakan hukum.
6Makalah Kewarganegaraan (2011)
Ketahananan Nasional di bidang HANKAM
Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan
a. Pokok-pokok Pengetahuaan Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh
rakyat Indonesia dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi
kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuannya adalah untuk menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam
rangka mewujudkan Ketahanan Nasional Indonesia. Ketahanan pertahanan
dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahanan dan
keamanan bangsa Indonesia yang mengandung keuletan, ketangguhan, dan
kemampuan dalam mengembangkan menghadapi dan mengatasi segala
tantangan dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam, yang
secara. langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas,
dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Iaepuhlik Indonesia.
b. Postur Kekuatan Pertahanan Dan Keamaman
Postur Kekuatan Hankam. Postur kekuatan Hankam mencakup struktur
kekuatan, tingkat kemampuan, dan gelar kekuatan. Terdapat empat
pendekatan yang digunakan untuk membangun postur kekuatan Hankam,
yaitu pendekatan ancaman, misi, kewilayahan dan politik. Pembangunan
Kekuatan Hankam. Konsepi Hankam perlu mengacu pada konsep Wawasan
Nusantara di mana Hankam mengarah pada upaya pertahanan seluruh wilayah
kedaulatan negara kesatuan RI yang meliputi wilayah laut, udara, dan darat,
termasuk pulau-pulau besar dan kecil.
Gejolak Dalam Negeri. Di dalam era globalisasi saat ini dan di masa
mendatangf tidak tertutup kemungkinan munculnya campur tangan asing
dengan alasan menegakkan nilai-nilai HAM, demokrasi, penegak hukum dan
lingkungan hidup di balik kepentingan nasional mereka. Geopolitik ke arah
Geoekonomi. Kondisi ini mengimplikasi-kan semakin canggihnya upaya
diplomasi guna mencapai tujuan politik dan ekonomi. Perkembangan
Lingkungan Strategis. Perkembangan ini mengisyaratkan bahwa pergeseran
geopolitik ke arah geoekonomi membawa perubahan dalam penerapan
7Makalah Kewarganegaraan (2011)
Ketahananan Nasional di bidang HANKAM
kebijaksanaan dan strategis negara–negara di dunia dalam mewujudkan
kepentingan nasionalnya masing-masing.
Penerapan cara-cara baru telah meningkatkan eskalasi konflik regional dan
konflik dalam negeri yang mendorong keterlibatan negara super power. Dalam
menyikapi dinamika perkembangan seperti ini, kita perlu membangun postur
kekuatan. Hankan yang dimiliki profesionalisme yang tinggi untuk
melaksanakan : pertama, kegiatan intel strategis dalam semua aspek
kehidupan nasional; kedua, upaya pertahanan darat laut dan udara; ketiga,
pemeliharaan dan penegakan keamanan dalam negeri secara berlanjut dalam
semua aspek kehidupan nasional; keempat, pembinaan potensi dan kekuatan
wilayah dalam semua aspek. kehidupan nasional untuk meningkatkan Tannas;
serta kelima, pemeliharaan stabilitas nasional dan Tannas secara menyeluruh
dan berlanjut.
Mewujudkan Postur Kekuatan Hankam. Dengan mengacu pada negara-
negara lain yang hanya untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk
kepentingan invasi, barangkali konsep standing armed forces secara
proposional dan seimbang perlu dikembangkan. Pengembangan konsep
dengan susunan kekuatan Hankamneg ini meliputi : pertama, perlawanan
bersenjata yang terdiri atas bala nyata yang dibina sebagai kekuatan-kekuatan
TNI yang selalu siap dan yang dibina sebagai kekuatan cadangan serta bala
potensial, yaitu Polri dan Rapih yang fungsinya adalah Wanra;, kedua,
perlawanan tidak bersenjata yang terdiri atas Ratih yang berfungsi sebagai
Tibum, Linra, Kamra dan Linmas; ketiga komponen pendukung perlawanan
bersenjara dan tidak bersenjata sesuai bidang profesi masing-masing dengan
pemanfaatan semua sumber daya nasional, sarana, dan prasarana serta
perlindungan masyarakat terhadap bencana perang dan bencana lainnya.
c. Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan Keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta
upaya bela negara, yang berisi ketangguhan, kemampuan dan kekuatan
melalui penyelengaraan Siskamnas (Sishankamrata) untuk menjanlin
kesinambungan Pembangunan Nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan
negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
8Makalah Kewarganegaraan (2011)
Ketahananan Nasional di bidang HANKAM
PENUTUP
Fungsi pembinaan sumber daya nasional bagi kepentingan upaya Hankam
pada dasarnya dilaksanakan untuk memanfaatkan sumberdaya manusia, sumber
daya alam dan buatan, serta sarana dan pra sarana bagi kepentingan upaya
Hankam. Ini tidak lain mengupayakan pemanfaatan bersama sumber daya
nasional yang ada bagi berbagai kepentingan sesuai dengan bidang tanggung
jawabnya. Pemanfaatan sumber daya manusia bagi kepentingan Hankam
diupayakan melalui pendidikan bela negara. Hal itu tidak berarti militerisasi
rakyat, akan tetapi mengupayakan sumber daya manusia dapat bermanfaat bagi
kepentingan pertahanan keamanan di bidangnya masing-masing. Pemanfaatan
sumber daya manusia tersebut secara agregat merupakan sumbangan bagi
terwujudnya Ketahanan Nasional. Doktrin Ketahanan Nasional harus digunakan
sebagai pegangan dalam membina kerjasama lintas sektoral untuk memadukan
pendekatan kesejahteraan dan pendekatan keamanan. Wawasan Nusantara dan
Ketahanan Nasional harus tetap dipegang teguh dalam perencanaan sektoral
maupun perencanaan daerah agar terjamin perwujudan kesejahteraan yang
berkeamanan.
Kesimpulan:
a) Penyelenggaraan fungsi Hankam dalam mempertahankan Ketahanan
Nasional perlu memperhatikan aspek akuntabilitas dalam implementasi
kebijakan, sebagai refleksi sebuah negara demokratis. Hal ini didasari oleh
pemikiran bahwa rakyat berhak untuk mendapat informasi mengenai isu-
isu Hankam yang menyangkut kelangsungan negara. Dalam konteks
Hankam, transparansi, akuntabilitas dan pengawasan dapat dioptimalkan
jika proses pengambilan keputusan, implementasi kebijakan Hankam dan
alokasi sumber daya nasional selalu disertai pengawasan efektif oleh
segenap komponen bangsa.
b) Membantu tugas pemerintah di daerah, membantu tugas pemerintah dalam
rangka melaksanakan tugas-tugas kepolisian yang diatur melalui peraturan
perundang-undangan. Membantu mengamankan tamu negara setingkat
9Makalah Kewarganegaraan (2011)
Ketahananan Nasional di bidang HANKAM
kepala negara dan perwakilan pemerintah asing yang sedang berada di
Indonesia. Membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian
dan pemberian bantuan kemanusiaan. Membantu pencarian dan
pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue). Membantu pemerintah
dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan,
perompakan, dan penyelundupan.
c) Prinsip-prinsip untuk mengatur kelembagaan dan hubungan kelembagaan
di bidang Hankam meliputi: (1) upaya mewujudkan pertahanan dan
keamanan negara harus didasarkan pada prinsipprinsip demokrasi
(supremasi otoritas sipil, tranparansi dan akuntabilitas); (2) upaya
penyelenggaraan pertahanan dan keamanan negara harus didasarkan pada
penghormatan terhadap hak-hak sipil; dan (3) penggunaan alat kekerasan
merupakan pilihan terakhir. Ketiga prinsip ini mengharuskan adanya
mekanisme untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh
institusiinstitusi pelaksana.
Sumber: Naskah Akademik RUU PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA
(2009) Departemen Pertahanan Republik Indonssia
10Makalah Kewarganegaraan (2011)
Ketahananan Nasional di bidang HANKAM
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
KETAHANAN NASIONAL DI BIDANG PERTAHANAN DAN
KEAMANAN (HANKAM)
Disusun oleh:
1. Riska Ch. Tintingon (101015026)2. Glory C. Karundeng (101015053)3. Gloria Mandey (101015007)4. Christami A. Gagola (101015014)5. Bryan A. Wijaya (101015028)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
2011
11Makalah Kewarganegaraan (2011)